PAIKEM DALAM PEMBELAJARAN PAI PADA USTADZ/USTADZAH YANG DISERTIFIKASI PADA PONPES RAKHA AMUNTAI KABUPATEN HSU Oleh: Sarkati٭
Abstrak Pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif serta menyenangkan (PAIKEM) merupakan suatu proses aktifitas dimana dalam kegiatan pembelalajaran lebih menekankan kepada proses belajar siswa. Pembelajaran yang menekankan kepada PAIKEM ini memang memerlukan berbagai perangkat pembelajaran agar kegiatan pembelajaran berjalan secara maksimal. Perangkat pembelajaran yang dimaksudkan baik menyangkut kesiapan dan keterampilan guru dalam menerapkan berbagai alternatif strategi dalam pembelajaran, kesiapan siswa, ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung terhadap terlaksananya PAIKEM tersebut. Sehubungan dengan hal itu maka dalam penelitian pada pembelajaran PAI Ustadz/Ustadzah yang disertifikasi pada Ponpes Rakha Amuntai Kabupaten HSU akhirnya bisa dilihat dimana aplikasi pembelajaran aktif sudah terlaksana. Aplikasi pembelajaran inovatif belum sepenuhnya terlaksana. Aplikasi Pembelajaran kreatif juga belum terlaksana. Aplikasi pembelajaran efektif belum terlaksana. Aplikasi pembelajaran menyenangkan pada dasarnya sudah terlaksana. Kata Kunci: aplikasi, pembelajaran aktif, kreatif, efektif, menyenangkan
٭
inovatif,
Dosen Fakultas Tarbiyah prodi MPI dengan Keahlian Supervisi Pendidikan.
51
A. Latar Belakang Masalah PAIKEM merupakan singkatan dari pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Pembelajaran merupakan suatu proses aktifitas dimana kegiatan yang menekankan proses belajar siswa. Pada kegiatan belajar pembelajaran didalamnya terdapat usaha-usaha yang terencana dan terprogram sehingga terjadi proses pembelajaran pada diri siswa. Pembelajaran bermakna pula hubungan interaksi antara pendidik dan anak didik dalam kegiatan pembelajaran sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.1 Pembelajaran yang bermakna hubungan interaksi antara pendidik dan anak didik berarti pula pembelajaran yang aktif kemudian dalam pembelajaran aktif tersebut sekaligus menumbuhkan adanya inovatif-kreatif, efektif dan pada akhinya pembelajaran itu tentunya menyenangkan. Jadi sifat pembelajaran itu harus mengandung empat unsur (aktif, inovatif-kreatif, efektif dan menyenangkan) secara sekaligus, jangan hanya diambil salah satunya saja unsur-unsur tersebut. Misalnya pembelajaran aktif saja tetapi tidak inovatif atau tidak kreatif, ini bukan dimaksudkan PAIKEM. PAIKEM merupakan salah satu pendekatan terbaru dalam melaksanakan proses belajar mengajar (PBM) yang berorientasi kepada kreatifitas guru dan penggunaan media yang inovatif. Menerapkan pendekatan PAIKEM tidak harus sama porsinya keempat unsur pembelajaran tersebut dalam setiap pembelajaran. Sebagai contoh mungkin saja unsur aktif lebih mendominasi ketimbang unsur lainnya, tetapi pada saat pembelajaran yang lain mungkin unsur kreatifitas dan menyenangkan lebih menonjol dan diutamakan. Namun keempat unsur tersebut harus tetap ada dan menjiwai pada setiap pembelajaran, lebih-lebih pada pembelajaran PAI yakni Aqidah Akhlak, Al-Qur’an Hadits, Fiqih serta SKI. Berdasarkan catatan yang terdapat pada Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) Rayon 11 (Wilayah Kalimanatan) bahwa di Kalimantan Selatan sejak tahun 2007 telah 1Tim Instruktul PLPG, Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG), Sertifikasi Guru Agama dalam Jabatan, (Banjarmasin: LPTK Rayon 11, 2010), h. 75.
Sarkati, PAIKEM dalam Pembelajaran PAI ...
53
melaksanakan program sertifikasi guru baik dari jalur Portofolio maupun jalur PLPG bagi mereka yang dianggap tidak lulus Portofolio. Dengan demikian LPTK Rayon 11 telah banyak melahirkan guru-guru yang telah disertifikasi yang tersebar di seluruh pelosok Kalimantan. Pada kegiatan PLPG yang dilaksanakan oleh pihak LPTK, salah satu materi pelatihan yang amat menarik peserta PLPG adalah materi PAIKEM, bahkan menurut peserta PLPG materi PAIKEM inilah materi baru yang mereka peroleh dan sangat berkesan serta sangat membekas dalam rangka sebagai bekal untuk dikembangkan pada sekolah masingmasing setelah mendapatkan sertifikat profesi. Terlepas dari itu semua seperti apa aplikasi PAIKEM yang mereka terapkan pada sekolah-sekolah barangkali perlu ditelaah lebih lanjut apakah PAIKEM ini telah mereka laksanakan dan seperti apa aplikasi pelaksanaanya, maka berdasarkan penjajakan awal Ponpes Rakha Amuntai merupakan satu-satunya Ponpes yang jumlah ustadz/ustadzahnya paling banyak disertifikasi khususnya yang masuk dalam kelompok mata pelajaran PAI yakni Al-Qur’an Hadits, Aqidah Akhlak, SKI dan Fiqih serta Bahasa Arab. Atas dasar inilah maka dalam hal ini penulis akhirnya sangat berkepentingan mengadakan penelitian dengan judul: APLIKASI PAIKEM DALAM PEMBELAJARAN PAI PADA USTADZ/USTADZAH YANG DISERTIFIKASI PADA PONPES RAKHA AMUNTAI KABUPATEN HSU. Aplikasi PAIKEM yang dimaksudkan pada judul penelitian ini meliputi: pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatifefektif dan menyenangkan yang dilakukan oleh ustadz/ustadzah yang disertifikasi yang terdiri dari guru Aqidah Akhlak, Fiqih, AlQur’an Hadits, Bahasa Arab serta SKI. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Aplikasi Pembelajaran Aktif pada pembelajaran PAI pada Ustadz/Ustadzah yang disertifikasi pada Ponpes Rakha Amuntai Kabupaten HSU? 2. Bagaimana Aplikasi Pembelajaran Inovatif pada pembelajaran PAI Ustadz/Ustadzah yang disertifikasi pada Ponpes Rakha Amuntai Kabupaten HSU?
