http://pusdatin.deptan.go.id
ISSN : 1411-9196
Newsletter
Tim Redaksi : Pelindung : Ir. M. Tassim Billah, MSc Penasehat : Agus Sunarya, SE, MM Ir. Sari Sutiyorini, MM Ir. Bayu Mulyana, MM Ir. Dewa Ngakan Cakrabawa, MM Penanggung Jawab : A. Prasetyanto Wibowo, SH Redaksi : Dedi Triyono Editor : Dra. Laelatul Hasanah, MSi Dra. P.Hanny Muliany, MM Eko Nugroho, S.Kom, MM
V O L U M E
1 0
N O
9 6
B U L A N
J A N U A R I
2 0 1 3
WORKSHOP ANALISIS DAN PENATAAN DATA TENAGA KERJA PERTANIAN 2012
Redaktur Pelaksana : Evita Wahyu Puspitasari, S.Kom Dian Prasetyorini, SE Sekretariat : Marwati Agus Suparmi Redaksi menerima tulisan maupun saran dan kritik untuk Newsletter Pusdatin Kirimkan ke alamat redaksi : Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Jl. Harsono RM No. 3 Gd. D Lantai IV Pasar Minggu – Jakarta 12550 Telp : 021-7805305, 7816384 Fax : 021-7822638 e-mail :
[email protected]
Daftar Isi :
▪
Workshop Analisis dan Penataan Data Tenaga Kerja Pertanian 2012.....(1)
▪
Hasil Analisa Data Tanaman Pangan Melalui e-Form.....(3)
▪
Workshop Hasil Survei Data Kesejahteraan Petani 2012......(4)
▪
Evaluasi Kegiatan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Tahun Anggaran 2012.....(6)
▪
Koordinasi Awal Kegiatan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Tahun Anggaran 2013.....(8)
▪
Simonev Kementerian Pertanian Integrasi Dengan PMK 249.....(12)
Pembukaan Workshop Analisis dan Penataan Data Tenaga Kerja Pertanian 2012 oleh Kapusdatin
Dalam rangka mendukung target pembangunan pertanian yang sebagian besar berada diperdesaan dengan pekerjaan pokok adalah sebagai petani atau buruh tani maka diperlukan ketersediaan data dan informasi ketenagakerjaan pertanian yang lengkap, akurat dan objektif, yang dapat digunakan sebagai bahan analisis bagi pengambilan kebijakan, perencanaan maupun evaluasi untuk menyusun program dan rencana aksi nasional jangka pendek, menengah, dan panjang pembangunan pertanian sehingga dapat mewujudkan Indonesia yang Bermartabat, Mandiri, Maju, Adil dan Makmur. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempunyai misi dalam melakukan pengumpulan, pengolahan, penyajian dan penyebaran data dan informasi sektor pertanian didalamnya termasuk data tenaga kerja. Berdasarkan hal tersebut, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun
2012 telah melakukan kegiatan analisis dan penataan data tenaga kerja pertanian yang dapat digunakan untuk : a. Menyediakan data tenaga kerja pertanian secara series dan ter-update. b. Melengkapi data dengan variabel-variabel selain jenis kelamin, kelompok umur, pendidikan pewilayahan antara kota dan perdesaan juga status pengusahaan tenaga kerja. c. Menentukan metode proyeksi yang lebih baik secara statistik. d. Mengetahui sejauh mana keragaan dan proyeksi tenaga kerja pertanin yang terbagi dalam empat subsektor yaitu tenaga kerja tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan. Hasil analisis dan proyeksipun diworkshopkan untuk mendapatkan masukanmasukan terhadap analisis dan proyeksi tenaga kerja sektor pertanian serta diberikan materi
HALA MAN
2
Lanjutan Berita Workshop Analisis... seputar kebijakan dan program ketenagakerjaan sektor pertanian oleh Dr. Suwandi (Biro Perencanaan Sekjen Kementan) untuk menambah w a w a s a n . P enyel engg ar aan workshop tersebut tanggal 4 Desember 2012 di Kanpus Kementan Gd. PIA Jln. Harsono RM No. 3 Jakarta, dengan Workshop Analisis dan Penataan Data Tenaga peserta dari unit Kerja Pertanian 2012 eselon I lingkup Kementerian Pertanian seperti Ditjen Tanaman Pangan, Ditjen Peternakan dan Kesehatan hewan, Biro Perencanaan, Badan Ketahanan Pangan, Sekretariat Badan Litbang, BPPSDMP, dan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian “Pusdatin (PSEKP), Para Fungsional Perencana mempunyai misi serta Pusdatin. Acara dibuka oleh Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi dalam Melakukan Pertanian, Bapak Tassim Billah. pengumpulan, PenyePada Kesempatan tersebut pengolahan, Kapusdatin menyampaikan arahannya penyajian dan bahwa: betapa pentingnya data ketenagakerjaan sektor pertanian penyebaran sebagai bahan penyusunan, data dan perencanaan dan pengambilan kebijakan informasi sektor di sektor pertanian Penyelenggaraan pertanian workshop tersebut bertujuan antara lain : didalamnya a. Memaparkan hasil kajian terhadap termasuk data metode proyeksi data tenaga kerja tenaga kerja” pertanian yang digunakan selama ini. b. Memaparkan hasil kajian keterkaitan antara tenaga kerja dan pertumbuhan
ekonomi. c. Memaparkan kebijakan dan program ketenagakerjaan sektor pertanian 2012-2014. d. Melakukan tinjauan metode proyeksi tenaga kerja bersama instansi terkait dalam rangka mendapatkan penyempurnaan yang lebih baik. Beberapa point notulen hasil diskusi selama penyelenggaraan workshop antara lain : 1. Terbatasnya data pendukung untuk membuat model proyeksi tenaga kerja sektor pertanian khususnya untuk metode ekonometrika, sehingga metode proyeksi belum bisa dilakukan melalui pendekatan ekonometrika dan masih menggunakan metode elastisitas. Metode elastisitas memang merupakan salah satu metode yang dianjurkan oleh Permen Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam melakukan proyeksi tenaga kerja. 2. Kedepan fokus penyusunan analisis lebih banyak membahas kearah analisis kesempatan kerja di sektor maupun subsektor dengan rencana aksi yang menitikberatkan kepada 3 pilar yaitu peningkatan kualits SDM, kelembagaan dan infrastruktur. 3. Dalam rangka melaksanakan perwilayahan tenaga kerja sektor pertanian bukan saja bicara kota dan desa tetapi berbicara bagaimana kondisis ketenagakerjaan termasuk produktivitasnya di masingmasing daerah. Sehingga ke depan perlu dilakukan sosialisasi mulai dari penataan data, kelengkapan variabel, penyamaan format dan metode analisisnya. 4. Untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja sektor pertanian, maka perlu ada langkah-langkah transformasi program pembangunan pertanian secara on farm bergeser ke bio industri atau agro industri agar dapat meningkatkan nilai tambah bagi petani. ( Laela)
Hasil Diskusi Pertanyaan 1. Hubungan Kinerja Pertumbuhan Ekonomi dengan Tenaga Kerja Pertanian. 2. Apakah data tenaga kerja bisa dipisahkan antara tenaga keja perkebunan rakyat, negara dan swasta. 3. Karena produktivitas tenaga kerja perkebunan rendah apakah kemudian dapat difasilitasi dengan peningkatan anggaran yang lebih besar?
