What if . . . God speaks through you when you preach? h h? ((Bagaimana g seandainya y …. Allah berbicara melalui Anda ketika Anda berkhotbah) Working on our preaching in light of Working on our preaching in light of a God‐centered definition Mempersiapkan khotbah kitaberdasarkan sebuah defenisi yang terpusat yang terpusat pada Allah
J I Packer J. I. Packer “Christian preaching is the event of God himself b bringing to an audience a Bible‐based, Christ‐ d bl b d h related, life‐impacting message of instruction and direction through the words of a spokesperson. spokesperson.” Khotbah kristiani adalah peristiwa dimana Allah sendiri memberikan kepada pendengar sebuah di i b ik k d d b h pesan yang memberikan instruksi dan mengarahkan; yang Alkitabiah, berkaitan g , p p p dengan Kristus, dan berdampak pada kehidupan melalui pembicara.
Liberating Implications I lik i Implikasi yang Membebaskan M b b k
Liberating Implications Implikasi yang Membebaskan • Preachers have authority. # Pengkhotbah memiliki otoritas. • Power in preaching comes from God, not techniques, skills, illustrations, etc.
# Kuasa berkhotbah berasal dari Allah, bukan # Allah bukan dari teknik, ketrampilan, illustrasi, dsb. , p , ,
Liberating Implications Implikasi yang Membebaskan
• We can speak with confidence if God ass g s us s as , o do so e assigns us this task, or do something else if g e se he has not.
# Kita dapat berbicara dengan penuh percaya diri jika Allah memberikan tugas ini kepada kita, kalau kita kalau ini bukan tugas dari Allah, kita bisa mengerjakan yang lain.
Liberating Implications Implikasi yang Membebaskan
• Success in preaching is the extent to which a message from God is received as such. # Sukses dalam berkhotbah adalah ketika
pesan dari Tuhan sudah diterima sedemikian d iki rupa.
Liberating Implications Implikasi yang Membebaskan
• God himself is vitally interested in our success because he wants his voice to be heard. # Allah sendiri sungguh‐sungguh gg gg tertarik dengan kesuksesan kita karena Ia ingin supaya suara‐Nya diperdengarkan.
Liberating Implications Implikasi yang Membebaskan
• Preachers are finally accountable to God. # Pengkhotbah sesungguhnya bertanggung jawab kepada Tuhan.
Liberating Implications Implikasi yang Membebaskan
• Preaching is to some extent self‐ au e ca g s ce e od spea s s authenticating since when God speaks it is clear that he has done so. # Dalam batas tertentu, Khotbah juga membuktikan dirinya sendiri, ketika Allah mengatakan pesan‐Nya sudah jelas dan sudah dilakukan‐Nya.
Liberating Implications Implikasi yang Membebaskan
• Traditional distinctions between types of d ld b f sermons are eclipsed by what they have in common.
# Perbedaan yang tradisional antara tipe‐ tipe khotbah adalah saling mempertegas apa yang menjadi yang menjadi titik temu mereka.
Liberating Implications Implikasi yang Membebaskan
• The ministry of the Holy Spirit in preaching is now not peripheral or supplementary but is now not peripheral or supplementary but integral and central.
# Pelayanan Roh Kudus dalam khotbah bukan lagi sekedar pendamping atau pelengkap, tetapi l k t t i memiliki iliki peran sentral t l dan integral. integral
Liberating Implications Implikasi yang Membebaskan
• Our responsibilities become clearer once we realize what God is doing or once we realize what God is doing or wants to do when we preach. # Tanggung jawab kita menjadi lebih jelas ketika kita menyadari apa yang sedang dikerjakan oleh Allah atau yang ingin yang ingin dikerjakan oleh Allah ketika kita berkhotbah.
Our part: Bagian Kita:
Bagian Kita: • Listen to God so we can speak for him. Listen to God so we can speak for him.
