Volume 9 No. 1 April 2017
PERBEDAAN PRODUKTIVITAS DAN KEUNTUNGAN USAHATANI PADI SAWAH (Oryza sativa, L) DENGAN CARA PEMUPUKAN BERBEDA DI KELOMPOK TANI TUNAS HARAPAN IV DESA UJUNGARIS KECAMATAN WIDASARI KABUPATEN INDRAMAYU PADA MUSIM TANAM 2015 Oleh : Iin Mutmainah, Neneng Sri Mulyati Alumni Program Studi Agribisnis, Program Studi Agroteknologi Universitas Wiralodra Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui : 1). Perbedaan produktivitas usahatani padi sawah (Oryza sativa, L) dengan cara pemupukan tonclo dan tebar. 2). Perbedaan keuntungan usahatani padi sawah (Oryza sativa, L) dengan cara pemupukan tonclo dan tebar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei dan desain penelitiannya survei eksplanatori. Metode survei eksplanatori adalah metode penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel penelitian dengan penelitian pengujian hipotesis. Berdasarkan hasil penelitian bahwa: 1). Tidak terdapat perbedaan nyata antara produktivitas usahatani padi sawah (Oryza sativa, L) dengan cara pemupukan tonclo dan tebar. 2) Tidak terdapat perbedaan keuntungan nyata antara usahatani padi sawah (Oryza sativa, L) dengan cara pemupukan tonclo dan tebar. Kata kunci : produktivitas, keuntungan, cara pemupukan tonclo, cara pemupukan tebar PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang mempunyai areal pertanian yang luas dan sumber daya alam melebihi negara-negara lain yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, karena itu Indonesia dikenal dengan negara Agraris. Indramayu merupakan daerah yang sebagian besar petani menjalankan usahatani padi, tetapi sekarang sudah banyak petani di Indramayu yang tidak hanya berusahatani padi, melainkan berusahatani holtikultura dan palawija. Dalam berusahatani padi terdapat komponen yang mempengaruhi pendapatan petani itu sendiri, diantaranya: jumlah produksi, harga jual, dan biayabiaya yang dikeluarkan petani dalam pertaniannya. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produksi dan pendapatan petani, yaitu pemupukan. Pemupukan merupakan cara yang dapat dilakukan untuk memenuhi ketersediaan unsur hara tanah yang dibutuhkan tanaman. Dengan adanya pemupukan, tanaman dapat tumbuh optimal dan berproduksi maksimal. Terdapat cara-cara yang dapat dilakukan dalam pemupukan, pada masyarakat banyak dikenal dengan cara
pemupukan tonclo dan tabur. Pemupukan tonclo adalah penempatan pupuk dengan cara pupuk ditempatkan secara khusus ke dalam lubang atau alur yang sudah dipersiapkan lebih dahulu. Pemupukan tebar adalah pemupukan dengan cara ditebarkan langsung ke permukaan tanah. Bisa juga dilakukan pada tanaman yang sudah tumbuh (side dress) atau langsung ditebarkan ke tanaman (top dress). Kelemahan dari cara ini adalah pemupukannya akan lebih boros. Selain itu, pupuk juga sulit mencapai daerah perakaran tanaman karena hanya bisa mencapai permukaan tanah (Agromedia, 2007). Desa Ujungaris mempunyai 4 kelompok tani, yaitu Tunas Harapan I, II, III dan IV, kelompok tani tersebut menerapkan cara pemupukan tonclo dan tebar. Tetapi, dari ke empat kelompok tani, yang paling banyak menerapkan cara pemupukan tonclo dan tebar yaitu kelompok tani Tunas Harapan IV. Oleh karena itu, penulis tertarik meneliti petani yang menjalankan usahatani padi dengan cara pemupukan tonclo dan tebar pada kelompok tani Tunas Harapan IV. 16
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS WIRALODRA
Volume 9 No. 1 April 2017
Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Mengetahui perbedaan produktivitas usahatani padi sawah (Oryza sativa, L) dengan cara pemupukan tonclo dan tebar. 2. Mengetahui perbedaan keuntungan usahatani padi sawah (Oryza sativa, L) dengan cara pemupukan tonclo dan tebar. KAJIAN PUSTAKA Pertanian. Menurut Hadisapoetra (1991), bahwa usahatani dikatakan berhasil memenuhi syarat sebagai berikut: a. Usahatani dapat menghasilkan pendapatan yang cukup untuk membayar semua pembelian sarana produksi termasuk biaya angkut dan administrasi, membayar bunga modal yang ditanamkan, termasuk pembayaran sewa tanah dan penyusutan alat-alat produksi. b. Usahatani harus dapat menghasilkan pendapatan yang cukup untuk dapat membayar upah tenaga kerja yang dibayar atau dalam bentuk lain. Pembangunan pertanian memiliki arti penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus meningkatkan petani baik melalui penerimaan sebagian nilai tambah dari proses lanjutan secara berkesinambungan, penciptaan kesempatan kerja yang memadai di pedesaan, maupun peningkatan ekspor non migas (Sutawi, 2002). Menurut Assauri (2007) Produksi adalah merupakan segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang dan jasa. Selain itu produksi dapat juga diartikan sebagai kegiatan menghasilkan barang maupun jasa atau kegiatan menambah nilai kegunaan atau manfaat suatu barang. Menurut Heady (2002) produktivitas adalah rasio dari total output dengan input yang dipergunakan dalam produksi.
