Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Volume 29, Nomor 4 Agustus – Desember 2014
USAHA IbIKK KAMBING PERAH Adriani, Sri Novianti, Fatati Staf Pengajar Fakultas Peternakan Universitas Jambi
ABSTRAK Kegiatan IbIKK ini merupakan salah satu kegiatan kewirausahaan staf pengajar yang ada di Lembaga Pengabdian pada masyarakat yang lokasi pelaksanaannya di Fakultas Peternakan Universitas Jambi dengan menerapkan hasl penelitian yang sudah ada dilingkungan kampus. Kegiatan iniberupa pemeliharaan kambing, pemerahan dan penjualan susu, pengolahan kotoran kambing untukpupuk organik. Kegiatan ini juga ditujukan sebagai sarana percontohan, praktikum, dan pembelajaran bagi mahasiswa dan dosen disamping tujuan utamanya untuk bisnis dilikungan kampus.Kegiatan yang sudah dilakukan adalah proses pembangunan berupa penambahan pembuatan kandang kambing kelompok dan kandang individu baru kapasitas 40 ekor, melakukan pembuatan pagar keliling kandang dari seng, penanaman rumput untuk pakan kambing dan pembuatan pupuk padat dari kotoran kambing. Untuk pupuk dan susu dikemas dan dijual kemasyarakat.Hasil dari kegiatan IBIKK adalah proses produksi susu 0.67 per ekor per hari. Sementara lama laktasi berkisar antara 3.5-4 bulan. Menghasilkan pupuk organik sudah mencapai 1.5 ton untuk sekali produksi yang sudah dijual dalam kemasan 10 kg. Kelahiran anak kambing sebanyak 14 ekor. Jumlah anak kambing perkelahiran 1-3 ekor dan yang terbanyak anak kelahiran 1 ekor.Rataan bobot lahir anak 3.2 kg dengan kisaran 2.1 – 4.4 kg.Tingkat kematian anak cukup tinggi yaitu 30% terutama untuk anak yang lahir kembar.Kesimpulan dari kegiatan IbIKK kambing perah bahwa kambing perah sudah berproduksi dengan rataan 0.67 liter per ekor per hari, dan produksi pupuk organik sudah berjalan dengan baik dengan produksi sudah sekitar 1.5 ton setiap pembuatan. Kata kunci: Kambing, susu, pupuk PENDAHULUAN Populasi kambing 5 tahun terakhir di Indonesia meningkat 3.4% per tahun. Peningkatan pemotongan kambing juga tinggi selain itu pemintaan dari luar negeri juga belum bisa dipenuhi. Jika kondisi ini dibiarkan bisa menurunnya populasi dalam jangka panjang. Disisi lain kambing dimanfaatkan untuk menghasilkan susu dengan produksi rata-rata0.4- 1,2 liter per ekor hari (Obst dan Napitupulu, 1984;Adrianiet al., 2003; Adrianiet al., 2004). Indonesia sendiri masih mengimpor susu sebanyak 75% dari kebutuhan (Departemen Pertanian 2013).Di sisi lain kambing PE berpotensi untuk beranak kembar atau prolipid (1.53 ekor per kelahiran) (Setiadi dan Sitorus, 1986; Yulistiani et al., 1999; Adriani et al.,2004). Tentunya ini merupakan potensi yang sangat baik untuk meningkatkan produktivitas kambing PE dari segi menghasilkan bibit berkualitas. Namun dalam pengembangannya masih terbentur Usaha IbIKK Kambing Perah
pada rendahnya jumlah anak per kelahiran, terutama kambing dara beranak pertama (Sutama et al., 1995), dan masih rendahnya produksi susu yang dihasilkan (Thahar et al., 1996). Tentunya kambing mempunyai peluang sebagai alternatif menghasilkan susu dan daging untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri selain susu sapi.Kondisi yang samajuga terjadi di provinsi Jambi walaupun jumlah pemotongan kambing turun naik, tetapi secara rata-rata meningkat sebesar 21.1% (24.384 ekor), sementara sebagian besar kambing didatangkan dari provinsi tetangga (43.958 ekor). Usaha peternakan kambing untuk tujuan produksi susu juga sangat sekidit, dimanakambing tidak diperah setiap hari dengan alasan kasihan pada anak kambing, padahal permintaan pasar akan susu kambing cukup tinggi. Kegiatan IbIKK ini menghasilkan susu murni dan belum diolah lebih lanjut karena sampai sekarang permintaan susu 1
