M e w a r t a k a n
I m a n
d a n
K a s i h
BERITA U.K.I O C T O B E R
DI BULAN NOPEMBER Misa Minggu II, Misa Arwah 9 Nopember 2014
W W W . U K I . C A
Senior: Seni Ilahi untuk Sang Pelopor
KEGIATAN
2 0 1 4 / N O . 2 6 9
Misa Minggu IV, 23 Nopember 2014
| Oleh Rm Antonius Purwono, SCJ |
GEREJA St. Anselm’s Church 1 MacNaughton Rd. (Bayview & Millwood)
Toronto ON M4G 3H3 Ph: (416) 485-1792 Subway Stn: Davisville Redaksi: Angelina Hanapie Julian Wibowo Novius Handy Randy Danurahardja Yusup Yusup Penasehat: Rm. A. Purwono SCJ Alamat Redaksi: c/o Priests of the Sacred Heart 58 High Park Blvd. Toronto ON M6R 1M8 Email:
[email protected]
ermainan kata pada judul di atas dibuat bukan untuk menyelaraskan rima kata, lebih dari itu, mau mengungkap kedalaman makna kata senior. Sebagaimana tahun tahun yang lalu, setiap bulan Oktober, UKI mengagendakan sebuah kegiatan untuk para senior. Namun kali ini akan dirayakan di awal Nopember. Kata “senior” bagi warga UKI memiliki arti yang cukup jelas, dan terarah pada mereka yang usianya sudah berlipat ganda. Berapa itu? Jawabannya tidak akan pernah tegas. Tergantung pada kerelaan untuk mau disebut senior. Mungkin ada yang berusia 60 belum mau dikategorikan senior, atau sebaliknya umur 40 sudah dengan senang hati mau disebut senior. Terlepas dari kerelaan itu, “alam” menyepakati bahwa senior adalah bila jumlah umur
P
sudah banyak dan raga mulai ‘rengka’ dan pengalaman hidup berjalan seiring. Dan ketika menilik perpaduannya, kadang menimbulkan sesuatu yang jenaka. Seperti potongan syair lagu jenaka yang dibuat oleh “Golf Brooks” (bisa dilihat di youtube) berikut ini: Senior moments by Golf Brooks It starts out with a look Of wonder written on my face Followed by a fear of something being out of place With searching eyes I look around for something I can’t find And I just what is was that ever crossed my mind Senior moments, brain farts… I try hard to remember but the process never starts Yeah staring into space, for me is usually how it starts Senior moments, brain farts Well I was standing in the kitchen, I had opened up the fridge And I stood there for the longest moment, wondering why I did Bersambung ke halaman 4,
Pastor Pamong Rm. Johanes Juliwan Maslim SCJ, (647) 896.5945
[email protected] Deacon Deacon Val Danukarjanto, (416) 497.2274
[email protected] DEWAN PENGURUS UMAT KATOLIK INDONESIA Koordinator Christine Budihardjo, (647) 895.7089
[email protected] Wakil Koordinator Albert Tee, (905) 824.1168
[email protected] Sekretaris Christianita Kuswoyo, (647) 774.3801
[email protected]
Bendahara Janto Solichin, (416) 587.2362
[email protected] WILAYAH TIMUR Ketua Wilayah Adrianus Sofjan Suhadi, (416) 949.3900
[email protected] Seksi Liturgi Jeffrey Susilo, (416) 388.6169
[email protected] Seksi Bina Iman Esther Kurniadi, (416) 371-2593
[email protected] Seksi Sosial Damianus Indyarta (416) 284.4707
[email protected] Seksi Rumah Tangga Selvie Widjaja, (647) 896.6121
[email protected]
Usher Harty Doyle, (647) 533.6246
[email protected]
Usher Joyo Sudardi, (905) 785.6379
[email protected]
WILAYAH BARAT Ketua Wilayah Ben Dijong, (905) 997.5765
[email protected] Seksi Liturgi Raymond Wirahardja, (905) 812.9491
[email protected] Seksi Bina Iman Maya Adisuria, (905) 814.8475
[email protected] Seksi Sosial Lucas Noegroho, (416) 859.0222
[email protected] Seksi Rumah Tangga Ribkah Mesach, (905) 286.9081
[email protected]
BIDANG KHUSUS Mudika, Yoanitha
[email protected] PELAKSANA KHUSUS Ketua Lektor Lilian Tjokro, (905) 887.9546
[email protected] Ketua Sakristi Hendry Wijaya, (416) 450.6536
[email protected]
OCTOBER
2014/NO.269
HALAMAN
3
OCTOBER
2014/NO.269
Sambungan dari halaman 1,
I couldn’t think of one good reason So I finally shut the door and I wondered what I put in there And did I want some more? Senior moments, brain farts I try hard to remember but the process never starts
And I asked him could he fix them? And he said, “maybe, let me think.” Then he asked me how long I had this problem. Was it old or new? I looked at him and said “what problem, and who are you?”
