Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 2016 “Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN” USAHA-USAHA MENINGKATKAN SEMANGAT NASIONALISME YANG DILANDASI JIWA BHINEKA TUNGGAL IKA DI LINGKUNGAN SEKOLAH SRI NURUNINGSIH
SDN Tunjung 1 Sukoharjo
[email protected] ABSTRAK Zaman semakin berubah seiring perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat cepat.belakangan ini banyak remaja atau generasi muda yang menghadapi situasi soasial yang jauh dari norma dan kepribadian luhur bangsa Indonesia. Remaja – remaja sekarang sering menyaksikan dan mengalami perubahan-perubahan sosial yang hebat. Mereka terbiasa menyaksikan aksi massa dan demonstari oleh berbagai kelompok dengan berbagai tuntutannya. Mereka terpengaruh oleh adanya arus informasi global yang menyimpang dari norma, misalnya tayangan-tayangan televisi dan internet yang menyajikan contoh perilaku yang tidak selayaknya, penggunaan obat telarang dan pergaulan bebas. Mereka juga mengetahui proses-proses disintegrasi diberbagai daerah, pertikaian antar suku atau antar warga yang berkepanjangan.Zaman semakin berubah seiring perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat cepat.Belakangan ini banyak remaja atau generasi muda yang menghadapi situasi sosial yang jauh dari norma dan kepribadian luhur bangsa Indonesia. Mereka terbiasa menyaksikan aksi massa dan demonstari oleh berbagai kelompok dengan berbagai tuntutannya. Mereka juga mudah terpengaruh oleh adanya arus informasi global yang menyimpang dari normadari televisi dan internet yang menyajikan contoh perilaku yang tidak selayaknya, penggunaan obat telarang dan pergaulan bebas. Keadaan yang demikian bila dibiarkan berlanjut akan mengakibatkan krisis dan perpecahan bangsa Indonesia. Berbagai upaya dilakukan terhadap generasi muda agar dapat bangkit dan sadar akan tugasnya. Pemahaman terhadap nilai-nilai luhur pancasila, wawasan nusantara perlu ditanamkan pada jiwa kaum muda. Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan semangat nasionalisme juga dilandasi jiwa Bhineka Tunggal Ika dalam wadah negara kesatuan repiblik Indonesia antara lain sebagai berikut: 1) Menanamkan makna wawasan nusantara kepada siswa; 2) Mempelajari sejarah bangsa Indonesia melaui mata pelajaran IPS dan PPKn; 3) Menghayati dan melaksanakan nilai-nilai luhur Pancasila; 4) Menangkal pengaruh negatif budaya asing yang tidak sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa; 4) Menananmkan motivasi untuk giat belajar dalam meraih cita-cita. Pendahuluan A. Latar Belakang Indonesia adalah negara berkembang yang sedang dalam giat-giatnya melaksanakan pembangunan guna mencapai cita-cita nasional seperti yang tercantum dalam alinea 4 Pembukaan UUD 1945. Masih ada banyak hal yang harus diupayakan oleh bangsa Indonesia untuk benar-benar menjadi satu bangsa yang makmur, utuh, kokoh dan berkesamaan pandangan dalam menghadapi tantangan zaman. Zaman semakin berubah seiring perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat cepat. Agar mampu berperan serta dalam persaingan global, bangsa Indonesia harus membekali diri dengan penguasaan ilmu dan teknologi (IPTEK) yang diiringi dengan jiwa, semangat dan sikap mental (IMTAQ) yang memadai. Namun dalam kenyataanya, belakangan ini banyak remaja atau generasi muda yang menghadapi situasi soasial yang jauh dari norma dan kepribadian luhur
1
