KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN LIGNIN PAKAN LENGKAP BERBAHAN JERAMI PADI, DAUN GAMAL DAN UREA MINERAL MOLASES LIQUID
SKRIPSI
Oleh: ARDIANTHO HALILI I 211 09 274
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014
i
KANDUNGAN SELULOSA HEMISELULOSA DAN LIGNIN PAKAN LENGKAP BERBAHAN JERAMI PADI DAUN GAMAL DAN UREA MINERAL MOLASES LIQUID
OLEH
ARDIANTHO HALILI I 211 09 274
Skripsi Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
1. Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: Ardiantho Halili
NIM
: I 211 09 274
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa: a. Karya skripsi yang saya tulis adalah asli b. Apabila sebagian atau seluruhnya dari karya skripsi, terutama dalam Bab Hasil dan Pembahasan, tidak asli atau plagiasi maka bersedia dibatalkan dan dikenakan sanksi akademik yang berlaku. 2. Demikian pernyataan keaslian ini dibuat untuk dapat dipergunakan seperlunya.
Makassar,
Desember 2014
ARDIANTHO HALILI
iii
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Wr. Wb. Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga penulis mendapatkan kemudahan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat dan salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Penelitian dan penulisan skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil. Untuk itu pada kesempatan ini dengan segala keikhlasan dan kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar besarnya dan penghargaan yang setinggitingginya kepada : 1. Ayahanda Halili dan Ibunda Salmiati yang senantiasa memberikan doa, kasih sayang, nasehat, dukungan dan semangat kepada penulis. Semoga Allah senantiasa mengumpulkan kita dalam kebaikan dan ketaatan kepadaNya. 2. Kepada Silfaningsi Paputungan yang menjadi salah satu motivasi dalam penyelesaian penulisan skripsi ini. 3. Ibu Dr. Ir. Syahriani Syahrir, M.Si sebagai pembimbing utama dan Bapak Prof. Dr. Ir. H. Sjamsuddin Rasjid, M.Sc sebagai pembimbing anggota yang dengan ikhlas meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan dan bantuan selama masa penelitian sampai selesainya
v
penulisan skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas keduanya dan membalas dengan kebaikan yang banyak. 4. Bapak Prof. Dr. Ir. Syamsuddin hasan, M.Sc selaku mantan Dekan Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin dan Bapak Prof. Dr. Ir. H. Sudirman Baco, M.Sc selaku Dekan Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin. 5. Bapak Prof. Dr. Ir, Jasmal A Syamsu, M.Si selaku Ketua Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin. 6. Bapak Prof. Dr. Ir. Muhammad Rusdy, M.Agr selaku Pembimbing Akademik dan Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, khususnya Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak yang telah memberikan sumbangsih ilmu selama penulis berada dibangku kuliah. 7. Saudara seperjuangan Colostrum 09, terimakasih atas bantuan dan canda tawanya yang menghiasi hari-hari selama perkuliahan, terimakasih atas anugerah persaudaraan yang indah ini, semoga persaudaraan dan kebersamaan kita akan terus berlanjut di hari-hari berikutnya. 8. Anak-anak IPA 2 SMAN 1 Mattiro Bulu Angk. 2009 yang telah banyak membantu dan memberikan perjalanan hidup. Terima Kasih atas semangat yang tidak ada henti-hentinya. 9. Teman-teman KKN Angk. 85 Kec. Polewali khususnya Kelurahan Manding Fathur, Hendry, Rifa, Tami, Winni, Lulu dan Widya, terimakasih atas kebersamaan yang telah kalian berikan. 10. Teman-teman penelitian K’Mayyu, K’Gazali, K’Febi, K’Novy, Yasri, Asrul dan Arif teruslah semangat dan berjuang.
vi
11. Adik-adik
Mahasiswa
Khususnya
Matador’10
serta
pengurus
HUMANIKA-UH dan SEMA FAPET-UH. Tetaplah berkarya dan terus berjuang untuk menjadi yang terbaik. 12. Pengelola Laboratorium Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin yang telah memberikan arahan dan bantuan sarana dan prasarana laboratorium demi lancarnya penelitian ini. 13. Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Akhir kata, penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan berikutnya, karna penulis sangat menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Kalaupun ada manfaatnya semoga Allah SWT menjadikannya berkah di kemudian hari. Amin...
Penulis
ARDIANTHO HALILI
vii
Ardiantho Halili (I211 09 274), Syariani syahrir (Pembimbing Utama), Sjamsuddin Rasjid (Pembimbing Anggota) Kandungan Selulosa, Hemiselulosa, dan Lignin Pakan Lengkap Berbahan Jerami Padi, Daun Gamal, Dan UMML. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan fermentasi berbeda pada jerami padi dengan suplementasi daun gamal dan UMML terhadap kandungan kadar selulosa, hemiselulosa dan lignin. Penelitian ini menggunakan jerami padi, daun gamal dan UMML. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) (Gaspersz, 1991) yang terdiri dari 3 perlakuan dan 5 ulangan yaitu P0 (Jerami Padi 60% + Gamal 30%+ UMML 10%), P1 (Jerami Padi 60%+ UMML 10%) difermentasi+ Gamal 30% dan P2 (Jerami Padi 60% + Gamal 30%+ UMML 10%) difermentasi. Analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kadar selulosa dan hemiselulosa pakan lengkap berbahan jerami padi, daun gamal, dan UMML. Tetapi kadar lignin tidak berbeda nyata antar perlakuan. Kata Kunci : Jerami Padi, daun gamal, UMML Lignin, Selulosa dan Hemiselulosa
viii
Ardiantho Halili (I211 09 274), Syariani syahrir (Supervisor), Sjamsuddin Rasjid (as a Co-Supervisor) The Content of Lignin, Cellulose, and Hemicellulose of Complete Feed Made from Rice Straw, Gliricidia leaves, and Urea Molasses Mineral Liquid (UMML).
