V. KOMTRUKSI MODEL DAN PROSEDUR ANALfSiS 5.1. Modd Ekonorni Forciagangan Rotan dan Produk Rotan Indonesia Madel rnenrpakan suatu abstmkscsi atau penyedehanaan dari keadaan nyata di lapangan.
Sernentara itu Koutsoyiannis (1977) menyebutkao bahwa model rnempakan suatu penjetasan dad f e m e n a yang dimmuskan sebagai suatu sistern yang terdiri dad hberapa kornponen yang sating terkait. Untuk menganalisis fenomena hubungan teknis-ekonornis prdagangan rotan Indunesia dalam kaitannya dengan pasar domestik rnaupun internasional, wrfu disusun suatu
madel sederhana yang rnarnpu menjetaskan fenomena tersebut. Kmodite rotan mempakan produk perkmian-kehutanan fagmforestry) yang berorientasi pada pasar dmestik rnaupun p s a r ekspor. Hernun, khusus untuk rotan rnentah (RM), rnulai tahun t 987 sarnpai tahun 1997 dikrlakukacan larangan ekspm rotan mentah. Sementitra itu, rnulai 1 Julii I988 dikdaktkukan larangan ekspor rutan setengah jadi. Adarrya larangan ini dihrjukan untuk
meningkatkart pmduksi rotan jadi domstik yang pada gilirannya dapat meningkatkan nilai tambah dornestik sekalyus juga dapat rnaningkatkafi devisa.
Sebnamya sentra pduksi rotan di indanesia ada di bebrapa daemh (propinsi), namun ufit uk mranyecterhanakan masafah,
&!am pnyusunan model ekonomi ini hanya digambarkan
secara nasional. Sumkr pduksi rotan di Indonesia juga &ma1 dari rotan alam dan rotan tanaman (hasil budidaya), namun daiam m
ni juga tidak digambarkan as4 rutan tersebut
diproleh.
secara makro
itan diantara beberapa kornpen (peubahj
cialam model ekonorni perdagangan mtan I
dapat dilihat pada diagram kekerkaitan yang
Untuk mengetahui
tersaji pada Garnbar 7.
H a p l n p r RotanJsdi (Jspmg) &ri hdonesia
Gambar 17. Diagram Keterkaitan Variabel Oalarn Model Ekonorni Perdagangan Ratan dan Produk Rotan tndanesia.
a. Rotan asalan: Batang rutan yang belum mengalami pedakuan pembersihan dan pengawkan, b. Rotan bulat W&S:
Rotan asalan yang telah mengalami perlakuan penyucian (washing), peruntian, pertggorengan, pengasapan dengan belerang (sulfurs), ditandai dengan dasar menurut karaktetistik tiap jenis ratan antara lain kuning gading, kuning keabuan, kuning keputib putihan, cokela! kemeratr-merahan, coketat kekuningan, merah kecdtlabn, kuning kehitaman.
I-tasl Mahan dari rotan M a t W&S yaw M u m dirunti &%an ukuran tebal 9,4 mrn aiau iebih b s a r dan Mar 2,s mrn atau iebih ksar.
d. Rotan buiat pmdek: Rutan buiaf W&S dengan ukuursln panjang kurang dad 1 m&r. e. &tan kikis buku: Rutan burat W&S yang blah mengalami pruses pengikisan buku-bukunya yang rnenoiljol, sehingga k~tebaianbuku sama dongan ket-lan mas-mas disarnpingnya. a. Rotan buiat kupasan: Hasil dari prases pengupasan kulit ari rotan bulat W&S yang kmutu jelek, ditandai dengan batangnya yang sitindris dan kaan halus wpanjang batang,
b. Kulitrotan:
Hasil pengulitan rotan buiat W&S, ditadai dengan lembartln kulit dengan teba,at 1,3 mrn atau Iebih keciI dan iebar 8 mm atau Iabih kecil cian mempunyai ukuran M a r dan tebal yang konsisten sepanjang lembaran,
c . Rctan Hati: hasil pembentukan hati rotan dengan dimensi yang konsisten sepanjang ternbaran.
d . Kornponen mebet tarpisah: Hasif pmbentukan rotan bulat W&S, rotan bulat pndek, rotan kikis buku, mtan buiat kupasan, rotan blahan menurut disain dan bentuk standar tertmtu, tetapi M u m dalam kntuk terpadu siap rakit. Ill. Rotan barang M i (Rotan Jadi), meliputi : a. Tikar rotan:
Hasil anyarnan dengan bahan baku tarbuat dari hati rutan atau kulit rotan, brbentuk ternbaran s q i ernpat yang slrnetns.
hasii jalinan dengan bahan baku mtan fselahan atau hati rotan, kfbentuk lernbaran segsegi empat yang sirnetris.
c. Aneka kursi rotan : Hasil pengerjaan dan pernbentukan beberapa kornponen kursi terpadtdu dengan bahan baku mian bulat W&S, kulit rotan, anyaman rotan serta bebrapa bahan dari kayu dan busa.
Hasil pangerjaan dan pembntukan b u p a mekl ateu komwen rnebel terpadu siap mkit dengan khan baku: rotan bulat W&S, fatan M a t pendak, rotan kikis buku, rotan Mat kupasan, rotan betahan, mtan hati, kulit rutan dan anyaman rutan (webbing) e, Aneka keranjang rotan: Hasil jatinan dengan bahan baku rutan bulat W&S, rotan bulat pndek, rotan kisis buku, rotan buiat kupasan, kulit rotan, rutan tlati cfitandai dengan aneka bentuk h a i l kerajinan (handicraft) bemotif karanjeng.
Bedasarkan pada Gambar 17 diatas, dapat diturunkan suatu model ekonornetrika perdagangan rotan Indonesia yang mempakan keterkaitan antar3 bahan baku, khan setengah jadi dan barang jacli rotan yang ada di pasar dornestik, pasar ekspor dan pasar Jegang. Model
perdagangan rotan Indonesia tersebut tefdiri dari 6 blok utama, yaitu: (4) Blok Rotan Mentah (2) Blok Rotan Setergah Jadi, (3) Blak Ratan Jadi yang terdiri dari sub Wok (a) Pmduksi, (b)
Penawaran Domestik, (cj Pemintaan dornestik, (d) Penawaran Ekspor, (e) Uarga Domestik dan (f) Harga Ekspor; (4) Blak Impor Rutan Jadi Jspang dari
Indonesia, (5) Blok Harga impor Rotan
Jadi Jepang dan' Indonesia, dan (6) Blok Tenaga Kerja dan Pungutan Rotan,
Oalarn penyusunan model oprasional ini telah dilakukan bebrapa kali raspesifikasi
model brdasarkan ge~galamanernpiris dengan tolok ukur teori ekonomi (tagika ekunamij clan teari statistika (validasi dan signifikasi) yang pada a khirnya diperoleh model yang dinifai ralatif paling baik bedasarkan kedua totak ukur tersebut sebagaimana yang disajikan t f i k u t ini,
Marnun dernikian sebelurn rnenuju pada model operasionat yang Iengktlp dan detail, priu kiranya disusun struktur madelnya tedebih dahulu agar dapat rnembantu mempemudah
memahami formulasi model prdagangan rotan Indonesia secara keselumhan, Adapun struktur model gerdagangan rotan Indonesia disajikan pada T a k t 12 berikut: Tabet 12. Struktur Model Perdagangan Rotan dan Produk Rotan lndonesia di Pasar Domestik, dan Internasional.
1
5 6
I-/
1
jidenuiaE j
iton ism &R N O R M " %i~GlFt, R ~ l i o n HPRM identitas
Penawaran domestik RM Ha@ damestik RM i ~arnami&% mian1RM
2. Rotan Setengah Jadi
,,,,,,
iii-.y 12 Penawaran domestik RS h 3 i ~ i a ~ o r n es tRS i -k 1 14 I ~ a r g aekspor RS ,.".-,"
"A"...--."
