Buletin
edisi FEBRuari 2014
VISI RAPIM 2014
“Berbuat Yang Terbaik Untuk Bangsa dan Negara Melalui Perusahaan Kita”
Arif Zainuddin
Liku Menemukan Formula Terbaik
Tantangan Unit Manajemen Risiko Budaya & Transformasi Budaya dalam Organisasi
SALAM REDAKSI
Komunikasi Kerjasama Kepemimpinan
• Pelindung : Dewan Direksi PTSI
Buletin Visi yang sedang Anda baca merupakan salahsatu media komunikasi--diantara sekian banyak media lainnya yang digunakan untuk berkomunikasi dan berbagi informasi mengenai berbagai peristiwa penting ataupun opini dan informasi lainnya yang redaksi anggap penting untuk diketahui pembaca. Tentu saja, kami tidak akan menyajikan informasi yang bernada provokatif ataupun bergosip. Informasi yang kami sajikan berupa fakta, beberapa ada yang berupa opini membangun, dan wawasan yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif, rangsangan bagi pembaca untuk lebih produktif. Saat ini kita bisa sangat mudah memperoleh informasi melalui berbagai media, terlepas dari kontennya apakah akurat, dapat dipercaya atau hanya rumor semata. Yang jelas, saat ini kita sebenarnya bisa sangat mudah berkomunikasi. Untuk itu, mari bersama kita hilangkan sumbatan-sumbatan komunikasi yang mungkin masih terasa ada di antara kita. Hal ini penting agar prasangka yang sudah terlanjur terbangun bisa terkikis, sedikit demi sedikit. Toh kita masih dalam satu entitas, komunikasi tentu saja harus bisa berjalan dengan baik, mengalir deras agar koordinasi dalam pekerjaan pun bisa berjalan mulus, tanpa hambatan dan ganjalan. Agar di muara, kita bisa sama-sama menimba air yang jernih. Setelah komunikasi yang kita benahi, kerja sama adalah hal yang lebih mudah rasanya dilakukan. Karena di awal, semua prasangka telah berkurang bahkan hilang dan komunikasi sudah bisa berjalan lancar. Dengan kerjasama, beban seberat apapun, target sebesar apapun rasanya tidak mustahil untuk diraih. Yang terpenting dari segalanya adalah kita butuh kepemimpinan yang nyata. Sederhananya, dalam satu perahu harus ada seorang nahkota yang bisa membawa seluruh penumpang ke tujuan yang sama. Pembaca Visi, dalam edisi kali ini, kami tampilkan ulasan lengkap mengenai rapat pimpinan 2014. Informasi penting lainnya dapat Anda dapatkan dalam rubrik opini, CSR, K3, dan sejumlah kegiatan perusahaan yang kami tampilkan dalam rubrik lensa. Kami juga hadirkan rubrik serba serbi yang mengetengahkan berbagai info singkat mengenai perusahaan dan kuis bulanan yang sayang untuk Anda lewatkan. Semoga kita semua mampu mempersembahkan kinerja yang terbaik untuk perusahaan yang kita cintai bersama. Redaksi menerima berbagai kritik dan saran, serta tulisan yang membangun untuk dapat memperkaya isi Buletin VISI ini. Selamat membaca. (lin)
2
Buletin VISI edisi Februari 2014
• Penanggung Jawab : Sekretaris Perusahaan • Redaktur & Fotografer : Linda C. Adela Setia Nuryani • Desain Grafis : Lany Septianti • Alamat Redaksi : Corporate Communication Sekretariat Perusahaan Graha Surveyor Indonesia Lt. 9 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 56 Jakarta - 12950 Telp : 021-526 5526 (ext. 236, 239) Fax : 021-526 5531 E-mail :
[email protected] Website : www.ptsi.co.id
Redaksi menerima kiriman naskah, foto, masukan dan ide bagi kemajuan Buletin VISI. Silahkan kirim via email ke
[email protected]
BIDIK
Rapim 2014
“Berbuat Yang Terbaik Untuk Bangsa dan Negara Melalui Perusahaan Kita”
M
engawali tahun 2014, PT Surveyor Indonesia (PTSI) menyelenggarakan Rapat Pimpinan yang dihadiri oleh seluruh kepala unit kerja, jajaran komisaris, dan direktur utama. Rapat pimpinan kali ini diselenggarakan di Grand Inna Kuta Hotel, Bali. Acara diawali dengan pembukaan dan doa bersama dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Iman Santoso (Komisaris Utama) dalam kesempatan tersebut memberikan pengarahan sebelum peserta menjalankan rapat pimpinan. Dalam pengarahannya, Iman mengungkapkan pentingnya azas ketaatan dan kepatuhan pada prinsipprinsip akuntansi termasuk di dalamnya semua hal yang berkaitan dengan kelengkapan dokumen-dokumen pendukungnya, “Hal yang perlu saya garis bawahi untuk dapat dijadikan perhatian dan wajib dipahami serta dilaksanakan oleh semua unsur pimpinan PTSI tanpa terkecuali,“ tegas Iman. Dengan demikian, diharapkan PTSI dapat dikenal dengan perusahaan yang tertib administrasi. Iman menambahkan, untuk mencapai nilai perusahaan sesungguhnya, setidaknya untuk tidak berniat memperbesar nilai asset dari nilai sesungguhnya. Iman berharap semua unsur pimpinan memahami hal tersebut agar jangan semata-mata mengejar target pendapatan/laba. “Pengalaman sudah membuktikan betapa kerugian pada akhirnya yang kita hadapi. Secara tidak sadar kita menciptakan “bom waktu” dengan segala konsekuensinya,” papar Iman. Adapun hal yang perlu mendapatkan perhatian antara lain: penetapan RKAP, pengelolaan piutang usaha, pengelolaan uang muka, pengelolaan pajak dibayar di muka, pengelolaan pendapatan yang diterima/ proforma invoice, dan pengelolaan RAB proyek, serta penguatan organisasi.
