Oleh: Urip Santoso Di dalam instrument sertifikasi dosen ada instrument deskripsi diri. Deskripsi diri ini ditulis oleh dosen yang disertifikasi, yang menjelaskan atau mendeskripsikan kegiatan, sikap, perilaku dll. dari seorang dosen yang sedang disetifikasi. Dokumen deskripsi diri inilah yang akan dinilai oleh asesor, sedangkan dokumen lain, asesor hanya menghitung dan mengkompilasi. Pengisian dokumen deskripsi diri ini tidaklah mudah, karena bersifat kualitatif dan subyektif. Oleh sebab itu, seorang dosen harus mampu mendeskripsikan diri mereka sendiri sehingga mudah dipahami dan diukur serta dinilai oleh tim asesor. Sesuai dengan aturan, setiap dosen akan dinilai oleh dua asesor yang mempunyai bidang ilmu yang serumpun. Instrument deskripsi diri terdiri atas dua bagian, yaitu bagian 1 yang terdiri atas 5 pernyataan, yaitu a) pengembangan kualitas pembelajaran, b) pengembangan keilmuan/keahlian pokok, c) peningkatan kualitas manajemen/pengelolaan institusi, d) peningkatan kualitas kegiatan mahasiswa, dan e) peningkatan pengabdian kepada masyarakat; bagian 2 terdiri atas 6 pernyataan, yaitu a) karakter pribadi dalam berbagai situasi dan kondisi, b) etos kerja, c)integritas diri, d) keterbukaan terhadap kritik, saran dan pendapat orang lain, e) peran social, dan f) orisinalitas. Saya menyarankan kepada dosen agar sebelum menulis deskripsi diri, sebaiknya memahami terlebih dahulu istilah-istilah yang ada dalam deskripsi diri. Ini dimaksudkan agar anda dapat menyusun deskripsi diri dengan baik dan terukur, sehingga asesor akan lebih mudah memahami deskripsi diri anda. Demikian pula, saya menyarankan kepada asesor untuk memahami terlebih dahulu istilah-istilah tersebut, agar dalam menilai bisa lebih obyektif. Bagian I Pada bagian I ini anda diminta menguraikan apa saja yang telah anda lakukan dalam beberapa tahun terakhir yang dapat dianggap sebagai prestasi dan/atau kontribusi bagi pelaksanaan dan pengembangan Tridharma Perguruan Tinggi. a) Pengembangan kualitas pembelajaran Anda disini diminta untuk menjelaskan usaha-usaha apa yang telah anda lakukan guna meningkatkan kualitas pembelajaran dan bagaimana dampaknya. Dalam menjelaskan hal ini, ada baiknya anda menjelaskan latar belakang mengapa upaya itu dilakukan, misalnya rendahnya daya tangkap mahasiswa, rendahnya nilai mahasiswa dll. Setelah itu anda jelaskan apa upaya anda, misalnya melakukan perubahan metode pembelajaran, membuat diktat, merevisi SAP dan GBPP, survei terbatas tentang opini mahasiswa terhadap PBM yang dilakukan dosen dll. Setelah itu, anda jelaskan dampak dari perubahan yang anda lakukan, misalnya setelah dilakukannya perubahan metode pembelajaran yaitu dari metode ceramah ke metode diskusi terjadi peningkatan daya serap mahasiswa sebesar 50%, peningkatan nilai sebesar 40%, peningkatan motivasi mahasiswa belajar mandiri meningkat 35% dan seterusnya. Ada baiknya anda memecahnya menjadi tiga alinea, yaitu satu alinea tentang latar belakang, satu alinea tentang usaha perubahan yang anda lakukan, dan satu alinea tentang dampak perubahan yang anda lakukan. Jika memungkinkan cantumkan secara singkat dan jelas seberapa besar kontribusi dan prestasi anda dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Pada sub bagian ini ada dua yaitu usaha perubahan dan dampak perubahan. Kisaran nilai antara 1 sampai 5. Usaha perubahan dinilai pasif (1) jika menjalankan proses belajar mengajar sebagimana adanya
