URGENSI PENGATURAN PENGGUNAAN HEMP (TANAMAN GANJA INDUSTRI) UNTUK DI PERDAYAGUNAKAN DALAM MENINGKATKAN EKONOMI DI INDONEISA
Bramantyo Ahmadi Taufan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Email :
[email protected]
Abstract Jurnal ini membahas mengenai urgensi legalisasi pendayagunaan hemp industry di Indonesia dan urgensi pengaturan kebijakannya dalam penggunaannya untuk kepentingan industry dan ekonomi mandiri. Pendekatan yang digunakan dalam masalah ini tidak dapat terlepas dari pendekatan yang berorientasi mengenai kebijakan. Pendekatan kebijakan yang dimaksud , ialah pendekatan rasional, pendekatan pragmatis, pendekatan yang ekonomis, dan pendekatan yang berkaitan dengan nilai. Atas permasalahan tersebut dapat kita peroleh jawaban bahwa urgensi Hemp di Indonesia adalah untuk kepentingan menyokong ekonomi nasional dan mengembangkan ekonomi mandiri di masyarakat. Kebijakan pendayagunaan hemp untuk kepentingan industri di Indonesia meliputi pembentukan badan pengawas hemp nasional, pengaturan tentang mekanisme pembudidayaan hemp oleh petani, pengaturan tentang mekanisme pemanfaatan hemp untuk kepentingan industri oleh instansi dan pengaturan tentang mekanisme eksport import. Kata Kunci : Urgensi Pengaturan Pendayagunaan, Hemp, Industri Journal of urgency legislation is to discuss the utilization of hemp industry in Indonesia and the urgency of policy settings in use for the benefit of industry and self-sufficient economy. The approach used in this problem can not be separated from policy-oriented approach. Policy approach is, is a rational approach, a pragmatic approach, economic approach, and approach with regard to value. On these issues we can get the answers that urgency Hemp in Indonesia is to support national economic interests and develop a community-based economy. Policy utilization of hemp for industrial purposes in Indonesia include the establishment of national regulatory bodies hemp, hemp cultivation regulation of the mechanisms by farmers, regulation of the use of the mechanism of hemp for industrial purposes by institutions and regulation of import export mechanism. Keyword : Urgency for Administrative Settings, Hemp, Industry
A. Latar Belakang Ganja merupakan tanaman yang ilegal di Indonesia saat ini. Indonesia bahkan megeluarkan Undang-Undang Narkotika No. 35 Tahun 2009 tentang larangan mengenai proses produksi, distribusi sampai tahap konsumsi dari tanaman ganja. Namun terjadi fenomena yang sangat menarik saat ini, yaitu dimana Negara ( Amerika Serikat ) yang dulu memonopoli pasar industry tekstil dunia dengan cara membuat dan memperbanyak industri serat sintesis (terkenal sebagai DuPont) di penjuru Amerika. Kedua, membuat undangundang pelarangan Ganja (Marijuana Tax Act). Maksudnya dilarang ditanam apalagi digunakan sebagai serat maupun obat. Ketiga, UU pelarangan itu kemudian dipropaganda (tepatnya sesudah perang dunia kedua) melalui tangan PBB agar seluruh anggotanya menerapkan UU tersebut. Dalam kalimat lain, ada maksud dibalik propaganda UU pelarangan itu, yaitu agar negara-negara anggota PBB tidak memproduksi serat alami dari Ganja, melainkan hanya membeli serat sintesis dari Amerika (tentunya termasuk pelarangan Ganja untuk keperluan medis dan memproduksinya). Sampai saat ini ada lembaga dari PBB yang mengawasi penerapan Undang-Undang pelarangan Ganja di setiap negara (UNDC: United Nation Drugs and Crimes). Pada saat ini di Amerika beberapa Negara bagian telah melegalkan penjualan ganja ini untuk tujuan rekreasional, Negara bagian yang pertama kali melegalkan ganja ialah Colorado pada tahun 2012. Disinilah terjadinya kospirasi yang membingungkan ketika pada saat Amerika mengalami krisis ekonomi setelah perang dunia mereka mengilegalkan peredaran ganja dan mendayagunakan kekuatan yang ada di PBB untuk memonopoli negara- negara anggota PBB tidak memproduksi serat alami ganja melainkan membeli sintetis dari Amerika dan meritifikasi aturan yang telah dibuat oleh PBB mengenai Ganja. Dan pada zaman sekarang mereka melegalkan peredaran ganja untuk meningkatkan pendatan di tiap negara bagian. Disinilah perlunya Indonesia merubah pola berpikir dan pandangan negative terhadap ganja yang antara lain dipicu oleh cara berpikir yang keliru, tetapi banyak dilakukan dan menimbulkan segudang masalah. Cara berpikir ini oleh IDPC ( International Drug Policy 1
Consortium ) disebut sebagai pharmacological determinism. Dalam cara berpikir seperti itu,
sebuah substansi seperti ganja jika dimiliki dan digunakan, dengan sendirinya akan mengakibatkan malapetaka. Dengan demikian Indonesia perlu melakukan kajian ulang
1
http://www.legalisasiganja.com/china-memegang-kendali-lebih-dari-300-hak-paten-ganja-medis-industriberapa-banyak-yang-indonesia-punya/ tanggal 22 oktober 2015/ 22: 49 WIB / posting oleh Dhira Narayana.
