Untuk Kalangan Sendiri
Warta Thomas
No. 11 Th. XIII Minggu, 14 Maret 2010 Hari Minggu Pra Paskah IV
Media komunikasi Umat Paroki St. Thomas Kelapa Dua Depok
Sirilus menjadi uskup Yerusalem selama tigapuluh lima tahun. Enambelas tahun pengabdiannya itu dilewatkannya dalam pengasingan serta pembuangan. Mereka memaksa Sirilus untuk menerima ajaran-ajaran sesat ten-tang Yesus dan Gereja. Tetapi Sirilus pantang menyerah. Uskup yang lemah lembut serta baik hati ini harus mengalami masa-masa penuh pergolakan serta penderitaan selama hidupnya. Tetapi, ia tidak pernah kehilangan semangat oleh karena semua itu demi Yesus. Ia senantiasa setia kepada Kristus sepanjang hidupnya. Sirilus seorang yang gagah berani dalam mengajarkan kebenaran tentang Yesus dan Gereja-Nya. “Seorang Kristen membawa Kristus
dalam dirinya.” St. Sirilus
INIISI NOMOR INI INI TENTANG "SI ANAK HILANG": PAHALA DAN HUKUMAN?
2
Reporternya Ikut Ibadah Umat Katolik, Majalah Al Islam Minta Maaf
4
S. Patrick
5
Selamat Jalan Romo Loogman
6
Jadwal Petugas Liturgi
8
Bacaan Hari Ini Yos 5:9a,10-12, Mzm 34:2-3,4-5,6-7, 2Kor 5:17-21, Luk 15:1-3, 11-32
Hari Minggu Pra Paskah III
.Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu.Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat.Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia.Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersamasama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali."
Renungan Minggu Ini
Warta Thomas Media Komunikasi Umat Paroki St. Thomas
TENTANG "SI ANAK HILANG": PAHALA DAN HUKUMAN? TEOLOGI "HUKUMAN DAN PAHALA"?
Penanggungjawab DPP Paroki St. Thomas Penasehat RD. Christophorus Lamen Sani Pelaksana Tim Warta Paroki Pembantu Umum Para Ketua Wilayah/Lingkungan dan Organisasi Sirkulasi/Iklan Pieter Fernandez Tarif Iklan Iklan Mini Rp20.000 1/4 halaman Rp35.000 1/2 halaman Rp50.000 Biaya Iklan bayar di muka Alamat Gereja St. Thomas Kelapadua Ksat. Amji Atak Korps Brimob Kelapa Dua Cimanggis Depok 16951 Telp. (021) 8715526 E-mail: http:groups.yahoo.com/groups/ santoThomas_Kelapa2 Milis: SantoThomas_Kelapa2@ yahoogroups.com Untuk bergabung kirim e-mail ke:
[email protected] Redaksi menerima sumbangan tulisan, karikatur, atau kreasi lain. Panjang tulisan maksimal 400 kata. Para ketua Wilayah/Lingkungan diharapkan menyampaikan berita tentang kegiatan-kegiatan di Lingkungan.