,-
3. Rutan Jadi :
,-
,,,-,
1identis;=] lstmktural [ slruktural
-, ,,,,,,,,
I "
i
1ton
19 Produksi keranjan
" -
A
1
- - l x ^
u
.-
,.-
*
7 st?,_.s,t?,_~,,
,,.,,,,,
1
identitas
u -
-identitas-
identitas
/1
/ struktural
A-
,
-,-"
identitas
,,,,.,,,
C..... -+
1
1sttuktural
~QKR
Penawaran domestik gkar / 21 : Penawaran domestik jampit -. . . . 22 ~Penawarandamestik kursi 1 ton !SDKS 1,"-23 lPenawaian -- - p-pp.dornestik r n e u b e r - E -m O " i 24 l Penawaran domestik keraniana iton iSDKR c. Permintaan . 25 iemintaan -domestik tikar ' " '!ton 1DDTK 26 1 ~ermintaandomestik lampit iton WLP 27 LPerrnintaan domestik kursi 28 1 PHfT-lintaanmlestik'meubel L.k-jwB-29 1 ~errnintaandornestik keraniana iton .-.. 20 ,,
1
t
I
i
:
b. f enawaran Darnestik
,,,,
ton
,,,,,,,,,,
,
1 kEEi 1 jstruktuai
stiuktural
Tam 12. tanjutan
I r
1
d. Penawatan
1
Ekspor 1. Tikar
i
No
BIok
1
!
30
I
1
~sptakPemasaran (Variakl Endogan)
1
~stuan
1
I
j
1
IEw?%r=~?a-
i
i
I
W F ~ C f i Y G m i F i i lain ~i
1 1
2. iarnpit
i
j
3. Uursi
,-----,,-.--.---.,,,-.---I.-
1
1- 37
:
j ~ksporlampit total
IXTKJP
]i&ntitast
~XTK /XLPJP [XLPKO XLPML
lidentitas
,AI
I~XTKHK ]stnrktural IXTKNL lidentitas
kepor &,
j
1 I
~entuk Persamaan i
WOW
j
ti kar ke Hongkong -7i;in + 1 32 JEksprtikar ke nqara lain 1 33 IEkspar tikar total )ton / 34 €kspor lam,p&eJg~-, A t o n i 35 I Ekspor lampit ke Korea SeIatsn ;ton
I
/ I
i
lidentitas ! ]st~ktuml identitas identitas '
i i
1 1
4. Meubel
jton /tun XMWP l~titas K~--'-'----
PO--^
'Eks r meubl ke Jepang i ~ i ~ krneubel s ~ kerAS I 42
,,,,
mn~ strui;
-"
I
5. Keranjang i
meubel ke nqara lain "-$%--I?r@s6r -
'ton
iton
i
1
iton
I
! 48........... I E ~ skeranjang ~ --- ke negara lain *!ton -T__..............---" ; 49 Ekspor keranjang total ton ;XKR 50 [ttar 2a dornestik tikar ---.io R x q n I H D ~ K L
; :i
T i 8 T lidentitas --IXMB lidentitas NKRJP lidentitas iX K M S 1struktural
--,A,-
1 45 I Ekspor meubI total
e. Harga Dornesiik
. . i -
",
,,,,,-.A,,,.
lidentitas
/struktural
1 51 1 Harga domestik tarnpit
J
7
I
-"-
kursi ir7 53 I Hama dornestik meukl ! 54 Harga darnestik keranjartg ".A,."
,
j
,,,,,,,,
A-,.;
:+..A52 i t 4 a a domestik
I
4
:rbRoltan IHDMB !struktural 1 rb ~ ~ l two R n ---\stnlktuTl i I I
T"'-^"L""-
i f, Harga Eskpor: i I i.Tikar 1 5 5 /~a~aekswrtikarke'~epang!US$Iton iHXTlClP \stmktural --j j Harga & k s pr tikar keHonpkong U S....$iton HXTKHU 'siruktuml ..... .,.,---.,.-"""A 1 57 i Harga ekspar tikar rat32 US$Iton HXTK stnrkturai I I 2. Lampit 58 +! H a ~ e -.k s q oiamgit r ke J e g ~ g ~ - , , , U S $ @ ~ - AP~ X Astru L ~ktural .......... j ____I! i 59-...-IHa~aeks~ortampitkeKoreaS ...... .-*XI.. ... . -- US$lton..--I...--:HXtPKO ..... - .......... lstruktural -I i SO jHarga ekspor lampit rata2 US $/ton ;HXLP jstrukturai j i 3. Kursi 6 1 i ~ a i g a e k s p o i k-u i s i k e J e ~ g US$iton . . - . . - v . . . . . . . _ _ . _ . . - - .IHxKSJP -.---~-I___^_ 'stnrktural : I I 62 iMama eksrsor kursi ke AS :US$/ton iHXKSAS istruktuwl i *-+ .,-.--..-..-A -.3 63 Harga ekspor kursi rah2 US$/ton HXKS
--Ls I
fu-
,,
-"
-, , -,
L-,,,,,,,,,,,,,
, ,A
5. Keranjang
,
-
...
.
.
A
.
:
",...
%.
.l*..-.l."-ll
.-.
..
..
-...--..,I
L
x k -
,,,--
67 Hags ekspor keranjang ke Jepang - US - $/tun -HXKRJP -,stmktural US Enon . HXKRAS -,str~iiiu:al -- - ke . A$ -_ 89 i f a i e ei;sp;?icrmii 6 9 ' ~ a r ~ a e k skeianjang ~-.o i raia2 jon MXKR dniktuial .
A
-
A
US$
.-
-
' !-
4. Impor Rotan jadi 70 11rnnr~ i k aRotan r -----*..... Jeoana dad 71 i lmaar Lam~it Rutan L . " ~nioncsia 7 m r Kursi Rotan i 73 3 l m n r Meubel Rotan "
L
A
-,,,,,,,,LA-,,---"
_ -___ ._ + .-,I-_ ,.I
L--r...r.
.
.
^
-
-
-
.
r
x
r
_
.
-
.
.
-
-
,
u
,
,
,
,
-
-
~
r
^
~ M T K I N 'slmktural .+ IMLPIN mkturai ;MUSIN /struktural MMBiN !struktural
!tan :ton :ton i ton .
.
+"-,
--oo--u-
I
7
"
I
i
,
i
~ o t a nJadi
Jepang dari lndanasia 6. Penyerapan Tenaa Kerja
dan Pungutan (IHH) Roan
!04
: ~ n y a a p am nag. ke@ pala YII omQ L
-
~
,
,
,
,
-
4 -,FMB TIKS
lidentitas 1 ~dent~tas i identitas
7-7
i 05 Penyerapan tenaga ke@ pada QMB j q86 hyY e r a p a n tenqa 14s pads M(R a r a n p TKKR -' 87 I Penyerakan tm_a ire$? total ;orang- I TKT ,identit& ~ u n i i t a nW r o t a r i i : ~ a u t a ~IHHRM lidentitas ------,.,--u,,,,,,,,,
-.,-
+-
,
k8%7 t
)
"
!
Notasi variabei yang diawali dengan 'Inn,artinya variabd tersebut disusun dalarn bentuk "iogn dengan bilangan dasar 'e", sehingga untuk kemuan sirnuiasi, maka varibel tersebut haws diantifogkan dulu dalarn kntuk "exp(in.,. )* Setanjutnya untuk mengetahui mdel secara kbih rinci dart operasional pada model pdagangan rotan Indonesia tersebut, disajikan sebagai berikut :
52.1, BiakRotan FAtantaft Dalarn penyusunan madel perdagangan rotan untuk Wok rotan mentah ini, tujuan negara
ekspor tidak dianalsisi secam te~endiri,&n@n prtimbangan karma rnulai akftir tahun 1986 kegiatan ekspor mtan rnentah tersebut sudah dilarang, sehingga mulai awal tahun t 987 kegiatan ekspor rotan merrtah sudah tidak ada lagi kecuaii yang tidak
rwmi (ilegalj atau untuk tujuan
kemanusiaan rnaupun sosiat. Adapun furmulastsi model perdagangan rotan rnentah tersebut
j,
PmduksiRotan Mentah QRMt = a11 HPRMt + a12 IHHt + a13 DRMt + a94 QRMtd + U1...................................... (03)
Nilai parameter dugaan yang diharapkan:
a14 >0; al2,a13cO; O.ca?3<1
K@f~a?~a#: Penjelasan mengenai notasi variabel yang ada di sebelah kIri sernua petsarnaan s ~ a r Iengkap 8 bisa dDihat
'5'
(vatiabl endogen) untuk
ma Tabel12 (Stnlktur Model) di atas dengan
urntan y a y sudah disesuaikan dengan model operasionainya, sedangkan penjeiasan secara singkat bisa dilihat dibawah setelah penulism m&l
operasionai. Sementara itu penjelasan
untuk variakl yang ada di sebelah Iranan "rn(variabel penjetas dan atau variabel eksogen)
disajikan di bawah setalah pgnulsan madel aperasional ini. 2. Permintaan Dommtik Rotan Mentah
Nilai parameter dugaan yang diharapkan:
a33 DRM +a34 TRt + a35 InXRMt-r + U3.,....................................................... (031 XRM
= exp(lnXRM)
Nilai parameter dugaan yang diharapkan:
4. Pamintaan Rotan Meritah Unrecorded (Penyefundupan)
DRMU
-
expjlnDRMUj
Nilai parameter dugaan yang diharapkan: a41, a42 > 0; Q < a44 < 1 5. Pellawaran Damestik Rotan Mentah
SDRMt -QRMt-XRMt-ORMUt ........... 6. Harga Domastik Rotan Mefitah HDRWlt = a51 SDRMlt + a62 HDRJct + a
DRMt + a64 InSRt + a65 UDRMEI + U6 .......(a6)
Nilai kmfien regresi yang diharapkan:
ASf .:O; a52>0; a 6 3 ~ 0 ;; O
8, Harga Ekspr Rotan Mentah
HXRMt = a80 i- a81 XRMt + a82 DRMt + Nilai kmfien regresi yang diharapkan: a81 < 0; a82 > 0; ; 0 a83 1 5.2.2 Blok Rc Seprii halnya pada ratan mentah, pada I
I Setengah Jadi
jagangan ratan setengah jadi ini kegiatan
ekaspor rotan setefigah jadi juga tidak dibedaki krdasarkan tujuan negara ekspor, dengan pertirnhngan karma mutai pertengahantahur
B8, kegiatan ekspor rotan setengah jadi sudah
tidak ada lagi. FormuIasi model prdagangan rc
3
9, PFoduksi W a n Stengah Jadi
URSt
-
a9Q -t- a9 1 HDRSt-j + a92 H DR!