3. Bagaimana Aplikasi Pembelajaran Kreatif pembelajaran PAI Ustadz/Ustadzah yang disertifikasi Ponpes Rakha Amuntai Kabupaten HSU? 4. Bagaimana Aplikasi Pembelajaran Efektif pembelajaran PAI Ustadz/Ustadzah yang disertifikasi Ponpes Rakha Amuntai Kabupaten HSU? 5. Bagaimana Aplikasi Pembelajaran Menyenangkan pembelajaran PAI Ustadz/Ustadzah yang disertifikasi Ponpes Rakha Amuntai Kabupaten HSU?
pada pada pada pada pada pada
C. Definisi Operasional Aplikasi PAIKEM yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah aplikasi pembelajaran aktif, inovatif, kreatif-efektif dan menyenangkan yang dilakukan oleh guru-guru sertifikasi yang terdiri dari guru Aqidah Akhlak, Fiqih, Al-Qur’an Hadits serta SKI Ustadz/Ustadzah yang disertifikasi pada Ponpes Rakha Amuntai Kabupaten HSU. D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui aplikasi pembelajaran aktif pada pembelajaran PAI Ustadz/Ustadzah yang disertifikasi pada Ponpes Rakha Amuntai Kabupaten HSU. 2. Untuk mengetahui aplikasi pembelajaran inovatif pada pembelajaran PAI Ustadz/Ustadzah yang disertifikasi pada Ponpes Rakha Amuntai Kabupaten HSU. 3. Bagaimana aplikasi pembelajaran kreatif pada pembelajaran PAI Ustadz/Ustadzah yang disertifikasi pada Ponpes Rakha Amuntai Kabupaten HSU. 4. Untuk mengetahui aplikasi pembelajaran efektif pada pembelajaran PAI Ustadz/Ustadzah yang disertifikasi pada Ponpes Rakha Amuntai Kabupaten HSU. 5. Untuk mengetahui aplikasi pembelajaran menyenangkan pada pembelajaran PAI Ustadz/Ustadzah yang disertifikasi pada Ponpes Rakha Amuntai Kabupaten HSU. E. Signifikansi Penelitian Penelitian ini berguna dalam rangka menambah khazanah keilmuan pada bidang Pembelajaran PAI agar pembelajaran menjadi menarik dan hasil pembelajaran bisa dicapai secara
189
Sarkati, PAIKEM dalam Pembelajaran PAI ...
55
maksimal dengan bercirikan keaktifan, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Selain itu sebagai masukan kepada LPTK (Rayon 11 Kalimantan) akan pentingnya materi PLPG tentang PAIKEM dan lembaga-lembaga pendidikan lain mulai dari tingkat MI kemudian MTs hingga MA untuk lebih memperhatikan tentang pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan Di samping itu pula dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru khususnya yang telah disertifikasi sebagaimana yang dikehendaki dalam UU NO. 14/2005; Tentang Guru dan Dosen. F. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam bentuk penelitian lapangan (field research) sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan Kualitatif dengan metode Diskriptif. Pada pendekatan dan metode tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran tentang Potret PAIKEM yang meliputi: pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif-Efektif dan menyenangkan yang dilakukan oleh guru-guru sertifikasi yang terdiri dari guru Aqidah Akhlak, Fiqih, Al-Qur’an Hadits serta SKI pada Ponpes Rakha Amuntai Kab. HSU. 2. Lokasi Penelitian Sekolah yang dipilih adalah Ponpes Rakha Amuntai Kab. HSU. Alasan dipilihnya lokasi ini adalah karena Ponpes Rakha Amuntai Kab. HSU. Ustadz/Ustadzahnya banyak yang sudah disertifikasi baik untuk tingkat MTs dan MA Putera dan Puteri kemudian sebagai tanggung jawab guru yang disertifikasi apakah PAIKEM yang merupakan salah satu materi PLPG sudah diterapkan sebaik-baiknya dalam pembelajaran PAIS yang telah dilatih dan diujikan selama PLPG khususnya dalam kegiatan Peer Teaching. Di samping itu pula yang menarik diambilnya lokasi ini adalah karena ponpes Rakha termasuk Ponpes yang tetap eksis dan maju sebagai salah satu Ponpes Pavorit di Kalimanatan Selatan. 3. Subjek Penelitian
Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah seluruh Ustadz/Ustadzah yang disertifikasi pada Ponpes Rakha Amuntai baik tingkat MTs/MA Putera dan Puteri. 4. Objek Penelitian Yang menjadi Objek dalam penelitian ini adalah Aplikasi PAIKEM yang meliputi: pembelajaran Aktif, Inovatif, KreatifEfektif dan menyenangkan yang dilakukan oleh guru-guru sertifikasi yang terdiri dari guru Aqidah Akhlak, Fiqih, Al-Qur’an Hadits, Bahasa Arab serta SKI pada Ponpes Rakha Amuntai Kab. HSU. 5. Data dan Sumber Data Data Primer yang digali dalam penelitian ini adalah Aplikasi PAIKEM yang meliputi: pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif-Efektif dan menyenangkan yang dilakukan oleh Ustadz/Ustadzah yang disertifikasi yang terdiri dari guru Aqidah Akhlak, Fiqih, Al-Qur’an Hadits, bahasa Arab serta SKI pada Ponpes Rakha Amuntai Kab. HSU. Sumber data Primer digali melalui seluruh Ustadz/Ustadzah PAI yang telah disertifikasi pada Ponpes Rakha Amuntai Kab. HSU. Serta sumber lain yang mendukung terhadap akurasi data yang digali baik yang bersifat primer maupun skunder. 6. Teknik Pengumpulan Data Langkah awal pengumpulan data dilakukan dengan terlebih dahulu melaksanakan pengamatan pendahuluan sebagai persiapan untuk pedoman pengumpulan data lebih lanjut di lapangan. Setelah langkah persiapan telah dianggap cukup, termasuk pematangan pedoman observasi dan wawancara, selanjutnya dilakukan pengumpulan data. Data dikumpulkan menggunakan metode observasi partisipan yakni peneliti mengamati langsung aplikasi PAIKEM ketika proses belajar mengajar berlangsung sekaligus berperan sebagai observer. Selain itu pula diadakan pula wawancara mendalam dalam rangka menggali data lebih jauh sesuai keperluan data. 7. Pemeriksaan Keabsahan Data Pemeriksaan keabsahan data dilakukan sebelum dilakukan langkah-langkah penafsiran data, dengan cara triangulasi (cek dan ricek) untuk menguji kebenaran hasil observasi dengan wawancara, reinterview dan melihat konsistensi
Sarkati, PAIKEM dalam Pembelajaran PAI ...