dan sebagaimana yang sudah pernah dilakukan sebelumnya, tanpa ada perubahan. Usaha perubahan dinilai aktif (5) jika berusaha melakukan perubahan yang konstruktif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran misalnya melakukan penelitian tindakan kelas, melakukan refleksi, dan merespon permintaan mahasiswa. Dampak perubahan dinilai buruk (1) jika melakukan perubahan dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan kualitas pembelajaran, namun tidak konstruktif. Dampak perubahan dinilai baik (5) jika melakukan berbagai perubahan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas pembelajaran, misalnya menggunakan metode pembelajaran baru, mencoba beragam media, menyediakan bahan ajr baru, mengubah strategi penialaian hasil belajar siswa. b) Pengembangan keilmuan/keahlian pokok
Pada sub bagian ini anda diminta menjelaskan produktivitas dan makna karya ilmiah yang telah anda hasilkan. Disini anda diminta menjelaskan karya-karya ilmiah baik dalam bentuk buku, penelitian, jurnal ilmiah, makalah yang diseminarkan dalam forum ilmiah, hak paten, hak cipta, artikel dalam media masa dan bagaimana keterkaitannya dengan pengembangan keilmuan anda. Jelaskan karya tulis anda secara lengkap (penulis (lengkap dengan anggota), judul, tahun terbit, penerbit dan seterusnya. Ada baiknya jika hal ini dideskripsikan dalam bentuk tabel, sehingga asesor mudah membacanya. Sebagai catatan, oleh karena ini berkaitan dengan penilaian profisional dosen, maka sebaiknya anda menjelaskan karya-karya ilmiah anda yang berkaitan dengan matakuliah yang diampu dan bidang ilmu yang ditekuni oleh setiap dosen. Kita semua tahu bahwa setiap dosen mempunyai bidang keahlian tertentu. Karya-karya diluar bidang ilmu dan matakuliah yang diampu sebaiknya tidak dicantumkan, karena akan menurunkan nilai. Setelah itu, anda jelaskan sumbangan dari semua kegiatan itu bagi pengembangan keilmuan anda. Sebagai misal, hasil-hasil penelitian anda mampu menghasilkan teoriteori baru, praktek-praktek baru atau model-model baru dan seterusnya, sehingga semuanya itu mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi pengembangan ilmu yang anda tekuni dan memberikan sumbangan-sumbangan yang nyata bagi pengembangan ilmu btersebut secara universal. Contoh sederhana, anda menemukan senyawa A dalam daun katuk, yang selama ini belum ditemukan. Ini berarti anda telah memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu yang saudara tekuni. Contoh lain, anda menemukan kelemahan dalam suatu model tertentu dan kemudian anda menemukan cara untuk menyempurnakan model itu. Misalnya lagi, anda menemukan rumus matematika baru beserta pembuktiannya. Ini semua berarti anda telah memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu yang anda tekuni. Jika memungkinkan beri penjelasan seberapa besar sumbangan anda dalam pengembangan ilmu tersebut. Ada dua hal yang dinilai dalam pengembangan keilmuan, yaitu produktivitas ilmiah dan makna karya. Produktivitas ilmiah dinilai buruk (1) jika tidak menjalankan proses pengembangan keilmuan (penelitian, karya ilmiah, dll). Produktivitas ilmiah dinilai baik (5) jika melakukan pengembangan keilmuan secara berkelanjutan dan konsisten melalui berbagai kegiatan penelitian, menulis dan menyajikan karya ilmiah di berbagai forum, melibatkan mahasiswa dalam proses penelitian, memperoleh hibah penelitian. Makna ilmiah dinilai negatif (1) jika
menjalankan ilmunya sebagai bagian dari proses mengajar, mengikuti perkembangan keilmuan, tetapi tidak memberikan karya-karya keilmuan yang kontributif. Makna ilmiah dinilai positif jika melakukan berbagai upaya untuk pengembangan keilmuan secara bermakna, walaupun kecil, misalnya memperoleh pengakuan publik terhadap karya keilmuan (paten, HAKI, penerbitan buku, dll.). (bersambung)
