PENGARUH ASSETS TO LOAN RATIO, QUICK RATIO, RETURN ON ASSETS, OPERATING EXPENSE TO OPERATING INCOME TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO PADA BANK UMUM YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2009-2013 YULIYANI 110462201143 FAKULTAS EKONOMI, JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG, 2015 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Assets To Loan Ratio (ALR), Quick Ratio (QR), Return On Asset (ROA), Dan Operasional Expense To Operasional Income (BOPO) Terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR). Penelitian ini dilakukan pada Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 20092013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistic yang dibantu dengan program Statistic Package Social Sciences (SPSS) versi 20.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ALR, BOPO secara parsial berpengaruh signifikan terhadap CAR pada bank umum di BEI tahun 2009-2013. Sedangkan QR, ROA secara parsial tidak adanya pengaruh signifikan terhadap CAR. Secara bersama-sama ALR, QR, ROA dan BOPO terbukti berpengaruh signifikan terhadap CAR. Nilai koefisien determinasi dalam peneltian ini menunjukkan sebesar 17,8% perubahan variabel CAR disebabkan oleh empat variabel yang diteliti. Sedangkan sisanya 82,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian ini. Kata Kunci: Capital Adequacy Ratio (CAR), Assets To Loan Ratio (ALR), Quick Ratio (QR), Return On Asset (ROA), Dan Operasional Expense To Operasional Income (BOPO). PENDAHULUAN Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dunia perbankan memiliki hubungan yang erat dengan maju mundurnya perekonomian suatu negara. Jika sistem perbankan suatu negara sehat, maka bank tersebut akan menunjang pembangunan ekonomi. Salah satu alat untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban permodalan perbankan adalah melalui Capital Adequacy Ratio (CAR). Capital Adequacy Ratio merupakan rasio permodalan bank. Kewajiban Penyedia Modal Minimum (KPMM) adalah 8%. Ketentuan ini ditetapkan di
Indonesia berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 15/ 12/ PBI/ 2013 Tentang Kewajiban Modal Minimum Bank Umum. CAR dipergunakan untuk mengukur kecukupan modal guna menutupi kemungkinan kegagalan dalam pemberian kredit. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat CAR adalah rasio-rasio keuangan seperti rasio likuiditas, rasio kualitas aktiva, rasio rentabilitas atau profitabilitas, dan rasio efisiensi. Dalam penelitian ini penulis hanya menggunakan rasio likuiditas dan rasio profitabilitas (rentabilitas). Likuiditas yang diukur dengan menggunakan Assets To Loan Ratio, Quick Ratio. Rasio profitabilitas yang diukur menggunakan Return On Assets, dan Operating Expense to Operating Income/Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO). Dengan demikian, maka penelitian ini berjudul Pengaruh Assets To Loan Ratio (ALR), Quick Ratio (QR), Return On Asset (ROA), dan Operasional Expense to Operasional Income Terhadap Capital adequacy Ratio (CAR) Pada Bank Umum Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis: 1. Untuk mengetahui apakah assets to loan ratio berpengaruh signifikan terhadap capital adequacy ratio pada bank umum yang terdaftar di BEI periode 2009-2013. 2. Untuk mengetahui apakah quick ratio berpengaruh signifikan terhadap capital adequacy ratio pada bank umum yang terdaftar di BEI periode 2009-2013. 3. Untuk mengetahui apakah return on assets berpengaruh signifikan terhadap capital adequacy ratio pada bank umum yang terdaftar di BEI periode 20092013. 