73
Silberman, M. 1996, Active Learning: 101 Strategies to Teach Any Subject, Allyn Bacon. Suryadi, A., 1983, Membuat Siswa aktif Belajar, Bina Cipta, Bandung. Tachir, A. Malik, dkk., 1988 Memahami Cara Belajar Aktif, Jakarta, Rosda Jayaputra. Tim Bakti Guru, Proses Belajar Mengajar dengan Strategi CBSA, Jakarta, Rosda Jaya Putera, 1988. Tim Instruktul PLPG, 2010, Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG), Sertifikasi Guru Agama dalam Jabatan; LPTK Rayon 11, Banjarmasin. TIM MDC Kal-Sel 2007, Pembelajaran PAKEM bagi Guru Madrasah (Materi pada Orientasi Guru Madrasah) Panlak. Yamin, Martinis, 2007, Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan, Gunung Persada Press, Jakarta. Zaini, Hisyam, dkk, 2007, Strategi Pembelajaran Aktif, cet. ke-6 CTLD IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Sarkati, PAIKEM dalam Pembelajaran PAI ...
57
data dari waktu ke waktu. Kegiatan ini berlangsung selama penelitian, dari pengumpulan data sampai penarikan kesimpulan. 8. Penafsiran Data/Analisis Data Langkah penafsiran/analisis data dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data. Jadi selama dilakukan pengamatan yang rinci dan wawancara yang mendalam hingga dilakukan cek dan ricek, penafsiran terhadap data yang ada terus dilakukan hingga data dianggap jenuh. Selanjutnya dilakukan penyusunan hasil analisis dengan menggunakan metode induktif ke deduktif secara diskriptif analitik dengan menghubungkan kepada teori substantif. G. Data Temuan 1. PAIKEM pada MTs Putera dan Puteri a. Aplikasi Pembelajaran Aktif pada pembelajaran PAI Ustadz/Ustadzah yang disertifikasi pada MTs Putera dan Puteri Ponpes Rakha Amuntai Kabupaten HSU Berdasarkan observasi yang dilakukan terhadap 12 orang Ustadz/Ustadzah yang disertifikasi pada MTs Putera dan Puteri Ponpes Rakha Amuntai yang terdiri dari 6 orang Ustadz/Ustadzah yang disertifikasi mata pelajaran Al-Qur’an Hadits dan 1 orang Ustadz/Ustadzah yang disertifikasi mata pelajaran Fiqih, 2 orang disertifikasi mata pelajaran Aqidah Akhlak, 2 orang disertifikasi mata pelajaran bahasa Arab dan 1 orang disertifikasi mata pelajaran SKI diperoleh data tentang aplikasi pembelajaran aktif sebagai berikut: Untuk indikator aktif yang terdiri dari aktif melakukan, ketika pembelajaran berlangsung memang Ustadz/Ustadzah banyak melibatkan siswa dalam pembelajaran misalnya: untuk mata pelajaran Al-Qur’an Hadits aktif dalam melafalkan, menterjemahkan, mencari isi kandungan ayat maupun hadits serta menyimpulkan isi kandungan ayat dan hadits. Untuk mata pelajaran Fiqih aktif mendemonstrasikan materi tentang materi shalat disertai dengan drill dan praktik. Mata pelajaran aqidah akhlak aktif dalam menghafalkan tentang sifat-sifat yang wajib bagi Allah sebanyak tiga belas sifat. Kemudian untuk bahasa Arab siswa aktif dalam melakukan muhadatsah secara berpasangan.
Demikian pula ketika materi SKI diberikan siswa aktif mencari intisari cerita tentang sejarah Nabi Muhammad mendakwahkan Islam di Mekkah. Aktif memecahkan sendiri, ketika pembelajaran berlangsung kedua belas Ustadz/Ustadzah belum memberi kesempatan kepada siswa untuk aktif memecahkan sendiri permasalahan-permasalahan pembelajaran. Misalnya Mufradat ayat Al-Qur’an dan Hadits sudah ditentukan dan ditulis sendiri serta diterjemahkan sendiri oleh Ustadz/ustadzah semestinya siswa yang mencari dan menterjemahkanya. Demikian pula dalam pembelajaran Fiqih; Ustadz/Ustadzah langsung mendemonstrasikan gerakan shalat semestinya digali dulu bagaimana gerakan shalat siswa selama ini baru dibetulkan jika terjadi kesalahan dan kekurangsempurnaan gerakan shalat. Demikian pula dalam pembelajaran SKI, aqidah akhlak serta bahasa Arab tidak ada kegiatan problem solvingnya ketika materi masing-masing diberikan. Demikian pula dalam hal aktif menemukan contoh-contoh belum dilakukan oleh kedua belas orang Ustadz/Ustadzah yang ada hanya menyebutkan contohcontoh bukan menemukan contoh-contoh selama proses pembelajaran berlangsung. Aktif melakukan tugas baik secara individu maupun secara kelompok dalam bekerjasama, yang terjadi dalam pembelajaran yang berlangsung adalah hanya aktif secara individual sementara kerjasama kelompok belum dilakukan selama pembelajaran berlangsung, hal ini berlaku sama untuk kedua belas orang Ustadz/Ustadzah baik yang mengajar AlQur’an Hadits maupun Fiqih, SKI, bahasa Arab, serta aqidah akhlak.
Sarkati, PAIKEM dalam Pembelajaran PAI ...
71
3. Aplikasi Pembelajaran Kreatif pada pembelajaran PAI Ustadz/Ustadzah yang disertifikasi pada Ponpes Rakha Amuntai Kabupaten HSU pada adasarnya belum terlaksana pada dasarnya belum terlaksana. 4. Aplikasi Pembelajaran Efektif pada pembelajaran PAI Ustadz/Ustadzah yang disertifikasi pada Ponpes Rakha Amuntai Kabupaten HSUpada dasarnya belum terlaksana. 5. Aplikasi Pembelajaran Menyenangkan pada pembelajaran PAI Ustadz/Ustadzah yang disertifikasi pada Ponpes Rakha Amuntai Kabupaten HSU pada dasarnya sudah terlaksana.
