Vol. 01 No. 02 JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN
Juli 2014
Halaman 67-76 ISSN 2339-1529
HUBUNGAN KINERJA PENYULUH PERTANIAN DENGAN KOMPETENSI PETANI KAKAO DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KAKAO DI KOTA PALOPO, KABUPATEN LUWU, LUWU UTARA DAN LUWU TIMUR Sapar¹ Muhammad Yusuf Q² Haedar³ No. HP 081317040503¹, 08124211468², 081342701659³
ABSTRAK Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah peningkatan kemampuan petani dalam berusahatani kakao sehingga berdampak pada peningkatan produktivitas kakao sehingga para petani kakao semakin sejahtera secara ekonomi, sosial dan budaya. Kinerja penyuluh pertanian yang baik berdampak pada perbaikan kinerja petani dalam memproduksi kakao. Kinerja penyuluh ini terarah pada pemecahan masalah yang dihadapi oleh petani dalam melaksanakan usahatani kakao. Target khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: (1) menjelaskan hubungan kompetensi penyuluh terhadap kinerja mereka dan (2) menjelaskan hubungan kinerja penyuluh pertanian terhadap kompetensi petani kakao di empat wilayah Sulawesi Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, dengan menjadikan angket sebagai bahan utama mengumpulkan data. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penyuluh pertanian di kota Palopo, Kabupaten Luwu, Luwu Utara dan Luwu Timur yang berjumlah 447 penyuluh pertanian dan petani kakao yang menjadi binaan penyuluh. Dengan menggunakan metode proporsional random sampling dan rumus Slovin dengan tingkat kepercayaan 95 %, sampel penelitian ini berjumlah 106 penyuluh pertanian dan 106 petani kakao yang menjadi binaan penyuluh. Hasil uji validitas dan reliabilitas untuk kuisioner kinerja penyuluh sebesar 0,93, dan kompetensi petani kakao 0,70. Data yang diperoleh dianalisis dengan regresi linear sederhana menggunakan program SPSS 16.0 Hasil penelitian menunjukkan bahwa Persamaan regresi sederhana adalah: Y = 90,461 + 0,410X, peubah kinerja penyuluh pertanian berpengaruh terhadap kompetensi petani kakao sebesar 0,410 satuan. Kesimpulan penelitian ini adalah kinerja penyuluh pertanian berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kompetensi petani kakao, sehingga disarankan kepada pemerintah daerah cq Badan ketahanan pangan dan penyuluhan pertanian pemerintah setempat untuk selalu berfokus pada peningkatan kompetensi penyuluh melalui program-program pelatihan teknis budidaya kakao untuk menunjang kinerja penyuluh untuk peningkatan kompetensi petani kakao. Keywords:
kinerja penyuluh, petani kakao.
kompetensi
PENDAHULUAN Kakao merupakan salah satu produk pertanian yang memiliki peranan yang cukup nyata
dan
dapat
mewujudkan
diandalkan
program
dalam
pembangunan
pertanian, khususnya dalam hal penyediaan lapangan kerja, pendorong pengembangan wilayah, peningkatan kesejahteraan petani, dan pendapatan/devisa Negara. Pengusahaan sebagian
besar
kakao
di
merupakan
Indonesia perkebunan
rakyat di desa-desa yang tersebar di hampir seluruh agribisnis
provinsi
di
kakao
berkesinambungan
tanah
air
secara dengan
sehingga langsung
kesejahteraan
masyarakat kecil di pedesaan. Dalam dua dasawarsa terakhir ini, areal kakao rakyat terus mengalami pertumbuhan yang nyata sehingga produksi kakao nasional juga terus
67 | J u r n a l E k o n o m i P e m b a n g u n a n , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i 2 0 1 4
Vol. 01 No. 02
Juli 2014
Halaman 67-76 ISSN 2339-1529
JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN meningkat seiring dengan peningkatan luas arealnya.
