Pembbelajaran IPA Terpadu T Tipe W Webbed Berorientasi Kecakaapan Hidup
PENER RAPAN PEM MBELAJARA AN IPA TER RPADU TIPE E WEBBED BERORIENT B TASI KECAKAPAN HID DUP (LIFE SKILL) S PAD DA TEMA SU UARA KELAS S VIII SMP A AL-AMAL SURABAYA S A Yuliaaningrum Mahasisw wa Program Stuudi Pendidikann Sains FMIPA A Universitas N Negeri Surabaya
Yuni S Sri Rahayu Dosen Jurusaan Biologi FMIIPA Universitaas Negeri Surabbaya
A Abstrak Pennelitian ini berrtujuan untuk mendeskripsikkan keterlaksan naan pembelajjaran, kecakappan hidup sisw wa, hasil belajjar dan responn siswa pada penerapan p pem mbelajaran IPA A terpadu tipee webbed beroorientasi kecak kapan hidup (life ( skill). Jennis penelitian ini merupakaan penelitian deskriptif. d Ranncangan peneliitian menggunaakan One group up Pre-test Poss-test Design dengan subjek penelitian p sisw wa kelas VIII A SMP Al-Amal, Surabayaa sebanyak 233 siswa. Hasill penelitian inii berupa keteerlaksanaan peembelajaran IP PA terpadu deengan model pembelajaran p inkuiri dengann kriteria sang gat baik. Pem mbelajaran IPA A Terpadu beerorientasi kecakapan hidupp dapat meniingkatkan kecakapan berfikiir rasional, keecakapan sosiaal, serta kecakkapan akademiik. Hasil belaj ajar siswa beruupa aspek kog gnitif yang terrdiri dari posttest mencapai ketuntasan 991,30% sedang gkan pada aspeek afektif dipeeroleh skor ratta-rata dari perrtemuan I,II, dan d III yaitu 899,67; 93,48 daan ; 97,83 denngan kriteria sangat s baik. Hasil H dari asppek psikomotor memperoleeh skor rata-rrata pada perttemuan II yaitu u 85,52 dan peertemuan III 977,52 kriteria sanngat baik. Respon yang baikk terhadap pennerapan pembelajaran IPA Teerpadu tipe weebbed berorienntasi kecakapann hidup (life skkill) pada tem ma suara yang menggunakan n model pembbelajaran inkuiiri yang dikettahui berdasarkkan hasil pennyebaran angk ket dan terbukkti siswa yangg memberikan n jawaban ya atas pernyataaan yang dibeerikan adalah 87,9% 8 dengan kriteria sangatt kuat. Katta kunci : Pem mbelajaran IPA A terpadu modeel pembelajaraan inkuiri,kecakkapan hidup siiswa
Ab bstract Thiss study is aimeed to describe learning l activiity, student’s lif ife skills, learning result and student’s resp ponses on the application off integrated sciience learning life skills orieented webbed type. ty This typee of research iss a descriptivee study. The ressearch design is One group pre-test p post-teest design with h are eighth grrade A of studeents at SMP All-Amal, Surabaaya the subjectt about 23 studdents. The reseearch resulted d that the appllication of teacching integratted science leaarning with the inquiry mod del with the criteria c very well. w Integratedd science learrning life skilll oriented can improve ratiional thinking skills, s social skkills, and acadeemic skills. Stu udent learning result such as cognitive aspects comprisinng post-test achhieve the masteery 91, 30% whereas w the affe fective aspect obtains an average score of the t meeting I, II, I and III are 89,67; 93,48 and; a 97,83 withh criteria very well. The resu ults of the psycchomotor aspeccts obtains an average scoree of 85,52 on thhe meeting II and a 97.52 on the t meeting IIII very well. Goood respond onn the applicatiion of integrateed science learning life skilll oriented webbbed type on thhe theme “voiice” that uses the inquiry learning model is known from m the result off the students’ questionnaires q which they ansswer yes to thee statement givven that is 87,99% with the crriteria very stro ong. Keyywords: Learniing IPA integraated inquiry leaarning model, student’s life sskills, holistik dan otentik. Pembelajaran ini merupakaan model yaang mencoba memadukan beberapa b pokook bahasan (Depdiknas, ( 20005). M Melalui pembelajaran IPA terpadu, t peserrta didik daapat memperroleh pengalaaman langsunng, sehinggaa dapat menambbah kekuatan untuk u menerim ma, menyimppan, dan mennerapkan konssep yang telaah dipelajariinya. Dengan ddemikian, peseerta didik terlattih untuk daapat menemukkan sendiri berbagai b konseep yang dipelajari d seccara menyelu uruh (holistikk),
