Upaya Wali Kelas I Al Kindi dalam Pengelolaan Kelas di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-Furqan Palangka Raya Yusri dan Ali Iskandar
UPAYA WALI KELAS I AL KINDI DALAM PENGELOLAAN KELAS DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) AL-FURQAN PALANGKA RAYA Yusri dan Ali Iskandar ABSTRACT This study is aimed to review the problems which related to: the homeroom teachers’ function in order to manage the class and also the effort of controlling the problems of class management at first grade of Al Kindi at SDIT Al Furqan of Palangka Raya. So then, the aim of this study was to describe the management class effort which done in managing the problems of class management at first grade of Al Kindi at SDIT Al Furqan of Palangka Raya. The kind of this study was qualitative, which focused on the subject of study they were two homeroom teachers who taught at first grade of Al Kindi at SDIT Al Furqan of Palangka Raya. This study used interview, documentation, observation in collecting the data. There were four data analysis procedures; collection data, display data, and conclusion data. Result of the study showed that the homeroom teachers of Al Kindi While the efforts which done in class management they were by doing management administration, management operative, and classroom arrangement. And the efforts of problems management in managing the class were by doing preventive
A. Pendahuluan Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan hampir di semua aspek kehidupan manusia, sehingga berbagai permasalahan yang ada akan dapat dipecahkan jika mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Terjadinya berbagai perubahan dalam setiap kehidupan tersebut, disatu sisi sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, akan tetapi di sisi lain perubahan tersebut telah membawa manusia kedalam persaingan global yang semakin ketat. Oleh karena itu agar dapat berperan dalam persaingan, sebagai bangsa kita harus mampu mengembangkan dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Staf kantor Kementerian Agama kabupaten Pulang Pisau Tenaga Pengajar pada IAIN Palangka Raya
13
Upaya Wali Kelas I Al Kindi dalam Pengelolaan Kelas di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-Furqan Palangka Raya Yusri dan Ali Iskandar
Perilaku guru yang positif dapat mendorong anak didik dalam mengarahkan dan memotivasi individu untuk belajar dalam rangka mewujudkan tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. Hal ini tergambar dalan Al-Qur’an surah Ali Imran ayat 159 yang berbunyi :
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepadaNya. Akdon mengutip pendapat sagala yang menyatakan : Sekolah dapat dikatakan bermutu apabila prestasi sekolah khususnya prestasi siswa menunjukkan pencapaian tinggi dalam (1) Prestasi akademik yaitu nilai raport dan nilai Ebtanas murni yang memenuhi standar, (2) Memiliki nilai-nilai kejujuran, ketaqwaan, kesopanan dan mampu mengapresiasi nilai-nilai budaya, dan (3) Memiliki tanggung jawab yang tinggi dan kemampuan yang diwujudkan dalam bentuk keterampilan sesuai dasar ilmu yang diterima disekolah.2 Berangkat dari pola pikir demikian tentang pentingnya pengelolaan terhadap kelas serta berdasarkan informasi sementara yang penulis peroleh, bahwa Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-Furqan Palangka Raya memiliki beberapa perbedaan. Perbedaan tersebut adalah pada SDIT Al Furqan memiliki 2 (dua) Wali Kelas dalam setiap 1 Kelasnya (setiap 1 rombongan belajar). Terlebih lagi pengelolaan ini di lakukan hingga jam pelajaran Sekolah usai dan pulang 2
Akdon, Strategic Management For Educational Management (Manajemen Strategik untuk Manajemen Pendidikan) Bandung : ALFABETA, 2006, h.227
14
Upaya Wali Kelas I Al Kindi dalam Pengelolaan Kelas di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-Furqan Palangka Raya Yusri dan Ali Iskandar
sekitar pukul 14.00 WIB, yang mana hal ini berbeda pada kebiasaan sekolah pada umumnya di kota Palangka Raya, yakni pada anak kelas I jam pelajaran sekolah selesai atau pulang sekitar pukul 10.30 WIB. Sehingga tentunya pengelolaan kelas dengan jam sekolah yang lama ini memerlukan pengelolaan kelas yang lebih maksimal lagi dan profesional agar tidak menimbulkan kejenuhan dan kebosanan pada anak didik. Di SDIT Al Furqan Palangka Raya juga menerapkan guru mata pelajaran atau guru bidang studi pada kelas I yang berbeda dengan sekolah SD pada umumnya yang menggunakan guru kelas. Disinilah peran wali kelas di SDIT Al Furqan Palangka Raya sangatlah urgen dalam pengelolaan kelas. Hal itu sangat menarik minat dan perhatian Penulis untuk memilih SDIT Al Furqan sebagai objek penelitian dibandingkan sekolah-sekolah lain yang ada di kota Palangka Raya. SDIT juga bertempat tidak jauh dari pusat kota dan memiliki sejumlah prestasi siswa hanya dengan umur sekolah yang baru berdiri dan berjalan enam tahun. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang yang diuraikan diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1.