Kinerja penyuluh pertanian yang tinggi sebagai pemberi dorongan dan pemandu
Penyuluh pertanian kakao sebagai
petani bagi terselenggaranya proses belajar
bagian dari sistem pembangunan pertanian,
pada diri petani tentang budidaya kakao dan
memiliki peran strategis dalam membantu
partisipasi petani dalam kelompok diharapkan
petani
produktivitas
akan terjadi pada peningkatan kompetensi
kakao. Sebagai bagian dari pendidikan non
petani dalam usahatani kakao. Peningkatan
formal bagi petani kakao dan keluarganya,
kompetensi petani kakao dalam usahataninya
penyuluhan
berperan
seperti
pendidikan
agar
kakao
memperbaiki
meningkatkan
dalam
petani
memberikan
kakao
kemampuannya
berusahatani
kakao.
Oleh
kompetensi
usahatani
kakao
dapat
(persiapan lahan, pemangkasan, pemupukan,
dalam
pengendalian hama, penyakit dan gulma,
karena
itu,
serta panen dan pasca panen), kemampuan
penelitan tentang hubungan kinerja penyuluh
berpartisipasi
pertanian terhadap kompetensi petani kakao
kelompok tani, kemampuan merencanakan
dalam peningkatan produktivitas petani kakao
usaha (planning), kemampuan mengorganisir
memiliki peran yang sangat penting untuk
dan
membantu
kemampuan
seluruh
stakeholder
pertanian
dalam
memasarkan
penyuluhan
hasil
dan
(marketing),
keuangan
(financial),
kakao memperoleh informasi ilmiah dalam
kemampuan berkomunikasi dan memotivasi,
membangun pertanian kakao dimasa yang
kemampuan
akan datang.
ekonomi, dan kemampuan mengakses pupuk,
membentuk
kelembagaan
penyuluh pertanian adalah “pemandu”
herbisida dan insektisida, diharapkan akan
yang memandu pengusaha dan pedagang
berdampak pada peningkatan produksi kakao
untuk menemukan ilmu dan teknologi yang
serta kualitas kakao itu sendiri. Peningkatan
mereka
memecahkan
produksi dan kualitas kakao berpengaruh
masalah yang mereka hadapi. Dalam proses
kepada pendapatan mereka. Bertambahnya
kepemanduan,
pendapatan, maka petani kakao semakin
butuhkan
untuk
petani,
pengusaha
dan
pedagang pertanian bukan sebagai “murid”
sejahtera hidupnya.
tetapi “mitra belajar” yang melakukan proses
Kompetensi
berusahatani
adalah
belajar. Hasilnya adalah petani, pengusaha
salah satu hal yang dapat dijadikan prioritas
dan pedagang pertanian yang berkualitas
bagi penyuluh dalam merancang program
sebagai
manusia
pembelajaran yang disuluhkan pada petani.
peneliti, manusia penyelenggara agribisnis,
Sebagai pendidik dan pemberi semangat,
manusia pemimpin, dan manusia pemandu
penyuluh harus fokus pada mendidik petani
petani/pengusaha/pedagang lainnya. Mereka
mengembangkan manajemen usahataninya
dirangsang
sehingga
manusia
untuk
pembelajar,
belajar
agar
berdaya untuk memecahkan masalah.
menjadi
petani
terinspirasi
untuk
melakukan proses pembelajaran.
68 | J u r n a l E k o n o m i P e m b a n g u n a n , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i
2014
terus
Vol. 01 No. 02
Juli 2014
Halaman 67-76 ISSN 2339-1529
JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN Penyuluh pertanian yang berkinerja
dengan komposisi masing-masing daerah
baik adalah dambaan bagi petani. Penyuluh
adalah Kota Palopo 22 penyuluh, Kabupaten
yang berkinerja baik dilihat pada petani yang
Luwu 34 penyuluh, Kabupaten Luwu Utara 26
mampu
masalahnya.
penyuluh,
sikap
dan
penyuluh pertanian. Sampel untuk petani
usahatani
kakao diwakili oleh para petani kakao yang
penyuluh
menjadi binaan penyuluh yang dijadikan
memecahkan
Peningkatan
pengetahuan,
keterampilan
petani
ditentukan
oleh
dalam
kualitas
kerja
pertanian dalam membantu petani.