ABSTRACT This research aim to investigate the effect of different treatments on the fermentation of rice straw with Gliricidia sepium and UMML supplementation for the content of cellulose, hemicellulose and lignin. This research used Rice Straw, Gliricidia leaves, and Urea Molasses Mineral Liquid (UMML). The design used was completely randomized design (CRD) (Gaspersz, 1991) which consists of 3 treatments and 5 replications, namely P0 (Rice Straw 60% + Gliricidia sepium leaves 30%+ UMML 10%, P1 (Rice Straw 60%+ UMML 10%) fermented + Gliricidia cepium leaves 30% dan P2 (Rice Straw 60% + Gliricidia sepium leaves 30%+ UMML 10%) fermented. Analysis of variance showed that treatment significantly (P<0.05) on cellulose and hemicelluloses of Complete Feed Made from Rice Straw, Gliricidia sepium leaves, and Urea Molasses Mineral Liquid (UMML), but not significant (P> 0.05) on Lignin. Keywords : Rice Straw With, Gliricidia sepium, UMML, Lignin, Cellulose, and Hemicellulose
ix
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL ................................................................................. .
i
HALAMAN JUDUL.......................................................................................
ii
PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................................... ..
iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................
iv
KATA PENGANTAR ................................................................................. ..
v
ABSTRAK .......................................................................................................
viii
DAFTAR ISI .......................................................................................... ........
x
DAFTAR TABEL ...........................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
xiv
PENDAHULUAN ...........................................................................................
1
Latar Belakang ...................................................................................... Rumusan Masalah ................................................................................. Hipotesis ............................................................................................... Tujuan dan Kegunaan ...........................................................................
1 2 2 3
TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................
4
Gambaran Umum Jerami Padi .............................................................. Gambaran Umum Gamal ...................................................................... Urea Mineral Molases Liquid (UMML) .............................................. Analisis Van Soest Pada Bahan Pakan .................................................
4 8 10 12
MATERI DAN METODE PENELITIAN ......................................................
16
Waktu dan Tempat ................................................................................ Materi Penelitian ................................................................................... Metode Penelitian ................................................................................ Pelaksanaan Penelitian ......................................................................... Perhitungan .......................................................................................... Analisis Data ........................................................................................
16 16 16 17 19 19 ix
HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................
21
Kandungan Selulosa Pada Pakan lengkap ........................................... Kandungan Hemiselulosa Pada Pakan Lengkap .................................. Kandungan Lignin Pada Pakan Lengkap .............................................
21 22 22
PENUTUP .......................................................................................................
24
Kesimpulan ........................................................................................... Saran .....................................................................................................
24 24
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
25
LAMPIRAN ....................................................................................................
28
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................
34
ix
DAFTAR TABEL
No.
Halaman Teks
1. Kandungan Nutrisi Jerami Padi Tanpa Fermentasi dan fermentasi . ........... 6 2. Komposisi Nilai Nutrisi Jerami Padi .......................................................... 7 3. Rerata Hasil Analisis selulosa Hemiselulosa dan Lignin Pakan Lengkap berbahan Jerami Padi ................................................................................... 21
ix
DAFTAR GAMBAR
No.
Halaman Teks
1. Skema Pemisahan Bagian-bagian hijaun Segar Pemotongan (Forage) dengan Menggunakan Detergent. ..............................................................................
17
ix
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Halaman Teks 1. Hasil Analisis SPSS . .............................................................................. 2. Dokumentasi Kegiatan Penelitian ..........................................................
29 33
ix
PENDAHULUAN
Latar Belakang Pakan memiliki peranan penting bagi ternak, baik untuk pertumbuhan ternak muda maupun untuk mempertahankan hidup dan menghasilkan produk (susu, anak, daging) serta tenaga bagi ternak dewasa. Fungsi lain dari pakan adalah untuk memelihara daya tahan tubuh dan kesehatan. Agar ternak tumbuh sesuai dengan yang diharapkan, jenis pakan yang diberikan pada ternak harus bermutu baik dan dalam jumlah cukup. Pakan yang sering diberikan pada ternak ruminansia antara lain berupa hijauan dan konsentrat (makanan penguat). Unsur nutrisi yang terkandung di dalam bahan pakan secara umum terdiri atas air, mineral, protein, lemak, karbohidrat dan vitamin. Setelah dikonsumsi oleh ternak, setiap unsur nutrisi berperan sesuai dengan fungsinya terhadap tubuh ternak
untuk
mempertahankan
hidup
dan
berproduksi
secara
normal
(Kartadisastra, H.R. 1997). Jerami padi merupakan salah satu produk samping pertanian yang tersedia cukup melimpah.Namun, jerami padi tergolong bahan pakan yang berkualitas rendah, karena kandungan protein kasarnya rendah sementara kandungan serat kasarnya tinggi. Oleh karena itu, penelitian dan pengembangan terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas jerami padi agar dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan secara optimal, terutama untuk ternak ruminansia(Kartadisastra, H.R. 1997). Salah satu cara yang dilakukan yaitu dengan suplementasi daun gamal dan Urea Mineral Molases Liquid(UMML).
ix
Gamal adalah salah satu jenis tanaman yang mudah ditanam dan tidak memerlukan sifat tanah khusus. Gamal dengan nama latin Gliricidia sepium merupakan salah satu jenis tanaman dan merupakan pakan ternak yang banyak disukai oleh ternak ruminansia kecil seperti kambing dan domba. Selain sebagai pakan ternak, tanaman ini juga mempunyai manfaat sebagai pencegah erosi dan sekaligus penyubur tanah (LIPTAN, 1992). Penggunaan Urea Mineral Molases Liquid (UMML) yang dapat menyediakan
nitrogen
lepas
lambat
diharapkan
akan
mengefektifkan
biofermentasi rumen sehingga akan meningkatkan kecernaan fraksi serat pakan berbasis jerami padi. Bentuk penyajian UMML dapat lebih aplikatif dibandingkan dengan Urea Mineral Molases Blok (UMMB). Rumusan Masalah Penggunaan Urea Mineral Molases Liquid (UMML) yang dapat menyediakan
nitrogen
lepas
lambat
diharapkan
akan
mengefektifkan
biofermentasi rumen, oleh karena itu penelitian ini dibuat pakan komplit dengan pemanfaatan limbah pertanian dan hijauan pakan ternak yaitu jerami padi dan daun gamal dengan penambahan UMML. Hipotesis Diduga dengan perlakuan fermentasi yang berbeda pada jerami padi dengan suplementasi daun gamal dan UMML dapat mempengaruhi kandungan selulosa, hemiselulosa, dan lignin pada bahan pakan
ix
Tujuan dan Kegunaan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perlakuan fermentasi berbeda pada jerami padi dengan suplementasi daun gamal dan UMML terhadap kandungan kadar selulosa, hemiselulosa dan lignin. Kegunaan penelitian ini adalah agar dapat memberikan informasi serta memberikan perbandingan mengenai efektivitas campuran fermentasi jerami padidengan suplementasi daun gamal dengan penambahan UMML terhadap kandungan kadar selulosa, hemiselulosa dan lignin.
