USULAN PROGRAM PENERAPAN IPTEKS
PENYULUHAN KADER PEMBINA OLAHRAGA MASYARAKAT DAN OLAHRAGA KESEHATAN DI KECAMATAN-KECAMATAN KABUPATEN PURWAKARTA
Oleh:
JURUSAN FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009
A. JUDUL PENYULUHAN KADER PEMBINA OLAHRAGA MASYARAKAT DAN OLAHRAGA KESEHATAN DI KECAMATAN-KECAMATAN KABUPATEN PURWAKARTA
B. ANALISIS SITUASI Presiden Republik Indonesia telah menyampaikan pernyataan melalui layar TVRI dan disebarluaskan melalui mas media tentang upaya peningkatan produktivitas kerja bagi karyawan dalam melaksanakan tugas pengabdiannya pada negara. Pernyataan tersebut ditanggapi secara serius oleh penyusun kebijakan pada berbagai Departemen, khususnya Departemen Tenaga Kerja yang dapat mengarah pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Demikian pula dalam GBHN 1993 disebutkan secara tegas bahwa pembangunan ketenaga kerjaan dalam pengembangan sumber daya manusia diarahkan pada pembentukan tenaga profesional yang mandiri dan beretos kerja tinggi dan produktif, ditujukan pada peningkatan pembentukan dan pengembangan tenaga kerja yang berkualitas, produktif, efisien dan efektif. Untuk menuju harapan tersebut maka pemerintah perlu berupaya secara sungguh-sungguh dan kongkrit dalam berbagai bentuk kegiatan yang langsung dapat dirasakan manfaatnya. Sejalan dengan hal tersebut telah banyak disinggung oleh beberapa Menteri melalui mas media, bahwa era globalisasi sekarang ini sudah harus operasional di dalam melaksanakan GBHN ke dalam bentuk kegiatan nyata dalam menunjang pembangunan.
Salah
satu
sumber
tenaga
penggerak
dalam
menggali
sumber
pembangunan adalah terciptanya keselarasan, keserasian, dan kesinambungan antara kesehatan jasmani dan kesehatan rohani manusia Indonesia. dengan
hal
tersebut
pemerintah
perlu
langsung
menangani
Sejalan kegiatan
kemasyarakatan yang sifatnya strategis, yaitu penanganan secara serius para karyawan pemerintah dalam meningkatkan kesehatan serta ditunjang oleh kebugaran tubuh yang prima, hal ini dimaksudkan agar di dalam menjalankan pengabdiannya pada pemerintah dapat selalu produktif dalam menciptakan dan menghasilkan pembangunan. Berbagai ragam unsur kebugaran jasmani yang dibutuhkan karyawan menurut teori olahraga, antara lain : daya tahan, kekuatan otot, kecepatan, ketangkasan, kelenturan, keseimbangan, kecepatan reaksi, dan koordinasi. Bila hal ini menyatu dalam diri para karyawan maka harapan produktivitas kerja dapat mencapai hasil maksimal. Secara formal belum ada lembaga khusus yang memikirkan bahkan membina tentang kesehatan dan kebugaran jasmani para karyawan.
FPOK
Universitas Pendidikan Indonesia telah memikirkan ke arah tersebut, serta telah melakukan penataran pada tahun 1993-1996-1998-2001 pada instruktur berbagai instansi pemerintah yang sifatnya strategis, dengan harapan dapat menularkan kembali pada karyawan instansi masing-masing, hanya saja pada penataran yang telah dilakukan sifatnya terbatas yakni pada instansi pemerintah. Penataran tersebut sengaja dilakukan untuk menjawab isu-isu masyarakat yang sering muncul tentang kurangnya tingkat kebugaran jasmani para karyawan
pemerintah dan dari hasil penataran yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tingkat kebugaran jasmani para karyawan pada tingkat sedang. Atas dasar itu perlu dilakukan upaya-upaya yang lebih kongkrit dan sungguh-sungguh dalam meningkatkan pengetahuan olahraga dan kesehatan serta kemampuan melakukan olahraga kesehatan para karyawan pemerintah di kecamatan-kecamatan agar selalu produktif dalam kerja yang dapat menciptakan dan menghasilkan karya pembangunan.
