PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING METODE CARD SORT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI PADA PEMBAHASAN ASMAUL HUSNA DI KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK PARAMARTA TANGERANG SELATAN
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh
Upik Yanwaria NIM 1110011000004
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015
ABSTRAK Upik Yanwaria, NIM (1110011000004) Skripsi “Penerapan Pembelajaran Active Learning Metode Card Sort Dalam Meningkatkan Hasil Belajar PAI Pada Pembahasan Asmaul Husna Di Kelas X Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar PAI siswa di kelas X Multimedia 1, dengan menggunakan pembelajaran active learning metode card sort. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Paramarta Tangerang Selatan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2014. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Metode ini dilakukan dengan empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pembelajaran PAI melalui penerapan pembelajaran active learning metode card sort dapat meningkatkan hasil belajar PAI. Indikator keberhasilan keberhasilan pada penelitian ini adalah: ketuntasan belajar kelas dan peningkatan persentase siswa yang mendapat nilai minimal 75 mencapai 100% melalui penerapan pembelajaran active learning metode card sort. Dari hasil penelitian siklus I ketuntasan belajar yang dicapai yaitu sebanyak 71,43% dan siklus II sebanyak 100%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran active learning metode card sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Asmaul Husna di kelas X Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan. Kata Kunci : Hasil Belajar, Card Sort, PTK
i
ABSTRACT Upik Yanwaria, NIM (Students Registration Number), (1110011000004) Thesis “The Implementation of Card Sort Active Learning Method on Improving Islamic Religion Education and Moral Values Learning Achievement on Asmaul Husna Discussion at the Tenth Grade of Multimedia 1 of SMK Paramarta, South Tangerang”. This research aimed to improve students’ Islamic religion education and moral values learning achievement at the tenth grade of multimedia 1 trough card sort active learning method. This research was conducted at SMK Paramarta, South Tangerang in August to October 2014. The method of this research was Classroom Action Research (CAR) method. It was conducted four stages; planning, implementing, observing and reflecting. The research result indicated that learning Islamic religion education and moral values through implementing active learning using card sort method could improve students’ learning achievement. The good result indicators of this research can be described as follows: class mastery learning and students percentage improvement with the minimum score, 75 reached 100 % trough sort card active learning method. From the research result of cycle I (one), students’ mastery learning reached 71,43% and in the cycle II (two) reached 100%. Based on thus research result can be concluded that the implementation of card sort active learning method could improve students’ learning achievement on Amaul Husna learning material at the tenth grade of Multimedia 1 of SMK Paramarta, South Tangerang Keyword: Learning Achievement, Card Sort, Classroom Action Research (CAR)
ii
KATA PENGANTAR Segala puji serta syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya. Dalam penulisan skripsi yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Active Learning Metode Card Sort dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Pada Pembahasan Asmaul Husna di Kelas X Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Namun inilah usaha maksimal yang dapat penulis lakukan Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa ada pihak-pihak yang banyak memberikan bimbingan, bantuan serta pengarahan-pengarahan baik secara langsung maupun tidak langsung membantu penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada : 1. Nurlena Rifa’I, Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag., Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam beserta segenap dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang telah beliau berikan dapat bermanfaat untuk diri sendiri dan untuk orang lain. 3. Heny Narendrany Hidayati, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang penuh keikhlasan dalam membagi waktu, tenaga, dan pikiran dalam upaya memberikan bimbingan serta mengarahkan penulis dalam mengerjakan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Semoga selalu ada dalam keberkahan Allah SWT.
iii
4. Dra. R. Hiliasih, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMK Paramarta Tangerang Selatan yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian di sekolah yang beliau pimpin. 5. In’am Abdul Fattah, S.Pd.I., selaku guru Pendidikan Agama Islam sekaligus kolaborator dalam penelitian tindakan kelas ini, yang dengan sabar membantu dan membimbing penulis dalam melaksanakan penelitian 6. Bapak dan ibu guru, serta Tata Usaha yang sangat ramah dalam memberikan informasi yang penulis perlukan dalam skripsi ini. 7. Kedua orang tua tercinta, Bapak Yusri dan Ibu Ade yang selalu memberikan dukungan baik secara moril dan materil. Semoga Allah SWT memberikan kebahagiaan dan kemuliaan di dunia dan di akhirat. 8. Kakak-kakakku tercinta, Ferial Gahara A.Md dan Verawati Agustien A.Md Keb., serta adik-adikku tersayang Gagay Faizan Azwar, Bagus J Ramdhan, Mahish Al-Fahsya Sayyid dan Haqi Puguh Mujahiddan. Terima kasih atas doa dan dukungannya selama ini. 9. Teman-teman LDK Syahid Forkat AN-Najm, kalian telah mengajarkan arti persaudaraan karena Allah SWT. Terima kasih telah menularkan energi positif selama kuliah di kampus UIN Syarif Hidayatullah. 10. Teman-teman Jurusan Pendidikan Agama Islam kelas A angkatan 2010 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Terima kasih atas kebersamaan, dukungan, bantuan dan motivasinya. Perjuangan selama 4 tahun bersama kalian telah menggoreskan kenangan indah dalam hidup ini dan tak akan pernah hilang dimakan zaman. 11. Sahabat-Sahabat seperjuangan di Seulanga Kost Anita Greanti, Diana Nopiana dan Siti Subaikoh. Persahabatan yang telah dibangun dari awal masuk perkuliahan menyisakan kenangan manis di Ciputat tempat kita menimba ilmu dan menapaki jejak kehidupan, terima kasih untuk segalanya. 12. Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan, dukungan, dan perhatian yang sangat bermanfaat bagi penulis. iv
Tiada daya dan upaya melainkan milik Allah SWT semata, tiada hal di dunia yang sempurna karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan terutama bagi penulis.
Jakarta, 11 Desember 2014 Penulis
Upik Yanwaria
v
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBARAN PERNYATAAN ABSTRAK ..................................................................................................... i KATA PENGANTAR ................................................................................... iii DAFTAR ISI .................................................................................................. vi DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1 B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian .............................. 5 C. Pembatasan Fokus Penelitian ............................................ 5 D. Perumusan Masalah Penelitian .......................................... 6 E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian .............................. 6
BAB II
KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti 1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar a. Pengertian Belajar ......................................................... 8 b. Ciri-Ciri Belajar ............................................................. 8 c. Tujuan Belajar................................................................ 10 d. Pengertian Hasil Belajar ................................................ 11 e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ......... 12 2. Pembelajaran Active Learning Metode Card Sort a. Pengertian Pembelajaran ............................................. 16 b. Prinsip-Prinsip Pembelajaran ...................................... 17 c. Pembelajaran Active Learning .................................... 18 d. Pengertian Metode Card Sort ...................................... 20
vi
e. Langkah-Langkah Penggunaan Metode Card Sort ..... 21 B. Hasil Penelitian yang Relevan……………………………..22 C. Hipotesis Tindakan ……………………………………….24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................ 25 B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ......... 25 C. Subjek Penelitian ................................................................ 29 D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ......................... 30 E. Tahapan Intervensi Tindakan ............................................. 30 F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ...................... 34 G. Data dan Sumber Data ........................................................ 34 H. Instrumen Pengumpulan Data ............................................ 35 I. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 37 J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ................................. 37 K. Analisis Data dan Interpretasi Data .................................... 38 L. Pengembangan Perencanaan Tindakan .............................. 39
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PENGEMBAHASAN A. Deskripsi Data .................................................................... 40 B. Analisis Data ..................................................................... 43 C. Pembahasan ....................................................................... 60
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................ 63 B. Implikasi ............................................................................. 63 C. Saran-Saran ........................................................................ 64
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 66 LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 69
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Tabel Desain Intervensi Tindakan Siklus I…………………..........31
Tabel 3.2
Tabel Desain Intervensi Tindakan Siklus II………………………33
Tabel 4.1
Sarana dan Prasarana……………………………………...…….....41
Tabel 4.2
Tabel Nilai N-Gain Siklus I…………………………………….....51
Tabel 4.3
Nilai N Gain Siklus II………………………………………..……58
Tabel 4.4
Tabel Perbedaan Signifikan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II… 60
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Pedoman Wawancara Guru Pra Penelitian .......................... 69
Lampiran 2
Wawancara Pra Penelitian dengan Siswa ............................ 71
Lampiran 3
RPP Siklus I ......................................................................... 72
Lampiran 4
RPP Siklus II ....................................................................... 77
Lampiran 5
Instrumen Soal Siklus I........................................................ 82
Lampiran 6
Instrumen Soal Siklus II ...................................................... 90
Lampiran 7
Lembar Observasi Sekolah .................................................. 97
Lampiran 8
Lembar Observasi Guru Siklus I ......................................... 98
Lampiran 9
Lembar Observasi Guru Siklus II ........................................ 99
Lampiran 10
Lembar Observasi Siswa Siklus I ...................................... 100
Lampiran 11
Lembar Observasi Siswa Siklus II..................................... 101
Lampiran 12
Catatan Lapangan Siklus I ................................................. 103
Lampiran 13
Catatan Lapangan Siklus II................................................ 104
Lampiran 14
Lembar Pengamatan Aktivitas Peneliti dalam Proses Pembelajaran Siklus I ........................................................ 105
Lampiran 15 Lembar Pengamatan Aktivitas Peneliti dalam Proses Pembelajaran Siklus II........................................................ 107 Lampiran 16 Soal Tes Hasil Belajar Siklus I ........................................... 110 Lampiran 17 Soal Tes Hasil Belajar Siklus II.......................................... 114 Lampiran 18 Kunci Jawaban Siklus I ...................................................... 119 Lampiran 19 Kunci Jawaban Siklus II ..................................................... 120 Lampiran 20 Materi Bahan Ajar .............................................................. 121 Lampiran 21 Wawancara Setelah Tindakan ............................................ 130 Lampiran 22 Foto Dokumentasi .............................................................. 132
ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai bangsa dan negara akan terus menjalani sejarahnya. Ibarat
sebuah
organisasi
Indonesia
lahir,
tumbuh,
berkembang
dan
mempertahankan kehidupannya untuk mencapai apa yang dicita-citakan diawal kelahiranya. Cita-cita luhur tersebut tercantum secara jelas dalam pembukaan UUD 1945 alinea empat, yakni melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Sungguh sangat luhur dan humanis citacita luhur bangsa dan negara Indonesia tersebut. Sebagai bangsa dan negara Indonesia kita harus bangga terhadap para pendahulu yang telah mewariskan fondasi yang kuat dan mulia tentang arah dan tujuan kita berbangsa dan bernegara. Sepatutnya kita harus berkontribusi sesuai dengan peran kita untuk mewujudkan cita-cita luhur bangsa dan negara Indonesia. Salah satu cara dan strategi untuk mempercepat terwujudnya citacita negara adalah dengan mempersiapkan generasi masa depan yang tangguh, cerdas, mandiri dan berpegang pada nilai-nilai spiritual. Mereka harus dipersiapkan sedemikian rupa dalam suatu lingkungan yang kondusif. Salah satu lingkungan yang sangat ideal adalah institusi pendidikan dari prasekolah, tingkat dasar, tingkat menengah dan jenjang perguruan tinggi sebagai kawah candra dimuka penggemlengan generasi muda.1 Salah satu prinsip pendidikan adalah diselenggarakan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Dalam proses tersebut diperlukan guru yang memberikan keteladan, membangun kemauan, dan mengembangkan potensi dan kreatifitas peserta didik. Implikasi dari prinsip ini adalah pergeseran paradigma proses 1
Kunandar, Penilaian Autetik : Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013, (Depok: PT RajaGrafindo Persada, 2013), h. 15-16
1
2
pendidikan, yaitu dari paradigma pengajaran ke paradigma pembelajaran. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien. Mengingat kebinekaan budaya, keragaman latar belakang dan karakteristik peserta didik, serta tuntutan untuk menghasilkan lulusan yang bermutu, proses pembelajaran untuk setiap mata pelajaran harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. 2 Pendidikan Agama Islam dan budi pekerti yang diterapkan di sekolah sering kali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti seringkali hanya menjelaskan secara teoritis tanpa
mempraktikkan dan melibatkan siswa. Metode pengajarannya juga kurang menarik perhatian siswa. Apa yang terjadi di kelas, guru biasanya memulai dengan cerita atau bahkan menerangkan materi dengan berceramah, sehingga tidak mengherankan di pihak guru sering timbul bahwa mengajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti itu mudah. Akibatnya nilai-nilai yang terkandung
dalam Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti tidak dapat dipahami dan diamalkan oleh siswa. Banyak pembelajaran di Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) disampaikan hanya melalui ceramah akan sulit diterima oleh siswa dan akan menimbulkan kejenuhan dan siswa cenderung bersifat pasif. Dalam hal ini diperlukan seorang guru untuk mempertimbangkan teknik lain yang efektif dan tepat. Pengalaman yang diperoleh oleh siswa dari hasil pemberitahuan orang lain seperti hasil dari penuturan guru hanya akan diingat oleh siswa tidak secara maksimal. Oleh karena itu, seiring dengan perkembangan kurikulum saat ini, proses pembelajaran tidak cukup hanya menyampaikan informasi akan tetapi 2
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung :PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 37
3
mendorong siswa untuk melakukan suatu proses melalui berbagai aktivitas yang dapat mendukung terhadap pencapaian kompetensi. Dalam praktiknya kebanyakan guru hanya menggunakan metode pembelajaran konvensional yakni ceramah, diskusi dan tanya jawab. Sedangkan kebutuhan siswa di zaman era global sekarang ini membutuhkan berbagai sumber belajar, dalam arti sumber belajar bukan hanya terpusat pada guru namun memanfaatkan fasilitas yang ada dan menggunakan media pembelajaran variatif untuk mempermudah proses pembelajaran guna mencapai hasil belajar yang baik. Penyebab hasil belajar siswa rendah ialah disebabkan oleh berbagai faktor yakni diantaranya
yaitu kurangnya keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran membuat suasana belajar menjadi monoton dan membuat siswa merasa bosan, akibatnya siswa menjadi kurang berminat terhadap pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang pada akhirnya hal ini juga
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Penggunaan media pembelajaran yang mempunyai peranan yang cukup penting dalam proses pembelajaran sangat terbatas seperti tidak adanya LCD, proyektor, serta fasilitas pendukung lainnya yang kurang memadai menjadi salah satu penghambat proses pembelajaran secara efektif sehingga hasil belajar peserta didik menjadi tidak optimal. Di samping itu, metode pembelajaran yang guru terapkan tentunya akan berpengaruh pula terhadap hasil belajar siswa, jika seorang guru tidak mempersiapkan dan merencakan pembelajaran di kelas, maka proses pembelajaranpun akan kurang baik karena persiapan yang kurang matang, metode yang dipakai tidak sesuai dengan materi pelajaran yang dibahas dan kurangnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, maka dapat dipastikan hal tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Lebih dari 2400 tahun silam, Konfusius filosof Cina Confusius menyatakan “ yang saya dengar, saya lupa. Yang saya lihat, saya ingat. Yang saya kerjakan, saya pahami”. Mel Silberman telah memodifikasi dan memperluas pernyataan Konfusius tersebut menjadi apa yang disebut Paham
4
Belajar Aktif. Silberman menyatakan “ Yang saya dengar, saya lupa. Yang saya dengar dan lihat, saya sedikit ingat. Yang saya dengar, lihat, dan pertanyakan atau diskusikan dengan orang lain, saya mulai pahami. Dari yang saya dengar, lihat, bahas dan terapkan, saya dapatkan pengetahuan dan keterampilan. Yang saya ajarkan kepada orang lain, saya kuasai”3 Seyogyanya guru dapat mengembangkan proses pembelajaran dengan tujuan agar pembelajaran tidak berpusat pada guru (teacher center) tetapi berpusat pada peserta didik (student center) agar proses pembelajaran dapat dinikmati oleh peserta didik dan menghasilkan mutu pendidikan yang baik. Oleh karena itu diperlukan pembelajaran aktif (active learning) dengan metode yang bervariasi guna dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam rangka mewujudkan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang diharapkan, maka dipandang perlu menerapkan pembelajaran
Active
Learning.
Pembelajaran
active
learning
dimaksudkan
untuk
mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh siswa, sehingga semua siswa dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Disamping itu pembelajaran active learning juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa/anak didik agar tertuju kepada proses pembelajaran. Salah satu metode yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran salah satunya ialah menggunakan metode Card Sort. Metode card sort adalah sebuah metode pembelajaran yang menuntut siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran karena metode ini berhubungan dengan gerak fisik dan kekuatan otak untuk berfikir. Card Sort artinya “sortir kartu” yang dimaksud sortir kartu adalah mencocokan atau menyamakan antar kartu yang sudah ditentukan dan siswa mencari pasangnnya masing-masing. Dengan menggunakan pembelajaran active learning metode card sort, diharapkan dapat meningkatkan motivasi, perhatian, minat, keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya pun dapat meningkat.
3
Mel Silberman, Active Learning (Bandung :Nuansa, 2012) h. 23
5
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka peneliti menganggap perlu untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Penerapan Pembelajaran Active Learning Metode Card Sort dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Pada Pembahasan Asmaul Husna di Kelas X Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan”
B. Identifikasi Masalah Dari masalah yang telah dijelaskan di atas maka dapat diidentifikasi masalahnya, yaitu : 1. Guru masih menggunakan metode konvensional sehingga siswa kurang terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran 2. Metode yang lebih sering digunakan ialah metode ceramah dan diskusi sehingga siswa kurang berminat pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
3. Kurangnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan 4. Hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang diperoleh siswa masih banyak yang dibawah Ketuntasan Kriteria Minimal (KKM) yang telah ditentukan.
C. Pembatasan Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis penelitian ini membatasi masalah “Penerapan Pembelajaran Active Learning Metode Card Sort dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Pada Pembahasan Asmaul Husna di Kelas X Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan”
6
D. Perumusan Masalah Penelitian Apakah
pembelajaran
active
learning
metode
card
sort
dapat
meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada pembahasan asmaul husna di kelas X Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan ?
E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian 1. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui apakah penerapan pembelajaran active learning metode card sort dalam meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada pembahasan Asmaul Husna di Kelas X Multimedia 1
SMK Paramarta Tangerang Selatan” 2. Kegunaan Penelitian Secara umum, kegunaan penelitian tindakan kelas ini dibagi menjadi dua, yaitu : a. Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi terhadap metode yang tepat untuk digunakan dalam proses pembelajaran, khususnya dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti b. Kegunaan Praktis 1) Bagi siswa, dapat dijadikan bahan pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 2) Bagi pendidik, guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti khususnya dan guru lainnya dapat menjadi bahan acuan dalam menyusunan rencana dan melaksanakan evaluasi pembelajaran dengan tahapan-tahapan PTK, guru mampu memperbaiki proses pembelajarannya melalui kajian yang mendalam terhadap apa yang terjadi di kelas (aktual maupun faktual).
7
3) Bagi sekolah, sebagai informasi baru dan pedoman dalam kegiatan belajar mengajar agar proses belajar sesuai dengan yang diharapkan 4) Bagi peneliti, menambah pengetahuan tentang pembelajaran active learning yang efektif
BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN
A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti 1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar a. Pengertian Belajar Belajar pada hakikatnya mengandung makna terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang berkat pengalaman dan latihan.1 Menurut Gagne yang dikutip oleh Dimyati bahwa “belajar merupakan kegiatan kompleks. Hasil belajar merupakan kapabilitas, setelah belajar memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai”2 Menurut teori Cronbach dikutip oleh Syaiful Bahri Djamarah menyatakan bahwa “ learning is shown by a change in behaviour as a result of experience, artinya belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman”.3 Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa belajar bukan hanya memperoleh sebuah hasil dari apa yang dipelajari namun terjadinya perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik dengan kematangan yang ada pada dirinya sehingga dapat meningkatkan kemampuannya untuk menjadi manusia yang berkualitas.
b. Ciri-Ciri Belajar Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses 1
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta : Rineka Cipta, 2006) H. 10 2 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta : Rineka Cipta, 2006), cet. ke-3, h.10 3 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2008), Cet. ke-2., h. 13
8
9
belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar, lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadaan alam, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia, atau hal-hal yang dijadikan bahan belajar. Tindakan belajar tentang suatu hal tersebut tampak sebagai perilaku belajar yang tampak dari luar.4 Jika hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan kedalam ciri-ciri belajar, yaitu : 1) Perubahan yang terjadi secara sadar Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. Mislanya ia menyadari bahwa
pengetahuannya
bertambah,
kecakapannya
bertambah,
kebiasannya bertambah. Jadi, perubahan tingkah laku individu yang terjadi karena mabuk atau dalam keadaan tidak sadar. Tidak termasuk kategori perubahan dalam pengertian belajar. Karena individu yang bersangkutan tidak menyadari akan perubahan itu. 2) Perubahan dalam belajar bersifat fungsional Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya. 3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif Dalam
perbuatan
belajar,
perubahan-perubahan
itu
selalu
bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian, makin banyak usaha belajar itu dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa prubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan karena usaha individu sendiri. Misalnya, perubahan tingkah laku karena proses kematangan yang terjadi dengan
4
Dimyati, op. cit., h. 7
10
sendirinya karena dorongan dari dalam, tidak termasuk perubahan dalam pengertian belajar. 4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara Perubahan yang bersifat sementara (temporer)yang terjadi hanya untuk beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air mata, menangis dan sebagainya tidak dapat digolongnya sebagai perubahhan dalam pengertian belajar. Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. 5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. 6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya. 5 Jadi setelah siswa mengikuti proses kegiatan pembelajaran, diharapkan adanya perubahan yang terjadi pada siswa. Dimana perubahan yang terjadi itu berlangsung secara terus menerus dan relatif menetap. Oleh karena itu, seorang guru harus dapat memberikan arahan kepada siswa agar perubahan yang terjadi tidak bersifat sementara. c. Tujuan Belajar Secara umum tujuan belajar belajar yang diusahakan untuk dicapai meliputi tiga hal, yakni untuk mendapatkan pengetahuan, penanaman
5
15-16
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2008), Cet. ke-2., h.
11
konsep
dan
keterampilan,
serta
pembentukan
sikap.
