JEM17 Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 1 - 16
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016
ANALISIS PENJADWALAN PROYEK UNTUK MENGOPTIMALKAN WAKTU DAN BIAYA PENYELESAIAN PADA PT. DIMENSI ARSITEKTUR INDONESIA 1
Moch. Narowi1, Ulfi Pristiana2 Alumni Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya 2 Dosen fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya 1
[email protected] ,
[email protected]
ABSTRACT One of the constraints experienced in the implementation of the project company is discrepancy between the schedule of the project implementation plan with the state of the field, causing a delay in its completion, so the effect on the cost of the project increased. This research was conducted by taking data time shedule of PT. Dimensi Arsitektur Indonesia has undertaken the maintenance and painting of Tugu Pahlawan Surabaya. From these data it can be calculated by using the critical path CPM (Crithical Path Method) and software programs. On the use of CPM (Crithical Path Method) stages of completion which is preparing an action plan, arrange network, determine the forward and backward calculation, determining the spare time of calculation. The project which is the object of the study authors is the maintenance and painting of Tugu Pahlawan Surabaya that has been done by PT. Architectural Dimensions Indonesia. PT. Architectural Dimensions Indonesia is a consulting services company serving residential, lanscaping and interior but also engaged in the drainage and road sector. In the drafting of planning time and costs during the company only relied on the experience of work done on the previous project. From the planning that has been done by the company, then do research to find out whether the plans made the company so far has been optimal. The research method using descriptive research where data collected by the researchers by means of direct observation of companies and interviews, then from the data obtained researchers performed data processing and analysis, so as to obtain an overview of the planning time and costs that may be considered by companies as well as can be to be completed by the company. Based on the results of research and calculations by network planning using CPM (crithical path method), it can be concluded that the planning time and cost network planning to use it by using critical path method CPM appropriate to be applied in the company at the time of planning and project cost, because it optimizes the time and cost of the project. More efficient project time 6 days or by 9.67% and the cost of the project is also efficient Rp 17,709,597.6 or equal to 9.67%. Keywords: Project Scheduling, CPM, Optimization dapat merealisasikannya. Selain itu
Pendahuluan Pada era modern saat ini pembangunan sudah banyak dilakukan dimana–mana pada berbagai sektor, mulai dari pembangunan hingga renovasi.
Semua
ini
sangatlah
mem-
butuhkan tenaga dan pikiran untuk
dalam pelaksanaannya membutuhkan waktu dan biaya yang juga harus terencana agar pembangunannya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, yang paling berperan penting dalam hal ini adalah jasa kontraktor. Dalam setiap 1
JEM17 Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 1 - 16
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016
pelaksanaan, seorang manajer proyek
pelaksanaan proyek dengan keadaan
harus bisa mengetahui tentang apa
dilapangan
saja yang dibutuhkan dalam suatu
lambatan dalam penyelesaiannya, yang
pelaksanaan proyek mulai dari tahap
akhirnya berpengaruh terhadap biaya
perencanaan,
pekerja
proyek
yang
proyek, serta bahan–bahan yang akan
Selain
bertambahnya
digunakan dalam proses pelaksanaan
sahaan juga dirugikan dengan kom-
proyek yang akan dilakukan. Proyek
plain dari konsumen yang tidak puas
sifatnya dinamis, tidak rutin, multi
dengan kinerja PT. Dimensi Arsitektur
kegiatan
yang
Indonesia yang selama ini menjalankan
berubah–ubah, serta memiliki siklus
aktivitas proyek hanya berdasarkan
yang pendek, aktivitasnya ditentukan
urut–urutan
dengan jelas kapan dimulai dan kapan
keputusan untuk melaksanakan proyek
berakhir, serta adanya pembatasan
maka aktivitas pekerjaan akan berjalan
dana
begitu saja secara alamiah.
pembiayaan,
dengan
untuk
intensitas
menjalankan
aktivitas
proyek tersebut.
Dimensi
mengerjakan
Arsitektur
terjadi
semakin
saja.
Tanpa
Dalam menjalankan usahanya, PT.
sehingga
keter-
bertambah. biaya
Setelah
peru-
adanya
adanya
penjadwalan
aktivitas yang pasti,
yang berarti
Indonesia
tidak ada patokan titik awal dan titik
beberapa pelaksanaan
akhir pelaksanaan setiap aktivitas yang
proyek, mulai dengan proyek fisik
memungkinkan
hingga proyek dalam bentuk penga-
aktivitas
wasan. Selama ini perusahaan me-
habiskan waktu cukup lama, akibatnya
nentukan
dibutuhkan
terjadi penundaan beberapa aktivitas
hanya berpedoman pada perencanaan
baru yang dapat dilaksanakan bila
yang
waktu yang
telah
adanya
pelaksanaan
beberapa
yang
meng-
disusun
berdasarkan
aktivitas pendahulunya telah selesai.