Pengarahan dilanjutkan oleh Direktur Utama, Arif Zainuddin. Dalam arahannya, Arif menekankan dua hal; evaluasi tahun 2013 untuk perbaikan dan membuat rencana program kerja tahun 2014. Hal-hal yang harus dievaluasi di tahun 2013 salahsatunya adalah pencapaian target pendapatan yang hanya 70% dari target yang telah ditetapkan. “Berbagai hal kita kumpulkan sebagai alasan kenapa kita tidak bisa mencapai target. Namun itu semua hanya redaksional, justifikasi kenapa RKAP tidak tercapai,” paparnya. Arif juga menekankan kembali untuk menindaklanjuti arahan Komisaris Utama seperti pengelolaan piutang yang macet, piutang yang harus dibiayakan masih cukup besar, dan uang muka yang melebihi batas waktu untuk pertanggungjawaban.”Masukan-masukan dari komisaris kita jadikan masukan untuk memperbaiki diri menjadi perusahaan yang lebih baik. Kelemahankelamahan yang telah diutarakan komisaris, bagaimana cara untuk merubahnya. Kelebihan-kelebihan minimal bisa dipertahankan,” tegasnya. Usai pengarahan, acara dilanjutkan dengan pembagian draft Rencana Kerja Anggaran dan KPI unit kerja. Hari kedua rapat pimpinan diisi dengan prsentasi RJPP dilanjutkan dengan presentasi oleh unit bisnis dan cabang yang dilanjutkan dengan rapat pleno. Sebelum penandatanganan RKA dan KPI, komisaris kembali memberikan pengarahan terkait hasil rapat pimpinan. Dalam pengarahannya, Iman Santoso (Komisaris utama) menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada direksi dan jajarannya yang telah bersemangat mengikuti rapim dan ke depan untuk mencapai target RKAP. “Entitas kita secara legal masih PT Surveyor Indonesia. Untuk itu kami berharap kepada BOD dan Buletin VISI edisi Februari 2014
3
FOKUS
jajarannya, bisa lebih bersemangat dan etos kerja yang tinggi mencapai RKAP yang telah disepakati,” paparnya. Iman menambahkan diharapkan di PTSI bisa Top Down dan Bottom Up. Artinya, hubungan kerja antara pimpinan dan bawahan mempunyai ruang untuk berkomunikasi. Iman juga mengapresiasi kegiatan outbond yang akan dilaksanakan di hari ketiga sebagai kegiatan positif yang dapat membuka sumbatan-sumbatan komunikasi,”Diharapkan ke depan bisa lebih dipererat lagi kebersamaannya. Rasa persaudaraan dapat dibangun sebaik-baiknya,” ujar Iman.
serta untuk untut kejelian peutas tali yang en M : m iu el H Star ngan se uk (bintang) de membuat bent berbentuk lingkaran.
Labirin Ball: Dengan menggunakan wahana papan labirin. Peserta ditantang untuk bisa menggiring bola ke hole finish yang disediakan tanpa alat bantu tangan dan bersama-ama grup menggerakkan papan labirin untuk menyelesaikan games ini.
Instict Memory: Menun mengurutkan ab jad dan angka datut ketajaman memori ri papan yang di sediakan.
4
Buletin VISI edisi Februari 2014
Komisaris Djoko Purwongemboro menambahkan untuk lebih meningkatkan lagi komunikasi untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekompakan agar target RKAP yang mungkin terasa berat dapat dicapai dengan kebersamaan, “Sebagai satu keluarga kita sama-sama menegakkan, khilaf samasama mengingatkan,”ujarnya. Rapat diakhiri dengan penandatanganan RKA dan KPI yang disaksikan oleh komisaris. Hari ketiga rapim diisi dengan kegiatan outbond yang diikuti oleh direktur utama, komisaris, dan kepala
Moving Bom: bom berada da Permainan ini akan di ilustra sikan lam memindahkan lingkaran, kemudian peserta sebuah bom tersebut keluar lingkaranakan .
amplop yang Amazing Race: Setiap tim diberi satu k masing – untu didalamnya berisi beberapa petunjuk i. Sebagai Ketua masing pos dan satu lembar rumus sand detailnya intruksi tim harus bisa menjelaskan sedetail – yang diberikan.