Ketiganya
dimaksudkan untuk mencapai hasil yang diharapkan. Relevan dengan hal ini, hasil belajar meliputi : a. Hal ihwal keilmuan dan pengetahuan, konsep atau fakta (kognitif) b. Hal ihwal personal, kepribadian atau sikap (afektif) c. Hal ihwal kelakuan, keterampilan atau penampilan (psikomotorik) Ketiga hasil belajar di atas dalam pengajaran merupakan tiga hal yang secara programatik terpisah, namun dalam kenyataannya pada diri siswa akan merupakan satu kesatuan yang utuh dan bulat. Dengan demikian dalam sebuah rencana pembelajaran, dengan tujuan, yakni yang dapat membantu pencapaian hal ihwal berkenaan ranah kognitif, afektif, atau psikomotorik.6 d. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi dalam diri seseorang akibat dari proses belajar yang dilakukannya berupa tercapainya tujuantujuan belajar yang diinginkan. Belajar merupakan proses internal yang kompleks, yang terlibat dalam proses internal tersebut adalah seluruh mental yang meliputi tiga ranah, yakni ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. 7 Menurut Ahmad Susanto secara sederhana, yang dimaksud hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan interaksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan interaksional.8
6
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, ( Jakarta : Gaung Persada Press, 2010), cet. Ke-3.,
h. 188-189 7 8
Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta : Rineka Cipta, 2006) h. 18
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta : Kencana, 2013), Cet. ke-1, h. 5
12
e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 1. Faktor Internal Faktor internal merupakan merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang memengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi meliputi: kecerdasan, minat, dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan perhatian.9 Faktor internal meliputi: a) Faktor Fisiologis Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya, semuanya akan membantu dalam proses dan hasil belajar. Siswa yang kekurangan gizi musalnya, ternyata kemampuan belajaranya berada dibawah siswa-siswa yang tidak kekurangan gizi, sebab mereka yang kekurangan gizi pada umumnya cenderung cepat lelah dan capek, cepat mengantuk dan akhirnya tidak mudah dalam menerima pelajaran. Demikian juga kondisi saraf mengontrol kesadaran dapat berpengaruh pada proses dan hasil belajar. Misalnya, seseorang yang minum minuman keras akan kesulitan untuk melakukan proses belajar, karena saraf pengontrol kesadarannya terganggu. Bahkan, perubahan tingkah laku akibat pengaruh minuman keras tersebut, tidak bisa dikatakan perubahan tingkah laku hasil belajar.10 b) Faktor Psikologis Faktor kedua darifaktor internal adalah faktor psikologis. Setiap manusia atau anak didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, terutama dalam hal kadar bukan dalam hal jenis, tentunya perbedaan-perbedaan ini akan berpengaruh pada proses dan hasil belajarnya masing-masing. Beberapa faktor psikologis yang
9
Ibid., h. 12 Munadi, op. cit., h. 24-26
10
13
dapat diuraikan diantaranya meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, kognitif, dan daya nalar.11 Pertama, intelegensi. CP Chaplin yang di kuti oleh Yudhi Munandi mengartikan intelegensia sebagai (1) kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif, (2) kemampuan menggunakan konsep abstrak secara efektif, (3) kemampuan memahami pertalian-pertalian dan belajar dengan cepat sekali. Ketiga hal tersebut merupakan satu kesatuan, tidak terpisahkan satu dengan yang lainnya. Pemisahan tersebut hanya menekankan aspek-aspek yang berbeda dari sisi prosesnya. Proses bellajar merupakan proses yang kompleks, maka aspek intelegensi hanya sebuah potensi, artinya seseorang yang memiliki intelegensi tinggi mempunyai peluang besar untuk memperoleh hasil belajar yang ang lebih baik. Kedua, perhatian. Menurut Slamet yang dikutip oleh Yudhi Munandi bahwa perhatian adalah keaktifn jiwa yang dipertinggi, jiwa semata-mata tertuju kepada suatu objek ataupun sekumpulan objek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus dihadapkan pada obyek-obyek yang dapat menarik perhatian siswa, bila tidak, maka perhatian siswa tidak akan terarah atau focus pada obyek yang sedang dipelajarinya. Ketiga, minat dan bakat. Minat diartikan oleh Hilgard sebagai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.
Bakat
adalah kemampuan untuk
belajar.
Kemampuan ini baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata setelah melalui belajar dan berlatih. Seseorang biasanya memiliki kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan bakatnya. Oleh karena itu, beruntung sekali bagi seseorang yang menyadari bahwa dirinya mempunyai bakat dibidang tertentu, karena ia akan terus mengembangkannya melalui latihan dan 11
Ibid., h. 26-27
14
belajar. Para guru hendaknya berusaha untuk dapat mengetahui minat dan bakat para siswanya yang kemudian mampu juga untuk menumbuhkembangkannya. Keempat, motif dan motivasi. Kita sering menggunakan kata motif untuk menunjukkan kata motif untuk menunjukkan tindakan atau aktivitas seseorang. Menurut Aminuddin Rasyad yang dikutif oleh Yudhi Munandi bahwa dalam setiap diri manusia pada umumnya mempunyai dua macam motif atau dorongan, yaitu motif yang sudah ada di dalam diri yang sewaktu-waktu akan muncul tanpa ada pengaruh dari luar, disebut instrinsic motive. Bila motif dalam diri ini baik dan berfungsi pada setiap diri dalam bentuk aktif dan kreatif. Bila motif intrinsiknya kurang berfungsi maka tingkah laku belajarnya tidak menampakkan keaktifan dan kreatif yang berarti. Motif lainnya adalah motif yang dating dari luar diri, yakni karena ada pengaruh situasi lingkungannya, motif ini disebut extrinsic motive. Kelima, kognitif dan daya nalar. pembahasan mengenai hal ini meliputi tiga hal, yakni persepsi, mengingat dan berpikir. Persepsi adalah penginderaan terhadap suatu kesan yang timbul dalam lingkungannya. Penginderaan itu dipengaruhi oleh pengalaman, kebiasaan, dan kebutuhan. Kemampuan mempersepsi antara siswa yang satu dengan siswa yang lain tidak sama meskipun mereka samasama dari sekolah yang sama, bahkan kelas yang sama. Ini ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman pelajar itu sendiri. Karena pengetahuan dan pengalaman akan memperkaya benaknya dengan pembendaharaan untuk memperkuat daya persepsisnya. Semakin sering ia melibatkan diri dalam berbagai aktivitas, akan semakin kuat daya persepsinya. 12 Mengingat adalah suatu aktivitas kognitif, dimana orang menyadari bahwa pengetahuannya berasal dari masa yang lampau atau berdasarkan kesan-kesan yang diperoleh melalui pengalamnnya di 12
Ibid. h. 27-30
15
masa lampau. Menurut Jalaludin Rakhmat yang dikutip oleh Yudhi Munandi
berpikir dibagi dua macam, yakni berpikir autistic dan
berpikir realistic. Yang pertama mungkin lebih tepat disebut melalun; fantasi, menghayal, wishful thinking, adalah contoh-contohnya. Berpikir realistic, disebut juga nalar (reasoning), ialah berpikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata. Dalam kebanyakan usaha pemanfaatan media pembelajaran yang dilakukan guru adalah berusaha untuk membawa para siswanya kepada pemahaman yang realistis. Dengan demikian, pemanfaatan media dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan daya nalar siswa.13
2. Faktor Eksternal a) Faktor Lingkungan Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil belajar. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau alam dan dapat pula berupa lingkungan sosial. Lingkungan sosial baik yang berwujud hal-hal lainnya, juga dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar. Seringkali guru dan para siswa yang sedang belajar di dalam kelas merasa terganggu oleh obrolan orang-orang yang berada di luar persis di depan kelas tersebut, apalagi obrolan itu diiringi dengan gelak tawa yang keras dan teriakan. Hiruk pikuk lingkungan sosial seperti suara mesin pabrik, lalu lintas, gemuruhnya pasar, dan lain-lain juga akan berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Karena itu sekolah hendaknya didirikan dalam lingkungan yang kondusif untuk belajar. b) Faktor Instrumental Faktor-faktor instrumental adalah factor yang keberadaan dan penggunaannya
dirancang
sesuai
dengan
diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan
13
Ibid., 30-31
hasil
belajar
yang
dapat berfungsi sebagai
16
sarana
untuk
tercapainya
tujuan-tujuan
belajar
yang
telah
direncanakan. Faktor- faktor instrumental ini dapat berupa kurikulum, sarana dan fasilitas, dan guru. Berbicara kurikulum berarti berbicara mengenai komponen-komponenya, yakni tujuan, bahan, atau program, proses belajar mengajar, dan evaluasi. Kiranya jelas faktor-faktor ini besar pengaruhnya pada proses dan hasil belajar.14
B. Pembelajaran Active Learning Metode Card Sort 1. Pengertian Pembelajaran Istilah pembelajaran merupakan terjemahan dari kata instruction. Menurut M. Sobry Sutikno bahwa pembelajaran adalah segala upaya yang dilakukan oleh pendidik. Secara implisit di dalam pembelajaran, ada kegiatan memilih, menetapkan dan mengembangkan metode atau model untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Pembelajaran lebih menekankan pada cara-cara untuk mencapai tujuan dan berkaitan dengan bagaimana cara mengorganisasikan isi pembelajaran, menyampaikan isi pembelajaran, dan mengelola pembelajaran15. Menurut Wina Sanjaya Pembelajaran adalah “suatu proses yang dinamis, berkembang secara terus menerus sesuai dengan pengalaman siswa. Semakin banyak pengalaman yang dilakukan siswa, maka akan semakin kaya, luas dan sempurna pengetahuan mereka”16. Dalam UndangUndang Sistem Pendidikan Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Bab I Pasal I menyebutkan bahwa “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta
14 15
Ibid., h. 31-33 M. Sobri Sutikno, Metode dan Model-model Pembelajaran : Menjadikan Proses
Pembelajaran lebih Variatif, aktif, inovatif, efektif dan menyenangkan, (Lombok : Holistica, 2014), h.12 16
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran : Teori dan Praktik Pengembangan
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), (Jakarta : Prenada Media Group, 2008), cet. III, h. 363
17
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”17
2. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Prinsip
dikatakan
juga
landasan.
Untuk
mewujudkan
proses
pembelajaran yang efektif, maka pelaksanaan proses pembelajaran harus memenuhi prinsip-prinsip, berikut : a. Pembelajaran
berfokus
pada
peserta
didik,
artinya
orientasi
pembelajaran terfokus kepada peserta didik. Peserta didik menjadi subyek pembelajaran, dan kecepatan belajar peserta didik yang sama perlu diperhatikan. b. Menyenangkan. Peserta didik merasa aman, nyaman, betah, dan asyik mengikuti pembelajaran. c. Interaktif. Adanya hubungan timbale balik antara guru dengan peserta didik dan antar peserta didik. d. Prinsip motivasi, yaitu dalam belajar diperlukan motivasi-motivasi yang dapat mendorong peserta didik untuk belajar. e. Mengembangkan kreativitas dan kemandirian peserta didik. Proses pembelajaran harus dapat memberikan ruang yang cukup bagi perkembangan kreativitas dan kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik dan psikologis peserta didik f. Pembelajaran
terpadu,
maksudnya
pengelolaan
pembelajaran
dilakukan secara secara integratif. Semua tujuan pembelajaran berupa kemampuan dasar yang ingin dicapai bermuara pada satu tujuan akhir, yaitu mencapai kemampuan dasar lulusan. g. Memberikan penguatan dan umpan balik. Dalam situasi tertentu, guru memberikan pujian atau memperbaiki respon peserta didik. 18 17
Undang-Undang SISDIKNAS (UU RI No. 20 Tahun 2003), (Jakarta : Sinar Grafika, 2009) Cet, II, h. 5 18 M. Sobri Sutikno, Metode dan Model-model Pembelajaran : Menjadikan Proses Pembelajaran lebih Variatif, aktif, inovatif, efektif dan menyenangkan, (Lombok : Holistica, 2014), h.15-16
18
h. Prinsip perbedaan individual, yaitu setiap peserta didik memiliki perbedaan-perbedaan dalam berbagai hal, seperti watak, intelegensi, latar belakang keluarga, ekonomi, sosial, dan lain-lain. i. Prinsip pemecahan masalah yaitu dalam belajar peserta didik perlu dihadapkan pada situasi-situasi bermasalahh dan guru membimbing peserta didik untuk memecahkannya j. Memanfaatkan aneka sumber belajar, guru menggunakan berbagai sumber belajar yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan k. Memberi keteladanan. Guru memberikan keteladanan dalam bersikap, bertindak, dan bertuturkata baik di dalam maupun di luar kelas. l. Mmengembangkan kecakapan hidup m. Prinsip belajar sambil mengalami, yaitu dalam mempelajari sesuatu, apalagi yang berhubungan dengan keterampilan haruslah melalui pengalaman langsung. n. Menumbuhkan budaya akademis, nilai-nilai kehidupan, dan pluralism. o. Mengembangkan kerjasama dan kompetisi untuk mencapai prestasi p. Belajar tuntas (mastery learning), maksudnya pembelajaran mengacu pada ketuntasan belajar kemampuan dasar melalui pemecahan masalah. Setiap individu dan kelompok harus menuntaskan satu kemampuan dasar, baru belajar kemampuan dasar berikutnya.19
3. Pembelajaran Active Learning Pembelajaran
aktif
(active
learning)
dimaksudkan
untuk
mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh peserta didik, sehingga semua peserta didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Di samping itu, pembelajaran aktif (active learning) juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa atau peserta didik agar tetap tertuju pada proses
19
Sutikno, Ibid. 16-18
19
pembelajaran.20 Pembelajaran aktif (active learning) dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki.21 Lukmanul Hakim dalam bukunya perencanaan pembelajaran imendefinisikan pembelajaran aktif yaitu kegiatan mengajar yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dengan mata pelajaran yang dipelajarinya. Siswa lebih aktif mempelajari materi pembelajaran yang menyiapkan siswa untuk hidup, informasi yang diterima lebih lama diingat dan disimpan, dan lebih menikmati suasana kelas yang nyaman. Siswa mengemukakan pendapat, Tanya jawab, mengembangkan pengetahuannya, memecahkan masalah, diskusi, dan menarik kesimpulan. Peran guru tidak dominan menguasai proses pembelajaran melainkan memberikan kemudahan (fasilitator).22 Jadi pembelajaran aktif itu dirancang agar siswa aktif dalam proses belajar mengajar dan dengan pembelajaran aktif (active learning) ini siswa bisa menggunakan semua potensi yang dimilikinya sehingga mereka dapat mencapai hasil belajar yang diinginkan. Silberman dalam bukunya yang berjudul Active Learning yang dikutip oleh Rusman mengemukakan bahwa banyak cara yang bisa membuat siswa belajar secara aktif yang disebutnya dengan perlengkapan belajar aktif. Perlengkapan belajar aktif yang dimaksud yaitu : tata letak ruangan kelas, metode mengaktifkan siswa, kemitraan belajar, melakukan analisis terhadap kebutuhan siswa, membangkitkan minat siswa, pemahaman dan melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran, membentuk kelompok belajar, pemilihan tugas dan strategi yang tepat, memfasilitasi dalam diskusi, kegiatan eksperimen, bermain peran, penghematan waktu, dan pengendalian aktivitas siswayang berlebihan.23
20
Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor :Ghalia Indonesia, 2014), h. 106 21 Umi Mahmudah Dan Abdul Wahab Rosyidi, Active Learning Dalam Pembelajaran Bahasa Arab, (Malang: UIN-Malang Press), Cet. I, h. 63 22 Lukamanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung : CV Wacana Prima, 2009), h. 54 23 Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru,(Jakarta : PT Raja Grafindo, 2013), h. 399
20
4. Pengertian Metode Card Sort Metode secara harfiah berarti cara. Dalam pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu.24 Metode atau cara merupakan sayarat untuk efesiensinya usaha atau pekerjaan demi tercapainaya tujuan.25 Metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi26 Metode
pembelajaran
adalah
cara-cara
menyajikan
materi
pelajaran yang dilakukan oleh peserta pendidik agar terjadi proses belajar pada diri peserta didik dalam upaya untuk mencapai tujuan. 27Metodologi mengajar adalah suatu teknik penyampaian bahan pelajaran kepada murid. Ia dimaksudkan agar murid dapat menangkap pelajaran dengan mudah, efektif dan dapat dicerna oleh anak dengan baik.28 Metode mengajar dapat diartikan sebagai cara yang dipergunakan oleh guru dalam membelajarkan peserta didik saat berlangsungnya proses pembelajaran. Dalam melakukan suatu kegiatan atau melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep sistematis. Dalam dunia psikologi, metode berarti prosedur sistematis (tata cara yang berurutan) yang biasa digunakan untuk menyelediki
fenomena
kejiwaan
seperti
metode
klinik,
metode
eksperimen dan sebagainya Mensortir kartu (Card Sort) ini digunakan oleh pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk menemukan konsep atau fakta melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran. Tujuan dari model mensortir kartu (Card Sort) ini adalah untuk mengungkapkan daya ingat terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari siswa.29 24
M. Sobri Sutikno, Metode dan Model-model Pembelajaran : Menjadikan Proses Pembelajaran lebih Variatif, aktif, inovatif, efektif dan menyenangkan, (Lombok : Holistica, 2014), h. 33 25 Mohammad Noor Syam, filsafat kependidikan dan dasar filsafat kependidikan pancasila, (Jakarta : PT Usaha Nasional), h. 24 26 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran : Berorientasi Standar dan Proses Pendidikan, (Jakarta :Kencana, 2008), cet. V, h.127 27 Sutikno, op. cit., h. 34 28 Zakiah Darajat, dkk. Metodologi pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), h. 61 29 Sutikno, op, cit., h. 130
21
5. Langkah-Langkah Penggunaan Metode Card Sort a. Beri tiap siswa kartu indeks yang berisi informasi atau contoh yang cocok dengan satu atau beberapa kategori b. Perintahkan siswa untuk berkeliling ruangan dan mencari siswa lain yang
kartunya
mengumumkan
cocok
dengan
kategorinya
kategori
sebelumnya
yang atau
sama,
(dapat
biarkan
siswa
menemukan sendiri). c. Perintahkan para siswa yang kartunya memiliki kategori sama untuk menawarkan diri kepada siswa lain. d. Ketika tiap kategori ditawarkan, kemukakan poin-poin pengajaran yang menurut anda penting.30 Menurut Umi Mahmudah dan Abdul Wahab Rosyidi prosedur metode car sort ialah: a. Masing-masing siswa diberikan kartu indeks yang berisi materi pelajaran b. Guru menunjuk salah satu siswa yang memegang kartu, siswa yang lain diminta berpasangan dengan siswa tersebut bila merasa kartu yang dipegangnnya memiliki kesamaan defisi atau kategori. c. Agar situasinya tambah seru dapat diberikan hukuman bagi siswa yang melakukan kesalahan. Jenis hukuman dibuat atas kesepakatan bersama d. Guru dapat membuat catatan penting di papan tulis pada saat prosesi terjadi.31
30
Melvin L. Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung :
Nuansa, 2012), h. 169-170 31
Umi Mahmudah Dan Abdul Wahab Rosyidi, Active Learning Dalam Pembelajaran Bahasa Arab, (Malang: UIN-Malang Press), Cet. I, h. 130-131
22
ii. Hasil Penelitian yang Relevan Sebagai bahan penguat penelitian tentang “Penerapan Strategi Active Learning Teknik Card Sort Dalam Meningkatkan Hasil Belajar PAI Siswa”, penulis mengutip beberapa hasil penelitian yang relevan, diantaranya : 1. Hasil penelitian Abdul Rahman dengan judul : upaya meningkatkan hasil belajar Matematika dengan menggunakan metode active learning teknik card sort pada siswa kelas IV MI AL-Ukhuwwah Slipi Jakarta Barat. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2013. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa : 1) penggunaan metode active learning teknik card sort dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV MI Al-Ukhuwwah Slipi Jakarta Barat. 2) hasil belajar matematika kelas IV MI Al- Ukhuwwah Slipi Jakarta Barat setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode Active learning teknik card sort dari hasil belajar awal sebesar 45,45% ke sikluus I sebesar 72,73%, terjadi peningkatan sebesar 27,28% dan dari siklus I sebesar 72,73% ke siklus II sebesar 88,64% terjadi peningkatan sebesar 15,91% dengan tingkat ketuntasan (pencapaian KKM) pada siklus I mencapai 72,73% (32) orang siswa, dan pada siklus II meningkat sebesar 15,91 menjadi 88,64% (39)orang siswa. 3) penggunaan metode active learning teknik card sort dalam pembelajaran matematika terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar dan respon positif siswa terhadap pembelajaran matematika. 2.
Hasil penelitian Dailimi dengan judul : Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui strategi active learning pada materi pokok cahaya. Program studi PGMI One Mode System, jurusan kependidikan Islam, fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan, UIN Syarif Hidatullah Jakarta, tahun 2012. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa upaya meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan strategi active learning, pada konsep cahaya di kelas V Madrasah Ibtidaiyah (MI), didapati data bahwa pada siklus II lebih tinggi hasilnya dengan rata-
23
rata mencapai 77,86 dengan ketuntasan belajar 85,71%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penerapan strategi active learning ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi cahaya di kelas V MI Darul Muttaqin Pasar Minggu Jakarta Selatan. 3. Hasil penelitian Neli Rakhmawati dengan judul upaya meningkatkan hasil belajar IPS siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Everyone is a teacher here pada materi Interaksi sebagai proses sosial kelas VII-4 (penelitian tindakan kelas di MTs Soebono Mantofani). Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2012. Menyimpulkan bahwa hasil penelitian yang dilakukan di MTs Soebono Mantofani adalah hasil belajar pada pelajaran IPS dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe everyone is teacher here mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I, nilai rata-rata pre-test 41 dengan ketuntasan 00,00% sedangkan pada saat post-tes nilai rata-ratanya meningkat menjadi 70,84 dengan ketuntasan 53,34%. Nilai tertinggi pada pre-test yaitu 65 dan nilai terendah 25. Sedangkan pada saat posttest mengalami peningkatan dengan nilai tertinggi 85 dan terendah 55. Sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan siklus I. pada siklus II nilai rata-rata pre-test yaitu 46,34 dengan ketuntasan 10% sedangkan pada saat post-test mengalami peningkatan yang sangat signifikan yaitu dengan nilai rata-rata 79,67 dengan ketuntasan 100%. Nilai tertinggi pada pre-test yaitu 70 dan nilai terendah 25. Sedangkan pada saat post-test mengalami peningkatan dengan nilai tertinggi yaitu 95 dan nilai terendah 70.
