UU NO.35 tahun 2009 tentang Narkotika PP 25 tahun 2010 Tentang Wajib Lapor
Abdul Azis T, SKep
Perkembangan kasus narkoba telah m’jadi p’masalah dunia serta mengancam kehidupan individu, masy, bangsa dan negara dimana saja.
Berdasarkan SU PBB / Resolusi 42/112 tgl 7 Des 1987 menetapkan tanggal 26 Juni sbg “Hari Sedunia Memerangi Lahgun dan Edar Gelapnya”, & ditegaskan pada Sidang Khusus ke-17 dari SU PBB di New York tgl 20-23 Peb 1990 (di Indonesia Hari Anti Narkoba International / HANI).
Di tingkat regional negara ASEAN melalui para Pemimpin ASEAN telah disahkan Dokumen Asean Vision 2015 “Terciptanya Suatu Kawasan Asia Tenggara Yang Bebas Narkoba (A Drug Free South East Asia)”.
DATA KERAWANAN BERDASARKAN JUMLAH PECANDU NARKOBA TAHUN 2008 KATEGORI I - JUMLAH PECANDU > 100,000 ORANG NO.
PROPINSI
JUMLAH POPULASI USIA 10-59 THN TAHUN 2008
JUMLAH PEMAKAI NARKOBA BERDASARKAN PENELITIAN TAHUN 2008
RANGKING
1.
JABAR
30,622,400
611,423 I
2.
JATIM
27,113,100
535,063 II
3.
JATENG
23,381,500
430,768 III
4.
DKI JAKARTA
6,980,700
286,494 IV
5.
SUMUT
9,478,100
188,524 V
6.
BANTEN
7,538,100
148,258 VI
7.
LAMPUNG
5,676,600
115,252 VII
8.
SULSEL
5,756,501
103,849 VIII
TERBENTUK BADAN-BADAN KHUSUS YANG MENANGANI PERMASALAHAN NARKOBA WHO (UNODC) United Nations Office on Drugs and Crime ASEAN (AMMTC)( Asean Ministerial Meeting on Transnational Crime) USA ( DEA) (DRUGS ENFORCEMENT ADMINISTRATION) SINGAPORE (CNB) (CENTRAL NARCOTICS BUREAU)
THAILAND(ONCB) (OFFICE OF THE NARCOTICS CONTROL BOARD) CHINA(NNCC) NATIONAL NARCOTICS CONTROL COMMISION) VIETNAM(SODC) (STANDING OFFICE ON DRUGS CONTROL) PHILIPINA (DDB) (DANGEROUS DRUGS BOARD) MALAYSIA (NDA) ( NATIONAL DRUGS AGENSY) MYANMAR (CCDAC) (CENTRAL COMMITTEE FOR DRUGS ABUSE CONTROL ( INDONESIA(BNN) (BADAN NARKOTIKA NASIONAL
SUBSTANSI PASAL DLM UU No. : 35/2009 ttg NARKOTIKA
Badan Narkotika Nasional RI
6
PENGATURAN SEC UMUM (terdiri 17 Bab dan 155 pasal) 1.
LEGAL SUPPLY ( PENCEGAHAN ) a. DEPKES MLKK PENGADAAN (butuh tahunan, prod, iptek, simpan & lapor), IMPOR & EKSPOR (SPI/SPE, angkut, transito, pemeriksaan), PEREDARAN (penyaluran & penyerahan) ; PELABELAN, TRANSITO, PUBLIKASI DLL & BPOM MLKK WAS ; b. BNN, DEPKES DAN DEPSOS MLKK REHABILITASI ; c. BNN DAN INSTANSI TERKAIT MLKK PENCEGAHAN ; d. PERAN SERTA MASY DIBENTUK WADAH YG DIKOOR BNN Contoh : Pasal 135 Pengurus Industri Farmasi yg tdk melaks pencantuman label pd kemasan, pidana min 1 th/mak 7 th, denda min 40 jt/maks 400 jt.
2.
