DAFTAR ISI - Table of Contents
01. Profil Perusahaan / Company Profile
05
02. Visi dan Misi / Vision and Mission
09
03.Perihal Saham/ Share Capital Matters
10
04. Struktur Organisasi Perusahaan / Organizational Structure of the Company
12
05. Riwayat Hidup Dewan Komisaris dan Direksi /
13
Profile of Boards of Commissioners and Directors
06. Lembaga Profesi dan Penunjang Pasar Modal
24
Supporting Professionals and Capital Market Institutions
07. Kata Sambutan dari Komisaris Utama /
26
Message From the President Commissioner
08. Laporan Direksi kepada Para Pemegang Saham/
28
Board of Directors Report to the Shareholders
09. Ikhtisar Data Keuangan / Financial Highlights
30
10. Analisa dan Pembahasan Manajemen /
32
Analysis and Management Review
11. Tata Kelola Perusahaan / Corporate Governance
36
12. Laporan Keuangan / Financial Statement
42
3
4
J RESOURCES ASIA PASIFIK (DAHULU PELITA SEJAHTERA ABADI) LAPORAN TAHUNAN 2011
01 PROFIL PERUSAHAAN - Company Profile
Perseroan yang didirikan pada tahun 2002, yang
The Company was incorporated in 2002, followed by
dilanjutkan dengan melakukan penawaran saham
initial public offering (IPO) in 2003. Over time, the
kepada publik (IPO) pada tahun 2003, dan seiring
Company continued to improve itself in the face of
dengan berjalannya waktu Perseroan terus berbenah
increasingly fierce global competition. Over the past
diri dalam menghadapai persaingan global yang
decade, various initiatives have been undertaken
semakin ketat. Selama 1 (satu) dasawarsa beberapa
to improve the performance of the Company, from
inisiatif telah dilakukan untuk mendukung kinerja
catering services to transportation services, in order
Perseroan yang dimulai dengan jasa tata boga sampai
to provide added value to all parties associated
dengan jasa transportasi, hal ini tidak lain adalah
with the Company including shareholders, partners,
untuk memberikan nilai tambah bagi semua pihak
creditors and employees.
yang berhubungan dengan Perseroan baik pemegang saham, mitra kerja, kreditur maupun karyawan. Di penghujung tahun 2011 tepatnya tanggal 30
At the end of 2011, on December 30, 2011, the
Desember 2011, Perseroan telah mengadakan Rapat
Company held an Extraordinary General Meeting
Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
of Shareholders (EGMS). Thereafter an effective
dan setelah mendapatkan pernyataan efektif dari
statement was obtained from Capital Market and
BAPEPAM untuk melakukan aksi korporasi melalui
Financial Institution Supervisory Agency to carry
mekanisme Penawaran Umum Terbatas I (PUT
out a corporate action through the mechanism of a
I) dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek
Limited Public Offering I (PUT I) with The Issuance
Terlebih Dahulu (HMETD) kepada para Pemegang
of Rights to its Shareholders, every 125 shares held
Saham dengan komposisi, setiap pemegang 125
by a shareholder in Company will be entitled to 3,025
lembar saham lama mempunyai 3.025 HMETD.
rights. A total of 726 million new shares were issued
Total saham baru yang diterbitkan adalah sebanyak
with a par value of Rp. 100 per share and an the
726.000.000 lembar, dengan nilai nominal Rp.
execution price is Rp. 2,000 per share. Most of the
100 per saham dan harga pelaksanaan adalah Rp.
proceeds from the PUT I will be used to acquire PT
2.000 per saham. Sebagian besar hasil pelaksanaan
J Resources Nusantara which is engaged in mineral
PUT I akan digunakan untuk mengakuisisi PT J
resources mining, with a focus on gold.
Resources Nusantara, yang bergerak di bidang usaha pertambangan mineral khususnya mineral emas.
J RESOURCES ASIA PASIFIK (FORMERLY PELITA SEJAHTERA ABADI) ANNUAL REPORT 2011
5
CHAPTER 01 - PROFIL PERUSAHAAN
Menindaklanjuti hasil RUPSLB pada tanggal 30
Subsequent to the results of the EGMS on December
Desember 2011, maka pada tanggal 26 Januari 2012
30, 2011, on January 26, 2012 the Company turned
dimulailah lembaran sejarah baru Perseroan, dimana
over a new sheet, with most of the proceeds from the
sebagian besar dana hasil PUT I digunakan untuk
PUT I being used to acquire 1,443,848 new shares
mengakuisisi 1.443.848 lembar saham baru PT. J
of PT. J Resources Nusantara with a nominal value
Resources Nusantara dengan nilai nominal per saham
per share of Rp. 1,000,000, - and a total acquisition
sebesar Rp. 1.000.000,- sehingga total nilai akuisisi
value of Rp. 1,443,848,000,000, representing 98.87%
dengan kepemilikan 98,87% di PT. J Resources
ownership in PT. J Resources Nusantara.
Nusantara adalah sebesar Rp. 1.443.848.000.000,-
6
Berikut ini adalah riwayat singkat dari perusahaan
The following is a brief history of the organization
yang diakuisisi oleh Perseroan dari hasil PUT I dengan
that was acquired by the Company using the PUT I
HMETD. PT. J Resources Nusantara sebelumnya
with issuance of rights. PT. J Resources Nusantara,
bernama PT. Bara Kutai Energi yang didirikan pada
formerly known as PT. Bara Kutai Energi, was
11 April 2003, dimana pada tanggal 24 Juni 2011
established on April 11, 2003. On June 24, 2011, it
mengakuisisi aset Avocet Mining Plc di Asia Pasifik,
acquired assets belonging to Avocet Mining Plc in
yang meliputi aset yang berlokasi di Malaysia dan
Asia Pacific, including assets located in Malaysia
Indonesia. Saat ini ada 2 aset yang aktif berproduksi
and Indonesia. There are currently two active assets
yaitu aset yang berlokasi di Lanut – Selawesi Utara –
in production, one of which is located in Lanut -
Indonesia, dibawah
North Sulawesi - Indonesia and is held through PT.
PT. J Resources Bolaang Mongondow dengan
J Resources Bolaang Mongondow with ownership of
kepemilikan sebesar 80% oleh PT. J Resources
80% by PT. J Resources Nusantara. The end product
Nusantara, produk akhir dari aset ini berupa emas
of this asset is 99.99% pure gold. The other actively
murni dengan kadar 99,99%. Aset lain yang juga aktif
producing asset is located in Kuala Lipis - Pahang
berproduksi adalah aset yang berlokasi di Kuala Lipis –
– Malaysia and is held through J Resources Gold
Pahang – Malaysia dibawah J Resources Gold Limited
Limited with 100% ownership by PT. J Resources
dengan kepemilikan 100% oleh PT. J Resources
Nusantara. The end product of this asset is also
Nusantara, produk akhir dari aset ini berupa emas
99.99% pure gold.
murni dengan kadar 99,99%.
J RESOURCES ASIA PASIFIK (DAHULU PELITA SEJAHTERA ABADI) LAPORAN TAHUNAN 2011
CHAPTER 01 - COMPANY PROFILE
Selain aset yang telah berproduksi masih terdapat
In addition to these producing assets, a number of
perusahaan-perusahaan dibawah kepemilikan
companies owned by PT. J Resources Nusantara
PT. J Resources Nusantara yang masih dalam
are still in the exploitation and exploration stage.
tahap eksploitasi dan eksplorasi, dimana hampir
Almost all of their assets are those associated
semua aset tersebut juga adalah aset yang
to gold mines. The companies owned by PT. J
berhubungan dengan tambang mineral emas.
Resources Nusantara at the end of March 2012 are
Adapun perusahaan yang dibawah kepemilikan
as follows:
PT. J Resources Nusantara pada akhir Maret 2012 adalah sebagai berikut :
/ Company Name
/ Ownership
7 Salah satu nilai positif yang dimiliki oleh PT. J
One positive advantage that PT. J Resources
Resources Nusantara adalah PT. J Resources
Nusantara contributes is that it possesses the
Nusantara memiliki teknologi untuk memisahkan
technology to extract the gold from rock. Currently
mineral emas dari bebatuan. Saat ini ada 2
two extraction processes technologies have been
teknologi yang telah diaplikasi, yaitu proses ekstrak
applied, namely Heap Leach technology and Resin
dengan teknologi Heap Leach dan teknologi Resin
in Leach technology. Heap Leach Technology is
in Leach. Teknologi Heap Leach merupakan proses
a much simpler process and is applied to rocks
yang lebih sederhana dan diaplikasikan terhadap
that have undergone weathering. The investment
bebatuan yang telah mengalami pelapukan,
required for this process is generally much lower.
investasi yang dibutuhkan untuk proses ini secara
Resin In Leach technology is applied to rocks
umum jauh lebih murah. Teknologi Resin In Leach
that are still hard, which makes the process more
diaplikasikan untuk batuan yang masih keras,
complex. The investment value required is much
yang menjadikan proses ini lebih komplek dan nilai
greater than that of the Heap Leach process.
investasi yang relatif jauh lebih besar dibandingkan
Equipped with a mastery of these gold extraction
dengan proses Heap Leach. Berbekal dengan
technologies, the Company believes that this will
berbagai teknologi memisahkan mineral emas yang
be a major asset in developing the business in the
telah dikuasainya, Perseroan berkeyakinan bahwa
future.
ini akan menjadi salah satu aset utama Perseroan dalam mengembangkan binis ke depan.
J RESOURCES ASIA PASIFIK (FORMERLY PELITA SEJAHTERA ABADI) ANNUAL REPORT 2011
8
J RESOURCES ASIA PASIFIK (DAHULU PELITA SEJAHTERA ABADI) LAPORAN TAHUNAN 2011
02 VISI DAN MISI - Vision and Mission
Visi :
Vision :
Untuk menciptakan serta memberikan nilai tambah
To create and add value to the Company’s business
terhadap usaha Perseroan dan memberikan nilai
for maximum return to shareholders and stakeholders
pengembalian yang maksimal kepada para pemegang
at large.
saham dan stakeholders dalam arti yang luas.
Misi :
Mission :
Untuk mencapai visi Perseroan melalui upaya :
To achieve the Company’s vision by ;
ß
ß
Memaksimalkan nilai dari usaha Perseroan dengan menampilkan keahlian teknik tingkat
Maximizing the value of the Company through superior technical expertise and management;
tinggi dan kemampuan manajemen yang kuat dan terintegrasi ß
Memberikan nilai pengembalian kelas atas secara
ß
berkesinambungan kepada para pemegang
Delivering superior long term return to shareholders;
saham ß
Menimbulkan dampak kerusakan lingkungan yang
ß
paling minim dalam menjalankan usaha; ß
Membagikan hasil keuntungan dari usaha
Minimizing impact on the environment of our operation;
ß
Perseroan dengan komunitas/masyarakat sekitar
Sharing the Company’s gains with local communities
tempat usaha Perseroan ß
Menjalankan segala aspek usaha Perseroan
ß
Conducting all activities of the Company in a
dengan penuh tanggung jawab serta memberikan
respectful and responsible manner as a good
penghargaan yang tulus dengan sopan sebagai
corporate citizen.
warga Negara yang baik.
J RESOURCES ASIA PASIFIK (FORMERLY PELITA SEJAHTERA ABADI) ANNUAL REPORT 2011
9
03 PERIHAL SAHAM - Share Capital Matters
Berdasarkan catatan Biro Administrasi Efek, PT.
Based on records of Company’s Securities
Adimitra Transferindo komposisi pemegang saham
Administration Burreau, PT Adimitra Transferindo,
Perseroan per 31 Desember 2011 adalah sebagai
the Company’s Shareholders Composition as per
berikut :
December 31, 2011 is as follows :
Komposisi pemegang saham Perseroan setelah
The composition of shareholders following the
pelaksanaan PUT I per 26 Januari 2012 adalah
PUT I per January 26, 2012 is as follows :
10
sebagai berikut :
Sampai pelaksanaan PUT I Perseroan baik Dewan
Up until the company’s issuance of the new shares,
Komisaris maupun Direksi Perseroan tidak ada
the Board of Commissioners and the Board of
yang memiliki saham Perseroan.
Directors of the Company owned no stock in the company.
J RESOURCES ASIA PASIFIK (DAHULU PELITA SEJAHTERA ABADI) LAPORAN TAHUNAN 2011
CHAPTER 03 - Share Capital Matters
Harga Saham
Share Price
11
J RESOURCES ASIA PASIFIK (FORMERLY PELITA SEJAHTERA ABADI) ANNUAL REPORT 2011
04 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN - Organizational Structure of the Company
12
J RESOURCES ASIA PASIFIK (DAHULU PELITA SEJAHTERA ABADI) LAPORAN TAHUNAN 2011
05 RIWAYAT HIDUP DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI - Profile of Boards of Commissioners and Directors
Dewan Komisaris / Boards of Commissioners
Christian Wijayanto A. J. Komisaris Utama (President Commissioner) WNI, umur 48 tahun. Saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan (Desember 2011 – sekarang) dan PT J Resources Nusantara (Oktober 2011 – sekarang). Dan juga menjabat sebagai Chief Financial Officer PT Bukit Makmur Widya (2000 – sekarang). Sebelumnya menjabat sebagai Deputy Direktur PT Astra Argo Lestari Tbk. (1978 – 1998), Chief Financial Officer PT Bukit Makmur Mandiri Utama (2000 – 2009), Wakil Presiden Direktur PT Berau Coal (2004 – 2005), Presiden Direktur PT Berau Coal (2005-2006), Komisaris PT Berau Coal (2006-2009), Direktur PT J Resources Nusantara (Mei 2011 – September 2011). Mendapat gelar S1 Fakultas Teknik Universitas Trisakti – Jakarta. Indonesian citizen, aged 48. Currently serves as President Commissioner of the Company (December 2011 – present) and PT J Resources Nusantara (October 2011 – present), as well as Chief Financial Officer of PT Bukit Makmur Widya (2000 – present). He previously served as Deputy Director of PT Astra Argo Lestari Tbk. (1978 – 1998), Chief Financial Officer of PT Bukit Makmur Mandiri Utama (2000 – 2009), Wakil President Director PT Berau Coal (2004 – 2005), President Director of PT Berau Coal (2005-2006), Commissioner of PT Berau Coal (2006-2009), and Director of PT J Resources Nusantara (May 2011 – September 2011). He obtained his Bachelor degree from the Technical Faculty of Trisakti University– Jakarta.
J RESOURCES ASIA PASIFIK (FORMERLY PELITA SEJAHTERA ABADI) ANNUAL REPORT 2011
13
CHAPTER 05 - RIWAYAT HIDUP DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Ade Prima Sjarif Komisaris (Commissioner) WNI, umur 46 tahun. Saat ini menjabat sebagai Komisaris Perseroan (Desember 2011 – sekarang). Beliau memiliki sejumlah pengalaman professional dengan jabatan sebagai Direktur PT Apac Citra Centertex Tbk. (2009 – sekarang), Komisaris Independen Perseroan. (2008- Desember 2011), Corporate Secretary PT Apac Citra Centertex Tbk. (2007 – sekarang), Direktur Kepesertaan Dana Pensiun Apacinti (2000 – sekarang), Deputi GM HRD & Legal PT Apac Inti Corpora (2000 – sekarang), Manager Divisi PT Apac Inti Corpora (1996 – 2000) dan Manager HRD & Legal PT Apac Inti Corpora (1995 – 1996). Mendapat gelar S1 Fakultas Hukum Universitas Trisakti – Jakarta pada tahun 1989 dan memperoleh sertifikat dasar-dasar pengetahuan dana pensiun (2005). Indonesian citizen, aged 46. He presently serves as Commissioner of the Company (December 2011 – present), bringing a variety of
14
professional experience with positions such as Director of PT Apac Citra Centertex Tbk. (2009 – present), Independent Commissioner of the Company. (2008- December 2011), Corporate Secretary of PT Apac Citra Centertex Tbk. (2007 – present), Pension Fund Participation Director at Apacinti (2000 – present), Deputy GM HRD & Legal of PT Apac Inti Corpora (2000 – present), Division Manager at PT Apac Inti Corpora (1996 – 2000) and HRD & Legal Manager at PT Apac Inti Corpora (1995 – 1996). He received his Bachelor degree from the Faculty of Law at Trisakti University – Jakarta in 1989 and is certified in the basics of pension fund knowledge (2005).
J RESOURCES ASIA PASIFIK (DAHULU PELITA SEJAHTERA ABADI) LAPORAN TAHUNAN 2011
CHAPTER 05 - PROFILE OF BOARDS OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS
Prof. Dr. M. Daud Silalahi, SH Komisaris Independen (Independent Commissioner) WNI, umur 75 tahun. Saat ini menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan (Desember 2011 – sekarang) dan PT J Resources Nusantara (Oktober 2011 – sekarang). Selain itu, saat ini juga menjabat sebagai Council Advisor/Environmental Specialist PT MSM (2006 – sekarang), Council Advisor/Environmental Specialist PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (2008 – sekarang), Council Advisor/Environmental Specialist PT Aneka Tambang (2008 – sekarang), Environmental Legal Specialist PT Freeport (2005 – sekarang), Council Advisor/Environmental Specialist di Meares Soputan Mining (2007 – sekarang), Council Advisor/Environmental Specialist di LAPINO (2006 – sekarang), menjadi Anggota Project for Development of National Biosafety Framework National Coordinating Committee untuk Menteri Lingkungan Hidup dan berbagai pengalaman professional lainnya. Beliau juga menjabat sebagai Arbiter pada Badan Arbitrase Nasional Indonesia sejak tahun 2006. Telah melakukan berbagai kursus/ latihan/enataran/seminar/Lokakarya/Simposium, baik di dalam maupun di luar negeri. Pelatihan di dalam negeri yang pernah diikuti adalah pelatihan mengenai Hukum Internasional (1974), Environmental Course (1976 – 1978), Hukum Pertambangan (1976 – 1978) dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (1982). Sedangkan pelatihan di luar negeri yang pernah diikuti adalah pelatihan mengenai Law and Modernisation Course on Economic Law and Foreign Investment Law di Law School UC Berkeley, CA, USA (1972-1973) dan Salt River Project Concentrated Water Resource di Phoenix, AZ, USA (1974). Mendapat gelar S1 Fakultas Hukum, Hukum Internasional, Universitas Padjajaran (1971) dan menyelesaikan gelar S3 Fakultas Hukum, Hukum Kelautan dan Lingkungan, Universitas Padjajaran (1988). Indonesian citizen, aged 75. He presently serves as Independent Commissioner of the Company (December 2011 – present) and PT J Resources Nusantara (October 2011 – present). In addition, he concurrently serves as Council Advisor/Environmental Specialist at PT MSM (2006 – present), Council Advisor/Environmental Specialist at PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (2008 – present), Council Advisor/Environmental Specialist PT Aneka Tambang (2008 – present), Environmental Legal Specialist at PT Freeport (2005
J RESOURCES ASIA PASIFIK (FORMERLY PELITA SEJAHTERA ABADI) ANNUAL REPORT 2011
15
CHAPTER 05 - RIWAYAT HIDUP DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
– present), Council Advisor/Environmental Specialist at Meares Soputan Mining (2007 – present), Council Advisor/Environmental Specialist at LAPINO (2006 – present), is a Project Member for the Development of National Biosafety Framework National Coordinating Committee at the Ministry of the Environment, among various other professional experiences. He has been an Arbiter at the Indonesian National Board of Arbitration since 2006. He has participated in various courses/ training / refresher courses / seminars / workshops / symposiums, both domestically and overseas. The domestic courses that he has participated in include those on International Law training, an Environmental Course (1976 – 1978), Mining Law (1976 – 1978) and Environmental Impact Analysis (1982). Overseas, he has participated in a Law and Modernization Course on Economic Law and Foreign Investment Law at UC Berkeley Law School, CA, USA (1972-1973) and the Salt River Project Concentrated Water Resource in Phoenix, AZ, USA (1974). He received his bachelor degree from the Faculty of Law, International Law, Padjajaran University (1971) and completed his doctorate at the Faculty of Law in Marine and Environmental Law, at Padjajaran University (1988).
16 Direksi / Board of Directors
Jimmy Budiarto Direktur Utama (President Director) WNI, umur 35 tahun. Selain menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan (Desember 2011 – sekarang), beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama PT J Resources Nusantara (2011 – sekarang), Direktur PT Bukit Makmur Widya (2009 – sekarang), Direktur Utama PT Bukit Makmur Istindo Nikeltama (2007 – sekarang), dan menjadi Partner pada J & Partners LP (2010 – sekarang). Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur BUMA (2004 – 2007), Project Leader Hydrocarbon Management (2005 – 2007), Project Sponsor & Leader Business Process Management Team (2003 – 2007) dan Deputy General Manager Manageent Development Division Strategic Framework Development Leader (2005 – 2006). Beliau pernah mengikuti berbagai pelatihan, baik di dalam maupun luar negeri. Pelatihan-pelatihan tersebut seperti Managing with Brain Power Workshop di International Thinking Training Centre, Transforming Family Business Seminar di Pelita Harapan Graduate Business
J RESOURCES ASIA PASIFIK (DAHULU PELITA SEJAHTERA ABADI) LAPORAN TAHUNAN 2011
CHAPTER 05 - PROFILE OF BOARDS OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS
School, Competency Based Organization Seminar di BCA Learning Center, The Toyota Way Seminar, dan Stephen Covey 7 Habit Seminar. Mendapat gelas S1 Fakultas Akutansi Universitas Pelita Harapan dan Fakultas Administrasi Bisnis, American World University-STIE IPWI-Jakarta. Indonesian citizen, aged 35. Besides serving as President Director of the Company (December 2011 – present), he also serves as the President Director of PT J Resources Nusantara (2011 – present), Director of PT Bukit Makmur Widya (2009 – present), President Director of PT Bukit Makmur Istindo Nikeltama (2007 – present), and is a Partner in J & Partners LP (2010 – present). Previously, he served as Vice President Director at BUMA (2004 – 2007), Hydrocarbon Management Project Leader (2005 – 2007), Project Sponsor & Management Team Business Process Leader (2003 – 2007) and Deputy General Manager for the Management Development Division Strategic Framework Development Leader (2005 – 2006). He has participated in various domestic and international training courses such as the ‘Managing with Brain Power Workshop’ at the International Thinking Training Centre, ‘Transforming Family Business Seminar’ at Pelita Harapan Graduate Business School, a ‘Competency Based Organization Seminar’ at BCA Learning Center, ‘The Toyota Way’ Seminar, and the ‘Stephen Covey 7 Habit Seminar’. He received his Bachelor degree from the Faculty of Accounting at Pelita Harapan University and the Faculty of Business Administration of the American World University-STIE IPWI-Jakarta.
Edi Permadi Direktur (Director) WNI, umur 36 tahun. Selain menjabat sebagai Direktur Perseroan (Desember 2011 – sekarang), beliau juga menjabat sebagai Direktur PT J Resources Nusantara (Mei 2011 – sekarang), Direktur PT J Resources Bolaang Mongondow (November 2011 – sekarang), Direktur PT J Resources Mining Services Indonesia (September 2011 – sekarang), Direktur PT Arafura Surya Alam (September 2011 – sekarang) dan Direktur PT Gorontalo Sejahtera Mining (September 2011 – sekarang). Sebelumnya, beliau menjabat sebagi Direktur External Relations PT International Nickel Indonesia, Manager Employee and Industrial Relations PT International Nickel Indonesia (2005 – 2006) dan Manager Human Resources Business and
J RESOURCES ASIA PASIFIK (FORMERLY PELITA SEJAHTERA ABADI) ANNUAL REPORT 2011
17
CHAPTER 05 - RIWAYAT HIDUP DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Systems PT International Nickel Indonesia (2004 – 2005). Beliau juga telah mengikuti berbagai pelatihan, baik di dalam maupun di luar negeri. Pelatihan- pelatihan tersebut seperti, Pengawasan Operasional Pertama, Pengawas Operasional Madya dan Pengawas Operasional Utama di Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (2008), Trailblazer Leadership Program di INCO Limited, Canada (2006), Transformational Leadership Program di MIT Sloan, USA (2007) dan Mastering Leadership Challenge Program di IMD Lausanne, Switzerland (2008). Mendapat gelar S1 Electrical Engineering Unversitas Indonesia. Indonesian citizen, aged 36. Besides serving as a Director of the Company (December 2011 – present), he also serves as a Director of PT J Resources Nusantara (Mei 2011 – present), Director of PT J Resources Bolaang Mongondow (November 2011 – present), Director of PT J Resources Mining Services Indonesia (September 2011 – present), Director of PT Arafura Surya Alam (September 2011 – present) and Director of PT Gorontalo Sejahtera Mining (September 2011 – present). Previously, he was the Director of External Relations at PT International Nickel Indonesia, Manager of Employee and
18
Industrial Relations at PT International Nickel Indonesia (2005 – 2006) and Manager of Human Resources Business and Systems at PT International Nickel Indonesia (2004 – 2005). He has also participated in domestic as well as international training. These courses included Pengawasan Operasional Pertama, Pengawas Operasional Madya and Pengawas Operasional Utama at the Ministry of Energy and Mineral Resources (2008), a Trailblazer Leadership Program at INCO Limited, Canada (2006), the Transformational Leadership Program at MIT Sloan, USA (2007) and the Mastering Leadership Challenge Program at IMD Lausanne, Switzerland (2008). He received his bachelor degree in Electrical Engineering from the University of Indonesia. John Anthony Rasmussen Direktur (Director) WNA, umur 50 tahun. Saat ini menjabat sebagai Direktur Perseroan (Desember 2011 – sekarang) dan General Manager Specific Resources Sdn. Bhd. (Agustus 2011 – sekarang). Sebelumnya, beliau menjabat sebagai General Manager Webb Construction West Africa Ltd. (Maret 2009 – Agustus 2010), Manager Adamus Resources Ltd. (Januari 2008 – Maret 2009), Manager Lycopodium Engineering Pty. Ltd. (Juli 2004 – Desember 2007), Business
J RESOURCES ASIA PASIFIK (DAHULU PELITA SEJAHTERA ABADI) LAPORAN TAHUNAN 2011
CHAPTER 05 - PROFILE OF BOARDS OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS
Services Manager Sons of Gwalia (Juli 2001 – Juli 2004), Owner/ Manager Minsat Services (April 1998 – April 2001), General Manager Hillarys Yacht Club (Februari 1997 – Maret 1998), General Manager Termguard Pty. Ltd. (Oktober 1994 – Desember 1996), Financial Controller Normet Pty. Ltd. (September 1988 – Oktober 1994), Management Accountant Haines Norton (Maret 1987 – Juni 1998) dan Junior Throught to Management Accountant Court & Co (Januari 1980 – Desember 1986). Beliau juga pernah mengikuti pendidikan non formal, seperti Foundation of Human Resources, Mines Safety & Inspection Act and Regulatins, Workplace First Aid, Injury Management Coordinators Course, Conflict Resolution Skills di Australian Institute of Management, JSA/Hazard Identification, Incident Reporting & Investigation, Team Based Risk Assestment, Employment Relationship, Cultural Awareness, Fire Extinguisher, dan Quality Assurance – Auditor. Memperoleh gelar di bidang Certificate of Business – Frontline Management, Bachelor of Business, dan saat ini sedang mengambil pendidikan Master di Heriot Watt University. Foreign citizen, aged 50. Presently serves as Director of the Company (December 2011 – present) and General Manager of Specific Resources Sdn. Bhd. (August 2011 – present). Previously, he served as General Manager of Webb Construction West Africa Ltd. (March 2009 – August 2010), Manager at Adamus Resources Ltd. (January 2008 – March 2009), Manager at Lycopodium Engineering Pty. Ltd. (July 2004 – December 2007), Business Services Manager Sons of Gwalia (July 2001 – July 2004), Owner/Manager of Minsat Services (April 1998 – April 2001), General Manager at Hillarys Yacht Club (February 1997 – March 1998), General Manager at Termguard Pty. Ltd. (October 1994 – December 1996), Financial Controller at Normet Pty. Ltd. (September 1988 – October 1994), Management Accountant at Haines Norton (March 1987 – June 1998) and Junior Throught to Management Accountant Court & Co (January 1980 – December 1986). He has also participated in non formal courses such as the ‘Foundation of Human Resources’, ‘Mines Safety & Inspection Act and Regulations’, ‘Workplace First Aid’, ‘Injury Management Coordinators Course’, ‘Conflict Resolution Skills’ at the Australian Institute of Management, ‘JSA/Hazard Identification’, ‘Incident Reporting & Investigation’, ‘Team Based Risk Assessment’, Employment Relationship, Cultural Awareness, Fire Extinguisher, and Quality Assurance – Auditor. He obtained a Certificate of Business – Frontline Management, Bachelor of Business, and is presently pursuing his Master degree at Heriot Watt University.