ix
TINJAUAN PUSTAKA
Gambaran Umum Jerami Padi Jerami padi merupakan limbah yang tersedia dalam jumlah cukup banyak dibanding dengan limbah pertanian lainnya, serta mudah diperoleh untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak atau menjadi kompos. Jerami dapat dihasilkan dari suatu pertanaman padi sekitar 6 t/ha/musim tanam, bergantung kepada lokasi dan jenis varietas yang digunakan. Jumlah jerami sebanyak itu dapat digunakan untuk pakan 2 ekor sapi/ kerbau dewasa sepanjang tahun. Areal persawahan dengan pola tanam dua kali padi setahun akan dapat menghasilkan jerami sekitar 12 t/ha/tahun, sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan pakan 4 ekor sapi/kerbau sepanjang tahun. ( Susilawati,2012). Jerami padi adalah tanaman padi yang telah diambil buahnya (gabahnya), sehingga tinggal batang dan daunnya yang merupakan limbah pertanian serta belum sepenuhnya dimanfaatkan karena adanya faktor teknis dan ekonomis. Jerami padi selama ini hanya dikenal sebagai hasil ikutan dalam proses produksi padi di sawah. Produksi jerami padi yang dihasilkan sekitar 50% dari produksi gabah kering panen (Hanafi, 2008). Jerami Padi merupakan salah satu pakan alternatif yang paling banyak dipakai untuk memenuhi kekurangan hijauan pakan ternak. Namun bahan pakan tersebut berkualitas rendah, karena rendahnya kandungan nutrien dan kurang dapat dicerna. Dengan pengolahan, daya cerna jerami padi dapat ditingkatkan hingga 70 % dan kandungan proteinnya dapat mencapai 5 - 8 % (Herdoni, 2011).
ix
Faktor-faktor pembatas dalam pemanfaatan jerami padi menurut Sutardi (1982) adalah; a) dinding sel diselimuti kristal silika, sehingga sulit dihidrolisis oleh enzim dalam rumen, b) dinding sel mengandung lignin yang membentuk senyawa komplek dengan selulosa, sehingga struktur selulosanya tidak lagi berbentuk amorf dan molekul glukosanya dikokohkan oleh ikatan hidrogen yang sulit dicerna oleh mikroba, dan c) memiliki kandungan protein rendah yaitu sekitar 3 – 5%. Untuk meningkatkan kualitas jerami padi sebagai bahan pakan, maka faktor-faktor pembatas tersebut perlu diatasi. Salah satu pendekatan adalah dengan perlakuan fermentasi menggunakan probion. Probion merupakan produk campuran berbagai macam mikroba yang dibuat melalui proses inkubasi anaerob isi rumen dengan tambahan mineral dan bahan organik yang dibutuhkan mikroba (Haryanto dkk., 2005). Mikroba selulolitik yang terdapat dalam probion diharapkan dapat menghasilkan enzim selulase yang mampu merombak dan merenggangkan ikatan lignosellulosa dan lignohemisellulosa, sehinga jerami padi menjadi lebih mudah dicerna oleh mikroba rumen. Penambahan urea berfungsi sebagai sumber NH3 bagi mikro organisme didalam probion dan sekaligus menambah kadar nitrogen hasil fermentasi jerami padi. Dengan teratasinya faktor-faktor pembatas di atas,maka diharapkan jerami padi hasil fermentasi akan mampu memenuhi kebutuhan ternak terhadap hijauan.
ix
Tabel 1. Kandungan Nutrisi Jerami Padi Tanpa Fermentasi dan Fermentasi Jerami Padi Parameter
Tanpa fermentasi
Fermentasi
Protein (%)
3,5
7,0
Serat Detergen Netral (NDF)
80
77
28,30
50-55
(%) Daya Cerna (NDF) (%) Sumber : (Susilawati, 2012). Menurut Marhadi (2009), nilai manfaat jerami padi sebagai bahan pakan ternak dapat ditingkatkan dengan pemberian bahan pakan suplemen yang mampu memicu pertumbuhan mikroba rumen pencerna serat seperti bahan pakan sumber protein. Sementara nilai nutrisi dan tingkat pemanfaatan dapat diperbaiki dengan memberikan perlakuan yang dapat meningkatkan kandungan protein dan perenggangan ikatan lignoselulosa. Pemanfaatan jerami padi sebagai pakan ternak di Indonesia baru mencapai 31 - 39 %, sedangkan yang dibakar atau dikembalikan ke tanah sebagai pupuk 36 - 62 %, dan sekitar 7 - 16 % digunakan untuk keperluan industri (Abdullah, 2008). Kandungan protein yang rendah dengan daya cerna yang hanya 40% menyebabkan rendahnya komsumsi bahan kering (kurang dari 2% berat badan ternak). Hal ini jelas, tanpa penambahan konsentrat tidak mungkin dapat meningkatkan produksi ternak, bahkan mungkin dapat menurunkan produksi. Kendala lain yang mempengaruhi kualitas jerami adalah tingginya kandungan lignin dan silika sehingga menyebabkan daya cerna jadi rendah (Yunilas, 2009).