urutan–urutan kegiatan
yang dibuat
Hal ini menjadi faktor utama yang
sehingga
menyebabkan waktu dan biaya pelak-
berdasarkan
pengalaman,
didalam penyusunannya perusahaan
sanaan
mengalami
dan
pemborosan waktu serta biaya yang
setiap kendala yang dihadapi berbeda
diakibatkan oleh mundurnya waktu
sesuai dengan jenis proyek
pada
beberapa
kendala
yang
tidak
saat
optimal.
pelaksanaan
Terjadinya
proyek,
dilaksanakan. Salah satu kendala yang
sehingga perusahaan akan mengalami
dialami dalam pelaksanaan proyek
kerugian untuk mendapatkan keuntu-
perusahaan sesuaian
yaitu antara
adanya
ketidak
ngan yang lebih besar. Berdasarkan
jadwal
rencana
dari uraian latar belakang masalah 2
JEM17 Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 1 - 16
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016
diatas, maka rumusan masalah yang
dapat membantu manajer memastikan
akan diteliti sebagai berikut
bahwa :
(1) Bagaimana pelaksanaan penjad-
(1) Semua kegiatan telah direncanakan
walan proyek yang optimal pada PT.
(2) Urutan kinerja telah diperhitungkan
Dimensi Arsitektur Indonesia ? (2)
(3) Perkiraan waktu kegiatan telah
Bagaimana penggunaan biaya proyek
dicatat (4) Keseluruhan waktu proyek
penyelesaian yang optimal ? Tujuan
telah dibuat.
Penelitian ini: (1) Untuk menentukan
Network planning (jaringan kerja)
pelaksanaan
penye-
Jaringan adalah kerangka dari sistem
yang optimal. (2)
informasi proyek yang akan digunakan
Untuk menentukan bagaimana biaya
dalam pengambilan keputusan dengan
penyelesaian proyek yang optimal.
memperhatikan
penjadwalan
lesaian proyek
waktu
biaya,
dan
performansi (Nurhayati, 2010, 35). Tinjauan Pustaka
Jaringan berisi tampilan grafis dari
Penjadwalan Proyek
aliran dan urutan tiap pekerjaan.
Penjadwalan proyek meliputi pengurutan
dan
pembagian
waktu
Komponen yang digunakan dalam model network mempunyai pengertian-
untuk seluruh kegitan proyek. Pada
pengertian
penjadwalan proyek orang, uang, dan
diuraikan sebagai berikut :
bahan dihubungkan untuk masing–
masing kegiatan satu dengan yang
keseluruhan pekerjaan yang dilaksana-
lainnya. Penjadwalan proyek meliputi :
kan, aktivitas mengkonsumsi waktu
pengurutan
waktu
dan sumber daya serta mempunyai
untuk seluruh kegiatan proyek. Pada
waktu mulai dan waktu berakhirnya
tahap ini manajer memutuskan berapa
(Handoko, 2000,402). Maka dari itu
banyak orang yang diperlukan pada
tidak perlu menggunakan skala dalam
tiap tahap produksi. (Heizer, Jay dan
menggambarkan
Render,
Suatu
tersebut. Kepala anak panah menun-
pendekatan penjadwalan proyek yang
jukkan arah jalur rangkaian/urutan
populer
proses.
dan
Barry,
adalah
pembagian
2006,75).
Diagram
Gantt
standar,
yang
dapat
Aktivitas, merupakan bagian dari
garis
anak
panah
memungkinkan
Kejadian/event, menandai permulaan
manajer mengamati kemajuan dari tiap
dan akhir suatu kegiatan. Biasanya
kegiatan, untuk mengetahui dan mena-
kejadian/event
ngani area permasalahan. Merupakan
suatu lingkaran atau nodes dan diberi
cara untuk memperendah biaya yang
nomor, dengan nomor-nomor yang
Diagram
Gantt
digambarkan dengan
3
JEM17 Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 1 - 16 lebih kecil bagi
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016
kejadian-kejadian
dahulu, di tahun 1957 sebagai alat yang
yang mendahuluinya. Dalam jaringan,
dikembangkan oleh J. E. Kelly dari
setiap aktivitas menghubungkan dua
Remington Rand dan M. R. Walker
kejadian (Handoko, 2000,402).
dari DuPont untuk membantu pemba-
Dalam
penggambaran
diagram
ngunan dan pemeliharaan pabrik kimia
jaringan, CPM menggunakan AOA
di DuPont (Heizer, Jay dan Render,
(Activity
akan
Barry, 2006). Secara terpisah, PERT
sebagai
dikembangkan di tahun 1958 oleh
On
menggunakan
Arrow), anak
yang
panah
simbol dari kegiatan. Sedangkan PERT
Booz, Allen, dan Hamilt
menggunakan
on untuk U.S. Navy (Angkatan Laut
pendekatan
AON
(Activity On Node), yang menggunakan lingkaran
simbol
Meskipun PERT dan CPM
kegiatan. Pertimbangannya disebabkan
berbeda pada beberapa hal dalam
karena PERT hanya mempertimbang-
terminologi dan pada konstruksi jarin-
kan
saja,
gan, tujuan mereka sama. Analisis
sedangkan CPM menganalisis waktu
yang digunakan pada kedua teknik ini
dalam
pekerjaan.
