SAMPLING DESIGN
Why Sample?
Pertimbangan praktis
Hemat waktu, biaya dan tenaga
Seringkali tidak mungkin mengamati seluruh anggota populasi
Bisa merusak atau malah tidak akurat
Manajemen proyek lebih gampang
Pengawasan dan perbaikan lebih mudah
POPULASI, SAMPEL, DAN SAMPLING 2. diteliti
1. Teknik sampling
POPULASI
SAMPEL
3. generalisasi 3
Syarat sampel yang baik Banyak
Jumlah Sampel Karakteristik sampel
Sedikit
Tingkat kesalahan
Banyak 4
POPULASI Konsep Populasi
SENSUS
Jumlah Populasi Dan Ukuran Populasi
Jenis Populasi dalam penelitian
Perbedaan Populasi Sampling Dengan Populasi Sasaran
Konsep POPULASI Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang akan diteliti yang ciricirinya akan ditaksir (diestimasi). Unit analisis dapat berupa orang, perusahaan, media, dan sebagainya.
Ciri-ciri populasi disebut parameter
Objek atau nilai yang akan diteliti dalam populasi disebut unit analisis atau elemen populasi
JENIS POPULASI DALAM PENELITIAN
1. POPULASI SAMPLING
2. POPULASI SASARAN
Perbedaan Populasi Sampling Dengan Populasi Sasaran
• Misalnya, kita akan melakukan penelitian tentang “Korelasi antara Frekuensi Kehadiran Kuliah dengan Prestasi Akademik di Kalangan Mahasiswa TIP UB”. • Apabila yang menjadi objek penelitian kita adalah seluruh mahasiswa TIP UB, tetapi yang diteliti (yang dijadikan sumber data) adalah seluruh mahasiswa yang tergabung dalam kepengurusan lembaga kemahasiswaan, maka seluruh mahasiswa TIP UB adalah Populasi Sampling dan seluruh mahasiswa yang tergabung dalam kepengurusan lembaga kemahasiswaan adalah Populasi Sasaran. praze06
Jumlah Populasi 1.Dinotasikan dengan huruf K 2.Banyaknya kategori populasi penelitian yang diteliti 3.Jika populasi penelitian kita adalah seluruh mahasiswa TIP UB maka jumlah populasinya adalah satu (K=1). 4.Jika populasi penelitian kita adalah seluruh civitas akademika TIP UB, maka jumlah populasinya adalah tiga (K=3) yaitu: kelompok mahasiswa, kelompok dosen, dan kelompok staf administratif
Ukuran Populasi 1. Dinotasikan dengan huruf N 2. Menunjukkan banyaknya unsur atau elemen yang terdapat pada satu kategori populasi tertentu. 3. Misalnya, populasi penelitian kita adalah seluruh mahasiswa TIP UB yang terdaftar secara resmi pada semester genap 2015/2016 yang berjumlah 8.230 orang. Maka angka 8.230 adalah ukuran populasi (N=8.230).
SENSUS – Jika ukuran populasi penelitian kita relatif tidak besar, maka sebaiknya kita menggunakan seluruh unsur populasi sebagai sumber data (responden). Dalam keadaan yang demikian, maka kita melakukan sensus atau disebut juga total sampling. – Sensus memungkinkan peneliti untuk memperoleh gambaran yang komprehensif tentang objek yang ditelitinya. – Jika ukuran populasi relatif besar maka peneliti boleh dan/atau harus mengambil sampel.
SENSUS 1. POPULASI TAK HINGGA
Melakukan undian dengan sebuah mata uang logam secara terus menerus menghasilkan populasi tak hingga
2. POPULASI TERHINGGA
Populasi ini, di dalamnya terdapat terhingga banyaknya anggota. Mahasiswa di seluruh Indonesia, banyak kendaraan umum di Indonesia, penduduk dunia, adalah beberapa contoh tentang populasi terhingga.
Sampling adalah suatu proses yang dilakukan untuk memilih dan mengambil sampel secara benar dari suatu populasi sehingga sampel tersebut dapat mewakili populasinya.