terhadap Undang- undang Narkotika No.35 Tahun 2009 yang menempatkan ganja dalam golongan narkotika kelas 1 dan juga masih menganut pandangan dari PBB. Cina memiliki 309 paten ganja (kebanyakan ganja medis) dari total 606 paten yang tercatat di World Intellectual Property Organization (WIPO). Kondisi ini begitu ironi bagi bangsa Indonesia. Negara tetangga kita sudah menghasilkan begitu banyak hak paten ganja sedangkan kita memulai riset saja belum. Jangan kecil hati dan kita patut bersyukur karena di tengah-tengah kondisi ironi tersebut Kementerian Kesehatan RI menyambut baik riset ini. Di Cina sendiri mengonsumsi ganja untuk rekreasi adalah hal yang ilegal. Kebijakan tersebut ditegaskan oleh pemerintah Cina dengan menangkap anak Jackie Chan karena menyimpan beberapa gram ganja. Di sisi lain, Cina memerbolehkan institusi pemerintah maupun swasta untuk melakukan kajian-kajian resmi mengenai khasiat medis maupun industri tanaman ganja. Hasil dari kajian tersebut sudah tentu adalah hak paten. Salah satu contohnya adalah Yunnan Industrial Hemp Inc. Perusahaan tersebut memiliki lebih dari sepuluh hak paten. Berdasarkan informasi yang kami dapatkan dari websitenya, mereka memiliki paten dibidang pulping, pembuatan kertas, ekstraksi minyak ganja, dan pengambilan protein dari biji ganja. produk-produk tersebut juga telah mendapat sertifikasi dari USDA Organic. Sebelum tahun 2014, Amerika adalah konsumen terbesar produk-produk ganja industri Cina. Namun sekarang mereka telah melegalkan industri serupa di negaranya. Salah satu perusahaan yang mengambil alih paten tersebut adalah Dewmar International BMC, Inc Sesungguhnya juga masih banyak lagi perusahaan-perusahaan lokal Amerika yang memulai industri tersebut; Hemp Inc., North American Hemp Co., US Hemp Co. Seperti yang kita ketahui pencemaran lingkungan adalah masalah utama yang kita hadapi di era globalisasi saat ini. Data- data dari seluruh dunia menunjukan kalau banyak lahan pertanian di permukaan Bumi telah tercemar oleh polusi logam berat. Logam- logam tersebut mencemari lahan pertanian dan masuk kedalam tumbuhan dan menjadi konsumsi makanan bagi manusia. Salah satu negara yang memberlakukan peraturan ketat dalam urusan melarang aktivitas pertanian dilahan yang tercemar logam berat adalah eropa. National Farmers and Consumers Organization di Uni Eropa berhak menolak atau membatasi kuota produksi hasilhasil pertanian yang berasal dari lahan- lahan pertanian yang terbukti terkontaminasi logam berat ( Council Directive 86/ 278/ EEC 1986 ). Salah satu tekonologi ramha lingkungan
untuk pemulihan kondisi tanah yang tercemar adalah fitoekstraksi. Fitoekstraksi adalah penggunaan tanaman untuk mengekstraksi ( menyerap logam berat dari tanah ). Diantara logam berat pencemar tanah, timbale ( Pb ) adalah yang termasuk sulit diserap oleh tanaman karena membentuk ikatan yang kompleks dengan tanah padat ( Rieuwerts et al. 1998). Pemberian chelates ( zat adiktif/tambahan ) berupa EDTA dan EDDS ( EthylenediamineDisucinic Acid ) kedalam tanah dapat membantu proses penyerapan logam- logam berat ini. Proses ini membutuhkan waktu bertahun- tahun. Tanah yang sedang dalam proses pemulihan belum bias ditanami tanaman konsumsi manusia. Untuk menjaga agar lahan tersebut tetap produktif, fitoeksraksi dilakukan dengan menggunakan tanaman- tanaman yang juga memilliki nilai ekonomi yang tinggi seperti tanaman- tanaman energy untuk memproduksi biodiesel atau ethanol. 2
Dalam rangka menemukan tanaman terbaik untuk proses berskala besar ini, para ilmuan
dari Fakultas Bioteknik, Universitas Ljubljana Slovenia mengadakan eksperimen terhadap 14 tanaman untuk mencari kandidat yang memiliki kinerja terbaik. Tujuan eksperimen ini adalah mengevaluasi potensi fitoekstraksi dari tanaman- tanaman tadi terhadap logam- logam berat seperti timbale (Pb), seng (Zn) dan cadmium (Cd). 3
Eksperimen ini dilakukan dengan empat kali pengulangan. Pertama adalah eksperimen
control tanpa penambahan zat adiktif berupa chelates, eksperimen dengan penambahan 5 mmol EDTA, 5 mmol EDDS ( 4 tanaman saja ) dan eksperimen menggunakan 10 mmol EDDS dengan tanaman ganja ( Cannabis Sativa ) saja. Hasil eksperimen tersebut adalah sebagai berikut.
