Nurjannah, Upaya-Upaya Yang... UPAYA-UPAYA YANG DI LAKUKAN GURU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN SAINS DI MIN BUENGCALA KUTA BARO ACEH BESAR Nurjannah1
Abstrak Penelitian ini berjudul “ Upaya-upaya yang di lakukan guru untuk meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran Sains di MIN Buengcala Kuta Baro Aceh Besar”. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran sains di MIN Buengcala Kuta Baro Aceh Besar. Penelitian bertujuan untuk mengetahui Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran sains di MIN Buengcala Kuta Baro Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan jenis kualitatif. Teknik analisis data dengan menggunakan analisis data observasi, wawancara dan telah dokumentasi. populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas V dan kelas VI pada MIN Buengcala yang berjumlah 231 orang dengan sampel penelitian berjumlah 118 orang. hipotesis dalam penelitian ini adalah hasil belajar yang diterapkan guru untuk mengatasi kendala dalam pembelajaran sains. hasil penelitian Kurikulum merupakan salah satu komponen pendidikan yang memegang peranan penting dalam menentukan ke arah mana sasaran dan tujuan peserta didik akan dibawa serta kemampuan minimal dan keahlian apa yang harus dimiliki oleh peserta didik setelah selesai mengikuti program pendidikan. Atas dasar itu, maka Perubahan yang menuntut adanya penyesuaianpenyesuaian tertentu dalam bidang pendidikan merupakan suatu hal yang harus dilakukan, sebagai upaya memperbaiki dan mengembangkan kualitas pendidikan, menuju terciptanya kehidupan yang cerdas, damai, terbuka, demokratis, dan mampu bersaing, baik tingkal nasional maupun internasional. Dalam konteks pendidikan madrasah, agar lulusannya memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif, maka kurikulum dikembangkan dengan pendekatan berbasis kompetensi. Kata Kunci: Upaya, Hasil Belajar, Pembelajaran Sains
1
Nurjannah, Dosen Prodi PGSD, STKIP Bina Bangsa Getsempena ISSN 2355-0066
Jurnal Tunas Bangsa| 104
Nurjannah, Upaya-Upaya Yang... dioptimalkan.
A. Pendahuluan Pendidikan mempunyai perencanaan
mampu
Pada
sekolah,
dalam
guru
menyusun
skenario
yang sangat menentukan bagi perkembangan
pembelajaran.
dan perwujudan diri individu, terutama bagi
pembelajaran
pembangunan bangsa dan negara. Kemajuan
memungkinkan siswa dapat mengekspresikan
suatu kebudayaan bergantung kepada cara
kreativitasnya.
kebudayaan tersebut mengenali, menghargai, dalam
hal
merupakan
berkaitan
erat
dengan
kualitas
yang
Manusia
dan memanfaatkan sumber daya manusia dan ini
Skenario
harus
atau
baik
desain
adalah
yang
membutuhkan pendidikan
kehidupanya, usaha
dimana agar
manusia
mengembangkan
masyarakatnya kepada peserta didik.
proses pembelajaran dan atau cara lain yang
daya
melalui
yang
dikenal dan diakui oleh masyarakat. Peran
berkualitas hanya dapat diciptakan melalui
serta guru dalam pembelajaran adalah sebagai
lembaga pendidikan, baik pendidikan formal
pembimbing atau motivator bagi siswa, untuk
maupun
efektifitas
pendidikan
manusia
dirinya
dapat
pendidikan yang diberikan kepada anggota
Sumber
potensi
pendidikan
non
formal.
Kedua
pembelajaran
yang
mengarah
lembaga ini secara bersamaan berupaya untuk
kepada pencapaian tujuan yang diharapkan
dapat mencerdaskan bangsa sebagaimana yang
harus ditunjang dengan desain pembelajaran.
diamanatkan
Hasil
oleh
Undang Dasar
Pembukaan
1945
Alinea
Undangke
empat,
belajar
perlu
ditingkatkan
untuk
mewujudkan manusia yang berkualitas.
"mencerdaskan kehidupan bangsa". Indikator
Dalam pembelajaran Sains, seorang
sumber daya manusia yang berkualitas, salah
guru dapat menggunakan berbagai macam
satu diantaranya adalah munculnya kreatifitas
metode,
seseorang.
Usaha
memgembangkan
dan media
dalam pembelajaran
seorang
guru
untuk
dengan tujuan mampu memberikan motivasi
kreatifitas
siswa
harus
belajar
bagi
siswa,
sehingga
dengan
dimiliki oleh setiap individu sebagai seorang
meningkatnya motivasi yang dimiliki oleh
pendidik
masing-
seorang siswa dalam mempelajari suatu mata
masing. Kreatifitas akan muncul jika ada
pelajaran Sains akan meningkatkan prestasi
motivasi yang bagus, baik motivasi intrinsik
belajar mereka.
menurut
frofesionalnya
maupun ekstrinsik yang disertai komitmen untuk mencapai prestasi.