4. Untuk mengetahui apakah operating expense to operating income berpengaruh signifikan terhadap capital adequacy ratio pada bank umum yang terdaftar di BEI periode 2009-2013. 5. Untuk mengetahui apakah assets to loan ratio, quick ratio, return on assets, dan operating expense to operating income secara simultan berpengaruh signifikan terhadap capital adequacy ratio pada bank umum yang terdaftar di BEI periode 2009-2013. 2. LANDASAN TEORI 1. CAPITAL ADEQUACY RATIO Menurut Jumingan (2011:243) CAR dipergunakan untuk mengukur kecukupan modal guna menutupi kemungkinan kegagalan dalam pemberian kredit. Rumus untuk menghitung Capital Adequacy Ratio menurut Malayu Hasibuan (2009:65) sebagai berikut :
2. ASSETS TO LOAN RATIO
Assets to Loan Ratio merupakan rasio untuk mengukur jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah harta yang dimiliki bank. Semakin tinggi tingkat rasio, menunjukkan semakin rendahnya tingkat likuiditas bank (Kasmir, 2012:224). Rumus untuk mencari Assets to Loan Ratio sebagai berikut:
3. QUICK RATIO Quick Ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya terhadap para deposan (pemilik simpanan giro, tabungan dan deposito) dengan harta yang paling likuid yang dimiliki oleh suatu bank (Kasmir, 2012:221). Rumus untuk mencari Quick Ratio sebagai berikut:
4. RETURN ON ASSETS Return On Asset mengukur sejauh mana investasi yang ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Dan investasi tersebut sebenarnya sama dengan aset perusahaan yang ditanamkan atau ditempatkan (Irham Fahmi, 2012:137). Rumus untuk menghitung ROA adalah sebagai berikut: ( ) 5 Operating Expense to Operating Income Operating Expense to Operating Income atau Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Rasio BOPO menunjukkan perbandingan antara biaya operasional terhadap pendapatan operasional bank. Dengan kata lain rasio BOPO mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya. Rumus untuk menghitung BOPO menurut Harmono (2009:120) adalah sebagai berikut:
3. METODOLOGI PENELITIAN 1. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis hubungan kausal. Menurut Sugiono (2012:37), hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. 2. Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah bank umum yang terdaftar di bursa efek indonesia dari tahun 2009-2013 yaitu terdiri dari 36 bank umum. Sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009-2013 dengan kriteria sebagai berikut: a. Bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 20092013. b. Bank umum yang menerbitkan laporan keuangan per 31 desember yang telah diaudit dari periode tahun 2009-2013.
c.
Bank umum yang memiliki penyedia modal minimum sebesar 8% selama periode tahun 2009-2013. Berdasarkan kriteria di atas, maka didapat jumlah sampel sebanyak 21 bank umum selama periode 2009-2013. 3. Metode Pengumpulan Data Sesuai dengan data yang diperlukan yaitu data sekunder. Maka metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik dokumentasi yang berdasarkan laporan keuangan periode 2009, 2010, 2011, 2012, 2013 yang dipublikasikan oleh BEI melalui ICMD dan download di internet melalui www.idx.co.id. 4. Hasil Analisis Data Dan Pembahasan 1. Statistik Deskriptif Statistik deskirptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), median, modus, standar deviasi, maksimum dan minimum (Sugiono, 2012:147). Tabel 4.2 Hasil Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N CAPITAL ADEQUACY RATIO
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
105
,10
,45
,1696
,04599
105
,31
,79
,6065
,10247
105
,05
,18
,1121
,02508
RETURN ON ASSETS
105
,00
,03
,0154
,00739
OPERATING EXPENSES TO OPERATING INCOME
105
,54
,97
,7732
,10080
Valid N (listwise)
105
ASSETS TO LOAN RATIO QUICK RATIO
