WUJUD UNGKAP PENEMUAN JATI DIRI DALAM KARYA TARI SEKAR GENDHUK
Bella Septina Suari
[email protected] Dr. Hj. Warih Handayaningrum, M.Pd
[email protected] Program Studi S1 Seni Drama Tari Dan Musik (Sendratasik) Fakultas Bahasa Dan Seni, Universitas Negeri Surabaya Abstrak Perkembangan zaman saat ini, pengetahuan dan ilmu teknologi sangat mempengaruhi kepada para remaja khususnya para gadis-gadis nya dalam menemukan jati diri. Koreografer menjadikan makna penemuan jati diri tersebut sebagai fokus pembuatan karya dengan tujuan untuk memvisualisasikan problematika kehidupan dalam bentuk karya tari dan mendiskripsikan bentuk penyajian karya tari Sekar Gendhuk. Metode penciptaan karya dimulai dari menentukan rangsang awal yaitu rangsang visual dan idesional, yang menggunakan mode penyajian simbolis representatif kemudian tahap selanjutnya eksplorasi, improvisasi, dan evaluasi. Bentuk penyajian karya tari Sekar Gendhuk meliputi gerak-gerak yang distilisasi dari problematika kehidupan para remaja saat ini. Ceria, riang gembira, manja,dan kadang seringkali meminta bahkan mencari perhatian. Elemen utama yaitu gerak dengan pijakan gerak dan karakteristik Pandhalungan yaitu perpaduan antara Jawa dan Madura yang dikembangkan dan elemen pendukung yaitu iringan, rias busana, pola lantai, pemanggungan dengan panggung procenium beserta setting dan lightingnya. Kata kunci: Karya Tari, Sekar Gendhuk, Bentuk Penyajian Abstract The development of the present age, knowledge and science of technology greatly affect to teenagers, especially the girls in finding their identity. The choreographer makes the meaning of the self-discovery as the focus of the work in order to visualize the problematic life in the form of dance work and to describe the form of presentation of Sekar Gendhuk dance. The method of creating works starts from determining the initial stimuli of visual and idesional stimuli, using a representative symbolic representation mode then the next stage of exploration, improvisation, and evaluation. The form of presentation of Sekar Gendhuk dance work includes movements that distillisasi from the problems of the lives of teenagers today. Cheerful, cheerful, spoiled, and sometimes even asking for attention. The main elements of motion with the foothold and characteristics of Pandhalungan is a blend of Java and Madura developed and supporting elements of accompaniment, dress makeup, floor pattern, staging with stage procenium and its settings and lighting. Keywords: Dance Work, Sekar Gendhuk, Forms Of Presentation
1
PENDAHULUAN
untuk itu seni juga berguna bagi
A. Latar Belakang Tari
sebagai
bentuk
seni
sarana
ekspresi
yang
Tujuan dan fungsi kehadiran
image-image
karya seni tentunya dalam tahapan
gerak yang membuat kita menjadi
penciptaan karya (creative process)
lebih
menjadi
merupakan mampu
menciptakan
sensitive
terhadap
sebagian besar manusia.
realitas.
tumpuan
utama
yang
Dalam konteks yang masih sama
memberikan arah sasaran kemana
Soeryodiningrat
warna
sebuah karya seni nantinya akan
khasanah tari bahwa beliau lebih
dibawa. Didukung oleh ‘niat’ (rasa &
menekankan kepada gerak tubuh yang
karsa) maka tujuan dan fungsi karya
berirama. Hal ini seperti terpetik
seni menjadi ‘pengawal’ proses kreatif
bahwa tari adalah gerak anggota tubuh
penciptaan karya seni sampai jadi dan
yang selaras dengan bunyi musik atau
berfungsi optimal sesuai dengan tujuan
gamelan diatur oleh irama sesuai
utama penciptaannya. Sedangkan ide
dengan
tari
dan konsep merupakan pemicu dan
(Soeryodiningrat: 1986). Lebih jauh
pemikiran kerja bagaimana ‘tujuan’
lagi ditambahkan CurtSach bahwa tari
harus
merupakan
pemicu,
memberi
maksud
tujuan
gerak
yang
ritmis
(CurtSach: 1978). Seni yang
perasaan seseorang,
dan baik
ide
Sebagai
seorang
unsur seniman
merupakan hasil dari banyak hal.