Halaman 2
Bila orang melakukan kesalahan, maka layak ia terkena hukuman. Atas dasar prinsip itu, kebaikan mestinya mendatangkan pahala. Tanpa kita sadari gagasan ini sering mendasari cara memandang kejadian-kejadian dan melandasi penilaian terhadap orang lain. Perumpamaan ini disampaikan untuk menyorotinya. Apa kesalahan atau dosa si anak bungsu di mata abangnya dan di mata si bungsu itu sendiri? Ia dianggap bersalah karena tidak berlaku sebagai anak yang baik yang tinggal di dusun untuk meneruskan pekerjaan ayahnya membantu mengerjakan ladang. Ia pergi menuruti keinginannya sendiri. Ia jadi anak yang tak berbakti, lain daripada anak yang sulung. Lalu apa yang terjadi terhadap anak yang tak berbakti? Terhukum? Anak bungsu tadi memang mengalami nasib malang. Ini akibat kesalahannya? Pendengar atau pembaca akan tergoda melihat kelakuannya berfoya-foya di luar negeri sebagai penyebab kemelaratannya. Juga kelakuan tak berbakti kepada ayahnya membuatnya terhukum. Tetapi sebenarnya kemalangan si anak bungsu ditampilkan bukan sebagai hukuman dari atas, bukan pula konsekuensi keteledoran sendiri, melainkan akibat keadaan yang tak bisa dikontrol, yakni bencana kelaparan (ayat 14). Pencerita ulung seperti Lukas sengaja menampilkan hal penting seolah-olah sebagai unsur tambahan. Pembaca dibiarkan terkecoh pikiran-pikirannya sendiri, tapi nanti akan dituntunnya kembali. Bagaimana dengan abangnya? Ia tipe anak yang baik, yang bekerja terus, setia tinggal di tempat. Orang seperti ini dalam gagasan orang banyak tentu mendapat pahala. Sekali lagi orang tergoda menganggap keberuntungannya sebagai pahala dan si anak sulung itu sendiri memang berpikir dalam ukuran-ukuran itu. Ia mengeluh bahwa tak pernah mendapat kesempatan bersenang-senang walaupun
bertahun-tahun melayani dan tak pernah melanggar perintah (ayat 29). Dan ketika si bungsu yang kembali itu dipestakan dan diberi sepatu, cincin, dan jubah kebesaran segala, wah, ini pahala atas dasar perbuatan apa? Kan anak itu pemboros dan bejat moralnya. Mestinya ia kena hukuman! Perumpamaan ini mengusik benak orang yang berpikir dalam perspektif teologi "hukuman dan pahala" seperti itu. SI BUNGSU DAN KEGEMBIRAAN SANG AYAH Ketika memutuskan untuk pulang, anak bungsu yang terlunta-lunta itu sebenarnya sudah siap bila nanti diperlakukan sebagai budak. Ia memang sudah kehilangan hak sebagai anak (ayat 19). Namun apa yang terjadi? Ketika melihat dari jauh anaknya ini datang kembali, sang ayah lari tergopoh-gopoh menyongsongnya. Bahkan sebelum anak itu sempat mengucap minta ampun, sang ayah sudah memeluk dan menciumnya (ayat 20). Dua hal ini tidak biasa. Masakan seorang tua yang terhormat seperti ayah itu berlari-lari? Mestinya paling banter ia hanya akan mengirim orang suruhan untuk menjemput. Masakan ia juga tidak membiarkan dulu anak itu mengutarakan rasa sesalnya terlebih dahulu (ayat 21)? Pembaca atau pendengar perumpamaan ini akan terhenyak dan berpikir. Dan di sinilah terletak warta perumpamaan itu. Kita diajak menyadari bahwa Tuhan yang diperkenalkan Yesus itu bertindak seperti sang ayah yang pengampun dan pemurah itu. Teologi "pendosa mesti dihukum" dan "orang baik mesti diberi pahala" tidak mencukupi sama sekali untuk memperkenalkan Tuhan yang seperti itu. Walau besar daya tariknya, teologi seperti itu tidak klop. Hanya akan membuat orang merasa terusterusan menyesal seperti si bungsu, atau kesal melulu seperti si sulung. Perasaan tersinggung orang-orang Farisi dan Ahli Kitab (ayat 1-3) didasarkan pada etos teologi yang disorot tajam Warta Thomas Nomor 10 Tahun XIII
