Web Service sebagai Solusi Aplikasi Jejaring Musik Terintegrasi Aditya Rizki Yudiantika Program Pascasarjana Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, UGM
[email protected] Abstrak Berbagai jenis layanan musik yang tersedia di internet membuka peluang pengembangan aplikasi jejaring musik yang terintegrasi. Interoperabilitas di level data diusulkan untuk membangun sistem tersebut. Teknologi web service dipilih sebagai sebuah solusi untuk memproses data-data layanan yang tersedia di internet. Data-data tersebut harus dikonversi terlebih dahulu ke dalam format XML menggunakan metode REST, kemudian diproses untuk menghasilkan keluaran yang terintegrasi dengan layanan aplikasi yang lain. Aplikasi tersebut cukup menggunakan data-data yang sudah ada sebelumnya untuk mendapatkan semua fitur dan layanan musik ke dalam sebuah aplikasi berbasis rekomendasi. 1. Pendahuluan Kehadiran internet dalam dunia komputer telah membuka banyak ide untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi multimedia. Salah satu aplikasi multimedia yang paling dinamis, memiliki banyak konten, dan masih populer hingga saat ini adalah aplikasi musik. Hampir setiap orang dapat menikmati musik melalui perangkatperangkat elektronik di sekitar mereka, misalnya PC, laptop/notebook, tablet, dan smartphone. Jika dahulu manusia sekadar mendengarkan musik melalui alat pemutar musik, sekarang mereka dapat melakukan banyak hal melalui internet. Pengguna dapat membagikan lagu apa yang sedang
dimainkan ke berbagai jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. Selain itu, pengguna juga dapat memberikan rekomendasi melalui jaringan pertemanan mereka dengan mudah atas lagu-lagu terbaru dan favorit yang sedang didengarkan. Beragam layanan online streaming juga tersedia dalam bentuk situsweb maupun aplikasi native. Radio udara semakin banyak yang disambungkan ke jaringan internet sehingga dapat didengarkan ke segala penjuru dunia. Tidak hanya itu, maraknya penggunaan smartphone yang mudah dipindahkan juga memunculkan ide untuk membangun aplikasi instan perekam suara, kemudian mengunggahnya ke dalam layanan seperti Soundcloud. File musik tidak hanya dapat diperoleh secara legal dengan membeli media fisik, seperti kaset atau CD. Media transaksi file musik digital, seperti iTunes Store kini menjadi alternatif yang dapat dimanfaatkan oleh penikmat musik ketika ingin membeli file lagu digital secara legal. Layanan-layanan musik sudah tersedia dalam berbagai macam platform. Para penikmat musik banyak menggunakan layanan-layanan tersebut sebagai media hiburan. Akan tetapi, platform-platform tersebut masih berdiri sendiri dan belum saling terintegrasi. Integrasi layanan-layanan musik tersebut ke dalam sebuah aplikasi yang terintegrasi memungkinkan pengguna dapat melakukan berbagai macam aktivitas. Data dari masing-masing layanan dapat saling
dipertukarkan untuk menemukan rekomendasi dan preferensi sesuai dengan selera dan kebiasaan pengguna. 2. Interoperabilitas Data Interoperabilitas data merupakan kemampuan menginterpretasikan data dengan benar dalam sekumpulan sistem yang saling bertemu atau dalam batasan-batasan organisasi [1]. Gambar 1 menunjukkan konsep interoperabilitas di level data. Pengguna di sebelah kiri mempunyai informasi yang dibutuhkan oleh pengguna di sebelah kanan dan data dalam sistem tersebut dapat diakses oleh pengguna yang lain. Informasi dapat dikirimkan jika dan hanya jika sistem yang menerima dan pengguna sistem tersebut mengetahui secara tepat data yang akan diterima. Singkatnya, interoperabilitas data merupakan satusatunya aspek dari seluruh masalah interoperabilitas sistem tersebut. Sisi sebelah kiri mungkin tidak mempunyai informasi yang dibutuhkan oleh sisi di sebelah kanan. Ada dua hal yang harus terjadi sebelum dua sistem dapat mengetahui data masingmasing. Pertama, pengembang yang dilibatkan harus mengidentifikasi
ketertarikan mutual yang sesuai dalam dunia nyata. Semua data dapat mendeskripsikan beberapa ketertarikan. Pada kondisi yang lain, data yang dipertukarkan tidak dapat dimengerti kecuali jika merepresentasikan hal yang sama. Tahap ini seringkali disebut dengan pembangunan semantic match. Kedua, pengembang harus menyusun, mengeliminasi, atau bersepakat dengan nama, struktur, dan representasi model data berbeda yang digunakan oleh sistem lain dalam dunia nyata. Sebagai contoh, jika seorang pengguna ingin mengukur jarak dalam mil, sedangkan pengguna yang lain menginginkan jarak tersebut diukur dalam kilometer, maka konversi yang dilakukan ada di level data sebelum pengguna memanfaatkan dan memahami data tersebut. Tahap ini seringkali disebut sebagai tahap mengatasi ketidaksesuaian representasi data. 3. Gambaran Umum Untuk membangun aplikasi jejaring musik terintegrasi berbasis web services, data-data yang akan digunakan harus ditentukan terlebih dahulu. Untuk setiap jenis layanan musik yang digunakan, data-data tersebut dibedakan sebagai data input dan data output.