merupakan
berguna
diciptakan.
untuk
pengalaman
Diantaranya dapat berupa observasi
memperkaya
secara mendalam tentang karya dan
pertumbuhan sebagai
batin
fungsinya sehingga diperlukan suatu
seniman
upaya
eksploratif
berbekal
maupun sebagai peminat. Artinya
pengetahuan, ketrampilan, dan rasa
keberadaan tari memiliki nilai guna
estetis yang akan diujicobakan dalam
dan hasil guna yang memberikan
kegiatan
manfaat pada masyarakat. Seni juga
mendapatkan
merupakan salah satu wadah untuk
diharapkan.
mengembangkan
bakat
dan
Salah
‘trial
& hasil
satu
error’
untuk
bentuk
yang
karya
seni
yang
mencurahkan isi hati,dan seni juga
tercipta dari seseorang adalah karya
bisa menjadi identitas suatu daerah,
seni tari. Kedudukan seni tari dalam kehidupan sosial merupakan media
2
yang mampu mengikat (hubungan
mempengaruhi
sosial) dan sebuah kontribusi untuk
perkembangan pengetahuan dan ilmu
menciptakan sebuah kesinambungan
teknologi sangat berpengaruh kepada
kehidupan
dan
para remaja khususnya para gadis-
bentuk seni tari di Indonesia sangat
gadis nya dalam menemukan jati diri.
terkait
Kadang mereka bersikap ceria, riang
sosial.
Perjalanan
dengan
kehidupan
perkembangan
masyarakatnya,
baik
meminta bahkan mencari perhatian.
dalam lingkup negara kesatuan. Jika sekilas
lingkungan,
gembira, manja,dan kadang seringkali
ditinjau dari struktur etnik maupun
ditinjau
situasi
Berdasarkan
perkembangan
memberikan
ilustrasi
ide
tersebut,
dan
inspirasi
Indonesia sebagai negara kesatuan,
koreografer untuk menciptakan sebuah
maka perkembangan tersebut tidak
karya
terlepas dari latar belakang keadaan
Gendhuk”. Sekar Gendhuk berasal dari
masyarakat Indonesia.
kosa kata bahasa Jawa. Sekar adalah
Penciptaan
karya
yang
“Sekar
berjudul
tari
bunga yang akan mekar, diibaratkan
seringkali berkesinambungan dengan
sebagai proses perkembangan gadis
kehidupan
yang
(perempuan). Gendhuk adalah kosa
terjadi pada diri kita, yang terjadi di
kata bahasa jawa yang berati gadis
alam
perempuan. Sekar Gendhuk berati
sosial.
sekitar
kita
seni
tari
Kejadian
dan
lainnya
merupakan sumber inspirasi dalam
gadis
penciptaan karya seni tari tersebut.
dewasa.
perempuan
yang
beranjak
Karena proses penciptaan bermula dari munculnya sebuah ide. Dari kehidupan
B. Fokus Karya
sosial yang ada akan membuat para
Fokus karya dalam penciptaan
pencipta tari dapat lebih mudah untuk
karya
mendapatkan gagasan ide tersebut.
maksud
Koreografer menciptakan karya
sangatlah dan
penting
makna
yang
supaya akan
disampaikan oleh koreografer akan
seni tari yang berhubungan dengan
sampai
proses perkembangan zaman yang
koreografi ini penata memfokuskan
mempengaruhi para remaja (anak-anak
pada sikap dan perilaku para remaja
yang mengalami pubertas). Karena
dalam
seringkali para remaja dihadapkan
menghadirkan bentuk visualisasi dari
dengan problematika kehidupan dan
sikap dan perilaku yang dialami para
dilema. Perkembangan zaman yang
remaja.
