wffi mdiput Olahraga Intgrnasional
Direktorat Program dan Produksi Radio Republik lndonesia
A
Ww
(Kryd t\*\-v4\.\i:=-
Aps
$uuuKt
cuP2010
rhtplu,'nUt Sf Ahtr-A$n *sA J.
S
L K../
?t.
L.-/
il 3 n &,/ a' il ?S;& &&X r-XX3& .& I e & K"r& ff d qr*,&*.3 X &l X X &,& X { tq,
S
/\,
m
a/.}a'GD
A,
?
*
,l.
X
I
Direktoral Prograrr: dan Sloduksi Radio Sepublik lndonesia
MELIPUT OIAH RAGA INTERNASIONAT 2011@Radio Republik lndonesia
Susunan Tim Penerbit Buku Pedoman Siaran dan Peliputan Event Olahraga lnternasional TPP RRI
Penanggungjawab Direktur Program dan Produksi LPP
RRI
Editor Masduki Kabul Budiono Penulis Naskah Sarwono Sudiman BonaParte Ajad Sudradjad Yanto Prawiro Negoro Pengumpul Materi Marsudi Susanto Erna Geni Ria Yuni Agustini Agung Prasojo Anggota Ferdi Kusno (RRl Surabaya) Agus Purwanto (RRl Bandung) Budi Arjoto (RRl Yogyakarta)
Anggoro Ananto P (RRl Bandarlampung) Agus Rusmin Nuryadin (Puspem Jakarta) Hozilah (Puspem Jakarta) Firmansyah Gindo (Puspem Jakarta) Sulistyowati (RRl Bogor) Budi Pramono (RRl Semarang) Dikri Hopiana (RRl Cirebon) Risky Basuki (RRl Jakarta)
Desain Grafis S. Giri Pramono
Meliput Olahraga Int ernasional
,
PENGANTAR Olahraga adalah sektor yang paling memiliki magnet membangun komunalitas dan solidaritas antar manusia yang dapat mempertebal rasa nasionalisme dan cinta tanah air. Olah raga adalah ruang publik dan aktivitas yang paling terbuka dan netral, ketika ruang aktivitas lain telah mengalami erosi kreatifitas. Olah raga dengan demikian - erat ber:kaitan dengan isu dan kepentingan publik,
terminologiyang melekat pada RRl. RRI adalah lembaga penyiaran publik, yang mengemban amanah memberikan informasi, pendidikan, hiburan yang sehat dan
kontrol sosial. RRI memiliki sejarah panjang di lndonesia, dalam memberikan informasi, pendidikan yang sekaligus menghibur melalui siaran dan liputan peristiwa olahraga, lokal, nasional dan internasional. Pengalaman, kredibilitas dan konsistensi
RRI
dapat
dinilai sendiri oleh publik setiap waktu.
Tujuan siaran olahraga di RRI adalah untuk memberikan informasiterakurat dan tercepat, selain itu memberikan pendidikan be ru pa ked isi p li n a n, kej uj u ra n, spo rtifi tas, ke kom paka n, keteku n a n,
memberikan
hi
buran untuk memenu hi keingintahuan orang tentang
proses dan hasil suatu pertandingan, menimbulkan kegembiraan dan kepuasan, melestarikan budaya khususnya olah raga tradisional, asli dari berbagai daerah di lndonesia yang mungkin belum populer
di tingkat nasional tetapi terkenal di daerah asalnya.
Me
liput Olahraga Internas ional
Momentum periode kedua RRlsebaga LPfl yang memilikivisi (2O10-2OI5)
u
ntu k m enjad i m ed ia berjaringa n terluas, mem ba n gu n
karakter bangsa dan berkelas dunia, terus diimplementasikan melalui beragam bentuk program siaran, panduan siaran dan peningkatan kompetensi armada untuk publik. Buku panduan
liputan olahraga internasional ini menjadi salah satu contoh im plementasi
tersebut. Selamat membaca.
Jakarta, 30 Desember 2010
Dra. Rosarita Niken Widiastuti. M.Si. Direktur Utama LPP RRI
Meliput Olahraga I nternas ional
DAFTAR ISI Pengantar Direktur Utama LPP RRI 201-0 - 2015 Daftar lsi I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Pengertian Umum 3. Standar Nilai KEBIJAKAN P,ELIPUTAN
1. Kebijakan Redaksional'Liputan 2. Persiapan Peliputan 3. Kualifikasi Reporter 4. Pembiayaan Operasional ilr
POLA DAN STRATEGI PELIPUTAN 7. Pola Peliputan
2.
IV
dan Siaran
StrategiPeliputan r Liputan Peristiwa di Lapangan r Wawancara r MengikutiJumpa Pers r Membangun Jaringan
POLA DAN FORMAT PENYIARAN L. Pola Penyiaran 2. Format Penyiaran:
r ! I r
Berita Lempang Berita Sisipan Laporan dari Lapangan Laporan Tunda
Meliput Olahraga Internasional
t r r r 3 V
:
Berita Wawancara Dialog lnteraktif LaPoran Khusus Majalah Udara Dari Gelanggang ke Gelanggang
PENUTUP Meliput Olahraga, Meliput Budaya Sportif
Lampiran-Lampiran : 1. Makalah Semiloka Peliputan Olahraga RRI 2. FotoDokumentasiLiputan 3. Testimoni Reporter RRI Meliput Olahraga 4. lstilah-lstilahOlahraga
Meliput Olahraga Internasional
BAB I PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Radio Republik lndonesia sebagai lembaga penyiaran publik memiliki peranan penting dalam memberikan informasi kepada masyarakat luas, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar
negeri. Untuk menghasilkan liputan dan siaran olahraga internasional yang berkualitas sesuai dengan stand.q.r radio publik, maka diperlukan suafu pedoman yang bersifat userfriendly. Pedoman peliputan dan penyiaran olahraga internasional ini dibutuhkan untuk menghasilkan suatu standar peliputan dan penyiaran guna memenuhi kebutuhan publik, menjaga dan men ingkatkan eksistensi RRI menghadapi persaingan media nasional dan internasional. Pedoman ini diharapkan dapat memenuhistandar peliputan dan penyiaran dalam siaran olahraga yang berkualitas, setidaknya di lingkungan RRl.
2.
Pengertian Umum
r
Peristiwa Olahraga lnternasional adalah kegiatan olahraga berskala internasional baik single event maupun multi event yang bertempat di dalam dan luar negeri. Peliputan dan siaran olahraga adalah kegiatan mencari dan menyiarka n informasi tentang dinamika olahraga. Hak Siar (broodcasting rights) adalah lisensi yang diberikan oleh pihak penyelenggara (event organizer) kepada lembaga penyiaran selaku mitra (media partner).
r r
Meliput Olahraga Inlernas ional
3.
Standar Nilai Dalam peliputan dan penyiaran peristiwa olahraga internasional
melalui media elektronik, bagi RRI berlaku sejumlah nilai universal sebagai berikut:
a.
lndependen Dalam melaksanakan tugas peliputan dan penyiaran, RRltidak terikat, tergantung atau dipengaruhi oleh pihak tertentu yang berkaitan dengan peristiwa olahraga yang diselenggarakan.
b.
Netraldairberimbang Dalam melaksanakan tugas peliputan dan penyiaran, RRltidak
melakukan pemihakan kepada salah satu pihak, atau pihak-pihak yang bertanding atau ikut dalam perlombaan. Dalam hal terjadinya suatu kontroversi atau perbedaan pendapat antara dua atau para pihak yang bersengketa mengenai jalannya pertandingan maupun hasilnya, RRI memberitakan secara berimbang serta berusaha mendorong diperolehnya solusi dari persoalan dimaksud.
c.
Obyektif Pemberitaan RRI mengenai peristiwa olahraga internasional bersifat faktual, apa adanya sesuai fakta di lapangan atas hasil pertandingan atau perlombaan. RRltidak boleh melakukan rekayasa atas jalannya suatu pertandingan atau perlombaan berserta hasilnya.
d.
Jujur
RRI tidak melakukan rekayasa (fabrikasi) mengenai suatu peristiwa olahraga, baik terkait profil atlet {olahragawan} maupun pertandingan.
Mefiput otahraga Internasionat
E
e.
Cepat dan akurat RRI mengedepankan prinsip kecepatan penyiaran informasi
peristiwa olahraga dengan tetap memegang teguh akurasi/ ketepatan isi.
f.
Kedekatan RRI mem perti mba n gkan fa ktor kedekatan
(p
roxi m ity) denga n
kebutuhan maupun kehidupan masyarakat dan bangsa (nasionalisme) untuk menentukan peristiwa olahraga yang disiarkan.
Meliput Olahraga Internasional
BAB II KEBIJAKAN PELIPUTAN
1.
Kebijakan Redaksional Liputan dan Siaran
Peliputan olahraga berskala internasional harus mengacu kepada prinsip-prinsip radio publik, yaitu netral, independen dan berpihak kepada kepentingan publik, yang mengacu kepada:
a. b. c. d.
UUD 1945
Undang-Undang Nomor 32 tahun ?002 tentang Penyiaran Unbang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang'Pers
Undang-Undang Nomor 3 tahun 2005 tentang Sistem
g. h.
Keolahragaan Nasional Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2005 tentang LPP RRI Peraturan KPI mengenai Pedoman Pelaksanaan Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3-SPS) Kode Etik Jurnalistik Kode Etik Penyiaran
2.
Persiapan Peliputan
e. f.
Peliputan dan penyiaran peristiwa olahraga internasional memerlukan persiapan dan perencanaan yang meliputi : a. Menentukan agenda peliputan cabang olahraga b. Menentukan tim kerja peliputan dan penugasan. Untuk peristiwa olah raga internasional di luar negeri, minimal harus ada dua orang reporter yang dibiayai oleh RRl. c. Menyelenggarakan kegiatan pembekalan kepada tim liputan' d. Melaksanakan rapat produksi di dalam dan di luar negeri e. Menyiapkan sarana dan prasarana penunjang peliputan
f.
Mengatasi persoalan Hak Siar.
Me
I
iput
O lahraga
I nternas i onal
g. h. i. j.
Penentuan tempat-tempat liputan dan mitra liputan Koordinasi penggunaan /ine siaran. Menentukan stanciar biaya liputan, siaran dan kerabat kerja Menyiapkan asuransi untuktim kerja peliputan
3.