Hasil belajar siswa digunakan untuk memotivasi siswa dan untuk perbaikan serta
Semakin tinggi potensi kreativitas
peningkatan kualitas pembelajaran oleh guru.
seseorang dan didukung keterbukaan sarana
Pendidikan Sains merupakan salah satu mata
untuk mengekspresikan kreativitasnya, maka
pelajaran di sekolah yang diharapkan dapat
semakin terbuka pulalah peluang munculnya
mencapai tujuan pendidikan yang efektif
kreativitas. Berkenaan dengan hal di atas,
dalam meningkatkan sumber daya manusia.
maka fungsi sekolah sebagai sarana untuk
Sains merupakan wahana untuk meningkatkan
menumbuh kembangkan kreativitas yang harus
ilmu pengetahuan, keterampilan sikap serta
ISSN 2355-0066
Jurnal Tunas Bangsa| 105
Nurjannah, Upaya-Upaya Yang... bertanggung jawab kepada lingkungan. Sains
memberikan pengalaman secara langsung dan
berkaitan dengan cara mencari tahu dan
siswa ditekankan untuk aktif dalam mengikuti
memahami alam dan makhluk hidup secara
proses
sistematis sehingga pembelajaran Sains bukan
pelajaran sains berupaya membekali siswa
hanya penguasaan kumpulan-kumpulan fakta
dengan berbagai kemampuan tentang cara
tetapi juga proses penemuan.
mengetahui dan memahami alam sekitar. Atas
belajar
mengajar.
Pada
dasarnya
Selain itu Sains merupakan salah satu
dasar pemikiran tersebut maka pendekatan
pendidikan dan langkah awal bagi seorang
pembelajaran yang perlu dikembangkan perlu
anak untuk mengenal dan memahami konsep-
penekanan pada kegiatan belajar siswa aktif.
konsep tentang alam untuk membangun
Salah
satu
upaya
untuk
mengatasi
keahlian dan kemampuan berpikirnya agar
masalah peningkatan hasil belajar dalam
dapat berperan aktif menerapkan ilmunya
pendidikan sains tersebut adalah dengan
dalam dunia teknologi. Untuk merealisasikan
menerapkan
hal tersebut, maka harus terjadi peningkatan
menitikberatkan
mutu
pembelajaran
keterampilan tertentu seperti keterampilan
Sains.dan mutu pembelajaran dapat dilihat dari
dalam menyelesaikan masalah, ketrampilan
evaluasi hasil prestasi belajar siswa, evaluasi
dalam mengamati obyek, keterampilan dalam
hasil belajar merupakan suatu kegiatan yang
mengambil keputusan, keterampilan dalam
dilakukan guna memberikan informasi secara
menganalisis
berkesinambungan dan menyeluruh tentang
sistematis
proses dan hasil belajar yang telah dicapai
mengajukan
siswa. Namun pada kenyataan yang ada dalam
pembelajaran akan lebih menitik beratkan
pendidikan Sains belum adanya peningkatan
kepada siswa dan siswa aktif dalam mengikuti
mutu
kegiatan belajar mengajar.
pendidikan
dalam
pendidikan.
pembelajaran
Sains
pengajaran
Sains
Masalah-masalah diantaranya hanya
pengetahuan (tidak
adalah:
mencurahkan
pembelajaran pada
data,
berfikir
serta
yang
keterampilan-
secara
keterampilan
logis, dalam
pertanyaan.Sehingga
B. Kajian Pustaka 1. Belajar Mengajar
berdasarkan praktek).
Secara konvensional mengajar adalah
Dalam hal ini, fakta, konsep dan prinsip
menyampaikan ilmu pengetahuan pada siswa.
pembelajaran Sains lebih banyak dicurahkan
Kegiatan pembelajaran adalah usaha untuk
melalui ceramah, tanya jawab, atau diskusi
menyampaikan
tanpa didasarkan pada hasil kerja praktek.
kepada siswa. Siswa diibaratkan seperti sebuah
ilmu
sebanyak
mungkin
Variasi kegiatan belajar mengajar
guji yang kosong yang kemudian diisikan
(KBM) sangat sedikit. Pada saat ini, guru
dengan berbagai macam ilmu pengetahuan
hanya
dengan ceramah tampa
melalui penyampaian pembelajaran oleh guru.
dikombinasi dengan media dan siswa tidak
Penegertian mengajar tersebut adalah siswa
terlibat
dijadikan sebagai objek, guru menjadi lebih
mengajar
aktif
penjelasan
dalam
tersebut
ISSN 2355-0066
pembelajaran.