24
C. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan di atas, maka hipotesis penelitian dalam penelitian ini adalah pembelajaran active learning metode card sort dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X Multimedia 1 di SMK Paramarta Tangerang Selatan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Paramarta Tangerang Selatan. Penelitian ini berlangsung bulan Agustus- Oktober 2014. Penelitian tindakan ini dilakukan terhadap seluruh siswa kelas X Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan, sebanyak 21 siswa pada tahun ajaran 2014/2015. Kegiatan belajar mengajar dilakukan pada pukul 12:30 sampai dengan pukul 17:30 WIB.
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Dengan menggunakan PTK diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme pendidik dalam menangani proses pembelajaran sehingga kualitas proses pembelajaran semakin meningkat. Penelitian Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action Research) memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar.1 Penelitian ini diawali dengan melakukan penelitian pendahuluan
(pra
penelitian) dan akan dilanjutkan dengan pelaksanaan penelitian dengan beberapa siklus. Dalam hal ini yang dimaksud dengan siklus adalah suatu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah semula, dimana tiap-tiap siklus
dalam penelitian tindakan kelas ada empat tahapan yang harus
1
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi
Guru, (Jakarta:PT Rajawali Pers, 2010), h. 41
25
26
dilakukan, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. 2
2.
Pengertian Penelitian Tindakan Kelas Menurut E Mulyasa Penelitian tindakan adalah sebuah bentuk penelitian refleksi diri yang melibatkan diri yang melibatkan sejumlah partisipasi (guru, peserta didik, kepala sekolah dan partisipan lain) di dalam suatu situasi sosial (pembelajaran) yang bertujuan untuk membuktikan kerasionalan dan keadilan terhadap: a) praktik sosial dan pembelajaran yang mereka lakukan; b) pemahaman mereka terhadap praktek-praktek pembelajaran; serta c) situasi dan institusi yang terlibat di dalamnya3 Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Model Kemmis dan Mc Taggard yang terdiri dari empat komponen, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Model ini merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin, hanya saja komponen acting (tindakan) dan observing (pengamatan) dijadikan satu kesatuan disatukannya dua komponen tersebut disebabkan adanya kenyataan bahwa antara penerapan acting dan observing merupakan dua kegiatan yang tidak dapat dipisahkan. Maksudnya, kedua kegiatan harus dilakukan dalam satu kesatuan waktu, ketika tindakan dilaksanakan begitu pula observasi juga harus dilaksanakan.4 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan beberapa siklus, dimana dalam satu siklus atau putaran kegiatan terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan observasi.
a. Perencanaan (planning) Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak 2
Suharsimi, dkk. Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Bumi Aksara, 2009), cet ke-9., h.16 3 E Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Rosda, 2012), Cet.V, h. 5 4 Wijaya Kusumah &Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Indeks, 2012), cet. 5, h. 20
27
yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan. Istilah untuk cara ini adalah penelitian kolaborasi. Cara ini dikatakan ideal karena adanya upaya untuk mengurangi unsur subjektivitas pengamat serta mutu kecermatan amatan yang dilakukan. Dengan mudah dapat diterima bahwa pengamatan yang diarahkan pada diri sendiri biasanya kurang teliti disbanding dengan pengamatan yang dilakukan terhadap hal-hal yang berada di luar diri, karena adanya unsur subjektivitas yang berpengaruh, yaitu cenderung mengunggulkan dirinya. Apabila pengamatan dilakukan oleh orang lain, pengamatannya lebih cermat dan hasilnya akan lebih objektif. b. Pelaksanaan tindakan (Acting) Tahap ke-2 dari penelitian tindakan kelas adalah pelaksanaan yang merupakan
implementasi
atau
penerapan
isi
rancangan,
yaitu
menggunakan tindakan kelas. Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam tahap ke-2 ini pelaksana guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus perlu berlaku wajar, tidak dibuat-buat. Dalam refleksi, keterkaitan antara pelaksanaan dengan perencanaan perlu diperhatikan secara seksama agar sinkron dengan maksud semula.5 c. Pengamatan (observing) Tahap ke-3, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Sebetulnya sedikit kurang tepat kalau pengamatan ini dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan. Jadi keadunya berlangsung dalam waktu yang sama. Sebutan tahap ke-2 diberikan untuk memberikan peluang kepada guru pelaksana yang juga berstatus sebagai pengamat. Ketika guru tersebut sedang melakukan tindakan, karena hatinya menyatu dengan kegiatan, tentu tidak sempat menganalisis peristiwanya ketika sedang terjadi. Oleh karena itu, kepada guru pelaksana yang berstatus sebagai pengamat agar melakukan “pengamatan baik” terhadap apa yang 5
Suharsimi Arikunto dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Bumi Aksara, 2009) Cet. ke-9, h. 17-18
28
terjadi ketika tindakan berlangsung. Sambil melakukan pengamatan balik ini, guru pelaksana mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya. d. Refleksi (Reflecting) Tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Istilah refleksi berasal dari bahasa Inggris reflection, yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia pemantulan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan.6
3. Desain Siklus Penelitian Berdasarkan penjelasan tahapan empat tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dimana setiap siklusnya terdiri dari empat tahapan, biasanya berlangsung selama 2 siklus. Namun sebelum tahapan dalam penelitian ini dilaksanakan, terlebih dahulu diawali oleh suatu tahapan pra penelitian yang meliputi identifikasi masalah, analisis masalah, rumusan masalah, dan rumusan hipotesis tindakan. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) akan berhenti apabila kriteria keberhasilan telah tercapai. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini Kemmis dan Mc Taggrat.
6
Ibid., 18-19
29
Bagan 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc Taggrat7 Perencanaan
SIKLUS I
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
?
C. Subjek Penelitian Subjek atau pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah siswa SMK Paramarta Jombang kelas X Multimedia 1 yang berjumlah 21 siswa, dan guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang berperan sebagai kolaborator dan observer.
7
Ibid., h, 16
30
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti dan guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti berkolaborasi sebagai perancang dan pelaksana kegiatan. Peneliti dan guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti merencanakan kegiatan, melaksanakan tindakan, melakukan pengamatan, mengumpulkan dan menganalisis data hasil penelitian. Kerja sama antara guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dan peneliti menjadi hal yang sangat penting dan memiliki kedudukan yang setara dalam pelaksanaan tindakan di dalam kelas, dalam arti masingmasing mempunyai peran dan tanggung jawab yang saling membutuhkan dan saling melengkapi untuk mencapai tujuan.
E. Tahapan Intervensi Tindakan Tahap penelitian ini diawali dengan dilakukannya pra penelitian atau penelitian pendahuluan dan akan dilanjutkan dengan tindakan yang berupa siklus, terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, serta analisis dan refleksi. Setelah melakukan analisis dan refleksi pada tindakan I, penelitian akan dilanjutkan dengan tindakan II, jika data yang diperoleh memerlukan penyempurnaan akan dilanjutkan kembali pada tindakan III dan seterusnya. Berikut bagan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam tindakan penelitian adalah:
31
Tabel 3.1 Tabel Desain Intervensi Tindakan Siklus I Penelitian pendahuluan
a. Observasi proses pembelajaran di kelas b. Analisis penyebab masalah kemudian dapat dijadikan informasi untuk perencanaan dalam proses pembelajaran SIKLUS I
1. Tahap Perencanaan
a. Membuat
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran b. Menyiapkan instrumen (tes, lembar observasi dan catatan lapangan)
2. Tahap Pelaksanaan
a. Melaksanakan
langkah-langkah
sesuai
rencana pembelajaran yang telah disusun. b. Melaksanakan pre test untuk mengetahui kemampuan awal siswa c. Melaksanakan proses kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran Active Learning metode Card Sort d. Melakukan post test untuk mengetahui hasil belajar
siswa
sesudah
diterapkan
pembelajaran Active Learning metode Card Sort 3. Tahap Observasi
a. Kolaborator pembelajaran
mengobservasi dengan
proses
menggunakan
pembelajaran Active Learning metode Card Sort b. Kolaborator mengamati aktivitas belajar
32
siswa selama proses pembelajaran. c. Mendokumentasikan kegiatan pembelajaran dengan aktivitas siwa. 4. Tahap Refleksi
Peneliti bersama guru kelas yang berlaku sebagai kolaborator dan observer menganalisis sekaligus mengevaluasi proses pembelajaran pada siklus I, apakah tindakan yang telah diberikan sudah sesuai atau
belum
dengan
konsep
penelitian.
Hasil
penelitian siklus I dibandingkan dengan indikator keberhasilan. Apabila belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan, maka akan dilanjutkan ke siklus II. Kemudian peneliti dan kolaborator berdiskusi untuk merencanakan tindakan yang tepat pada proses pembelajaran di siklus II. SIKLUS II dan Seterusnya Penelitian dilanjutkan kembali ke siklus II dan seterusnya apabila tidak memenuhi kriteria ketuntasan belajar. Pelaksanaan alur siklus II sama dengan pelaksanaan alur siklus I dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I. Penulisan Laporan Penelitian
33
Tabel 3.2 Tabel Desain Intervensi Tindakan Siklus II Siklus I
Setelah dilakukan refleksi terhadap siklus I SIKLUS II
5. Tahap Perencanaan
c. Membuat
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran d. Mempersiapkan Instrumen penelitian e. Merancang pembelajaran berdasarkan siklus I
6. Tahap Pelaksanaan
e. Melaksanakan
langkah-langkah
sesuai
rencana pembelajaran yang telah disusun. f. Melaksanakan proses kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran Active Learning teknik Card Sort g. Melakukan post test untuk mengetahui hasil belajar siswa sesudah diterapkan strategi pembelajaran Active Learning teknik Card Sort 7. Tahap Observasi
d. Kolaborator
mengobservasi
proses
pembelajaran dengan menggunakan Active Learning teknik Card Sort e. Kolaborator mengamati aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran. f. Mendokumentasikan kegiatan pembelajaran dengan aktivitas siwa. 8. Tahap Refleksi
Mengevaluasi proses pembelajaran siklus II. Apabila indikator keberhasilan telah tercapai, maka penelitian dihentikan. Tetapi apabila belum tercapai maka penelitian dilanjutkan ke siklus III. Jika belum
34
berhasil maka dilanjutkan ke siklus berikutnya sampai indikator keberhasilan tercapai. SIKLUS III dan Seterusnya Penelitian dilanjutkan kembali ke siklus III dan seterusnya apabila tidak memenuhi kriteria ketuntasan belajar. Pelaksanaan alur siklus III sama dengan pelaksanaan alur siklus II dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus II. Penulisan Laporan Penelitian
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan Hasil yang diharapkan dengan menerapkan pembelajaran active learning metode card sort yaitu seluruh siswa mengalami peningkatan hasil belajar (N-gain) dan (100%) mampu mencapai skor belajar > criteria ketuntasan minimum (KKM 75) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti di sekolah tersebut.
G. Data dan Sumber Data Data dan sumber data penelitian ini ada dua macam, yaitu : 1. Data kualitatif : hasil observasi guru dalam proses belajar mengajar, hasil wawancara responden siswa, hasil wawancara guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, hasil observasi aktivitas siswa,
dan catatan lapangan. 2. Data Kuantitatif: nilai tes siswa (pre test dan post test), sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah siswa, guru mata pelajaran dan peneliti.
35
H. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Tes (pre test dan post test) Tes yang diberikan kepada siswa untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran active learning metode card sort untuk mencapai KKM yang ditentukan sekolah. Tes tertulis berupa pre test dan post test. Pre test yaitu tes yang diberikan sebelum pengajaran dimulai dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran yang akan diajarkan. Sedangkan post test yaitu tes yang diberikan pada setiap akhir program satuan pengajaran, tujuan post test adalah untuk mengetahui sampai dimana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran setelah mengalami suatu kegiatan pembelajaran. Soal-soal pre test dibuat sama dengan soal-soal post test. Tes tersebut dalam Bentuk tes objektif jenis pilihan ganda sebanyak 20 soal tes. Tes ini diberikan kepada siswa kelas X Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan sebelum dan sesudah aktifitas pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran active learning metode card sort. 2. Instrumen Non Tes Dalam instrument non tes yang digunakan adalah sebagai berikut : a) Lembar Observasi Lembar observasi ini terbagi dua, yaitu lembar observasi guru kegiatan belajar mengajar dan lembar observasi aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Lembar observasi guru pada Kegiatan Belajar mengajar digunakan pembelajaran Active Learning metode Card Sort, apakah terlaksana dengan baik ataukah tidak. Lembar observasi aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran digunakan untuk mengamati aktivitas siswa pada saat pembelajaran di kelas, serta mengamati apa saja yang harus diperbaiki pada saat pembelajaran berlangsung.
36
b) Pedoman wawancara Wawancara adalah salah satu bentuk evaluasi jenis non tes yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung.8 Dan pada penelitian ini dilakukan wawancara secara langsung kepada guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Wawancara pada saat observasi dilakukan untuk mengetahui
kondisi siswa serta untuk mengetahui gambaran umum mengenai pelaksanaan pembelajaran dan masalah-masalah yang diahadapi di kelas. Wawancara setelah tindakan dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pembelajaran active learning metode card sort terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa. Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran sebelum dan sesudah penelitian. c) Catatan Lapangan Catatan diperlukan untuk mengamati seluruh kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung. Berbagai pengamatan tentang aspek pembelajaran di kelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, interaksi guru dengan siswa, dan aspek lainnya yang perlu dicatat. d) Dokumentasi Dokumentasi ini berupa foto dan hasil tes siswa, foto berfungsi untuk memberikan gambaran aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, sedangkan nilai hasil tes berfungsi untuk mengetahui penguasaan materi yang diajarkan.
8
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Teknik, Prosedur), (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2009), h. 157
37
I. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: 1. Hasil observasi proses pembelajaran, data ini berasal dari hasil observasi terhadap tindakan pembelajaran. 2. Hasil dokumentasi Dokumentasi yang dimaksud adalah berupa foto-foto yang diambil pada saat pembelajaran berlangsung. 3. Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan mengadakan komunikasi langsung dengan objek yang diteliti. 4. Catatan lapangan Catatan
lapangan
digunakan
mencatat
semua
temuan
selama
pembelajaran yang diperoleh peneliti yang tidak teramati dalam lembar observasi. Bentuk temuan ini berupa aktivitas belajar siswa dan permasalahan yang dihadapi selama pembelajaran. 5. Teknik tes/penilaian Nilai hasil belajar siswa yang diperoleh pada saat pembelajaran berlangsung dan diperoleh dari tiap siklus
J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan Untuk mendapatkan hasil evaluasi yang baik tentunya diperlukan instrumen yang kualitasnya baik pula. Instrumen yang baik dapat ditinjau dari validitas. Suatu instrumen disebut valid apabila instrumen tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa adalah tes formatif akhir siklus. Validitas yang digunakan untuk instrumen kemampuan hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yaitu validitas isi (content validity). Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang
38
diberikan.9Validitas isi dilakukan dengan mengkonsultasikan instrumen tes tersebut kepada para pakar.
K. Analisis Data dan Analisis Interpretasi Data Data kuantitatif berupa nilai tes (pre test dan post test) pada setiap siklus. Data-data tersebut peneliti sajikan ke dalam bentuk table, kemudian data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif berupa nilai persentase. Pengujian teknik analisis data untuk nilai tes menggunakan analisis deskriptif dari tiap siklus dengan menggunakan N-Gain untuk melihat selisih antara pre test dan post test pada setiap siklus. “Gain adalah selisish antara nilai post test dan pre test, gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan oleh guru”10 Untuk mengetahui selisih nilai tersebut, menggunakan rumus Meltzer.11 N Gain : Dengan kategori : g tinggi : nilai (g) > 0,7 g sedang : 0,7 > (g) > 0,3 g rendah : nilai (g) < 0,3
9
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), Cet. 15, h. 82 10 Widiati Suprobowati, “Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif model Question Student Have Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa IPS Ekonomi kelas VIII”, Penelitian Tindakan Kelas di SMPN 5 Kota Tangerang Selatan pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012, h. 48, tidak dipublikasikan 11
Azhar Fakhri Khalid, Penerapan Model Pembelajaran Portofolio Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Pada Kelas X-1 Akuntansi di SMK Nusantara Ciputat, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013, h.50, tidak dipublikasikan
39
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan Setelah tindakan pada siklus I dan hasil yang diharapkan belum mencapai kriteria keberhasilan yang ditentukan maka akan ditindak lanjuti dengan melakukan siklus II dengan perencanaan pembelajaran sebagai berikut : 1. Perencanaan tindakan Identifikasi terhadap permasalahan pembelajaran yang dijumpai dalam siklus I serta penentuan dalam alternatif pemecahan atas permasalahan tersebut. Kemudian dilakukan pengembangan skenario tindakan. 2. Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan tindakan sesuai skenario yang telah yang telah tercantum dalam pengajuan konseptual. 3. Observasi tindakan Kegiatan obesrvasi ini untuk mengumpulkan data-data peneltian dengan menggunakan instrumen yang telah disusun. 4. Refleksi tindakan Menganalisa, mengevaluasi, dan refleksi data hasil penelitian. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui apakah dari tindakan yang telah dilakukan menghasilkan suatu perubahan kea rah yang lebih baik dari siklus I. jika hasil yang diperoleh sesuai target yang diharapkan, maka penelitian ini dicukupkan pada siklus kedua ini. Setelah penelitian tindakan kelas tersebut selesai dilakukan dan hasil yang diharapkan tercapai yaitu tercapainya KKM untuk seluruh siswa, maka penelitian akan diakhiri atau dihentikan. Penelitian yang dilakukan melakukan perencanaan dan persiapan yang matang, sehingga sangat diharapkan penelitian ini tidak hanya dilakukan pada kelas yang diteliti saja. Peneliti berharap agar pembaca dan juga guru dapat melanjutkan penelitian ini dan juga menerapkan strategi-strategi pembelajaran yang dapat membuat siswa semakin aktif sehingga meningkatkan keberhasilan belajar dan tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Sekolah a. Letak Geografis SMK Paramarta SMK Paramarta merupakan salah satu lembaga pendidikan yang ada dibawah yayasan pendidikan Paramarta yang terletak di wilayah tangerang selatan, tepatnya Jln. Jombang Gg. Taqwa No. 70 Jombang Depan Villa Jombang Baru Ciputat-Tangerang Selatan.
b. Sejarah Singkat Berdirinya SMK Paramarta SMK Paramarta pertama kali didirikan pada tahun 2001 oleh 5 orang yang Peduli dengan pendidikan. Awal berdirinya ditandai dengan dibukanya Jurusan administrasi perkantoran Kemudian pada tahun berikutnya dibuka jurusan akuntansi. Pada tahun-tahun berikutnya, SMK Paramarta berkembang dengan pesat. Dan ditandai juga dengan dibukanya jurusan baru yaitu multimedia.
c. Visi, Misi dan Tujuan 1) Visi Menjadi sekolah yang mantap dalam Imtaq dan unggul dalam Iptek, serta cinta akan prestasi. Profesional mandiri sesuai dengan tujuan dunia kerja, mengubah status beban menjadi asset bangsa. 2) Misi Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah yang kreatif, memiliki etos kerja yang terampil dan mampu mengembangkan diri dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
40
41
d. Tujuan SMK Paramarta 1) Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di DU/DI sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan Kompetensi Keahlian pilihannya. 2) Membekali
peserta
didik
agar
mampu
memilih karir, ulet
dan gigih dalam berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional dalam Kompetensi Keahlian yang diminatinya. 3) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi. e. Sarana dan Prasarana Tabel 4.1
No
Total
Nama Ruang/Area Kerja Jumlah Ruang
Luas (m2)
Luas (m2)
1
2
A
4
5
Administrasi 1 Ruang Kepala Sekolah
1
9 M2
9 M2
2 Ruang Guru
1
63 M2
63 M2
1
24 M2
24 M2
1
15 M2
15 M2
3
Ruang Pelayanan Administrasi
4 BP & Osis
B
3
Kegiatan Belajar
42
1 Ruang Kelas 2
3
14
63 M2
882 M2
Ruang Praktek/Bengkel/Workshop
0
0
0
Ruang Lab. Fisika/Kimia/Biologi
4 Ruang Lab. Bahasa
1
63 M2
63 M2
5. Ruang Praktek Komputer
1
63 M2
63 M2
1
15 M2
24 M2
1
20 M2
20 M2
C
Penunjang Pendidikan 1 Ruang Perpustakaan 2 Ruang Unit Produksi 3
Ruang Pramuka, Koperasi, UKS,dll
4 Ruang Ibadah
D
Penunjang Lainnya 1 Ruang Bersama (Aula) 2 Ruang Kantin Sekolah 3 Ruang Toilet 4 Ruang Gudang
5
12
60
43
B. Analisis Data 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian tindakan kelas ini dimulai dengan melakukan observasi awal di SMK Paramarta Tangerang Selatan. Kegiatan ini merupakan tahap awal yang dilakukan peneliti untuk mengetahui situasi dan kondisi belajar tempat penelitian dilakukan. Dalam penelitian pendahuluan ini, peneliti melakukan wawancara dengan siswa dan guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dan melakukan observasi pada proses pembelajaran di kelas. Tindakan ini bertujuan untuk mengetahui keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, untuk mengetahui keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, untuk mengetahui gambaran umum mengenai pelaksanaan pembelajaran dan mengetahui hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa. Peneliti melakukan observasi dan wawancara dengan guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti1. Berdasarkan observasi dan wawancara tersebut diperoleh informasi bahwa metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang selama ini digunakan adalah dengan metode ceramah, Tanya jawab dan diskusi. Selain itu, sikap siswa yang cenderung pasif dalam belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sehingga kurang adanya interaksi antara guru dan siswa, yang berujung pada hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa yang tergolong rendah. Hal ini dikarenakan siswa kurang memahami beberapa konsep pada materi pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dan siswa jarang berani bertanya ketika tidak memahami materi yang dipelajari. Proses pembelajaran yang masih konvensional dan masih terpusat pada guru tersebut menjadikan proses pembelajaran kurang efektif, hal ini menjadi pijakan dasar peneliti untuk menerapkan pembelajaran active learning metode card sort. Berdasarkan hasil wawancara tersebut, ditentukan kelas X Multimedia 1 yang berjumlah 21 orang sebagai kelas yang cocok untuk 1
In’am Abdul Fattah. Wawancara. Tangerang Selatan, 20 Juli 2014
44
penelitian, terkait dengan keaktifan dan hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa yang dianggap masih tergolong rendah. Penentuan ini didasarkan pada pengamatan yang dilakukan oleh guru selama mengajar di kelas X Multimedia 1.