Dengarkan Allah supaya kita dapat berbicara bagi Dia. • Understand his word so we can explain it. Pahami firman‐Nya firman Nya supaya kita dapat menjelaskannya.
Bagian Kita: • Speak clearly because God does. Sampaikan dengan jelas, karena jelas karena Allah Allah jjuga g menyampaikannya y p y dengan g jjelas.
Bagian Kita: • Use direct statements and images because God uses both to communicate because God uses both to communicate. Gunakan kalimat‐kalimat langsung dan gambar‐gambar karena Allah menggunakan kedua‐duanya kedua duanya untuk berkomunikasi.
B i Kita: Bagian Kit • Minimize distraction because we are stewards of messages from God stewards of messages from God. Kurangi hal‐hal yang mengalihkan perhatian karena kita adalah penatalayan pesan‐pesan p p dari Allah.
Bagian Kita: • Attend to who we are outside the pulpit so that our lives will reinforce what we so that our lives will reinforce what we say from the pulpit. Perhatikan siapa kita di luar mimbar supaya hidup kita akan mempertegas apa yang sudah kita ucapkan di mimbar. yang sudah di mimbar
Why Packer’ss definition is defensible: Why Packer definition is defensible: Mengapa definisi Packer dapat dipertahankan:
1. God speaks. (Allah berbicara.) 2. God speaks to people in words they can
understand. 2. Allah berbicara kepada umatNya dengan kata kata ang dapat mereka pahami. kata‐kata yang dapat pahami
3 G d 3. God speaks through people to people. k th h l t l 3. Allah berbicara melalui manusia kepada p manusia.
4. God speaks in Scripture of, to and 4. God speaks in Scripture of, to and
through his Son, Jesus. 4. Allah berbicara dalam Alkitab, kepada dan melalui Anak, Yesus. Anak Yesus
5. God still speaks through what he has spoken. k 5. Allah masih 5. Allah masih berbicara melalui apa yang yang sudah dikatakan‐Nya.
6. God 6 God’ss word word—even even when mediated through when mediated through people—has the power to create, regenerate and sanctify and it articulates the standard by which we will be judged which we will be judged.
6. Firman 6. Firman Allah Allah—bahkan bahkan ketika dimediasikan melalui manusia—memiliki kuasa untuk menciptakan, meregenerasi dan menyucikan dan mengartikulasikan standar dimana kita akan dinilai.
Why does God’s word not always Wh d G d’ d t l do what he designed it to do when do what he designed it to do when we preach? Mengapa firman Allah tidak Allah tidak selalu melakukan seperti apa yang yang dirancang oleh Allah ketika kita mengkhotbahkannya?
• We preachers clog the flow of God’s word to God’ss people in one or more of several to God people in one or more of several ways. • Kita sebagai pengkhotbah menyumbat p umatNya y dengan g aliran firman Allah kepada satu atau beberapa cara.
• The most basic way we unclog the flow is h b i l h fl i p spelled out in 1 Cor. 4:1‐2. Cara paling mendasar dimana kita membuka sumbatan dijelaskan di 1 Kor di 1 Kor 4:1 4:1‐2 2
• A steward above all else must be faithful. No additions no subtractions no ‐ No additions, no subtractions, no substitutions, no distortions. Lebih dari segala g sesuatu, seorangg penatalayan harus setia. – Tidak ada penambahan, pengurangan, pengganti, atau p gg , pun distorsi (g p (gangguan.) gg )
Practical corollaries: Implikasi yang Praktikal:
1. We can expect God to speak through us when we are faithful stewards and when we are faithful stewards and servants. 1. Kita bisa berharap supaya Allah berbicara melalui kita ketika kita sudah menjadi hamba dan penatalayan yang setia.
2. God selects, authorizes, equips, deploys, accompanies and empowers those who accompanies and empowers those who speak for him. 2. Allah memilih, memberikan 2 Allah memilih memberikan otorisasi, otorisasi memperlengkapi, memberdayakan, menemani dan memampukan semua orang yang berbicara bagi‐Nya. orang yang berbicara bagi Nya.