Yeah it could have been some ice cream or those blueberry tarts Senior moments, brain farts
Potongan lagu di atas, menjadi sebuah kisah jenaka atau justru kisah nestapa, tergantung pada siempunya. Bagaimana ia mendamaikan dua hal yang berjalan seiring; banyaknya usia dengan lemahnya sang raga dan pengalaman harian yang dimilikinya. Seiring kadang seperti rel kereta. Berdiri sejajar, saling menjaga jarak harmoni. Tak pernah mendekat, juga tak hendak menjauh. Ia berjalan bersama, namun tidak pernah ketemu. Meski demikian, rel yang tidak saling ketemu membawa berkah bagi si kereta, untuk bisa melaluinya hingga sampai tujuan. Itulah yang menghubungkan keharmonisan mereka.
Well it happened at a Wal-Mart store I can’t remember where or when But I stood there like a zombie Wondering why I just walked in The Greeter said, “hello Sir, what would you like to see? But I had a senior moment And they tried to hire me Senior moments, brain farts I try hard to remember, but the process never starts I guess I looked bewildered standing there among the carts Senior moments, brain farts So I told my doctor my short memory cells were on the blink
Ah, usia mah bukan rel kereta. Benar. Namun sebuah analogi dapat membantu. Usia dan pengalaman hidup bisa seperti rel kereta. Usia bertambah, dan tentu, pengalaman
HALAMAN
4
berjalan sejajar. Tidak pernah berada dibelakang atau di depan. Persis seiring. Bedanya, rel kereta dipertemukan dalam keharmonisannya untuk menghantar sang kereta ke tempat tujuan. Sementara usia dan pengalaman bisa saja berjalan bersama menuju ke liang kubur tanpa adanya satu hal yang menghubungkan. Namun bisa juga dihubungkan oleh kepandaian dan kebijaksanaan siempunya untuk memaknainya. Dan ini adalah seni. Keberhasilan dalam seni ini, membuat siempunya mendapat predikat sang pelopor. Bukan, petualang yang suka makan opor, melainkan petualang kehidupan yang selalu menyalakan pelita dan obor dalam kehidupan. Tentu masih ingat. kisah Injil Matius 25:1-13; tentang gadis-gadis yang bijaksana dan gadis gadis yang bodoh. Kategori bijaksana dan bodoh, dengan mudah diterapkan pada sikap yang mereka miliki. Lima gadis disebut bijaksana karena siap sedia dengan pelita dan juga minyaknya. Sementara lima gadis disebut bodoh, karena mereka membawa pelita tapi tidak membawa minyak. Singkat kisah, Bersambung ke halaman 10,
YAYASAN SOSIAL IBU ANFRIDA PUSAT REHABILITASI KUSTA BUNDA PEMBANDU ABADI NAOB - KEFAMENANU - TTU NUSA TENGGARA TIMUR Hal: UCAPAN TERIMA KASIH Kepada Yth. Ibu Christine Budihardjo dkk Di Toronto-Canada
dkk dalam berbagi kasih bagi pelayanan kami di Rehabilitasi Kusta Naob. Terima kasih dan syukur karena semua bantuan kasih dari hati yang tulus itu, sangat membantu karya pelayanan kongregasi kami, terutama pelayanan bagi orang – orang miskin yang menjadi misi dari kongregasi kami di Rehabilitasi Kusta Naob yang banyak membutuhkan perhatian dan dukungan serta kasih sayang kita semua. Kami ingin melaporkan bahwa sumbangan yang kami terima itu UKI Toronto pertgl. 17 Januari 2014 sebedar : 22.100.000,telah kami gunakan untuk :