2. Pelaksanaan Penelitian Siklus I a. Perencanaan (Panning) 1) Sebelum menyusun rencana pembelajaran, peneliti terlebih dahulu melakukan identifikasi masalah terhadap proses pembelajaran di kelas dengan melakukan diskusi serta wawancara terhadap guru mata pelajaran
Pendidikan
Agama
Islam
dan
Budi
Pekerti
dan
merencanakan langkah-langkah yang akan dilaksanakan pada siklus I. 2) Peneliti bersama guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sebagai kolaborator menentukan pokok bahasan yang akan digunakan pada tindakan di siklus I, yaitu materi “Asmaul Husna” dengan menggunakan pembelajaran active learning metode card sort. 3) Setelah peneliti mengetahui masalah dan langkah-langkah yang akan dilakukan pada siklus I. peneliti kemudian membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai persiapan untuk melakukan proses pembelajaran di kelas. 4) Menyiapkan media dan bahan belajar untuk mendukung kelancaran proses pembelajaran 5) Peneliti menyiapkan pedoman wawancara untuk guru
dan siswa
berupa berupa lembar observasi dan catatan lapangan yang telah di susun sebelumnya. Catatan lapangan digunakan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran berlangsung serta untuk mengetahui sejauh mana siswa aktif dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di kelas. 6) Peneliti menyiapkan alat dokumentasi berupa kamera untuk mendokumentasikan proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di kelas.
45
7) Mempersiapakan alat evaluasi berupa tes hasil belajar, intrumen tes berupa bentuk pilihan ganda berjumlah 20 butir soal untuk pre test dan post test siklus I. instrument test pre test digunakan untuk mengukur pengetahuan awal siswa sebelum melakukan proses pembelajaran, sedangkan post test digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah melakukan proses pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan 1) Pertemuan Pertama (Sabtu, 13 September 2014) Kegiatan belajar mengajar pada pertemuan pertama berlangsung selama 2x40 menit dimulai pukul 12.30-13.50 WIB. Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti hadir untuk membantu
peneliti
dalam
melaksanakan
kegaiatan
belajar
mengajar hari ini untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan aktivitas peneliti dalam mengajar di kelas. Sebelum proses pembelajaran dimulai guru (peneliti) memastikan kondisi ruangan kelas bersih, posisi duduk siswa rapi, dan memastikan ruangan kelas kondusif untuk melakukan proses pembelajaran, guru mengabsen kehadiran siswa dan membuka proses pembelajaran dengan berdoa serta memberikan apersepsi terkait
materi
yang akan disampaikan
agar siswa dapat
memfokuskan dirinya untuk belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, kemudian guru memberikan soal pre test kepada siswa untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum menerima materi Asmaul Husna. Jumlah soal sebanyak 20 butir soal PG (Pilihan Ganda). Tes berlangsung selama 20 menit dan diikuti oleh 21 siswa. Setelah pre test, guru kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang akan dilaksanakan. Dengan menggunakan media yakni power point guru menjelaskan materi Asmaul Husna yakni dengan kompetensi Dasar
46
Memahami makna asmaul husna Al-Karim, Al-Mu’min, Al-Wakil, Al-Matin, Al-Jami’, Al-Adl, dan Al-Akhir. Ketika proses pembelajaran tersebut, guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya apabila ada hal-hal yang belum dipahami terkait materi pembelajaran, namun pada siklus pertama ini siswa masih belum berani untuk bertanya maupun mengungkapkan pendapatnya. Setelah proses pembelajaran selesai, guru menjelaskan kepada siswa bahwa pembelajaran kali ini menerapkan metode card sort untuk lebih meningkatkan pemahaman terhadap materi pelajaran serta menjelaskan prosedur pelaksanaan metode card sort tersebut, Guru membagikan kartu indeks berisi informasi mengenai pengertian iman kepada Allah, arti Asmaul Husna, macam-macam dan contoh sifat Asmaul Husna kedalam sifat manusia dicocokkan dengan beberapa kategori dimana setiap kategori telah di tempel di dinding kelas. Kemudian guru menjelaskan kepada siswa cara melakukan metode card sort yakni siswa diinstruksikan agar mensortir kartu (Card Sort) dan kemudian menempatkannya pada masing-masing kategori yang telah disediakan dan kemudian siswa harus bergerak mencari kategori yang sesuai dengan kartu indeks yang dipegangnnya dan kemudian menempelkannya pada masingmasing kategori tersebut sehingga menjadi sebuah informasi. lima menit terakhir guru memberi motivasi siswa bahwa di dalam diri setiap mu’min harus memiliki sikap semangat menuntut ilmu dalam rangka mengaplikasikan pembelajaran tentang Asmaul Husna dan kemudian menutup pelajaran dengan membaca doa dan mengucapkan salam. Pada siklus I pertemuan pertama ini siswa terlihat masih canggung dengan siswa lainnya dan masih bingung pada saat pencarian atau pemilihan kartu sesuai kategori sehingga kondisi kelas menjadi ramai dan tidak kondusi. Hal ini karena siswa masih
47
belum terbiasa mempraktikkan metode card sort, akan tetapi ada beberapa siswa yang mengerti dan memahami teknik tersebut. Dari hal tersebut dapat disampaikan bahwa proses pembelajaran pada pertemuan pertama ini siswa sudah mulai antusias dalam mengikuti proses pembelajaran PAI dengan pembelajaran active learning metode card sort, namun belum terlaksana dengan baik karena beberapa siswa belum mengerti dan memahami metode tersebut, dan ada beberapa siswa yang memiliki semangat belajar yang kurang baik, hal ini dapat terlihat ketika proses pembelajaran, ada beberapa siswa yang masih terlihat bermalas-malasan,
mengantuk,
dan
terkadang
memainkan
handphone.
2) Pertemuan Kedua (Sabtu, 20 September 2014) Guru (peneliti) memberi salam kemudian meletakan perlengkapan untuk melakukan proses pembelajaran di atas meja yang telah disediakan, kemudian memeriksa kebersihan ruangan agar proes pembelajaran dapat kondusif. Pada saat itu, kondisi kelas masih dalam keadaan kotor, karena sebelumnya (pagi hari) kelas tersebut dipakai oleh SMP Paramarta untuk belajar formal, Ketika bel masuk berbunyi terkadang siswa masih belum selesai membersihkan kelas, sehingga menghambat proses pembelajaran, waktu yang terpakai untuk membersihkan kelas membuat guru terburu-buru menyampaikan materi pembelajaran, karena waktu yang tidak efisien. Setelah kelas cukup bersih dan rapi serta kondisi siswa dalam keadaan siap melaksanakan pembelajaran di kelas, guru melakukan kegiatan pendahuluan yakni dengan membaca
basmalah
secara
bersama-sama
dan
kemudian
mengabsen kehadiran siswa. Guru mengkondisikan kesiapan siswa untuk melakukan proses pembelajaran, mulai dengan memeriksa kerapihan pakaian, dan merapikan posisi duduk agar sedapat
48
mungkin siswa dapat nyaman serta proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif. Guru
menjelaskan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai pada konsep materi Asmaul Husna. Guru memberikan motivasi akan pentingnya menguasai materi ini dengan baik, yakni untuk membantu siswa dalam memahami iman kepada Allah swt. Pada tahap eksplorasi guru menjelaskan tentang Memahami makna asmaul husna Al-Karim, Al-Mu’min, Al-Wakil, Al-Matin, Al-Jami’, Al-Adl, dan Al-Akhir. Guru menjelaskan materi menggunakan media power point agar menarik perhatian siswa serta untuk mendukung proses pembelajaran. Guru semaksimal mungkin
menyampaikan
materi
secara
interaktif
dengan
merangsang pengetahuan siswa, mempersilahkan siswa bertanya dan mengajukan pendapatnya agar siswa lebih aktif dan lebih antusias
mengikuti
proses
pembelajaran.
Guru
berusaha
mendorong siswa dengan pertanyaan yang relevan dengan materi pelajaran
supaya
mampu
berpikir
kritis
dan
mampu
mengaplikasikan materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Pada tahap elaborasi, guru menempelkan kembali hasil kerja siswa minggu lalu, yakni kategori-kategori beserta indeks kartu yang telah di tempelkan oleh siswa,setiap kartu telah diberi nama sehingga masing-masing siswa dapat mempersentasikan hasil pekerjaanya. Guru mempersilahkan siswa untuk mejelaskan hasil pekerjaannya di depan siswa yang lain. Pada tahap konfirmasi, guru mengoreksi hasil kegiatan siswa dengan menyesuaikan kartu yang ditempel siswa dengan masing-masing
kategori,
jika
salah
maka
guru
segera
mengkonfirmasi kepada siswa dan memberikan penjelasan terkait materi pelajaran yang terdapat pada kartu tersebut. Bagi jawaban yang benar guru juga memberikan konfirmasi kembali agar materi pelajaran yang disampaikan dapat dipahami siswa lebih mendalam.
49
Pada kegiatan akhir, guru menyimpulkan materi yang telah disampaikan dan mempersilahkan siswa untuk bertanya terkait materi yang disampaikan. Setelah itu guru mengadakan refleksi dan evaluasi terhadap materi yang disampaikan melalui post test yang dilakukan oleh seluruh siswa tentang materi soal pre test dan post test sama, sehingga memungkinkan siswa untuk memprediksi kebenaran jawabannya saat melaksanakan post test.
c. Tahapan Observasi 1. Catatan Lapangan Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Dalam hal ini peneliti disamping berperan sebagai guru juga berperan sebagai pengamat. Hal ini disebut dengan participant observation. Selain itu peneliti juga dibantu oleh guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang sebenarnya mengajar pada kelas tersebut untuk melakukan pengamatan terhadap cara mengajar peneliti dan reaksi siswa yang
mengikuti pelajaran. Pada pengamatan siklus I ini
dijumpai beberapa kekurangan diantaranya sebagai berikut. Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada saat siklus I berlangsung beberapa hal yang ditemukan, yakni pengelolaan waktu yang kurang efisien hal ini dikarenakan gedung sekolah dipakai terlebih dahulu oleh SMP Paramarta di pagi hari, dan pada siang hari gedung sekolah dipakai oleh SMK Paramarta sehingga pada jam pelajaran pertama, terkadang siswa masih sibuk membersihkan kelas dan menyiapkan alat pembelajaran seperti infocus
dan
lain-lain.
Akibatnya
guru
terburu-buru
dalam
menyampaikan materi pelajaran agar waktu yang disediakan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan dalam Rencana Pelaksanaan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Selain itu kesiapan siswa dalam melakukan proses pembelajaran masih kurang, hal ini terlihat ada beberapa siswa yang tidak membawa buku dan
50
LKS, beberapa siswa masih bermalas-malasan di kelas, hal ini terlihat ada beberapa siswa mengantuk, memainkan handphone dan sesekali mengobrol dengan teman sebangku. Guru kurang mampu merangsang siswa agar memusatkan perhatiannya terhadap proses pembelajaran. Walaupun sudah menggunakan AC, namun ruangan kelas cukup panas sehingga siswa kurang konsentrasi terhadap materi yang disampaikan. Keterampilan dalam mengadakan variasi mengajar cukup baik, hal ini terlihat dengan adanya media pembelajaran yakni power point untuk membantu proses pembelajaran secara efektif, dalam Pemberian bimbingan masih kurang menyeluruh terhadap siswa. Guru sudah baik dalam membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa (motivasi). Dalam pelaksanaan metode card sort menimbulkan kegaduhan karena siswa bergerak mencari masing-masing kategori yang sesuai dengan kartu yang dipegangnya. Suasana pembelajaran kurang kondusif. Keantusiasan siswa dalam mengikuti pelajaran belum tercermin karena tidak ada yang bertanya dan mengemukakan pendapat dalam proses pembelajaran pada siklus I.
2. Hasil Belajar Berdasarkan hasil tes (pre test dan post test) yang diperoleh pada siklus I, mengenai pengertian iman kepada sifat-sifat Allah swt yaitu Al Karim, Al-Mu’min, Al-Wakil, Al-Matin, Al-Jami’, Al-Adl, dan Al-Akhir serta meneladani sifat-sifat Allah swt Al Karim, Al-Mu’min, Al-Wakil, Al-Matin, Al-Jami’, Al-Adl, dan Al-Akhir dengan jumlah siswa sebanyak 21 orang dalam satu kelas dengan menggunakan pembelajaran active learning metode card sort. Data nilai pre test, diperoleh dari hasil tes sebelum siswa mempelajari materi tersebut dan belum diterapkannya pembelajaran active learning metode card sort, serta nilai post test diperoleh dari hasil belajar siswa setelah diterapkannya pembelajaran active learning metode card sort. Data nilai pre test dan post test tersebut sebagai berikut :
51
Tabel 4.2 Tabel Nilai N-Gain Siklus I
No
Nama
Pre
Post Test
N Gain
Kategori
Test 1
S1
75
85
0,4
Sedang
2
S2
45
50
0,09
Rendah
3
S3
65
80
0,4
Sedang
4
S4
50
70
0,4
Sedang
5
S5
70
70
0
Rendah
6
S6
65
75
0,3
Sedang
7
S7
75
80
0,2
Rendah
8
S8
70
85
0,4
Sedang
9
S9
70
80
0,3
Sedang
10
S10
40
55
0,25
Rendah
11
S11
45
80
0,6
Sedang
12
S12
70
75
0,2
Rendah
13
S13
50
75
0,5
Sedang
14
S14
65
65
0
Rendah
15
S15
75
85
0,4
Sedang
16
S16
60
65
0,1
Rendah
17
S17
65
85
0,3
Sedang
18
S18
70
75
0,2
Rendah
19
S19
60
75
0,1
Rendah
20
S20
75
80
0,2
Rendah
21
S21
70
75
0,2
Rendah
Terkecil
40
50
Terbesar
75
85
Jumlah
1330
1565
Rata-Rata
63,3
74.5
0,3
Sedang
52
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil belajar Pre Test, nilai terbesar adalah 75, dan nilai terkecil adalah 40 dengan jumlah 1330, dan rata- rata 63,3. Sedangkan Post Test, nilai terbesar adalah 85, dan nilai terkecil adalah 50 dengan jumlah 1565, dan rata-rata sebesar 74,5. Dengan begitu ketuntasan hasil belajar dapat dilihat dari hasil Post Test diatas nilai KKM yaitu 75 yang diperoleh pada siklus I adalah 74,5 yang menunjukkan, bahwa pembelajaran active learning metode card sort ini meningkat. Jika diukur dengan N- Gain, kemampuan siswa sebesar 0,3 kategori sedang. Pada Siklus I sebanyak 6 dari 21 jumlah siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM yaitu hanya sebesar 28,57%. Oleh karena itu penelitian ini harus dilanjutkan pada siklus II, karena peneliti mengharapkan agar seluruh siswa mencapai ketuntasan hasil belajar sebesar 100%. d. Tahap Refleksi dan Keputusan Siklus I Tahapan refleksi pada siklus I ini, bahwa kegiatan dengan pembelajaran active learning metode card sort mampu memberikan peningkatan hasil belajar siswa, serta dapat membangun keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pembahasan Asmaul Husna. Meskipun prosesnya masih banyak kekurangan-kekurangan yang terjadi dalam proses pembelajaran. Kekurangan-kekurangan yang ditemukan dari hasil observasi di atas tentunya harus diatasi dalam siklus berikutnya. Karena penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas dan tujuan penelitian untuk mencapai ketuntasan hasil belajar sesuai dengan dengan KKM yang diterapkan oleh sekolah pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti harus tercapai. Dilihat dari hasil belajar siswa belum mencapai 100% KKM yang diharapkan sekolah, begitu pula dengan proses pembelajaran menggunakan pembelajaran active learning metode card sort masih banyak kekurangankekurangan yang harus dibenahi. Karena penelitian tindakan kelas
53
merupakan penelitian yang menyelesaikan masalah sampai dengan tuntas, maka hasil observasi baik itu pengamatan, wawancara, maupun hasil belajar belum tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Maka dapat disimpulkan penelitian ini dilanjutkan dengan siklus berikutnya yaitu siklus II. Berdasarkan hasil belajar serta refleksi yang dilakukan untuk siklus II perlu diadakan perbaikan dalam pembelajaran, diantaranya : 1. Perlu ditingkatkannya motivasi siswa agar berani untuk bertanya ketika proses pembelajaran berlangsung 2. Mengatur waktu dengan baik, mempersiapkan media pembelajaran dengan
baik
dan
mempersiapkan
pembahasan
yang
akan
disampaiakan agar waktu dapat digunakan secara efektif dan efisien 3. Membuat suasana ruangan kelas lebih nyaman agar siswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran 4. Sebelum menerapkan metode card sort, guru memberikan penjelasan tentang cara mensortir kartu agar siswa dapat memainkan perannya dengan baik dan aktif. 5. Lebih meningkatkan lagi keaktifan di kelas dengan merubah variasi belajar yang lebih melibatkan siswa agar lebih terfokus dalam proses pembelajaran. 6. Guru harus lebih memperhatikan keadaan siswa secara menyeluruh agar siswa dapat terfokus dalam proses pembelajaran
54
2. Pelaksanaan Siklus II a. Tahap Perencanaan (Planning) 1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2) Mempersiapakan alat evaluasi berupa tes hasil belajar, intrumen tes berupa bentuk pilihan ganda berjumlah 20 butir soal untuk pre test dan post test siklus II. Instrumen test pre test digunakan untuk mengukur pengetahuan awal siswa sebelum melakukan proses pembelajaran, sedangkan post test digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah melakukan proses pembelajaran. 3) Mempersiapkan alat dan bahan untuk menerapkan metode card sort 4) Mengatur alokasi waktu agar sesuai dengan target yang telah ditentukan 5) Mempersiapkan media pembelajaran berupa power ponit untuk mempermudah proses pembelajaran agar lebih efektif dan efisien 6) Memberikan pengarahan kepada siswa secara detail tentang penerapan metode card sort 7) Guru memberikan waktu optimal agar proses pembelajaran tidak terburu sehingga menciptakan suasana yang santai, tidak terburu dan tidak tegang 8) Guru harus memiliki sikap tegas terhadap siswa yang bermalasmalasan dan cenderung tidak focus terhadap proses pembelajaran
b. Tahap Pelaksanaan (Acting) Siklus II ini terdiri dari dua kali intervensi tindakan pembelajaran dan satu kali tes di akhir siklus II, yang dilaksanakan pada tanggal 27 September dan tanggal 4 Oktober 2014. Berikut adalah deskripsi dari hasil intervensi tindakan siklus II setiap pertemuan.
55
1) Pertemuan Ketiga (Sabtu, 27 September 2014) Pada pertemuan ketiga ini seperti biasa guru memastikan kebersihan kelas, kerapihan pakaian siswa dan posisi tempat duduk siswa yang kondusif, siswa sudah mulai mandiri untuk duduk di bangku secara rapi dan kondisi kelas sudah bersih. Sebelum pembelajaran dimulai guru dan siswa melaksanakan doa bersama yakni membaca basmalah, setelah itu guru mengabsen kehadiran siswa untuk memastikan kehadiran siswa dan keadaan masing-masing siswa. Kemudian guru memberikan pre test kepada siswa untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum pembahasan materi dilakukan, setelah siswa melaksanakan pre test guru mengumpulkan hasil tes siswa dan kemudian guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Selanjutnya guru mulai menjelaskan materi pembelajaran, karena guru telah dapat menguasai
kelas maka sebagian besar siswa
memperhatikan dan mendengarkan penjelasan. Setelah menjelaskan materi pelajaran, guru menerapkan pembelajaran active learning metode card sort. Siswa masing-masing diberi potongan kartu yang berisi materi Asmaul Husna. Guru meminta setiap siswa untuk bergerak keliling di dalam kelas untuk mencari kartu induk yang cocok dengan kata tersebut. Guru juga menjelaskan kembali kepada setiap siswa bahwa kegiatan ini merupakan latihan pencocokan. karena pada pertemuan sebelumnya siswa telah melakukan hal ini, maka siswa tidak bingung lagi dengan apa yang akan dilakukan. Setelah setiap siswa menemukan kartu yang cocok, siswa beradu cepat untuk menempelkan ke lembar kata kunci sehingga menjadi sebuah informasi terkait materi pelajaran. lima menit terakhir guru memberi apresiasi dan motivasi siswa agar semangat dalam menuntut ilmu dan meraih cita-cita, dan kemudian guru menutup pelajaran dengan membaca doa dan salam. Pada pembelajaran kali ini siswa terlihat lebih aktif dan antusias dibandingkan pertemuan sebelumnya. Hal ini ditunjukkan dengan
56
keaktifan siswa ketika melaksanakan metode card sort, siswa lebih aktif bertanya dan keadaan kelas lebih kondusif. Namun ada beberapa siswa yang izin keluar untuk pergi ke toilet dan kondisi sekolah kurang mendukung karena ada pelatihan pramuka di lapangan sekolah sehingga banyak kegaduhan yang terdengar hingga ke dalam kelas. Untuk keadaan siswa secara keseluruhan, mereka sudah mulai terbiasa menerapkan metode card sort dan siswa lebih antusias terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dibanding pertemuan sebelumnya.
