$$*$*
r
*
t
ISSN: 2O88-0111
lsi (Content) Halaman Fasciola gigantica i Studi Tentang Gambaran Patogenesa Organ dan Darah pada Sapi di Banda Aceh (Winaruddin dan Muhammad Hanafiah) 188'194
Kecernaan tn-Vivo pada Domba Lokal Jantan yang Diberikan Pakan Amonlasi Ampas Tebu (Yunasri Usman)
195'202
Lembaga Hukum Adat Laot Sebagai Kearifan Lokal Dalam Pengelolaam Sumber Daya Alam Masyarakat Pesisisr Aceh (Setia Budi)
2o3-za7
Akibat Pemberian Kortikosteroid dan tnfeksi Candida
olbicans pedaging pada Ayam menyebabkan Kondisi Imunosupresi Organ Limpa 212'216 (Faisal |amin) Analisis Pendapatan Budidaya Udang Windu dan lkan Bandeng di Desa 217-224 Alue Kuta Kecamatan fangka Kabupaten Bireuen (Irwan) Fermentasi Ampas Tebu dengan Aspergillus nlger terhadap Kandungan Bahan Kering dan Bahan Organik (Suryani)
225-232
Deteksi Residu Antibiotika Pada Daging Dada dan Hati Ayam Potong dari Pasar Tradisional Kota Banda Aceh (Razali dan Fakhrurrazi)
233'236
Keberadaan Panglima Laot Dahulu dan Sekarang
fMulyadi)
Studi Kasus Tingkat Infeksi, Garhbaran Patologi Aratomis
237'242 dan
Histopatologis Newcastle Disease (ND) pada Ayam Kampung Yang
DiseksiDil.aboratoriumPatoIogiFaku1tasKedokteranHewan./ Universitas Syiah Kuala (Nazaruddin, Dwinna Aliza, dan
Hafizuddin)
243-249
Pengaruh Lama Penyimpanan Pengencer Semen NaCl'Kuning Telur yang Ditambahkan Sari Wortel terhadap Daya Fertilitas Ayam Kampung (Hamdan, Dasrul, Cut Nila Thasmi, Aidilsyah dan Miqsalminal 250-255 Pengamatan Kesempurnaan Pengeluaran Darah Pada Karkas Ayam YangDiperdagangkan di Sekitar Kota BandaAceh (Azhari)
256-261
ISSN ; 206&0111
Jurnal S. Per{anian 2 (2) z 243'249 Q0l2)
dan Histopatologis Nerycrstle Studi Kasus Tingkst Infeksi Gsmberan Pttologi An:tomis Patologi Fakultas Disease (ND) pado Ayam Kampung Yang Diseksi Di Laboratorium Kuala Kedokteran Ilewan Universit's Syiah
. ;
ol Infection Rale, Anatomical Pathotolq, .a1! fus@at\ological Changa cni.*.n lLfeaed llith Newcostte Disease^(ND) ldyclei.ot fyttolog Laboraary cultY SYiah Kuola UniwrsilY
Case Study on
i.i"
a Banda Aceh Bireuen-Aceh Almuslim ertanian Universitas
ABSTRAK
Newcastle Discase (ND) dan Salah satu penyakit yang sering menyerang ayam- adalah nerupakan penyakit
y-g
.*go:t me"ia' d"ngan aT [ka,kemarian {1.u :i1tfl;d]Tl:l1t::1* f"*ili para-myxovirioui:.Nn*u rain untuk ND adalah tetelo.