ix
Pemanfaatan jerami secara langsung sebagai pakan tunggal tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi pada ternak. Hal ini dapat menurunkan produktivitas ternak. Pasokan nutrien dibutuhkan oleh mikroba rumen untuk pertumbuhan dan meningkatkan populasi optimum untuk proses degradasi serat bahan pakan dalam rumen. Untuk mengatasi hal itu perlu dilakukan suatu pengolahan yang sesuai sehingga bahan pakan ligniselulosik memiliki kualitas yang cukup sebagai pakan ternak ruminansia (Yunilas, 2009). Tabel 2. Komposisi Nilai Nutrisi Jerami Padi Zat-zat makanan
Komposisi
NDF (%)
73,82 %
ADF (%)
51,53 %
EM (%)
1,37 %
Bahan Kering (%)
92 %
Protein Kasar (%)
5,31 %
Lemak Kasar (%)
3,32 %
Serat Kasar (%)
32,14 %
BETN (%)
36,68 %
Abu (%)
22,25 %
Lignin (%)
8,81 %
Sumber : Sarwono dan Arianto, 2003. Selain kandungan nutrisinya yang rendah, jerami padi juga termasuk pakan berserat yang sulit dicerna karena kandungan serat kasarnya tinggi sekali.Daya cerna yang rendah itu terutama disebabkan oleh struktur jaringan
ix
jerami yang sudah tua. Jaringan-jaringan pada jerami telah mengalami proses lignifikasi (pengerasan) sehingga terbentuk ligniselulosa dan lignohemiselulosa (Muis, 2008). Selain oleh adanya proses lignifikasi, rendahnya daya cerna ternak terhadap jerami disebabkan oleh tingginya kandungan silika. Lignifikasi dan silifikasi tersebut bersama-sama mempengaruhi rendahnya daya cerna jerami padi. Rendahnya protein kasar dan mineral pada jerami padi juga membawa efek langsung, yaitu jerami padi sulit dicerna kalau hanya diberikan secara tunggal untuk pakan ternak.Rendahnya kandungan nutrisi jerami padi tersebut dan sulitnya daya cerna jerami maka pemanfaatan jerami padi sebagai pakan ternak ruminansia perlu diefektifkan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara penambahan suplemen atau bahan tambahan lain agar kelengkapan nilai nutrisinya dapat memenuhi kebutuhan hidup ternak secara lengkap sekaligus meningkatkan daya cerna pakan (Muis, 2008). Gambaran Umum Gamal (Gliricidia sepium) Gamal adalah salah satu jenis tanaman yang mudah ditanam dan tidak memerlukan sifat tanah khusus. Gamal dengan nama latin Gliricidia sepium merupakan salah satu jenis tanaman pakan ternak yang banyak disukai oleh ternak ruminansia kecil seperti kambing dan domba. Selain sebagai pakan ternak, tanaman ini juga mempunyai manfaat sebagai pencegah erosi dan sekaligus penyubur tanah (Liptan, 1992). Gamal (Gliricidia sepium) merupakan jenis tanaman yang sangat mudah untuk dikembangbiakan, baik pada beberapa daerah mulai dari dataran rendah
ix
sampai dataran tinggi, yaitu sampai ketinggian 1100 meter diatas permukaan air laut.Gamal adalah tanaman leguminosa yang dapat tumbuh dengan cepat di daerah kering. Pemberian gamal pada sapi maksimal 40% dan domba 75%. Sebaiknya
gamal
diberikan
bersama-sama
dengan
pemberian
rumput
(Wahiduddin, 2008). Gamal terutama ditanam sebagai pagar hidup, peneduh tanaman (kakao, kopi, teh), atau sebagai rambatan untuk vanili dan lada. Perakaran gamal merupakan penambat nitrogen yang baik. Tanaman ini berfungsi pula sebagai pengendali erosi dan gulma terutama alang-alang.
Namanya
dalam
bahasa
Indonesia, gamal, merupakan akronim dari: ganyang mati alang-alang. Bungabunga gamal merupakan pakan lebah yang baik, dan dapat pula dimakan setelah dimasak. Daun-daun gamal mengandung banyak protein dan mudah dicernakan, sehingga cocok untuk pakan ternak, khususnya ruminansia. Daun-daun dan rantingnya yang hijau juga dimanfaatkan sebagai mulsa atau pupuk hijau untuk memperbaiki kesuburan tanah. Gamal merupakan sumber kayu api yang baik terbakar perlahan dan menghasilkan sedikit asap, kayu gamal memiliki nilai kalori sekitar 4900 kcal/kg. Kayu terasnya awet dan tahan rayap, dengan BJ antara 0,50,8, kayu ini baik untuk membuat perabot rumah tangga, mebel, konstruksi bangunan, dan lain-lain. Daun-daun, biji dan kulit batang gamal mengandung zat yang bersifat racun bagi manusia dan ternak, kecuali ruminansia ( Anonim, 2011). Gamal merupakan tanaman pendatang yang berasal dari Amerika Tengah, Adapunciri-ciri tanaman ini yaitu (Anonim, 2011) :
Daunnya bersirip, dengan bentuk daun oval runcing yang agak lebar.
ix
Bunganya cukup indah, berwarna ungu keputihan.
Tanaman ini dapat tumbuh mencapai ketinggian 10 meter.
Gamal tumbuh baik pada daerah dengan ketinggian 0-1300 meter daripermukaan laut. Habitat asli gamal adalah hutan gugur daun tropika, di lembah dan lereng-
lereng bukit, sering di daerah bekas tebangan dan belukar. Pada elevasi 0-1600 m dpl. Tumbuh pada berbagai habitat dan jenis tanah, mulai pasir sampai endapan aluvial di tepi danau, pada curah hujan 600-3500 mm/tahun. Gamal bisa diperbanyak dengan vegetatif dan generatif. Biji-biji itu, khususnya yang segar (baru), dapat ditanam tanpa perlakuan pendahuluan, langsung di lahan atau di persemaian. Cara lain ialah dengan menanam stek batangnya, panjang maupun pendek. Stek panjang sepanjang 1–2,5 m dan dengan diameter 6–10 cm, diruncingkan kedua ujungnya dan digores-gores potongan sebelah bawahnya untuk merangsang tumbuhnya akar. Stek panjang ditanam sedalam 50 cm agar kuat.Stek pendek 30 – 50 cm panjangnya dan diperlakukan serupa dengan stek panjang. Stek pendek ditanam sepertiga dalam tanah ( Anonim, 2011). Kegunaan gamal dapat dijadikan sebagai tanaman pagar, pupuk hijau dan sebagai penahan erosi. Daun atau bagian tanaman yang dipangkas dapat digunakan
sebagai
hijauan makanan ternak yang dapat
meningkatkan
produktivitas ternak ruminansia seperti : sapi, kambing dan domba (Rosa, 1998). UMML (Urea Mineral Molases Liquid) Penggunaan Urea Mineral Molases Liquid (UMML) yang dapat menyediakan
nitrogen
lepas
lambat
diharapkan
akan
mengefektifkan
ix
biofermentasi rumen sehingga akan meningkatkan kecernaan fraksi serat pakan berbasis jerami padi. Bentuk penyajian UMML dapat lebih aplikatif dibandingkan dengan urea mineral molases blok (UMMB). Selain itu UMML juga akan sangat membantu meningkatkan palatabilitas ransum, khususnya ransum yang sumber seratnya berupa jerami padi. Prinsip optimalisasi biofermentasi yang terdiri atas nitrogen, asam amino, RAC, vitamin, dan mineral dalam sistem rumen, dengan komposisi yang tepat. Formula untuk melarutkan fosfat akan digunakan dalam membuat formula UMML yang selanjutnya dapat mendukung biofermentasi rumen yang efektif. Dengan penambahan UMMB dalam pakan dapat meningkatkan daya cerna dan konsumsi bahan kering, bahan organik dan protein kasar pada pakan berkualitas rendah. Adanya urea sebagai permentable nitrogen dan mollases sebagai Ready avaible carbohidrat (RAC) serta berbagai mineral essensial dan vitamin yang berasal dari UMMB, maka proses pencernaan pakan dalam rumen akan lebih meningkat dan efisien, sehingga dapat meningkatkan konsumsi jerami 25-30 % Dan meningkatkan kecernaan zat-zat makanan. (Syahrir, 2009). UMMB merupakan suplemen pakan yang berbentuk padatan dan keras, maka untuk mengkonsumsinya ternak akan menjilati UMMB tersebut, sehingga ternak memperoleh zat-zat makanan dengan kuantitas yang sedikit. Sehingga perlu suatu bentuk modifikasi dari UMMB dalam bentuk padat menjadi cair, dengan aplikasi dalam bentuk cair memungkinkan UMML dapat meningkatkan palatabillitas pakan serta dapat mengoptimalkan biofermentasi rumen secara efektif (Syahrir, 2009).