Kabupaten
Luwu
Timur
24
sampel.
Berdasarkan latar belakang di atas,
Jenis penelitian ini adalah “ex post
maka rumusan masalah penelitian ini adalah
facto,” yaitu bentuk penelitian untuk menilai
berapa besar hubungan kinerja penyuluh
peristiwa yang telah terjadi untuk menemukan
pertanian terhadap kompetensi petani kakao,
faktor-faktor penyebab melalui pengamatan
sedangkan
adalah
atau penilaian kondisi faktual di lapangan,
penyuluh
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
menjelaskan
tujuan
penelitian
hubungan
ini
kinerja
pertanian terhadap kompetensi petani kakao.
adalah metode survey. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara dan pengisian
Metode Penelitian Pengumpulan data dilakukan di Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Luwu Utara dan Kota Palopo. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Februari – Juli tahun 2014. Populasi penelitian adalah seluruh penyuluh pertanian dan petani kakao binaan penyuluh di Kabupaten Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara dan Kota Palopo, Sulawesi Selatan yang berjumlah 447 orang. Sampel diambil secara proporsional
kuisioner. Hasil uji validitas dan reliabilitas untuk kuisioner kinerja penyuluh sebesar 0,93, dan kompetensi petani kakao 0,70. Regresi Linier Sederhana digunakan dalam analisis data dengan formula sebagai berikut: Y = a + bX Dimana: Y= Kinerja Penyuluh Pertanian X= Kompetensi Penyuluh Pertanian a = Konstanta b = Kemiringan
random sampling dari seluruh penyuluh. Ukuran sampel setiap daerah ditentukan
HASIL PENELITIAN
secara proporsional sesuai dengan jumlah
Analisis Regresi Sederhana
penyuluh pertanian yang terdapat di setiap daerah secara acak. Dengan menggunakan rumus Slovin
Berikut
ini
adalah
uraian
hasil
pengujian regresi sederhana antara kinerja penyuluh
pertanian
dengan
kompetensi
(Sevilla, 1993), ukuran sampel penyuluh
petani kakao dan output tabel coefficient
pertanian dengan tingkat kesalahan lima
pengujian dengan menggunakan bantuan
persen sebesar
program SPSS versi 16.
106 penyuluh pertanian
69 | J u r n a l E k o n o m i P e m b a n g u n a n , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i
2014
Vol. 01 No. 02
Juli 2014
Halaman 67-76 ISSN 2339-1529
JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN Tabel 1
Koefisien antara Kinerja Penyuluh Pertanian dengan Kompetensi Petani Kakao Coefficientsa Standardized Coefficients
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error 90.461
Beta
t
32.302
KINERJA .312 .102 a. Dependent Variable: KOMPETENSI PETANI KAKAO
.410
Sig.
2.800
.007
3.051
.004
Tabel 2 Annova antara Kinerja Penyuluh Pertanian dengan Kompetensi Petani Kakao ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression
Df
Mean Square
105597.834
1
15957.834
Residual
78860.478
104
1714.358
Total
94818.312
105
F 9.308
Sig. .004a
a. Predictors: (Constant), KINERJA PENYULUH b. Dependent Variable: KOMPETENSI PETANI Tabel 3 Koefisien Determinasi antara Kinerja Penyuluh Pertanian dengan Kompetensi Petani Kakao Model Summary Model 1
R
R Square .410a
Adjusted R Square .168
Std. Error of the Estimate
.150
41.405
a. Predictors: (Constant), KOMPETENSI
70 | J u r n a l E k o n o m i P e m b a n g u n a n , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i
2014
Vol. 01 No. 02
Juli 2014
Halaman 67-76 ISSN 2339-1529
JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN Berdasarkan pada tabel 1, 2 dan 3
semakin meningkatkan kompetensi
diatas, dapat diketahui nilai koefisien regresi, koefisien determinasi, nilai F hitung, t hitung , signifikansi dan sebagainya antara kinerja penyuluh
pertanian
terhadap
petani kakao. Pengujian Hipotesis Uji t (Uji koefisien regresi sederhana)
kompetensi
petani kakao. Penjelasan hasil analisis regresi dan pengujian t dan F sebagai berikut: 1. Analisis Regresi Linear Sederhana
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh secara signifikan antara kinerja penyuluh
pertanian
dengan
kompetensi
Persamaan regresi sederhana
petani kakao.