Dalam analisis usahatani ada dua pendapatan yaitu: a. Pendapatan Kotor Usahatani (Gross Farm Income) Pendapatan usahatani kotor adalah nilai total dari hasil yang diperoleh dikalikan dengan harga per satuan berat yang berlaku. Penerimaan yang diperoleh berhubungan dengan hasil yang terjual. Semakin banyak hasil yang terjual maka semakin banyak pula penerimaan yang diperoleh (Mubyarto, 1991). b. Pendapatan Bersih (Net Farm Income) Menurut Soekartawi et al. (1986), keuntungan bersih usahatani merupakan selisih antara penerimaan total dengan pengeluaran total. Secara sistematis dapat ditulis sebagai berikut: PB = PK – TBP Keterangan : PB = Pendapatan Keuntungan (Rp/ha)
Usahatani
atau
PK = Total Penerimaan (Rp/ha) TBP (Rp/ha)
= Total Biaya Produksi
Hipotesis dari penelitian ini adalah : 1. Diduga terdapat perbedaan produktivitas usahatani padi dengan cara pemupukan tonclo dan tebar. 2. Diduga terdapat perbedaan keuntungan usahatani padi dengan cara pemupukan tonclo dan tebar. METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian ini menggunakan metode survei dan desain penelitiannya survei eksplanatori. Sebuah penelitian eksplanatori menurut Singarimbun dan Effendi (1995) merupakan penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel penelitian dengan pengujian hipotesa. Di dalam penelitian eksplanatori, pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode survei, yaitu penelitian yang dilakukan 17
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS WIRALODRA
Volume 9 No. 1 April 2017
untuk memperoleh fakta-fakta mengenai fenomena-fenomena yang ada di dalam obyek penelitian dan mencari keterangan secara aktual dan sistematis. Rancangan Analisis Rancangan Uji Hipotesis
Data
normal Z. Berdasarkan jumlah populasi petani responden, maka dalam penelitian ini uji U yang digunakan adalah uji U sampel besar, dengan rumus :
dan
=
Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Besarnya biaya total (Total Cost = TC) usahatani padi dengan rumus : TC = FC + VC Keterangan : Total Cost = Biaya total (Rp) Fixed Cost = Biaya tetap (Rp) Variabel Cost = Biaya variabel (Rp) 2. Besarnya penerimaan total (Total Revenue = TR) usahatani padi dihitung dengan rumus : TR = Y.H Keterangan : Total Revenue = Penerimaan total usahatani (Rp) Y : Hasil produksi usahatani (Ku) H :Harga jual hasil produksi usahatani (Rp/Ku) 3. Besarnya produktivitas usahatani padi ditentukan dengan rumus: Hasilproduksi Produktivitas = Luaslahan 4. Besaranya keuntungan usahatani padi ditentukan dengan rumus : Π = TR – TC Keterangan : Π = Keuntungan Total Revenue = Penerimaan total (Rp) Total Cost = Biaya total (Rp) Uji U Uji ini digunakan untuk menguji perbandingan dua perlakuan atau uji perbandingan suatu perlakuan terhadap kontrol, nilai pengamatan kedua sampel minimal berskala ordinal (Wijaya, 2003). Ada dua macam teknik dalam uji U ini, yaitu uji U untuk sampel kecil dimana n ≤ 20 dan uji U untuk sampel besar bila n > 20 dengan menggunakan pendekatan
⁄ n n )
( √ ⁄
n
n
n
n1