Milai parameter dugaan yang diharapkan: 393 > C;
a92 < 0; 0 .r a93 < 1
setengah jadi tersebut adaiah:
40. Permintaan DMnestik Ratan Mentah
Nilai parameter dugaan yang diharapkan:
a101 > 0; 0 .c at02 < t 11, Ekspor Rotan Stengafr Jadi InXRSt = a4 10 4a l ?l ((HXRSiEXCRIi'4d
al12 (QRSdQRStj) + af ? 3 DRI XRSt
= exp(lnXRSj
Nlai parameter dugaan yang diherapkan:
a l l f >O; al12<0; a113<0; O < a I f 4 < 1 12, Penawaran Domestik Rotan Setengah Jadi SDRSt
= QRSt- XRSt ..................................... . ..... . ................................. I121
13, Harga Domststik Rotan Setengah Jadi
HDRSt = a130 + a131 (DDRSt - DDRS~I) + a132 HDRMt+r+ a133 DRSt + a134 HDRSct + U13,........................................................................................ (13) Nilai parameter dugaan yang diharapkan:
a131 >0; a132>Q; a133
= a140
+ a"t1
XRSt-t + a142 ORSt + a143 HXRSt-t + U14 ....................... ..,. (14)
Nilai pawmeter dugaan yang diharapkan: a141 < 0; a142 < 0; 0 < a143 < 1
5,Z.J. Blok Rotan Jadi 5.2.3.1. Sub Hok Produksi
t 5. Pmduksi Tikar Rotan Dalarn mudel produksi tikar mtan ini, produk lampit rnerupakan barang substitusinya sshingga apabila trarga p d u k lampit meningkat, maka produksi tikar mtan menajdi turun dan berlaku sebaliknya. Oleh karena itu nilai kwfisien harga domestik lampit (HULPJ hams bertanda
Niiai parameter dugaan yang diharapkan: at51 > Q ; a 1 5 2 ~ 0 ;a153cQ; sl%>0; O e a 1 5 5 ~ 1
QLPt
= at61 HXLPt + a162 INRTINt + a1'63 DRMt + a164 QLPtl + Ut6 ......................(16)
Nilai parameter dktgaan yang diharapkan:
a161 >0; a 1 6 2 ~ 0 ; a163>0; Q ~ a 1 6 4 c 1 FProcfuksiKursi Rotan QKSt
= a171 (HDKSt.HDRM9 +a172 INRTlNt + a173 DRSt + a174 QKSt.1 + UI"T......( 17)
Nifaiparameter dugaan yang diharapkan:
a171 >0; at72<0; a17320; 0 c a l 7 4 < 1 18. Produksi Meubef Rotan QMBt
= a181 (WDMBYHDRMS + at82 tNRTtNt + a183 DRMt + a184 TR +
a185 QMBtt. + U18 . ............... . . ,., .............. Nilai parameter dugaan yang diharapkan:
a181 > C ; a1823; O
.
8)
39. Pduksi Keranjang Rotan
QKR
=~~~IHDKR~+~~~~(HDRS~-HDF~S~+I)+~~~~~MRTIN~+~~~ 3195 QKRt-I + U19 ......................................................................................... 119)
Nilai parametor dugaan y ang diharapkan:
a191 > 0; a?92 < 0; a193 < 0; a194 > 0; 0 < a195 < 1 5.2.3.2. Sub Hok Penawaran Domestik
20. Penawaran Domestik Tikar Rutan SDTKt
= QTKt - XTKt ...................................................................................................... (20)
21. Pewaran Domestik Lampit Rotan
SDLPt
=UP[-XLPt...................................................................................................... I24 1
22. Pewaran Dornestik Kursi Rotan SDKSt
= QKSt- XKSt ..................................................................................................... (22)
23. Pewaran Dornestik Meubel Rotan SDMBt
-
QMBt - XMBt ......................... ................................................................ ...( 23)
24. Pewaran Domestik Keranjang Rotan SDKRt
.
QKRt - XKRt .........................
................................................................... (24)
5.2.3.3. Sub Blok Pmintaan Dornestik 25. Pemintaan Oomestik Tikar Rotan DOT&
-
a250 + a251 WOTKtt + a252
INt+,+ a253 C3DTKt.l
......................... f 25)
+ U25
Niiai parameter dugaan yang diharapkan:
a251 < 0; a252 > 0; 0 < a253 < 4
26. Pemintaan D~mestikLaampit Rotan DDLPt
=a260 +a261 WDLPt+a262 a264 UDLPt.3 + 1126 ............
+ a263 (GDP1NtfGDPINt.t) +
.................................................................. (26)
Nilai parameter dugaan yang dihawpkan:
a261 < 0; a262 > 0; a263 > 0; 0 < a264 < I
27. Permintaan Domestik Kursi Rotan DDKSt
= a271 (HDKSdHDKSt-t) + a272 GDPt Nt + a273 DDKStt + U27 .+,...,,..,.,,,.,+,,
.,
(27)
Nilai parameter dugaan p n g diharapkan: a271 < 0; a272 > 0; 0 < a273 < 1
28. Permintaan Domestik h u b e l Rotan ODMBt = a280
+ a281 HDMBt +. a282 GDPlNt + a283 InTRt + a234
OOMBt+t + U28 ....,.( 28)
Nlai parameter dugaan yang diharapkan: a281 < 0; a282 > 0; 0 < a284 c 1 29, Permintaan Domestik branjang Roan DOKRt
-
a290
4
a291 (HDKRt-H-IDKRkljt 4 a232 (GDPIN~-GDP/N~I) + a293 hTRt +
a294 DDKRt-I +U29ka..,b.+ a.....,.m., , . . ,
,.,a.h,~.a,a,,,,a,,,La,.aa=,+b,,.++,,+a+.,,,,,,,+~..bba,,a,+,
(29)
Mitai parameter dugaan yang diharapkan: a291 < 0; a292 > 0; 0 < a294 < I 5.2.3,4.