J RESOURCES ASIA PASIFIK (FORMERLY PELITA SEJAHTERA ABADI) ANNUAL REPORT 2011
19
CHAPTER 05 - RIWAYAT HIDUP DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
William Surnata Direktur (Director) WNI, umur 48 tahun. Saat ini menjabat sebagai Direktur Perseroan (Desember 2011 – sekarang) dan Direktur Keuangan PT J Resources Nusantara (November 2011 – sekarang). Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Bukit Makmur Mandiri Utama (2004 – November 2011), Deputy Regional Head Jabodetabek dan Bandung PT Bank Universal Tbk. (1996 – 2003), Individual Banking Division PT Bank Bali Tbk. (1989 – 1996) dan Credit Review Division PT Bank Perniagaan Indonesia (1987 – 1989). Mendapatkan gelar S1 Engineering Universitas Parahyangan (1987). Indonesian citizen, aged 48. Presently serves as Director of the Company (December 2011 – present) and Finance Director of PT J Resources Nusantara (November 2011 – present). Previously, he was Finance Director of PT Bukit Makmur Mandiri Utama (2004 – November 2011), Deputy Regional Head for Jabodetabek and Bandung at PT Bank Universal Tbk. (1996 – 2003), part of the Individual Banking Division of PT Bank Bali Tbk. (1989 – 1996) and of Credit Review Division PT Bank Perniagaan Indonesia (1987 –
20
1989). He holds a Bachelor degree in Engineering from Parahyangan University (1987).
Rakiyo Wibowo Direktur (Director) WNI, umur 56 tahun. Saat ini menjabat sebagai Direktur Perseroan (Desember 2011 – sekarang). Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Accounting PT Apac Inti Corpora (1999 – 2005), Direktur Utama BPR Sindu Artha Semarang (1985 – 1999), Kepala bagian Giro (1980 – 1985) dan Bagian Kliring PT Bank Bhumy (1976 – 1980). Mendapat gelar S1 Fakultas Ekonomi STIE Widya Wiwaha Yogyakarta. Indonesian citizen, aged 56. Presently serves as Director of the Company (December 2011 – present). Previously, he handled Accounting at PT Apac Inti Corpora (1999 – 2005), was President Director at BPR Sindu Artha Semarang (1985 – 1999), and headed the giro section (1980 – 1985) and clearing section of PT Bank Bhumy (1976 – 1980). He obtained his bachelor degree from the Faculty of Economics, STIE Widya Wiwaha Yogyakarta.
J RESOURCES ASIA PASIFIK (DAHULU PELITA SEJAHTERA ABADI) LAPORAN TAHUNAN 2011
CHAPTER 05 - PROFILE OF BOARDS OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS
Colin J. Davies Direktur Tidak Terafiliasi (Non-Affiliated Director) WNA, umur 54 tahun. Saat ini menjabat sebagai Direktur Tidak Terafiliasi dari Perseroan (Januari 2012 – sekarang). Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Chief Executive di Arsari Resources Group (Maret 2011 - Desember 2011), Presiden Direktur PT Lang O’Rourke Indonesia (November 2009- Februari 2011), General Manager – Strategic Planning PT Leighton Contractors Indonesia (April 2005 – Oktober 2009), Konsultan Independen (Juli 2002 – Maret 2005), Technical Advisor PT Austindo Mining Corporation (Jan 1997 – Juni 2002), Several Position in Santa Fe Pacific Gold Corporation (September 1994 – Desember 1996), Business Development Manager (Agustus 1992 – Agustus 1993) dan Information System Manager PT Pelsart Management Services (September 1988 – Juli 1992), Technical Advisor, Computing Services PT Mintekindo Engineering (Maret 1987 – Agustus 1988), Operations & Systems Supervisor (Agustus 1986 – Februari 1987), Computing Geologist (Juni 1985 – Juli 1986) dan Diamond Mineralogist (Januari 1983 – Mei 1985) di BP Minerals International Ltd, dan Mine Geologist Anglo American Corporation (South Africa) Ltd. (Agustus 1982 – Desember 1982). Selain itu, beliau juga telah melakukan post-graduate studies in geology, geochemistry & computational analysis on the tectonostratigraphy of Gariep Province of SW Namibia: Ph.D title expired. African Research Unit, Department of Earth Sciences, University of Leeds, UK. (1979-1982), Davies, C.J. & Coward, M.P., 1982, the structural evolution of the Gariep Arc in southern Namibia (South West Africa): Precambrian Res., 17, 173-198 (1982), Nixon, P.H., Thirwall, M.F. Buckley, F. & Davies, C.J., 1984. Spanish Western Australia Lamproites; aspects of whole rock geochemistry: Proceedings of the ThirdInternational Kimberlite Conference, Vol 1, (Kimberlites & Related Rocks), J. Kornprobst (Editor) (1984), dan Carlie, J.C & Davies, C.J., 1997. Gold prospectivity of Indonesia. Register of Indonesia Gold 1997, 58-68 (1997). Mendapatkan Honours Degree, Geology, University College Cardiff, South Glamorgan, Wales, UK. Foreign citizen, aged 54. He presently serves as a Non-Affiliated Director of the Company (January 2012 – present). Previously, he served as Chief Executive of Arsari Resources Group (March 2011 - December 2011), President Director of PT Laing O’Rourke Indonesia (November 2009 – February 2011), General Manager – Strategic Planning of PT Leighton Contractors Indonesia (April 2005 – October 2009), an Independent Consultant (July 2002 – March 2005),
J RESOURCES ASIA PASIFIK (FORMERLY PELITA SEJAHTERA ABADI) ANNUAL REPORT 2011
21
CHAPTER 05 - RIWAYAT HIDUP DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
a Technical Advisor to PT Austindo Mining Corporation (January 1997 – June 2002), held various positions at Santa Fe Pacific Gold Corporation (September 1994 – December 1996), was Business Development Manager (August 1992 – August 1993) and Information System Manager at PT Pelsart Management Services (September 1988 – July 1992), Technical Advisor at Computing Services PT Mintekindo Engineering (March 1987 – August 1988), Operations & Systems Supervisor (August 1986 – February 1987), Computing Geologist (June 1985 – July 1986) and Diamond Mineralogist (January 1983 – May 1985) at BP Minerals International Ltd, and Mine Geologist Anglo American Corporation (South Africa) Ltd. (August 1982 – December 1982). In addition, he enrolled in post-graduate studies in geology, geochemistry & computational analysis on the tectono-stratigraphy of the Gariep Province of SW Namibia: Ph.D title expired. African Research Unit, Department of Earth Sciences, University of Leeds, UK. (1979-1982), Davies, C.J. & Coward, M.P., 1982, the structural evolution of the Gariep Arc in southern Namibia (South West Africa): Precambrian Res., 17, 173-198 (1982), Nixon, P.H., Thirwall, M.F. Buckley, F. & Davies, C.J., 1984. Spanish Western Australia Lamproites; aspects of whole rock geochemistry: Proceedings of the Third International Kimberlite Conference, Vol 1, (Kimberlites & Related
22
Rocks), J. Kornprobst (Editor) (1984), and Carlie, J.C & Davies, C.J., 1997. Gold prospectivity of Indonesia. Register of Indonesia Gold 1997, 58-68 (1997). He holds an Honours Degree in Geology from the University College Cardiff, South Glamorgan, Wales, UK.
J RESOURCES ASIA PASIFIK (DAHULU PELITA SEJAHTERA ABADI) LAPORAN TAHUNAN 2011
CHAPTER 05 - PROFILE OF BOARDS OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS
23
J RESOURCES ASIA PASIFIK (FORMERLY PELITA SEJAHTERA ABADI) ANNUAL REPORT 2011
06 LEMBAGA PROFESI DAN PENUNJANG PASAR MODAL - Supporting Professionals and Capital Market Institutions
24
PT. KUSTODIAN SENTRA
KONSULTAN HUKUM
EFEK INDONESIA
LEGAL CONSULTANTS
INDONESIAN CENTRAL
Tumbuan & Partners
SECURITIES DEPOSITORY
Advocates & Counsellors-at-law
Tower 1 Lantai 15
Jalan Gandaria Tengah III No. 8
Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53
Kebayoran Baru
Jakarta 12190 – Indonesia
Jakarta 12130 - Indonesia
T. +62 21 5299 1099
T. +62 21 7227 736, 7227 737
F. +62 21 5299 1199
F. +62 21 7244 579, 725 7403
BIRO ADMINISTRASI EFEK
PUBLIC RELATION
SECURITIES ADMINISTRATION BURREAU
Edgar Affandi
PT. Adimitra Transferindo
Equity Tower, 48th Floor
Komplek Pertokoan Pulomas
SCBD Lot.9
Blok VIII No. 1
Jl. Jendral Sudirman, Kav.52-53
Jalan Perintis Kemerdekaan
Jakarta 12190 - Indonesia
Jakarta 13210 – Indonesia T. +62 21 4788 1515
T. +6221 5153 335
F. +62 21 4709 697
F. +6221 5153 759 Email:
[email protected]
AUDITOR PUBLIC ACCOUNTANT Kantor Akuntan Publik Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny Intiland Tower, Lantai 7 Jalan Jenderal Sudirman Kav. 32 Jakarta 10220 – Indonesia T. +62 21 5708 111 F. +62 21 5722 737
J RESOURCES ASIA PASIFIK (DAHULU PELITA SEJAHTERA ABADI) LAPORAN TAHUNAN 2011
CHAPTER 06 - SUPPORTING PROFESSIONALS AND CAPITAL MARKET INSTITUTIONS
25
J RESOURCES ASIA PASIFIK (FORMERLY PELITA SEJAHTERA ABADI) ANNUAL REPORT 2011
07 KATA SAMBUTAN DARI KOMISARIS UTAMA - Message From the President Commissioner
Tahun 2011 merupakan tahun yang bersejarah bagi Perseroan, setelah melalui berbagai pertimbangan dan pembahasan yang mendalam, akhirnya melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 30 Desember 2011 Pemegang Saham Perseroan memutuskan untuk masuk ke dalam bidang usaha pertambangan mineral emas. Sejalan dengan keputusan tersebut, Perseroan merencanakan akan mengambil alih grup usaha PT J Resources Nusantara yang bergerak di bidang usaha pertambangan, yang saat ini memiliki
26
beberapa aset, baik yang berlokasi di Indonesia maupun di luar Indonesia. Dari aset yang dimilikinya tersebut, ada 2 aset yang sudah berproduksi dan ada beberapa lagi yang masih dalam tahap eksploitasi dan eksplorasi. Pernyataan efektif dari BAPEPAM diperoleh pada tanggal 30 Desember 2011 sehubungan dengan rencana PUT I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang akan dilakukan oleh Perseroan, dimana sebagian besar dana hasil PUT I tersebut akan digunakan untuk mengakuisisi saham baru PT. J Resources Nusantara. Pada tanggal 26 Januari 2012, Perseroan telah berhasil menguasai 98.87% saham kepemilikan di PT. J Resources Nusantara. Akhir kata, mewakili Dewan Komisaris, kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas usaha, dedikasi, komitmen dan dukungan dari Direksi dan seluruh karyawan. Dan juga kepada seluruh Pemegang Saham atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan. Semoga tahun mendatang Perseroan dapat mencapai hasil yang lebih baik dan meningkatkan nilai Perseroan dan Pemegang Saham secara berkelanjutan.
J RESOURCES ASIA PASIFIK (DAHULU PELITA SEJAHTERA ABADI) LAPORAN TAHUNAN 2011
2011 was a historic year for the Company. After various in-depth consideration and discussions, it was ultimately decided by the Shareholders at the General Meeting of Shareholders (EGMS) on December 30, 2011 to enter the gold mining business. In line with this decision, the Company made plans to take over the business group of PT J Resources Nusantara, which is engaged in the mining business and is possession of several assets, located both in Indonesia and outside Indonesia. Of these assets, two are already in production and a number of others are in the exploitation and exploration stage.
27
The Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam) issued an effective statement on December 30, 2011 in connection with Company’s plan to PUT I with issuance of rights, in which most of the proceeds from the PUT I will be used to acquire new shares of PT. J Resources Nusantara. On January 26, 2012, the Company successfully acquired a 98.87% ownership stake in PT. J Resources Nusantara. In conclusion, on behalf of the Board of Commissioners, we express our appreciation and thanks for the efforts, dedication, commitment and support of the Board of Directors and all employees. We also thank all shareholders for their support and confidence in us. We hope that in the coming year the Company will be able to achieve even better results, growing the value of the Company for shareholders in a sustainable manner.
Jakarta, 2 March 2012 Atas nama Dewan Komisaris On Behalf of Board of Commissioner
Christian Wijayanto A. J.
J RESOURCES ASIA PASIFIK (FORMERLY PELITA SEJAHTERA ABADI) ANNUAL REPORT 2011
08 LAPORAN DIREKSI KEPADA PEMEGANG SAHAM - Board of Directors Report to the Shareholders
Pemegang Saham yang terhormat, Setelah 1 (satu) dasawarsa berkecimpung dalam usaha jasa tata boga dan beberapa usaha jasa lainnya, di penghujung tahun 2011 Perseroan mengambil langkah penting untuk masuk ke dalam bidang usaha pertambangan mineral emas. Ini merupakan suatu keputusan terbesar yang diyakini akan membuka lembaran baru Perseroan dan tentunya akan memberikan manfaat untuk Perseroan maupun para Pemegang Saham. Dengan dukungan yang telah diberikan oleh Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 30 Desember 2011 menambah keyakinan kami akan keputusan yang telah diambil. Berbagai persiapan telah dilakukan sehubungan dengan keputusan Perseroan tersebut. Yang menjadi catatan penting adalah telah didapatnya pernyataan efektif dari BAPEPAM tanggal 30 Desember 2011 sehubungan dengan
28
rencana Perseroan untuk menerbitkan saham baru dengan hak memesan terlebih dahulu dan sebagian besar dana hasil PUT I akan digunakan untuk mengakuisisi saham baru PT. J Resources Nusantara, dana yang digunakan untuk keperluan akuisisi ini adalah sebesar Rp. 1.443.848.000.000,- dan telah dilaksanakan pada tanggal 26 Januari 2012, sehingga setelah tanggal tersebut Perseroan memiliki hak mayoritas dengan jumlah hak suara sebanyak 98,87%, sehingga mulai saat itu pengendalian atas usaha PT. J Resources Nusantara dibawah kendali Perseroan. Pada kesempatan yang baik ini kami juga melaporkan kinerja Perseroan di tahun 2011. Pendapatan sedikit membaik dibandingkan dengan tahun 2010, dimana pendapatan meningkat sebesar 12%. Namun demikian kenaikan pendapatan tersebut diikuti oleh kenaikan biaya produksi sebesar 9% dibandingan dengan tahun 2010. Secara keseluruhan Perseroan membukukan rugi bersih sebesar Rp. 1.346.374.409,- Akhir kata kami berkeyakinan bahwa bidang usaha pertambangan mineral emas akan menjadi bidang usaha baru Perseroan di tahun 2012, yang pastinya akan memberikan dampak positif bagi Perseroan. Atas nama Direksi, kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan seluruh karyawan atas dukungan dan kerjasamanya. Pada kesempatan ini kami juga ingin berterima kasih kepada para mitra kerja, pemasok, pelanggan dan para kreditur atas kepercayaan dan dukungannya kepada Perseroan.
J RESOURCES ASIA PASIFIK (DAHULU PELITA SEJAHTERA ABADI) LAPORAN TAHUNAN 2011
Dear Shareholders, After a decade of operating in the catering business and several other services, at the end of 2011 the Company took an important step and entered the field of gold mining. With this enormous decision, we are confident of turning over a new leaf for the Company, one that will benefit the Company as well as Shareholders. The support of the Shareholders as expressed at the Extraordinary General Meeting of Shareholders on December 30, 2011, has further strengthened our belief that this is the right decision.Various preparations have been made in connection with the Company’s decision. Importantly, the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam) issued an effective statement on December 30, 2011 in connection with the Company’s plan to PUT I with issuance of rights, in which the majority of proceeds from the new shares will be used to acquire new shares of PT. J Resources Nusantara. Total funds in the amount of Rp. 1,443,848,000,000, were used for the purposes of this acquisition, which was executed on January 26, 2012. Subsequent to that date, the Company owns majority shares of PT J Resources Nusantara with a total of 98.87% voting rights, giving control of PT. J Resources Nusantara from that point onwards to the Company. At the occasion, we would also like to take the opportunity to review the Company’s performance in 2011. Revenue improved slightly compared with 2010, with income increasing by 12%. However, this increase in income was accompanied by a rise in production costs of 9% compared with 2010. Overall the Company recorded a net loss of Rp. 1,346,374,409, -. In summary, we believe that gold mining business as a new industry for the Company in 2012 is certain to positively impact the Company. On behalf of the Board of Directors, we wish to express our deepest thanks to the Shareholders, the Board of Commissioners and all employees for their support and cooperation. On this occasion we would also like to extend our thanks to our partners, suppliers, customers and creditors for their trust and support in the Company.
Jakarta, 2 March 2012 Atas nama Dewan Direksi On Behalf of Board of Directors
Jimmy Budiarto
J RESOURCES ASIA PASIFIK (FORMERLY PELITA SEJAHTERA ABADI) ANNUAL REPORT 2011
29
09 IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN - Financial Highlights
30
Data keuangan ini merupakan rangkuman dari
These financial highlights are a summary of important
informasi penting dan kondisi keuangan Perseroan
information and the Company’s financial condition
untuk 5 tahun terakhir yang berakhir pada tanggal 31
for the last five years ended December 31, 2007,
Desember 2007, 2008, 2009, 2010 dan 2011, dimana
2008, 2009, 2010 and 2011, where the 2008 financial
laporan keuangan tahun 2008 diaudit oleh KAP
statements audited by KAP Ngurah Arya & Associates,
Ngurah Arya & Rekan, sedangkan laporan keuangan
while the 2007, 2009 and 2010 financial statements
tahun 2007, 2009 dan 2010 diaudit oleh KAP Drs.
were audited by Drs. Sugeng Pamudji, and the
Sugeng Pamudji, dan laporan keuangan tahun 2011
2011 financial statements were audited by Public
diaudit oleh KAP Mulyamin Sendi Suryanto & Lianny,
Accountants Mulyamin Joints & Lianny Suryanto. All
semua laporan keuangan mendapat opini wajar tanpa
financial statements received an unqualified opinion
pengecualian dari masing-masing KAP.
from each of the Public Accountants.
J RESOURCES ASIA PASIFIK (DAHULU PELITA SEJAHTERA ABADI) LAPORAN TAHUNAN 2011
CHAPTER 09 - FINANCIAL HIGHLIGHTS
Dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah saham dan laba
In Millions of Rupiah, except for number of shares and
bersih per saham :
profit per shares :
Year End
For Reporting Year
Cost of Good & Services
Non Operational Revenue (Loss)
Profit (Loss) Before Tax Net Profit (Loss)
Cooperative Profit Margin
31 (20,28)
Dividend per Share Total Paid Out Dividend
Business Ratio
Operational Profit to Total Assets
Net Profit to Total Assets
Operational Profit to Equity
Net Profit to Equity Financial Ratios
Total Liabilites to Total Equity
J RESOURCES ASIA PASIFIK (FORMERLY PELITA SEJAHTERA ABADI) ANNUAL REPORT 2011
10 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN -Analysis and Management Review
Data Penjualan Tiap Divisi terhadap total penjualan
Sales by Division towards Total Sales of the Company
Perseroan (dalam jutaan rupiah)
(in thousands of Rupiah)
32
2010
2011
Catering
General trading
Transportation
Housing
Penjualan bersih Perseroan meningkat 12%
Net sales of the Company increased 12% compared to
dibandingkan dengan tahun 2010 atau sebesar
2010 or equivalent to Rp. 1,686,000,000. All business
Rp. 1. 686.000.000, peningkatan penjualan bersih
divisions of the Company contributed to the increase
berasal dari semua divisi usaha Perseroan dan
in net sales, with the largest increase coming from the
peningkatan terbesar berasal dari usaha perumahan
housing business which increased by 183% compared
yang mengalami peningkatan sebesar 183%
with 2010, reaching Rp. 612,000,000. The second
dibanding dengan pencapaian 2010 atau sebesar
biggest contributor was the transport business, which
Rp. 612.000.000. Peningkatan kedua terbesar
grew 137% transport compared with 2010
berasal dari usaha transportasi yang mencapai 137% dibandingan dengan pencapaian tahun 2010
J RESOURCES ASIA PASIFIK (DAHULU PELITA SEJAHTERA ABADI) LAPORAN TAHUNAN 2011
CHAPTER 10 -ANALYSIS AND MANAGEMENT REVIEW
atau sebesar Rp. 571.000.000. Kemudian diikuti
The second biggest contributor was the transport
oleh usaha jasa boga yang mencapai 105% bila
business, which grew 137% transport compared with
dibandingkan dengan tahun 2010 atau sebesar
2010 to reach Rp. 571,000,000. Next was the catering
Rp. 458.000.000. Dan tempat terakhir disumbang
business with 105% growth over 2010 to reach Rp.
dari usaha perdagangan umum yang hanya mencapai
458,000,000. The smallest contribution came from
101% dibandingkan dengan pencapaian tahun 2010,
the general trading business which grew 101% over
atau sebesar Rp. 55.000.000.
2010, contributing Rp. 55,000,000.
Data Beban Pokok Penjualan Tiap Divisi Terhadap
Cost of Goods Sold by Division Towards Total Cost
Total Beban Pokok Penjualan Perseroan
of Goods Sold for the Company (in thousands of
(dalam jutaan rupiah).
Rupiah).
33 2010
2011
Catering
General trading
Transportation
Housing
Kenaikan penjualan bersih terkoreksi dengan adanya
The increase in net sales was offset by an increase in
peningkatan biaya produksi sebesar 9% dibandingkan
production costs of 9% compared with 2010, reaching
dengan tahun 2010 atau sebesar Rp. 1.187.000.000.
Rp. 1,187,000,000. The biggest increase came
Kenaikan terbesar berasal dari usaha perumahan
from the housing business which increased 176%
yang meningkat 176% dibandingkan dengan tahun
compared to 2010, to Rp. 428,000,000. The second
2010 atau sebesar Rp. 428.000.000. Kenaikan
largest increase came from the food service business
kedua berasal dari usaha jasa boga yang meningkat
which grew 111% to Rp. 794,000,000 compared with
111% dibandingkan dengan tahun 2010 atau sebesar
2010. In third place was the transportation business
Rp. 794.000.000. Tempat ketiga berasal dari
which increased 109% over to 2010 to reach Rp.
usaha transportasi yang meningkat sebesar 109%
107,000,000. Only a general trading business has
dibandingkan dengan tahun 2010 atau sebesar Rp.
decreased the cost of goods, which amounted to 4%
107.000.000. Hanya usaha perdagangan umum yang
compared to 2010 or Rp. 143 million.
mengalami penurunan harga pokok, yaitu sebesar 4% dibandingkan dengan tahun 2010 atau sebesar Rp. 143.000.000.
J RESOURCES ASIA PASIFIK (FORMERLY PELITA SEJAHTERA ABADI) ANNUAL REPORT 2011
CHAPTER 10 -ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Komposisi Pendapatan tahun 2010 :
Composition of Revenue in 2010 :
Jasa Boga / Catering Perdagangan Umum / General Trading Transportasi / Transportation Perumahan / Housing
34 Komposisi Pendapatan tahun 2011 :
Composition of Revenue in 2011 :
Jasa Boga / Catering Perdagangan Umum / General Trading Transportasi / Transportation Perumahan / Housing
J RESOURCES ASIA PASIFIK (DAHULU PELITA SEJAHTERA ABADI) LAPORAN TAHUNAN 2011
CHAPTER 10 -ANALYSIS AND MANAGEMENT REVIEW
Laba kotor usaha terbesar berasal dari usaha
The largest contributor of gross profit was the
transportasi yang mencapai 56% pada tahun 2011
transportation business, which achieved 56% by 2011
dan 24% pada tahun 2010, dimana usaha perumahan
and 24% in 2010. Housing came in second with a
menduduki tempat kedua dengan laba kotor usaha
gross business profit of 37% by 2011 and 32% in 2010.
mencapai 37% pada tahun 2011 dan 32% pada tahun
Food service gross profit in 2010 only accounted for
2010. Laba kotor jasa boga pada tahun 2010 hanya
9% compared with 15% in 2010 reached 15%, is due
menyumbang 9%, dimana pada tahun 2010 mencapai
to increases in production material costs. General
15%, hal ini dikarenakan meningkatnya bahan-bahan
trading contributed gross profit of negative 2%, an
produksi. Perdagangan umum timbul laba kotor
improvement from negative 7% in 2010.
negatif 2% yang sudah mengalami perbaikan dari tahun 2010 yang negatif 7%. Jika dilihat dari komposisi dari masing-masing unit
Viewing each business unit by their impact on the
usaha terhadap pendapatan Perseroan, tempat
income of the Company, in the first place is the food
pertama berasal dari usaha jasa boga yang mencapai
service business, which contributed 57% in 2011
57% pada tahun 2011 dan 61% pada tahun 2010,
and 61% in 2010. In second place is general trading,
tempat kedua berasal dari usaha perdagangan umum
which contributed 20% in 2011 and 22% in 2010. The
yang mencapai 20% pada tahun 2011 dan 22% pada
transportation business is in third place, contributing
tahun 2010. Usaha transportasi menduduki posisi
14% in 2011 and 11% in 2010. Viewed from the
ketiga dengan pencapaian sebesar 14% pada tahun
opportunities and prospects ahead, the Company
2011 dan 11% pada tahun 2010. Bila dilihat dari
believes that the transportation business has promise.
peluang dan prospek usaha ke depan. Perseroan
In last position is the housing business, which
berkeyakinan bahwa usaha transportasi merupakan
contributed 9% in 2011 and 5% in 2010.
usaha yang cukup menjanjikan. Usaha perumahan menduduki posisi terakhir, yaitu 9% pada tahun 2011 dan 5% pada tahun 2010. Total aset Perseroan tahun 2011 turun 23%
Total assets of the Company in 2011 decreased 23%
dibandingkan dengan tahun 2010. Penurunan ini di
compared to 2010. This decrease was caused by
kontribusi oleh beberapa akun utama, antara lain
several by major factors, including a 52% decrease in
persediaan turun 52% dibandingkan tahun 2010,
inventory compared with 2010, and a 37% decrease
hutang atau pinjaman jangka pendek turun 37%
in debt or short-term loans compared with 2010. A
dibandingkan dengan tahun 2010, penurunan laba
decrease in retained earnings due to loss of business
ditahan karena rugi usaha juga turut menyumbang
assets further contributed to decline in 2011.
penurunan aset di tahun 2011.