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Volume 29, Nomor 4 Agustus – Desember 2014
segar di Jambi masih tinggi dan produksi susu belum banyak. Susu sapi sekarang dijual Rp 10.000 per liter dan susu kambing Rp 25.000,-sampai 30.000 per liter. Kegiatan IbIKK ini menerapkan teknologi yang sudah berhasil diteliti di Fakultas Peternakan UNJA. Salah satunya penerapan hasil penelitian Adriani et al. (2003) bahwa teknologi reproduksi superovulasi terbukti dapat meningkatkan produksi susu kambing sebesar 31.6% dan meningkatkan jumlah anak sekelahiran (litter size) sebesar 26.5%. Selain itu penerapan teknologi pakan selama bunting dan laktasi telah berhasil
meningkatkan produksi susu yang dihasilkan induk dan pertumbuhan anak yang dilahirkan. Usaha peternakan kambing perahdi Jambi sangat terbatas, namun tidak diperah setiap hari.Sementara proses penjualan susu sangat tergantung permintaan, akibatnya usaha ini sulit berkembang dan sangat tergantung pada pedagang perantara dalam proses pemasaran. Kondisi ini tentunya menempatkan peternak pada posisi yang lemah.Sehingga dirasa perlu melakukan usaha peternakan kambing perah berbasis hasil penelitian dilingkungan kampus.
METODE PELAKSANAAN Proses Produksi Proses produksi yang diterapkan pada kegiatan IbIKK ini adalah peningkatan produktivitas kambing yang
berbasis ipteks dan dikelola secara terintegrasi dan terpadu. Proses produksi IbIKK kambing perah disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Proses Produksi Program IbIKK Tahun Produksi Ipteks yang diterapkan 1. 2.
Produksi susu Perkembangbiakan kambing
3.
Produksi pupuk organic
Susu segar rata-rata 0.8 l/ekor/hari Teknologi reproduksi (sikronisasi birahi) Penimbangan bobot badan dilakukan sekali dalam 1 bulan Pupuk organik padat dengan pemakaian 70% kotoran kambing + 20% sekam + 10% dedak dan 2% probio-FM dan diproses selama 21 hari.
Penerapan Ipteks dalam usaha IbIKKkambing perah ini untuk meningkatkan nilai tambah produk dan nilai ekonomis pada setiap tingkatan usaha dalam suatu rangkaian produksi dari susu, anak kambing hingga kotoran yang dihasilkan. Nilai tambah tersebut adalah : Produksi susu - Meningkatkan produksi susu dan jumlah anak yang dilahirkan melalui superovulasi Pembibitan Kambing perah dan Kambing Jantan - Menyediakan bibit kambing perah yang baik melalui pemilihan induk dan pejantan yang unggul melalui teknologi reproduksi dan Usaha IbIKK Kambing Perah
perbaikan manajemen. Menekan angka mortalitas serendah mungkin - Menghasilkan pertambahan bobot badan perhari semaksimal mungkin. Produksi Pupuk Organik - Mengolah kotoran (feces dan urin) kambing diolah menjadi pupuk organik padat dan pupuk organik cair. - Menghasilkan pupuk organik (pupuk padat dan pupuk cair) dengan kandungan hara yang tinggi yang berguna bagi pertanian dan perkebunan - Menghasilkan bahan untuk -
2
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