C. TINJAUAN PUSTAKA Pembinaan kegiatan olahraga kesehatan pada berbagai instansi pemerintah perlu dilakukan secara terprogram dan terorganisir dalam memacu peningkatan kualitas fisik yang optimal menuju peningkatan produktivitas kerja. Untuk itulah menurut para ahli management olahraga yaitu Antonio Venerando (1995:212) mengemukakan bahwa organisasi yang sistematik adalah syarat mutlak bagi peningkatan olahraga, operasionalnya mencakup kegiatan; (1) persiapan, baik yang berhubungan teknis maupun non teknis, (2) pelaksanaan dan (3) tindak lanjut. Untuk memahami manfaat secara langsung dari aktivitas olahraga Cooper (1997) menjelaskan bahwa olahraga mempunyai peranan penting, khususnya dalam meningkatkan derajat sehat. Manusia melakukan olahraga dengan berbagai tujuan agar tercapai derajat sehat dinamis.
Salah satu cara ialah dengan
melakukan kegiatan olahraga secara rutin dan terprogram, sebab hal ini akan menimbulkan pengaruh terhadap faal tubuh kebugaran jasmani saja, tetapi
meliputi kebugaran moralnya, kebugaran sifat sosialnya, etikanya dan kematangan emosinya. Edward (1995:36) mengemukakan bentuk tingkah laku dalam olahraga merupakan permainan yang bernilai, dilaksanakan dengan tekun dan menuruti peraturan. Atas dasar tersebut olahraga bercirikan tiga hal : (1) bernilai tinggi atau mempunyai fungsi/manfaat bagi kehidupan manusia sebagai individu dan berkelompok, (2) dilaksanakan dengan tekun atau memerlukan latihan yang kontinue, dan (3) dilaksanakan dengan menuruti peraturan atau ada pola dasar permainan. Uraian teoritis tersebut mengimplikasikan pentingnya olahraga kesehatan bagi setiap karyawan dalam upaya meningkatkan kualitas kerja yang produktif dengan ditunjang kualitas fisik yang memadai, sehat jasmani dan rohani. Di dalam GBHN 1993 dinyatakan, bahwa peningkatan kesadaran akan produktivitas, efisiensi, efektivitas serta etos kerja produktif dilaksanakan melalui berbagai kegiatan, motivasi, penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan dalam rangka peningkatan kualitas tenaga kerja. dilakukan
penanganan
secara
Untuk menuju harapan tersebut perlu
terpadu
oleh
pihak-pihak
terkait
dalam
mengintegrasikan setiap kemampuan dan keterampilan yang hendak dimiliki para karyawan.
D. IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH Salah satu upaya kongkrit dan sungguh-sungguh dalam menangani masyarakat yang heterogen dan sifatnya strategis perlu dengan segera dilakukan
tentang pentingnya kader pembina olahraga masyarakat dalam kaitannya dengan peningkatan kesehatan masyarakat, karena semakin tinggi tingkat kebugaran jasmani seseorang serta telah ditunjang oleh faktor-faktor lainnya yang memadai, maka tingkat gerak seseorang lebih tinggi pula, sehingga memungkinkan tinggi pula tingkat produktivitas kerja masyarakat . Untuk menuju ke arah tersebut diperlukan adanya kader pembina olahraga masyarakat yang profesional, baik pengetahuan tentang teori olahraga dan kesehatan maupun praktek olahraga kesehatan yang dapat dikembangkan kembali pada masyarakat luas di desa-desa pada hari minggu atau hari-hari libur. Atas dasar uraian tersebut, maka usulan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diarahkan untuk menjawab ; bagaimanakah upaya peningkatan sehat dinamis masyarakat melalui pengembangan olahraga masyarakat dan olahraga kesehatan di pelosok desa khususnya di kecamatan-kecamatan Kabupaten Purwakarta. Permasalahan umum tersebut perlu dikaji lebih lanjut dalam bentuk permasalahan khusus sebagai antisipasi menjabarkan jawaban dalam bentuk persoalan sebagai berikut : 1.
