SAMBUTAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PEMBUKAAN SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA HOTEL ASTON, PONTIANAK, 6 JUNI 2012 Assalammualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh, Selamat pagi, Salam Sejahtera untuk kita semua Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Bapak Prof. Dr. Eko Prasojo yang kami hormati dan kami banggakan; Gubernur Kalimantan Barat dalam hal ini diwakili Sekretaris Daerah, Bapak Drs. M. Zeet Hamdy Assovie, MTM. yang kami hormati dan kami banggakan; Rektor Universitas Tanjungpura (UNTAN), Bapak Prof. Dr. Thamrin Usman, DEA dan Civitas Akademika yang kami hormati dan kami banggakan; Para Pembicara dan Moderator Seminar Nasional Pembangunan Karakter Bangsa, yang kami hormati Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Bapak Drs. Marselinus Kucay Apin yang saya hormati dan saya banggakan;
Para Pejabat dan Unsur Musyawarah Pimpinan Daerah Kalimantan Barat; Para peserta, undangan, dan hadirin yang kami hormati dan kami banggakan.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan YME karena dengan perkenan dengan ridho-Nya pada hari ini kita dapat bertemu dalam acara Seminar Nasional Pembangunan Karakter Bangsa di Hotel Aston, Pontianak, Kalimantan Barat. Dalam kesempatan yang berbahagia ini, ijinkanlah saya atas nama Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dengan segala kerendahan ahti menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Prof. Dr. Eko Prasojo berkenan hadir dan menjadi keynote speaker pada seminar ini dan kepada Gubernur Kalimantan Barat dalam hal ini diwakili Sekretaris Daerah Bapak Drs. M. Zeet Hamdy Assovie, MTM yang nanti berkenan untuk membuka secara resmi seminar ini. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Rektor Universitas Tanjungpura, Bapak Prof. Dr. Thamrin Usman, DEA dan seluruh jajarannya, Kepala
© Arsip Nasional Republik Indonesia
1
Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Kalimantan Barat dan seluruh jajarannya yang telah melaksanakan kerjasama dengan ANRI untuk menyelenggarakan seminar nasional ini, serta kepada seluruh pembicara dan moderator yang tidak kami sebut satu persatu sehingga seminar ini dapat terseleggara. Seminar Nasional Pembangunan Karakter Bangsa merupakan salah satu wujud nyata sumbangsih ANRI dalam upaya mengembangkan, memperkokoh dan memperkuat ketahanan bangsa dalam menghadapi globalisasi yang semakin tidak menentu. Seminar Nasional ini juga sejalan dengan Visi ANRI dalam menjadikan arsip sebagai simpul pemersatu bangsa dan Misi ANRI diantaranya melestarikan arsip sebagai memori kolektif dan jatidiri bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dan memberikan akses arsip kepada publik untuk kepentingan pemerintahan, pembangunan, penelitian dan ilmu pengetahuan bagi kesejahteraan rakyat sesuai peraturan perundang-undangan dan kaidah-kaidah kearsipan demi kemaslahatan bangsa. Hadirin yang kami hormati dan kami banggakan, I. Latar Belakang 1. Membangun jati diri, institusi dan membangun rasa kesatuan dan persatuan merupakan keharusan, karena semangat berbangsa, bermasyarakat dan ancaman disintegrasi bangsa, keutuhan NKRI. 2. Hal di atas disebabkan timbulnya krisis multi dimensi setelah runtuhnya Orde Baru telah membawa pengaruh yang besar terhadap semakin lemahnya rasa kepercayaan diri dalam berbangsa dan bernegara, sikap, ketergantungan, sikap apatis, inferioritas. 3. Menipisnya semangat nasionalisme dan patriotisme, berakibat melemahnya kemampuan bangsa dalam mengelola ciri keindonesiaan yang saling toleransi, saling menghormati, kekeluargaan dan kebersamaan 4. Sehingga menurun sikap, rasa cinta tanah air, bangsa dan negara Indonesia menimbulkan sikap kolusitas kelompok etnik, kedaerah dan keagamaan sehingga dapat menimbulkan konflik horizontal kegiatan separatisme, terorisme. Hadirin yang kami hormati dan kami banggakan, II. Akibat yang Timbul 1. Terjadi perubahan sikap hidup materialistik, individualistik, hedonistik dan presentik. 2. Orientasi hidup kekinian yang cenderung merupakan masa lalu dan mengabaikan masa depan
© Arsip Nasional Republik Indonesia
2
3. Pencerminan adanya pendangkalan rasa kesadaran sejarah (historical consciousness) 4. Perlu membangun kembali rasa kesadaran sejarah bangsa (national historical conciusness) 5. Dimana rekaman itu diperoleh? 6. Arsip dan fungsi sebagai rekaman sejarah masa lalu (guidance to the past)