3
kepada
kehidupan.
penonton.
Penata
Problematika
Pada
ingin
kehidupan
dalam penemuan jati diri diwujudkan
Jacqueline Smith, karena berawal dari
dalam karya ini.
rangsang
awal
(idesional/gagasan),
kemudian melakukan eksplorasi gerak, METODE PENCIPTAAN
melakukan improvisasi, serta evaluasi.
A. Pendekatan Penciptaan Terdapat banyak metode yang digunakan
dalam
penciptaan
B. Konsep Penciptaan
tari.
1. Tema
Beberapa metode tersebut kemudian
Tema
digabung untuk dapat ditemukan fokus
diteliti secara cermat kemungkinan –
acuan untuk membuat suatu karya tari.
kegiatan
untuk
penciptaan
kemungkinannya untuk diungkapkan
serangkaian
menjalani atau
dalam
proses
penciptaan
merupakan
salah
karya
seni
satu
cara
dalam
Pentahapan
penciptaan
tari
tidak terlalu melebar seperti yang diinginkan penata. Tema memuat isi penggarapan yang diharapkan dapat membawa persepsi penonton pada
dari
suasana,
pandangan Hawkins yang meliputi: (1) eksplorasi, komposisi.1
dan
Metode
kondisi
tertentu,
dan
karakteristik tokoh – tokoh serta
(2)
improvisasi/eksperimen,
kecocokannya
dalam menata sebuah karya tari agar
penciptaan
seni
dan
salah satu elemen tari yang digunakan
mewujudkan karya seni tari secara sistematik.
gerak
dengan keputusan.2 Tema merupakan
melakukan
eksperimen untuk menghasilkan karya. Metode
secara
penata tari, yang kemudian harus
kemudian proses konsep karya sebagai
merupakan
lahir
spontan dari pengalaman total seorang
serta tema yang tepat. Setelah itu baru
Metode
tari
perwujudannya. Tema yang diangkat
(3)
dalam karya tari Sekar Gendhuk
dalam
adalah “Pencarian Jati Diri (Pubertas)”
pentahapan menurut Jacqueline Smith terdapat rangsang awal, eksplorasi,
2. Judul dan Sinopsis
improvisasi,
a) Judul
dan
evaluasi.
Proses
kekaryaan menurut Penciptaan karya
Judul yang baik hendaknya
tari Sekar Gendhuk menggunakan
bersifat
pendekatan metode kontruksi dari
memunculkan
Alma Hawkins, Mencipta Lewat Tari (Creating Trough Dance) terjemahan Y. Sumandiyo Hadi, (Yogyakarta: Institut Seni Indonesia, 1990), hlm. 26.
umum
karena
dapat
interpretasi
yang
Sal Murgiyanto, M.A, Koreografi (Pengetahuan Dasar Komposisi Tari, (Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, 1983), hlm. 47.
1
2
4
beragam.3 Koreografer memilih judul
tari studi berdasarkan gerak-gerak
Sekar Gendhuk karena sangat cocok
yang dipilih. Tipe studi dikatakan
dengan karya tari ini. Sekar Gendhuk
bisa tercipta dari satu macam gerak,
berasal dari kosa kata bahasa Jawa.
namun
dapat
dikembangkan
Sekar adalah bunga yang akan mekar,
menjadi
gerak
yang
diibaratkan
sebagai
proses
komplek.
Struktur
perkembangan
gadis
(perempuan).