]l#;;.ffiil;;,i^-;;;;* F;eudovoeolpest, .*par uy*].n*iket, ineumlencephili'i: 1.*,11'i:'-}1^1T-llllSlltt* in{"lihut tingkat keganasan penyakit dan il;rffi";;il ;|.f,.o,ror-i p.oti"s'p"du uy_um. dilakukan_peneliriT *trl.t"*ry9}_1tl^+: .r:ematian
,"rti"i,
-uli" diral'perlu
tinggi pada
g"*i;'.i
"y"-,anatomis dan histopatologis ND.. Sampel penelitian yang digunakan patologi
gejala-gej'li fi;';; yung'meoaJ.iu dan/atau menampakkan. f11illt fli*11"*:: perujrahal patologi anatomis dan diperiksa tunek i dan ffi-#liJ i;i.il;;il;s^,eJurr histopatologis. Secara keselunrhan tingkat infetsi O aemeriksaan
f
1y.1l.l3pll#
IT:
-n1a1kasus-kasus ND pada rKH unsyia' tinggi sepini halnya dengan infeksi 86.7 %. Perubahan pascamati/patolociT"-t"'nl:i*I-1t:33
iJt.i'af i*.i"|"rr"nl
-:..r",v" a*e* "r,eka Un pada penelirian hi scrupa dengan I'asus-kasus ND secara trmum. l.,u ,..="r-i p.nl,iLit .,.iip.ni p";;,rgan yarg tetluai pu.to saluran pencernaari t- Y]I:i:, ot::l*::,:::::*: - .,"tt *rl-iJ*iil;kf#[ *Jripra up"t*nri' iremoragi' dan nckrosis pu9:,l:u":1+:l':; v*g *""p"k'n garnbal r patognomonik ND Dari hasil -J:..*.ffii:;;,'"Uil' rir:geinva tir,[liat intiksi ;-."ii,,;.a.r i." ili.:,.rru,p'.'i:n-urr Y n^li "j:i]]l::iiX:,:-:t:::t:l::: cala penlri:t 'L?raaii' ataitp-un infeksi campuian lingliungan' i;kiu irrfcksi. rl'i; r'itus. ur -ri':!an Eiaj : -r.gan
mikrocrgarrisnre
jaiu)
a.
histopatologis t.:ta kufici: Ayam kampung, Newcastle Disease QriD), patologi anatomis'
,,r],
ABSRACT NeltcastlecliseaseoiD,lisacliseasethatoJiettutlocksthickenlrofulahighllin|.ectious,diseuse higi mo,rtality rates. liD,"o, cnus"d by tt ttinrs oJ. lhe genus prtanryxovirus tmd,funill
of ND .was. terelo. pseudotogol*". :l:::\:.: ..P!:11i.:,,,J!K,ifi,:, i, poulttl Due to ,rrio*,upholitu, and tontaor fui zns. This tlisease i; ine ofthe i tporkn! 'lisedscs rhis levet and higi monality rate-of the disease' ':*!",h y?:':'^::!,:'l:1i:r':. "orrioii*,rirr', ir'*r' ,i*,"',i:l'ip"ti'tip nnd hvsroporhoto*icut ctnnses,?{!P:-y::.y:.t:.i i,iii{fiiT"irirr',,it' s.rmptunts of the-diseas,e as much
i-..:,anyxoyiridae.
'.
other nane
,';;;,i:; ;;;;:;:;;;":;,';;";;i;;;; ,t["ti",, olai,,i,aiv shountwclrt'liltt'\lQP lhloP! Tb infection--rale 90 chickens dit.\ecttd Lut(l ef,anired thr Ltttrttonticul ptthtlog' :. "'i:;:;;;;:;,';';;;:i;,';;;";;;;; F'ocuto- sviah Kuata * Parhotog+' Lahoritorl" ve,ri iilh th'
',rt'tt{etiicinc l''y.,'":!':::.:':'-':::::,!-y^,
t'l 86'7%) "u'nh<'r 'oso' of the dige.*tue and,respirotorl' was inflammo'tictit ,rt tttlx'r N['] cases pro,-eniricullus the ol l ,",.-;;11, tl,hareet lt1.ptrcntiu. cdena, ltcnltt'rhttge. an .n".roib :!:: ::::,y: iti"mcct it: his'titsnrh
i ':,rettsily n'as as high os rtlhet general ',,,ir"i"i'loiri"r",,r')i,'r-ti,irl7i,iil*,
.of,:lo "'*!':': "'r," strain' high rates f ND infectiin on tulic chicken 'as closely reluted tu vints icrootganisms' other \|ilh infection ctoss und mqinlenance, =::J.-tion t'oule, entironniniol factors, u- :onclutletl that lhe
...|ard.. N(.ltivc chicien. Newcustie Disccse 1NDi, azaiontical vatkologt,, h)'stoPathaloq}l 243
JU
Nazaruddin (2012) Studi Kasus Tingkat...
