EL-VIVO Vol.2, No.2, hal 82 – 89, September 2014
ISSN: 2339-1901 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
VARIASI LABU KUNING (Cucurbita moschata Duch.) BERDASARKAN MORFOMETRIK BATANG, BUNGA, DAN BIJI DI PROVINSI ACEH
1 2
Zufahmi1, Edwi Mahajoeno2 Mahasiswa Prodi Biosain Pascasarjana UNS
Dosen Pembimbing II Program Studi Biosain Pascasarjana UNS ( e-mail:
[email protected] )
ABSTRAK - Labu kuning (Cucurbita moschata) merupakan tumbuhan alternatif pengganti pangan yang memiliki kandungan gizi yang tinggi karena mudah dicerna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan karakterisasi tanaman labu kuning berdasarkan karakter morfologi daun, bunga dan biji. Penelitian ini dilakukan secara ekploratif langsung. Pengambilan sampel dikhususkan pada labu kuning varietas lokal yang terdapat di 5 kabupaten pesisir timur Provinsi Aceh dengan mengamati morfologi daun, bunga dan biji. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan software UPGMA NTSYS untuk memperoleh dendogram hubungan kekerabatan. Terdapat 7 variasi tanaman labu kuning yang ditemukan di pesisir timur Provinsi Aceh yang terdiri dari variasi bulat, bulat ceper, bulat lonjong, bentuk pir, botol, silinder dan segiempat. Koefisien kemiripan 0,68 kesembilan varian labu kuning terbagi menjadi 3 kelompok. Kelompok I terdiri dari labu kuning berbentuk bulat (I). Kelompok II terdiri dari labu kuning berbentuk bulat lonjong (IV). Kelompok III terdiri dari bulat ceper (II), silinder (VII), botol (VI), pir (III) dan segiempat (V). Terdapat perbedaan morfologi tanaman labu kuning pada batang, bunga dan biji labu kuning yang ditemukan di 5 Kabupaten Pesisir Timur Provinsi Aceh. Kata Kunci : Cucurbita moschata, karakter morfologi, eksploratif, UPGMA
PENDAHULUAN Labu
kuning
menjadi sup, pie, rebusan, dan roti (Cucurbita
moschata)
(Doymaz,
2007).
Tanaman
ini
merupakan salah satu tumbuhan sumber
mengandung komponen kimia seperti air,
pangan yang memiliki kandungan gizi
protein, lemak, dan serat. Jun, Lee dan
yang tinggi dan berserat halus sehingga
Kim (2006) menemukan pada Cucurbita
mudah dicerna. Memiliki daya adaptasi
moschata kaya akan pektin, mineral,
yang tinggi, maka dapat tumbuh di mana
garam, karoten, vitamin dan substanSi
saja baik di dataran rendah maupun
lain yang bermanfaat bagi kesehatan
tinggi.
manusia.
Varian
tumbuhan
ini
dapat
tumbuh dengan baik pada daerah yang
Tanaman ini juga dilaporkan banyak
kering dengan curah hujan sedang, dan
digunakan
pada ketinggian 1000-3000 meter diatas
sebagai anti diabetes, anti hipertensi, anti
permukaan laut (Purba, 2008).
tumor,
immunomodulasi,
Bagian yang dimakan adalah pucuk
bakteri
karena
daun dan daging buah yang dapat diolah
nutrisi 82
dan
sebagai
obat
banyak
senyawa
tradisional dan
anti
mengandung
bioaktif
seperti
EL-VIVO Vol.2, No.2, hal 82 – 89, September 2014
fenolat,
flavonoid,
vitamin
ISSN: 2339-1901 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
(termasuk
Tempat pengambilan sampel terdiri dari
vitamin β-karoten, vitamin A, vitamin B2,
5 Kabupaten yang meliputi Kabupaten
α-tokoferol, vitamin C, dan vitamin E),
Aceh Besar, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh
asam amino, karbohidrat dan mineral
Utara
(terutama
energi
sampel dikhususkan pada labu kuning
rendah (sekitar 17 g Kcal/100 labu segar)
varietas lokal yang terdapat pada lokasi
dan serat dalam jumlah yang besar
penelitian. Pengambilan sampel untuk
(Valenzuela et al., 2011).
karakter morfologi dilakukan pada saat
kalium),
kandungan
dan
berbunga
Pemanfaatan labu kuning di Provinsi
Aceh
Timur.
dengan
Pengambilan
mengamati
organ
batang, bunga dan biji.