adalah:
Langkah-langkah pengujian hipotesis sebagai berikut:
Y = a + bX Y = 90,461 + 0,410X
1. Menentukan hipotesis: H0:
Keterangan:
Kinerja penyuluh pertanian tidak
Y = Kompetensi Petani Kakao
berpengaruh terhadap kompetensi
X = Kinerja Penyuluh Pertanian
petani kakao. Ha:
a = Nilai Konstanta
penyuluh
pertanian
berpengaruh terhadap kompetensi
b = Koefisien Regresi Penjelasan persamaan tersebut sebagai
petani kakao. 2. Menentukan tingkat signifikansi: Tingkat
berikut: a. Konstanta sebesar 90,461; artinya jika
Kinerja
kinerja
penyuluh
pertanian
nilainya 0, maka kompetensi petani kakao
nilainya
positif
sebesar
signifikansi menggunakan 0,05 3. Menentukan t hitung: Berdasarkan Tabel di atas diperoleh t hitung sebesar 3,051 4. Menentukan t tabel: Tabel distribusi t dicari pada α = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi)
90,461. kompetensi
dengan derajat kebebasan (df) n-k-1 atau
penyuluh pertanian sebesar 0,410;
106-1-1 = 104 (n adalah jumlah data dan
artinya
penyuluh
k adalah jumlah variabel bebas. Dengan
pertanian mengalami kenaikan satu
pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025)
satuan, maka kompetensi petani
hasil diperoleh untuk t tabel sebesar
kakao akan mengalami peningkatan
1,679.
b. Koefisien
regresi
jika
kinerja
sebesar 0,410 satuan. Koefisien bernilai
positif
artinya
hubungan
5. Kriteria pengujian: Ho diterima jika t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel.
antara kinerja penyuluh pertanian
Ho ditolak jika t hitung < t tabel atau t
dengan kompetensi petani kakao
hitung > t tabel.
adalah positif, artinya semakin tinggi kinerja penyuluh pertanian maka 71 | J u r n a l E k o n o m i P e m b a n g u n a n , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i
2014
Vol. 01 No. 02
Juli 2014
Halaman 67-76 ISSN 2339-1529
JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN 6. Membandingkan t hitung dengan t tabel: nilai t hitung > t tabel (3,051 > 1,679) maka Ho ditolak.
Pembahasan Penelitian Pembahasan difokuskan pada penjelasan mengenai temuan penelitian ini. Hal ini
7. Kesimpulan:
dilakukan dengan memperhatikan kembali
Karena nilai t hitung > t tabel (3,051 > 1,679) maka Ho ditolak, artinya bahwa kinerja penyuluh pertanian berpengaruh
data dan informasi yang didapat dari lokasi penelitian dan teori serta hasil penelitian yang menunjang.
terhadap kompetensi petani kakao. Nilai t hitung positif, artinya semakin tinggi
Pengaruh Kinerja Penyuluh Pertanian terhadap Kompetensi Petani Kakao
kinerja penyuluh pertanian maka semakin
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
meningkatkan kompetensi petani kakao.
peubah
kinerja
penyuluh
pertanian
terhadap
kompetensi
Langkah-langkah pengujian hipotesis sebagai
berpengaruh
berikut:
petani kakao. Kinerja penyuluh pertanian ikut
1. Menentukan hipotesis:
menentukan baik buruknya kompetensi petani
H0: Kinerja penyuluh pertanian tidak berpengaruh terhadap kompetensi
kakao dengan koefisien pengaruh sebesar 0,410 satuan pada α 0,05
petani kakao. Ha:
Kinerja
nyata
Pengaruh kinerja penyuluh pertanian
penyuluh
pertanian
terhadap kompetensi petani kakao tersebut
berpengaruh terhadap kompetensi
tampak pada baik buruknya kemampuan
petani kakao.
