V.
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
5.1. Kesimpulan Persyaratan analisis
data telah terpenuhi, dengan demikian kesimpulan yang
dihasilkan dari analisis data dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian. Berdasarakan rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian dan analisis data yang telah dipaparkan pada bab terdahulu, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: Terdapat hubungan positif, erat dan signifikan antara persepsi siswa atas kompetensi guru dengan prestasi belajar PKn siswa SMP Negeri 4 Pringsewu. Kedua variabel dapat berjalan seiring, artinya makin tinggi persepsi siswa tentang kompetensi guru ada kecenderungan makin tinggi pula prestasi belajar PKn.
Terdapat hubungan positif , erat dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar PKn siswa SMP Negeri 4 Pringsewu.
Kedua variabel dapat
berjalan seiring artinya makin tinggi motivasi belajar maka ada kecenderungan tinggi pula prestasi belajar PKn.
Terdapat hubungan positif, erat dan signifikan antara pemanfaatan sumber belajar dengan prestasi belajar PKn siswa SMP Negeri 4 Pringsewu. Kedua variabel
168
dapat berjalan seiring, artinya makin tinggi pemanfaatan sumber belajar ada kecenderungan makin tinggi prestasi belajar PKn.
Terdapat hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa atas kompetensi guru, motivasi belajar dan pemanfaatan sumber belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar PKn siswa SMP Negeri 4 Pringsewu. Ketiga variabel tersebut berjalan seiring dengan variabel prestasi belajar PKn siswa SMP Negeri 4 Pringsewu, artinya makin tinggi persepsi siswa atas kompetensi guru, motivasi belajar dan pemanfaatan sumber belajar ada kecenderungan semakin tinggi pula prestasi belajar PKn.
5.2 Implikasi Berdasarkan kesimpulan di atas diketahui bahwa variabel yang diteliti baik secara terpisah atau secara bersama-sama mempunyai hubungan yang signifikan dengan prestasi belajar PKn. Hal ini mengisyaratkan bahwa untuk meningkatkan prestasi belajar PKn dapat dilakukan dengan meningkatkan persepsi siswa tentang kompetensi guru, motivasi belajar dan pemanfaatan sumber belajar,
5.2.1 Meningkatkan Persepsi Siswa Tentang Atas Guru Persepsi siswa atas kompetensi guru adalah pandangan siswa terhadap kompetensi yang dimiliki guru khususnya kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional yang tercermin dalam sikap keseharian berhadapan dengan siswa baik pada saat
169
melaksanakan kegiatan pembelajaran maupun dalam kegiatan lain dalam memberikan pelayanan terhadap siswa. Berdasarkan hasil penelitian ini persepsi siswa atas kompetensi guru memberikan sumbangan yang positif terhadap peningkatan prestasi belajar PKn di samping faktor yang lainnya. Sehingga persepsi siswa tentang kompetensi guru harus menjadi bagian yang terintegratif dari kompetensi guru. Dalam proses pembelajaran persepsi siswa atas kompetensi guru merupakan salah satu faktor yang amat penting, karena akan memberikan arah dan sikap siswa selama mengikuti pembelajaran. Persepsi siswa yang baik akan membawa sikap positif pada diri siswa untuk mengikuti kegiatan pemebelajaran, karena siswa meyakini bahwa
gurunya
akan
mampu
membantunya
dalam
menguasai
materi
pembelajaran yang sedang dihadapi. Demikian sebaliknya persepsi siswa tentang kompetensi guru yang kurang baik akan menumbuhkan rasa kurang percaya atas kemampuan gurunya dalam membantu siswa mengatasi persoalan materi pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut di atas guru dituntut untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan kompetensi yang dimilikinya. Guru harus selalu dinamis dan kreatif dalam mengembangkan proses pembelajaran, sehingga siswa memiliki persepsi yang baik tentang kompetensi gurunya. Untuk membangun persepsi siswa tersebut, guru perlu berfikir secara antisipatif dan proaktif. Artinya, guru harus melakukan pembaruan ilmu dan pengetahuan
170
yang dimilikinya
secara
terus
menerus,
sehingga
dapat
meningkatkan
kompetensinya dalam hal: 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik,moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. 2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik 3. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik. 4. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran. 5. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
Kelima sub kompetensi pedagogik tersebut akan tercermin dalam sikap keseharian guru dalam menyelenggarakan proses pembelajaran bersama siswa. Wawasan yang luas, kaya akan materi pembelajaran, rasa bangga menjadi guru, menjalankan tugas dengan rasa merdeka, sikap yang mumpuni, semua ini akan tercermin bagaimana seorang guru berhadapan dengan siswa. Berdasarkan uraian tersebut guru harus memiliki kompetensi pedagogic, kepribadian, social dan profesional yang baik. Dengan memiliki keempat kompetensi tersebut guru akan dapat berperan dengan maksimal di depan siswa dalam memandu proses pembelajaran, sehingga siswa akan memiliki persepsi yang baik tentang kompetensi gurunya, yang implikasinya akan membangkitkan rasa percaya diri dan
semangat belajar pada diri siswa sehingga prestasi belajar siswa akan
meningkat.