Jawaban/Solusi 1. Dari pertumbuhan ekonomi dapat dilihat share atau kontribusi dari masing – masing sektoral. 2. Tidak dapat disajikan apakah tenaga kerja perkebunan rakyat, negara atau swasta, karena tenaga kerja perkebunan adalah keseluruhan. 3. Tidak ada kaitan antara besarnya anggaran dengan produktivitas suatu subsektor. Namun mengutamakan yang lebih penting jadi APBN lebih menekankan kepada prioritas. Tanaman pangan menjadi prioritas karena menyangkut kebutuhan pangan pokok masyarakat Indonesia.
HA LA MAN
Lanjutan Berita Workshop Analisis... Hasil Diskusi Pertanyaan 4. Dalam menganalisis hubungan antara PDB dengan Tenaga Kerja Pertanian sebaiknya memperhatikan dekomposisi antara capital dan labour.
Jawaban/Solusi 5. Kami akan terus menyempurnakan metode proyeksi, diharapkan ke depan secara bersamasama kita melakukan penyempurnaanpenyempurnaan.
5. Belum terlihat ulasan tenaga kerja yang dihubungkan dengan PDB dan kemiskinan Penduduk.
5. Ada kegiatan yang akan memaparkan kemiskinan, dan sudah dianalisis dengan melakukan menempatkan masing - masing provinsi pada kuadran tertentu sesuai keadaan penduduk miskinnya.
HASIL ANALISA DATA TANAMAN PANGAN MELALUI e-FORM Pelaksanaan pengiriman data melalui sistem pelaporan berbasis web (e-Form Tanaman Pangan) telah dilakukan oleh petugas kabupaten/kota di 5 (lima) kabupaten di provinsi Jawa Barat yaitu Cianjur, Sumedang, Tasikmalaya, Indramayu dan Cirebon. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian melaksanakan kegiatan ini agar pengiriman data dari d a e r a h (kabupaten) ke pusat menjadi lebih cepat. Pengiriman data Petugas Dinas Pertanian Kabupaten melalui e-Form Mengentri e-Form Tanaman Pangan Tanaman Pangan yang dientri oleh petugas kabupaten tersebut adalah data yang berasal dari formulir SP yang mencakup luas tanaman padi, luas tanaman palawija, luas penggunaan lahan, alat mesin pertanian tanaman pangan dan penggunaaan benih. Analisis data ini sebagai langkah untuk mengetahui data yang berasal dari kecamatan dan dientri oleh dinas pertanian kabupaten. Bersamaan dengan berjalannya e-Form TP, Pusdatin telah melakukan kerjasama dengan BPS untuk menghadirkan data bulanan sebagai bahan monitoring rapat pimpinan di Kementerian Pertanian. Sumber data e-Form Tanaman Pangan (e-Form TP) merupakan data Sub Sektor Tanaman
Pangan yang dilaporkan oleh Mantri Tani dengan wilayah pencacahan terkecil meliputi wilayah kecamatan menggunakan Formulir SP-PADI dan SP-PALAWIJA yang dilaporkan dan dikirim ke Dinas Pertanian Tanaman Pangan kabupaten setiap tanggal 5 bulan berikutnya. Data e-Form TP kemudian dientri di Dinas Pertanian Tanaman Pangan kabupaten/kota menggunakan program aplikasi yang dibangun oleh Pusdatin yaitu Program Aplikasi e-Form Tanaman Pangan (e-Form TP). Dinas Pertanian Tanaman Pangan kabupaten/kota diharuskan membuat rekap yaitu Rekap Kabupaten Statistik Pertanian Tanaman Pangan atau lebih dikenal RKSP untuk dikirim ke Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi. Sementara data hasil percepatan SPTP bersumber sama dengan e-Form Tanaman Pangan namun pelaporan data sedikit berbeda yaitu pelaporan data percepatan SPTP melalui jalur BPS yaitu melalui prosedur KSK membuat copy laporan SPTP untuk kemudian dikirimkan ke BPS kabupaten/kota untuk dientri dan dikirimkan ke BPS Pusat (BPS-RI) melalui BPS Provinsi. BPS Pusat melaporkan data hasil pengumpulan data tersebut kepada Pusdatin setiap tanggal 25 bulan berikutnya. Data yang dianalisis melalui e-Form maupun percepatan adalah data yang masuk pada bulan Januari sampai dengan Agustus subround I (Januari – April 2012) dan subround II (Mei – Agustus 2012). Periode pengiriman data Statistik Pertanian (SP) tanaman pangan yang dientri dan di-upload oleh petugas dari 5 (lima) kabupaten di provinsi Jawa Barat adalah
3
HALA MAN
4
Lanjutan Berita Hasil Analisa Data... SP Padi, SP Palawija Januari sampai dengan Agustus 2. Data Luas Panen Padi : 2012, sementara SP Lahan data tahun 2011. Kabupaten Cirebon dan Indramayu data luas Metode analisis deskriptif dengan menggunapanen pada bulan Januari. sampai Agustus kan uji Non Parametrik Wilcoxon. Uji ini digunakan 2012 menunjukkan tidak ada perbedaan yang untuk membandingkan respons antara signifikan antara e-Form Tanaman Pangan dua kelompok individu yang saling dengan Percepatan berhubungan dengan skala kontinu. Kabupaten Cianjur data luas panen bulan Berdasarkan hasil uji Wilcoxon terhadap “Pusdatin Januari, Mei, Juli dan Agustus 2012 keragaan data luas tanam dan luas menunjukkan tidak ada perbedaan yang melaksanakan panen komoditas tanaman pangan signifikan antara e-Form Tanaman Pangan kegiatan e-form khususnya komoditas strategis yaitu dengan Percepatan. Sementara, pada Bulan agar pengiriman padi, jagung dan kedelai untuk masingFebruari, Maret, April dan Juni 2012 masing di lima kabupaten adalah sebadata dari daerah menunjukkan ada perbedaan yang signifikan gai berikut : (kabupaten) antara e-Form Tanaman Pangan dengan 1. Data Luas Tanam Padi : Percepatan ke pusat menjadi Kabupaten Cianjur, Cirebon dan Kabupaten Tasikmalaya data luas panen lebih cepat” Indramayu menunjukkan tidak ada hampir seluruhnya menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara data perbedaan yang signifikan antara data luas luas tanam Padi e-Form Tanaman panen Padi e-Form Tanaman Pangan dengan Pangan dengan Percepatan pada bulan Percepatan kecuali pada Mei 2012. Januari sampai Agustus 2012 Kabupaten Sumedang data luas panen hampir Kabupaten Tasikmalaya dan Sumedang seluruhnya menunjukkan ada perbedaan yang menunjukkan ada perbedaan yang signifikan signifikan antara data luas panen Padi e-Form antara data luas tanam Padi e-Form Tanaman Tanaman Pangan dengan Percepatan kecuali Pangan dengan Percepatan pada bulan Januari pada April 2012. ( Hanny) sampai Agustus 2012