Bagaimanakah menghasilkan kader pembina olahraga masyarakat dan olahraga kesehatan yang profesional dalam menguasai pengetahuan olahraga dan kesehatan. Untuk mengembangkan pengetahuannya pada masyarakat di wilayah
kecamatan
Kabupaten
Purwakarta
serta
kaitannya
dengan
peningkatan derajat sehat dinamis masyarakat.. 2. Bagaimanakah melatih tenaga kader pembina olahraga masyarakat dan olahraga kesehatan yang profesional dalam melakukan praktek olahraga
kesehatan untuk mengembangkan kemampuannya dalam melatih para kader pembina olahraga masyarakat di setiap kecamatan masing-masing pada hari krida tertentu pada instansi Pemerintah/ Swasta
yang mencakup Desa,
Kecamatan, Pemda, dan Perusahaan swasta di Kabupaten Purwakarta.
E.
TUJUAN KEGIATAN Adapun tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, sebagai
berikut : 1.
Menghasilkan tenaga kader pembina yang profesional dalam menguasai pengetahuan olahraga masyarakat dan kesehatan sebagai bekal dalam menyampaikan kembali pengetahuan pada karyawan di setiap instansi pemerintah di wilayah kecamatan Kabupaten Purwakarta dan kaitannya dengan produktivitas kerja.
2.
Menghasilkan tenaga instruktur atau pembina profesional yang dapat melatih praktek olahraga masyarakat hingga kepelosok desa di wilayah Kecamatan Kabupaten Purwakarta.
F.
MANFAAT KEGIATAN Secara rinci manfaat hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini
diharapkan sebagai berikut : 1.
Para kader pembina olahraga di kecamatan dapat membuat program pembinaan latihan olahraga masyarakat dan olahraga kesehatan, mulai dari persiapan, pelaksanaan, penilaian dan tindak lanjut.
2.
Olahraga akan memasyarakat dan membudaya apabila dilakukan secara rutin, sehingga kegiatan olahraga dapat dijadikan kebutuhan sehari-hari dalam mempertahankan dan menjaga derajat kebugaran jasmani.
3.
Para kader pembina olahraga di masyarakat bersama jajaran pimpinan Desa, Kecamatan dapat merancang atau memeta fasilitas olahraga yang dibutuhkan masyarakat.
G. KERANGKA PEMECAHAN MASALAH Untuk menjawab persoalan tersebut di atas maka kerangka pemecahan masalah diidentifikasikan sebagai berikut : LINGKUP KEGIATAN
TEMPAT
Kelas A. Penyuluhan Teori : • Strategi desiminasi olahraga masyarakat • Kebugaran jasmani hubungannya dengan kesehatan dan aktivitas kerja. • Kesehatan dan gizi yang dibutuhkan dalam upaya meningkatkan derajat kebugaran jasmani masyarakat B. Penyuluhan Praktek : • Metodik pembelajaran masyarakat • Demonstrasi jenis-jenis masyarakat • Simulasi Kelompok
FASILITATOR
DR. Nurlan K, M.Pd Dra. Surdiniati, M.Pd. Dra.Yati Ruhayati
Lapangan olahraga
Sumardiyanto, MPd
olahraga
Ahmad Hamidi, S.Pd T i m.
H. KHALAYAK SASARAN Khalayak sasaran kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini ditujukan pada instansi yang strategis menangani masyarakat secara langsung, yaitu :
1.
Pembina Olahraga di RT, RW, Desa, Kecamatan di wilayah Kabupaten Purwakarta
2.
Dinas P & K di Kecamatan-kecamatan Kabupaten Purwakarta
3.
Guru Penjas SD, SLTP, SMU
4.
Guru Taman Kanak-Kanak
5.