PENDAHULUAN Model pem mbelajaran terrpadu merupakkan salah satuu model im mplementasi kurikulum k yanng dianjurkann untuk diap plikasikan padaa semua jenjan ng pendidikan,, mulai daari tingkat Sekolah Dasar/Madrasah D h Ibtidaiyah (SD/MI) sampai deng gan Sekolahh Menengah Atas/Madrassah Aliyah (SMA/ MA). mbelajaran yanng memungkinkkan siswa baikk Model pem secara ind dividual maupu un kelompok aktif mencari,, menggali dan d menemukaan konsep sertaa prinsip secaraa
1
Jurnaal Pendidikan Sains S e-Pensa. Volume 01 Noomor 01 Tahunn 2013, 1-7 Rieflita Nur N Rosyda, Suurabaya 20 Appril 2011, bahw wa sekolah tersebut bbelum menerrapkan moddel pembelajjaran IPA terppadu karena beelum mantapnyya para guruu untuk meneraapkan model pembelajaran p inni. Selain ittu, guru juga belum mengggunakan wakktu yang effisien dalam kegiatan beelajar mengajjar sehinggaa sebagian siswa kesuliitan menerim ma pelajarann yang dissampaikan gu uru. Hal ini i menyebaabkan kecakaapan hidup (Life Skilll), kemampuuan analitik (mengurai)), kemampuaan asosiatif (menghubunng-hubungkan)), kemampuaan eksplorattif dan elabborative (meenemukan daan menggalii) mereka cendderung rendah h. Sesuai dengaan rujukan yang dituliskaan dalam buk ku anwar, 20004, bahwa adanya a lembagga pendidikann yang semakkin menjamu ur, tetapi kenyaataannya penggangguran massih saja terddapat di manaa-mana, penyeebabnya karenna mereka tamat t tanpa m memiliki bekaal hidup beruppa pendidikaan kecakapan hhidup atau ketterampilan untuuk hidup prooduktif. Dengaan pendidikan kecakapan k hiduup dapat menghantarkan m manusia-mannusia Indonessia memasukki era globaalisasi dengaan kemampuaan kompetittif yang tinggi. Dengan demiikian, kecakapaan hidup haarus diajarkan ssejak duduk diibangku sekolaah agar pesserta didik lebih l terlatih untuk melattih kemampuuan kecakapann hidup yang mereka milikki. Hal ini dapat menjadiikan alasan peneliti mengappa kecakapaan hidup menjjadi hal yang prioritas untuuk diajarkan n di sekolah-sekkolah. K Kecakapan hiduup tersebut haruus dilandasi oleeh kecakapaan spiritual, yaitu keiman nan, ketaqwaaan, moral, etika e dan budii pekerti yang g baik. Dengaan demikian n, pendidikan kecakapan hidup h diarahkaan pada pem mbentukan maanusia yang berakhlak b muliia, cerdas, terampil, seehat dan mandiri. m Dalaam kehidupaan nyata, sem mua kecakapann hidup tersebbut harus beerfungsi secaraa bersama-sam ma, terintegrassi, melebur menjadi sebuuah tindakan individu yanng melibatkaan aspek fissik, mental, emosional daan intelektuaal yang amat bberpengaruh pada kematangaan kepribadiian yang bersaangkutan. Seesuai dengan tuuntutan pembeelajaran sekaranng yang mengharuskan m pembelajarann dilaksanakaan secara terpadu, maka m peneliti memadukaan pembelajjaran fisika ddengan biologgi yang salinng berkaitan n dengan mennggunakan keteerpaduan moddel jaring laba-laba l (weebbed) yang menggunakaan pendekattan tematik. Alasan digunakaannya model ini i yaitu karrena peneliti m mengajarkan seccara menyeluruuh materi yaang ada pada kompetensi dasar-kompeten d nsi dasar teersebut. Temaa pembelajaran yang akaan