PRINSIP TEORI SAMPLING 1. Validitas
Disain sampling yang dibuat/sampel yang terpilih dapat memberikan perkiraan dengan peluang yang besar dan dapat menginterpretasikan secara objektif keadaan populasi sebenarnya
2. Keteraturan Statistik
Menekankan pada bagaimana pentingnya memilih sampel berdasarkan teori peluang
3. Optimum
Memberikan tingkat efisiensi besar dengan biaya yang minimum/kecil atau biaya kecil dengan tingkat efisiensi yang maksimum/besar
Cakupan materi lebih besar sehingga informasi lebih banyak Akurasi lebih baik karena Nonsampling error rendah
Menghemat biaya, tenaga dan waktu
Keuntungan vs Kelemahan
Tidak tersedia kerangka sampel/frame
Penyajian sampai wilayah terkecil tidak terpenuhi
Sulit memproleh variabel langka
Proses Sampling…
Proses pengambilan sample merupakan caracara kita dalam memilih sample untuk studi tertentu.
Sampling Process Defining Population
Developing a Sampling Frame
Determining Sample Size
Specifying Sampling Method
Selecting Sample
Tahapan Penentuan Sampel • Memilih populasi • Memutuskan apakah akan memilih sensus atau mengambil sampel • Memilih unit dan kerangka sampling • Disain Sampel • Ukuran sampel • Rancangan sampling • Memilih sampel • Biaya sampling • Pelaksanaan sampling
Tahap 1: Memilih Populasi • Menentukan populasi yang menarik untuk dipelajari.
• Populasi yang baik rancangan eksplisit semua elemen yang terlibat
Tahap 2: Memilih Unit-Unit Sampling • Unit-unit sampling unit analisa dari mana sample diambil atau berasal.
• Pemilihan unit-unit sampling harus dilakukan dengan seksama Kompleksitas penelitian dan banyaknya desain sampel
Tahap 3: Memilih Kerangka Sampling • Penting jika kerangka sampling yang dipilih secara memadai tidak mewakili populasi, maka generalisasi hasil meragukan. • Kerangka sampling dapat berupa daftar nama populasi seperti buku telepon atau data base nama lainnya.
Tahap 4: Memilih Desain Sampel • Tipe metode atau pendekatan untuk memilih unit-unit analisa studi.
• Desain sample sebaiknya dipilih sesuai dengan tujuan penelitian.
Tahap 5: Memilih Ukuran Sampel Faktor yang mempengaruhi : • Homogenitas unit-unit sample Semakin mirip unit-unit sampel dalam populasi semakin kecil sample yang dibutuhkan untuk memperkirakan parameter-parameter populasi.
• Kepercayaan Mengacu tingkatan tertentu peneliti ingin merasa yakin bahwa yang bersangkutan memperkirakan secara nyata parameter populasi yang benar. Semakin tinggi tingkat kepercayaan yang diinginkan, maka semakin besar ukuran sample yang diperlukan.
• Presisi Mengacu pada ukuran kesalahan standar estimasi. presisi yang besar dibutuhkan ukuran sampel yang besar pula.
• Kekuatan Statistik Kemampuan mendeteksi perbedaan dalam situasi pengujian hipotesis. Untuk mendpatkan kekuatan yang tinggi, peneliti memerlukan sample yang besar.
• Prosedur Analisa tipe prosedur analisa yang dipilih untuk analisa data dapat mempengaruhi seleksi ukuran sample.
• Biaya, Waktu dan Personil Sample besar akan menuntut biaya besar, waktu banyak dan personil besar juga.
Tahap 6.Memilih Rancangan Sampling • Rancangan sampling menentukan prosedur operasional dan metode untuk mendapatkan sample yang diinginkan. • Jika dirancang dengan baik kesalahan yang akan muncul dapat ditekan sekecil mungkin.
Tahap 7. Memilih Sample: • Penentuan sample untuk digunakan pada proses penelitian berikutnya, yaitu koleksi data.
Super Billy !!!