KualifikasiReporter
Reporter yang pantas melakukan peliputan perisiwa olahraga internasional, harus memiliki kualifikasi sebagai berikut: a. Berbadan sehat dibuktikan dengan surat keterangan dari dokter pemerintah b. Mampu berbahasa asing minimal Bahasi lnggris aktif. c. Memiliki wawasan dan pengetahuan tentang peraturan dan perkembangan cabang olahraga. d. Memiliki pengalaman meliput kegiatan olahraga, baik pada peristiwa ditingkat daerah maupun nasional. e. Aktif berkontribusidalam pengiriman berita olahraga ke Pusat Pem beritaa n/P ro-3/KBRN.
4.
PembiayaanOperasional
a.
Biaya untuk kepentingan peliputan dan penyiaran peristiwa olah raga internasional menjaditanggungan anggaran LPP RRl, di tingkat pusat dan daerah, baik yang berasal dari APBN maupun dari sponshorship. Peraturan lebih lanjut mengenai tata cara perolehan dan penggunaan dana sponshorship ditetapkan oleh Direksi. LPP RRI di pusat maupun daerah dapat menjalin kerjasama dengan pihak lain dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan, sepanjang tidak mengga nggu independensi materi liputan dan siaran olahraga.
b.
Meliput Olahraga Internasional
BAB III POLA DAN STRATEGI PELIPUTAN
1.
Pola Peliputan
Dalam melakukan tugas peliputan peristiwa olahraga didalam dan luar negeri, diperlukan tahap-tahap sebagai berikut: Menentukan lokasi dan cabang olahraga yang diliput'
a. b. c. d. e.
Menentukan obyek liputan di luar tempat pertandingan (sisi
lain dari
cabang. olahraga yang dipertandingkan/
diperlombakan). Menentukan pola dan format siaran. Menentukan narasumber/komentator Merancang kegiatan operasional (sendiri atau menggunakan
footagel Terdapat beberapa dimensiyang menarik diliput dalam sebuah peristiwa olahraga: . Pertama, pemain dan permainan ditengah lapangan . Kedua, penonton dan dinamika interaksimereka . Ketiga, sponsor dengan atraktifitas di dalam/luar stadion . Keempat, atmosfir lokasi: pasar dadakan, event penunjang dan sebagainya
2.
Strategi Peliputan
Adapun strategi peliputan olahraga yang baik dapat diuraikan sebagai berikut: a. Liputan Peristiwa di Lapangan 1). Menempatkan seorang Reporter di medio center untuk
meliput sebagian cabang-cabang olah raga yang
dipertandingkan.
Meliput Olahraga Internasional
2)'. Menugaskan reporter untuk melaksanakan peliputan secara langsung (on the spot) cabang-cabang olahraga yang dipertandingkan.
Wawancara 1). Pemilihan pewawancara, narasumber dan topik/tema.
2).
Pemilihan narasumber itu termasuk atlet, pelatih,
3).
pemain, penyelenggara, masyara kat (pub li k). Penentuan topik khusus yang berkaitan dengan prestasi yang memiliki nilai edukasi, perolehan medali. m a n a g e r,
MengikutiJumpa Pers L). Jumpa pers disesuaikan dengan isu-isu aktual dengan lokasi dan tempat yang sudah ditentukan. 2). Seusaijumpa pers, dilakukan wawancara secara eksklusif yang dapat disiarkan secara langsung atau tunda d.
Membangun jaringan dengan media lain atau mengambil bahan berita dari kantor berita Membangun jaringan dengan sesama wartawan olahraga diperlukan untuk mempermudah akses atas lokasi, nara sumber dan memperkaya ide-ide liputan. Strategi ini dapat ditempuh sepanjang tidak ada penjiplakan dan materi berita yang diperoleh diolah kembali sesuai format radio.
Meliput Olahraga Internasional
BAB IV POLA DAN FORMAT PENYIARAN
1.
Pola Penyiaran Adapu n pola penyia ran peristiwa olahraga internasional terbagi
menjadi dua: siaran laporan pandangan mata dan siaran tunda.
2.
Siaran Laporan Pandangan Mata
Siaran laporan pandangan mata merupakan salah satu pola unggulan radio, yang melaluitahapan sebagai berikut: a. Menentukan prioritas cabang olahraga b. Melakukan observasi lokasi/lapangan. c. Pembentukan tim produksi d. Reporter dan teknisi datang lebih awal minimal l jam sebelum pertandingan dimulai. e. Penyiapan bahan siaran oleh reporter.
3.
Siaran Tunda
a. b. c. d.
Menentukan prioritas cabang olahraga Pembentukan tim produksi Penyiapan bahan siaran oleh reporter Penyiapan peralatan teknik/siaran yang memenuhi standar peli putan/penyiaran ya ng profesiona I Teknologi rekaman disesuaikan dengan kebutuhan
e.
Meliput Olahraga Internasional
4.
Format Penyiaran
Adapun format penyiaran peristiwa olahraga internasional terdiri dari: a. Berita lempang (straight news) Berita lempang adalah berita mengenai peristiwa olah raga penting dan aktual yang memuat unsur-unsur pokok dari 5 W + 1 H, ditulis dengan singkat dan jelas dalam struktur piramida terbalik, tanpa opini dari reporter. b. Berita Sisipan (actuality insert) .. Berita sisipan adalah berita lempang dengan.insert narasumber
c.
yang berduiasi maksimal45 detik. Laporan dari Lapangan (report on the spot) a a h a B o ra n re Q o rte r a n gs ungdari temqat p eristlwa dengan durasi maksimal 3 menit (insert dan tanpa insert). Laporan Tunda (ofter broadcost) Laporan tunda adalah laporan ringkas suatu peristiwa penting yang disiarkan sesudah peristiwanya terjadi dengan durasi maksimal5 menit. Wawancara(interview) Suatu acara Tanya jawab antara reporter dengan narasumber untuk membahas suatu topik dengan durasi 5 rnenit. Dialog lnteraktif (interactive dialogue) Suatu acara perbincangan dengan topik pilihan yang melibatkan lebih dari satu narasumber dengan durasi 30-40 menit dengan melibatkan publik. Laporan Khusus (newsfeature) Laporan yang dikemas dan disajikan secara ringan mengenai cabang olahraga, organisasi atau individu dengan durasitidak lebih dari3 menit dan bisa diselingi musik/suara.
Ad
d.
e. f.
g.
I
I
I
Meliput Olahraga Internasional
h.
Majalah Udara (news magazine) Rangkaian informasi ringan mengenai beberapa topik yang dikemas dengan musik berdurasi tidak lebih dari 10 menit, berbentuk rekaman Dari Gelanggang ke Gelanggan g (venues to venues)
Laporan langsung dari berbagai lokasi pertandingan/ perlombaan yang dipandu oleh penyiar telangkai di studio j.
dengan durasi maksimal 30 menit. Bentuk lain yang disesuaikan dengan kondisi aktual di lapangan
Meliput Olahraga Internasional
BAB V PENUTUP Meliput Olahraga, Meliput Budaya Sportif
Reportase olahraga telah berumurtua. Setua umur jurnalisme.
lbarat samudera, reportase olahraga kaya dimensi, kaya warna, interaksi manusia, mengalami pasang surut, dikendalikan tidak hanya oleh kebutuhan sosial, tetapi kepentingan ekonomi bahkan pencitraan politik. Tradisi liputan olahraga menganut dua mekanisme yang saling bertolak belakang : Pertama, mekanisme pasar (morket driven), suatu rutinitas liputan dan siaran yangagenda settingnya ditentukan oleh besarnya cakupan kompetisi, besarnya sponsor yang terlibat, besarnya kepentingan Negara atau lembaga yang terkait dengan media. Kedua, mekanisme sosial, ritme liputan yang menempatkan olahraga hanya sebagai medium ekspresi, selebihnya adalah fenomena sosial manusia melakukan perawatan kesehatan, menjaga harmoni diri dengan alam. Kontradiksiinijarang bisa bertemu dalam suatu berita olahraga. Dewasa ini, reportase olahraga telah mengalami banyak pergeseran. Dari eksposure fenomena manusia berkelana, menjadi
eksposure sensasi primitif budaya kerusuhan, malpraktek perwasitan hingga transfer pemain antarklub yang mencerminkan komersialisme sebagai simbol kemajuan olahraga di Negara maju di satu sisi, dan mencerminkan kebodohan sebagai simbol krisis olahraga di Negara berkem bang. Keti m pangan'kemajuan' olah raga (direduksi sebagai prestasi bisnis dan kompetensi fisik), begitu agresif karena ketimpangan kekuatan media antara Eropa/Amerika dengan kawasan lain didunia.
Meliput Olahraga Internasional
Padahal, ditengah buramnya potret olahraga di Negara berkembang termasuk lndonesia, terdapat banyak potensi dan puncak prestasi yang minim publikasi. Di balik frustrasi atas tim sepakbola nasionaldan brutalisme penonton, masih ada optimisme, terutama atas budaya olahraga yang berbasis masyarakat menengah ke bawah: olahraga rakyat. Pada dasarnya, liputan olahraga adalah liputan prestasi, tetapi prestasi saja tidak cukup menarik diliput. Yang lebih mendasar adalah meliput budaya sportif di balik riuhnya momentum olahraga. Olahraga - dengan demikian - adalah cermin diri, medium belajar bagi semua profesi publik yang memandu individu, lembaga dan Negara ke arah kemajuan. Sebagai lembaga penyiaran publik, hadio Republik lndonesia mengemban misi kultural memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat, untaian kalimat yang amat populer di zaman Orde Baru. Pada konteks reformasi, RRI menerjemahkan ke dalam liputan dan siaran yang menampilkan sisi komprehensif dari fenomena olahraga, sisi kepentingan publik dan sisi yang berpotensi mencerahkan publik. RRI memiliki tradisi siaran olahraga yang paling kuat, dibandingkbn radio swasta di lndonesia. Di masa lalu, oleh terbatasnya akses ke media televisi, liputan langsung sepak bola RRI selalu ditunggu, menjadi panutan dan dirujuk untuk pengambilan keputusan. Dewasa ini, liputan olahraga amat intensif dilakukan televisi, radio relatif tertinggal. Buku panduan yang ada sekarang, mencoba menggali dan menggalang kembali kekuatan liputan olahraga di RRl, terutama pada tingkat internasional dan mengajak pembaca, khususnya insan RRI belajar dari beberapa penga laman profesional ju rna I is olah raga RRl. (Masd
Me
I
iput
O lahr
aga I nte rnas
i o na
I
u
ki)
LAMPIRAN Lampiran berikut ini berisi berbagai dokumen terkait panduan, kegiatan dan testimoni pengalaman jurnalis/reporter senior dan junior RRI dalam meliput peristiwa olahraga internasional. RRI telah menggelar Semiloka Nasional Penyusunan Panduan peliputan dan Penyiaran Peristiwa Olahraga lnternasional,4-5 November 2010 dan tiga makalahnya dilampirkan di buku ini.