usahatani kakao, kemampuan berpartisipasi
2. Menentukan tingkat signifikansi: Tingkat signifikansi menggunakan 0,05 3. Menentukan
signifikansi.
dalam
penyuluhan
kemampuan
dan
kelompok
merencanakan
tani, usaha,
Berdasarkan
kemampuan mengorganisir dan memasarkan
tabel diatas diperoleh nilai signifikansi
hasil, kemampuan keuangan, kemampuan
sebesar 0,04.
berkomunikasi dan memotivasi, kemampuan
4. Kriteria pengujian:
membentuk
Ho diterima jika signifikansi > 0,05
signifikansi.
ekonomi
dan
kemampuan mengakses pupuk, herbisida dan
Ho ditolak jika signifikansi < 0,05 5. Membandingkan
kelembagaan
insektisida. Jika terjadi peningkatan satu Nilai
satuan
kinerja
penyuluh
pertanian
akan
kompetensi
petani
kakao
signifikansi 0,04 kurang dari 0,05, maka
meningkatkan
Ho ditolak
sebesar 0,410 satuan pada α 0,05.
6. Kesimpulan:
Kemampuan usahatani kakao meliputi
Karena nilai signifikansi 0,04 kurang dari
kemampuan mempersiapkan lahan kakao,
0,05 maka Ho ditolak, artinya bahwa
kemampuan
kinerja penyuluh pertanian berpengaruh
kemampuan menanam kakao, kemampuan
membibitkan
lahan
terhadap kompetensi petani kakao. 72 | J u r n a l E k o n o m i P e m b a n g u n a n , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i
2014
kakao,
Vol. 01 No. 02
Juli 2014
Halaman 67-76 ISSN 2339-1529
JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN mengkonversi
dan
menyiapkan
lahan,
Kemampuan
membentuk
kemampuan memangkas kakao, kemampuan
kelembagaan ekonomi meliputi kemampuan
memupuk,
membentuk
kemampuan
mengendalikan
hama, penyakit dan gulma. Kemampuan penyuluhan
dan
kelompok
tani,
kemampuan
membentuk kopersi simpan pinjam.
berpartisipasi
mengakses
pupuk,
herbisida dan insektisida meliputi kemampuan
kemampuan aktif membayar iuran anggota,
mengakses pupuk, herbisida dan insektisida
kemampuan
dan kemampuan membuat pupuk, herbisida
untuk
aktif
tani
Kemampuan
meliputi
pertemuan,
kelompok
dalam
hadir
kemampuan
di
setiap
menyumbangkan
dan insektisida alami.
pemikiran dalam kelompok tani, kemampuan mengikuti kegiatan penyuluhan pertanian. Kemampuan meliputi
merencanakan
kemampuan
Dimensi
atau
tujuan
usaha
menghubungkan
usahatani
kinerja
penyuluh
pertanian yang berpengaruh pada proses dan hasil dari pelaksanaan penyuluhan pertanian, terdiri dari :
kebutuhan dan kenyataan untuk menentukan target
peubah
kakao,
Persiapan penyuluh pertanian yang meliputi
membuat
rencana
pembelajaran
kemampuan merumuskan rangkaian tindakan
usaha tani kakao; tersusunnya rumusan hasil
dalam usahatani kakao, dan kemampuan
pengumpulan
menguasai kalkulasi keuangan dan analisis
agroekosistem;
usaha.
kebutuhan teknologi spesifik lokasi yang Kemampuan
potensi
membuat
wilayah
rumusan
dan hasil
dan
sesuai dengan kebutuhan petani; membuat
kemampuan
programa penyuluhan yang mengakomodir
tanggungjawab,
kebutuhan petani; menyusun rencana kerja
informasi
dan
yang jelas, terukur dan terealisasi; dan
membuat profil pasar, kemampuan membaca
menyusun metode penyuluhan yang sesuai
fluktuasi
dengan materi penyuluhan dan karakteristik
memasarkan membagi
hasil
pekerjaan
kemampuan
dan
memutuskan
mengorganisir
data
meliputi dan
menguasai
harga waktu
kakao, yang
kemampuan
tepat
menjual
petani.