Gendhuk
merupakan
Gendhuk adalah kosa kata bahasa jawa
dramatik,
motif
yang berati gadis perempuan. Sekar
berdasarkan
Gendhuk berati gadis perempuan yang
pengungkapan
beranjak dewasa.
dengan suasana yang dimunculkan. Tari
b) Sinopsis
sangat
tari
Sekar
ungkapan
gerak
disusun
karakteristik
studi
merupakan
emosional
pada
sesuai
hakikatnya
bentuk
tari
Hanya
senantiasa siap memerankan sebagai
memang tidak terbatas pada studi
wanita utama. Dia lincah dan periang
gerak murni, tetapi bisa mempunyai
tetapi kadang malu manja untuk
jangkauan pengambilan unsur gerak
menunjukan dirinya. Mereka adalah
yang lebih bervariasi. Inti dari tari
harapan
studi adalah
menyongsong kejayaan.
depan
kemenangan
untuk dan
teba
Perkembangan teknologi
gerak
spesifik
sebuah
murni.
Gadis-gadis nan cantik jelita
masa
saja,
dan
tari
studi
memfokuskan pada yang
berbatas
karena
tari
studi
dan informasi tidak membawa mereka
menekankan
larut dan lupa diri. Ia mampu
sebuah kompleksitas gerak yang
menemukan jati diri. Mereka siap
khas.
bangkit, untuk menunjukan wanita
kompleksitas gerakan yang khas.
sebagai putri sejati.
Tari studi jika dikembangkan dari gerak
3. Tipe Tari Tipe/jenis
pada
dan
terwujudnya
Terwujudnya
representatif
maka
sebuah
akan
mendapatkan kesan yang seolahtari
dimaksudkan
olah simbolis.
untuk mengklasifikan tari menjadi 4. Teknik
lebih spesifik. Dalam karya tari
Teknik gerak penari diperoleh
Sekar Gendhuk memiliki tipe/jenis
dari hasil latihan intensif sehingga membentuk 3
Ibid., hlm. 93.
5
gerak
sesuai
dengan
karakter
tokoh
yang
diperankan.
sesuai
dengan
karakter
wilayah
Teknik gerak sangat penting dalam
Jember yang heterogen, maka konsep
penggarapan
tari,
instrumennya adalah perpaduan dari
mengingat karya tari merupakan media
berbagai unsur musik, yaitu gamelan
ekspresi melalui gerak tubuh manusia.
Jawa, patrol (kentongan) dan sronen
Teknik atau cara yang koreografer
Madura. Model garap yang digunakan
gunakan dalam menyajikan garapan
antara lain adalah kenong telok, patrol
karya tari Sekar Gendhuk
adalah
Jember-an, Syair berbahasa Madura,
dengan mengembangkan gerak-gerak
lancaran gamelan Jawa, dan sronen
tradisional gaya pandhalungan yaitu
Maduraan.
sebuah
karya
perpaduan antara Jawa dan Madura. Yang dipadukan dengan teknik gerak
7. Tata Rias dan Busana
modern.
Tata rias penari dalam karya tari Sekar Gendhuk
5. Gaya
wajah
cantik,
merupakan rias artinya
dalam
Corak atau ciri khas karya yang
penggunaan warna eye shadow, blush
dapat menjadi identitas sebuah karya
on, maupun lipstick menggunakan
tari
adalah
warna-warna yang terlihat cantik dan
tari
bertujuan untuk mempertegas garis-
Pandhalungan. Yaitu perpaduan antara
garis wajah di atas panggung. Busana
Jawa dan Madura. Dalam karya ini
yang dipakai adalah busana yang
mengacu
gerak-gerak
menggambarkan wanita-wanita cantik
centil/endel gaya Madura dan gerak
yaitu menggunakan kebaya dan rok
tegas gaya Jawa. Dan dikembangkan
dan
sesuai kreativitas koreografer sehingga
lainnya yang menempel pada tubuh
menjadi gaya atau ciri khas tersendiri
penari.
Sekar
Gendhuk
mengutamakan
gaya
pada
gerak
didukung
dengan
accecories
bagi koreografer. 8. Tata Teknik Pentas 6. Pemain dan Instrumen
Karya
tari
Sekar
Gendhuk
Pemain dalam karya tari Sekar
menggunakan panggung procenium
Gendhuk diperankan oleh para gadis
dan menggunakan lighting atau tata
remaja.
lebih
cahaya. Tata teknik pentas dan cahaya
mendukung karakteristik dari karya
yang di gunakan sesuai dengan pola
tersebut. Instrumen yang digunakan
gerak penari. Tata cahaya juga di
Karena
untuk
6
tentukan
dari
gerak
penari
serta
negeri.