memiliki kekebalm selama 612 bulan terhadap ND. Demikian juga dengan
PENDAHULUAI\
Salah satu penYakit Yang sering menyerzmg aya.m adalah lVewcas e Asease
(ND) dan merupakan penyakit yang sangat menular dengan angka kematian yang tinggi, disebabkan oleh vinrs genus paramyxovirus dengan famili paramyxoviridae. Nama lain untuk ND adalah tetelo, pseudovogolpest sampar ayam, rhaniket, pneumoencephalitis dan tontaor furens. Penyakit ini dipandang sebagai salah satu penyakit penting di bidang p€runggasar. Kejadian wabah
penyakit ND seringkali tedadi pada kelompok ayam yang tidak memiliki kekebalan atau pada kelomPok Yang memiliki kekebalan rendah akibat terlambat divaksinasi atau karena kegagalan program vaksinasi (Anonimus, 2007). Wabah penyakit ND Yang ganas
masih banyak dijumpui pada
berbagai meskipun usaha
petemakan di Indonesig pencegahannya melalui vaksinasi telah banyak dilakukan (Danninto dan Ronoharjo, 1995). Sepanjang tahun 1995 tingkat kejadian (prevatensi) dari kazus ND di Indonesia berfluktuasi dari 20-85%, tergzir{ui1g dserahnya. Ksrugian }an3 ditinrbulkan ND antara lain benrpa k-em:iiial ay-am, penurunan produksi
telur pada ayam petelur, gangguan
perhrmbuhan dan penurunan berat badan pada ayam pedaging (Admin, 2008). Penyakit ND disebabkan oleh virus yang beramplop dengan genom yang terdiri atas RNA berserat tunggal, tidak bersegrnen, dan bopolaritas negatif. Genom virus ND
mempunyai
enam Prot€itL,
Yakni
nukleokapsid (NP), Phosphoprotein (P),
matrh (M), Fusion (F),
hemagglutinin(HN), polyneruse dan PJIA neuraminidase (L) @e Leeuw dan Peeters, 1999). Masa inkubasi penyakit ini bervariasi: antara 2-15
hali,
tergantung
dari virus
yzag
menginfeksi, umur, dan status kekebalan ayam, infeksi dengan mikroorganisme lain' kondisi liugkungm, dan jalur penularan. Kejadian infeksi oleh virus ND terutama terjadi secara inhalasi (Sigh K et a1.,2005) A;.am yang pernah terir:feksi ND dan iidak inerrgraiami kem+iiari akat 1 i,t
kekebalan yang diperoleh dari vaksinasi. Sifat spesifik virus antara lain memprmyai kernampuan rmtuk mengaglutinasi dan melisiskan €ritosit ayam. S'elain erilrosit ayao, vinrs ND juga memnu mengaglutioasi erihosit mamalis dan rnggas lah ffrta reptilia Vinrs ND bila dipmaskan paaa suhu 56o C akaa kehilaagm rmtuk mengaglutinasi eritrosit ayam, krena protein hemaglutininnya rusak Selain itu
j"p akan
mer.lsak irf€ktivitas
dan
all blr
pe eo
M pe
w
Yarrg
prl
ditimhilkan oleh penyakit ND maka perlu
dilahlil
ne
NI
yang cukup besar
ekonomis
glr
(Admi4 200t). keganasan dan kerugim
imunogenesitas virus
Melihc
sa
perelitian rmtuk
mensBtahui
tingkar kqiadian infeksi pada uregss (ayam), penrbahan patologi anttomis dan