ix
Analisis Van Soest Pada Bahan Pakan Analisis serat Van Soest, serat kasar didefenisikan sebagai bahan yang masih tertinggal setelah bahan pakan direbus dalam asam dan basa.Serat kasar mengandung fraksi-fraksi selulosa, hemiselulosa dan lignin, yang dapat dikategorikan sebagai fraksi penyusun dinding sel tanaman. Defenisi tersebut didasarkan pada nilai nutrisi dan serat kasar yang dapat dicerna oleh enzim – enzim yang dikeluarkan oleh saluran pencernaan mamalia maupun ternak nonruminansia.(Anonim, 2008). Van Soest, mengembangkan analisis serat yang mendekati nilai nutrisi serat kasar untuk ruminansia dengan mempergunakan detergen yang mampu memisahkan matriks dinding sel yang tidak larut dan mengestimasikan sub komponen utamanya yaitu selulosa, hemiselulosa dan kombinasi keduanya dengan lignin. (Anonim, 2008). Untuk menentukan nilai gizi makanan berserat dapat dilakukan melalui analisis Acid Detergent Fiber (ADF) dan Neutral Detergent fiber (NDF) (Alderman, 1980). ADF dapat digunakan untuk mengestimasi kecernaan bahan kering dan energi makanan ternak. ADF ditentukan dengan menggunakan larutan Detergent Acid, dimana residunya terdiri atas selulosa dan lignin (Ensmiger dan Olentine, 1980). Arora (1989), menyatakan bahwa ADF mengandung 15% pentosa yang disebut micellar pentosa yang sulit dicerna dibandingkan dengan jenis karbohidrat lainnya. Pentosa adalah campuran araban dan xilan dengan zat lain dalam
ix
tanaman yang dalam hidrolisis keduanya menghasilkan arabinose dan xilose yang ditemukan dalam hemiselulosa. Haris (1970), menyatakan bahwa NDF merupakan metode yang cepat untuk mengetahui total serat dari dinding sel yang terdapat dalam serat makanan. ADF digunakan sebagai suatu langkah persiapan untuk mendeterminasikan lignin, sehingga hemiselulose dapat diestimasi dari perbedaan struktur dinding sel dengan ADF itu sendiri. Penurunan kadar NDF disebabkan karena meningkatnya lignin pada tanaman yang mengakibatkan menurunnya hemiselulosa. Hemiselulosa dan selulosa merupakan komponen dinding sel yang dapat dicerna oleh mikroba. Tingginya kadar lignin menyebabkan mikroba tidak mampu menguasai hemiselulosa dan selulosa secara sempurna. Semakin tinggi ADF, maka kualitas daya cerna hijauan makanan ternak semakin rendah (Crampton dan Haris, 1969). Menurunnya NDF dan ADF disebabkan karena selama berlangsungnya fermentasi terjadi perenggangan ikatan lignoselulosa dan ikatan hemiselulosa yang menyebabkan isi sel yang terikat akan larut dalam larutan neutral detergent. Hal ini menyebabkan isi sel (NDS) akan meningkat, sedangkan komponen pakan yang tidak larut dalam larutan detergent (NDF) mengalami penurunan (Arief, 2001). Anggorodi (1984), menyatakan bahwa selulosa tidak dapat dicerna dan digunakan sebagai makanan kecuali pada hewan ruminansia yang mempunyai mikroorganisme selulolitik dalam rumen.
ix
Analisis Van Soest merupakan sistem analisa bahan pakan yang relevan bagi ternak ruminansia, khususnya sistem evaluasi nilai gizi hijauan berdasarkan kelarutan dalam detergent (Sutardi, 1980). Sistem Analisis Van Soest menggolongkan zat pakan menjadi isi sel (cell content) dan dinding sel (cell wall). NDF mewakili kandungan dinding sel yang terdiri dari lignin, selulosa, hemiselulosa, dan protein yang berikatan dengan dinding sel. Bagian yang tidak terdapat sebagai residu dikenal sebagai Neutral Detergent Soluble (NDS) yang mewakili isi sel dan mengandung lipid, gula, asam organik, non protein nitrogen, pektin, protein terlarut dan bahan yang larut dalam air. ADF mewakili selulosa dan lignin dalam dinding sel tanaman. Analisis ADF dibutuhkan untuk evaluasi kualitas serat pakan ternak ruminansia dan herbivora lain (Suparjo, 2000). Van Soest (1982), melakukan pemisahan bagian-bagian hijauan segar potongan (forage) dengan cara penggunaan bahan-bahan pelarut/pencuci (detergent) (Gambar 1).
