UREA MOLASES BLOK (UMB) UMB : - Merupakan teknik pengerasan molases ke dalam blok - Merupakan pakan tambahan sumber energi dan protein serta mineral berbentuk padat. Tujuan Pemberian UBM 1. Meningkatkan konsumsi pakan basal yang mengandung SK tinggi (misal limbah pertanian). 2. Meningkatkan kecernaan limbah pertanian, meningkatkan fermentasi rumen melalui peningkattan populasi mikroba rumen – peningkatan aktivitas selulolitik – kecernaan meningkat. Suplai nutrisi untuk pertumbuhan mikroba rumen karena ada N-soluble (urea), KH soluble (molases, dedak, pollard), mineral. 3. Mengurangi seleksi.
Sarat pembuatan UMB 1. 2. 3. 4.
N-soluble (urea) sebagai sumber N. KH terlarut (molases) sebagai sumber energi. Filler (absorbent) : dedak, polard, menir, dll. Bahan pengeras (gelling) : semen, kapur dan bahan kimia yang bersifat gelling (bentonite, MgO, CaO, CaCO3 ). 5. Dapat ditambahkan mineral dan vitamin.
UMB (UREA MOLASSES BLOK) Sistem Pemeliharaan Ternak 1. Intensif
- Dikandangkan - Padat penduduk (Jawa, Bali, Lombok) - Limbah pertanian 2. Ekstensif - Di padang rumput alam - NTT - Musim kemarau ± 8 bulan Limbah pertanian + padang rumput alam rendah PK <8,0% • Ketersediaan limbah pertanian tinggi karena program intensifikasi & ekstensifikasi pertanian karena pertambahan penduduk tinggi. • Meningkatkan utilisasi limbah pertanian ? Secara alamiah diberi limbah pertanian – fermentasi di rumen lambat & banyak terbuang karena selulosa + hemilselulosa yang berada di dalam SK terikat kuat dengan lignin yang tudak dapat dicerna. • Upaya pemecahan ikatan dengan proses kimiawi mekanis teernyata tidak praktis dan tidak layak secara ekonomis.
•
Ada kemungkinan peningkatan kecernaan serat dengan kolonisasi mikroflora rumen Diperlukan - Pertumbuhan flora yang besar. - Daya hidup yang sehat. Riset menunjukkan dapat diatasi dengan : – Suplai nutrisi yang layak untuk flora rumen, yaitu : N-soluble KH Mineral, asam amino, peptida, vitamin, ATP, zat perangsang tumbuh. Hal ini dapat dicapai dengan pakan urea, molasses, mineral, bungkil, serelia. + urea saja - Masalah NH3 terbebas – toksik bagi ternak bila level melebihi batas toleransi cairan rumen. - N-urea x 6,25 46 x 6,25 = 287,5% PK Pengontrolan terus menerus di dalam penelitian sah-sah saja. Tetapi di lapang tidak praktis.
Tabel kandungan nutrien molasses Jenis Molases BK PK NFE (%) (%) (%)
Abu (%)
EE (%)
TDN (%)
Tebu
75
5,2
85,7
10,3
0,1
73
1,46
1,26
Bit
78
7,7
79,7
11,2
0,2
76
1,52
1,25
DE ME Mcal/kg Mcal/kg
# Analisis tergantung : Tanah, varietas, pupuk, teknologi prosessing, efisiensi produksi
Pakan Cair • • • • #
Sulit handling Perlu kontainer pembagi khusus Bila disemprotkan kena muka sapi – mengundang lalat – sanitasi < Sulit transportasi ke peternak perlu upaya untuk mengatasi problem di lapangan ini, balok jilat yang padat dan keras perlu dikembangkan.
