Volume 07, Nomor 01, Juni 2016
Upaya Meningkatkan Kemampuan Menghafal Surat Pendek Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits dengan Menggunakan Media Short Card di Kelas IV Al-Hidyah Margerejo Surabaya Abstrak: Dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits dalam materi menghafal surat pendek, guru sering kali menggunakan metode ceramah, dan membaca. Hampir semua peserta didik tidak pernah diberikan kesempatan untuk saling menyimak teman-temanya dalam menghafal surat-surat pendek. Dalam penelitian tindakan kelas 1 siklus ini, peneliti mengkaji tentang penerapan media Short Card dalam materi menghafal surat pendek dan bagaimana peningkatan kemampuan menghafal dengan media tersebut. Sebelum menggunakan media Short Card peserta didik mengalami kegagalan 85% dalam menghafal surat pendek. Hasil analisa data setelah siklus pertama menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar (kemampuan menghafal) secara klasikal meningkat dari 10% ke 75%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah proses pembelajaran menggunakan media Short Card berpengaruh positif terhadap peningkaatan kemampuan siswa menghafal surat-surat pendek. Kata Kunci: Kemampuan Menghafal, Surat Pendek, Media Short Card
PENDAHULUAN Pendidikan adalah hal terpenting dalam kehidupan seseorang. Melalui pendidikan, seseorang dapat dipandang terhormat, memiliki karir yang baik serta dapat bertingkah sesuai norma-norma yang berlaku. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana secara etis, sistematis, intensional dan kreatif dimana peserta didik mengembangkan potensi diri, kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di masyarakat. Masalah yang sering dihadapi dunia pendidikan yaitu tentang masalah proses pembelajaran. Masalah ini membuat pendidik (guru) kerepotan untuk memilih strategi apa dan media apa yang cocok digunakan dalam proses pembelajaran. Sering
Rahma Cahyani - Leny Ismiyanti
kali peserta didik sulit untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru di kelas. Kemunculan itu sering kali terjadi karena kurang adanya media, strategi, metode, dan pendekatan dalam proses pembelajaran yang digunakan oleh pendidik (guru). Salah satu proses pembelajaran yang kerap kali peserta didik kurang cepat tanggap yaitu untuk menghafal surat pendek pelajaran Al-Qur’an Hadits. Al-Qur’an Hadits adalah pelajaran yang sangat penting dalam proses pembelajaran di MI (Madrasah Ibtidaiyah). Pelajaran Al-Qur’an Hadits baik ditanamkan pada usia dini, karena dalam usia dini peserta didik mudah untuk menghafal surat pendek. Karena agama sangat penting bagi peserta didik terutama dalam usia dini. Media Al-Qur’an, terkadang kurang menyenangkan bagi peserta didik untuk proses menghafal. Di perlukanlah media yang yang cocok dan menyenangkan bagi peserta didik agar mempunyai kesan tersendiri dalam proses menghafal. Oleh sebab itu peneliti akan menggunakan media Short Card dalam proses pembelajaran menghafal Surat pendek pada pelajaran Al-Qur’an Hadits. Berdasarkan wawancara dengan salah seorang guru kelas IV MI Al-Hidayah Margerejo Surabaya, diperoleh keterangan bahwa kegiatan menghafal Surat pendek dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits yang terjadi kurang berjalan dengan baik dan mengalami permasalahan terutama dalam hal menghafal surat pendek (Hasil wawancara Rahmah Cahyani; 2015). Permasalahan itu karena sulitnya peserta didik menghafal surat pendek. Secara umum disebabkan karena peserta didik kurang adanya media yang digunakan dan kurangnya proses pembelajaran yang menyenangkan. Dari penjabaran tersebut yang menjadi masalah mendasar di kelas IV yang diungkapkan oleh guru kelas IV MI Al-Hidayah Margerejo Surabaya pada pelajaran Al-Qur’an Hadits materi menghafal surat pendek adalah rendahnya kemampuan untuk menghafal Surat Al-Adiyat. Peneliti menggunakan media Short Card pada materi menghafal surat Al-Adiyat pelejaran Al-Qur’an Hadits, karena dirasa media Short Card cocok dan efektif digunakan pada materi menghafal surat pendek. Dengan menggunakan media Short Card, harapan peneliti peserta didik mampu menghafal Surat Al-Adiyat dengan baik dan benar. Guru juga akan mampu menggunakan media Short Card dalam pembelajaran selanjutnya terutama dalam materi menghafal. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran peserta didik, dan kemampuan peserta didik sehingga mampu mendorong keinginan peserta didik untuk belajar dengan baik. Ada dua aspek yang menonjol yang dapat mempengaruhi proses belajar yaitu metode mengajar dan media pembelajaran sebagai alat bantu yang digunakan. salah satu dari ciri media short card adalah seorang guru (pendidik) lebih banyak bertindak sebagai fasilitator dan menjelaskan materi yang dibahasa terlebih materi yang belum dimengerti oleh peserta didik setelah presentasi selesai. Ciri khas dari media short card ini adalah peserta didik mengembangkan materinya sendiri yang dipelajari. Sehinggan materi yang telah dipelajari benar-benar dimengerti dan difahami. Oleh 104
Jurnal
Pembelajaran PAI melalui Media Short Card
sebab itu, Peneliti menemukan masalah tentang menghafal surat pendek pada kelas IV MI Al-Hidayah Margerejo Surabaya. Dari jumlah lima siswa kelas IV, 2 siswa mampu menghafal dengan lancar dan 3 siswa mampu menghafal beberapa ayat. Peneliti menggunakan permasalahan ini sebagai Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan mengguakan media Short Card dengan melalui berbagai beberapa pertimbangan dari kelebihan yang ada pada media ini yang menekankan keaktifan pada siswa. Untuk itulah peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian dengan menggunakan judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Menghafal Surat Pendek Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits dengan Menggunakan Media Short Card di Kelas IV MI Al-Hidyah Margerejo Surabaya “ Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah: 1) bagaimana penerapan media Short Card pada materi menghafal surat pendek pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas IV MI Al-Hidayah Margerejo Surabaya? 2) Bagaimana peningkatan menghafal surat pendek pelajaran Al-Qur’an Hadits dengan media Short Card ?. Tujuan dengan adanya penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui masalah yang dihadapi peserta didik ketika dalam proses pembelajaran.Secara terperinci tujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui penerapan media Short Card pada materi menghafal surat pendek pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas IV MI Al-Hidayah Margerejo Surabaya, 2) untuk mengetahui peningkatan menghafal surat pendek pelajaran Al-Qur’an Hadits dengan media Short Card. Manfaat dari penelitian ini adalah: bagi peserta didik; Peserta didik menjadi lebih mudah dalam menghafal surat pendek; bagi Guru: Guru mendapatkan variasi baru dalam melaksanakan proses pembelajaran sehingga peserta didik menjadi lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran; bagi Penulis: Menambah wawasan dan pengetahuan lebih dalam bentuk karya ilmiah yang berupa tulisan serta landasan dalam mengajar Al-Qur’an HAdits. KERANGKA KONSEP TUAL Kemampuan Menghafal Tahfidz Qur’an terdiri dari dua suku kata, yaitu Tahfidz dan Qur’an, yang mana keduanya mempunyai arti yang berbeda. Yaitu tahfidz yang berarti menghafal. Menghafal dari kata dasar hafal yang dari bahasa Arab hafidza-yahfadzu-hifdzan, yaitu lawan dari lupa, yaitu selalu ingat dan sedikit lupa. Menghafal adalah proses mengulang sesuatu baik dengan membaca atau mendengar. Pekerjaan apapun jika sering diulang, pasti menjadi hafal. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas menghafal yaitu: bakat, minat, kecerdasan dan lingkungan. Faktor yang mempengaruhi kualitas menghafal juga dibagi dua yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal antara lain: a) Kondisi emosi, b) Keyakinan (belief), c) Kebiasaan (habit), dan cara memproses stimulus. Faktor eksternal, antara lain: a) lingkungan belajar, dan b) nutrisi tubuh.