ix
Bahan makanan Neutral Detergent Solution
NDF Isi Sel
(Komponen dinding sel)
Acid Detergent Solution
ADS (Acid Detergent Solubles) (hemiselulosa, dinding sel yang mengandung N)
ADF (Acid Detergent Insoluble Fiber) (lignoselulosa)
Dicerna dengan H2SO4 72%
Soluble (Selulosa)
Acid Insoluble (Lignin)
Lignin hilang dengan pembakaran sampai menjadi Acid Insoluble Ash(abu tak larut dalam asam)
Gambar 1. Skema pemisahan bagian-bagian hijauan segar pemotongan (Forage) dengan menggunakan Detergent(Tillman, dkk., 1998).
ix
MATERI DAN METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2014 yang terbagi dalam dua tahap. Tahap pertama yaitu proses fermentasi di Laboratorium, dan tahap kedua analisa kadar selulosa, hemiselulosa, lignin dan silikadi Laboratorium Herbivora dan Laboratotium Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar. Materi Penelitian Alat – alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat bal, tali rapiah, neraca analitik, sintered glass (kaca masir), pompa vakum, alat penyaringan, gelas piala, penangas air, oven, tanur, gegep, desikator, dan polybag. Bahan – bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jerami padi,larutan ADS, larutan NDS, larutan decalin, hexan, aceton, air panas, Na2SO4, dan H2SO4 72%. Metode Penelitian Penelitian ini di lakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) (Gaspersz, 1991) Terdiri dari 3 perlakuan dan setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Susunan perlakuan sebagai berikut: P0
: Jerami
Padi 60% + Gamal 30%+ UMML 10%
P1
: (Jerami
Padi 60%+ UMML 10%) difermentasi+ Gamal 30%
P2
: (Jerami
Padi 60% + Gamal 30%+ UMML 10%) difermentasi
ix
Pelaksanaan Penelitian Penelitian
ini
dirancang
untuk
mengetahui
kandungan
selulosa,
hemiselulosa, dan lignin jerami padi dengan penambahan daun gamal dan UMML melalui analisis Van Soest. Penelitian ini diawali dengan pengambilan jerami padi, daun gamal dan UMML.Pada perlakuan pertama seluruh sampel dicampur rata lalu diovenkan dengan suhu 60°C. Pada perlakuan kedua jerami padi ditambah UMML lalu dimasukkan kedalam kantong plastik kemudian dipadatkan dengan alat press untuk difermentasi selama 21 hari, setelah 21 hari silase hasil jerami padi tersebut ditambahkan daun gamal lalu dicampur rata kemudian diovenkan dengan suhu 60°C. Pada perlakuan ketiga jerami padi ditambah UMML dan daun gamal dan dicampur rata kemudian difermentasi selama 21 hari lalu diovenkan dengan suhu 60°C. Setelah
itu
dilanjutkan
dengan
melakukan
analisaVan
Soest
diLaboratorium Valorisasi Limbah, Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar.
Penelitian ini
dilakukan untuk
menentukan
kadar
selulosa,
hemiselulosa, lignin dan silika bahan pakan yang terlebih dahulu harus ditentukan kadar ADF dan NDF (Van Soest, 1976). a. Kadar Acid Detergent Fiber (ADF) Sample sebanyak 0,3 g (a gram) dimasukkan ke dalam gelas piala kemudian ditambahkan 50 ml larutan ADS dan 2 ml decalin. Dipanaskan selama 1 jam di atas penangas air.
ix
Penyaringan dilakukan dengan bantuan pompa vakum, juga dengan menggunakan penyaring kaca masir yang sudah ditimbang sebagai b gram. Pencucian dilakukan dengan menggunakan hexan, aceton, dan air panas. Dilakukan pengeringan dengan menggunakan hasil pernyaringan tersebut dalam oven. Setelah itu, dimasukkan lagi ke dalam desikator untuk melakukan pendinginan dan kemudian ditimbang sebagai c gram. b. Kadar Neutral Detergent Fiber (NDF). Sample sebanyak 0,25 g (a gram) dimasukkan ke dalam gelas piala berukuran 500 ml, serta ditambahkan dengan 50 ml larutan NDS dan 0,5 g Na2SO3. Dipanaskan selama 1 jam. Menimbang kaca masir sebagai b gram. Melakukan penyaringan dengan bantuan pompa vakum, lalu dibilas dengan air panas dan aceton Hasil penyaringan tersebut dikeringkan dalam oven 105 0C. Setelah itu dimasukkan lagi dalam eksikator selama 1 jam, kemudian dilakukan penimbangan akhir sebagai c gram. c. Kadar Lignin dan Selulosa Residu ADF (c gram) yang berada di dalam kaca masir diletakkan di atas nampan yang berisi air setinggi kira-kira 1 cm Ditambahkan H2SO4 72% setinggi
¾
bagian dari gelas kaca masir dan
dibiarkan selama 3 jam sambil diaduk-aduk Penyaringan dilakukan dengan bantuan pompa vakum serta , pencucian juga dilakukan seperti analisis sebelumnya
ix
Pengeringan dilakukan dengan menggunakan oven 1050C, dan selanjutnya dilakukan pendinginan dengan desikator dan ditimbang sebagai berat akhir, yaitu e gram. Jika dibakar dalam tanur 5000C, didinginkan dalam desikator serta disimpan kembali sebagai berat akhir, yaitu f gram. Perhitungan Kadar Acid Detergent Fiber (ADF)
=
Kadar Neutral Detergent Fiber (NDF) = Kadar Selulosa = % ADF - % lignin Kadar Hemiselulosa = % NDF - % ADF Keterangan : a = Berat sample bahan kering b = Berat sintered glass kosong c = Berat sintered glass + residu penyaring setelah diovenkan Analisis Data Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) (Gaspersz, 1991) terdiri dari 3 perlakuan setiap perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 5 kali. Model matematikanya yaitu: Yij= μ+ Tj+ εij i = Jumlah perlakuan (1,2,3) j = Jumlah pengulangan (1,2,3,4,5)
ix
Keterangan: Yij= Respon pada perlakuan ke-i ulanganke-j μ= Rata-rata Umum Tj= Pengaruh perlakuan ke-i εij= Pengaruh galat percobaan Apabila perlakuan berpengaruh nyata, dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Selanjutnya menggunakan bantuan software microsoft excel 2007 untuk melihat kurva respon.
ix
HASIL DAN PEMBAHASAN
Rerata hasil analisis sellulosa, hemiselulosa, dan lignin pakan lengkap berbahan jerami padi, daun gamal, dan UMML dapat dilihat pada Tabel 3 : Tabel 3. Rerata hasil analisis selulosa, hemiselulosa dan lignin pakan lengkap berbahan jerami padi, daun gamal, dan UMML.