Hadirin yang kami hormati dan kami banggakan, III. Program Pencitraan Arsip sebagai Sumber Sejarah (guidance the past) Sambutan Presiden RI pada acara Pembekalan Wawasan Kebangsaan kepada Peserta Pelayaran VI/2006 di Istana Negara, 11 Juli 2006 mengatakan bahwa “….Nasionalisme, Patriotisme, Wawasan Kebangsaan, Rasa Kebangsaan, Cinta Tanah Air adalah sesuatu yang harus kita kemas kini kan, kita aplikasikan, kita aktualisasikan menghadapi tantangan masa sekarang ini.” Sambutan Presiden Republik Indonesia Pada Acara “Puncak Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2010” Istana Negara, 11 Mei 2010 mengatakan Lima Topik dan Lima Isue Penting dalam Dunia Pendidikan Diantaranya yang Pertama adalah hubungan pendidikan dengan pembentukan watak, atau yang kita kenal dengan character building. Pada Rencana Aksi Nasional Pendidikan Karakter, Tahun 2010 “Pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati “. Berdasarkan berbagai kajian ilmiah, mata pelajaran sejarah memiliki potensi yang sangat besar untuk dijadikan sebagai media penanaman jiwa nasionalisme, patriotisme, dan membangun karakter bangsa untuk generasi kini dan akan datang. Untuk itulah ANRI menyusun suatu Program Peningkatan Semangat Nasionalisme dan Patriotisme Serta Penguatan Karakter Bangsa melalui Inovasi Visualisasi dan Pencitraan Arsip/Dokumen yang bernilai guna Kesejarahan Sebagai Bahan Pembelajaran di Sekolah Dasar dan Menengah Tahun 2010-2014. Hadirin yang kami hormati dan kami banggakan, Perubahan dan/ penambahan kurikulum yang diinginkan adalah Karakter bangsa khususnya pada generasi Muda/pelajar Indonesia yaitu berdasarkan Pancasila
© Arsip Nasional Republik Indonesia
3
Pada Risalah Pidato Bung Karno Pada Sidang Pertama Rapat Besar tanggal 1 Juni 1945, BPUPKI Acara Pembicaraan tentang Dasar Negara Indonesia menyampaikan sambutan/istilah Pantja Sila dari teman kita ahli bahasa. Sila artinya azas atau dasar dan di atas kalimat itulah kita mendirikan Negara Indonesia, kekal dan abadi Urutan Pancasila sesuai konsep Bung Karno pada Pidato Sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945: 1. Kebangsaan Indonesia 2. Internasionalisme, - atau peri-kemanusiaan 3. Mufakat, - atau demokrasi. 4. Kesedjahteraan Sosial Prinsip jang kelima hendaknja: Menjusun Indonesia Merdeka dengan Bertagwa kepada Tuhan Jang Maha Esa Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang disampaikan/disyahkan pada Rapat Panitia Kemerdekaan Indonesia dalam sidangnya pada tanggal 18, boelan 8, tahun 2605 (1945 M), di Gedung Komonfu. “....... maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawatan/ Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.” Hadirin yang kami hormati dan kami banggakan, IV. Undang Undang Nomor 43 Tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 Perlu kami sampaikan di sini kita dapat bersyukur telah mempunyai Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan mempunyai Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan. 1. Pasal 3 Huruf f UU No. 43 Tahun 2009: Penyelenggaraan kearsipan bertujuan untuk: f. menjamin keselamatan dan keamanan arsip sebagai bukti pertanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara 2. Pasal 59 (1) UU No. 43 Tahun 2009
© Arsip Nasional Republik Indonesia
4
Pengelolaan arsip statis dilaksanakan untuk menjamin keselamatan arsip sebagai pertanggungjawaban nasional bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hadirin yang kami hormati dan kami banggakan, Akhirnya kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan konstribusi terutama kepada Wakil Menteri PAN dan RB, Bapak Prof. Dr. Eko Prasojo dan kepada Gubernur Kalimantan Barat dalam hal ini diwakili Sekretaris Daerah Bapak Drs. M. Zeet Hamdy Assovie, MTM yang nanti berkenan memberi sambutan sekaligus membuka secara resmi seminar ini. Kepada Rektor UNTAN Bapak Prof. Dr. Thamrin Usman, DEA. dan jajarannya. Kepada para pembicara, dan moderator yang telah memberikan sumbangan pemikiran dalam Seminar Nasional Pembangunan Karakter Bangsa ini. Hanya ALLAH SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa yang dapat membalas segala kebaikan ini. Wassalamualaikum Wr. Wb. Pontianak, 6 Juni 2012 Kepala, M. Asichin
© Arsip Nasional Republik Indonesia
5