Jurnal
105
Rahma Cahyani - Leny Ismiyanti
Manfaat menghafal antara lain: 1) Menjadi pribadi yang baik. Upaya menjadikan anak untuk bisa menghafal Al-Qur’an dan mengajarkannya kepada mereka termasuk urusan yang terhitung vital dan tinggi nilainya dalam kehidupan ini, karena anak yang terbiasa menghafal Al-Qur’an akan belajar keseriusan dalam hidup, serta belajar menata dan mengatur hidupnya, 2) Meningkatkan Konsentrasi peserta didik, Karena untuk menghafal ayat-ayat Al-Quran, anak tersebut tidak boleh lengah dan lepas dari konsentrasi agar dapat menghafal dan memahami dengan baik, 3) Memperkuat sel-sel otak, Orang yang terbiasa menghafal, maka sel-sel otak dan badannya aktif, dan menjadi lebih kuat dari orang yang mengabaikannya. Semakin banyak orang menggunakan otak tersebut maka semakin banyak pula sel-sel otak yang terhubung, sehingga menyebabkan semakin cerdas pula orang tersebut, 4) Meningkatkan kemampuan berbahasa, Ditambah lagi dengan bahasa Al-Quran yang merupakan bahasa arab dimana pasti setiap anak akan kesulitan untuk memahami artinya, namun jika mentor dan guru pembimbingnya mengajari cara melafalkanya dan arti dari setiap ayat-ayat tesebut secara tidak langsung anak tersebut juga mempelajari bagaimana berdialek dan berbahasa, terutama bahasa arab Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Secara Etimologi Al Qur'an merupakan mashdar (kata benda) dari kata kerja Qoro’a ( )قرأyang bermakna Talaa ( )تالkeduanya berarti: membaca, atau bermakna Jama’a (mengumpulkan, mengoleksi). Anda dapat menuturkan, Qoro-’a Qor’an Wa Qur’aanan ()قرأ قرءا وقرآنا. Berdasarkan makna pertama (Yakni: Talaa) maka ia adalah mashdar (kata benda) yang semakna dengan Ism Maf’uul, artinya Matluw (yang dibaca). Sedangkan berdasarkan makna kedua (Yakni: Jama’a) maka ia adalah mashdar dari Ism Faa’il, artinya Jaami’ (Pengumpul, Pengoleksi) karena ia mengumpulkan/mengoleksi berita-berita dan hukum-hukum (Yunus, 1990: 145). Menurut bahasa hadits adalah jadid, yaitu sesuatu yang baru, menunjukkan sesuatu yang dekat atau waktu yang singkat. Hadits juga berarti khabar, artinya berita, yaitu sesuatu yang diberitakan, diperbincangkan, dan dipindahkan dari seseorang kepada orang lain. Selain itu, hadits juga berarti qarib, artinya dekat, tidak lama lagi terjadi. Fungsi Hadits terhadap Al-Qur’an meliputi tiga fungsi pokok, yaitu: 1) Menguatkan dan menegaskan hukum yang terdapat dalam Al-Qur’an, 2) Menguraikan dan merincikan yang global (mujmal), 3) Menetapkan dan mengadakan hukum yang tidak disebutkan dalam Al-Qur’an. Pembelajaran Al-Qur’an-Hadits adalah bagian dari upaya untuk mempersiapkan sejak dini agar siswa memahami, terampil melaksanakan dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an-Hadits melalui kegiatan pendidikan. Tujuan pembelajaran AlQur’an-Hadits di Madrasah Ibtidaiyah adalah agar murid mampu membaca, menulis, menghafal, mengartikan, memahami, dan terampil melaksanakan isi kandungan Al-
106
Jurnal
Pembelajaran PAI melalui Media Short Card
Qur’an-Hadits dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Mata pelajaran Al Qur’an-Hadits pada Madrasah Ibtidaiyah bertujuan: 1) Menumbuhkembangkan kemampuan peserta didik membaca, menghafal dan menulis Al Qur’an Hadits, 2) Mendorong, membimbing dan membina kemampuan dan kegemaran untuk membaca Al Qur’an dan Hadits, 3) Menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan dan pengamalan kandungan ayat-ayat Al Qur’an dan Hadits dalam perilaku peserta didik sehari-hari, 4) Memberikan bekal pengetahuan untuk mengikuti pendidikan pada jenjang yang setingkat lebih tinggi (MTs). Surat Al-Adiyat terdiri dari 11 yang menempati urutan ke-100 dalam AlQur'an. Surah al-'Adiyat tergolong surah Makiyah yang diturunkan sesudah surah alAshr. Nama al-'Adiyat diambil dari ayat pertama dari kata ”al-'Adiyat” yang artinya Kuda Perang. Dalam surat Al ‘Adiyat ini, Allah bersumpah dengan kuda. Kuda adalah di antara karunia Allah pada makhluk-Nya. Kuda di sini memiliki keistimewaan khusus dibanding hewan-hewan lainnya. Kuda tersebut dikatakan berlari kencang dengan terengah-rengah. Kuda tersebut memercikkan api karena sentakan kakinya yang mengenai batu saat berlari kencang. Kuda tersebut kemudian menyerang musuhnya di waktu Shubuh. Lalu kuda tersebut menerbangkan debu-debu. Kuda tersebut kemudian menyerang musuhnya hingga menebus ke tengah-tengah mereka. Inilah yang digunakan untuk bersumpah oleh Allah dalam awal-awal surat ini. Media Short Card Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari “medium” yang secara harfiah “perantara” atau “pengantar”. Yaitu sebagai perantara dari sumber pesan kepada penerima pesan (Arief, 2006: 6). Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, dan kemampuan peserta didik sehingga mampu mendorong keinginan peserta didik untuk belajar. Ada dua aspek yang menonjol yang dapat mempengaruhi proses belajar yaitu metode mengajar dan media pembelajaran sebagai alat bantu (Nana, 2007:1). Salah satu dari ciri media short card adalah seorang guru (pendidik) lebih banyak bertindak sebagai fasilitator dan menjelaskan materi yang dibahasa terlebih materi yang belum dimengerti oleh peserta didik setelah presentasi selesai. Ciri khas dari media short card ini adalah peserta didik mengembangkan materinya sendiri. Sehinggan materi yang telah dipelajari benar- benar dimengerti dan difahami. Tujuan dari media pembelajarandengan menggunakan Short Card ini adalah untuk mengungkapkan daya ingat peserta didik dalam materi pembelajaran yang telah dipelajari oleh peserta didik. Sehingga peserta didik benar-benar memahami materi dan mengingat- ingat pelajaran yang telah diperolehnya.