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS versi 20.0 (2015)
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa: 1. Jumlah data (N) dalam penelitian ini adalah 105 data. Hal ini berdasarkan jumlah sampel sebanyak 21 perusahaan dengan periode waktu 5 tahun yang memenuhi kriteria penelitian. 2. Capital Adequacy Ratio memiliki nilai minimum sebesar 0,10 dan nilai maksimum sebesar 0,45, dengan rata-rata sebesar 0,1696 dan standart deviasi sebesar 0,04599. 3. Assets To Loan Ratio memiliki nilai minimum sebesar 0,31 dan nilai maksimum 0,79, dengan rata-rata sebesar 0,6065 dan standart deviasi sebesar 0,10247
4. Quick Ratio memiliki nilai minimum sebesar 0,05 dan nilai maksimum 0,18, dengan rata-rata 0,1121 dan standart deviasi sebesar 0,02508. 5. Return On Assets memiliki nilai minimum sebesar 0,00 dan nilai maksimum sebesar 0,03, dengan rata-rata sebesar 0,0154 dan standart deviasi sebesar 0,00739. 6. Operating Expenses To Operating Income memiliki nilai minimum sebesar 0,54 dan nilai maksimum sebesar 0,97, dengan rata-rata 0,7732 dan standart deviasi sebesar 0,10080. UJI ASUMSI KLASIK 1. UJI NORMALITAS Hasil uji normalitas berdasarkan uji Kolmogorov Smirnov dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini. Tabel 4.5 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 105 Mean 0E-7 a,b Normal Parameters Std. Deviation ,04089174 Absolute ,122 Most Extreme Differences Positive ,122 Negative -,082 Kolmogorov-Smirnov Z 1,246 Asymp. Sig. (2-tailed) ,090 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS Versi 20.0 (2015)
Dari hasil output Tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov 1,246 dan signifikansi (Asymp. Sig 2-tailed) 0,090. Karena signifikansi lebih besar dari 0,05 maka residual terdistribusi dengan normal. 2. UJI MULTIKOLINERITAS Berikut hasil output uji multikolinieritas dengan menggunakan SPSS versi 20.0 yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients Model
Unstandardized Coefficients B (Constant)
1
ASSETS TO LOAN RATIO QUICK RATIO
Std. Error
,124
,069
-,183
,041
-,112
,182
a
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
1,808
,074
-,407
-4,449
,000
,944
1,060
-,061
-,619
,537
,806
1,241
RETURN ON 1,766 ,944 ASSETS OPERATING EXPENSES TO ,183 ,069 OPERATING INCOME a. Dependent Variable: CAPITAL ADEQUACY RATIO
,284
1,870
,064
,343
2,912
,401
2,653
,009
,346
2,890
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS versi 20.0 (2015)
Berdasarkan tabel di atas dapat di simpulkan ALR dengan nilai tolerance sebesar 0,944 > 0,10 dan nilai VIF sebesar 1,060 < 10,QR nilai tolerance sebesar 0,806 > 0,10 dan nilai VIF sebesar 1,241 < 10,ROA nilai tolerance sebesar 0,343 > 0,10 dan nilai VIF sebesar 2,912 < 10, BOPO nilai tolerance sebesar 0,346 > 0,10 dan nilai VIF sebesar 2,890 < 10. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi masalah multikolonearitas. 3. UJI HETEROSKEDASTISITAS Berikut hasil output uji heteroskedastisitas dengan menggunakan SPSS versi 20.0 dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Tabel 4.7 Hasil Uji Spearman's rho
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS versi 20.0 (2015) Dari Uji Spearman’s rho dapat dilihat bahwa nilai signifikansi variabel assets to loan ratio adalah 0,498 > 0,05, nilai signifikansi variabel quick ratio adalah 0,591 > 0,05, nilai signifikansi variabel return on assets adalah 0,648 > 0,05, dan nilai signifikansi variabel operating expenses to operating income adalah 0,344 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini tidak mengalami masalah heterokesdatisitas karena nilai signifikansi dari semua variabel independen lebih besar dari 0,05.