J RESOURCES ASIA PASIFIK (FORMERLY PELITA SEJAHTERA ABADI) ANNUAL REPORT 2011
35
11 TATA KELOLA PERUSAHAAN - Corporate Governance
Pelaksanaan tata kelola Perusahaan yang baik
Implementation of Good Corporate Governance
(Good Corporate Governance) merupakan salah
is a must, especially for public companies. The
satu hal yang harus dilakukan, khususnya untuk
principles of Good Corporate Governance are
perusahaan publik. Adapun prinsip-prinsip
transparency, accountability, responsibility and
Good Corporate Governance adalah meliputi
fairness. The Company, as a listed company, has
transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab
put these principles into practice. As such, the
dan kejujuran. Perseroan sebagai salah satu
Company already has in place an Independent
perusahaan publik juga telah menerapkan prinsip-
Commissioner, a Corporate Secretary, Non-
prinsip tersebut. Untuk itu, saat ini Perseroan
Affiliated Director and Audit Committee.
sudah memiliki Komisaris Independen, Sekretaris Perseroan, Direktur Tidak Terafiliasi dan Komite
36
Audit. Dewan Komisaris memberi bimbingan dan
The Board of Commissioners guides and
pengawasan terhadap Direksi dalam mengelola
supervises the Board of Directors in their
Perseroan. Tugas utama dari Dewan Komisaris
management of the Company. The main task of the
adalah untuk melindungi kepentingan pemegang
Board of Commissioners is to protect the interests
saham dan para stakeholder sesuai dengan
of shareholders and stakeholders in accordance
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
with prevailing laws and regulations.
J RESOURCES ASIA PASIFIK (DAHULU PELITA SEJAHTERA ABADI) LAPORAN TAHUNAN 2011
CHAPTER 11 -CORPORATE GOVERNANCE
Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting of Shareholders
Perseroan telah menyelenggarakan Rapat Umum
The Company held a General Meeting of Shareholders
Pemegang Saham (RUPS) pada tanggal 30 Juni
(GMS) on June 30, 2011 in accordance with Article
2011 sesuai dengan Pasal 19 Anggaran Dasar
19 of the Articles of Association and the Capital
Perseroan dan Peraturan Badan Pengawas Pasar
Market and Financial Institution Supervisory Agency
Modal – Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No.
(Bapepam-LK) No. IX.1.I. Decisions were made on the
IX.1.I. Hal-hal yang diputuskan dalam Rapat Umum
following items at the General Meeting of Shareholder:
Pemegang Saham tersebut adalah sebagi berikut
Annual Report of the Board of Directors, Financial
; Laporan Tahunan Direksi, Laporan Keuangan
Statements of the Company ended December 31,
Perseroan yang berakhir 31 Desember 2010, tidak
2010, the absence of a total dividend for the financial
ada pembagian dividen total untuk tahun buku 2010,
year 2010, and authorization of the Commissioners to
pemberian wewenang kepada Komisaris Perseroan
appoint independent public accountants for the 2011
untuk menunjuk akuntan publik independen untuk
book year. On December 30, 2011, the Company held
tahun buku 2011. Pada tanggal 30 Desember 2011,
an Extraordinary General Meeting of Shareholders
Perseroan menyelenggarakan RUPS Luar Biasa
(EGM), and agreed to PUT I with Issuance of
(RUPSLB), dan menyetujui untuk menerbitkan saham
rights, the resignation with honor of Directors
baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu,
and Commissioners, and the appointment of new
menerima dengan hormat pengunduran diri Direksi
Directors and Commissioners, as well as changes in
dan Komisaris, serta pengangkatan Direksi dan
the business focus of the Company.
Komisaris yang baru, serta perubahan bidang usaha Perseroan. Dividen
Dividends
Pada tahun 2009 dan 2010 Perseroan tidak
In 2009 and 2010 no final dividends were distributed
membagikan dividen final dikarenakan Perseroan
as the Company required additional working capital
membutuhkan tambahan modal kerja untuk
to support the Company’s performance, and this was
menunjang kinerja Perseroan dan telah mendapat
approved by the Shareholders at the Annual General
persetujuan dari para Pemegang Saham dalam Rapat
Meeting of Shareholders.
Umum Pemegang Saham Tahunan. Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan
Board of Commissioners and Board of Directors
Dewan Komisaris diangkat Rapat Umum Pemegang
The Board of Commissioners appointed an
Saham Luar Biasa pada Tanggal 30 Desember
Extraordinary Shareholders General Meeting on
2011, dimana Dewan Komisaris pada tanggal 31
December 31, 2011, at which time the Board of
Desember 2011 berjumlah 3 (tiga) orang, yang terdiri
Commissioners amounted to 3 (three) individuals
dari Komisaris Utama, Komisaris dan Komisaris
consisting of the President Commissioner, a
Independen. Komisaris melakukan pengawasan
Commissioner and an Independent Commissioner.
terhadap manajemen dalam menjalankan tugas dan
The Commissioners supervise the management
tanggung jawabnya, serta memberikan rekomendasi
in carrying out their duties and responsibilities,
bilamana ada hal yang dianggap perlu dalam
and make recommendations as considered
mengelola Perseroan. Dewan Komisaris bertanggung
necessary to manage the Company. The Board of
jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
Commissioners is accountable to the General Meeting of Shareholders.
J RESOURCES ASIA PASIFIK (FORMERLY PELITA SEJAHTERA ABADI) ANNUAL REPORT 2011
37
CHAPTER 11 -TATA KELOLA PERUSAHAAN
Direksi diangkat dan diberhentikan berdasarkan Rapat
Directors are appointed and dismissed by the General
Umum Pemegang Saham. Direksi saat ini terdiri dari
Meeting of Shareholders. At present, the Board
6 (enam) orang, terdiri dari 1 (satu) orang Direktur
of Directors currently consists of 6 (six) persons,
Utama, 4 (empat) orang Direksi dan 1 (satu) orang
consisting of 1 (one) Director, 4 (four) Directors and
Direktur tidak terafiliasi. Mereka bertanggung jawab
one (1) Non-Affiliated Director. They are responsible
atas pelaksanaan dan penerapan strategi dan untuk
for the execution and implementation of strategies
mencapai tujuan Perseroan, serta menjaga dan
and to achieve the objectives of the Company, as well
memelihara aset yang dimiliki oleh Perseroan.
as maintaining and preserving assets owned by the Company.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi per tanggal 31
The composition of the Board of Commissioners and
Desember 2011 adalah sebagai berikut :
Directors as of December 31, 2011 was as follows :
Dewan Komisaris / Board of Commissioner
38
Komisaris Utama
: Christian Wijayanto Adinugroho Jap
:
President Commissioner
Komisaris
:
Ade Prima Syarif
:
Commissioner
Komisaris Independen
:
Daud Silalahi
:
Independent Commissioner
Direktur Utama
:
Jimmy Budiarto
:
President Director
Direktur
:
William Surnata
:
Directors
:
Non-Affiliated Director
Direksi
Board of Directors
Edi Permadi John Anthony Rasmussen Rakiyo Wibowo Direktur Tidak Terafiliasi
:
Colin James Davies
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Remuneration of the Board of Commissioners
Jumlah remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Remuneration for the Board of Commissioners and
pada tahun 2011 adalah sebesar Rp. 468.615.000,-
Directors in 2011 amounted to Rp. 468,615,000. -
sedangkan untuk tahun 2010 adalah sebesar Rp.
whereas in 2010 it amounted to Rp. 422,711,500.-
422.711.500,-
J RESOURCES ASIA PASIFIK (DAHULU PELITA SEJAHTERA ABADI) LAPORAN TAHUNAN 2011
CHAPTER 11 -CORPORATE GOVERNANCE
Komite Audit
Audit Committee
Komite Audit terdiri dari 3 (tiga) orang, yaitu 1 (satu)
The Audit Committee consists of 3 (three) individuals,
orang ketua yang biasanya dijabat oleh komisaris
namely 1 (one) head that is usually an independent
independen dan 2 (dua) orang anggota. Tugas dan
commissioner and 2 (two) members. The duties and
wewenang dari komite audit adalah mengevaluasi
authorities of the audit committee are to evaluate the
laporan keuangan Perseroan serta informasi keuangan
Company’s financial statements and other financial
lainnya, untuk memastikan Perseroan telah mentaati
information, towards ensuring that the Company has
semua persyaratan seperti yang disyaratkan oleh
complied with all requirements as required by capital
perundang-undangan pasar modal dan pelaksanaan
market regulations and the daily implementation of
harian Perseroan, penelaan laporan keuangan untuk
the Company, and examination of the Company’s
memastikan Direksi telah melakukan langkah-langkah
financial statements to ensure that the Directors have
pengendalian untuk meminimalisir resiko yang
taken steps to control and minimize the risks faced by
dihadapi oleh Perseroan. Dalam menjalankan tugas
the Company. In carrying out these tasks, the audit
tersebut komite audit juga berkoordinasi dengan
committee further coordinates with the Company’s
Internal Audit Perseroan.
Internal Audit.committee further coordinates with the Company’s Internal Audit.
Sekretaris Perusahaan
The Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan memegang peran penting bagi
The Corporate Secretary plays an important role
Perseroan dalam menjalankan dan memastikan aspek
in ensuring that the Company communicates
penyampaian informasi telah sesuai dengan peraturan
information in compliance with stock exchange
bursa, pasar modal dan perundang-undangan lainnya
regulations, capital market regulations, and other
yang berlaku. Sekretaris Perusahaan juga berperan
laws and regulations. The Corporate Secretary also
sebagai penghubung antara Perseroan dengan Badan
serves as a liaison between the Company and Capital
Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan, Bursa
Market and Financial Institution Supervisory Agency,
Efek Indonesia dan Publik. Peran lainnya adalah
the Indonesia Stock Exchange and the Public. The
sebagai koordinator sehubungan dengan kegiatan
Corporate Secretary’s other role is to coordinate
yang dilakukan oleh Komisaris maupun Direksi, baik
activities carried out by Commissioners or the Board
internal maupun eksternal.
of Directors, both internally and externally.
J RESOURCES ASIA PASIFIK (FORMERLY PELITA SEJAHTERA ABADI) ANNUAL REPORT 2011
39
CHAPTER 11 -TATA KELOLA PERUSAHAAN
Risiko Usaha 1. Risiko Komoditas
Business Risks 1. Commodity Risk
Harga Komoditas khususnya mineral sangat
Commodity prices and minerals in particular
dipengaruhi oleh keseimbangan antara permintaan
are strongly influenced by the balance between
dan penawaran yang terjadi di pasar internasional,
demand and supply in the international market,
sehingga setiap ketidak-seimbangan permintaan
so any imbalance of demand and supply will have
dan penawaran akan memberikan dampak
an impact on product prices. One of the actions
terhadap harga produk, salah satu tindakan
taken by the Company is to hedge the commodities
yang dilakukan oleh Perseroan adalah dengan
produced within the limits that the management
melakukan lindung nilai atas komoditas yang
considers adequate.
diproduksi dalam batasan yang dianggap cukup oleh manajemen. 2. Persaingan
40
2. Competition
Persaingan merupakan bagian yang tidak dapat
Competition is an inseparable part of the
dipisahkan dari usaha Perseroan, sebab di pasar
Company’s business as in a perfect market, all
yang sempurna, setiap orang bebas menjadi
individuals are free to become buyers and sellers,
pembeli dan penjual, sehingga setiap kesalahan
and thus mistaken decisions taken may have
dalam mengambil keputusan dapat mempunyai
impact the Company’s performance.
dampak terhadap kinerja Perseroan.
3. Perubahan Tingkat Suku Bunga
3. Changes in Interest Rates
Pengerakan suku bunga sangat dipengaruhi oleh
The movement of interest rates is strongly
ekonomi makro maupun ekonomi mikro, Perseroan
influenced by macro economic and micro-
yang mendapat pinjaman dari lembaga keuangan
economics. The Company, having received a
dalam menjalakan usahanya tidak terlepas dari
financial institution loans to run its business, is
risiko adanya perubahan tingkat suku bunga,
vulnerable to the risk of changes in interest rates,
sehingga setiap ada kenaikan tingkat suku bunga
and thus any rise in interest rates will affect the
akan berdampak terhadap kinerja Perseroan.
performance of the Company.
4. Risiko Nilai Tukar
4. Exchange Rate Risk
Nilai tukar mata uang adalah sangat rentan
Exchange rates are highly vulnerable to factors
terhadap faktor-faktor yang tidak dapat
that are beyond the Company’s control.
dikendalikan oleh Perseroan, namum demikian
Nonetheless, the Company strives to keep abreast
Perseroan berusaha mengikuti perkembangan
of developments that are related to exchange rate
sehubungan dengan pergerakan perubahan nilai
movements so as to minimize the impact on the
tukar untuk meminimal dampak yang ditimbulkan
Company’s performance.
terhadap kinerja Perseroan.
J RESOURCES ASIA PASIFIK (DAHULU PELITA SEJAHTERA ABADI) LAPORAN TAHUNAN 2011
CHAPTER 11 -CORPORATE GOVERNANCE
5. Risiko Kredit
5. Credit Risk
Dalam menjalankan usahanya Perseroan juga
In carrying out its operations, the Company
memberikan fasilitas kredit atau jangka waktu
provides credit facilities or gives customers a
pembayaran kepada langganan. Ini merupakan
credit period for payment. This is common in doing
bagian umum dari suatu usaha, namun demikian
business, however, the provision of this repayment
pemberian jangka waktu pelunasan ini juga dapat
period may also result in failure of the Company to
mengakibatkan gagal tagih Perseroan terhadap
claim receivables from customers.
langganan. 6. Risiko Likuidasi
6. Liquidation Risk
Risiko likuidasi dapat timbul sebagai akibat dari
Liquidity risk may arise if Company does not have
Perseroan tidak mempunyai kas yang mencukupi
sufficient cash to finance its business. Improper
dalam membiayai usahanya, pengelolaan kas yang
cash management may result in a shortage of cash
tidak tepat dapat berakibat terhadap kekurangan
to meet the cash requirements of the Company.
kas untuk memenuhi kebutuhan kas Perseroan.
Therefore, it is very important for management to
Oleh sebab itu, sangat penting bagi manajemen
periodically monitor performance against these
untuk melakukan pemantauan kinerja secara
risks, so that early action can be taken to address
berkala terhadap risiko ini, sehingga tindakan awal
the risk of liquidation.
dapat dilakukan untuk mengatasi risiko likuidasi. 7. Risiko Bencana Alam
7. Natural Disaster Risks
Sebagaimana usaha pada umumnya, usaha
As with business in general, the Company’s
Perseroan juga tidak terlepas dari risiko bencana
business is not free from risk of natural disasters
alam yang dapat timbul, seperti bencana banjir,
that may arise, such as floods, earthquakes,
gempa bumi, gunung meletus ataupun bencana
volcanic eruptions or other natural disasters,
alam lainnya, yang menyebabkan Perseroan gagal
which may cause the Company to fail to fulfill its
dalam memenuhi janjinya kepada para pelanggan
promises to customers which in turn may affect the
yang dengan sendirinya berdampak terhadap
performance of the Company.
kinerja Perseroan. 8. Risiko Perubahan Peraturan Pemerintah
8. Regulatory Risks
Perubahan peraturan pemerintah juga akan
Changes in government regulations will also create
memberikan risiko yang terhadap usaha Perseroan,
risk for the Company’s business. The Company is
oleh karenanya Perseroan dituntut untuk jeli dalam
therefore required to be observant in response to
menyikapi setiap perubahan peraturan pemerintah
any changes in government regulations, especially
khususnya yang berhubungan dengan jenis usaha
relating to business that the Company is engaged
Perseroan, dengan demikian diharapkan setiap
in. By doing so, the Company expects to be able to
risiko yang kemungkinan muncul dari perubahan
properly anticipate the possible risks arising from
peraturan pemerintah dapat diantisipasi dengan
changes in government regulations.
baik.
J RESOURCES ASIA PASIFIK (FORMERLY PELITA SEJAHTERA ABADI) ANNUAL REPORT 2011
41
>ĂƉŽƌĂŶdĂŚƵŶĂŶdĂŚƵŶƵŬƵϮϬϭϭďĞƌŝŬƵƚ>ĂƉŽƌĂŶ<ĞƵĂŶŐĂŶĚĂŶ/ŶĨŽƌŵĂƐŝůĂŝŶLJĂŶŐƚĞƌŬĂŝƚ ŵĞƌƵƉĂŬĂŶƚĂŶŐŐƵŶŐũĂǁĂďDĂŶĂũĞŵĞŶWĞƌƐĞƌŽĂŶĚĂŶĚŝũĂŵŝŶŬĞďĞŶĂƌĂŶŶLJĂŽůĞŚƐĞůƵƌƵŚ ĂŶŐŐŽƚĂŝƌĞŬƐŝĚĂŶĞǁĂŶ<ŽŵŝƐĂƌŝƐĚĞŶŐĂŶŵĞŵďƵďƵŚŬĂŶƚĂŶĚĂƚĂŶŐĂŶŶLJĂŵĂƐŝŶŐͲŵĂƐŝŶŐ di bawah ini. dŚĞϮϬϭϭŶŶƵĂůZĞƉŽƌƚWƵďůŝĐĂƟŽŶƚŽŐĞƚŚĞƌǁŝƚŚƚŚĞ&ŝŶĂŶĐŝĂů^ƚĂƚĞŵĞŶƚƐĂŶĚŽƚŚĞƌ ƌĞůĞǀĂŶƚŝŶĨŽƌŵĂƟŽŶŝƐƚŚĞƌĞƐƉŽŶƐŝďŝůŝƚLJŽĨƚŚĞDĂŶĂŐĞŵĞŶƚŽĨƚŚĞŽŵƉĂŶLJ͕ĂŶĚƚŚĞŝƌ ǀĞƌĂĐŝƚLJŝƐǀŽƵĐŚĞĚĨŽƌďLJĂůůŵĞŵďĞƌƐŽĨƚŚĞŽĂƌĚŽĨŝƌĞĐƚŽƌƐĂŶĚŽĂƌĚŽĨŽŵŵŝƐƐŝŽŶĞƌ ǁŝƚŚƚŚĞƐŝŐŶĂƚƵƌĞďĞůŽǁ͘
Signatories,
/ President Commissioner
/ Commissioner
Independent Commissioner
/ President Director
/ Director
/ Director
/ Director
/ Director ͬEŽŶͲĸůŝĂƚĞĚŝƌĞĐƚŽƌ
PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk (dahulu/formerly PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk) DAFTAR ISI/TABLE OF CONTENTS
Halaman/ Page Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) untuk Tahuntahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010/ The Directors’ Statement on the Responsibility for Financial Statements of PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 Laporan Auditor Independen/Independent Auditors’ Report
1
LAPORAN KEUANGAN - Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010/ FINANCIAL STATEMENTS - For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 Laporan Posisi Keuangan/Statements of Financial Position
3
Laporan Rugi Komprehensif/Statements of Comprehensive Loss
4
Laporan Perubahan Ekuitas/Statements of Changes in Equity
5
Laporan Arus Kas/Statements of Cash Flows
6
Catatan atas Laporan Keuangan/Notes to Financial Statements
7
PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk (dahulu PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk) Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010
PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk (formerly PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk) Statements of Financial Position December 31, 2011 and 2010
2011 Rp
Catatan/ Notes
2010 Rp ASSETS
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak berelasi - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu masing-masing sebesar Rp 78.814.477 dan Rp 26.272.472 pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu masing-masing sebesar nihil dan Rp 49.307.666 pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Persediaan - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai dan persediaan usang masing-masing sebesar Rp 262.710.000 dan nihil pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Pajak dibayar dimuka Uang muka dan biaya dibayar dimuka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan Piutang dari pihak berelasi Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp 3.317.059.993 dan Rp 3.073.832.605 pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
5.095.223.789
908.078.602
2e,2f,3,4,18,30 2f,3,5,18,30
2c,29
477.485.758
1.796.449.910 35.613.080 819.112.144 9.131.963.283
116.001.028 -
1.025.925.740 1.141.926.768
325.186.414
2.506.658.934
4.068.330.885
2g,2k,3,6 2n,7 2h,8
2n,3,26 2c,2f,3,9,18,29
2i,2k,3,10
10.273.890.051
2.737.962.926 56.543.281 920.053.056 10.614.735.496
890.951.152
1.128.942.218 2.019.893.370 12.634.628.866
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Bagian liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Utang lembaga keuangan bukan bank Liabilitas sewa pembiayaan Hutang lain-lain Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
2f,3,11,18,30 2f,3,12,18,30 2n,13 2f,3,14,18,30
2.478.029.035 1.639.366.447 717.914.490 1.693.829.780
CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans Trade accounts payable Taxes payable Accrued expenses
908.800.000 36.896.570 415.000.000 4.758.973.936
2f,3,15,18,30 2f,2j,3,16,18,30 2f,3,18,30
6.529.139.752
Current portion of long-term liabilities: Loans from non-bank financial institutions Lease liability Other payables Total Current Liabilities
Jumlah Liabilitas
7.680.519.432
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
TOTAL ASSETS
500.000.000 1.717.814.247 665.141.653 515.321.466
1.135.994.000 56.846.350 1.563.552.651 165.152.495 2.921.545.496
Jumlah Ekuitas
NONCURRENT ASSETS Deferred tax assets Due from a related party Property and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 3,317,059,993 and Rp 3,073,832,605 as of December 31, 2011 and 2010, respectively Total Noncurrent Assets
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Utang lembaga keuangan bukan bank Liabilitas sewa pembiayaan Liabilitas pajak tangguhan Utang kepada pihak berelasi Cadangan imbalan pasti pasca-kerja Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 2.000.000.000 saham dan 60.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Modal ditempatkan dan disetor penuh 30.000.000 saham Tambahan modal disetor - bersih Saldo laba (defisit) Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade accounts receivable Related parties - net of allowance for doubtful accounts of Rp 78,814,477 and Rp 26,272,472 as of December 31, 2011 and 2010, respectively Third parties - net of allowance for doubtful accounts of nil and Rp 49,307,666 as of December 31, 2011 and 2010, respectively Inventories - net of allowance for decline in value and obsolescence of Rp 262,710,000 and nil as of December 31, 2011 and 2010, respectively Prepaid taxes Advanced payments and prepaid expenses Total Current Assets
NONCURRENT LIABILITIES
2f,3,15,18,30 2f,2j,3,16,18,30 2n,26 2c,2f,3,17,18,29,30 2m,3,25
24.856.176 2.014.519.312 126.368.598 2.165.744.086
Long-term liabilities - net of current portion: Loans from non-bank financial institutions Lease liability Deferred tax liabilities Due to related parties Defined-benefit post-employment reserve Total Noncurrent Liabilities
8.694.883.838
Total Liabilities EQUITY Capital stock - Rp 100 par value per share Authorized - 2,000,000,000 shares and and Rp 60,000,000 shares as of December 31, 2011 and 2010, respectively
3.000.000.000 1.393.084.230
19 20
100.986.255 (1.900.699.866)
27
3.000.000.000 1.393.084.230 96.577.905 (549.917.107)
2.593.370.619
3.939.745.028
10.273.890.051
12.634.628.866
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Issued and paid-up - 30,000,000 shares Additional paid-in capital - net Retained earnings (deficit) Appropriated Unappropriated Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-3-
PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk (dahulu PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk) Laporan Rugi Komprehensif Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010
2011
PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk (formerly PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk) Statements of Comprehensive Loss For the Years Ended December 31, 2011 and 2010
Catatan/ Notes
Rp PENDAPATAN USAHA BEBAN POKOK PENDAPATAN LABA KOTOR
2c,2l,21,29,31
13.814.883.834
(13.697.505.724)
2c,2l,22,31,34
(12.510.129.037)
1.803.907.686 (2.673.817.704) 3.494.264 60.650.000
RUGI SEBELUM PAJAK
(1.487.231.613)
RUGI BERSIH PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF Rugi bersih per saham dasar
Rp
15.501.413.410
Beban umum dan administrasi Pendapatan bunga Laba penjualan aset tetap Penyisihan kerugian penurunan nilai persediaan dan persediaan usang Beban bunga dan beban keuangan lainnya Beban lain-lain
PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK TANGGUHAN
2010
(262.710.000) (418.755.859) -
140.857.204
1.304.754.797 2l,23 2l 2i,10 2g,2k,3,6 2l,24,34
(2.193.352.224) 3.655.751 84.000.000 (338.899.935) (85.950.638) (1.225.792.249)
2n,26
(26.278.147)
(1.346.374.409)
(1.252.070.396)
-
-
(1.346.374.409)
(1.252.070.396)
(44,88)
2o,28
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
REVENUES COSTS OF REVENUES GROSS PROFIT General and administrative expenses Interest income Gain on sale of property and equipment Provision for decline in value of inventories and obsolescence Interest and other financial charges Other expenses LOSS BEFORE INCOME TAX DEFERRED TAX BENEFIT (EXPENSE) NET LOSS OTHER COMPREHENSIVE INCOME
(41,74)
TOTAL COMPREHENSIVE LOSS Basic loss per share
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-4 -
PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk (dahulu PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk) Laporan Perubahan Ekuitas Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010
Catatan/ Note
Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 Pencadangan saldo laba sebagai cadangan umum
27
Jumlah rugi komprehensif tahun berjalan Saldo pada tanggal 31 Desember 2010 Pencadangan saldo laba sebagai cadangan umum Jumlah rugi komprehensif tahun berjalan Saldo pada tanggal 31 Desember 2011
27
Modal Saham/ Capital Stock
PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk (formerly PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk) Statements of Changes in Equity For the Years Ended December 31, 2011 and 2010
Saldo Laba (Defisit)/ Retained Earnings (Deficit) Tambahan Telah Belum Modal Disetor/ Ditentukan Ditentukan Additional Penggunaannya/ Penggunaannya/ Jumlah Ekuitas/ Paid-in Capital Appropriated Unappropriated Total Equity
Rp
Rp
Rp
3.000.000.000
1.393.084.230
88.994.905
-
-
7.583.000
-
-
3.000.000.000
1.393.084.230
96.577.905
(549.917.107)
-
-
4.408.350
(4.408.350)
-
-
-
(1.346.374.409)
(1.346.374.409)
3.000.000.000
1.393.084.230
100.986.255
(1.900.699.866)
2.593.370.619
-
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Rp 709.736.289
(7.583.000)
(1.252.070.396)
Rp 5.191.815.424
-
(1.252.070.396)
Balance as of January 1 , 2010
Appropriation of retained earnings Total comprehensive loss for the year
3.939.745.028
Balance as of December 31, 2010
-
Appropriation of retained earnings Total comprehensive loss for the year Balance as of December 31, 2011
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-5-
PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk (dahulu PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk) Laporan Arus Kas Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010
PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk (formerly PT PELITA SEJAHTERA ABADI Tbk) Statements of Cash Flows For the Years Ended December 31, 2011 and 2010
2011 Rp
2010 Rp
20.690.838.869 (16.304.300.890)
14.597.605.440 (14.378.082.046)
Arus kas yang dihasilkan dari operasi Pembayaran pajak penghasilan
4.386.537.979 (35.613.080)
219.523.394 (34.543.281)
Net cash flows generated from operations Income tax paid
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
4.350.924.899
184.980.113
Net Cash Provided by Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran untuk pemasok, karyawan dan lainnya
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipt from customers Payment to suppliers, employees and others
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan piutang dari pihak berelasi Hasil penjualan aset tetap Penambahan aset tetap
890.951.152 60.650.000 (84.629.900)
84.000.000 (8.420.000)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Receipts from a related party Proceeds from sale of property and equipment Acquisition of property and equipment
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Investasi
866.971.252
75.580.000
Net Cash Provided by Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari (pembayaran untuk): Utang bank jangka pendek Utang lembaga keuangan bukan bank Liabilitas sewa pembiayaan Utang kepada pihak berelasi Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(1.978.029.035) 2.044.794.000 (63.657.080) (450.966.661)
(385.300.790) 71.325.003
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from (payments for): Short-term bank loan Loans from non-bank financial institutions Lease liability Due to related parties
(447.858.776)
(313.975.787)
Net Cash Used in Financing Activities
4.770.037.375
(53.415.674)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
325.186.414
378.602.088
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
5.095.223.789
325.186.414
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Aktivitas pendanaan yang tidak mempengaruhi kas: Penambahan aset tetap melalui sewa pembiayaan
157.400.000
-
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
SUPPLEMENTAL DISCLOSURE Noncash financing activity: Acquisition of property and equipment through capital lease
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-6-
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 1.