2
http://www.cannabiscup.com/jam 2: 43 WIB/ 29/10/2015 HIKIAYAT POHON GANJA, 1200 tahun menyuburkan peradaban manusia, halaman 241-243, Bab 9 Revolusi pertanian dan Revolusi Industri. 3
Jenis Tanaman
Penyerapan Potensi
Penyerapan Potensi
Penyerapan Potensi
timbal/ Pb Fitoekstraksi Zn
Fitoekstraksi Cd
Fitoekstraksi
(mg/kg)
(kg/Ha )
( Kg/ Ha)
Brassisca napus var. 43.08
(kg/ Ha )
0.15
154.09
0.54
3.55
0.012
Napus Amaranthus sp.
14.32
0.03
326.83
0.65
6.75
0.014
Cannabis sativa
382.79
9.57
147.34
3.68
1.74
0.044
0.20
118.23
0.41
3.42
0.012
Brassisca
rapa 56.72
var.pekinensis Tabel 2 tingkat penyerapan logam- logam berat oleh tanaman dengan penambahan chelates berupa EDDS. ( Kos, Grcman, Lestan, 2003 )
Data percobaan dengan pemberian EDDS, menunjukan bahwa ganja menyerap timbal (Pb) dalam jumlah yang paling banyak dari semua tanaman. Walaupun tertinggal dalam jumlah penyerapan logam lain seperti Zn dan Cd, namun jumlah biomassa kering dari tanaman ganja tertinggi dari semua tanamn sehingga menghasilkan nilai ekonomi yang sebagai tanamn energi. Sehingga dewasa ini kita perlu menanyakan kembali kenapa Negara kita masih saja belum mengatur mengenai pendayagunaan tanaman ini, riset dan eksperimen yang dilakukan negara- negara maju sudah lebih sebagai contoh untuk negara kita agar mulai membuat aturan baru mengenai tanaman ini. Sehingga tanaman yang sudah menjadi bagian budaya dari beberapa daerah di Indonesia ini menjadi dapat di manfaatkan, berguna untuk meningkatkan komoditas perekonomian dan juga menjadi tanaman alternatif yang bisa menjadi penunjang untuk meningkatkan ekonomi petani. Dengan kondisi perekonomian kita yang sekarang ini yang sedang mengalami keterpurukan di berbagai bidang. Apabila suatu negara ingin menjadi negara yang maju, harus ada minimal 2% pengusaha, tetapi bangsa kita mencapai angka itu. Tetapi mengapa pemerintah tidak menggunakan potensi bangsa kita yang selama ini terpendam yaitu ganja yang tumbuh di beberapa daerah Indonseia dan jumlahnya sangat besar dan bahkan dapat menjadi devisa negara apabila di kelola dan dibuat aturannya dengan
berlandaskan konstitusi dan Pancasila. Apakah kita tidak belajar dari betapa pahitnya nasib bangsa kita ini, yang hanya bisa menonton kekayaan alamnya dikeruk dan dinikmati oleh bangsa lain bahkan hingga berpuluh- puluh tahun lamanya. Sudah mulai saatnya kita bertindak, sudah mulai saatnya kita berpikir betapa sia- sianya bangsa kita yang diberkati dan dianugrahi tanaman yang mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi di era globalisasi saat ini, tetapi kita malah menganggapnya sebagai musuh dan membakarnya karena itu dianggap kriminal dan suatu kejahatan. Terutama Provinsi Aceh Nanggroe Darrusalam yang memiliki potensi sebagai penghasil serat ganja Industri ( hemp ) terbaik. Tiap tahunya Pemerintah selalu memusnahkan ratusan hektar lahan ganja di Aceh, apabila itu diambil alih oleh pemerintah dan menjadikannya lahan ganja industry bukankah itu hal yang sangat bermanfaat daripada harus membakarnya dan membuat manfaatnya hilang sia- sia. Di Indonesia sendiri belum ada yang mengatur pendayagunaan mengenai ganja industry, melainkan hanya ada aturan yang mengatur pendayagunaan tanaman ganja hanya dalam bidang ilmu pengetahuan yang diatur didalam pasal 6 ayat 1 Undang- undang No.34 tahun 2009 mengenai narkotika. Maka dari pada itu perlu adanya aturan yang mngatur pendayagunaan dan urgensi ganja industri ( HEMP) untuk meningkatkan ekonomi di Indonesia. Hasil penelitian sebelumnya dengan tema yang sama : Tahun
Nama
Penelitian
Instansi
2011
Dania Fatmawati Hubungan antara Putri,
dan Judul
Kesimpulan penelitian
Fakultas Tingkat
Psikologi
Penggunaan
Universitas
Ganja & Aspek-
Indonesia Depok
– Aspek Psikososial
Fungsi
2012
Afriyeni, Sekolah Pemanfaatan Tinggi
Ilmu Media
Internet
Komunikasi The dalam London School of Memberikan Public Relations – Pengetahuan Jakarta
tentang Tanaman Ganja
2013
Rahmanto
Budi, Efek
Fakultas
Cannabis
terhadap Jaringan
Kedokteran Gigi Rongga
Mulut
Universitas Prof. (studi pustaka) Dr.