menikmati g Race, pesertaberikutnya. in az Am s po Di salah satu m kembali mencari pos belu reflexiology se
serta di Di setiap pos, pe Amazing Race: yang disesuaikan denga pose berfoto dengan op yang diterima. Lalu, ini ga dalam ampl
Amazing Race: Komunikasi dan kerja sam adalah kunci keberhasilan dalam perm a
Amazing peserta berkumRace: Di akhir amazing rac mereka menar pul tanpa batasan kelompo i kecak dengan komunikasi men sa jadi kunci kebe ngat apik. rhasilan ta
BIDIK unit kerja.Outbond dibuka dengan ice breaking dan arahan dari Komisaris Utama, Iman Santoso. Dalam sambutannya, Iman berharap semua peserta mengikuti kegiatan ini dengan baik. Ia berharap peserta dapat lebih mengenal satu sama lain dan menguatkan rasa kebersamaan. Dalam outbond ini terbagi ke dalam empat kelompok yang dikelompokkan secara acak oleh penyelenggara. Diharapkan pembagian kelompok ini dapat menghilangkan gap yang selama ini ada di antara kepala unit kerja. Para peserta antusias mengikuti setiap permainan dalam outbond yang dilanjutkan dengan amazing kuta fun race. Permainan dalam kegiatan ini semuanya membutuhkan komunikasi, kerjasama, dan kepemimpinan. Acara diakhiri dengan penandatanganan deklarasi Bali. yang berisi komitmen bersama. Deklarasi ini ditandatangani oleh komisaris, direksi, dan seluruh kepala unit kerja. Sebelum pendandatanganan, M. Arif Zainuddin (Direktur Utama) menyampaikan pesan agar deklarasi ini menjadi komitmen bersama, “Mari kita berbuat yang terbaik untuk bangsa dan negara melalui perusahaan kita,” tegasnya. (lin)
ajibkan os, peserta diwpetunjuk an ng uaikan de apa? a. Lalu, ini gaya
dan kerjasama yang baik dalam permainan ini.
amazing race, san kelompok.seluruh sangat apik. SeBersama berhasilan tam kali lagi, pilan ini.
Peserta be laut dengan tandrebut mencari bola yang dise bar di tengah a khusus untuk mendapatkan bo nus poin.
Di akhir acara outbond dilakukan penandatanganan Deklarasi Bali oleh seluruh Jajaran Manajemen PTSI
inilah mereka pat kelompok, enang. Kunci em i ar D a: ar Ju Sang di pem berhasil menja dan kelompok yangk lain komunikasi, kerjasama, suksesnya ta kepemimpinan.
Buletin VISI edisi Februari 2014
5
WAWANCARA
Arif Zainuddin (Dirut Surveyor Indonesia)
LIKU MENEMUKAN FORMULA TERBAIK PT Surveyor Indonesia (Persero) terus bertransformasi melaksanakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Hingga akhirnya, mereka menemukan formula penyaluran yang sampai saat ini dinilai terbaik. APA PERAN PKBL BAGI PTSI? Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) bagi kami bukan hanya tentang kewajiban pemerintah. Tapi di sini, kami ingin ikut berperan membantu bangsa. Yang pertama, ikut berperan mengembangkan usaha kecil dan koperasi. Kedua, bagaimana kita peduli lingkungan melalui program Bina Lingkungan, baik itu lingkungan kantor pusat, cabang, bahkan kalau memungkinkan, lingkungan di sekitar karyawan kita. Di luar itu, kami juga ikut terlibat mendukung program pemerintah, salah satunya program penanaman 1 miliar pohon. Jadi, peran PKBL bagi kami, bukan sekadar memenuhi kewajiban. SEJAUH MANA PKBL INLINE DENGAN VISI MISI PERUSAHAAN? Hingga saat ini kegiatan PKBL kami belum inline dengan strategi pemasaran yang menjadi visi misi perusahaan kita. Pelaksanaan PKBL masih fokus kepada, bahwa kita peduli kepada bangsa ini dan lingkungan yang perlu kita bantu. APA PROGRAM PKBL UNGGULAN PTSI? Sejauh ini, kami memang belum memiliki desa binaan. Tapi, kami bangga memiliki mitra binaan yang sudah lama kami bina, dan kontinuitas pengembaliannya terbilang bagus. Kami bekerjasama dengan Koperasi Pariwisata (KOPARI) Catra Gemilang, koperasi yang sudah berdiri sejak 2003 dan merangkul lebih dari 400 pedagang maupun pengrajin di sekitar taman wisata Candi Borobudur. Konsepnya, tanggung renteng. Misalnya, jika ada satu dari 20 UKM yang juga anggota koperasi tidak lancar mengembalikan pinjaman, maka akan ditanggung oleh 19 mitra binaan lainnya. Jujur, kami juga pernah gagal dalam penyaluran PK meski telah menjalin kerjasama dengan kelompok atau asosiasi. Tapi, dengan konsep yang kami sepakati dengan Kopari, pertama, mereka (mitra binaan) akan bekerja dengan sungguh-sungguh. Kedua, jika tidak membayar atau melunasi pinjaman, mereka akan malu, bukan dengan kami, tetapi dengan kelompoknya sendiri. Menurut saya, konsep ini merupakan formula terbaik
6
Buletin VISI edisi Februari 2014
dan bisa diterapkan ketika kami akan menyalurkan program PK kepada kelompok atau calon mitra binaan yang lain. BAGAIMANA DENGAN BINA LINGKUNGAN? Untuk BL pun sama, penyalurannya harus hati-hati. Apalagi menghadapi tahun 2014, tahun politis. Kita harus cerdas menyalurkan Bina Lingkungan agar tepat sasaran dan amanah. Saya selalu menekankan kepada PKBL PTSI, agar dalam hal penyaluran baik itu PK maupun BL PTSI, mereka harus cenderung kepada kegiatan yang memberikan dampak manfaat jangka panjang kepada lingkungan yang kita bantu. PUAS DENGAN KINERJA TIM PKBL PTSI? Bagi saya, anak-anak ini (PKBL PTSI) sudah bekerja dengan luar biasa. Saya melihat, dengan tim yang ada, mereka mampu menangani semua kegiatan PKBL PTSI. Kalau ada kesulitan, mereka tinggal bilang, kami pasti bantu. Contoh, untuk biaya operasional tim PKBL, kami dukung dari biaya perusahaan, semata-mata karena dana operasional PKBL belum begitu besar. Dengan catatan, mereka bekerja sesuai SOP (Standar Operational Precedure), mulai dari bagaimana menganalisa, memverifikasi calon mitra binaan, hingga menyalurkan dananya. APAKAH KONSEP PKBL SUDAH IDEAL? Menurut saya, ya, sudah ideal. Beberapa waktu lalu, sempat ada kebijakan dari Kementerian BUMN untuk menghentikan PK. Kalau boleh saya berharap, PK sebaiknya jalan terus dan dikelola BUMN masing-masing. Sebab, disitu banyak faktor pembelajaran, bukan hanya bagi penerima manfaat, tapi khususnya buat kami yang berpartisipasi mengelola PKBL. Tahun 2004, saya pernah mendapat amanah menjadi kepala unit PKBL, ketika itu namanya masih PUKK (Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi). Banyak hal yang saya pelajari, terutama dari mitra binaan. Bagaimana mengelola usaha kecil, suka duka, hingga kiat-kiat berwirausaha. Pengetahuan itu bermanfaat bagi kita, terutama teman-teman yang memasuki masa pensiun, jika kelak mereka berniat membuka usaha. APA YANG HARUS DITINGKATKAN DARI PKBL PTSI?