Dengan hormat, Bersama ini, kami Para Suster Kongregasi Puteri Reinha Rosari ( PRR ), menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kami yang berlim- · Pengadaan Beras via Sr. Marcella PRR: pah atas bantuan Ibu Christine Budihardjo Rp. 10.000.000,
· Pengadaan Obat via Sr. Melani PRR: Rp.12.100.000,Kami berterima kasih dan syukur atas kerja sama kita, atas kepercayaan melalui dana yang diberikan, terima kasih atas kebaikan dan berkat Tuhan yang kami alami sebagai bentuk dukungan untuk memajukan pelayanan kami. Kami keluarga Besar Suster PRR dan seluruh Staff Yayasan Sosial Ibu Anfrida , dengan hati yang tulus, mengucapkan limpah terima kasih. Tuhan memberkati semua Umat Kristiani di Toronto. Salam kasih dan hormat Ttd Sr. Maria Wilfrida, PRR A.n Staff Yayasan Ibu Anfrida di Jakarta.
OCTOBER
HALAMAN
2014/NO.269
Saphir 45tahun mpat puluh lima tahun hidup bersama dalam kasih, dan sudah tujuh tahun terus bebagi kasih tiada henti dan tanpa pamrih dalam membina tiga kelompok Marriage Enrichment (ME-UKI). Ketulusan hati, dedikasi dan komitmen yang diberikan dan ditunjukkan kepada para pasutri yang bergabung di group ME-UKI sungguh tiada taranya. Saling menghargai, saling membantu dan memberi, saling mendukung, dan jadilah teman tanpa syarat adalah salah satu subyek pengajaran di ME kepada para pasutri dalam membina kehidupan bersama, berkeluarga dan bermasyarakat. Kelompok ME-UKI yang awalnya terbentuk satu kelompok di tahun 2007, sekarang telah berkembang menjadi tiga kelompok. Satu bulan sekali setiap kelompok mengadakan pertemuan, namun bagi pembimbing kami Oom Anton dan Tante Melling hampir setiap minggu mereka memberikan waktu pribadinya. Suatu pelayanan yang didasarkan atas kasih. Kami bersyukur dan berterimakasih atas perhatian dan kasih sayang yang telah diberikan oleh Pembina MEUKI. Kami tidak dapat membalas penuh jasa baik mereka, namun melalui perasaan yang kami ungkapkan kiranya bisa diterima bagaimana kami sangat menghargai pelayanan Oom Anton dan Tante Melling.
5
15 September 1969-2014
E
Anton Melling
Dear Oom Anton dan Tante Melling, Through the years, you have been more than just an inspiration of what it means to follow a virtuous marriage path. You have been great friends and facilitator to all of us. We would like to take this opportunity to express our sincere appreciation to both of you, for all the time and commitment that have been given to us in the past 7 years. More importantly, the guidance and the right tools that help us to have a successful and loving marriage. These guidance and tools give us so much hope for the future of our marriage relationship. Once again, we want to say THANK YOU for helping us to become stronger and closer as a couple. There is no doubt in our minds that we wouldn’t be where we are today, enjoying our life and family the way we are, if it weren’t for the time and energy that Oom and Tante have spent for us. Thank you for making a difference in our lives and our relationship. We are truly grateful!! May God bless your marriage with many more years of health, prosperity , and happiness. Happy 45th ANNIVERSARY Oom Anton & Tante Melling. Best wishes, ME-1.