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 2016 “Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN” bangsa Indonesia. Remaja – remaja sekarang sering menyaksikan dan mengalami perubahan-perubahan sosial yang hebat. Mereka terbiasa menyaksikan aksi massa dan demonstrasi oleh berbagai kelompok dengan berbagai tuntutannya. Mereka terpengaruh oleh adanya arus informasi global yang menyimpang dari norma, misalnya: tayangan-tayangan televisi dan internet yang menyajikan contoh perilaku yang tidak selayaknya, penggunaan obat telarang dan pergaulan bebas. Mereka juga mengetahui proses-proses disintegrasi diberbagai daerah, pertikaian antar suku atau antar warga yang berkepanjangan. Akibatnya mereka tidak lagi memahami makna perjuangan para pahlawan, sejarah pencapaian kemerdekaan zaman dahulu. Mereka tidak lagi menyadari bahwa mereka generasi muda penerus bangsa, yang nantinya mewarisi estafet kepemimpinan generasi sebelumnya. Jiwa nasionalismenya luntur. Mereka terbuai arus moderenisasi yang terkadang menyimpang dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, sehingga mereka lupa akan jati diri sebagai bangsa Indonesia. Keadaan yang demikian bila dibiarkan berlanjut akan mengakibatkan krisis dan perpecahan bangsa Indonesia. Berbagai upaya dilakukan terhadap generasi muda agar dapat bangkit dan sadar akan tugasnya. Pemahaman terhadap nilai-nilai luhur pancasila, wawasan nusantara perlu ditanamkan pada jiwa kaum muda. Juga usahausaha untuk meningkatkan semangat nasionalisme terhadap kaum muda, agar bangkit dan berperanaktif dalam proses pembangunan nasional. B. Rumusan Masalah Berdasar latar belakang diatas, maka dalam artikel ini dirumuskan masalahmasalah guna lebih khusus dalam pembahasannya, sebagai berikut: 1. Apa pengertian nasionalisme? 2. Apa makna BhinekaTunggal Ika dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia? 3. Apa arti penting dari semangat nasionalisme yang dilandasi jiwa Bhineka Tunggal Ika dalam pembangunan nasional? 4. Bagaimana usaha untuk meningkatkan semangat nasionalisme yang dilandasi jiwa Bhineka Tunggal Ika C. Metode Pengumpulan Data Penulisan artikel ini menggunakan metode deskriptif, dimana penulis menjabarkan permasalahan berdasarkan data obyektif yang terdapat dalam buku, referensi maupun dokumen. Sehingga teknik pengumpulan data menggunakan metode studi pustaka. D. Tujuan Penulisan Sesuai dengan rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan artikel ini adalah: 1. Mengetahui pengertian nasionalisme 2. Mengetahui makna Bhineka Tunggal Ika dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3. Mengetahii arti penting dari semangan nasionalisme yang dilandasi jiwa bhineka tunggal ika dalam pembangunan nasional 4. Mengetahui usaha-usaha untuk meningkatkan semangat nasionalisme yang dilandasi Bhineka Tunggal Ika di lingkuangan sekolah. Usaha-usaha meningkatkan semangat nasionalisme yang dilandasi jiwa Bhineka Tunggal Ika di lingkungan sekolah
2
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 2016 “Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN”
A. Pengertian Nasionalisme Nasionalisme secara etimologi berasal dari kata bahasa Inggris yaitu “nation” yang berarti bangsa dan “isme” yang berarti paham atau aliran. Kata nasionalisme mempunya makna sebagai berikut: 1) bersifat kebangsaan, 2)berkenaan atau berasal dari bangsa sendiri, 3) meliputi suatu bangsa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata nasionalismemempunyai pengertian:1)paham (ajaran) untukmencintai bangsa dan negara sendiri; 2)kesadaran keanggotaan suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabdikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu; 