Sub Blok Penawaran Ekspor
30. Penawaran E k s p Tikar Rotan ke Jepang Untuk mdet penawatan ekspor tikar rotan ke Jegang ini, oieh karena volume tikar rotan yang
diekspor Indonesia ke Jepang adalah sama dengan volume tikar rotan yang diimpor oleh Jepang daFi lndanesia Uika tdak x l a gangguan) juga karena dalam model ini ingin diketahui adanya perukhan dalarn model impor Jepang agar bisa ditangkap oleh kinerja ekspar Indonesia, maka
model ekspor produk rotan Indonesia ke Jepang yang meliputi pfaduk: tikar, lampit, kufsi, rneubef, clan keranjang rutan dibuat pefsarnaan identitas; sdangkan model irnpornya sendiri dibuat
38. Ekspor Kusi Rotan ke Amefika Serikat XKSASt
391 ((HXKSASi'EXCRf NBli000)
a393 XKSAStj .t U39............... Nilai parameter dugaan yang diharapkan:
a391 < 0; a392 > 0; 0 K a393 1 40. Ekspr Kursi Rotan k6 Negara Lain XKSMt = QKSt - DDKSt - XKSJPt - XKSI
41. Ekspor Kursi Rotan Total XKSt
= XKSJPt + XKSASt + XKSNLt +
42. Ekspor Meubel Rotan ke Jepang XMBJPt = MMBiNt....................................
43, Ekspar M e u t i Rotan ke Amdka Serikat XMBASt = a430
-i-
a434 HXMBASt + a432
a434 XMBASt.t + U43 ............. Nitai parameter dugaan yang diharapkan: a431 > 0; a432 > 0; a433 > 0; 0 < a434 <
44. Eksspor Meukl Rotan ka Negara Lain XMBNh = QMBt - DDMBt - XMBJPt - XMI
45. Ekspor Meubel Ratan Total
XMBt
= XMBJR + XMBASt + XMBMt.,
46. Ekspor Kemnjang Rotan Ke Jepang XKRJPt = MKRINt..........., ......................
47. Ekspor Kerartjang Rutan ke Amerika Serik
XKRASt
a471 (HXKRAS~I*EXCRIN~-I a474 XKRAS~-I+ ~ 4,,.,. 7 ,,..,
a472 (QKFit-QKRt.1) + a473 TRt 4
-1-
................................................................... (471
Nilai parameter dugaan yang diharapkan: a471 >0; a472>0; 0 < a 4 7 4 ~1
48, Ekspar kranjang Rotan ke Negara Lain XKRNta = QKR - DPKRt - XrnJPt - X
...............................................*.................. (48)
49. Ekspor Keranjang Rotan Total XKRt
= XKRJPt + XKMSt + XKRN
.................................................................. (49)
5,2.3,5* Sub BIok Harga E)orne&ik
50. Harga Damastik Tikar Rutan HDTKt
= a500
+ a501 SDTKcr + a
t.j
+ a503 HXTKt-j + U5Q .......................... (50)
Nitai parameter dugaan yang diharapkan:
a501 < 0; a502 3 0; a503 r 0 51, Harga Domestik Lampit Rotan
MDLPt
= a51IODLPt.1 -c a512 HD
3 HXLPt 4 5 1................................ , .......(51)
Niiai parameter dugaan yang dihampkan: a 5 l l > 0; a512 > 0; a513 >I3
52. Harga Darnestik Kursi Rotan HDKSt = a521 DOKSt .1- a522 HU
XKSn +Us2 .......................................... (52)
Niiai parameter dugaan yang diharapkan: a52j > 0; a522 3 0; a523 > O 53. Harga Dornestik Meubet Rotan Hi3MBt = a531 DOM& + a532 H
XM t 3 + a534 'THt + U53 ......................... 63)
Nilai parameter dugaan yang diharapkan: a531 > 0; a532 > 0; a533 > 0
54. Harga Dornestik Kefanjang Rotan t-iDKR t = a541 DDKRr + a542 HDRSt-9 + Nilai parameter dugaan yang diharapkan: a541 > 0; a542 > 0; a543 > 0; 0 < aM4 <
5.2.3.6. Sub Blok Harga Ekspor
55.Harga Ekspor Tikar Rotan ke Jepang HXTKJPt = 6 5 0 +a551 (XTKJPt- XTKJF Nilai parameter dugaan yang diharapkan: a551 < 0;a552 > 0; 0 < a553 c f 56. H a ~ Ekspar a Tikar Rotan ke Hongkong
HXPKHKt = a560
-i-
a561 XTKHKt -+ a562
Nilai parameter dugaan yang diharapkan: 3561 <0; afi62>0; O
HXTKt
= a570 + a571 (XTKt - XTKt.1)
-
Nilai parameter dugaan yang diharapkan: a571 < 0; a572 > 0; 0 < a573 < 1
58. Harga Eskpr Lampit Rotan ke Jepang
HXLPJPt = a580
+ a581 XLPJPt-I + a582
Nilai parameter dugaan yang diharapkan:
a581 < 0; a582 > Q
59. Harga Ekspor Lampit Ratan ke Korea Seiatan WXLPKOt = a591 XLPKQ-I + a592 HXLPt
TRt i- a594 HXLPKQ-I + U59.,.,,...,.,.,..(591
Plilai parameter dugaan yang diharapkan:
a581 < 0; a592 > 0; 0 < a594 t 60. Warga Ekspor Lampit Rotan Rats-rata I-fXLPt
= a6Oj XLRj + a602 MtP1Nt +
w)
TRt + a604 HXLPGIa- U6Q .....,.,,....,,.,...
Nilai paramet~rdugaan yang diharapkan: a601<0; a602z0; O < a 6 0 4 < 7 61, Harga Ekspor Kursi Rotan ke Jepang WXKSjPt
-1-&11 {XKSJPt-XUS
612 HXKSt + a64 3 HXKSPt+j+ U61 ...I 611
Nilai parameter dugaan jrang diharapkan: a611 <0;a6?2>0; O
62, Harga Ekspor Kursi Roian ke AmeFika Ss HXKSASt = a621 (XKSASt - XKSASt.,)
+4 22 HXKSt + a623 HXK5ASt4 + U62,............162)
Niiai parameter dugaan yang diharapkan: a52t < 0; a622 r 0; O < a623 ? 63. Harga Ekscspor Kursi Rotan Ratarata
HXKSt
= a631 XKSt + a632 TRt + a633 HXKSt.t + U63,,....,,+.,, .,.....................
. .,,,.....,,
Fdilai parameter dugaan yang diharapkan:
a631 < 0; 0 < a633 < 1
64. Harga Ekspor Meubl Ratan ka Jepang
HXMBJPt = a641 XMBJPt + a642 (HXMBt - HXM0tl)t + a643 lnTRt + a644 HXMBJPtq -+ US4 .,.........,., .,,..., .....,......,,,. ............,*.......*........ .,,....+t 64) ,**.
Milai parameter dugaan yang diharapkan: a641 < 0; a642 > 0;
O < a644 < I
65.Harga Ekspr Meubei Ratan ke Anierika Se HXMBASt
-- a65f XMBASt-j .t a652 HXWABt
Nilai parameter dugaan yang diharapkan:
a651 < 0;a652 > 0 66, Harga Ekspor Mwbl Rotan Rata-rat3 HXMBt
= a661 XMBt + a662 TRt + a663
Nilai parameter dugaan yang diharapkan: a661 <0; O c & 6 3 < 1
67, Harga Ekspor Keranjang Ratan ke Jepang HXKRJPt = a671 XKRJPt + a672 (HXKRt -
a674 HXKNR-I 467.., ,.+..,, ,,. Nilai parameter dugaan yang diharapkan:
a671 < 0; a672 > 0; O < a674 < 1 68. Harga Ekspar Karanjang Rotan ke Amtarika
!rikat
HXKRASt = a681 (XKRASt - XKRAS-4) + i I2 HXKRt + $83 HXKRAShj + U68.............(68) Nilai parameter dugaan yang diharapkan:
a681 < 0; a682 > 0; 0 a683 < t
69, Harga Ekswr Keranjang Rotan Rata-rata HXKRt
= a691 XKRt + a692 lnTRt + a69
Nilai parameter dugaan yang diharapican:
a691 0; 0 < a693 < 1
5.2A. Bldr lmpor Rotan %ad! Jepang dari Indonesia
70.Impor Tikar Rutan oleh Jepang dari Indonesia InMTKlNt = a701 fMMTKINt"(4 + TWKJ
a7U4 I~MTKIN~-I + U7O ....... MTKlNt
) +a702 HMWti4t + a703 GDWPkr +
.
...................................... . * . . '
G4'
= exp (inMTKINt)
Nilai pamator dugaan yang diharapkan:
a701 < 0; a702 > 0; am3 > 0;O < a704 71. Impor tampit Rotan OMJepang dari Ind MtPINt
= a71l(HMLPlMt "(1 + TMLPJPdf00))+ a7f 2 HMLPCHct +
a713 (GDPJPt-GDPJRI)
J-
MtPlPlkr +U?l................
,..., ............
f71)
Nilai parameter dugan yang diharapkan: a711 0; a713>0; O
=a?21(UMKSINt*fi+TMKSPd100))+a?22MKSNt+a723EXCRJPt+ a724 GDPJPt
+
a725 TRt +
KSIN~I+ UT2 ......,......,.,.*+,.
f 72)
Nil& parametar dugaan yang diharapkan: a721 0; 21722 < 0; a723 < 0; a724 > 0;
73. impor MwM Rutan okh Jepang dad lndon MMBlNt
= a730 +a731 (HMMBINt'(1 a733 GDPJPt + a734 MMBIN
Nilai pararoeter dugaan yang diharapkan: a731 < 0; a732 r 0; a733 > 0; O < a734 < 1
00)) + a732 MMBCHt +
U73 ........................................................