Bersambung ke halaman 8,
OCTOBER
2014/NO.269
Selamat Datang
Misa Perdana, Rm Johanes Juliwan Maslim, SCJ Minggu, 12 Oktober 2014
HALAMAN
6
HALAMAN
7
epat pada hari Jumat tanggal 3 Oktober 2014 sekitar pukul 09.05 pm telah tiba dengan utuh dan selamat Romo Johanes Juliwan Maslim, SCJ yang langsung mendapat pelukan dan ciuman dari Fr. Peter McKenna setelah berhasil menebak foto Alm. Fr. Leo Dehon. Dilanjutkan dengan jabat tangan dan pelukan dari para Romo SCJ lainnya Fr. James, Fr. William dan Fr. Benne serta temanteman dari UKI. Terlahir sebagai anak laki pertama dari empat bersaudara pada tanggal 15 Juli 1964 di Bengkulu. Setamat Sekolah Menengah Pertama (SMP), pada tahun 1980 MoYul langsung masuk seminari St. Paulus Palembang. Setelah itu beliau memasuki Masa Novisiat dan menjalani studi di Skolastikat SCJ Yogyakarta hingga tahun 1992. Romo Juliwan yang akrab di panggil dengan “MoYul” menerima Tahbisan Imamat pada tgl 25 November 1993 bersamaan dengan Romo Aegidius Warsito, SCJ, Romo Alexander Sapta, SCJ, Romo Donatus Kusmartono,SCJ, dan Romo Petrus Mujiono SCJ. Setelah ditahbiskan MoYul bekerja selama tiga tahun di paroki Kotabumi dan Bandarjaya, Lampung. Setelah tahbisan dan tugas di paroki, pendidikan berlanjut ke Institute Catholique de Paris di Perancis pada tahun 1996-2000, mendalami bidang Formasio. Sambil menimba ilmu di Negara asing beliau juga mengawali terbentuknya komunitas Katolik Indonesia di Perancis. Sekembalinya ke Indonesia, MoYul sebagai Dehonian muda langsung berkarya di Skolastikat SCJ selama sebelas tahun, dari tahun 2000 - 2011. Jabatan terakhir adalah sebagai Magister Novis (Pimpinan Novisiat), Lampung pada tahun 2011-2014. Bagaimana ceritanya bisa terdampar di Toronto? Setelah sekian lama mengemban tugas di dunia formasio, maka MoYul mendapat kesempatan untuk menjalani Tahun Sabat (Sabbatical Year). Romo Madya, sebagai atasan beliau menugaskan untuk mengisi waktu sabbatical ini dengan perutusan ke Toronto, Canada untuk membantu pelayanan di UKI. Itulah yang terjadi pada saat ini! Selamat berkarya dan melayani di UKI sebagai komunitas bagi semua orang Indonesia yang mempunyai jiwa dan semangat kesatuan, kegotong-royongan serta kekeluargaan di dalam iman keKatolikannya yang tetap rindu untuk mengungkapkan imannya serta menimba iman dalam Bahasa, budaya, dan cara Indonesia..□ [Angie Hanapie, Christine Budihardjo]
T
1
2
(1) Generasi penerus UKI. (2) Foto bersama Team Redaksi BU dan Bendahara UKI, kiri: Angelina, Janto, Julian dan Bernie. (3,4,5) Thanksgiving PotLuck
3
4
5
HALAMAN
8
Silahturahmi Duta Besar RI untuk Kanada tanggal 10 Oktober 2014, bertempat di KJRI P ada Toronto para pemimpin organisasi keagamaan dan kemasyarakatan dan Diaspora Indonesia menghadiri acara silahturahmi dengan Duta Besar RI untuk Kanada Dienne H. Moehario. Masa tugas Ibu Dienne H. Moehario sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh/Wakil Tetap RI untuk ICAO (International Civil Aviation Organization) telah berakhir. Kami ucapkan terimakasih atas