1.
Makalah Semiloka Peliputan Olahraga RRt a. Peran RRI dalam Peliput'an dan Penyiaran Event Olahraga (James Tangkudung) b. Kebijakan Operasional Peliputan dan Penyiaran Olahraga lnternasional Pro-3 (Ma rtoyo)
c.
Strategi Peliputan dan Penyiaran Event Olahraga I
nternasiona I (Sarwono)
2.
FotoDokumentasiLiputan
3.
Testimoni Reporter RRI Meliput Olahraga a. Sudiman Bonaparte b. Ajat Sudrajat c. Sarwono d. Yanto Prawironegoro e. DanangSundoro
4.
lstilah-lstilah dalam Cabang Olahraga
Meliput Olahraga Internasional
PERAN RRI DALAM PELIPUTAN DAN PENYIARAN EYENT OLAHRAGA Oleh: Prof. Dr. James Tangkudung, Sport Med Deputi Menpora Bidang Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun 2010 SEJARAH SINGKAT RRI
merupakan bada'n hukum yang didirikan oleh negara yang berdasarka n PP t2 Tahun 2005, kedudukannya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden Rl. Berdasarkan UU No 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, RRI RRI
berubah menjadi Lembaga Penyiaran Publik yang bersifat independen, netral dan tidak bersifat komersial yang tugasnya adalah memberikan pelayanan siaran informasi, pelestarian budaya, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol sosial dan menjaga citra positif bangsa di dunia lnternasional.
PERAN MEDIA ELEKTRONIK (RRI} DALAM PELIPUTAN DAN PENYIARAN EVENT OLAH RAGA
Dalam Aspek Publikasi dan Pencitraan Kelembagaan, Peran Media baik elektrtonik maupun cetak memiliki peran vital dan penting dalam menyampaikan program dan kegiatan kepada publik selama ini, publikasi event-evenf olahraga baik nasional dan internasional membutuhkan peran dan kehadiran media melalui aspek peliputan dan penyiaran sehingga publik mengetahui dan meresponnya secara Positif.
Me
I
iput
O lahraga
I nternas i ona I
Peran penting Media melalui peliputan dan penyiaran kegiatankegiata n ola h raga, sangat vita I seh i ngga, seh i ngga konteks perad igma
yang berupa " Menjadikan Media (RRl) sebagai sahabat/mitra" dalam meraih prestasi.
Melalui publikasi media, diharapkan mendorong peran serta masyarakat untuk memberikan respon positif terhadap penyelenggaraan kegiatan-kegiatan olahraga sehingga mendapat dukungan luas dari masyarakat HUBUNGAN MEDIA DENGAN OTAHRAGA
Setiap penyelenggaraan Event Olahraga baik skala Nasional maupun lnternasional, selalu dilakukan peliputan dan penyiaran pemberitaan baik secara langsung maupun tunda. Event skala internasional {Wolrd Cup, Olympiade dan kejuaran internasional selalu diliput secara langsung dan disiarkan hampir di seluruh penjuru dunia. Peran Media dalam Publikasi Olahraga . Bagaimana seharusnya media (das sollen) agar sesuai dengan nilai sosial o Tujuan : membentuk institusi media agar sesuai keinginan masya ra kat terka it peliputa n dan penyia ra n kegiata n-kegiata n olahraga. OLAHRAGA INDONESIA
.
Masyarakat Olahraga adalah masyarakat yang mempunyai etika dan tingkah laku kehidupan berolahraga berdasarkan undang-undang sistem keolahragaan nasional lndonesia (UU sKN NO. 3 TAHUN 200s).
HARAPAN DARI HUBUNGAN DENGAN MEDIA
.
Dikembangkan oleh praktisi media
M eliput
O I ahr a ga
Int ernas ional
Agar cara kerja media seirama dengan prinsip-prinsip keolahragaan nasional
EAH GU HAl{ O LAH RAGA HfiSIO
t{AL
ATAP
K0t
rnErIUft{fr FBIKlA
FEI'TTHOIfiE
I
AnEru$E6Ut_Atl Fs/FP
ATtfif[eHH I
I 5[F{TRA?
p*!EIl{AA!dffR THrfltfltRT
FE['IM 0[t!'lA$
HOftPRT
ffi
h hnul-,1
tlftrHRftffi
KL5OI,f,IIf,AGf,
PI{LSIilAJT
PP[_plFpr.pr
I{I.UBT
s!t{t
*
[!n$l-l
rB/Pr 4*
PEhIGOA
FEt{{iffiB
FFHAqf,fil[fi*
tl-Afll{Ati*
kt15v.
t{kfr ltLf,Sn,
r
B[{il41 PEH$A
ft
HXItU,[|fr
FCIi&f,sl BAI-lGUlifiH fiIJTHET{IA
r{Er.uARttA
M e liput
O I ahr a ga
1{
Jfrbl'lHfil
KLUSUSilHTHI
Int ern
as ion
al
I
*
i4
iqlq
,/{?" '
= E
;
Ltntrr
fr
Drsar
5E}lTAHUN
ZSOS
3.4K:tr38
,. Hnlf-+lnflurqll,-lrenlr*lr;m uembiaalJd*u
p*ildasi sistem
il
il
,--*rnril*'s*{-nl*d =i .rrRrlElrs]flrsn]I{lfll*$s ii
.k$nlrrarr-c
F.P.'trhr.r
#il
II
Fiusru-;rrrha
I
$ ;-l
HN
Hil
$t Hil
=,
'.'-
Qi.u.,"x:ii.
PTRMASALAHAN OI.AHRA6A PENilI DI I(AN Ii,qud,[6-t
Lruu:u fu-Hl!#Sscl*qssst di$s$s]sh tPDFJCI[,
3
ttq
6i
iEfuI
5.-1
r;t nn F l-;Ia,,-r rn n ;l
{ineria
u
l-
-t*-l M eliput
O
lahraga In tern
a s i onal
PERMASALAHAI{ OI.AH RAGA REKREASI t{*gffi
Sp-h^ttgn#}flSguiltHg* Ilrdoqer$is, ltthr, t hggmil $DI J$gS } 4_"1gtls6
rd.5dlnli
Sport Development Iurdex, Ztltl6 { le.p""ef.An SDl, 0."?l
fi-4 0-3s n. 1
n"F5
fl"1 u"15 .tr.L
fi.ub. .rl
*{rnrrg
lerbuka
slJM
Meliput Ol ahr aga Interna s ional
Fartisipasi
fiehlgaran
Z$116}
TI
FdG
I{AT IIE E UG ARAIlil IASM A ffi I PE LAJAH TA II U
Fil
TfiIs
FIIfRI
s
.
Pemberitaan dan peliputan diharapkan merangsang peran serta
stakeholders olahraga untuk mendukng dan mengembangan olahraga. Olahraga Sebagai Kebutuhan Hidup Sehat Sehari-Hari
I
Olahraga sangat bermanfaat terhadap kehidupan
I I r I
berbangsa dan bernegara Olahraga dapat mempersatukan hubungan antar negara Olahraga membuat kondisifisik menjadi prima Olahraga membuat sehat, senang dan gembira Olahraga dapat mengharumkan nama diri dan bangsa
Meliput Olahraga Internas ional
Kebijakan Operasional Peliputan dan Penyiaran Olah Raga lnternasional PRO 3 Oleh: Martoyo, SH., M.Si. Kepala Pusat Pemberitaan RRI L.
Pengertian Siaran Olahraga : Siaran yang menyajikan lnformasi
tentang berbagai kegiatan olah raga baik yg menyangkut pertandingan dari berbagai cabang olah raga, prestasi atlet, pembinaan maupun sarana dan prasarana olah raga. 2.
3.
Landasan Hukum : Landasan ldiil Pancasila Landasan Konstitusional : - UUD 45 & Amandemen
I r r
:
Landasanoperasional; UU no.40 th. 1999 TTG Pers UU no.32 th. 2002 TTG Penyiaran PP No. L2 th 2005 TTG LPP RRI Pedoman Penyelenggaraan Siaran lh2OO7 Kode Etik Jurnalistik Visi- Misi LPP RRI MOU - Hak Siar dll.
* * * x * * *
PP
no. L2 th. 2005 LPP RRI pada pasal 4
:
RRI bertugas memberikan pelayanan informasi, pendidikan, hiburan yg sehat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan
budaya bangsa utk kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaan penyiaran radio yg menjangkau seluruh wilayah NKRI.
Meliput
O I ahraga
Int ernas ional
4.
Maka siaran Liputan Olahraga harus mengadung unsur: Memberikan lnformasi Mendidik Menghibur Kontrol dan perekat sosial Melestarikan Budaya lndonesia Pencerahan Advokasi
r r r r n E r 5.
Siaran Liputan Olahraga harus mengacu pada Visi dan Misi LPP RRI
:
Menjadi media pembangun karakter bangsa jaringan terluas bertaraf i nternasional Siaran Olah raga harus dapat membangun Karakter bangsa :
r r r 6.
Bangsa yang religius Bangsa yang demokratis Bangsa yang beradab dan ramah, dll.
Dimata masyarakat dunia lndonesia di cap sebagai Sisi Negatif Negara lndonesia
E r r
7.
:
Negara berbahaya, lslam Radikal, Terorisme, Negara yg rentan musibah, gempa, tsunami, banjir dll. Negara berkembang yang sarat korupsi.
Sisi Positif Negara lndonesia
E r
:
:
Sebagai negara demokratis Sebagai negara menganut kebiasaan pers.
Format Siaran Olahraga : I Siaran Langsung r Warta berita (straight news, actuality insert) Meliput Olahraga Internas ional
I I I I n
x
Wawancara, JurnalOlahraga lJp dating news / Ros {pemecahan rekor dll) Dialog lnteraktif {kronika / selekta) Dari Gelanggang ke gelanggang Serba serbi
8.