ILLICIT SUPPLY ( PEMBERANTASAN ) PENYIDIK BNN, POLRI DAN INSTANSI TERKAIT. Badan Narkotika Nasional RI
7
PENGGOLONGAN NARKOTIKA :
Gol I
• Dilarang unt yankes, dpt digun unt bang iptek & reagensia diagnostik/lab. • Lembaga iptek (lemdiklat serta litbang) pem/swasta dpt peroleh, tanam, simpan & gunakan iptek. • Gol II (unt yankes) ; • Gol III (unt yankes).
Badan Narkotika Nasional RI
8
GOLONGAN NARKOTIKA & PREKURSOR NARKOTIKA Menurut UU No. 35 Tahun 2009
PENGOBATAN & REHAB ( ps 54 & 55 )
Diselenggarakan di RS, puskesmas & lembaga Rehab yg ditunjuk, dpt selenggarakan pem/masy mll agama & tradisional : -Pecandu & korban wajib rehab ( Ps 54 ); -Ortu/wali pecandu blm cukup umur wajib lapor ( Ps 55 ayat 1, tdk lapor pidana maks 3 bl, denda maks Rp1.jt/Ps 134 (2)
-Pecandu cukup umur wajib lapor diri/dilaporkan keluarganya ( Ps 55 ayat 2, tdk lapor kurungan maks 6 bl/denda maks Rp2.jt/Ps 134 (1)
Badan Narkotika Nasional RI
10
MENANAM, MEMELIHARA, MEMILIKI, MENYIMPAN, MENGUASAI ATAU MENYEDIAKAN NARKOTIKA GOL I DALAM BENTUK TANAMAN
MEMILIKI, MENYIMPAN, MENGUASAI ATAU MENYEDIAKAN NARKOTIKA BUKAN TANAMAN NARKOTIKA GOL I
NARKOTIKA GOL II
NARKOTIKA GOL III
MEMILIKI, MENYIMPAN, MENGUASAI ATAU MENYEDIAKAN NARKOTIKA BUKAN TANAMAN LEBIH DARI 5 GRAM NARKOTIKA GOL I
NARKOTIKA GOL II
NARKOTIKA GOL III
MEMPRODUKSI, MENGIMPOR, MENGEKSPOR ATAU MENYALURKAN NARKOTIKA GOL I
NARKOTIKA GOL II
NARKOTIKA GOL III
MEMPRODUKSI, MENGIMPOR, MENGEKSPOR ATAU MENYALURKAN BENTUK TANAMAN : LEBIH 1 KG/5 BTG BUKAN TANAMAN : LEBIH 5 GRAM NARKOTIKA GOL I
NARKOTIKA GOL II
NARKOTIKA GOL III
MENAWARKAN UNTUK DIJUAL, MENJUAL, MEMBELI, MENERIMA, MENJADI PERANTARA DALAM JUAL BELI ATAU MENYERAHKAN NARKOTIKA GOL I
NARKOTIKA GOL II
NARKOTIKA GOL III
MENAWARKAN UNTUK DIJUAL, MENJUAL, MEMBELI, MENERIMA, MENJADI PERANTARA DALAM JUAL BELI ATAU MENYERAHKAN BENTUK TANAMAN : LEBIH 1 KG/5 BTG BUKAN TANAMAN : LEBIH 5 GRAM NARKOTIKA GOL I
NARKOTIKA GOL II
NARKOTIKA GOL III
MEMBAWA, MENGIRIM, MENGANGKUT ATAU MENTRANSITO NARKOTIKA GOL I
NARKOTIKA GOL II
NARKOTIKA GOL III
MEMBAWA, MENGIRIM, MENGANGKUT ATAU MENTRANSITO BENTUK TANAMAN : LEBIH 1 KG/5 BTG BUKAN TANAMAN : LEBIH 5 GRAM
NARKOTIKA GOL I
NARKOTIKA GOL II
NARKOTIKA GOL III
MENGGUNAKAN NARKOTIKA TERHADAP ATAU DIBERIKAN UNTUK ORANG LAIN NARKOTIKA GOL I
NARKOTIKA GOL II
NARKOTIKA GOL III
MENGGUNAKAN NARKOTIKA TERHADAP ATAU DIBERIKAN UNTUK ORANG LAIN MENGAKIBATKAN ORG LAIN MATI ATAU CACAT PERMANEN
NARKOTIKA GOL I
NARKOTIKA GOL II
NARKOTIKA GOL III
PENYALAH GUNA NARKOTIKA
Penyalah guna Narkotika : orang yg menggunakan Narkotika tanpa hak atau melawan hukum
PECANDU NARKOTIKA BELUM CUKUP UMUR
Pecandu Narkotika : orang yg menggunakan atau menyalahgunakan Narkotika dan dalam keadaan ketergantungan pada Narkotika, baik secara fisik maupun psikis.