Umum a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum
General a.
Establishment and General Information
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (Perusahaan) didirikan dengan nama PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk berdasarkan akta Notaris No. 16 dari O. Hartati, S.H., notaris di Semarang, tanggal 14 Januari 2002. Akta Pendirian Perusahaan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C.03855.HT.01.01.Th.2002 tanggal 8 Maret 2002 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 48 tanggal 14 Juni 2002, Tambahan No. 5772.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (the Company) was established under the name of PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk, based on Notarial Deed No. 16 of O. Hartati, S.H., public notary in Semarang dated January 14, 2002. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C.03855.HT.01.01.Th.2002 dated March 8, 2002 and was published in the State Gazette of the Republic Indonesia No. 48 dated June 14, 2002, Supplement No. 5772.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami perubahan berdasarkan akta Notaris No. 362 dari Humberg Lie, S.H., notaris di Jakarta, tanggal 30 Desember 2011 mengenai:
The Company's Articles of Association have been amended based on Notarial Deed No. 362 of Humberg Lie, S.H., public notary in Jakarta, dated December 30, 2011 regarding:
-
-
-
Rencana Perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, yang meliputi:
The Company’s plans to conduct its limited public offering I with preemptive rights, which includes:
a.
Rencana Perusahaan untuk melaksanakan Penawaran Umum Terbatas I;
a.
The Company’s plans to implement limited public offering of its shares of stock;
b.
Peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dari semula Rp 3.000.000.000 yang terbagi atas 30.000.000 saham menjadi Rp 75.600.000.000 yang terbagi atas 756.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham; dan
b.
Increase the Company’s issued and paid-up capital from Rp 3,000,000,000 divided into 30,000,000 shares to Rp 75,600,000,000 divided into 756,000,000 shares with par value of Rp 100 per share; and
c.
Setoran modal dari J&Partners Asia Limited (pembeli siaga) dalam bentuk piutang dan uang tunai dalam hal terdapatnya sisa saham yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham.
c.
Capital injection of J&Partners Asia Limited (standby purchaser) in the form of accounts receivable and cash in case there are remaining shares not taken by the shareholders.
-
Rencana Perusahaan untuk melakukan perubahan kegiatan utama Perusahaan (pasal 3 Anggaran Dasar), terutama meliputi pertambangan, industri, pembangunan, perdagangan, transportasi, pertanian, perbengkelan dan jasa.
-7-
The Company’s plan to amend the Company's scope of its activities (Article 3 of the Articles of Association), mainly include in mining, industrial, construction, trade, transport, agriculture, workshop and services.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut -
Rencana Perusahaan untuk melakukan transaksi material berupa pengambilalihan/penyertaan 98,87% saham baru dalam PT J Resources Nusantara (JRN) yang akan dibayar/disetor menggunakan piutang terhadap JRN yang akan dimiliki oleh Perusahaan. Piutang tersebut merupakan pembayaran/setoran dari J&Partners Asia Limited atas saham baru Perusahaan.
-
The Company’s plans to perform material transactions in the form of a takeover/equity 98.87% of new shares in PT J Resources Nusantara (JRN) to be paid / deposited using the receivables from JRN which will be owned by the Company. These receivables are payment/ deposit of J&Partners Asia Limited for the new shares of the Company.
-
Perubahan susunan anggota Komisaris dan Direksi Perusahaan.
-
Change in the composition of the Board of Commissioners and Directors.
-
Perubahan nama Perusahaan dari semula PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk menjadi PT J Resources Asia Pasifik Tbk.
-
Change in the Company’s name from PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk to PT J Resources Asia Pasifik Tbk.
-
Menjaminkan kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk seluruh atau sebagian besar saham baru yang akan dimiliki Perusahaan pada PT J Resources Nusantara.
-
Pledge to PT Bank CIMB Niaga Tbk of all new shares or most of the new shares of PT J Resources Nusantara to be owned by the Company.
Berdasarkan akta Notaris No. 363 dari Humberg Lie, S.H., notaris di Jakarta, tanggal 30 Desember 2011, pemegang saham menyetujui untuk melakukan perubahan kegiatan utama Perusahaan (pasal 3 Anggaran Dasar), terutama meliputi pertambangan, industri, pembangunan, perdagangan, transportasi, pertanian, perbengkelan dan jasa; serta perubahan nama Perusahaan dari PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk menjadi PT J Resources Asia Pasifik Tbk.
Based on Notarial Deed No. 363 of Humberg Lie, S.H., public notary in Jakarta, dated December 30, 2011, the stockholders agreed to amend the Company's scope of its activities (Article 3 of the Articles of Association), mainly include in mining, industrial, construction, trade, transport, agriculture, workshop and services; and changes in the Company’s name from PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk to PT J Resources Asia Pasifik Tbk.
Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-01229.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 9 Januari 2012.
The amendments were approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. No. AHU-01229.AH.01.02.Tahun 2012 dated January 9, 2012.
Berdasarkan pasal 3 dari Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi pertambangan, industri, pembangunan, perdagangan, transportasi, pertanian, perbengkelan dan jasa.
In accordance with article 3 of the Company's Articles of Association, currently, the scope of its activities is mainly include in mining, industry, housing development, general trading, transportation, agriculture, workshop and services.
Perusahaan berdomisili di JI. Soekarno Hatta Km. 32, Harjosari, Bawen, Semarang, Jawa Tengah.
The Company's domicile is at JI. Soekarno Hatta Km. 32, Harjosari, Bawen, Semarang, Central Java.
Perusahaan memulai usahanya komersial pada tanggal 1 Mei 2002.
The Company started operations on May 1, 2002.
secara
-8-
commercial
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut b.
c.
Penawaran Umum Saham Perusahaan
b.
Public Offering of Shares
Pada tanggal 31 Maret 2003, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) (sekarang Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau Bapepam-LK) dengan surat No. S-655/PM/2003 untuk melakukan penawaran umum atas 30.000.000 saham Perusahaan seharga Rp 100 per saham kepada masyarakat dan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 22 April 2003.
On March 31, 2003, the Company obtained the Notice of Effectivity from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) (currently the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency or Bapepam-LK) in his Letter No S-655/PM/2003 for its offering to the public of 30,000,000 shares at Rp 100 per share. On April 22, 2003, all of these shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 30 Desember 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan surat No. S-14017/BL/2011 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I (“PUT I”) Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 726.000.000 saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Januari 2012.
On December 30, 2011, the Company obtained the Notice of Effectivity from the Chairman of Bapepam-LK in his letter No. S-14017/BL/2011 for its limited public offering I with preemptive rights of 726,000,000 shares through rights issue to stockholders. On January 13, 2012, all of these shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah masing-masing 30.000.000 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2011 and 2010, all of the Company’s outstanding shares of 30,000,000 are listed in the Indonesia Stock Exchange.
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
c.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, berdasarkan Akta Notaris No. 364 tanggal 30 Desember 2011 dari Humberg Lie, S.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur
Direktur Tidak Terafiliasi
Board of Commissioners, Directors and Employees The members of the Company’s Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2011 based on Notarial Deed No. 364 dated December 30, 2011 of Humberg Lie, S.H., public notary in Jakarta, are as follows:
Board of Commissioners : Christian Wijayanto Adinugroho Jap : President Commissioner : Ade Prima Syarif : Commissioner : Daud Silalahi : Independent Commissioner
: : : : : :
Jimmy Budiarto Edi Permadi John Anthony Rasmussen William Surnata Rakiyo Wibowo Colin James Davies
-9-
Directors : President Director : Directors : : : : Unaffiliated Director
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010, berdasarkan Akta Notaris No. 50 tanggal 18 Juli 2008 dari O. Hartati, S.H., notaris di Semarang, adalah sebagai berikut:
The members of the Company’s Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2010 based on Notarial Deed No. 50 dated July 18, 2008 of O. Hartati, S.H., public notary in Semarang, are as follows:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
: : :
Joseph Natal Sontenes Nababan Djulian Azwari Imron Ade Prima Syarif
Direksi Direktur Utama Direktur
: :
Rakiyo Wibowo Jusca Fariedz
: :
Directors : President Director : Director As a public company, the Company has Independent Commissioners and an Audit Committee as required by Bapepam (currently Bapepam-LK). In 2011 and 2010, the Company’s Audit Committee comprises of the following:
Sebagai perusahaan publik, Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen dan Komite Audit yang diwajibkan oleh Bapepam (sekarang Bapepam-LK). Pada tahun 2011 dan 2010, susunan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut:
Ketua Anggota
Board of Commissioners : President Commissioner : Commissioner : Independent Commissioner
Ade Prima Syarif Dudek Riyanto Sigit Budi Santoso Atiq Muqolis
: Chairman : Members
Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan (tidak diaudit) adalah 37 karyawan tahun 2011 dan 30 karyawan tahun 2010.
The Company had an average total number of employees of 37 (unaudited) in 2011 and 30 (unaudited) in 2010.
Jumlah gaji dan tunjangan yang diberikan dan diakru Perusahaan kepada dewan komisaris dan direksi sebesar Rp 468.615.000 tahun 2011 dan Rp 422.711.500 tahun 2010.
The aggregate and accrued commissioners Rp 468,615,000 in 2010.
Laporan keuangan PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan pada tanggal 2 Maret 2012. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas laporan keuangan tersebut.
salaries and benefits paid by the Company to all and directors amounted to in 2011 and Rp 422,711,500
The financial statements of PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) for the year ended December 31, 2011 were completed and authorized for issue on March 2, 2012 by the Company’s Directors who are responsible for the financial statements.
- 10 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
dan
2.
Pengukuran
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies a.
and
Basis of Financial Statements Preparation and Measurement
Laporan keuangan disusun dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 yang telah diubah dengan Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010, dan Surat Edaran No. SE-02/PM/2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik, yang telah dipertegas dengan Surat Edaran No. SE-03/BL/2011 tanggal 13 Juli 2011. Seperti diungkapkan dalam Catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011.
The financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards “SAK”, which comprise the statements and interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and Regulation No. VIII.G.7. regarding “Financial Statements Presentation Guidelines” included in the Appendix of the Decree of the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) No. KEP-06/PM/2000 dated March 13, 2000 as amended with the Decree of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP 554/BL/2010 dated December 30, 2010, and Circular Letter No. SE-02/PM/2002 regarding “Guideliness on Preparation and Presentation of Financial Statements of Issuers or Public Listed Companies, as reaffirmed with Circular Letter No. SE-03/BL/2011 dated July 13, 2011. As disclosed further in relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2011. Such financial statements are an English translation of the Company’s statutory report in Indonesia, and are not intended to present the financial position, results of operations, and cashflows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” yang diterapkan sejak 1 Januari 2011.
The financial statements for the year December 31, 2011 are in accordance with the Statement of Financial Accounting Standard (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements” adopted on January 1, 2011.
Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut menimbulkan dampak signifikan terhadap penyajian dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
The said adoption of PSAK No. 1 (Revised 2009) has significant impact on the related presentation and disclosures in the financial statements.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010, kecuali penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini.
The accounting policies adopted in the preparation of the financial statements are consistent with those made adopted in the in preparation of the financial statements for the year ended December 31, 2010, except for the adoption of several amended PSAK effective January 1, 2011 as disclosed in this Note.
- 11 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
Dasar pengukuran laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.
The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. The financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
The statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing, and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah (Rupiah) which is also the functional currency of the Company.
b.
Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2011
b.
Adoption of Statements and Interpretations of Financial Accounting Standards Effective January 1, 2011
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) berikut:
The Company has adopted the following Statements of Financial Accounting Standards (PSAKs) and Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAKs) effective January 1, 2011:
(1) PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, mengatur penyajian laporan keuangan, antara lain, tujuan, komponen laporan keuangan, penyajian yang wajar, materialitas dan agregat, saling hapus, pemisahan antara aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif dan konsistensi dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, estimasi dan pertimbangan untuk akunakun utama, manajemen permodalan dan pendapatan komprehensif lain. Standar ini memperkenalkan laporan laba rugi komprehensif yang menggabungkan semua pendapatan dan beban yang diakui dalam laporan laba rugi secara bersama-sama dengan "pendapatan komprehensif lainnya”. Entitas dapat memilih untuk menyajikan satu laporan laba rugi komprehensif atau dua laporan yang berkaitan, yakni laporan laba rugi terpisah dan laporan laba rugi komprehensif. Perusahaan memilih untuk menyajikan dalam bentuk satu laporan dan menyajikan laporan keuangan periode-periode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan perbandingan dengan laporan keuangan tanggal 31 Desember 2011.
(1) PSAK No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, regulates presentation of financial statements as to, among others, the objective, component of financial statements, fair presentation, materiality and aggregate, offsetting, distinction between current and noncurrent assets and short term and long-term liabilities, comparative information and consistency and introduces new disclosures such as, among others, key estimations and judgments, capital management and other comprehensive income. This standard introduces a statement of comprehensive income that combines all items of income and expenses recognized in the profit and loss together with “other comprehensive income”. The entities may choose to present all items in one statement, or to present two linked statements, a separate statement of income and a statement of comprehensive income. The Company has elected to present a single statement and has presented its prior period financial statements in conformity with this PSAK to be comparative with the December 31, 2011 financial statements.
- 12 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
(2) PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, yang mensyaratkan informasi dilaporkan dalam setiap segmen operasi sesuai dengan informasi yang dilaporkan secara regular kepada pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya. PSAK ini menyempurnakan definisi segmen operasi dan mengharuskan “pendekatan manajemen” dalam menyajikan informasi segmen menggunakan dasar yang sama seperti halnya pelaporan internal. Perusahaan menyajikan informasi segmen periode-periode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan perbandingan dengan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011.
(2) PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, requires reporting information of each operating segments to be in accordance with the information which are regularly reported to the decision maker in operations to make decisions on resources that will be allocated to the segment and to value its performance. This PSAK has improved the definition of segment information using the same basis as in the internal reporting. The Company has presented prior period’s segment information in accordance with this PSAK to be comparative with the financial statements for the year ended December 31, 2011.
(3) PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, mensyaratkan pengungkapan pihakpihak berelasi, transaksi dan saldo, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan.
(3) PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”, requires disclosures of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the financial statements.
(4) PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, mengatur tentang prosedur yang digunakan oleh entitas untuk meyakinkan bahwa nilai tercatat aset tidak melebihi nilai yang dapat dipulihkan. Suatu aset nilai tercatatnya melebihi nilai yang dapat dipulihkan apabila nilai tercatatnya melebihi nilai yang dapat dipulihkan melalui pemakaian dan penjualan aset tersebut. Jika ini yang terjadi, maka aset tersebut diturunkan nilainya dan pernyataan ini mengharuskan entitas untuk mengakui kerugian penurunan nilai aset. Pernyataan revisi ini juga mengatur kapan entitas harus memulihkan kerugian penurunan nilai aset yang telah diakui dan pengungkapan yang diperlukan.
(4) PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than their recoverable amount. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and this revised PSAK requires the entity to recognize an impairment loss. This revised PSAK also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures.
Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tersebut juga menimbulkan dampak signifikan terhadap pelaporan keuangan.
As described herein, the adoption of PSAK No. 48 (Revised 2009) has a significant impact on the financial reporting.
- 13 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
Berikut ini adalah standar baru dan revisi atas PSAK dan ISAK yang wajib diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011, yang relevan namun tidak berdampak material terhadap laporan keuangan Perusahaan:
The following are the new and revised PSAKs and ISAKs which are relevant and have been adopted effective January 1, 2011 but do not have material impact to the Company’s financial statements:
PSAK
PSAK
(1)
(1) PSAK No. 2 (Revised 2009), Statements of Cash Flows (2) PSAK No. 3 (Revised 2010), Interim Financial Reporting (3) PSAK No. 8 (Revised 2010), Events After the Reporting Period (4) PSAK No. 23 (Revised 2010), Revenues (5) PSAK No. 25 (Revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors
(2) (3) (4) (5)
PSAK No. 2 (Revisi 2009), Laporan Arus Kas PSAK No. 3 (Revisi 2010), Laporan Keuangan Interim PSAK No. 8 (Revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan PSAK No. 23 (Revisi 2010), Pendapatan PSAK No. 25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
ISAK
(1)
ISAK
ISAK No. 17 (2010), Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
(1) ISAK No. 17 (2010), Interim Financial Reporting and Impairment
Berikut ini adalah standar baru dan revisi atas PSAK dan ISAK yang wajib diterapkan mulai 1 Januari 2011, namun tidak relevan terhadap laporan keuangan Perusahaan:
The following are the new and revised PSAKs and ISAKs which are effective January 1, 2011 but are irrelevant to the Company’s financial statements:
PSAK
PSAK
(1) PSAK No. 4 (Revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri (2) PSAK No. 12 (Revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama (3) PSAK No. 15 (Revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi (4) PSAK No. 19 (Revisi 2010), Aset Tak Berwujud (5) PSAK No. 22 (Revisi 2010), Kombinasi Bisnis (6) PSAK No. 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi (7) PSAK No. 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
(1) PSAK No. 4 (Revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements (2) PSAK No. 12 (Revised 2009), Investments in Joint Ventures (3) PSAK No. 15 (Revised 2009), Investments in Associates (4) PSAK No. 19 (Revised 2010), Intangible Assets (5) PSAK No. 22 (Revised 2010), Business Combinations (6) PSAK No. 57 (Revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets (7) PSAK No. 58 (Revised 2009), NonCurrent Assets Held for Sale and Discontinued Operations
ISAK
ISAK
(1) ISAK No. 7 (Revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus (2) ISAK No. 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa (3) ISAK No. 10, Program Loyalitas Pelanggan
(1) ISAK No. 7 (Revised 2009), Consolidation-Special Purpose Entities (2) ISAK No. 9, Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similiar Liabilities (3) ISAK No. 10, Customer Loyalty Program
- 14 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
(4) ISAK No. 11, Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik (5) ISAK No. 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer (6) ISAK No. 14, Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web
(4) ISAK No. 11, Distribution of Non-Cash Assets to Owners (5) ISAK No. 12, Jointly Controlled Entities: Nonmonetary Contributions by Venturers (6) ISAK No. 14 (2010), Intangible Assets Web Site Costs
c.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
c.
Transactions with Related Parties
Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2011
Accounting Policies Effective January 1, 2011
Pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan:
A party is considered to be related to the Company if:
1.
langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, jika suatu pihak:
1.
directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party:
a.
mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan;
a.
controls, is controlled by, or is under common control with, the Company;
b.
memiliki kepentingan dalam Perusahaan yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau
b.
has an interest in the Company that gives it significant influence over the Company; or
c.
memiliki pengendalian atas Perusahaan;
c.
has joint Company;
bersama
control
over
the
2.
perusahaan asosiasi;
2.
the party is an associate of the Company;
3.
perusahaan ventura bersama dimana Perusahaan sebagai venturer;
3.
the party is a joint venture in which the Company is a venturer;
4.
pihak tersebut adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan atau induk perusahaan;
4.
the party is a member of the key management personnel of the Company or its parent;
5.
anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (1) atau (4);
5.
the party is a close member of the family of any individual referred to in (1) or (4);
6.
entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh, atau dimana hak suara signifikan atas entitas tersebut, langsung maupun tidak langsung, dimiliki oleh individu seperti diuraikan dalam butir (4) atau (5); atau
6.
the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (4) or (5); or
7.
suatu program imbalan pasca - kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan, atau entitas lain yang terkait dengan Perusahaan.
7.
the party is a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Company, or of any entity that is a related party of the Company.
- 15 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut Kebijakan 1 Januari 2011
Akuntansi
Sebelum
Accounting Policies January 1, 2011
Prior
to
Pihak-pihak berelasi adalah:
Related parties consist of the following:
1.
Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan holding Perusahaan (termasuk companies, subsidiaries, dan fellow subsidiaries);
1.
Companies that, through one or more intermediaries, control or are controlled by, or are under common control with, the Company (including holding companies, subsidiaries, and fellow subsidiaries);
2.
Perusahaan asosiasi;
2.
Associated companies;
3.
Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang diharapkan dapat mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);
3.
Individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Company that gives them significant influence over the Company, and close family members of such individuals (close family members are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Company);
4.
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
4.
Key management personnel, that is, those persons having authority and responsibility for planning, directing and controlling the activities of the Company, including commissioners, directors and managers of the Company and close family members of such individuals; and
5.
Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaanperusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaanperusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
5.
Companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4) or over which such person is able to exercise significant influence. These include companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Company, and companies that have a common member of key management with that of the Company.
Semua transaksi dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan.
All transactions with related parties, whether or not done under similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the financial statements.
- 16 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut d.
Penggunaan Estimasi
d.
Manajemen membuat estimasi dan asumsi dalam penyusunan laporan keuangan yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan atas aset, liabilitas, pendapatan dan beban. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang sama pada saat terjadinya revisi estimasi atau pada periode masa depan yang terkena dampak. e.
Management makes estimates and assumptions in the preparation of the financial statements which affect the reported amounts of assets, liabilities, revenues and expenses. Actual results could differ from those estimates. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected.
Kas dan Setara Kas
e.
Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya. f.
Use of Estimates
Cash and Cash Equivalents
Cash consists of cash on hand and in banks. Cash equivalents are short-term, highly liquid investments that are readily convertible to known amounts of cash with original maturities of three (3) months or less from the date of placements, and which are not used as collateral and are not restricted.
Instrumen Keuangan
f.
Financial Instruments
Perusahaan mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan diakui pada tanggal penyelesaian.
The Company recognizes a financial asset or a financial liability in the statement of financial position if, and only if, they become a party to the contractual provisions of the instrument. All regular way purchases and sales of financial instruments are recognized on the settlement date.
Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial instruments are recognized initially at fair value, which is the fair value of the consideration given (in case of an asset) or received (in case of a liability). The fair value of the consideration given or received is determined by reference to the transaction price or other market prices. If such market prices are not reliably determinable, the fair value of the consideration is estimated as the sum of all future cash payments or receipts, discounted using the prevailing market rates of interest for similar instruments with similar maturities. The initial measurement of financial instruments, except for financial instruments at fair value through profit and loss (FVPL), includes transaction costs.
- 17 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of financial liability and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest rate method.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Effective interest rate method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability and allocating the interest income or expense over the relevant period by using an interest rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the instruments or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial instruments. When calculating the effective interest, the Company estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instruments excluding future credit losses and includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.
Amortized cost is the amount at which the financial asset or financial liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment.
Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dan liabilitas keuangan lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategorikategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan.
The classification of the financial instruments depends on the purpose for which the instruments were acquired and whether they are quoted in an active market. At initial recognition, the Company classifies its financial instruments in following categories: financial assets at FVPL, loans and receivables, held-tomaturity (HTM) investments, available for sale (AFS) financial assets, financial liabilities at FVPL, and other financial liabilities; and, where allowed and appropriate, re-evaluates such classification at every reporting date.
- 18 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut Penentuan Nilai Wajar
Determination of Fair Value
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya.
The fair value of financial instruments traded in active markets at the statements of financial position date is based on their quoted market price or dealer price quotations (bid price for long positions and ask price for short positions), without any deduction for transaction costs. When current bid and asking prices are not available, the price of the most recent transaction is used since it provides evidence of the current fair value as long as there has not been a significant change in economic circumstances since the time of the transaction. For all other financial instruments not listed in an active market, the fair value is determined by using appropriate valuation techniques. Valuation techniques include net present value techniques, comparison to similar instruments for which market observable prices exist, options pricing models, and other relevant valuation models.
Laba/Rugi Hari ke-1
Day 1 Profit/Loss
Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Perusahaan mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan rugi komprehensif apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Perusahaan menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai.
Where the transaction price in a non-active market is different from the fair value of other observable current market transactions in the same instrument or based on a valuation technique whose variables include only data from observable market, the Company recognizes the difference between the transaction price and fair value (a “Day 1” profit/loss) in the statement of comprehensive income unless it qualifies for recognition as some other type of asset. In cases where the data is not observable, the difference between the transaction price and model value is only recognized in the statements of comprehensive loss when the inputs become observable or when the instrument is derecognized. For each transaction, the Company determines the appropriate method of recognizing the “Day 1” profit/loss amount.
- 19 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut Aset Keuangan
Financial Assets
1.
1.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Financial Assets at FVPL
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan apabila aset keuangan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat. Derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.
Financial assets at FVPL include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at FVPL. Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Derivatives are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.
Aset keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
Financial assets may be designated at initial recognition at FVPL if the following criteria are met:
a.
Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau
a.
the designation eliminates or significantly reduces the inconsistent treatment that would otherwise arise from measuring the financial assets or recognizing gains or losses on them on a different basis; or
b.
Aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan, atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau
b.
the assets are part of a group of financial assets, financial liabilities or both which are managed and their performance evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy; or
c.
instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat dilakukan.
c.
the financial instruments contains an embedded derivative, unless the embedded derivative does not significantly modify the cash flows or it is clear, with little or no analysis, that it would not be separately recorded.