sangat mirip. Perbedaan utamanya
Teknik-teknik ini umumnya bertujuan
adalah bahwa PERT menggunakan tiga
menguraikan
dan menentukan hu-
perkiraan waktu untuk tiap kegiatan.
bungan antara berbagai kegiatan dan
Perkiraan waktu ini digunakan untuk
berbagai
yang
menghitung nilai yang diharapkan dan
diperlukan untuk setiap kegiatan dalam
penyimpangan standar untuk kegiatan
rencana proyek secara menyeluruh
tersebut. CPM membuat asumsi bahwa
(Nurhayati,2010,38). canaan
(node)
waktu
sebagai
Amerika).
penyelesaian
menyelesaikan
penafsiran
dan
waktu
Untuk
peren-
waktu kegiatan diketahui pasti, hingga
pengendalian
proyek
hanya diperlukan satu faktor waktu
dengan menggunakan metode network
untuk setiap kegiatan.
dikenal berbagai teknik penjadwalan,
Rangka pikiran PERT dan CPM meng-
contohnya Program Evaluation and
ikuti enam langkah dasar, yaitu :
Review Technique (PERT) dan Critical
(1)
Path Method (CPM). PERT dan CPM
menyiapkan struktur Pecahan kerja
dikembangkan pada tahun 1950an untuk
membantu
para
manajer
membuat penjadwalan, memonitor, dan mengendalikan kompleks.
proyek
CPM
besar
muncul
dan
terlebih
(2)
Mendefenisikan
Membangun
proyek
hubungan
dan
antara
kegiatan. Memutuskan kegiatan mana yang harus lebih dahulu dan mana yang harus mengikutinya. 4
JEM17 Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 1 - 16 (3)
Menggambarkan
jaringan
yang
menghubungkan keseluruhan kegiatan (4)Menentapkan perkiraan waktu dan/ atau biaya untuk tiap kegiatan
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016 ujung atau pertemuan dari satu atau beberapa kegiatan. 3.
Anak panah terputus-putus,
menyatakan dummy.
kegiatan
Dummy
semu
disini
atau
digunakan
(5) Menghitung jalur waktu terpanjang
untuk membatasi mulainya kegiatan.
melalui jaringan
Seperti
(6)Menggunakan jaringan untuk membantu perencanaan, penjadwalan, dan
halnya
arrow
panjang,
ketebalan dan kemiringan dummy tidak perlu berskala. Perbedaan
dummy
dengan kegiatan biasa adalah dummy
pengendalian proyek.
tidak
mempunyai
durasi
Simbol-simbol dalam metode PERT
waktu
dan CPM
memakai
Simbol-simbol yang digunakan untuk
jumlah sumber daya.
menggambarkan suatu network dalam
(jangka
tertentu)
karena
tidak
atau
menghabiskan
se-
Dalam penggunaannya, simbol-
PERT adalah sebagai berikut.
simbol ini digunakan dengan mengikuti
1.
aturan–aturan
Anak panah = arrow, Anak
sebagai
berkut:
(a)
panah melambangkan kegiatan, arah
Diantara dua kejadian yang sama,
anak
hanya boleh digambarkan satu anak
panah
menunjukkan
arah
kegiatan, sehingga dapat diketahui
panah.
kegiatan yang mendahului ataupun
dinyatakan dengan huruf atau dengan
kegiatan yang mengikutinya. Kegiatan
nomor kejadian. (c) Aktifitas harus
yang dimaksud adalah kegiatan yang
mengalir
memerlukan durasi dalam pemakaian
rendah ke kejadian bernomor tinggi.
sejumlah sumber tenaga, peralatan,
(d) Diagram hanya memiliki sebuah
material dan biaya. Panjang ataupun
saat paling cepat dimulainya kejadian
kemiringan
(initial event) dan sebuah saat paling
mempunyai
anak
panah
tidak
arti apapun. Sehingga
cepat
(b)
Nama
dari
suatu
kejadian
bernomor
diselesaikannya
kejadian
tidak perlu menggunakan skala. Kepala
(terminal event).
anak
Critical Path Method (CPM)
panah
menjadi
arah
bahwa
kegiatan dimulai dari permulaan dan
Critical
menuju akhir.
merupakan
2.
Lingkaran
menentukan
kecil
sebuah
aktifitas
Path
Method
diagram
kerja
(CPM) yang
=
node,
memandang
keja-
dian.
kegiatan yang ada dalam jaringan
Kejadian di sini didefenisikan sebagai
bersifat
waktu
unik
pelaksanaan
(tunggal)
dan 5
JEM17 Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 1 - 16 deterministic
(pasti),
diprediksi (Haming,
dan
dapat
Murdifin dan
Nurnajamuddin, Mahfud,
2007:20).