Kerangka Sampel Kerangka Sampel Syarat: • Tersedia sampai satuan unit terkecil yang digunakan sebagai dasar penarikan sampel. • Mempunyai batasan yang jelas. • Tidak saling tumpang tindih atau terlewat. • Mempunyai korelasi dengan data yang akan diteliti. • Up to date (mutakhir)
Daftar individu, mis: perusahaan/usaha
Daftar wilayah, mis: blok sensus
Masalah penentuan Kerangka Sampling.... 1. Blank Foreign Elements Yakni jika data populasi yang diperoleh dari sesuatu sumber tidak sesuai dengan kenyataannya di lapangan, sehingga terjadi orang yang sudah terpilih sebagai sampel tidak ditemui di lapangan. Hal ini disebabkan mungkin karena pendataannya yang tidak akurat atau datanya sudah kadaluarsa. 2. Incomplete Frame Ketidaklengkapan kerangka sampling terjadi karena ada unsur populasi (orang) yang seharusnya masuk di dalamnya, justeru tidak tercatat. 3. Cluster of Elements Kerangka sampling yang kita miliki tidak selamanya sama dengan yang kita butuhkan. Misalnya, jika kita ingin meneliti pelajar sekolah dasar yang bertempat tinggal di Kota A, kita tidak akan memperoleh daftarnya, yang kita temukan hanyalah daftar nama sekolah dasar yang ada di Kota A.
Jenis penyimpangan Non-Sampling karena.... a. Penyimpangan karena kesalahan perencanaan. Misalnya karena tidak tepatnya definisi operasional variabel, kriteria satuan-satuan ukuran, dan sebagainya, memberikan peluang penyimpangan atau kesalahan pada hasil penelitian. b Penyimpangan karena Penggantian Sampel. Hal ini berkaitan dengan adanya perbedaan b. antara sampel yang diteliti dengan sampel yang ditetapkan. Misalnya, seseorang mahasiswa yang telah ditetapkan sebagai sampel tidak bisa dihubungi pada waktu akan diwawancarai atau diminta untuk mengisi kuesioner, lalu kita menggantinya dengan mahasiswa yang lain. c Penyimpangan karena salah tafsir dari petugas pengumpulan data maupun responden, yang c. dapat menyebabkan jawaban yang diperoleh dari responden menyimpang dari yang sebenarnya sebenarnya. d Penyimpangan karena salah tafsir responden. Biasanya disebabkan karena responden sudah d. lupa akan masalah yang ditanyakan. e Penyimpangan karena responden sengaja salah dalam menjawab pertanyaan. Hal ini dapat e. terjadi jika responden merasa curiga terhadap maksud dan tujuan penelitian, atau mungkin juga responden mempunyai maksud-maksud tertentu secara terselubung. f Penyimpangan karena kesalahan pengolahan data, misalnya salah dalam menambahkan, f. mengalikan, dan sebagainya.
Keragaman Populasi Level Penyajian
Tingkat Ketelitian Sampel Size
Waktu, Tenaga dan Biaya
Disain Sampling
SAMPLE SIZE / BESAR SAMPEL Tergantung pada : • Pertimbangan representative – Adanya sumber-sumber yang dapat digunakan untuk menentukan batas maksimal dari besarnya sampel.
• Pertimbangan analisis – Kebutuhan rencana analisis yang menentukan batas minimal besar sampel.
PENETAPAN JUMLAH SAMPEL Berapakah besar jumlah yang dinyatakan memenuhi syarat untuk penelitian ?
Apa saja yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan jumlah sampel ?
32
Ukuran Sampel Kuantitatif : dapat ditaksir dengan akurat, berdasar analisis yang akan dilakukan, presisi estimasi yang diinginkan, kesalahan random yang masih bisa ditoleransi, kuasa statistik yang diharapkan
Kualitatif : • Ukuran sampel cukup besar jika peneliti telah puas bahwa data yang diperoleh cukup kaya dan cukup meliput dimensi yang diteliti. • Umumnya sekitar 40 responden, jarang >200
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Sampel
1. Derajat Keseragaman Populasi (degree of homogenity). 2. Tingkat Presisi (level of precisions) yang digunakan. 3. Rencana Analisis.
4. Alasan-alasan tertentu yang berkaitan dengan keterbatasan yang ada pada peneliti
PENENTUAN BESARNYA SAMPEL (SAMPLE SIZE) Penetapan jumlah sampel tergantung pada pada:: 1. Adanya sumber data yang dapat digunakan untuk menetapkan batas maksimal dari besarnya sample 2. Kebutuhan dari rencana analisis yang menentukan batas minimal dari besarnya sampel sampel:: 1. 2. 3.
3.