WORKSHOP HASIL SURVEI DATA KESEJAHTERAAN PETANI 2012 Sektor pertanian merupakan salah satu sektor andalan dalam pembangunan perekonomian Indonesia karena peranannya sebagai penyedia utama pendapatan dan penyerapan tenaga kerja. Dari sisi pendapatan, pada tahun 2011 sektor pertanian dalam arti sempit berkontribusi 10,96% atau setara Rp. 814,07 trilyun terhadap pembentukan PDB Indonesia (BPS). Sedangkan dari sisi penyerapan tenaga kerja pada tahun yang sama, sebesar 36,54 juta orang atau sekitar 33% persen tenaga kerja terserap di sektor pertanian dari total tenaga kerja Indonesia. Indikator kesejahteraan petani yang sering digunakan saat ini adalah NTP (Nilai Tukar Petani), merupakan hasil publikasi BPS dalam periode bulanan dan merupakan salah satu indikator kesejahteraan petani secara makro. Sebagai unit penyedia data dan informasi, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian melakukan survei data kesejahteraan petani secara mikro dengan pendekatan tipe agroekosistem
tertentu ditinjau dari aspek pendapatan dan aspek pengeluaran rumah tangga pertanian di perdesaan. Survei yang dihasilkan melengkapi ketersediaan data dan informasi tentang kesejahteraan petani. Hasil survei diworkshopkan untuk mendapatkan masukan-masukan terhadap analisisnya serta diberikan materi seputar indiPembukaan Workshop Hasil Survei Data kator kesejahteraan Kesejahteraan Petani 2012 oleh Kapusdatin petani oleh BPS (Badan Pusat Statistik) untuk menambah wawasan. Penyelenggaraan workshop tersebut tanggal 13 Desember 2012 di Hotel Sahati Jakarta, dengan peserta dari unit eselon
HA LA MAN
Lanjutan Berita Workshop Hasil Survei... I lingkup Kementerian Pertanian seperti Ditjen Tanaman Pangan, Ditjen Peternakan dan Kesehatan hewan, Biro Perencanaan, Badan Ketahanan Pangan, Sekretariat Badan Litbang, BPPSDMP, dan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP) serta Pusdatin. Acara dibuka oleh Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Bapak Tassim Billah. Dalam pengarahannya, Kapusdatin menyatakan bahwa data dan informasi tentang tingkat kesejahteraan petani diperlukan, hal ini karena salah satu target utama pembangunan pertanian adalah peningkatan kesejahteraan petani. Disamping itu sinergisitas data dari unit eselon I yang terkompilasi dan dapat diakses oleh semua unit lingkup kementan perlu terus ditata. Hal terpenting terkait data yang telah ada adalah harus adanya keterkaitan antar data. Sebagai contoh, antara data jumlah Gapoktan dan penyuluh, seharusnya bisa dikaitkan berapa jumlah Gapoktan yang dibina oleh penyuluh. Sesuai dengan tupoksinya, Pusdatin berperan dalam penyediaan data serta analisis deskriptif atau ulasan dari data yang tersedia sementara analisis mendalam sebaiknya dilakukan oleh PSEKP. Beberapa hasil notulen dari diskusi selama penyelenggaraan workshop hasil survei data kesejahteraan petani 2012 seperti berikut : Pertanyaan 1. Sudah ada kegiatan Patanas di PSEKP sejak 1983, kenapa tidak menggunakan data Patanas PSEKP untuk dianalisis? 2. Proporsi pendapatan di sektor pertanian menurun, proporsi pendapatan non pertanian meningkat di beberapa desa. Bagaimana cara perhitungannya, apakah dihitung khusus pendapatan pertaniannya saja atau total dari pendapatan? mengingat dalam satu rumah tangga ada sumber pendapatan dari non pertanian 3. Apakah yang dimaksud produktivitas tenaga kerja di slide tayangan merupakan tenaga kerja atau angkatan kerja? 4. Dalam melakukan survei apakah dilihat juga peranan penyuluh dalam meningkatkan kesejahteraan petani? Disarankan survei yang dilakukan Pusdatin berkolaborasi dengan unit terkait lingkup Kementan, misal Badan SDM. Hasil analisis gra fiknya untuk lebih mudah dibaca sebaik nya menggunakan bar chat (sebagai saran). 5. Ada kontradiksi antara pemaparan dari Pusdatin dan BPS. Hasil analisis survei dari Pusdatin produktivitas petani meningkat, sedangkan menurut BPS menurun, bagaimana penjelasannya? 6. Saat ini PSEKP sedang menyusun 35 tahun PSEKP