Tujuan 1. Meningkatkan produksi susu dan daging. 2. Meningkatkan palatabilitas dan akseptabilitas ransum. 3. Merubah limbah pertanian menjadi protein mikroba dan asam-asam lemak udatil. Untuk meningkatkan output, pemberian urea, molases, mineral, asam amino seimbang untuk meningkatkan intake limbah pertanian perlu dikontrol. pada kondisi lapang kreasi ini logis, legal dan dapat atasi problem-problem ekonomi. Karena kontrol biologis dan sistem ternaknya sendiri pada intake merupakan solusi yang feasible. Segi positif - di tropis dapat disimpan lama Segi negatif - Laksansia (diare) - N<<
Cara Pemberian Molasses • • • •
•
Campur dengan pakan kering buat [ ] / pellet Disemprotkan diatas jerami / rumput Campur dengan air minum Di dipadang rumput : urea + molases dicampur garam, mineral di tempatkan di padang rumput Bahan tambahan buat silase 5% berat silase
Cara mendapatkan : • •
Sulit karena “cairan” tranportasi sedikit Jumlah kecil sulit di pedesaan.
Masalah Toksisitas +++ molases, << rumput CNS rusak, tymphany, diarhea Perlu NPN + molases teknik diperkeras !
UMB Studi di Rumen dengan kondisi block NH3-N & VFA kondisi fermentasi menjadi bagus NH3 N 100 mg/L VFA 25 mM/L konsumsi BK meningkat 20-30%
Sasaran pemberian UMB 1. Meningkatkan konsumsi BK jerami Efek konsumsi garam jilat terhadap NH3 & VFA (seblm (A) & sesdh(B) pemb. Pakan) terhadap konsumsi pakan sapi Jersey (300 Kg BB) Rumen NH3-N (mg/L)
Rumen VFA (mM/L)
A
B
A
B
Intake Jerami (Kg/Hari)
Jerami padi + 1 Kg [ ]
56
45
45
43
4,4
Jerami padi + Block Lick
112
195
48
54
5,7
2. Meningkatkan Kecernaan Meningkatkan fermentasi rumen melalui peningkatan populasi microflora yang besar – peningkatan aktifitas selulolitik – meningkatkan kecernaan jerami. Studi menunjukkan di dalam rumen : Kecernaan BO meningkat 50% Kecernaan SK meningkat 70% t ½ : 16,14 jam Buatan India : molasses 45% urea 15% campuran mineral 15% garam 4% bentonite 3% cotton sead meal 10% Analisis: air 3% abu larut 2,5% N-larut 6,9% Ca 6% LK 0,5% P 2% SK 1,5% Protein asli 4%
Pembuatan UMB Teknik pengemasan molases ke dalam block • Bahan kimia gelling (silica sintetis komersial), bentonite, MgO, CaO, Ca, CO3, cement, clay. • Bahan pakan sebagai : filler / adsorbent : - dedak, menir, maize cobs. • Molasses
Ada 2 Proses 1. Cold Process (prose gelling sederhana) – Bahan-bahan dicampur pada suhu kamar – CaO, NaH2NPO4 digunakan sebagai agen perekat. 1.1. Molases, urea, mineral, vitamin dicampur di kontainer besar dan dicampur rata. 1.2. + CaO / NaH2NPO4, campur segera. 1.3. + bahan pakan dedak sebagai filler 1.4. Pindahkan ke cetakan (moulder) 1.5. Pengerasan 12-15 jam Bila musim dingin, sulit campur molasses dengan bahan lain – panas 30-40°C sehingga bahan dapat campur dengan urea
2. Hot Process – Prinsip sama, ketika agent perekat MgO digunakan, perlu t° <70°C terutama untuk pencampuran urea – molasses.
Formulasi 1. Molasses : – Σ molasses 45-75% – Bila kadar air molasses tinggi perlu diturunkan untuk mempertahankan kekerasan block 2. Urea : – Σ 4-16% – Urea +++ soliditas rendah pengaruh intake 3. CaO, NaH2PO4, bentonite, sipernate – Untuk memperbaiki soliditikasi block – Σ 5-20% – CaO higroskopis di tempat terbuka – Hisap air – kemampuan binding – Perlu CaO dipanasi 2-3 jam t° 850°C sebelum digunakan – daya rekat meningkat.
–
> 10% Cao – konsentrasi block menurun. NaH2PO4 1-10% tergantung kekerasandan tekstur block. Dengan meningkatkan bahan kimia NaH2PO4, konsumsi block meningkat linear. Karena mahal, jangan sampai >3% Sioernate + bentonite juga binding agents dalam block manufacturing technologi. 4. Bahan-bahan lain: – Dedak padi, menir, tepung ikan, tepung biji kapas. – Selain untuk kepadatan, filler juga pengisi suplai nutrisi. – Suplai by pass protein dan energi. Dedak padi makin kasar makin baik 5-35%, tergantung proporsi bahan pakan yang lain.