2) Pertemuan Keempat (Sabtu, 4 Oktober 2014) Seperti biasa sebelum proses pembelajaran dimulai, siswa berdoa terlebih dahulu kemudia guru mengabsen siswa dan memastikan duduk dalam keadaan rapi dan tertib, kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menginformasikan kepada siswa bahwa materi yang akan dipelajari pada hari ini terkait dengan materi yang lalu yaitu materi Asmaul Husna dan memberitahukan kepada siswa bahwa materi yang akan dipelajari pada hari ini dilakukan dengan metode card sort yang dilaksanakan dengan diskusi dan menjelaskan melalui power point. Setelah menjelaskan materi melalui power point guru memberikan instruksi untuk melaksanakan metode card sort seperti pertemuan sebelumnya. Setelah itu guru melakukan evaluasi dan refleksi untuk menyamakan persepsi dengan menjelaskan kembali materi yang telah dilakukan. Kemudian guru memberikan tes hasil belajar atau post test pada siklus II, tes ini berbentuk pilihan ganda yang telah diuji validitas soal, soal berjumlah 20 soal yang diikuti oleh semua siswa.
57
c. Tahap Observasi 1. Catatan Lapangan Dengan adanya perubahan-perubahan yang telah dilakukan dari siklus I mendapatkan hasil yang baik, pada siklus II siswa lebih antusias mengikuti proses pembelajaran, hal ini terlihat dari kesiapan sumber belajar, kebersihan kelas, seragam yang rapi dan LCD yang telah disiapkan oleh siswa sehingga suasana pembelajaran semakin kondusif dan dapat menggunakan waktu secara efektif dan efisien. Selama proses pembelajaran pada saat siklus II berlangsung dengan menggunakan pembelajaran active learning metode card sort diperoleh catatan lapangan sebagai berikut: Pada saat pembelajaran berlangsung suasana kelas sudah kondusif, hal ini terjadi karena siswa sudah mulai terbiasa dan merasa nyaman dengan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di kelas dengan pembelajaran active learning metode card sort. Ketika pembelajaran di mulai guru menjelaskan materi pembahasan menggunakan power point yang variatif untuk
menambah
antusias
siswa,
selama
menjelaskan
dengan
menggunakan power point, guru mengajak siswa berperan aktif yakni dengan mengajukan pertanyaan, meminta pendapat siswa, dan meminta siswa untuk memberikan contoh terkait materi yang disampaikan. Ketika menerapkan metode card sort, siswa sudah mulai terbiasa dengan metode tersebut, sehingga siswa fokus terhadap tugas masing-masing dan suasana kelas lebih kondusif ketika penerapan metode card sort.
2. Hasil Belajar Berdasarkan hasil test (pre test dan post test) yang diperoleh pada siklus II, mengenai Asmaul Husna dengan jumlah 21 orang dalam satu kelas dengan menggunakan pembelajaran active learning metode card sort. Data nilai pre test, diperoleh dari hasil tes sebelum siswa mempelajari materi tersebut dan belum diterapkannya pembelajaran active learning metode card sort, serta nilai post test diperoleh dari hasil
58
belajar siswa setelah diterapkannya pembelajaran active learning metode card sort. Data nilai pre test dan post test tersebut sebagai berikut :
Nilai N Gain Siklus II Table 4.3 No
Nama
Pre Test
Post
N Gain
Kategori
Test 1
S1
60
80
0,5
Sedang
2
S2
50
75
0,5
Sedang
3
S3
25
75
0,67
Sedang
4
S4
70
85
0,5
Sedang
5
S5
60
85
0,63
Sedang
6
S6
70
90
0,67
Sedang
7
S7
60
75
0,38
Sedang
8
S8
65
95
0,86
Tinggi
9
S9
65
100
1,00
Tinggi
10
S10
70
80
0,3
Rendah
11
S11
70
80
0,3
Rendah
12
S12
80
85
0,25
Rendah
13
S13
60
75
0.38
Sedang
14
S14
65
75
0,3
Rendah
15
S15
85
90
0,3
Rendah
16
S16
55
85
0,67
Sedang
17
S17
70
80
0,3
Rendah
18
S18
65
75
0,28
Rendah
19
S19
50
80
0,6
Sedang
20
S20
75
95
0,8
Tinggi
21
S21
70
95
0,83
Tinggi
Terkecil
25
75
Terbesar
85
100
59
Jumlah
1340
1755
Rata-Rata
63,8
83,6
0,55
Sedang
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil belajar pre test, nilai terbesar adalah 85 dan nilai terkecil adalah 25 dengan jumlah 1340 dan rata-rata 63,8. Sedangkan Post Test, nilai terbesar adalah 100, dan nilai terkecil adalah 75 dengan jumlah 1755, dan rata-rata sebesar 83,6, dengan begitu ketuntasan hasil belajar dapat dilihat dari hasil post test diatas nilai KKM 63,8 yang diperoleh pada siklus II
adalah 83,6 yang menunjukkan bahwa
pembelajaran active learning metode card sort ini meningkat. Jika dihitung menggunakan N-Gain kemampuan siswa sebesar 0,55 dengan kategori sedang. Yang semula nilai rata-rata 63,8 menjadi 83,6.
d. Tahap Refleksi dan Keputusan Siklus II Berdasarkan pengamatan selama penelitian siklus II diperoleh keterangan bahwa pembelajaran PAI di kelas X Multimedia 1 sudah mulai efektif. Siswa mulai terbiasa menggunakan pembelajaran active learning metode card sort dalam proses pembelajaran, siswa Nampak lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga menciptakan keadaan kelas yang lebih efektif di bandingkan dengan siklus I. Nilai rata-rata untuk pre test pada siklus II adalah 83,6 lebih meningkat dibandingkan pre test siklus I sebesar 63,3. Setelah dilakukan post test pada akhir siklus data yang diperoleh adalah nilai rata-rata post test siklus II adalah adalah 83,6 lebih meningkat dibandingkan siklus I sebesar 74,5. Dengan nilai tertinggi pada siklus II yaitu 100 dan nilai terendah 75 sehingga tidak ada lagi siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM yaitu 75. Seluruh siswa sudah memenuhi KKM atau dapat dikatakan mencapai keberhasilan 100%. Jika dihitung menggunakan rumusan N-Gain kemampuan siswa mengalami peningkatan 0,55 atau masuk ke dalam kategori sedang. Hasil dari siklus II sudah mencapai 100% berarti tindakan sudah dapat dihentikan dan tidak perlu melanjutkan pada siklus selanjutnya.
60
Berdasarkan hasil refleksi siklus II diperoleh dari hasil belajar dan aktivitas belajar tentang pembelajaran active learning metode card sort menunjukkan hasil positif, hal ini menunjukkan bahwa pemahaman dan kemampuan psikomotorik siswa dalam memahami materi pembahasan Asmaul Husna sudah mencapai kriteria yang diharapkan. Ini terbukti dengan nilai pre test siklus I sebesar 63,33 meningkat pada post test menjadi 74,5 dan nilai N-Gain 0,3. Pada pre test siklus II sebesar 63,8 meningkat pada post test menjadi 83,6 dan nilai N-Gain 0,55 atau dapat dikatakan pada siklus II nilai yang dicapai sudah mencapai KKM yaitu 75, oleh karena itu tidak perlu dilanjutkan lagi ke tindakan pembelajaran siklus III.
Table 4.4 Tabel Perbedaan Signifikan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II
Siklus I
No Pre Test
Siklus II
Post Test
N-Gain
Pre Test
Post
N-Gain
Test Rata
63,3
74,5
0,3
63,8
83,6
0,55
-rata
C. Pembahasan Hasil Temuan Berdasarkan hasil observasi, wawancara, catatan lapangan dan tes hasil
belajar,
maka
dapat
ditemukan
berbagai
masalah
dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa diantaranya adalah suasana kelas yang kurang kondusif sehingga mengurangi daya konsentrasi siswa, metode pembelajaran yang membosankan
sehingga
siswa
merasa
jenuh
dan
mengalihkan
perhatiannya seperti mengobrol, main handphone, mendengarkan musik dengan menggunakan headset, bahkan sampai ada yang tertidur, siswa masih merasa kesulitan dan kurang tertarik terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, kurangnya motivasi sehingga
61
siswa kurang berminat terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dan dampaknya adalah hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa rendah. Masalah-masalah tersebut di atas akan menghambat siswa dalam mengembangkan potensi yang ada pada diri masing-masing siswa. Pada akhirnya hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang diperoleh pun tidak sesuai dengan keinginan dalam arti tidak memuaskan. Pada siklus I, mayoritas siswa belum mengetahui dan memahami dalam langkah-langkah pembelajaran active learning metode card sort, sehingga siswa kurang percaya diri dan penerapan metode card sort kurang efektif. Hal ini dapat dilihat dari dari masing-masing siswa yang memiliki kemampuan lebih bergerak cepat dan tepat, sedangkan siswa yang belum paham bergerak lambat. Hal ini mungkin siswa belum terbiasa dengan pembelajaran active learning metode card sort. Dengan diterapkannya pembelajaran active learning metode card sort ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa, ini dapat terlihat pada nilai pre test dan post test pada siklus I dengan jumlah pre test sebesar 1330 dengan rata-rata 63,3 meningkat pada jumlah post test sebesar 1565 dengan rata-rata 74,5. Dan memperoleh nilai N-Gain 0,3 dengan kategori sedang. Sedangkan pada pre test dan post test pada siklus II dengan jumlah pre test sebesar 1340 dengan rata-rata 63,8 meningkat pada jumlah post test sebesar 1755 dengan rata-rata 83,6 dan memperoleh nilai N-Gain sebesar 0,55 dengan kategori sedang. Dari siklus I dan siklus II mengalami peningkatan pada pembelajaran active learning metode card sort, karena pada pembelajaran ini, siswa dapat lebih berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Perbandingan nilai siswa pada saat pre test dan post test, pada siklus I sebanyak 6 dari 21 jumlah siswa yang belum memperoleh nilai dibawah KKM yaitu sebesar 28,57%, dan mencapai keberhasilan 71,43%. Sedangkan pada siklus II seluruh siswa telah mencapai
nilai KKM
62
sebesar 100%. Pembelajaran active learning metode card sort menjadi variasi metode belajar, hal tersebut membuat siswa tidak bosan dan jenuh sehingga minat belajar mereka meningkat.
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan pembelajaran active learning metode card sort pada pembahasan Asmaul Husna, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran active learning metode card sort dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan. Hal ini dapat terlihat pada nilai pre test dan post test pada siklus I dengan jumlah pre test sebesar 1330 dengan rata-rata 63,3 meningkat pada jumlah post test sebesar 1565 dengan rata-rata 74,5. Dan memperoleh nilai N-Gain 0,3 dengan kategori sedang. Sedangkan pada pre test dan post test pada siklus II dengan jumlah pre test sebesar 1340 dengan rata-rata 63,8 meningkat pada jumlah post test sebesar 1755 dengan rata-rata 83,6 dan memperoleh nilai N-Gain sebesar 0,55 dengan kategori sedang. Perbandingan nilai siswa pada saat pre test dan post test, pada siklus I sebanyak 6 dari 21 jumlah siswa yang belum memperoleh nilai dibawah KKM yaitu sebesar 28,57%, dan mencapai keberhasilan 71,43%. Sedangkan pada siklus II seluruh siswa telah mencapai nilai KKM sebesar 100%. Dari siklus I dan siklus II mengalami peningkatan pada pembelajaran active learning metode card sort, karena pada pembelajaran ini, siswa dapat lebih berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
B. Implikasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dengan menggunakan pembelajaran active learning metode card sort dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk mengadakan penelitian selanjutanya dari sudut permasalahan yang berbeda. Serlain itu dapat diimplementasikan sebagai 63
64
bahan kajian pendekatan pembelajaran bagi guru untuk diterapkan di SMK Paramarta Tangerang Selatan sebagai alternative metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Berdasarkan dari hasil penelitian dan kesimpulan, maka peneliti sampaikan beberapa implikasi sebagai berikut: bagi siswa, pembelajaran active learning metode card sort ternyata mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu dalam upaya meningkatkan kualitas belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti metode ini dapat dipakai dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti selanjutnya yang sesuai dengan materi pelajaran. Bagi guru, pembelajaran active learning metode card sort dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, dapat dijadikan alternative pilihan pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Bagi sekolah, agar pelaksanaan kegiatan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dapat dilakukan dengan baik dan mandiri perlu ditunjang dengan pembelajaran dengan sumber-sumber belajar lainnya yang dapat dijadikan pedoman dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, pihak sekolah diharapkan pro aktif memfasilitasi segala kebutuhan guru dan siswa dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Dan bagi peneliti sendiri agar lebih giat memberikan pembelajaran kepada siswa dengan variasi metode pembelajaran lainnya yang tentunya sesuai dengan materi/konsep Asmaul Husna khususnya dan begitu pula Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti umumnya.
C. Saran-Saran Berdasarkan pada kesimpulan di atas, maka peneliti mencoba mengajukan beberapa saran agar menjadi masukan yang sekiranya dapat berguna, diantaranya : 1. Pihak sekolah hendaknya memberikan dukungan pada pengembangan pembelajaran active learning metode card sort sehingga pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti berjalan secara efektif
65
2. Diharapkan guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti khususnya di SMK Paramarta Tangerang Selatan menerapkan pembelajaran active learning metode card sort. Karena pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan mampu menciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, sehingga siswa mampu mencapai prestasi yang lebih baik 3. Diharapkan bagi para pendidik dapat memilih metode atau cara mengajar yang tepat, agar dapat memicu semangat dalam kegiatan proses pembelajaran, dapat menumbuhkan minat dan motivasi dalam mengikuti pelajaran, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 4. Pembelajaran active learning metode card sort perlu dikembangkan dan diterapkan pada pokok bahasan lain. Sehingga perlu adanya penelitian lebih lanjut sebagai pengembangan penelitian ini.
66
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 1995. Dailimi “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Strategi Active Learning Pada Materi Pokok Cahaya. Program Studi” pada UIN Syarif Hidatullah Jakarta, 2012, tidak dipublikasikan Darajat, Zakiah, dkk. Metodologi pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 1996 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Cet. III. 2006. Djamarah Syaiful Bahri, Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Cet. II 2008. -------- Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta, 2006 Fakhri Khalid, Azhar, Penerapan Model Pembelajaran Portofolio Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Pada Kelas X-1 Akuntansi di SMK Nusantara Ciputat, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013, tidak dipublikasikan Hakim, Lukamanul, Perencanaan Pembelajaran, Bandung : CV Wacana Prima, 2009 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, Jakarta:PT Rajawali Pers, 2010 Kusumah Wijaya, Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Indeks, 2012, Cet. 5 Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran. Bandung :PT Remaja Rosdakarya, 2013 Mahmudah, Umi Mahmudah, Abdul Wahab Rosyidi, Active Learning Dalam Pembelajaran Bahasa Arab, Malang: UIN-Malang Press. 2008 Mulyasa, E, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Rosda, 2012, Cet.V Munandi, Yudhi Munandi, Media Pembelajaran. Jakarta : Gaung Persada Press, 2010.
67
Noor
Syam,
Mohammad.
Filsafat
Kependidikan
Dan
Dasar
Filsafat
Kependidikan Pancasila. Jakarta : PT Usaha Nasional Rahman, Abdul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Dengan Menggunakan Metode Active Learning Teknik Card Sort Pada Siswa Kelas IV MI AL-Ukhuwwah Slipi Jakarta Barat”. Pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013, tidak dipublikasikan. Rakhmawati, Neli, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Everyone Is A Teacher Here Pada Materi Interaksi Sebagai Proses Sosial Kelas VII4 (penelitian tindakan kelas di MTs Soebono Mantofani)” pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012, tidak dipublikasikan Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo, 2013. Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran : Berorientasi Standar dan Proses Pendidikan. Jakarta :Kencana, Cet.V. 2008 ---------- Kurikulum dan Pembelajaran : Teori dan Praktik Pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), Jakarta : Prenada Media Group, 2008, cet. III Suharsimi, dkk. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. Cet. IX. 2009. Susanto, Ahmad. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta : Kencana. Cet. I. 2013 Silberman, Mel. Active Learning. Bandung :Nuansa, 2012. Siregar Eveline dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor : Ghalia Indonesia, 2014. Suprobowati, Widiati “Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Model Question Student Have Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa IPS Ekonomi kelas VIII”, Penelitian Tindakan Kelas di SMPN 5 Kota Tangerang Selatan pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2012, Tidak Dipublikasikan
68
Sutikno M. Sobri. Metode dan Model-model Pembelajaran : Menjadikan Proses Pembelajaran lebih Variatif, aktif, inovatif, efektif dan menyenangkan. Lombok : Holistica, 2014. Undang-Undang SISDIKNAS (UU RI No. 20 Tahun 2003), Jakarta : Sinar Grafika, Cet, II, 2009
69
LAMPIRAN 1
WAWANCARA RESPONDEN GURU BIDANG STUDI PAI KELAS X MULTIMEDIA 1 PRA PENELITIAN
Tahap
: Pra Penelitian
Hari/Tanggal
: 20 juli 2014
Responden
: In‟am Abdul Fatah S.Pd.I
TujuanWawancara
: Untuk mengetahui hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti siswa, dan permasalahan yang dihadapi siswa terkait dengan pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sebelumnya.
Daftar Pertanyaan
:
1. Apa yang bapak persiapkan sebelum melaksanakan proses pembelajaran ? Jawaban : materi pelajaran, modul, RPP
2. Bagaimana dengan nilai hasil belajar siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas sebelumnya? Jawaban : dilihat dari proses pembelajaran dan latihan, nilai siswa masih di bawah rat-rata
3. Apa yang akan bapak lakukan apabila ada salah satu siswa yang nilainya kurang bagus? Jawaban : memberikan tugas
4. Apakah bapak menerapkan program remedial pada siswa yang nilainya kurang bagus? Jawaban : tidak, akan tetapi memberikan tugas ke setiap individu terkait materi pelajaran
5. Apakah peserta didik menyukai pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
70
Pekerti ? Jawaban: banyak, siswa antuasias untuk belajar Pendidikan Agama Islam
6. Metode apa yang bapak terapkan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ? Jawaban: lebih serong menerapkan metode ceramah dan diskusi 7. Apakah pembelajaran aktif (active learning) metode card sort
pernah bapak terapkan
pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti? Jawaban : Belum Pernah
71
Lampiran 2 WAWANCARA DENGAN SISWA KELAS X Tahap
: Pra Penelitian
Hari/tanggal
: 13 September 2014
1. Apakah kamu suka pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ? S15
: suka
S9
: suka
S17
: suka
2. Metode apa yang biasanya digunakan guru di dalam kelas ? S15
: ceramah, diskusi
S9
: mengerjakan tugas, ceramah dan berlatih membaca Al-Qur‟an
S17
: diskusi, ceramah dan mengerjakan tugas
3. Apakah kamu paham materi pelajaran yang diberikan guru ? S15
: iya
S9
: kadang-kadang
S17
: paham
4. Bagimana Proses pembelajaran di kelas ? S15
: menyenangkan
S9
: terkadang menyenangkan, kadang-kadang seru
S17
: guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti baik dan
menyenangkan
72
LAMPIRAN 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan
: Sekolah Menengah Kejuruan
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas / Semester
: X/ Semester 1
Sub Materi Pokok
: Asmaul Husna
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
Siklus
:I
A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR 2.6 Menunjukkan sikap keluhuran
budi, kukuh pendirian, pemberi rasa aman,
tawakal dari perilaku adil sebagai implementasi dari pemahaman asmaul husna Al-Karim, Al-Mu‟min, Al-Wakil, Al-Matin, Al-Jami‟, Al-Adl, dan Al-Akhir Indikator : 1) Memiliki sikap keluhuran budi, kukuh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dari perilaku adil 3.6 Memahami makna asmaul husna Al-Karim, Al-Mu‟min, Al-Wakil, Al-Matin, Al-Jami‟, Al-Adl, dan Al-Akhir. Indikator : 1) Menjelaskan pengertian iman kepada Allah SWT 2) Menjelaskan pengertian iman pada
sifat-sifat Allah swt Al-Karim, Al-
Mu‟min, Al-Wakil, Al-Matin, Al-Jami‟, Al-Adl, dan Al-Akhir 3) Menjelaskan arti macam-macam asmaul husna B. TUJUAN PEMBELAJARAN 1) Siswa memiliki sikap budi, kukuh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dari perilaku adil 2) Siswa mampu menjelaskan pengertian asmaul husna 3) Siswa mampu memahami makna asmaul husna 4) Siswa dapat berperilaku sesuai pemahaman makna asmaul husna
73
C. MATERI PEMBELAJARAN 1) Pengertian iman kepada sifat-sifat Allah swt 2) Pengertian asmaul husna secara bahasa dan istilah 3) Sifat Allah dalam Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu‟min, al-wakiil, al-matiin, al-jaami‟, al-„adl, dan al-akhir). 4) Arti sifat Allah dalam Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu‟min, al-wakiil, almatiin, al-jaami‟, al-„adl, dan al-akhir). D. METODE PEMBELAJARAN Pendekatan
: Keterampilan Proses
Model
: Siklus Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi
Metode
: Ceramah dan Card Sort
E. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN 1. Media LCD, Power point 2. Alat spidol, lem, kartu indeks, karton 3. Sumber belajar a. Modul untuk siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/MA/SMK/MAK kelas X Graha Pustaka b. Modul untuk guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/MA/SMK/MAK kelas X Graha Pustaka F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan ke I Kegiatan Pendahuluan (30 menit) Kegiatan Guru
Memberi
Kegiatan Siswa salam,
memeriksa
kebersihan siswa, dan mengabsen siswa
memperhatikan kegiatan pengabsenan
Guru mempersilahkan siswa untuk
memimpin doa bersama
siswa menjawab salam serta
Siswa
melaksanakan
doa
bersama
menjelaskan tujuan pembelajaran
Siswa
mendengarkan
yang akan dicapai pada konsep materi penjelasan guru Asmaul Husna
Guru memberikan motivasi akan
Siswa memperhatikan guru
74
pentingnya menguasai materi ini dengan secara cermat baik,
untuk
membantu
siswa
dalam
memahami iman kepada Allah swt
Guru melakukan apersepsi melalui
Siswa
memberikan
Respon
tanya jawab secara singkat dengan siswa dengan memberikan tanggapan tentang Asmaul Husna
memberikan soal pre test
siswa mengerjakan soal pre
test
Mengumpulkan jawaban pre test
Siswa mengumpulkan jawaban
pre test Kegiatan Inti (40 menit)
Guru menjelaskan materi pelajaran
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
Guru membagikan kartu indeks
Setiap siswa memegang kartu
berisi informasi mengenai pengertian iman indeks yang berisi beberapa kategori kepada Allah, arti Asmaul Husna, macam- yang berkaitan dengan materi pelajaran macam, arti macam-macam asmaul husna dicocokkan dengan beberapa kategori yang telah disediakan guru
Guru menjelaskan kepada siswa
Siswa
mendengarkan
agar mensortir kartu (Card Sort) untuk penjelasan guru menempatkannya
pada
masing-masing
kategori
Guru mempersilahkan siswa untuk
Siswa
berperan
aktif
bergerak mencari kategori yang sesuai mengikuti metode card sort dengan kartu indeks yang dipegangnnya dan
kemudian
masing-masing
menempelkannya
pada
kategori
telah
yang
ditempel di setiap dinding.