Aceh belum optimal dan hanya diolah
Data hasil karakterisasi morfologi
sebagai makanan tradisional saja. Hal ini kurangnya
batang, bunga dan biji tanaman labu
pengetahuan masyarakat akan manfaat
kuning dianalisis dengan menggunakan
yang
software
disebabkan
karena
terdapat
pada
tumbuhan
labu
UPGMA-NTSYS
kuning. Oleh karena itu perlu dilakukan
memperoleh
penelitian
kekerabatan.
karakteristik
berdasarkan
karakter
labu
kuning
morfologi
untuk
dendogram
hubungan
yang
bertujuan untuk mengetahui keragaman
HASIL DAN PEMBAHASAN
tumbuhan labu kuning yang memiliki
Karakter Morfologi
karakter
Karakterisasi morfologi tanaman labu
yang
dikembangkan
baik
sehingga
sebagai
dapat
kuning
makanan
dilakukan
dengan
mengamati
organ tanaman seperti batang, bunga dan
alternatif.
biji.
Karakterisasi morfologi telah banyak
Pengamatan
meliputi
dan
panjang ruas dan jumlah bulu batang.
morfologi
beberapa
warna,
batang
dilakukan untuk mengetahui perbedaan persamaan
bentuk,
morfologi
diameter,
Lolium
Karakterisasi morfologi bunga yang
multiforum (Lopes et al., 2009), Brassica
diamati meliputi warna, jumlah kelopak,
juncea
jumlah
spesies
tanaman (Weerakoon
seperti dan
Somaratne,
mahkota,
panjang
kelopak,
2010), Mangifera indica (Lopez et al.,
panjang mahkota, panjang tangkai dan
2010), Ficus carica (Caliskan dan Polat,
jumlah bulu tangkai bunga. Morfologi biji
2012), Capsicum annuum (Luitel at al.,
yang
2012), dan Salvia plebeia (Shirsat et al.,
permukaan, tepi, warna, panjang dan
2012).
lebar. Hasil karakterisasi tanaman labu
diamati
terdiri
dari
bentuk,
kuning dapat dilihat pada Tabel 1. Hasil
METODE PENELITIAN Penelitian
dilaksanakan
pada
karakterisasi
morfologi
tanaman labu kuning yang dilakukan di
bulan
Provinsi
Agustus 2013 sampai Februari 2014. 83
Aceh
menunjukkan
bahwa
EL-VIVO Vol.2, No.2, hal 82 – 89, September 2014
ISSN: 2339-1901 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
ditemukan 7 varian tanaman dengan bentuk buah berbeda yang terdiri dari botol,
silinder
dan
I √ √ √ √ √ √ -
2. Bentuk biji bulat 3. Permukaan biji halus 4. Permukaan biji kasar 5. Warna keputihan 6. Warna kecoklatan 7. Panjang biji <1,598 8. Panjang biji ≥1,598 9. Lebar biji <0,876 10. Lebar biji ≥0,876 11. Tepi biji tebal 12. Tepi biji tipis
bulat, bulat ceper, bulat lonjong, bentuk pir,
Tanaman Labu Kuning
Karakter Morfologi
segiempat.
Tanaman-tanaman tersebut tersebar di 5 kabupaten Provinsi Aceh yang meliputi
II √ √ √ √ √
III √ √ √ √ √ -
IV √ √ √ √ √
V √ √ √ √ √ -
VI √ √ √ √ √ √
VII √ √ √ √ √
Keterangan : I. Bulat (Bireuen), II. Bulat Ceper (Aceh Besar), III. Pir (Aceh Timur), IV. Bulat lonjong (Aceh Utara), V. Segiempat (Aceh Timur), VI. Botol (Pidie Jaya), dan VII. Silinder (Aceh Utara)
Aceh Besar, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, dan Aceh Timur. Hasil pengamatan di Kabupaten Aceh Besar ditemukan 1 tanaman labu kuning
Berdasarkan ciri morfologi tersebut
berbentuk bulat ceper. Kabupaten Pidie
selanjutnya akan dibahas satu persatu
Jaya ditemukan 1 tanaman labu kuning
mengenai organ tanaman yang diamati di
berbentuk
lapangan
seperti
botol.