Tabel1. Pengaruh suplementasi UMB pada Jersey-crossbreed cows laktasi yang menggantikan BK hijauan dengan jerami padi tanpa penggantian pakan [ ]
Kel
I II III
Kons Hij JP (Kg/hr) (Kg/hr) (Kg/hr) 4,17 3,79 3,84
37,15 15,99 15,99
2,73 2,53
UMB (g/hr)
Susu FCM (Kg/hr)
Δ PBB
Net Return Over Feed Cost (Rp/hr)
380
10,45 10,00 10,84
+ 0,19 - 0,25 + 0,04
17,16 18,47 19,58
Tabel 2. Pengaruh pe,berian UMB terhadap produksi susu
Grup Pkn sapi PJ seimban (Kg) g (Kg)
I II III IV • • • • •
6,18 6,13 4,45 3,45
5,4 5,4 6,5 6,7
UMB (Kg)
By Pass PK (Kg)
Prod susu (Kg)
Hsl LK (Kg)
FCM (Kg)
Feed Net Cost Retur (Rp) n (Rp)
0,35 0,57 0,37
0,42
5,26 4,47 4,68 5,33
0,35 0,41 0,34 0,34
7,38 8,07 6,99 7,19
8,03 8,64 6,72 5,94
5,20 7,67 6,93 7,84
FCM 4% I = Pakan sapi seimbang (complete feed) + JP adlib II = Pakan sapi seimbang (complete feed) + UMB + JP adlib III = Pakan sapi seimbang (complete feed) 80% + UMB + JP adlib IV = Pakan sapi seimbang (complete feed) 60% +UMB + JP adlib + by pass PK
Tabel 3. Obsevasi suplementasi UMB pada kerbau laktasi di dua desa Desa
Mogri Dalpa
Σ obsv
9 10
pakan
Susu (kg)
Fat (g/hr)
Pre exp
Exp
Pre exp
Exp
Pre exp
Exp
Net gain (Rp/hr)
5 4
3,5 2,5
6,3 4,7
6,4 4,8
460 320
500 360
2,90 2,24
Komposisi UMB Bahan Urea Molasses CaO NaH2PO4 Wheat bran Menir Maize gluten Cement NaCL Camp. mineral
Formula 1
2
3
4
5
6
7
5 54 10 5 25 1
6 60 8 5 20 1
8 60 8 5 18 1
10 60 10 2 17 1
12 50 6 3 17 10 1 1 -
14 55 12 1 5 10 2 1
4 65 8 5 15 1 1 1
Komposisi UMB pada tingkat binding material yang berbeda
Bahan
1
2
3
4
5
Urea Molasses NaH2PO4 Wheat bran CaO Trace mineral
6 60 5 2 8 1
6 60 4 21 8 1
6 60 3 22 8 1
6 60 2 23 8 1
6 60 1 24 8 1
Perhatian dalam preparasi pencampuran pakan 1. Pencampuran urea + molasses perlu perhatian khusus. Segera dicampur tanpa ada granula-granula yang terlihat. 2. Pencampuran vitamin, mineral premix maupun binding agents perlu hati-hati 3. Urutan-urutan pencampuran agar didapatkan hasil yang baik. 4. Di daerah iklim sejuk molasses pewrlu dihangatkan terlebuh dahulu. 5. Untuk memudahkan dan meratakan bahan-bahan pakan dicampur fase akhir. 6. Jangan segera diberikan, minimal 12 jam setelah pembuatan.
7. Sebelum diberikan, ternak dipastikan telah makan pakan dasar cukup untuk menghindari toxisitas 8. Tempat memberikan UMB harus dari besi agar tak merubah bentuk, mengurangi kesempatan makan dalam Σ besar. 9. Larutan asetat 5% harus disiapkan untuk mencagah toxisitas urea. Bila ada tanda-tanda keracunan, berikan 3-4L larutan pada pada sapi dengan berat sedang.