kakao, dan kemampuan menjual produk pada pasar
berbeda
dengan
harga
menguntungkan.
mengakses
penyuluhan
pertanian
meliputi melaksanakan pembelajaran usaha tani kakao; menyuluhkan materi penyuluhan
Kemampuan kemampuan
Pelaksanaan
keuangan
menabung, kredit
meliputi
kemampuan
usahatani
kakao,
yang
sesuai
dengan
karakteritik
petani;
penyuluhan
yang
kebutuhan
menerapkan bervariasi
dan
metode
dan
sesuai
kemampuan membuat pembukuan usahatani
dengan materi penyuluhan dan karakteristik
kakao, dan kemampuan membaca prospek
petani dan mengembangkan kelompok tani
keuangan usahatani kakao.
menjadi kelompok yang lebih besar terkait dengan pengembangan usaha taninya.
73 | J u r n a l E k o n o m i P e m b a n g u n a n , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i
2014
Vol. 01 No. 02
Juli 2014
Halaman 67-76 ISSN 2339-1529
JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN Evaluasi dan pelaporan penyuluhan pertanian
meliputi
melakukan
evaluasi
efektivitas
program;
mengumpulkan
melakukan
studi
banding;
dan
tingkat
penggunaan petak percontohan.
data
Komunikasi
penyuluh
tentang input, aktivitas, kehadiran peserta dan
meliputi
reaksi terhadap program; membuat laporan
memahami
dan rencana tindak lanjut; mengevaluasi
menjelaskan, memberi inspirasi, berterima
dampak penyuluhan dan mengkomunikasikan
kasih dan toleran terhadap petani; mendorong
hasil evaluasi kepada pihak – pihak terkait.
dan
Pengembangan penyuluhan pertanian meliputi menyusun pedoman teknis dan pelaksanaan
penyuluhan
untuk
membuat dan
media
pertanian penyuluhan;
mendengarkan
membantu
petani
untuk
petani;
maju
dan
mencapai tujuan; dan mendisiplinkan diri dan memotivasi petani.
acuan
Kemitraan usaha meliputi mencari
penyuluh dalam melaksanakan tugasnya;
mitra
merumuskan hasil kajian arah kebijakan
menginventarisir sumber–sumber permodalan
penyuluhan; dan merumuskan hasil konsep
lokal; membimbing pemupukan modal usaha;
baru metode penyuluhan.
dan membimbing penyediaan agro input,
Pengembangan
profesi
penyuluhan
profesi
dan
Melakukan
teknis
budidaya
kakao
Kabupaten,
meliputi mempersiapkan lahan; membibitkan
Provinsi dan Nasional; mengunjungi sumber–
kakao; melakukan penanaman; melakukan
sumber
pertanian;
konservasi dan persiapan lahan; melakukan
mengakses informasi menggunakan internet;
pemangkasan dan pemupukan; melakukan
mengikuti
studi
pengendalian hama, penyakit dan gulma;
banding; dan membuat tulisan ilmiah atau
melakukan panen dan pasca penen seperti
populer dan diterbitkan dalam majalah atau
pemetikan
surat kabar.
pemeraman atau penyimpanan, pemecahan
informasi
kegiatan
Kemampuan
tingkat
mengidentifikasi
penyimpanan dan pemasaran hasil.
pertanian meliputi ikut serta atau aktif dala perkumpulan
usaha;
teknologi
magang
penyuluhan
atau
dan
sortasi
buah
kakao,
pertanian
buah, fermentasi, perendaman dan pencucian
meliputi menerapkan gaya kepemimpinan;
buah kakao, pengeringan, tempering dan
menerapkan
sortasibuah kakao.
keterampilan
memimpin;
menumbuh kembangkan kelompok tani; dan
Hasil penelitian ini sejalan dengan
mengembangkan kepemimpinan kelompok
hasil penelitian Teddy Rachmat Muliady
tani.