4. UJI AUTOKORELASI Hasil uji autokorelasi dengan menggunakan uji Durbin Watson dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut: Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi b
Model Summary Model
R
1
,458
R Square
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,209
,178
Durbin-Watson
,04170
2,021
a. Predictors: (Constant), OPERATING EXPENSES TO OPERATING INCOME, ASSETS TO LOAN RATIO, QUICK RATIO, RETURN ON ASSETS b. Dependent Variable: CAPITAL ADEQUACY RATIO
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS versi 20.0 (2015)
Berdasarkan hasil pengujian autokorelasi yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20.0 dapat diketahui bahwa nilai Durbin Watson (DW) sebesar 2,021 lebih besar dari batas atas (du) 1,76 dan kurang dari 4 – 1,76 (4 - du) dan berdasarkan tabel keputusan, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi. Pengujian Hipotesis 1 Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (
) digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Berikut hasil output pengolahan data dengan menggunakan SPSS versi 20.0 maka diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.10 Hasil uji Adjusted R2 Model
1
R
,458
R Square
a
,209
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate ,178
,04170
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS versi 20.0 (2015)
Dari tabel 4.10 di atas dapat diketahui bahwa besarnya pengaruh yang diberikan oleh variable Assets To Loan Ratio, Quick Ratio, Return On Assets dan Operating Expenses To Operating income terhadap Capital Adequacy Ratio adalah sebesar 17,8% atau hanya 17,8% variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini mampu menjelaskan variabel dependen. Sedangkan sisanya sebesar 82,2% dipengaruhi atau dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. 2. UJI PARSIAL Berikut hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS versi 20.0 maka diperoleh output sebagai berikut : Tabel 4.11 Hasil Uji Statistik t Coefficients Model
Unstandardized Coefficients B (Constant)
,124
Std. Error
a
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta
Tolerance
,069
ASSETS TO -,183 ,041 LOAN RATIO QUICK RATIO -,112 ,182 RETURN ON 1 1,766 ,944 ASSETS OPERATING EXPENSES TO ,183 ,069 OPERATING INCOME a. Dependent Variable: CAPITAL ADEQUACY RATIO
Collinearity Statistics VIF
1,808
,074
-,407
-4,449
,000
,944
1,060
-,061
-,619
,537
,806
1,241
,284
1,870
,064
,343
2,912
,401
2,653
,009
,346
2,890
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS versi 20.0 (2015)
Dari tabel di atas dapat diketahui hasil sebagai berikut : 1. Pengujian hipotesis pertama, variabel independen Assets To Loan Ratio memiliki nilai thitung 4,449 > ttabel 1,983 (df=n-k-1=105-4-1=100) maka dari hasil pengujian H1 diterima dan H0 ditolak dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 yang menunjukkan bahwa Assets To Loan Ratio berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio. 2. Pengujian hipotesis kedua, variabel independen Quick Ratio memiliki nilai thitung 0,619 < ttabel 1,983 (df=n-k-1=105-4-1=100) maka dari hasil pengujian H2 ditolak dan H0 diterima dengan tingkat signifikansi sebesar 0,537 > 0,05 yang menunjukkan bahwa Quick Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio. 3. Pengujian hipotesis ketiga, variabel independen Return On Assets memiliki nilai thitung 1,870 < ttabel 1,983 (df=n-k-1=105-4-1=100) maka dari hasil
pengujian H3 ditolak dan H0 diterima dengan tingkat signifikansi sebesar 0,064 > 0,05 yang menunjukkan bahwa Return On Assets tidak berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio. 4. Pengujian hipotesis keempat, variabel independen Operating Expenses To Operating income memiliki nilai thitung 2,653 > ttabel 1,983 (df=n-k-1=105-41=100) maka dari hasil pengujian H4 diterima dan H0 ditolak dengan tingkat signifikansi sebesar 0,009 < 0,05 yang menunjukkan bahwa Operating Expenses To Operating income berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio. 3. UJI SIMULTAN Berikut hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS versi 20.0 maka diperoleh output sebagai berikut: Tabel 4.12 Hasil Uji Statistik F a
