perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan di lapangan dan analisis yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat ditarik suatu kesimpulan guna menjawab rumusan masalah. Adapun kesimpulan dari penelitian ini yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Partisipasi Masyarakat Kecamatan Sukoharjo Dalam Program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni Partisipasi masyarakat di Kecamatan Sukoharjo dalam Program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni berjalan sangat baik. Kesimpulan tersebut diperkuat oleh data temuan lapangan yang menyatakan hal serupa. Partisipasi masyarakat Kecamatan Sukoharjo dapat ditunjukkan dengan keaktifan warga masyarakatnya dalam setiap tahap pembangunan, dimulai dari perencanaan pembangunan, pelaksanaan pembangunan, evaluasi pembangunan, dan pemanfaatan hasil pembangunan. Kesimpulan dari masing-masing partisipasi dalam tahap pembangunan, dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Partisipasi Masyarakat Kecamatan Sukoharjo Dalam Perencanaan Pembangunan b. Partisipasi Masyarakat Kecamatan Sukoharjo Dalam Pelaksanaan Pembangunan c. Partisipasi
Masyarakat
Kecamatan
Sukoharjo
Dalam
Evaluasi
Pembangunan d. Partisipasi Masyarakat Kecamatan Sukoharjo Dalam Pemanfaatan Hasil Pembangunan
commit to user
190
191 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Dampak Penerapan Pembangunan Partisipatif Dalam Program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Kecamatan Sukoharjo Penerapan partisipasi masyarakat Kecamatan Sukoharjo dalam Program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni memberikan dampak yang positif. Berdasarkan data hasil penemuan lapangan, dapat disimpulkan bahwa beberapa dampak yang ditimbulkan antara lain: a. Program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni dapat diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan (tepat sasaran) b. Tahap pelaksanaan renovasi rumah tidak layak huni dapat berlangsung secara cepat (efisien waktu) c. Pengambilan keputusan lebih demokratis d. Menghemat anggaran dalam pembangunan e. Menumbuhkan sikap kepedulian terhadap sesama
3. Hambatan Penyelenggaraan Partisipasi Masyarakat Dalam Program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Kecamatan Sukoharjo Hambatan yang ditemui, kaitannya dengan penerapan partisipasi masyarakat Kecamatan Sukoharjo dalam Program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni terdiri dari empat hambatan. Empat hambatan yang dimaksud yaitu: a. Hambatan pembentukan organisasi pelaksanaan b. Hambatan pendanaan c. Hambatan pengadaan lahan dan prasarana d. Hambatan teknis pembangunan rumah
commit to user
192 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Implikasi Berdasarkan kesimpulan atas jawaban yang telah dirumuskan di atas, ditambah dengan berbagai fenomena yang dibahas dalam penelitian ini tentang pembangunan Partisipatif dalam Program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Kecamatan Sukoharjo. Maka implikasi yang ditimbulkan sebagai berikut: 1. Dengan
adanya
partisipasi
masyarakat
dalam
program-program
pembangunan, terutama Program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Kecamatan Sukoharjo, maka masyarakat memiliki peluang atau kesempatan untuk ikut serta dalam setiap tahapan pembangunan yang dilakukan. Dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk ikut serta dalam tahapan pembangunan, memungkinkan bagi masyarakat untuk menentukan sendiri arah pembangunan sesuai dengan kehendak dan kebutuhan dalam masyarakat. Kaitannya dengan Program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni, maka masyarakat mewujudkan rumah yang layak huni bagi masyarakat miskin dengan swadaya atau kemandirian masyarakat. 2. Dilaksanakannya
renovasi
rumah
tidak
layak
huni
memungkinkan
masyarakat untuk memberikan kontrol pada setiap tahapan yang dilakukan dalam pembangunan. Dalam tahapan perencanaan pembangunan masyarakat dapat memberikan kontrol dan usulan dalam forum pembangunan (Renta) mengenai pihak-pihak yang berhak menerima program bantuan rumah tersebut berdasarkan pengamatan di wilayahnya. Dengan memperhatikan partisipasi masyarakat dalam memberikan usulan mengenai calon penerima manfaat, maka program renovasi rumah tersebut dapat diberikan kepada pihak atau masyarakat yang benar-benar membutuhkan. 3. Dengan keterlibatan aktif masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan rumah layak huni, maka waktu yang dibutuhkan dalam pengerjaan tersebut menjadi lebih singkat. Dengan banyaknya tenaga yang membantu pelaksanaan pembangunan rumah layak huni di Kecamatan Sukoharjo akan berimplikasi terhadap lama-tidaknya waktu yang dibutuhkan dalam pembangunan. Selain itu, dengan berpartisipasi dalam pembangunan rumah commit to user manfaat akan sangat terbantu, layak huni tersebut, masyarakat penerima
193 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
terutama dalam hal penghematan anggaran. Hal ini dikarenakan, dengan banyaknya masyarakat yang membantu pembangunan maka waktu yang dibutuhkan akan semakin sedikit dan upah yang harus dibayarkan untuk tukang juga semakin berkurang. 4. Partisipasi yang ditunjukkan oleh masyarakat Kecamatan Sukoharjo dalam menanggulangi rumah masyarakat yang tidak layak huni, berimplikasi pada tumbuhnya kebersamaan antar warga masyarakat dan juga mempererat tali persaudaraan. Dengan terbentuknya solidaritas antar anggota masyarakat, maka kepedulian terhadap sesama masyarakat juga akan meningkat.