3. Because all Scripture is God‐breathed and p profitable to faithfully preach it all, we need strategies consistent with its nature. d t t i i t t ith it t 3. Karena segala Tulisan adalah nafas‐Allah d b dan bermanfaat f t untuk t k dikhotbahkan dikh tb hk y , memerlukan strategi‐ g semuanya, kita strategi yang konsisten dengan natur f firman yang disampaikan. d k
4 Those who speak for God should first 4. Those who speak for God should first listen to God. 4. Mereka yang berbicara bagi Tuhan harus g Tuhan. lebih dahulu mendengarkan 5 Because God speaks intelligibly, we must 5. Because God speaks intelligibly we must be intelligible to those to whom we speak. 5. Karena Allah berbicara dengan dapat p , harus dapat p dipahami p oleh dipahami, kita para pendengar.
6. Because Scripture is clear, we must structure our sermons for clarity, organizing them to say what reflects his organizing them to say what reflects his mind 6. Karena Alkitab itu jelas, kita harus meng‐ organisir struktur khotbah kita dengan jelas, mengorganisirnya untuk dapat merefleksikan apa yang terkandung dalam Alkit b Alkitab. .
7. Because God speaks in stories and word pictures as well as propositions, commands and warnings faithfulness commands and warnings, faithfulness requires we reflect this variety. 7. Karena Allah berbicara dengan cerita‐ cerita dan gambar‐kata dan gambar‐kata dan juga dan juga pengajuan, perintah dan peringatan, kesetiaan menuntut kita untuk merefleksikan variasi ini. ini
8. Because God 8 Because God’ss message is both verbal and message is both verbal and incarnate, we must attend to how we embody the truth. 8 Karena pesan Allah adalah 8. Allah adalah meliputi perkataan dan inkarnasi, kita harus p memerhatikan bagaimana kita menjiwai k b kebenaran i i ini.
There are 8 Bottlenecks that correspond to the corollaries d t th ll i Ada 9 penghambat yang sepadan p g y g p dengan implikasi ini
The bottlenecks that need unclogging Penghambat yang perlu disingkirkan 1. Unbelief (Ketidakpercayaan ) 2. The unqualified or disqualified preacher. Pengkhotbah yang tidak memenuhi kualifikasi dan di dan di‐diskualifikasi diskualifikasi 3 Faulty text selection. 3. Faulty text selection y g Pemilihan nats yang salah
The bottlenecks that need unclogging Penghambat yang perlu disingkirkan
4. Inadequate understanding of the text. Pemahaman nats yang kurang yang kurang memadai 5. Inadequate contextualization. 5 Inadequate contextualization Kontekstualisasi yang kurang memadai 6. Faulty organization. y g Kesalahan dalam mengorganisir.
The bottlenecks that need unclogging
Penghambat yang perlu disingkirkan 7. Inadequate balance of assertions and ages images. Ketidakseimbangan dalam menyisipkan gambar‐gambar b b 8. Flawed delivery. Salah menyampaikan
How to unclog the Bottlenecks Bagaimana membebaskan B i b b k H b t h b t Hambatan‐hambatan
How to unclog the Bottlenecks g
• The plan: (Rencana) • Describe each bottleneck to facilitate diagnosis. Deskripsikan setiap hambatan untuk digunakan dalam diagnosa
• Offer some strategies to promote ff i treatment. Tawarkan beberapa strategi untuk meningkatkan i k tk penanganannya. • II will try to adapt a lot of material to our ill t t d t l t f t i l t limited time by summarizing. Saya akan meringkas dan menyesuaikan bahan bahan yang banyak bahan‐bahan yang banyak ini berdasarkan batas waktu khotbah.
1. The Bottleneck of unbelief Hambatan Ketidakpercayaan • Faith is . . Iman adalah . . . • Trusting God (Memercayai Allah) • A set of convictions that give us grounds for trusting God. Satu set keyakinan set keyakinan yang memberikan yang memberikan kita landasan untuk memercayai Allah.