: Jumlah sampel kelompok 1 (Petani Dengan Cara Pemupukan Tonclo) n2 : Jumlah sampel kelompok 2 (Petani Dengan Cara Pemupukan Tabur) ∑ R1 : Jumlah ranking dalam kelompok 1 ∑ R2 : Jumlah ranking dalam kelompok 2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kelompok Tani Tunas Harapan IV Desa Ujungaris Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu, dimulai bulan Maret sampai dengan Juli 2015. HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN
DAN
Usahatani Padi Pemupukan Tonclo
Cara
Sawah
Dalam usahatani padi sawah terdapat biaya produksi. Biaya produksi merupakan semua biaya atau pengorbanan yang diperlukan untuk menghasilkan suatu produk. Biaya produksi menurut fungsi dan jenisnya terbagi atas biaya tetap dan biaya variabel. a. Biaya Tetap Biaya tetap merupakan jenis biaya yang besar kecilnya tidak mempengaruhi pada besar kecilnya produksi. Biaya tetap dalam usahatani padi sawah cara pemupukan tonclo meliputi biaya sewa lahan, PBB, penyusutan alat dan bunga modal. adi sawah cara pemupukan tonclo dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
18 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS WIRALODRA
Volume 9 No. 1 April 2017
Tabel 2. Rata-rata Biaya Tetap Cara Pemupukan Tonclo
Tabel 3. Rata-rata Biaya Variabel Cara Pemupukan Tonclo No
No
Komponen Biaya
1
Sewa Lahan
2
PBB
3
Pengairan
4
Penyusutan
Besarnya Biaya (Rp)
Persentase (%)
Bunga Modal Jumlah
Besar Biaya (Rp)
Persentase (%)
1
Benih
192.244,90
2,5
2
Pupuk
1.135.747,45
14,5
167.857,14
2,2
14.000.000,00
89,3
3
Pestisida
79.000,00
0,5
4
Tenaga Kerja
6.305.185,66
80,8
200.000,00
1,3
Jumlah
7.801.035,15
100
62.372,45
0,4
Sumber : Data Primer, diolah
Alat 5
Komponen Biaya
1.328.004,46
8,5
15.669.376,91
100,00
Sumber : Data Primer, diolah Berdasarkan tabel 2 di atas, menunjukkan bahwa rata-rata biaya tetap cara pemupukan tonclo sebesar Rp 15.660.376,90 /ha. Dan komponen biaya terbesar digunakan untuk biaya sewa lahan padi sawah yaitu Rp 14.000.000/ha.
c. Biaya Total Biaya total adalah keseluruhan biaya yang diperoleh dari hasil penjumlahan antara biaya tetap dan biaya variabel. Besarnya rata-rata biaya total usahatani padi sawah cara pemupukan tonclo dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4. Rata-rata Biaya Total Cara Pemupukan Tonclo No
b. Biaya Variabel Biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya mempengaruhi besar kecilnya produksi, atau biaya yang habis dalam satu kali pakai. Biaya variabel usahatani padi sawah cara pemupukan tonclo meliputi biaya pengadaan sarana produksi pertanian (benih, pupuk, pestisida), dan tenaga kerja. Besarnya ratarata biaya variabel usahatani padi sawah cara pemupukan tonclo dapat dilihat pada tabel 3. Berdasarkan Tabel 3 , dapat diketahui rata-rata biaya variabel usahatani padi sawah cara pemupukan tonclo adalah sebesar Rp 7.801.035,15/ha. Sedangkan komponen biaya terbesar digunakan untuk biaya tenaga kerja yaitu sebesar Rp 6.305.185,66/ha.
1 2
Komponen Biaya Biaya Tetap
15.660.376,91
Persentase (%) 66,7
Biaya Variabel
7.801.035,15
33,3
Jumlah
23.461.412,06
100
Besaran Biaya
Sumber : Data Primer, diolah Berdasarkan Tabel 4 di atas, dapat diketahui rata-rata biaya total usahatani padi sawah cara pemupukan tonclo adalah Rp 23.461.412,05/ha, dengan rincian biaya tetap sebesar Rp 15.660.376,90/ha dan biaya variabel sebesar Rp 7.801.035,15/ha. d.