3)paham yang bertumpu pada nasion/negara, tetapi tidak bermaksud mendirikan negara (KBBI, 2002:775-776). Dari berbagai pengertian di atas, dapat dinyatakan bahwa nasionalisme adalah suatu paham yang dimiliki oleh suatu bangsa dengan kesadaran untuk mencintai bangsa dan negaranya serta semangat untuk mempertahankan dan mengabadikan identitas bangsa dari kemakmuran dan kejayaan bangsa itu. Secara singkat kata nasionalisme juga diartikan semangat kebangsaan. Nasionalisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara erat hubungannya dengan patriotisme. Patriotisme secara etimologi berasal dari kata patriot yang berarti pencinta (pembela/tanah air)dan isme yang berarti paham. Patriotisme mempunya pengertian sikap seseorang (warga negara) yang bersedia mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan dan kemakmuran tanah air dan bangsanya. (KBBI, 2002:837) Nasionalisme dan patriotisme adalah identik. Kedua paham tersebut berkaitan erat dan saling mendukung. Jiwa patriot sangat diperlukan dalam nasionalisme. Nasionalisme tanpa dijiwai patriotisme adalah kosong, ibarat suatu wadah tanpa isi. Kelangsungan hidup suatu negara harus didukung semangat nasionalisme dan patriotisme semua warganya. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa semangat nasionalisme yang dijiwai rasa patriotisme sangat diperlukan suatu bangsa demi tegak dan berdirinya suatu negara. Dengan semangat nasionalisme dan patriotisme dapat mempertahankan identitas, integritas dan kedaulatan suatu negara, sehingga dapat menjamin terwujudnya kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis, damai dan sejahtera, sebagaimana yang tertuang dalan Pembukaan UndangUndang Dasar 1945 alinea keempat. B. Pengertian Bhineka Tunggal Ika Kepulauan Indonesia terdiri dari Sabang sampai Merauke didiami oleh bermacammacam suku bangsa. Masing-masing suku bangsa memilik adat istiadat, budaya dan bahasa yang berbeda-beda. Masing-masing suku bangsa memiliki kepercayaan dan tradisi yang beda bedadan tersebar diseluruh nusantara. Pengalaman sejarah, persamaan nasip,penderitaan, kepentingan serta kesadaran berbangsa telah mendorong bermacam-macam suku bangsa tersebut untuk lebur menjadi satu bangsa yanti bangsa Indonesia.Kemajemukan suku bangsa,ras,agama, budaya dan adat istiadat yang mendorong bangsa Indonesia untuk menganut sistem pranata sosial yang berdasarkansemboyan “Bhineka Tunggal Ika” artinyaberbeda-beda tetapi tetap satu jua. Hal ini juga didasarkan pada pengalaman sejarah bangsa Indonesia sejak zaman Sriwijaya, Singosari dan Majapahit. Bahwa sejarah telah membuktikan kejayaan Nusantara terwujud melaui upaya yang dijiwai semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Kalimat bhineka tunggal ika dijadikansebagai semboyan bangsa Indonesia untuk tetap mempertahankan keutuhan dan kestuan bangsa Indonesia yang majemuk tersebut. Kalimat bhineka tunggal ika itu sendiri diambil dari kitab sotasoma yang ditulis oleh seorang pujangga bernama Empu Tantular pada masa kerajaan Majapahit. Secara etimologi kalimat bhineka tunggal ika terdiri dari kata bhineka yang artinya beragam atau beraneka ragam (KBBI, 2002;153) serta kata tunggal yang artinya satu-satunya;bukan
3