(73)
74.Impor K m j a n g Rotan deh Jtapang dari Indonesia MKRfNt
= a741 (HMKRINt *"( + TMKNPd100)f + a742 EDPJPt +a743 EXCRIPt + a744 MKRINM +U74 ................................................................................. ++...(74)
Nilai parawer dugaan yang diharapkm:
a741 0; a742 > 0; a743 < 0; 0 < a744 < t
525. 8lok Harp Impor bta JaaNt &pang
&ti
Indonda
'15. Harga fmpor Tikar Rotan J q n g dai fndomia InHMTKtNt = a750
.t
a751 HXTW Pt + a752 HMTKWt a753 EXCRjPt + U75................. J-
HMTKINt = exp ftnHMTKlNS Nilai pmmet0f dugaan yang diharapkm:
a754 > 0; a752 > 0; a753 > 0; O < a704 < I
76.Harga Impor bmprt Rotan Japang dari Indonesia HMLPINt = a760 + a761 f HXLPJPt* EXCMPd3000) + a762 HMLPCtlt + a763 tnTRt + a764 HMLPlNtq + U76 .................................................................................
(76)
Nilai parameter dugaan yang diharapkan: a761 > 0; a762 > 0; 0 < a764 < 1 77,Harga Impor Kursi Rotan Jepang dati fndomia
HMKSiNt = a770 + $7'1 fHXKsJPt * EXCMPdIOQO) + a n 2 HMKSPHt + a773 HMKSIMcr + U77 ...................................,..............................................
(77)
Niiai parametsr dugaan yang diharapkan: 8'171 > 0; a772 > 0; 0 c a773 < I
78. Harga lmmr Meubl Rotan Jepang daFi indanesia HlWMBiNt = a780 + a781 HXMMPt-3 + a782 HMMBCHt + a783 (EXCRIPdEXCWPt_l)+
a784 HMMBINtm,+ 1378....................,......+......,,.,,,. ...................................... (78) j.
Nilai parameter dugaan yang difiarapkan: a781 > 0; a782 > 0; a783 > 0; 0 < a784 < 1
79.Harga Impor Keranjang Rotan Jepang dari Indonesia HMKRINt =a79'91 HXKRJPt-t +a732 EXCWPt-1-a793HMKR1Nt.t +U79 ...................... . (79) Nilai parameter dugaan yang diharapkan: a791 > 0; a792 > 0; O < a793 < 1
5.26. Blok Penyerapan Tenago Kwja dan Pungutan Rotan
80. Penyerapan tenaga Keja Pada f"raduksi Rotan Mentah TKRMt
= 19.96 QRM84U........................................................................................... .
81. Panp p a r r tenaga Keija Pada Produksi Robn Setengah Jarfi TKRSt
=10*QRS$240.................... ..........
.......................................................... tall
82.Penywapan Tenaga Kaia Pada Industri Tikar Rotan TKTKt
=411,77*QTKQ40.......................................................................................... (82)
83,Penyerapan Tenaga Kerja Pacia lndustri Lampit Ratan TKLPt
= 333.33 * QLPf40...........................,.................................................................(83)
84, Penyerapan Teflaga Kerja Pada Industri Kumi Rotan TKKSt
= 4UO " QKS84O...................................
(81c)
85, Penyerapan Tenaga Kerja Pada lrrdustri Meubel Rotan
TKMBt
-
500 * QM0&40 ....................................
........................................... (85)
86. Penyerapan Tenaga Kej a Pada Idustri Keranjang Rotan
TKKRt
= 266,67*QKW40...............,,.,,,....,,
..............................................................(86)
$8, Pungutan iHH Rotan (dalam juta Rp)
Keterangan untuk biok tonaga kerja dan pun{ tan rutan: A n g b konstatlta (parameter) menunjukka jumlah HW (had ofang kwjaj yang dihtuhkan untuk mernproduksi satu ton pada masing lasing jmis kamoditi robn r
240 rnenunjukkan jumlah hari k@a efektif alam satu tahun Penyerapantenaga keja dalam satuan or ~gdm datarn hitutlgan &Run Karena ppoduksi rotan mentah (QRM) dalz r satuan ton (lOOO Kg), sedangkm tarif fHH ratan dalam satuan RpIKg, maka untuk m ~entukacanbesamya pungutan rotan, tarif IHH fatan hams dikacalikan dengan 1000.
K~ieranganTambahan : Semua harga yang krkaitan dengan pa konsumen Indonesia (1990 = t 00). semua harga yang brkaitan dengan pasar nternasional dicleflasi dengan i W s harga &por Indomia (1990-1 00). Semua harga yang brkaitan dengm pas% npr dedeffasi dengan indek harga konsurnen negara bersangkutan (1 9904 00). Kerterangansingkat untuk varQabdmdogen I s elah kiri *-* ) :
Huruf prtarna dan humf pertarna setatah In (lug) lari kiri : a D = pmintaan Dua hunrf terakhir dan atau dua Rumf saling beq
)(ode negara, 2 huruf terakhir :
IN = Indonesia JP = Jepatlg AS = Amerika Serikat KO = Korea %latan
-
WK = Hongkor CH China PH = Phifins NL =Negara
Dua huruf pedama dari kiri : DD = pemintaan domestik SD = penawamn domestik HP = harga di Gagitat @ta.ni HI3 = harga domestik
HX
-
harga eli
HM = harga in 1°K penyera
Keterangan untuk Variabd Penjafas (set3elah W m '=3 : t
= tahun t
tl
= tahun wbelumnya (lag satu tahun yang laiu)
U
TR lnTR DRM
DRS IHI-l InDRMU EXCRfM
EXCRJP INRTtN GDPlN GDPJP MKSML MMBCH HOW HMTKCH HM KSPI-I HMMSCH NMLPCH
= faktor kesalahan (ermr) = trend, bhun 4977 -1 dan tahun 1997 = 21 = iog(TR) dengan dasaf bilangan darn, e (=2,7182) = dummy larangan ekspar rotan rnentah (RM) DRM = 1, ada larangan; ORM = 0,tak ada larangan = dummy larangan akspor ratan setangah jadi (RS) DRS = 7, &a larangan; DRS 0,tak ada larangan = iuran hasil hutan rotan (RplKg) = permintan ratan mentah tak termtat (penyelundupn) &lam bntuk fog = nilai tukax Rp terhadap $ US (RpIUs $1 = nilai tukar Yen teftradap $ US (Yews$) = suku bunga pinjaman Bank Nasianal (%Ah) = pendapatan per kapita Indomia (rb Rplkapita) = pendamtan per kapita Jepang (rb Yenkapita) = impor kursi jepang dari negara lain (ton) = impor meubd jepang dari China (ton) = harga domtik #tan jadi, cfalam Mtuk agregat (rb Rpitolt) = harga impor tikar Jepang dari China (rbYenhm) = harga impar kursi &pang dari Ptiilipina (rb Yeniton) = harga irnpor meubel Jepang dari China jrb Yeniton) = harga irnpor lampit Jepang dari China (rb Yenhun)
W e i ekonometrika perdagangan rotan Indonesia ini tetdiri dari 88 mamaan, yaitu 56 persamaan shktural (behavioral) dan 32 petsarnaan identitas definition&. M e t terdifi dari 88
variabel endogen, 30 variatx31 taxagan, dan 56 variabei lag endogen, sehingga ada 86 variakl predetermined. ldentifikasi model dilakukan sebIurn melakukan estirnasi dan diperlukan untuk menentukan metode stimasi yang akan dilakukan. Jika suakt pefsarnaan (model) mars keseluruhan "under idmtiffed", maka tidak satupun teknik ekonomeirika yang dapat dilakukan untuk mengrastirnasi,.
parametemya. Jika persarnaan (madel) "exactly identified*, maka teknik yaw paling tepat digunakan dalah Indirect Least Squares (ILS), sedangkan jika "OverIdentiW, maka berbagai
taknik dam dilakukan, seperti: Two Stage tea& Squares (2 SLS), Three Stage Least Squares (3 SLS)dan Maximum Likelihood Method, yang meliputi Limited Intomation Maximum likelihaod
(LlML) maupun Full Information Mutaximum Likelihood (FIML). Idenfifikasi terhadap madel dirnaksucfkan untok rnengevaluasi apakah model yang clihbangun dapat diduga satau tidak. Modat dapat diduga jik memenuhi krfteria identifikasi. Syarat kehantsan
(necessarj condition) atau
order condition suatu modet dapat diidentifikasi apatila mexnmuhi kfitetia :
(G - g)
+
(K - k)
> fG
-
I); rttau dapat dimwhanakan menjadi :
w - w 2 (g - 11 dirnana :
G = jurnlah variabel endogen dalam mocid [sistm) g = jurniah variabd emfogan dalam parsamaan yang akan diidentiftkasi
K = jumlah variabel predetermined dalam mdd k = jumlah variatwl pdetemined dalam garsamaan y a y akan diidenMkasi Jika :
(K- k) < (g - I), maka persamaan tea&& under idhantifigd. (K - k) = (g - I), maka parsamaan tersebut exactly idantitled.