Penerimaan Penerimaan usahatani merupakan hasil perkalian antara produksi yang dihasilkan dengan harga jual per satuan produk. Besarnya rata-rata penerimaan usahatani padi sawah cara pemupukan tonclo dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 19
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS WIRALODRA
Volume 9 No. 1 April 2017
Tabel
5. Rata-rata Penerimaan Cara Pemupukan Tonclo
1
Komponen Biaya Produksi
2
Harga Jual
3
Penerimaan
No
Nilai
Satuan
64,32
Ku
204.081,63
Rp/Ku
25.728.869,05
Rp
Sumber : Data Primer, diolah Berdasarkan tabel 5 di atas, dapat diketahui rata-rata produksi usahatani padi sawah cara pemupukan tonclo yaitu 64,32/ha dengan harga jual Rp 204.081,63/ku, maka dapat diperoleh ratarata penerimaan sebesar Rp 25.728.869,05/ha. e. Produktivitas Produktivitas adalah besaran yang menyatakan perbandingan hasil produksi per luas lahan. Besarnya rata-rata produktivitas usahatani padi sawah cara pemupukan tonclo dan tabur dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 6. Rata-rata Produktivitas Cara Pemupukan Tonclo Komponen Biaya 1 Produksi 2 Luas Lahan 3 Produktivitas
No
Nilai 126,07 1,96 64,23
Satuan Ku Ha Ku/Ha
Sumber : Data Primer, diolah Berdasarkan tabel 6 di atas, dapat diketahui rata-rata produksi cara pemupukan tonclo sebesar 126,07 Ku dengan luas lahan rata-rata 1,96 Ha. Sehingga rata-rata produktivitasnya 64,23 Ku/Ha.
f. Keuntungan Keuntungan usahatani padi adalah selisih antara nilai penerimaan total usahatani padi dengan biaya total. Besarnya keuntungan usahatani padi sawah cara pemupukan tonclo Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 7. Rata-rata Keuntungan Cara Pemupukan Tonclo No
Komponen Biaya
Besaran Biaya (Rp)
1
Penerimaan
25.728.869,05
2
Biaya Total
23.461.412,05
3
Keuntungan
2.267.457,00
Sumber : Data Primer, diolah Berdasarkan tabel 7 di atas, dapat diketahui rata-rata penerimaan sebesar Rp 25.728.869,05/ha dan biaya total sebesar Rp 23.461.412,05/ha Sehingga rata-rata keuntungan nya sebesar Rp 2.267.457/ha. Usahatani Padi Sawah Cara Pemupukan Tebar Dalam usahatani padi sawah terdapat biaya produksi. Biaya produksi merupakan semua biaya atau pengorbanan yang diperlukan untuk menghasilkan suatu produk. Biaya produksi menurut fungsi dan jenisnya terbagi atas biaya tetap dan biaya variabel. a. Biaya Tetap Biaya tetap merupakan jenis biaya yang besar kecilnya tidak mempengaruhi pada besar kecilnya produksi. Biaya tetap dalam usahatani padi sawah cara pemupukan tabur meliputi biaya sewa lahan, PBB, pengairan, penyusutan alat dan bunga modal. dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
20 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS WIRALODRA
Volume 9 No. 1 April 2017
Tabel 8. Rata-rata Biaya Tetap Cara Pemupukan Tebar No
Komponen Biaya
Besar Biaya (Rp)
Persentase (%)
1
Sewa Lahan
14.000.000,00
89,08
2
PBB
70.000,00
0,45
3
Pengairan
200.000,00
1,27
4
Penyusutan Alat
86.665,60
0,55
5
Bunga Modal
1.359.949,27
8,65
Jumlah
15.716.614,87
100