- 20 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat pada laporan posisi keuangan pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan rugi komprehensif. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lainlain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan.
Financial assets at FVPL are recorded in the statements of financial position at fair value. Changes in fair value are recognized directly in the statement of comprehensive loss. Interest earned is recorded as interest income, while dividend income is recorded as part of other income according to the terms of the contract, or when the right of payment has been established.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan tidak memiliki instrumen keuangan dalam kategori ini.
As of December 31, 2011 and 2010, the Company has not classified any financial asset in this category.
2.
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
2.
Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset tersedia untuk dijual.
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are not entered into with the intention of immediate or short-term resale and are not classified as financial assets at FVPL, HTM investments or AFS financial assets.
Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan rugi komprehensif. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan rugi komprehensif.
After initial measurement, loans and receivables are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less allowance for impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees and costs that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the statements of comprehensive loss. The losses arising from impairment are recognized in the statements of comprehensive loss.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kategori ini meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang dari pihak berelasi yang dimiliki oleh Perusahaan.
As of December 31, 2011 and 2010, the Company’s cash and cash equivalents, trade accounts receivable and due from a related party are included in this category.
- 21 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
3.
4.
Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
3.
HTM Investments
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan manajemen Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Perusahaan menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual.
HTM investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities for which the Company’s management has the positive intention and ability to hold to maturity. When the Company sells or reclassifies other than an insignificant amount of HTM investments before maturity, the entire category would be tainted and the investments are reclassified as AFS financial assets.
Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, setelah dikurangi penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan rugi komprehensif. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan rugi komprehensif pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode bunga efektif.
After initial measurement, these investments are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less impairment in value. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the statements of comprehensive loss. Gains and losses are recognized in the statements of comprehensive loss when the HTM investments are derecognized and impaired, as well as through the amortization process using effective interest method.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan tidak memiliki instrumen keuangan dalam kategori ini.
As of December 31, 2011 and 2010, the Company has not classified any financial asset in this category. 4.
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain. Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktuwaktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi ekonomi.
AFS Financial Assets AFS financial assets are those which are designated as such or not classified in any of the other categories. They are purchased and held indefinitely and may be sold in response to liquidity requirements or changes in market conditions.
- 22 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar, dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui sebagai pendapatan komprehensif lain sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau dianggap telah mengalami penurunan nilai, dimana pada saat itu akumulasi laba atau rugi direklasifikasi ke komponen laba rugi dan dikeluarkan dari akun pendapatan komprehensif lainnya.
After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized as other comprehensive income until the investment is derecognized, or determined to be impaired, at which time the cumulative gain or loss is reclassified to the profit and loss and removed from other comprehensive income.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan tidak memiliki instrumen keuangan dalam kategori ini.
As of December 31, 2011 and 2010, the Company has not classified any financial asset in this category.
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
1.
1.
2.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Financial Liabilities at FVPL
Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila liabilitas tersebut merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai lindung nilai, atau jika Perusahaan memilih untuk menetapkan liabilitas keuangan tersebut dalam kategori ini.
Financial liabilities are classified in this category if these result from trading activities or derivative transactions that are not accounted for as accounting hedges, or when the Company elects to designate a financial liability under this category.
Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laporan rugi komprehensif.
Changes in fair value are recognized directly in the statements of comprehensive loss.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
As of December 31, 2011 and 2010, the Company has not classified any financial liability as at FVPL.
Liabilitas Keuangan Lain-lain
2.
Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Other Financial Liabilities This category pertains to financial liabilities that are not held for trading or not designated at FVPL upon the inception of the liability.
- 23 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Perusahaan untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.
Issued financial instruments or their components, which are not classified as financial liabilities at FVPL are classified as other financial liabilities, where the substance of the contractual arrangement results in the Company having an obligation either to deliver cash or another financial asset to the holder, or to satisfy the obligation other than by the exchange of a fixed amount of cash or another financial asset for a fixed number of own equity shares.
Liabilitas keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga efektif atas premi, diskonto, dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Other financial liabilities are recognized initially at fair value and are subsequently carried at amortized cost, taking into account the impact of applying the effective interest method of amortization (or accretion) for any related premium, discount, and any directly attributable transaction costs.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kategori ini meliputi utang bank, utang usaha, biaya yang masih harus dibayar, utang lain-lain, utang lembaga keuangan bukan bank, dan utang kepada pihak berelasi yang dimiliki oleh Perusahaan.
As of December 31, 2011 and 2010, the Company’s bank loans, trade accounts payable, accrued expenses, other accounts payable, loans from non-bank financial institutions and due to related parties are included in this category.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable right to offset the recognized amounts and there is intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Impairment of Financial Assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, manajemen Perusahaan menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.
The Company’s management assesses at each statement of financial position date whether a financial asset or group of financial assets is impaired.
- 24 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
1.
Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi
1.
Assets Carried at Amortized Cost
Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
The management first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the management determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and that group of financial assets is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss, is or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan rugi komprehensif.
If there is objective evidence that an impairment loss on loans and receivables or HTM investments carried at amortized cost has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate (i.e., the effective interest rate computed at initial recognition). The carrying amount of the asset is reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of loss is charged to the statement of comprehensive loss.
Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan rugi komprehensif, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.
If, in a subsequent year, the amount of the impairment loss decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed. Any subsequent reversal of an impairment loss is recognized in the statement of comprehensive loss, to the extent that the carrying value of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date.
- 25 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
2.
Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan
2.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. 3.
Assets Carried at Cost If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred on an unquoted equity instrument that is not carried at fair value because its fair value cannot be reliably measured, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset.
Aset keuangan tersedia untuk dijual
3.
AFS Financial Assets
Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam komponen laporan rugi komprehensif, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam komponen laporan rugi komprehensif. Kerugian penurunan nilai tidak boleh dipulihkan melalui komponen laporan rugi komprehensif. Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas.
In case of equity investments classified as AFS, assessment of any impairment would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investments below its cost. Where there is evidence of impairment, the cumulative loss measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in the statements of comprehensive loss is removed from equity and recognized in the statements of comprehensive loss. Impairment losses on equity investments are not reversed through the statements of comprehensive loss. Increases in fair value after impairment are recognized directly in equity.
Dalam hal instrumen utang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif. Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui komponen laporan rugi komprehensif.
In the case of debt instruments classified as AFS, impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost. Interest continues to be accrued at the original effective interest rate on the reduced carrying amount of the asset and is recorded as part of interest income in the statements of comprehensive income. If, in subsequent year, the fair value of a debt instrument increased and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in the statements of comprehensive loss, the impairment loss is reversed through the statements of comprehensive loss.
- 26 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan
1.
Aset
dan
Derecognition of Financial Assets and Liabilities
Aset Keuangan
(1)
Financial Assets
Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:
Financial asset (or, where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when:
a.
Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
a.
the rights to receive cash flows from the asset have expired;
b.
Perusahaan tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau
b.
the Company retains the right to receive cash flows from the asset, but has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; or
c.
Perusahaan telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
c.
the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset and either (i) has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Ketika Perusahaan telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan Perusahaan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan.
Where the Company has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a passthrough arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor the transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Company continuing involvement in the asset. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Company could be required to repay.
- 27 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
2.
Liabilitas Keuangan
(2)
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan, atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan rugi komprehensif. g.
A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged, cancelled or has expired. Where an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability. The recognition of a new liability and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the statements of comprehensive loss.
Persediaan
1)
Financial Liabilities
g.
Persediaan Real Estat
Inventories
1)
Real estate inventories
Persediaan real estat terdiri dari tanah dan bangunan yang siap dijual dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost and net realizable value).
Real estate inventories consist of land and buildings ready for sale which are stated at the lower of cost and net realizable value.
Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atau area yang tidak dijual lainnya, dialokasikan berdasarkan luas area yang dapat dijual.
The cost of land development, including the land used for roads and amenities and other non-saleable areas, is allocated based on the saleable area of the project.
Akumulasi biaya ke proyek pengembangan real estat tidak dihentikan walaupun realisasi pendapatan pada masa mendatang lebih rendah dari nilai tercatat proyek. Namun, dilakukan penyisihan secara periodik atas perbedaan tersebut. Jumlah penyisihan tersebut akan mengurangi nilai tercatat proyek dan dibebankan ke laba rugi tahun berjalan.
The allocation of costs to the real estate project continues even if the realization of future revenues is less than the carrying value of the project. However, periodic provisions are made for these differences. The total provision reduces the carrying value of the project to its net realizable value, and is charged as an expense in the current year when recognized.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan yang terjadi atas proyek yang sudah selesai dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya.
Expenses incurred for repairs and maintenance of the completed projects are charged to current operations.
Estimasi dan alokasi biaya harus dikaji kembali pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara substansial. Apabila telah terjadi perubahan mendasar pada estimasi kini, biaya direvisi, dan direalokasi.
Cost estimates and allocation are reviewed at the end of every reporting period until the project is substantially completed. If there are any substantial changes from the estimates, the Company revises the estimates and reallocate costs.
- 28 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
Beban yang tidak berhubungan dengan proyek real estat dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya.
Costs which are not related to real estate development are charged to current operations when incurred.
2)
h.
2)
Persediaan selain persediaan real estat Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost and net realizable value). Biaya persediaan ditentukan berdasarkan metode ratarata.
Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined by using the average method.
Penyisihan persediaan usang dan penyisihan kerugian penurunan nilai persediaan dibentuk untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih.
Allowance for inventory obsolescence and decline in value of the inventories are provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable values.
Biaya Dibayar Dimuka
h.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. i.
Inventories other than real estate inventories
Prepaid Expenses
Prepaid expenses are amortized over their beneficial or contract periods using the straight-line method.
Aset Tetap
i.
Property and Equipment
Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
Property and equipment are carried at cost, excluding day-to-day servicing, less accumulated depreciation and any impairment in value.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan termasuk bea impor dan pajak pembelian dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.
The initial cost of property and equipment consists of its purchase price, including import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the property and equipment to its working condition and location for its intended use.
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa mendatang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap.
Expenditures incurred after the property and equipment have been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are normally charged to operations in the year such costs are incurred. In situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future economic benefits expected to be obtained from the use of the property and equipment beyond its originally assessed standard of performance, the expenditures are capitalized as additional costs of property and equipment.
- 29 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap atau masa sewa mana yang lebih pendek:
Depreciation is computed on a straight-line basis over the property and equipment’s useful lives or term of the lease, whichever is shorter: Tahun/ Years
Bangunan Kendaraan (termasuk kendaraan sewa pembiayaan) Peralatan
j.
10 – 20 4–8
Building Vehicles (including leased vehicles)
4–8
Equipment
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.
The carrying values of property and equipment are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be recoverable.
Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai saat inspeksi signifikan berikutnya.
When each major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the item of property and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. Such major inspection is capitalized and amortized over the next major inspection activity.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan demi penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laba rugi komprehensif pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.
An item of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. When assets are sold or retired, the cost and related accumulated depreciation and any impairment loss are eliminated from the accounts. Any gain or loss arising from derecognition of property and equipment (calculated as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item) is included in the statement of comprehensive income in the year the item is derecognized.
Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
The asset’s residual values, useful lives and depreciation and amortization method are reviewed and adjusted if appropriate, at each financial period.
Transaksi Sewa
j.
Penentuan apakah suatu kontrak merupakan atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut.
Lease Transactions
The determination of whether an arrangement is or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date of whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets and the arrangement conveys a right to use the asset.
- 30 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi:
A reassessment is made after inception of the lease only if one of the following applies:
a.
Terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya memperbarui atau memperpanjang perjanjian yang ada;
a.
there is a change in contractual terms, other than a renewal or extension of the agreement;
b.
Opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa;
b.
a renewal option is exercised or extension granted, unless the term of the renewal or extension was initially included in the lease term;
c.
Terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau
c.
there is a change in the determination of whether the fulfillment is dependent on a specified asset; or
d.
Terdapat perubahan subtansial atas aset yang disewa.
d.
there is a substantial change to the asset.
Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario a, c, atau d dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario b.
Where a reassessment is made, lease accounting shall commence or cease from the date when the change in circumstances gave rise to the reassessment for scenarios a, c or d and the date of renewal or extension period for scenario b.
Sewa pembiayaan, yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Perusahaan, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan suatu suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan ke laporan rugi komprehensif tahun berjalan.
Leases which transfer to the Company substantially all the risks and benefits incidental to ownership of the leased item, are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. Lease payments are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest in the remaining balance of the liability. Finance charges are charged directly against statements of comprehensive loss.
Aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaatnya. Apabila tidak terdapat keyakinan memadai bahwa Perusahaan akan memperoleh hak kepemilikan atas aset tersebut pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaat aset atau masa sewa, mana yang lebih pendek. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan rugi komprehensif dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
Capitalized leased assets are depreciated over the estimated useful life of the assets except if there is no reasonable certainty that the Company will obtain ownership by the end of the lease term, in which case the lease assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term. Operating lease payments are recognized as an expense in the statements of comprehensive loss on a straight-line basis over the lease term.
- 31 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut k.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
k.
Impairment of Non-Financial Assets
Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Perusahaan menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan (atas aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset takberwujud yang belum digunakan, maka Perusahaan membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Company assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e. an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use) is required, the Company makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai diakui pada laporan rugi komprehensif sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia.
An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or Cash Generating Unit’s (CGU’s) fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or group of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses are recognized in the statements of comprehensive loss as “impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available.
Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia.
If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan rugi komprehensif sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses are recognized in the statements of comprehensive loss under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
- 32 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan rugi komprehensif. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset may not longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the statements of comprehensive loss. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
l.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
(1)
l.
Pengakuan Pendapatan
Revenue and Expense Recognition
(1)
Revenue Recognition
Pendapatan diakui ketika kemungkinan besar manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke Perusahaan dan manfaat ini dapat diukur secara andal. Kriteria pengakuan pendapatan berikut harus dipenuhi sehingga pendapatan dapat diakui.
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Company and the revenue can be reliably measured. The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized.
Pendapatan dari penjualan persediaan real estat
Revenues from sale of real estate inventories
Pendapatan penjualan kapling tanah tanpa bangunan, diakui dengan menggunakan metode akrual penuh (full accrual method) pada saat pengikatan jual beli, apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:
Revenues from retail sale of land, without building thereon, are recognized based on the full accrual method when all of the following conditions are met:
x
x
the total payments made by the buyer is at least 20% of the total agreed selling price, and that amount is not refundable;
x
the selling price is collectible;
x
jumlah pembayaran oleh pembeli sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; harga jual akan tertagih;
- 33 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut x
x
x
(2)
tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang; proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kapling tanah yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan kapling tanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi kewajiban penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundang-undangan; dan hanya kapling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kapling tanah tersebut.
x
the seller’s receivable is not subject to future subordination;
x
the land development process is complete so that the seller has no further obligations related to the land sold, such as a requirement to improve the land, or to construct facilities thereon as agreed or is the obligation of the seller based on the purchase and sale contract or the provisions of prevailing laws and regulations; and
x
only the land is sold and without any requirement of the seller’s involvement in the construction of the building on the land.
Pendapatan lainnya
Other revenues
Pendapatan diakui pada saat barang atau jasa telah diberikan kepada pelanggan.
Revenue are recognized when goods are delivered or when services are rendered to customers.
Pendapatan bunga
Interest income
Pendapatan bunga diakui dalam laporan rugi komprehensif secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif.
Interest income is recognized in the statement of comprehensive loss as it accrues using the effective interest rate method. (2)
Pengakuan Beban
Expense Recognition
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Expenses are recognized incurred (accrual basis).
Biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait kewajiban keuangan.
Transaction costs incurred that are directly attributable to acquisition or issuance of a financial instrument that is not classified at FVPL are amortized over the term of the financial instruments using the effective interest rate method and recorded as part of interest income for transaction costs related to financial asset or interest expense for transaction costs related to financial liabilities.
Beban bunga diakui dalam laporan rugi komprehensif secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif.
Interest expense is recognized in the statement of comprehensive loss as it accrues using the effective interest rate method.
- 34 -
when
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut m.
n.
Imbalan Kerja
m.
Employment Benefits
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employment benefits
Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji dan iuran jaminan sosial. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban pada laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Short-term employee defined-benefits are in the form of wages, salaries, and social security contribution. Short-term employee benefits are recognized at its undiscounted amount as a liability in the statements of financial position, after deducting any amount already paid, and as an expense in the statements of comprehensive income.
Imbalan pasca-kerja
Post-employment benefits
Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laba rugi komprehensif tahun berjalan. Beban jasa lalu dan keuntungan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan, sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan.
Post-employment benefits are unfunded defined-benefit plans which amounts are determined based on years of service and salaries of the employees at the time of pension. The actuarial valuation method used to determine the present value of defined-benefit reserve, related current service costs and past service costs is the Projected Unit Credit. Current service costs, interest costs, past service costs that are already vested and effects of curtailments and settlements (if any) are charged directly to current operations. Past service costs which are not yet vested and actuarial gains or losses for working (active) employees are amortized during the employees’ average remaining years of service, until the benefits become vested.
Pajak Penghasilan
n.
Income Tax
Pajak Penghasilan Final
Final Income Tax
Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam perhitungan laba rugi menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan temporer sehingga tidak diakui adanya aset atau liabilitas pajak tangguhan.
In accordance with the tax laws and regulations, income subject to final income tax is not to be reported as taxable income and all expenses related to income subject to final income tax are not deductible. However, such income and expenses are included in the profit and loss calculation for accounting purposes. Accordingly, no temporary difference, deferred tax asset and liability are recognized.
Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan pajaknya, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan.
If the recorded value of an asset or liability related to final income tax differs from its taxable base, the difference is not recognized as deferred tax asset or deferred tax liability.
- 35 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
Beban pajak atas pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan.
The current tax expense on income subject to final income tax is recognized in proportion to the total income recognized during the year for accounting purposes.
Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terhutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada laporan rugi komprehensif diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau pajak yang masih harus dibayar.
The difference between the amount of final income tax payable and the amount charged as current tax in the statements of comprehensive loss is recognized either as prepaid taxes and taxes payable, accordingly.
Pajak Penghasilan Tidak Final
Nonfinal Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan serta rugi fiskal yang dapat dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to the differences between the financial statement’s carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and carryforward tax benefit of unused fiscal losses to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences and carryforward tax benefit of unused fiscal losses can be utilized.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan rugi komprehensif, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at statements of financial position date. Deferred tax is charged or credited in the statements of comprehensive loss, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the statements of financial position in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
Perubahan atas liabilitas pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika banding diajukan oleh Perusahaan, ketika hasil banding telah ditentukan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.
o.
Laba per Saham
o.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah ratarata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Earnings Per Share
Earnings per share are computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the year.
- 36 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut p.
Informasi Segmen
p.
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the financial statements.
Efektif 1 Januari 2011, PSAK No. 5 (Revisi 2009) mensyaratkan identifikasi segmen operasi berdasarkan laporan internal komponen-komponen Perusahaan yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Perusahaan. Sebaliknya, standar terdahulu mengharuskan Perusahaan untuk mengidentifikasi dua jenis segmen (usaha dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian.
Effective January 1, 2011, PSAK No. 5 (Revised 2009) requires operating segments to be identified on the basis of internal reports about components of the Company that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances. In contrast, the predecessor standard required the Company to identify two sets of segments (business and geographical), using a risks and returns approach.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
An operating segment is a component of an entity:
a)
Yang terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
a)
That engages in business activities which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);
b)
Hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
b)
Whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and
c)
Tersedia informasi dapat dipisahkan.
c)
For which discrete financial information is available.
keuangan
yang
Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada kategori masing-masing produk, yang mana serupa dengan segmen usaha yang dilaporkan pada periode-periode terdahulu. q.
Segment Information
Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resources allocation and assessment of its performance is more specifically focused on the category of each product, which is similar to the business segment information reported in the prior period.
Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
q.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan berjalan yang menyediakan informasi mengenai posisi keuangan Perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan sehingga perlu dilakukan penyesuaian, jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan. Kejadian-kejadian setelah tanggal laporan posisi keuangan yang tidak memerlukan penyesuaian, apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan.
Events after the Reporting Period
Post year-end events that provide additional information about the Company’s financial position at the date of the statement of financial position (adjusting events), if any, are reflected in the financial statements. Post year-end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to financial statements when material.
- 37 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 3.
Penggunaan Estimasi, Asumsi Manajemen
Pertimbangan
dan
3.
Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.
In the application of the Company’s accounting policies, which are described in Note 2 to the financial statements, management is required to make estimates, judgments, and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant.
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berpengaruh terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan.
Management believes that the following represent a summary of the significant estimates, judgments, and assumptions made that affected certain reported amounts of and disclosures in the financial statements.
Pertimbangan
Judgments
Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
The following judgments are made by management in the process of applying the Company’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements:
a.
a.
Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Perusahaan menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2006). Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2f.
b.
Classification of Financial Financial Liabilities
Assets
and
The Company determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2006). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company’s accounting policies disclosed in Note 2f.
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
b.
Allowance Assets
for
Impairment
of
Financial
Penyisihan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).
Allowance for impairment losses is maintained at a level considered adequate to provide for potentially uncollectible receivables. The Company assesses specifically at each statement of financial position date whether there is an objective evidence that a financial asset is impaired (uncollectible).
Penyisihan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktorfaktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.
The level of allowance is based on past collection experience and other factors that may affect collectibility such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtors or significant delay in payments.
- 38 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Penyisihan piutang raguragu dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
If there is an objective evidence of impairment, timing and collectible amounts are estimated based on historical loss data. Allowance for doubtful accounts is provided on accounts specifically identified as impaired. Written off loans and receivables are based on management’s decisions that the financial assets are uncollectible or cannot be realized in whatsoever actions have been taken. Evaluation of receivables to determine the total allowance to be provided is performed periodically during the year. Therefore, the timing and amount of provision for decline in value recorded at each period might differ based on the judgments and estimates that have been used.
Nilai tercatat pinjaman diberikan dan piutang Perusahaan tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 sebagai berikut:
The carrying value of the Company’s loans and receivables as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:
c.
2011 Rp
2010 Rp
Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang dari pihak berelasi
5.095.223.789 1.385.564.360 -
325.186.414 6.574.989.819 890.951.152
Loans and receivables Cash and cash equivalents Trade accounts receivable Due from a related party
Jumlah
6.480.788.149
7.791.127.385
Total
Sewa Pembiayaan
c.
Perusahaan telah menandatangani perjanjian sewa kendaraan. Perusahaan menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa pembiayaan, karena Perusahaan menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.
Finance Lease The Company has entered into commercial vehicle lease arrangements. The Company has determined that these are finance leases since it bears substantially all the significant risks and benefits incidental to the ownership of these properties.
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes on circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions when they occur:
- 39 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
a.
b.
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
a.
Fair Value of Financial Financial Liabilities
Assets
and
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.
Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain financial assets and liabilities at fair values, and the disclosure requires the use of estimates. Significant component of fair value measurement is determined based on verifiable objective evidence (i.e. foreign exchange rate, interest rate), while timing and amount of changes in fair value might differ due to different valuation method used.
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 18.
The fair value of financial assets and financial liabilities are set out in Note 18.
Penyisihan Persediaan Usang
Kerugian Penurunan Nilai dan Penyisihan Persediaan
b.
Allowance for Decline in Value of Inventory and Obsolescence
Perusahaan membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai persediaan berdasarkan estimasi bahwa tidak terdapat penggunaan masa depan dari persediaan tersebut, atau terdapat kemungkinan persediaan tersebut menjadi usang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan dalam estimasi penyisihan kerugian penurunan nilai persediaan dalam laporan keuangan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan terhadap nilai tercatat persediaan dan jumlah penyisihan penurunan nilai persediaan, yang akhirnya akan berdampak pada hasil operasi Perusahaan.
The Company provides allowance for decline in value of inventories based on its estimation that there will be no future usage of such inventories or such inventories will be slow moving in the future. While it is believed that the assumptions used in the estimation of the allowance for decline in the value of inventories reflected in the financial statements are appropriate and reasonable, significant changes in these assumptions may materially affect the assessment of the carrying value of the inventories and provision for decline in value of inventories, which ultimately impact the result of the Company’s operations.
Nilai tercatat persediaan tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 1.796.449.910 dan Rp 2.737.962.926, sedangkan penyisihan penurunan nilai persediaan dan penyisihan persediaan usang masing-masing sebesar Rp 262.710.000 dan nihil (Catatan 6).
The carrying value of inventory as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 1,796,449,910 and Rp 2,737,962,926, respectively, while allowance for decline in value of inventories and obsolescence amounted to Rp 262,710,000 and nil, respectively (Note 6).
- 40 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
c.
d.
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap
c.
Estimated Useful Lives of Property and Equipment
Masa manfaat aset tetap Perusahaan diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap.
The useful lives of property and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on a collective assessment of similar business, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence, and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. A reduction in the estimated useful life of property and equipment would increase the recorded depreciation and decrease the carrying values of these assets.
Tidak terdapat perubahan signifikan dalam estimasi masa manfaat aset tetap selama tahun berjalan. Nilai tercatat aset tetap tertentu pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah sebesar Rp 1.025.925.740 dan Rp 1.128.942.218 (Catatan 10).
There is no change in the estimated useful lives of property and equipment during the year. The carrying value of property and equipment as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 1,025,925,740 and Rp 1,128,942,218, respectively (Note 10).
Imbalan Pasti Pasca-Kerja
d.
Post-employment Benefits
Penentuan liabilitas dan imbalan pasca kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas dan imbalan tersebut. Asumsi yang digunakan diungkapkan dalam Catatan 25 dan mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi Perusahaan diakumulasi dan diamortisasi sepanjang masa kerja dan umumnya mempengaruhi beban yang diakui dan liabilitas yang dicatat pada periode mendatang. Walaupun Perusahaan berpendapat bahwa asumsi yang digunakan wajar dan dapat diandalkan, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi dapat secara material mempengaruhi jumlah cadangan imbalan pasti pasca-kerja Perusahaan.
The determination of the obligation and post-employment benefits is dependent on the selection of certain assumptions used by actuary in calculating such amounts. Those assumptions are described in Note 25 and include, among others, discount rate and rate of salary increase. Actual results that differ from the Company’s assumptions are accumulated and amortized over future periods and therefore, generally affect the recognized expense and recorded obligation in such future periods. While it is believed that the Company’s assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may materially affect the amount of Company’s defined benefit postemployment reserve.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, cadangan imbalan pasti pasca-kerja masingmasing adalah sebesar Rp 165.152.495 dan Rp 126.368.598 (Catatan 25).
As of December 31, 2011 and 2010, defined-benefit post-employment reserve amounted to Rp 165,152,495 and Rp 126,368,398, respectively (Note 25).
- 41 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
e.
Aset Pajak Tangguhan
e.
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo aset pajak tangguhan bruto masing-masing sebesar Rp 126.669.243 dan Rp 577.008. Aset pajak tangguhan yang tidak diakui atas rugi fiskal yang tidak digunakan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 536.154.816 dan Rp 273.956.764 (Catatan 26). 4.