tadi. Yesus sang utusan Tuhan bergaul dengan orang-orang yang tersisih dan dicap pendosa karena ia mau menghadirkan Tuhan sebagai ayah yang baik, bukan Tuhan yang baru mau mengampuni setelah menghukum sampai orang kapok. Tapi gambaran ini membuat orang baik-baik tidak tenteram lagi. Mereka tersengat melihat Yesus guru terhormat itu bergaul dengan para pemungut pajak. Kaum baik-baik itu memang menjadi bahan pembicaraan orang. Lho nyatanya ada seorang guru terkenal yang tak menjauhi pendosa yang akrab dengan kami-kami ini, tidak seperti orang-orang yang mencibirkan kami itu. SANG AYAH DAN ANAK SULUNGNYA Anak sulung itu marah dan tidak bersedia masuk ke dalam rumah ikut berpesta. Lalu apa yang terjadi? Ayahnya keluar menemuinya dan membujuknya (ayat 28). Ia bersikap sama seperti terhadap anak yang kembali tadi. Ayah itu pergi menemui yang membutuhkannya dan tidak diam menunggu di dalam rumah. Namun demikian si anak sulung tetap kurang senang dan mengutarakan kekesalannya. Ia merujuk adiknya bukan dengan kata "adikku itu", melainkan dengan "anakmu itu" (ayat 30 "ho huios sou" - nadanya sinis, dan mungkin ketus, lebih daripada terjemahan idiomatik Indonesia "anak bapak"). Menarik, dalam perumpamaan ini si anak sulung ini hanya tampil di luar rumah. Tidak pernah ia disebut ada di dalam rumah. Anak bungsu yang kembali tadilah yang bergerak dari luar ke dalam. Dan ayah mereka keluar masuk rumah untuk membawa masuk mereka! Lalu siapa yang sebenarnya menjadi anak yang sungguh? Bukankah ia yang ada di dalam rumah? Tetapi ayahnya tidak menegur anak sulungnya. Ia membujuknya dengan sabar "Nak!" (ayat 31) dan kemudian meyakinkannya bahwa anak sulung itu selalu bersama dengannya dan seluruh hartanya itu juga miliknya. Dengan demikian keberatan anak sulung itu tak lagi beralasan. Tapi ada satu hal lagi yang ingin ditambahkan. Ayah itu barusan ketambahan harta baru yang khusus, yakni "adikmu" (ayat 32 "ho adelphos sou") yang tadi mati - putus haknya sebagai anak - kini hidup Hari Minggu Pra Paskah III
kembali dan mau menjadi anak lagi, yang hilang dahulu kini kembali. Dengan memakai kata "adikmu" itu sang ayah sebenarnya ingin mengajak anak sulung itu berbagi harta baru, yakni kegembiraan menemukan kekayaan baru ini! Sang ayah ini tokoh yang secara lahir batin merdeka sepenuhnya. Ia tidak marah, ia tidak tersinggung, ia tidak menuntut. Tetapi ia memberi, mengajak dan bisa berbagi kegembiraan. Kisah anak sulung ini sebenarnya bukan untuk menunjukkan betapa sempitnya pandangan hidupnya. Maka tak perlu dipakai menuduh-nuduh diri kita sendiri atau orang di sekitar kita. Yesus juga tidak memakainya untuk membuat karikatur orang Farisi dan Ahli Kitab. Ia mau mengajak mereka bernalar. Gambaran itu dipakai untuk menonjolkan perhatian sang ayah. Mengenal tokoh ini membuat orang bisa makin memikirkan kebesaran hati Tuhan. Riwayat anak bungsu dan anak sulung tadi juga membantu mengerti kebesaran Tuhan. Ia mencintai si bungsu yang "pendosa" dan mengasihi si sulung yang "orang yang kaku hati" itu. Dia tidak duduk mengadili atau menghukum. Ia itu Tuhan yang tergopohgopoh mendatangi orang yang remuk hatinya. Tidak tahan Ia mendengar orang seperti itu menuturkan penyesalannya. Dipahaminya juga kenapa orang marah melihat Ia memperlakukan pendosa seperti anak. Ia tidak balik mencela. Ia berusaha bernalar dengan orang yang kurang puas itu. Lihat, kita mestinya gembira, kan mendapat harta tambahan, dan tambahan ini pemberianku bagimu - pahala yang kauinginkan sejak lama itu. Salam hangat, Gianto
Bacaan Ekaristi EKARISTI HARIAN Senin - Jumat Pk.05.30. Sabtu pk. 06.00 di susteran PRR Mekarsari.