peranan dan tugas-tugas mulia yang Ibu Sarinah Pujianto, Dubes RI untuk Kiri, Pastor Joe Soedirgo dari ICCC. Kanan, Christine Budihardjo, Koordinator UKI telah dilaksanakan dalam bekerja sebagai pejabat Kanada Dienne H. Moehario, dan Konjen RI Julang Pujianto mewakili Negara Republik Indonesia di Kanada. Berakhirnya tugas Ibu Dienne sebagai Duta Besar bukan berarti berakhir pula hubungan anda dengan kami seluruh masyarakat Indonesia di Kanada. Semoga Ibu Dienne H Moehario tetap berperan aktif dengan Negara Kanada dan harapan kami dapat berjumpa kembali di lain waktu, dan di lain kesempatan. Selamat jalan dan selamat mengemban tugas dan tanggung jawab baru, Tuhan memberkati. □ [Angie Hanapie¸ foto diambil dari fb Kjri-Toronto Kanada] Sambungan dari halaman 5,
Sudah lima tahun pasutri Anton Melling dengan setia dan selalu berusaha hadir dalam setiap pertemuan untuk melayani dan membimbing ME-2 dan berbagi pengalamanan hidup berkeluarga dengan terbuka, tulus, lugas dan penuh ketawa sehingga mempermudah kami lebih mengerti perasaan pasangan kami masing-masing, yang sangat berguna dalam kehidupan berkeluarga kami, terutama hubungan suami istri. Happy Anniversary yang Ke Empat Puluh Lima Oom/Koh Anton dan Tante/Cik Melling, semoga sehat selalu dan lebih saling mengasihi satu sama lain...jangan lupa berpelukan minimal sekali dalam sehari dengan penuh kasih. Tuhan memberkati anda berdua yang sudah mau menjadi pelayanNya untuk melayani ME. Salam Kasih, ME-2 Kepada Oom Anton dan Tante Melling, Kami semua dari Group ME-3 ingin mengucapkan Happy Anniversary kepada Oom dan Tante. Semoga relasi Oom dan Tante menjadi semakin lebih erat dan semakin rukun. Terimakasih atas semua bimbingan dan nasehat dari Oom dan Tante untuk kami sebagai pasangan suami istri supaya hubungan kami pun akan menjadi rukun dan juga kami bisa menjadi orang tua yang lebih bijaksana terhadap anak-anak kita. Oom dan Tante telah banyak memberikan bantuan kepada kita semua dan Oom dan
Tante selalu berusaha dengan gigih untuk membantu kami supaya pasangan bisa berkomunikasi dengan baik, bisa belajar untuk menghargai pasangan kita, membantu pasangan kita, dan memaafkan pasangan kita. Walaupun seringkali kita menghadapi masalah dalam perkawinan kita, Oom dan Tante selalu berusaha mengupas masalah kami supaya ada jalan keluar buat kami. Sekali lagi, kami mau mengucapkan banyak terima kasih kepada Oom dan Tante yang selalu siap sedia untuk membantu kami. Kami juga mau mengucapkan selamat sekali lagi atas ulang tahun perkawinan “Every Precious Gift Comes From Above” Oom dan Tante (James 1:17) yang ke 45. Oom dan Tante telah berhasil September 19, 2014 melewati 45 1:42 pm, 2.7 kg, 51 cm At Milton Hospital, Milton tahun hidup sebagai suami Born to Monika & Johan Sjah istri dan itu Proud Grandparents Susanly Hermanto adalah sesuatu Celine & Frans Sjah yang patut kita contoh. Salam kami semua: Rejoicing with you on the arrival of Group ME-3 your precious baby boy
Ethan Chandra Sjah
“ Umat Katolik Indonesia “
7. 1.