DAFTAR PUSTAKA
Bloom, Taxonomi of Educational Objectives, New York: Company, Inc.1956. BSNP, 2006, Standar Isi, Badan Standart Nasional Pendidikan Jakarta. Ismail. SM, 2008, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Rasail, Media Group Semarang. Munthe, Barmawie, 2009, Desain Pembelajaran, Pustaka Insan Madani, cet ke-2, Yogyakarta.
b. Aplikasi Pembelajaran Inovatif pada pembelajaran PAI Ustadz/Ustadzah yang disertifikasi pada MTs Putera dan Puteri Ponpes Rakha Amuntai Kabupaten HSU Berdasarkan observasi yang dilakukan terhadap 12 orang Ustadz dan Ustadzah yang disertifikasi pada MTs Putera dan Puteri Ponpes Rakha Amuntai yang terdiri dari 6 orang Ustadzd/Ustadzah yang disertifikasi mata pelajaran Al-Qur’an Hadits dan 1 orang Ustadz/Ustadzah yang disertifikasi mata
Rusyan, A. Thabrani, 1990. Profesionalisme Tenaga Kependidikan, Yayasan Karya Sarjana Mandiri, Bandung. Sanjaya, Wina, 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Prenada Media Group Jakarta.
sikap ikhlas yang ditandai dengan adanya ketulusan dan selalu memberikan motivasi selama pembelajaran berlangsung. Kemudian sikap spontan yang ditandai dengan dapatnya mengikuti irama dan menjaga hasil dari tujuan pembelajaran. Untuk memaksimalkan suasana pembelajaran yang menyenangkan maka suasana kelas yang kondusif, setting kelas yang bervariasi dan penempatan pajangan-pajangan di kelas sebagai penunjang pembelajaran dibantu dengan media yang variatif dari guru juga semakin menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan rileks. Selain itu pula untuk menciptakan pembelajaran PAI menjadi lebih menarik dan menyenangkan berusaha selalu mengubah posisi kursi dan meja belajar dengan berbagai formasi, menggunakan media yang beragam, serta menyelingi pembelajaran dengan berirama/bersyair yang mengandung nilai-nilai Islami. Berdasarkan kenyataan ini maka berdasarkan hasil wawancara kami kelompok peneliti bahwa kurang maksimalnya pelaksanaan PAIKEM guru-guru PAI yang disertifikasi baik pada MTs dan MA Putera dan Puteri Ponpes Rakha Amuntai disebabkan pula oleh tidak adanya semacam pelatihan lagi setelah PLPG berkenaan dengan PAIKEM ini terutama yang menyangkut teori-teori yang berkenaan dengan strategi alternatif dalam pembelajaran. Selain itu pula tidak diimbanginya dengan ketersedianya sarana dan prasarana pembelajaran khususnya media pembelajaran. Dua faktor utama itulah yang menyebabkan pelaksanakan PAIKEM tersebut tidak sepenuhnya bisa dilaksanakan sementara minat dan antusias guru sangat tinggi untuk melaksanakan PAIKEM, hal ini bisa dilihat dari keaktifan dan aspek menyenangkan pada dasarnya guru-guru PAI yang sertifikasi di Rakha sudah melaksanakanya. H. Simpulan 1. Aplikasi Pembelajaran Aktif pada pembelajaran PAI Ustadz/Ustadzah yang disertifikasi pada Ponpes Rakha Amuntai Kabupaten HSU pada dasarnya sudah terlaksana. 2. Aplikasi Pembelajaran Inovatif pada pembelajaran PAI Ustadz/Ustadzah yang disertifikasi pada Ponpes Rakha Amuntai Kabupaten HSU pada dasarnya belum sepenuhnya terlaksana.
Sarkati, PAIKEM dalam Pembelajaran PAI ...
59
pelajaran Fiqih, 2 orang disertifikasi mata pelajaran Aqidah Akhlak, 2 orang disertifikasi mata pelajaran bahasa Arab dan 1 orang disertifikasi mata pelajaran SKI diperoleh data tentang aplikasi pembelajaran inovatif, sebagai berikut: Untuk indikator Inovatif yang terdiri dari: Adanya keberanian siswa mengajukan pendapat selama pembelajaran berlangsung, selama observasi berlangsung belum ada yang muncul, demikian pula dengan adanya kebebasan mengemukakan pendapat atau memberikan tanggapan terhadap pendapat siswa lainya, juga belum ada yang muncul. Kemudian untuk kesediaan menerima pandangan orang lain dan memberikan pendapat atau komentar terhadap gagasan orang lain, selama pembelajaran berlangsung belum ada yang melakukannya. c. Aplikasi Pembelajaran Kreatif pada pembelajaran PAI Ustadz/Ustadzah yang disertifikasi pada MTs Putera dan Puteri Ponpes Rakha Amuntai Kabupaten HSU Berdasarkan observasi yang dilakukan terhadap 12 orang Ustadz/Ustadzah yang disertifikasi pada MTs Putera dan Puteri Ponpes Rakha Amuntai yang terdiri dari 6 orang Ustadz/Ustadzah yang disertifikasi mata pelajaran Al-Qur’an Hadits dan 1 orang Ustadz/Ustadzah yang disertifikasi mata pelajaran Fiqih, 2 orang disertifikasi mata pelajaran Aqidah Akhlak, 2 orang disertifikasi mata pelajaran bahasa Arab dan 1 orang disertifikasi mata pelajaran SKI diperoleh data tentang aplikasi pembelajaran kreatif sebagai berikut: Untuk Indikator Kreatif yang terdiri dari: menggunakan strategi dan metode yang variatif, ketika pembelajaran berlangsung masing-masing lima orang Ustadz/Ustadzah dalam pembelajaran masih menggunakan metode yang monoton yakni metode ceramah dari awal hingga akhir pembelajaran hanya sesekali saja memberi kesempatan siswa untuk bertanya itupun tidak berjalan lancar karena memang tidak ada siswa yang bertanya. Demikian pula tidak ada strategi pembelajaran yang dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung. Pada indikator kondisi lingkungan yang merangsang misal: situasi kelas di MTs Rakha Putera dan Puteri sudah tertata dengan rapi dan teratur