KOLOM PKBL
Surveyor Indonesia Mengubah Limbah Jadi Berkah
Membangun Komitmen Bersama Menuju Kampung Juara Solusi Sampah PT Surveyor Indonesia (Persero) bekerjasama dengan Masyarakat Sadar Lingkungan (My Darling) meresmikan penggunaan Biodigester sebagai bagian dari komitmen bersama untuk membangun kampung juara solusi sampah. Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari penyaluran bina lingkungan PT Surveyor Indonesia dalam pembinaan masyarakat kumuh perkotaan sebagai upaya pengendalian kualitas lingkungan pemukiman dan pasar di Kel. Cibangkong Bandung. Bantuan diserahkan dalam bentuk natura yang diperuntukan bagi warga di RW 06 dan lingkungan pedagang pasar RW 7 dan RW 8 Kelurahan Cibangkong. Bantuan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian PT Surveyor Indonesia terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Biodigester yang didesain dan kemudian memproduksi
adalah sebuah alat untuk menyimpan memproses serta gas Metan serta
pupuk cair yang berasal dari sampah organik rumah tangga. Pada skala besar, gas Metan ini bisa dijadikan sebagai sumber daya pembangkit listrik tenaga gas untuk keperluan industri maupun rumah tangga. Untuk skala kecil, gas Metan ini bisa dimanfaatkan untuk bahan bakar kebutuhan dapur rumah tangga. Sementara cairan limbah organik yang dihasilkan biodigester ini, bisa dimanfaatkan sebagai pupuk cair organik untuk tanaman sayuran dan buah-buahan. Acara yang dihadiri oleh Walikota Bandung, Kepala Unit PKBL PT Surveyor Indonesia, camat,lurah,dan warga sekitar dibuka dengan persembahan angklung dari murid-murid SD Gumuruh Utara. Pada kesempatan tersebut, Arief Wardhana (Kepala Unit PKBL PTSI) menyampaikan terima kasih atas kesempatan dan kerja sama warga sekitar dengan PTSI sehingga penyaluran bina lingkungan PTSI
Sebenarnya, apa yang sudah mereka lakukan selama ini sudah bagus. Hanya, tidak bisa dipungkiri, kami masih mempunyai pekerjaan rumah yang terjadi di masa lampau terkait pinjaman yang belum kembali atau macet karena terkendala mereka tidak bisa membayar angsuran karena usahanya sudah benar-benar ambruk, atau tidak terlacak lagi keberadaannya. (Rekam jejak) mereka itu sebaiknya kita hapus dulu. Mulai saat ini dan seterusnya, kita mulai lembaran baru dengan menggunakan metode seperti yang telah diaplikasikan Kopari. Saya yakin, dana akan bergulir semakin cepat, dan akan semakin banyak UKM yang menerima manfaat PK PTSI.
bisa berdaya guna bagi masyarakat dan lingkungan,”Pernyataan bahwa sampah merupakan limbah yang menjijikan sudah tidak berlaku lagi. Kini, sampah bisa dikelola dan diolah sehingga menghasilkan manfaat yang bisa dikembangkan menjadi bisnis,” ujar Arief. Sebelum melakukan kunjungan ke lokasi alat pengelolaan sampah, Walikota Bandung, Ridwan Kamil, melakukan tandatangan Deklarasi Membangun Komitmen Bersama menuju Cibangkong Kampung Juara Solusi Sampah bersama masyarakat Cibangkong. Dalam sambutannya, Ridwan Kamil mengucapkan terima kasih kepada PT Surveyor Indonesia yang telah memberikan sumbangan melalui program mitra binaannya,”Semoga PT Surveyor Indonesia bisa menjadi mitra Pemerintah Kota Bandung untuk membangun Bandung Juara,” ujarnya.(sn)
Kami pun dapat membantu lebih banyak masyarakat menengah ke bawah. Karena, selain memberikan pinjaman lunak, mereka juga akan mendapat pembinaan, bimbingan, hingga kesempatan pameran yang berdampak meningkatkan laju ekonomi usaha mitra binaan. UKM yang kita bina pun semakin berkembang. Kami percaya, upaya kami membantu UKM ini memberikan dampak positif terhadap rentetan mata rantai yang panjang. Ketika mereka berkembang, mereka bisa menyerap banyak tenaga kerja, mengurangi pengangguran, akhirnya mengentaskan kemiskinan. •
Buletin VISI edisi Februari 2014
7
OPINI
TANTANGAN
Unit Manajemen Risiko Deddy Iskandar Setelah hampir satu tahun,penerapan Keputusan Direksi No. SKD-001/PDR-CSR/UMR/III/2012 tentang Kebijakan Umum dan Penerapan Sistem Manajemen Risiko Korporasi PT Surveyor Indonesia (PTSI), Unit Manajemen Risiko selama tahun 2013 telah mengidentifikasi dan merencanakan mitigasi bersama pemilik risiko sebanyak 106 proyek.