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016 dimulai sebelum sejumlah aktivitas yang
berkahir
pada
kejadian
ini
selesai. (4) Aktivitas dummy digunakan
CPM dapat dipandang sebagai metode
untuk
yang menyempurnakan metode PERT,
kejadian, bila antara suatu kejadian
karena pada CPM telah dilakukan
dan kejadian
penyederhanaan (Haming, Murdifin
tidak
dan
Mahfud,
aktivitas tertentu. Aktivitas dummy
meng-
ini tidak mempunyai biaya dan waktu.
gambarkan suatu proyek dalam bentuk
(5) Setiap kejadian diberikan angka,
network dengan komponen aktivitas-
sedangkan setiap aktivitas diberikan
aktivitas yang ada di dalamnya. Agar
tanda huruf munurut kejadian awal dan
teknik ini dapat diterapkan, suatu
kejadian yang mengakhirinya.
proyek
ciri-ciri
Persyaratan urutan pengerjaan harus
sebagai berikut: (1) Pekerjaan-peker-
diperhatikan, karena berbagai aktivitas
jaan dalam proyek harus menandai saat
tidak dapat dimulai sebelum aktivitas-
berakhirnya proyek. (2) Pekerjaan-
aktivitas
pekerjaan dapat dimulai, diakhiri, dan
laksanakan secara bersamaan dan/ atau
dilaksanakan secara terpisah dalam
tidak saling tergantung (Handoko,
suatu
2000:56).
Nurnajamuddin,
2007:46).
Teknik
harus
CPM
mempunyai
rangkaian
tertentu.
Pekerjaan-pekerjaan
(3)
dapat
diatur
menggabungkan
dua
buah
yang menda-huluinya
dihubungkan
lainnya
dengan
yang
dapat
suatu
di-
Dalam tulisan yang dikutip dari tulisan
menurut suatu rangkaian tertentu.
Eka Dayanti (2010), bahwa ada dua
Selain ciri-ciri yang harus dimiliki oleh
pendekatan
proyek tersebut, untuk membuat suatu
jaringan proyek, yaitu aktifitas pada
network
diperlukan
titik AON (activity on node ) dan
sejumlah aturan. Berikut ini adalah
aktifitas pada panah AOA (activity on
aturan-aturan
arrow). Pada pendekatan AON, titik
dengan
benar
tersebut:
(1)
Setiap
untuk
menggambarkan
aktivitas atau pekerjaan ditunjukkan
menunjukkan
dengan suatu cabang tertentu. (2)
pada AOA, panah menunjukkan akti-
Antara suatu cabang dengan cabang
fitas berdasarkan pernyataan diatas,
yang
dibawah
lainnya
hubungan
hanya
antara
menunjukkan
aktivitas
atau
ini
aktifitas,
adalah
sedangkan
gambar
perbandingan dua pendekatan yang
pekerjaan yang berbeda. (3) Bila
menggambarkan jaringan kerja.
sejumlah aktivitas berkahir pada suatu
Optimisasi
kejadian maka kejadian ini tidak dapat
dari
Optimisasi adalah salah satu 6
JEM17 Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 1 - 16
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016
disiplin ilmu dalam matematika yang
ditekankan tepat waktu, sebab dengan
fokus
nilai
penyingkatan waktu maka biaya proyek
secara
turut mengecil, sedangkan pada CPM
sistematis dari suatu fungsi, peluang,
menekankan pada tepat biaya dan
maupun pencarian nilai lainya dalam
diasumsikan bahwa waktu yang dipakai
berbagai kasus (Fernando, 2011:55).
deterministik, sehingga perkiraan waktu
Optimisasi sangat berguna di hampir
optimis
untuk
minimum
atau
mendapatkan maksimum
dan
pesimis.
segala bidang dalam rangka melakukan usaha
secara
efektif
dan
efisien
untuk mencapai target hasil yang ingin dicapai. Tujuan optimisasi adalah mencari desain/kejadian yang bisa atau layak diterima yang memenuhi kebutuhan
fungsional
2006:34).
(Hakim,
Secara umum akan ada
lebih dari satu kemungkinan kejadian. Langkah opti- misasi adalah memilih
Titik (Wn,Bn) menyatakan hubungan
salah satu dari kejadian tersebut.
waktu Wn dengn Bn, jika aktifitas ini
Teknik
telah
diselesaikan dalam kondisi normal.
diterapkan dalam berbagai bidang telah
Waktu ini dapat dipersingkat dengan
banyak
cara
optimisasi
membantu
yang
kinerja
para
meningkatkan
pengalokasian
penggunanya. Berikut ini beberapa
sumber yang dengan sendirinya me-
bidang yang telah mene-rapkan teknik
ningkatkan ongkos langsung.
optimisasi
Analisis
seperti:
(Fernando,
Arsitektur,
2011:23),
Data
Mining,
Jaringan Komputer, Signal And Image Processing, Telekomunikasi, Ekonomi,
time
cross
trade
off
dimulai dengan menghitung aproksimasi kemiringan time cost tiap aktifitas. Kemiringan ini adalah ukuran
Transportasi, Perdagangan, Pertanian,
dari biaya untuk memperpendek waktu
Perikanan, Perkebunan, Perhutanan,
aktivitas.
dan seba-gainya.
dirumuskan dengan:
Kemiringan
biaya
ini
Percepatan Waktu Metode CPM dan PERT mempunyai hal
yang
berbeda
dalam
melihat
estimasi waktu. Pada PERT yang 7
JEM17 Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 1 - 16
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016 harus juga dipertimbangkan sebelum menetapkan jumlah aktifitas yang pasti dapat
dipersingkat.
