INSTRUMEN SERTIFIKASI DOSEN Deskripsi Diri
IDENTITAS DOSEN 1. Nama Dosen yang diusulkan
: Dra. Rumiri Rotua Aruan, M.Hum
2. N I P/NIK/NRP
: 131649438
3. Perguruan Tinggi Pengusul
: Universitas Riau
4. Nomor Peserta
: 091101717420079
5. Rumpun/Bidang Ilmu Yang Disertifikasi : Bahasa
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009
BAGIAN I Uraikan apa saja yang telah anda lakukan dalam beberapa tahun terakhir yang dapat dianggap sebagai prestasi dan/atau kontribusi bagi pelaksanaan dan pengembangan Tridharma Perguruan Tinggi, yang berkenaan dengan hal-hal berikut. A. Pengembangan Kualitas Pembelajaran (usaha dan dampak perubahan) Jelaskan usaha-usaha Saudara dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dan bagaimana dampaknya?
Deskripsi jawaban: Mata kuliah yang saya ampu terutama adalah mata kuliah Writing, Cross Cultural Understanding, Language Testing, dan Grammar. Dalam pembelajaran yang saya berikan, saya berusaha untuk mengikuti silabus yang ada di dalam kontrak perkuliahan yang saya ajukan di awal semester. Tetapi, hal tersebut ternyata tidak cukup. Sesuai dengan perkembangan jaman, dosen dituntut untuk lebih kreatif, dalam membuat proses belajar-mengajar lebih menarik, terlebih bahasa Inggris merupakan bahasa asing (foreign language), dan bukan bahasa kedua (second language). Dalam pembelajaran yang sudah saya rancang sebelumnya, ada hal-hal yang tidak terduga terjadi di kelas ketika pembelajaran berlangsung. Sebagai contoh, mahasiswa terlihat boring, capek, tidak ada respons, ngantuk, apalagi kalau jam kuliah tidak mendukung mahasiswa untuk fokus mengikuti kuliah (siang atau sore). Sehubungan dengan hal tersebut, saya dituntut untuk cepat tanggap akan situasi tersebut, sehingga strategi yang tertera di kontrak perkuliahan terpaksa saya modifikasi seketika itu juga. Selain itu, saya berusaha untuk selalu merevisi GBPP mata kuliah yang saya ampu, disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa, paling tidak revisi dilakukan sekali dalam dua tahun. Sejalan dengan revisi yang saya lakukan, penggunaan teknologi seperti LCD, sudah mulai saya terapkan, walaupun pada waktu-waktu tertentu, mengingat saya masih belum begitu mahir dalam penggunaan LCD (dalam pembuatan power point saya dibantu oleh anak). Ternyata upaya saya mulai menunjukkan perubahan
hasil, serta membuat mahasiswa lebih bergairah dalam mengikuti pembelajaran yang dilaksanakan. Hasil terakhir pada semester genap 2007/2008 menunjukkan bahwa, dari 77 orang yang mengikuti mata kuliah writing III, tidak ada yang mendapat nilai D, 12% mendapat nilai A, 25% mendapat nilai B, dan selebihnya memperoleh nilai C. Walau demikian, saya belum merasa puas atas pembelajaran yang saya lakukan. Saya selalu berfikir bagaimana agar pembelajaran tidak membosankan baik bagi dosen maupun bagi mahasiswa. Terlebih pada mata kuliah writing, dimana mata kuliah ini adalah mata kuliah yang menuntut mahasiswa harus mempunyai mood, baru bisa menyampaikan idenya dalam bentuk tulisan. Mengingat sejak tiga tahun lalu mata kuliah writing telah menjadi mata kuliah tetap saya di program studi bahasa Inggris, strategi pembelajaran yang saya ajukan di kontrak perkuliahan diupayakan dilaksanakan sepenuhnya, karena saya sudah memodifikasi strategi tersebut berdasarkan pengalaman mengajar saya sebelumnya. Pada setiap semester I, dimana saya mengajar writing awal, saya berusaha menerapkan stategi pembelajaran yang saya namakan strategi authentivities. Strategi ini berasal dari kata authentic dan activities, dimana dosen tidak lagi sekadar menyuruh mahasiswa menulis, tetapi dibarengi dengan kegiatan lain, yang membuat siswa aktif dan termotivasi untuk menulis. Sebagaimana Nunan (1999) mengatakan bahwa dengan menggunakan authentic materials akan membuat pembelajaran lebih bermakna dan lebih mudah. Selanjutnya, activities yang dilakukan oleh mahasiswa bisa dengan melakukan kegiatan kelompok, ataupun individual, di dalam kelas maupun diluar kelas. Pada mata kuliah Writing III, saya juga berusaha untuk menerapkan strategi yang membuat mahasiswa mampu menulis essay dengan baik.