yang dilengkapi dengan mading, kaligrafi dan hiasan-hiasan dinding lainya. Kreatifitas Inovasi pembelajaran belum dilakukan, hal ini terlihat dari pembelajaran yang masih dilaksanakan di dalam kelas dan belum pernah dilakukan di luar kelas, demikian pula rasa ingin, berani menyampaikan pendapat, berpartisipasi, bertanggung jawab dan sikap mandiri yang disesuaikan dengan minat siswa belum ditumbuhkan dalam pembelajaran baik mata pelajaran AlQur’an Hadits dan pembelajaan Fiqih, Aqidah Akhlak, bahasa Arab serta SKI pada MTs Putera Rakha Amuntai. Menumbuhkan komunikasi dan interaksi harmonis dalam pembelajaran kreatifitas semacam ini secara sederhana sudah dilakukan hal ini bisa dilihat dari adanya penciptaan situasi dan kondisi belajar, sehingga interaksi antara siswa dan antar guru dengan siswa lebih harmonis. Kreatifitas menggunakan media pembelajaran belum dilakukan hal ini terlihat dari penggunaan media masih tradisional seperti papan tulis, kapur, spidol dan belum menggunakan alat elektronik seperti komputer, LCD dan sebagainya. Demikian pula dalam kreatifitas mengembangkan strategi pembelajaran belum dilakukan hal ini dapat dilihat dari belum diterapkannya strategi dalam pembelajaran yang berlangsung. Berdasarkan wawancara yang dilakukan bahwa belum dilakukannya kreatifitas mengembangkan strategi disebabkan kurang terbiasanya dalam menerapkan strategi pembelajaran serta pengetahuan dan pelatihan strategi pembelajaran yang masih diperlukan sebab pengetahuan tentang strategi pembelajaran baru diperoleh ketika PLPG yang diadakan oleh LPTK rayon IAIN Antasari Banjarmasin, setelah itu belum pernah diadakan pelatihan tentang strategi pembelajaran lagi. d. Aplikasi Pembelajaran Efektif pada pembelajaran PAI Ustadz/Ustadzah yang disertifikasi pada MTs Putera dan Puteri Ponpes Rakha Amuntai Kabupaten HSU Berdasarkan observasi yang dilakukan terhadap 12 orang Ustadz/Ustadzah yang disertifikasi pada MTs Putera dan Puteri Ponpes Rakha Amuntai yang terdiri dari 6 orang Ustadzd/Ustadzah yang disertifikasi mata pelajaran Al-Qur’an Hadits dan 1 orang Ustadz/Ustadzah yang disertifikasi mata pelajaran Fiqih, 2 orang disertifikasi mata pelajaran Aqidah
Sarkati, PAIKEM dalam Pembelajaran PAI ...
69
Puteri Ponpes Rakha Amuntai pada dasarnya juga masih belum sepenuhnya dilaksanakan dilaksanakan hal ini bisa dilihat dari: Indikator Efektif dari hasil pengamatan yang kelompok peneliti lakukan bahwa dari tujuh indikator yang ada hanya empat indikator yang dilaksanakan yang terdiri dari: konsentrasi penuh waktu pelajaran berlangsung, tidak bosan mengulangi pelajaran dan menulis ulang catatan pelajaran serta belajar dalam suasana rileks sudah dilaksanakan dalam pembelajaran. Kemudian tiga indikator efektif lainya belum dilaksanakan terdiri dari: belum membuat simpulan bahan pelajaran dengan kata-kata sendiri. Setiap mata pelajaran belum dimuat dalam buku yang berbedabeda serta belum ada memberikan penjelasan kepada teman tentang materi pelajaran yang baru dibaca ulang. Untuk dapat menciptakan suasana pembelajaran yang efektif kepada siswa pada mata pelajaran PAI, selain kegiatan menjelaskan materi pembelajaran, juga harus melaksanakan praktik langsung khususnya materi yang memang menghendaki kegiatan praktik, jika hal ini bisa dilaksanakan maka efektifitas waktu dengan sasaran pembelajaran yang diharapkan bisa tercapai secara maksimal. Penerapan pembelajaran yang menyenangkan pada mata pelajaran PAI bagi guru-guru yang disertifikasi baik di MTs/MA Putera dan Puteri Ponpes Rakha Amuntai pada dasarnya sudah dilaksanakan hal ini bisa dilihat dari: Sembilan indikator yang ada secara keseluruhan sudah dilaksanakan dalam pembelajaran hal ini terlihat dari aspek antusias yang ditandai dengan tampilan suasana pembelajaran yang hidup. Aspek lain yang bisa dilihat adalah adanya wibawa dari Ustadz/Ustadzah yang mampu menggerakkan seluruh siswa. Demikan pula adanya sikap positif selama proses belajar mengajar berlangsung. Supel yang ditandai adanya kemudahan menjalin hubungan dengan seluruh siswa. Humoris yang ditandai dengan adanya kelapangan dada menerima kesalahan dan kekeliruan yanmg terjadi saat pembelajaran berlangsung. Sikap menerima yakni ditandai adanya usaha mencari nilai-nilai dari materi pembelajaran yang disampaikan. Sikap fasih yang ditandai dengan cara berkomunikasi selama pembelajaran berlangsung secara jelas, ringkas dan jujur. Serta
3. Analisis/Pembahasan Menciptakan pembelajaran yang aktif pada dasarnya pada MTs dan MA Putera dan Puteri Ponpes Rakha Amuntai sudah dilaksanakan sesuai dengan indikator yang telah disajikan terdahulu. Akan tetapi lebih dari itu dalam rangka menciptakan pembelajaran aktif pada mata pelajaran PAI siswa, lebih banyak dilibatkan secara aktif, guru sekedar menjadi fasilitator pembelajaran bukan sebagai subjek utama dalam pembelajaran. Di sinilah hakekat sebenarnya dari pembelajaran aktif dimana murid sebagai subjek belajar yang bekerjasama bersama-sama dengan siswa lainya dalam mengolah pembelajaran, peran guru hanyalah sebagai katalisator dan fasilitaor pembelajaran. Berdasarkan penyajian data terdahulu bahwa pada dasarnya baik pada MTs dan MA Putera dan Puteri Ponpes Rakha Amuntai belum menerapkan pembelajaran Inovatif hal ini didasari atas tidak ada satu indikator pun dalam pembelajaran inovatif yang dilaksanakan. Untuk menciptakan suasana pembelajaran yang lebih inovatif khususnya pada siswa, maka di setiap penyampain materi pelajaran, siswa selalu dilatih dan diberi kesempatan untuk berani bertanya dan berpendapat dengan ideide baru walaupun dengan bahasa sederhana, baik kepada guru atau teman di kelas tanpa takut salah. Penerapan pembelajaran yang kreatif pada mata pelajaran PAI bagi guru-guru yang disertifikasi baik di MTs/MA Putera dan Puteri Ponpes Rakha Amuntai pada dasarnya juga masih belum dilaksanakan sepenuhnya hanya sedikit sekali indikator kreatifitas pembelajaran dilaksanakan yakni dalam hal menciptakan komunikasi harmonis dalam pembelajaran selebihnya kreatifitas menerapkan metode, strategi serta media pembelajaran belum dilaksanakan.untuk menciptakan proses pembelajaran lebih kreatif terhadap siswa, maka seharusnya pada waktu pembelajaran diupayakan memotivasi siswa untuk berkreasi bertanya, menggunakan metode yang bervariasi, strategi pembelajaran yang relevan, media pembelajaran yang lengkap meskipun sederhana dan tidak perlu mahal-mahal. Missal gambar-gambar sederhana yang berhubungan dengan materi pembelajaran yang bertujuan untuk merangsang kreatifitas imajinasi siswa dalam berfikir. Penerapan pembelajaran yang efektif pada mata pelajaran PAI bagi guru-guru yang disertifikasi baik di MTs/MA Putera dan
Sarkati, PAIKEM dalam Pembelajaran PAI ...