1. The Bottleneck of unbelief Hambatan Ketidakpercayaan • Strategy: let the Bible preach to you about what you can believe; confess your faith and trust you can believe; confess your faith and trust God on the basis of those convictions. Strategi: biarkan Alkitab berkhotbah kepada Strategi: biarkan Anda tentang apa yang dapat Anda percayai; akui imanmu dan percayalah kepada Tuhan b d berdasarkan k keyakinan‐keyakinan k k k k tersebut. b
2. The Bottleneck of the unqualified or disqualified preacher. Hambatan Pengkhotbah yang tidak yang tidak memenuhi kualifikasi / di‐diskualifikasi God does not select preachers on the basis of their qualifications; he qualifies those he their qualifications; he qualifies those he selects. Allah tidak memilih pengkhotbah berdasarkan kualifikasi mereka; IA memberikan kualifikasi kepada mereka yang dipilih yang dipilih‐Nya Nya.
How God qualifies preachers: Bagaimana Allah mengkualifikasikan Allah mengkualifikasikan pengkhotbahNya 1. God makes preachers. (Allah membentuk pengkhotbah) 2 God regenerates preachers 2. God regenerates preachers. ((Allah membangun g ggenerasi baru pengkhotbah) 3 G d “ ll ” 3. God “calls” preachers. h ((Allah memanggil gg p pengkhotbah) g )
How God qualifies preachers:
4. God gives spiritual gifts to preachers. (Allah memberikan karunia rohani kepada p g pengkhotbah) ) 5. God affirms preachers through the church. (All h (Allah meneguhkan hk pengkhotbah kh tb h melalui l l i gereja) 6. God equips preachers through the church. (Allah memperlengkapi pengkhotbah (Allah memperlengkapi melalui gereja)
How God qualifies preachers: 6. God equips preachers through the church. (Allah memperlengkapi pengkhotbah‐Nya (Allah memperlengkapi melalui gereja.) 7. God empowers preachers by his Spirit. (Allah memampukan pengkhotbah melalui (Allah memampukan Roh Kudus) 8. God deploys preachers in answer to prayer. prayer (Allah memberdayakan pengkhotbah sebagai jawaban doa)
How God qualifies preachers: 9. God gives words to preachers. (Allah memberikan firmanNya kepada (Allah memberikan pengkhotbah) 10.God accompanies preachers (Allah menemani pengkhotbah) (Allah menemani
The disqualified preacher: Pengkhotbah yang di‐diskualifikasi • Someone who otherwise looks qualified but h h l k lf db proves himself not to be. Seseorang yang tampaknya pantas tetapi membuktikan bahwa ia tidak pantas. pantas • Notice Notice the following marks of the the following marks of the disqualified preacher. Perhatikan tanda‐tanda tanda tanda seseorang yang yang tidak memenuhi persyaratan.