Saat ini saya sedang aktif
menerapkan process approach dalam mengembangkan thesis statement pada mata kuliah writing III. Dalam menerapkan strategi ini saya juga menggunakan collaborative learning dimana mahasiswa berkolaborasi dengan teman atau dalam kelompoknya untuk menentukan topik maupun thesis statement yang akan diajukan. Penerapan staregi ini ternyata berhasil meningkatkan penulisan essay mahasiswa. Sehubungan dengan upaya tersebut di atas, tim MONEV telah menilai
Indeks
Kinerja Dosen (IKD) saya, pada tahun 2007/2008. Menurut persepsi mahasiswa nilai kemampuan mengajar saya adalah 62.21, sedang tim Monev menilai IKD saya dalam bidang perkuliahan adalah 67.2. Sudah barang tentu, saya masih belum puas akan
IKD saya, dan saya masih akan terus berusaha menyempurnakan kualitas pembelajaran saya, sesuai dengan standar mutu MONEV.
B. Pengembangan Keilmuan/Keahlian Pokok (produktivitas dan makna karya ilmiah) Jelaskan karya-karya ilmiah yang telah Saudara hasilkan, baik dalam bentuk buku, penelitian, jurnal ilmiah, makalah yang dipresentasikan dalam forum ilmiah, hak paten, hak cipta, artikel dalam media masa dan bagaimana keterkaitannya dengan pengembangan keilmuan Saudara! Berikan judul karya ilmiah (dan jurnalnya) Saudara! Deskripsi jawaban: Karya ilmiah bagi saya adalah pengaktualisasian diri sebagai seorang dosen, dan saya berusaha
mengaktualisasikan diri dengan melaksanakan penelitian, menulis di
jurnal, maupun menulis modul untuk kepentingan mahasiswa saya. Topik-topik penelitian yang saya ajukan, biasanya berasal dari kesulitan yang saya temukan di kelas. Demikian juga halnya dengan artikel yang dimuat di jurnal, yang bersumber dari bidang kajian saya ketika saya kuliah S2. Adapun karya ilmiah/hasil penelitian maupun artikel yang dimuat di jurnal, dapat dilihat pada curriculum vitae saya. Karya ilmiah yang saya hasilkan terbagi ke dalam kelompok Laporan Penelitian, Jurnal Nasional, Diktat compiling, dan Modul PLPG. Jika diperhatikan topik – topik penelitian dan jurnal yang saya tulis adalah merupakan topik-topik yang sesuai dengan mata kuliah yang saya ampu sepanjang perjalanan karir saya sebagai dosen program studi bahasa Inggris, dan saya memang berusaha agar senantiasa konsisten dalam bidang saya.
C. Peningkatan Kualitas Manajemen/Pengelolaan Institusi (perubahan pengelolaan, implementasi kebijakan, dukungan institusi) Jelaskan upaya-upaya keterlibatan Saudara dalam pengembangan manajemen pada unit kerja di perguruan tinggi Saudara, dan bagaimana implementasinya? Berikan contoh keterlibatan Saudara!
Deskripsi jawaban: Keterlibatan saya dalam Peningkatan Kualitas Manajemen / Pengelolaan Institusi tidak terlalu menonjol secara pribadi. Dalam pengelolaan program studi, saya lebih banyak terlibat dalam kerja tim: •
Dalam pengembangan manajemen, sesuai dengan SK Dekan, saya terlibat dalam TIM BAN Prodi Bahasa Inggris. TIM BAN Prodi telah membagi tugas yang dilakukan oleh tim, yang dibagi kedalam tiga area, yaitu, mahasiswa, dosen, dan sarana dan prasarana. Tugas saya adalah dibidang data dosen. Bukan hal mudah untuk meminta data dari para kolega, butuh waktu dan kesabaran yang tinggi untuk mengumpulkan data dari para kolega tersebut, karena banyak diantara mereka yang selama ini kurang peduli dengan filenya, apakah itu CV, SK mengajar, sertifikat, kontrak perkuliahan, hasil penelitian dan jurnal. Saya berusaha mendorong mereka supaya tertib administrasi diri sendiri. Sebagai dampak dari tugas saya tersebut, bahwa para kolega sudah mulai peduli dengan filenya. Oleh tim BAN file dari para kolega sudah di CD kan, misalnya CV, dan kontrak perkuliahan.