Sebagai
hasil
penekanan satu aktifitas ini adalah jadwal baru yang mungkin mempunyai lintasan kritis
baru
juga.
Ongkos
Ada suatu batas yang dinamakan Batas
jadwal baru ini tentunya lebih besar
Waktu Percepatan (crash time) yang
dari
menyatakan bahwa pengurangan waktu
baru ini dipilih aktifitas-akifitas kritis
tidak akan efektif lagi. Pada titik ini,
dengan
setiap peningkatan sumber hanya akan
dipercepat pelaksanaannya. Prosedur
meningkatkan biaya tanpa mengurangi
ini diulangi hingga seluruh aktifitas
waktunya.
pada
kritis berada pada crash time masing-
gambar diatas dinyatakan oleh tiik
masing. Manfaat yang didapat jika
(Bc,Wc). Setelah
Titik
percepatan
jadwal sebelmnya. Dari jadwal
kemiringan
hubungan
biaya
mengetahui
dengan waktu ini ditentukan,
dise-
sebagai
terkecil
lintasan
berikut:
kritis (a)
untuk
adalah
Penundaan
proyek
pekerjaan pada lintasan kritis me-
dalam waktu normalnya. Kemudian
nyebabkan seluruh pekerjaan proyek
tentukan lintasan kritis dan biaya
tertunda penyelesaiannya. (b) Proyek
langsungnya.
selanjutnya
dapat dipercepat penyelesaiannya, bila
yaitu mempertimbangkan pengurangan
pekerjaan-pekerjaan yang ada pada
waktu. Karena pengurangan waktu ini
lintasan kritis dapat dipercepat. (c)
hanya akan efektif jika waktu dari
Pengawasan
aktifitas-aktifitas
dikontrol melalui penyelesaian jalur
lesaikan
aktifitas-aktifitas
Langkah
kritis
dikurangi,
atau
kritis
aktifitas-aktifitas kritis itu saja. Agar
saiannya dan kemungkinan di trade off
diperoleh
(pertukaran waktu dengan biaya yang
waktu
dan
crash
penyele-
biaya sekecil mungkin, maka harus
efisien)
menekan sebanyak mungkin aktifitas-
(diselesaikan
aktfitas kritis yang mempunyai kemi-
optimum dipercepat dengan biaya yang
ringan garis biaya waktu terkecil.
bertambah
pula)
Banyaknya aktifitas yang dapat ditekan
waktunya
dengan
ini dibatasi oleh crash time masing-
lembur. (d) Kelonggaran waktu (time
masing. Namun batasan-batasan lain
slack) terdapat pada pekerjaan yang tidak
dan
dalam
dapat
maka yang perlu diperhatikan adalah
pengurangan
yang tepat
kontrol
dengan
melalui
atau
program waktu yang
dipersingkat
tambahan
lintasan
kritis.
biaya
Ini 8
JEM17 Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 1 - 16
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016
memungkinkan bagi manajer/pimpro
pekerjaan dalam kurun waktu tertentu.
untuk memindahkan tenaga
kerja,
Jadi optimalisasi waktu dan biaya bisa
alat, dan biaya ke pekerjaan-pekerjaan
adalah usaha pemanfaatan waktu yang
di
relatif singkat dengan biaya yang
lintasan
kritis
agar efektif dan
efisien.
minimum
Pengoptimalan waktu dan biaya
pekerjaan dengan hasil dan keuntungan
Dalam
Pelaksanaan
bangunan proyek mengalami berbagai
pem-
kontruksi
keterlambatan yang
mencapai
suatu
yang baik dengan tetap memperhatikan
sering
mutu
dan
akibat
sehingga
kualitas proyek
suatu
proyek,
tersebut
mampu
menyebabkan
bersaing dengan proyek lain. Dimana
terjadinya kerugian materi dan waktu.
optimalisai waktu dan biaya bisa
Oleh
dilaksanakan
dilakukan dengan meminimalisir biaya
optimalisasi sumber daya yang ada
material proyek serta mempercepat
khususnya sumber daya biaya dan
umur proyek sehingga mendapatkan
waktu. Adapun tujuan mengoptimalkan
waktu dan biaya yang optimal.
suatu
hal
untuk
karena
itu
proyek
adalah
agar
dapat
memperoleh keuntungan yang lebih baik tanpa mengurangi kualitas (mutu)
Metodologi Penelitian
suatu kontruksi. Optimalisasi berasal
Untuk mempermudah analisis dalam
dari kata dasar optimal yang berarti
penelitian ini maka diperlukan data–
yang terbaik. Jadi optimalisasi adalah
data yang berkaitan secara langsung
proses
pencapaian suatu pekerjaan
maupun tidak langsung dengan proyek
dengan hasil dan keuntungan yang
“Pengecatan Tugu Pahlawan Surabaya”.
besar tanpa harus mengurangi mutu
Data–data tersebut antara lain : Rencana
dan kualitas dari sutau pekerjaan.