Bagaimana upaya wali kelas dalam mengelola kelas I di SDIT Al- Furqan Palangka Raya?
2.
Bagaimana upaya-upaya yang dilakukan wali kelas dalam mengatasi masalah dalam pengelolaan kelas I di SDIT Al- Furqan Palangka Raya?
C. Kajian Pustaka 1. Pengertian Wali Kelas Mengenai pengertian wali kelas akan diuraikan oleh beberapa para ahli, diantaranya: Menurut Sukardi menyatakan bahwa defenisi dari wali kelas adalah, “Guru yang diberi tugas khusus disamping mengajar juga untuk mengelola kelas tertentu dan bertanggung jawab membantu proses kegiatan belajar mengajar, mengkoordinasi informasi dan kelengkapan data tentang siswa yang dikelolanya”.3 Menurut Sastrapradja menyatakan bahwa: “Wali kelas merupakan sebagai 3
Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta, 2000, h. 54
15
Upaya Wali Kelas I Al Kindi dalam Pengelolaan Kelas di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-Furqan Palangka Raya Yusri dan Ali Iskandar
guru yang dipercayakan yang dibebani tanggung jawab untuk membimbing dan mengasuh suatu kelas”.4 Dari pengertian mengenai wali kelas diatas dapat dipahami bahwa wali kelas adalah guru yang mempunyai tugas cukup komplek, selain mengajar juga bertanggung jawab terhadap pengelolaan kelas serta perkembangan
peserta
didik
baik
secara
kognitif,
afektif
dan
psikomotorik. 2. Pengelolaan Kelas a. Pengertian pengelolaan kelas Mengenai pengertian pengelolaan kelas banyak para ahli memberikan defenisi secara berbeda. Menurut Sudirman memberikan defenisi tentang pengelolaan kelas menyatakan bahwa: “pengelolaan kelas adalah suatu upaya mendayagunakan potensi kelas”.5 Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal, dan mengendalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Karena demikian adanya, maka proses belajar mengajar sering disebut pula manajemen kelas yang didalamnya terdapat unsur ketatalaksanaan, pengelolaan, pengadministrasian, pengaturan, atau penataan kegiatan yang berlangsung didalam kelas.6 Oemar Hamalik mengungkapkan bahwa: “Pengelolaan kelas adalah suatu kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama yang mendapat pengajaran dari guru”.7 Sementara Made Pidarta berpendapat bahwa: “Pengelolaan kelas adalah kemampuan guru atau wali kelas dalam mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan seluas-luasnya pada setiap personal untuk melakukan kegiatan-kegiatan kreatif dan terarah dengan menggunakan kelas sebagai sarana utamanya”.8