Guru mengoreksi hasil kegiatan
Siswa
memperhatikan
guru
siswa yakni mensortir kartu pada setiap ketika megoreksi hasil kerja siswa kategori
Guru memberikan reward bagi
Siswa
mendapatkan
reward
siswa yang benar menempatkan kartu bagi yang benar menempatkan kartu indeks sesuai dengan kategori
indek sesuai kategori
75
Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru menyimpulkan materi yang
telah disampaikan
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
Guru mempersilahkan siswa untuk
bertanya terkait materi yang disampaikan
Beberapa
siswa
bertanya
terkait materi yang telah disampaikan oleh guru
Guru memimpin doa penutup
Guru memimpin doa penutup
untuk mengakhiri mata pelajaran
untuk mengakhiri proses pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pertemuan ke II Kegiatan Pendahuluan (25 menit) Kegiatan Guru
Memberi
Kegiatan Siswa salam,
memeriksa
kebersihan siswa, dan mengabsen siswa
memperhatikan kegiatan pengabsenan
Guru mempersilahkan siswa untuk
memimpin doa bersama
siswa menjawab salam serta
Siswa
melaksanakan
doa
bersama
menjelaskan tujuan pembelajaran
Siswa
mendengarkan
yang akan dicapai pada konsep materi penjelasan guru Asmaul Husna
Guru memberikan motivasi akan
Siswa memperhatikan guru
pentingnya menguasai materi ini dengan secara cermat baik,
untuk
membantu
siswa
dalam
memahami iman kepada Allah swt
Guru melakukan apersepsi melalui
Siswa
memberikan
Respon
tanya jawab secara singkat dengan siswa dengan memberikan tanggapan tentang Asmaul Husna Kegiatan Inti (45 menit)
Guru Menjelaskan materi pelajaran
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
Siswa mempersentasikan kategori
Siswa berperan aktif
dari kartu yang cocok dan memberi kesimpulan
Seiring dengan persentasi dari tiap
Siswa berperan aktif
76
kategori,
guru
memberikan
poin-poin
penting terkait dengan materi pembelajaran
Melaksanakan Post Test
Siswa melaksanakan Post test
Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru menyimpulkan materi yang
telah disampaikan
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
Guru mempersilahkan siswa untuk
bertanya terkait materi yang disampaikan
Beberapa
siswa
bertanya
terkait materi yang telah disampaikan oleh guru
Guru memimpin doa penutup
Guru memimpin doa penutup
untuk mengakhiri mata pelajaran
untuk mengakhiri proses pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
G.
PENILAIAN
1.
Teknik
Pada pembelajaran PAI pada konsep asmaul husna ini menggunakan tes tertulis 2.
Instrumen /soal
Terlampir
Tangerang Selatan, 27 September 2014 Mengetahui, Kepala SMK Paramarta
Guru Mata Pelajaran PAI
Dra. R. Hiliasih, M.Pd
In‟am Abdul Fattah, S.PdI
77
LAMPIRAN 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan
: Sekolah Menengah Kejuruan
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Kelas / Semester
: X/ Semester 1
Sub Materi Pokok
: Asmaul Husna
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
Siklus
: II
A.
KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
3.6
Memahami makna asmaul husna Al-Karim, Al-Mu‟min, Al-Wakil, Al-Matin,
Al-Jami‟, Al-Adl, dan Al-Akhir. Indikator : 1)
Meneladani sifat-sifat allah swt al-karim, al-mu‟min, al-wakil, al-matin, al-
jami‟, al-adl, dan al-akhir 2)
Menjelaskan dalil Al-Qur‟an pada Asmaul Husna Al-Karim, Al-Mu‟min, Al-
Wakil, Al-Matin, Al-Jami‟, Al-Adl, dan Al-Akhir 1.3
Berperilaku yang mencontohkan perilaku keluhuran budi, kukuh pendirian,
pemberi rasa aman, tawakkal dan perilaku adil sebagai implementasi dari pemahaman makna asmaul husna Al-Karim, Al-Mu‟min, Al-Wakil, Al-Matin, Al-Jami‟, Al-Adl, dan Al-Akhir Indikator :
78
1)
Mempraktikkan perilaku yang mencontohkan perilaku keluhuran budi, kukuh
pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan perilaku adil sebagai implementasi dari pemahaman makna asmaul husna Al-Karim, Al-Mu‟min, Al-Wakil, Al-Matin, AlJami‟, Al-Adl, dan Al-Akhir.
B.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1)
Siswa mempraktikkan perilaku yang mencontohkan perilaku keluhuran budi,
kukuh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan perilaku adil sebagai implementasi dari pemahaman makna asmaul husna Al-Karim, Al-Mu‟min, Al-Wakil, Al-Matin, AlJami‟, Al-Adl, dan Al-Akhir. 2)
Siswa menjelaskan dalil Al-Qur‟an pada Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu‟min,
al-wakiil, al-matiin, al-jaami‟, al-„adl, dan al-akhir). 3)
Menjelaskan perilaku yang mencontohkan dari makna asmaul husna Al-Karim,
Al-Mu‟min, Al-Wakil, Al-Matin, Al-Jami‟, Al-Adl, dan Al-Akhir.
C.
MATERI PEMBELAJARAN
1)
Dalil Al-Qur‟an pada Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu‟min, al-wakiil, al-
matiin, al-jaami‟, al-„adl, dan al-akhir).
D.
METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan
: Keterampilan Proses
Model
: Siklus Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi
Metode
: Ceramah dan Card Sort
E.
MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
4.
Media
LCD, Power point 5.
Alat
spidol, lem, kartu indeks, karton 6.
Sumber belajar
79
c.
Modul untuk siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk
SMA/MA/SMK/MAK kelas X Graha Pustaka d.
Modul untuk guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk
SMA/MA/SMK/MAK kelas X Graha Pustaka
F.
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke I Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa Kegiatan Pendahuluan (25 Menit)
Memberi salam, memeriksa kebersihan
siswa, dan mengabsen siswa
Guru
memperhatikan kegiatan pengabsenan
mempersilahkan
siswa
untuk
memimpin doa bersama
siswa menjawab salam serta
Siswa
melaksanakan
doa
bersama
menjelaskan tujuan pembelajaran yang
Siswa mendengarkan penjelasan
akan digunakan pada konsep materi Asmaul guru Husna
Guru
memberikan
motivasi
yang
berkaitan dengan materi pelajaran kepada siswa
Guru
melakukan
apersepsi
Siswa memperhatikan guru
secara cermat
melalui
Siswa
memberikan
Respon
tanya jawab secara singkat dengan siswa dengan memberikan tanggapan tentang Asmaul Husna
memberikan soal pre test
siswa mengerjakan soal pre test
Mengumpulkan jawaban pre test
Siswa mengumpulkan jawaban
pre test Kegiatan Inti (50 menit)
Guru menjelaskan materi pembelajaran
Siswa memperhatikan dengan
seksama contoh
Guru membagikan kartu indeks berisi
Setiap siswa memegang kartu
sifat Asmaul Husna kedalam sifat indeks yang berisi beberapa kategori
manusia dan dalil Al-Qur‟an pada asmaul husna yang berkaitan dengan materi pelajaran dicocokkan dengan beberapa kategori yang telah disediakan guru
80
Guru menjelaskan kepada siswa agar
mensortir
kartu
(Card
Sort)
Siswa mendengarkan penjelasan
untuk guru
menempatkannya pada masing-masing kategori
Guru
mempersilahkan
siswa
untuk
Siswa berperan aktif mengikuti
bergerak mencari kategori yang sesuai dengan metode card sort kartu indeks yang dipegangnnya dan kemudian menempelkannya pada masing-masing kategori yang telah ditempel di setiap dinding.
Guru mengoreksi hasil kegiatan siswa
yakni mensortir kartu pada setiap kategori
Siswa
memperhatikan
guru
ketika megoreksi hasil kerja siswa
Guru memberikan reward bagi siswa
Siswa mendapatkan reward bagi
yang benar menempatkan kartu indeks sesuai yang benar menempatkan kartu indek dengan kategori
sesuai kategori Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru menyimpulkan materi yang telah
disampaikan
Guru
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru mempersilahkan
siswa
untuk
Beberapa siswa bertanya terkait
bertanya terkait materi yang disampaikan
materi yang telah disampaikan oleh guru
Guru memimpin doa penutup untuk
Guru memimpin doa penutup
mengakhiri mata pelajaran Pendidikan Agama
untuk mengakhiri proses pembelajaran
Islam
Pendidikan Agama Islam
Pertemuan ke II Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa Kegiatan Pendahuluan (25 Menit)
Memberi salam, memeriksa kebersihan
siswa, dan mengabsen siswa
Guru
memperhatikan kegiatan pengabsenan
mempersilahkan
siswa
untuk
memimpin doa bersama
siswa menjawab salam serta
Siswa
melaksanakan
bersama
menjelaskan tujuan pembelajaran yang
Siswa mendengarkan penjelasan
akan digunakan pada konsep materi Asmaul guru Husna
Guru
memberikan
doa
motivasi
yang
berkaitan dengan materi pelajaran kepada siswa
Siswa memperhatikan guru
secara cermat
81
Guru
melakukan
apersepsi
melalui
Siswa
memberikan
Respon
tanya jawab secara singkat dengan siswa dengan memberikan tanggapan tentang Asmaul Husna Kegiatan Inti (45 menit)
Siswa mempersentasikan kategori dari
Siswa berperan aktif
kartu yang cocok dan memberi kesimpulan
Seiring dengan persentasi dari tiap
Siswa berperan akti
kategori, guru memberikan poin-poin penting terkait dengan materi pembelajaran
Melaksanakan Post Test
Siswa mengerjakan soal Post
Test Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru menyimpulkan materi yang telah
disampaikan
Guru
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru mempersilahkan
siswa
untuk
Beberapa siswa bertanya terkait
bertanya terkait materi yang disampaikan
materi yang telah disampaikan oleh guru
Guru memimpin doa penutup untuk
Guru memimpin doa penutup
mengakhiri mata pelajaran Pendidikan Agama
untuk mengakhiri proses pembelajaran
Islam
Pendidikan Agama Islam
G.
PENILAIAN
3.
Teknik
Pada pembelajaran PAI pada konsep demokrasi ini menggunakan tes tertulis 4.
Instrumen /soal
Terlampir Tangerang Selatan, 4 Oktober 2014
Mengetahui, Kepala SMK Paramarta
Guru Mata Pelajaran PAI
Dra. R. Hiliasih, M.Pd
In‟am Abdul Fatah, S.PdI
82
LAMPIRAN 5 INSTRUMEN SOAL SIKLUS I Jenis pendidikan
: SMK Paramarta Tangerang Selatan
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/semester
: X MM1 / 1 (ganjil)
Konsep pembahasan
: Asmaul Husna
Jumlah soal
: 20 soal
Bentuk soal
: Pilihan Ganda
Kompetensi Dasar Menunjukkan
Indikator
No Soal
sikap Menjelaskan pengertian 1) Beriman
Jumlah kepada
budi, kukuh pendirian, iman kepada iman pada
Allah hukumnya….
pemberi
aman, sifat-sifat Allah swt Al-
a. Wajib
tawakal dari perilaku Karim, Al-Mu‟min, Al-
b. Haram
adil
c. Sunah
rasa
sebagai Wakil, Al-Matin, Aldari Jami‟, Al-Adl, dan Al-
implementasi pemahaman
asmaul Akhir
d. Jaiz e. mubah
husna Al-Karim, Al-
2) Secara
bahasa
Mu‟min, Al-Wakil, Al-
asmaul
husna
Matin, Al-Jami‟, Al-
artinya ialah…..
Adl, dan Al-Akhir.
a. Nama-nama yang baik b. Nama dan sifat Allah c. Maha Adil d. Maha pengampun
9
83
e. Maha
pemberi
rezeki
3) Allah
mempunyai
nama-nama
yang
baik
yang
jumlahnya…. a. 99 b. 30 c. 20 d. 13 e. 100 4) Adanya bumi dan langit beserta isisnya merupakan
bukti
adanya
Allah
disebut dalil…. a. Akli b. Al-qur‟an c. Kitabullah d. Naqli e. hadis 5) Nama-nama
baik
yang dimiliki Allah swt. Sebagai bukti keagungan
dan
kemuliaan-Nya. Merupakan pengertian dari….
84
a. Al-Qur‟an b. Asmaul Husna c. Hadits d. Ijtihad e. Sunnah 6) Allah
memiliki
nama Al-Matin yang artinya…. a. Maha Kukuh b. Maha bijaksana c. Maha perkasa d. Maha penyayang e. Maha pengampun 7) Allah memiliki sifat Maha
Mulia
yakni…. a. Al kuddus b. Al mutawakkil c. Al karim d. Al Malik e. Al Mutakabbir 8) Al Jami artinya…. a. Maha pengasih b. Maha penyayang c. Maha kukuh d. Maha pengumpul e. Maha bijaksana 9) Salah satu dalil naqli yang tentang
menunjukkan adanya
Allah swt. Terdapat di dalam surat…..
85
a. Qs.
Al-an
An‟am ayat 101 b. Qs.
Al-An‟am
102 c. Asy Syura 101 d. Asy Syura ayat 102 e. Ar-Rahman ayat 102 Meneladani
sifat-sifat 10) Firman Allah swt
Allah swt Al-Karim,
dalam
surat
Al
Al-Mu‟min, Al-Wakil,
Hasyr
ayat
23
Al-Matin, Al-Jami‟, Al-
merupakan
Adl, dan Al-Akhir
tentang nama Allah
dalil
swt yaitu…. a. Al Mu‟min b. Al Adl c. Ar Razzaq d. Al Karim e. An Nur 11) Al Wakil berasal dari kata wakala yang artinya…. a. Mengumpulkan b. Memelihara c. Pemberi keamanan d. Adil e. Menyerahkan 12) Allah swt adalah Al Jami yaitu kelak di akhirat
11
86
mengumpulkan seluruh
umat
manusia pada hari pembalasan, dimanakah
Allah
swt
akan
mengumpulkan manusia…. a. Padang Arafah b. Alam Barzah c. Padang pasir d. Padang Mahsyar e. Alam kubur
13) Di bawah ini sifat yang tidak dimiliki oleh
Allah
swt,
yaitu…. a. Al adl b. Al Karim c. Ar Rozzaq d. Al Alim e. Al Jahlu 14) Diantara sifat sifat Allah swt adalah Al Karim,
artinya
Maha…. a. Mulia b. Mengetahui c. Pemberi Rezeki d. Pemurah
87
e. Penyayang 15) Allah swt memberi lebih baik dari pada apa yang diminta dan diharapkan oleh para hambaNya, hal ini
menunjukkan
bahwa Allah swt mempunyai sifat…. a. Mengetahui b. Pemberi rezeki c. Pemurah d. Penyayang e. Mendengar 16) Ketika
seseorang
mengadakan perjalanan
dengan
selamat dan aman, hal
tersebut
tidak
terlepas
dari
penjagaan
yang
diberikan oleh Allah swt.
Hal
tersebut
menunjukkan bahwa Allah swt adalah…. a. Al Muhaimin b. Al Alim c. Ar Razzaq d. Al Jabbar e. Al Mu‟min 17) Di bawah ini tidak termasuk
sifat
88
mustahil bagi Allah swt adalah…. a. „ajzun b. Jahlun c. Mautun d. Al Adl e. Al Karahah 18) Sifat
yang
tidak
pantas ada pada diri Allah
swt
disebut
sifat…. a. Wajib b. Sunah c. Jaiz d. Mustahil e. Ma‟ani 19) Apapun
yang
diperbuat
dan
diberikan
oleh
Allah
swt
hanyalah…. a. Anugerah-Nya b. Kutukan-Nya c. Harapan-Nya d. Kehendak-Nya e. KeterpaksaanNya 20) Allah
swt
menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya karena Allah
swt
89
menghendakiNya, tidak ada paksaan atau perintah dari siapapun.
Hal
tersebut menunjukkan bahwa Allah swt mempunyai sifat…. a. Jaiz b. Wajib c. Mustahil d. Ma‟anie e. makruh
90
LAMPIRAN 6 INSTRUMEN SOAL SIKLUS II
Jenis pendidikan
: SMK Paramarta Tangerang Selatan
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/semester
: X MM1 / 1 (ganjil)
Konsep pembahasan
: Asmaul Husna
Jumlah soal
: 20 soal
Bentuk soal
: Pilihan Ganda
Siklus
: II
Kompetensi Dasar Berperilaku
No Soal
yang Mempraktikkan
mencontohkan perilaku
Indikator
perilaku
yang
keluhuran mencontohkan
budi,
kukuh perilaku
pendirian,
pemberi keluhuran
perilaku
sebagai
budi,
implementasi pemahaman asmaul
adil pemberi aman,
b. Perintah Allah swt
d. Sikap yang harus dimiliki seorang mukmin e. Perbuatan mazmumah
rasa tawakal
dari dan perilaku adil
2) Dengan sifat JaizNya Allah swt bararti Allah memiliki kebebasan…. a. Wajib
makna sebagai
husna
a. Janji Allah
c. Anjuran Allah swt
rasa aman, tawakkal kukuh pendirian, dan
1) Sabar dan syukur merupakan….
Al- implementasi dari
b. Mustahil
Karim, Al-Mu‟min, pemahaman
c. Berpikir
Al-Wakil, Al-Matin, makna
d. Berkreasi
asmaul
e. berkehendak
Jumlah 12
91
Al-Jami‟, dan Al-Akhir
Al-Adl, husna Al-Karim,
3) Sebagai khalifah di muka bumi, manusia harus
Al-
dapat memberikan keamanan untuk makhluk
Wakil, Al-Matin,
lain, hal ini menunjukkan bahwa manusia
Al-Jami‟, Al-Adl,
nerapkan memiliki sifat Allah yakni…
dan Al-Akhir.
a. Al Wakil
Al-Mu‟min,
b. Al Matin c. Al Mu‟min d. Al Jami e. Al Akhir 4) Berkompetesi dalam kebaikan merupakan perbuatan yang termasuk…. a. Yang dilarang b. Yang diperintahkan c. Haram d. Tercela e. yang dibolehkan 5) Berikut ini adalah beberapa nama –nama baik Allah swt, kecuali…. a. Al Akhir b. Al wakil c. Al Karim d. Al Mu‟min e. Al Jahlu 6) Segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah swt adalah…. a. Berguna b. Rusak c. Sia-sia d. Kurang e. Tiada guna 7) Dalam pergaulan sehari hari, sebagai seorang muslim hendaknya tidak membeda-bedakan suku,
agama
dan
kedudukan
seseorang
merupakan cerminan dari sifat Allah yaitu…. a. Al Ghafir
92
b. Al Adl c. Al Jami‟ d. Al Matin e. Al Akhir 8) Salah satu perilaku berkompetisi dalam kebaikan adalah berlomba dalam…. a. Beribadah b. Berdagang c. Sepak bola d. kemaksiatan e. perbuatan dosa 9) Manusia harus berbuat baik kepada sesama makhluk di muka bumi, suka melakukan kebaikan, bujaksana, taat terhadap aturan hukum dan menjadi teladan bagi orang lain. Sifat manusia tersebut merupakan cerminan dari nama asmaul husna yaitu…. a. Al Jami b. Al Akhir c. Al Karim d. Al Matin e. Al Wakil 10) Seorang muslim akan berhati-hati dalam melakukan segala tindakannya, dia percaya bahwa kelak dia akan di kumpulkan di Padang Masyhar untuk diminta pertanggung jawaban atas segala perbuatannya dihadapan Allah swt. Sikap hidup yang dimiliki tersebut merupakan cerminan dari asmaul husna yaitu…. a. Al Jami b. Al Akhir c. Al Karim d. Al Matin e. Al Wakil
93
11) Rasulullah saw ingin hijrah dari Mekah ke Madinah. Pada malam keberangkatan
di
sekeliling rumah Rasulullah saw telah di kepung oleh orang-orang Quraisy yang ingin membunuh Rasulullah saw, akan tetapi Allah swt
telah
memberi
keselamatan
kepada
Rasulullah saw, maka dengan aman Rasulullah saw dapat keluar rumah dan meninggalkan Mekah menuju Madinah. Kisah tersebut merupakan bukti bahwa Allah memiliki nama asmaul husna yaitu…. a. Allah zat yang Maha Bijaksana b. Allah zat yang Maha Pemberi Keamanan c. Allah zat yang Maha Pengampun d. Allah zat yang Maha Mulia e. Allah zat yang Maha Adil 12) Menjadi khalifah Allah swt di muka bumi yang teguh pendirian dalam menegakkan kebenaran dan
kejujuran
merupakan
cerminan
dari
asmaul husna yakni…. a. Maha Kukuh b. Maha Pengumpul c. Maha Adil d. Maha memelihara e. . Maha Akhir Menjelaskan dalil 13) Firman Allah swt dalam surat Al Hasyr ayat 23 pada
Al-Qur‟an Asmaul
Husna
merupakan dalil tentang nama Allah swt yaitu….