61
akhlak, 2 orang disertifikasi mata pelajaran bahasa Arab dan 1 orang disertifikasi mata pelajaran SKI diperoleh data tentang aplikasi pembelajaran efektif sebagai berikut: Untuk Indikator Efektif dari hasil pengamatan yang kelompok peneliti lakukan bahwa dari tujuh indikator yang ada hanya empat indikator yang dilaksanakan yang terdiri dari: konsentrasi penuh waktu pelajaran berlangsung, tidak bosan mengulangi pelajaran dan menulis ulang catatan pelajaran serta belajar dalam suasana rileks sudah dilaksanakan dalam pembelajaran. Kemudian tiga indikator efektif lainya belum dilaksanakan terdiri dari: belum membuat simpulan bahan pelajaran dengan kata-kata sendiri, setiap mata pelajaran belum dimuat dalam buku yang berbeda-beda serta belum ada memberikan penjelasan kepada teman tentang materi pelajaran yang baru dibaca ulang. e. Aplikasi Pembelajaran Menyenangkan pada pembelajaran PAI Ustadz/Ustadzah yang disertifikasi pada MTs Putera dan Puteri Ponpes Rakha Amuntai Kabupaten HSU Berdasarkan observasi yang dilakukan terhadap 12 orang Ustadz/Ustadzah yang disertifikasi pada MTs Putera dan Puteri Ponpes Rakha Amuntai yang terdiri dari 6 orang Ustadzd/Ustadzah yang disertifikasi mata pelajaran Al-Qur’an Hadits dan 1 orang Ustadz/Ustadzah yang disertifikasi mata pelajaran Fiqih, 2 orang disertifikasi mata pelajaran Aqidah Akhlak, 2 orang disertifikasi mata pelajaran bahasa Arab dan 1 orang disertifikasi mata pelajaran SKI diperoleh data tentang aplikasi pembelajaran menyenangkan sebagai berikut: Untuk Indikator menyenangkan dari hasil pengamatan yang kelompok peneliti lakukan bahwa dari sembilan indikator yang ada secara keseluruhan sudah dilaksanakan dalam pembelajaran hal ini terlihat dari aspek antusias yang ditandai dengan tampilan suasana pembelajaran yang hidup. Aspek lain yang bisa dilihat adalah adanya wibawa dari Ustadz/Ustadzah yang mampu menggerakkan seluruh siswa. Demikan pula adanya sikap positif selama proses belajar mengajar berlangsung yang
ditandai dengan adanya penghargaan terhadap sikap siswa serta tidak ada sikap menekan dan memaksa terhadap siswa. Supel yang ditandai adanya kemudahan menjalin hubungan dengan segenap siswa. Humoris yang ditandai dengan adanya kelapangan dada menerima kesalahan dan kekeliruan yanmg terjadi saat pembelajaran berlangsung. Sikap menerima yakni ditandai adanya usaha mencari nilai-nilai dari materi pembelajaran yang disampaikan. Sikap fasih yang ditandai dengan cara berkomunikasi selama pembelajaran berlangsung secara jelas, ringkas dan jujur. Serta sikap ikhlas yang ditandai dengan adanya ketulusan dan selalu memberikan motivasi selama pembelajaran berlangsung. Kemudian sikap spontan yang ditandai dengan dapatnya mengikuti irama dan menjaga hasil dari tujuan pembelajaran. 2. PAIKEM pada MA Putera dan Puteri a. Aplikasi Pembelajaran Aktif pada pembelajaran PAI Ustadzd/Ustadzah yang disertifikasi pada MA Putera dan Puteri Ponpes Rakha Amuntai Kabupaten HSU Berdasarkan data hasil observasi terhadap guru PAI yang disertifikasi pada MA Normal Islam Putera yakni: 1) H. Bunyamin HB, S.Ag, S.Pd.I: SKI, 2) H. Mahbub Yamin, HB, S.Ag: SKI, 3) H. Hanafi Idar: Ilmu Hadits-Hadits. 4) H. Ainor Ridha, Lc, M.Pd.I: Fiqih, 5) H. Ahmad Subhan, Lc: Qur’an Tahfidz-Ushul Fiqih, 6) H. Sarmadi Mawardi, Lc: Ulumul TafsirTafsir. 7) H. Fahmi Alamsyah, Lc, S.Pd.I: Insya-Tarbiyah, 8) Aliannor, S.Pd.I: Muhadharah-SKI, 9) Suhaimi Salman, S.Pd: Qur’an Hadits-Bahasa Arab, 10) Fakhriannor: Qur’an TahfizhHadits. Demikian pula atas guru PAI yang disertifikasi pada MA Normal Islam Puteri adalah: 1) Hj. Ruminah: Al-Qur’an, 2) Hj. Raudhah: Qur’an Hadits, 3) H. Haderani, Lc.: Balaghah 4) H. Ahmad Subhan, Lc: Fiqih diperoleh data tentang aplikasi pembelajaran aktif sebagai berikut: Untuk indikator aktif yang terdiri dari aktif melakukan, ketika pembelajaran berlangsung memang Ustadz/Ustadzah banyak melibatkan siswa dalam pembelajaran misalnya: selama pembelajaran berlangsung masih memberi kesempatan siswa untuk bertanya dan mengemukakan pendapatnya.
Sarkati, PAIKEM dalam Pembelajaran PAI ...