Sumber : Data Primer, diolah Berdasarkan tabel 8 di atas, menunjukkan bahwa rata-rata biaya tetap cara pemupukan tebar sebesar Rp 15.716.065,54 /ha. Dan komponen biaya terbesar digunakan untuk biaya sewa lahan padi sawah yaitu Rp 14.000.000/ha. b. Biaya Variabel Biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya mempengaruhi besar kecilnya produksi, atau biaya yang habis dalam satu kali pakai. Biaya variabel usahatani padi sawah cara pemupukan tabur meliputi biaya pengadaan sarana produksi pertanian (benih, pupuk, pestisida), dan tenaga kerja. Besarnya ratarata biaya variabel usahatani padi sawah cara pemupukan tebar dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 9. Rata-rata Biaya Variabel Cara Pemupukan Tebar Komponen Biaya
Besar Biaya (Rp)
Persentase (%)
1
Benih
1.021.440,00
12,29
2
Pupuk
694.176,00
8,35
3
Pestisida
363.619,20
4,38
4
Tenaga Kerja
6.229.920,36
74,98
8.309.155,56
100
No
Jumlah
Sumber : Data Primer, diolah
Berdasarkan tabel 9 di atas, dapat diketahui rata-rata biaya variabel usahatani padi sawah cara pemupukan tebar adalah sebesar Rp 8.309.155,56/ha. Sedangkan komponen biaya terbesar digunakan untuk biaya tenaga kerja yaitu sebesar Rp 6.229.920,36/ha. . c. Biaya Total Biaya total adalah keseluruhan biaya yang diperoleh dari hasil penjumlahan antara biaya tetap dan biaya variabel. Besarnya rata-rata biaya total usahatani padi sawah cara pemupukan tebar dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 10. Rata-rata Biaya total Cara Pemupukan Tebar Komponen Biaya
Besaran Biaya
1
Biaya Tetap
15.716.614,87
65,42
2
Biaya Variabel
8.309.155,56
34,58
No
Persen (%)
Sumber : Data Primer, diolah Berdasarkan tabel 10, dapat diketahui rata-rata biaya total usahatani padi sawah cara pemupukan tebar sebesar Rp 24.025.770,42/ha,dengan rincian biaya tetap sebesar Rp 15.716.614,87/ha dan biaya variabel sebesar Rp 8.309.155,56/ha. d. Penerimaan Penerimaan usahatani merupakan hasil perkalian antara produksi yang dihasilkan dengan harga jual per satuan produk. Besarnya rata-rata penerimaan usahatani padi sawah cara pemupukan tebar dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 11. Rata-rata Penerimaan Cara Pemupukan Tebar
1
Komponen Biaya Produksi
2
Harga Jual
3
Penerimaan
No
Nilai
Satuan
64,23
Ku
241.920,00
Rp/Ku
25.692.098,13
Rp
Sumber : Data Primer, diolah 21 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS WIRALODRA
Volume 9 No. 1 April 2017
Berdasarkan tabel 11 di atas, dapat diketahui rata-rata produksi usahatani padi sawah cara pemupukan tebar adalah 64,23 ku/ha dengan harga jual Rp 241.920,00/ku, maka dapat diperoleh ratarata penerimaan sebesar Rp 25.692.098,13/ha.
Berdasarkan tabel 13 di atas dapat diketahui rata-rata penerimaan per ha sebesar Rp 25.692.098,13/ha dan biaya total Rp 24.025.770,42/ha. Sehingga ratarata keuntungannya yaitu Rp 1.666.327/ha.
e. Produktivitas Produktivitas adalah besaran yang menyatakan perbandingan hasil produksi per luas lahan. Besarnya rata-rata produktivitas usahatani padi sawah cara pemupukan tebar dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Analisis Uji U merupakan uji statistik yang berguna untuk menguji signifikansi perbedaan antara dua populasi dengan menggunakan sampel yang ditarik dari populasi yang sama. Dalam penelitian ini uji dilakukan dengan menggunakan Aplikasi SPSS 16 dan yang akan di uji adalah produktivitas dan keuntungan.