Meskipun telah banyak improvement yang dilakukan selama tahun 2013 namun beberapa permasalaham di bawah ini tetap menjadi pekerjaan rumah Unit Manajemen Risiko: 1. Apakah pemilik risiko tanggap dan mampu mengeksekusi rencana mitigasi 2. Profil risiko belum digunakan sebagai referensi pelaksanaan proyek baru 3. Early Warning System (EWS) belum ada 4. Apakah implementasi manajemen risiko telah efektif mencegah terjadinya even yang menggerus target perusahaan 5. Masih terdapat formulir manajemen risiko yang tidak standar, dan lain sebagainya.
8
Buletin VISI edisi Februari 2014
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, Unit Manajemen Risiko telah berupaya mendesain Aplikasi Manejemen Risiko PT SI dan memperbaharui 3 prosedur ISO 9000, yaitu: • P-UMR-001 Prosedur Identifikasi Risiko • P-UMR-002 Prosedur Analisis dan Evaluasi Risiko • P-UMR-003 Prosedur Perencanaan Penangan Risiko dan Penangan Risiko Aplikasi tersebut diharapkan memberikan beberapa manfaat sebagai berikut: • Mampu memberikan informasi secara live pergerakan risiko masing-masing proyek , unit atau koorporat 6. Aplikasi tersebut dapat memberikan signal sebelum potensi risiko muncul melalui Early Warning System (EWS) 7. Pesan yang disampaikan oleh Early Warning System , memaksa pemilik risiko untuk melaksanakan rencana mitigasi atau penanganan sehingga target perusahaan tidak tergerus. • Selain ketiga hal utama tersebut di atas ,dokumentasi risiko secara elektronik diharapkan menjadi salah satu sumber pengetahuan. Kami sangat menganjurkan Pemilik proyek atau pimpro dapat belajar sebelum proyek di mulai, selama proyek berlangsung dan setelah proyek selesai dari aplikasi Manajemen Risiko PTSI. 8. Memudahkan pembuatan Risk profile proyek , unit atau korporat. •
LENSA Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
Akhlak Rasul Tak Akan Lekang oleh Waktu
Periska. “Semoga bantuan ini bisa sedikit membantu pegawai yang terkena musibah banjir. Kendati bantuan yang diberikan tidak seberapa, namun ini merupakan bentuk nyata perhatian kami kepada pegawai,” papar Anis Susanto (Pengurus Periska). (lin)
Manajemen PTSI Serahkan Bantuan Banjir
Bertempat di Auditorium lantai empat Graha Surveyor Indonesia diselenggarakan acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. Acara diawali dengan marawis dan sambutan Direktur Utama, M. Arif Zainuddin. Dalam sambutannya, Arif berharap peringatan Maulid Nabi ini dapat menjadi momentum bagi kita semua untuk meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW. Arif juga berterima kasih kepada binrohis yang telah mengemas acara peringatan Maulid ini dengan baik, “Kegiatan ini menjadi sekolah untuk jujur, taat. Mengingatkan kita untuk meningkatkan amal ibadah,” paparnya. Acara dilanjutkan dengan ceramah agama yang disampaikan oleh Ustadtz Subki Al-Buqury yang memaparkan mengenai akhlak Rasul yang tak lekang oleh waktu. Peserta yang hadir memenuhi auditorium nampak antusias mengikuti ceramah yang disampaikan. Arif pun bangga karena pegawai yang hadir saat acara membludak. “Kebanggaan bagi saya pegawai antusias mengikuti kegiatan ini,” ujarnya. (lin)
Periska Salurkan Bantuan Sembako Kepada Pegawai Korban Banjir
Bertempat di ruang rapat direksi lantai 9 PT Surveyor Indonesia (PTSI) diserahkan bantuan kepada pegawai PTSI di kantor pusat yang menjadi korban banjir 2014. Tercatat sebanyak 77 pegawai PTSI (Di kantor pusat dan Cabang Jakarta) yang menjadi korban banjir, tersebar di Jakarta, Bekasi, dan Depok. Bantuan diserahkan oleh Sekretaris Perusahaan, Ponky L. Kardono dan Kepala Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia, Ngakan Made Oka D. Dalam sambutannya, Ponky L. Kardono menyampaikan bahwa bantuan yang diberikan ini merupakan salahsatu wujud perhatian dan apresiasi manajemen kepada pegawai PTSI. Namun demikian, ia berharap musibah banjir ini tidak terulang lagi. Hal serupa disampaikan oleh Ngakan Made Oka yang menambahkan bahwa bantuan ini diharapkan bisa menjadi penyemangat pegawai untuk bekerja dengan baik,”Mengingat perusahaan pun telah berusaha memberikan perhatian kepada pegawai, kendati jumlah bantuan yang diberikan mungkin tidak seberapa dibandingkan dengan kerugian yang diderita akibat musibah banjir ini,” paparnya. Bantuan kepada korban banjir ini telah beberapa kali diberikan oleh Manajemen PTSI sebagai bentuk nyata perwujudan salahsatu nilai perusahaan, yaitu kepedulian. (lin)
Best Idea
Persatuan Istri Karyawan PT Surveyor Indonesia (Periska PTSI) memberikan bantuan kepada pegawai PTSI dan Kopsurindo yang menjadi korban banjir. Bantuan berupa sembilan bahan pokok (Sembako) yang diserahkan langsung kepada pegawai oleh pengurus