yang didalamnya mencantumkan kegiatan salah satunya adalah PATANAS yang memberikan informasi secara series. Dinamika kegiatan Patanas banyak dipengaruhi oleh anggaran. Apa justifikasi pemilihan lokasi di 4 provinsi? Sepertinya kurang banyak sampelnya, sehingga kondisinya cenderung stagnan. Tanggapan 1. Sampel survei Patanas adalah rumahtangga petani (RTP), tahun 2008 Pusdatin bekerjasama dengan PSEKP menkaji hasil survei Patanas yang dapat dihadirkan secara series. Hasil kajian disimpulkan bahwa hanya beberapa yang bisa diserieskan selebihnya tidak bisa karena muatan survei dan lokasi survei setiap tahunnya berbeda. Pada tahun 2006 terjadi perubahan sampel pada survei Patanas PSEKP karena terjadi perubahan di beberapa wilayah survei, misalnya daerah Cileunyi Kab. Bandung terjadi perubahan wilayah terkait penggusuran pemukiman untuk jalan tol. “Tingkat Survei Patanas pada dasarnya juga Kesejahteraan hanya dapat melihat gambaran Petani, secara mikro dengan pendekatan ekosistem. Sementara gambaran Tolak Ukur secara makro misalnya dapat dilihat Keberhasilan dengan NTP. 2. Perhitungan pendapatan dari suatu Pembangunan rumah tangga dilihat secara total Pertanian” baik pendapatan berasal dari pertanian maupun non pertanian. 3. Dalam paparan, yang dimaksud dengan produktivitas adalah produktivitas rumah tangga, bukan produktivitas tenaga kerja. 4. Muatan mengenai peran penyuluh sudah ada dalam kuesioner survei Pusdatin, yaitu masih terbatas tentang keanggotaan kelompok tani. Ruang lingkup yang dianalisis oleh Pusdatin adalah terbatas pada sampel di lokasi survei, sehingga kami menganalisis sesuai apa yang terjadi di lapangan. Saran penyajian dengan bar chart diakomodir dan diucapkan terima kasih. 5. Produktivitas hasil survei Pusdatin adalah produktivitas anggota rumah tangga sampel (mikro) pada tipe agroekosistem tertentu, sementara BPS menyoroti secara makro. Dari kegiatan survei data kesejahteraan petani 2012 diharapkan tersedia data tentang tingkat kesejahteraan petani secara mikro dengan pendekatan tipe agroekosistem tertentu. ( Novi)
5
HALA MAN
6
EVALUASI KEGIATAN PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2012 Rapat evaluasi pelaksanaan kegiatan dan anggaran dihadiri oleh Kapusdatin, Kepala Bidang/Bagian lingkup Pusdatin, Kepala Subbidang/bagian lingkup Pusdatin, Koordinator Fungsional Pranata dan Statistisi serta PJT lingkup Pusdatin. (sesuai dengan surat undangan). Adapun hasil evaluasi kegiatan antara lain : 1. R e a l i s a s i kegiatan Pusdatin sampai dengan tang gal 22 Desember 2012 sebe sar Rp. 41.541.203.747 atau 95,51 persen dari total pagu Rp. 43. 954.500.000 2. Masing-masing Evaluasi Kegiatan Pusdatin Tahun Anggaran bidang memaparkan 2012 oleh Kapusdatin hasil kegiatannya.
(JDSN), Pusdatin telah bekerjasama dengan Bakorsurtanal untuk penyediaan infrastuktur server dan storage pendukung JDSN. Saat ini Pusdatin telah menerima perangkat tersebut untuk ditempatkan di Data Center Pusdatin. Perangkat tersebut meliputi : 6 server berjenis blade, router, storage dan rack. Rencananya perangkat tersebut akan dihibahkan pada akhir TA. 2014. Proses instalasi masih dilakukan hingga saat ini oleh tim principal dan Ba
Paparan Bidang PSI Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah disusun di awal kegiatan, namum point penting antara lain : ¤ Kegiatan di Subbidang jaringan komputer yang telah dilaksanakan antara lain : Pembenahan jaringan fiber pembenahan jaringan fiber optic (FO) lingkup kantor pusat pasar minggu (Pasca Panen dan KABI). Panel FO ISP di pos keamanan sudah diperbaiki. Jaringan LAN lingkup kantor pusat Ragunan telah dikelompokkan dalam vLAN agar beban akes jaringan merata. Pengguna atau user paling besar ada di gedung C dan D; Telah dilakukan perbaikan jaringan CCTV termasuk penggantian DVR (Digital Video Recorder). DVR ini dapat menyimpan data rekam CCTV selama 3 bulan kebelakang. Sementara itu, unit CCTV yang terpasang saat ini terdapat di: 4 koridor, di depan lift barang, ruang rapat besar dan pos satpam, sehingga total CCTV yang terpasang sebanyak 7 unit; Untuk jaringan akses point, saat ini terdapat 180 titik jaringan WiFi, dimana 108 unit diantaranya adalah pengadaan dari Pusdatin. Pada tahun mendatang, akan dilakukan penambahan titik WiFi untuk Ruang Pola dan Audorium, perlu ada koordinasi dengan subbag RTPusdatin untuk pengadaannya, serta kerjasama dgn biro Umum. Kontrol seluruh jaringan WiFi
tetap berada di Pusdatin; Dalam rangka Jaringan Data Spasial Nasional
kosurtanal; Dari kegiatan e-Audit BPK, saat ini telah dilakukan instalasi Agen Konslidator pada server Pusdatin, sehingga secara sistem Pusdatin telah siap melakukan pengiriman laporanlaporan yang dibutuhkan oleh BPK. Tindak lanjut kegiatan ini adalah mengundang Eselon I terkait untuk pelaporan-pelaporan yang dibutuhkan oleh BPK; Untuk pengadaan internet TA. 2013 telah diselesaikan proses pengadaan koneksi internet dengan total bandwith sebesar 100mbps. Diharakan Minggu I Januari 2013 telah dilakukan penandatanganan kontrak; Sistem keamanan jaringan saat ini masih belum optimal, dari sisi perangkat belum mencukupi untuk mengantisipasi peningkatan jumlah user dan ancaman (threat) yang ada. Upaya untuk menanggulanginya sebagian masih ditangani secara manual. Peningkatan dari sisi perangkat perlu dilakukan untuk mengurangi ancaman tersebut sekaligus meningkatkan keamanan sistem jaringan; Kendala paling krusial adalah pemadaman listrik secara tiba-tiba dari pihak pengelola gedung. Pemadaman tanpa pemberitahuan atau secara tiba-tiba tersebut dapat mengakibatkan kerusakan fisik pada peralatan jaringan yang ada. Perlu segera dilakukan koordinasi dengan Biro Umum dengan dukungan di Bagian Umum Pusdatin untuk pemasangan genset Data Center (DC). UPS DC yang tersedia saat ini hanya bisa menangani dalam waktu setengah jam, setelah lewat dari waktu tersebut maka seluruh perangkat pendukung jaringan yang ada akan mati;
HA LA MAN
Lanjutan Berita Evaluasi Kegiatan Pusdatin...