Kabupaten
sehingga
akan
diketahui
Bireuen juga ditemukan 1 labu kuning
keragaman dari masing-masing variasi
berbentuk bulat. Kabupaten Aceh Utara
tanaman labu kuning.
ditemukan 2 tanaman dengan bentuk buah
bulat
lonjong
dan
1. Batang (Caulis)
silinder.
Kabupaten Aceh Timur juga ditemukan 2
Batang merupakan organ tumbuhan yang
tanaman
sangat
dengan
bentuk
pir
dan
penting
berfungsi
sebagai
segiempat. Hasil karakterisasi menunjuk-
pendukung organ tumbuhan yang ada di
kan
dan
atas tanah, tempat penimbun makanan
keragaman pada masing-masing variasi
dan transportasi air, zat makanan dan
labu kuning yang tersebar di Provinsi
hasil fotosintesis. Morfologi organ batang
Aceh.
labu kuning di pesisir timur Provinsi
bahwa
adanya
perbedaan
Aceh dapat dilihat pada gambar 1.
Tabel 1. Karakter Morfologi Sembilan Varian Cucurbita moschata di 5 Kabupaten Provinsi Aceh Karakter Morfologi
Batang yang diamati adalah ruas batang yang ke 10 dari tumbuhnya pucuk
Tanaman Labu Kuning I
II
III
IV
V
VI
VII
√ √ √ √ √ -
√ √ √ √ √ -
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √ -
√ √ √ √ √ -
√ -
√ -
√ -
√
√ -
√ -
√ -
dilakukan di lapangan meliputi bentuk,
daun.
A. Batang 1. Bentuk batang segilima 2. Warna batang hijau 3. Diameter batang <1,12 4. Diameter batang ≥1,12 5. Ruas batang <17,08 6. Ruas batang ≥17,08 7. Jumlah bulu batang <68 8. Jumlah bulu batang ≥68 C. Bunga 1. Warna bunga orange 2. Warna bunga kuning 3. Panjang tangkai bunga <10,1 4. Panjang tangkai bunga ≥10,1 5. Jumlah kelopak 5 6. Jumlah mahkota 5 7. Panjang kelopak <6,6 8. Panjang kelopak ≥6,6 9. Panjang mahkota <9,436 10. Panjang mahkota ≥9,436 11. Jumlah bulu tangkai <77 12. Jumlah bulu tangkai ≥77 E. Biji 1. Bentuk biji oval
Hal
ini
disebabkan
untuk
memperoleh ukuran batang yang besar dan stabil. Pengamatan dan pengukuran batang
tanaman
-
√
√
-
√
√
√
warna,
diameter,
√
-
-
√
-
-
-
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ -
√ √ √ √ √ -
√ √ √ √ √ -
√ √ √ √ √ -
√ √ √ √ √ -
√ √ √ √ √ -
jumlah
bulu.
-
√
√
√
√
-
√
labu
kuning
panjang Hasil
ruas
yang dan
karakterisasi
morfologi batang tanaman labu kuning menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pada bentuk dan warna batang, tetapi 84
EL-VIVO Vol.2, No.2, hal 82 – 89, September 2014
terdapat
perbedaan
pada
ISSN: 2339-1901 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
ukuran
Tabel 2. Karakter Morfologi Batang Cucurbita moschata di 5 Kabupaten Provinsi Aceh
diameter, panjang ruas, dan jumlah bulu. Batang tanaman labu kuning berbentuk
No .
segilima
dan
karakterisasi
berwarna morfologi
hijau.
Hasil
1.
batang
labu
2.
Tempat
Aceh Besar Pidie Jaya Bireuen
Bulat ceper Botol
4.
Aceh Utara
Bulat lonjong Silinder
5.
