Visi, Misi Dan Strategi KALTIM BANGKIT

Visi, Misi Dan Strategi KALTIM BANGKIT

Awang Faroek Ishak Calon Gubernur 2008-2013

1


PETA KABUPATEN/KOTA KALIMANTAN TIMUR


2


BAB 1. PENDAHULUAN Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan propinsi terluas kedua di Indonesia setelah Papua, yang memiliki luas sekitar 245,2 ribu km2 atau 11 persen dari total luas wilayah Indonesia. Penduduk Kaltim hanya 2,93 juta jiwa pada tahun 2006, dengan kepadatan penduduk 14,8 orang/km 2. Kaltim memiliki 9 kabupaten dan 4 kota, dengan Samarinda sebagai ibukotanya. Provinsi ini terkenal kaya dengan sumber daya alam (SDA) terutama minyak, gas bumi, batubara, emas, dan hasil-hasil hutan yang melimpah. Kaltim merupakan salah satu pintu gerbang pembangunan di wilayah Kawasan Timur Indonesia. Kaltim merupakan provinsi terkaya di Indonesia dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita Rp 12,6 juta dengan migas atau Rp 5,9 juta tanpa migas. Sayangnya, kekayaan alam Kaltim belum mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat, sebagaimana tercermin dari masih banyaknya keluarga miskin, pengangguran, meningkatnya ketimpangan antardaerah. Kaltim adalah contoh provinsi yang mengalami “growth without development”: pertumbuhan ekonomi daerah memang terjadi namun pembangunan tidak dinikmati oleh sebagian besar rakyat Kaltim. Ini setidaknya tercermin dari indeks eksploitasi ekonomi yang meningkat selama 1996-2002. Indeks ini menunjukkan ”eksploitasi ekonomi” oleh pemerintah pusat atau investor asing, yang diestimasi dengan membandingkan PDRB per kapita dengan pengeluaran konsumsi per kapita (Mubyarto, 2005: 174). Kaltim termasuk 11 provinsi yang mengalami peningkatan indeks eksploitasi ekonomi, bersama daerah kaya SDA lainnya seperti Riau, Sumatra Utara, dan Sumatra Selatan. Tingkat eksploitasi ekonomi Kaltim meningkat dari 89 pada tahun 1996 menjadi 90 pada tahun 2002. Artinya tiap PDRB naik sebesar 100, proporsi yang dinikmati rakyat Kaltim hanya 11% tahun 1996 dan 10% tahun 2002. Hal ini juga menunjukkan bahwa income gap antara kaya dan miskin sangat tinggi yang berdampak timbulnya rasa ketidakadilan dan kecemburuan sosial antar masyarakat. Melihat berbagai potensi dan permasalahan mendasar yang dimiliki Kaltim, dibutuhkan pemimpin daerah baru yang kompeten, visioner, dan mampu mengubah Kaltim dengan strategi dan program aksi pembangunan yang jelas. Awang Faroek Ishak (AFI) secara tegas mengatakan, ”Kalimantan Timur bukan Kalimantan Tidur” (Topik, 2008: 14-17).


3


Tabel 1. PDRB per Kapita, Konsumsi Per kapita, dan Tingkat Eksploitasi Ekonomi Provinsi Indonesia, 1996-2002 PDRB per Konsumsi Indeks Eksploitasi(%) Provinsi Kapita per Kapita 1996 2002 (ribu Rp) (ribu Rp) NAD 8.784 Tda 81 Tda Sumatera Utara 7.379 2.312 68 69 Sumatera Barat 6.772 2.702 59 60 Riau 12.570 3.073 84 76 Jambi 5.484 2.236 54 59 Sumatera Selatan 6.796 2.005 67 70 Bangka-Belitung 7.901 2.689 Tda 66 Bengkulu 3.572 1.822 53 49 Lampung 4.056 1.777 55 56 DKI Jakarta 30.236 5.779 78 81 Jawa Barat 5.767 2.509 55 56 Banten 6.762 3.123 Tda 54 Jawa Tengah 4.921 2.072 62 58 DIY 5.284 2.783 58 47 Jawa Timur 6.443 2.240 69 65 Bali 6.831 3.608 66 47 Kalimantan Barat 5.151 2.233 68 57 Kalimantan Tengah 7.039 2.468 73 65 Kalimantan Selatan 6.726 2.540 65 62 Kalimantan Timur 34.772 3.418 89 90 Sulawesi Utara 5.441 2.649 62 51 Gorontalo 2.624 1.533 Tda 42 Sulawesi Tengah 4.898 2.050 54 58 Sulawesi Selatan 4.412 2.036 55 54 Sulawesi Tenggara 4.152 1.937 52 53 NTB 3.802 1.810 48 52 NTT 2.201 1.556 46 29 Maluku 2.924 Tda 63 Tda Maluku Utara 2.688 Tda Tda Tda Papua 9.803 Tda 82 Tda Sumber: Mubyarto (2005: 175)

Kerangka konseptual penyusunan visi dan misi AFI untuk Kaltim dapat dilihat pada Gambar 1. Visi dan misi AFI dirumuskan setelah mengkaji dan mengidentifikasi potensi utama dan permasalahan mendasar propinsi Kaltim. Setelah potensi dan permasalahan mendasar diidentifikasi, visi dan misi dapat diformulasikan, diikuti dengan strategi dan program aksi dalam pencapaian visi tersebut.


4


Gambar 1. Kerangka Pikir Perumusan Visi dan Misi AFI

Potensi Utama:  Pertanian  Pertambangan  Industri Pengolahan Masalah Mendasar:  Kemiskinan  Ketimpangan  Pengangguran  Infrastruktur  Kualitas SDM rendah

Program Aksi Kondisi Terkini KALTIM Isu Stratejik KALTIM

Visi KALTIM: MEWUJUDKAN KALTIM SEBAGAI PUSAT AGROINDUSTRI DAN ENERGI TERKEMUKA MENUJU MASYARAKAT ADIL DAN SEJAHTERA

Sektoral

Strategi

Spasial

Manusia


5

Visi, Misi Dan Strategi KALTIM BANGKIT

Recommend Documents