C. Saran Berdasarkan kesimpulan dan implikasi dari penelitian ini, adapun saran yang diberikan, sebagai berikut: 1. Bagi Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Meskipun secara umum penyelenggaraan program dari PNPM-Mandiri Perkotaan khususnya Program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni sudah berjalan secara baik, namun terdapat beberapa hal yang hendaknya ditingkatkan, antara lain: a. Memberikan penyuluhan secara intensif kepada masyarakat mengenai program-program yang hendak dilakukan termasuk Program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni, agar masyarakat menjadi tahu dan bersiap untuk ikut serta dalam menunjang keberhasilannya. b. Memberikan batasan atau aturan yang jelas dalam penyelenggraan forum pembangunan, misalnya memberikan batasan yang jelas mengenai keterwakilan perempuan dan laki-laki dalam forum. c. Memberikan akses yang luas bagi masyarakat untuk ikut serta atau berpartisipasi
dalam
kepanitiaan pembangunan, misalnya dengan
memberikan motivasi melalui dialog-dialog interaktif yang diagendakan untuk masyarakat. d. Selalu melakukan koordinasi dengan Korkot (Koordinator Kota) terutama to user yang dikeluhkan masyarakat. mengenai pendanaan ataucommit dana stimulan
194 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Bagi Ketua RT dan RW a. Memberikan
dorongan
kepada
masyarakatnya
agar
senantiasa
meningkatkan partisipasinya dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan, termasuk dalam masyarakat mengenai program-program yang hendak dilakukan termasuk Program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni. b. Memberikan komado yang jelas dan tegas kepada masyarakatnya, agar partisipasi masyarakat dalam program-program yang hendak dilakukan termasuk Program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni dapat maksimal, misalnya memberikan pengumuman jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan gotong-royong dilakukan, sehingga masyarakat dapat mempersiapkan diri untuk ikut serta dalam pembangunan. c. Memberikan alokasi dana RT untuk membantu masyarakat penerima manfaat dalam pelaksanaan pembangunan, misalnya memberikan dana untuk pembelian konsumsi tukang atau peserta gotong-royong. 3. Bagi Masyarakat a. Bagi masyarakat Kecamatan Sukoharjo, disarankan untuk meningkatkan partisipasinya dalam mendukung terselenggaranya Program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni, baik memberikan bantuan ide atau gagasan, bantuan tenaga ataupun barang pada saat pelasanaan, memberikan evaluasi program dan juga berpartisipasi dalam memelihara hasil pembangunan. b. Disarankan
untuk
meningkatkan
kepekaan
terhadap
keadaan
lingkungannya, terutama mengenai keadaan papan, agar dapat diusulkan dalam forum perencanaan pembangunan (Renta). c. Disarankan untuk ikut serta dalam kepanitiaan pembangunan agar dapat melakukan kontrol terhadap segala bentuk pengeluaran yang ada. d. Disarankan untuk terlibat dalam berbagai forum perencanaan, agar dapat menyampaikan ide atau gagasan yang berkaitan dengan perencanaan maupun evaluasi pembangunan. commit to user