Bagian 2 Anda sebagai komunitas sosial diminta menjelaskan aspek-aspek yang berkaitan dengan hal tersebut. Sebelum anda menjelaskan ada baiknya anda mempelajari terlebih dahulu istilah-istilah tersebut. Hal ini akan membantu anda untuk menjelaskan aspek-aspek sosial tersebut lebih terukur. Sebagai contoh, istilah kesabaran. Anda sebaiknya memahami betul apa itu sabar, dan bagaimana cara mengukur sabar atau kesabaran. Jika anda tidak paham apa itu sabar, bisa saja anda salah menjelaskan. Berikut contohnya. Ada seorang dosen menjelaskan kepada saya bahwa ia sangat sabar. Ia menjelaskan bahwa ketika mahasiswa terlambat 30 menit dalam ujian, ia kemudian tidak menegurnya dan bahkan menyuruh ia ikut ujian dengan diberi tambahan waktu karena ia terlambat. Apakah ini contoh sabar? Tidak bukan? Jika pernyataan tadi dinilai oleh asesor maka si dosen itu akan mendapat nilai satu. Nilai mati! Sayang bukan? Contoh sabar yang saya anggap lebih baik adalah sebagai berikut. Ada seorang dosen, yang menghadapi mahasiswa yang kurang pandai. Si dosen tidak kecewa dan tidak mengeluh menghadapi mahasiswa tersebut. Si dosen kemudian memberikan penjelasan khusus tentang materi perkuliahannya diluar perkuliahan. Semacam tutor gratis. Ini ia lakukan agar mahasiswa mampu menyerap materi tersebut. Ini dilakukan oleh si dosen kepada semua mahasiswanya yang kurang pandai. Ia meluangkan waktunya untuk itu. Akhirnya mahasiswa tersebut mampu menguasai materi tersebut, dan bahkan bukan saja mendapat nilai A, tetapi juga telah mampu mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Jadi sangat penting artinya bagi dosen untuk memahami istilah-istilah dalam deskripsi diri agar ia mampu menjelaskannya dengan baik, benar, terukur, singkat dan padat. Penjelasan yang bertele-tele akan membuat sang asesor menjadi tidak paham apa yang sebenarnya yang dimaksud oleh dosen tersebut. Juga, kepada asesor agar juga memahami istilah-istilah tersebut agar mampu menilai deskripsi diri dengan lebih obyektif. f. Karakter pribadi dalam berbagai situasi dan kondisi Pada sub bagian ini, anda diminta menjelaskan dan memberi contoh tentang kendali diri, kesabaran, ekspresi perasaan (empati) dan rasionalitas pada berbagai kondisi dan situasi yang anda hadapi selama anda bertugas sebagai dosen. Kendali diri dinilai lemah (1) jika anda kurang mampu mengendalikan diri dalam beberapa situasi dan kondisi. Misalnya, ketika dalam rapat argumentasi anda dimentahkan oleh teman sejawat anda, anda menjadi marah sambil mencaci, memukul meja dll. Kendali diri dinilai kuat (5) jika anda umumnya mampu mengendalikan diri dalam berbagai situasi dan kondisi yang menekan. Misalnya, anda dinilai oleh bawahan anda bahwa anda telah korupsi. Menghadapi situasi
itu anda tetap tenang dan berusaha dengan hati yang tulus menjelaskan duduk perkaranya. Anda tunjukkan bukti-bukti bahwa anda tidak korupsi. Anda dinilai rendah (1) dalam kesabaran ika kurang mampu menahan diri menghadapi kekecewaan. Ya, tentu saja dalam melaksanakan tugas anda tentunya anda pernah kecewa. Kecewa karena atasan kita tidak adil. Kecewa karena teman sejawat kita curang. Nah, bagaimana kita menghadapinya. Memukul? Teriak? Atau protes melalui jalur yang sewaarnya? Jika anda langsung marah-marah, langsung mengancam artinya anda kurang mampu menahan diri. Akan tetapi jika anda protes melalui saluran yang seharusnya berarti anda mempunyai kesabaran yang tinggi (5), yaitu memiliki kemampuan untuk bersikap sabar dalam menghadapi berbagai hal yang tidak sesuai dengan harapan dalam