Marks of the disqualified preacher Tanda tanda pengkhotbah yang Tanda‐tanda yang di‐diskualifikasi 1. Unregenerate. Matt 7:21‐23 g (Belum lahir baru) 2. Deserter. 1 John 2:19 (Mengelirukan 1 Yoh 2:19) (Mengelirukan. 1 Yoh 3. Apostate. 2 John 1:6‐10 (Bidat 2 Yoh 1:6‐10)
Marks of the disqualified preacher
4. Failure to persevere. p (Gagal untuk bertahan) 5. Love for the world (Mengasihi dunia) 6. Desire to make a name for oneself. 3 John 9‐10. (I i menonjolkan (Ingin j lk nama sendiri. 3 Yoh di i 3 Y h 9‐ 9 10)
Marks of the disqualified preacher Marks of the disqualified preacher
7. Love of money, ministering for a price. (Cinta uang, melayani uang melayani karena dibayar) 8. Unwillingness to suffer, sacrifice, discipline oneself. 1 Cor. 9:24‐27. (Tidak bersedia menderita, berkorban, menderita berkorban mendisiplinkan diri. 1 Kore 9:24‐27)
The imperfect yet qualified preacher Pengkhotbah yang tidak sempurna namun berkualifikasi • • • •
1 Tim. 1:13 1 Kor. 15:9‐11 Efesus 3:7 3:7‐13 13 2 Kor. 4:1‐7
Strategies: g • Daily time with God (Waktu teduh bersama Allah setiap Allah setiap hari) • Obedience (ketaatan) • Corporate worship (Ibadah Umum) • Lord’s Table (Perjamuan L d’ T bl (P j K d ) Kudus) • Small group (Kelompok Small group (Kelompok Kecil) • Personal retreats (Retret pribadi)
Strategies: Listen to your spouse. (Dengarkan pasangan Anda) Doctrinal confession (Pengakuan Doktrin) Give secretly (Memberi dengan diam‐diam) S lf di i li Self discipline: rest, diet, exercise. di i (Disiplin diri: istirahat, diet, latihan.) diri: istirahat, diet, latihan.) • Resist the devil. (Bertahan dari setan) • Humble yourself before God. (Merendahkan diri di hadapan di hadapan Allah) • • • • •
3. Bottleneck of faulty text selection Hambatan pemilihan teks yang salah • Symptoms of a problem: f bl ((Gejala‐gejala eja a geja a sebua sebuah masalah) asa a ) – Idea‐driven sermon ( h b h didorong (Khotbah did id ) ide) – Illustration‐driven sermon (Khotbah didorong oleh illustrasi) – Impossible sermon ibl ((Khotbah yyang mustahil) g )
3. Bottleneck of faulty text selection Hambatan pemilihan teks yang salah
– Launch‐pad sermon h d ((Khotbah o ba pe peluncur‐roket) u cu o e ) – Pearl stringing sermon ( h b h jalinan (Khotbah j li mutiara) i ) Preach a single unity of thought from the text. Khotbahkan h b hk satu kesatuan k pokok k k pikiran iki d i dari nats
4. Bottleneck of inadequate understanding of the text. Hambatan pemahaman nats yang kurang Hambatan pemahaman nats yang kurang memadai John Bright: “Whoever would preach a biblical sermon must first of all trouble to find out as exactly as is humanly possible the precise meaning of the text he intends to expound. Not meaning of the text he intends to expound. Not what he had always thought it meant, not what he would prefer it to mean but what it actually he would prefer it to mean, but what it actually means.”
John Bright: John Bright: “Siapapun Siapapun yang akan yang akan mengkhotbahkan sebuah khotbah alkitabiah pertama‐tama harus berupaya menemukan setepat mungkin makna nats berdasarkan setepat mungkin makna nats berdasarkan kemampuan manusia. Bukan seperti arti yang selalu dipikirkannya, bukan arti yang lebih di k i disukai, namun arti yang sesungguhnya.” ti h ”
Interrogate the text Mempertanyakan Nats 1. What is this text functionally? (Secara fungsional apa arti nats ini) 2. What is the subject of the passage? (Apa subyek dari nats ini) 3 Wh t i th 3. What is the author saying about this th i b t thi subject? (Apa yang dikatakan oleh penulis mengenai subyek ini)
Interrogate the text Interrogate the text
4. What responses might the Holy Spirit want from believing readers of this text? Respon respon apakah yang mungkin Respon‐respon yang mungkin diinginkan oleh Roh Kudus dari pembaca nats dari orang yang percaya 5 How does this passage elicit the intended 5. How does this passage elicit the intended response? Bagaimana nats ini memancing respon yang dimaksudkan? yang dimaksudkan?
Interrogate the text Interrogate the text
6. How does this passage contribute to the a ge p c u e, e d a a o ede p o larger picture, the drama of redemption? # Bagaimana nats ini memberikan sumbangsih pada gambar besar, drama besar, drama penebusan?