Model Regression 1
Sum of Squares ,046
ANOVA df
4
Mean Square ,012 ,002
Residual
,174
100
Total
,220
104
F 6,625
Sig. b ,000
a. Dependent Variable: CAPITAL ADEQUACY RATIO b. Predictors: (Constant), OPERATING EXPENSES TO OPERATING INCOME, ASSETS TO LOAN RATIO, QUICK RATIO, RETURN ON ASSETS
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS versi 20.0 (2015)
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa nilai Fhitung 6,625 > Ftabel 2,460 (df=n-k-1=105-4-1=100) dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka dari hasil pengujian ini H5 diterima dan H0 ditolak yang menunjukkan bahwa variable Assets To Loan Ratio, Quick Ratio, Return On Assets dan Operating Expenses To Operating income berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio. 5.KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil pengujian secara parsial Assets To Loan Ratio (ALR) berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013. Dengan kata lain, hasil ini mendukung H1 yang menyatakan variabel Assets To Loan Ratio (ALR) berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR). Hasil ini menunjukan dengan nilai 0,000 yang berada dibawah 0,05 (tingkat signifikan α = 5%) 2. Hasil pengujian secara parsial Quick Ratio (QR) tidak berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013. Dengan kata lain, hasil ini
tidak mendukung H2 yang menyatakan variabel Quick Ratio (QR) tidak berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR). Hasil ini menunjukan dengan nilai 0,537 yang berada diatas 0,05 (tingkat signifikan α = 5%) 3. Hasil pengujian secara parsial Return On Assets (ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013. Dengan kata lain, hasil ini tidak mendukung H3 yang menyatakan variabel Return On Assets (ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR). Hasil ini menunjukan dengan nilai 0,064 yang berada diatas 0,05 (tingkat signifikan α = 5%) 4. Hasil pengujian secara parsial Operating Expenses To Operating income / Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013. Dengan kata lain, hasil ini mendukung H4 yang menyatakan variabel Operating Expenses To Operating income / Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR). Hasil ini menunjukan dengan nilai 0,009 yang berada dibawah 0,05 (tingkat signifikan α = 5%) 5. Hasil pengujian secara simultan membuktikan bahwa variabel Assets To Loan Ratio (ALR), Quick Ratio (QR), Return On Assets (ROA) dan Operating Expenses To Operating income / Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013. Dengan kata lain, hasil ini mendukung H5 yang menyatakan variabel Assets To Loan Ratio (ALR), Quick Ratio (QR), Return On Assets (ROA) dan Operating Expenses To Operating income / Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR). Hasil ini menunjukan dengan nilai 0,000 yang berada dibawah 0,05 (tingkat signifikan α = 5%) 5.2 Saran 1. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk memperluas cakupan penelitian tentang pengaruh rasio keuangan terhadap CAR dengan menggunakan rasiorasio lain selain rasio rentabilitas / profitabilitas dan likuiditas. 2. Bagi lembaga perbankan, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pengelolaan dana dalam rangka menjaga kesehatan bank melalui Capital Adequacy Ratio (CAR). Selain itu, penelitian ini juga dapat menjadi masukan bagi perbankan dalam menilai tingkat kesehatan bank. 3. Bagi calon investor, sebelum melakukan investasi pada perusahaan perbankan sebaiknya mengetahui tentang informasi keuangan serta kinerja perusahaan perbankan tersebut agar memperoleh keuntungan yang diharapkan.