Terbesit
dalam
benak
desain-desain lantai yang dibentuk,
koreografer “Mau jadi apa mereka
penggunaan tata cahaya juga berfungsi
nantinya, jika hanya meniru belaka?
sebagai media yang akan memperjelas
Bukankan bangsa ini memiliki harga
dan
pada
diri dan jati diri?”. Suatu ketika
pertunjukan karya tari Sekar Gendhuk.
korografer ingat ada sebuah bunga di
memperkuat
suasana
suatu tempat, bunga tersebut akan C. Metode Konstruksi
tumbuh mekar. Satu bagian yang
1. Rangsang Awal
memiliki daya tarik bagi koreografer
Rangsang
awal
merupakan
adalah kuncup bunganya yang biasa
sesuatu yang dapat membangkitkan
disebut sekar. Ketika bunga masih
fikir, atau semangat, atau mendorong
kuncup seolah menjadi teka-teki.
kegiatan. Rangsang bagi komposisi
Akankah bunga itu akan mekar
tari dapat berupa auditif, visual,
dengan indahnya? Ataukah setelah
gagasan, rabaan atau kinestetik.
4
mekar
Setiap pembuatan karya seni baik musik,
tari,
dan
drama
bunga
itu
rontok
dan
berguguran?
pastilah
Gagasan
idesional
merupakan
mengalami hal ini, karena rangsang
rangsang yang dibentuk
awal merupakan hal utama yang
intensi
membuat seniman berkarya.
gagasan atau menggelarkan cerita.5
untuk
dengan
menyampaikan
Penemuan ide untuk menggarap 2. Eksplorasi dan Kerja Studio
karya tari ini tidak lepas dari
Eksplorasi
kehidupan sehari-hari para anak-
penjelajahan,
anak remaja di pedesaan. Nyaris
disebut pencarian
juga adalah
tindakan mencari atau melakukan
setiap hari ditemui para siswa remaja
perjalanan dengan tujuan menemukan
yang berkeliaran tidak jelas ujung
sesuatu. Eksplorasi merupakan proses
pangkalnya. Penampilan mereka tak
berfikir, berimajinasi, merasakan, dan
berbeda dengan yang ada di kota.
menanggapi atau merespon dari suatu
Maklum, mode apa yang menjadi
obyek untuk dijadikan sebagai bahan
trend saat ini, akan selalu diikuti.
dalam karya tari yang berupa gerak,
Perkembangan arus informasi sangat cepat merambat ke seluruh pelosok 4
Jacquline Smith, op. cit., hlm.
20.
5
7
Jacquline Smith, op. cit., hlm. 23.
irama dan sebagainya.6 Koreografer
koreografi.7
mencoba untuk melakukan pencarian
oleh penata sesuai dengan kemampuan
motif
Improvisasi
dilakukan
sesuai
dengan
penata, sehingga gerak – gerak yang
apa
yang
telah digabung tidak terkesan monoton
disampaikan kepada penonton mampu
dan memiliki dinamika. Proses ini
tertangkap maksud tujuan penata.
sangat
gerak
motivasi
yang
sehingga
dibutuhkan
ketika
penari
Eksplorasi pada karya seni tari
maupun penata mampu menentukan
Sekar Gendhuk dilakukan dengan
transisi, ekspresi atau rasa sehingga
pengamatan
terbentuklah gerak yang dinamis.
pada
kehidupan
dan
aktivitas para gadis remaja dalam 4. Evaluasi
menemukan jati diri mereka. Ada
Evaluasi
kalanya mereka bersikap ceria, riang
sangat
dibutukan
gembira, manja,dan kadang seringkali
ketika penata dan penari melakukan
meminta bahkan mencari perhatian.
kerja studio maupun proses tercapai
Fenomena
hingga
tersebut
menjadikan
100%.