bermakna, otentik dann aktif. Caraa pengemasann pengalamaan belajar yaang dirancang guru sangatt berpengaruuh terhadap kebermaknaan n pengalamann bagi para peserta didikk. Pengalamann belajar yangg nunjukkan kaitan unsur-unssur konseptuall lebih men akan menjadikan proses belajar lebih efektif. Kaitann konseptuall yang dipelajaari dengan sisi bidang kajiann Ilmu Penggetahuan Alam m (IPA) yang relevan akann membentukk skema kognitif, seh hingga anakk memperoleeh keutuhan dan d kebulatan n pengetahuan. Perolehan keutuhan beelajar IPA, seerta kebulatann pandangann tentang kehhidupan, duniia nyata dann fenomena alam hanya dapat direflekksikan melaluii pembelajarran terpadu. Stanndar Kompeteensi dan Kom mpetensi Dasarr diarahkan untuk mem mberikan keterrampilan dann keahlian bertahan b hidup p dalam kondisi yang penuhh dengan beerbagai tantanngan, halangann, persaingan,, ketidakpasstian, serta keruumitan dalam kehidupan ini. Lampiran Peraturan Menteri Pendidiikan Nasionall Tahun 200 06 tentang SII untuk pembbelajaran IPA,, siswa dihaarapkan dapat mengembangk m kan lebih lanjutt penerapannnya dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikann IPA diarahkkan untuk menncari tahu dann berbuat seehingga dapatt membantu peserta didikk untuk mem mperoleh pemaahaman yang leebih mendalam m tentang alaam sekitar. Carra pengemasann pengalaman n belajar yangg dirancang guru juga saangat berpenggaruh terhadapp kebermaknnaan pengalaaman bagi para siswa. Pengalamaan belajar yanng lebih menuujukkan kaitann unsur-unsuur konseptual akan menjaadikan prosess belajar leebih efektif. Kaitan konnseptual yangg dipelajari dengan sissi mata peelajaran Ilmuu Pengetahuaan Alam (IIPA) yang relevan akann membentukk skema kognitif, k sehhingga siswaa memperoleeh keutuhan dan d kebulatan n pengetahuan. Perolehan keutuhan beelajar IPA, seerta kebulatann pandangann tentang kehhidupan, duniia nyata dann fenomena alam hanya dapat direflekksikan melaluii pembelajarran terpadu. Sam mpai saat ini IPA di SMP maupun MTss masih terbbagi menjadi 3, 3 yaitu Fisikaa, Biologi, dann Kimia. Kuurikulum 2006 menghendakii pembelajarann tersebut diajarkan secara s terpaadu. Namunn kenyataann nya, masih bannyak IPA di seekolah-sekolahh masih diajjarkan secara terpisah dan jarang sekalii dikaitkan dengan pellajaran lain yang masihh berhubunggan. Berrdasarkan h hasil observvasi melaluii wawancaraa dengan guru IPA SMP Al-A Amal yaitu ibuu
2
Pembbelajaran IPA Terpadu T Tipe W Webbed Berorientasi Kecakaapan Hidup terhadap penerapan IPA A Terpadu tipee webbed dengaan model peembelajaran yang y dipilih guuru, berorientaasi kecakapaan hidup (life skill) pada temaa“ Suara” ?
diajarkan pada p penelitian n ini yaitu suarra. Tema suaraa mempunyaai keterpaduann tema antara materi bunyii yang terdaapat pada kom mpetensi dasaar 6.2 dengann konsep alaat indra pendeengaran yang terdapat padaa kompetenssi dasar 1.3 sebbagai produk (kkonsep). Unttuk mendukunng penerapan pembelajaran,, maka haruus dibuat skeenario pembellajaran berupaa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yangg model pem mbelajarannya sesuai dengann karakteristikk materi yanng akan diajarrkan disetiap pertemuannya p . RPP meru upakan skenario yang diranccang oleh guruu dengan tujjuan agar keggiatan pembelaajaran berjalann dengan baaik, sesuai denngan kompeteensi dasar dann indikator hasil belajar. Agar seoranng guru dapatt P mengelola pembelajaraan dan menjjalankan RPP dengan baaik, maka diperlukan beberrapa perangkatt pembelajarran berupa buku b siswa, Lembar L Kerjaa Siswa (LK KS) dan lem mbar penilaiann (LP) yangg disesuaikan n dengan kompponen Life Skilll. Selaain itu, guru sebagai sentrral pendidikann harus mennguasai strateggi-strategi pem mbelajaran agarr proses pem mbelajaran sisw wa dapat berlaangsung secaraa efektif, serrta diperlukan perubahan p pola pikir tentangg