(K - i()
> jg - 41, maka prsarnaan tersebut over identified.
Bedasarkan hasil identifikasi, maka s m u a persarnaan di atas adalah 'over identifiM. 5.32, Estlmasi k d d dan Validmi hdd. 5,3.2.9. EstTmasi Modd
Karona salumh prarsamaan yang diidentifikasi (dispesifikasij adalah over identifid, maka penggunaan its tidak akan mernkrikan esltimasi parameter stntktuml yang unik. Metode ,C
Ordinary Least Squares (OLS) juga Wak dapat dgunakan, karena akan rnemkrikan hasii'
estimasi yang bias dan tidak kansisten. Umumnya metode 3 StS akan mebsfikan hasil estimasi
yang eflsien s m r a asymptotis clari pada matode 2 SLS, tetapi metode 3 SLS sangat sensitif
terhadap perubahan dalam spsesifikasi. Jika &a satu pubahan spesifikssi pada salah satu persamaan dalam sistern, maka akan mempengamhi m u a estimasi pararnetarnya. Selain itu metode 3 SLS msrnedukan data sampel lebih bsar dafipada metode 2 SLS, jika semua
patarnetarnya akan diestimasi pad8 waktu yang sama (Sinaga, 1389), bngan memwrtimbangkan ketersediaan data sarnpef dan kecemungkinatr adanya respesifikasi modet untuk altematif anatisis simulasi kebijakm, dafam studi ini digunakan met& 2
SLS untuk rnengestimasi parameter stnrktural dari model yang dispasiiikasikan. B~rbbagaistudi Monte Cario menunjukkan bhwa metode 2 SLS adaiah konsist~ndan efisien secara asymptotis
sarta paling robust jkekar). Disamping itu telah diterirna sebagai pendeltatan persamaan tunggat yang paling penting untuk mengestimasi
m W yang over identified dan menggambarkan
pemakaian yang M i h urnurn,
Dsllam proses estimasi parameter, seringkali dihadapkan fmla kesulitan dalam menyesuaiican tanda (sign) pararneternya dengan logika ekonorni. Adanya kesulitan ini salah
satunya cfisababkan oleh &any3 multicallinwrity diantrara varibd penidas (explanatory variables), oieh kamna itu perfu di antisipasi tertebih dahulu, SalaR safu alat analisis yang
rnampu rnengatasi adanya pernasalahan tersebut adalah Analsis )(ompen Utarna (Principle Component Analysis). Analisis komponen utarna dilakukan dengan cam rnentmnsformasi varialbel asal ke variabd barn p n g tidak saling bericorelasi dengan jumlah varibd barn tebih sedikit
dibanding variabel asainya. bngan dihilangkannnya korelasi diantara variabet penjeias, maka estimasi paramater yang dihasilkan akan rnenjadi lebih valid (Gasgersz, 1991).
53.2.3, VaiSdtrsi Model
Untuk mengetahui apakah model yang digunakan dapat rnenceritakan kernbali kejadian-
kejadian ekormmi selama periode sttrnpel clangan k i k atau mengfiasilkan nifai-nilai ramafan untuk peubah-pu bah endogennya tidak jau h trerbeda dengan nilai-nilai aktuaf nya, maka perlu dilakukan validmi. %lain itu dari hasil validasi ini akan dapat ditetltukan apakah mdel yang
diformulasikan m k ugtuk aplikasi yang diharapkan, Mefalui suimulasi m M sdsrna p&xle waktu yang dispesifikasi, perbandingan antara dab seri aktua! dengan dab sari yang disimulasi
untuk masing-masing variaM endogen dapat memkrihn uji vaiidasi model yang bermanfaat, .
Analisis perfumance madel dapat ditakukan m r a grafts rnaupun statistik. Untuk analisis
statistik digunakan niiai MAP€ (Mean Absolute Pmcent E m ) , dan nil& RMSPE (Root Mean Square P m t Emr)dan nilai U Theil. Semakin kecil nilai MAP€ at= RMSPE yang dihasilkan
rnenunjukkan madel tersebut semakin baik (mendekati kondisi aktualnya); damikian pula untuk
-
nilai U Theii, semakin kecil nilai U Theil yang dihasilkan juga akan samakin baik. Jika nil& U 0 pandugaan rnodalnya sernfluma (sedikitpun tak ferjadi error tm yang sistematis) dan jika nilai U = 1 pendugitan mdelnya bersifat naif, Adapun fwmulasi untuk masing-masing kriteria validasi tersebut adalah: T
MAPE = 1IT C
[rs -qa]x f 00% rp
........,,,....,.....................,,n.4+~.,,...+~b.+.~...,,, (5.1)
dimana: Y:
= nilai simulasi variabel Yt
Y:
= nilai aktual peubah YL
T
= periode sirnulasi
Untuk mengevaluasi apakah mudel mernberikan respans yang rnasuk
aka4 tertradap
penrbahan-perubahan dari satu atau lebih nlai hrariabel eksogen (rnisal kebijakan rnakm) terhitdap
variabel endogen di datarn model, maka pedu dilekukan sirnuiasi model untuk dapat menerangkan dinamika pefdagangan rotan dan produk rotan Indonesia di pasar domestik, pasar ekspur dan
pasar Jepang; baik pada sisi produksi, penawakan, harga maupun sisi permintaannyaa Menurut Pindyck dan Rubinfeld (1991), tujuan sirnulasi model pada dasamya addah untuk
(31
mengwaluasi kebijakan pada masa tampau, dart (2) rnernbuat perarnalan pada masa yang akan
dzatang. Simutasi model dalam peneiitian ini dimeksudkan untuk mengevaluasi alternatif kebijakan dan non kebijakan yang rneliputi 2 (dua) macam periode simualsi, yaitu period6 historis ( ~ r i d e
data: 1987 - 1997) dan periode peramahn (ex-ante) yaitu period$ setelah data (setelah tahun
7997). Sernentara itu kberapa variabet kebijakan dan nan kebijakan yang akan disimuiasi bsetta alasannya adatah sebagai betikut:
a, Pencabutan larangan ekspor rotan rnentah ataupun rotan =tongah jadi (DRM = 0 & DRS = 01,
traik secara terpisah rnaupun secara bersarna-sama. Pertimbangannya adalah dalam era
globalisasi yang mengarah pada isu liberalisasi ini, adanya kebijakan larangan &$par tersebut pada dasarnya akan mendistorsi pasar yang pada giiimnnya akan menghambilt terjadinya
mekanisme pasar ssbagaimana mestinya. Selain itu tujuan awal dari parnberfakuan kebijakan
iamngan &spor tersebut adalah untuk mningkatkan nilai tambah khususnya dafi perdagangan rotan, unfuk itu adanya kebijakan torseht perlu dievaluasi apakah tujuan
tersebut dapat mencapai sasarannya atau tidak jika rnewpai sasarannya apakah tambahan nilai tarnbahnya cukup signifikan atau tidak untuk itu adanya kebijakan tarsabut pedu
dievaluasi swam lebih kornp~hnsifbaik
i produsen, eksportir, konsurntan mauputr dari
manfaat sosial ekonomi lainnya %perti
rapan tenaga kerjannya dan perubahan nilai
pernasarannya.
b. Penurunan atau penghapusan tarif IHH rot Sebenarnya adanya perterapan IHH ro
empakan satu-sahnya surntaer pendapatan
pemerintah dad perdagangan rotan, k
rn prdagangan rotan ini pern&ntafi tidak
rnernungut pajak ekspor produk rota mertingkatkan nilai tambah, apaicah d
rkaitan dengan tujuan p9rnerintah untuk
urunkan atau menghapusan fHH rotan ini
dapat lebih meningkatkan prduksi rotan mntah yang pada gilirannya akan rneningkatkan procluksi rotan jadi karena harga bahan bakunya rnenjadi lebih murah. Untrrk itu kebijakan ini
pedu dievaluasi apakah secara keseturuhan tebih menguntungkan atau mentgikan. c. Devaluasi nilai Rp terhadap $ US
Dengan adanya devaluasi nilai Rp terhadap $ US ini ingin diketahui apakah dengart penerapan devatuasi ini akan dapat rneningkatkan kinerja ekspor khususnya akspor gmduk rotan secara signifikan. Selain itu dengan devaluasr ini juga ingin diketahui bagaimana mekanisme
perubahan scam keseluruhan dalam model prdagangan rotan tersebut.