15 Maret 2010 Yes. 65:17-21; Mzm. 30:2,4,5-6,1112a,13b; Yoh. 4:43-54 16 Maret 2010 Yeh. 47:1-9,12; Mzm. 46:2-3,5-6,89; Yoh. 5:1-16 17 Maret 2010 Yes. 49:8-15; Mzm. 145:8-9,13cd14,17-18; Yoh. 5:17-30 18 Maret 2010 Kel. 32:7-14; Mzm. 106:19-20,2122,23; Yoh. 5:31-47 19 Maret 2010 2Sam. 7:4-5a,12-14a,16; Mzm. 89:2-3,4-5,27,29; Rm. 4:13,1618,22; Mat. 1:16,18-21,24a atau Luk. 2:41-51 20 Maret 2010 Yer. 11:18-20; Mzm. 7:2-3,9bc10,11-12; Yoh. 7:40-53 21 Maret 2010 Yes. 43:16-21; Mzm. 126:1-2ab,2cd -3,4-5,6; Flp. 3:8-14Yoh. 8:1-11
Ujud Bulan Maret Ujud Umum : Semoga sistem perekonomian dunia dikelola berdasarkan prinsip keadilan dan kesamaan, dengan perhatian besar kepada kebutuhan riil masyarakat, khususnya kaum papa-miskin. Ujud Misi : Semoga Gerejagereja di Afrika menjadi tanda dan sarana atas rekonsiliasi dan keadilan di setiap sudut benua. Ujud Gereja Indonesia : Sadar akan dampak sosialnya, semoga dunia perfilman, radio, dan televisi di Indonesia lebih berminat untuk menggarap tema-tema yang berbobot dan mendidik.
Orang Kudus 16 Maret Deutelin (Dentlin) 17 Maret Patrisius (Uskup dan Pengaku Iman); Petrus Iin; Gertrud dari Ni-velles (Pengaku Iman). 18 Maret Sirilus dari Yerusalem; Salvator; Anselmus dari Lucca Sirilus (315-386) adalah uskup Yerusalem yang pernah diasingkan selama 16 tahun dari keuskupannya oleh kaisar penganut bidaah Arianisme. Dia adalah pengajar ulung tentang misteri2 agama. Sirilus dihormati sebagai santo pelindung para katekis. 19 Maret Santo Yosef, suami Santa perawan Maria. 20 Maret Fransiskus Maria dari Camporosso, Pengaku lman 21 Maret Noel Pinot; Serapion. Noel Pinot alias Natalis (17471794) dgn penuh semangat berkotbah mencela para uskup yang mengangkat sumpah atas konstitusi Prancis yang antigereja. Akibatnya, pastor kepala paroki ini dipecat dan dibuang. Diam2 ia pulang. Ketika mempersembahkan misa di tengah malam, Noel dikhianati, dt-angkap dan dipenggal. 22 Maret Peringatan 7 Kedukaan St. Maria; Lea (Janda); Zakarias (Paus) Lea († 384) artinya Singa Betina memimpin perkumpulan wanita yg karya pokoknya adalah berbuat a-mal (di Roma). Janda muda ini a-
Halaman 4
Reporternya Ikut Ibadah Umat Katolik, Majalah Al Islam Minta Maaf (Kualalumpur 7/3/10) Ketegangan terjadi antara umat muslim dan nonmuslim di Malaysia akibat 2 reporter majalah Al Islam mengikuti ibadah umat Katolik untuk kepentingan penulisan berita. Menghindari suasana makin keruh, akhirnya Majalah Al Islam meminta maaf kepada umat Katolik Malaysia. Dalam pernyataan permohonan maaf yang dilansir dalam situs Al Islam dan dilansir Utusan Karya, Majalah Al Islam mengaku tidak bermaksud untuk menghina ajaran Katolik, mengganggu, atau menyalahgunakan tempat ibadah umat Katolik. Seperti dikutip dari Straitstimes, Minggu (7/3/2010), Majalah Al Islam meminta maaf terkait artikel yang mereka publikasikan soal dua reporternya yang menyusup sebagai umat Katolik dan melakukan peribadatan layaknya umat minoritas di negeri jiran tersebut.