67
pada MA Putera dan puteri Ponpes Rakha Amuntai Kabupaten HSU Berdasarkan data hasil observasi terhadap guru PAI yang disertifikasi pada MA Normal Islam Putera yakni: 1) H. Bunyamin HB, S.Ag, S.Pd.I: SKI, 2) H. Mahbub Yamin, HB, S.Ag: SKI, 3) H. Hanafi Idar: Ilmu Hadits-Hadits, 4) H. Ainor Ridha, Lc, M.Pd.I: Fiqih, 5) H. Ahmad Subhan, Lc: Qur’an Tahfidz-Ushul Fiqih, 6) H. Sarmadi Mawardi, Lc: Ulumul tafsirTafsir, 7) H. Fahmi Alamsyah, Lc, S.Pdi: Insya-Tarbiyah, 8) Aliannor, S.Pd.I: Muhadharah-SKI, 9) Suhaimi Salman, S.Pd: Qur’an Hadits-Bahasa Arab, 10) Fakhriannor: Qur’an TahfizhHadits. Demikian pula atas guru PAI yang disertifikasi pada MA Normal Islam Puteri adalah: 1) Hj. Ruminah: Al-Qur’an, 2) Hj. Raudhah: Qur’an Hadits, 3) H. Haderani, Lc.: Balaghah, 4) H. Ahmad Subhan, Lc: Fiqih, diperoleh data tentang aplikasi pembelajaran aktif sebagai berikut: Untuk Indikator menyenangkan dari hasil pengamatan yang kelompok peneliti lakukan bahwa dari sembilan indikator yang ada secara keseluruhan sudah dilaksanakan dalam pembelajaran hal ini terlihat dari aspek antusias yang ditandai dengan tampilan suasana pembelajaran yang hidup. Aspek lain yang bisa dilihat adalah adanya wibawa dari Ustadz/Ustadzah yang mampu menggerakkan seluruh siswa. Demikan pula adanya sikap positif selama proses belajar mengajar berlangsung. Supel yang ditandai adanya kemudahan menjalin hubungan dengan segenap siswa. Humoris yang ditandai dengan adanya kelapangan dada menerima kesalahan dan kekeliruan yanmg terjadi saat pembelajaran berlangsung. Sikap menerima yakni ditandai adanya usaha mencari nilai-nilai dari materi pembelajaran yang disampaikan. Sikap fasih yang ditandai dengan cara berkomunikasi selama pembelajaran berlangsung secara jelas, ringkas dan jujur. Serta sikap ikhlas yang ditandai dengan adanya ketulusan dan selalu memberikan motivasi selama pembelajaran berlangsung. Kemudian sikap spontan yang ditandai dengan dapatnya mengikuti irama dan menjaga hasil dari tujuan pembelajaran.
menerapkan strategi pembelajaran serta pengetahuan dan pelatihan strategi pembelajaran yang masih diperlukan sebab pengetahuan tentang strategi pembelajaran baru diperoleh ketika PLPG yang diadakan oleh LPTK rayon IAIN Antasari Banjarmasin, setelah itu belum pernah diadakan pelatihan tentang strategi pembelajaran lagi. d. Aplikasi Pembelajaran Efektif pada pembelajaran PAI Ustadz/Ustadzah yang disertifikasi pada MA Putera dan Puteri Ponpes Rakha Amuntai Kabupaten HSU. Berdasarkan data hasil observasi terhadap guru PAI yang disertifikasi pada MA Normal Islam Putera yakni: 1) H. Bunyamin HB, S.Ag, S.Pd.I: SKI, 2) H. Mahbub Yamin, HB, S.Ag: SKI, 3) H. Hanafi Idar: Ilmu Hadits-Hadits, 4) H. Ainor Ridha, Lc, M.Pd.I: Fiqih, 5) H. Ahmad Subhan, Lc: Qur’an Tahfidz-Ushul Fiqih, 6) H. Sarmadi Mawardi, Lc: Ulumul tafsirTafsir, 7) H. Fahmi Alamsyah, Lc, S.Pdi: Insya-Tarbiyah, 8) Aliannor, S.Pd.I: Muhadharah-SKI, 9) Suhaimi Salman, S.Pd: Qur’an Hadits-Bahasa Arab, 10) Fakhriannor: Qur’an TahfizhHadits. Demikian pula atas guru PAI yang disertifikasi pada MA Normal Islam Puteri adalah: 1) Hj. Ruminah: Al-Qur’an, 2) Hj. Raudhah: Qur’an Hadits, 3) H. Haderani, Lc.: Balaghah, 4) H. Ahmad Subhan, Lc: Fiqih, diperoleh data tentang aplikasi pembelajaran aktif sebagai berikut Untuk Indikator Efektif dari hasil pengamatan yang kelompok peneliti lakukan bahwa dari tujuh indikator yang ada hanya empat indikator yang dilaksanakan yang terdiri dari: konsentrasi penuh waktu pelajaran berlangsung, tidak bosan mengulangi pelajaran dan menulis ulang catatan pelajaran serta belajar dalam suasana rilek sudah dilaksanakan dalam pembelajaran. Kemudian tiga indikator efektif lainya belum dilaksanakan terdiri dari: belum membuat simpulan bahan pelajaran dengan kata-kata sendiri, setiap mata pelajaran belum dimuat dalam buku yang berbeda-beda serta belum ada memberikan penjelasan kepada teman tentang materi pelajaran yang baru dibaca ulang. e. Aplikasi Pembelajaran Menyenangkan pada pembelajaran PAI Ustadz/Ustadzah yang disertifikasi
Sarkati, PAIKEM dalam Pembelajaran PAI ...
63
Aktif memecahkan sendiri, ketika pembelajaran berlangsung keempat belas Ustadz/Ustadzah belum memberi kesempatan kepada siswa untuk aktif memecahkan sendiri permasalahan-permasalahan pembelajaran. Belum ada Misal: Mufradat ayat Al-Qur’an dan Hadits sudah ditentukan dan ditulis sendiri serta diterjemahkan sendiri oleh Ustadz/ustadzah semestinya siswa yang mencari dan menterjemahkanya. Demikian ketika materi QS. Ath-Thur:34; QS Huud: 13; QS Yunus: 38; dan QS Al-Baqarah: 23 diajarkan oleh Ustadz/Ustadzah ketika dilakukan observasi. Demikian pula dalam pembelajaran Fiqih; Ustadz/Ustadzah langsung mendemonstrasikan materi-materi yang berkenaan dengan materi fiqih tentang ibadah haji dan umrah semestinya digali dulu bagaimana pengetahuan anak tentang haji dan umrah barang kali ada anak yang sudah pernah melaksanakan umrah dan haji. Demikian pula dalam pembelajaran SKI, Aqidah Akhlak serta bahasa Arab tidak ada kegiatan problem solvingnya ketika materi masing-masing diberikan Demikian pula dalam hal aktif menemukan contoh-contoh belum dilakukan oleh keempat belas orang Ustadz/Ustadzah yang ada hanya menyebutkan contoh-contoh yang ada di buku paket bukan menemukan contoh-contoh selama proses pembelajaran berlangsung. Aktif melakukan tugas baik secara individu maupun secara kelompok dalam bekerjasama, yang terjadi dalam pembelajaran yang berlangsung adalah hanya aktif secara individual sementara kerjasama kelompok belum dilakukan selama pembelajaran berlangsung hal ini berlaku sama untuk keempat belas orang Ustadz/Ustadzah baik yang mengajar AlQur’an Hadits maupun Fiqih, SKI, bahasa Arab, serta Aqidah Akhlak. b. Aplikasi Pembelajaran Inovatif pada pembelajaran PAI Ustadz/Ustadzah yang disertifikasi pada MA Putera dan Puteri Ponpes Rakha Amuntai Kabupaten HSU Berdasarkan data hasil observasi terhadap guru PAI yang disertifikasi pada MA Normal Islam Putera yakni: 1) H.