Perlakuan
Parameter (%)
P0
P1
P2
Selulosa
36,87b±1,54
36,10ab±1,97
33,84a±1,95
Hemiselulosa
18,01c±0,73
13,01a±1,13
16,46b±1,36
Lignin
13,28±1,17
15,16±2,33
14,10±1,62
Keterangan : Superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan berbeda nyata (P<0,05).
Berdasarkan hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kadar selulosa dan hemiselulosa pakan lengkap berbahan jerami padi, daun gamal, dan UMML. Tetapi kadar lignin tidak berbeda nyata antar perlakuan. Kandungan Selulosa Pada Pakan Lengkap Berdasarkan Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa perlakuan berbeda nyata (P<0,05) terhadap kadar selulosa pada ransum lengkap menggunkan jerami padi, daun gamal dan UMML. Hasil analisis lanjut menyatakan bahwa kadar selulosa P0 sama dengan P1 kemudian P1 sama dengan P2. Hal ini disebabkan karena kandungan ligninpada saat fermentasi menurun sehingga daya ikat selulosa menjadi rendah. Hal ini sesuai dengan pendapat Crampton dan Haris (1969), yang menyatakan bahwa ix
hemiselulosa dan selulosa merupakan komponen dinding sel yang dapat dicerna oleh mikroba. Kandungan Hemiselulosa Pada Pakan Lengkap Tabel 3 di atas menunjukkan pengaruh nyata (P<0,05) pada perlakuan terhadap kandungan hemiselulosa pakan lengkap. Hasil uji lanjut yang menggunkan uji duncan menunjukkan bahwa perlakuan P1 memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) pada kadar hemiselulosa ransum dibandingkan dengan perlakuan kontrol atau P0 dan ransum lengkap yang difermentasi secara keseluruhan atau P2. Berdasarkan Tabel 3 yang ada di atas menunjukkan bahwa kandungan hemiselulosa terendah terdapat pada perlakuan P1 hal tersebut mungkin dikarenakan terjadinya degradasi hemiselulosa atau karena adanya senyawa lain yang meningkat sehingga mengakibatkan kadar hemiselulosa menurun. Hal ini sejalan dengan pendapat Morrison (1986), menyatakan bahwa hemiselulosa rantainya pendek dibandingkan selulosa dan merupakan polimer campuran dari berbagai senyawa gula, seperti xilosa, arabinosa, dan galaktosa. Kandungan Lignin Pada Pakan Lengkap Berdasarkan Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa kandungan lignin yang paling tinggi terdapat pada perlakuan P1 kemudian mengalami penurunan pada perlakuan P2, terjadinya penurunan pada perlakuan P2 disebabkan karena pakan lengkap pada perlakuan P2 telah mengalami proses fermentasi sehingga dapat merenggankan ikatan lignosellulosa dan lignohemisellulosa yang pada akhirnya akan meningkatkan kecernaan Hal ini sesuai dengan pendapat Widayati dan ix
Widalestari (1996) menyatakan bahwa tujuan dari proses fermentasi adalah memecah ikatan kompleks lignoselulosa dan menghasilkan kandungan selulosa untuk dipecah oleh enzim selulase yang dihasilkan mikrobia. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap kadar lignin pada pakan, demikian juga dengan uji duncan tidak ditemukan perbedaan antara pakan yang tidak difermentasi maupun yang difermentasi.
ix
PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa perlakuan berbeda terhadap pakan berbahan jerami padi, daun gamal dan UMML dengan fermentasi dapat mempengaruhi kandungan selulosa dan hemiselulosa, tetapi tidak mempengaruhi kandungan lignin. Saran Untuk lebih lengkapnya diperlukan penelitian lebih lanjut secara In Vivo agar dapat melihat pengaruh pemberian pakan hasil fermentasi kombinasi jerami padi, daun gamal dan UMML dengan perlakuan yang berbeda terhadap performans ternak khususnya ternak ruminansia.
ix
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah. 2008. Pembuatan Jerami Padi Amoniasi Sebagai Sumber Pakan Ternak Potensial Di Kecamatan Ujung Loe Kabupaten Bulukumba. Program penerapan IPTEKS. Anggorodi, R. 1984. Ilmu Makanan Ternak Umum. PT Gramedia Anonim, 2008.Ilmu Nutrisi Ternak. http://andri84.wordpress.com. Diakses pada 29 Maret 2014 ______, 2011.Gamal Maret 2014.
http://id.wikipedia.org/wiki. Diakses pada tanggal 29
Alderman, G. 1980. Aplication of Pratical Rationing System Agri, SCI. Servis. Ministring OfAgric And Food England. Arif, R. 2001. Pengaruh Penggunaan Jerami pada Amoniasi terhadap Daya Cerna NDF, ADF, dan ADS Dalam Ransum Domba Lokal. Jurnal Agroland volume 8 (2) : 208 – 215. Arora, S. P. 1989. Pencernaan Mikroba Pada Ruminansia. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Crampton, E. W. Dan L. E. Haris. 1969. Applied Animal Nutrition E, d. 1st The Engsminger Publishing Company, California, U. S. A. Hanafi, N.D,. 2008. Teknologi Pengawetan Pakan Ternak. Departemen Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sumatra Utara. Medan. Haris, L. E. 1970. Nutrition Research Technique for Domestic and Wild Animal. Animal Science Department Utah State University. Haryanto, B., Supriyati, A. Thalib dan S.N. Jarmani. 2005. Peningkatan Nilai Hayati Jerami Padi Melalui Bio-Proses Fermentative Dan Penambahan Zinc Organik.Pros. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Bogor, 12 – 13 September 2005. Puslitbang Peternakan. Bogor. 473 -478. Herdoni,
2011. Pengolahan Limbah Pertanian Untuk Pakan Ternak. http://www.herdoniwahyono.com/2011/07/pengolahan-limbahpertanian-untuk-pakan.html. [Sabtu, 12 November 2011]
ix
Kartadisastra, H.R. (1997). Penyediaan &Pengelolaan Pakan Ternak Ruminansia (Sapi, Kerbau, Domba, Kambing). Yogyakarta, Kanisius. Mahardi, 2009.Potensi Fermentasi Jerami Padi Sebagai Sumber Pakan Untuk Usaha Penggemukan Sapi Potong. http://mahardinutrisi06.blogspot.com/2009/05/jerami.html. Diakses pada tanggal 29 Maret 2014. Muis, A. dkk. 2008. Petunjuk Teknis Teknologi Pendukung Pengembangan Agribisnis di Desa P4MI. Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah.Sulawesi Tengah. Rosa,
K. R. D. 1998. Nitrogen fixing tress as tool soil builders.FACT.www.winrock.org/ forestry/ factnet .htm. Diakses pada tanggal 29 Maret 2014.