yang murtad menjadi penganut Kristiani. Artikel tersebut dimuat Mei 2009 yang tidak disertai dengan buktibukti kuat. Dalam mempersiapkan tulisannya, dua reporter Al Islam ikut beribadah di Gereja St Anthony di Puduraya, Kualalumpur. Saat mengikuti misa, mereka mendapatkan roti suci. Roti tersebut sempat mereka makan tapi akhirnya dimuntahkan. Nah roti muntahan itu mereka abadikan dalam sebuah foto. Umat Katolik meyakini, roti suci pemberian pastur tersebut merupakan perlambangan tubuh Yesus Kristus, dan hanya boleh dimakan bagi orang yang telah dibaptis saja. (detiknews.com)
Utusan Karya adalah media yang berada di bawah naungan Utusan Group. Selain menerbitkan Utusan Karya, Utusan Group juga menerbitkan Malay Daily dan Utusan Malaysia. Dua reporter yang menyusup dalam peribadatan yang digelar oleh gereja Katolik Malaysia adalah untuk investigasi kasus pindahnya umat muslim Warta Thomas Nomor 10 Tahun XIII
S. Patrick Tuhan. Kemudian, ketika ia berhasil melarikan diri dari Irlandia, Patrick belajar untuk menjadi seorang imam. Ia senantiasa merasa bahwa ia harus kembali ke Irlandia untuk membawa bangsa kafir itu kepada Kristus. Pada akhirnya, keinginannya itu terkabul. Ia menjadi imam dan kemudian diangkat menjadi uskup. Waktu itu, yaitu ketika St. Selestin I memangku jabatan paus, Patrick kembali ke Irlandia. Betapa bahagianya Patrick dapat mewartakan Kabar Gembira Allah yang benar kepada orang-orang yang dahulu memperlakukannya sebagai St. Patrick dilahirkan pada abad budak. ke lima di Inggris. Orangtuanya adalah orang Romawi. Ketika Sejak dari awal, Patrick harus Patrick berusia enambelas ta- mengalami banyak penderihun, ia diculik oleh para bajak taan. Sanak saudara serta laut dan dibawa ke Irlandia. Di para temannya menghendaki sana, ia dijual sebagai budak agar ia berhenti mewartakan belian. Majikannya menyuruh Injil sebelum bangsa kafir Patrick untuk menjaga kawanan Irlandia membunuhnya. ternaknya di pegunungan. Patrick hanya mendapatkan sedikit makanan dan pakaian. Namun demikian, ia memelihara kawanan ternaknya itu dengan baik, dalam hujan, badai maupun salju. Patrick merasa amat kesepian seorang diri di pegunungan, seringkali ia datang untuk berbicara kepada Yesus dan Bunda Maria dalam doa. Hidup terasa berat dan tidak adil baginya. Semakin lama semakin bertambah kuatlah kepercayaan Patrick kepada Hari Minggu Pra Paskah III
Tetapi, orang kudus itu tetap saja berkhotbah tentang Yesus. Ia berkeliling dari satu desa ke desa yang lain. Ia jarang beristirahat dan melakukan banyak mati raga demi orang-orang yang amat dikasihinya itu. Sebelum ia wafat, seluruh bangsa Irlandia telah menjadi orang-orang Kristen. Meskipun ia berhasil dengan gemilang, St. Patrick tidak paernah merasa bangga atau pun sombong. Ia menyebut dirinya sendiri sebagai pendosa dan menyampaikan segala puji-pujian yang diterimanya kepada Tuhan. Patrick wafat pada tahun 461. “Betapa luarbiasa serta berharganya rahmat yang dikaruniakan kepadaku, yaitu karunia untuk mengenal serta mengasihi Tuhan, walaupun harus mengorbankan tanah air dan
Agenda Paroki