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 2016 “Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN” jamak;utuh (bulat-bulat) (KBBI, 2002 ;1224). Kata ika merupakan kata penegas yang bermakna menyangatkan. Jadi bhineka tunggal ika artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua atau kesatuan dalam kemajemukan atau kemajemukan dalam kesatuan. Makna disini bukan hanya menekankan pada kemajemukan yang mematikan persatuan atau sebaliknya. Tetapi yang perlu diusahakan adalah bagaimana menjadikan keduanya bisa saling mengisi dan berjalan selaras, serasi dan seimbang dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sehingga dapat mempererat persatuan dan kesatuan bangsa. Bersatu dalam kemajukan bukanlah merupakanhal yang sulit bagi bangsa Indonesia sebab Indonesia telah mengalami zaman-zaman berat dimana persatuan dalam kemajemukan dan kemajemukan dalam persatuan diuji.Masyarakat Indonesia secara naluriahnya suka mencari keserasian dan keselarasan hidup. Kemajemukan masyarakat Indonesia dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain: 1. Kemajemukan berdasarkan ras Bangsa Indonesia, menurut pangklasifikasian ras oleh A. L. Kroeber, dimasukkan dalam ras Mongoloid. Indonesia bagianj barat sampai pulau Sulawesi termasuk dalam ras Mongoloid Melayu Muda ( Deutero Malayan Mongoloid), sedangkan penduduk Indonesia bagian timur termasuk ras Melanosoid. 2. Kemajemukan bersadarkan suku bangsa Jumlah suku bangsa di Indonesia tidak pernah diketahui secara pasti, sebab dalam sensus penduduk tidak pernah disertakan jenis suku bangsanya. Kesuku bangsaan di Indonesia biasanya dikaitkan dengan kesatuan genealogis. Genealogis diartikan sebuah garis keturunan manusia dalam hubungan kekeluargaan sedarah (KBBI:2004;353). Dari kesatuan genealogis tersebut mengakibatkan adanya pertalian darah yang tidak bisa ditunjukan oleh apapun. Dalam interraksi anatarsuku bangsa di Indonesia, terdapat pula gejala pembauran dan penggunaan kebudayaan nasional. Sehingga kemajemukan masyarakat Indonesia dpat ditandai dengan beberapa model kebudayaan, yaitu: a. Kebudayaan nasional biasanya digunakan pada tempat-tempat resmi. Contohnya : sekolah, perkantoran, media massa, pemerintahan. b. Kebudayaan suku bangsa biasanya digunakan oleh suku bangsa tertentu. c. Kebudayaan lokal, yaitu kebudayaan yang terbentuk dari hasil interaksi sosial diberbagai suku bangsa dan golongan yang mendiami tempat tertentu. Dari model kebudayaan diatas bisa dipastikan suku bangsa di Indonesia beraneka ragam. 3. Kemajemukan berdasarkan agama Bangsa Indonesia mengakui 5 agama yaitu, Islam, Kristen, Katholik, Hindu dan Budha. Berdasarkan agama yang diakui, masyarakat Indonesia terbagi menjadi beberapa golongan. Sehingga menyebabkan kemajemukan bansa dalam beragama. Kaeadaan ini menuntut adanya toleransi dan teanggang rasa antar umat beragama. Dari berbagai kemajemukan yang telah diuraikan diatas, menunujukan suatu kenyataan bahwa Indonesia merupakan masyarakat majemuk. Kenyataan ini merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang juga sekaligus menciptakan tantangantantangan dan konflik yang terjadi dapat diselesaikan secara tepat sehingga tidak tidak akan menyebabkan perpecahan. Konflik pada hakikatnya merupakan suatu gejala yang melekat dalam kehidupan masyarakat. Dan dapat diartikan sebagai tingkah lakuyang dibedakan dalam emosiemosi tertentu, contohnya kebencian, permusuhan (Nursal Cuth, 2000:28). Faktor aneka ragam warna suku bangda merupakan sifat yang dibangga-banggakanoleh semuanya. Tetapi, sifat tersebut juga mempunyai aspek yang dapet menghambat pembangunan. Dapat dicontohkan dengan mengatur orang yang sama ciri-ciri, kebiasaan, adat istiadat lebih mudah dibanding mengatur orang yang berbeda ciri-ciri