171
5.2.2.
Meningkatkan Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat di dalam diri siswa yang mendorongnya untuk melakukan aktifitas belajar untuk mencapai prestasi belajar setinggi mungkin. Berdasarkan hasil penelitian ini motivasi belajar memberikan sumbangan yang positif terhadap peningkatan prestasi belajar PKn di samping faktor yang lainnya. Sehingga motivasi belajar harus menjadi bagian yang terintegratif dalam setiap kegiatan pembelajaran. Adanya hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa dapat meningkat bila motivasi belajarnya ditingkatkan. Untuk lebih meningkatkan motivasi belajar siswa, perlu kiranya guru memberikan dorongan semangat kepada siswa, sehingga siswa selalu mempunyai semangat baru untuk belajar. Motivasi ini perlu untuk mendorong siswa agar berprestasi lebih baik. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Tugas guru adalah membangkitkan motivasi peserta didik sehingga ia mau melakukan belajar. Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut:
172
1) Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik; pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada siwa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar. 2) Hadiah; berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi. 3) Saingan/ kompetisi; guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya. 4) Pujian; sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun. 5) Hukuman; hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses pembelajaran. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya. 6) Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar; strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik. 7) Membentuk kebiasaan belajar yang baik 8) Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok. 9) Menggunakan metode yang bervariasi. 10) Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran
173
Dari sepuluh strategi untuk membangkitkan motivasi siswa tersebut guru dapat memilih salah satu strategi atau gabungan dari beberapa setrategi sekaligus untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Menurut Abin Samsudin adanya motivasi belajar yang baik pada diri siswa dapat dilihat dari aktifitas yang dilakukan siswa dalam pembelajaran yang meliputi: 1) durasi kegiatan, yaitu berapa lama seorang siswa memiliki kemampuan menggunkan waktu untuk melakukan kegiatan belajar;
2) frekuensi kegiatan, yaitu berapa sering seorang siswa melakukan
kegiatan belajar pada periode waktu tertentu; 3) presistensi, yaitu ketepatan dan kelekatan pada tujuan kegiatan pembelajaran; 4) ketabah-an, yaitu keuletan dan kemampuan dalam menghadapi rintangan dan kesulitan; 5) devosi, yaitu pengorbanan untuk mencapai kegiatan; 6) Tingkat aspirasi, yaitu sasaran dan target yang akan dicapai dengan kegiatan yang dilakukan; 7) tingkat kualifikasi, yatu prestasi yang dapat dicapai dari kegiatan yang dilakukan; dan 8) arah sikap, yaitu relevansi dari sasaran kegiatan belajar.
5.2.3.