Daftar Pustaka
Barus, A. C. 2011. Analisis Profitabilitas Dan Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) Pada Institusi Perbankan Terbuka Di BEI 2004-2009. Jurnal Wira Ekonomi Mikrosil, vol. 1, No. 01, April. Chatarin, A. dan Lestari, Putu Vivi. 2013. Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif, BOPO Terhadap ROA dan CAR Pada Bank BPR Kabupaten Badung. Jurnal Universitas Udayana Bali. Edginarda, C. 2012. Analisis Pengaruh Rasio Rentabilitas Dan Likuiditas Terhadap CAR Pada Bank Pemerintah Di Indonesia. Skripsi Universitas Hasanudin . Evelina, E. 2012. Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Kesehatan Permodalan Bank Swasta Nasional Di BEI Tahun 2007-2011. Jurnal Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, Vol. 1, No. 3, Mei. Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Bandung : Alfabeta. Harmono. 2009. Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard pendekatan Teori, Kasus, Dan Riset Bisnis. Bandung: Bumi Aksara Harahap, S. S. 2010. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers. Hasibuan, M. S. 2009. Dasar-Dasar Perbankan . Jakarta: PT Bumi Aksara. Hendra Fitrianto, W. M. 2006. Analisis Pengaruh Kualitas Assets, Likuiditas, Rentabilitas, Dan Efesiensi Terhadap Rasio Kecukupan Modal Perbankan Yang Terdaftar Di BEJ 2000-2004. Jurnal Studi Manajemen Dan Organisasi, vol. 3, No. 1, Januari. Hermansyah. 2007. Hukum Perbankan Nasional. Jakarta : Kencana. Judisseno, R. K. 2005. Sistem Moneter dan Perbankan di Idonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Jumingan. 2011. Analisis Laporan Keuangan . Jakarta: PT Bumi Aksara. Kasmir. 2006. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: Rajawali Pers. ______. 2006. Manajemen Perbankan. Jakarta: Rajawali Pers. ______. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.
Kuncoro, Mudrajat. dan Suhardjono. 2002. Manajemen Perbankan Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE Krisna, Yensen. 2008. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Capital Adequacy Ratio. Tesis Universitas Dipenegoro Semarang. Lapoliwa, N. dan Daniel S. Kuswandi. 2000. Akuntansi Perbankan, Edisi Kelima. Jakarta: Institut Bankir Indonesia Nazaf, F. L. 2014. Pengaruh Kualitas Asset, Likuiditas, Dan Profitabilitas Terhadap Tingkat Kecukupan Modal Perbankan (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI). Artikel Skripsi Universitas Negeri Padang. Pane, Tangi Ceria Isabella. 2007. Hubungan Profitabilitas dan likuiditas dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) TBK. Skripsi Universitas Sumatra Utara Medan. Puspa Yuliani, K, Desak Nyoman. S.W, Dr. Edy Sujana. 2015. Pengaruh Loan To Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL), Return On Assets (ROA), dan Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) Studi pada Bank Umum Swasta Nasional (devisa). Jurnal AK SI Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja. Republik Indonesia. 2013. Peraturan Bank Indonesia No.15 Tahun 2013 Tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum. Lembaran Negara RI Tahun 2013, No.12. Sekertariat Negara. Jakarta. Riawati, Dede. 2014. pengaruh Quick Ratio, Assets to Loan Ratio, Gross Profit Margin, dan Net Profit Margin terhadap Capital Adequacy Ratio secara similtan pada Bank Umum yang terdaftar di BEI periode 2009-2013. Jurnal Akuntansi UMRAH Tanjungpinang. Shitawati, F. A. 2006. Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Capital Adequacy Ratio (studi Empiris : Bank Umum Di Indonesia Periode Tahun 2001-2004). Tesis Universitas Dipenegoro. Sakinah, Fitria. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Capital Adequacy Ratio Pada Bank Syariah Di Indonesia Periode Maret 2009- Desember 2011. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Sitanggang, Ranita M. F. 2006. Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada Bank yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Skripsi Universitas Sumatra Utara Medan.
Sugiono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sumanto. (2014). Statistika Terapan . Yogyakarta: Caps. Susanto, W. A. 2007. Pengaruh LDR, LAR, CR, NPL, BOPO, Dan ROA Terhadap CAR Pada Bank-Bank Swasta Nasional Yang Berpusat Di Surabaya Periode Tahun 2003-2009. Artikel Skripsi STIE Perbanas. Sunyoto, Danang. 2011. Analisis Regresi Dan Uji Hipotesis. Yogyakarta: CAPS Thamrin Abdullah, F. T. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers. www.idx.co.id www.sahamok.com