Program Liputan : r Berita Olah Raga Pkl. 11.00.,13.00., 15.00.,19.00 wib n Wawancara : L1.00., 13.00., 15.00., dan 19.00. wib. r Jurnal Olahraga : 06.00 wib. r iJp dating News / Ros pada kesempatan pertima saat kontingen lndonesia merebut rnedali emas/pemecahan rekor.
9.
Strategi Liputan : r Pembentukan Tim r Kerjasama dengan mitra ; * Panitia dukungan fasilitas x Lembaga srivasta dukungan dana.
10. Kesimpulan:
Siaran liputan olahraga akan berhasil apabila terbangun super
team
r r r r
:
Kami Bisa harus bisa
-
luar biasa.. ! Sekali di udara tetap di udara. RRI
Meliput Olahraga Internas ional
STRATEGI PELIPUTAN DAN PENYIARAN EVE NT OLAH RAGA I NTERNASIONAL Oleh: Drs. Sarwono, MM
Reporter Olahraga Senior RRI POKOK BAHASAN
r r r
:
Manajemen. Alat Bantu. Teknis Operasional
LOKASI:
! r I
Dalam Negeri. Luar Negeri.
Joint Production.
POKOK PERHATIAN: Hak Siar
MANAJEMEN : Kegiatan Olahraga = lndustri Hiburan. Event Olahraga = Event Organizer. Kepastian = Pendapatan. Perhitungan = Untung/Rugi Bukan Manfaat. Sukses = lncome, Prestise, Prestasi.
r r r r :
Me I iput O I ahraga I nte rnas i onal
LOKASI No 1
:
Dalam Negeri Adm
2- 1 tahun
Luar Negeri
Joint Producthn
Adm4-Itahun
Adm lihat kondisi
I tahun
Pa*i atar kesepakatrn
Fasti 6 bulan
Pasti
2
Alat bantu lengkap
Tlcanggih minimal
Tergantung lokasi
J
Multi/single event
Multi/single event
Single euent
rt
Fersonal lengkap
Prefesionrl- minimal
Spesialis
5
Tugas kebersamran
Mandiri
Tergantung lokasi
6
Dursci sesuaiwahu
Efektivitas
Tergantung misi
7
Dana serukupnya
Efisiensi
K*epakatan
HAK SIAR: Lembaga Olahraga = Organizing Committee. (Rule of the Game) Event Organizer = Stirring Committee. {Suporting Elbment)
I r E
Sponsor = Penunjang Operasional. (Financial Attachment)
REPORTER OLAHRAGA DAN PELIPUTAN
E E r r r I r r I
:
Siapmental-moral-fisik. Memahamimedanoperasional. Memilikibekal pengetahuan dan dokumentasi pribadi. MenguasaiTl. Mampu memilih prioritas event. Piawai mengangkat topic of the day. Tajam memprediksidan evaluasi. Ketat efisiensi waktu. Do qt the pressure time.
Me I iput O I ahraga Inte rnas iona
I
PENYIARAN
(Siaran Radio Pentas lmajinasi)
L.
2.
BERITA
r r r -
lnformatif. Tidak Memaksa Energi Pendengar.
Time Less. Rangkuman hasil. Ada tnsert octuality/vdice report. Prediksi berikut.
Dilokasi. Gambaran riil. Terencana. Maksimal3 menit.
FLASH NEWS
t r E n 5.
Lugas.
ROS
r r r r 4.
.
LAPORAN TUNDA
r r r r 3.
Singkat
Tidak terencana. Hal luar biasa. Dilokasiperistiwa. Tak terikat waktu dan acara.
SIARAN IANGSUNG
r r r r
Komunikatif (Hadir sebagai sahabat). Punya karakter. Menguasai istilah dan peraturan dasar cabang olahraga. Visualisasi peta event. Duta pendengar.
Mel iput Olahraga Internasional
r r x
Menghadirkan penonton dilokasi. Laporan pandangan mata adalah seni Atraktif dalam memberi ilustrasi dan warna siaran.
SYARAT DASAR REPORTER
r r r 3
Bekerja dengan hati nurani. Menghayatidanmencintaiprofesi. Siap terima kritik/saran dan mawas diri. Belajar dan belajar.
REPORTER OLAHRAGA ADALAH SENIMAN PENTAS UDARA
Meliput Olahraga Internas ional
FOTO DOKUMENTASI LI PUTAN
7. ...t.:' r. d..:: iir. n. 'r 'r...:,:1ir
Ajat Sudrajat sedang mewawancarai Bapak Agum Gumelar (Ketua Umum PSSI) di Gelora Senayan, Jakarta.
Siaran Langsung Kejuaraan Dunia bulutangkis Piala Sudirman dan Perorangan Tahun 1993 di Nasional lndoor Stadium BIRMINGHAM INGGRIS.
M eliput
O I ahrag a
Int ernas
i on
al
FOTO DOKUMENTASI LIPUTAN
Ajat Sudrajat bersama Tim Wartawan lndonesia meliput kejuaraan Balap Sepeda Asia di Beijing Cina.
Ajat Sudrajat sedang siaran langsung pertandingan Bulutangkis, di lstora Senayan, Ja ka rta.
Me
liput
O I ahr a ga
Intern
as ion
al
FOTO DOKUMENTASI LIPUTAN
Reporter RRI sedang
meliput kejuaran balap sepeda Tour de Java
Danang sedang mewawancarai Bapak Andi Mallarangeng selaku
Menteri Pemuda dan Olahraga, tahun 2009, di Laos.
Meliput
O I ahr a ga
Internas ional
FOTO DOKU M ENTASI
LI
PUTAN
Danang sedang mewawancarai Nugraha Besoes (Sekjen PSSI) di Gelora
Senayan Jakarta.
Reporter Olahraga RRI sedang mempersiapkan diri sebelum bertugas meliput event olahraga, di Jakarta.
Me
liput
O lahr aga
Int ernas ional
TESTIMONI REPORTER RRI MELIPUT OLAHRAGA 1. Semangat Pengabdian, Keterampilan,
dan Kemandirian
Oleh: Sudiman Bonaparte Kepala Stasiun RRI Padang, Sumatera Barat
Menjadi reporter yang bertugas meliput peristiwa olahraga internasional, adalah suatu kebanggaan, apalagi bagi reporter yang berasal dari RRI daerah. Penugasan itu, setidaknya bagi saya yang ketika itu adalah
Sudirnan Bonaparte Ma nla n reportPr olah raga RRI dan sekarang
I{epalu Stasiun RRI Padang, Sumatera Barat. Pengalaman bertugas di luar
Bandung, berartijuga sebagai pengakuan pimpinan atas
negeri a,ntara lain tahun 1989 menjadi reporter All
prestasi menjalankan berbagai tugas yang pernah dilakukan. Dapat dipastikan setiap reporter
England di London, tahun 1991 menjadi reporter Piala Thomas dan (Jber di Kuala
Lumpur Malaysia, tahun 1999 menjadi reporter AII En gl and d,i B ir min gh am,
reporter
RRI
mendambakan kesempatan seperti yang saya alami pada tahun 1989 itu. Betapa tidak,
penugasan tersebut merupakan dambaan setiap orang, karena Inggris. akan dapat berkumpul dengan reporter RRlyang handal sekelas Syamsul Muin Harahap, Beni Kusbani, Herman Syawiran, Agus Wijaya, Sazli Rais, Abraham lsnan, Rahman Hakim, Ripto Syahfidi, Sarwono, Djiyoto, Darto, Dian lrianto dan lain- lain. Sejak penugasan yang disampaikan melalui Kepala Stasiun RRI Bandung itu diterima, saya pun mempersiapkan diri. Saya mengikuti
M eliput
O I ahraga
Int erna
sio
nal
perkembangan hasil babak awalturnamen bulutangkis All England. Saat itu lcuk Sugiharto dan Lim Swie King berhasil memasuki babak semi final. Dengan berbekal persiapan awal yang cukup dan informasiyang saya peroleh melaluitelpon dari Bang lbrahim, salah seorang penyiar Seksi lndonesia BBC, saya pun terbang ke lnggris. Dari bandara internasional Heathrow kami menuju alamat yang dituju dengan taksi Mercy tua yang dikemudikan supir yang sudah tua pula. Kami menempuh jalan jalan yang diselimuti salju setebal 5-10 cm. Sesudah beristirahat sejenak sehabis terbang selama 7 jam, kami bergegas menuju lmperial Stodium London, tempat berlangsu ngnya tu rnamen bulutangkis bergengsi tahunan.di I nggris itu. Perjalanan ke arah stidium sekitar 90 menit ditempuh dengan bus kota yang sungguh sangat nyaman. Harus Serba Bisa Bertugas di luar negeri, tingkat efisiensi dijunjung tinggi. Seorang reporter yang akan ditugasi harus bisa juga mengoperasikan peralatan teknik, karena di sana tidak ada petugas teknik yang bisa kita mintakan bantuan. Pendamping dari BBC London hanya men u njukkan I i ne mod ulasi dan m icropho ne yangakan digunaka n.
Koordinasi dilakukan dengan menggunakan saluran telepon internasional yang terdapat di dalam stadion. Sistem yang digunakan adalah collect call yaitu dibayar di Jakarta. Alhamdulilah berkat bimbingan Bung Rahman Hakim serta kerjasama dengan rekanrekan di Studio RRI diJakarta, tugas internasional yang dilaksanakan sangat mendadak itu dapat terlaksana dengan bagus. Hasilnya, waktu itu lndonesia tidak mendapatkan gelar juara karena Pahlawan lndonesia saat itu, lcuk Sugiarto, harus menyerah kepada pemain Swedia, Morten Frost Hansen, dengan angka yang cukup telak, skor 15-11 dan 15-1. Dua tahun berikutnya tahun 1991 saya mendapat kesempatan bertugas untuk menjadi reporter turnamen bulutangkis beregu
Me
liput Olahraga Internasional
Thomas dan Uber Cup yang berlangsung di Kuala Lumpur Malaysia. Ditugasi bersama dengan reporter senior, Rivto Syahvidi. Reporter asal Bangkalan yang tidak pernah lepas dari kopi dan rokok itu paling diseganioleh kalangan reporter RRI daerah karena pribadinya yang tegas dan tidak kenal kompromi. Tegas dalam mengarahkan reporter dan tidak segan-segan membentak jika ada reporter yang salah, baik dalam istilah maupun dalam perbendaharaan kata. Pendeknya, semangat pengabdian masih harus tumbuh dan tertanam di dada para reporter RRl, terlebih kini di era globalisasi yang ditandai dengan ketatnya persaingan antar media. Seorang
reporter olahraga.internasional tidak cukup hanya berbekal semangat, tapi juga harus men5iuasai baik cara dan teknis siaran maupun mampu mengoperasikan perangkat teknik, karena dinas di luar negeri dituntut untuk bekerja secara mandiri.