5. The Bottleneck of Inadequate contextualization Hambatan kontekstualisasi yang kurang memadai
• 1 Kor. 14:9 • Study tells us what the passage is saying, including what it said to its first hearers including what it said to its first hearers. Studi memberitahukan kita apa yang dik t k dikatakan nats, termasuk apa yang t t k dikatakannya kepada pendengar mula‐ mula.
5 The Bottleneck of Inadequate contextualization 5. The Bottleneck of Inadequate contextualization
Contextualization tells us what that meaning l ll h h has to do with our listeners. Kontekstualisasi memberitahukan kita makna nats bagi pendengar kita. kita • We We must privilege the text, but not neglect must privilege the text but not neglect the listeners. • Kita harus Kit h mengistimewakan i ti k teks, tapi t k t i tidak tid k mengabaikan pendengar.
Who are your listeners? Siapakah pendengar Anda? • Apparent spiritual state Kondisi kerohanian mereka • World view (Pola Pandang) • Age ranges (Rentang usia) • Educational level (Tingkat pendidikan) Ed ti l l l (Ti k t didik ) • Gender distribution (Perbandingan Gender distribution (Perbandingan gender) • Service record (Rekam pelayanan)
Who are your listeners? Who are your listeners?
• • • •
Hunger for the Word (Lapar akan Firman) Thinking styles (Gaya berpikir) Thinking styles (Gaya berpikir) Besetting sins (Dosa‐dosa tersembunyi) Felt needs (Kebutuhan yang dirasakan)
The proposition of the sermon Pengajuan untuk khotbah • How does the thrust of the text (what you d sco e ed by s udy) e a e o you discovered by study) relate to your listeners? • Bagaimana bagian yang dominan dalam i b i d i d l ( p y g ) nats (apa yang Anda temukan dalam PA) berkaitan dengan pendengar Anda?
The proposition of the sermon Pengajuan untuk khotbah
• That is the proposition of the sermons. It s ou d be a c ea , s p e, e o ab e should be a clear, simple, memorable sentence. • Jika itu menjadi bagian yang dominan ik i j di b i d i j dalam khotbah. Ia harus menjadi sebuah kalimat yang jelas, sederhana, dan dapat diingat. diingat
6. The Bottleneck of Faulty Organization Hambatan Organisasi yang Salah • Clarity is a must; it is how we ought to spea ( o speak (Col. 4:4). ) Kejelasan merupakan keharusan; bagaimana kita harus berbicara – Kol 4:4 • Organization aids clarity. Organization aids clarity Mengorganisir mendukung kejelasan
Principles of sermonic organization Prinsip‐prinsip Mengorganisir Khotbah • Let the text’s genre inform organization. Biarkan genre nats menentukan organisasi . • Let the text Let the text’ss aim shape sermon aim shape sermon’ss organization. Biarkan sasaran nats membentuk organisasi khotbah
Principles of sermonic organization Prinsip‐prinsip Mengorganisir Khotbah • Let the way the text develops its thrust s ape e ay you se o does shape the way your sermon does. Biarkan cara nats mengembangkan bagiannya yang dominan menentukan cara khotbah anda menonjolkan pesannya.
Principles of sermonic organization
• Let Let the way your listeners learn work for the way your listeners learn work for you. Biarkan cara pendengar Anda belajar menjadi penentu bagi Anda •Maintain suspense by inductive sermons. Pertahankan suspensi melalui khotbah induktif. induktif
Principles of sermonic organization • Capitalize Capitalize on narrative elements in the text. on narrative elements in the text Tonjolkan elemen‐eleman naratif dalam nats • Don’t complicate simplicity. Jangan membuat yang sederhana yang sederhana menjadi rumit. • Let structure serve the text’s content and L h ’ d intent. Biarkan struktur melayani isi dan maksud
Principles of sermonic organization
• Make sure the sermon has both substance and structure. Pastikan khotbah memiliki isi dan struktur. dan struktur • State and repeat the proposition of the sermon. sermon Tetapkan dan ulangi pengajuan khotbah.