histopatologis dengan menganbil smpel dfrt ko-asi*ensi patologi Fakultas Kedokterm Hewan Univeruitas Syiah Kuala
MATERI DAN METODA PENELITIAN
pe his
he pfl Ba Ta
'
Tcmpot drn Waktu Penelitirn
Penelitian
iDi dilalnkan
di
Laboratorium Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Slah Kuala Dantssalam Banda Aceh, dilaksanakao pada butan Nopember 201 smrpai Januari 2012' Sampel penelitian yang diguaakan untuk pemeriksaan patologi amtomis adalah menderita dar/atau penyakit gejala-gejala menampakkan setiap yang dari berasal sebanyak 90 ekor nekopsi/bedah bangkai di Bagian Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala- Untuk pemeriksaan patologi histopatologis diambil anatomis
I
ayam yang
dan
proventrikulus, seka tonsil, otal, paru, usus, hati dan limpa yang merupakan organ yaDg menampakkan gejala patognomonik ND secara umum.
Alat dan Bahan Fenelitian
Alat yang
digunakan untuk perneriksaan patologi anatomis addah alat bedah minor terdiri dari pisau, grmting. skaipel. pilset, dan ufiuk ;:crlhratiin r{ePal"" hislcl--?iioicgis adalah seperangkat
tiI La tl,r
NI 86.
dis
lin dir pe!
dil ter ma per
tan
ini ser Pct
uliI pre
kar
aCz :'t-'1i
7
Jumtl
S.
Pcrtanbn
2
Q, . 2&A9 QOl2,
IliSN : 2m8{111
satu set milrolom rotari, oven prafin, weterbath, slide wumer, objek glass, cov€r glass, dan fotomokograf. Bahan-bahan ymg digunakan adalah
neutal bufted formslin (NBF) l0%, alkohol seri, alkohol absolu! xilol, parafin blok dan albumin telur sedang untuk pewamasn digrmakan h€matoksilin dm eosin (HE).
Metode Penelitirn Ayam yang me,ngalmi gejala umum
penyakit diselsi dan diperiksa
secara
patologi anatomis. Ayam yang didiaposa
ND diambil organ yang
Hewan Universitas Syiah Kuala. Jumlah ayam yang diagnosa ND ditabulasikan, sedanglsan organ yang telah dibuat sediam
histopatologis
dilah*m
dengan mikoskop cahaya
p€,ng@dan
biokulo terhadap dm
gmbaran histopatologis orgatr
kamudian diloh*an pemotsetan dengan fotomitrogaf. Anelirig l)rtr Dara yang dipemleh dari penelitian ini dimrlisis secara deskriptif berdasarkan kejadiao penyakit pada ayam dan perubahan histopatologis.
me,lrunjukkan
perubahan pstognomonik untuk dibuat Fepaffi histoparologis guna pemeriksaan
EASILDAT{PEMBAEASAN
histopatologis dfummai dengan pewamaan
Tinghthfekci
hematosilin eosin GIE), sesuai dengan prosedur teknik standar ymg dilalokan di
I{asil diagnosis dari 90 ekor ayam yang menderita ND dapat dilihat pada Tabel l. berihrt ini:
Bagim Patologi Fakultas Tabel
l.
Kedokteran
Tingkat infeksi ND pada aym kampung yang diseksi di Iaboratorium Palologi FI{H
Dssember
Oktober
+
(%)
+ 26
29
xesel'.rdrar tirgkax ir.teksi tD pada a-i.arn karrrpung yaag diseksi di Laboratoriuia FKH Universitas Syiah Kuala tinggi seperti halnya dengan kasus-kasus Sera:,:a.