4
M. Satrapradja, Kamus Istilah Pendidikan dan Umum, Jakarta; Rineka Cipta, 1987, h.
5
Sudirman, Ilmu Pendidikan, Bandung: Remaja Rasdakarya, 1991, h.310 Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi¸Jakarta: Rineka Cipta,
112 6
1990, h.2 7 8
Oemar Hamalik, Psikologi Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru, 1991, h.311 Made Pidarta, Pengelolaan Kelas, Surabaya: Usaha Nasional, t.th, h.12
16
Upaya Wali Kelas I Al Kindi dalam Pengelolaan Kelas di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-Furqan Palangka Raya Yusri dan Ali Iskandar
b. Upaya Wali Kelas dalam Pengelolaan Kelas Dari beberapa defenisi tentang upaya, wali kelas dan pengelolaan kelas, maka dapat penulis simpulkan sebuah definisi tentang upaya wali kelas dalam pengelolaan kelas adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seorang guru yang diangkat untuk bertugas khusus mendayagunakan potensi kelas serta menjaga kondisi belajar yang tertib. Sebuah kelas yang dikelola dengan baik, seyogyanya melakukan berbagai macam upaya maupun tindakan serta kegiatan-kegiatan yang mendukung terciptanya sebuah kelas yang tertib, aman dan tenang. Ada beberapa aspek yang dilaksanakan didalam pengelolaan kelas sebagaimana yang telah dikutip dalam buku “Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas Sebagai Lembaga Pendidikan” karangan Hadari Nawawi yaitu: 1. Kegiatan Administrasi a) Perencanaan Kelas b) Pengorganisasian Kelas c) Pengarahan d) Koordinasi Kelas e) Komunikasi Kelas f) Kontrol Kelas9 2. Kegiatan Operatif a) Tata Usaha Kelas b) Perbekalan Kelas c) Kegiatan Keuangan Kelas d) Pembinaan Personal Kelas e) Hubungan Masyarakat di Lingkungan Sekolah f) Kepemimpinan Wali/ Guru Kelas10 3. Penataan Ruang Kelas Tindakan guru dalam mengatur peralatan belajar, lingkungan belajar, dan lingkungan sosio-emosional merupakan suatu hal yang 9
Ibid., h. 45 Ibid., h. 47
10
17
Upaya Wali Kelas I Al Kindi dalam Pengelolaan Kelas di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-Furqan Palangka Raya Yusri dan Ali Iskandar
menggairahkan dan mengaktifkan siswa perlu memperhatikan pengaturan ruang kelas. Pengaturan Kelas menurut Sutrisno, sebagaimana yang telah dikutip di dalam buku “Revolusi Pendidikan di Indonesia” perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: -
Aksessibilitas: siswa mudah menjangkau alat atau sumber belajar Mobilitas: siswa dan guru mudah bergerak dari satu bagian ke bagian lain dalam ruang kelas Interaksi: memudahkan terjadi interkasi antara guru dengan siswa maupun antar siswa Variasi kerja siswa: memungkinkan siswa bekerja sama secara perorangan, berpasangan atau berkelompok.11
D. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif Deskriptif dengan menempatkan objek seperti apa adanya, sesuai dengan bentuk aslinya, sehingga fakta yang sesungguhnya dapat diperoleh. Penelitian kualitatif ini menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata baik secara tertulis maupun lisan dari responden dan perilaku yang diamati.12 E. Penyajian Data dan Pembahasan Data dari penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Data-data dari penelitian ini untuk mengetahui upaya wali kelas dalam mengelola kelas I di SDIT Al- Furqan Palangka Raya dan upaya-upaya yang dilakukan wali kelas dalam mengatasi masalah dalam pengelolaan kelas I di SDIT Al- Furqan Palangka Raya. 1.
Deskripsi upaya wali kelas dalam mengelola kelas I di SDIT Al- Furqan Palangka Raya. Berdasarkan data yang berhasil penulis peroleh melalui wawancara
mendalam dengan subjek penelitian serta observasi langsung maka penulis dapat mengetahui Upaya Wali Kelas dalam mengelola kelas I di SDIT Al- Furqan Palangka Raya. Berikut ini hasil wawancara penulis: Berkaitan dengan perencanaan kelas OH menjelaskan bagaimana dia melakukan perencanaan sebagai wali kelas: 11 12