Angka perkiraan dari proporsi yang mau diukur (misal misal:: penelitianpenyakit jantung koroner ditetapkan 50%) Tetapkan tingkat kepercayaan (misal misal:: 5%, atau 1%) Tetapkan derajat kepercayaan (Confidence levels) levels) misal misal:: 95%, atau 99%.
Hitung jumlah jumlah//besar sampel
Rumus tertentu untuk menentukan berapa besar sampel yang harus diambil dari populasi. Rumus Slovin: N n = ——— 1 + Ne² Keterangan; n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang ditololerir, misalnya 5%. Batas kesalahan yang ditolelir ini untuk setiap populasi tidak sama, ada yang 1%, 2%, 3%, 4%,5%, atau 10%. Rumus Yamane yang harus digunakan. N n = ———– Nd² + 1 n = Jumlah sample, N = Jumlah Populasi, d = batas toleransi kesalahan pengambilan sampel yang digunakan.
Untuk menentukan banyaknya sampel (ukuran sampel) dari suatu populasi, ada beberapa cara yang dapat digunakan seperti berikut : 1. Pendapat Bailey Bailey menyatakan bahwa untuk penelitian yang akan menggunakan analisis data statistic, ukuran sampel yang paling minimum adalah 30. 2. Pendapat Gay Gay berpendapat bahwa ukuran minimum sampel yang dapat diterima berdasarkan pada metode penelitian yang digunakan 3. Nomogram Harry King Nomogram ini hanya berlaku untuk populasi paling tinggi 2000 dengan kesalahan bervariasi sampai 15 %
Tabel jumlah sampel berdasarkan jumlah populasi Populasi (N)
Sampel (n)
Populasi (N)
Sampel (n)
Populasi (N)
Sampel (n)
10
10
220
140
1200
291
15
14
230
144
1300
297
20
19
240
148
1400
302
25
24
250
152
1500
306
30
28
260
155
1600
310
35
32
270
159
1700
313
40
36
280
162
1800
317
45
40
290
165
1900
320
50
44
300
169
2000
322
55
48
320
175
2200
327
60
52
340
181
2400
331
65
56
360
186
2600
335
70
59
380
191
2800
338
75
63
400
196
3000
341
80
66
420
201
3500
346
85
70
440
205
4000
351
90
73
460
210
4500
354
95
76
480
214
5000
357
38
Populasi (N)
Sampel (n)
Populasi (N)
Sampel (n)
Populasi (N)
Sampel (n)
100
80
500
217
6000
361
110
86
550
226
7000
364
120
92
600
234
8000
367
130
97
650
242
9000
368
140
103
700
248
10000
370
150
108
750
254
15000
375
160
113
800
260
20000
377
170
118
850
265
30000
379
180
123
900
269
40000
380
190
127
950
274
50000
381
200
132
1000
278
75000
382
210
136
1100
285
1000000
384
Morgan & Krecjie, dalam Uma Sekaran, 2003 39
No 1
JENIS MASALAH
RUMUS BESAR SAMPEL ( Z α )2 pq
Deskriptif kategorik
d2 2
( Z α x s)2
Deskriptif numerik
d2 3
Analitik komparatif
( Z α √2PQ + Zβ √ P1Q1 + P2Q2)2 (p1 - P2 ) 2
Kategorikal tdk berpsg 4
5
Analitik komparatif
N1=N2= [ Z α (OR-1) + Zβ√* (OR+1)2 - (OR-1)2 π)+2
Kategorikal berpsg
(OR-1)2 π 2 2 ( Z α + Z β ) 2 S2
Analitik komparatif numerik
( x1 - X2 )2
tdk berpasangan 2 kelompok 6
Analitik komparatif numerik tdk berpasangan > 2 kelompok
7
( Z α + Z β ) 2 S2
Analitik komparatif numerik
( x1 - X2 )2
berpasangan 2 kelompok 8
Analitik komparatif numerik berpasangan > 2 kelompok
9
Korelatif
*
( Z α + Z β )2
]
(0,5 ln) [ ( 1 + r )/(1-r) ]2 10
Multivariate
11
Diagnostik
F (V1, ES ( Z α )2 Sen (1-sen)
d2P 12
Survival
( Z α + Z β )2 * Ǿ ( λc) + Ǿ ( λi)+ ( λc - λi)2