Moestopo
(Beragama)
–
Jakarta 2012
Adhitya
Juda Tinjauan
Yuridis
Pradana, Fakultas Penerapan Hukum Atma Jakarta
UNIKA Rehabilitasi Medis Jaya
– dan
Rehabilitasi
Sosial
Pengguna
Ganja
dalam
Pelaksanaan Pasal 54, 55, 103 & 127 (3) UU Narkotika No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika di DKI Jakarta
2013
Mira
N.A. Sikap Mahasiswa
Siregar, Fakultas Terhadap Ilmu Sosial dan Gagasan Ilmu
Politik Legalisasi
Universitas
Ganja
di Indonesia –
Indonesia Depok 2014
Victor
Strategi
LGN
Andrean, Fakultas dalam Ilmu Sosial dan Mengangkat Ilmu
Politik Legalisasi
Isu Ganja
Universitas Gajah di Indonesia Mada
–
Yogyakarta 2013
Taufan, Fakultas Kebijakan Hukum
Pendayagunaan
Universitas
Hemp
Brawijaya Malang
– Industri
untuk di
Indonesia
Dari uraian tersebut diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian terhadap masalah mengenai ketidak adanya pemerintah dalam mendayagunakan ganja industry di Indonesia, yaitu dengan judul : URGENSI PENGATURAN PENGGUNAAN HEMP (TANAMAN GANJA INDUSTRI) UNTUK DI PERDAYAGUNAKAN DALAM MENINGKATKAN EKONOMI DI INDONEISA Sehingga tujuan dari penulisan ini ialah agar adanya kebijakan dari pemerintah untuk mengkaji ulang Undang- Undang No.34 Tahun 2009 mengenai Narkotika agar tidak ada upaya pengingkaran yang dilakukan oleh pemerintah terhadap potensi asli bangsa Indonesia.
Dan dibutuhkan juga
4
Undang- Undang yang mengatur segala proses pendayagunaan ganja
industry ( hemp) dalam peningkatan industry perekonomian di Indonesia.
5
“ Jika pemerintah ingin memusnahkan tanaman ganja di Aceh, mereka harus menghapus semua sejarah, budaya, naskah kuno dan memori Bangsa Aceh yang sudah ada sebelumnya” (T.A. Sakti, Budayawan) B. Rumusan Masalah 1. Apa saja urgensi pengaturan tanaman ganja industri ( HEMP ) terkait kepentingan lingkungan hidup dan membantu pertumbuhan perekonomian Indonesia? C. Pembahasan A. Urgensi Pengaturan Tanaman HEMP ( Ganja Industri ) terkait kepentingan lingkungan hidup dan membantu pertumbuhan perekonomian Indonesia. a. Urgensi Pengaturan Hemp ( Ganja Industri ) di Indonesia Ganja merupakan tanaman yang berasal dari biji dan berkembang biak melalui biji, biji ganja dapat pembuahannya dapat menghasilkan dua jenis tanaman yang berbeda, yaitu jenis tanaman betina dan jantan, dimana kedua tanaman tersebut tidak berada dalam satu tanaman melainkan berada didalam tanaman yang terpisah. Sifat yang disebut dioecious atau “berumah dua” ini sudah dikenal sejak zaman Kaisar Zheng- Nung, zaman Dodonaeus dari Yunani, dan bahkan telah tercatat sejak zaman perpustakaan Ashurbanipal di Sumeria 6. Secara lebih spesifik tanaman ganja dibagi menjadi menjadi dua jenis yang berpotensi untuk dimanfaatkan yaitu Hemp (Ganja Industri) dan Marijuana (ganja konsumsi). Adapun mengenai perbedaannya terdapat pada penggunaannya hemp (ganja industri) dan marijuana (ganja konsumsi) merupakan varietas dari tanaman yang sama yaitu Cannabis Sativa.L . Istilah “Hemp” biasanya mengaju pada penggunaan industry/ komersial dari tangkai dan biji ganja untuk tekstil, makanan, kertas , produk perawatan tubuh, deterjen, plastic dan bahan bangunan. Istilah „ganja‟ mengaju pada penggunaan obat, rekreasi atau spiritual yang melibatkan merokok bunga ganja. Indsutri hemp mengandung hanya sekitar 0,3% - 1,5% 4
http://print.kompas.com/baca/2015/02/25/Ganja-Kian-Bebas-Digunakan-di-Amerika-Serikat http://www.kompasiana.com/ahmed-tsar-blenzinky/hikayat-pohon-ganja-antara-halal-danlegal_5509ad9ba33311703d2e3b40 -22Oktober2015, 0:11 WIB 6 http://www.legalisasiganja.com/sejarah-marijuana-ganja, 14;46 WIB/ 09-12-2015 5
THC (Tetrahydrocannabinoids, bahan memabukkkan yang membuat anda tinggi), sementara ganja mengandur sekitar 5%- 10% atau lebih THC. Serat hemp (ganja industri) adalah terpanjang, terkuat dan paling tahan lama dari semua serat alami. Hemp budidaya tidak memerlukan bahan kimia, pestisida atau herbisida. Tumbuh di rotasi dengan tanaman lain seperti jagung dan kacang-
kacangan,
ganja
pertanian
benar-
benar
berkelanjutan.