4
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 2016 “Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN” kebiasaan, adat istiadat. Lebih-lebih orang terbut tidak bisa berinteraksi dengan baik satu dengan yang lainnya. Dalam proses pembangunan Nasinal, diperlukan kehidupan antar suku bangsa yang selaras, serasi dan seimbang. Proses untuk mengembangkan kehidupan yang seperti itu bukanlah hal yang mudah, melainkan perlu waktu. Juga diperlukan klesadaran dalam diri setiap warga negara Indonesia. Masalah yang timbul sejak Indonesia merdeka sampai sekarang adalah masalah inytegrasi dalam masyarakat Indonesia yang majemuk. Integrasi disini bukan berarti peleburan, melainkan keserasian dalam persaruan. Dan dalam masyarakat majemuk itu diharapkan masih terdapat beraneka ragam yang berjalan selaras, serasi dan seimbang. Sehingga kalimat “bhineka tunggal ika” tetap merupakan suatu semboyan yang utuh. Integrasi dapat tumbuh dan berjalan seimbang apabila setiap warga negara mempunya kesadaran yang tinggi dan tanpa paksaan dari siapapun. Selain itu integrasi juga dapat terwujud apabila setiap orang mampu mengendalikan prasangka sehingga konflik dapat dihindari. Pada dasarnya bangsa serta budaya Indonesia adalah satu. Walaupun pada kenyataan terdapat berbagai suku, agama, rasa yang beraneka ragam. Dan keseluruhannya itu merupakan modal dasar dalam perwujudan integrasai nasional yang juga menjadi bagian dari pembangunan nasional. C. Arti Penting Semangat Nasionalisme Yang Dilandasi Jiwa Bhineka Tunggal Ika Dalam Pembangunan Nasional Negara kesatuan republik Indonesia yang bercirikan sebagai negara kepulauan, tersebardari Sabang sampai Merauke, memiliki ±13.700 pulau. Bangsa Indonesia dengan kebhinekaan masyarakatnya tersebar mnendiami pulau-pulau tersebut. Keadaan geografis negara Indonesia dengan kemajemukan suku bangsa ini selain memiliki unsur-insur kekuatan juga memiliki unsur kelemahan. Unsur kekuatan antara lain adalah kedudukan geografisnya serta keadaan alamnya yang dapat terus dikembangkan dan dimanfaatkan dalam proses pembangunan. Disisi lain, kemajemukan bangsa Indonesia sangat rentan untuk menimbulkan konflik, karena berbeda latar belakang maupun kepentingan. Hal demikian akan sangat berpengaruhpada proses pembangunan nasional. Pembangunan nasional merupakan keseluruhan usaha dan kegiatanyang dilakukan oeleh bangsa Indonesia secara terencana, bertahan dan berkesinambungan untuk mengupayakan kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia baik lahir maupun batin dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita nasional berdasarkan Pncasila dan UUD 1945 (Nursal Luth, 200;190) Pembangunan nasional pada hakikatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dalam arti lahir dan batin, serta pembangunan seluruh masyarakat Indonesia yang mencakup seluruh aspek kehidupan nasional. Pembangunan seluruh masayarakat Indonesiamengamanatkan bahwa harus dilaksanakan di seluruh tanah air secara merata dan adil dapat dirasakan hasil dan manfaatnya oleh seluruh masyarakat Indonesia tanpa kecuali. Pernyataa diatas mempunyai makna bahwa dalam pelaksanaan pembangunan diseluruh tanah air tidak memandang perbedaan suku bangsa dan adat istiadat yang ada. Justru keragaman tersebut harus dapat menudukung dan memberikan warna tersendiriatau variasi dalam proses pembangunan sesuai kepentingan daerah masingmasing. Dengan kata alain pelaksananan pembangunan disesuaikan kebutuhan serta kondisi daerah masing-masing.