pembelajarran dari sekeddar memaham mi konsep dann prinsip keeilmuan menjjadi siswa yang y memilikii kemampuaan untuk mem mecahkan maasalah dengann menggunak kan konsep dan d keilmuwaan yang telahh dikuasai siswa s dalam menuntaskan pembelajarann akan lebihh cepat dan meningkatkan n keterampilann berpikir siswa s (Cahyaanti, 2008). Hal H ini jugaa dipengaruhhi oleh modell pembelajarann yang dipilihh guru untuk k mengetahui ketuntasan k pengguasaan materii yang diajarrkan kepada peeserta didik. Berrdasarkan uraiian di atas, maka penelitii ingin mellakukan peng gkajian tentang “Penerapann Terpadu Tiipe Pembelajarran IPA Webbedd Berorientasi Kecakapan Hidup H (Life Skkill) Pada Temaa A Surabaaya”. Suara Kelaas VIII SMP Al-Amal Berdasarkaan latar belak kang masalah di atas makaa rumusan masalahnya adalah (1)) Bagaimanaa keterlaksan naan rencanna pembelajaaran dengann menerapkaan IPA Terpaduu tipe webbed dengan modell pembelajarran yang dipilih d guru, berorientasii kecakapan hidup (life skill) s pada tem ma suara? (2)) Bagaimanaa kecakapann hidup siiswa setelahh menerapkaan pembelajarran berorientaasi kecakapann hidup (lifee skill) pada tema t suara? (3) ( Bagaimanaa ketuntasann belajar sisw wa setelah menerapkan IPA A Terpadu tiipe webbed dengan d model pembelajarann yang dipiliih guru, beroriientasi kecakappan hidup (lifee skill) padaa tema suara? (4) Bagaimanaa respon siswaa
METOD DE Penelitian n yang dilakukkan merupakann jenis penelitiaan deskriptiff. Rancangan penelitian dibuat d bertujuaan untuk mengetahui m gambaran mengenai m hassil penerapaan IPA terpaddu tipe webbbed berorientaasi kecakapaan hidup (life skill) s pada tem ma “suara”, yaiitu kecakapaan berpikir raasional, kecakaapan sosial daan kecakapaan akademik yang dimiliki siiswa, ketuntasaan belajar siswa, keterlaaksanaan pem mbelajaran, daan respon siiswa. Peenelitian ini m mengambil lokaasi di SMP AL LAMAL Surabaya. Waktu penelitiaan dilaksanakaan pada saaat semester gaanjil tahun ajaaran 2011/2012. Populasi pada penelitiaan ini adalah siswa s kelas VIIII SMP Neegeri 1 Pacet.. Rancangan penelitian yanng diikuti daalam penelitiann ini adalah “ One group Prretest Pos--test Design“. Dalam rancaangan ini sisw wa diberikann pre-tes sebeelum pembelajaran dan dibeeri post-test pada akhir pem mbelajaran. Innstrumen peneelitian yang diigunakan dalaam penelitiann ini adalah (1) Lembar keterlaksanaaan rencana pelaksanaan pembelajarann. (2) Lembbar an hidup (life skill) (3) Tes Pengamaatan kecakapan penguasaaan materi (4) Angket respon n siswa. Metodde pengump pulan data yang diguunakan untuuk mengump pulkan data daalam penelitiann ini antara laain Teknik pengumpulan p data yang digunakan untuuk mengump pulkan data daalam penelitiann ini antara laain yaitu obsservasi, tes, anggket. Untuk mengannalisa data yang y diperoleeh selama penelitian, p peneeliti menggunaakan dua metodde analisis yaitu: analiisis kualitatiff dan analissis kuantitatiif. Data yanng akan dianalisis yaitu, daata yang diperoleh dari hasil pre-test dann pos-test sisw wa, dianalisiss dengan butiir soal dengaan tujuan untuuk menentukkan ketuntasaan belajar sisw wa baik secaara ketuntasaan individual maupun kettuntasan secaara klasikal. Secara individual siswa dikatakan d tunttas jika siswa telah mencappai nilai uji kom mpetensi ≥70.
Secara kllasikal suatu kkelas dikatakann tuntas jika 70% siswa meencapai nilai uj uji kompetensi ≥60 dari jumlaah seluruhnyya.
(D Depdiknas, 2005)
3
Jurnaal Pendidikan Sains S e-Pensa. Volume 01 Noomor 01 Tahunn 2013, 1-7 Untuk kecakapaan akademik, Pada pertemuaan II mendaapatkan rata-ratta sebesar 2,2. Pada pertemuaan III mendaapatkan rata-raata sebesar 3,3..