Jurnal
107
Rahma Cahyani - Leny Ismiyanti
Langkah-langkah penerapan media Short Card sebagai berikut:1) Guru menyiapkan kartu yang berisi tentang materi pokok sesuai dengan SK/KD maple sejumlah banyaknya siswa, 2) Seluruh kartu diacak atau dikocok agar tercampur, 3) Bagikan kartu kepada murid dan pastikan siswa memperoleh kartu, 4) Perintahkan setiap murid bergerak mencari kartu induknya dengan mencocokan kepada teman sekelasnya, 5) Setelah kartu induk beserta seluruh kartu rincianya ketemu, perintahkan masing-masing membentuk kelompok dan menempelkan hasil kerjanya di depan kelas, 6) Lakukan koreksi bersama setelah kelompok menempelkan hasil kerjanya (Ismail, 2008: 89). Setiap media pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing sesuai dengan penggunaanya. Oleh sebab itu media Short Card juga memiliki kelebihan dan kekurangan, berikut ini adalah kekurangan dan kelebihan dari media Short Card: Kelebihan: Guru dengan mudah menguasai kelas, Mudah dilaksanakan, mudah mengorganisir kelas, dapat diikuti siswa yang jumlahnya banyak, guru dengan mudah menerangkan dengan baik, siswa lebih mudah mengerti tentang materi yang diajarkan dari pada mengguanakan media ceramah, siswa lebih antusias dalam belajar, dan sosialisasi antara siswa lebih terbangun dan dapat lebih akrab. Kekurangan: Adanya kemungkinan terjadi penyimpangan perhatian murid, terutama apabila terjadi jawaban-jawaban yang menarik perhatianya, padahal bukan sasaran (tujuan) yang diinginkan dalam arti terjadi penyimpangan dari persoalan semula, Siswa perlu perhatian lebih sehingga keseluruhan siswa dapat diperhatikan dengan baik, Banyak menyita waktu terutama menyiapkan model pembelajaran yang aktif dalam pemelihan kartu, Kurang tercapainya tujuan pembelajaran pada rana kognitif, karena peserta didik hanya terpaku dengan media tersebut, dan Media ini tidak selalu dapat diterapkan pada setiap materi, dalam artian media ini tidak fleksibel dalam hal penggunaanya. METODE PENELITIAN Peneliti menggunakan metode penelitian mengunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan ini dilakukan untuk membenahi perbaikan mutu pada proses pembelajaran. Dalam hal ini, peneliti terjun ke lapangan untuk mengamati dan meneliti secara langsung pada saat guru melakukan proses pembelajaran atau mengajar. Peneliti dalam melakukan penelitian tindakan mengunakan bentuk kolaboratif, dimana guru sebagai mitra kerja peneliti. Menurut Seharsini, Suhardjono dan Supardi menjelaskan PTK dengan memisahkan kata-kata dari penelitian – tindakan – kelas: 1) Penelitian adalah menunjukkan pada kegiatan mencermati suatu objek, dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang diminati, 2) Tindakan menunjukkan pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk peserta didik, 3) Kelas adalah dalam hal ini tidak terikat pada
108
Jurnal
Pembelajaran PAI melalui Media Short Card
pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik, yakni sekelompok peserta didik dalam waktu sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. (Kurniyanto, 2009: 9). Penelitian ini menggunakan media Short Card untuk mendukung kegiatan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengenal surat Al-Adiyat dalam pelejaran Al-Qur’an Hadits yang berupa: (1) menghafal dengan lancar, (2) menghafal Surat Al-Adiyat secara berurutan, (3) meghafal surat Al-Adiyat dengan menggunakan mahrijul Huruf yang baik dan tepat. Dalam penelitian ini Penelitian mengunakan model Kurt Lewin yang dalam satu siklus terdapat empat langkah pokok, meliputi perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan atau observasi (observing) dan refleksi (reflecting). Tempat penelitian ini bertempat di MI Al-Hidayah Margorejo Surabaya tahun 2015. Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan pada 04 Mei semester genap 2015. Sedangkan subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas IV sebanyak 5 orang yang terdiri satu orang anak perempuan dan empat orang anak laki-laki pada pokok bahasan menghafal surat Al-Adiyat. Rancangan Penelitian Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan kelas, maka peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas model Kurt Lewin. Kurt Lewin mengemukakan suatu model penelitian tindakan yang berbentuk spiral. Kurt Lewin menjelaskan bahwa dalam spiral penelitian tindakan kelas meliputi: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Karena pada penerapan media Short Card masih terdapat kekurangan hingga melakukan pengulangan kembali dan melakukan perbaikan-perbaikan pada siklus-siklus selanjutnya sampai tujuan yang diinginkan peneliti tercapai. Jika pada penerapan media Short Card pada siklus pertama dan siklus kedua belum berhasil maka peneliti akan melanjutkan dengan siklus-siklus selanjutnya.