Al-Karim,
Al-
a. Al Mu‟min
Mu‟min,
Al-
b. Al Adl
Wakil, Al-Matin,
c. Ar Razzaq
Al-Jami‟, Al-Adl,
d. Al Karim
dan Al-Akhir
e. An Nur 14) Ayat yang menjelaskan bahwa Allah memiliki nama Al Jami ialah….
8
94
a. Qs. Al Zariyat ayat 58 b. Qs. Ali Imran ayat 173 c. Qs. Al Hasyr ayat 23 d. Qs. An naml ayat 40 e. Qs. Ali Imran ayat 9 15) Isilah bagian ayat yang rumpang di bawah ini ! …….
a.
b.
c.
d.
e.
)61
Ayat di atas merupakan ayat yang menjelaskan bahwa Allah swt memiliki asmaul husna yaitu…. a. Al Matin b. Al Karim c. Al Matin d. Al Adl e. Al Jami‟ 17) Ayat di bawah ini merupakan dalil yang menyatakan bahwa Allah swt memiliki asmaul husna Al Matin adalah….
95
.a
.b
.c
.d
.e
18) Salah satu dalil naqli yang menunjukkan tentang adanya Allah swt. Terdapat di dalam surat….. f.
Qs. Al-an An‟am ayat 101
g. Qs. Al-An‟am 102 h. Asy Syura 101 i.
Asy Syura ayat 102
j.
Al-Baqarah ayat 2 “…. Dan Barang siapa yang ingkar, maka
19)
sesungguhnya Rabbku adalah maha kaya dan Maha Mulia” (Qs. An Naml ayat 40)”. Ayat terjemahan di atas merupakan ayat yang menjelaskan bahwa Allah swt memiliki asmaul husna yaitu…. f.
Al Karim
g. Al kuddus h. Al wakil i.
Al Gaffar
j.
Al „Alim
)02
96
Ayat yang digaris bawahi mengandung arti yaitu…. a. Tuhanku b. Penyayang c. Maha Kaya d. Kafir e. Mulia
97
LAMPIRAN 7 LEMBAR OBSERVASI SEKOLAH Petunjuk pengisisan
No
: berikan tanda ceklis (√) pada kolom di bawah ini !
KOMPONEN
YA
TIDAK
Keterangan
√
Ketika proses pembelajaran PAI di kelas X Multimedia 1 yang dilaksanakana setiap sabtu yang
1
Kondusifnya lingkungan
bertepatan dengan pelaksanaan
sekolah
pramuka
SMP
Paramarta,
sehingga mengaggu konsentrasi siswa
ketika
proses
pembelajaran di kelas 2
Kebersihan lingkungan sekolah
√
Lingkungan sekolah bersih dan rapi
√
3
Sarana dan prasarana cukup menunjang,
Adanya sarana dan prasarana
namun
belum
secara lengkap misalnya tidak
yang menunjang
adanya perpustakaan, mushola yang permanen.
4
√
Adanya perpustakaan
ada
perpustakaan
sekolah √
5
Belum
Adanya pencahayaan yang
Kelas difasilitasi pencahayaan yang baik, sehingga
cukup dalam kelas
proses
pembelajaran di kelas dapat berjalan secara efektif. √
6
Beberapa
kelas
dilengkapi
Adanya sirkulasi udara cukup
dengan AC sehingga siswa
dalam kelas
merasa nyaman ketika proses pembelajaran di kelas.
98
LAMPIRAN 8 LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS I Petunjuk pengisisan
: berikan tanda ceklis (√) pada kolom di bawah ini!
Nama
:
No
1
KOMPONEN
Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan
YA
TIDAK
√
Keterangan Bahan ajar berupa power
Pembelajaran
point
RPP √
Menerangkan pelajaran
2
dan
Guru mulai menerangkan Pelajaran
setelah
melakukan apersepsi dan mengkondisikan siswa √
3
Guru
(peneliti)
memberikan
Guru memberikan apersepsi kepada siswa
apersepsi
terkait materi yang diajarkan
sebelum
menjelaskan materi pelajaran √
4
Guru
Guru melibatkan peserta didik secara aktif
melibatkan
dalam proses pembelajaran
dalam pembelajaran
5 6
Guru melaksanakan pre test Guru melaksanakan post test
√ √
kurang siswa proses
99
LAMPIRAN 9 LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS II Petunjuk pengisisan
No
1
: berikan tanda ceklis (√) pada kolom di bawah ini !
KOMPONEN Guru
menyiapkan
Rencana
YA Pelaksanaan
√
Pembelajaran
TIDAK
Keterangan Guru
membuat
RPP √
Guru menjelaskan materi
2
Guru mulai menerangkan Pelajaran
pelajaran
dengan menggunakan power point √
3
Guru memberikan apersepsi
kepada
Guru memberikan apersepsi kepada siswa
siswa
dengan
terkait materi yang diajarkan
meriview pertemuan sebelumnya √
4
Guru memberikan
Guru melibatkan peserta didik secara aktif
pertanyaan
dalam proses pembelajaran
siswa
agar dapat
menanggapi √ 5
Guru melaksanakan pre test
Pre test dilakukan sebelum
proses
pembelajaran Guru melaksanakan post test
√
Guru
melakukan
post test 6
setelah
proses pembelajaran selesai
100
LAMPIRAN 10 LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS I Petunjuk pengisisan
No
: berikan tanda ceklis (√) pada kolom di bawah ini!
KOMPONEN Siswa
memperhatikan
YA penjelasan
TIDAK √
guru 1
Keterangan
Ada
beberapa
yang
siswa
memainkan
a. Semua
handphone, mengobrol,
b. Tidak semua
dan mengantuk
c. sebagian √ 2
Siswa tidak ada yang mencatat, tetapi hanya
Siswa mencatat penjelasan guru
memperhatikan penjelasan guru √
3
Siswa hanya duduk dan melamun
Siswa berperan aktif melakukan
proses
pembelajaran Siswa berisik di dalam kelas
√
Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan
4
menggunakan
power
point
5
Siswa mencontek pada saat mengisi soal
√
Siswa
mengisi
masing-masing
soal
101
LAMPIRAN 11 LEMBAR OBSERVASI SISWA Petunjuk pengisisan
No
: berikan tanda ceklis (√) pada kolom di bawah ini!
KOMPONEN
YA
TIDAK √
Siswa
memperhatikan
Hampir
semua
siswa
penjelasan
memperhatikan
guru 1
Keterangan
penjelasan
guru,
a. Semua
walaupun ada yang
b. Tidak semua
sesekali
c. sebagian
handphone
melihap di
dalam kantongnya √
Siswa
tidak
mencatat, 2
Siswa mencatat penjelasan guru
dan
hanya
melihat
buku paket yang dimilikinya √
Siswa aktif dalam menerapkan
3
Siswa hanya duduk dan melamun
pembelajaran active
learning
metode card sort Siswa berisik di dalam kelas 4
√
Siswa melaksanakan proses pembelajaran
tertib
102
5
Siswa mencontek pada saat mengisi soal
√
Siswa mengisi soal secara individu
103
LAMPIRAN 12 CATATAN LAPANGAN SIKLUS I Tempat penelitian/sekolah
: SMK Paramarta Tangerang Selatan
Hari/tanggal
: Sabtu, 13 September 2014
Materi
: Asmaul Husna
Proses Pembelajaran Kegiatan pembelajaran diawali dengan pelaksanaan pre test dan kemudian melakukan post test di akhir pembelajaran. Jumlah soal sebanyak 20 soal Pilihan Ganda masingmasing pada pre test dan post test. Tes berlangsung selama 25 menit yang diikuti oleh 21 siswa. Kemudian dilanjutkan dengan penerapan pembelajaran active learning metode card sort. Proses pembelajaran ini dilakukan 2 kali pertemuan. Aktivitas Guru Sebelum pelajaran dimulai, guru (peneliti) memberikan apersepsi, guru menjelaskan materi pelajaran dengan menggunakan media power point, guru menerapkan pembelajaran active learning metode card sort dalam pelajaran PAI pembahasan Asmaul Husna dan memberikan motivasi kepada siswa ketika proses pembelajaran selesai. Aktivitas Siswa Siswa mendengarkan instruksi dan penjelasan guru walaupun masih ada saja yang mengobrol dan bermalas-malasan. Siswa masih enggan bertanya kepada guru, dan siswa hanya memperhatikan penjelasan guru tanpa menanyakan kembali materi yang sedang disampaikan. Beberapa siswa masih melihat pekerjaan temannya ketika menerapkan metode card sort. Dan siswa cukup antusias dalam pembelajaran dan merasa senang dengan kartu-kartu dari metode card sort tersebut, namun masih perlu adaptasi. LAMPIRAN 13
104
CATATAN LAPANGAN Tempat penelitian/sekolah
: SMK Paramarta Tangerang Selatan
Hari/tanggal
: Sabtu, 27 September 2014
Materi
: Asmaul Husna
Siklus
: II
Proses Pembelajaran Kegiatan pembelajaran diawali dengan pelaksanaan pre test dan kemudian melakukan post test di akhir pembelajaran. Jumlah soal sebanyak 20 soal Pilihan Ganda masingmasing pada pre test dan post test. Tes berlangsung selama 25 menit yang diikuti oleh 21 siswa. Kemudian dilanjutkan dengan penerapan pembelajaran active learning metode card sort. Proses pembelajaran ini dilakukan 2 kali pertemuan. Aktivitas Guru Sebelum pelajaran dimulai, guru (peneliti) memberikan apersepsi, guru menjelaskan materi pelajaran dengan menggunakan media power point, ketika menjelaskan materi pelajaran, guru lebih aktif merangsang siswa agar bertanya mau bertanya. Guru menerapkan pembelajaran active learning metode card sort dalam pelajaran PAI pembahasan Asmaul Husna dan memberikan motivasi kepada siswa ketika proses pembelajaran selesai. Aktivitas Siswa Semua siswa antusias mengikuti pembelajaran walaupun masih ada satu atau dua siswa yang membuat gaduh, sesekali memainkan handphone dan bermalas-malasan. Siswa mulai berani bertanya walaupun masih malu-malu, siswa perperan aktif dalam menerapkan pembelajaran active learning metode card sort, karena sudah terbiasa melakukan kegiatan tersebut siswa tidak canggung untuk melaksanakannya. Terlihat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran sehingga dapat menyelesaikan tugasnya masing-masing dengan baik dan tepat waktu tanpa bertanya kepada temannya.
105
LAMPIRAN 14 LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS PENELITI DALAM PROSES PEMBELAJARAN SIKLUS I Tempat penelitian/sekolah
: SMK Paramarta Tangerang Selatan
Hari/tanggal
: Sabtu, 13 September 2014
Kelas/semester
: X/1
Materi
: Asmaul Husna
Berilah tanda checklist (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda SB : sangat baik, B : Baik, C : Cukup, K : Kurang No
Aspek Penilaian Mengkondisikan
1
pembelajaran
SB
√
situasi
dan
B
K
Keterangan Guru
(peneliti)
mengabsen siswa dan
kesiapan
memberikan instruksi
siswa untuk mengikuti proses
agar
pembelajaran
duduk
secara
teratur √
2
C
Apersepsi
Guru
memberikan
apersepsi
terkait
materi pelajaran √ 3
Membangkitkan
minat/rasa
Guru
memberikan
motivasi
ingin tahu siswa (motivasi)
agar
semangat
menuntut
ilmu agama √
Menyampaikan 4
tujuan/indikator
yang
ingin
guru
dicapai Penggunaan 5
pembelajaran
media/alat yang
√
sesuai
perhatian
siswa
terhadap proses pembelajaran
Guru
menggunakan
media
yakni
power
point √
6
menyampaikan
tujuan pembelajaran
dengan indikator bahan ajar
Pemusatan
Melalui power poin,
Guru
menggunakan
power point dengan variasi
agar
siswa
tertarik dengan materi pembelajaran
106
√
Ketika
menerapkan
pembelajaran 7
active
Pemberian kesempatan siswa
larning metode card
untuk berpikir
sort, guru memberikan waktu agar siswa dapat berpikir √
8
Ketika menyampaikan
Pemberian kesempatan kepada
materi
siswa
memberikan
untuk
bertanya
dan
mengungkapkan pendapat
guru
kesempatan
siswa
untuk bertanya
9
Antusias
terhadap
jawaban
√
√ 10
kesulitan
atau
11
memberikan
secara individu √
menerangkan
Guru
perhatian kepada siswa
kemajuan belajar siswa
Keterampilan
menghargai
pendapat siswa
atau pendapat siswa
Mengamati
Guru
Setelah
proses
penyampaian
materi
kembali atau menyimpulkan
selesai,
materi yang disampaikan
menyimpulkan
guru
materi
Guru Mata Pelajaran In‟am Abdul Fatah S.PdI
107
LAMPIRAN 15 LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS PENELITI DALAM PROSES PEMBELAJARAN SIKLUS II Tempat penelitian/sekolah
: SMK Paramarta Tangerang Selatan
Hari/tanggal
: Sabtu, 27 September 2014
Kelas/semester
:X/1
Materi
:Asmaul Husna
Berilah tanda checklist (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda SB : sangat baik, B : Baik, C : Cukup, K : Kurang No
Aspek Penilaian
SB √
Mengkondisikan 1
B
C
K
Keterangan Guru (peneliti)
situasi
mengabsen siswa
pembelajaran dan kesiapan
dan memberikan
siswa untuk mengikuti proses
instruksi agar
pembelajaran
duduk secara teratur √
2
Guru memberikan apersepsi terkait
Apersepsi
materi pelajaran √
Guru memberikan motivasi agar
Membangkitkan 3
minat/rasa
ingin tahu siswa (motivasi)
semangat agar bersungguhsungguh dalam meraih cita-cita
108
√
Menyampaikan 4
Guru menyampaikan
tujuan/indikator yang ingin
tujuan
dicapai
pembelajaran √
Penggunaan 5
Guru menggunakan
media/alat
pembelajaran
yang
power point dan
sesuai
alat penerapan
dengan indikator bahan ajar
metode card sort
√
Guru menggunakan power point
Pemusatan perhatian siswa 6
dengan variasi
terhadap proses pembelajaran
agar siswa tertarik dengan materi pembelajaran √
Ketika menerapkan pembelajaran
7
active larning
Pemberian kesempatan siswa untuk berpikir
metode card sort, guru memberikan waktu agar siswa dapat berpikir √
Pemberian 8
kesempatan
Ketika menyampaikan
kepada siswa untuk bertanya
materi guru
dan
memberikan
pendapat
mengungkapkan
kesempatan siswa untuk bertanya
109
√
pertanyaan siswa
Antusias terhadap jawaban 9
atau pendapat siswa
√ Mengamati 10
Guru menghargai
kesulitan
atau
Guru memberikan perhatian kepada
kemajuan belajar siswa
siswa secara individu √
Setelah
proses
penyampaian Keterampilan 11
menerangkan
materi
selesai,
kembali atau menyimpulkan
guru
materi yang disampaikan
menyimpulkan materi
Guru Mata Pelajaran
In‟am Abdul Fatah S.PdI
110
LAMPIRAN 16
TES HASIL BELAJAR SIKLUS I Nama
:
Kelas
:
1) Beriman kepada Allah swt hukumnya…. a. Wajib
d. Jaiz
b. Haram
e. Mubah
c. Sunah 2) Secara bahasa asmaul husna artinya ialah….. a. Nama-nama yang baik
d. Maha pengampun
b. Nama dan sifat Allah
e. Maha pemberi rezeki
c. Maha Adil 3) Allah mempunyai nama-nama yang baik yang jumlahnya…. a. 99
d. 13
b. 30
e. 100
c. 20 4) Adanya bumi dan langit beserta isinya merupakan bukti adanya Allah disebut dalil…. a. Akli
d. Naqli
b. Al-qur‟an
e. Hadis
c. Kitabullah 5) Nama-nama baik yang dimiliki Allah swt. Sebagai bukti keagungan dan kemuliaanNya. Merupakan pengertian dari…. a. Al-Qur‟an
d. Ijtihad
b. Asmaul Husna
e. Sunnah
c. Hadits
111
6) Allah memiliki nama Al-Matin yang artinya…. a. Maha Kukuh
d. Maha penyayang
b. Maha bijaksana
e. Maha Pengampun
c. Maha Perkasa 7) Allah memiliki sifat Maha Mulia yakni…. a. Al kuddus
d. Al Malik
b. Al mutawakkil
e. Al Mutakabbir
c. Al karim 8) Al Jami artinya…. a. Maha pengasih
d. Maha pengumpul
b. Maha penyayang
e. Maha bijaksana
c. Maha kukuh 9) Salah satu dalil naqli yang menunjukkan tentang adanya Allah swt. Terdapat di dalam surat….. a. Qs. Al-an An‟am ayat 101
d. Asy Syura ayat 102
b. Qs. Al-An‟am 102
e. Ar-Rahman ayat 102
c. Asy Syura 101 10) Firman Allah swt dalam surat Al Hasyr ayat 23 merupakan dalil tentang nama Allah swt yaitu…. a. Al Mu‟min
d. Al Karim
b. Al Adl
e. An Nur
c. Ar Razzaq 11) Al Wakil berasal dari kata wakala yang artinya…. a. Mengumpulkan
d. Adil
b. Memelihara
e. Menyerahkan
c. Pemberi keamanan 12) Allah swt adalah Al Jami yaitu kelak di akhirat mengumpulkan seluruh umat manusia pada hari pembalasan, dimanakah Allah swt akan mengumpulkan manusia…. a. Padang Arafah
d. Padang Mahsyar
b. Padang Barzah
e. Alam kubur
c. Padang pasir
112
13) Di bawah ini sifat yang tidak dimiliki oleh Allah swt, yaitu…. a. Al adl
d. Al Alim
b. Al Karim
e. Al Jahlu
c. Ar Rozzaq 14) Diantara sifat sifat Allah swt adalah Al Karim, artinya Maha…. a. Mulia
d. Pemurah
b. Mengetahui
e. Penyayang
c. Pemberi Rezeki 15) Allah swt memberi lebih baik dari pada apa yang diminta dan diharapkan oleh para hambaNya, hal ini menunjukkan bahwa Allah swt mempunyai sifat…. a. Mengetahui
d. Penyayang
b. Pemberi rezeki
e. Mendengar
c. Pemurah 16) Ketika seseorang mengadakan perjalanan dengan selamat dan aman, hal tersebut tidak terlepas dari penjagaan yang diberikan oleh Allah swt. Hal tersebut menunjukkan bahwa Allah swt adalah…. a. Al Muhaimin
d. Al Jabbar
b. Al Alim
e. Al Mu‟min
c. Ar Razzaq 17) Di babawah ini tidak termasuk sifat mustahil bagi Allah swt adalah…. a. „ajzun
d. Al Adl
b. Jahlun
e. Al Karahah
c. Mautun 18) Sifat yang tidak pantas ada pada diri Allah swt disebut sifat…. a. Wajib
d. Mustahil
b. Sunah
e. Ma‟ani
c. Jaiz 19) Apapun yang diperbuat dan diberikan oleh Allah swt hanyalah…. a. Anugerah-Nya
d. Kehendak-Nya
b. Kutukan-Nya
e. Keterpaksaan-Nya
c. Harapan-Nya
113
20) Allah swt menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya karena Allah swt menghendaki-Nya, tidak ada paksaan atau perintah dari siapapun. Hal tersebut menunjukkan bahwa Allah swt mempunyai sifat…. a. Jaiz
d. Ma‟anie
b. Wajib
e. makruh
c. Mustahil
114
LAMPIRAN 17
TES HASIL BELAJAR SIKLUS II Nama
:
Kelas
:
1) Sabar dan syukur merupakan…. a. Janji Allah b. Perilaku yang buruk c. Anjuran Allah swt d. Sikap yang harus dimiliki seorang mukmin e. Perbuatan mazmumah 2) Dengan sifat JaizNya Allah swt bararti Allah memiliki kebebasan…. a. Wajib
d. Berkreasi
b. Mustahil
e. berkehendak
c. Berpikir 3) Sebagai khalifah di muka bumi, manusia harus dapat memberikan keamanan untuk makhluk lain, hal ini menunjukkan bahwa manusia menerapkan sifat Allah swt yakni… a. Al Wakil
d. Al Jami
b. Al Matin
e. Al Akhir
c. Al Mu‟min 4) Berkompetesi dalam kebaikan merupakan perbuatan yang termasuk…. a. Yang dilarang
d. tercela
b. Yang diperintahkan
e. yang dibolehkan
c. Haram 5) Berikut ini adalah beberapa nama –nama baik Allah swt, kecuali…. a. Al Akhir
d. Al Mu‟min
b. Al wakil
e. Al Jahlu
115
c. Al Karim 6) Segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah swt adalah…. a. Berguna
d. Kurang
b. Rusak
e. Tiada guna
c. Sia-sia 7) Dalam pergaulan sehari hari, sebagai seorang muslim hendaknya tidak membedabedakan suku, agama dan kedudukan seseorang merupakan cerminan dari sifat Allah yaitu…. a. Al Ghafir
d. Al Matin
b. Al Adl
e. Al Akhir
c. Al Jami‟ 8) Salah satu perilaku berkompetisi dalam kebaikan adalah berlomba dalam…. a. Beribadah
d. kemaksiatan
b. Berdagang
e. perbuatan dosa
c. Sepak bola 9) Manusia harus berbuat baik kepada sesama makhluk di muka bumi, suka melakukan kebaikan, bujaksana, taat terhadap aturan hukum dan menjadi teladan bagi orang lain. Sifat manusia tersebut merupakan cerminan dari nama asmaul husna yaitu…. a. Al Jami
d. Al Matin
b. Al Akhir
e. Al Wakil
c. Al Karim 10) Seorang muslim akan berhati-hati dalam melakukan segala tindakannya, dia percaya bahwa kelak dia akan di kumpulkan di Padang Masyhar untuk diminta pertanggung jawaban atas segala perbuatannya dihadapan Allah swt. Sikap hidup yang dimiliki tersebut merupakan cerminan dari asmaul husna yaitu…. a. Al Jami
d. Al Matin
b. Al Akhir
e. Al Wakil
c. Al Karim 11) Rasulullah saw ingin hijrah dari Mekah ke Madinah. Pada malam keberangkatan di sekeliling rumah Rasulullah saw telah di kepung oleh orang-orang Quraisy yang ingin membunuh Rasulullah saw, akan tetapi Allah swt telah memberi keselamatan
116
kepada Rasulullah saw, maka dengan aman Rasulullah saw dapat keluar rumah dan meninggalkan Mekah menuju Madinah. Kisah tersebut merupakan bukti bahwa Allah memiliki nama asmaul husna yaitu…. a. Allah zat yang Maha Bijaksana b. Allah zat yang Maha Pemberi Keamanan c. Allah zat yang Maha Pengampun d. Allah zat yang Maha Mulia e. Allah zat yang Maha Adil 12) Menjadi khalifah Allah swt di muka bumi yang teguh pendirian dalam menegakkan kebenaran dan kejujuran merupakan cerminan dari asmaul husna yakni…. a. Maha Kukuh
d. Maha Akhir
b. Maha Pengumpul
e. Maha Akhir
c. Maha Adil d. Maha memelihara 13) Firman Allah swt dalam surat Al Hasyr ayat 23 merupakan dalil tentang nama Allah swt yaitu…. a. Al Mu‟min
d. Al Karim
b. Al Adl
e. An Nur
c. Ar Razzaq 14) Ayat yang menjelaskan bahwa Allah memiliki nama Al Jami ialah…. a. Qs. Al Zariyat ayat 58 b. Qs. Ali Imran ayat 173
d. Qs. An naml ayat 40 e. Qs. Ali Imran ayat 9
c. Qs. Al Hasyr ayat 23
15) Isilah bagian ayat yang rumpang di bawah ini ! …….
a.
d.
b.
e.