Gambar 1. Konsep interoperabilitas level data [1]
Tujuan dari aplikasi jejaring musik terintegrasi ini adalah menyediakan layanan musik dalam satu wadah. Input yang berasal dari aplikasi ini akan dikenali melalui kebiasaan pengguna dalam mendengarkan
musik. Layanan dan aplikasi Last.fm akan menjadi input untuk aplikasi ini. Gambar 2 menunjukkan arsitektur dan aliran data aplikasi yang dikembangkan.
User
PC Scrobbler
Laptop/ Notebook Scrobbler
Tablet scrobbler
Last.fm Data (Data Input Variable)
Smartphone scrobbler
Data services 1
Data services 2
Web server
Data services 3
Recommendation Data (Dynamic)
Data services 4
Data Output Variable
XML Web Services (REST)
Aplikasi Web Jejaring Musik Terintegrasi
Gambar 2. Arsitektur Aplikasi
Last.fm merupakan aplikasi scrobbling, yaitu sebuah aplikasi yang dapat merekam playlist dalam aplikasi pemutar musik di sisi client. Last.fm bersifat multiplatform, multidevice (komputer dan smartphone), serta dapat dijalankan pada sebagian besar pemutar musik populer, misalnya iTunes, Winamp, Rhytmbox, Windows Media Player, dan sebagainya. Aplikasi scrobbler tersebut dapat merekam dan menyimpan aktivitas pengguna berdasarkan lagu yang sedang diputar. Layanan Last.fm juga dapat meranking song, artist, album, dan genre musik yang sering diputar oleh pengguna. Melalui Last.fm, pengguna dapat melihat statistik dan kebiasaan mendengarkan musik secara real time berdasarkan periode waktu tertentu. Kemiripan playlist yang diputar antarpengguna juga dapat diketahui dengan mudah untuk menemukan pengguna yang memiliki selera musik yang sama. Beberapa variabel data input aplikasi Last.fm yang digunakan yaitu Artist, Genre, Song, dan Album. Output yang dihasilkan dari aplikasi jejaring musik terintegrasi ini terdiri dari beberapa aplikasi musik yang menyediakan layanan-layanan berbeda. Tabel 1 menunjukkan fitur dan layanan yang dihasilkan dari aplikasi yang dimaksud. Output yang dihasilkan oleh setiap pengguna akan ditentukan berdasarkan datadata input dari Last.fm. Data input dan data output harus diambil sesuai dengan kebutuhan, kemudian dilakukan proses semantic match yang hasilnya akan diolah dan disimpan dalam web server. Web server akan memproses data-data yang masuk berdasarkan algoritma tertentu untuk menghasilkan beberapa data rekomendasi
layanan yang sesuai untuk setiap pengguna. Data-data rekomendasi tersebut selanjutnya disimpan dalam format XML menggunakan metode REST. Tabel 1. Layanan Output Aplikasi No 1 2 3 4
Layanan Rollingstone (www.rollingstone.com) Tune.in (www.tunein.com) Grooveshark (www.grooveshark.com) Soundcloud (www.soundcloud.com)
5
Reverbnation (www.reverbnation.com)
6
Youtube (www.youtube.com) iTunes Store (www.itunes.applecom) Foursquare (www.foursquare.com)
7 8
9
Google Maps (www.maps.google.com)
10
Twitter (www.twitter.com) Facebook (www.facebook.com)
11
Jenis News Online Radio Online Playlist Upload & Audio Streaming Upload & Audio Streaming Video Streaming Online Store Maps (Offline Store) Maps (Offline Store) Share Activity Share Activity
Tidak semua data pada layanan aplikasi di atas digunakan. Data-data pada setiap layanan harus dipilih, diambil, kemudian dikonversi ke dalam format data yang sesuai. Untuk aplikasi ini, format data yang digunakan adalah XML. XML merupakan format data yang populer dan cukup andal untuk menggambarkan dan mendefinisikan data. XML bekerja dalam teknologi web services [2]. Karakteristik dokumen XML yang disimpan dalam bentuk teks, menjadikan
dokumen XML sebagai format yang sangat fleksibel untuk pertukaran informasi antarsistem tanpa bergantung pada perangkat lunak maupun perangkat keras yang digunakan.
lain melalui internet. Secara terminologi, web service dapat didefinisikan sebagai bagian business logic, yang berlokasi di internet, yang dapat diakses melalui protokol-protokol Internet standar.