HASIL DA AN PEMBAH HASAN Keterlaksa anaan Rencan na Pelaksanaaan Pembelajaaran Data keterrlaksanaan renccana pembelajaran diperolehh dari hasiil pengamataan menggunnakan lembarr keterlaksan naan RPP lampiran l 12. Pengamatann dilakukan oleh satu oraang pengamat yaitu Ibu Sitii Guru bidang studi s fisika) atau a Ibu Dinaa Saro’ah (G Zamdjana (Guru bidangg studi biologgi). Data hasill pengamataan keterlaksannaan Rencana pembelajarann (RPP) disaj ajikan dalam Gambar G 4.1.
Hasil Beelajar Siswa Hasil bellajar siswa settelah diterapkaan pembelajaraan inkuiri pada p pembelajjaran IPA terppadu tema suaara diperolehh data bahwaa dari 23 sisswa kelas VIIII sebanyak k 2 siswa yanng tidak tuntas dan 21 sisw wa yang tunntas. Hal inii berarti ketu untasan klasikkal setelah dilakukan peembalajaran inkuiri sebessar 91,3% Gambar G 4.4. Siiswa yang bellum tuntas padda pos-test ini i karena saatt penyampaiann materi menurrut hasil penngamatan afekktif anak-anakk tersebut tidaak berada dalam tugas pembelajaraan dan serinng berbicaraa dengan topik diluar topik peelajaran. Po ost-test dilakukkan setelah sisswa memperoleeh materi hujan h asam yyang dilaksanakan selama 3 pertemuaan. Sebelum peembelajaran beerlangsung sisw wa diberi prre-test untuk m mengetahui keemampuan aw wal siswa, sehingga dapatt mendiskripssikan perbedaaan nilai sebeelum siswa meemperoleh pem mbelajarn inkuiri dan sesud dah pembelajarran. Dari lampiran 334 dapat dikettahui pada hassil pre-test hampir selurruh siswa diinyatakan tidaak tuntas, karena k mendappatkan skor ≤ 70. Sedangkaan Setelah dilaksanakan d poost-test terdapaat 21 siswa yanng tuntas daan hanya 2 sisw wa yang tidak tuuntas.
mbar 4.1. Graafik Hasil Penggamatan Gam Keeterlaksanaan Pembelajaran P I Inkuiri
Penilaian Kecakapan Hidup H Siswa Data penilaian kecakappan hidup (liffe skill) siswaa m diperroleh dari hasill dalam kegiatan belajar mengajar pengamataan menggunakaan lembar pen nilaian life skilll siswa. Pengamatan P kecakapan berpikir b dann kecakapan akademik dinilai d dari haasil pekerjaann siswa yan ng tertulis pada LKS, sed dangkan untukk pengamataan kecakapann sosial diinilai dengann mengamatii siswa secaraa langsung padda saat prosess belajar mengajar, m padaa saat bekerjjasama dalam m kelompok, hasil pekerjaaan pada LKS serta s pada saatt mempresenntasikan hasil LKS L di depan kelas. k Hassil pengamataan kecakapan hidup siswaa disajikan pada p Tabel 4.22 sedangkan peengolahan dataa secara rincci dapat dilihat pada lampirann 40. Berrdasarkan data pengamatan pada p Tabel 4.22 di atas daapat diketahuii skor rata-raata untuk tiapp kecakapan hidup. Untukk kecakapan berpikir, padaa pertemuan I dan II mendaapatkan rata-raata sebesar 2,6. Pada perteemuan III meendapatkan ratta-rata sebesarr 3,3. Unttuk kecakapan n sosial, padaa pertemuan I mendapatkkan rata-rata seebesar 2,4. Padda pertemuan III mendapatkkan rata-rata sebesar 2,9. Paada pertemuann III mendappatkan rata-rataa sebesar 3,1.