Selamat Jalan Romo Loogman sebagai imam misionaris Hati Kudus (MSC) pada 1 September 1963. Usai ditahbiskan, ia masih harus menyelesaikan beberapa mata kuliah. Baru pada tahun 1965 Romo Henk Loogman MSC ditugaskan di kota Arnhem. Pada September 1965, bersama P. Ruiter MSC dan Leek MSC, Henk Loogman diutus jadi misionaris di Indonesia. Ia ditempatkan pertama kali di Gereja Kristus Raja Purwokerto, Jawa Tengah, kemudian ke Paroki Santo Petrus Pekalongan hingga tahun 1972. Usai berlibur ke Belanda, Rm Loogman mendapat penugasan di Paroki Gembala Yang Baik, Kebumen, Jawa Tengah, kemudian ke Paroki Tegal hinggal ta“Visi pengobatan alternatif ini se- hun 1974. jalan dengan panggilan Gereja untuk selalu berpihak pada yang lemah dan Sejak 1965 hingga kematiannya, susah…Awal-awalnya saya merasakan praktis Romo Loogman MSC hanya apa yang saya lakukan ini sangat bertugas di Jawa Tengah sehingga sensitif. Harus saya akui juga bahwa tak usah heran bila beliau sangat ada orang yang tidak percaya akan menguasai bahasa dan kebudayaan hal pengobatan seperti ini. Tapi tak Jawa. Penguasaan budaya Jawa itu sedikit juga yang percaya, karena sangat membantunya dalam karyamereka merasakan manfaatnya. karyanya di daerah ini. Apalagi ia Untuk meyakinkan mereka yang tidak adalah sosok yang terbuka terhadap percaya, sulit sekali pada awalnya. hal-hal baru. Keterbukaan itulah Saya berjuang untuk meyakinkan yang kemudian menggiring Romo orang-orang itu,” tuturnya dalam Loogman menemukan dan mengembuku Romo H. Loogman MSC, Dialog bangkan talenta yang ada pada dirPenyembuhan dan Cuplikan Pengala- inya, yakni kemampun untuk menman Pengobatan Alternatif dengan yembuhkan orang sakit dengan meMetode Radiesthesi Medik (SPS, Ja- tode radiesthesi. karta, 2008). Itulah jalan panggilannya: melayani sesama dan men- Kemampuan itu baru disadarinya ketika bertugas di Paroki Hati Kudus, gasihi Kristus. Tegal (1972). Pada suatu hari ia Romo Henk Loogman Handoyo MSC bertemu dengan Romo Cahyo Pr dari lahir di Vijfhuizen-Haarlemmermeer, Muntilan yang juga dikenal sebagai De Lijnden, Belanda, pada 8 Januari penyembuh. Ketika Romo Loogman 1937 sebagai putra ke-10 dari 13 melihat praktek pengobatan oleh bersaudara, anak pasangan suami- Romo Cahyo, tiba-tiba Romo Cahyo istri Antonius Loogman dan Digna berseru kepadanya, “Kamu juga bisa, ayo mulai saja.” Romo LoogBerkel. man pun terkejut dengan kata-kata Usai tamat SD, ia masuk seminari itu. Sejak itu ia semakin yakin akan menengah di Qirhouse, Belanda, dan talenta penyembuhan yang ada di dibina di Novisiat MSC di Berg en dalam dirinya. Saat itu ia hanya Dal.Mengucapkan profesi pertama berpikir untuk membantu umatnya dalam Tarekat MSC pada 21 Septem- yang sakit. Tak hanya ia menyalurber 1958 dan berkaul kekal pada 21 kan sinyal-sinyal tenaga prananya ke September 1961. Beliau ditahbiskan tubuh pasien tapi juga dengan sinyal Selasa, 9 Maret 2010, tepat pukul 08.00 WIB, Romo Henk Handoyo Loogman MSC meninggal di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta, setelah sehari sebelumnya dilarikan dari Purworejo ke Yogyakarta. Beliau meninggal dalam usia 73 tahun. Selama 38 tahun ia melayani para pasien dengan pengobatan alternatif yang memakai metode radiesthesi medik. Banyak orang yang terbantu oleh pengobatan Romo Loogman. Pekerjaan itu dilakukannya karena ia ingin solider dengan sesama yang membutuhkan. Sebagai imam MSC, Romo Loogman merasa terpanggil untuk melayani sesama yang kecil.
Acara2 Rutin Paroki • • • • • • • • • • •
Rekoleksi orangtua bayi calon baptis: minggu pertama dalam bulan. Pembaptisan bayi: hari Minggu kedua dalam bulan. Pengajaran agama dewasa untuk calon baptis: setiap Senin (malam) pk.19.00-20.30 WIB. Legio Maria: setiap hari Sabtu, pukul 15.30—17.30 Latihan Paduan Suara Mudika: Rabu dan Jumat Pkl. 20.00— 22.00 WIB. Latihan Lektor setiap hari Jumat pukul 19.30 - 22.00 WIB di Gereja Pertemuan Lektor bulanan diadakan pada hari minggu kedua setiap bulan pukul 10.00 - 12.00 WIB di Gereja PDKK St. Thomas: tiap Rabu -IV pk.19.00-22.00 WIB.