4. Web Services
Ada beberapa pendekatan teknologi web services yang dapat digunakan, yaitu metode SOAP dan REST. Dalam hal ini, aplikasi jejaring musik terintegrasi akan dibangun dengan REST. Salah satu alasan menggunakan REST yaitu REST relatif lebih mudah digunakan dan menggunakan standar Internet yang sudah ada, yaitu XML dan HTTP [2] [3]. Gambar 3 menunjukkan aribut-atribut data yang digunakan untuk membangun aplikasi.
Web services dipercaya menjadi tools yang andal untuk meningkatkan interoperabilitas antarsistem. Pemanfaatan format data XML adalah untuk membangun sistem berbasis web services. Web services menggunakan XML sebagai salah satu teknologi pendukung pertukaran data yang kemudian digabungkan dengan business logic aplikasi sehingga dapat diakses pihak
Gambar 3. Data Atribut Aplikasi
5. Hasil Pemanfaatan web services untuk membangun aplikasi jejaring musik terintegrasi diharapkan menghasilkan solusi aplikasi musik yang kaya fitur, terintegrasi, dan mudah digunakan. Pengguna tidak perlu mencoba memahami sistem yang benarbenar baru, tetapi cukup menggunakan layanan-layanan yang sudah pernah digunakan sebelumnya.
Beberapa persyaratan agar pengguna dapat menggunakan aplikasi ini adalah pengguna harus memiliki akun Last.fm, kemudian memasang plugin scrobbler yang tersedia ke dalam aplikasi pemutar musik masing-masing. Gambar 4 menunjukkan use case diagram yang menggambarkan aktivitas pengguna ketika masuk ke dalam aplikasi. Gambar 5 menunjukkan gambaran aplikasi yang dihasilkan beserta layanan-layanannya.
Login
Register
View profile
View news
<<extend>>
<<extend>>
Edit Profile
View album chart
Online radio streaming
Add services
<<extend>> Online audio streaming
<<extend>>
Online playlist streaming
<<extend>> Upload audio streaming
Online video streaming
User
Buy digital song/ album
<<extend>>
Add recommendations Administrator View statistics
Buy online
<<extend>> Add friend
Buy offline (view map)
View timeline
Share activity
Gambar 4. Use Case Diagram Aplikasi
Gambar 5. Layanan Aplikasi Jejaring Musik Terintegrasi
Federal Database Colloquium ’01, San Diego, 2001.
6. Kesimpulan Paper ini telah memaparkan bagaimana web service digunakan sebagai solusi untuk membuat aplikasi jejaring musik terintegrasi. Interoperabilitas di level data diusulkan untuk membangun sistem rekomendasi berdasarkan layanan-layanan yang sudah tersedia di internet. Metode yang digunakan untuk membangun web service ini adalah metode REST. Jenis format data yang digunakan adalah format XML. Data input berasal dari layanan Last.fm yang diperoleh dengan memasang aplikasi scrobbler untuk merekam playlist pengguna. Selanjutnya, data tersebut diolah untuk menetapkan output berupa layanan rekomendasi yang dinamis, sesuai dengan selera pengguna aplikasi. 7. Referensi [1]
S. A. Renner, "A “Community of Interest” Approach to Data Interoperability,"
[2]
P. L. d. K. D. J. A. T. D. K. d. I. Direktorat Sistem Informasi, Kerangka Acuan dan Pedoman Interoperabilitas Sistem Informasi Pemerintah, Jakarta: Depkominfo, 2008.
[3]
A. R. Yudiantika, "Web Service SOAP vs REST, Mana yang Lebih Baik?," 20 6 2013. [Online]. Available: http://www.adityarizki.net/2012/06/webservice-soap-vs-rest-mana-yang-lebihbaik/.
[4]
A. Gandhi, "SOAP vs. REST – The Best WebService," 20 06 2013. [Online]. Available: http://greatgandhi.wordpress.com/2010/0 6/16/soap-vs-rest-%E2%80%93-the-bestwebservice/.