117
c.
16.
Ayat di atas merupakan ayat yang menjelaskan bahwa Allah swt memiliki asmaul husna yaitu…. a. Al Matin
d. Al Matin
b. Al Karim
e. Al Jami‟
c. Al Adl 17. Ayat di bawah ini merupakan dalil yang menyatakan bahwa Allah swt memiliki asmaul husna Al Matin adalah….
.f
.g
.h
.i
.j 18. Dalil naqli bahwa Allah swt memiliki sifat al akhir ialah…. a. Qs. Al Hadid ayat 3
d. Qs. An Nas ayat 4
b. Qs. Al baqarah ayat 35
e. Qs. Al Baqarah ayat 3
c. Qs. Al Maun ayat 2 19. “…. Dan Barang siapa yang ingkar, maka sesungguhnya Rabbku adalah maha kaya dan Maha Mulia” (Qs. An Naml ayat 40)” Ayat terjemahan di atas merupakan ayat yang menjelaskan bahwa Allah swt memiliki asmaul husna yaitu…. a. Al Karim
d. Al Gaffar
118
e. Al „Alim
b. Al kuddus c. Al wakil 20. .
Ayat yang digaris bawahi mengandung arti yaitu…. a. Tuhanku
d. Kafir
b. Penyayang
e. Mulia
c. Maha kaya
119
LAMPIRAN 18
KUNCI JAWABAN SIKLUS I
1. A
11. E
2. A
12. D
3. A
13. E
4. A
14. A
5. B
15. B
6. A
16. E
7. C
17. D
8. D
18. D
9. B
19. A
10. A
20. B
120
LAMPIRAN 19
KUNCI JAWABAN SIKLUS II
1. D
11. B
2. E
12. A
3. C
13. A
4. B
14. E
5. E
15. A
6. A
16. E
7. B
17. C
8. A
18. A
9. C
19. A
10. A
20. A
121
LAMPIRAN 20
MATERI BAHAN AJAR
A. Pengertian Asmaul Husna Menurut bahasa iman artinya percaya, sedangkan menurut istilah yaitu membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Menurut bahasa asmaul husna berarti nama-nama yang baik, sedangkan menurut istilah berarti nama-nama baik yang dimiliki Allah swt sebagai bukti keagungan dan kemuliaan-Nya. Asmaul husna adalah nama Allah swt yang terbaik. Bisa dikatakan pula sebagai asma Allah swt yang terindah. Ia merupakan puncak keindahan karena didalamnya terdapat makna teruji dan termulia. Nama-nama terindah itu mengandung pengertian kehidupan yang sempurna, yang tidak didahului dengan ketiadaan dan tidak diakhiri dengan kesirnaan. Tidak berawal dan tidak berakhir. Manusia sebagai wakil Allah swt tentunya Allah swt tentunya Allah swt bekali dengan sifat-sifat yang melekat pada-Nya. Meskipun sifat-sifat itu tidak akan pernah sama. Misalnya Allah swt memiliki sifat maha adil, manusia sebagai Allah swt dalam mengelola alam semesta ini pula harus memiliki sifat adil. Apa yang harus dilakukan harus memperhatikan asas keadilan terhadap manusia lain dan makhluk Allah swt yang lainnya yang Allah swt titipkan kepada kita untuk mengurusnya. Satu contoh ketika kita mau merusak, kita harus mempertimbangkan keadilan kepada manusia lain yang akan kekurangan oksigen dan persediaan air, hewan yang akan kehilangan tempat tinggal dan habitatnya, tumbuhan lain yang akan kehilangan sumber makanan karena daundaunyang berjatuhan diatas mereka tidak lagi berjatuhan. Inilah makna asmaul husna dalam kehidupan kita. Mengenai jumlah asmaul husna Rasulullah saw bersabda yang artinya “sesungguhnya Allah itu mempunyai Sembilan puluh Sembilan nama, seratus
122
kurang satu. Barang siapa menghafalkannya dengan meyakini akan kebenarannya maka ia masuk syurga, sesungguhnya Allah itu maha ganjil tidak genap dan senang sekali sesuatu yang ganjil” (HR Ibnu Majah) Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa asmaul husna berjumlah 99 nama. Sebagian dari asmaul husna tersebut termasuk ke dalam sifat wajib Allah swt yakni sifat-sifat dan pasti dimiliki Allah swt. Sembilan puluh Sembilan nama tersebut menggambarkan kebaikan Allah swt, dengan nama-nama
B. Macam-Macam Asmaul Husna Dari Sembilan puluh Sembilan asmaul husna berikut akan diuraikan tujuh sifat Allah swt dalam asmaul husna antara lain Al Karim, Al Mu‟min, Al Wakil, Al Matin, Al Jami, Al Adl dan Al Akhir.
1. Al Karim (zat yang maha Mulia) Al Karim adalah salah satu dari asmaul husna Al Karim adalah yang mulia dalam segala hal, yang amat banyak banyak pemberian dan kebaikan-Nya, baik ketika diminta maupun tidak. Nama Al-Karim menunjukkan kesempurnaan kemuliaan Allah swt, dalam zat dan segala sifat serta perbuatan-Nya. Didalam surat An-Naml ayat 40, Allah swt berfirman : ……. ……..Barangsiapa yang ingkar, Maka Sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia". (Qs. An-Naml : 40) Syaikhul Islam Ibn Taimiyah rahimahullah berkata “ nama Allah Al Karim mencakup makna kedermawanan, juga makna kemuliaan dan keluhuran, serta bermakna kelembutan dan member kebaikan” imam ibnul Qayyim rahimuhullah berkata “ secara global, makna Al Karim adalah zat yang suka member kebaikan yang banyak dengan amat mudah dan gampang. Lawannya, orang pelit yang amat sulit dan jarang mengeluarkan kebaikan. Diantara makna Al-Karim Allah swt berbuat baik kepada seluruh makhluk tanpa sebuah kewajiban yang mesti
123
mereka kerjakan . semua kebaikan yang diberikan Allah swt kepada makhluk adalah semata-mata atas kemurahan-Nya kepada para makhluk. Nama Al-Karim member pengertian istimewa tentang Allah swt Al Karim bermaksud : a. Allah swt Maha Pemurah b. Allah swt member tanpa diminta c. Allah swt member sebelum diminta d. Allah swt member apabila diminta e. Allah swt member bukan karena permintaan, tetapi cukup sekedar harapan, cita-cita dan angan-angan hamba-hamba-Nya. Dan tidak mengecewakan harapan mereka. f. Allah swt member lebih baik daripada apa yang diminta dan diharapkan oleh para hamba-Nya g. Allah yang maha pemurah tidak membatasani dalam pemberian-Nya, tidak dikira beberapa banyak pemberian-Nya dan kepada siapa Dia member h. Paling penting, demi kebaikan hamba-Nya sendiri, Allah swt member dengan bijaksana, dengan cara yang paling baik, masa yang paling sesuai dan paling bermanfaat kepada hamba yang menerimanya. Jadi intinya, pengertian nama Al-Karim adalah yang memiliki segala macam kebaikan dan kemuliaan serta keutamaan.
2. Al Mu’min (Allah Maha Pemberi Keamanan) Sifat Allah Al Mu‟min artinya “ Allah maha Pemberi kemanan”. Keamanan merupakan kebutuhan penting bagi manusia. Kehidupan akan terasa nyaman dan berjalan semestinya karena adanya keamanan. Negara yang tidak aman sulit melaksanakan pembangunan. Kehidupan masyarakat akan terancam bila tidak ada keamanan. Kita lihat bagaimana Negara yang sedang dalam peperangan. Allah swt berfirman dalam Qs. Al-Hasyr ayat 23 sebagai berikut :
124
Artinya : Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, raja yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Maha Mengurniakan, Yang Maha memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan (Qs. Al-Hasyr : 23) Keamanan dan rasa aman yang kita peroleh tidak terlepas dari kekuasaan Allah swt ketenangan hati hanya didapat bila kita dekat dengan Allah swt, rajin membaca Al-Qur‟an , rajin shalat dan lain-lain. Ketidaknyamanan bukan hanya akibat ulah manusia tapi bisa juga karena binatang buas, bencana alam seperti banjir, gempa bumi, tanah longsor, dan lain-lain. Ada orang yang merasa tidak aman walaupunsituasinya aman dan tentram. Sebaliknya ada orang yang merasa tidak aman walaupun sitiasinya aman dan tentram. Sebaliknya ada orang yang merasa aman, tenang, tidak gelisah walaupun sitiasi, dan keadaan genting dan kacau. Contoh dan bukti sederhana bahwa Allah swt bersifat Mu‟min seperti ketuka Rasulullah saw ingin hijrah dari Makkah ke kota madinah. Pada malam keberangkatan Nabi Muhammad saw sekeliling rumah nabi Muhammad saw telah dip agar betis oleh orang-orang Quraisy yang ingin membunuh Nabi Muhammad, akan tetapi dengan sifat Al Mu‟min Allah swt telah member keselamatan kepada Rasulullah saw, Rasulullah dengan aman dapat keluar dari rumah dan meninggalkan kota Makkah menuju Madinah.
3. Al Wakil (Allah Zat Yang Maha Memelihara) Al Wakil berasal dari kata wakala
yang artinya menyerahkan dan
mempercayakan suatu urusan kepada orang lain (mewakilkan). Dalam konteks
125
asmaul husna, Allah Al Wakil dapat dimaknai bahwa Allah swt adalah zat yang paling tepat untuk diserahi segala urusan. Artinya kita menyandarkan segala urusan kita kepada Allah swt. Dalam kehidupan, sering kita menemukan kegagalan. Dari kegagalan ini akan lahir dua tipe manusia. Pertama tipe orang optimis (tawakkal) yang memasrahkan dan meyakini bahwa segala urusan apapun dalam kehidupan apapun dalam kehidupan ini ada yang maha mengatur. Tipe manusia kedua adalah tipe orang putus asa, orang-orang seperti inilah yang tidak menyadari bahwa dibalik sesuatu yang kita alami, kita lihat, kita dengar, kita rasakan ada hikmah yang harus kita ambil pelajaran untuk menjalani masa depan. Ada seseorang yang mengatakan hidup itu ibarat berjalan mengendarai mobil. Kaca depan dan kaca spion merupakan dua kaca yang sangat penting diperhatikan. Kaca depan pasti lebih besar dari kaca spion. Ini menandakan bahwa peluang kehidupan di depan lebih besar. Kita hanya perlu melihat ke belakang melalui kaca yang kecil untuk memastikan bahwa pergerakan kita tidak membahayakan orang lain. Coba bayangkan bagaimana jadinya jika pengendarai mobil, kita lebih banyak memandangi kaca spion. Demikianlah perumpamaan oranng-orang yang terlalu banyak memandangi dan meratapi masa lalu. Dia akan mencelakakan dan mengganggu orang disekitarnya. Sebuah pepatah mengatakan, “ manusia hanya bisa berencana, Allah swt yang menentukan”. Pepatah ini sangat tepat menggambarkan bahwa Allah swt adalah Al-Wakil, yang siap membantu untuk menyelesaikan masalah-masalah kita. Inilah luar biasanya Allah swt. Dia mempercayai kita untuk menjadi wakilNya mengelola alam semesta, namun jika menemukan masalah dalam tugas tersebut, kita diperintahkan-Nya untuk meminta bantua-Nya. Qs Al-Imran ayat 173 menyebutkan :
Artinya : (yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah
126
mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", Maka Perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaikbaik Pelindung" (Qs. Ali Imran ayat 173).
4. Al Matin (Zat Maha Kukuh) Nama Allah swt yang agung ini disebutkan dalam firman-Nya : “Sesungguhnya Allah Dialah Maha pemberi rezki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh” (Az Zariyat ayat 58)
Nama Allah swt yang maha Mulia ini maknanya hamper sama dengan beberapa nama Allah yang Maha Agung lainnya, yaitu Al Qawi (Yang Maha Kuat), Al Aziz (Yang Maha Perkasa), dan Al Qadir (Yang Maha mampu/berkuasa). Makna Al Matin adalah yang maha sangat kuat, sedangkan Al-Qawi adalah yang tidak ada sesuatupun yang mampu menundukkan dan mengalahkanNya, serta menolak ketentuan-Nya. Dia (Maha Mampu)memberlakukan perintah dan ketentuan-Nya kepada semua makhluk-Nya (tanpa satupun yang mampu yang mampu menghalangi). Dia mampu memuliakan siapapun yang dikehendaki-Nya dan mampu menjadikan hina siapapun yang dikehendaki-Nya. Allah swt mampu mampu menolongsiapa yang dikehendaki-Nya serta tidak menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Segala daya dan kekuatan hanya milik Allah swt, tidak aka nada orang yang ditolong-Nya serta tidak aka nada yang mendapatkan kemuliaan kecuali orang yang dimuliakan-Nya. Orang yang tidak ditolong oleh Allah swt pasti akan kalah dan orang-orang yang dihinakan-Nya pasti akan hina. Manusia yang meyakini bahwa Allah swt Al Matin akan terus berusaha menjadi manusia yang teguh pendirian dalam kebenaran, kuat kemauan untuk menjadi manfaat bagi manusia dan makhluk Allah swt yang lain.
127
5. Al Jami’ (Zat Maha Pengumpul) Allah swt adalah Al Jami (/Maha Mengumpulkan/Maha Pengumpul) yaitu mengumpulkan berbagai hakikat yang telah bercerai berai dan juga mengumpulkan seluruh umat manusia pada hari pembalasan. Sebagaimana doa yang diajarkan oleh Allah swt dalam firman-Nya : Artinya : "Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya". Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji” (Qs Ali Imran ayat 9).
Kelak di akhirat, allah swt mengumpulkan seluruh manusia di padang Masyhar mulai manusia yang pertama sampai manusia terakhir tanpa ada yang tertinggal satupun. Pada hari itu tidak ada kasta, maupun jabatan. Seluruh manusia sama, dan seluruh manusia berkumpul dengan mengharap keselematan kepada Allah swt itulah asmaul husna Al Jami. 6. Al ‘Adl (Allah Zat Maha Adil) Al „Adl, berasal dari tiga suku kata „adala, yang berarti lurus dan sama. Seorang yang adil, menurut definisi ini adalah mereka yang lurus, tidak plin plan, dan sikapnya senantiasa adil bersikap obyektif, tidak berpihak pada salah satu yang bersengketa. Allah swt berfirman : “Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. tidak ada yang dapat merobah robah kalimat-kalimat-Nya dan Dia lah yang Maha Mendengar lagi Maha mengetahui.” (Qs. Al An‟am ayat 115) Allah swt bersifat Al „adl artinya yang Maha Adil, menurut kamus besar bahasa Indonesia, adil adalah sama berat, tidak berat sebelah, dan tidak memihak. Adil juga dapat diartikan menempatkan sesuatu pada tempat-Nya.
128
Keadilan Allah swt adalah keadilan yang sebenarnya dan berlaku bagi semua hamba-Nya. Lawan kata adil adalah zalim atau aniaya. Seseorang yang menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya yang semestinya disebut zalim atau berbuat aniaya. Dia menempatkan semua manusia pada posisi yang sama dan sederajat. Tidak ada yang ditinggikan hanya karena keturunan, atau karena jabatannya. Dekat jauhnya posisi seseorang dengan Allah swt hanya diukur dari seberapa besar mereka berusaha meningkatkan takwanya. Semakin tinggi takwanya, semakin tinggi pula posisinya, semakin mulia dan dimuliakan oleh Allah swt. Sebagian dari keadilan-Nya, Dia hanya menghukum dan memberi sanksi kepada mereka yang terlibat langsung dalam perbuatan maksiat atau dosa. Tidak dikenal oleh-Nya istilah dosa turunan, juga tidak ada hokum karma. DihadapanNya masing-masing individu akan mempertanggungjawabkan dirinya sendiri.
7. Al Akhir (Yang Maha Akhir) Allah Al Akhir artinya Allah swtadalah zat yang paling akhir dibandingkan selain-Nya, sebagaimana firman Allah swt : “Dialah yang Awal dan yang akhir yang Zhahir dan yang Bathin dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu” (Qs Al Hadid ayat 3). Bagi manusia yang mempercayai bahwa Allah swt Al Akhir, dia akan memanfaatkan umurnya semasa hidup untuk menjadi abdi Allah swt, ia akan bekerja semaksimal mungkin memanfaatkan segala yang dia miliki untuk menjalankan perintah Allah swt, karena dia sadar bahwa ada zat yang maha akhir yang menjadi titik akhir dari kehidupan ini. Setiap manusia tidak akan lepas dari pertanggungjawaban tugasnya sebagai makhluk kepercayaan Allah swt, pemimpin di muka bumi. Makna Al Akhir adalah zat yang tiada sesuatu setelah-Nya. Nama Allah swt ini menunjukkan keabadian-Nya dan kekekalan-Nya. Dan ini menunjukkan
129
bahwa dia merupakan tujuan dan tempat bergantung seluruh makhluk menuju kepada-Nya dengan ibadah, harapan, rasa takut, dan seluruh keperluan mereka.
C. Perilaku yang Mencerminkan Keimanan Terhadap Sifat-Sifat Allah Swt dalam Asmaul Husna Setelah kita mempelajari tujuh asmaul husna di atas, sudah seharusnya kita berperilaku yang mencerminkan keimanan kepada Allah swt melalui pemahaman terhadap asmaul husna. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu diperhatikan hal-hal tersebut : 1. Keimanan kepada Allah swt harus ditunjukkan dengan melaksanakan perintahperintah-Nya bukan hanya sebuah pengakuan palsu dengan lisan. 2. Allah swt memiliki asmaul husna dan kita diperintah untuk berdoa dengannya, maka pelajarilah 99 asmaul husna Allah swt dan berdoalah dengannya. 3. Allah Maha Mulia (Al Karim), maka jadilah khalifah Allah swt yang memiliki keluhuran budi 4. Allah Maha Memberi Keamanan (Al-Mu‟min), maka jadilah khalifah Allah swt yang dapat memberikan keamanan untuk makhluk lain 5. Allah Zat Maha Memelihara (Al Wakil), maka hiduplah dengan optimis karena Allah swt akan menolong khalifa-Nya yang mengalami masalah dalam tugasnya. 6. Allah Maha Kuat/Kukuh (Al Matin), maka jadilah khalifah Allah swt yang teguh pendirian dalam menegakkan kebenaran dan kejujuran 7. Allah Maha Mengumpulkan (Al Jami), maka bersiaplah untuk berkumpul di padang Mahsyar dalam rangka mempertanggungjawabkan amanah Allah swt kepada kita sebagai khalifah di muka bumi ini. Dan jadilah katalisator terbentuknya persatuan dan kesatuan umat untuk terbentuknya satu kesatuan dalam kehidupan yang harmonis. 8. Allah Maha Adil (Al Adl), jadilah khalifah yang yakin bahwa Allah maha tahu apa yang kita butuhkan, sehingga kita menjadi manusia yang siap mendapat ujian syukur ataupun ujian sabar dari Allah swt 9. Allah maha Akhir (Al Akhir), jadilah khalifah yang siap bertanggungjawab terhadap apa yang kita lakukan dalam rangka menjalani tugas sebagai khalifah.
130
LAMPIRAN 21
WAWANCARA SETELAH TINDAKAN RESPONDEN SISWA
Sekolah
: SMK Paramarta Tangerang Selatan
Kelas
: X MM 1
Hari/Tanggal
: 4 Oktober 2014
Identitas siswa
:
5. S15 6. S9 7. S17
No
Pertanyaan
1
Tanggapan 1. Menyenangkan
Bagamana menurut pendapatmu tentang pembelajaran yang telah
2. Semangat dalam belajar 3. Banyak bergerak
diikuti ? 2
3
Apakah kalian senang dengan
1. Senang
menggunakan pembelajaran aktif
2. Senang
(active learning) metode card sort ?
3. Senang
Apakah kalian merasa lebih aktif dalam pembelajaran di kelas
1. aktif karena harus menempelkan kartu dan mempersentasikan hasil
131
pekerjaan 2. iya 3. banyak bergerak sehingga merasa aktif 4
Apakah belajar dengan pembelajaran aktif (active learning) membuatmu lebih mudah dalam memahami Iman kepada Allah swt melalui Asmaul Husna ?
5
1. iya, membantu menjadi lebih paham 2. lebih mudah memahami pelajaran 3. membantu dalam menjawab soal
Apakah hasil belajarmu meningkat
1. meningkat
setelah belajar dengan menggunakan
2. meningkat
pembelajaran aktif (active learning)
3. meningkat
metode card sort ?
132
Lampiran 21
FOTO DOKUMENTASI
133