Hemp
mengahsilkan empat kali lebih banyak serat per hektar sebagai pohon- pohon pinus. Hemp kertas pohon- bebas dapat didaur ulang sampai tujuh kali, dibandingkan dengan tiga kali untuk kertas berbasis pinus bubur. Hemp mudah tumbuh, dan benar- benar kondisi tanah dimana ia tumbuh. Benih dan minyak kacang- kacangan tinggi protein, asam lemak dan amino esensial, dan vitamin. Hemp akan menjadi sumber ideal biomassa untuk bahan bakar. Hemp secara teknis dari spesies yang sama tanaman psikoaktif ganja. Namun, Hemp berasal dari varietas yang berbeda dengan ganja, atau subspesies yang memiliki kandungan berbeda. Perbedaan mengenai hal- hal utama antara ganja industry dan ganja akan dibahas dibawah ini. Tanaman ganja mengandung lebih dari 60 senawa kimia yang bebeda, yang ilmuan sebut sebagai “cannabinoids”. Sementara sebagaian dari mereka memiliki sedikit efek pada tubuh manusia bila dikonsumsi, dua dari meeka, delta9 tetrahidro- cannabinol (THC), dan cannabidiol (CBD) memiliki efek pada bagaimana fungsi tubuh. THC adalah senyawa kimia atau cannabinoid yang bertanggung jawab untuk “tinggi” perasaan bahwa konsumen produk ganja mendapatkannya. Memang, ini adalah kepentingan utaman mereka yang mencari ganja untuk tujuan rekreasi. Bnayak yuridiksi hokum menggunakan tinggkat THC pada ganja untuk menentukan apakah tanaman ini ganja industry atau ganja marijuana. Dibanyak
negara,
termasuk
Amerika
Serikat
tanaman
ganja
dengankandungan lebih 0,3% THC dianggap sebagai ganja marijuana. Akibatnya itu diklasifikasikan sebagai ilegal dan kepemilikan dan penggunaan dikenai hukuman penjara yang lama dan denda yang cukup besar.
Cannabidiol (CBD) tidak hanya cannabinoid yang paling terkenal lainnya tetapi juga pada dasarnya kebalikan dari THC. Itu tidak membuat orang merasa tinggi, sebaliknya itu adalah counter yang sangat baik untuk psychoactivity bahwa THC atau zat-zat lain yang menyebabkan euphoria didalam pikiran manusia. Yang paling penting, penelitian telah menunjukan bahwa cannabidiol CBD adalah senyawa yang bertanggung jawab untuk kekuatan kuratif yang telah dikaitkan dengan tanaman ganja selama ribuan tahun di berbagai belahan dunia. Hemp diketahui mengandung persentase yang tinggi dari CBD, dalam beberapa kasus setinggi 12%. Fakta ini membuat subspesies menarik bagi orang yang mencari pengobatan untuk berbagai kondisi medis 7. Alasan rendahnya kandungan THC pada hemp adalah bahwa sebagian besar THC terbentuk dalam kelenjar resin pada tunas dan bunga dari tanaman ganja betina. Hemp tidak dibudidayakan utnuk menghasilkan tunas, dank arena itu tidak memiliki komponen utama yang membentuk kandungan THC yang tinggi. Selanjutnya, ganja industri memiliki konsentrasi yang lebih tinggi dari bahan kimia yang disebut cannabidiol (CBD) yang memiliki efek negative pada THC dan mengurangi efek psikoaktif ketika merokok. Dibandingkan dengan ganja sativa indica, ganja sativa (varietas ganja industri) memiliki serat yang lebih kuat. Serat ini dapat digunakan dalam segala hal dari tali, selimut dan kertas. Serat ganja memiliki kekuatan tarik yang rendah dan akan pecah atau rusak dengan mudah, sehingga tanamna ganja kosumsi lebih rendah seratnya bila dibandingkan dengan ganja industri. Hemp juga tumbuh berbeda dari THC yang mengandung ganja. Hemp tidak tumbuh dewasa, karena fokus tidak pada menghasilkan tunas tapi pada menghasilkan panjang tangkai. Dengan cara ini, ganja adalah tanaman yang sangat mirip dengan bambu. Tangkai berisi serat dank eras, bahan inti kayu yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan, bahkan pertukangan. Umumnya, tanaman ganja THC memproduksi yang tumbuh rata-rata lima meter tingginya. Hemp disisi lain tumbuh hingga ketinggian sepuluh sampai lima belas meter sebelum panen. Karena ganja industry tumbuh begitu dekat bersama- sama dan umumnya sangat sempit, pertumbuhan tanaman vertical, setiap penghasil THC ganja akan 7
http://hempbasics.com/shop/Category/Hemp-Rope diunduh tanggal 10/12/2015