Deferred tax assets are recognized for all temporary differences between the financial statements’ carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective taxes bases to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies. As of December 31, 2011 and 2010, gross deferred tax assets amounted to Rp 126,669,243 and Rp 577,008, respectively. Unrecognized deferred tax asset on unused fiscal losses amounted to Rp 536,154,816 and Rp 273,956,764 as of December 31, 2011 and 2010, respectively (Note 26).
Kas dan Setara Kas
4. 2011 Rp
Kas Umum Perdagangan umum Jasa boga Transportasi Perumahan Jumlah Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank BRI Syariah Jumlah
Deferred Tax Assets
Cash and Cash Equivalents 2010 Rp
5.000.000 3.000.000 2.500.000 1.000.000 1.000.000
5.000.000 3.000.000 2.500.000 1.000.000 1.000.000
12.500.000
12.500.000
385.235.364 9.383.096 4.838.704 2.161.757 1.104.868
154.396.025 67.952.754 2.565.707 87.771.928
402.723.789
312.686.414
Deposito berjangka PT Bank CIMB Niaga Tbk
4.680.000.000
-
Jumlah
5.095.223.789
325.186.414
Suku bunga per tahun - Rupiah
6,50%
Kas dan setara kas adalah dalam mata uang Rupiah.
-
Cash on hand General General trading Catering service Transportation Housing Total Cash in banks PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank BRI Syariah Total Time deposit PT Bank CIMB Niaga Tbk Total Interest rate per annum on time deposit - Rupiah
Cash and cash equivalents are all denominated in Rupiah currency.
- 42 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 5.
Piutang Usaha
5.
Trade Accounts Receivable
Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut:
The details of trade accounts receivable are as follows:
a.
a.
Berdasarkan pelanggan 2011 Rp
2010 Rp
863.974.179 86.591.498 36.327.402
2.394.197.203 138.734.203 -
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
986.893.079 (78.814.477)
2.532.931.406 (26.272.472)
Total Allowance for doubtful accounts
Jumlah - bersih
908.078.602
2.506.658.934
Net
477.485.758 -
3.982.767.459 114.885.500 11.345.942 8.639.650
Subjumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
477.485.758 -
4.117.638.551 (49.307.666)
Subtotal Allowance for doubtful accounts
Jumlah - bersih
477.485.758
4.068.330.885
Net
1.385.564.360
6.574.989.819
Pihak berelasi (Catatan 29) PT Apac Inti Corpora PT Inti Sukses Garmindo Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera
Pihak ketiga Perumahan Transportasi Perdagangan umum Café
Jumlah
b.
By Debtor
Berdasarkan Umur
Lancar Lewat jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari Lebih dari 60 hari Jumlah
b.
Related parties (Note 29) PT Apac Inti Corpora PT Inti Sukses Garmindo Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera
Third parties Housing Transportation General trading Café
Total
By Age
2011 Rp
2010 Rp
-
-
392.365.017 125.821.744 946.192.076
902.690.319 1.130.409.638 4.617.470.000
Current Overdue 1 - 30 days 31 - 60 days Over 60 days
1.464.378.837
6.650.569.957
Total
Perubahan dalam penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
The changes in allowance for doubtful accounts are as follows:
2011 Rp 75.580.138
2010 Rp
Saldo awal Perubahan selama tahun berjalan (Catatan 23): Penambahan Pemulihan
52.542.005 (49.307.666)
75.580.138 -
Beginning balance Changes in current year (Note 23): Additions Recoveries
Saldo akhir
78.814.477
75.580.138
Ending balance
Seluruh piutang usaha adalah dalam mata uang Rupiah.
-
All trade accounts receivable are denominated in Rupiah currency.
- 43 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha tersebut.
Based on management’s evaluation of the collectibility of the individual receivable accounts as of December 31, 2011 and 2010, they believe that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses from uncollectible accounts.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha dari pihak ketiga.
Management believes that there are no significant concentrations of credit risk in trade accounts receivable from third parties.
6.
Persediaan
6.
Inventories
2011 Rp
2010 Rp
Tanah dan bangunan perumahan Barang persediaan umum Barang jasa boga
1.768.623.263 244.864.762 45.671.885
2.417.713.263 266.642.579 53.607.084
Land and buildings housing General supplies Catering goods
Jumlah Penyisihan untuk penurunan nilai dan persediaan usang
2.059.159.910
2.737.962.926
Total
Jumlah - Bersih
1.796.449.910
(262.710.000)
2.737.962.926
Allowance for decline in value and obsolescense Net
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai dan persediaan usang tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan tersebut.
Management believes that the allowance for decline in value and obsolescence is adequate to cover possible losses on these inventories.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari persediaan telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
Management believes that the carrying value of inventories has reflected the net realizable values of those inventories as of December 31, 2011 and 2010.
Pada tanggal 31 Desember 2010, persediaan tanah dijadikan jaminan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (Catatan 11).
As of December 31, 2010, certain land inventories are used as collatreal for loan payable to PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (Note 11).
Perusahaan mempunyai tanah yang bersertifikat Hak Guna Bangunan No. 1 atas nama PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk yang berlokasi di Desa Derekan, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah seluas 4.530 meter persegi.
The Company has land Certified Hak Guna Bangunan No. 1 on behalf of PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk, which is located in the Desa Derekan, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, Central Java area of 4,530 square meters.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, persediaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 356.200.000 dan Rp 505.200.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian aset yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2011 and 2010, inventories are insured with PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, a third party, against fire, theft and other possible risks for coverage of Rp 356,200,000 and Rp 505,200,000, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
- 44 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 7.
Pajak Dibayar Dimuka
7. 2011 Rp
8.
9.
10.
Prepaid Taxes 2010 Rp
Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 25
35.613.080
22.000.000 34.543.281
Income tax Article 21 Article 25
Jumlah
35.613.080
56.543.281
Total
Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka
8.
Advanced Payments and Prepaid Expenses
2011 Rp
2010 Rp
Pembangunan perumahan Operasional ekspedisi Asuransi dibayar dimuka Uang muka personalia Lain-lain
528.885.763 175.470.487 96.925.236 17.830.658
200.095.919 232.895.603 88.896.086 343.105.678 55.059.770
Housing development Operational expedition Prepaid insurance Advances to personnel Others
Jumlah
819.112.144
920.053.056
Total
Piutang dari Pihak Berelasi
9.
Due from a Related Party
Merupakan piutang dari Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera. Pada tahun 2011, piutang tersebut telah dilunasi.
This represents receivable from Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera. In 2011, this receivable has been collected.
Piutang dari pihak berelasi telah mendapat persetujuan dalam rapat umum pemegang saham pada tahun 2004 sebagaimana didokumentasikan dalam akta No. 67 dari notaris Edi Priyono S.H., notaris di Jakarta, tanggal 29 Juni 2004.
Amount given to a related party has been approved by the Company’s shareholders in the 2004 annual shareholders meeting, as documented in Notarial Deed No. 67 of Edi Priyono S.H., public notary in Jakarta, dated June 29, 2004.
Aset Tetap
10. 1 Januari/ January 1, 2011 Rp
Property and Equipment
Perubahan selama tahun 2011/ Changes during 2011 Penambahan/ Pengurangan/ Additions Deductions Rp Rp
31 Desember/ December 31, 2011 Rp
Biaya perolehan Pemilikan langsung: Bangunan 288.274.500 Kendaraan 3.458.031.490 Peralatan 456.468.833 Kendaraan sewa pembiayaan -
64.500.000 20.129.900 157.400.000
(101.818.990) -
288.274.500 3.420.712.500 476.598.733 157.400.000
At cost Direct ownership: Buildings Vehicles Equipment Leased vehicle
Jumlah
242.029.900
(101.818.990)
4.342.985.733
Total
4.202.774.823
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung: Bangunan 246.108.789 Kendaraan 2.463.640.028 Peralatan 364.083.788 Kendaraan sewa pembiayaan -
7.001.524 292.487.400 38.999.121 6.558.333
(101.818.990) -
253.110.313 2.654.308.438 403.082.909 6.558.333
Accumulated depreciation Direct ownership: Buildings Vehicles Equipment Leased vehicle
Jumlah
3.073.832.605
345.046.378
(101.818.990)
3.317.059.993
Total
Nilai Buku
1.128.942.218
1.025.925.740
Net Book Value
- 45 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
1 Januari/ January 1, 2010 Rp
Perubahan selama tahun 2010/ Changes during 2010 Penambahan/ Pengurangan/ Additions Deductions Rp Rp
31 Desember/ December 31, 2010 Rp
Biaya perolehan Bangunan Kendaraan Peralatan
288.274.500 3.548.031.490 448.048.833
8.420.000
(90.000.000) -
288.274.500 3.458.031.490 456.468.833
At cost Land Buildings Vehicles
Jumlah
4.284.354.823
8.420.000
(90.000.000)
4.202.774.823
Total
Akumulasi penyusutan Bangunan Kendaraan Peralatan
239.107.265 2.122.624.977 322.419.182
7.001.524 431.015.051 41.664.606
(90.000.000) -
246.108.789 2.463.640.028 364.083.788
Accumulated depreciation Land Buildings Vehicles
Jumlah
2.684.151.424
479.681.181
(90.000.000)
3.073.832.605
Total
Nilai Buku
1.600.203.399
1.128.942.218
Net Book Value
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Depreciation expense was allocated as follows:
2011 Rp
2010 Rp
Beban pokok penjualan Beban administrasi dan umum (Catatan 23)
337.107.070 7.939.308
460.545.449 19.135.732
Cost of revenues General and administrative (Note 23)
Jumlah
345.046.378
479.681.181
Total
Pengurangan selama tahun 2011 dan 2010 merupakan penjualan aset tetap dengan nilai buku sebesar nihil. Harga jual aset tetap pada tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 60.650.000 dan Rp 84.000.000.
Deductions in 2011 and 2010 pertain to the sale of certain fully depreciated property and equipment. Selling price of property and equipment in 2011 and 2010 amounted to Rp 60,650,000 and Rp 84,000,000, respectively.
Aset tetap tertentu digunakan sebagai jaminan atas utang bank, utang lembaga keuangan bukan bank dan liabilitas sewa pembiayaan (Catatan 11, 15 dan 16).
Certain property and equipment are used as collateral for bank loans, loans from non-bank financial institutions (Notes 11, 15 and 16).
Pada tanggal 31 Desember 2011, aset tetap diasuransikan dengan PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero), PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk dan PT Asuransi Wahana Tata, pihak ketiga, atas risiko kehilangan, kebakaran, kerusakan, banjir dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 3.962.961.000. Pada tanggal 31 Desember 2010, aset tetap diasuransikan dengan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) dan PT Asuransi Sinar Mas, pihak ketiga, atas risiko kehilangan, kebakaran, kerusakan, banjir dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 554.700.000.
As of December 31, 2011, property and equipment are insured with PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero), PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk and PT Asuransi Wahana Tata, third parties, for risk of loss, fire, damage, flooding and other risks with total coverage of Rp 3,962,961,000. As of December 31, 2010, property and equipment are insured with PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) dan PT Asuransi Sinar Mas, third parties, for risk of loss, fire, damage, flooding and other risks with total coverage of Rp 554,700,000.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset dipertanggungkan.
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
As of December 31, 2011 and 2010, management believes that there is no impairment in values of the aforementioned property and equipment.
- 46 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 11.
Utang Bank Jangka Pendek
11.
Short-term Bank Loans
2011 Rp
2010 Rp
PT Bank Bukopin PT Bank BRI Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
500.000.000 -
500.000.000 1.720.029.035 258.000.000
PT Bank Bukopin PT Bank BRI Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Jumlah
500.000.000
2.478.029.035
Total
PT Bank Bukopin
PT Bank Bukopin
Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 28 tanggal 3 Oktober 2007, yang kemudian diperpanjang berdasarkan Surat PT Bank Bukopin No. 1275/SMG-PIM/X/2011 tanggal 15 Oktober 2011, Perusahaan memperoleh pinjaman rekening koran dari PT Bank Bukopin dengan maksimum kredit sebesar Rp 500.000.000. Pinjaman ini digunakan untuk modal kerja dengan suku bunga sebesar 15,25% per tahun. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 3 Oktober 2012.
Based on the deed of agreement for letter of credit No. 28 dated October 3, 2007 and then extended based on letter from PT Bank Bukopin No. 1275/SMG-PIM/X/2011 dated October 15, 2011, the Company obtained a loan from PT Bank Bukopin with a maximum credit of Rp 500,000,000. The loan is used for working capital which bears interest of 15.25% per annum. The loan will mature on October 3, 2012.
Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan kios seluas 419 meter persegi dengan Sertifikat Hak Milik No. 3302 GS No. 44/Purwoyoso/2000 tanggal 12 Desember 2000 atas nama Anas Bahfen yang berlokasi di Villa Ngaliyan Permai II L-1 Purwoyoso Kecamatan Ngalian Kota Semarang, Jawa Tengah.
The loan is secured by land with building thereon measuring 419 square meters with Hak Milik Certificate No. 3302 GS No. 44/Purwoyoso/2000 dated December 12, 2000 on behalf of Anas Bahfen which is located in Villa Ngaliyan Permai II L-1 Purwoyoso Kecamatan Ngalian Kota Semarang Central Java.
Pada tahun 2011 dan 2010, beban bunga atas pinjaman ini masing-masing sebesar Rp 75.253.950 dan Rp 78.329.223 (Catatan 24).
In 2011 and 2010, interest expenses on this loan amounted to Rp 75,253,950 and Rp 78,329,223, respectively (Note 24).
PT Bank BRI Syariah
PT Bank BRI Syariah
Perusahaan memperoleh pinjaman dari PT Bank BRI Syariah dengan surat persetujuan No. B.106.KC-SMG/ADP/11/2009 tanggal 6 November 2009 dengan struktur fasilitas Murabahah dan digunakan untuk pembelian empat (4) unit kendaraan truk dengan nilai sebesar Rp 1.000.000.000, tingkat suku bunga sebesar 8,28% per tahun, jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan dengan angsuran sebesar Rp 34.665.400 per bulan.
The Company obtained loans from PT Bank BRI Syariah with agreement B.106.KC-SMG/ADP/ 11/2009 dated November 6, 2009 with Murabahah structure and was used for purchase four (4) units of vehicle truck with value amounting to Rp 1,000,000,000 and bears interest of 8.28% per annum. The loan has a term of thirty six (36) months, with monthly installment payment of Rp 34,665,400.
Perusahaan memperoleh pinjaman dari PT Bank BRI Syariah dengan surat persetujuan No. B.106.KC-SMG/ADP/11/2009 tanggal 6 November 2009 dengan struktur fasilitas Murabahah dan digunakan untuk pembelian empat (4) unit kendaraan truk dengan nilai sebesar Rp 937.329.825, tingkat suku bunga sebesar 8,28% per tahun, jangka waktu tiga puluh enam (36) bulan dengan angsuran sebesar Rp 32.492.900 per bulan.
The Company obtained loans from PT Bank BRI Syariah with agreement No. B.106.KC-SMG/ADP/11/2009 dated November 6, 2009 with Murabahah structure and was used for purchase of four (4) units of vehicle truck with value amounting to Rp 937,329,825 and bears interest of 8.28% per annum. The Ioan has a term of thirty six (36) months, with monthly installment payment of Rp 32,492,900.
- 47 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
Perusahaan memperoleh pinjaman dari PT Bank BRI Syariah dengan surat persetujuan No. B.14.KC-SMG/ADP/02/2010 tanggal 1 Februari 2010 dengan struktur fasilitas Murabahah dan digunakan untuk pembelian persediaan barang dagangan dengan nilai sebesar Rp 500.000.000, tingkat suku bunga sebesar 8,28% per tahun, jangka waktu tiga puluh enam (36) bulan dengan angsuran sebesar Rp 17.332.664 per bulan.
The Company obtained loans from PT Bank BRI Syariah with agreement No. B.14.KC-SMG/ ADP/02/2010 dated February 1, 2010 with Murabahah structure and was used for purchase of inventories supplies with value amounting to Rp 500,000,000 and bears interest of 8,28% per annum. The loan has a term of thirty six (36) months, with monthly installment payment of Rp 17,332,664.
Pinjaman ini dijamin dengan tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 317, 323 dan 356 atas nama Rakiyo Wibowo yang berlokasi di Kecamatan Tuntang, Semarang, Jawa Tengah seluas 4.582 meter persegi, 9.555 meter persegi dan 5.608 meter persegi dan delapan (8) buah kendaraan truk.
The loan is secured by land Hak Milik Certificate No. 317, 323 and 356, on behalf of Rakiyo Wibowo which is located in Kecamatan Tuntang, Semarang, Central Java with an area of 4,582 square meters, 9,555 square meters and 5,608 square meters, respectively, and eight (8) units of truck.
Pada bulan Maret 2011, Perusahaan telah melunasi fasilitas pinjaman ini.
In March 2011, the Company has settled these loan facilities.
Pada tahun 2011 dan 2010, beban bunga atas pinjaman ini masing-masing sebesar Rp 49.440.967 dan Rp 216.313.545 (Catatan 24).
In 2011 and 2010, interest expenses on this loan amounted to Rp 49,440,967 and Rp 216,313,545, respectively (Note 24).
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 10/2007 tanggal 19 Juli 2007, dan kemudian diperpanjang berdasarkan Surat PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk No. 885/SM.UT/LS/VII/10 tanggal 29 Juli 2010 dan addendum No. 90 tanggal 29 Juli 2010, Perusahaan memperoleh pinjaman dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dengan maksimum kredit sebesar Rp 900.000.000, dengan tujuan untuk pembiayaan pembangunan proyek perumahan “Pelita Asri”, jangka waktu dua belas (12) bulan dan bunga 13,5% per tahun.
Based on the deed of agreement letter of credit No. 10/2007 dated July 19, 2007, extended through letter No. 885/SM.UT/LS/VII/10 dated July 29, 2010, and addendum No. 90 dated July 29, 2010, the Company obtained a loan from PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk with a maximum credit of Rp 900,000,000, with a view to finance the construction of housing projects "Pelita Asri", within twelve (12) months and bears 13.5% interest per annum.
Pinjaman ini dijamin dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 1 atas nama PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk yang berlokasi di Desa Derekan, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah seluas 14.732 meter persegi.
The loan is secured by Hak Guna Bangunan Certificate No. 1 on behalf of PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk, which is located in the Desa Derekan Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, Central Java area of 14,732 square meters.
Pada bulan Nopember 2011, Perusahaan telah melunasi fasilitas pinjaman ini.
In November 2011, the Company has settled this loan facility.
Pada tahun 2011 dan 2010, beban bunga atas pinjaman ini masing-masing sebesar Rp 24.874.022 dan Rp 44.257.167 (Catatan 24).
In 2011 and 2010, interest expenses on this loan amounted to Rp 24,874,022 and Rp 44,257,167, respectively (Note 24).
- 48 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 12.
Utang Usaha
12. 2011 Rp
2010 Rp
Pihak ketiga Jasa boga Perdagangan umum Transportasi
1.526.036.778 113.215.321 78.562.148
1.530.323.570 109.042.877 -
Third parties Catering service General trading Transportation
Jumlah
1.717.814.247
1.639.366.447
Total
Umur utang usaha adalah sebagai berikut:
The aging of trade accounts payable is as follows: 2011 Rp
2010 Rp
Lancar Lewat jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari Lebih dari 60 hari
-
-
440.644.454 1.277.169.793 -
630.517.051 377.194.473 631.654.923
Jumlah
1.717.814.247
1.639.366.447
Seluruh utang usaha adalah dalam mata uang Rupiah. 13.
Trade Accounts Payable
Current Overdue 1 - 30 days 31 - 60 days Over due 60 days Total
All trade payables are denominated in Rupiah currency.
Utang Pajak
13.
Taxes Payable
2011 Rp
2010 Rp
Pajak Pertambahan Nilai Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 25
644.276.699
717.914.490
17.919.704 2.945.250
-
Jumlah
665.141.653
717.914.490
Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self-assessment). Berdasarkan Undang-undang No. 28 Tahun 2007 mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu 5 tahun (dari sebelumnya 10 tahun) setelah terhutangnya pajak, dengan beberapa pengecualian, sedangkan untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya ketetapan tersebut berakhir paling lama pada akhir tahun pajak 2013.
Value Added Tax Income taxes Article 21 Article 25 Total
The filing of tax returns is based on the Company’s own calculation of tax liabilities (selfassessment). Based on the third amendment of the General Taxation Provisions and Procedures No. 28 Year 2007, the time limit for the tax authorities to assess or amend taxes was reduced from 10 to 5 years, subject to certain exceptions, since the tax became payable and for year 2007 and prior years, the time limit will end at the latest on fiscal year 2013.
- 49 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 14.
15.
Biaya yang Masih Harus Dibayar
14.
Accrued Expenses
2011 Rp
2010 Rp
Profesional Gaji dan tunjangan Titipan konsinyasi Vulkanisir ban Lain-lain
311.271.500 128.705.468 24.703.423 20.400.000 30.241.075
42.117.916 26.075.454 20.240.100 1.605.396.310
Professional Salaries and wages Consignment deposit Retreading of tires Others
Jumlah
515.321.466
1.693.829.780
Total
Utang Lembaga Keuangan Bukan Bank
15.
Loans From Non-Bank Financial Institutions
Berdasarkan perjanjian pembiayaan dengan jaminan secara fiducia tanggal 4 Maret 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan dari PT Citra Mandiri Multi Finance dengan fasilitas kredit sebesar Rp 2.726.400.000. Jangka waktu pinjaman tiga puluh enam (36) bulan dengan tingkat suku bunga sebesar 13,00% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan delapan (8) unit kendaraan (Catatan 10).
Based on financing agreement with a guarantee in fiducia dated March 4, 2011, the Company obtained a financing facility from PT Citra Mandiri Multi Finance with a maximum credit facility amounting to Rp 2,726,400,000. The term of this facility is thirty six (36) months with interest rate of 13.00% per annum. The loans are secured with eight (8) units of vehicles (Note 10).
Pada tahun 2011, beban bunga pinjaman ini sebesar Rp 265.824.000 (Catatan 24).
In 2011, interest expense on these loans amounted to Rp 265,824,000 (Note 24).
Jadwal pembayaran utang lembaga keuangan bukan bank adalah sebagai berikut:
The repayment schedule of loans from non-bank financial institutions is as follows: 2011 Rp
Pembayaran yang jatuh tempo: 2012 2013 2014 Jumlah Dikurangi bagian hutang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian hutang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
16.
908.800.000 908.800.000 227.194.000 2.044.794.000 (908.800.000)
1.135.994.000
Liabilitas Sewa Pembiayaan
16.
Payments due in: 2012 2013 2014 Total Less: current portion
Long-term portion - net of current portion
Lease Liability
Merupakan liabilitas atas perolehan kendaraan pada tanggal 15 Agustus 2011. Liabilitas sewa pembiayaan berjangka waktu tiga (3) tahun, dengan suku bunga 5,10% per tahun dan dijamin dengan aset yang disewa (Catatan 10).
This represents liability for the acquisition of vehicles on August 15, 2011. This liability has a term of three (3) years with interest rate at 5.10% per annum which are collateralized with the related leased assets (Note 10).
Pada tahun 2011, beban bunga liabilitas sewa pembiayaan ini sebesar Rp 3.362.920 (Catatan 24).
In 2011, interest expense on these lease liability amounted to Rp 3,362,920 (Note 24).
- 50 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
Berikut adalah pembayaran sewa pembiayaan minimum masa yang akan datang (future minimum lease payment) berdasarkan perjanjian sewa antara Perusahaan dan PT Andalan Finance Indonesia:
The following are the future minimum lease payments based on the lease agreement between the Company and PT Andalan Finance Indonesia: 2011 Rp
Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun: 2012 2013 2014 Jumlah pembayaran sewa pembiayaan minimum Bunga Nilai sekarang pembayaran sewa pembiayaan minimum Bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun
41.364.000 41.364.000 22.183.490 104.911.490 (11.168.570)
Total minimum lease payments Interest
93.742.920 (36.896.570)
Present value of minimum lease payments Less: Current portion
Bagian utang jangka panjang yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun
17.
56.846.350
Utang kepada Pihak berelasi
17.
Akun ini merupakan utang kepada pihak berelasi yang berasal dari uang muka kepada Perusahaan dan pembayaran beban operasional tertentu untuk Perusahaan. Rincian utang adalah sebagai berikut:
Long-term portion of lease liabilities - net of current portion
Due to Related Parties
This account represents payable to related parties arising mainly from cash advances granted to the Company, and payment of certain operating expenses on behalf of the Company. The details of which are as follows:
2011 Rp
2010 Rp
Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera PT Adira Jaya Pratama PT Apac Inti Corpora
1.563.333.191 219.460 -
1.721.666.524 2.852.788 290.000.000
Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera PT Adira Jaya Pratama PT Apac Inti Corpora
Jumlah
1.563.552.651
2.014.519.312
Total
Utang kepada pihak berelasi telah mendapat persetujuan dalam rapat umum pemegang saham pada tahun 2008 sebagaimana didokumentasikan dalam akta No. 50 dari Oerip Hartati S.H., notaris di Semarang, tanggal 18 Juli 2008.
18.
Payments due in: 2012 2013 2014
Amounts obtained from related parties have been approved by the Company’s shareholders in the 2008 annual shareholders meeting, as documented in Notarial Deed No. 50 of Oerip Hartati S.H., public notary in Semarang, dated July 18, 2008.
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
18.
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga atau model arus kas diskonto.
Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities
Fair value is defined as the amount at which the financial instruments could be exchanged in a current transaction between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction, other than in a forced sale or liquidation. Fair values are obtained from quoted prices, discounted cash flows model, as appropriate.
- 51 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010:
The following table sets forth the carrying amounts and estimated fair values of the Company’s financial assets and financial liabilities as of December 31, 2011 and 2010:
2011
Nilai Tercatat/ Carrying Value Rp Aset Keuangan Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha Jumlah Aset Keuangan Lancar Aset Keuangan Tidak Lancar Piutang dari pihak berelasi Jumlah Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Utang bank Utang usaha Biaya yang masih harus dibayar Hutang lain-lain Jumlah Liabilitas Keuangan Jangka Pendek
5.095.223.789 1.385.564.360 6.480.788.149 -
2010 Estimasi Nilai Wajar/ Estimated Fair Value Rp 5.095.223.789 1.385.564.360 6.480.788.149 -
Nilai Tercatat/ Carrying Value Rp
Estimasi Nilai Wajar/ Estimated Fair Value Rp
325.186.414 6.574.989.819 6.900.176.233
325.186.414 6.574.989.819 6.900.176.233
890.951.152
890.951.152
Current Financial Assets Cash and cash equivalents Trade accounts receivable Total Current Financial Assets Noncurrent Financial Assets Due from a related party
6.480.788.149
6.480.788.149
7.791.127.385
7.791.127.385
Total Financial Assets
500.000.000 1.717.814.247 515.321.466 415.000.000
500.000.000 1.717.814.247 515.321.466 415.000.000
2.478.029.035 1.639.366.447 1.693.829.780 -
2.478.029.035 1.639.366.447 1.693.829.780 -
Current Financial Liabilities Bank loans Trade accounts payable Accrued expenses Other accounts payable
3.148.135.713
3.148.135.713
5.811.225.262
5.811.225.262
Total Current Financial Liabilities
1.563.552.651
1.563.552.651
2.014.519.312
2.014.519.312
2.044.794.000
2.044.794.000
-
-
Noncurrent Financial Liabilities Due to related parties Loans from non-bank financial institutions (including current and noncurrent portion)
-
-
Lease liability (including current and noncurrent portion)
Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Utang kepada pihak berelasi Utang lembaga keuangan bukan bank (termasuk bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun) Liabilitas sewa pembiayaan (termasuk bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun) Jumlah Liabilitas Keuangan Jangka Panjang
93.742.920
93.742.920
3.702.089.571
3.702.089.571
2.014.519.312
2.014.519.312
Total Noncurrent Financial Liabilities
Jumlah Liabilitas Keuangan
6.850.225.284
6.850.225.284
7.825.744.574
7.825.744.574
Total Financial Liabilities
Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Perusahaan untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan:
The following methods and assumptions were used by the Company to estimate the fair value of each class of financial instrument:
Aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek
Current financial assets and liabilities
Karena instrumen keuangan tersebut jatuh tempo dalam jangka pendek, maka nilai tercatat aset keuangan lancar dan liabilitas jangka pendek telah mendekati estimasi nilai wajarnya.