Sarwono, B dan H.B. Arianto.2003.Penggemukan Sapi potong Secara Cepat. Penebar Swadaya, Jakarta. Suparjo. 2000. Analisis Secara Kimiawi. Skripsi Fakultas Peternakan, Jambi. Susilawati,E. 2012. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP). Jambi. Sutardi. 1982. Landasan Ilmu Nutrisi. Departemen Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak. Fakultas Peternakan IPB. Bogor. Syahrir S. Natsir A. Mide Z. Islamiyati R. Asriani A. 2009. Optimalisasi Biofermentasi Rumen guna Meniingkatklan Nilai Guna Jerami Padi sebagai Pakan Sapi Potong dengan Penambahan Biomassa Murbei dan Urea Mineral Molasses Liquid (UMML). Universitas Hasanuddin. Makassar. Tillman, A. D., H. Hartadi, S. Reksohadiprodjo. 1998. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta. Van Soest P. J. 1976. New Chemical Methods for Analysis of Forages for The Purpose of Predicting Nutritive Value. Pref IX International Grassland Cong. 1982. Nutritional Ecology of The Ruminant. O and B Books, Inc. United States of America. http://wah1d.wordpress.com/ -pakan) tanggal akses 16 januari 2014.
ix
Widayati, E. Dan Y. Widalestari. 1996. Limbah Untuk Pakan Ternak. Trubus Agrisana, Surabaya. Yunilas. 2009. Bioteknologi Jerami Padi Melalui Fermentasi Sebagai Bahan Pakan Ternak Ruminansia. Departemen Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Sumatera Utara. Medan.
ix
LAMPIRAN
ix
Lampiran 1. Analisi Ragam Rancangan Acak Lengkap Kandungan Selulosa, Hemiselulosa dan Lignin Pakan Lengkap Berbahan Jerami Padi, Daun Gamal dan UMML Descriptives Std.
N Lignin
Erro
Mean
n
r
Mean
Maximu
Lower Bound
Upper Bound
Minimum
m
5
13.2820
1.17310
.52463
11.8254
14.7386
12.19
14.88
P1
5
15.1640
2.33839
1.04576
12.2605
18.0675
11.77
17.43
P2
5
14.1020
1.62221
.72548
12.0878
16.1162
11.52
15.62
15
14.1827
1.82848
.47211
13.1701
15.1952
11.52
17.43
P0
5
36.8720
1.54704
.69186
34.9511
38.7929
34.89
38.54
P1
5
36.1040
1.97672
.88402
33.6496
38.5584
33.53
37.94
P2
5
33.8400
1.95305
.87343
31.4150
36.2650
31.74
35.91
15
35.6053
2.15983
.55767
34.4093
36.8014
31.74
38.54
P0
5
18.0120
.73411
.32830
17.1005
18.9235
17.15
19.04
P1
5
13.0160
1.13654
.50828
11.6048
14.4272
11.16
14.22
P2
5
16.4680
1.36151
.60889
14.7775
18.1585
15.36
18.72
15
15.8320
2.39301
.61787
14.5068
17.1572
11.16
19.04
l
Tota l Hemiselulo
Deviatio
P0
Tota
Selulosa
95% Confidence Interval for
Std.
sa
Tota l
Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic
df1
df2
Sig.
Lignin
.891
2
12
.436
selulosa
.516
2
12
.610
hemiselulosa
.327
2
12
.728
ix
ANOVA Sum of Squares lignin
selulosa
hemiselulosa
Between Groups
df
Mean Square
8.904
2
4.452
Within Groups
37.903
12
3.159
Total
46.807
14
24.848
2
12.424
Within Groups
40.461
12
3.372
Total
65.308
14
Between Groups
65.434
2
32.717
Within Groups
14.737
12
1.228
Total
80.171
14
F
Sig.
1.409
.282
3.685
.057
26.640
.000
Between Groups
lignin perla
Subset for
k
alpha =
u
0.05
a n Duncan
a
N
1
P0
5
13.2820
P2
5
14.1020
P1
5
15.1640
Sig.
.137
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.
ix
selulosa perla
Subset for alpha = 0.05
k u a n Duncan
a
N
1
2
P2
5
33.8400
P1
5
36.1040
P0
5
36.1040 36.8720
Sig.
.075
.521
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.
hemiselulosa perla
Subset for alpha = 0.05
k u a n Duncan
a
N
1
P1
5
P2
5
P0
5
Sig.
2
3
13.0160 16.4680 18.0120 1.000
1.000
1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
ix
ix
Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan Penelitian
ix
RIWAYAT HIDUP ARDIANTHO HALILI. Lahir pada tanggal 29 Desember 1992 di Pinrang. Anak Tunggal Putri dari pasangan Halili dan Salmiati Menyelesaikan pendidikan formal mulai dari SD Neg. 82 Cora (1997-2003), SMP Neg. 2 Mattiro Bulu pada tahun (2003-2006), SMA Neg. 1 Mattiro Bulu pada tahun (2006-2009). Melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negri (SNMPTN) tahun 2009 diterima sebagai mahasiswa program Strata 1 (S-1) pada Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin, Makassar. Selama menjadi mahasiswa penulis aktif sebagai pengurus organisasi Himpunan Mahasiswa Nutrisi dan Makanan Ternak Universitas Hasanuddin (HUMANIKA-UNHAS) periode 2011/2012. Penulis juga aktif sebagai pengurus Senat Mahasiswa Fakultas Peternakan (SEMA FAPET) periode 2012-2013.
ix