BERHADIA H Rp 500.00 0,-
Dalam rubrik Wawasan dipaparkan mengenai nilainilai perusahaan. Yaitu : Integritas, Kompetensi, Inovasi, dan Kepedulian. Coba Anda berikan contoh implementasi nilai-nilai tersebut dalam menjalankan aktivitas di perusahaan. Bagi pembaca yang mengirimkan masukannya mengenai Implementasi Nilai-nilai PT Surveyor Indonesia akan kami pilih satu pemenang beruntung untuk mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp. 500.000,Kami tunggu masukan Anda via email: buletin@ptsi. co.id
Buletin VISI edisi Februari 2014
9
WAWASAN
Budaya & Transformasi Budaya dalam Organisasi Ngakan Made Oka Dhyana
P
erusahaan yang sustain adalah perusahaan yang selalu berinovasi dan mampu mengantisipasi perkembangan pasar. Karena itu, PT Surveyor Indonesia (PTSI) harus selalu melakukan inovasi dengan kompetensi tinggi agar tetap bertahan dan sustain. Berdasarkan hal tersebut, PTSI telah melakukan perubahan terhadap visi, misi, strategi berusaha, proses bisnis, dan hal terkait lainnya untuk merespon perubahan kondisi lingkungan internal maupun eksternal perusahaan. Dalam melakukan usaha inovasi untuk merespon pasar, perkembangan tersebut dapat dicatat sebagai berikut: • Tahun 1991 PTSI berdiri dengan bisnis utama jasa inspeksi (PSI) yang merupakan penugasan dari pemerintah, namun karena adanya kebijakan pemerintah pada tahun 1997 PTSI tidak menangani PSI, sehingga pada tahun tersebut melakukan diversifikasi usaha (perubahan /peluasan bisnis) agar tetap bertahan (survival) dengan perubahan visi, misi dan strategi berusaha dan usaha. • Pada tahun 2004-2005 dilakukan kajian untuk lebih memfokuskan kembali bidang bisnis/ jasa yang ada dengan menetapkan jasa andalan (Core Competency-nya). Kegiatan dimulai dari perubahan visi, misi, strategi serta bersama-sama Top Manajemen dan jajaran manajemen senior terkait membangun dan menetapkan nilai-nilai kerja (values). • Pada awal tahun 2011, PTSI kembali melakukan revisioning bisnis, dengan melakukan perubahan visi, misi, dan strategi termasuk organisasinya. Dengan visi dan misi baru ini diyakini akan mampu membawa PTSI sebagai perusahaan kelas dunia bidang independent assurance yang difokuskan pada kebutuhan masa depan pemerintah,industri dan masyarakat akan jaminan kepastian dengan cara melakukan tinjauan kebijakan yang berlaku. Independence assurance adalah sebuah persyaratan (standar dan aturan) untuk mencapai sasaran/ tujuan. Kegiatan pemastian ini dilakukan melalui survai, inspeksi, verifikasi dan sertifikasi.
10
Buletin VISI edisi Februari 2014
• Penetapan cita-cita (visi) dan tujuan (misi) PTSI dilandasi oleh nilai-nilai kerja yang ada, yaitu ICIC : Inovasi/ Innovation (menghasilkan cara-cara yang tepat dalam bekerja), Kompeten/ Competence (memiliki keahlian, pengetahuan, perilaku dan sikap untuk melaksanakan pekerjaan yang memuaskan), Integritas/ Integrity (melakukan apa yang dikatakan dan mengatakan apa yang dilakukan secara tidak memihak), dan Kepedulian/ Care (menunjukan kepedulian, penghargaan dan sikap yang membantu). • Sedangkan moto kerja yang ditetapkan adalah: Optimal solution through Innovation with Competence, Integrity and Care in Survey, Inspection, Verification, and Sertification. • Yang tidak kalah penting lagi adalah budaya kerja. Budaya kerja PTSI yang diharapkan adalah penanaman budaya kerja keras, rasa malu, peduli dan memiliki rasa ingin tahu, berkeinginan untuk maju, tidak berprilaku otoriter namun tegas dalam pengambilan keputusan, memiliki rasa syukur dan keterbukaan dalam pengelolaan usaha, masalah Anda adalah masalah kita bersama, menghargai waktu, berbagi pengetahuan dan pengalaman, sinskronisasi dan sinergi, out of box thinking, focus, analitis dan uji silang, kemauan untuk berubah dan berkorban, serta tidak menyalahkan orang lain. Berdasarkan catatan di atas, maka PTSI telah melakukan tansformasi bisnis sebanyak tiga kali dalam kurun 22 tahun berdirinya. Namun dalam setiap melakukan transformasi bisnis kurang disertai dengan melakukan evaluasi kembali nilai-nilai yang ada bahkan internalisasi budaya kerja terlupakan. Dalam melakukan perubahan-perubahan lebih fokus pada pencapaian kinerja keuangan, sehingga mengalami keterlambatatan untuk menyelaraskan, menanamkan keyakinan, nilai dan prilaku perusahaan dalam transformasi bisnis, hal ini tentunya mempengaruhi percepatan transformasi bisnis. Transformasi bisnis adalah proses perubahan yang diperlukan korporasi untuk memposisikan diri menjadi yang terbaik dalam menghadapi, mengantisipasi serta menjawab tantangan-tantangan bisnis baru, lingkungan