Besamya
prosmtase devaluasi did~arkanpada rata-rata fluktuasi rnaksimum Rp/$ US selarna period@ data, yaitu sekitar 50 %.
d. Penurunan suku bunga pinjaman Tinggi rendahnya suku bunga pinjaman diduga sangat berdampak pada kinetja industri rotan jdi, Biasanya sernakin tinggi su ku h n g a pinjaman akan sernakin menuninkan kinerjsja industri
mtan jadi, begitu juga sebaliknya semakin rendah suku bunga pinjsman akan semakin meningkatkan kinerja industrinya karena sebagian besar incfustri permtanan ini sdalu
bemubungan dengan Bank dalam ha! pemenuhan biaya oporasionalnya. Untuk itu adanya pnurunan suku bunga pinjaman ingin diketahui apakah akan krdampak swra signifikan
terhadap paningkatan produksi rutan jadi dan bagaimana metranisme secara kewluruhan apabila suku bunga pinjaman diturunkan. Besamya penunlnan suku bungan pinjaman
didasarkan pada rata-rata flkutuasi selarna
ode data, yaitu sekitar 30 %,
e. Depresiasi nilai Yen terttadap $ US.
Dengan adanya depresiasi niali Yen terh
$ US ini ingin diketaftui bagaimana dampknya
tertradap permintaan impor rotan jadi di J
dan bagaimana dampak simuttannya terutama
terhadap rnekanisrne pasar ekspor dan pasar dalam negeri. Bsarnya depresiasi nilai Yen tertladap $ US ini juga didasarkan pada rata-rata fluktuasi maksimufn selama petide data, yaitu sekitar 20 %. f. Peningkatan GDP Indonesia dan GO? Jepang
seperti telah dikatahui bahwa peranan GDP ini adalah kaitannya dengan tingkat konsumsi.
Sebagai barang normal, jika GDP masyarakat di suatu negara semakin tinggi maka konsurnsirtya terhadap produk rotan jadi jtlga akan sernakin meningkat fsampai batas
iertentu). Untirk iiu dengar1 acIariy6 peniagkatan G2F7 n\asjrarskat Indonesia atali Jcpacg it+
Newton simuiasi modefnya dapat bejalan dengan baik, maka M u m tmtu 'berjalan dengan baik
jika pada model tefsebut diteragakan mtade Gauss-Wdel. Periode simualsi pad8 penetitian ini adalah mutai tahutl 1987 sarnpai 4997 dengan bebrapa pedirnbangan sebagai krikut:
1, Pada periode 198'1 - 1997 blah tejadi baberapa pmbahan kebijakan prdagangan ratan
khususnya rotan mentah dan setengafi jadi, yaitu akhir 1986 (efektif ma1 1987) ada kebijakan
larangan ekspor mian mentan dan pada akhir 1987 (efektif awai 1988) ada kebijakan larangan ekspor rotan setengah jadi, 2, Bedasarkan pada pengadaan datanya, data yang dapat dikumpuikan dan dianalisis pada
petiode tersebut dinPai merupa kan data yang paling representatif. 3. Berdasarkan pada hasii vafidasinya, hasil validasi pada periafe tersebut manunjukkan hasil yang relatif paling baik; sehingga pada psdocie tersebut hasil prscliksi mdelnya dinitai yang
paling rnendekati kondisi aktuainya, Sesuai dengan tujuan penetitian, yaitu untuk menganafisis adanya behagai perubahan kebijakan maupun perubahan non kebijakan Brhadap kineja prdagangan mtan dan pmduk mtan
Indonesia, maka untuk dapat rnenjawab tujuan tersebut pedu dilakukan sirnulasi terfiadap 2
macam perubahan variabef tersebut, yaitu simualsi karma adanya pembahan variahl kebijakan dan simutasi karen adanya perubahan variabel non kebijakan (variabel eksternalj.
a. Simulasi Kabijalran I,Pencabutan larangan ekspr rotan m@ntah(DRM-0) 2. Pencabutan larangan ekspor rotan setengah jadi (DRS-0)
3. brnbinasi butir I dsn 2 4. Penurunan pungutan IHH rotan sehsar 50 % 5, Devaluasi nilai tukar Rp terhadap Dollar AS (RplUS $1 sebessar 50 %
6, Panufunan tingkat suku bunga pinjaman (INRTIN) sebesar 30 5% b. Simulasi Nan Kebijakan (Variabol Eirsterraal) 7, Kertaikan GDP Irrdonesis seksar 10 %
8, Kenaikan GDP Japang seksar 10 %
9. Oevaluasi niiai tukar Yen terhadap Dollar AS (YIUS $) sebesar 20 90
Salah satu tujuan dalarn penetjtian ini adalah menganalisis darnpait berbagai pembahan
kebijakan dan perubahan faktor ekstemal (nun kebijakan) tarhadap kinetja prdagangan rutan dan produk rotan Indonesia. Untuk itu sesuai dengan tujuan tersebut, sirnulasi yang dlaksanakan sedapat mungkin dapat rneramalkan dan menggarnbarkan kifierjz (serctagangan rotan dan pmduk rotan Indonesia pada masa yang akan datang dan sekaligus dapat rneramalkan sscara logis berbagai prubahart pada
kinej a perdagangan rotan tersebut akibat adanya pnrbahan variabel
kebijakan dan non kebijakan.
Bedasarkan mekanisrnenya, jenis sirnulasi yang diterapkan dalam peneitian ini ndalah
simufasi dinamis dengan menerapkan metode solusi Gauss-Seidel sebagairnana yang digunakan
pada sirnulasi historis. Berbagai sirnulasi kebijakan dan non kebijakan yang dibmpkan pada penelitian ini adatah sebagai krikut:
a. Simulasi Kebijakan 10. Pencabutan larangan ekspor rotan mentah (DRM=O)
11. Pencabutan larangan ekspr rotan seterrgah jadi (DRS-0)
12. Kambinasi butir 11 dan 12
33. Penghapusan gungutan IHH rotan 14. Penurunan tingkat suku bunga pinjaman (INRTIN) sebesar 30 %
b. Slmualsi Won Kebljakan (Variabd &sternal) 15, Kenaikan GOP Indonesia sebesar ? 0 K
16, Kenaikan GDP Jepang mksar 10 YO i7. msiepresiasi nilai tukar Yen tehEtdap Dollar AS plUS $1 sebesar 20 O/o
18, Penghapusan tarif impor rotanjadi di J q n g 54, Mdtankme Peramalan B-ai
Variabd Dafam SiimulasI Peramalan (Ex~ante)
Salah satu keunggulan dari model ekometrika adialah dapat rnelakukan pamalan
mengenai fenwnena yang akan terjadi berdasakan nilai-nilaiestiarnsi parameter dari model yang
telah dibangun seblumnya. Sewurn sirnulasi perarnalan dilakukan, terlebih dahulu hams diiakukan pemmalan terhadap bert3agai variabd dalam model untuk periode pernmafanteretentu,
Perarnalan varaibei tersebut mefiputi peramalan variabei eksogen (variabgi yang nilainya tak
ditantukan oieh model) dan peramalan varaibe/ andogen (variabel yang nilainya ditentukan aleh m u ) . Perarnalan vaariabei eksogen dilakukan Secara eksternai, yaitu dilakukan cii luar sistern (di luar model), sedangkan prarnalan variabl endogen dilakukan dengan rnenggunakan satu set
mode! yang blah dibangun sebiumnya. Pmrnalan varaibel eksogen dilakukan dengan rnenggunakan bebrapa metode, sewrti: Metc#e Trend Linear, Kuadratik, Exponential, $-Curve
[Pearl Reed Logistic), Single maupun Double Exponential, Wintefs maupun Arima. Pemiiihan
metode peramalan didasarkan pada tingkat validasi mMelnya (simpangannya) yang dibangun bedasarkan data historis. Sernakin kecil simpangannya, rnaka model (metode)tersebut semakin baik, Model (metode) yang telah dipitih tersebut selanjutnya akan dipakai untuk rnerarnalkan nilai
variakt eksqen pada rnasa yang &an datang. Selain berdasarkan pada tingkat validasinya, pmilihan metode peramalan juga didasarkan pada kelogisan nilai peramatan dan
k~enderungannyasetama periode perarnalan tersebut. Oengan demikian, sekalipun metode
paramaIan yang dipBih rnempunyai tingkat valixfasi yang baik, narnun apabla metode tersebut setelah dipakai untuk meramalkan nitai eksqert pada masa yang akan datang menghasilkan nilai peramalan yang kurang iqis, maka metode perarnalan tersebut tidak akan dipakai. Pad3
prakteknya, kelogisan dan kecenderungan (trend) nilai peramalan Iabih rnenjadi mafitas
dikndingkan dengan tingkat validasinya,
Selanjutnya apabila mmalan nilai variabel eksogen untuk masa yang akan datang teiah dipemieh, maka nilai ramatan eksogen tersebut setmsnya dituliskan di h a a h nilai eksogen aktualnya dan dihlis secara menyambung. Sementara itu untuk vaciakl endogen,dibawah nlmi aktualnya dibiaritan saja kosong, dan
tak pedu dituliskan apaapa, karma mulai geriade (tahun) tersebut b m y a nilai variabel
endugen untuk rnassa mendatang (period@axante) akan diramaikan dengan rnenggunakan satu
set model sirnuitan yang telah dibangun seklumnya, Setelah semua langkah tersebut di Ettas selaai ciilakukan, maka untuk memperoleh nilai
ramalan variabei endogeft pada masa yang akan datang cukup dengan melakukan sirnulasi dasar (base simulation) tehadap satu set model yang teiah dibartgun seMurnnya sebagaimana yang dilakukan pada sirnulasi historis. Jika model yang dibangun sudah stabii dan cukup valid, maka
dalam sirnulasi tersebut akan dihasilkan niiai ramalan variabef endagen untuk masa yang akan
datang sesuai dengan peciode yang diinginkan.