Anggaran
Waktu dalam hal ini adalah lamanya
pekerjaan
suatu
beserta harga satuan
rangkaian
ketika
proses
Biaya dan
(RAB), volume
item
pekerjaan
pekerjaan,
dan
berlangsung, yang merupakan pen-
data lain yang berhubungan dengan
jabaran perencanaan proyek menjadi
permasalahan penelitian.
urutan
Langkah–langkah
langkah-langkah
kegiatan
analisis
dengan
untuk mencapai sasaran. Sedangkan
metode CPM adalah sebagai berikut:
pengertian biaya adalah anggaran yang
(1.)
dikeluarkan untuk pelaksanaan proyek,
lingkungan
dalam
institusi terkait. (2) Menguraikan jenis
gunaan
hal dana
ini
merupakan
untuk
peng-
melaksanakan
kegiatan
Pengumpulan data baik di proyek
menjadi
maupun
kegiatan
dari
atau 9
JEM17 Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 1 - 16 kelompok
kegiatan yang merupakan
komponen proyek. (3) hubungan
Menyusun
ketergantungan
antara
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016 diperoleh pada proyek tahun 2014 bulan
September
sampai
bulan
November.
kegiatan–kegiatan yang terlibat dalam
Jenis data yang digunakan pada
pelaksanaan menjadikannya mata rantai
penelitian
dengan urutan yang sesuai dengan
kuantitatif, karena data yang dianalisis
logika ketergantungan tersebut. Urutan
merupakan data yang diambil dari data
ini
ataupun
proyek mulai urutan pekerjaan, durasi
paralalel. (4) Membuat diagram network
pekerjaan, hingga biaya kebutuhan
untuk setiap kegiatan–kegiatan pada
material dan gaji pekerja proyek.
dapat
berbentuk
seri
ini
adalah
jenis
data
pelaksanaan proyek. (5) Menentukan kurun
waktu
kegiatan
bagi
yang
masing–masing dihasilkan
Hasil Penelitian dan Pembahasan
dari
penguraian lingkup proyek. Umumnya
Masalah–masalah
satuan waktu yang digunakan adalah
Perusahaan
dari volume pekerjaan, sumber daya,
PT.
yang
dihadapi
Dimensi
ruangan dan produktifitas jam kerja
Indonesia
perhari kerja. (6) Menentukan
aktivitas proyek hanya berdasarkan
atau
selama
menjalankan
mengidentifikasi jalur kritis dan float
urut–urutan
pada
jaringan kerja. (7) Menghitung
keputusan untuk melaksanakan proyek
biaya seluruh kegiatan atau pekerjaan.
maka aktivitas pekerjaan akan berjalan
(8.) Analisis waktu yang dilakukan
begitu saja secara alamiah. Tanpa
yaitu dengan tolak ukur waktu pada
adanya
saat palng awal atau SPA dan pada saat
pasti, yang berarti tidak ada patokan
paling lambat atau SPL.
titik awal dan titik akhir pelaksanaan
(9) Pengambilan kesimpulan dari hasil
setiap aktivitas yang memung-kinkan
analisis yang dilakukan dan merupakan
adanya beberapa aktivitas pelaksanaan
jawaban atas rumusan masalah seperti
yang menghabiskan waktu cukup lama,
yang tertera pada bab I.
akibatnya terjadi penundaan beberapa
Penelitian ini dilaksanakan di
saja.
ini
Arsitektur
penjadwalan
Setelah
aktivitas
adanya
yang
aktivitas yang baru dapat dilaksanakan
PT. Dimensi Arsitektur Indonesia, dan
bila
yang menjadi obyek penelitian ini
selesai. Hal ini menjadi faktor utama
merupakan proyek pengecatan tugu
yang menyebabkan waktu dan biaya
pahlawan
Surabaya.
ini
pelaksanaan tidak optimal. Terjadinya
dilakukan
berdasarakan
yang
pemborosan waktu serta biaya yang
Penelitian data
aktivitas
pendahulunya
telah
10
JEM17 Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 1 - 16
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016
diakibatkan oleh mundurnya waktu
sudah diketahui di dalam pelaksanaan
proyek,
proyek serta waktu pelaksanaan yang
pada
saat
pelaksanaan
sehingga
perusahaan
ngalami
kerugian
akan
me-
untuk
men-
sudah
ditentukan,
memperhatikan
Data Biaya Proyek
sudah ditentukan.
biaya
proyek
dapat
dibagi
network
planning sudah dapat dibuat dengan
dapatkan keuntungan yang lebih besar.