Dari
pembelajaran
sains Jurnal Tunas Bangsa| 106
Nurjannah, Upaya-Upaya Yang... aktif dalam memberikan ilmu pengatahuan
perilakunya sebagai akibat dari pengalaman.
kepada siswa.
Sedangkan Henry E. Garret berpendapat
Banyak kemudian
pandangan
adalah
yang
mengajar
muncul
belajar
merupakan
proses
yang
lebih
berlangsung dalam jangka waktu lama melalui
menititik beratkan kepada kemampuan siswa,
latihan maupun pengalaman yang membawa
siswa menjadi lebih aktif dalam belajar
kepada perubahan diri dan perubahan cara
darSainsda
Guru
mereaksi terhadap suatu perangsang tertentu.
berfungsi memberikan arahan dan beberapa
Menurut Lester D. Crow, mengemukakan
materi pokok yang kemudian mengarahkan
belajar adalah upaya untuk memperoleh
para siswa untuk mengembangkan materi yang
kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan, dan sikap-
telah disampaikan oleh gurunya.
sikap.
guru
yang
harus
bahwa
mengajar.
Mengajar lebih diorientasikan untuk
Dari beberapa uraian diatas, ada
memberikan kegiatan secara optimal kepada
beberapa kata kunci yang dapat ditemukan
siswa.
adalah
tentang pengertian belajar, antara lain : dalam
bagaimana mengarahkan siswa untuk mau
belajar ada proses interaksi siswa dengan
belajar. Dengan demikian mengajar berarti
lingkungan atau objek atau peristiwa tertentu.
mengatur kegiatan pembelajaran bagaimana
Hasil
mengkondisikan siswa dengan lingkungan
kemampuan intelektual, perubahan sikap, dan
belajarnya.
perubahan ketrampilan.
Maka
definisi
mengajar
belajar
yang
berupa
perubahan
Banyak definisi tentang belajar yang
Motorik yang relatif tetap pada diri
disampaikan oleh pakar-pakar pendidikan,
siswa. Belajar berlangsung dalam waktu
antara lain sebagai berikut : Arthur T. Jersild
tertentu, dan belajar merupakan proses yang
menyatakan
kompleks.
bahwa
belajar
adalah
“
Pendekatan
pembelajaran
Modification of behavior through experience
terbimbing dari guru di sekolah tingkat dasar
and training” yaitu perubahan tingkah laku
pada mata pelajaran
dalam
pengertian belajar diatas, dimana siswa dengan
pendidikan
melalui
pemberian
pengalaman dan pelatihan, Belajar adalah
melakukan
setiap perubahan yang relatif menetap dalam
informasi baru.
tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil
2. Teori Belajar
dari latihan atau pengalaman. Menurut
Dimiyati
sesuatu
Menurut
akan
Ausubel
mendapatkan
belajar
dapat
Mujiono,
diklasifikasikan dalam dua demensi. Pertama,
belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa
berhubungan dengan cara informasi atau cara
yang kompleks, sebagai tindakan belajar yang
materi pelajaran disampaikan pada siswa,
hanya dialami sendiri, siswa adalah penentu
melalui penerimaan atau penemuan. Kedua,
terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar,
menyangkut
dan menurut Gagne, belajar adalah sebagai
mengkaitkan informasi itu pada struktur
suatu proses dimana suatu organisme berubah
kognitif yang telah ada. Struktur kognitif
ISSN 2355-0066
dan
Sains sesuai dengan
cara bagaimana siswa dapat
Jurnal Tunas Bangsa| 107
Nurjannah, Upaya-Upaya Yang... adalah
fakta-fakta,
konsep-konsep,
dan
generalisasi.
interaksi
Generalisasi yang telah dipelajari dan diingat oleh siswa. dalam
intelektual yang memungkinkan terjadinya
Pada tingkat pertama
belajar,
informasi
dapat
dengan
penggunaan
lingkungan
simbol-simbol
strategistrategi
kognitif
melalui
atau
yang
gagasan; merupakan
proses-proses kontrol dan dikelompokkan
dikomunikasikan pada siswa baik dalam
sesuai
bentuk belajar penerimaan yang menyajikan
strategi menghafal, strategi-strategi elaborasi,
informasi dalam bentuk final, maupun dengan
strategi-strategi pengaturan, strategi-strategi
bentuk belajar penemuan yang mengharuskan
metakognitif, dan strategi-strategi
siswa untuk menemukan sendiri sebagian atau
Hasil belajar yang lain adalah informasi ferbal,
seluruh materi yang akan diajarkan.
sikap-sikap dan ketrampilan motorik.