Keterlibatan saya dalam TIM BAN sudah berjalan selama
dua periode, tahun 2007 dan 2008. •
Selain itu, saya juga terlibat dalam pengerjaan SK 034 tahun 2007. Kembali saya dipercayakan untuk bertugas dalam menangani data dosen dan mahasiswa. Dampak dari keterlibatan saya dalam pengerjaan SK 034, bahwa data yang diajukan valid oleh bagian sistim informasi (BAPSI )UNRI yang mengurus data EPSBED lebih cepat dari waktu yang ditentukan.
•
Selanjutnya adalah keterlibatan saya dalam Tim Kurikulum program studi Bahasa Inggris,
dimana
bersama
dengan
anggota
tim
lainnya,
berusaha
merancang/merevisi kurikulum prodi Bahasa Inggris. Rancangan kurikulum dimaksud adalah demi perbaikan kualitas pembelajaran pada program studi bahasa Inggris. Salah satu saran yang saya ajukan kepada tim adalah, bahwa
semester pendek yang diadakan selama ini adalah untuk percepatan, kedepannya adalah
untuk
perbaikan
yang
sekaligus
bisa
mempercepat
mahasiswa
menyelesaikan teorinya. Mengingat selama ini, apabila mahasiswa telah mengambil beberapa mata kuliah pada semester pendek, maka pada semester reguler mahasiswa kebingungan mengambil mata kuliah, karena mata kuliah yang ditawarkan sudah diambil pada semester pendek. Hal-hal ini pulalah oleh Tim kurikulum yang baru terbentuk, dicoba untuk dibenahi / merevisi kurikulum yang ada. Dan saran yang saya ajukan, kemungkinan besar akan diterapkan pada semester mendatang. •
Selain terlibat di lingkungan prodi, saya juga terlibat dalam Pendidikan dan Latihan Profesi Guru yang diselenggarakan oleh PSG – Rayon V RIAU sebagai instruktur dan asesor, dimulai dari tahun 2007 sampai sekarang. Terlibatnya saya sebagai intruktur dan asesor adalah bentuk dukungan saya terhadap kebijakan pemerintah dan institusi saya.
D. Peningkatan Kualitas Kegiatan Mahasiswa (perubahan pengelolaan, implementasi kebijakan dan dukungan institusi)
Jelaskan upaya-upaya keterlibatan Saudara dalam kegiatan kemahasiswaan dan bagaimana implementasinya? Berikan contoh keterlibatan Saudara!
Deskripsi jawaban: •
Pada kegiatan kemahasiswaaan, saya juga berusaha terlibat. Dimulai ketika mereka membutuhkan pendamping pada kegiatan studi banding ke IKIP Medan pada tahun 1996. Keikutsertaan saya sebagai pendamping pada kegiatan kemahasiswaan adalah merupakan bentuk dukungan saya terhadap kegiatan positif yang dilakukan oleh mahasiswa. Dampak dari pendampingan saya adalah hubungan yang lebih akrab dengan mahasiswa. Saya lebih mengenal karakter mahasiswa saya, sehingga pembelajaran yang saya laksanakan di kelas bisa lebih akrab pula.
•
Kemudian
saya
juga
terlibat
dalam
English
Olimpiad
yang
diselenggarakan oleh Himaprodi sebagai juri sejak tahun 2006 sampai sekarang. Pada kegiatan ini, saya tidak hanya bertindak sebagai juri saja, tetapi saya juga memberikan saran-saran terhadap penyelenggaraan kegiatan tersebut. Kemudian saya juga menyarankan kepada panitia agar berhati-hati dalam pembuatan soal. Dampaknya adalah, dari tahun ke tahun pembuatan soal dan penyelenggaraan English Olimpyad yang dilaksanakan oleh Himaprodi semakin baik, walaupun saya menyadari bahwa hal tersebut bukanlah sepenuhnya karena saya saja, masih ada beberapa teman lain yang peduli terhadap kegiatan positif yang dilakukan oleh para mahasiswa bahasa Inggris FKIP UNRI.