Pada
tahapan
ini
koreografer untuk dapat menemukan
koreografer
mengontruksi karyanya
gerak-gerak
melibatkan
metode
yang
dapat
dikembangkan. 3. Improvisasi
metode
evaluasi.
ditelaah
dengan
analisis Hasil
dan
laporan
menggunakan
landasan teori yang dipakai untuk
Ketika diketemukan
semua maka
perlu
motif
menganalisa sehingga bentuk tari yang
adanya
sudah
ditemukan,
bisa
saja
di
penggabungan motif tersebut melalui
eksplorasi ataupun tidak dipakai lagi.
pengembangan
Setelah dengan analisa, koreografer
Selain
secara
improvisasi.
mengembangkan
esensi
mengevaluasi karya tarinya dengan
spontanitas, improvisasi memberikan
cara dikonsultasikan atau ditampilkan
kekayaan dan variasi pengalaman
di hadapan teman, tokoh seniman, atau
gerak
didiskusikan dengan sesama pemain..
tanpa
memerlukan
banyak
waktu dari perencanaan gerak, seta perbaikannya yang dibutuhkan dalam
PEMBAHASAN Margery J. Turner, New Dance : Pendekatan Koreografi Nonliteral terjemahan Y. Sumandiyo Hadi, (Yogyakarta: Manthill Yogyakarta, 2007), hlm. 37. 7
Chiki E. Kristiyara, Bentuk Penyajian Karya Tari “Intering Beras” (skripsi), (Surabaya: Universitas Negeri Surabaya, 2008), hlm. 24. 6
8
A. Hasil Penciptaan
ngulo
Karya tari merupakan hasil dari
tangan
cipta rasa dan karsa manusia dengan
menutup ke
tubuh sebagai media. Karya tari
depan lalu
memiliki elemen-elemen dan unsur-
di tarik ukel
unsur pendukung, elemen dalam karya
sembah
tari berupa gerak, waktu dan tenaga
pasrah.
serta unsur pendukung
tari terdapat
2.
Jalan
2x8
Jalan trisig
tata rias dan busana, tata pentas,
trisig
dengan
iringan, tata cahaya, dan properti.
mendhak
tangan kanan
1. Struktur Penyajian
membentan
Berikut merupakan beberapa ragam gerak
g
yang terdapat pada karya tari Sekar
dengan
Genduk.
hitungan
Tabel 2: Ragam Gerak Karya Tari Sekar
1x8,
Gendhuk Nama No
Ragam
Hitungan
Gerak 1.
Ukel
kiri
dilanjutkan mendhak
Uraian
kanan
Gerak
mendhak 2x8
Kedua
kiri
Sembah
tangan
putar jinjit
Pasrah
membentan
kanan
g ke atas di
3.
Mundur
1x8
lalu
Tangan
di di
sebelah kiri
pasrah
angkat
kepala lalu
titik
depan
di ukel dan
mendhak
wajah, lalu
ditarik
ke
mundur
kanan lalu
langkah
membentan
dilanjutkan
g ke kanan
titik
juga.
mendhak
Kepala
4.
9
Kanan kiri
1x8
Titik
4
5.
mendhak
mendhak
Dilanjutkan
putar
kanan, titik
dengan
mendhak
bentang
kiri
sampur
Selut
1x8
putar
titik
jalan
mendhak
kanan-kiri-
Tangan
angkat. Dan kanan-kiri-
ngithing
kanan
kiri
kanan kiri
ngithing
kanan-
jinjit
gerak selut
angkat
kanan kiri
tetapi siku siku,
lalu
jinjit
arah
7.
Rangkaian
10 x 8
Deleg
1x8
kepala
Angkat kaki kanan deleg,
kanan jinjit
angkat kaki
arah
kiri deleg
kiri
lalu
6.
kiri-
8.