Gambar 1: Alur PTK Model Kurt Lewin
Jurnal
109
Rahma Cahyani - Leny Ismiyanti
Dapat diamati dari gambar siklus di atas bahwa model Kurt Lewin memiliki empat tahap proses pelakasanaan. Tahapan tersebut meliputi: pertama, sebelum melaksanakan tindakan, peneliti harus menyusun perencanaan (planning), yaitu dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), mempersiapkan fasilitas dan saran pendukung yang diperlukan dikelas, mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas, mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan. Kedua, setelah perencanaan tersusun dengan rapi dan matang, barulah peneliti melaksanakan tindakan (acting) yang telah dirumuskan pada RPP pada situasi yang aktual, yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Ketiga, pada tahapan ini peneliti melaksanakan pengamatan (observing) dikelas yang meliputi: (1) mengamati perilaku siswa-siswi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran; (2) memantau kegiatan diskusi/kerja sama antar siswa-siswi dalam kelompok; (3) mengamati pemahaman tiap-tiap anak terhadap penguasaan materi pembelajaran yang telah dirancang sesuai dengan tujuan penelitian tindakan kelas. Instrumen Penelitian Dalam instrument ini peneliti menggunakan Instrument yang digunakan yang terdiri dari: wawancara dengan guru mata pelajaran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Pengamatan Aktifitas Guru, Lembar Pengamatan Aktifitas Siswa. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini diupayakan agar bisa mendapatkan data yang yang benar-benar valid, maka peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara sebagai berikut: a) Observasi: Merupakan proses pengamatan atau pengindraan langsung terhadap kondisi, situasi, proses, dan prilaku saat proses pembelajaran berlangsung. Observasi dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar dan penerapan materi dengan menggunakan media Short Card yang dilaksanakan guru dan peneliti, b) Wawancara: Wawancara merupakan teknik pengumpulan informasi melalui komunikasi secara langsung dengan respon. Teknik wawancara dilakukan sebagai upaya untuk memperoleh data tentang pendapat siswa mengenai proses belajar mengajar yang dialami, c) Tes: Tes adalah sebuah alat atau prosedur sistematik bagi pengukuran sebuah contoh prilaku. Tes ini digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa kelas IV materi menghfal surat Al-Adiyat sebelum dan sesudah adanya tindakan yang dilakukan. Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui tes lisan (pretest dan post-test) dan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa ketika proses pembelajaran berlangsung.