E. Peningkatan Pengabdian kepada Masyarakat (kegiatan dan implementasi perubahan, serta dukungan masayarakat) Jelaskan upaya-upaya keterlibatan Saudara dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan bagaimana implementasinya? Berikan contoh keterlibatan Saudara!
Deskripsi jawaban: Pada kegiatan pengabdian pada masyarakat, saya juga berusaha terlibat walau tidak terlalu intensif. Adapun bentuk-bentuk kegiatan tersebut adalah berupa pelatihan dan penyuluhan. Melalui penyuluhan bahasa Inggris yang saya lakukan pada masyarakat di luar lingkungan kampus, saya ingin memotivasi dan menunjukkan bahwa belajar bahsa Inggris itu penting, mengingat bahasa Inggris adalah bahasa Internasional. Saya ingin mengingatkan para remaja khususnya, bahwa bahasa Inggris jangan dibenci, tetapi harus ”ditaklukkan”. Kegiatan pengabdian yang saya lakukan masih tetap dalam pengajaran bahasa Inggris. Adapun pengabdian yang saya lakukan yaitu: •
Pengaruh Beberapa Strategi Mengajar Terhadap Hasil Belajar Bahasa Inggris bagi Anak- Anak SLTP Kelas III Kelurahan Sidomulyo Pekanbaru, 1989.
•
Peningkatan Kemampuan Berbahasa Inggris Pada Anak-Anak Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di Kelurahan Sidomulyo Pekanbaru, 1989.
Pada kedua kegiatan ini saya di dukung penuh oleh Lurah setempat. Anak-anak yang mengikuti kegiatan ini terlihat antusias, karena pembelajaran yang saya lakukan berbeda dari apa yang mereka dapatkan di kelas. Dalam pembelajaran yang saya lakukan, saya menerapkan metode diskusi, drill, dan latihan yang dibarengi dengan penggunaan media gambar. Dampak dari kegiatan ini adalah bahwa anak anak lebih semangat dan bergairah dalam mempelajari bahasa yang bukan bahasa mereka. Dapat diambil kesimpulan bahwa, anak-anak setingkat SLTP dapat diajak mempelajari bahasa asing, asal menggunakan metode yang disukai oleh mereka. •
Penyuluhan Ketrampilan Berbahasa Inggris Pada Penjual Jasa Pariwisata di Kecamatan Siak Sri Indrapura RIAU, 1992.
•
Penyuluhan Ketrampilan Berbahasa Inggris Pada Penjual Jasa Pariwisata di Kecamatan Siak Sri Indrapura RIAU, 1997.
Pada penyuluhan yang saya laksanakan di Siak Sri Inderapura, saya juga didukung penuh oleh Lurah setempat. Saya
memfokuskan penyuluhan pada
conversation. Hasil yang terlihat pada waktu itu
adalah, mereka dapat
mempresentasikan diri sendiri, serta dapat menunjukkan arah/tujuan yang dimaksud, dimana hal ini perlu mereka kuasai apabila mereka kedatangan turis asing. •
Instruktur Pada Kegiatan Try Out dan Pembinaan Persiapan Ujian Nasional Siswa SMP/Mts dan SMA/SMK/MA di Kabupaten ROHIL, 2007.
•
Instruktur Pada Kegiatan Try Out dan Pembinaan Persiapan Ujian Nasional Siswa SMP/Mts dan SMA/SMK/MA di Kabupaten ROHIL, 2008.
Pada kegiatan di atas, saya bersama teman-teman yang di danai oleh RUTC UNRI, memberikan pelatihan kepada guru-guru kelas III, yang siswa-siswanya akan menghadapi UN. Dampak dari kegiatan ini adalah bahwa para guru akan menerapkan trik-trik menjawab soal yang didapatkan pada kegiatan ini kepada para siswanya.