tetap keluar seperti jempol sakit. Pertumbuhan luas akan membutuhkan sejumlah ruang besar untuk dirinya sendiri bersaing untuk mendapatkan sinar matahari yang cukup dari luar pucuk- pucuk tanaman ganja industri. Keduanya tumbuh tergantung pada daerah diman amereka dapat tumbuuh secara efektif. THC ganja yang diproduksi harus ditumbuhkan dalam lingkungan yang hangat dan lembab umumnya untuk menghasilkan kualitas tunas yang mengandung THC8. Namun, karena ganja industri tidak mengandung tunas tersebut, dan bagian- bagian tanaman lebih diinginkan, dapat tumbuh dalam rentang yang lebih luas dari daerah. Umumnya hemp tumbuh terbaik pada bidangbidang yang memberikan hasil yang tinggi untuk tanaman jagung yang mencakup sebagian besar dari barat daya, Tenggara, dan Timur Laut Amerika Serikat. Selain itu, karena ganja industri dapat menggunakan tanmana jantan serta tanaman betina (karena objek tidak memproduksi THC), sehingga menghasilkan hasil panen lebih tinggi. Hemp juga memiliki sedikit potensi untuk menghasilkan kandungan THC yang tinggi ketika penyerbukan. Selama tanaman ganja industri diserbuki oleh anggota tanaman mereka sendiri, maka genetika akan tetap sama dengan tingkat rendah THC. Salah satu contoh obat yang berbahan baku ganja dan telah beredar secara legal di Negara Inggrids adalah sativex. Sativex Sklerosis Multipel difokuskan pada dua gejala utama, nyeri dan kelenturan (kaku di otot). Pemerintah Inggris mendorong studi Sativex untuk gejala Sklerosis Multipel, yang mana kelompok pasien ini bicara lantang tentang potensi terapi ganja. Sklerosis Multipel adalah penyakit yang sangat kompleks, dengan setiap pasien memiliki pola individual kerusakan pada system saraf dan gejala berikutnya. Dengan cepat menjadi jelas bahwa pasien sering mendapatkan lebih dari satu manfaat dari obat. Secara hokum , peningkatan dalam tidur yang memungkinkan pasien untuk lebih mengatasi rasa sakit dan gejala yang tidak menyenangkan lainnya, sebagaimana yang sering dilaporkan. Perbaikan umum dalam suasana hati dan penurunan depresi dan kecemasan yang sering terlihat.
8
ttps://healthyhempoil.com/difference-between-industrial-hemp-and-cannabis/#.VmiTXV79PIV diunduh tanggal 10/12/2015
Contoh lain dari pendayagunaan hemp adalah Organic Hemp Seed Oil mengandung perbandingan alami yang seimbang yang baik dari Omega-3 dan Omega-6 Asam Lemak Esensial, serta Omega-9 GLA. Lemak sehat ini sangat penting karena mereka membawa dan mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh, menetrlisir racun, melumasi sendi dan meningkatkan sirkulasi dan elastisitas jaringan. Hemp Seed Oil ditanam secara oragnik dan proses pengepressan dipakai untuk memastikan bahwa enzim dan nutrisi penting seperti klorofil tidak hancur. Jika didinginkan, Hemp Seed Oil akan berlangsung selama 12 bulan. Hemp Seed Oil dapat digunakan sebagai salad dressing, jika ditambhakna ke sup, mentega dan jus, yang diambil oleh sesendok atau digunakan dalam resep kue. Hemp Seed Oil yang terbaik jika diamkan mentah dan tidak boleh digunakan untuk menggoreng. Selain itu, Hemp Seed Oil adalah minyak pijat fantastis dan body lotion, membuat kulit lembut dan kenyal9. Produk yang dihasilkan dari serat hemp adalah Tali hemp alami. Di Rumania, cara pembuatannya dipelintir dengan tngan menjadi panjang 50 kaki dalam berbagai diameter. Terbuat dari benang hemp kering yang dipintal, tali hemp yang bergaya tradisional ini tidak berubah dan terus digunakan selama berabad- abad. Tali ini tahan jamur, tali ini cocok digunakan untuk diluar ruangan maupun didalam ruangan. Sebuah produk klasik dengan tampilan yang benarbenar kasar dan alami. Urgensi pengaturan hemp di Indoneisia adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat karena memiliki manfaat dibidang industri yang menyokong perekonomian nasional dan dapat menjadikaan ekonomi mandiri yang dapat menyokong kemajuan industry di Indonesia. Dimana legalisasi pembudidayaan hemp ini bias dilakukan dengan cara mengeluarkan hemp dari golongan 1 Undang- Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika sebagai tanaman ganja yang dikecualikan untuk dikriminalisasi10. Dekriminalisasi yang dimaksud disini adalah pendayagunaan hemp untuk kepentingan industri dengan pengawasn ketat demi melindungi kepentingan
9
http://www.alternet.org/drugs/whats-difference-between-hemp-and-marijuana diunduh tanggal 10/12/2015 10 Undang- Undang No. 35 tahun 2009 Tentang Narkotika
masyarakat
sekaligus
sebagai
sebuah
kebijakan
yang
mensejahterkan