Principles of sermonic organization
• Everything in the sermon should either flow f from or toward the proposition. t d th iti Semua yyang ada g dalam khotbah harus mengalir dari atau mengacu pada pengajuan. pengajuan • Supportive ideas should not be too prominent. Ide‐ide Ide ide pendukung jangan menjadi terlalu menonjol.
Organizational strategies Strategi Mengorganisir • Pray for wisdom: deductive or inductive? Berdoa untuk hikmat: deduktif hikmat: deduktif atau induktif?
• Craft the key parts of the sermon including the proposition (the thrust of the text as it relates (the thrust of the text as it relates to you listeners) and an organizational sentence (words that describe how the sentence (words that describe how the outline of the sermon relates to the proposition) the sermon outline the proposition), the sermon outline, the conclusion and the introduction. • Bentuklah kl h bagian‐bagian b b k kunci kh b h khotbah termasuk pengajuan (bagian yang menonjol yg berkaitan dengan pendengar) dan sebuah kalimat organisatorial (kata‐kata yang mendeskripsikan bagaimana kerangka khotbah berkaitan pada pengajuan), kerangka khotbah, kesimpulan dan pengantar.
• Craft transitions between these parts. • Bentuklah transisi antara bagian‐bagian ini. Bentuklah transisi antara bagian‐bagian ini
7. The Bottleneck of inadequate or over‐used inadequate or over used illustration illustration Hambatan illustrasi yang tidak memadai atau b l bih berlebihan • The Bible contains both propositions and p p images; we need to employ both. Alkit b mengandung Alkitab d pengajuan j ( (saran) dan )d ggambar; kita ; perlu menggunakan p gg dua‐ duanya. • Pray (Berdoa) • Keep your eyes and ears open. Keep your eyes and ears open Biarkan mata dan telinga Anda terbuka
8. The Bottleneck of Flawed Delivery Hambatan Penyampaian yang salah Delivery is the confluence of three streams: Menyampaikan adalah perpaduan tiga aliran: 1. Character (who you are). Karakter (siapa Anda)
8. The Bottleneck of Flawed Delivery
2. Credibility (what people see or sense 2. Credibility (what people see or sense about you). Kredibilitas (apa yang dilihat dan dirasakan g Anda)) orangg lain mengenai 3. Craft (what you actually do in the preaching event). hi ) Membentuk (Apa yang sebenarnya yang sebenarnya Anda lakukan dalam mengkhotbahkan)
Character Building character is the work of a life time. Membangun karakter adalah pekerjaan seumur hidup • Titus 2:7‐8 • 1 Tim. 4:6‐16 1 Tim 4:6 16
Credibility ‐ Kredibilitas • This can be lost almost immediately. Dapat hilang hampir serta merta. • Things that undermine credibility. Things that undermine credibility Hal‐hal yang meremehkan kredibilitas • Perceived lack of love. Di Dianggap k kurang mengasihi ihi • Intellectual sloppiness or dishonesty. Intellectual sloppiness or dishonesty. Kurang jujur dan secara intelektual loyo
Credibility Kredibilitas Credibility ‐ • Arrogance or pride. • (Arogansi atau sombong) • Perceived inexperience. p (Dianggap kurang berpengalaman) • Lack of passion. (Kurang bergairah) • Phoniness. (Tampak Ph i (T k palsu) l )
Craft ‐ Membentuk • Voice (Suara) • Reading Scripture (Membaca Alkitab) • Mastery of material (Penguasaan materi) f i l( i) • Find your own style and then be yourself. Find your own style and then be yourself ((Menemukan gaya anda sendiri dan g y menjadi diri sendiri)
Craft ‐ Membentuk • Invite the Lord Jesus to speak through you. Undanglah Tuhan Yesus untuk berbicara berbicara melalui Anda • Welcome feedback Mintalah umpan balik
Conclusion Kesimpulan Conclusion ‐ • 1 Kor. 15:58