Data
maka
Jaringan
syarat–syarat
Kerja
yang
Pelaksanaan
menjadi 2 yaitu biaya langsung dan
Pemeliharaan dan Pengecatan Tugu
biaya tidak langsung.
Pahlawan PT. Dimensi Arsitektur
Biaya Langsung
Indonesia 2014
Biaya langsung yang dimaksud disini yaitu biaya–biaya yang dikeluarkan berdasarkan volume pekerjaan yang dikerjakan yang meliputi upah pekerja, sewa peralatan, bahan material seperti yang dijelaskan pada tabel berikut: Upah Pekerja Sewa peralatan Bahan Material Biaya Tidak Langsung Biaya tidak langsung yang dimaksud disini
yaitu
keluarkan
biaya–biaya
tanpa
yang
tergantung
dipada
volume pekerjaan yang dilaksanakan tetapi bergantung pada lamanya waktu pelaksanaan proyek, seperti :
Hasil Pengolahan Data
Biaya listrik
PT. Dimensi Arsitektur Indonesia
Biaya konsumsi pekerja
Biaya transportasi dan komunikasi
Menggambar
Diagram
Network
Planning Penggambaran Planning
bisa
dilakukan
Network apabila
kegiatan pendahulu dari setiap kegiatan 11
JEM17 Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 1 - 16
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016 Dari
perhitungan
diatas
diketahui
bahwa total biaya pada waktu normal 62 hari yaitu sebesar Rp 182.999.175 sehingga
rata-rata biaya perhari
proyek Rp 2.951.599,6 (waktu normal) Menghitung biaya dengan efisiensi waktu Waktu normal 62 hari – waktu setelah penelitian 56 hari = 6 hari Dari perhitungan lintasan kritis diatas dapat diketahui bahwa seharusnya perusahaan
dapat
mempercepat
pelaksanaan proyek selama 6 hari dari waktu pelaksanaan yang terjadi di lapangan selama 62
hari
Setelah
(sumber: hasil pengolahan data)
diketahui waktu proyek yang dapat
(Keterangan: 0 = Lintasan kritis)
dipercepat selama 6 hari, maka biaya
Dari tabel diatas maka dapat diketahui
pelaksanaan proyeknya juga dapat
pelaksanaan Proyek Pemeliharaan dan
berkurang,
pengecatan Tugu Pahlwan Surabaya
dibawah ini:
dapat dipercepat 56 hari, dimana
Biaya perhari x selisih waktu normal
proyek
=Rp
tersebut
yang
dikerjakan
seperti
2.951.599,6
x
perhitungan
6
hari=
Rp
selama 62 hari bisa dipercepat selama
17.709.597,6
56 hari. Selain itu dari tabel diatas juga
Anggaran awal – anggaran setelah
bisa diketahui jalur kritisnya yaitu : A–
efisiensi waktu = Rp 182.999.175,03 –
N-S-T-U-V-W-X-Y- Z-1-2-3-4. Perhitungan
Biaya
dan
Rp 17.709.597,6 = Rp 165.289.577 Waktu
Proyek Pada
meningkatkan efisien biaya dan waktu perhitungan
meliharaan
dan
proyek
pe-
pengecatan
Tugu
didapat
dari
anggaran
biaya
Pahlawan Surabaya data
Dengan menggunakan CPM dapat
Rekapitulasi
sejumlah Rp. 182.999.175,03. Biaya Per hari Rp 182.999.175,03 : 62
dengan perhitungan sebagai berikut : Efisiensi waktu proyek 62 hari – 56 hari = 6 hari Atau = 62 – 56 x 100 %= 9.67 % Efisiensi biaya proyek 182.999.175,03 - 165.289.577 x 100%
hari = Rp 2.951.599,6 12
JEM17 Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 1 - 16
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016
= 9,67 %
urutan
182.999.175,03
sebelumnya. Tanpa adanya penjad-
Dari hasil perhitungan diatas
dari
pengalaman
proyek
walan aktivitas yang pasti,
yang
dapat diketahui dengan pelaksanaan
berarti
proyek yang dipercepat menjadi 56
dan titik akhir pelaksanaan setiap
hari dari pelaksaan normal 62 hari.
aktivitas yang memungkinkan waktu
Hal
pelaksanaan
ini dikarenakan adanya lintasan
tidak ada patokan titik awal
dapat
terlambat
dari
kritis yaitu kegiatan yang tidak boleh
rencana awal proyek. Lintasan kritis
ditunda pengerjaannya. Dari adanya
dalam
kegiatan pengerjaan proyek yang harus
sangatlah
dikerjakan terlebih dahulu dan tidak
lintasan ini ada kegiatan yang apabila
bisa ditunda maka akan membuat waktu
pelaksanaannya terlambat akan menye-
pekerjaan semakin cepat yang harusnya
babkan keterlambatan proyek secara
dikerjakan dalam 4 hari bisa selesai
keseluruhan.