Ibid. Lexy J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: CV. Rosdakarya, 2004, h. 6
18
Upaya Wali Kelas I Al Kindi dalam Pengelolaan Kelas di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-Furqan Palangka Raya Yusri dan Ali Iskandar
Kalau perencanaan kelas harian biasanya mulai dari pagi sebelum masuk kelas kita melakukan bryn game, senam-senam ringan sambil menyanyinyanyi, melakukan hafalan seperti tepuk-tepuk Islam, nama-nama nabi dan tugasnya. Kemudian setelah itu ada nuansa Islami menghafal surah-surah pendek, kemudian belajar. Sebelum pulang itu biasanya kita seperti ada kuis tanya jawab singkat tentang apa yang telah dipelajari hari itu. Untuk program mingguan misalnya ada evaluasi bina bakat. Bina bakat untuk kelas I itu ada CALISTUNG itu setiap seminggu sekali. Kemudian yang bulanan kita ada kegiatan untuk mengisi porto folio siswa, hasil-hasil ulangan, kartu kesehatan, penimbangan dan pengukuran tinggi badan. Untuk program semester ada ulangan semester, evaluasi dan pembagian rapotnya serta program khotmul iqro dan qur’an. Kalau tahunan sama seperti semesteran tapi ada persiapan untuk tampilan perpisahan atau pelepasan dan kenaikan kelas”.13 Dari pendapat wali kelas tersebut, peneliti juga mendapat keterangan dari informant EK : “Kalau untuk perencanaan itu sudah ditentukan oleh pihak sekolah programnya apa saja. Seperti jadwal harian, program mingguan, semesteran dan tahunan. Hanya untuk pelaksanaannya dan prakteknya yang berbeda, ya tergantung masing-masing wali kelas”.14 Sedangkan dari hasil observasi peneliti, bahwa perencanaan yang ada memang sudah dibuat programnya oleh divisi kurikulum untuk hal-hal yang menyangkut pelajaran, divisi keagamaan untuk program-program keagamaan, dan divisi kesiswaan untuk bidang kesiswaan dan bina bakat. Hanya jadwal piket kelas yang dibuat oleh wali kelas sebagai perencanaan harian. Sehingga setiap wali kelas hanya tinggal menerapkannya dan bagaimana membuat peraturanperaturannya agar target dari program tersebut tercapai.15 Dan hasil observasi peneliti dalam hal perbekalan kelas ini, bahwa antara apa yang dinyatakan kedua wali kelas tersebut benar adanya. Hal ini dibuktikan dengan fisik benda yang disebutkan memang peneliti temukan di kelas. Diantara perbekalan kelas yang dimiliki adalah loker, papan tulis, tempat memajang hasil kerja siswa, microfon dan salon, meja dan kursi, papan absensi, jam dinding
13 14
Wawancara dengan OH di SDIT Al Furqan, Rabu, 7 Nopember 2012 pukul 09.00 WIB Wawancara dengan Informant di SDIT Al Furqan, Sabtu 10 Nopember 2012 pukul
09.00 WIB 15
Hasil Observasi peneliti di kelas Al Kindi SDIT Al Furqan, Rabu 14 Nopember 2012 pukul 06.30-13.00 WIB
19
Upaya Wali Kelas I Al Kindi dalam Pengelolaan Kelas di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-Furqan Palangka Raya Yusri dan Ali Iskandar
jadwal piket dan jadwal pelajaran. Serta dari segi pengelolaannya dari yang peneliti pahami di lapangan bahwa perbekalan kelas tersebut atau sarana prasarana kelas tersebut di kelola bersama-sama oleh wali kelas dan siswanya. Hal ini dapat dilihat dari perilaku anak didik memperlakukan dan menjaga sarana yang ada di kelas seperti sapu, dimana setelah digunakan mereka mengembalikan ke tempat asalnya, papan tulis yang di hapus oleh siswanya, dan menambah keyakinan peneliti bahwa perbekalan kelas memang di jaga bersama-sama, yaitu selama peneliti mengadakan observasi, peneliti tidak menemui perbekalan kelas di jadikan alat main-main oleh siswa al Kindi.16 2.