ND pada umumnya dengan angka 86,7 %. Tingginya angka disebabkan banyak faktor
.infeksi int'eksi seperti yang buruk, ayam tidak iingkungan, sanitasi Civaksinasi secara berkala, sistem pemeliharaan dan lain sebagainya. Seperti diketahui bahwa sistem pemeliharaan ayam terutama ayam kampung dalanr masyarakat, masih merupakan usaha sampingan dan
pemeliharaan masih bersifat tradisional, ianpa 'vzksirmsi maupun pengobatan. Faktot' rni mendukung untuk terjadinya penyakit, reperti yang dijelaskan oleh De Leeuw dan
?eelers (1999) bahwa kasrrs ND pada tl3gas dapat bersifat fatal deDgan tingkat i dan kematian mencapai '100% ;aiena sifat keganasan virus dan tidak ;J211r,s 1,2k5ip45i.
Lebih Ia,qir:t Tabbu (2000)
:-ren]-aial
ND C:
:
Total
(%)
("/o)
76.7
86.7
)':41g mej:!),eiraxg unggas ha'it: pa-da
s,.ratu
petemakan maupun pada unggas yLilg
dlpelihara secara tradisional tingkat kematian mencapai 100% karena tipe virus yang menyerang ayam adalah tipe velogenik dan menyebabkan penyakit akut serta patogenitas virus sangat tinggi.
Pendapat ini juga didukung oleh Admin (2008) yang menyatakan tingginya tingkat infeksi ND ini (86,7%) juga dikarenakan semua jenis unggas rentan terhadap virus ND disamping sifat keganasan virus dan walah ND di Indonesia umunrnya disebabkan oleh velogenik tipe Asia yang lebih hanyak menimbulkal kematian dmipada tipe Amerika. Velogenik tipe Asia disebut juga l/elogcni Visceritt'opik. Hal yang sama juga di.laporkan oleh ACil zr a/. (2008). bahwa unggas darat maupun unggas air rentan terhadap virus ND, termasuk ay'am, kalkun,
itik, argsa r.erpati. dan unggas !iar.
lndor,esia 245
Nazaruddin (2012) Shdi Kasus Tingkat.
.
.
Kercntanan unggas tersebut disebabkan karena sifat virus rnaupun cara penularan.
Tingginya thekat infeksi juga disebabkjan oleh cara penularan vints.
Menunrt Ressang (lgM) penularan virus ND dari satu tempat ke t€mpat laiD tErjadi melatui alat tramportasi, pekerja kandang, litter dan peraldan kandang, bunmg dan hewau lain- Debu tandarg, mgfu, seranggq
makanan
dan kanmg malanan
Yang
tsrcemar, dapa pula melalui telur terinfeksi yang p€cah inlubaror dan
nafsu makan ayarr. Pendapat ini oleh Admin (200t), bahwa virus menyebabkan ayam kehilangan makaru diare kehijauan, lesu sesak megap-megap, ngorok, dan bersin. F, faktor ini sangat berpengaruh pada ahan ayam dan banyak
kematian. Ayam juga bisa kelumpuhan pada sebagian atau total. Kemampuan menyibak virus F merupakan faktor utama yang mempengaruhi virulensi.