110
Jurnal
Pembelajaran PAI melalui Media Short Card
Teknik Analisa Data Untuk mengetahui keefektifan suatu media dalam kegiatan pembelajaran AlQur’an Hadits perlu diadakan analisis data. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa setelah proses pembelajaran setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa tes lisan (pre-test dan post-test) pada setiap akhir putaran. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu: untuk ketuntasan belajar. Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara kalsikal. Seorang siswa yang telah tuntas belajar bila telah mencapai KKM 75%. Untuk menghitung prosentase ketuntasan belajar (kemampuan pemahaman) digunakan rumus sebagai berikut: P ∑ siswa yang tuntas belajar x100% ∑siswa Kriteria Keberhasilan Tindakan Kriteria ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditentukan dalam satu kompetensi dasar adalah 75%. Kondisi setelah penilaian diharapkan tingkat kemampuan menghafal siswa dalam materi surat Al-Adiyat meningkat. Adapun indikator yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini antara lain; Setelah penelitian ini dilakukan diharapkan kemampuan menghafal siswa pada materi surat Al-Adiyat lebih meningkat. Diukur dari presentase peningkatan kemampuan menghafal siswa sebelum dan sesudah menggunakan media Short Card, diharapkan meningkatnya prosentase ketuntasan belajar (kemampuan menghafal) ≥ 75% dan meningkatnya kemampuan menghafal siswa rata-rata menjadi ≥75%. ANALISIS DATA PENELITIAN Pra-Siklus Pada pra siklus ini peneliti memberikan pre-test kepada siswa kelas IV MI AlHidayah Margerejo Surabaya untuk mengetahui seberapa kemampuan menghafal siswa terhadap materi surat Al-Adiyat sebelum ada tindakan menggunakan media Short Card. Adapun hasil pre-test adalah sebagai berikut: Ahmad Teguh Wijaya; 35, Cheruy Widya Putri; 65, Iwan; 30, Muhammad Bahrul Ulum; 60, Rahmad Giri Surantan; 69. Rata-rata yang diperoleh dari hasil tersebut adalah 51,8 dari jumlah yang mereka dapat adalah 259. Berdasarkan data hasil pre-test di atas bahwa sebelum adanya tindakan menggunakan media Short Card, rata-rata hasil menghafal siswa terhadap materi adalah 54,4. Sedangkan siswa yang tuntas belajar dalam hal kemampuan menghafal ini belum ada yang mencapai KKM.
Jurnal
111
Rahma Cahyani - Leny Ismiyanti
Siklus 1
Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi aktivitas guru, dan media potongan ayat-ayat dari Surat Al-Adiyat.
Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 04 Mei di kelas IV dengan jumlah siswa 5 siswa yang terdiri dari 4 siswa lakilaki dan 1 siswi perempuan. Dalam hal ini peniliti bertindak sebagai guru. Adapun pada tahap pelaksanaan ini guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dipersiapkan. Pada akhir pembelajaran siswa diberi post-test dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut: Ahmad Teguh Wijaya; 50, Cheruy Widya Putri; 73, Iwan; 62, Muhammad Bahrul Ulum; 70, Rahmad Giri Surantan; 75. Dari data tersebut diperoleh rata-rata 66 dari jumlah 330 dan prosentase yang tuntas belajar adalah 90%. Dari tabel hasil data di atas diperoleh nilai rata-rata kemampuan menghafal siswa adalah 90% atau seluruh siswa sudah tuntas belajar (kemampuan menghafal). Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus I ini ketuntasan kemampuan menghafal secara klasikal telah mengalami peningkatan yang lebih baik daripada pra-siklus. Adanya peningkatan kemampuan menghafal siswa ini disebabkan karena pada sebelum siklus ini, guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di MI Al-Hidayah ini belum pernah menggunakan media Short Card, guru tersebut hanya menggunakan metode modeling dan penugasan yang membuat mereka terpaksa untuk menghafal surat AlAdiyat, dan setelah peneliti menggunakan media Short Card ini siswa menjadi antusias untuk mempelajari materi ini bersama teman sekelompoknya sehingga mereka lebih cepat menghafal materi.
Tahap Pengamatan Tahap ini guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits melakukan pengamatan pada berlangsungnya proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits materi Surat Al-Adiyat dengan menerapkan media Short Card di kelas IV MI Al-Hidayah Margorejo Surabaya untuk pengumpulan data proses belajar mengajar yang akan dianalisis dan diolah. Hal yang dilakukan guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits ini adalah: Mengamati semua gejala yang muncul selama proses pembelajaran, termasuk aktivitas guru dan siswa. Dalam pengamatan atau observasi tersebut, guru menggunakan instrument penelitian berupa lembar pengamatan saat proses pembelajaran. Lembar pengamatan
112
Jurnal
Pembelajaran PAI melalui Media Short Card