Deskripsi upaya wali kelas I Al Kindi dalam mengatasi masalah pengelolaan kelas I di SDIT Al- Furqan Palangka Raya Berbagai masalah individual sudah tentu terjadi di dalam pengelolaan
kelas, berikut permasalahan individual yang sering dihadapi. OH berpendapat bahwa : Masalah individual yang sering kami hadapi adalah anak yang merasa tidak mampu jadi malas mengerjakan tugas itu kami beri bimbingan khusus secara personal. Anak yang lambat sekali menyalin padahal kemampuan intelektualnya bagus setelah melakukan pengamatan dan percobaan akhirnya kami menyimpulkan dia akan cepat menulis dengan cara dikte. Kemudian anak yang pintar melakukan pekerjaan dengan cepat kemudian mengganggu karena tidak ada kesibukan lain kami manfaatkan untuk menjadi tutor sebaya.17 Selaku guru yang mengajar di kelas al Kindi, EK menurkan pengalamannya: “Masalah individual yang sering saya hadapi di kelas al Kindi biasanya ada anak yang suka ribut, suka mengganggu temannya, sering lambat mengerjakan tugas. Tapi menurut saya itu masih dalam hal yang wajar, ya namanya juga anak-anak.”18 Dan selama dalam observasi peneliti, hal-hal yang ditemui dalam permasalahan individual memang yang sering terjadi adalah ada beberapa anak yang suka ribut setelah selesai mengerjakan tugas. Ada anak yang memang selalu 16
Hasil Observasi peneliti di kelas Al Kindi SDIT Al Furqan, tanggal 7- 13 Nopember 2012 pukul 06.30-13.00 WIB 17 Wawancara dengan OH di SDIT Al Furqan, Rabu, 7 Nopember 2012 pukul 09.00 WIB 18 Wawancara dengan Informant di SDIT Al Furqan, Sabtu 10 Nopember 2012 pukul 09.00 WIB
20
Upaya Wali Kelas I Al Kindi dalam Pengelolaan Kelas di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-Furqan Palangka Raya Yusri dan Ali Iskandar
lambat dalam mengerjakan tugas. Dan ada juga anak yang memang terlihat malas atau tidak suka terhadap suatu pelajaran tertentu. Mengenai permasalahan individual yang peneliti temui dilapangan tadi, peneliti melihat bagaimana seorang wali kelas bertindak untuk mengatasi masalah tersebut. Memang apa yang didapat dari wawancara dengan kedua wali kelas sesuai dengan apa yang peneliti temui dilapangan.19 Berdasarkan hasil obeservasi peneliti, bahwa pendekatan yang sering digunakan adalah pendekatan kekuasaan, dimana wali kelas sangat dominan dalam mengontrol, mengawasi dan memberikan perintah atau mengingatkan peserta didik agar senantiasa disiplin dalam belajar. Pendekatan emosi dan hubungan social dimana wali kelas sering menggunakan pendekatan ini pada saat ada anak yang menangis, marah, merajuk, takut maupun sedih serta mengkomunikasikannya dengan orangtua murid. Pendekatan hukuman dimana wali kelas menggunakannya untuk anak yang telah melanggar ketentuanketentuan yang telah di sepakati bersama. Pendekatan ancaman dimana wali kelas memberikan peringatan kepada anak murid yang lalai dalam mengerjakan tugasnya atau terlalu asyik bermain lupa belajar.20 Dari beberapa penjelasan diatas mengenai pendekatan-pendekatan dalam pengelolaan kelas, maka menurut peneliti kedua wali kelas ini cukup efektif dalam menggunakan pendekatan-pendekatan dalam pengelolaan kelas. Hal ini terlihat dari indikator suasana kelas yang menunjukkan situasi yang kondusif untuk proses belajar mengajar, kedisiplinan, dan juga peraturan-peraturan yang dijalankan bersama oleh peserta didik. F. Kesimpulan Upaya wali kelas dalam pengelolaan kelas adalah suatu tindakan yang dilakukan
oleh
seorang
guru
yang
diangkat
untuk
bertugas
khusus
mendayagunakan potensi kelas serta menjaga kondisi belajar yang tertib. Berdasarkan Hasil Penelitian terhadap Upaya Wali Kelas I dalam Pengelolaan 19 Hasil Observasi peneliti di kelas Al Kindi SDIT Al Furqan, tanggal 7- 13 Nopember 2012 pukul 06.30-13.00 WIB 20 Hasil Observasi peneliti di kelas Al Kindi SDIT Al Furqan, tanggal 7- 13 Nopember 2012 pukul 06.30-13.00 WIB
21
Upaya Wali Kelas I Al Kindi dalam Pengelolaan Kelas di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-Furqan Palangka Raya Yusri dan Ali Iskandar
Kelas di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Furqan Palangka Raya tentang upaya pengelolaan kelas serta upaya yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan dalam pengelolaan kelas di kelas I Al Kindi yang telah peneliti susun, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1.
Upaya wali kelas dalam pengelolaan kelas adalah dengan cara melaksanakan kegiatan administrasi,berupa : -
Membuat perencanaan harian berupa jadwal piket kelas. Sedangkan perencanaan mingguan, bulanan, semesteran dan tahunan sudah ditentukan oleh pihak sekolah.