Aceh Timur
Segiempa t Pir
3.
kuning dapat dilihat pada tabel 2. Diameter batang paling kecil dengan ukuran 0,66 cm ditemukan pada tanaman labu kuning berbentuk botol yang berasal dari kabupaten Pidie Jaya, sedangkan diameter
batang
yang
paling
berbentuk
segiempat
juga ditemukan perbedaan jumlah bulu batang pada berbagai variasi labu kuning
yang
di pesisir timur Provinsi Aceh. Bulu
ditemukan di kabupaten Aceh Timur.
batang paling banyak berjumlah 93/cm
Tanaman labu kuning memiliki panjang
ditemukan pada tanaman labu kuning
ruas batang yang berbeda tiap variasinya. Ruas
batang
paling
panjang
Bulat
Karakterisasi Morfologi Batang Bent WarDiaPanuk na mejang ter Ruas (cm) (cm) Segi Hijau 1,08 16,9 lima Segi Hijau 0,66 11,2 lima Segi Hijau 1 17,8 lima Segi Hijau 0,72 18 lima Segi Hijau 1,14 11,22 lima Segi Hijau 1,5 19,2 lima Segi Hijau 1,38 20 lima
Pengamatan bulu batang labu kuning
besar
dengan ukuran 1,5 cm terdapat pada labu kuning
Variasi
berbentuk segiempat yang terdapat di
dengan
kabupaten Aceh Timur, sedangkan bulu
ukuran 20 cm ditemukan pada labu
batang paling sedikit ditemukan pada
kuning berbentuk pir yang terdapat pada
labu
kabupaten Aceh Timur, sedangkan ruas
kuning
berbentuk
botol
yang
terdapat di kabupaten Pidie Jaya.
batang yang berukuran pendek ditemukan pada labu kuning berbentuk botol
2. Bunga (Flos)
yang berasal dari kabupaten Pidie Jaya.
Bunga merupakan organ yang berfungsi sebagai
alat
tumbuhan.
perkembang
Tanaman
labu
biakan kuning
memiliki 2 varian bunga yaitu bunga jantan dan bunga betina. Pada tanaman labu kuning berbentuk bulat panjang di kabupaten Pidie hanya dapat diamati bunga jantan, sedangkan labu kuning
Gambar 1. Morfologi Batang Cucurbita moschata di 5 Kabupaten Provinsi Aceh Keterangan: Bulat (Bireuen), II. Bulat Ceper (Aceh Besar), III. Pir (Aceh Timur), IV. Bulat lonjong (Aceh Utara), V. Segiempat (Aceh Timur), VI. Botol (Pidie Jaya), dan VII. Silinder (Aceh Utara).
bentuk bunga
lainnya betina.
hanya
dapat
Morfologi
diamati
bunga
labu
kuning dapat dilihat pada gambar 2. Pengamatan morfologi bunga labu kuning di lokasi penelitian hanya dapat diamati salah satu varian bunga saja 85
EL-VIVO Vol.2, No.2, hal 82 – 89, September 2014
ISSN: 2339-1901 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
yaitu bunga jantan atau betina. Bunga
Tabel 3. Karakter Morfologi Bunga Cucurbita moschata di 5 Kabupaten Provinsi Aceh
jantan tidak dapat diamati disebabkan karena
masa
penyerbukan
No.
sudah
1.
berakhir sehingga bunga jantan sudah
2.
gugur. Bunga betina tidak dapat diamati
3. 4.
disebabkan karena hanya bunga jantan
5.
saja
yang
baru
muncul
atau
Te m pat Aceh Besar Pidie Jaya Bireuen Aceh Utara Aceh Timur
sudah
berkembang menjadi buah.
War na
Vari asi
Karakterisasi Morfologi Bunga P. Jml. Jml. P. Tang Kelo Ma Kelopa kai pak hko k (cm) (cm) ta 4,64 5 5 3,3
P. Mahko ta (cm)
Bulat ceper Botol
Orange Orange
9,34
5
5
4,12
6,02 6,54
Bulat Bulat lonjong Silinder Segiemp at Pir
Orange Kuning
12,92 11,3
5 5
5 5
6 5,1
10,26 11,14
Orange Orange
5,44 5,38
5 5
5 5
5,4 3,54
7,14 9,32
Orange
4,38
5
5
8,22
9,04
Tabel 4. Perbandingan Bulu Pada Batang dan Tangkai Bunga
Pengamatan morfologi bunga labu kuning di lokasi
Perbandingan
No.
