LOMBA MENGKAVLING SORGA Kamis, 11 Februari 2016 08:03
Rihlah Ibadah Haji
Oleh : Prof. DR. Duski Samad, M.Ag
LOMBA MENGKAVLING SORGA [1]
(#þqà)Î/$y? 4?np¨Yy_ur $pkÝÎötã ÇÚöyèx. Ïä!$yJ¡¡9$# ÇÚö?F{$#ur ôN£?Ïãé& ?úïÏ% © # Ï 9 ( # q ã Z t B # u ä « ! $ $ Î / ¾ Ï
1/5
LOMBA MENGKAVLING SORGA Kamis, 11 Februari 2016 08:03
& Î # ß ? â ? u r 4 y 7 Ï 9 º s ? ã @ ô Ò s ù « ! $ # Ï m ? Ï ? ÷ s ã ? ` t B â ä ! $ t ± o
2/5
LOMBA MENGKAVLING SORGA Kamis, 11 Februari 2016 08:03
? 4 ª ! $ # u r r è ? È @ ô Ò x ÿ ø 9 $ # É O ? Ï à y è ø 9 $ # Ç Ë Ê È
Artinya: Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah mempunyai karunia yang besar. (QS. Al-Hadiid, 20).
3/5
LOMBA MENGKAVLING SORGA Kamis, 11 Februari 2016 08:03
Pemandangan dan pembicaraan jamaah tentang jumlah ibadah ke Masjid Nabawi, memasuki Raudah di Madinah, melakukan umroh sunat, Thawaf di Masjidil Haram, shalat berjamaah subuh sudah berangkat dari hotel pukul 00.3 dinihari, memberi Riyal untuk petugas kebersihan Masjid Nabawi dan Masjid Haram adalah wujud berlomba untuk beribadah begitu nyata dalam pelaksanaan ibadah haji. Alhamdullilahirabil alamin.
Motivasi ulama, penceramah dan pembimbing haji tentang semua tempat dikabulkanya doa dan ibadah yang dianjurkan di tempat mustajab itu ternyata masuk ke dalam keyakinan diri dan memori sipritual umat. Dorongan hadis bahwa beribadah di Masjid Nabawi nilainya sama dengan 10.000 kali dan Masjidil Haram 100.000 ribu kali di banding masjid lain, ternyata begitu efektif dalam mengairahkan ibadah. Dalam ukuran tertentu ini juga harus diingatkan bahwa soal ibadah bukanlah kuantitatif dan transaksional, ibadah hanya membutuhkan ketundukan dan keikhlasan.
Berlomba-lomba mendapatkan ampunan Allah SWT adalah target utama bagi setiap orang yang menjalankan ibadah haji. Tiada ada hari tanpa ampunan, tiada waktu tanpa istighfar, tiada kesempatan tanpa dzikir, doa dan lantunan ayat-ayat al-Qur’an yang dilakukan oleh jamaah adalah indikasi kuat terjadinya proses pengembalian jati diri setiap jamaah. Pangkat, jabatan, kedudukan, kekayaan, status sosial, dan embel-embel duniawi luluh dan luntur dalam semangat keilahian dan kemahakuasaanya.
Mengejar ampunan Allah SWT melalui rangkaian aktivitas ibadah haji dan umrah, muhasabah diri, ‘itikaf di Masjid Rasul Madinah Munawarah, Masjidil Haram adalah wujud nyata kesungguhan jamaah untuk mendapatkan sorganya Allah yang luasnya melebihi langit dan bumi. Terasa benar bahwa jamaah haji yang sedang beribadah dengan kaifiyat masing-masing mereka asyik, khusuk dan focus dan tidak sedikitpun waktu boleh terbuang selain mendapatkan pahala.
Kesan yang dapat ditangkap dai raut wajah dan senandung bacaan doa, dzikir baik sendiri-sendiri maupun berjamaah yang dilakukan setiap orang di masjid haram, sungguh jelas sekali keinginan untuk berlomba-lomba mendapatkn ampunan ilahi. Ada yang berdoa dengan khusyuknya di tengah hiruk pikuk jamaah lainnya menagis menyesali dirinya. Disudut lain di samping ka’bah kelihatan pula orang yang tengah tawaf sambil membaca doa. Di antara Shafa dan Marwa tidak sedikit pula jamaah yang melakukan Sa”i dengan doa yang lunak, dan tidak pula sedikit yang berdoa keras, itu semua menunjukkan perlombaan dalam kebaikan dan ampunan Tuhannya.
4/5
LOMBA MENGKAVLING SORGA Kamis, 11 Februari 2016 08:03
Memastikan bahwa jamaah yang beribadah di Masjid Haram pada dasarnya berlomba-lomba mendapatkan ampunan Tuhan tidak terlalu sulit menunjukkannya. Setiap oraga berusaha melakukan pekerjaan meskipun itu kecil yang mendatangkan manfaat pada orang lain, misalnya merobek kantong plastik untuk tempat sandal jamaah. Begitu juga memberikan bantuan terhadap siapa saja yang membutuhkan, tempat shalat disaat shaf begitu rapat, memberikan bantuan mengambilkan air zamzam kepada orang yang antri menunggunya. Ringan tangan atau kesediaan untuk menolong melakukan kebaikan dimaksudkan untuk mendapatkan pahala dan ampunan yang Maha Kuasa.
Akhirnya dapat dikatakan, seolah-olahnya semua jamaah sedangkan berlomba-lomba untuk mendapatkan kavling sorga lebih luas. Hampir semua jamaah merasakan bahwa kebaikan dan menolong adalah jalan pintas untuk menuju sorga dan ampunan Allah SWT. Ampunan Allah yang maha luas, dan sangat efektif diusahakan di tanah haram, karena memang begitu motivasi yang diberikan agama. Jamaah haji adalah orang yang punya waktu, tempat dan peluang meraih ampunan Allah dan menentukan pilihannya terhadap sorga apa yang akan didiaminya kelak. Ds.24092015. Ed.EN
[1] Senen, 14 September 2015/ 30 Zulqaidah 1436H.
5/5