PECANDU NARKOTIKA SUDAH CUKUP UMUR
PREKURSOR NARKOTIKA Prekursor Narkotika : Zat atau bahan pemula atau bahan kimia yg dpt digunakan dalam pembuatan Narkotika.
MENYURUH, MEMBERI KESEMPATAN, KEMUDAHAN. PAKSA DGN ANCAMAN/KEKERASAN, TIPU, BUJUK ANAK BLM CUKUP UMUR yang melakukan TP
menggunakan Narkotika…
PERCOBAAN / PEMUFAKATAN LAKS TP N & PN TERORGANISASI LAKS TP N & PN
PASAL 1 NO 18 : PEMUFAKATAN JAHAT : Perbuatan 2 org / lebih yg bersekongkol/sepakat melakukan/melaks, bantu, turut serta melaks, menyuruh, anjutkan, fasilitasi, beri konsultasi, jadi organisasi kejaht, koordinir TP N & PN
PASAL 1 NO 20 : KEJAHATAN TERORGANISASI: Kjhtan yg dilaks oleh pok yg terstruktur yg terdiri dari atas 3 (tiga) org atau lebih yg telah ada untuk suatu waktu ttu & bertindak bersama dgn tujuan lakukan suatu TP N.
HASIL TP NARKOTIKA / PREKURSOR NARKOTIKA yang melakukan untuk…
yang menerima ….
PARA PELAKU / PETUGAS
PARA PELAKU / PETUGAS
Lanjutan…..
Lanjutan….. PARA PELAKU / PETUGAS
Wajib Lapor adalah kegiatan melaporkan diri yang
dilakukan oleh pecandu narkotika yang sudah cukup umur atau keluarganya, dan/atau orang tua atau wali dari pecandu narkotika yang belum cukup umur kepada institusi penerima wajib lapor untuk mendapatkan pengobatan dan/atau perawatan melalui rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial (PP Nomor 25 Tahun 2011). Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) adalah pusat kesehatan masyarakat, rumah sakit, dan/atau lembaga rehabilitasi medis dan lembaga rehabilitasi sosial yang ditunjuk oleh Pemerintah (PP Nomor 25 Tahun 2011).
Pengaturan Wajib Lapor Pecandu Narkotika bertujuan untuk:
a. memenuhi hak Pecandu Narkotika dalam mendapatkan pengobatan dan/atau perawatan melalui rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial; b. mengikutsertakan orang tua, wali, keluarga, dan masyarakat dalam meningkatkan tanggung jawab terhadap Pecandu Narkotika yang ada di bawah pengawasan dan bimbingannya; dan c. memberikan bahan informasi bagi Pemerintah dalam menetapkan kebijakan di bidang pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika.
Institusi Penerima Wajib Lapor (Pasal 6). Pelaksanaan Asesmen (Pasal 7 & 8). Hasil Asesmen dicatat pada Rekam Medis (Pasal 9). Penerbitan Kartu Lapor Diri (Pasal 10). Pengobatan/Perawatan guna Pemulihan (Pasal 11). Lembaga Rehabilitasi Medis/Sosial lain (Pasal 12).
Terima Kasih