2.
10.
9.
8.
3.
4.
5.
Forever in Our Hearts
etiap tanggal 2 November Gereja Katolik 15. mengadakan Misa khusus untuk mendoakan jiwa-jiwa orang beriman. Mendoakan orang yang sudah meninggal akan membawa kita tetap merasakan kesatuan dengan orang yang 14 sudah meninggal dunia, terutama pada kesempatan ini dengan para Senior UKI yang telah mendahului kita, dan kita juga terbantu untuk memperbaiki cara hidup beriman kita akan Yesus. Setiap kali kita berdoa bagi orang yang sudah meninggal dunia, kita disadarkan bahwa suatu hari kita juga akan meninggalkan dunia ini. Maka kita disadarkan, selama masih ada waktu, untuk meningkatkan kwalitas hidup beriman kita se19. hingga kita dapat segera bergabung dengan para Kudus di Surga manakala saatnya tiba.□ [Romo Aegidius Warsito, SCJ]
6.
12.
11.
S
13.
18.
23. 22.
27 26.
31. 30
35. 34.
37
38.
36..
39.
HIDUP BAHAGIA BERSAMA BAPA DI SURGA Allah Bapa di Surga, sungguh besar Kasih-Mu bagi kami semua yang Kaucintai. Kami bersyukur Bapa atas semua saudara kami, Opa dan Oma, Om dan Tante kami yang sangat kami kasihi, yang selama ini ada bersama kami, sekarang telah Engkau persatukan mereka di dalam Kerajaan-Mu. Kami sungguh yakin dan percaya bahwa mereka semua sudah berbahagia bersama-Mu di Surga. Kami percaya akan Kerahiman-Mu ya Bapa, yang tentu akan berkenan menghapuskan dosa-dosa mereka dan membersihkan mereka semua dari semua yang jahat berkat penebusan Putera-Mu, Tuhan kami Yesus Kristus. Pandanglah semua usaha dan perjuangan mereka selama hidup di dunia ini. Mereka telah mengikuti jalan keselamatan Putera-Mu Yesus dan sekarang mereka semua telah menyelesaikan perjuangan mereka di dunia ini. Oleh sebab itu ya Bapa, yang Mahacinta, persatukanlah mereka semua dalam kebahagiaan abadi di Surga. Perkenankanlah mereka bersama-Mu selamanya. Bersama Bunda Maria yang sudah berbahagia di Surga, kami persembahkan semua saudara dan saudari kami ini ke dalam penyertaanmu, ya Bunda Maria. Berbahagialah dan bersukacitalah Opa dan Oma, Om dan Tante dalam kehidupan abadi dan doakanlah kami semua yang masih berziarah di dunia ini. Untaian doa, harapan dan kasih kami ini kami haturkan kepada-Mu ya Bapa dalam persatuan dengan Yesus Kristus, Putera-Mu dan dalam naungan 40. Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin. □ [Romo Johanes Juliwan Maslim, SCJ]
16.
20.
24.
17.
21.
25. 29.
28.
32.
33. 41..
BERITA
U.K.I
HALAMAN
10
… Forever . In . Our . Hearts ... 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
15.