II
Pertemuan Lansia setiap Sabtu pertama dalam bulan Pk.09.00 pagi. Pelayanan KPU/Santo Yusuf: hari Minggu sesudah Perayaan Ekaristi II pukul 08.00. Informasi lain: Sekretariat Paroki.
Halaman 6
lewat
Warta Thomas Nomor 10 Tahun XIII
yang sama ia menelusuri saranasarana apa saja yang bisa dipakai untuk proses penyembuhan pasiennya. Dengan cara itu Romo Loogman bisa menemukan jamu-jamu dan ramuan dari alam yang ternyata manfaatnya sangat luas. Ini semua dipelajarinya secara otodidak. Kini ia dikenal luas sebagai imam penyembuh dengan metode radiesthesi medik. Pasiennya datang dari penjuru Indonesia, dan mereka mengalami kesembuhan.
imam MSC yang hidup dengan Semangat Hati Yesus.
Berita kematiannya menimbulkan rasa sedih sekaligus kehilangan, tak saja di kalangan konfrater MSC dan Keluarga Chevalier, tetapi juga umat di Keuskupan Purwokerto dan masyarakat Jawa Tengah pada umumnya. Kehadirannya sebagai seorang Misionaris Hati Kudus telah membawa kegembiraan bagi banyak orang, karena mereka sungguh merasakan sebuah kehadiran yang Pada Juli 2000 berdirilah Rumah penuh cinta. Pengobatan Romo Loogman MSC di Purwokerto. Di situ ada ruang prak- Selama 38 tahun Romo Loogman tek, ruang konsultasi, ruang obat- bergumul dengan radiesthesi medik. obatan, kapel dan mushola. Ia jujur mengakui, bahwa begitu ia melangkah ke dalam pengobatan ini, Hidup bagi sesama dulu, muncul sikap pro dan kontra. Di sana sini ada suara sumbang, Ada filosofi yang kuat dalam diri bahkan ada yang menjulukinya sebakonfrater MSC yang satu ini, yakni gai “romo dukun”(mokun). Ia sadar kepeduliannya pada sesama. Romo bahwa apa yang dilakukannya itu Loogman ingin menjadi bagian utuh semata hanya untuk umatnya yang dari sesamanya. Dalam sebuah re- sakit dan menderita. “Saya hanyalah fleksinya, ia mengatakan bahwa sarana. Tuhan sendiri yang sudah dirinya bahagia bila kebahagiaan memberikan kepada alam ini,” tuyang sama dialami orang lain. Se- turnya suatu ketika. baliknya, hatinya pilu bila derita dan nestapa menimpa sesamanya. S u m b e r : h t t p : / / Dalam karya pengobatannya terlihat www.misacorindo.org/?p=267 ia selalu menginginkan agar orang lain tumbuh dan berkembang seperti dirinya. Demikian ia pun sangat peduli terhadap komunitas tarekatnya, terutama menjunjung tinggi semangat kebersamaan. Visi kebersamaan itu ia petik dari Visi Pendiri Tarekat MSC sendiri, yakni Pater Jules Chevalier. Walau dikarunia talenta besar oleh Tuhan, tetapi hal itu tak membuat Romo Loogman menjauh dari para konfraternya. Sebaliknya, ia selalu mendorong seraya membantu kebutuhan para konfraternya. Dalam Komunitas Basis Misioner di Keuskupan Purwokerto, misalnya, Romo Loogman selalu aktif terlibat dalam pertemuan komunitas. Ia menerima semua konfraternya, termasuk yang muda-muda. Semangat yang sama ia tunjukkan kepada khalayak ramai. Ia sungguh seorang
Hari Minggu Pra Paskah III
Kolekte Minggu Lalu Kolekte : Rp. 13.643.200,Terima kasih atas karya serta amal bakti Bapak/Ibu, Tuhan memberkati.