Hasil studi ini diharapkan akan rnampu menjetaskan dinarnika percjagangan rotan Ind~nesia,inulai daz bahan bakh, M a n serengah ja3i dan banan jadi yang ada di pasa:
domestik, pasar ekspor dan pasar Jepang ditinjau dari sisi penawaran, pemintaan rnaupun sisi harganyanya, Dengan adanya informasi tersebut dibarapkan dapat membankr pemerintah (Dep.
Kehutanan) dafam rnenerapkan kebijakan yang tepat daiarn mngendatikan mekanisme perdagangan rotan Indonesia, Bedasarkan hasil
analisis untuk masing-masing jenis produk rotan (rutan mantah, rotan
setengah jadi dan mtan jadi) dalarn rnekanismr; pefdagangarr, diharapkan rnampu rnenjelasican
dampak adanya perubahan-parubahan variakt kebijakan rnaupun variabd nan kebijakan
jvariabef ekstfarnal) tarhaclap dinamika perdagangan rutan Indonesia, sahingga rnernungkinkan membuat rumusan kebijakan untuk masing-masing jenis p d u k rotan te~sebutdalam rangka rneningkatkan kinerja industri pengalahan rutan dalarn negeri sekaligus untuk menigkatkan
penerimaan devisa dari mktor kehutanan khussnya sub sektor industri p t a n a n dengan tanpa
rnentgikan pihak lain twutama pcatanilp@ngumpulrotan Warn rregeri. 5.6. Analisis Penrbahan Indikator Kwejatxtwan dan Penrbahan Nilai Pernagatan
Untuk mengetafiui dampak adanya b b a g a i prubahan kebijakan rnaupun pentbahan faktar
eksternat terhadap kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, maka perfu ditakukan
analisis penrbahan kesejahteraan. Analisis psmbahan kesejahteraan ini rneiiputi pentbahan kesejahteraan produsen (surplus pradusen), perubahan kesejahteraan konsurnen (surplus konsurnen), pembattan kesejahteraan eksportir (surplus ekspartir) serka pwbahan penerimaan
prnerintah, Narnun dernikian, karena dalam analisis ini tidak bisa diperobh informasi mengenai bsarnya biaya produksi pada masing-masing kumditi rotan, maka analisis kesejahteraan ini
hanya dapat rnengukur tresamya perubahan kesejahteraan (kotor) antara s&tum
dan sesudah
dilaicukan sinu!asl. Amlisis i ~din:aksitdksr! i untuk rn~ngeta3uia5snya peiubahzn k ~ s e j a h t ~ r a ~ n
baik yang teQadipada sisi produsen, konsumerr, eksportir maupun sisi pemerintah akibat adnnya pembahan salah satu atau bebrapa vttriabl kebijakan maupun variakl non kebijakan (variabel
eksternalj pada model perdagangan mtan Indonesia. Dalarn kaitannya untuk menentukan dternatif kebijakan yang paling baik dan bersifat
kornprehensif, saringkali dengan anaiisis keserjahteraan saja dinitai tidak cukup dan kurang
komprahensif, otah kamna itu altematif pilihan kebijakan yang lain +i:
penrbahan nilai
pemasaran kik pemasaran dornestik rnaupun ekspor (cievisa) sefta pnrbahan penyerapan
tenaga krarja pada brbagai tahapan produksi rotan p r l u juga menjadi pertirnbangan. Perubahan-perubahan pada indikataf bsajahteraan tersebut dapat terjadi pada setiap
jenis komoditi rotan, yang meiiputi: (1) rotah mentah, (2) rotan setengah jadi, (3) tikar rotan, (4)
lampit rotan, (5) kursi rotan, (6) meukl rotan, dan (7) keranjang rotan, Adapun formula yang digunakan untuk menghitung nlai petubahan indikator kesejrthteraan dan perubahan nilai pernasaran adafatr sebaagai berikut :
I.Perubahan surplus produsen: ASPi
QSis (NDis - HDibJ+ %
[(HDis- HOib) (QSib- QSis)
= (HDis - HDib) * (QSis + QSib)l2
2. Pembahan surpius konsurnen:
AsKi
= QDib (HDib - HDis) +. l/z {HDib - HDis) (QDis - QDibj = (HDib - HDis) (QDis + QDib)f
3. Perubahan surplus eksportir:
AsXi
= QXis (HXis - HXibj -I- 2/2 (HXis - HXibj (QXib - QXis)
(HXis - HXib) * @Xis
+ QXibjj2
4. Ferubahan nilai pmasaran ekspor fdeuisa):
ANXi = (QXis* HXis) - (QXib * HXibj
5. Penlbahan nilai pemasaran domestik ANDi = (QDis* HDisj - (QDib * HDib)
5, Penrbahan penerimaan pernerintah dari pungutan ratan mentah
APP
=:
1MM * (QRMs - QRMb)
7. Perubahan Penyerapan Tenaga Keja ATKi = Ki * (Qis - Qib)
8. Net Surplus (Total Surplus)
NS
s b
=
= ASP + ASP
-r-
APP
pada sirnulasi kebijakan (eksternal) pada sirnulasi dasar
ASPi = perubahan surpius produsen untuk kornodite rotan jmis i HDi = harga dornestik komudite rotan jenis i
QSI = volume penwaran domestik komodite rotan jenis i
ASKi = pubahan surplus konsumen untuic kmodite robn jenis i QDi = volume permintaan domestik karnoditai rotan jonis i
ASXi = perubahan surplus eksprtir untuk komodiie rotan jenis i HXi
= harga ekspr komadite mtan jensi i
QXi
= volume penmatan ekspor komudite rotan jenis i
ANXi = perubahan nilai pernasamn ekspar untuk kornaditi rotan Nnis i
AND = penlbahan nilai pasaran darnstik untuk kamoditi rotan Wis i APP = perubahan penefimaan pernerintah dari pungutan rutan mentah
-
f HEl = iuran hasl hutan rotan
QRM
produksi rotan mentah
ATKi = wrubahan penyerapan tenaga kerja untuk kamoditi rotan jenis i
5.7. Data dan Sumbsr Data
Data yang krkaitan dengan parilaku hubungan teknis ekonamis perdagangan rotan dan
prduk rotan Indonesia, digunakan data time series mulai tahun 3877"sampai tahun 1997. Datadata tersebut diperoleh antafa lain dan' Siro Pusat Statistik (BPS),Asosiasi Psrmeubelan
Indonesia (ASMINDQ), Asosiasi Panel Kayu Indonesia (APKf MDOJ, Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) Jakarta, Departemen %hutanan Jakarta, Puslitbang Hasii Hutan Bogor,
Departemen Perindustrian dan Perdagartgan, CSI 5, Kantor Kedutaan 8esar: Jepang (Jetro), Korea, AS; serta lnstansi lain yang ada kaitannya dengan masalah pnelitian ini, Data yang digunakan untuk mengestimasi parameter modat:bisa dilihat pada tampimn 6,