insektisida yang berkualitas dari urine kambing Pemasaran Pemasaran produk peternakan kambing perah ini berupa susu kambing, bibit kambing, pupuk organik padat dan pupuk organik cair tersebar di provinsi Jambi dan provinsi tetangga bahkan nasional. Susu dan produk susu dipasarkan untuk masyarakat dilingkungan kampus Universitas Jambi dan masyarakat umum. Susu kambing di Jambi lebih banyak dikonsumsi oleh masyarakat keturunan cina dan keturanan Arab yang kebetulan di Jambi populasi tinggi (selama ini sudah membeli susu dari peternak binaan Fakulktas Peternakan). Selain itu produk-produk pengolahan susu dipasarkan dilingkungan kampus dan masyarakat secara umum dengan mempromosikan keunggulan dari susu kambing diantaranya untuk pengobatan, untuk kesehatan dan gizi. Pemasaran pupuk organik padat dan dilakukan dengan mempromosikan keberadaan usaha pupuk di IbIKK Fakultas Peternakan Universitas Jambi, Bekerjasama dengan para penjual kembang dan dalam skala besar bekerja sama dengan petani perkebunan kelapa sawit. Sampai saaat ini permintaan pupuk padat dan pupuk cair dari perkebunan kelapa sawit sangat tinggi, namun belum bisa tercukupi kebutuhan. Pemasaran produk yang dihasilkan seperti susu, kambing bibit, kambing jantan dewasa, pupuk organik (padat dan cair).Promosi dilakukan dilingkungan Universitas Jambi bahwa Fakultas Peternakan menjual produk peternakan
Usaha IbIKK Kambing Perah
Volume 29, Nomor 4 Agustus – Desember 2014
berupa susu kambing, bibit kambing, pupuk organik sama seperti pemasaran untuk produk peternakan lain seperti telur ayam, ayam potong. Pemasaran pupuk organik pada tahap awal dilingkungan kampus dan bekerjasama dengan penjual kembang, jika jumlahnya banyak dicari perusahaan perkebunan atau perusahaan yang bergerak dibidang pupuk karena pada saat sekarang permintaan akan pupuk organik sangat tinggi terutama permintaan dari luar propinsi Jambi. HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Peternakan Kambing Perah Usaha kambing perah di Universitas Jambi ini dilakukan di dalam lingkungan kampus Universitas Jambi, tepatnya di Laboratorium Produksi Ruminansia Fakultas Peternakan.Jarak lokasi kandang kambing dari gedung kuliah Fakultas Peternakan sekitar 300 meter. Luas areal kandang kambing sekitar 2,5 ha, terdiri dari kandang kambing individu dengan kapasistas 30 ekor dan lahan berbuka (semak) dan rumah jaga. Kegiatan IbIIK ini sudahmelakukan penambahan fisik bagunan kandang kambing berupa kandang kandang individu 40 unit, tempat pembuatan pupuk ukuran 3 x 2 meter. Tambahan bangunan kandang pada tahun 2014 (Gambar 1), kemudian ada penambahan penanaman rumput sebagai hijauan pakan baik rumput gajah seluas 1 Ha maupun rumput setaria seluas 0.5 ha.
3
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Volume 29, Nomor 4 Agustus – Desember 2014
Gambar 1.Lay-out Kandang Kambing Perah IbIK Sebagian besar fasilitas yang ada pada komplek kandang kambing pada laboratorium Produksi Ruminansia ini tidak dimanfaatkan secara maksimal, padahal kandang ini sudah dibangun dari tahun 2001, bahkan sebagian besar
kandang kambing masih kosong walaupun sudah dilakukan renovasi tahun 2010 yang lalu. Akses jalan menuju lokasi kandang juga dibiarkan tidak terurus dengan baik (Gambar 2)
. Gambar 2. Jalan Menuju Lokasi Kandang Kambing di dalam Kampus Universitas Jambi Kandang Kambing Perah Kegiatan IbIKK sudah melakukan renovasi dan pembangunan kandang kambing sebanyak 40 unit berupa kandang individu yang terbagi menjadi dua tahap pembangunan yaitu pada bulan maret 2014 pada sisi kanan dan September 2014 pada sisi kiri (Gambar 4). Karena kandang yang lama sudah tidak bisa
Usaha IbIKK Kambing Perah
dipakai lagi (Gambar 3).Kandang individu ini diperuntukkan untuk kambing dalam kodisi bunting dan beranak. Tujuannya agar kambing merasa lebih nyaman dan tidak terganggu dengan keberadaan kambing lainnya.Kambing yang berada di kandang individu juga lebih bebas memperoleh makanan, karena tidak berebut dengan kambing lainnya.