Meningkatkan Pemanfaatan Sumber Belajar
Pemanfaatan sumber belajar merupakan keberagaman dari berbagai jenis sumber belajar yang berupa orang, pesan, alat, bahan, teknik dan lingkungan yang dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran dan dapat memberikan pengalaman belajar pada siswa. Berdasarkan hasil penelitian ini pemanfaatan sumber belajar memberikan sumbangan yang positif terhadap peningkatan prestasi belajar PKn di samping
174
faktor yang lainnya. Sehingga pemanfaatan sumber belajar harus menjadi bagian yang terintegratif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran pemanfaatan sumber belajar dapat membantu peserta didik agar belajar lebih mudah, lebih lancar, lebih terarah, dan pembelajaran lebih kontektual sehingga penguasaan materi pelajaran oleh siswa akan lebih utuh dan dapat bertahan lebih lama dalam ingatan. Bagi guru kemampuan menggunakan sumber belajar memerlukan kompetensi tersendiri untuk dapat menunjang proses pembelajaran. Oleh sebab itu guru dituntut untuk memiliki kemampuan khusus yang berhubungan dengan pemanfaatan sumber belajar baik untuk disampaikan kepada siswa sehingga siswa dapat secara mandiri memanfaatkan sumber belajar maupun untuk kebutuhan proses pembelajaran itu sendiri.
Sumber belajar sebagaimana di ketahui adalah sarana atau fasilitas pendidikan yang merupakan komponen penting untuk terlaksananya proses pembelajaran baik di sekolah maupun di luar sekolah. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran guru sudah sewajarnya memanfaatkan sumber belajar, karena pemanfaatan sumber belajar merupakan hal yang sangat penting dalam konteks pembelajaran tersebut. Di katakan demikian karena memanfaatkan sumber belajar akan dapat membantu dan memberikan kesempatan belajar yang bersifat partisipatif serta dapat memberikan perjalanan belajar yang kongkrit. Dengan memanfaatakan sumber belajar dapat memperluas cakrawala belajar jauh ke luar kelas, sesuatu yang tak mungkin dilihat akan menjadi dapat dilihat dan bahkan dapat diraba oleh siswa, sesuatu yang tak mungkin dijangkau akan menjadi dapat dipegang oleh
175
siswa, dengan demikian penguasaan materi pelajaran yang bersifat abstrak akan menjadi dikonkritkan dan mudah dipahami oleh siswa sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditentukan dapat di capai dengan efisien dan efektif. Berbagai klasifikasi sumber belajar yang diungkapkan dalam AECT berupa orang, pesan, alat, bahan, teknik maupun apa saja yang dapat memberikan pengalaman belajar pada siswa telah dimanfaatkan dalam proses belajar di SMP Negeri 4 Pringsewu untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran,
namun
semuanya masih perlu lebih ditingkatkan sehingga betul-betul dapat membantu siswa dalam proses belajarnya.
5.3. Saran Berdasarkan kesimpulan dan implikasi yang diperoleh dari hasil penelitian, berikut ini diajukan berbagai saran: 5.3.1. Kepada Guru : 1. Dengan ditemukannya terdapat hubungan positif, erat dan signifikan antara persepsi siswa atas kompetensi guru dengan prestasi belajar PKn siswa SMP Negeri 4 Pringsewu, maka kepada Guru PKn SMP Negeri
4
Pringsewu
kompetensinya
disarankan
agar
selalu
meningkatkan
baik kompetensi paedagogik yang meliputi :
memahami peserta didik lebih mendalam, merancang pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, merancang evaluasi dan melaksanakan evaluasi pembelajaran,
serta mengembangkan peserta didik untuk
176
mengaktualisasikan
berbagai
potensinya,
maupun
kompetensi
profesionalnya yang meliputi meningkatkan kompetensi penguasaan substansi keilmuan bidang studi PKn dan meningkatkan kompetensi penguasaan struktur dan metode keilmuan. 2. Dengan ditemukannya terdapat hubungan positif, erat dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar PKn siswa SMP Negeri 4 Pringsewu, maka kepada Guru PKn SMP Negeri 4 Pringsewu disarankan agar selalu meningkatkan pemberian motivasi belajar Pkn kepada peserta didiknya yakni : menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik, memberikan hadiah untuk siswa yang berprestasi, berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, memberikan penghargaan atau pujian pada siswa yang berprestasi, diberikan hukuman kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses pembelajaran, memberikan perhatian maksimal ke peserta didik. membentuk kebiasaan belajar yang baik , membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok. menggunakan metode yang bervariasi, serta menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran 3. Dengan ditemukannya terdapat hubungan positif, erat dan signifikan antara pemanfaatan sumber belajar dengan prestasi belajar PKn siswa SMP Negeri 4 Pringsewu, disarankan kepada Guru PKn SMP Negeri 4 Pringsewu untuk mendorong peserta didik agar selalu memanfaatkan sumber belajar yang ada yakni : memanfaatkan perspustakaan
177
sekolah, mendorong peserta didik untuk berani bertanya kepada guru mata pelajaran PKn, guru mata pelajaran lain, guru bimbingan konseling
dan
kepala sekolah. Mendorong siswa
memanfaatkan
internet untuk pembelajaran PKn, berdiskusi dengan teman, membaca koran, buletin, majalah dan sebagainya.