Saat ini untuk penanggulangan bencana alam terkait DC, pusdatin telah memiliki unit DRC (Disaster Recovery Center/Pusat Layanan Pemulihan Sistem jika terjadi Bencana). DRC yang dimiliki pusdatin saat ini ada di Badan Litbang yang berjarak sekitar 6 km dari Kanpus Ragunan. Standard penempatan DRC adalah >= 40km, sehingga perlu dilakukan survey kembali untuk penempatannya; Untuk beberapa tahun kedepan, layananlayanan yang bersifat Teknologi Informasi harus sudah tersertifikasi dan terdaftar sesuai standard dari Kominfo; Dari kegiatan video conference masih terus dilakukan pemantauan koneksi dengan tim UKP4. Pemantauan ini diperlukan untuk memastikan kesiapan alat tersebut jika sewaktu-waktu diperlukan untuk konferensi video antara Mentan (dan jajarannya) dengan Presiden/Wakil Presiden. ¤ Kegiatan di Subbidang Aplikasi sistem yang telah dilaksanakan antara lain : Telah dilakukan ujicoba SIMPEG dengan perbaikan data secara online yang saat ini dilaksanakan oleh bagian kepegawaian eselon I. Tahun 2013 program SIMPEG versi web untuk menghindari duplikasi data Program Simonev saat ini masih mensosialisasikan programnya, dari Bappenas sendiri masih menyempurnakan modul-modul untuk level eselon I. Pusdatin akan menawarkan program Simonas pada satker lingkup pertanian Kegiatan e-form subsektor akan terus dilanjutkan, khususnya e-form hortikultura dan e-form peternakan, sedangkan untuk e-form tanaman pangan masih dalam perbaikan. e-form perkebunan dilaksanakan oleh Ditjen Perkebunan Program lain yang dihasilkan adalah e-office. Dalam e-office terdapat modul seperti e-agenda, e-undangan yang dapat dipergunakan untuk menunjang kegiatan. Untuk itu perlu dibuat leaflet tentang produk-produk yang telah dihasilkan. Beberapa aplikasi yang telah di selesaikan diluar anggaran Pusdatin antara lain B2BN (3 org), biro KP aplikasi TGR, PNBP (biro OK), BD ekssim (Bidang Non Komoditas), e-proposal (biroren), perkebunan (cacao), PUAP (aplikasi bukan di pusdatin lagi, keterlibatan kita hanya tempat penyimpanan saja
¤ Kegiatan di Subbidang Multimedia Tim pengelola Website Kementerian Pertanian lebih digiatkan kembali untuk update datanya melalui rapat pokja Kegiatan LPSE menjadi peranan penting dalam kegiatan pengadaan Kegiatan lainnya seperti UPIP, SMS center dan forkon dilaksanakan sesuai dengan jadwal Paparan Bidang Data Komoditas Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah disusun di awal kegiatan, namum point penting antara lain : 1. Akan dilakukan rapat koordinasi t e r k a i t d e n g a n kegiatan U p a y a percepatan penyedi aan data dan kuaEvaluasi Kegiatan Pusdatin Tahun Anggaran litas data tana 2012 man pangan ber kesinam bungan pada skala nasional. Paparan Bidang Data Non Komoditas Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah disusun di awal kegiatan, namum point penting antara lain: 1. Data – data yang dihasilkan telah dimanfaatkan oleh pengguna yang membutuhkan data non komoditas antara lain Kedutaan Thailand 2. Salah satu Kegiatan Pelatihan ditargetkan Paparan Bagian Umum Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah disusun di awal kegiatan, namum point penting antara lain : 1. Peningkatan layanan, baik di internal Pusdatin seperti kelengkapan sarana dan prasaran perkantoran, kenyamanan dan kebersihan kantor untuk menunjang dalam melakukan tugas sehari-hari maupun ekternal Tanggapan dari bidang-bidang : 1. Perlu penambahan fasilitas wifi terutama di auditorium 2. Mensosialisasikan meng-upload data ke web untuk database data-data yang dihasilkan 3. Perlu dibuat e-arsip terkait dengan dokumen-
7
HALA MAN
8
Lanjutan Berita Evaluasi Kegiatan Pusdatin... dokumen yang diarsipkan 6. Kegiatan Upaya percepatan dialokasikan sebagian 4. Berkoordinasi dengan bidang PSI dalam mempuuntuk data hortikultura, segera mengundang BPS blikasikan hasil kegiatan dalam bentuk CD juga untuk merancang kegiatan percepatan data hortidisimpan dalam database kultura dan diupayakan tahun 2014 mengusulkan 5. Diperlukan kembali e-form Tanaman ke Bappenas alokasi anggaran kegiatan percepatan pangan untuk membuat RKSP dilaksanakan oleh BPS. (merupakan usulan dari daerah), perlu 7. Kegiatan langganan internet pergantian vendor “Evaluasi koordinasi dan komitmen dari Ditjen tidak boleh mengganggu akses internet. Tanaman Pangan 8. Kegiatan AFSIS tahun depan, Pusat Data dan Kegiatan 6. Tahun-tahun mendatang dalam laSistem Informasi Pertanian ditunjuk sebagai salah Pusat poran buletin disertai dengan analisis satu narasumber. Untuk itu perlu disiapkan datadata. data yang dibutuhkan. Data Tanggapan Kepala Pusat Data dan Sis- 9. Analisis data alsin memang perlu. Dialog beliau dan (Wamen) kekurangan traktor, dianalisa untuk tem informasi Pertanian : menghitung kebutuhan traktor. Sistem 1. Laporan kegiatan/data yang telah 10. Bidang teknis diharapkan dapat menganalisa dan dihasilkan publikasi dalam bentuk Informasi membandingkan data pertanian dengan negara e-book. Untuk penyusunannya berkoorPertanian lain misalnya beras di thailand. dinasi dengan bidang PSI. 11. Mulai tahun depan hanya 1 ULP didukung oleh Tahun 2. Data yang ada dalam database LPSE. Tim pengadaan buka e-katalog untuk melidiharapkan sampai level kabupaten. Anggaran hat harga yang sudah ditetapkan. 3. Terkait dengan TA 2013, Segera 2012” disusun rencana kegiatan TA 2013, Agenda kegiatan yang harus dilaksanakan: menyusun struktur pengelola dan pelak- 1. Segera menyiapkan sarana dan prasarana terkait kehadiran pegawai sehubungan dengan absensi yg sanaan anggaran. ketat, dibantu oleh tim dari subbidang aplikasi 4. Untuk laporan yang dikirim ke unit terkait dilasistem. porkan tentang layanan Pusdatin. 5. Mendata user penggunaan aplikasi sistem 2. Rapat koordinasi mengenai Perpustakaan. sehingga dapat diketahui jumlah pengguna dan 3. Evaluasi report kegiatan Percepatan mengundang BPS dan Eselon I terkait. ( Echi) dapat dianalisa pemanfaatan aplikasi tersebut.