S Respon Siswa Berdasarrkan hasil anaalisis respon siswa terhadaap pembelajjaran berbasis inkuiri diketahhui bahwa sisw wa merespon n positif terhhadap pembellajaran berbassis inkuiri. Hal H ini terlihatt dari persentaase sebesar 94% siswa yaang setuju pem mbelajaran inkkuiri merupakaan metode yang menaarik, memperrmudah dalaam memaham mi dan msengiingat konsep yang dipelajaari. Seperti yang y dikemukakan Hamdan ni, 2010 bahw wa Sasaran utama moddel belajar inkuri adalaah mengembbangkan pennguasaan pengetahuan yanng merupakaan hasil dari pengolahan p data dan informassi. Pada keg giatan ini siswaa dilibatkan secara aktif dalaam proses mencari m tahuu....siswa mennempatkan diiri sebagai sainstis s yang m melakukan pennelitian, berpikkir dan keteerampilan yangg diperoleh siiswa diharapkaan bukan haasil mengingatt seperangkat fakta tetapi daari hasil menemukan senddiri, hasil dari temuan sendiri inilah yaang akan mennanamkan kosnsep yang kuuat pada beenak siswa. P Pada saat peercobaan sisw wa didukungg oleh keberadaaan LKS, sebaanyak 98% sisw wa
4
Pembbelajaran IPA Terpadu T Tipe W Webbed Berorientasi Kecakaapan Hidup tercapainnya ketuntasan individu sesuaai demgan KKM M SMP All-Amal Surabaya, Kecakap pan sosial yanng diamati berjumlah 3 aspek yaitu: (a) komunikaasi lisan, (b)) Komunikasi tertulis, dan (c) ( bekerjasam ma, secara keseluruhan skor yang diperoleh tiaap pertemuaan mengalami peningkatan yaitu berturuutturut dipperoleh rata-ratta skor sebesaar 2,4; 2,9; 3,,1. Dapat dissimpulkan bahhwa pembelajarran IPA Terpaddu tipe webbbed berorienntasi kecakapaan hidup dappat meningkaatkan kecakappan sosial siiswa (3) Hassil belajar siiswa dalam pembelajaran IPA A Terpadu tem ma suara dengan d menerrapkan model pembelajaraan inkuiri diiperoleh kentuutasan klasikal siswa mencappai 91,30%. Serta diperoleeh thitung yang diperoleh 44,776 fikan 0,05 adalaah dan ttabel untuk dk 22 dan taraf signifi 1,70. Kaarena thitung > ttabel, maka hip potesis diterim ma. Dengan demikian adaa perbedaan yang y signifikaan antara nilai pre-test dan post--test. Hal iini menunjuk kkan bahwa peembelajaran innkuiri pada tem ma suara sessuai terhadap hhasil belajar siswa. s (4) Sisw wa memberikan respon yang baik terhhadap penerapaan pembelajjaran IPA Terppadu tipe webbed berorientaasi kecakapnn hidup (life skill) pada teema suara yanng menggun nakan model pembelajarann inkuiri yanng diketahuii berdasarkan hasil penyebaaran angket daan terbukti siswa yang memberikan m jaawaban ya attas pernyataaan yang dibeerikan adalah 87,9% dengaan kriteria sangat kuat.
beranggapaan bahwa LK KS membantu mereka dalam m memperoleeh konsep. Selaain itu terdapaat 68% siswa yang y mengakuu aktif dalam m pembelajaran n inkuiri, hal inni karena padaa pembelajarran inkuiri menempatkan m siswa sebagaii subjek beelajar. Proses pembelajarann, siswa tidakk hanya berpperan sebagaii penerima maateri pelajarann melalui peenjelasan guru secara verbal, tetapi merekaa berperan untuk u menemuukan sendiri innti dari materii pelajaran itu sendiri (Sannjaya, 2011). Sebanyak S 68 % siswa berranggapan bahwa b model pembelajarann inkuiri, dappat membanguun hubungan dan d kerja samaa yang lebih h baik dengann teman. Pemicu rendahnyaa persentase tersebut karena k siswa tidak biasaa berkelomppok secara heterogen karena padaa pembelajarran biologi biasanya b pen ngelompokkann bersifat hoomogen artinyaa dalam pemillihan angggotaa kelompok siswa cendrun ng memilih keloompok sendiri,, sehingga kemampuan siswa s dan jenis j kelaminn anggota terrsebut bersifat homogen. Perssentase yang tinggi pada setiap s jawabann menunjukkkan adanya reespon positif terhadap minatt siswa padaa pembelajaran n IPA terpadu dengan modell inkuiri. Haal ini juga dappat terlihat padda hasil belajarr siswa padda setiap aspekk kognitif, pssikomotor dann kognitif yang y menacapaai nilain ketunttasan minimal. Beberapa siswa juga meengaku bahwaa pembelajarann IPA terpaddu model inkuuiri merupakann pembelajarann yang baru dan belum diteerapkan sebelu umnya.