Due to the short-term nature of the transactions, the carrying amounts of the current financial assets and financial liabilities approximate the estimated fair market values.
Aset tidak lancar dan liabilitas keuangan jangka panjang
Noncurrent financial assets and liabilities
(1) Liabilitas keuangan jangka panjang dengan suku bunga tetap dan variabel
(1) Long-term fixed-rate financial liabilities
Terdiri dari utang lembaga keuangan bukan bank dan liabilitas sewa pembiayaan. Nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama.
and
variable
rate
Consist of loans from non-bank financial institutions and lease liability. The fair value of the financial liabilities is determined by discounting future cash flows using applicable rates from observable current market transactions for instruments with similar terms, credit risk and remaining maturities.
- 52 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
19.
(2) Aset keuangan tidak lancar dan liabilitas keuangan jangka panjang lainnya
(2) Other long-term financial assets and liabilities
Terdiri dari piutang dari dan utang kepada pihak berelasi. Nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang yang disesuaikan untuk mencerminkan risiko pihak lawan (untuk aset keuangan) dan risiko kredit Perusahaan (untuk liabilitas keuangan) menggunakan suku bunga pasar terkini untuk instrumen serupa.
Consist of due from and to related parties. Fair value is based on discounted future cash flows adjusted to reflect counterparty risk (for financial asset) and the Company’s credit risk (for financial liabilities) using current market rates for similar instruments.
Modal Saham
19.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, susunan pemegang saham dan persentase kepemilikan adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Capital Stock
As of December 31, 2011 and 2010, the Company’s stockholders and the corresponding ownership interest are as follows:
Persentase Kepemilikan/ Jumlah Saham/ Percentage of Total Shares Ownership %
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Paid-up Capital Rp
Name of Stockholder
Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera Masyarakat
14.600.000 15.400.000
48,67 51,33
1.460.000.000 1.540.000.000
Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera Public
Jumlah
30.000.000
100,00
3.000.000.000
Total
Manajemen Permodalan
Capital Management
Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa Perusahaan mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu.
The primary objective of the Company’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value. The Company is not required to meet any capital requirements.
Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian terhadap struktur modal sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi. Perusahaan memantau modalnya dengan menggunakan analisa gearing ratio (rasio utang terhadap modal), yakni membagi utang bersih terhadap jumlah modal. Kebijakan Perusahaan adalah menjaga gearing ratio Perusahaan pada kisaran gearing ratio perusahaan lain dalam industri sejenis di Indonesia. Utang bersih adalah jumlah utang (termasuk utang jangka pendek dan jangka panjang di laporan posisi keuangan) dikurangi kas dan setara kas. Modal terdiri dari modal saham, tambahan modal disetor setelah dikurangi defisit, yang disajikan dalam laporan posisi keuangan.
The Company manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. The Company monitors its capital using gearing ratios, by dividing net debt with the total capital. The Company’s policy is to maintain the gearing ratio within the range of gearing ratios of the other companies with similar industry in Indonesia. Net debt is calculated as total borrowings (including “current and non- current borrowings” as shown in the statements of financial position) less cash and cash equivalents. Total capital consists of capital stock, additional paid in capital net of accumulated deficit shown in the statement of financial position.
- 53 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
Rasio utang bersih terhadap ekuitas pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2011 Rp
2010 Rp
2.638.536.920 5.095.223.789
2.478.029.035 325.186.414
Total borrowings Less: cash and cash equivalents
(2.456.686.869)
2.152.842.621
Net debt
1.134.051.734
3.939.745.028
Equity
Jumlah utang Dikurangi: kas dan setara kas Utang bersih
Ratio of net debt to equity as December 31, 2011 and 2010 are as follows:
Ekuitas Rasio utang bersih terhadap ekuitas
(216,63%)
54,64%
of
Debt-to-Equity Ratio
*) Pada tanggal 31 Desember 2011, kas dan setara kas Perusahaan dapat menutup utangnya/ As of December 31, 2011, the Company's cash and cash equivalents can cover their borrowings.
20.
Tambahan Modal Disetor
20.
Merupakan tambahan modal disetor sehubungan dengan penerbitan saham pada tahun 2003, sebagai berikut:
Additional Paid-in Capital
This account represents additional paid-in capital in connection with the issuance of shares in 2003, as follows: Rp
21.
Tambahan modal disetor dari penerbitan saham Biaya emisi saham
1.800.000.000 (406.915.770)
Additional paid-in capital from issuance of shares Stock issuance cost
Jumlah - Bersih
1.393.084.230
Net
Pendapatan Usaha
Pihak ketiga Perdagangan umum Perumahan Jasa boga Pihak berelasi (Catatan 29) Jasa boga Transportasi Jumlah
22.
21. 2011 Rp
2010 Rp
3.140.728.066 1.352.425.173 1.254.483.300 5.747.636.539
3.095.315.278 740.224.488 3.835.539.766
7.623.026.387 2.130.750.484 9.753.776.871
8.419.473.310 1.559.870.758 9.979.344.068
15.501.413.410
13.814.883.834
Beban Pokok Pendapatan
Jasa boga Perdagangan umum Transportasi Perumahan Jumlah
Revenues
22.
Related parties (Note 29) Catering service Transportation Total
Costs of Revenues
2011 Rp
2010 Rp
8.145.981.017 3.199.752.015 1.362.097.907 989.674.785
7.351.451.192 3.342.306.853 1.255.188.232 561.182.760
13.697.505.724
12.510.129.037
- 54 -
Third parties General trading Housing Catering service
Catering service General trading Transportation Housing Total
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
Tidak ada pembelian dari pemasok pihak ketiga yang melebihi 10% dari jumlah beban pokok pendapatan.
No purchases from third party suppliers which exceeded 10% of the total costs of revenues.
23.
Beban Umum dan Administrasi
23. 2011 Rp
2010 Rp
Gaji dan tunjangan 1.035.553.624 Profesional 311.271.500 Pajak pertambahan nilai - perdagangan umum 230.880.327 Beban pajak (Catatan 26) 182.210.069 Transportasi 114.624.386 Fotocopy dan cetakan 49.059.790 Beban imbalan pasti pasca-kerja (Catatan 25) 38.783.897 Telekomunikasi 37.637.135 Konsumsi 23.398.495 Perbaikan dan pemeliharaan 17.958.026 Alat tulis kantor 15.621.683 Penyusutan (Catatan 10) 7.939.308 Sumbangan 6.392.000 Penyisihan piutang ragu-ragu - bersih (Catatan 5) 3.234.339 Surat kabar 2.307.000 Lain-lain 596.946.125 Jumlah
24.
2.673.817.704
Beban Bunga dan Beban Keuangan Lainnya
Jumlah
25.
573.147.005 211.424.487 669.884.226 24.761.494 11.670.400 23.844.566 29.557.570 17.894.080 17.350.775 6.803.440 19.135.732 7.357.000 75.580.138 2.259.000 502.682.311 2.193.352.224
24.
2011 Rp Bunga atas Utang bank jangka pendek (Catatan 11) Utang lembaga keuangan bukan bank (Catatan 15) Liabilitas sewa pembiayaan (Catatan 16)
General and Administrative Expenses
Salaries and wages Professional Value added tax of general trading Tax expense (Note 26) Transportation Photocopy and printing Defined-benefit post-employment (Note 25) Telecommunication Consumption Repairs and maintenance Stationery office Depreciation (Note 10) Donation Provision for doubtful accounts - net (Note 5) Newspaper Others Total
Interest and Other Financial Charges
2010 Rp
149.568.939
338.899.935
265.824.000 3.362.920 418.755.859
Imbalan Pasca-Kerja
338.899.935
25.
Interest on: Short-term bank loans (Note 11) Loans from non-bank financial institutions (Note 15) Lease liability (Note 16) Total
Post-Employment Benefits
Besarnya imbalan pasca-kerja dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni Undang-Undang No. 13 Tahun 2003. Tidak terdapat pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasti pasca-kerja tersebut.
The amount of post-employment benefits is determined based on Law No. 13 Year 2003. No funding of the benefits has been made to date.
Perhitungan aktuaria terakhir atas cadangan imbalan pasti pasca-kerja dilakukan oleh PT Prima Bhaksana Lestari, aktuaris independen, dalam laporannya tertanggal 1 Februari 2012.
The latest actuarial valuation report on the defined-benefit post-employment reserve was from PT Prima Bhaksana Lestari, an independent actuary, dated February 1, 2012.
Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasti pasca-kerja tersebut sebanyak 32 dan 30 karyawan (tidak diaudit) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
Number of eligible employees is 32 (unaudited) and 30 (unaudited) as of December 31, 2011 and 2010, respectively.
- 55 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
Rekonsiliasi antara nilai kini cadangan imbalan pasti yang tidak didanai dengan jumlah cadangan imbalan pasti pasca-kerja pada laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
Reconciliation of the present value of unfunded defined-benefit reserve to the amount of defined post-employment benefits reserve presented in the statements of financial position is as follows:
2011 Rp Nilai kini cadangan imbalan pasti yang tidak didanai Kerugian aktuarial yang tidak diakui Cadangan imbalan pasti pasca-kerja
2010 Rp
301.627.505 (136.475.010)
154.702.554 (28.333.956)
Present value of unfunded defined-benefit reserve Unrecognized actuarial loss
165.152.495
126.368.598
Defined post-employment benefits reserve
Defined post-employment consists of the following:
Berikut adalah rincian beban imbalan pasti pasca-kerja: 2011 Rp
benefits
expense
2010 Rp
Beban jasa kini Beban bunga Kerugian amortisasi
25.786.883 12.376.204 620.810
12.465.610 11.378.956 -
Current service costs Interest costs Amortization of actuarial loss
Jumlah beban imbalan pasti pasca-kerja
38.783.897
23.844.566
Total defined post-employment benefits expense
Beban imbalan pasti pasca-kerja disajikan sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi” dalam laporan laba rugi komprehensif (Catatan 23).
Defined-benefit post-employment expense is presented as part of “General and administrative expenses” (Note 23) in the statements of comprehensive income.
Mutasi cadangan imbalan pasti pasca-kerja adalah sebagai berikut:
The movements in defined post-employment benefits reserve are as follows :
2011 Rp
2010 Rp
Cadangan imbalan pasti pasca-kerja awal tahun Beban imbalan pasti pasca-kerja selama tahun berjalan
126.368.598
102.524.032
38.783.897
23.844.566
Cadangan imbalan pasti pasca-kerja akhir tahun
165.152.495
126.368.598
Defined post-employment benefits reserve at the beginning of the year Defined post-employment benefits expense during the year Defined post-employment benefits reserve at end of the year
Principal actuarial assumptions used in the valuation of the defined post-employment benefits are as follows:
Asumsi-asumsi aktuarial utama yang digunakan dalam perhitungan imbalan pasti pasca-kerja adalah sebagai berikut: 2011 dan/and 2010 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Usia pensiun normal (tahun) Tabel mortalita
8% 6% 55 TMII
- 56 -
Annual discount rate Annual salary increase rate Normal retirement age (years) Mortality table
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 26.
Pajak Penghasilan
26.
Income Tax
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif dengan rugi kena pajak adalah sebagai berikut:
A reconciliation between loss before tax per statements of comprehensive loss and accumulated fiscal losses is as follows:
Rugi sebelum pajak penghasilan Perbedaan temporer: Beban imbalan pasti pasca-kerja Penyisihan piutang ragu-ragu - bersih Penurunan nilai persediaan dan persediaan usang Sewa pembiayaan
Perbedaan tetap: Denda pajak Sumbangan Umum dan administrasi Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak penghasilan final
Rugi fiskal sebelum kompensasi rugi fiskal tahun lalu Kompensasi rugi fiskal tahun lalu 2010 2009 Akumulasi rugi fiskal
2011 Rp
2010 Rp
(1.487.231.613)
(1.225.792.249)
Loss before income tax Temporary differences: Defined benefit post-employment expense Provision for doubtful accounts - net Provision for decline in value of inventories and obsolescence Capital lease
38.783.897 3.234.339
23.844.566 75.580.138
262.710.000 (42.672.857) 262.055.379
99.424.704
173.486.289 6.392.000 -
514.131.124 15.416.000
(3.494.264) 176.384.025
(3.665.751) 525.881.373
(1.048.792.209)
(600.486.172)
(600.486.172) (495.340.883)
(495.340.883)
(2.144.619.264)
(1.095.827.055)
Permanent differences: Tax penalties Donations General and administrative expenses Interest income already subjected to final tax
Fiscal loss before application of prior year's fiscal loss Application of prior year's fiscal loss 2010 2009 Accumulated fiscal losses
Perusahaan memiliki saldo akumulasi rugi fiskal pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 sehingga tidak terdapat hutang pajak penghasilan.
No provision for current income tax was recognized for the years ended December 31, 2011 and 2010 since the Company is in fiscal loss position.
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
1 Januari/ January 1, 2010 Rp Aset pajak tangguhan Penyisihan untuk: Penurunan nilai piutang Penurunan nilai persediaan dan persediaan usang Cadangan imbalan pasti pascakerja Kewajiban pajak tangguhan Sewa pembiayaan Aset (kewajiban) pajak tangguhan - bersih
Dibebankan ke laporan rugi komprehensif/ Charged to statements of comprehensive loss Rp
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan rugi komprehensif/ Credited (charged) 31 Desember/ to statements of December 31, comprehensive 2010 loss Rp Rp
31 Desember/ December 31, 2011 Rp Deferred tax assets Allowances for: Doubtful accounts Decline in value of inventories and obsolescence Defined-benefit post-employment reserve
(6.538.149) -
(18.895.035) -
(25.433.184) -
45.136.803 65.677.500
19.703.619 65.677.500
7.960.120 1.421.971
(7.383.112) (26.278.147)
577.008 (24.856.176)
40.711.116 151.525.419
41.288.124 126.669.243
(10.668.215)
(10.668.215)
Deferred tax liability Capital lease
140.857.204
116.001.028
Deferred tax asset (liabilities) - net
1.421.971
-
-
(26.278.147)
(24.856.176)
- 57 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
Sesuai dengan peraturan pajak yang berlaku, rugi fiskal dapat dikompensasikan dengan laba kena pajak untuk periode 5 tahun mendatang sejak terjadinya rugi fiskal tersebut. Namun demikian, manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan tidak akan dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang memadai terhadap akumulasi rugi fiskal. Aset pajak tangguhan yang tidak diakui atas rugi fiskal sebesar Rp 536.154.816 dan Rp 273.956.764 pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
According to tax regulations, fiscal losses can be carried forward and applied against the taxable income immediately within a period of five years after such fiscal losses were incurred. However, management believes that the Company will not be able to generate sufficient taxable income against which fiscal losses can be utilized. Unrecognized deferred tax assets on fiscal losses amounted to Rp 536,154,816 and Rp 273,956,764 as of December 31, 2011 and 2010, respectively.
Rekonsiliasi antara rugi fiskal dan hasil perkalian rugi akuntansi sebelum pajak menurut laporan rugi komprehensif dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the fiscal losses and the amounts computed by applying the effective tax rates to loss before tax per statements of comprehensive loss is as follows: 2011 Rp
Rugi sebelum pajak penghasilan Penghasilan pajak dengan tarif pajak yang berlaku
2010 Rp
(1.487.231.613)
(1.225.792.249)
(371.807.903)
(306.448.062)
43.371.572 1.598.000
128.532.781
Pengaruh pajak atas perbedaan tetap Denda pajak Sumbangan Umum dan administrasi Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak penghasilan final Jumlah - bersih
Loss before income tax Tax benefit at effective tax rates
(873.566) 44.096.006
(916.438) 131.470.343
Tax effect of permanent differences Tax penalties Donations General and administrative expenses Interest income already subjected to final tax Net
Jumlah Pajak tangguhan dari rugi fiskal yang tidak diakui Koreksi pajak tangguhan
(327.711.897) 262.198.052 (75.343.359)
(174.977.719) 150.121.543 51.134.323
Subtotal Unrecognized deferred tax on fiscal loss Correction of deferred tax
Jumlah beban (penghasilan) pajak
(140.857.204)
26.278.147
-
-
3.854.000
Total tax expense (benefit)
Pada tanggal 30 Desember 2010, Perusahaan menerima surat dari Direktorat Jenderal Pajak No. 00054/107/10/054/10, No. 00055/107/10/054/10 dan No. 00095/107/09/054/10, mengenai kekurangan pembayaran masa Pajak Pertambahan Nilai bulan Oktober 2009, Juli 2010 dan Agustus 2010 serta sanksi administrasi berupa denda masing-masing sebesar Rp 11.443.528, Rp 1.820.228 dan Rp 1.119.271.
On December 30, 2010, the Company received letter from the Directorate General of Tax No. 00054/107/10/054/10, No. 00055/107/10/ 054/10 dan No. 00095/107/09/054/10, regarding underpayment in Value Added Tax for the months of October 2009, July 2010 and August 2010 and administrative penalties totaling to Rp 11,443,528, Rp 1,820,228 and Rp 1,119,271, respectively.
Pada tanggal 25 Maret 2011, Perusahaan menerima surat dari Direktorat Jenderal Pajak No. 00028/107/09/054/11 mengenai kekurangan pembayaran masa Pajak Pertambahan Nilai bulan Juli 2009 serta sanksi administrasi berupa denda sebesar Rp 33.026.477.
On March 25, 2011, the Company received letter from the Directorate General of Tax No. 00028/ 107/09/054/11 regarding underpayment in Value Added Tax for the month of July 2009 and administrative penalties totaling to Rp 33,026,477.
- 58 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
Pada tanggal 28 Maret 2011, Perusahaan menerima surat dari Direktorat Jenderal Pajak No. 00029/107/09/054/11, No. 00030/107/09/054/11, No. 00031/107/09/054/11 dan No. 00032/107/09/054/11, mengenai kekurangan pembayaran Pajak Pertambahan Nilai bulan Agustus 2009, September 2009, Nopember 2009 dan Desember 2009 serta sanksi administrasi berupa denda masing-masing sebesar Rp 29.276.117, Rp 28.901.646, Rp 26.573.962 dan Rp 41.325.060.
On March 28, 2011, the Company received letter from the Directorate General of Tax No. 00029/ 107/09/054/11, No. 00030/107/09/054/11, No. 00031/107/09/054/11 and No. 00032/ 107/09/054/11, regarding underpayment in Value Added Tax for the months of August 2009, September 2009, November 2009 and December 2009 and administrative penalties totaling to Rp 29,276,117, Rp 28,901,646, Rp 26,573,962 and Rp 41,325,060, respectively.
Beban pajak berdasarkan Surat Tagihan Pajak tersebut sejumlah Rp 173.486.289 telah dibebankan pada laporan rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 (Catatan 23).
Tax expense based on the Tax Claim Letter amounting Rp 173,486,289 has been charged to statement of comprehensinve loss for the year ended December 31, 2011 (Note 23).
27.
28.
Saldo Laba Ditentukan Penggunaannya
27.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan 2011 yang didokumentasikan dalam akta Notaris No. 85 dari SP Henny Singgih, S.H., notaris di Jakarta, tanggal 30 Juni 2011, pemegang saham Perusahaan menyetujui pembentukan cadangan umum sebesar Rp 4.408.350.
In Annual Stockholder’s Meeting Year 2011 which was documented in Notarial Deed No. 85 of SP Henny Singgih, S.H., public notary in Jakarta dated June 30, 2011, the Company’s stockholders agreed to appropriate retained earnings amounting to Rp 4,408,350.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan 2010 yang didokumentasikan dalam akta Notaris No. 21 dari Oerip Hartati, S.H., notaris di Semarang, tanggal 9 Juni 2010, pemegang saham Perusahaan menyetujui pembentukan cadangan umum sebesar Rp 7.583.000.
In Annual Stockholder’s Meeting Year 2010 were documented in Notarial Deed No. 21 of Oerip Hartati, S.H., public notary in Semarang, dated June 9, 2010, the Company’s stockholders agreed to appropriate retained earnings amounting to Rp 7,583,000.
Rugi Per Saham
28.
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan rugi per saham:
Rugi bersih untuk perhitungan rugi per saham dasar Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk perhitungan laba per saham dasar
Loss Per Share
The following are the data used for the computation of loss per share:
2011
2010
(1.346.374.409)
(1.252.070.396)
30.000.000
30.000.000
(44,88)
(41,74)
Rugi bersih per saham (dalam Rupiah Penuh) Dasar
29.
Appropriated Retained Earnings
Sifat dan Transaksi dengan Pihak Berelasi
29.
Net loss for computation of basic loss per share Weighted average number of shares outstanding for computation of basic earnings per share Loss per share (in full Rupiah) Basic
Nature of Relationship and Transactions with Related Parties
Sifat Pihak Berelasi
Nature of Relationship
a.
a.
Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera merupakan pemegang saham Perusahaan.
- 59 -
Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera are stockholders of the Company.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
b.
Perusahaan yang sebagian pemegang saham dan pengurus atau manajemennya sama dengan Perusahaan yaitu PT Apac Inti Corpora, PT Inti Sukses Garmindo dan PT Adira Jaya Pratama.
b.
The companies which have partly the same stockholders and management as the Company are PT Apac Inti Corpora, PT Inti Sukses Garmindo and PT Adira Jaya Pratama.
Tidak terdapat transaksi dengan pihak berelasi baik yang langsung atau tidak langsung berhubungan dengan kegiatan usaha utama Perusahaan, yang didefinisikan sebagai transaksi benturan kepentingan berdasarkan peraturan BAPEPAM-LK No. IX.E.1 “Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu“.
There are no transactions with related parties that directly or indirectly related with main business of the Company and identified as conflict of interest based on BAPEPAM-LK Regulation No. IX.E.1 “Affiliated Transactions and Conflict of Interest on Certain Transactions”.
Transaksi dengan Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi, yang meliputi antara lain:
In the normal course of business, the Company entered into certain transactions with related parties involving the following:
a.
Perusahaan menjual persediaan kepada pihak berelasi.
tertentu
a.
The Company sold certain inventories from and to its related parties.
b.
Rincian transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
b.
The accounts involving transactions with related parties are as follows:
2011 Rp Aset Piutang usaha PT Apac Inti Corpora PT Inti Sukses Garmindo Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera Jumlah Piutang dari pihak berelasi Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera Liabilitas Utang kepada pihak berelasi Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera PT Adira Jaya Pratama PT Apac Inti Corpora Jumlah Pendapatan usaha PT Apac Inti Corpora PT Inti Sukses Garmindo Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera Jumlah
c.
Persentase terhadap jumlah Aset/Liabilitas dan terhadap Pendapatan/Beban yang bersangkutan/ Percentage to Total Assets/ Liabilities and to Total Respective Revenues/Expenses 2011 2010 % %
2010 Rp
863.974.179 86.591.498
2.394.197.203 138.734.203
7,25% 0,85%
36.327.402 986.893.079
2.532.931.406
0,36% 8,46%
-
890.951.152
-
20,05%
Assets Trade accounts receivable PT Apac Inti Corpora PT Inti Sukses Garmindo Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera Total
7,05%
Due from a related party Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera Liabilities Due to related parties Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera PT Adira Jaya Pratama PT Apac Inti Corpora Total
18,95% 1,10% -
1.563.333.191 219.460 1.563.552.651
1.721.666.524 2.852.788 290.000.000 2.014.519.312
20,35% 0,00% 20,35%
19,80% 0,03% 3,34% 23,17%
7.844.798.412 1.881.350.700
5.073.290.985 4.877.655.211
50,61% 12,14%
36,72% 35,31%
27.627.759 9.753.776.871
28.397.872 9.979.344.068
0,18% 62,93%
0,21% 72,24%
Gaji dan tunjangan yang dibayar kepada karyawan kunci Perusahaan sebesar Rp 468.615.000 tahun 2011 dan Rp 422.711.500 tahun 2010.
c.
- 60 -
Revenues PT Apac Inti Corpora PT Inti Sukses Garmindo Koperasi Karyawan Apacinti Pelita Sejahtera Total
Salaries and allowances provided and paid to the Company’s key management personnel amounted to Rp 468,615,000 in 2011 and Rp 422,711,500 in 2010.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 30.
Tujuan dan Keuangan
Kebijakan
Manajemen
Risiko
30.
Financial Risk Management Objectives and Policies
Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Perusahaan adalah risiko suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Perusahaan dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Perusahaan.
The main risks arising from the Company’s financial instruments are interest rate risk, credit risk and liquidity risk. The operational activities of the Company are managed in a prudential manner by managing those risks to minimize potential losses.
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Perusahaan yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan utang bank, utang lembaga keuangan bukan bank dan liabilitas sewa pembiayaan.
Interest rate risk is the risk that the fair value or contractual future cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates. The Company’s exposure to the interest rate risk relates primarily to bank loans, loans from non-bank financial institutions and lease liability.
Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Perusahaan mengelola beban bunga melalui kombinasi hutang dengan suku bunga tetap dan suku bunga variabel, dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen juga melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perikatan utang.
To minimize interest rate risk, the Company manages interest cost through a mix of fixed-rate and variable-rate debts, by evaluating market rate trends. Management also conducts assessment among interest rates offered by creditors to obtain the most favorable interest rate before takes any decision to enter a new loan agreement.
Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan liabilitas keuangan Perusahaan yang terkait risiko suku bunga:
The following table sets out the carrying amount, by maturity, of the Company’s financial liabilities that are exposed to interest rate risk:
Rata-rata Suku Bunga/ Average Interest Rate % Aset/Assets Bunga Tetap/Fixed Rate Kas dan Setara Kas/Cash and cash equivalents Liabilitas/Liabilities Bunga Tetap/Fixed Rate Utang bank jangka pendek/Short-term bank loans Utang lembaga keuangan bukan bank/ Loans from non-bank financial institutions Liabilitas sewa pembiayaan/ Lease liability
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 5/ th In the 5 Year Rp
Jumlah/ Total Rp
6,50%
5.082.723.789
-
-
-
-
5.082.723.789
15,25%
500.000.000
-
-
-
-
500.000.000
13,00%
908.800.000
908.900.000
227.094.000
-
-
2.044.794.000
5,10%
36.896.570
36.896.570
19.949.780
-
-
93.742.920
Rata-rata Suku Bunga/ Average Interest Rate % Aset/Assets Bunga Tetap/Fixed Rate Kas dan Setara Kas/Cash and cash equivalents
Jatuh Tempo dalam Satu Tahun/ Within One Year Rp
31 Desember/December 31 , 2011 Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo Pada Tahun Pada Tahun Pada Tahun ke - 2/ ke - 3/ ke - 4/ nd rd th In the 2 Year In the 3 Year In the 4 Year Rp Rp Rp
Jatuh Tempo dalam Satu Tahun/ Within One Year Rp
31 Desember/December 31 , 2010 Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo Pada Tahun Pada Tahun Pada Tahun ke - 2/ ke - 3/ ke - 4/ nd rd In the 2 Year In the 3 Year In the 4 th Year Rp Rp Rp
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 5/ In the 5 th Year Rp
Jumlah/ Total Rp
5,00% - 6,00%
312.686.414
-
-
-
-
312.686.414
Liabilitas/Liabilities Bunga Tetap/Fixed Rate Utang bank jangka pendek/Short-term bank loans 8,28% - 15,25%
2.478.029.035
-
-
-
-
2.478.029.035
- 61 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko bahwa Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan. Perusahaan mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih.
Credit risk is the risk that the Company will incur a loss arising from the customers or counterparties which fail to fulfill their contractual obligations. Management believes that there are no significant concentrations of credit risk. The Company manages and controls the credit risk by dealing only with recognized and credit worthy parties, setting internal policies on verifications and authorizations of credit, and regularly monitoring the collectibility of receivables to reduce the exposure of bad debts.
Berikut adalah eksposur laporan posisi keuangan yang terkait risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010:
The table below shows statements of financial position exposures related to credit risk as of December 31, 2011 and 2010:
2011 Rp
2010 Rp
Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang dari pihak berelasi
5.082.723.789 1.385.564.360 -
312.686.414 6.574.989.819 890.951.152
Loans and receivable Cash and cash equivalents Trade accounts receivable Due from a related party
Jumlah
6.468.288.149
7.778.627.385
Total
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Perusahaan tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi likuiditasnya.
Liquidity risk is a risk arising when the cash flows position of the Company is not enough to cover the liabilities which become due.
Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga total kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo pinjaman dan utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.
In the management of liquidity risk, management monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Company’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. Management also regularly evaluates the projected and actual cash flows, including loan maturity profiles, and continuously assess conditions in the financial markets for opportunities to obtain optimal funding sources.
Berikut adalah jadwal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010:
The table below summarizes the maturity profile of financial assets and liabilities based on contractual undiscounted payments as of December 31, 2011 and 2010.
<= 1 tahun/ <= 1 year Rp
2011 1-2 tahun/ 1-2 years Rp
Jumlah/ Total Rp
<= 1 tahun/ <= 1 year Rp
2010 1-2 tahun/ 1-2 years Rp
Jumlah/ Total Rp
Aset Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang dari pihak berelasi
5.095.223.789 1.385.564.360 -
-
5.095.223.789 1.385.564.360 -
325.186.414 6.574.989.819 890.951.152
-
325.186.414 6.574.989.819 890.951.152
Assets Cash and cash equivalents Trade accounts receivable Due from related parties
Jumlah
6.480.788.149
-
6.480.788.149
7.791.127.385
-
7.791.127.385
Total
- 62 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2011 1-2 tahun/ 1-2 years Rp
Jumlah/ Total Rp
<= 1 tahun/ <= 1 year Rp
Jumlah/ Total Rp
500.000.000 1.717.814.247 515.321.466 415.000.000
-
500.000.000 1.717.814.247 515.321.466 415.000.000
2.478.029.035 1.639.366.447 1.693.829.780 -
-
2.478.029.035 1.639.366.447 1.693.829.780 -
908.800.000 36.896.570 1.563.552.651
1.135.994.000 56.846.350 -
2.044.794.000 93.742.920 1.563.552.651
2.014.519.312
-
2.014.519.312
Liabilities Short-term bank loans Trade accounts payable Accrued expenses Other accounts payable Loans from non-bank financial institutions Lease liability Due to related parties
Jumlah
5.657.384.934
1.192.840.350
6.850.225.284
7.825.744.574
-
7.825.744.574
Total
823.403.215
(1.192.840.350)
(369.437.135)
(34.617.189)
-
Perjanjian Penting dan Komitmen
a.
31.
Pada tanggal 31 Januari 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Apac Inti Corpora mengenai pelayanan pengangkutan barang.
b.
-
(34.617.189)
Net assets (liabilities)
Significant Contracts and Commitments
a.
Jangka waktu kerjasama dimulai tanggal 31 Januari 2010 sampai dengan 31 Januari 2012. Perjanjian ini dapat diperpanjang lagi sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
On January 31, 2010, the Company entered into cooperation agreement with PT Apac Inti Corpora regarding to trucking. This agreement is valid from January 31, 2010 until January 31, 2012. This agreement can be extended upon agreement by both parties.
Pada tanggal 1 Februari 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Apac Inti Corpora mengenai pelayanan jasa boga.
b.
Jangka waktu kerjasama dimulai tanggal 1 Februari 2010 sampai dengan 31 Januari 2012. Perjanjian ini dapat diperpanjang lagi sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. 32.
2010 1-2 tahun/ 1-2 years Rp
Liabilitas Utang bank jangka pendek Utang usaha Biaya yang masih harus dibayar Utang lain-lain Utang lembaga keuangan bukan bank Liabilitas sewa pembiayaan Utang kepada pihak berelasi
Selisih aset dengan liabilitas
31.
<= 1 tahun/ <= 1 year Rp
On February 1, 2010, the Company entered into cooperation agreement with PT Apac Inti Corpora in relation to catering service. The agreement is valid from February 1, 2010 until January 31, 2012. This agreement can be extended upon agreement by both parties.
Informasi Segmen
32.
Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan pelaporan internal kepada pembuat keputusan operasional, yang bertanggung jawab atas alokasi sumber daya ke masing-masing segmen yang dilaporkan serta menilai kinerja masing-masing segmen tersebut. Perusahaan memiliki empat (4) segmen yang dilaporkan meliputi alat perdagangan umum, jasa boga, real estat dan transportasi.
Segment Information
Operating segments are reported in accordance with the internal reporting provided to the chief operating decision maker, which is responsible for allocating resources to the reportable segments and assesses its performance. The Company has four (4) reportable segments including general trading, catering services, real estate and transportation.
- 63 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2011 Perdagangan umum / General trading Rp
Jasa boga/ Catering service Rp
Perumahan/ Housing Rp
Transportasi/ Transportation Rp
Jumlah/ Total Rp
Laporan Laba Rugi Komprehensif Pendapatan usaha
Statement of Comprehensive Income 3.168.355.825
8.877.509.687
1.352.425.173
2.103.122.725
15.501.413.410
(31.396.190)
731.528.670
362.750.388
741.024.818
1.803.907.686
Segment results Segment gross profits
(618.794.712) (142.865.139)
(1.600.217.588) (369.452.589)
(191.391.558) (44.187.807)
(263.413.846) (60.816.060)
(2.673.817.704) (617.321.595)
General and administrative expenses Other expenses - net
Laba (rugi) sebelum pajak Penghasilan pajak tangguhan
(793.056.041)
(1.238.141.507)
127.171.023
416.794.912
(1.487.231.613)
Income (loss) before tax
32.598.218
84.299.754
10.082.542
13.876.690
140.857.204
Laba (rugi) bersih
(760.457.823)
(1.153.841.753)
137.253.565
430.671.602
(1.346.374.409)
Hasil segmen Laba kotor Beban umum dan administrasi Beban lain-lain - bersih
Revenues
Deferred tax benefit Net income (loss)
2011 Perdagangan umum / General trading Rp
Jasa boga/ Catering service Rp
Perumahan/ Housing Rp
Transportasi/ Transportation Rp
Jumlah/ Total Rp Statement of Financial Position
Laporan Posisi Keuangan Aset Segmen
520.987.874
2.110.460.932
2.425.017.322
5.065.809.816
10.122.275.944
Liabilitas Segmen
263.676.023
3.151.982.263
121.832.817
3.477.886.676
7.015.377.779
INFORMASI LAINNYA Pengeluaran modal
14.850.000
12.279.900
214.900.000
242.029.900
OTHER INFORMATION Capital expenditures
Penyusutan aset tetap
17.987.968
68.425.214
83.727.734
174.905.462
345.046.378
Depreciation of property and equipment
3.445.598.021
9.803.470.868
2.642.891.155
4.798.878.825
20.690.838.869
(2.719.631.842) (1.856.582)
(7.710.833.947) (7.062.334)
(2.086.050.345) (8.641.744)
(3.787.784.756) (18.052.420)
(16.304.300.890) (35.613.080)
724.109.597
2.085.574.587
548.199.066
993.041.649
4.350.924.899
46.447.092
176.682.114
216.195.055
451.626.891
890.951.152
(14.850.000)
(12.279.900)
60.650.000 (57.500.000)
60.650.000 (84.629.900)
Cash flows from investing activities Due from a related party Proceeds from sale of property and equipment Acquisition of property and equipment
31.597.092
164.402.214
454.776.891
866.971.252
Net cash provided by investing activities
Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan kas dari pelanggan Pengeluaran kas untuk pemasok, karyawan dan lain-lain Pembayayaran lain-lain Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi Piutang dari pihak berelasi Hasil penjualan aset tetap Penambahan aset tetap Kas bersih diperoleh dari aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan Pembayaran untuk: Utang bank jangka pendek Utang lembaga keuangan bukan bank Liabilitas sewa pembiayaan Utang kepada pihak berelasi Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan *)
-
216.195.055
(103.118.668)
(392.257.591)
(479.981.529)
(1.002.671.247)
(1.978.029.035)
106.599.261 (23.509.807)
405.497.570 (89.429.979)
496.182.479 (109.429.975)
1.036.514.690 (63.657.080) (228.596.900)
2.044.794.000 (63.657.080) (450.966.661)
(20.029.214)
(76.190.000)
(93.229.025)
(258.410.537)
(447.858.776)
Segment Assets Segment Liabilities
Cash flows from operating activities Receipt from customers Payment to suppliers, employees and others Other payments Net cash provided by operating activities
Cash flows from financing activities Payments for: Short-term bank loan Loans from non-bank financial institutions Lease liability Due to related parties Net cash used in financing activities
Aset segmen tidak termasuk pajak dibayar dimuka dan aset pajak tangguhan, sedangkan kewajiban segmen tidak termasuk hutang pajak dan kewajiban pajak tangguhan/ Segment assets exclude prepaid taxes and deferred tax assets while segment liabilities exclude taxes payable and deferred tax liabilities
- 64 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2010 Perdagangan umum / General trading Rp
Jasa boga/ Catering service Rp
Perumahan/ Housing Rp
Transportasi/ Transportation Rp
Jumlah/ Total Rp Statement of Comprehensive Income
Laporan Laba Rugi Komprehensif Pendapatan usaha
8.419.473.310
740.224.488
1.559.870.758
13.814.883.834
(158.836.464)
1.261.920.531
74.490.111
127.180.619
1.304.754.797
Segment results Segment gross profit
(570.537.757)
(1.254.905.865)
(116.720.617)
(251.187.985)
(2.193.352.224)
General and administrative expenses
(87.711.575)
(192.922.849)
(17.944.034)
(38.616.364)
(337.194.822)
Other expenses - net
Rugi sebelum pajak Beban pajak tangguhan
(817.085.796) (7.020.681)
(185.908.183) (15.442.088)
(60.174.540) (1.178.792)
(162.623.730) (2.636.586)
(1.225.792.249) (26.278.147)
Loss before tax Deferred tax expense
Rugi bersih
(824.106.477)
(201.350.271)
(61.353.332)
(165.260.316)
(1.252.070.396)
Net Loss
Hasil segmen Laba kotor Beban umum dan administrasi Beban lain-lain bersih
3.095.315.278
Revenues
2010 Perdagangan umum / General trading Rp
Jasa boga/ Catering service Rp
Perumahan/ Housing Rp
Transportasi/ Transportation Rp
Jumlah/ Total Rp Statement of Financial Position
Laporan Posisi Keuangan Aset Segmen
1.110.656.407
2.974.382.548
2.684.208.973
5.808.837.657
12.578.085.585
69.531.005
4.520.292.254
33.943.487
3.328.346.426
7.952.113.172
INFORMASI LAINNYA Pengeluaran modal
2.930.000
5.490.000
Penyusutan aset tetap
42.356.285
113.431.835
102.365.700
221.527.361
479.681.181
3.164.430.308
8.604.566.142
907.260.111
1.921.348.879
14.597.605.440
(3.116.842.607) (3.050.203)
(8.475.167.963) (8.168.567)
(893.616.447) (7.371.661)
(1.892.455.029) (15.952.850)
(14.378.082.046) (34.543.281)
44.537.498
121.229.612
6.272.003
12.941.000
Liabilitas Segmen
Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan kas dari pelanggan Pengeluaran kas untuk pemasok, karyawan dan lain-lain Pembayaran lain-lain Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi
-
-
8.420.000
184.980.113
Arus kas dari aktivitas investasi Hasil penjualan aset tetap Penambahan aset tetap Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan Penerimaan dari (pembayaran untuk): Utang bank jangka pendek Utang kepada pihak berelasi Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan *)
(2.930.000)
(5.490.000)
-
84.000.000 -
84.000.000 (8.420.000)
(2.930.000)
(5.490.000)
-
84.000.000
75.580.000
Segment Assets Segment Liabilities OTHER INFORMATION Capital expenditures Depreciation of property and equipment Cash flows from operating activities Receipt from customers Payment to suppliers, employees and others Other payments Net cash provided by operating activities Cash flows from investing activities Proceeds from sale of property and equipment Acquisition of property and equipment Net cash provided by (used in) investing activities
(34.022.410) 6.298.063
(91.113.384) 16.866.465
(82.224.583) 15.221.014
(177.940.413) 32.939.461
(385.300.790) 71.325.003
Cash flows from financing activities Proceeds from (payments for): Short-term bank loan Due to related parties
(27.724.347)
(74.246.919)
(67.003.569)
(145.000.952)
(313.975.787)
Net cash used in financing activities
Aset segmen tidak termasuk pajak dibayar dimuka dan aset pajak tangguhan, sedangkan kewajiban segmen tidak termasuk hutang pajak dan kewajiban pajak tangguhan/ Segment assets exclude prepaid taxes and deferred tax assets while segment liabilities exclude taxes payable and deferred tax liabilities
- 65 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 33.
Peristiwa Setelah Tanggal Laporan Posisi Keuangan
33.
Event After the Reporting Period
Berdasarkan akta Notaris No. 91 dari Humberg Lie, S.H., notaris di Jakarta, tanggal 19 Januari 2012:
Based on Notarial Deed No. 91 of Humberg Lie, S.H., public notary in Jakarta, dated January 19, 2012:
-
Peningkatan modal dasar PT J Resources Nusantara dari sebesar Rp 16.500.000.000 yang terbagi atas 16.500 saham menjadi Rp 5.000.000.000.000 yang terbagi atas 5.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham.
-
Increase the capital stock of PT J Resources Nusantara from Rp 16,500,000,000 divided into 16,500 shares to Rp 5,000,000,000,000 divided into 5,000,000 shares with par value of Rp 1,000,000 per share.
-
Penerbitan 1.443.848 saham baru kepada Perusahaan dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham.
-
Issuance of 1,443,848 shares to the Company with a nominal value of Rp 1,000,000 per share.
-
Menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 16.500.000.000 menjadi Rp 1.460.348.000.000 dengan mengeluarkan 1.443.848 saham baru yang diambil seluruhnya oleh Perusahaan, sedangkan PT Mentari Bukit Makmur, Johan Lensa, Lenny Hermawaty Tjioe dan Rusmin, selaku pemegang saham lainnya, tidak mengambil bagian atas saham baru tersebut, sehingga Pasal 4 Anggaran Dasar Perusahaan tentang modal berubah menjadi:
-
Increase the issued and paid-up capital from Rp 16,500,000,000 to Rp 1,460,348,000,000. The 1,443,848 shares to be issued are to be taken by the Company, while PT Mentari Bukit Makmur, Johan Lensa, Lenny Hermawaty Tjioe and Rusmin, as other stockholders have not taken any new share. Accordingly, article 4 of the Company’s Articles of Association will be amended as follows:
a.
Modal dasar PT J Resources Nusantara berjumlah Rp 5.000.000.000.000 terbagi atas 5.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000.
a.
Capital stock of PT J Resources Nusantara amounts to Rp 5,000,000,000,000 divided into 5,000,000 with par value of Rp 1,000,000 per share.
b.
Modal ditempatkan dan disetor PT J Resources Nusantara berjumlah Rp 1.460.348.000.000 yang terbagi atas 1.460.348 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham.
b.
Issued and paid-up capital of PT J Resources Nusantara amounts to Rp 1,460,348,000,000 divided into 1,460,348 with par value of Rp 1,000,000 per share.
c.
Susunan pemegang saham PT J Resources Nusantara adalah sebagai berikut:
c.
The stockholders of PT J Resources Nusantara are as follows:
Pemegang Saham
d.
Persentase Kepemilikan/ Jumlah Saham/ Percentage of Total Shares Ownership %
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Paid-up Capital Rp
Name of Stockholders
PT J Resources Asia Pasifik Tbk PT Mentari Bukit Makmur Johan Lensa Lenny Hermawaty Tjioe Rusmin
1.443.848 16.250 100 100 50
98,870 1,113 0,007 0,007 0,003
1.443.848.000.000 16.250.000.000 100.000.000 100.000.000 50.000.000
PT J Resources Asia Pasifik Tbk PT Mentari Bukit Makmur Johan Lensa Lenny Hermawaty Tjioe Rusmin
Jumlah
1.460.348
100,000
1.460.348.000.000
Total
Perusahaan melakukan setoran secara tunai sebesar Rp 1.443.848.000.000
d.
- 66 -
The Company paid a consideration of Rp 1,443,848,000,000.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-04629.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 30 Januari 2012.
The amendments were approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-04629.AH.01.02.Tahun 2012 dated January 30, 2012.
Pemegang Saham Perusahaan menyetujui sebagai berikut dalam Rapat Umum Luar Biasa yang didokumentasikan pada akta Notaris No. 115 dari Humberg Lie, S.H., notaris di Jakarta, tanggal 26 Januari 2012:
The Company’s Stockholders have approved the following during the Extraordinary General Meeting as documented in Notarial Deed No. 115 of Humberg Lie, SH, public notary in Jakarta, dated January 26, 2012:
-
Rencana Perusahaan untuk melaksanakan Penawaran Umum Terbatas I;
-
Plans to conduct its limited public offering I of shares of stock with preemptive rights
-
Peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 3.000.000.000 yang terbagi atas 30.000.000 saham menjadi Rp 75.600.000.000 yang terbagi atas 756.000.000 dengan nilai nominal Rp 100 per saham, sehingga susunan pemegang saham Perusahaan menjadi:
-
Increase in issued and paid-up capital from Rp 3,000,000,000 divided into 30,000,000 shares to Rp 75,600,000,000 divided into 756,000,000 with par value of Rp 100 per share, so the Company’s stockholders will be as follows:
Pemegang Saham
-
Persentase Kepemilikan/ Jumlah Saham/ Percentage of Total Shares Ownership %
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Paid-up Capital Rp
Name of Stockholders
J & Partners Asia Limited Masyarakat
715.155.798 40.844.202
94,597 5,403
71.515.579.800 4.084.420.200
J & Partners Asia Limited Public
Jumlah
756.000.000
100,000
75.600.000.000
Total
Setoran modal dari J&Partners Asia Limited (pembeli siaga) dalam bentuk piutang dan uang tunai dalam hal terdapatnya sisa saham yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham.
-
Capital injection of J&Partners Asia Limited (standby purchaser) in the form of accounts receivable and cash in case there are remaining shares not taken by the shareholders.
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia telah menerima Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar tersebut berdasarkan surat No. AHU-AH.01.10.02869 tanggal 30 Januari 2012
The Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia has received a Notice of Amendment to Articles of Association through letter No. AHU-AH.01.10.02869 dated January 30, 2012.
Berdasarkan laporan PT Adimitra Transferindo, Biro Administrasi Efek, pada tanggal 26 Januari 2012, hasil Penawaran Umum Terbatas I Perusahaan adalah sebanyak 726.000.000 saham dengan jumlah dana yang diperoleh sebesar Rp 1.452.000.000.000.
Based on the report of PT Adimitra Transferindo, share registrar, dated January 26, 2012, the total proceeds from the Company's limited public offering I of 726,000,000 shares of stock with preemptive rights amounted to Rp 1,452,000,000,000.
- 67 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 34.
Reklasifikasi Akun
34.
Beberapa akun dalam laporan keuangan tahun 2010 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan tahun 2011, sebagai berikut:
Beban pokok pendapatan Beban bunga dan beban keuangan lainnya
Certain accounts in the 2010 financial statements have been reclassified to conform with the 2011 financial statements presentation. A summary of such accounts is as follows:
Sesudah reklasifikasi/ After reclassification Rp
Sebelum reklasifikasi/ Before reclassification Rp
(12.510.129.037) (338.899.935)
(12.849.028.972) -
Reklasifikasi di atas tidak mempengaruhi laporan perubahan ekuitas Perusahaan tahun 2010. 35.
Reclassification of Accounts
Cost of revenues Interest and other financial charges
The above reclassifications did not affect the 2010 statement of changes in equity of the Company.
Informasi Peraturan Baru
35.
Prospective Accounting Pronouncements
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK). Standar-standar akuntansi keuangan tersebut akan berlaku untuk laporan keuangan periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012.
The Indonesian Institute of Accountants has issued the following revised financial accounting standards (PSAK) and interpretations (ISAK). These standards will be applicable to financial statements for periods beginning on or after January 1, 2012
PSAK
PSAK
1.
PSAK No. 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
1.
PSAK No. 10 (Revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates
2.
PSAK No. Investasi
2.
PSAK No. 13 (Revised 2011), Investment Property
3.
PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset Tetap
3.
PSAK No. 16 (Revised 2011), Property, Plant and Equipment
4.
PSAK No. 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya
4.
PSAK No. 18 (Revised 2010), Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans
5.
PSAK No. 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja
5.
PSAK No. 24 (Revised 2010), Employee Benefits
6.
PSAK No. 26 (Revisi 2011), Biaya Pinjaman
6.
PSAK No. 26 (Revised 2011), Borrowing Costs
7.
PSAK No. 28 (Revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian
7.
PSAK No. 28 (Revised 2011), Accounting for Loss Insurance Contracts
8.
PSAK No. 30 (Revisi 2011), Sewa
8.
PSAK No. 30 (Revised 2011), Leases
9.
PSAK No. 33 (Revisi 2011), Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum
9.
PSAK No. 33 (Revised 2011), Accounting of Land Stripping Activities and Environmental Management in General Mining
13
(Revisi
2011),
Properti
- 68 -
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
10.
PSAK No. Konstruksi
34
Kontrak
10. PSAK No. 34 (Revised 2010), Construction Contract
11.
PSAK No. 36 (Revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa
11. PSAK No. 36 (Revised 2011), Accounting for Life Insurance Contracts
12.
PSAK No. 45 (Revisi 2011), Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba
12. PSAK No. 45 (Revised 2011), Financial Reporting for Non-profit Entities
13.
PSAK No. Penghasilan
Pajak
13. PSAK No. 46 (Revised 2010), Accounting for Income Taxes
14.
PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian
14. PSAK No. 50 (Revised 2010), Financial Instruments: Presentation
15.
PSAK No. 53 (Revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham
15. PSAK No. 53 (Revised 2010), Share Based Payment
16.
PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
16. PSAK No. 55 (Revised 2011), Financial Instruments: Recognition and Measurement
17.
PSAK No. 56 (Revisi 2011), Laba Per Saham
17. PSAK No. 56 (Revised 2011), Earnings per Share
18.
PSAK No. 60, Pengungkapan
18. PSAK No. Disclosures
19.
PSAK No. 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah
19. PSAK No. 61, Accounting of Government Grants and Disclosure of Government Assistance
20.
PSAK No. 62, Kontrak Asuransi
20. PSAK No. 62, Insurance Contracts
21.
PSAK No. 63, Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
21. PSAK No. 63, Financial Reporting in Hyperinflationary Economies
22.
PSAK No. 64, Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral
22. PSAK No. 64, Exploration for Evaluation of Mineral Resources
46
(Revisi
(Revisi
2010),
2010),
Instrumen
Keuangan:
ISAK
60,
Financial
Instruments:
and
ISAK
1.
ISAK No. 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri
1.
ISAK No. 13, Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation
2.
ISAK No. 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
2.
ISAK No. 15, PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and Their Interaction
3.
ISAK No. 16, Perjanjian Konsesi Jasa
3.
ISAK No. Agreement
4.
ISAK No. 18, Bantuan Pemerintah - Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi
4.
ISAK No. 18, Government Assistance No Specific Relation with Operating Activity
5.
ISAK No. 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
5.
ISAK No. 19, Applying the Restatement Approach under PSAK No. 63: Financial Reporting in Hyperinflationary Economies
- 69 -
16,
Service
Concession
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Notes to Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and for the Years then Ended
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
6.
ISAK No. 20, Pajak Penghasilan Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya
6.
ISAK No. 20, Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders
7.
ISAK No. 22, Perjanjian Konsesi Jasa : Pengungkapan
7.
ISAK No. 22, Service Arrangements: Disclosures
8.
ISAK No. 23, Sewa Operasi - Insentif
8.
ISAK No. 23, Operating Leases-Incentives
9.
ISAK No. 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa
9.
ISAK No. 24, Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease
Concession
10. ISAK No. 25, Hak atas Tanah
10. ISAK No. 25, Landrights
11. ISAK No. 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat
11. ISAK No. 26, Reassessment of Embedded Derivatives
PPSAK
PPSAK
1.
PPSAK No. 7, Pencabutan PSAK No. 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat
1.
PPSAK No. 7, Withdrawal of PSAK 44: Accounting for Real Estate Development Activities
2.
PPSAK No. 8, Pencabutan PSAK No. 27: Akuntansi Perkoperasian
2.
PPSAK No. 8, Withdrawal of PSAK 27: Accounting for Cooperatives
3.
PPSAK No. 9, Pencabutan ISAK No. 5: Interprestasi atas Par. 14 PSAK No. 50 (1998) tentang Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual
3.
PPSAK No. 9, Withdrawal of PSAK 5: Interpretation on Par.14 PSAK No. 50 (1998) Regarding Reporting of Changes in Fair Value of Available for Sale Investment Securities
4.
PPSAK No. 11, Pencabutan PSAK 39: Akuntansi Kerja Sama Operasi
4.
PPSAK No. 11, Withdrawal of PSAK 39: Accounting for Joint Venture
Perusahaan masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK revisi di atas dan dampak terhadap laporan keuangan dari penerapan PSAK dan ISAK revisi tersebut belum dapat ditentukan.
The Company is still evaluating the effects of these revised PSAKs and ISAKs and has not yet determined the related effects on the financial statements.
********
- 70 -