berbagai situasi dan kondisi. Ekspresi perasaan dinilai antipati (1) ika anda kurang mampu untuk merasakan perasaan orang lain dan cenderung memberikan reaksi negatif. Dinilai empati (5) jika dapat merasakan berbagai perasaan orang lain dan mengekspresikan dengan baik (cara dapat diterima). dalam hal rasionalitas, anda dinilai emosional (1) jika anda cenderung mengutamakan perasaan dan anda akan dinilai rasional (5) jika cenderung mengutamakan logika dari pada perasaan dalam menghadapi berbagai masalah. g. Etos kerja Ada empat variabel yang dinilai dalam etos kerja, yaitu semangat, target, disiplin dan ketangguhan. Disini anda diminta mendeskripsikan ke empat variabel tersebut dan juga bagaimana cara anda ketika anda menghadapi masalah. Ada baiknya anda memahami terlebih dahulu definisi etos kerja yang diturunkan ke dalam empat variabel tersebut di atas. Variabel semangat menunjukkan upaya yang tidak henti dan penuh dedikasi tanpa keluhan, ketika anda menghadapi suatu masalah. Anda terus melakukan upaya sampai masalah itu terselesaikan. Dalam menunaikan tugasnya anda tidak saja menjalankan perintah tetapi juga mengembangkan perintah atasan sedemikian rupa. Ada baiknya anda memberikan contoh peristiwa yang anda alami yang menunjukkan tingkat semangat anda. Pada variabel semangat ini, anda dinilai rendah (1) jika kurang bersemangat dalam bekerja, hanya menjalankan tugas sebagaimana diperintahkan saja. Anda dinilai tinggi (5) jika memiliki semangat kerja yang tinggi dalam berbagai situasi dan kondisi. Setiap dosen dalam menunaikan tugasnya tentu saja mempunyai target kerja, terutama dalam menyelesaikan tugas mereka di bidang tridharma perguruan tinggi. Jadi apa target kerja anda di bidang pendidikan dan pengajaran, pengembangan ilmu dan pengabdian pada masyarakat. Setiap kegiatan anda mempunyai target dan indikator pencapaian yang rinci dan terukur. Memang, seharusnya seorang dosen mempunyai apa yang disebut dengan academic plan atau rencana akademik. Di dalam academic plan anda sebutkan jenis kegiatan, tujuan, target, waktu, sumber dana, dan hasil. Dengan adanya academic plan anda mempunyai target kerja yang jelas sekaligus sebagai pedoman dalam aktivitas anda sebagai dosen. Anda target kerjanya dinilai kabur (1) jika tidak memiliki target kerja
yang jelas, dan anda akan dinilai jelas (5) jika memiliki target yang jelas untuk dicapai dalam bekerja dan rentang waktu yang tegas untuk mencapainya sehingga mendukung perannya sebagai dosen. Anda juga diminta mendeskripsikan tingkat kedisiplinan anda. Agar deskripsi mudah ditafsirkan sebaiknya anda memberi contoh nyata yang berkaitan dengan kejujuran anda. Contoh misalnya anda datang tepat waktu ketika diundang; anda mengajar tepat waktu, anda juga melaksanakan tugas-tugas anda sesuai dengan aturan yang berlaku. Tingkat kedisiplinan anda dinilai rendah (1) jika kurang patuh dan taat pada aturan dan tat tertib dalam bekerja sebagai dosen dalam berbagai situasi dan kondisi. Anda dinilai tinggi (5) jika patuh dan taat pada aturan dan tata tertib dalam bekerja sebagai dosen dalam berbagai situasi dan kondisi. Variabel ketangguhan dapat anda deskripsikan sejauhmana anda berusaha dalam mencapai target kerja anda atau target kerja yang dibebankan dan ditetapkan. Deskripsikan dan beri contoh kongkritnya. Anda dinilai tingkat ketangguhan rendah (1) jika mudah menyerah dalam mencapai target kerja yang telah ditetapkan, apabila menghadapi rintangan, dan dinilai tinggi (5) jika tidak mudah menyerah dalam mencapai target kerja yang telah ditetapkan, sekalipun menghadapi banyak rintangan.