WAWASAN usaha yang cepat berubah maupun keinginan baru yang muncul dari dalam korporasi itu sendiri. Tujuannya untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan manfaat yang diperoleh seperti: fokus pada bidang bisnis tertentu (bunisess repositioning), menciptakan daya saing dan daya tahan yang lebih baik, meningkatkan kemampuan organisasi, menciptakan nilai dan finansial yang lebih besar dan berpeluang menjadi perusahaan kelas dunia. PTSI menetapkan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai aset utama, karena itu pengembangan SDM telah mendapatkan porsi yang cukup besar dengan mengalokasikan biaya pengembangan Kompetensi SDM yang cukup besar. Dalam peningkatan kompetensi SDM tersebut perlu diselaraskan dengan nilai perusahaan kerja melalui internalisasi nilai-nilai kerja yang ada. Karena element inti dari organisasi yang berbasis SDM adalah pola kepemimpinan dan pelaksanaan dari nilai-nilai budaya perusahaan itu sendiri. Dalam menghadapi persaingan global yang kompetitif maka perusahaan perlu mengaplikasikan nilai-nilai budaya perusahaan yang tepat direfleksikan dari nilainilai prilaku pegawainya. Saat ini budaya organisasi masih belum menjadi prioritas. Padahal secara de facto, budaya organisasi mempunyai dampak langsung terhadap kinerja. Beberapa penelitian menunjukan bahwa hubungan budaya dan kinerja korporasi sangat besar. Perusahaan yang memiliki budaya korporasi yang kuat akan mengalami pertumbuhan yang terus menerus (sustainable performance) dan juga merupakan indentitas serta jiwa organisasi. Prof. Barret dalam artikel Transformasi budaya yang ditulis oleh Ary Ginanjar A., mengatakan bahwa
modal cultural/ intangible drivers menempati porsi 60% hingga 85%, sedangkan modal financial/tangible drivers hanya 40-15% dari nilai saham. Disebutkan pula bahwa perusahaan dengan budaya yang kuat mampu menghasilkan pendapatan sebanyak 4 kali lebih tinggi, memiliki kualitas pegawai 7 kali lebih baik, meraih nilai saham 12 kali lebih tinggi serta keuntungan bersih lebih dari 700% jika dibandingkan korporasi dengan budaya yang lemah. Sebaliknya perusahaan yang memiliki budaya yang lemah mengalami penurunan nilai aset sebesar 80% dalam jangka waktu 3 tahun dan turn over pegawai sampai 50%. A. Budihardjo, 2008 dalam bukunya Organisasi Menuju Pencapaian Kinerja Optimum, Sintesis Teori untuk Mengungkap Kotak Hitam Organisasi, menghubungkan Budaya dengan Kinerja Perusahaan sebagai berikut: Proses tersebut menggambarkan bahwa budaya perusahaan yang kuat berakar dari cita-cita, misi, strategi, struktur organisasi, tekologi yang dipakai. Budaya yang kuat atau lemah akan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, baik kinerja keuangan maupun nonkeuangan. Membangun suatu budaya diperlukan waktu yang cukup panjang karena menyangkut perubahan paradigma berfikir dan perubahan perilaku seluruh unsur perusahaan. Seringkali faktor waktu tersebut tidak mampu mengimbangi kecepatan perubahan bisnis baik di internal perusahaan maupun kondisi ekternal. Jika pembangunan budaya ingin sejalan dengan kecepatan perubahan bisnis perusahaan harus adanya program akselerasi pembangunan budaya korporasi yang tersistem. • (mod)
LENSA
Kunjungan Kerja Direktur Utama dan Jajaran ke Sejumlah Perusahaan di Medan Direktur Utama PT Surveyor Indonesia (PTSI), M. Arif Zainuddin didampingi Kepala Cabang Medan beserta beberapa jajarannya melakukan kunjungan kerja ke kantor PTPN 3, Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), dan PELINDO I (Persero) . Kunjungan ini dilaksanakan selama dua hari dalam rangka silahturahmi antar perusahaan untuk mempererat hubungan yang saling menguntungkan di antara kedua belah pihak, khususnya untuk kerjasama dalam bidang jasa konsultasi, survey, inspeksi, dan verifikasi. Kunjungan ke PTPN 3 dilakukan untuk menindaklanjuti kegiatan Reengineering proses bisnis di PTPN 3 setelah sebelumnya Direktur Utama PTPN 3, Bagas Angkasa, dan Direktur SDM Harianto sudah mengunjungi
PTSI. Sedangkan Kunjungan ke Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dilakukan dalam rangka koordinasi dengan cabang BKI di wilayah Medan serta menindak lanjuti rencana MoU dengan BKI terkait proyek Non Convention Vessel Standard (NCVS). Kunjungan kerja hari terakhir adalah ke kantor PT. PELINDO I (Persero) sebagai tindak
lanjut penandatanganan MoU (Memorandum Of Understanding) dengan PT. PELINDO I (Persero) terkait proyek Survey Traffic Barang dan kegiatan selanjutnya adalah pelaksanaan proyek Standar Kinerja Pelayanan Operasional Pelabuhan (SKPOP). (Sn)