KOORDINASI AWAL KEGIATAN PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN TA. 2013 Pusdatin telah melaksanakan Rapat Koordinasi Awal Pelaksanaan Kegiatan TA. 2013 pada tanggal 10 s/d 11 Januari 2013 bertempat di Hotel Permata Bogor. Rapat dihadiri oleh Kapusdatin selaku pimpinan rapat, Kabag Umum selaku PPK Pusdatin, Para Kepala Bidang selaku PJU, PJK, PJT dan Koordinator Fungsional lingkup Pusdatin. Rapat dibuka oleh Bapak Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian selaku pimpinan rapat pada pukul 10.00 WIB. Adapun susunan acara rapat Koordinasi Pusdatin TA. 2013 adalah sebagai berikut : 1. Pengarahan dan Pembukaan oleh Kapusdatin 2. Presentasi PPK Pusdatin 3. Presentasi dan diskusi oleh Bidang PSI 4. Presentasi dan diskusi oleh Bidang Data Komodi-
tas 5. Presentasi dan diskusi oleh Bidang Data Non Komoditas 6. Presentasi dan diskusi oleh Bagian Umum 7. Penutupan Isi pengarahan dari Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Ir. M. Tassim Billah, MSc.) 1. Pusdatin sebagai Tim yang mempunyai visi, misi, tujuan dan sasaran yang jelas sehingga kita harus solid untuk mencapai gol yang sudah kita tentukan. 2. Pada awal kegiatan ini Bidang/Bagian supaya mempresentasikan kegiatan TA. 2013 dan menjelaskan kegiatan sedetil-detilnya baik permasalahan
HA LA MAN
9
Lanjutan Berita Koordinasi Awal Kegiatan... terlambat yang tidak bisa dibayarkan. Untuk kegiatan konsinyasi sudah tidak ada pertanggungjawaban dengan tanggal berlaku surut. 3. PUM dan PJT mhn selalu cross check supaya tidak terjadi overlap dalam pertanggungjawaban keuangan. 4. Struktur organisasi pelaksanaan anggaran sudah dibuatkan SKnya sbb: KPA Kapusdatin, PPK Kabag Pengarahan dan Pembukaan oleh Kapusdatin Umum, Penanda Tangan SPM Kasubbag Renkeu, Pada Acara Koordinasi Awal Kegiatan Pusdatin PJU dijabat oleh Kabag/Bid, PJK dijabat oleh KaTA. 2013 subbag/Kasubbid, PJT. Bendahara Pengeluaran Ibu Yuhri Isweni, Bendahara Penerimaan Iswaadministrasi maupun dari segi teknis sampai hyuni, PUM RT Haris Faisal, Renkeu Hadi Watana, dengan output dan didiskusikan antar Bidang/ Komoditas Siti Supartinah, Non Komoditas HeruBagian yang sifatnya membangun. wati, PSI Suwarni. sedangkan Pokja pengadaan 2. Dengan adanya Tunjangan Kinerja maka perlu menyusul. pemanfaatan waktu dengan disiplin, masing- 5. SOP yang sudah disahkan supaya digunakan dan masing staf diberi tugas sehari-hari sesuai dengan ditepati oleh masing - masing Bidang/Bagian. tunjangan kinerja yang diterima, sesuai dengan 6. Renstra Pusdatin supaya segera dijadwalkan unbudaya kerja. tuk direview untuk memudahkan perencanaan 3. Dengan adanya sistem penganggaran yang baru anggaran sesuai dengan RKP. maka Renstra Pusdatin supaya segera dijadwalkan 7. Supaya disusun siklus keuangan dalam bentuk untuk di review untuk memudahkan perencanaan flowchart sesuai anggaran sesuai dengan Renstra Kementan/RKP, dengan SOP karena Renstra merupakan GBHN kita untuk untuk memuperencanaan anggaran. dahkan pelak4. Arahan Menteri SMS Center supaya dicarikan s a n a a n nomor yang mudah dan pendek 4 digit segera kegiatan. dianggarkan karena sangat urgent. 8. Masalah ke5. LPSE harus benar-benar melaksanakan pegawaian sue-procurement jangan hanya pengumuman, perlu paya dirunut surat edaran untuk sosialisasi bagi Satker yang siklus SOP nya, Presentasi Kepala Bagian Umum Pada Acara belum menggunakan e-procurement. sehingga baik Koordinasi Awal Kegiatan Pusdatin TA. 2013 6. Audit Lahan terdapat kejanggalan mengenai peg yang mau pengukuran IP oleh PSP, untuk itu Subbag Sarana pensiun mausupaya dicari cara yang lebih baik untuk mengupun yang mau naik pangkat bisa terdeteksi dari kur IP agar lebih akurat untuk analisis untuk itu awal. supaya dikoordinasikan dengan PSP. 9. Prakom dan Statistisi harus diberi tugas binaan 7. Upaya percepatan sistem monitoring absensi kita itu tersebar diseluruh Indonesia untuk itu kalau sudah bagus akan kita undang Bp Karoren perlu diberi tahu job diskripsi untuk PAK. dan Sek Inspektorat. 10. Pada Sub kegiatan Pembinaan pegawai anggaran bisa digunakan untuk pembinaan bagi pegawai Poin-poin penting yang diambil dari hasil rapat (training penulisan newsletter, training dibidang koordinasi awal kegiatan tahun 2013 adalah: komputer) baik untuk pegawai struktural mau1. Catatan anggaran 2012 masih ada kegiatan/ pun fungsional, prosedur yang dilakukan adalah anggaran yang sudah dicairkan tapi harus dikemBidang mengajukan usulan pegawai yang akan balikan ke kas negara pada kegiatan Upaya dilatih maupun yang ingin melanjutkan sekolah Percepatan Data Tanaman Pangan Berkesinamformal dengan anggaran dari luar dengan catatan bungan Pada Skala Nasional, Klarifikasi dari Pak syarat terpenuhi dan mengajukan usulan melalui Budi, honor pengembalian dari honor dan Bagian Umum. perjalanan dari Kabupaten Ke Kecamatan, SPJ 2.