-
Menjalankan pengorganisasian kelas dengan melibatkan seluruh orang yang berada di kelas dengan wali kelas sebagai managerialnya, meskipun penulis tidak menjumpai struktur organisasi kelas terpampang di dinding
-
Pengarahan dilakukan secara lisan dan tulisan seperti buku penghubung yang berfungsi menghubungkan perkembangan anak didik disekolah dan dirumah, buku kemajuan hafalan siswa, buku bimbingan konseling dan porto folio yaitu gambaran prestasi dari kegiatan siswa di sekolah selama satu bulan yang di bagi setiap bulannya kepada orang tua siswa.
-
Koordinasi dan Komunikasi juga berjalan dengan baik dengan indikator guru menjalankan fungsinya sebagai guru, wali kelas
menjalankan
perannya sebagai wali kelas, peserta didik dapat mengikuti pelajaran dengan tertib, serta orangtua ikut terlibat dalam hal perkembangan anaknya disekolah. -
dan Kontrol kelas dengan bentuk konkritnya berupa absensi kelas, realisasi jadwal pelajaran, dan realisasi program sekolah dan kurikulum.
2.
Upaya wali kelas dalam menangani masalah dalam pengelolaan kelas adalah dengan melakukan: -
usaha preventif (pencegahan) seperti melakukan game-game kecil ketika terlihat anak mulai jenuh
-
dan usaha kuratif (penyembuhan) seperti anak yang ribut di dudukkan dengan anak yang pendiam
22
Upaya Wali Kelas I Al Kindi dalam Pengelolaan Kelas di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-Furqan Palangka Raya Yusri dan Ali Iskandar
-
serta menggunakan berbagai pendekatan seperti pendekatan kekuasaan, Pendekatan emosi dan hubungan social, dan Pendekatan ancaman
G. Saran-saran Dengan diperolehnya kesimpulan hasil analisis penelitian ini, maka disarankan hal-hal sebagai berikut : 1.
Diharapkan kepada guru-guru terutama wali kelas agar mempelajari dan memahami teknik-teknik dalam pengelolaan kelas serta pendekatanpendekatan yang diambil dalam menyelesaikan permasalahan kelas.
2.
Diharapkan agar pengelolaan kelas benar-benar diupayakan dengan sungguhsungguh karena pengelolaan kelas yang baik adalah awal dari tercapainya tujuan pembelajaran
3.
Diharapkan agar penelitian ini dapat menjadi sumber referensi bagi guru maupun wali kelas dalam pengelolaan kelas yang baik. Diharapkan agar penelitian ini menambah wawasan bagi guru, wali kelas
dan mahasiswa prodi PAI dalam pengelolaan kelas maupun sebagai bahan referensi bagi penelitian yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Akdon, Strategic Management For Educational Management (Manajemen Strategik untuk Manajemen Pendidikan), Bandung: ALFABETA, 2006 Arikunto Suharsimi, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, Jakarta: Rineka Cipta, 1990 Azhar Muhammad, Proses Belajar Mengajar Pola CBSA, Surabaya: Usaha Nasional, 1993 Djamarah Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Surabaya: Usaha Maju, 1989
23
Upaya Wali Kelas I Al Kindi dalam Pengelolaan Kelas di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-Furqan Palangka Raya Yusri dan Ali Iskandar
Azizah Nur, Strategi Pengelolaan Kelas Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 4 Batu, lib.uin-malang.ac.id/../04310016.pdf, 2009 Hamalik Oemar, Psikologi Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru, 1991 Jasiah, Strategi Pembelajaran PAI, STAIN Palangka Raya, 2006 Moleong J Lexy, Metode Penelitian Kualittatif, Bandung: Remaja Rodakarya, 2004 Majid Abdul, Perencanaan Pembelajaran, Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2008 Milles B Matthew diterjemahkan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi, Analisis data Kualitatif, Jakarta: Universitas Indonesia, 1992 Nasution Irwan, Manajemen Pembelajaran, Ciputat: Quantum Teaching, 2005 Nasution S, Berbagai Pendekatan DalamProses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2005 Natta Abuddin, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2009 Pidarta Made, Pengelolaan Kelas, Surabaya: Usaha Nasional Rohani Ahmad, Pengelolaan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2004 Sudirman, Ilmu Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991 Subagyo Joko, Metode Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2004 Sukardi Ketut Dewa, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta, 2000 Sastrapradja M, Kamus Istilah Pendidikan dan Umum, Jakarta: Rineka Cipta, 1987 Wasty Soemanto dan Hidayat Soetopo, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, Jakarta: CV. Ilmu, 1982
24