Variasi
Batang
Tangkai
1.
Bulat ceper
31,2
51,2
2.
Botol
16,4
48,2
3.
18,6
103,8
19,2
63
5.
Bulat Bulat lonjong Silinder
13,4
23,4
6.
Segiempat
93
22,4
7.
Pir
91,2
25,6
4.
Kelopak bunga labu kuning memiliki ukuran panjang berkisar 3,3-8,22 cm.
Gambar 2. Morfologi Bunga Cucurbita moschata di 5 Kabupaten Provinsi Aceh Keterangan: I. Bulat (Bireuen), II. Bulat Ceper (Aceh Besar), III. Pir (Aceh Timur), IV. Bulat lonjong (Aceh Utara), V. Segiempat (Aceh Timur), VI. Botol (Pidie Jaya), dan VII. Silinder (Aceh Utara).
Pada orange
umumnya seperti
bunga
pada
Kelopak bunga paling panjang ditemukan pada labu kuning berbentuk bulat ceper di kabupaten Aceh Besar, sedangkan ukuran yang pendek ditemukan pada
berwarna
labu kuning berbentuk bulat ceper di
kuning
kabupaten Aceh Besar. Mahkota bunga
labu
berbentuk bulat (Bireuen), bulat ceper
berukuran
(Aceh Besar), pir (Aceh Timur), segiempat
Mahkota yang paling panjang ditemukan
(Aceh Timur), botol (Pidie Jaya), dan
pada
silinder
bunga
lonjong (Aceh Utara), sedangkan mahkota
berwarna kuning ditemukan pada labu
pendek ditemukan pada labu kuning
kuning berbentuk bulat lonjong (Aceh
berbentuk bulat ceper (Aceh Besar). Labu
Utara). Memiliki mahkota dan kelopak
kuning
masing-masing
tetapi
memiliki bulu daun yang paling banyak
terdapat perbedaan pada ukuran panjang
berjumlah 104/cm, sedangkan bentuk
mahkota dan kelopak. Hasil karakterisasi
segiempat (Aceh Timur) memiliki bulu
morfologi
daun paling sedikit berjumlah 22/cm.
(Aceh
Utara),
tetapi
berjumlah
bunga
labu
5,
kuning
dapat
dilihat pada tabel 3.
86
berkisar
labu
kuning
berbentuk
6,02-11,14 berbentuk
bulat
cm. bulat
(Bireuen)
EL-VIVO Vol.2, No.2, hal 82 – 89, September 2014
ISSN: 2339-1901 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
3. Biji (Semen)
Tabel 4. Karakterisasi Morfologi Biji Cucurbita moschata di 5 Kabupaten Provinsi Aceh
Di dalam buah labu kuning terdapat biji yang
berbentuk
bulat
dan
No.
oval.
1.
Permukaan biji ada yang halus maupun kasar
dengan
warna
keputihan
2.
atau
3. 4.
kecoklatan. Morfologi biji labu kuning dapat dilhat pada gambar 3.
5.
Tem pat Aceh Besar Pidie Jaya Bireue n Aceh Utara
Aceh Timur
Variasi
Ben tuk
Karakterisasi Morfologi Biji Permu Te Warna Pan kaan pi jang (cm)
Bulat ceper Botol
Oval
Halus
Bulat
Kasar
Bulat
Bulat
Halus
Bulat lon jong Silin der Segiem pat Pir
Oval
Kasar
Oval
Kasar
Oval
Halus
Oval
Halus
Lebar (cm)
Ti pis Ti pis Te bal Ti pis
Kepu tihan Keco klatan Kepu tihan Kepu tihan
1,34
0.7
1,46
0,9
1,52
0,9 2 0,7 8
Ti pis Teb al Te bal
Kepu tihan Keco klatan Keco klatan
1,3
1,56
0,7 4 0,6 6 0,7 8
1,26 1,42
Hubungan Kekerabatan Labu Kuning Berdasarkan Karakter Morfologi Kesamaan karakter yang teramati dari tujuh
varian
penelitian
labu
ini
kuning
dapat
dalam
menunjukkan
Gambar 3. Morfologi Biji Cucurbita moschata di 5 Kabupaten Provinsi Aceh Keterangan: I. Bulat (Bireuen), II. Bulat Ceper (Aceh Besar), III. Pir (Aceh Timur), IV. Bulat lonjong (Aceh Utara), V. Segiempat (Aceh Timur), VI. Botol (Pidie Jaya), dan VII. Silinder (Aceh Utara).
kedekatan dalam hubungan kekerabatan
Tepi biji yang tipis atau tebal dengan
pada gambar 4. Hubungan kekerabatan
yang dimiliki oleh tujuh varian labu kuning
tersebut.