Buletin VISI edisi Februari 2014
11
POJOK K3
Bulan K3 Nasional 2014
Wujudkan Budaya K3 Untuk Menjamin Stabilitas Usaha Dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional
B
ulan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) tahun 2014 dibuka dengan upacara bendera di kantor Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI yang dipimpin langsung oleh Muhaimin Iskandar (Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi). Dalam upacara tersebut, Muhaimin menyampaikan sambutannya mengenai bulan K3 yang tahun ini mengambil tema “Wujudkan Budaya K3 Untuk Menjamin Stabilitas Usaha Dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional”. Muhaimin Iskandar mengharapkan semua potensi bangsa baik organisasi profesi, asosiai, perguruan tinggi, lembaga-lembaga K3 dan pemerintah berkonsentrasi penuh, kerja lebih baik dan bermanfaat mengarah pada satu tujuan, yaitu menciptakan
setiap individu bangsa Indonesia yang berperilaku dan bertindak aman dalam setiap aktivitasnya. Acara dilanjutkan dengan Dialog K3 yang diprakarsai oleh PT Surveyor Indonesia (Persero). Sebelum dimulainya acara dialog, diserahkan penghargaan kepada beberapa perusahaan dan apresiasi kepada beberapa asosiasi/penggiat K3. Tema dialog K3 tahun ini adalah “Public Safety di Kawasan Industri dan Penyelenggaraan Penganggutan B3 yang aman” dengan panelis Dr. Ir. Waluyo (Ketua DK3N), Kombes. Pol. Drs. Pujiyono Dulrachman MH
(Kabidikmaskorlantas POLRI) dan Audist Sebekti Phd (3 M), dipandu oleh Suhatman Ramli. Materi yang dipaparkan antara lain mengenai Bahan Beracun Berbahaya yang harus selalu diwaspadai baik saat berada di tempat kerja, dan pada saat dipindahkah dari tempat penimbunan ke tempat lain. Dalam dialog muncul ide, agar Operator Jalan Tol, Dinas Pehubungan Darat dan Kepolisian menyiapkan Standard Operational Procedure (SOP) dan simulasi pengamanan pengangkutan B3, sehingga seandainya terjadi kecelakaan tidak berdampak besar. Selain dialog K3, dalam pembukaan bulan K3 tersebut diselenggarakan pula pemeriksaan kesehatan gratis dan donor darah yang dapat diikuti oleh seluruh peserta. (lin)
REHAT
Mr. Feedback Jamil Azzaini
Ingin cepat maju dan bertumbuh? Undanglah orang yang bersedia memberi nasihat, kritikan & saran. Saya menyebutnya Mr. Feedback. Bagi Anda yang tak siap menghadirkan Mr. Feedback, bersiaplah untuk selalu tertinggal oleh yang lain. Boleh jadi Anda merasa telah maju padahal Anda sedang jalan di tempat. Carilah Mr. Feedback yang “raja tega”. Dia akan berkata apa adanya tentang diri kita. Bahkan boleh jadi terkadang pernyataan dan pertayaannya tak enak untuk didengar, menggelisahkan dan menyakitkan. Namun sadarilah, itu adalah tugas Mr. Feedback. Siapa yang bisa menjadi Mr. Feedback? Pertama, pasangan hidup kita. Dialah yang tahu kehidupan asli kita. Dialah yang tahu siapa sejatinya kita. Oleh karena itu bergembiralah saat pasangan hidup Anda memberi nasihat, kritikan dan saran. Renungkanlah dan temukan jawabannya apabila pasangan hidup Anda tiba-tiba memberi pertanyaan. Apabila Anda marah saat pasangan hidup Anda berperan sebagai Mr. Feedback, itu pertanda bahwa Anda masih perlu belajar kedewasaan. Anda masih perlu berjuang keras membuang penyakit-penyakit hati. Anda masih perlu belajar menurunkan ego pribadi. Anda masih perlu mendalami ilmu tentang berumah tangga yang benar dan tepat.
12
Buletin VISI edisi Februari 2014
Kedua, soulmate. Dalam menjalani kehidupan tentu Anda punya sahabat yang sangat baik. Ia banyak tahu tentang diri Anda. Saat bersama “chemistry” Anda berdua nyambung dan asyik untuk diajak ngobrol. Kehidupan Anda berdua sudah seperti saudara, itulah soulmate. Jadikan ia Mr. Feedback Anda. Ketiga, orang yang expert di bidangnya. Tak semua pendapat orang harus Anda dengar karena itu berpeluang membingungkan. Bertanyalah atau dengarkanlah pendapat orang yang expert di bidangnya. Menurut saya, pendapat satu orang expert itu mengalahkan pendapat seribu orang yang tak menguasai ilmunya. Jadikan orang-orang yang expert itu bukan hanya sebagai guru tetapi juga sebagai Mr. Feedback. Perjumpaan beberapa saat dengan expert yang bersedia menjadi Mr. Feedback itu akan melesatkan percepatan kehidupan Anda. Segera cari seorang expert yang sejalan dengan profesi yang ingin Anda tekuni dan kemudian mendekatlah kepada mereka. Mr. Feedback akan menjadikan hidup Anda tumbuh semakin cepat. Maka segera hadirkan dan fungsikan Mr. Feedback dalam hidup Anda. Mau? Carilah. Salam SuksesMulia!