dalm
mengkontaminasi kerabang telur lain. Penyebarm virus ND oleh angin bisa mencapai radius 5 h. Burung-brnrmg p€nSSaagCq ayam kaopung dan burung peliharaan lain menpakan rcservoir ND. Pendapat ini juga difukung oleh Spradbow (1992) dan Admin (200t) yang menyatakan penularan ND terutama melaui udara melalui batuk, virus mudah terlepas dari saluran pemapasan penderita ke udara dao mencemari pakan, air minum, sepatq pakaian dan alat-alat sekitamya. Virus dengan capat menyebar dari ayam ke ayam lafuL dari satu kandaog ke kandang lain. Sekresi, ekshesi dan bangkai penderita mirupakan sumber penularan penting bagi ND. Virus yang tercampur lendir atau dalam feses dan urine mampu bertahan dua bularu
bahkan dalam keadaan kering tahan labih lama lagi. Tingkat prevalensi dan kematian sangat tinggi katlang-kedqng mencapai 100% yang disebabkan juga oleh sifat virus yang sangat mempengaruhi kondisi dan
Pembrhan Pstologi Anatomis
Perubahan
pascamati/patologi
anatomis pada ayam yang terceraflg Penyakil ND pada penelitian ini serupa dengan kasus-
kasus
ND pada umumnya
meliputi
peradangan yang ditandai dengan adanya hemoragi darr hiperemi pada proventikulus, usus halus, seka tonsil, trakhea, panl otak, juga ditemukan pembengkakan organ disamping hemoragi dan hiperemi pada hati
limpa Bentuk pendarahan dapat berupa petekie atau ekimosis. Pendarahan yang
G pr dr
dan
terjadi merupakan reaksi adanya peradangan secara umum, karena adanya afltigen pada lokasi tersebut. Darah akan mengalir secara berlebihan dengan membawa sel-sel anti radang dan juga ditemu!'.an limfosit. Organ .lain seperti kantong udara menebal dan suram. Pada akhir pefalanan penyakit terjadi pembesaran hati, limpa dan kadangkadang atrofi. Perubahan patolologi anatomis lebih jelas dapat dilihat pada Gambar l.
D kr
d al
p n p n
u n t,
(
I 2
I
:,+D
Jurnrl
S. Pertanlrrn 2
(D | 2a3-249 e,Ot2l
ISSN:2088-0lll
kiri ke kanan (tanda panah) pada proventrikulus, usus halus, seka tonsil, trakhe4 paru. Kekeruhan kantung haw4 pembesiran'hati daa limnl (fidang saydan terbuka). Seperti halnya yang dijelaskan oleh De Leeuw dan Peeters (1999), bahwa pada kesus ND terjadi perubahan yeng dapat dilihat secarr makoskopis atau paiologi anatouris seperti hemoragi rnukosa r.rakea, perdarahan berdiameter kuiang dari I rurc,/peiekie .:*l iecih da-( I 11rar:er-iri-.sis pada pruvri-rii.ikr-riits. tell:taria pada sekiiar mua:a kelenjar. Hsmoragi. nekrosis atau ulserasi jadrgan limfoid pada dinding mukosa usus seperti seka ionsil (ilteocollonsi\. Perudatgaii pada salurar: pernapasan (trakheitis) dan pneumonia- hentoragi usus. Perubahan patclogi anatomis yang menonjol adaiah pendaraha[ pada alat-alat -
pencernaan!
Pendepat di atas didukung oleh Anonimus (2008) yang melaporkan tentang penrbahan patologi axalonris ya,lg ditimbuikan oleh ND. Ferutraharr ini berhubungan ciengan gaiur virus. ruie irifeksr, faktor lingkungair. atauprin infeksi canrpu*n deril:an rnikr oorgani:;n,e iairmya. Penrhaftan paskama(ii m::Lrcsk,.rpis .\ ang lerlihat pada unggas penderita antara lain, mcliputi petekie, berupa bintik-bintik perdarahar pada picventikrrlus ,,la;r seka ton,
pemapasan serta nekrosis pada usus. Trakhea penderita ND terlihat lehih merah daripada tmkhea normal, karena a
usus. Perubahan makroskopik ini kare,,ra rerjadi peniaraha-n da,r aglutinasi eriotrosit oieh';irli: siiri:rgga nrenir,hulka-r-r,"iei:-ia iier.:e;aha-r jang ber.upa bi:-,tili-bint:k, Fendapat ini ciidutr
terselang sepefii saluran pencernaan meliputi ptovenrrikulus, ventr.ikulus dan berbagai bagian, perubahan pada saluran nafas seperti henroragi dan kongesti berat pada trakea. Penebalan kantong udara diserlai timbunan eksudat kataral sanpai mengeju pada permukaannya- Menurut Jestio (i99I) perubalan ini disebabkan oleb psnggurnpalarr er;trosit clel] -,,irus tipe veiogenik. Fee'uba,\an [!ist.ipatolcgis Pe,i-:.rbaltan
histopatologisimilcoskopik
rneiiputi
hemoragi, dan nekrosis pada saluran pencemaan hipererni. emfisema,
proventrikulus, saluran pemafasan (paru)
Nazaruddin (2012) Studi Kasus Tingkat. '.