Rangkaian
berputar
gerak
Sampur
endel I
1x8 + 1x8 + 2x8
Langkah kiri
gejug
kanan
gerak
dibentangk
tangan
endel
an,
mentang
sampur
jalan endel
kanan, kaki
langkah
idem
kanan
tangan
langkah
kanan
kiri.
nusuk
Berputar
masuk
kaki
titik
tangan kiri,
titik
dan
kedua
lalu
sampur
tangan ukel
dikalungka
keluar lalu
n di kepala.
posisi
Lalu ambil
cangkah
seblak.
kiri
10
lanjut
cangkah
kebawah
kanan.
sejajar
Putar
kiri
dengan
lalu
pinggang.
mendhak
10. Cangkah
megal-
canon
megol
kanan kiri
2x8
Idem
kanan kiri. 2. Pola Lantai
Canon 2-2cangkah
Pola lantai merupakan desain
pose. Gerak
yang dilintasi oleh gerak – gerak dari
pundak
komposisi di atas lantai dari ruang tari
1
kanan
9.
Gerak
2x8
yang dilakukan penari.8 Secara umum
kiri
lalu deleg.
pola lantai pada tari kelompok sangat
Kaki
terlihat jelas dari garis yang tergambar
titik
tangan
kanan
memenuhi lantai area pentas. Pada
depan atas
depan lalu
karya tari Sekar Gendhuk ini memiliki
bawah
kiri
pola lantai yang jelas dan memiliki
depan
keberagaman pola lantai.
seterusnya, tangan
di 3. Tata Rias dan Busana
depan wajah
Tata rias dan busana merupakan
sejajar
elemen bentuk yang dilihat secara
dengan
langsung oleh penonon. Tata rias
kepala
memiliki peranan yang sangat penting
melakukan
dalam sebuah pementasan tari. Tata
ukel buang
rias dan busana menjadi bagian estetik
kanan ukel
yang sangat mendukung penampilan
buang
kiri
karya tari. Dengan tata rias dan
lalu tangan
busana, karya tari tampak lebih hidup
ditarik atas
ke dan
La Meri, Elemen – Elemen Dasar Dasar Komposisi Tari terjemahan Soedarsono, (Yogyakarta : Lagilo, 1983), hlm. 19. 8
ditarik
11
dan mewakili kepentingan estetik yang
simbol
ditonjolkan. Berikut gambar tata rias
digunakan adalah samput. Berikut
dari karya tari Sekar Gendhuk:
gambar properti yang digunakan:
a.
sekalipun.
Properti
yang
Tata Rias Wajah dan Rambut
Gambar 3: Properti Karya Tari
Sekar Gendhuk (Doc. Bella) Gambar 1: Tata Rias wajah dan
5. Tata Teknik Pentas
rambut karya tari Sekar Gendhuk
Seni
(Doc. Bella) Busana merupakan
pertunjukan
pastilah
memiliki tempat dalam menyampaikan
pendukung
ekspresi yang sering kita sebut dengan
tari dan unsur yang tidak dapat
pentas. Pentas dapat digunakan berupa
dipisahkan dari sebuah tarian, busana
panggung, arena, pendopo, bahkan di
juga merupakan identitas tarian.
lingkungan
b.
Busana Penari
terbuka
dan
menyatu
dengan alam. Pemilihan pentas juga sangat
berkaitan
dengan
konsep
pertunjukan yang akan ditampilkan. Pada pertunjukan karya tari Sekar Gendhuk,
area
dipanggung
pentas berupa
dilakukan panggung
procenium.
Gambar 2: Busana Penari karya
6. Tata Cahaya
tari Sekar Gendhuk
Penataan lampu atau lighting
(Doc. Bella)
bukan saja sebagai penerang tetapi
4. Properti
lebih dibutuhkan untuk mendukung
Karya Tari Sekar Gendhuk
suasana.