BAGIAN II
Sebagai anggota komunitas sosial, berikan deskripsi diri Anda sendiri pada aspek-aspek berikut. F. Karakter pribadi dalam berbagai situasi dan kondisi (kendali diri, kesabaran, ekspresi perasaan, rasionalitas) Jelaskan karakter/kepribadian Saudara (pengendalian diri, kesabaran, empati, rasional) pada berbagai situasi! Berikan contohnya!
Deskripsi jawaban: Pada dasarnya saya mempunyai rasa percaya diri yang kurang, walaupun terkadang saya merasa mampu melakukannya, tetapi saya kurang berani untuk menampilkan kemampuan saya. Saya juga merupakan seorang tipe pekerja dan bukan tipe pemimpin atau kordinator yang baik. Pada saat-saat tertentu, saya juga seorang yang ragu-ragu dalam mengambil keputusan, sehingga membutuhkan bantuan orang lain untuk menguatkan keputusan yang saya buat, terutama dari suami sebagai soul mate saya. Namun demikian pada kehidupan sehari-hari dan dalam pekerjaan, saya merupakan seorang yang teguh dalam menjalankan prinsip hidup, serta berusaha untuk selalu berdisiplin, tertib, dan teratur. Contoh yang bisa saya berikan, adalah, ketika membuat keputusan untuk melanjutkan studi S2. Saya benar-benar membutuhkan dukungan dari keluarga saya, dan keluarga besar saya. Terutama suami
saya, yang akan menjalankan fungsi ganda, selama saya dalam pendidikan. Dalam hal mendidik anak-anak, saya lebih memegang peranan dalam mengarahkan, serta membimbing mereka dalam menentukan pilihan jurusannya, dibanding suami saya. Barangkali ini disebabkan oleh latar belakang keluarga saya, ibu saya mantan guru, sementara ayah saya adalah salah seorang guru besar di FPBS UNIMED. Sementara suami saya berasal dari keluarga petani.Dalam hal menentukan jurusan, saya selalu membawa anak-anak saya ke psikolog terlebih dahulu, untuk meyakinkan saya dan anak saya bahwa jurusan yang dipilihnya sudah tepat dan cocok dengan minatnya. Dalam hal menentukan jurusan anak-anak, saya memang rasional, dan tidak mau memaksakan kehendak saya. Saya berprinsip bahwa anaklah yang menentukan pilihannya, bukan ibu atau ayahnya. Karena bagi saya pemaksaan kehendak orangtua terhadap anak merupakan kesalahan fatal bagi perkembangan jiwa anak. Dalam pekerjaan, saya selalu berusaha untuk tertib, berdisiplin, jujur, dan bertanggungjawab. Bagi saya, tugas dan tanggung jawab sebagai seorang guru tidaklah mudah, harus benar-benar merupakan orang yang patut ditiru dan diteladani. Dalam penilaian beberapa mahasiswa, saya merupakan seorang dosen yang keibuan, tegas, serta bisa memahami kesulitan mereka.Tetapi saya merasa tidaklah demikian. Mungkin ini karena saya
menerapkan sebahagian peran saya sebagai ibu dirumah kepada
mahasiswa saya, mengingat saya kebetulan mempunyai anak-anak yang seumur dengan mereka.