2. Reporter olahraga
:tr:Hl
Mampu Bicara
lT&:"-edar
Kepala Stasiun RRI Toli-Toli
Menjadi reporter RRI khususnya olahraga, tidaklah semudah seperti yang terdengar. la tidak asal bicara saja. Seorang reporter olahraga harus mampu menyampaikan gambaran peristiwa yang terjadi di lapangan dengan jelas, baik secara langsung (/ive broadcastl dari lapangan maupun setelah berakhirnya kegiatan dalam bentuk laporan tunda. Seorang reporter yang profesional harus punya bekal yang cukup yaitu pengetahuan tentang cabang olahraga yang akan dilaporkan, kepiawaian bersiaran dan kedisiplinan. Dan tidak ketinggalan, kesehatan. Seorang reporter juga harus mampu menjalin komunikasi dengan anggota tim siaran atau liputan lainnya termasuk para teknisi di lapangan'
Meliput Olahraga Internas ional
Enam Jam Non-Stop Di Udara Delapan tahun yang lalu, saya adalah reporter olahraga RRlyang
tergolong masih junior, tiba-tiba mendapat tugas menyiarkan langsung Kejuaran Bulutangkis Piala Sudirman di daratan Eropa yakni
Copenhagen Denmark. Event serupa, sebelumnya diadakan di Jakarta. Setelah mendapat tawaran untuk meliputi event olahraga
kebanggaan lndonesia
itu dan
menyatakan sanggup
melaksanakannya, saya,pun m ulai mempersiapkan diri. Walaupun masih tergolong junior, saya tidak mau kalah dengan rekan-rekan senior yang telah terlebih dahulu berkiprah di peliputan
internasional. Satu m!nggu menjelang keberangkatan ke Denmark, saya sudah mengumpulkan data informasi tentang olahraga bulutangkis mulai dari persiapan pemain bulutangkis lndonesia sampai dengan
tim
luar negeri, terutama pemain Cina, Malaysia, Korea Selatan dan tuan rumah Denmark, yang menjadi saingan berat tim
bulutangkis lndonesia. Waktu itu, tidak satu pun media radio dan televisi lndonesia yang meliput event di Copenhagen. RRI adalah satu-satunya yang
akan merajai angkasa. Kenyataan itu mendorong semangat saya untuk memberikan yang terbaik kepada
masyarakat
dan bangsa lndonesia. Saya harus
dapat
menggambarkan perjuangan para pemain bulutangkis lndonesia di arena bulutangkis Copenhagen di musim dingin. Di luar stadion, suhu mencapai minus empat derajat selsius! Bagi pemain lndonesia yang sudah sering bertanding di luar negeri, kondisi cuaca dan musim dingin seperti itu tidak menjadi masalah, tetapitidak bagisejumlah wartawan lndonesia termasuk saya. Untuk menjaga kesehatan dan stamina sebagai modal utama melaksanakan siaran langsung
IVe I iput O
lahraga Int e rnas i onal
pandangan mata, saya memakai baju yang biasa dipakai untuk olahraga, lengkap dengan manteltebal di bagian luarnya. Dalam hal kecepatan, RRltidak kalah dibanding media massa lainya. Peristiwa yang terjadi saat itu, dapat saya laporkan saat itu juga. Tetapi, persoalan teknis sering menjadi penghambat kecepatan pelaporan. Waktu itu, sering saya merasa 'kesal' bahkan 'putus asa' ketika kontak dengan RRI Jakarta tidak berjalan sebagaimana mestinya. Petugas di RRI Jakarta tidak ada atau telepon tidak 'diangkat-angkat'. Perencanaan penjadwalan dan kedisiplinan pelaksananya merupakan faktor penting yang harus selalu diperhatikan. Persoalan seperti ini mudah-mudahan tidak terjadi lagi. Waktu itu memang belum ada pusat pemberitaan (Pro 3)yang selalu terbuka untuk penyiaran berita selama 24 iam. Menjelang siaran langsung sebagai acara primadona dan andalan RRl, saya harus bekerja keras. Saya adalah satu-satunya orang RRlyang harus melaksanakan tugas meliput peristiwa penting dan akbar itu. Saya harus dapat berkomunikasi dengan teman dari Radio Denmark untuk mempersiapkan peralatan teknik yang waktu itu hanya berupa /ine telepon. Saya ingat, petugas dari Denmark ketika itu adalah seorang wanita muda berambut pirang. la lin.cah dan sangat bertanggung jawab. Selesai pemasangan line telepon, saya langsung menggunakannya untuk siaran langsung. Si rambut pirang itu nampak heran karena saya hanya bertugas sendirian. Saat permainan partai pertama yang menurunkan pemain tunggal pertama putra, langsung terjadi rubber set. Pertandingan membosankan bagi penonton, dan cukup melelahkan buat saya' Saya harus menguras tenaga dan mengeluarkan suara terus menerus tanpa ada penggantinya. Mau buang air kecil? Mana sempat! Saya harus menahannya dan berkonsentrasi pada pertandingan. Kesempatan terbuka ketika memasuki partai ketiga. Selesai bertanding Sarwendah salah seorang tim Garuda Putri lndonesia mendekat ketempat siaran saya. Saya pun segera
Mehput otahraga Internasionat
n
memintanya berkomentar akan jalannya pertandingan. Pada saat berbicara itulah saya sempat minum air putih dan menyantap makanan ringan. Saya siaran selama enam jam tanpa henti. Seorang diri. Hasilnya? Siaran selesai. Saya lelah dan tim lndonesia kalah. Piala Sudirman diboyong tim Korea Selatan. Alhamdulilah berkat Tuhan Yang Maha Esa saya bisa melaksanakan siaran bulutangkis Piala Sidirman waulaupun setelah itu kepala pening dan saya pun berjalan agak tertatih-tatih. Tetapi dibalik itu saya bahagia dan puas karena telah dapat melaksanaan tugas dengan baik. Dari pengalaman itu saya menyarankan, bahwa untuk sebuah event olahraga interna.sional, RRI seharusnya mengirini reporter sedikitnya dua orang. Lebih bagus lagi jika ditambah satu orang dari unsur teknik. Semoga RRI jaya di udara dengan semboyan " sekali di udara tetdp di udora " .
3.
Pengalaman Menjadi Reporter Olahraga di Luar Negeri Oleh: Sarwono. Kepala RRI Nasional Jakarta
Berikut ini beberapa pengalaman saya dalam bertugas selaku reporter olahraga RRI meliput peristiwa olahraga di luar negeri. Filipina : Tahrun 198L. Event: Sea Games Saya berangkat ke Filipina bersama tim liputan yang dipimpin Beny Koesbani (alm) bersama reporter Ripto Syahvidi {alm), Herman Sawiran, Abraham lsnan (pindah ke TVRI) dan teknisi Dahas (alm) dan Mulyono Djunaidi. Karena kemampuan berbahasa lnggris yang terbatas, maka andalannya adalah kartu identitas dari panitia (lD Card). Dengan kartu itu, saya bisa leluasa ke venues manapun.Termasuk ke tempat hiburan. Karena uang saku yang berasaldari KONI sangatlah kecilmaka selama liputan menjadi
Me
I
iput
O lahr
aga I nternas i onal
tanggungan tim RRI dan menginap dalam dua kamar bersama tim sekaligus peralatan siaran. Bermula di Philipina inilah saya banyak belajar mengenai teknik meliput event olahraga internasional di berbagai Negara, dari mengurus administrasi, mempersiapkan liputan, membuat laporan dan menjalin tim kerja di antaranya mengangkat peralatan siaran bersama-sama.
tndio : Tahun 1"gg2. Event : Asian Games Ketika itu saya berangkat bersama Pak Rinaldi {alm) dari RRI Medan dan Rachman Hakim dilengkapi tehnisi Dahas (alm) dan Mulyono Djunaedi. Saya masih ingat dengan satu peristiwa yang mengesanlian. Pak Rinaldi selalu Pimpinan sering jengkel kepada saya karena kadang meliput diluar jadwal yang sudah tersusun. Namun Pak Rin mengakui bahwa saya banyak benarnya
khususnya dalam memperkirakan perolehan medali. Ketika itu saya baru
berusia 30-an tahun sedangkan pak Rinaldi sudah mencapai 50-an tahun. Ketika itu tempat siaran RRI berdampingan dengan Radio Cina, radio Uni Emirat Arab. Reporter kedua radio itu sering melihat hasil liputan kami. Salah satu pengalaman menarik adalah, tim RRI menjadi bagian dan rombongan tim Departemen Penerangan yang jumlahnya hampir 200 orang, terdiri dari RRI dan TVRI. Kami menginap di Wisma lndonesia dengan aturan nimum harus dari minuman dalam botol, tidak boleh makan sembarangaan di pinggir jalan. Sebuah ironi terjadi. Dalam suatu jamuan oleh Komite Olahraga lndia yang dihadiri ribuan orang, tuan rumah menyiapkan makanan di atas tempayan besar yang diletakkan di atas meja dengan gelas untuk minum sangat terbatas. Maka terjadilah pemandangan lucu.
g
Metiput otahraga Internasionat
Kebanyakan peserta yang makan dan minum atlit dan official Sri Lanka, Bangladesh, Pakistan serta lndia sendiri. Kami, atlit lndonesia dan hadirin yang lain hanya jalan berputar-putar saja untuk menghindar dari tawaran tuan rumah.