Penataan
lampu
berhasil
tidak lengkap rasanya jika tanpa
dapat membantu menghadirkan penari
menggunakan instrumen atau properti.
di tengah – tengah lingkungan dan
Properti
suasana yang selaras dengan tuntutan
akan
membantu
dalam
menyampaikan isi, motivasi, bahkan
12
isi tarian.9 Penataan cahaya begitu
membuat sebuah komposisi yang
penting dalam konsep pemanggungan
merupakan ungkapan dari wujud
dalam ruang procenium. Dalam karya
penemuan jati diri yang dilandaskan
tari Sekar Gendhuk penataan cahaya
dengan problematika kehidupan para
yang
gadis remaja.
tepat
dapat
membantu
memberikan kesan suasana tertentu
Proses penciptaan karya tari
dengan hadirnya warna – warna yang
Sekar Gendhuk ini menggunakan 5
nantinya akan ditembakkan pada titik
penari wanita.
– titik tertentu.
Bentuk penyajian karya tari Sekar Gendhuk meliputi struktur
7. Iringan Tari
Iringan tari merupakan unsur
ragam gerak yang ada di dalamnya.
penting diluar unsur pokok daam tari.
Elemen utama yaitu gerak dengan
Menari dengan iringan musik mampu
pijakan
membuat tari lebih hidup dalam
Pandhalungan
perwujudan baik secara visual maupun
antara Jawa dan Madura yang
audio.
dikembangkan
karakteristik yaitu
gaya perpaduan
dan
elemen
Pada karya tari Sekar Gendhuk
pendukung yaitu iringan, rias busana
ini, instrumen yang digunakan sesuai
mengacu pada gaya jawa timuran,
dengan karakter wilayah Jember yang
pola lantai, pemanggungan dengan
heterogen,
panggung procenium beserta setting
maka
konsep
instrumennya adalah perpaduan dari
dan lightingnya.
berbagai unsur musik, yaitu gamelan
Saran
Jawa, patrol (kentongan) dan sronen Madura.
Model
garap
Berdasarkan
yang
penulisan,
kesimpulan
maka
penulis
digunakan antara lain adalah kenong
merekomendasikan
telok,
Syair
saran sebagai berikut: Bagi para
berbahasa Madura, lancaran gamelan
pelaku tari Sekar Gendhuk harus
Jawa, dan sronen Maduraan.
selalu berlatih dan meningkatkan
patrol
Jember-an,
serta
berupa
saran-
PENUTUP
kualitas
meningkatkan
Simpulan
kreativitas pertunjukan agar mampu Pada karya tari Sekar Gendhuk
berkembang dan bagi masyarakat
ini dengan durasi 6 menit, penata tari
diharapkan ikut melestarikan tari Sekar
9
Gendhuk
mendukung
Sal Murgianto, op.cit., hlm. 109.
13
dengan
kegiatan
cara seni
pertunjukan. Bagi kalangan umum atau pihak-pihak yang berwenang, sebaiknya
memberikan
apresiasi
terhadap setiap kesenian yang ada dalam suatu masyarakat, baik dalam hal pementasan, publikasi lewat buku maupun media internet, supaya kesenian
tersebut
tetap
terjaga
eksistensinya
14
DAFTAR RUJUKAN Hawkins, Alma. 1990. (Creating
MenciptaLewatTari Trough
Dance).
Yogyakarta: Institut Seni Indonesia
Kristiyara, Chiki E. 2008. Bentuk Penyajian Tari
Karya
“Intering
(skripsi).Surabaya:
Beras”
Universitas
Negeri Surabaya
Murgiyanto,
Sal.
1983.
Koreografi
(pengetahuan dasar komposisi tari). Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan
Padmodarmaya, Pramana. 1988. Tata dan Teknik
Pentas.
Jakarta
:
Balai
Pustaka.
Smith, Jacquline. 1985. Komposisi Tari ( terjemahan Ben Suharto, S. S.T.). Yogyakarta : Ikalasti Yogyakarta
Turner, Margery J. 2007. New Dance :Pendekatan Koreografi Nonliteral. Yogyakarta: Manthill Yogyakarta
15
16