yang merupakan gambaran patognomonik' Perubahan ini disebabkan oleh aktivitas virus yang menimbulkan kerusakan pada organ dari yang bersifat hiperemi sampai nekrosis sel dan aglutinasi darah. Seperti yang dijelaskan oleh Ressang (1984) perubahan histopatologik yang ditimbulkan oleh ND ini pada proventrikulus bersifa karena aktivitas virus yang mengaglutinasi darah sehingga terbentuk bintik perdarahan pada organ. Pada paru dan provenhikulus bersifat patognomonik dan berhubungan dengan galur virus. Lebih lanjut Anonimus (2008) menguatkan pendapat tentang akibat lebih lanjut pada otgan terjadi kematian sel
karena suplai nutrisi sel terhambat, disamping itu juga terjadi infiltmsi sel radang pada usus dan hati. Pada paru terjadi
emfisema akibat ruptumya dinding alveoli karena radang.
Perubahan hiperemi terjadi karena adanya kerusakan pada sel oleh aktivitas
virus yang mengeluarkan histamin dan mempengaruhi peningkatan aliran darah
dalam kapiler Jestin (1991). Histamin juga memngsang dilatasi dan peningkatan aliran daerah lokal sehingga menimbulkan daerah yang berwama kemerahan akibat akumulasi eritrosit (Reitter et dl., 1995). Bila kondisi ini berlanjut maka akan terjadi hemoragi
yang disebabkan oleh rusaknya
atau
pelebaran epitel pembuluih darah (Horvath et al., 1992). Kerusakan yang berkelanjutan menyebabkan penimbunan cairan di jaringan atau di dalam lumen buluh darah yang dikenal dengan udema dan berlanjut
hingga nekrosis (flimawan,
1994). saluran pencemaan dan
Perubahan pada pemafasan serta organ painnya akibat ND ini juga berhubungan dengan predileksi
virus ND pacta organ tersebut
dan
menimbulkan kerusakan seperti yang dilaporkan di atas.
7
Gambaran histopatologis beberapa olgan -vang terserang ND. (a) hiperemi pro\.entrikulus, (b) hiperemi otak, (c) hiperemi paru dan (d) emfisema paru, (e) hemoragi usus ian (0 infrltrasi rj *iang padu *us, (g) hemoragi trakhe4 ft) infiltrasi sel radang pada hati
Gambar. 2.
KESIMPULA}I DAII SARAN Kesimpulan Tingkat infeksi ND Pada ayam Yang diseksi di Laboratorium Patologi Fatrrultas Kedokteran Heraan Universitas Syia.h Kuala Darussalam Banda Aceh cukup tinggi yang
mcncapai
86]%. dan menamPakkan
peruhahan paiologi anatonis benloa: eetekie
248
(bintik-bintik perdarahan) Pada proventrikulus, seka tonsil, usus, peradangan pada saluran pemapasan (paru
dan trakhea), perdarahan dan
kekeruhan pembengkakan kantung hawa rongga dada,
hati dan limpa. Perubahan hislopatologis yang ditimbulkan oleh ND adalah gambatan
hiperemi, hemoragi, emftsema, nekrosis, pada proventrikulus, seka tonsil, usus, otak,
I
I
:
(
I
a
J[rn an
ah
ga ral'r
I S,
ISSN:20t&0lll
Pcrts ar 2 Q) :24B'2a9 (2012)
peradangan paru dan tralfiea, Perdarahan,
dad4
sequence of Newcastle disease virus:
hati dan limpa- Perubahan proventikulus, u s, seka tonsil dan otEk
evidence for the existence of a new subfamilY genus Paramyxovirinae. Himawan, S. 1994. Patologi. Edisi Pertama. Universitas Indonesia Press, Jakarta
kekenrhan
kantng hawa roogga
pembengkakan
bersifat pato gnomonik.