lnggris : Tohun L992, 1-984, 7985 dan 1-987. Event : All England Sekitar 4 (empat) kali saya mengunjungi lnggris untuk meliput kejuaraan bulutangkis All England, baik berangkat sendiri atau bersama reporter lain. Tempat siaran kami di Stadion Wembley, London selalu tidak jauh dari penonton. Bahkan pernah ditengah penonton, karena pimpinan diJakarta ternyata lupa memgsan lokasi dan line modulasisiaran. i,ernah suatu kali saya diusulkan penonton untuk diusir dari tempat siaran karena dianggap mengganggu penonton yang tekun mengikuti jalannya pertandingan. Seperti diketahui, penonton lnggris sangat tertib saat bersorak maupun memberi applause. Karena itu mereka merasa terganggu dengan suara saya yang melaporkan langsung jalannya pertandingan dengan suara keras dan kadang emosional saat pertandingan mencapai klimaksnya. Saya punya pengalaman unik ketika bertugas seorang diri. Karena tidak bisa berhenti bersiaran selama jalannya pertandingan, saya selalu kerjasama dengan teman dari media cetak. Di sela-sela pertandingan saya meminta seora ng wartawan olah raga dari media cetak memberi komentar. Ketika itu langganan saya adalah Mas Supardi dari Harian Sinar Harapan atau satu official, Leo Suhandinata. Saya pernah hampir pingsan diWembley (1984) karena sudah sekian jam siaran tidak bisa istirahat dan minum. Perbekalan minuman habis, dan tidak satupun rekan dari media cetak, posisi duduknya dekat dengan saya. Di London saya punya pengalaman menarik yang dilatarbelakangi minimnya penguasaan bahasa lnggris. Suatu kali saya kembali daritugas liputan dengan naik underground troin atau
Meliput
O
lahraga Internasional
l
i
i 1\
!
kereta bawah tanah. Selama dua jam saya berputar-putar sampai kereta habis beroperasi karena bingung harus turun di mana. Untunglah ada polisi lnggris yang baik hati mengantar saya pulang ke penginapan. Swedia : Tahun 7983, Event: Keiuoroan Dunia Bulutangkis Tahun 1983, saat kejuaraan Dunia 1 di Kopenhagen, saya berangkat sendirian. Hampir terjadi kegagalan karena persiapan yang kedodoran. Jakarta tidak bersurat kepada lB[, sehingga nama RRI dan reporternya tidak tercantum sebagai wartawan peliput. Penyebab kedua adalah RRlJakarta tidak memesan modulasi siaran dari Perusahaan Telekomunikaii Swedia. Ketiga, Swedia baru pertama kali didatangi reporter RRl. Dan keempatnya, entah bagaimana pinggang saya seperti keseleo, sakit untuk bergerak. Berkat bantuan KBRI di Stockholm yang gigih membantu sampai
ikut siaran, semua persoalan dapat diatasi. Kondisi arena pertandingan untuk penempatan posisijurnalis antara media cetak dengan elektronik berjauhan. Media elektronik berdekatan dengan media centre sedang media cetak jauh dari media centre. Saya siaran sendirian laporan pandangan mita a// lndonesio finallcukSugiarto vs Liem Swie King yang merupakan pertarungan bergengsi pemain unggulan dan Pelatnas. Tempo permainan cepat, perang urat syaraf dua pemain, posisi angka sering imbang dan perpindahan servis seingat saya lebih dari 100 kali. Rubber set pada posisi angka 13 * 13 untuk mengakhiri pertandingan angka 18 terjadi sekitar 34 kali pindah servis yang berakhir 77 - 18 untuk kemenangan lcuk Sugiarto sebagaijuara pertama di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 1. Saat itu saya hampir kehabisan tenaga karena siaran lebih dari4 jam sendirian tanpa istirahat. Kondisi fisik yang tidak fit ditambah cuaca saat itu diswedia minus 9 derajat, kedatangan dalam waktu yang singkat dan kerja pontang-panting, terbalas karena penerbangan kembali ke Jakarta ditunda satu hari sehingga
Metiput otahraga Internasionat
H
kesempatan itu di manfaatkan oleh KBRI untuk mengajak saya berwisata. Thailand : Tahun L984, Event: Pra Pials Dunia Tahun 1984 (bersama Pak Sutarno, RRI Semarang) saya meliput event Pra-Piala Dunia zone Asia meliputi Kejuaraan Bola Volly Putri Piala Ratu dan menjadi bagian official PBSVSI (posisi Humas). Tidak banyak masalah saat siaran sepakbola Pra-Piala Dunia, karena PSSI
mengurus segalanya untuk peliputan media cetak maupun elektronik {RRl TVRI} dan hanya sekali pertandingan, sementara waktu pulang ke lndonesia.diatur untuk dapat wisata di Thailand. Saat peliputan Kejuaraan Bola Volly'Piala Ratu, kami berada di Bangkok 8 hari, karena tim volly putri lndonesia masuk babak final walaupun akhirnya kalah dari Burma 2-3 . Tugas rangkap sebagai reporter dan Humas sangat merepotkan, sebab saat itu PP PBVSI tidak mengajak wartawan, tetapi tugas pengiriman berita di lndonesia dipercayakan kepada saya sebagai Humas' Selain mengirim laporan tunda ke RRl, saya juga mengirim telex ke 10 media cetak diJakarta, Medan, Surabaya. Alhamdulillah waktu itu tidak ada media yang prrites. Baik kecepatan mengirim dan isi tulisan bisa diterima di media cetak dengan sedikit perubahan menurut gaya masing-masing. Ada juga pengalaman di luar liputan. Sebagai Humas, oleh ketua kontingen lbu Rita Subowo (saat itu beliau masih menjadi pengurus teras PP PBVSI) saya dipinjami credit card gold untuk membeli berbagai keperluan termasuk oleh-oleh para atlet. Saya bingung karena belum pernah tahu apa dan bagaimana menggunakan credit card apalagi gold. Hee...Hee... Korea Selatan: Tahun 7986, Event: Asian Games
Tahun 1986 saya meliput Asian Games bersama tim yang dipimpin Pak Mursyid Noor selaku ketua dan Abraham lsnan serta Tjuk Riskadarto selaku reporter dilengkapi teknisi Mulyono Metiput otahraga Internasional
ffi
Djunaedi. Siaran langsung laporan pandangan mata daripembukaan
sampai penutupan lancar, walau lokasi pertandingan saling berjauhan. Transporta si shuttle bus tertib berangkat-pulang sesuai jadwal, tidak tergantung ada atau tidak ada penumpang pers' Kesulitan dialami Pak Tjuk Riskadarto dan Bung Abraham lsnan karena lupa tidak membekali diri dengan kabel dan soket kecil. Alhamdulillah saat itu saya membawa perlengkapan komplit ditas kecil. Pengalaman liputan yang sangat mengesankan pada tahun 1986 adalah karena tim liputan RRI masih'buta komputer'. Kesulitan terjadi saat harus mencari data dari peralatan berkomputerisasiyang disiapkan panitia. Kekeliruan pernE[ terjadi, ketika Mas Tjuk pernah lu$a dengan singkatan lND. Singkatan itu untuk lndia, sedangkan
untuk lndonesia disingkat lNA. Berita mengenai perolehan medali cukup kacau, karena justru atlit yang meraih medali dari lndia yang disiarkan. Kebetulan nama-nama mereka memang mirip dengan nama-nama orang dari lndonesia. Tahun 1988, saya kembali ditugaskan sendirian ke Korea selatan untuk meliput Olympiade di Seoul. Saya dibantu teman dari lndonesia yang bekerja di Radio Korea (KBS) yaitu lmam sarjono. Saya numpang tinggal di apartemennya, tanpa bayar' Di teng'ah menjalanitugas, saya menderita sakit bisul di leher dan kaki, tetapi berkat semangat yang tinggi sakit tidak terasa dan sembuh, juga berkat pengobatan daridokter Korea. Saat itu tugastidak mengenal waktu, berangkat pagi ke stasiun bus menuju ke venues di mana atlet lndonesia bertanding. Perencanaan dilakukan malam hari sebelumnya menjelang tidur. Peristiwa yang membanggakan adalah saat pemanah lndonesia Fitriani merebut medali perak jarak 60 meter yang hanya diliput 6 wartawan cetak dan seorang wartawan elektronik yaitu saya dari RRl. Siaran saya adalah yang pertama dan paling cepat dibanding media lainnya.
Me
I
iput
O I ahraga
Internasi ona
I
Swiss : Tohun 7996, Event: Eksebisi Bulutangkis Kegiatan saya di Swiss tahun 1996 adalah meliput eksebisi
bulutangkis oleh atlet-atlet berbagai negara termasuk lndonesia yang diwakili dua pemain Pelatnas. Keberangkatan saya ke Swiss menggantikan saudara Basri Lubis yang menang undian kunjungan ke Swiss saat ada Kejuaraan Bulutangkis Piala Sudirman di London. Liputan tidak dituntut untuk laporan ke Jakarta. Di Swiss, oleh dokter Robert, orang lndonesia yang berdomisili di Swiss dan memiliki rumah sakit, kami bertiga diajak keliling negara itu sekaligus melihat pabrik jam tanpa merk, olahraga salju, makan di restoran puncak gunung, pergi-pulang naik sky box. Sen.uanya gratis. Di restoran puncak girnung kami ketemu Morten Frost Hansen dah Rajiv Sidek serta para pemain lainnya. Ameriko Serikot : Tahun L996, Event: Olympiade Atlanta Di negeri paman Sam ini, saya bertugas meliput seorang diri, acara 100tahun Olympide diAtlanta. Karena keterbatasan fasilitas, saya menginap satu kamar dengan Max Sopacua dari TVRI. Ketika itu TVRI memberangkatkan tim sebanyak 13 orang. Saat itu saya diberangkatkan dari daerbh sebagai Kepala Seksi Pemberitaan RRI Madiun. Syukurlah saya kemudian dibantu Jiyoto yang menyusul ke Atlanta atas biaya sponsor. Peristiwa mengejutkan terjadi. Bom meledak di area Olympiade. Aturan memasuki arena Olympiade yang semula hanya dengan menunjukkan lD Card, diperketat. 'Degdegan'terjadi lagi ketika tiba waktunya untuk kembali ke lndonesia, di Jakarta terjadi demo disertai'bakar-bakaran'.
Meliput Olahraga Internasional
Lagi-lagi Persoalan Hak dan ljin Siaran Oleh : Yanto Prawironegoro Kepala Seksi Olahraga Pusat Pemberitaan LPP
4.