4
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Volume 29, Nomor 4 Agustus – Desember 2014
Gambar 3. Kondisi Kandang Kambing yang akan direnovasi
Gambar 4. Pembangunan dan Penambahan Kandang Kambing Tahun 2014 Pemeliharaan kambing program IBIIK juga dilakukan dengan melepaskan kambing sekali seminggu jika udara panas untuk memberi kesempatan pada kambing untuk lebih aktif bergerak dan melancarkan peredaran darah.Untuk
menjamin kambing selalu pada lingkungan kandang, maka dilakukan pembuatan pagar keliling.Pada tahun 2014 ini pagar keliling dibuat dengan menggunakan seng dangan ukuran 1500 meter (Gambar 5)
Gambar 5. Pagar Keliling yang Terbuat dari Seng Pakan Kambing Perah Pakan kambing terdiri atas hijauan segar berupa rumput alam, daundaunnan, dan konsetrat. Pemberian pakan Usaha IbIKK Kambing Perah
dilakukan 2 kali sehari pada jam 7.00 pagi dan jam 17 sore hari. Sementara air minum tersedia secara adlibitum.Complete feed merupakan campuran jerami jagung 5
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
sebanyak 60% dan 40% konsentrat. Campuran pakan ini di fermentasi selama 21 hari dengan menggunakan probio_FM.Complete feed ini terutama diberikan pada kambing yang sedang laktasi dengan tujuan meningkatkan produksi susu. Pembuatan tahap pertama
Volume 29, Nomor 4 Agustus – Desember 2014
sebanyak 500 kg yang bisa complete feed yang diberikan berselang dengan rumput alami (Gambar 6). Namun beberapa waktu terakhir kambing lebih banyak diberi daundaunan karena banyak kambing yang mencret
Gambar 6.Pemberian Complete Feed pada Kambing Persiapan pakan hijauan kambing juga dilakukan dengan menanam hijauan disekitar kandang, dimana sampai saat ini
sudah ditaman 0.5 ha rumput setaria, dan 1 ha rumput gajah (Gambar 10).
Gambar 7. Kebun Rumput Kegiatan IBIKK Kambing Perah 5.4. Bobot Badan Kambing Pemeliharaan kambing dikandang kelompok dan kandang individu secara berkala dilakukan penimbangan bobot
Usaha IbIKK Kambing Perah
badan. Kegiatan ini bertujuan untuk melihat perkembangan dan pertumbuhan bobot badan kambing kegiatan IbIKK yang dipelihara (Gambar 8).
6
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Volume 29, Nomor 4 Agustus – Desember 2014
Gambar 8.Penimbangan Bobot Badan Kambing Kegiatan IBIKK Hasil penimbangan bobot badan kambing yang dipelihara antara 15 - 46 kg, untuk kambing dara bobot badan berkisar antara 15 – 27 kg, sementara kambing induk 28 - 46 kg.
kegiatan IbIKK sudah dihasilkan, sampai saat ini ada sebanyak 13 ekor kambing dalam kondisi laktasi. Untuk kambing yang sekarang sedang laktasi dilakukan sinkronisasi birahi untuk mendapatkan kebuntingan dan kelahiran berikutnya. Hasil penjualan susu pada tahun 2014 Produksi Susu Kambing Produksi susu kambing dari dapat dilihat pada Tabel 2 Tabel 2 . Penjualan Susu pada Tahun 2014 Nomor Bulan Harga (Rp) 1 Januari 860.000 2 Februari 1.000.000,3. Maret 1.700.000,5. April 375.000 6. Mei 225.000 7. Oktober 4.125.000 8. November 1.750.000 Jumlah 10.635.000 Produksi susu yang dihasilkan kambing rata-rata produksi 0.67 liter/ekor per hari. Sementara lama laktasi berkisar antara 3.5-4 bulan. Kondisi ini diduga rendahnya produksi susu kambing, rendanya kualitas bibit, dan cepatnya waktu laktasi berakhir. Sehingga kedepan sangat diperlukan bibit berkualitas dengan
kemampuan produksi susu yang tinggi. Pemerahan pada kambing dilakukan 2 kali sehari, yaitu pada pagi jam & dan sore hari jam 16. Air susu yang didapat sebagian diberikan kepada anak kambing dan sebagian dikemas untuk dijual dalam bentuk segar (Gambar 9).