ra-h
asi
tisi agi fau arh
tan
di
Srnr
Perlu
meirgambil sampel di daerah wabah dalam junlah yang lebih besar. Semua orgm yang
mengalami perubahan diperiksa
lan
Horvatlu C.M., R.G. Paterson, M.A. ShaughnessY, R. Wood, and RA. Lamb. 1992. Biological activity of paramyxovirus firsion Proteins: Factors influencing fomration of syncytia. Jestin,
tiur ).
within the
secara
rah ,.+
De Leeuw and B. Peeters. 1999. Complete
lanjut.
enzymatic amPlifi cation (PCR). Mahatmi, H., A. Setiyono, R.D. Soejoedono, dan F.H. Pasaribu. 2007. Deteksi
iD ksi lan
DAFTARPUSTAI(A
lr}g
Adil. M., M.A. Nyoman, S.A.P. Ketu! dan M. Yasunobu 2008. Detection of Newcastle disease Vinrs bY Nested Reverse Transcriptase-Polymerase
Coxiella burnettii Penyebab Q fevet
Chain Reaction. Laboratorium
Patologi, dan LaboratoriurE Vitologi, Fakultas Kedokteran Hewan, PB Universitas UdaYa
a Jl.
Sudirman, DenPasar, Bali.
Admin, 2O$8. Perunggasan iiiti'eastle
Disease
PmamYxoviridae
Po-ramyxavirus infek'si,
I\4ajaJah
Poultry Indonesia Online.
ND IBD dan
Marek. htto://directorv. umm.ac.id/Data%20
Anonimus. 2007.
Elmri/
odflminezu9.ND IBD dan Marek s-baru.odfAnanonimus. 2008. Newcastle Disease. http://ur,'rw. vet-klinik.com/
Peruneqilsan -
/Newcastle-
Discase.hhrrl.
Darminto dan
P.
Konohardjo. 1995.
Newcastle disease Pada unggas di Iudonesia : situasi terakhir dan relevansinya terhadap pengendalian penyakit. Abstrak Seminar Nasional Petemakan dan Veteriner'. Cisarua 7-
8
V. and A. Jestin. 1991. Detection of Newcastle disease virus RNA in infected allantoic fluids by invitro
November 1995 Buslitbangnak. Bogor.
pada Sapi, Dombu Kambing di Bogor dan Bali. Reitter, J.N., T. Sergel, and T.G. Morrison. 1995. Mutational analYsis of the Leucine ZiPp* motif in the Nervcastle disease 'r'irus fusion protein. Ressang, A.A. 1984. Patologi Veteriner. Teanr Leader IFAD Projek:Bali Cattle Disease Invetigasion ijnit' Denpasar, Bali. Sigh, K., N. Jildal, S.L. Gupta, A.K Gupta and D. Mittal. 2005. Daection of Neuaastle disease virus genome from field outbreaks in Poultry bY teverse transcription-polymerase chain reaction. Smientanka, K., Z. Minta, and K. Domanska-Blicharz. 2006. Detection of Newcastle disease virus in
infected chicken embryos
and
chicken tissues bY RT-PCR.
Tabbu, C.R 2000. PenYakit AYam dan PenanggulangannYa. Vol. I. Kanisirs, YogYakarta.
lVambur+ P-N. 2006a. Impregnation and slorage of Ncrvcatle disease virus on to filter papers and detection of viral RNA by single tube RT-PCR
assaY.
249