G. Etos kerja (semangat, target kerja, disiplin, ketangguhan) Jelaskan etos kerja (semangat, target kerja, disiplin, dan ketangguhan) dan bagaimana cara Saudara menghadapi masalah? Berikan contohnya! Deskripsi jawaban: Dalam hal etos kerja, saya berusaha untuk selalu berdisiplin dan bertanggungjawab dalam pekerjaan yang diberikan kepada saya. Hal ini senantiasa saya terapkan, ketika saya ditugaskan bekerja dalam tim BAN. Barangkali ini jugalah yang menjadi pertimbangan oleh Ketua Prodi dalam memilih saya menjadi salah satu anggota tim BAN. Semangat kerja yang tinggi memang saya tunjukkan pada tim ini. Tidak
banyak kolega yang mau bekerja dari pagi sampai sore non stop. Bahkan ada kolega yang mengundurkan diri dari tim ini, karena tidak sanggup mengikuti irama kerja tim. Berat memang, apalagi tugas saya dibidang data dosen, saya harus mampu membujuk, mengingatkan para kolega sampai mereka mau mengadministrasikan data mereka kemudian menyerahkannya kepada saya. Bagi saya ini bukan pekerjaan mudah, karena saya harus bisa membuat kolega tidak tersinggung, dan tidak merasa di gurui, apalagi kepada kolega yang lebih senior dari saya.Bahkan, untuk memperlancar kerja tim, saya rela membantu memasukkan data
ke dalam file
mereka, karena masih ada kolega yang kurang paham mengenai komputer. Daripada menunggu lama, saya coba membantu mereka, demi suksesnya kerja tim BAN. Karena hal tersebut di atas, ada kolega yang menilai saya, bahwa saya memang capable dalam hal ini.Tetapi menurut saya, penilaian itu berlebihan, karena saya sebenarnya hanyalah sekedar mengerjakan sebuah tanggung jawab yang diberikan kepada saya. Ini pulalah mungkin sebabnya sampai saya terlibat dalam tim BAN selama dua periode, tahun 2007 dan 2008, walaupun tadinya saya berusaha menolak untuk yang kedua kalinya. Tujuan saya sebenarnya adalah agar kolega lain juga mengerti apa dan bagaimana kerja di tim BAN tersebut. Tetapi Kaprodi masih tetap mempercayakan saya untuk duduk di tim ini. Malah saat ini tugas saya bertambah lagi dengan menjadi anggota tim Kurikulum. Disiplin juga saya terapkan kepada mahasiswa, apabila mereka terlambat dari waktu yang telah disepakati, mereka tidak diizinkan masuk ke dakam kelas. Sebaliknya, apabila saya terlambat dari waktu yang telah disepakati, mereka boleh bubar. Keterlambatan menyerahkan tugas juga akan mendapat pengurangan nilai. Bagi saya, seorang guru maupun mahasiswa, harus mempunyai disiplin, dan itu bisa dimulai dari menepati kesepakatan yang telah dibuat bersama antara dosen dan mahasiswa. Selain itu, saya juga mempunyai semangat tinggi, ketika suatu pekerjaan dibebankan kepada saya. Hal ini saya buktikan, ketika saya sedang dalam studi lanjut S2. Tanpa semangat tinggi, disiplin yang kuat, saya tidak mungkin menyelesaikan tesis saya, dan menghadapi kedua dosen pembimbing saya, yang mempunyai “selera” yang berbeda. Bagi saya, bagaimana pekerjaan yang dibebankan kepada saya berakhir dengan baik, dan tidak ada yang merasa tersinggung, itu yang utama.
H. Integritas Diri (kejujuran, keteguhan pada prinsip, konsisten, tanggung jawab dan keteladan) Jelaskan dan beri contoh integritas Saudara dalam kaitannya dengan kejujuran, keteguhan prinsip, konsisten, tanggung jawab, dan keteladanan yang dapat ditunjukkan di lingkungan Saudara! Berikan contohnya!
Deskripsi jawaban: Pada awalnya, saya merasa bahwa saya tidak merasa perlu mengikuti studi lanjut. Tetapi, seiring dengan perjalanan waktu, dan kesempatan yang ada, saya merasa perlu mengembangkan diri saya, dengan mengikuti studi lanjut. Pada akhirnya saya berfikir bahwa studi lanjut mutlak dilaksanakan, sebagai wujud integritas saya akan profesi yang sudah saya pilih dan saya jalani. Saya juga merupakan seorang yang berusaha untuk selalu jujur, teguh pada prinsip, dan berusaha untuk menjadi teladan terutama bagi anak-anak saya, mahasiswa saya, dan masyarakat di sekitar saya. Bagi saya, anak-anak perlu diberikan teladan dan bukan sekedar memerintah karena