HALAMAN
10
Lanjutan Berita Koordinasi Awal Kegiatan... 11. Masalah aset segera dilaksanakan rapat mengundang narasumber dari Kemenkeu untuk menjelaskan mengenai pencatatan aset hasil TI baik pembelian maupun penghapusan dalam SABMN, terutama untuk software buatan sendiri akan diadakan rapat khusus untuk pokja pengadaan. 12. Pada Tahun 2013 anggaran Perawatan Gedung di Pusdatin ditiadakan karena kewenangan Biro Umum untuk penganggaran, Tahun 2013 Jenset Pusdatin sudah dianggarkan di Biro Umum. 13. Untuk harga barang supaya disurvey betul jangan hanya kuantitasnya yang banyak, untuk pengadaan spesifikasi dan harga supaya didokumentasi terutama barang elektronik. 14. Anggaran Hibah aset (motor, komputer, ubinan) ditargetkan 28 propinsi untuk 2013 jika tidak mencukupi, dimohon Peserta Acara Koordinasi Awal Kegiatan kepada BidangPusdatin TA. 2013 bidang yang ada kegiatan perjalanan ke daerah untuk membawa berkas Hibah aset. 15. Hibah aset di daerah ada belanja modal dan ada belanja konsultan untuk pencatatan ke SABMN prosedurnya sama. 16. Bagian Umum agar berkoordinasi dengan Bidang PSI membuat matrik untuk identifikasi pemegang fasilitas Negara berupa sarana IT Komputer, Ipad, notebook, desktop, laptop fasilitas sesuai prioritas supaya direncanakan dan dicatat pegawai yang belum mendapat fasilitas. 17. Pengadaan Sarana IT supaya direncanakan 5 tahunan untuk pemutakhiran peralatan baik komputer, Lcd, printer maupun camera. 18. Di ruang Kapusdatin segera dipasang infocus permanen, untuk memudahkan tayangan jika ada tamu dan diadakan kardek dengan spesifikasi khusus. 19. Perawatan kendaraan akan ditata sesuai dengan SBU/kesepakatan, untuk keperluan perawatan toilet (kran kamar mandi, pewangi, keset dll) akan ditindak lanjuti. 20. Kebutuhan perlengkapan kantor berupa kardek, almari akan diadakan sesuai dengan spesifikasi permintaan/kebutuhan Bid/Bag. 21. Permintaan pengadaan perlengkapan kantor,
22.
23.
24.
25.
usulan pelatihan/sekolah, permintaan layanan peminjaman barang, layanan tayangan antar pejabat struktural dengan memo/surat tidak langsung ke penanggungjawab teknis. Agar djadwalkan pada hari jum,at untuk bersihbersih ruangan barang yang ada di Bid/Bag, untuk itu almari supaya didesain sesuai dengan kebutuhan barang yang akan disimpan untuk memudahkan identifikasi barang yang akan disimpan terutama untuk buku-buku yang masih dipakai sedangkan untuk buku-buku/output yang sudah kadaluarsa dan masih diperlukan supaya dikirim ke Gedung arsip. Perpustakaan supaya dikelola dengan baik untuk publikasi hasil kegiatan Pusdatin dan Instansi terkait untuk itu petugas perpustakaan harus diupgrade supaya menarik, stop opname supaya dilakukan 6 bulan sekali dengan membuat perencanaan usulan untuk pembelian buku baru yang diminati, membuat rekapitulasi jumlah pengunjung, menyediakan buku tamu, untuk itu dijadwalkan rapat khusus dengan Bid/Bag dengan mengundang narasumber dari Pustaka Bogor utnuk pengembangan Perpustakaan. Katalog dan Banner dibuat oleh Bagian umum, untuk katalog segera di cetak dan launching untuk menggambarkan output kita pada saat PENAS, untuk anggaran perjalanan akan dikoordinasi oleh Bagian Umum. Untuk pemenang lomba web akan diusahakan untuk diberi laptop sesuai kesepakatan dan arahan Kapusdatin.
Peserta Acara Koordinasi Awal Kegiatan Pusdatin TA. 2013
26. Segera dijadwalkan rapat intern Kegiatan Forum komunikasi Statistik untuk mengakomodir usulan dari Bidang-bidang sebelum rapat dengan eselon I terkait : Usulan Bidang Statistik Forum komunikasi Statistik kalau bisa diadakan bulan Pebruari dengan materi mengenai Upaya Percepatan Data Tanaman Pangan Secara Berkesinam-bungan
HA LA MAN
Lanjutan Berita Koordinasi Awal Kegiatan...
Peserta Acara Koordinasi Awal Kegiatan Pusdatin TA. 2013
27.
28.
29.
30.
31.
32.
Pada Skala Nasional, Kepastian Percepatan Alir Data Hortikultura. Usulan berdasarkan diskusi dengan eselon I sebelum ASEM Hortikultura, Updating lahan salah satu materi, mengefektifkan e-form subsektor Untuk peserta forum mengundang Sesdit dan bagian pengelola data 2 orang, Untuk tempat pelaksanaan di sekitar Jakarta/Serpong. Usulan Bidang Pengembangan Sistem Informasi terkait forum komunikasi kalau bisa mengundang pemenang lomba web sebagai narasumber, kalau bisa awal pebruari diadakan Forum karena saat yang tepat untuk daerah merencanakan anggaran untuk TI karena daerah kesulitan dalam perencanaan kegiatan TI nya. Revisi yang sifatnya hanya kata-kata bisa diajukan tidak ada masalah, sedangkan revisi yang merubah akun tunggu rambu2 dari DJA. Dijadwalkan untuk review Renstra dan penyusunan Renstra 2014-2019, perencanaan 2014 supaya lebih bagus sesuai renstra, akun-akun supaya dipelajari dan disampaikan tertulis karena mempengaruhi perencanaan kedepan. Proses perencanaan agar dicatat lebih terinci dari RKP, Renja,RKT sampai ke RKAKL. Kegiatan pelaksanaan penyusunan TOR, RKAKL, supaya format dikomunikasikan sesuai rambu-rambu dari DJA , SOP supaya disosialisasikan dibuat matrik/ jadwal penyusunan RKAKL dari penyusunan sampai dengan pembahasan. Untuk menyamakan persepsi istilah dan waktu pelaksanaan untuk Bimbingan Teknis pelatihan/ workshop/advokasi/refreshing/seminar dalam penyusunan anggaran akan dibicarakan kemudian. Volume pengadaan barang berupa LCD/Papan Display/Komputer sebaiknya paket karena plus pemasangan.