5
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 2016 “Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN” Proses pembangunan nasional di seluruh tanah air akan mengalami tantangan dan hambatan, mengingat keragaman dan perbedaan suku bangsa, adat istiadat dan budaya yang ada. Utntuk itu diperlukan tali pengikat yang didasarkan pada perasaan batin yaitu penghayatan atas nilai-nilai luhur warisan nenek moyang bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang dimaksud adalah Pancasila yang telah disepaki sebagai dasar negara dpandangan hidup bangsa. Nilai-nilai dalam pancasila merupakan pedoman sentral dalam pelaksanaan pembangunan nasional yang har dianut oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Khususnya sila ketiga Pancasila yang berbunyai “Persatuan Indonesia” harus tertanam kuat pada jiwa setiap warga negara Idonesia. Persatua dan kesatuan bangsa merupakan modal dasar yang harus dipenuhi dalam proses pembangunan. Dengan persatuan dan kesatuanbangsa yang kokoh akan menjamin ketahanan nasional yang kuat, sehingga pembangunan dapat berjalan lancar. Hal yang sangat mendasar adalah bagaimana menjamin persatuan dan kesatuan yang kokoh. Tidak lain adalah jiwa dan semangat nasionalisme yang harus ditaman pada setiap warga negara Indonesia. Semangat nasionalisme yang dilandasi kesadarn kebhinekaan dalam masyarakat Indonesia harus selalu dipupuk agar mengakar kuat dalam jiwa bangsa Indonesia sehingga mampu menanggulangi berbagai tantangan dan gangguan. Jadi salah satu aspek penting yang harus diperhatikan adalah membina dan memupuk watak dan moral bangsa Indonesia. Sekaligus melestarikan dan membina warisan nilai-nilai budaya bangsa yang beragam sesuai dengan tuntutan modernisasi. Dari uraian diatas jelaslah bahwa semangat nasionalisme mempunyai arti yang sangat penting dalam pembangunan nasional. Semangat nasionalisme yang kuat dengan dijiwai kesadaran bhineka tunggal ika akan mampu memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Pada akhirnya dapat mewujudkan ketahanan nasionaal yang kuat. Ketahanan nasional yang kuat menjamin berlangsungnya pembangunan nasional. D. Usaha-Usaha Meningkatkan Semangat Nasionalisme Yang Dilandasi Jiwa Bhineka Tunggal Ika Perjalanan sejarah bangsa Indonesia telah membuktikan bahwa upaya bangsa Indonesia mencapai persatuan dan kestauan tidak berjalan mulus, bahkan kadang berhadapan dengan berbagai masalah dan hambatan. Kemajemukan masyarakat sangat mempengaruhi proses pembangunan nasional. Kemajemukan masyarakat Indonesai sangat rentan menimbulkan konflik dan disintegrasi. Dapat dicontohkan misalnya:Aceh, Papua, Ambon, Palu, dan lainnya. Bila hal tersebut dibiarkan berlarut-larut, besar kemungkinan akan terjadi perpecahan bangsa Indonesia. Pembangunan nasional tidak akan berjalan dengan baik sehingga cita-cita nasional tidak terwujud. Kita para pendidik generasi muda tentunya tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Kita sadari bahwa hal-hal tersebut dapat terjadi dikarenakan kurangnya semangat nasionalisme pada jiwa bangsa Indonesia. Untuk mencegah hal itu terjadi, tentunya kita berusaha menanamkan semangat nasionalisme dengan dilandasi jiwa Bhineka Tunggal Ika. Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan semangat nasionalisme juga dilandasi jiwa Bhineka Tunggal Ika dalam wadah negara kesatuan repiblik Indonesia antara lain sebagai berikut: 1. Menanamkan makna wawasan nusantara kepada siswa Wawasan nusantara, berasal dari kata “wawasan” yang berarti cara pandang, cara melihat dan “nusantara: yang berarti pulau antar pulau atau pulau-
6