saya adalah ibunya, bukan demikian. Salah satu bentuk kejujuran yang saya tanamkan kepada anak-anak saya adalah, mereka saya bebaskan mengambil uang dari dompet saya, dan mengambil berapa yang mereka butuhkan. Saya tidak mau, karena mereka “jarang” melihat duit, lantas mereka jadi pintar berbohong atau mencuri.Hal ini juga sekaligus latihan bagi mereka untuk dapat dipercaya dan bertanggung jawab. Terhadap mahasiswa, saya berusaha jujur dan adil dalam penilaian. Semua nilai saya sifatnya transparan, tidak ada yang saya tutupi, dan mereka boleh complain, sebelum nilai saya serahkan kepada prodi. Biasanya saya beri tenggang waktu selama tiga hari, baru nilai saya serahkan ke prodi. Tetapi kalau nilai sudah diserahkan, complain tidak akan dilayani. Dengan kata lain, saya berusaha menanamkan
kejujuran, disiplin, dan
tanggung jawab kepada mahasiswa, melalui tindakan saya. Namun, saya tetap berusaha dekat dengan mereka, menjalin hubungan baik dengan mereka, baik di dalam kelas, maupun di luar kelas. Karena kedisiplinan, kejujuran, dan perasaan bertanggung jawab akan tugas tidak berarti harus kaku. Tanggung jawab yang baik juga saya tunjukkan kepada mahasiswa melalui pembimbingan skripsi mereka. Saya berupaya bagaimana agar mereka bisa lulus dengan baik, bukan bagaimana mereka
lulus dengan cepat, tetapi hasil kurang maksimal. Bagi saya mahasiswa harus mengerjakan tugas akhirnya sesuai dengan kemampuannya dan hasil yang bisa dipertanggungjawabkannya sendiri. Saya harus betul-betul yakin, bahwa tugas akhir yang dibuat oleh si mahasiswa adalah merupakan karyanya atau jerih payahnya sendiri. Inilah wujud tanggung jawab moral, yang bisa saya tawarkan kepada mahasiswa bimbingan saya. Dilingkungan masyarakat sekitar saya, kejujuran saya diuji melalui penunjukan saya sebagai bendahara pesta pembangunan gereja saya. Bagi saya bukan hal yang mudah mengemban tugas yang dipercayakan oleh gereja kepada saya, namun saya berupaya sekuat tenaga untuk memegang kepercayaan jemaat gereja saya. Puji Tuhan, uang yang saya urus tidak ada yang keliru, sampai akhir pembubaran panitia dilaksanakan.
I.
Keterbukaan terhadap kritik, saran, dan pendapat orang lain (penyikapan, penerimaan) Bagaimana Saudara menyikapi kritik, saran dan pendapat orang lain? Berikan contohnya! Deskripsikan jawaban: Sebagai seorang pendidik yang sudah seharusnya berwawasan luas, kritik, saran, dan pendapat yang ditujukan pada saya, saya coba menyikapinya dengan pikiran yang jernih, menanggapinya dengan baik dan tulus ikhlas. Kritik dari anak-anak saya perlukan dalam kapasitas saya sebagai seorang ibu yang sekaligus, sebagai seorang dosen. Saya sangat terkesan dengan salah satu kritikan dari anak lelaki saya ketika dia kelas enam SD, yang menyuruh saya untuk tidak memotong rambut terlalu pendek. Mungkin menurut anak tersebut potongan rambut saya membuat saya terlihat seperti laki-laki. Sampai sekarang, saya tidak berani lagi memotong rambut dengan model tersebut, walau bagi saya potongan rambut tersebut praktis bagi saya. Saya juga harus rela dikritik anak-anak saya, demi perbaikan kinerja saya, mengingat saya bukanlah seorang wanita superwoman. Sementara itu, saya jarang mendapatkan kritik dari suami, barangkali karena kita berdua berada dalam bidang pekerjaan yang sama, sehingga suami sangat mengerti akan posisi ganda saya. Kritik dari mahasiswa juga saya perlukan untuk perbaikan kinerja saya. Contoh yang bisa saya ajukan adalah
dalam hal pembelajaran, saya juga meminta mahasiswa untuk mengkritik pembelajaran yang telah terjadi diakhir perkuliahan, untuk perbaikan pembelajaran pada semester selanjutnya. Bukan hal yang mudah menerima kritik terbuka dari para mahasiswa, tetapi ini harus saya lakukan demi perbaikan kualitas pembelajaran saya. Saya berusaha memperbaiki kritik dan saran yang disampaikan kepada saya, karena bagi saya kritik ataupun saran, merupakan bentuk perhatian dan kepedulian orang lain terhadap saya, membuat saya lebih baik dan maju.