dalam
Sehingga
2.Penggunan waktu dan biaya proyek
menghemat waktu biaya proyek 6 hari
pemeliharaan dan pengecatan Tugu
atau 9,67%, maka biaya proyek pun
Pahlawan
mengalami pengurangan yang jumlah-
kerjakan oleh PT. Dimensi Arsitektur
nya
Indonesia selama 62 hari dengan
waktu
cukup
awalnya
2
hari.
signifikan
anggaran
182.999.175,03
yaitu
biayanya menjadi
yang
setiap
penting
biaya
Rp
pada
yang
di-
Rp
total
Rp
sedangkan hasil dari evaluasi penggunaan
anggaran sebesar Rp 17.709.597,6 atau
dilakukan
9,67%
menggunakan
penghematan
proyek
karena
Surabaya
165.289.577 dan menghemat biaya
dengan
pelaksanaan
yang
waktu
182.999.175,03,
dan
oleh
biaya
peneliti
CPM
yang dengan
kurun
waktu
jumlahnya lumayan besar maka peru-
penyelesaian selama 56 hari dengan
sahaan akan mendapatkan keuntungan
total biaya Rp 165.289.557.
yang lumayan besar
Kesimpulan dan Saran Berdasarkan penelitian
yang
3.Dengan
menggunakan
planning,
maka
dapat
network diketahui
sudah
aktivitas yang harus dikerjakan terlebih
dilakukan, maka dapat ditarik ke-
dahulu, sehingga pelaksanaan proyek
simpulan antara lain :
bisa dikerjakan sesuai dengan jadwal
1.Aktivitas
pelaksanaan
dilakukan
oleh
PT.
yang Dimensi
Arsitektur Indonesia berdasarkan urut –
yang
sudah
ditentukan.
Lintasan
kritisnya adalah kegiatan A-N-S-T-UV-W-X-Y-Z-1-2-3-.
Efisiensi
yang 13
JEM17 Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 1 - 16 dicapai berdasarkan penelitian untuk
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016
adalah
efisiensi biaya sebesar
Rp
Gitosudarmo, Indriyo. 2002.
17.709.597,6 atau 9,67%, sedangkan
Manajemen Operasi. Edisi
untuk efisiensi waktu proyek adalah 6
Kedua. Yogyakarta BPFE
hari atau 9,67%.
Yogyakarta
Saran yang diberikan kepada perusahaan adalah:
Haming, Murdifin dan Nurnajamuddin,
1. Perusahaan sebaiknya dalam setiap penyusunan perencanaan proyek menggunakan network planning dengan menggunakan
lintasan
kritis CPM
sebagai alat bantu untuk mendapatkan waktu dan biaya proyek yang optimal dan pelaksanaan pekerjaan proyek tidak
berpatokan pada pengalaman
atau kebiasaan yang dilakukan selama ini. 2.
Dengan
menggunakan
network
planning perusahaan dapat menyusun penjadwalan
pelaksanaan
proyek
yang
teratur
optimal
lebih
dan
disesuaikan antara volume pekerjaan dan durasi waktu yang dibutuhkan.
Daftar Pustaka Arikunto. S. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Ataki. 2008. Hampir Empat Juta Tenaga Kerja Konstruksi Sulit Mendapatkan Sertifikat.
Mahfud. 2007. Manajemen Produksi Modern Operasi Manufaktur dan Jasa. Jakarta: Bumi Aksara.
Handoko, Hani. 2000. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta : BPFE
Heizer, Jay dan Render, Barry. 2006. Operations Managemen. Edisi Ketujuh. Terjemahan Setyoningsih, Dwianoegrahwati dan Almahdy, Indra. Jakarta: Salemba Empat
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123 456789/35193/4/Chapter%20II.pdf
http://www.swa.co.id/sekunder/kolom/ manajemen/strategi/index.php/
http://vutrav4.blogspot.com/2013/02/teo ri-management-menurut-para-ahli.html
http://www.ataki.org, diakses 10 Januari 2016. 14
JEM17 Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 1 - 16
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016
Husen, A. 2009. Manajemen Proyek. Yogyakarta: Penerbit Andi Sertifikat. Ma’arif, Syamsul Mohamad dan Tanjung,Hendri. 2003. Manajemen Operasi. Jakarta: Grasindo
Nurhayati. 2010. Manajemen Proyek. Yogyakarta: Graha Ilmu
Prasetya, Hery dan Lukiastuti, Fitri. 2009. Manajemen Operasi. Yogyakarta: MedPress
Santosa, Budi. 2009. Manajemen Proyek. Yogyakarta: Graha Ilmu
Setianingrum, Ginanjar. 2011. Analisis Dan Simulasi Percepatan Aktivitas PERT (Program Evaluation and Review Technique).
Soeharto, Iman. 2002. Studi Kelayakan Proyek
Industri.
Jakarta:
Erlangga
15
JEM17 Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 1 - 16
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016
16