"False Negative" dalam UN Written by Administrator Wednesday, 15 February 2012 07:40 - Last Updated Wednesday, 15 February 2012 07:48
Kompas 2 mei 2009
"False Negative" dalam UN
Dleh ELIN DRIANA
Dalam sebuah talk-show tentang ujian nasional di radio Elshinta (14/4), ada pertanyaan kepada Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan Prof Dr Mu ngin Eddy Wibowo ten tang kemungkinan meme riksa kembali lembar ja waban ujian nasional bila diduga ada kejanggalan pada hasil yang diperoleh. Tahun lalu anak si penanya itu dinyatakan tidak lulus karena ni lai yang dicapai pada salah satu mata pelajaran yang di-UN kan kurang dari 3,0. Padahal, mata pelajaran lain mendapat nilai di atas 9,0. Penanya itu merasa ada kejanggalan pada hasil ujian mengingat prestasi akademis
1/5
"False Negative" dalam UN Written by Administrator Wednesday, 15 February 2012 07:40 - Last Updated Wednesday, 15 February 2012 07:48
anaknya sebelumnya termasuk tinggi. Upaya untuk memperta nyakan hasil ujian ke dinas pen didikan tidak membuahkan hasil.
Sayang Ketua BSNP tidak menjawab pertanyaan kemungkinan memeriksa kembali lembar jawaban siswa bila diduga ada kejanggalan. Yang dikemukakan adalah berbagai kemungkinan yang dapat memengaruhi hasil ujian, misalnya anak sakit atau memiliki kemampuan tinggi un tuk mata pelajaran yang lulus tetapi lemah pada mata pelajaran yang tidak lulus.
Sebenarnya, pertanyaan itu merupakan hal amat penting da-lam UN yang dikategorikan se-bag ai h igh stakes testing, yaitu penyelenggaraan ujian yang ber dampak besar terhadap masa de pan siswa "False negative"-"false positive"
Dalam pengambilan keputusan untuk meluluskan atau tidak, selalu ada peluang terjadinya kes alahan. False negative terjadi bi la peserta yang sebenarnya memiliki kemampuan di atas stan dar kelulusan dinyatakan tidak lulus. Sementara itu,
2/5
"False Negative" dalam UN Written by Administrator Wednesday, 15 February 2012 07:40 - Last Updated Wednesday, 15 February 2012 07:48
false positive terjadi peserta yang memilik kemampuan di bawah standar kelulusan dinyatakan lulus. Nilai vang diperoleh dalam pengukuran seperti UN sering disalahpahami sebagai nilai sebe narnya (true score) dari prestasi belajar siswa. Sebenarnya, true score ini tidak akan pernah bisa dipastikan karena pengukuran, terlebih terhadap variabel laten, seperti prestasi belajar, selalu memiliki kesalahan pengukuran yang dikenal sebagai kesalahan baku pengukuran (standard error of measurement). Besarnya ke salahan baku pengukuran ini ber gantung pada keandalan alat ukur yang digunakan yang mencerminkan kestabilan dan kekon sistenan dalam pengukuran. Sa yang masyarakat tidak memiliki . informasi seputar kualitas teknis paket-paket soal UN.
Meski true score ini tidak pernah diketahui nilainya, kita dapat menentukan kisaran true score , pada tingkat kepercayaan tertentu. Contohnya, asumsikan kesa lahan baku pengukuran pada UN adalah sebesar 0,2 (catatan: saya tidak mendapat informasi tentang besarnya kesalahan baku pengukuran, baik dari website Departemen Pendidikan Nasio nal maupun BSNP).
3/5
"False Negative" dalam UN Written by Administrator Wednesday, 15 February 2012 07:40 - Last Updated Wednesday, 15 February 2012 07:48
Jika seorang siswa mendapat nilai 5,4 untuk suatu mata pelajaran, kita memiliki keyakinan 95 persen bahwa true score siswa itu ada pada kisaran 5,4 sekitar 1,96 (0,2) = 5,4 sekitar 0,392, yaitu antara 5,01 dan 5,79 (1,96 adalah skor baku untuk tingkat keperca yaan 95 persen, sedangkan 0,392 merupakan margin of error).
Beberapa kesempatan
Dengan standar kelulusan 5,5, siswa yang mendapat nilai 5,4 akan dinyatakan tidak lulus untu k mata pelajaran bersangkutan. Meski demikian, perlu diingat, true score siswa itu mungkin le bih tinggi dari 5,5 sehingga ter jadilah fee negative. Karena itu, untuk mengurangi terjadinya false negative, perlu diberikan be berapa kali kesempatan kepada siswa yang gagal untuk menun jukkan prestasi belajar mereka b enar bahwa memberikan beberapa kali kesempatan dapat meningkatkan false positive, yaitu meluluskan siswa yang sebenarnya memiliki true score di ba wah standar kelulusan. Namun, saya memandang false negative lebin berbahava karena siswa yang seharusnya lulus kehilangan kesempatan melanjutkan pendi
4/5
"False Negative" dalam UN Written by Administrator Wednesday, 15 February 2012 07:40 - Last Updated Wednesday, 15 February 2012 07:48
dikan ke jenjang lebih tinggi atau mencari pekerjaan bagi lulusan SMA/SMK, belum lagi menim bang aneka tekanan psikologis yang dialami siswa maupun biaya yang hams dikeluarkan.
Pelaksanaan UN yang hanya satu kali, itu pun dilakukan pada tahun terakhir masa belajar, sebenarnya merupakan bentuk pe langgaran terhadap standar pelaksanaan high stakes testing. ne gara-negara bagian di Anierika Serikat yang menerapkan ujian kelulusan bagi siswa SMA dan sederajat memberikan beberapa kali kesempatan kepada siswa yang gagal karena ujian tidak dilaksanakan pada tahun ter akhir masa studi.
Mekanisme "appeal"
Selain kesalahan pengambilan keputusan yang disebabkan kesalahan baku pengukuran, tidak tertutup kemungkinan adanya kesalahan.
5/5