Instruktur Sanggar-sanggar senam & fitness
I.
KETERKAITAN Adapun pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini bekerja sama
dengan 1.
Pemda DT. II Kabupaten Purwakarta
2.
Fedarasi Olahraga Masyarakat Indonesia ( FOMI ) Jawa Barat
3.
RT, RW, Desa, Kecamatan di wilayah Kabupaten Purwakarta
4.
Dinas P & K Kecamatan-kecamatan Kabupaten Purwakarta
5.
Persatuan Guru Penjas SD, SLTP, SMU
6.
Guru Taman Kanak-Kanak
7.
KONI Kabupaten Bandung
8.
PERWOSI
J.
METODE KEGIATAN Untuk menjawab persoalan pengabdian kepada masyarakat ini maka
metode kegiatan yang hendak digunakan adalah sebagai berikut : No TATA CARA PELAKSANAAN 1. Penyuluhan Teori •
ALUR KEGIATAN Pembahasan makalah
•
Tanya jawab
2.
Penyuluhan Praktek
• •
Pembahasan makalah dan aplikasi Demonstrasi oleh penyaji dan peserta mengikutinya
3.
Simulasi dan diskusi
• • •
Mengkaji makalah Diskusi kelompok Penampilan peserta dalam kelompok
4.
Evaluasi Praktek
• • •
Tes Instruktur Tes Kebugaran Jasmani Pendataan dan pembuatan laporan
K. RANCANGAN EVALUASI 1.
Evaluasi dilakukan setelah setiap pembahasan makalah
2.
Evaluasi dilakukan setelah kegiatan praktek
3.
Evaluasi dilakukan berdasarkan prosentase kehadiran dan keaktifan dalam simulasi dan diskusi atau tanya jawab
4.
Kriteria Tes Teori :
- Ketepatan mengisi jawaban - Ketepatan penyerahan tugas - Ketepatan penyusunan program
5.
Kriteria Tes Praktek : - Kepemimpinan - Teknik
L. RENCANA DAN JADWAL KEGIATAN Adapun jadwal pengabdian kepada masyarakat ini, dibuat sejak penyusunan proposal sampai pembuatan laporan dapat dilihat sebagai berikut :
No.
Jenis Kegiatan
1
Pembuatan Proposal
2 3 4
Tahap Persiapan Penyuluhan Tahap Pelaksanaan : Tahap Penyerahan Laporan
No.
Jenis Kegiatan
5 6 7 8
Tahap Evakuasi Kegiatan Penulisan Draf Laporan Penulisan Laporan Akhir Penyerahan Laporan
Bulan – Tahun 2005 Jun Jul Ags. Sep ** * *** *** ***
Okt
Nop Des
*** ***
. Bulan – Tahun 2005 Jun Jul Ags. Sep
Okt
Nop Des *** *** *** ***
DAFTAR PUSTAKA Cooper, K.H. 1982, The Aerobics Program for Total Well-Being, Bantam Books Toronto, New York, London, Sydney. Cooper, K.H. 1976, Sistem Aerobik Terbaru, Penerbit Sinar Kumala, Bandung. Giriwijoyo, Y.S.S. 1988, Ilmu Faal Olahraga dan Penerapannya dalam Pembinaan Prestasi, FPOK IKIP Bandung. Giriwijoyo, Y.S.S. 1982, Ilmu Faal Olahraga, FPOK IKIP Bandung. Moeloek, Dangsina., 1984, Dasar Fisiologi Kesegaran Jasmani dan Latihan Fisik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta. Sapora, Allen V., dan Mitchell, Ellmer D. 1961, The Theory of Play and Recreation, The Ronald Press Company, New York, 558 Hal. Sharkey, Brian, J. 1984 Physiology of Fitness, Champaign, Illinois, Human Kinetics, Publishers, Inc. Thomas, Jerry, R. and Nelson, Jack. 1985, Introduction to Research in Health, Aphysical Education, Recreation and Dance, Champaign, Illinois, Human Kinetics, Publishers, Inc.