perekonomian masyarakat. b. Kebijakan Pengaturan Hemp Untuk Kepentingan Industri Adapun kebijakna non penal dalam pendayagunaan hemp untuk meningkatkan perekonomian dapat dilakukan melalui upaya pemanfaatan hemp yang meliputi pengawasan dalam penanaman dan pemanfaatan biji, serat, tangkai dan daun hemp untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan bak dibidang industri nasional serta untuk kepentingan eksport hal ini bisa dilihat dalam komentar artikel 23 Single Convension On Narcotics Drugs 196111. Dari penjelasan beberapa aturan hukum diatas dapat diketahui bahwa tidak adanya atruan yang secara khusus mengatur tentang penanaman dan pendayagunaan hemp untuk kepentingan industri di Indonesia, menyebabkan adanya kekosongan hokum. Oleh karena itu perlu diatur dalam suatu kebijakan pendayagunaan hemp utnuk kepentingan industri. Disamping itu, terdapat juga bentuk- bentuk hokum dispensasi atau konseksi. Berbicara tentang dispensasi, apabila larangan dalam undang- undang yang bersangkutan memang secara tegas dimaksudkan sebagai larangan dan hanya secara kekecualian diberikan pembebasan. Sedangkan berbicara tentang konsensi apabila kepentingan umum justru menuntut kegiatan- kegiatan dari si penerima konsensi ( misalnya : mengeluarkan hemp dari golongan 1 narkotika ) Prajudi Atmosudirjo
membedakan dua macam penetapan yaitu penetapan
negative (penolakan ) dan penetapan positif (pemrintaan dikabulkan). Penetapan negative hanya berlaku satu kali saja, sehingga seketika permintaannya boleh diulangi lagi. Penetapan positif terdiri atas lima golongan yaitu 12. a. Yang menciptakan keadaan hukum baru pada umumnya b. Yang menciptakan keadaan hukum baru hanya terhadap suatu objek saja c. Yang membentuk atau membubarkan suatu badan hukum d. Yang memberikan beban (kewajiban) 11
Artikel 23 Single Convension On Narcotics Drugs 1961 Bab 5. Pengaturan perizinan di Bidang Narkotika, hal 129, Politik Hukum dalam Undang- Undang Narkotika ( UU Nomor 35 Tahun 2009 ) 12
e. Yang memberikan keuntungan. Penetapan yang memberikan keuntungan adalah : 1.) Dispensasi adalah pernyataan dari pejabat administrasi yang berwenang bahwa suatu ketentuan undang- undang tertentu memang tidak berlaku terhadap kasus yang diajukan seseorang didalam surat permintaannya 2.) Izin atau vergunning adalah dispensasi dari suatu larangan 3.) Lisensi adalah izin yang bersifat komersial dan mendatangkan laba 4.) Konsensi adalah penetapan yang memungkinkan konsesionaris mendapat dispensasi, izi, lisensi, dan juga semacam wewenang pemerintah yang memungkinkannya untuk memindahkan kampong, membuat jalan dan sebagainya. Oleh karena itu, pemberian konsensi haruslah dengan kewaspadaan,
kewicaksanaan,
dan
perhitungan
yang
sematang-
matangnya13.( Prajudi Atmosudirdjo dalam bukunya, Dasar- Dasar Administrasi Managament dan Office Management, hlm 203) Australia yang telah lama membudidayakan tanaman hemp untuk kepentingan industri memiliki undang-undang yang mengatur tentang pembudidayaan hemp salah satunya adalah negara bagian Australia Barat yang di undangkan dalam industrial hemp act 2004. Aturan ini dapat di adopsi sebagai acuan untuk membuat regulasi indistri hemp di Indonesia. Dari penjelasan industrial hemp 2004 maka dapat dirumuskan beberapa kebijakan sebagai berikut : 1. Pembentukan badan pengawas hemp nasional yang bertugas : a. Menerbitkan surat ijin kepada petani yang ingin mengajukan diri untuk membudidayakan hemp untuk kepentingan industri. b. Menetapkan daerah yang akan digunakan sebagai media penanaman hemp dan menerbitkan sertifikat tanah yang diijinkan untuk ditanami hemp. c. Meninjau dan memverifikasi lahan yang akan diberikan ijin untuk ditanami hemp dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh badan pengawas hemp nasional. d. Menerbitkan surat ijin kepada instansi yang berkepentingan untuk memanfaatkan hemp sebagai bahan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang industri. 13
Ibid, hlm 129
e. Melakukan pengawasan terhadap instansi yang memiliki kewenangan memanfaatkan hemp sebagai bahan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang industri. f. Melaporkan kepada aparat yang berwenang atau penegak hukum apabila ditemukan penyimpangan dalam pemanfaatan dan pembudidayaan hemp oleh petani maupun instansi yang memiliki ijin. g. Mengatur jumlah hemp yang akan di eksport dan memeriksa dengan ketat tentang lisensi yang dimiliki negara yang mengimport hemp. h. Mengelola proses pembibitan hemp. i.
Mendistribusikan bibit hemp ke petani yang memiliki surat ijin menanam hemp dan sertifikat tanah yang di ijinkan untuk ditanami hemp.
j.
Mencatat jumlah bibit yang diberikan petani dan melakukan pengawasan secara berkala mengenai pertumbuhan hemp hingga tiba masa panen.
k. Memperhitungkan jumlah bibit yang ditanam dengan hasil panen yang di dapat oleh petani agar nantinya tidak terjadi penyelewengan hasil panen oleh petani. l.
Membeli hasil panen dari petani sesuai dengan taksiran harga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah dalam jangka waktu tidak lebih dari empat bulan sejak penanaman.