33. Kegiatan Utama satu tahun kalau bisa sudah tercatat dalam kalender kapan dilaksanakan 34. e-Form masih ada harapan untuk dikembangkan untuk itu perlu dukungan dari Eselon I, meskipun operator dari Eselon I, dan Pusdatin menganalisis datanya. 35. Kegiatan updating data di database Bidang Statistik didukungakan Sarana Prasaran Infrastruktur sudah memiliki 70 tera data dan akan ditambah 60 tera data untuk schedule bersama bidang Statistik, subbag jaringan dan untuk database akan didukung subbag ASI untuk penataan publikasi di website. 36. Untuk dipikirkan mengenai analisis produksi dari data hasil penggilingan 37. Amis di tingkat global dan Amis ditingkat regional membutuh kan data stock untuk itu supaya ditindak lanjuti oleh Bid Non Komoditas. 38. Dengan berbasis peta silahkan data lahan diuji coba dan untuk panduan metode pengukuran luas baku sawah dengan GPS supaya diso sialisasikan. Untuk penguku-ran luas baku perkebunan supaya manualnya disosialisasi kan. Minta r ekomendasi BPS untuk pengumpulan data Gapoktan kalau bias bekerjasama dengan SDM. 39. Hasil outlook termasuk yang kita edarkan Peserta Acara Koordinasi Awal Kegiatan dan sosialisasiPusdatin TA. 2013 kan pada waktu rapim. 40. Hasil forecase dengan realisasi harga supaya dianalisis kebenarannya jika prediksi mendekati kebenaran maka modelnya sudah benar. 41. PDB sudah jadi e-Book untuk data komoditas supaya dibuat e-book untuk hasil kegiatan 42. Banyak permintaan pengembangan berbagai Aplikasi sistem tetapi karena keterbatasan SDM maka tidak semua pekerjaan bisa direspon cepat, untuk saat ini kita hanya akan mengakomodir permintaan urgent. 43. Untuk BDSP Hortikultura karena akan di launching maka menjadi prioritas utama. 44. Untuk e-Form TP karena tidak ada respon dari pimpinan meskipun permintaan dari daerah banyak tidak bisa diakomodir.
11
HALAMAN
12
Lanjutan Berita Koordinasi Awal Kegiatan... 45. Untuk road map IT besar sudah ada tapi untuk tuhan SDM, kita bisa menarik SDM fungsional di road detil akan dianggarkan di 2013 luar sesuai dengan prosedur yang berlaku di 46. Untuk Banner akan digilir penempatannya untuk Kementan. itu papan display akan lebih difungsikan 49. Perlu identifikasi Sistem yang bisa terintergrasi 47. Aplikasi yang sudah banyak dikembangkan oleh karena masing-masing data masih terpencar di bidang PSI akan disosialisasikan tiap minggu Eselon-Eselon I apakah bisa kebijakan terinteakan diadakan kelas tiap senin/selasa/rabu. grasi. ( Herlina) 48. Pengembangan Database perlu dipikirkan kebu-
SIMONEV KEMENTERIAN PERTANIAN INTEGRASI DENGAN PMK 249 Pengelolaan APBN ke depan diperkirakan akan semakin berat ditengah situasi sosial, ekonomi, dan politik yang sangat dinamis dan fluktuatif. Oleh karena itu, mengadopsi taksonomal bloom diatas, maka sistem evaluasi yang handal diharapkan menjadi faktor penting yang dapat membantu pengambil kebijakan dalam menciptakan keputusan yang tepat bagi kesejahteraan rakyat. Dengan berorientasi input dan outcome, maka apa yang kita keluarkan selesai anggarannya bersih secara administratif tetapi output dan outcome-nya, atau dampak dari itu belum kita ukur. Dinamika perkembangan ekonomi dan social, baik nasional, regional, maupun global, ditambah adanya tuntunan, transparansi, akuntabilitas, dan politik, telah membuat para penyusun dan pengambil kebijakan dibidang anggaran negara tidak cukup di-supply informasi as usual yang berfokus pada tingkat penyerapan anggaran. Sebagai langkah awal menuju sistem monev berorientasi outcome, pada tanggal 28 Desember 2011, Menteri Keuangan menerbitkan PMK No. 249/ PMK.02/2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi atas Pelaksanaan RKA-KL Berdasarkan PMK tersebut, para penanggung jawab program diwajibkan melakukan evaluasi tahunan atas program yang menjadi tanggung jawabnya. Fungsi evaluasi yang diatur dalam PMK 249 yaitu akuntabilitas dan peningkatan kualitas. Akuntabilitas bertujuan untuk membuktikan dan mempertanggungjawabkan kepada masyarakat atas penggunaan anggaran yang dikelola kementerian/ lembaga bersangkutan. Peningkatan kualitas bertujuan untuk mempelajari faktor yang menjadi pendukung atau kendala atas pelaksanaan RKA-K/L sebelumnya bagi upaya peningkatan kinerja ditahun-
tahun berikutnya. Aplikasi PMK 249 (e-monev) sebagai alat pengendalian anggaran untuk memantau realisasi keuangan dan kinerja satker. Aplikasi sistem monitoring dan evaluasi (simonev) Kementan yaitu aplikasi yang digunakan oleh semua satker lingkup Kementerian Pertanian yang berfungsi untuk melakukan monitoring realisasi anggaran satker dan mengevaluasi kinerja pelaksanaan kegiatan satker. Aplikasi sistem monitoring dan evaluasi (simonev) menggabungkan antara rencana kegiatan anggaran dan realisasi anggaran. Dengan konsep yang sama antara PMK 249 dan Simonev Kementan, Biro Perencanaan dan Pusdatin selaku tim teknis pengembangan aplikasi Simonev Kementan melakukan koordinasi dengan Ditjen Anggaran Kemenkeu dengan tujuan mempermudah semua satker lingkup Kementan untuk mengoperasionalkan aplikasi PMK 249 melalui aplikasi Simonev Kementan. Pada tanggal 07 Februari 2013 di ruang rapat EKP Gedung Sutikno Slamet lantai 3 Kemenkeu, Biro perencanaan dan Pusdatin melakukan koordinasi secara teknis dengan Kepala Bidang Bagian Pemantauan dan Evaluasi Ditjen Anggaran membahas aplikasi PMK 249 yang akan diintegrasikan dengan aplikasi SIMONEV Kementan. Hasil yang diperoleh dari koordinasi adalah memanfaatkan data dari aplikasi PMK 249 (e-monev) yaitu data realisasi keuangan dan realisasi fisik yang akan ditransfer ke aplikasi Simonev Kementan sehingga mempermudah pimpinan satker untuk memantau kinerja setiap satker. ( Dita)