5.3.2. Kepada Kepala Sekolah : Dengan ditemukannya hubungan yang positif, erat dan signifikan antara persepsi siswa atas kompetensi guru, motivasi belajar, dan pemanfaatan sumber belajar dengan prestasi belajar PKn siswa SMP Negeri 4 Pringsewu, maka disarankan kepada Kepala SMP Negeri 4 Pringsewu untuk : 1. Memberi
kesempatan
dan
mendorong
guru
PKn
untuk
mengembangkan kompetensinya melalui kegiatan : penataran, workshop, pelatihan, MGMP baik tingkat sekolah, kecamatan, kabupaten maupun propinsi. 2. Selalu memberikan motivasi belajar kepada peserta didik melalui amanah pada saat upacara bendera maupun di dalam kelas pada saat pembelajaran, memberikan hadiah untuk siswa yang berprestasi, memberikan penghargaan,
pujian atau hadiah
pada siswa yang
berprestasi, memberikan hukuman kepada siswa yang berbuat kesalahan, , memberikan perhatian maksimal kepada seluruh siswa.
178
membentuk kebiasaan belajar yang baik , membantu kesulitan belajar dan sebagainya. 3. Menyediakan sumber belajar misalnya media pembelajaran seperti laptop, LCD, Internet, buku pengangan guru, buku paket, buku referen lainnya, Koran, majalah, bulletin dan sebagainya. Mendorong siswa untuk memanfaatkan sumber belajar yang ada.
5.3.3. Kepada Orang Tua Siswa Dengan ditemukannya hubungan yang positif, erat dan signifikan antara persepsi siswa atas kompetensi guru, motivasi belajar, dan pemanfaatan sumber belajar dengan prestasi belajar PKn siswa SMP Negeri 4 Pringsewu, maka disarankan kepada orang tua siswa
SMP Negeri 4
Pringsewu untuk :
1. Selalu memberikan motivasi belajar kepada putra putrinya melalui, pemeberian penghargaan, pujian atau hadiah pada putra putrinya yang berprestasi, memberikan hukuman kepada putra putrinya yang berbuat kesalahan dalam belajar, memberikan perhatian maksimal kepada putra putrinya. membentuk kebiasaan belajar yang baik pada putra putrinya , membantu kesulitan belajar putra putrinya dan sebagainya. 2. Menyediakan sumber belajar dirumah misalnya media pembelajaran seperti computer/ laptop, Internet,
buku pelajaran, buku referen
lainnya, Koran, majalah, bulletin dan sebagainya.
179
5.3.4. Kepada mahasiswa Penelitian ini mengungkap 70,3 % prestasi belajar PKn ditentukan oleh persepsi siswa atas kompetensi guru, motivasi belajar, dan pemanfaatan sumber belajar, artinya masih 29,8% faktor penentu prestasi belajar PKn yang belum terungkap, sehingga penelitian ini dapat ditindaklanjuti dengan menambahkan variabel lain misalnya faktor minat siswa, aktivitas belajar , latar belakang siswa, kecerdasan, kemampuan intelektual, kultur sekolah, masyarakat,
keluarga atau faktor yang lainnya yang secara
teoritis diduga memberikan sumbangan terhadap prestasi belajar siswa.