Rekening Paroki: BCA Cab. Cimanggis No.166.2497171 a.n. Christopharus Lamen Sani atau Ibu Rosari Ginting
Perkawinan
Bagi umat yang mengetahui adanya halangan-halangan atas rencana pernikahan tersebut, wajib memberitahukan kepada Pastor Paroki.
9
Petugas Liturgi Hari Minggu Pra Paskah V 20-21 Maret 2010
Sabtu, 20 Maret Misa Pk.18.00 WIB (0) Koor: Pius X Penyambut Jemaat : Mudika Wil IV Prodiakon: G. Eka Widada, J. Ricky Wattimena, E. Suyanto, Y. Supardi Lektor: Misdinar: Minggu, 21 Maret Misa Pk.06.00 WIB (1) Koor: Yustinus Penyambut Jemaat: Ratu Malaikat Prodiakon: FX. Soeparmono, A. Suwartoyo, Frans Ign. Pramana, FX. Sumardi Lektor: Misdinar: Misa Pk.08.00 WIB (2) Koor: Yoh. Pembaptis Penyambut Jemaat : Nikolas Prodiakon: M. Soedomo, Y. Menang Sembiring, G. Klemu Hala, JB. Lystyawan HW, V. Wadiyo, A.Y. Hendro Sugianto Lektor: Misdinar: Misa Pk.18.00 WIB (4) Koor: Yoh. De Britto Penyambut Jemaat : Aloysius Prodiakon: J. Setyadi Dalimartin, FX. Soejatno, Lesman JM Siregar, R. Sugeng Marsunu, Y. Subaryo Lektor: Misdinar: Bunga: Bunda Kristus STASI BMR SUKATANI Minggu, 20 Maret Misa pk.07.00 WIB Koor : Monika Penyambut Jemaat : Paskalis Prodiakon: T. Djoko Mulyatno, Th. Soegiyanto, Henry FP. Kesek, Ign. Kikim Jonni Lektor : Parkir: Mudika Stasi
Halaman 8
Jadwal Penghitungan Amplop dan Kotak APP Hari/Tanggal Minggu, 28 Februari Minggu, 07 Maret Minggu, 14 Maret Minggu, 21 Maret Minggu, 28 Maret Minggu, 4 April
Petugas Penghitung Wilayah II dan VIII Wilayah III dan IX Wilayah IV dan X Wilayah V dan XI Wilayah VI dan XII Wilayah I dan II
Tempat penghitungan: Gereja St. Thomas, pk.19.30 (setelah misa hari Minggu sore). Koordinator: Bidang PSE Paroki dan Seksi Sosial Panitia
Bingkisan Paskah (karitatif) Bingkisan Paskah (karitatif) untuk tiga warga dari setiap Lingkungan dapat diambil pada hari Minggu, 28 Maret pk.10.00 s/d 12.00
Kupon Bingkisan Anak
Ikut Lomba Yuuk!
Kupon Bingkisan Anak sudah dapat diambil oleh masing2 Ketua Wilayah I s/d XII di Sekretariat Paroki dengan Ibu Reni (hp: 0813-16781880) mulai Minggu, 7 Maret s/d 21 Maret setelah misa ke-2 (pk.09.30—10.30) dengan menyerahkan data anak mulai usia balita sampai dengan
Ayo adik2 dan Mudika, ikut yuuk…Lomba Paskah 2010: ▪ Lomba Puzzle untuk kelas 1 SMP s/d Mudika (setiap wilayah mengirimkan 5 org wakil), Minggu, 21 Maret, hub. Kak Tita (0818-880093. ▪ Lomba Mencari Telor Paskah usia TK s/d kelas IV SD, Minggu 4 April, hub. Kak
PEMBERITAHUAN PEMASANGAN IKLAN Apabila ada umat yang berminat untuk memasang iklan atau ucapan selamat di Warta Edisi Paskah 2010 dapat menghubungi melalui: 1. Ketua lingkungan Masing-masing 2. Sekretariat Panitia Paskah(Setiap selesai Misa Kedua hari Minggu) 3. Bpk. Krisdarmanto (08138477737) 4. Bpk. Hok Guan (0811821601) Warta Thomas Nomor 10 Tahun XIII