16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
Monica Go Bing Nio (2014) Tjioe Tjoen Sioe (2005) Johan Surjapranata (1997) dan Susanti Surjapranata (2014) Giok Liong (George) Tan (2011) Nelly Murimboh (2006) Albert Pudjowargono (2004) Henry Hariman (2008) Tan Ping Hin (2003) dan Oey Hwat Lian (2011) Gunawan Ganda (1997) dan Suriana Ganda (2013) Theo Liem (2008) Liem Tiang Sioe dan Tan Kiem Gwat (2014) Hastuti Iskandar (1993) Tan Kioe Nio (1998) Tanto Sutikno (2012)
Sambungan dari halaman 4,
lima gadis bijaksana boleh masuk bersama mempelai ke perjamuan nikah. Sementara lima gadis bodoh yang berusaha untuk masuk tidak dikenali oleh mempelai dan tidak bisa masuk ke ruang perjamuan. Mungkin muncul sebuah pertanyaan. Kog kisahnya tragis? Apa memang kisah itu ada dalam hidup nyata? Bisa ada, bisa tidak. Siapa tahu?!. Namun, perumpamaan tetaplah perumpamaan. Ia tidak berhenti hanya memberi umpama atas sebuah kehidupan, namun juga menyodorkan sebuah tantangan kehidupan. Tantangan untuk memilih dan menerima konsekwensi atas setiap pilihan. Dan menjadi senior bukanlah pilihan tapi dipilih. Karena tidak bisa tidak kita akan menjadi senior, secara otomatis. Sementara menjadi pelopor yang adalah petualang kehidupan membawa obor adalah pilihan. Banyak hal tak terduga terjadi dalam kehidupan kita. Kerap kita gagap dibuatnya, karena ketidaksiapan
menghadapinya. Gelisah, cemas, tak pernah puas. Uring-uringan karena tidak bisa menerima keadaan. Memaafkan sesulit menyembuhkan kanker akut, disertai dendam yang tak pernah padam. Semua menjadi saksi atas kegagapan hidup. Yang juga merupakan pilihan dari lima gadis bodoh yang tidak membawa perlengkapan obor. Memilih membawa obor dan perlengkapannya adalah tanda bahwa ingin terampil menghadapi aneka situasi hidup. Dari situ, sedikit demi sedikit mengurangi kegagapan. Itu semua menyisakan sebuah pertanyaan mendasar: apakah sampai detik ini, aku sudah membawa obor dan perlengkapannya? Pertanyaannya sangat sederhana, namun jika jujur menjawab, bisa saja kegagapan itu ada. Bila tidak, pastilah sungguh Senior, karena sang Ilahi memilihnya menjadi pelopor. □
30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41.
Rosa Kwee (2009) Paula Pudjowargono (2004) dan Lodewyk Pudjowargono (2002) Hendro Susilo (1989) and Ika (Mies) Susilo (2012) Tjan Kiet Nio (1995) Budhi Handojo (2006) Mike Bobak (2003) Vincent Kam (2012) Angela Lily Wadya (2013) Sugijoto Thjong (2011) Joannes Tedjosoengkono (2012) Dina Gani Roesli (2004) Njoo Tik Poen (2010) dan Gonda Njoo (2010)
§
12. 13. 14.
Apit Sutandhi (2011) Mary Goh (2011) Dr. Johannes Brotohusodo (2006) Joan Lebour (1997) Djoni Hadisunjoto (2007) Christine Yap (2013) dan Mien Oen (2012) Edward G Karamoy (2011) Stephan Tio (2014) Widya Budikartono (2003) Sumadji Hutamadjaja (2013) Catharina Suwandari Siswandi (2007) James Sosroutomo (2010) Dr. Setijo Noegroho (2007) Ferdinand Winarsa (1996) dan Martinah Winarsa (1997) Robert Hardy (2005)
Lukas 2: 29-30 “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam dalam sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang daripada-Mu” Umat Katolik Indonesia di Toronto dan sekitarnya, TURUT BERDUKA CITA, atas berpulangnya:
Bapak Midjo Sutarno Kuntjara (Kwie Kian Boe - 79 tahun) Meninggal, 26 September 2014 di Surabaya Suami dari Alm. Werti Sudarsih (Ivoyne Tan) Ayah/Ayah Mertua dari Midji (Hwie Yong)/Matthew Werti (Hwie Ing) / Eric Jitno (Pek San) / Fransiska Sudarsono (Pek Gwan) / A Tjen Indah (Hwie Swan) Cucu-cucu: Faith, Erika, Anson, Sean, Jocelyne, Sara, Sabrina.