Gambar 9.Susu Kambing yang Diberikan pada Anak Kambing dan dijual Produksi pupuk organik Pupuk Organik Usaha IbIKK Kambing Perah
yang 7
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
dilakukan diberi nama pupuk organicAFY ramah lingkungan. Proses pembuatannya dilakukan satu kali dalam dua bulan. Proses pebuatan pupuk organik ini pertama kali (tahun 2013) menghasilkan pupuk sebanyak 630 kg, sekarang proses pembuatan pupuk berjalan rutin untuk setiap 2 bulan. Produksi rata-rata pupuk 1 ton, dan pada bulan November ini sedang diproses sebanyak 1.5 ton pupuk Proses pembuatan pupuk
Volume 29, Nomor 4 Agustus – Desember 2014
dilakukan dengan memakai bahan-bahan dasar kotoran kambing sebanyak 70%, sekam kayu sebanyak 20%, dedak padi sebanyak 10% ditambah dengan 2% probio-FM. Semua bahan diaduk rata dan dilakukan penyemprotan probio-FM yang sudah diencerkan dengan perbandingan 1 : 20 dengan air. Setelah semua bahan rata, maka dilakukan penutupan dengan terpal dan plastik agar kedap udara. Campuran ini dibiarkan selama 28 hari.
Gambar 10. Proses Pembuatan Pupuk Organik-AFY dari Kotoran Kambing Pengemasan pupuk awalnya mengunakan plastik dengan ukuran 5 kg, namun sekarang pengemasan pupuk sudah menggunakan karung 10 kg (Gambar 10).
Harga rata-rata pupuk Rp 1000 per kg di tempat produksi pupuk.Data penjualan pupuk tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Penjualan Pupuk Organik Tahun 2014 Nomor Bulan 1 Januari 2 Februari 3. Maret 5. April 6. Mei 7. Juni 8. Juli 9 Agustus 10 September Jumlah
Usaha IbIKK Kambing Perah
Harga (Rp) 400.000 800.000 325.000 1.125.000 850.000 750.000 4.250.000
8
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Volume 29, Nomor 4 Agustus – Desember 2014
Pembuatan pupuk dilakukan 1 kali dalam dua bulan dengan penjulan selama 2014 sebesar Rp 4.250.000, Sementara pada akhir bulan septermber ini merupakan masa panen kompos dan tejual sekitar 75 karung. Pada bulan Okteber 2014 ini sedang dilakukan proses pembuatan pupuk sebanyak 1.5 ton.