Saran Merujuk pada temuan peneliti menggenai penerapaan pembelajjaran IPA Terppadu tipe webbed berorientaasi kecakapaan hidup (life skill) pada teema suara kellas VIII SM MP Al-Amal S Surabaya, mak ka hal-hal yanng dapat dissarankan penelliti adalah sebbagai berikut ((1) Perangkaat pembelajaaran IPA Terpadu yanng berorienttasi keterampillan proses unttuk mengajarkaan life skill pada p tema suarra untuk SMP kelas VIII dappat dijadikan n alternati baggi pembelajaraan IPA Terpaddu selanjutn nya. (2) Pengembangaan perangkkat pembelajjaran yang penneliti kembang gkan hendaknyya diterapkaan pada sekolaah yang lebih siap s menerapkaan pembelajjaran IPA Terrpadu. (3) Gu uru harus dappat mengaturr waktu sesuai materi dan keeperluan penilaain pada pen nelitian, sehinggga dapat mennghasilkan hassil yang memuaskan, seerta siswa daapat menguassai konsep dengan d jelas tanpa adanya kendala dalaam waktu.
PENUTUP P Simpulan a data yang y diperolehh Berdasarkaan hasil dan analisis selama keggiatan penelitian, maka dapaat disimpulkann bahwa peembelajaran IPA Terpadu tipe webbedd berorientassi kecakapan hidup h (life skiill) pada temaa suara baik diterapkan di SMP S Al-Amal Surabaya. Hall ini dapat dilihat dari : (1) Keterlaksaanaan rencanaa du tipe webbedd pelaksanaaan pembelajaraan IPA Terpad berorientassi kecakapn hidup h (life skiill) pada temaa suara yangg menggunakann model pembeelajaran inkuirii telah dilakkukan dengan kriteria sangaat baik karenaa skor rata--rata yang diperoleh d sebeesar 37,3 (2)) Kecakapann berpikir rassional (thinkinng skills) dann kecakapan akademik (aacademik skillss) siswa telahh mencapai ketuntasan, hal h ini dapatt dilihat darii meningkatnnya skor yang y diperoleeh dari tiapp pertemuan, yaitu berturrut-turut diperroleh rata-rataa skor sebesaar 2,6; 2,6; 3,3 3. Hal ini dikarrenakan prosess pembelajarran yang menncerminkan aspek a thinkingg skill dan academic a skilll siswa dan diitandai dengann
5
Jurnaal Pendidikan Sains S e-Pensa. Volume 01 Noomor 01 Tahunn 2013, 1-7 Ibrahim, M. 2003. Pengembanggan Perangkkat Pemb belajaran. Dirjeen, Dikdasmenn, Depdiknas. Islamiyahh, Y. 2011. Pengembang gan Perangkkat Pemb belajaran Bioloogi Berorienta asi Keterampilaan Prosees Untuk Menngajarkan Keecakapan Hiduup (Life skill) Pada SSiswa Kelas VIII RSBI. Skrippsi Tidakk Dipublikasikaan. UNESA. Italismay ya, F. 2007. Pengembanggan Perangkkat Prosees Belajar Mengajar Berorientaasi Kecakkapan Hidup (life ( skill) Pad da Materi Sisteem Reprooduksi Maanusia. Skkripsi Tidaak Dipub blikasikan. UN NESA. Joyce. 19 980. Models off Teaching. Preentice-Hall: Neew Jersey y. Mitarlis dan Mulyaninngsih,S. 2009. “Pembelajaraan IPA Terpadu”. T Suraabaya: Unesa University U Presss. Nur, M., M Wikandari,R.P. 1999. Teori Belajaar. Surabbaya : Universiitas Negeri Surrabaya. Pusat Ku urikulum Baliitbang Depdikknas; Zuhro, F. 2005.. Pengembaangan Modeel Pendidikaan Kecakkapan Hidup. JJakarta. Pusat Kurikulum. K 20006. Pengem mbangan Moddel Pendiidikan Kecakappan Hidup. Jak karta : Balitbanng Depd diknas. N.S.D. Rahmi, 2 2008. Penerrapan Moddel Pemb belajaran Koooperatif Tipe Stad Dengaan Pendeekatan Kecakaapan Hidup (Life ( Skil) Padda Materri Pokok Laarutan Elektrrolit Dan Noon Elektrrolit. Skripsi T Tidak Dipublikaasikan. UNESA A. Ridwan. 