Oma Iriany Singgih (Song Heng Nio - 86 tahun) Kepada segenap warga UKI Toronto dan simpatisan serta UKI Calgary, Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan banyak terimakasih atas perhatian, doa, dan kasih yang telah diberikan kepada almarhum Ibu saya (Yohana Titik Sundari) yang meninggal pada tgl. 1 Oktober 2014 dan dikebumikan pada tgl.3 Oktober 2014. Misa Requiem dipimpin oleh saya sendiri dan didampingi oleh Rm. Madya SCJ (Propinsial SCJ) dan Rm. Dwijo Sukarno SCJ (Romo paroki Gisting-Lampung). Mulai hari pertama sampai hari ke 7 ada doa Rosario dan Ibadat Sabda dari Lingkungan, tentu ini sangat menguatkan dan meneguhkan kami sekeluarga yang sangat kehilangan atas meninggalnya Ibu kami yang tercinta. Rencana pada hari ke 40 akan ada Misa di rumah, akan tetapi berhubung tgl. 8 November 2014 adalah hari Sabtu maka Misa peringatan diundur ke tgl. 10 November 2014. Saya mohon maaf baru bisa sekarang membalas bentuk kasih sayang dan perhatian Saudara-saudari sekalian, dikarenakan baru sekarang ini ada kesempatan pergi ke Warnet(Warung Internet) sebab di rumah orang-tua saya tidak ada internet. Kabar saya sendiri baik-baik saja, walau badan selalu berkeringat tetapi tetap bisa enjoy. Rumah orang tua sekarang terasa sepi tanpa kehadiran sang Ibu akan tetapi ini lah kenyataan yang harus saya lalui di dalam masa liburan kali ini. Pertegahan Oktober rencana mau ke Jakarta dan Palembang lalu pulang lagi ke Pringsewu untuk merayakan Misa 40 hari Ibu Yohana Titik Sundari dan setelah itu mau ke Yogya tengok kakak Ibu saya yang sakit dan kakak tertua kami yang juga sakit. Saya kira ini saja dulu kabar dari saya. Sekali lagi banyak terimakasih atas perhatian, doa, kasih, dan suportnya. Mohon maaf atas keterlambatan saya menuliskan semuanya ini. Salam dan kasih. Rm. Aegi SCJ.
Meninggal 27 September 2014, di Jakarta Istri dari Surya Widjaja (Tan Hoay Djin) Ibu / Ibu Mertua dari Leny Widjaja & Alm. Gunawan Danurahardja, Jahja Widjaja & Detty Laij, Hamid Widjaja & Lenny Mulyadi, Erni Widjaja & Andre Wibisono, Sylvia Wdjaja & Hadi Widjaja Cucu & Cucu Mantu: Randy & Anita, Sheila & James LaPoint, Cheryl & Yogi, Nithia & Aditya, Neysa, Harun, Reza & Ira, Almira & Rendian, Danica & Marli Prayogi Cicit-cicit: Arianna, Maya, Aline, Nando, Nadine, Marissa Beserta Segenap Keluarga Ibu Yohana Titik Sundari Meninggal 1 Oktober 2014, di Lampung Ibunda Romo Aegidius Warsito SCJ Ibu Ursula Marijanti (Tjhie Jet Lan - 74 tahun) Meninggal 1 Oktober 2014, di Jakarta Istri dari Alm. Dr. Goenarto Probokoesoemo Anak / Anak Mantu dari Laurentia Idawati & Daniel Setiawan, Lusia Lie & Tjien Lie, Robertus Probokoesoemo. Oma dari James Setiawan, Jacqueline Setiawan, Olivia Lee. Semoga Tuhan Yang Maha Rahim memberi keselamatan kekal dan tempat peristirahatan yang indah di rumah Bapa di sorga. Dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberi rahmat, kekuatan, ketabahan serta penghiburan dariNya.
WARGA UKI DAN INDONESIA HUBUNGI GREG ATAU SONELA HOXA TELEPHONE # 905-695-1745