ini diisi oleh guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits dan dilaksanakan saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil pengamatan aktivitas guru dan siswa ketika proses pembelajaran berlangsung adalah sebagai berikut: Siswa merespon apersepsi/motivasi yang diberikan oleh guru: 2, Siswa mendengarkan saat tujuan pembelajaran disampaikan: 2, Siswa memusatkan perhatian pada materi surat Al-Adiyat yang dipelajari: 2, Siswa antusias ketika diperkenalkan dan dibacakan surat Al-Adiyat oleh guru: 2, siswa menyusun ayat-ayat Surat Al-Adiyat dengan antusias: 3, Siswa mempresentasikan hasil susunan ayat Surat Al-Adiyat: 3, Siswa memberikan tanggapan saat guru mengecek penyusunan: 2, Siswa menghafal dengan tertib saat dilaksanakan tes lisan perorangan oleh guru: 2, Siswa menghafal dengan tertib saat dilaksanakan tes lisan perorangan oleh guru: 3, Siswa merespon kesimpulan materi pembelajaran yang disampaikan guru: 2. Jadi dari data tersebut diperoleh presentase 78% tingkat keberhasilan peneliti yang sudah dilaksanakan. Skor perolehan 21 Persentase = x 100 = x 100 = 78 Skor Maksimal 27 Keterangan yang diperoleh dari data di atas pengisian Lembar Observasi Guru adalah: 1= Jika aktivitas siswa sangat kurang, 2 = jika aktivitas siswa cukup, 3 = jika aktivitas siswa sangat baik. Kriteria penilaian keaktifan atau antusias belajar siswa adalah: 76-100% = Baik sekali, 51-75% = Baik, 26-50% = Cukup baik, <26% = Kurang. Dari tabel di atas diperoleh nilai terhadap pengamatan aktivitas siswa adalah 78% sehingga antusias atau keaktifan siswa ketika proses pembelajaran materi menghafal surat Al-Adiyat dengan menerapkan media Short Card dikategorikan baik sekali. Dari hasil data yang diperoleh dari pengamatan aktivitas guru dan siswa bahwa guru telah melaksanakan semua pembelajaran sesuai RPP yang telah disiapkan. Siswa mempunya kesukaan dalam materi menghafal Surat AL-Adiyat, Siswa tidak menjumpai kesulitan dalam proses menghafal surat Al-Adiyat, dan mereka ke sukaan tersendiri dalam pelajaran AL-Qur’an Hadits.
Tahap Refleksi Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan penerapan media Short Card dan hasil menghafal peserta didik dengan menggunakan media Short Card. Dari datadata yang diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut:1) Selama proses pembelajaran guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disiapkan, 2) Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama proses pembelajaran berlangsung, 3) Peningkatan kemampuan pemahaman siswa dari pra-
Jurnal
113
Rahma Cahyani - Leny Ismiyanti
siklus ke siklus I telah mengalami peningkatan yang sesuai dengan kriteria keberhasilan tindakan yang telah diharapkan. PEMBAHASAN Data yang peneliti peroleh dari pre-test dan data pra test yang telah terlaksanakan mengalami kemelonjakan yang sangat tinggi. Hal tersebut dikarenakan media Short Card cocok digunakan untuk menghafal surat pendek. Ini terbukti ketika seorang peserta didik yang semula hanya mendapatkan nilai 35, namun ketika menggunakan media Short Card peserta didik tersebut mampu mendapatkan nilai yang lebih tinggi yaitu 50. Nilai yang peserta didik dapat melonjak 15 dibanding peserta didik tersebut belum menggunakan media Short Card. Terdapat beberapa peserta didik lain pula yang mendapatkan nilai cukup tinggi. Dalam menghafal surat pendek, terutama surat Al-Adiyat peserta didik juga mampu menghafal dengan kriteria-kriteria yang sengaja sudah dipersiapkan oleh peneliti. Diantaranya sebagai berikut: Tabel 1: Ketuntasan Siswa dalam Menghafal Surat Pendek Kriteria Keberhasilan Menghafal dengan menggunakan mahrijul ≥ 70% huruf yang baik benar Mampu menggurutkan ayat – ayat dari ≥ 75% surat Al-Adiyat dengan tepat Kelancaran dalam menghafal surat Al≥ 70% Adiyat
Dari tabel di atas dapat dijabarkan bahwasanya ketuntasan dalam menghafal surat pendek terutama surat Al-Adiyat pelajaran Al-QUr’an Hadits mampu memenuhi KKM kelulusan dalam menghafal surat pendek. Aktivitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran dengan Menerapkan Media Short
Card Berdasarkan analisis data yang diperoleh dari aktivitas guru dan siswa pada siklus I bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menerapkan media Short Card keaktifan siswa tergolong bagus sekali, mereka antusias sekali ketika belajar dengan teman kelompoknya untuk menghafal materi. Berbeda sekali ketika prasiklus, berdasarkan wawancara peneliti dengan guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas IV MI Al-Hidayah Margerejo Surabaya, keaktifan siswa sangat kurang, dan kurangnya konsentrasi. Mereka sering mengeluh ketika diberikan tugas oleh guru terlebih pada saat tugas menghafal surat pendek. Sedangkan mengenai aktivitas guru, guru telah melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan RPP yang telat dibuat dan melaksanakan langkah-langkah media Short Card dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul ketika proses pembelajaran berlangsung, diantaranya adalah aktivitas membimbing dan 114