2006. “Skala P Pengukuran Va ariabel-Variabbel Penellitian”. Bandunng: Alfabeta. Riyanto, Y. 2001. Metoodologi Penelittian Pendidikaan. Surabbaya: SIC. Sanjaya, W. 2009. Drraft Panduan Pengembangaan Modeel Pembelajaraan Berorientasii Standar Prosses Pendiidikan. Jakartaa: Prenada Meddia. Sudjana. 1996. Mettoda Statistikka edisi ke.6. Banduung: Tarsito. Suharsim mi A. 2006a. Prosedur Penelitian P Suaatu Pendeekatan Praktekk. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Suharsim mi A. 20066b. Dasar-D Dasar Evaluaasi Pendiidikan. Jakartaa: Bumi Aksaraa. TIM IP PA Terpadu. 2009. Draf D Panduaan Pengeembangan Model M pembellajaran IP PA Terpa adu. Surabaya : Depdiknas. Tim Biroo Skripsi. 2011. Petunjuk Teknis T Penulisaan Skripssi Mahasiswa Pendidikan Sains. S Surabayya: Univeersitas Negeri S Surabaya. Tim BBE E Depdiknas. 2003. Kecaka apan Hidup Lif ife Skil Melalui Penddekatan Pendiidikan Berbassis Luas. Surabaya : Penerbit SIIC bekerjasam ma
DAFTAR PUSTAKA 2 Pendiddikan Kecakkapan Hidup.. Anwar. 2004. Bandunng : Alfabeta. Arikunto, S. 2006. Prosedur P Pennelitian Suatuu R Cipta. Pendekkatan Praktek. Jakarta: PT. Rineke Arikunto, S. 2009. Dasar-Dassar Evaluasii Pendid dikan. Jakarta: Bumi B Aksara. Balitbang Depdiknas. 2006. Model Pengembangan P n Silabuss Mata Pelajaran P Da an Rencanaa Pelaksaanaan Pembelaajaran IPA Terrpadu. Jakarta.. Balitbang Depdiknas; D Zuuhro, Fatimatuzz. 2005. Modell Pengem mbangan Silabus Mata Pelajaran P Dann Rencanna Pelaksannaan Pembelajaran IPA A Terpaddu. Jakarta. Bloom, B.S. B 2001. A Taxonomy For F Learning,, Teachinng, And Asseessing. New York: Y Addisonn Wisley y Longman. Borich, G.D.1994.Obse G ervation Skill For Gektivee Teachinng.Macmillan Publishing Company: New w York Brolin, D.E E. 1981. Life-Centered Careeer Education:: A Comp petency- Basedd Approaceh. Res R Cahyanti, H. R. 2008. Pengaruh P Pem mbelajaran IPA A Terpaddu terhadap Prestasi P Belajaar Siswa Padaa Tema Wujud W Zat Dan Kelarutan Di D Kelas VII-A A SMP Negeri N 2 Gegger Madiun. Skripsi Tidakk Dipubliikasikan. UNE ESA. Depdiknass. 2005. P Pengembangan n Panduan Pembellajaran IPA Teerpadu. Jakartaa: Depdiknas. Direktorat Pembinaan SMA. S 2005. Pengembangan P n Kecakaapan Hid dup (Liffe Skill). http://clearinghouse.ddikmenum.go.id/content.php ?cid=4& &sid=6&id=73 3. Diakses tanggal 155 Novem mber 2011 Direktorat Pendidikan Menengah Umum. U 2002. Pendid dikan Berbasiss Luas dengann Pembekalann Kecakaapan Hidup di SMU: Konseep Dasar dann Pola Peelaksanaannya a. Jakarta: Depdiknas. FMIPA. 2011. 2 Panduaan Penulisan Skripsi dann Penilaiian Skripsi. Surrabaya : UNES SA. Gulo, W. 2002. 2 Strategi Belajar B Mengaajar. Grasindo:: Jakartaa. Hamalik, O. O 2008. Prosees Belajar Menngajar. Jakarta:: Bumi Aksara. A Hamdani. 2010. Sttrategi Belajaar Mengajar.. Bandunng: Pustaka Settia. Hidayanto,, D.N. 2002. ”Belajar Keterampilann Berbasiis Keterampilan Belajar”. Dalam Jurnall Pendid dikan dan Kebbudayaan. No. 037 (8) Julii 2002. (hal 562-574).
6
Pembbelajaran IPA Terpadu T Tipe W Webbed Berorientasi Kecakaapan Hidup dengann LPM UNES SA dan Swa Bina Qualitaa Indonesia-Jatim. E Depdiknas. 2003. Pola Pelaksanaann Tim BBE Pendid dikan Kecakkapan Hidu up Melaluii Pendekkatan Pendidikkan Berbasis Luas. L Surabayaa : Peneerbit SIC bekerjasama b dengan LPM M UNESA A dan Swa Binna Qualita Indoonesia-Jatim.
7