2. Pengaturan tentang mekanisme pembudidayaan hemp oleh petani : a. Petani yang ingin menanam hemp harus memiliki lahan sendiri yang dibuktikan dengan sertifikat hak kepemilikan tanah. b. Petani harus mempunyai surat ijin menanam hemp dan sertifikat tanah yang diijinkan sebagai media penanaman hemp. c. Petani tidak boleh melimpahkan pembudidayaan hemp kepada orang lain yang tidak memiliki surat ijin menanam hemp. d. Petani harus membeli bibit hemp pada badan pengawas hemp nasional yang harus dibuktikan dengan surat transaksi pembelian yang sudah dicatat dalam data base badan pengawas tersebut. e. Bibit yang di dapat petani harus ditanam sesuai dengan masa cocok tanam yang ditetapkan oleh badan pengawas. f. Proses pertumbuhan hemp perminggunya harus dilaporkan petani kepada badan pengawas.
g. Petani tidak boleh menjual hasil panen selain kepada badan pengawas hemp nasional. h. Petani yang menyalahgunakan wewenang penanaman hemp atau menjual hasil panen hemp kepada pihak selain badan yang berwenang dapat dilaporkan kepada aparat penegak hukum dan dicabut ijin penanaman hemp serta kepemilikan sertifikat tanahnya yang diijinkan untuk ditanami hemp dicabut. 3. Pengaturan tentang mekanisme pemanfaatan hemp untuk kepentingan industri oleh instansi : a. Instansi yang ingin memanfaatkan hemp harus memiliki surat ijin pemanfaatan hemp. b. Instansi yang memanfaatkan hemp harus merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). c. Badan Usaha Milik Negara yang diijinkan untuk memanfaatkan hemp harus bergerak di bidang perindustrian. d. Berdasarkan uraian diatas bahwa kebijakan pendayagunaan hemp dalam meningkatkan perekonomian di Indonesia meliputi pembentukan badan pengawas hemp nasional, pengaturan tentang mekanisme pembudidayaan hemp oleh petani, pengaturan tentang mekanisme pemanfaatan hemp untuk kepentingan industri oleh instansi. D. Kesimpulan Urgensi pendayagunaan hemp di Indonesia adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat karena memiliki manfaat di bidang industri yang menyokong perekonomian nasional. Dimana legalisasi pembudidayaan hemp ini bisa dilakukan dengan cara mengeluarkan hemp dari golongan 1 Undang- Undang no 35 tahun 2009 tentang Narkotika sebagai tanaman ganja yang dikecualikan untuk dikriminalisasi. Kebijakan pendayagunaan hemp untuk kepentingan industri di Indonesia meliputi pembentukan badan pengawas hemp nasional, pengaturan tentang mekanisme pembudidayaan hemp oleh petani, pengaturan tentang mekanisme pemanfaatan hemp untuk kepentingan industri oleh instans
Daftar Pustaka Literatur Macam-macam penafsiran dalam Asshiddiqie, Pengantar Ilmu Hukum
ilmu hukum tersebut Penulis kutip dari bukunya Jimly
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta: Prenadamedia Grup, 2011 CRS, adapted from D. G. Kraenzel et al., “Industrial Hemp as an Alternative Crop in North Dakota,”AER-402, North Dakota State University, July 23, 1998. DR. Amirudin, S.H.,M.Hum., Pengantar Metode Penelitian Hukum: Rajawali Pers, 2012 Dhira Narayana, Irwan Muhamad Syarif, Ronald Carl Marentek. Hikayat Pohon Ganja “12000 TAHUN MENYUBURKAN PERADABAN MANUSIA”, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2011 Perundang- Undangan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Undang- Undang No.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika Undang- Undang No.32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup The Senate of United States S.134 Industrial Hemp Farming Act of 2015 United States of America H. R. 1866 – Industrial Hemp Farming Act Internet http://www.drugwarfacts.org/cms/Hemp#sthash.ZM7nNppb.68ZpSu67.dpbs/ 1:26 WIB/ 0111-2015 P.
West,
“Hemp
and
Marijuana:
Myths
&
Realities,”
February
1998,
http://www.gametec.com/hemp/ hempandmj.html. Also see information posted by Vote Hemp
Inc.,
“Different
Varieties
of
Cannabis”
(no
http://www.votehemp.com/different_varieties.html. 1:26 WIB/ 01-11-2015 http://www.cannabiscup.com/jam 2: 43 WIB/ 29/10/2015 http://www.greenrushfinancialconferences.com/s/home.asp 1:32 WIB / 30.10.2015 http://www.indoganja.com/2013/03/cannabis-sativa.html/ 1:32 WIB / 30.10.2015
date),
http://www.hemp.com/what-is-hemp/hr-1866-the-industrial-hemp-farming-act/ 22: 53/ 3010-2015 http://acehraya.co.id/index.php/2015/08/21/kilas-balik-sejarah-ganja-di-aceh/ 22:54/ 30-102015 Bouquet J.,1950. Cannabis. UN Bulletin on Narcotics 2: 14- 30 http://www.hempfoods.com.au/hemp-history/#.VjOLYG5a7IU. 22: 47 WIB / 30-10-2015 http://www.hempowered.com/blog 22: 47 WIB / 30-10-2015 http://www.legalisasiganja.com/china-memegang-kendali-lebih-dari-300-hak-paten-ganjamedis-industri-berapa-banyak-yang-indonesia-punya/ tanggal 22 oktober 2015/ 22: 49 WIB / posting oleh Dhira Narayana. http://www.alternet.org/drugs/whats-difference-between-hemp-and-marijuana