J. Peran Sosial (kemampuan kerjasama, kemampuan komunikasi) Bagaimana kemampuan saudara dalam menjalin kerjasama dan berkomunikasi dengan berbagai pihak (teman sejawat, staf administrasi, atasan, mahasiswa, dan masyarakat)? Berikan contohnya! Deskripsi jawaban: Saya senantiasa berupaya untuk bisa bekerjasama, dan menjalin komunikasi yang baik terhadap teman sejawat, staf administrasi, atasan, maupun para mahasiswa. Tanpa kemampuan kerjasama yang baik dan jalinan komunikasi yang akrab, kemungkinan besar saya tidak akan diberikan sebuah tanggungjawab oleh atasan, maupun mahasiswa. Kerjasama dengan mahasiswa saya coba jalin dengan mendekatkan diri melalui penugasan di luar kelas, misalnya dengan membantu saya mengetik bahan ajar, dimana sebenarnya hal ini kurang perlu, tetapi itu adalah salah satu cara saya untuk mendekatkan diri kepada mereka. Kerjasama juga saya jalin dengan para mahasiswa, ketika saya tidak bisa hadir pada saat pertemuan yang ditentukan, saya memberitahukan alasan ketidak hadiran saya paling tidak satu hari sebelumnya, dengan maksud agar mahasiswa bisa memanfaatkan waktu lowongnya dengan baik. Dengan para staf administrasi, saya berupaya dekat dengan mereka, menyapa mereka, dan berusaha mengingat nama mereka. Karena bagaimanapun juga, pada saat-saat dibutuhkan saya memerlukan bantuan mereka dalam kapasitas saya sebagai dosen di lingkungan kerja mereka. Saya juga berpendapat bahwa kerjasama yang baik harus dibina dengan teman sejawat. Kepercayaan dan tanggungjawab yang diberikan kepada saya oleh teman sejawat, harus saya emban sebaik mungkin. Sebagai contoh, ketika teman sejawat meminta bantuan saya melaksanakan pengajaran di luar jam mengajar wajib, saya berusaha melaksanakannya dengan baik. Saya berpendapat, jangan sampai teman “kapok” mengajak kita bekerjasama dengannya. Komunikasi yang baik juga saya lakukan dilingkungan
masyarakat sekitar saya, dengan mengikuti berbagai kegiatan yang dilaksanakan, misalnya dengan mengikuti dasawisma, menghadiri acara-acara, ataupun perayaan-perayaan, baik suka maupun duka. Saya juga berusaha menerapkan pepatah yang mengatakan, “dimana langit di junjung, disitu bumi dipijak”. Kerjasama dan komunikasi yang baik juga saya bina dilingkungan gereja. Sebagai bukti, saya adalah sekretaris pembangunan gereja dimana saya berada. Menurut saya, hanya dengan kerjasama ataupun komunikasi yang baiklah kita bisa diterima dengan baik dilingkungan dimana kita berada.
K. Orisinalitas (kreativitas dan inovasi) Jelaskan kemampuan Saudara dalam menemukan dan menerjemahkan ide-ide baru untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas dalam berbagai aspek pekerjaan Saudara! Berikan contohnya!
Deskripsi jawaban: Salah satu karya orisinil yang saya lakukan adalah ketika saya menulis tesis saya. Saya berusaha memilih topik yang benar-benar belum pernah dikaji sebelumnya. Pemilihan topik tersebut saya dapatkan tidak dalam waktu singkat, melainkan dengan melakukan studi kepustakaan yang cukup lama, selama tiga bulan. Dalam hal pembelajaran, saya juga berusaha memperbaharui strategi yang akan saya gunakan di kelas paling tidak sekali dalam dua semester. Ide – ide mengajar bisanya saya dapatkan ketika saya menemukan kesulitan dalam pembelajaran itu sendiri. Akhir – akhir ini saya juga sering menugaskan mahasiswa untuk mengerjakan tugas dan tugas tersebut diserahkan/dikirim via email, kemudian email yang masuk sesuai waktu saya beri nilai lebih dari email yang terlambat. Saya juga berusaha membalas email mereka satu persatu. Bahkan saya juga sudah menggunakan HP untuk memberi ujian yang bersifat take home examination. Presentasi dengan menggunakan
LCD oleh
mahasiswa dalam mata kuliah CCU telah juga saya laksanakan. Hal-hal ini saya anggap merupakan bentuk kreativitas dan inovasi yang bisa saya laksanakan terhadap mahasiswa saya.