Analisis
hubungan
kekerabatan yang dimiliki oleh tujuh varian Cucurbita moschata dapat dilihat
bervariasi.
dianalisis dengan memberikan nilai 1
Bentuk biji bulat ditemukan pada buah
apabila tanaman memiliki sifat karakter
berbentuk bulat dan botol, sedangkan
morfologi yang diamati dan diberi nilai 0
bentuk biji oval ditemukan pada buah
apabila tidak memiliki karakter yang
berbentuk lainnya. Hasil karakterisasi
diamati.
morfologi biji labu kuning dapat dilihat
merupakan dendogram dari hasil NTSYS.
pada tabel 4.
Menurut Cahyarini (2004) menyatakan
panjang
dan
lebar
yang
Dendrogram
yang
terbentuk
bahwa tingkat kemiripan dikatakan jauh
Bentuk biji bulat ditemukan pada labu kuning berbentuk bulat dan botol,
apabila
sedangkan biji berbentuk oval ditemukan
Semakin
pada
biji
tingkat kemiripan semakin sempurna,
berkisar 1,26-1,72 cm dan lebar biji
sedangkan semakin mendekati angka 0,
berkisar
maka tingkat kemiripan semakin jauh.
bentuk
lainnya.
0,66-0,98
cm.
Panjang Labu
kuning
berbentuk bulat lonjong memiliki ukuran biji
yang
paling
panjang
sedangkan
bentuk segiempat memiliki ukuran biji yang paling pendek dan sempit. 87
kurang
dari
mendekati
0,60
atau
60%.
angka
1,
maka
EL-VIVO Vol.2, No.2, hal 82 – 89, September 2014
ISSN: 2339-1901 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
seperti iklim, suhu, varian tanah, kondisi tanah,
ketinggian
tempat
dan
kelembaban akan menyebabkan variasi morfologi tumbuhan. Variasi bentuk labu kuning
yang
ditemukan
pada
lokasi
penelitian yang berbeda menyebabkan perbedaan diameter
ukuran, maupun
panjang,
jumlah
bulu
lebar, pada
batang dan daun. Hal ini disebabkan karena pengaruh faktor lingkungan yang berbeda. Suranto (2001b) menyatakan bahwa
apabila
memberikan
Gambar 4. Dendogram Hubungan Kekerabatan 7 Varian Cucurbita moschata dari 5 Kabupaten Provinsi Aceh Berdasarkan Karakter Morfologi Keterangan: I. Bulat (Bireuen), II. Bulat Ceper (Aceh Besar), III. Pir (Aceh Timur), IV. Bulat lonjong (Aceh Utara), V. Segiempat (Aceh Timur), VI. Botol (Pidie Jaya), dan VII. Silinder (Aceh Utara).
faktor
pengaruh
lingkungan lebih
kuat
daripada faktor genetik, maka tumbuhan di tempat yang berbeda dengan kondisi yang
berbeda
akan
menunjukkan
perbedaan morfologi.
Koefisien kemiripan 0,68 kesembilan
KESIMPULAN
varian labu kuning terbagi menjadi 3
Hasil karakter morfologi batang, bunga
kelompok. Kelompok I terdiri dari labu
dan
kuning berbentuk bulat (I). Kelompok II
adanya variasi. Koefisien kemiripan 0,68
terdiri dari labu kuning berbentuk bulat
kesembilan varian labu kuning terbagi
lonjong (IV). Kelompok III terdiri dari
menjadi 3 kelompok. Kelompok I terdiri
bulat ceper (II), silinder (VII), botol (VI),
dari labu kuning berbentuk bulat (I).
pir (III) dan segiempat (V).