(2009) Diseminasi
menyimpulkan
bahwa
meliputi
kompetensi penyuluh pertanian berpengaruh
penggunaan media cetak atau audio visual;
positif pada kinerja mereka. Penelitian Bestina
melakukan
et al., (2006) juga mendukung penelitian ini.
pameran
teknologi
yang
teknologi
pertanian;
tingkat penggunaan komunikasi tatap muka;
Peubah
kinerja
penyuluh
yang
berpengaruh nyata pada kompetensi petani 74 | J u r n a l E k o n o m i P e m b a n g u n a n , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i
2014
Vol. 01 No. 02
Juli 2014
Halaman 67-76 ISSN 2339-1529
JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN kakao, memperkuat teori Robbins (Veithzal,
kompetensi
2004), Siagian (2002), Gibson (2001) dan
berbagai macam pelatihan tentang teknis
Atmosoeprapto
kakao terhadap penyuluh–penyuluh pertanian
(2004).
Keempat
teori
dengan
agar
kinerja
antara
mereka tentang teknis kakao dan dapat di
atau
salurkan kepada seluruh petani kakao binaan
kemampuan
fungsi
atau
interaksi
ability,
motivasi
motivation dan kesempatan atau opprtunity, tugas yang tepat dan lingkungan kerja.
meningkatkan
melakukan
tersebut pada umumnya menyatakan bahwa adalah
dapat
mereka
pengetahuan
penyuluh. DAFTAR PUSTAKA
Kemampuan yang tinggi dan didukung oleh
Buku
motivasi yang tinggi pula akan memberikan
Gibson JL. 2001. Cooperative Extension Program Planning in Wisconsin. USA. University of Wisconsin.
sesuatu yang baik berupa produktivitas yang lebih baik (produktif). Menurut
hasil
penelitian
pengaruh
Sapar.
kinerja penyuluh pertanian menyumbangkan pengaruh yang besar pada kompetensi petani kakao. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien
2010. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kinerja Penyuluh Pertanian dan Dampaknya pada Kompetensi Petani Kakao di Empat Wilayah Sulawesi Sekatan. Bogor: Makaira Printing Plus
pengaruh sebesar 0,410 satuan, oleh karena itu peubah kinerja penyuluh pertanian harus dijadikan
titik
fokus
dalam
peningkatan
kompetensi petani kakao. Dalam hubungan ini kemampuan
penyuluh
merencanakan
program, mengevaluasi dan membuat laporan perlu dikembangkan.
van den Ban AW, Hawkins HS. 1999. Penyuluhan Pertanian. Terjemahan, Herdiasti AD. Yogyakarta: Kanisius. Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Wiriatmadja S. Penyuluhan Yasaguna.
1990. Pokok-Pokok Pertanian. Jakarta:
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pembahasan,
hasil
disimpulkan
penelitian bahwa
dan kinerja
penyuluh pertanian berpengaruh nyata dan signifikan terhadap kompetensi petani kakao di Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Luwu Utara dan Luwu Timur, sehingga disarankan kepada Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Luwu Utara dan Luwu Timur untuk terus meningkatkan
kinerja
penyuluh
pertanian
kakao dengan berfokus pada peningkatan
(YST) Yayasan Sinar Tani. 2001. Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Yayasan Sinar Tani. Bestina S, Slamet H, Amiruddin S. 2006. Kinerja Penyuluh Pertanian dalam Pengembangan Agribisnis Nenas di Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar. Laporan Hasil Penelitian. Kendari: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kendari. Sapar.
2011. “Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Kinerja Penyuluh Pertanian dan Dampaknya pada Kompetensi Petani Kakao di Empat Wilayah Sulawesi Selatan.”J. Forum
75 | J u r n a l E k o n o m i P e m b a n g u n a n , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i
2014
Vol. 01 No. 02
Juli 2014
JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN
Halaman 67-76 ISSN 2339-1529
Pascasarjana, Vol 34 No. 4 hal: 297305 (BPSDM) Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian. 2007. Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Dasar Bagi Penyuluh Pertanian. Jakarta: BPSDM Deptan. (Deptan) Departemen Pertanian. 1988. Pedoman Pengelolaan Balai Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Departemen Pertanian.
76 | J u r n a l E k o n o m i P e m b a n g u n a n , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i
2014