Bunyamin HB, S.Ag, S.Pd.I: SKI, 2) H. Mahbub Yamin, HB, S.Ag: SKI, 3) H. Hanafi Idar: Ilmu Hadits-Hadits, 4) H. Ainor Ridha, Lc, M.Pd.I: Fiqih, 5) H. Ahmad Subhan, Lc: Qur’an Tahfidz-Ushul Fiqih, 6) H. Sarmadi Mawardi, Lc: Ulumul tafsirTafsir, 7) H. Fahmi Alamsyah, Lc, S.Pdi: Insya-Tarbiyah, 8) Aliannor, S.Pd.I: Muhadharah-SKI, 9) Suhaimi Salman, S.Pd: Qur’an Hadits-Bahasa Arab, 10) Fakhriannor: Qur’an TahfizhHadits. Demikian pula atas guru PAI yang disertifikasi pada MA Normal Islam Puteri adalah: 1) Hj. Ruminah: Al-Qur’an, 2) Hj. Raudhah: Qur’an Hadits, 3) H. Haderani, Lc.: Balaghah, 4) H. Ahmad Subhan, Lc: Fiqih, diperoleh data tentang aplikasi pembelajaran aktif sebagai berikut: Untuk indikator Inovatif yang terdiri dari: Adanya keberanian siswa mengajukan pendapat selama pembelajaran berlangsung, selama observasi berlangsung belum ada yang melakukanya demikian pula dengan adanya kebebasan mengemukakan pendapat atau memberikan tanggapan terhadap pendapat siswa lainya, juga belum ada yang melakukanya. Kemudian untuk kesediaan menerima pandangan orang lain dan memberikan pendapat atau komentar terhadap gagasan orang lain, selama pembelajaran berlangsung belum ada yang melakukannya.
c. Aplikasi Pembelajaran Kreatif pada pembelajaran PAI Ustadz/Ustadzah yang disertifikasi pada MA Putera dan Puteri Ponpes Rakha Amuntai Kabupaten HSU Berdasarkan data hasil observasi terhadap guru PAI yang disertifikasi pada MA Normal Islam Putera yakni: 1) H. Bunyamin HB, S.Ag, S.Pd.I: SKI, 2) H. Mahbub Yamin, HB, S.Ag: SKI, 3) H. Hanafi Idar: Ilmu Hadits-Hadits, 4) H. Ainor Ridha, Lc, M.Pd.I: Fiqih, 5) H. Ahmad Subhan, Lc: Qur’an Tahfidz-Ushul Fiqih, 6) H. Sarmadi Mawardi, Lc: Ulumul tafsirTafsir, 7) H. Fahmi Alamsyah, Lc, S.Pdi: Insya-Tarbiyah, 8) Aliannor, S.Pd.I: Muhadharah-SKI, 9) Suhaimi Salman, S.Pd: Qur’an Hadits-Bahasa Arab, 10) Fakhriannor: Qur’an TahfizhHadits. Demikian pula atas guru PAI yang disertifikasi pada MA Normal Islam Puteri adalah: 1) Hj. Ruminah: Al-Qur’an, 2) Hj. Raudhah: Qur’an Hadits, 3) H. Haderani, Lc.: Balaghah, 4) H.
Sarkati, PAIKEM dalam Pembelajaran PAI ...
65
Ahmad Subhan, Lc: Fiqih, diperoleh data tentang aplikasi pembelajaran aktif sebagai berikut: Untuk Indikator Kreatif yang terdiri dari: Menggunakan strategi dan metode yang variatif: ketika pembelajaran berlangsung masing-masing lima orang Ustadz/Ustadzah dalam pembelajaran masih menggunakan metode yang monoton yakni metode ceramah dari awal hingga akhir pembelajaran hanya sesekali saja memberi kesempatan siswa untuk bertanya itupun tidak berjalan lancar karena memang tidak ada siswa yang bertanya. Demikian pula tidak ada strategi pembelajaran yang dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung. Pada indikator kondisi lingkungan yang merangsang misal: situasi kelas di MTs Rakha Putera dan Puteri sudah tertata dengan rapi dan teratur yang dilengkapi dengan mading, kaligrafi dan hiasan-hiasan dinding lainya. Kreatifitas Inovasi pembelajaran belum dilakukan, hal ini terlihat dari pembelajaran yang masih dilaksanakan di dalam kelas dan belum pernah dilakukan di luar kelas demikian pula rasa ingin, berani menyampaikan pendapat, berpartisipasi, bertanggung jawab dan sikap mandiri yang disesuaikan dengan minat siswa belum ditumbuhkan dalam pembelajaran baik mata pelajaran AlQur’an Hadits dan pembelajaan Fiqih, Aqidah Akhlak, bahasa Arab serta SKI pada MTs Putera Rakha Amuntai. Menumbuhkan komunikasi dan interaksi harmonis dalam pembelajaran Kreatifitas semacam ini secara sederhana sudah dilakukan, hal ini bisa dilihat dari adanya penciptaan situasi dan kondisi belajar, sehingga interaksi antara siswa dan antar guru dengan siswa lebih harmonis. Kreatifitas menggunakan media pembelajaran belum dilakukan hal ini terlihat dari penggunaan media masih tradisional seperti papan tulis, kapur, spidol dan belum menggunakan alat elektronik seperti komputer, LCD dan sebagainya. Demikian pula dalam kreatifitas mengembangkan strategi pembelajaran belum dilakukan hal ini bisa dilihat dari belum diterapkanya strategi dalam pembelajaran yang berlangsung. Berdasarkan wawancara yang dilakukan bahwa belum dilakukannya kreatifitas mengembangkan strategi disebabkan kurang terbiasanya dalam