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 2016 “Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN” pulau yang terletak diantara dua benua (Asia dan Auatralia) dan dua samudra (Pasidik dan Hindia). Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang dirinya yang serba Nusantara dan lingkungan dunia yang serba berubah, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan memeperhatikan sejarah dan budaya bangsa dalam upaya mewujudkan aspirasi bangsa dan mencapaitujuan serta cita-cita nasional.( Lemhamnas, 1995:3) Dengan memaknai wawasan nusantara dikandung maksud bahwa pemahaman tersebut dapat menjadi pola pikir, pola sikap dan pola tidak setiap warga negara Indonesia dan menyadari bahwa wilayah Nusantara merupakan satu keatuan politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan (hankam). Wawasan nusantara dijadikan sebagai doktrin dasar nasional yang harus dipahami dan dilaksanan oleh seluruh warga negara Indonesiaini dikembangan dengan sasaran untuk membina persataun dan kesatuan bangsa yang berbhineka tunnggal ika. 2. Mempelajari sejarah bangsa Indonesia melaui mata pelajaran IPS dan PPKn Perjalanan sejarah bangsa Indonesia dari masa kemasa membuktikan bahwa untuk mewujudkan negara kesatuan dalam wilayah yang luas dan masyarakat yang majemuk tidaklah mudah. Banyak hambatan dan masalah yang muncul dalam proses integrasi bangsa. Dalam sejarah bangsa Indonesia dari zaman Sriwijaya, Singosari dan Majapahit telah membuktikan bahwa kejayaan nusantara terwujud melaui upaya yang dijiwai semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Runtunya kerajaan Sriwijaya, Singosari dan Majapahit dikarenakan perpecahan dan perang saudara. Menyadari itu, dalam perjuangan bangsa Indonesia berusaha menggalang persatuan. Gerakan kebangkitan nasional pada 1908, Sumpah Pemuda pada 1028 serta puncak perwujudan persatuan dan kesatuan bangsa yaitu Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 telah mempersatukan seluruh bangsa Indonesia dalam wadah NKRI, yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Berangkat dari hal ini, bangsa Indonesia bertekat untuk terus membina kesadaran akan keadaan dirinya bersikap bhineka tuggal ika dalam upaya mencapai cita-cita nasional. Bila generasi muda memahami perjalnanan sejarah tersebut, maka akan dapat meningkatkan semangat nasionalisme kita. Sehingga akan mantab berpartisipasi dalam pembangunan nasional. 3. Menghayati dan melaksanakan nilai-nilai luhur Pancasila. Pancasila telah disepakati bersama sebagai dasar negara dan sebagai pandangan hidup bangsa sejak terbentuknya negara kesatuan republik Indonesia sebagai suatu sistem nilaiyang murni berakar dari budaya, maka pancasila akan terus berkembang sebagai pedoman tingkah laku sehari-hari bangsa Indonesia. ManifestasiPancasila dalam segala aspek kehidupan bangsa Indonesia diwujudkan menjadi nilai-nilai hakiki kehidupan yang religius dalam persatuan dan kesatuan dalam rangka pembangunan nasional. Kelima sila dari Pancasila bila kita hayati akan terjabar dalam nilai-nilai yang luas yang mengatur seluruh aspek kehidupan bangsa Indonesia. Sebagai warga negara dan generasi muda, hendaklah kita berperilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Dalam kaitan ini, perilaku dan sikap yang sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila mencerminkan nasionalisme dapat ditunjukkan dengan:
7
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 2016 “Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN” a. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan serta keselamatan dan kepentingan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi atau golongan. b. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. c. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinek Tunggal Ika d. Mengembangkan rasa cinta tanah air dan bangsa. e. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. Nilai-nilai tersebut dapat kita teladankan pada siswa dalam perilaku nyata, misalnya: a. Mengikuti dan melaksanakan upaca bendera di sekolah. b. Menjaga keindahan, kebersihan dan keamanan dilingkungan sekolah dan tempat tinggal. c. Bergaul dengan sesama tanpa memandang perbedaan agama, suku, rasa dan asal daerah. d. Mampu mengendalikan diri, tidak emosional dalam menanggapi masalah. e. Menghindari pertengkaran, permusuhan dan pertikaian. f. Menggunakan, menjaga dan memelihara fasilitas umum. g. Mengikuti kegiatan umum yang mampu menumbuhkan semangan kebangsaan, misalnya: donor darah,gerakan penghijauan, kerja bakti,penanggulangan bencana, dll. Selain hal-hal tersebut diatas guru menanamkan pemahaman atas sikap - sikap dan tindakan yang bertentangan dengan nilai Pancasila, misalnya: a. Suka berkelahi dan menyulut permusuhan antar siswa. b. Menggunakan dan mengedarkan obat-obatan terlarang serta minuman keras. c. Merusak dan mengambil hak milik umum/milik negara. d. Menunjukan solidaritas kelompok yang berlebihan. e. Tidak mau menggunakan produk dalam negeri. f. Memandang rendah suku,ras,agama, adat istiadat dari daerah lain. g. Membeda-bedakan teman ; dll 4. Menangkal pengaruh negatif budaya asing yang tidak sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa. Zaman semakin berubah seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang cepat. Agar mampu berperan serta dalam persaingan global ini, bangsa Indonesia harus membukadiri terhadap arus modernisasi yang sedang berkembang. Bangsa Indonesia harus membekali diri dengan penguasaan IPTEK yang dibarengan dengan jiwa dan mental yang memadai. Makna dari pernyataan diatas adalah bahwa bangsa Indonesiauntuk maju harus meningkatkan IPTEK , disamping itu harus meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dimaksudkan agar bangsa Indonesia tidak terpengaruh pada budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian dan jati diri bangsa. 5. Menananmkan motivasi kepada para siswa untuk giat belajar dalam meraih citacita Satu hal yang harus kita tanamkan kepada generasi muda penerus citacita bangsa sebagai wujud pengabdian pada bangsa dan negara adalah belajar giat dan tekun berusaha untuk meraih cita-cita. Belajar dan menimban pengalaman merupakan upaya membekali diri untuk menerima estafet kepemimpinan dan meneruskan cita-cita perjuangan bangsa. Belajar dan berusaha ini dapat diwujudkan dalam bentuk antara lain:
8
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 2016 “Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN” a. Gemar membaca b. Melanjutkan sekolah sampai jenjang yang diinginkan. c. Melatih berpikir ilmiah dan berpikir kritis melalui kegiatan-kegiatan penelitian. d. Banyak melakukan kegiatan-kegiatan sosial sehingga melatih kepekaan sosial. e. Giat bekerja dan beursaha sesuai bidang keahlian kita masing-masing. Uraian diatas hanyalah sebagian kecil dari usaha yang dapat dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan semangat nasionalisme. Masih banyak usaha lain yang dapat dilakukan demi menjaga tegaknyadan kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kesimpulan Berdasarkan uraian pada pembahasan, dapat kita simpulkan sebagai berikut: 1. Nasionalisme adalah suatu paham yang dimiliki oleh suatu bangsa dengan kesadaran untuk mencintai bangsa dan negaranya serta semangat untuk mempertahankan dan mengabdikan identitas bangsa demi kemakmuran dan kejayaan bangsa itu. 2. Bhineka tunggal ika artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua, atau kesatuan dalam kemajemukan atau kemajemukan dalam kesatuan. Makna disini bukan hanya menekankan pada kemajemukandan mematikan kesatuan atau sebaliknya, melainkan bagaimana menjadikan keduanya bisa berjalan selaras, serasi dan seimbang dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara serta dapat memantapkan persatuan bangsa. 3. Semangat nasionalisme yang dilandasi jiwa kebhinekaan harus dipupuk agar mengakar kuat dalam jiwa bangsa Indonesia, agar mampu menanggulangiberbagai tantangan dan gangguan serta mampu menjamin berlangsungnya pembangunan nasional. 4. Usaha untuk meningkatkan semangat nasionalisme yang dilandasi jiwa Bhineka Tunggal Ika antara lain: a)memahami makna wawasan nusantara; b)mempelajari sejarah bangsa Indonesia; c)menghayati dan melaksanakan nilai-nilai luhur Pancasila; d)menangkal pengaruh negatif budaya asingyang tidak sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa; e)belajar giat dalam mempersiapkan diri untuk masa depan para generasi muda. DAFTAR PUSTAKA Lemhanas.1995.Ketahanan Nasional.Jakarta:Balai Pustaka -----------.1995.Wawasan Nusantara.Jakarta:Balai Pustaka Luth, Nursal.2002.Sosiologi 2.Jakarta:PT. Galaxy Puspa Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa.2002.Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.Jakarta:Balai Pustaka Winata, Ngadiman.2002.Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.Jakarta:Bumi Aksara
9