Tabel 12. Rata-rata Produktivitas Cara Pemupukan Tebar
Produktivitas
No
Komponen Biaya
1
Produksi
2 3
Nilai
Satuan
106,2
Ku
Luas Lahan
1,65
Ha
Produktivitas
64,7
Ku/Ha
Sumber : Data Primer, diolah Berdasarkan tabel 12 di atas dapat di ketahui rata-rata produksi per ha sebesar 106,2 Ku dengan luas lahan 1,65 ha. Sehingga rata-rata produktivitasnya 64,7 Ku/Ha. f. Keuntungan Keuntungan usahatani padi adalah selisih antara nilai penerimaan total usahatani padi dengan biaya total. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel. 13. Keuntungan Rata-rata Cara pemupukan Tebar No
Komponen Biaya
Besaran Biaya
1 Penerimaan
25.692.098,13
2 Biaya Total 3 Keuntungan
24.025.770,42 1.666.327,71
Sumber : Data Primer, diolah
Analisis Uji U
Hipotesis : H0 : µTc = µTb (Tidak terdapat perbedaan produktivitas) H1 : µTc ≠ µTb (Terdapat perbedaan produktivitas) Taraf nyata : 0,05 Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, hasil analisis statistik U MannWhitney dengan nilai U=135,5, statistik Jumlah Ranking Bertanda Wilcoxon W (Wilcoxon Rank Sum W Test) dengan nilai W=188,5 dan statistik z dengan nilai z = -0,054. Nilai statistik W=188,5 diperoleh dari hasil perhitungan Uji U Mann-Whitney dimana W merupakan jumlah rangking pada sampel dengan ukuran sampel paling kecil. Ukuran sampel untuk n1 = 10 dan n2 = 27. Dengan demikian nilai W = ∑ R1 = 188,5. Nilai probabilitas untuk uji dua pihak berdasarkan statistik U sebesar p = 0,960 dan berdasarkan statistik z sebesar p = 0,957. Karena nilai 0,957 > 0,05, maka disimpulkan untuk menerima H0, bahwa tidak terdapat perbedaan produktivitas usahatani padi sawah antara cara pemupukan tonclo dan cara pemupukan tebar. Untuk lebih jelasnya mengenai Uji U untuk produktivitas dapat dilihat pada Lampiran 22. Keuntungan Hipotesis : 22
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS WIRALODRA
Volume 9 No. 1 April 2017
H0 : µTc = µTb (Tidak terdapat perbedaan keuntungan) H1 : µTc ≠ µTb (Terdapat perbedaan keuntungan) Taraf nyata : 0,05
produktivitas dan keuntungan antara cara pemupukan tonclo dan tebar. Oleh karena itu, petani dapat menjalankan usahataninya dengan cara pemupukan sesuai dengan keinginan petani itu sendiri.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, hasil analisis statistik U MannWhitney dengan nilai U=76, statistik Jumlah Ranking Bertanda Wilcoxon W (Wilcoxon Rank Sum W Test) dengan nilai W=454 dan statistik z dengan nilai z = -2,018. Nilai statistik W=454 diperoleh dari hasil perhitungan Uji U MannWhitney dimana W merupakan jumlah rangking pada sampel dengan ukuran sampel paling kecil. Ukuran sampel untuk n1 = 10 dan n2 = 27. Dengan demikian nilai W = ∑ R1 = 454. Nilai probabilitas untuk uji dua pihak berdasarkan statistik U sebesar p = 0,044 dan berdasarkan statistik z sebesar p = 0,044. Karena nilai 0,044 > 0,05, maka disimpulkan menerima H0, bahwa tidak terdapat perbedaan keuntungan usahatani padi sawah cara pemupukan tonclo dan cara pemupukan tebar.
DAFTAR PUSTAKA
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Bahwa tidak terdapat perbedaan nyata antara produktivitas usahatani padi dengan cara pemupukan tonclo dan tebar. 2. Bahwa tidak terdapat perbedaan nyata antara keuntungan usahatani padi dengan cara pemupukan tonclo dan tebar.
Adiwilaga, A., 1972. Ilmu Usahatani. Penerbit Alumni Bandung. Assauri, Sofyan. 2006. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Balai Penyuluhan Pertanian Widasari 2013. Luas Lahan, Produksi dan Jumlah Kelompok Tani Kecamatan Widasari. Hadisapoetra, S. 1991. Biaya dan Pendapatan di Dalam Usahatani. Departemen Ekonomi Pertanian, Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. Heady, O.E., dan J.H. Dillon, 2002. Agricultural Production. Ames, Iowa: Iowa State University Press. Mubyarto, 1995. Pengantar Ilmu Ekonomi Pertanian. LP3ES, Jakarta. Redaksi Agromedia, 2007. Petunjuk Pemupukan. PT Agromedia Pustaka, Jakarta. Singarimbun, M. Effendi, 1995. Metode Penelitian Survei. LP3S, Jakarta, Indonesia. Soekartawi, 1995, Ilmu Usaha Tani dan Penelitian Untuk Pengembangan Petani Kecil, UI – Press, Jakarta Sutawi, 2002. Manajemen Agribisnis. Bayu Medu, UMM Press. Walpole, Ronald E, 1992. Pengantar Statistik, PT. Gramedia Pustaka Utama,Jakarta.
Saran Berdasarkan hasil pembahasan dan simpulan yang diperoleh, maka ada hal-hal yang patut disarankan adalah bahwa berdasarkan nilai produktivitas dan keuntungan yang diperoleh melalui hasil analisis yang dilakukan, ternyata tidak terdapat perbedaan nyata antara 23 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS WIRALODRA