kambing perah ini pada tahun 2013 menghasilkan anak kambing sebanyak 6 ekor (4 ekor jantan dan 2 ekor betina) Pada tahun 2014 ini sudah menghasilkan anak kambing sebanyak 14 ekor. Jumlah anak kambing perkelahiran 1-3 ekor dan yang terbanyak anak kelahiran 1 ekor (Gambar 11). Rataan bobot lahir anak 3.2 kg, dengan kisaran 2.1 – 4.4 kg.Tingkat kematian anak cukup tinggi 30% terutama untuk anak yang lahir kembar
Anak Kambing Kegiatan
IbIKK
mengenai
Gambar 11. Anak Kambing Kegiatan IBIK KESIMPULAN KegiatanIbIKK yang dilakukan dapat disimpulakan bahwa kambing perah sudah berproduksi namun produksi per ekor masih relatif rendah, dan produksi pupuk organik sudah berjalan dengan baik dengan produksi sudah mencapai 1.5 ton setiap pembuatan UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih banyak disampaikan kepada DP2M DIKTI yang telah menyetujui dan mendanai kegiatan pengabdian ini, kepada Bapak Rektor, Ketua Lembaga Pengabdian pada Masyarakat, bapak Dekan Fakultas Peternakan UNJA dan Ketua Laboratorium Produksi Ruminansia yang telah menfasilitisasi dan mendukung terlaksananya kegiatan pengabdian ini. DAFTAR PUSTAKA Adriani, A. Sudono, T. Sutardi, W. Manalu dan I-K Sutama. 2003. Optimalization of Kids and Milk Yield of Etawah-Grade Does by Superovulation and Zinc Supplementation. J. Forum Usaha IbIKK Kambing Perah
Pascasarjana IPB. Vol 26(4):335352. Adriani, I-K Sutama, A. Sudono, T. Sutardi, dan W. Manalu. 2004. The Effects of Superovulation Prior to Mating and Zinc Supplementation on Milk Yield in Etawah-Grade Does. J. Produksi Ternak. 6: 86-94. Adriani. 2005. Penerapan Teknologi Superovulasi Pada Ternak Sapi Di Desa Pudak Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi. Program IPTEKS DIKTI. Adriani.2009. Pengaruh Pemberian Probiotik dalam Pakan Terhadap Pertambahan Bobot Badan Kambing Kacang. J. Ilmu-Ilmu Peternakan XII (1): 1- 10. Adriani, Depison,B. Rosadi, Y. Suprianda dan Israli (2007). Pengaruh Superovulasi Terhadap Jumlah Corpus Luteum Pada Sapi Simbrah. J. Pengembangan Peternakan Tropis (32) : 3 : 207 – 9
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
212. Adriani. 2008. Peningkatan Pertumbuhan Kelenjar Ambing dan Produksi Susu Melalui Penyuntikan Pregnant Mare Serum Gonadotrophin Pada Kambing Paranakan Etawah. J. Ilmu-Ilmu Peternakan XI (1): 1- 10. Adriani.I, Muhamad, Tabrani, E. Kartika dan Mardalena. 2009. Integrasi usaha peternakan Kambing Paranakan Etawah (PE) dengan Perkebunan Kelapa Sawit di Desa Lopak Aur Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari (Desa Binaan Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Jambi), J. Pengabdian Pada masyarakat Universitas Jambi. 47:16-25. Adraini 2010.Aplikasi dan teknik pembuatan pupuk organik padat dan pupuk organik cair di Kabupaten Tanjung jabung Timur. Laporan Kegiatan Aplikasi Teknologi Pengolahan Limbah Ternak Sapi Potong pada Percepatan Pembangunan Kawasan Produksi Daerah Tertinggal (P2KPDT) di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Muaro Sabak.
Volume 29, Nomor 4 Agustus – Desember 2014
I.Reproductive Performance. Ilmu dan Peternakan 2:87-90. Sutama, I.K. I.G.M. Budiarsana, H. Setiyanto and A. Priyanti. 1995. Productive and reproductive performances of young Etawahcross does. J. Ilmu Ternak dan Vet. 1(2):81-85. Thahar, A., E. Juarini, A. Priyanti, D. Priyanto dan B. Wibowo. 1996. Usaha kambing perah rakyat sebagai salah satu sumber pendapatan rumah tangga di Jawa Timur. Proc. Temu Ilmiah Hasil Penelitian Peternakan.BPT. Ciawi.pp:195-203. Yulistiani, D., I.W. Mathius, I.K. Sutama, U. Adiati, R.S.G. Sianturi, Hastono and I.G.M. Budiarsa. 1999. Production response of Etawah Cross breed (PE) doe to improvement of feeding management during late pregnancy and lactation period. J. Ilmu Ternak dan Vet. 4(2):88-94
Departemen Pertanian 2010 .Data statistik pertanian, peternakan dan perikanan Indonrsia. Departemen Pertanian, Jakarta. Obst, J.M. and Z. Napitupulu. 1984. Milk yields of Indonesian goats. Proc. Austr. Soc. Anim. Prod. 15: 501504. Setiadi,
B. and P. Sitorus. 1986. Synchronization of oestrus using medroxyprogesterone acetate intravaginal sponges in goat
Usaha IbIKK Kambing Perah
10