Jurnal
Pembelajaran PAI melalui Media Short Card
mengamati siswa dalam mengerjakan tes (pre-test dan post-test), memberikan umpan balik atau evaluasi atau tanya jawab. Dan artinya, media Short Card ini tidak sulit untuk diterapkan di MI. Penerapan Media Short Card dalam Pelajaran Al-Qur’an Hadits Dari hasil belajar menghafal Surat pendek terutama surat Al-Adiyat pembelajaran Al-Qur’an hadits, peserta didik mengalami peningkatan yang cukup baik. Penerapan media Short Card dalam proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits materi menghafal Surat Al-Adiyat, terbilang berhasil dan cocok digunakan dalam pembelajaran tersebut. Hal tersebut mampu dilihat oleh hasil yang peserta didik peroleh sebelum menggunakan media Short Card dan sesudah menggunakan media Short Card. Peserta didik juga mampu berperan aktif dalam penggunaan media Short Card. Dari salah satu peserta didik yang peneliti tanyai mereka merasa senang dan menarik ketika proses pembelajaran menghafal surat pendek menggunakan media Short Card Peningkatan Kemampuan Menghafal Siswa Berdasarkan hasil tes yang diperoleh peserta didik menunjukkan bahwa penerapan media Short Card ini bernilai positif dalam meningkatkan kemampuan menghafal peserta didik terutama dalam hal menghafal surat pendek. Hal ini dilihat dari meningkatnya kemampuan pemahaman siswa rata-rata dari pra-siklus ke siklus I ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai yaitu dari 10% ke 90%. PENUTUP Kesimpulan Masalah yang di temukan dalam proses pembelajaran sangat banyak. Salah satu masalah yang dihadapi oleh guru kelas IV MI Al-Hidayah Margerejo Surabaya adalah masalah menghafal surat pendek. Menghafal surat pendek juga harus diperlukan media yang menarik bagi peserta didik dalam proses pembelajaran berlangsung agar proses pembelajaran yang diinginkan sangat menyenangkan. Peneliti menggunakan media Short Card dalam proses pembelajran dengan tujuan memudahkan peserta didik untuk menghafal surat pendek. Penerapan media Short Card dalam proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits materi menghafal surat pendek, dapat teratasi dengan baik dan cocok digunakan dalam pembelajaran Al-Qur’an HAdits kelas IV di MI Al-Hidayah Margerejo Surabaya. Dengan hasil tersebut pendidik (guru) bisa menggunakan media Short Card dalam proses pembelajaran untuk menghafal surat pendek selanjutnya. Hasil menghafal surat pendek yang dilakukan kelas IV MI AlHidayah Margerejo Surabaya memperoleh hasil perolehan siswa pada Pre-Test hanya 10% yang mampu menghafal dengan baik. Setelah media Short Card diterapkan hasil
Jurnal
115
Rahma Cahyani - Leny Ismiyanti
yang diperoleh menjadi 90%. Dengan hasil tersebut peser didik sudah mencapai nilai sesua dengan KKM. Saran Guru mempunyai peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Namun ada kalanya guru sering kali menggunakan media yang kurang tepat dalam pemanfaatanya. Oleh sebab itu guru harus pandai-pandai memilih atau menciptakan media pembelajaran yang menyenagkan. Semakin guru terampil dalam menciptakan media pembelajaran, semakin giat pula minat belajar siswa. Media Short Card adalah salah satu media yang cocok digunakan dalam meningkatkan menghafal surat pendek untuk proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits di kelas IV MI Al-Hidayah Margerejo Surabaya saat ini. Seorang pendidik (guru) dapat melaksanakan media Short Card dengan baik sesuai dengan kebutuhan dalam pembelajaran agar menciptakan proses pembelajaran yang maksimal. Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk penelitian ini, karena penelitian ini hanya dilakukan dalam 1 minggu atau 1 siklus, sehingga di dalamnya tentu masih belum sempurna atau masih banyak kekurangan. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan dan penyempurnaan agar diperoleh hasil yang lebih baik dan lebih sempurna. DAFTAR PUSTAKA Aip Badrujaman dan Dede Rahmat Hidayat. 2010. Cara mudah Penelitian Tindakan Kelas untuk guru mata pelajaran. Jakarta: CV. Trans Info Media. Ismail. 2008. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Semarang: Rasail Media Group. Mahmud Yunus. 1990. Kamus Arab-Indonesia. Jakarta: Hidakarya Agung. Nur Ubbiyati. 1998. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia. Rido Kurniyanto. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: LAPIS PGMI. S. Arief, et al. 2006. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatanya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Nana Sudjana & Achmad Rivai. 2007. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
116
Jurnal