RRI
ijin dariAllah SWT, saya mendapat kesempatan untuk meliput berbagai peristiwa olahraga ke luar negeri, baik kejuaraan perorangan maupun kejuaraan multi-event seperti Sea Games, Asian Games maupun Olimpiade. Belum lagi peristiwa olahraga perorangan Kejuaraan Dunia Bulutangkis Piala Thomas, Piala Sudirman dan perorangan maupun sejumlah kejuaraan Atas berkat dan
Sep.aktakraw Piala Raja di Bangkok dan Kejuaraan.Dunia di Malaysia. Saya meliput kegiatan multi-event seperti Sea Games tidak kurang dari empat kali,
yaitu di Chiangmai, Thailand tahun t995, Kuala Lumpur, Malaysia zOOt, Ho ChiMinh City, Vietnam 2003, Asian Games di Hiroshima, Jepang tahun L994, Bangkok, Thailand 1998, Doha, Qatar tahun 2006, dan Olimpiade 2008 di Beijing, Cina. Daii kejuaraan perorangan khususnya cabang Bulutangkis, saya juga telah melakukan liputan ke berbagai negara seperti Kejuaraan Dunia Piala Sudirman/ di Birmingham, lnggris, Kejuaraan Dunia 1993 Perorangan tahun Piala Sudirman/Perorangan tahun 1998 di Kopenhagen, Denmark, Kejuaraan Dunia/Piala Sudirman tahun 2003 di Eindhoven, Belanda, Kejuaraan Dunia Perorangan tahun 2007 di Kuala Lumpur, Malaysia dan Kejuaraan Dunia Perorangan tahun 2009 di Hyderabad, lndia. Untuk kejuaraan Dunia Piala Thomas/Uber tahun 1992 dan 2000 di Kuala Lumpur, Malaysia, dan tahun 2AOZ di Guangzhou, Cina. Kejuaraan perorangan lainnya yang pernah saya liput adalah sepaktakraw Piala Raja di Bangkok, Kejuaraan Dunia Sepaktakraw
Metiput otahraga Internasionat
g
antar negara di Malaysia. Meski kapasitas saya ke sana sebagai Humas PB.PERSETASI , tetapi saya tidak pernah meninggalkan profesi sebagai reporter RRl. Dari sekian banyak perjalanan tugas liputan saya ke luar negeri, satu kata yang saya tuliskan adalah "menyenangkan". Namun bukan berarti tanpa hambatan di lapangan. Banyak persoalan yang sering saya hadapi, di antaranya masalah bahasa dan masalah hak siar. Di Cina misalnya, kesulitan bahasa masih dirasakan sebab pada saat itu tidak semua orang Cina pandai berbahasa lnggris. Banyak di antara mereka yang juga tidak mengenal tulisan huruf latin. Dalam hal hak sia6 seringkali saya mendapat kesulitan untuk mendapatkan hak karena harus mengeluarkan uangyang cukup besar bahkan lebih besar dari uang saku yang dibawa reporter. Untuk Negara Asia Tenggara seperti Malaysia, pada waktu kami
bertugas tidak ada masalah, namun untuk negara Eropa dan Cina hak siartidak dapat ditawar-tawar. Pernah suatu hari kami mendapat kesulitan mengurus hak siar di Kopenhagen, Denmark, karena harus
membayar 10.000 USD. Saya pusing tujuh keliling dari mana uangnya, sudah hampir putus asa, tidak bisa siaran. Saya masih beruntung. Reporter RTM, Cik Halimi namanya, dengan kebesaran hati memberikan kesempatan kepada saya untuk menggunakan peralatan siaran yang telah disewanya dari lBF. Kebetulan RTM tidak menggunakannya karena Malaysia tidak bertanding. Akhirnya saya dapat siaran sampai partaifinaltanpa membayar sepeserpun. Kejadian ini kembaliterulang di Guangzhou, Cina tahun 2A02. Sudah menyewa /rne telpon tetapi saya tidak punya meja siaran, sehingga tidak memiliki hak siar. Saya harus membayar 10.000 USD. Tentu saja saya tidak ada uang. Untungnya di tahun 2002 perkembangan teknologi seluluer (HP) sudah berkembang luas di berbagai negara, meskitidak memiliki meja untuk siaran, bersama Budiharjo dari RRI Denpasar, saya tetap bisa melakukan siaran dari bangku para wartawan dengan menggunakan fasilitas HP.
Metiput otahraga Internasionat
E
tidak pernah saya lupakan sampai akhir hayat adalah ketika berlangsungnya pertandingan final ganda putra Olimpiade Beijing tahun 2008. Ketika itu saya melakukan siaran bukan di baoth siaran seperti Radio pemegang hak siar lainnya, Kasus lain yang
melainkan dari bangku para wartawan. Tanpa disangka-sangka, saya
diusir petugas keamanan, padahal pertandingan final sedang mencapai klimaksnya yaitu memasuki angka terakhir untuk kemenangan Markis Kido/Hendra Setiawan atas pasangan Cina, CHA /Fu Haipeng. Bersama bung Agus Rusmin, walaupun diusir, kami
Yun
tetap bertahan. Dengan menggunakan HP sambil berlari menghindar dari.kejaran petugas, kami terus bersiaran langsung! Kami dapat menyelesaikan tigas sempai pertandingan terakhir dengan rasa cemas namun bahagia. Kami dapat melaporkan perjuangan Kido/Hendra merebut emas, yang memang hanya satusatunya yang diperoleh tim lndonesia. Keesokan harinya kami mempelajari apa masalah mendasar yangterjadi, sebab pada hari sebelumnya saya juga siaran ditempat yang sama tapi tidak dilarang oleh petugas keamanan. Setelah diusut, ada unsur kekecewaan dari pihak Cina karena pasangan Cina, Caiyun/Fu Haipeng, kalah dari pasangan M'arkis Kido/Hendra Setiawan. Namun, bertitik tolak dari pengalaman pahit dan menggelikan itu, liputan eyent olahraga di luar negeri memang harus dipersiapkan dengan baik, termasuk perolehan hak siar atau ijin penyiaran. Dari sisi reporternya, seorang reporter yang akan bertugas meliput ke luar negeri harus mempersiapkan kemampuan bahasa asing, kemampuan siaran dan kecakapan mengunakan peralatan siaran. Sebab jika tidak, yang bersangkutan akan mengalami kesulitan di lapangan.
Meliput Olahraga Internasional
5. SpecialOne, Pengalaman di Laos Oleh: Danang Sundoro SALAM OLAHRAGA. 'SPECIAL ONE" merupakan ungkapan rasa syukur tatkala semua tugas untuk pertama kalinya di usia 24 tahun
dengan berpengalaman hanya kurang lebih 2 tahun, saya dapat meliput Pesta Olahraga SEA GAMES 2009 di Laos. Amanah ini saya terima saat itu, berdasarkan hasil rapat internal bidang olahraga Pusat Pemberitaan Pro-3 RRI dengan Kepala Seksi Olahraga Bapak Sulaiman Yusuf. Ada pro dan kontra mengenai keberangkatan saya pribadidi usia yang masih..muda dalam masa kerja sejak terhitung 2007 serta minim pengalaman liputan. Like and dislike terus berdatangan, baik di kalangan internal maupun ekternal olahraga dari mulai keberangkatan hingga selepasnya saya beserta tim liputan RRI kembali dari Laos. Alhamdulilah, dengan berbagai dukungan semangat dari tim liputan SEA Games 2009 di Laos yang terdiri dari Firmansyah Gindo, Ahmad Muhadjar, Lala Hozilah, Adi Wiyono, saya termotivasi untuk memberikan bukti terbaik selama kurang lebih 2 pekan, 7 hingga 18 Desember 2009. Hari berganti hari, detik berlalu memutar waktu, selama itu pula kami meliput kontingen lndonesia yang belum mendapatkan satu medali emas, setelah pembukaan resmi pesta olahraga dua tahunan. Setiap harinya berbekal agenda setting yang selalu berubahubah dilaksanakan malam hari di penginapan dan dikomandani Ahmad Muhadjar menjadi bekal keesokan hari bagiTim Liputan RRI
Meliput Olahraga Internas ional
untuk menyebar ke berbagai venue pertandingan, khususnya mengejar peluang lndonesia meraih medali emas pertama. Pagi harinya kami pun berpencar, Ahmad Muhajar menyoroti pertandingan Renang, Selam, Gulat dan Adi Wiyono bertanggung jawab kepada Tennis Meja, Wushu, Sepaktakraw. Tim lainnya, Lala Hozilah yang datang saat itu bersama Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng hanya membantu informasi Menpora terkait SEA Games kepada Tim Liputan RRl. Sedangkan, Firmansyah Gindo yang juga selaku Humas KONI memiliki peranan ganda selain memberikan informasi ke tim Liputan RRl, dia juga membantu liputan cabang olahraga tinju d4n taekwondo. Adapun tugas saya pribadi memantau cabang olahraga balap sepeda, karate, silat, tenis lapangan. Saat itu hari Kamis, L0 Desember 2009 bertempat di kawasan Dong Sang Vientine, Laos, para pembalap terbaik Asia Tenggara siap
bersaing mengukir prestasi pada nomor pertandingan downhill bagian putra putri. lndonesia pada nom or downhil/ putri menurunkan Risa Suseanty yang bersaing ketat dengan 2 pembalap Thailand, Ausafi dan Vivipi. Dengan dukungan langsung Menpora Andi Mlarangeng serta Ketua Umum KONI Pusat, Rita Subowo, beserta officialtim dan puluhan suporter merah putih yang berada di Dong Sang Vientine, akhirnya pembalap Risa Suseanty mampu mencatatkan waktu tercepatnya 3 menit 12 koma 22 detik sekaligus berhak atas emas pertama bagi lndonesia. Diikuti 2 pembalap Thailand, Ausafi ditempat kedua dengan waktu 3 menit 16 koma 53 detik dan pembalap ketiga diraih Vivipi 3 menit 16 koma 3 detik. Tepat pukul 09 lebih 30 menit waktu Laos dan waktu lndonesia, saya yang menyaksikan secara langsung event tersebut, tidak membuang-buang waktu dan langsung mengajak wawancara interaktif Menpora Andi Malarangeng diikuti Ketua Umum KONI Pusat, Rita Subowo, dan peraih emas pertama, Risa Suseanty, sebelum lagu kebangsaan lndonesia Raya berkumandang
Mehput otahraga Internasional
n
di lapangan Dong Sang, Laos. Saat semua media asyik mencatatkan waktu dan mencari data, RRI menjadi media pertama yang on air live by phone dari tempat pertandingan dengan tiga narasumber sekaligus. Di hari selanjutnya, saya beserta TIM LIPUTAN pun lebih bersemangat dala m memberi ka n'pelayana n' terbaik kam i kepada pendengar RRI di lndonesia seputar SEA Games 2009 di Laos hingga akhir pertandingan tanggal L8 Desember. Dari hasil aktualitas dan kecepatan dalam mengirim berita menggunakan media komunikasi handphone, saya bangga menjadi reporter olahraga RRI yang
tercepat, akurat, langsung dari Laos mengenai emas pertama lndondsia. Bersyukur dan bangga, mament speisial itu tidak terlepaskan dari pengamatan saya. Liputon hari itu pun yqng membuat sayo tidak dapat melupakan hingga kinr, PERTAMA, TERMUDA, TERCEPAT dalam mengiformasikan sebuah berita olahraga internasional yang ditunggu-tunggu masyarakat pecinta olahraga tanah air dari arena SEA GAMES ke-25 tahun 2009 di Vientine, LAOS. "Kesempatan tidak datang dua kali. Amanah adalah tanggung jawab yang harus terbayarkan dengan hasil maksimal di lapangan >>> lkhtiar dan do'a adalah kunci tuk menggapai kesuksesan."