Kelompok II terdiri dari labu kuning
Pada nilai koefisien kemiripan 0,77 terbagi
menjadi
4
kelompok
biji
labu
kuning
menunjukkan
berbentuk bulat lonjong (IV). Kelompok
yaitu
III terdiri dari bulat ceper (II), silinder
kelompok I terdiri dari labu kuning
(VII), botol (VI), pir (III) dan segiempat (V).
berbentuk bulat (I). Kelompok II terdiri dari labu kuning berbentuk bulat lonjong
DAFTAR PUSTAKA
(IV). Kelompok III terdiri dari bulat ceper (II),
silinder
(VII),
dan
botol
Adelina, E., Yohanis T., Tati B., dan Endang M. 2006. Identifikasi Keragaman Kultivar Nangka Berdasarkan Ciri Morfologi dan Analisis Isoenzim. Jurnal Agrisains 7 (3): 150-155.
(VI).
Kelompok IV terdiri dari bentuk pir (III) dan segiempat (V). Menurut (1995),
Sitompul
pengaruh
dan
faktor
Guritno
lingkungan 88
EL-VIVO Vol.2, No.2, hal 82 – 89, September 2014
ISSN: 2339-1901 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
Cahyarini, R.D., A. Yunus, dan E. Purwanto. 2004. Identifikasi Keragaman Genetik Beberapa Varietas Lokal Kedelai Di Jawa Berdasarkan Analisis Isozim. Jurnal Agrosains 6(2): 79-83. Caliskan, O. and A.A. Polat. 2012. Morphological Diversity among Fig (Ficus carica L.) Accesions Sampled from The Eastern Mediterranean Region of Turkey. Turkey Journal of Agriculture 36: 179-183. Doymaz, I. 2007. The Kinetics of Forced Convertive Air-Drying of Pumpkin Slices. Jurnal of Food Engineering 79: 243-248. Hutapea, J.R. 1994. Labu Kuning (Cucurbita moschata Dutch). CCRC. Farmasi UGM. Yogyakarta Jun, H., Lee, C.H., Song, G.S., and Kim, Y.S. 2006. Characterization of The Pectic Polysaccharides From Pympkin Pell. Elsevier 39: 554-561. Lopez, D.G., M.S. Figueroa. L.A. Anaya and N.M. Perez. 2010. Morphological Characterization of Native Mangos from Chiapas, Mexico. Subtropical Plant Science 62: 18-26. Luitel, B.P., P.B. Adhikari, S.L. Shrestha, and W.H. Kang. 2012. Morphological Characterization of Anther Derived Plants in Minipaprika (Capsicum annuum L.). Korean Journal of Breeding Science 44(4): 450-461. Purba, J.H. 2008. Pemanfaatan Labu Kuning Sebagai Bahan Baku Minuman Kaya Serat. Skripsi. IPB. Bogor. S.R.Weerakoon and S.Somaratne. 2010. Agro-Morphological Characterizations and Relationship amoung Mustard Germplasm (Brassica juncea [L.] Czern and Coss) in Srilanka: A Classification Three Approach. The Journal of Agricultural Sciences 5(2): 89-97. Salisbury, F.B. dan Ross, C.W. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. ITB. Bandung. Shirsat, R., P. Kokate. and S. Surdakar. 2012. Morphological and Anatomical Characterization of Salvia pleibea from Maharashtra (India). Bioscience Discovery 3(2): 165-168.
Sitompul, S.M., dan B. Guritno. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah mada University Press. Yogyakarta Suranto. 2001. Pengaruh Lingkungan Terhadap Bentuk Morfologi Tumbuhan: Could The Enviromental Influences Determine The Plant Morphology. Enviro 1 (2): 772-775. V.Lopes. A.Reis. A.Barata and E. Nunes. 2009. Morphological Characterization of Portuguese Italian Ryegrass Landraces. Journal of Central European Agriculture 10(1): 89-100. Valenzuela, N.J., J.J.Z. Morales, J.A.G.Infanze, et.al. 2011. Chemical and Physicochemical Characterization of Winter Squash (Cucurbita moschata D.). Notulae Botanicae Horti Agrobotanici 39(1): 34-40.
89