Jadi....jangan pernah melihat seseorang berdasarkan jam terbangnya saja, a palagi dari penampilan nya saja....tetapi...li hatla h DIA dari rasa tanggungjawab yang dibebankan kepadanya dan kesiapan dalam menerima amanah kerja. "Don't judge a book by its coverl
Meliput Olahraga Internasional
ISTILAH
I.
.
ISTILAH DALAM CABANG OLAHRAGA
SEPAKBOLA
.
. .
.
lstilah dalam beberapa cabang olahraga yang merujuk kepada peristiwa masuknya
Gol
bola ke gawang. Hattrick Jika seorang pemain memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak 3 (tiga ) kali dalam satu pertandingan. Tendangan Pinalti Tendangan yang dilakukan apabila salah satu pemain tim melakukan pelanggaran di dalam kotak wilayah penjaga gawang sendiri Adu Pinalti Adu Pinalti dilakukan setelah pertandingan
berlangsung 90 menit dan dilanjutkan
. .
.
dengan 2 kali 15 menit perpanjangan waktu namun keadaan masih seri. Jika seorang pemain diberikan bola ketika
Offside
berada lebih dekat dengan garis gawang lawan diabndingkan posisi pemain lawan. GolBunuh Diri :
Ketika seorang pemain memasukkan bola ke
:
gawangnya sendiri sehingga dianggap tim lawan. Apabila seorang pemain menyentuh bola sebagai gol bagi
Handsball
dengan tangan.
o Corner Kick/Tendangan Sudut : Diberikan kepada tim, dimana tim lawan mengeluarkan bola ke area belakang garis gawang tim sendiri
Meliput Olahraga Internasional
.
Free Kick/Tendangan Bebas
:
Dilakukan oleh suatu tim jika terdapat pelanggaran yang dilakukan lawan bertandingnya, tendangan bebas merupakan tendangan yang dilakukan tanpa mendapatkan gangguan dari pemain lawan.
/
Wasit
Referee
:
Seorang yang memiliki wewenang untuk mengatur jalannya suatu pertandingan
Asisten Wasit
:
il.
Sebelumnya dikenal dengan nama Hakim Garis, merupakan asisten dari kinerja wasit di lapangan, asisten wasit mebawa sebuah bendera untuk memberikan tanda kepada wasit jika terjadi sesuatu hal yang tidak di inginkan dilapangan.
TENIS
. .
Serve
/ service Pukulan untuk memulai permainan.
Smash
.
Ace
.
Bagel
.
BallPerson:
Variasi dari pukulan overhead dimana pemain memukul bola di atas kepalanya dengan keras dan sulit untuk diterima oleh lawan. Servis yang dilakukan oleh pemain dimana bola masuk dan tidak dapat dijangkau oleh pemain lawan. Kemenangan atau kekalahan set dengan skor 6 - 0. Seseorang (laki-laki atau perempuan) yang bertugas untuk memungut bola Pada pertandingan tenis. Me
I
iput
O I ahraga
Internas i onal
.
Cross-Over:
. Dbuce
:
. Doubles
:
Fault
:
Pemain yang menyebrangi net ke daerah lawan. Situasi pada poin 4O-4O dan pemain harus merebut dua poin berturut - turut untuk memenangkan sebuah game. Permainan tenis yang dilakukan oleh 4 orang, masing - masing 2 orang tiap sisi lapangan. Kesalahan pada pukulan servis dimana bola jatuh di luar daerah servis yang dituju.
Game Point :
Situasi dimana pemain yang sedang memimpin perolehan angka hanya membutuhkan satu poin lagi untuk memenangkan game.
Iil.
Badminton . Racquet (Racket)
Alat yang digunakan pemain untuk memukul shuttlecock. berat sekitar 90 gram (3oz). panjang 680mm (27 lnci). terbuat dari
bahan metal (Steel/Alumunium) atau keramik, graphite atau komposit boron.
.
Alley
Umumnya dipasang dengan string sintetik atau alami. Area yang berukuran 1,5 kaki disebelah kiri
dan kanan lapangan bulutangkis untuk
.
Back Alley
.
Backcourt
permainan double. Area antar garis batas belakang dengan garis service panjang untuk permainan double. Area lapangan yang berada di garis batas belakang.
Meliput Olahraga Internasional
Balk atau Feint
:
Setiap gerakan tipuan yang mengecoh
lawan sebelum atau selama service pukulan cepat dan rendah yang membuat shuttlecock meluncur horisontal diatas net Drop atau dropshot pukulan pelan shuttlecock yang jatuh cepat didepan net lawan. Permainan untuk menentukan pemenang Match pukulan didepan net yang jatuh cepat Net Shot dilapangan lawan. pukulan pelan dengan mendorong Push Shot shuttlecock dengan gerakan pergelangan
Drive :
a a
tangan, biasanya dari net atau tengah lapangan ke tengah lapangan lawan. tv.
TINJU Clinch
.
.
Dokter ring
.
Hakim
.
Hook
gerakan dalam olahraga
tinju untuk
mendekati atau memeluk lawan. Gunanya adalah untuk mengurangijarak pukul lawan, sehingga lawan tidak mempunyai ruang yang cukup untuk melontarkan pukulan orang yang berprofesi dokter yang ditugaskan dalam suatu pertandingan tinnu untuk membantu wasit pada saat petinju mengalami cedera atau pendarahan. dalam olahraga tinju berfungsi membantu wasit. Tugas hakim adalah memberikan penilaian kepada petinju yang bertanding. dalam bahasa lnggris berarti kait. Dan memang posisi seperti itu yang dilakukan oleh seorang petinju dalam melontarkan
Meliput Olahraga Internasional
pukulan hook. Pukulan hook dapat
.
Jab
dilontarkan kedua tangan, kanan dan kiri. Pukulan hook dikenal sangat mematikan dalam tinju. pukulan pembuka dalam olahraga tinju. Pukulan jab berupa pukulan lurus ke depan, bisa mengarah ke muka atau badan lawan. Biasanya, pukulan jab dilontarkan dengan
.
.
tangan kiri (jika petinju tersebut bergaya ortodoks atau dengan tangan kanan jika petinju tersebut bergaya kidal. Straight
pukulan lurris dalam olahraga tinju. Lazimnya, pukulan straight dilontarkan setelah pukulan Jab, tapitidak selalu begitu, karena bisa dikombinasikan dengan pukulan lain, sesuaistrategi dan kondisi di ring (tinlu).
Uppercut
.KO
pukulan pendek dalam tinju, biasanya merupakan pukulan andalan untuk mengalahkan lawan dengan KO. Pukulan upper cut dilontarkan dari bawah, posisi tangan dan siku petinju membentuk huruf "V" dengan sasaran utama perut, ulu hati dan dagu lawan.
singkatan dari istilah dalam bahasa lnggris Knockout, Seorang petinju dinyatakan kalah KO jika dia terjatuh akibat pukulan, dan tidak mampu bangkit atau merespon pertanyaan wasit sampai dengan hitungan ke-10, atau sampai dengan hitungan ke-20 jika petinju tersebut jatuh terlempar sampai ke luar ring.
Mehput olahraga Internasionat
g
.
Ronde
.
Ring
ukuran pembagian waktu untuk sebuah pertandingan. lstilah ini umumnya digunakan untuk olahraga tinju, muay thai, atau bela dirisatu lawan satu lainnya. arena tempat pertandingan tinju, didirikan di atas panggung (setinggi t 1,5 m). Pada tinju era modern ini, ring berbentuk segi empat sama sisi, dan dibatasi oleh tali berjumlah empat pada setiap sisi.
BASKET
.
Dribble
. .
Shot Shot Clock
.
Rebound
membawa bbla dengan cara memantulkan ke tanah melemparkan / menembakan bola ke ring waktu menyerang sebelum bola menyentuh ring,
seorang pemain menangkap atau mendapatkan bola pantul yang tidak berhasil masuk yang di tembakkan oleh
. o
Block Shot
lntercept
. .
Foul
.
Team Foul
r
Free Throw
Passing
pemain lain. melakukan blok terhadap tembakan lawan mencuri bola dari lawan dengan cara memotong passing lawan mengoper bola ke rekan satu tim pelanggaran yang dilakukan oleh pemain kepada tim lawan jumlah pelanggaran dalam satu team per babaknya
tembakan bebas akibat pelanggaran yang dilakukan pemain lawan.
Meliput Olahraga Internasional
VI.
GOIF
.Par
jumlah pukulan yang diharapkan dapat
:
dipenuhi pegolf yang bermain 'aman', di
.
Tee
Shot
setiap hole. adalah pukulan pertama dari teeing ground.
:
Tee shot biasanya dilakukan dengan menggunakan driver (misalnya 1-wood)
.
untuk hole yangpanjang atau iron pada hole yang lebih pendek. Fairway shot
stik golf jenis iron atau wedge biasa digunakan untuk melakukan pukulan ini.
.
BunkerShot
.
pukulan ini dilakukan jika bola mendarat di atas bunker. Punch atau Knockdown
pukulan rendah yang dilakukan untuk
. . r .
menghindaricabang pohon atau angin yang kuat di atas. orang yang bekerja'membawakan tas berisi peralatan pemain golf. lubang untuk memasukan bola golf. pukulan yang dilakukan di atas green dan menggunakan putter dan bagi sebagian besar pegolf merupakan pukulan tersulit.
Caddy
Hole Putting
Approach Shot pukulan yang dilakukan untuk mendekatkan
bola ke green. Pukulan ini biasanya dilakukan pada jarak yang sedang atau dekat. Bunker Shot Pukulan ini dilakukan jika bola mendarat di atas bunker. Me I iput O I ahraga
I nte r nas i onal
TT
t,h
Il f,
I 1..,