Pada
tingkat
Dari teori belajar yang diungkap
menghubungkan atau mengkaitkan informasi
Robert M. Gagne inti yang dapat diambil
itu pada pengetahuan yang telah dimilikinya,
adalah
dalam hal ini terjadi pembelajaran bermakna.
ketrampilan-ketrampilan
Akan tetapi siswa dapat juga hanya mencoba-
memungkinkan terjadinya interaksi dengan
coba menghafalkan informasi baru tanpa
lingkungan.
menghubungkannya dengan konsep-konsep
pembelajaran penggunaan lingkungan sebagai
yang sudah ada dalam struktur kognitifnya,
sumber belajar dapat mendukung penerapan
dalam hal ini terjadi belajar hafalan.
pendekatan pembelajaran penemuan hal-hal
informasi
,
afektif.
siswa
Belajar
kedua
dengan fungsinya, meliputi strategi-
berhubungan dengan cara
atau
cara
materi
pelajaran
disampaikan pada siswa serta cara bagaimana
hasil
belajar
Jadi
itu
dapat
berupa
intelektual
dalam
yang
melaksanakan
baru dalam peningkatan pembelajaran Sains melalui bimbingan guru. Menurut Bruner dari belajar adalah
siswa dapat mengkaitkan informasi itu pada
cara-cara
struktur kognitif yang telah ada. Cara belajar
mempertahankan,
seperti
pendekatan
informasi secara aktif. Oleh karena itu Bruner
pembelajaran penemuan hal-hal baru dalam
memusatkan perhatiannya pada masalah yang
pembelajaran Sains, dimana siswa berinteraksi
dilakukan manusia dengan informasi yang
dengan objek melalui pengamatan /observasi,
diterimanya, dan apa yang dilakukannya
pemecahan
di
sesudah memperoleh informasi yang diskrit itu
laboratorium maupun langsung di lapangan
untuk mencapai pemahaman yang memberikan
sekolah.
kemampuan.
ini
sesuai
masalah
dengan
yang
dilakukan
bagaimana dan
orang
memilih,
mentransformasi
Belajar menurut Robert M. Gagne
Pendekatan Bruner terhadap belajar
Penampilan-penampilan yang dapat diamati
didasarkan pada dua asumsi, pertama ialah
sebagai hasil belajar oleh Gagne disebut
bahwa perolehan pengetahuan merupakan
kemampuan-kemampuan. Hasil-hasil belajar
suatu proses interaksi, kedua
dapat
mengkanstruksi
berupa
ISSN 2355-0066
ketrampilan-ketrampilan
bahwa orang
pengetahuannya
dengan
Jurnal Tunas Bangsa| 108
Nurjannah, Upaya-Upaya Yang... menghubungkan dengan
informasi
yang
yang
disimpan
informasi
masuk yang
diperoleh sebelumnya. Selanjutnya dikatakan
3.
Secara menyeluruh belajar penemuan
meningkatkan
penalaran
siswa
dan
kemampuan untuk berpikir secara bebas.
bahwa dalam belajar itu melibatkan tiga proses
Dari teori belajar Bruner, intinya
yang berlangsung hampir bersamaan yaitu :
perolehan
1.
proses interaksi, dan orang mengkanstruksi
Memperoleh informasi baru, informasi
pengetahuan
baru dapat merupakan penghalusan dari
pengetahuannya
informasi
sebelumnya
merupakan
dengan
suatu
menghubungkan
yang
dimiliki
informasi yang masuk dengan informasi yang
itu
bersifat
disimpan atau diperoleh sebelumnya. Belajar
sedemikian rupa sehingga berlawanan dengan
penemuan hal-hal baru dalam pembelajaran
informasi sebelumnya.
Sains sesuai dengan pencarian pengetahuan
seseorang,
2.
atau
informasi
Tranformasi
transformasi
informasi,
pengetahuan
dalam seseorang
memperlakukan pengetahuan agar cocok atau
peningkatan
Menguji
relevansi
Sains
anak
bimbingan guru. Menurut
dan
belajar
sekolah dasar atau yang setingkat dibawah
sesuai dengan tugas baru, dan 3.
prestasi
Piaget
ada
tiga
aspek
ketepatan
pertumbuhan intelektual, yaitu struktur, isi,
pengetahuan, yaitu dengan menilai apakah
dan fungsi . Selanjutnya Piaget menyatakan
cara memperlakukan pengetahuan itu cocok
ada hubungan fungsional antara tindakan fisik
dengan tugas yang ada.
dan tindakan mental dengan perkembangan
Salah satu model instruksional kognitif
berpikir logis anak. Tindakan-tindakan menuju
yang sangat berpengaruh dari Jerome Bruner
pada
dikenal
penemuan
operasi-operasi
selanjutnya
(discovery learning). Belajar penemuan sesuai
perkembangan
struktur-struktur.
dengan pencarian pengetahuan secara aktif
merupakan tindakan yang terinternalisasi,
oleh
reversibel, sesalu tetap dan tidak ada yang
dengan
manusia
memberikan
nama
dan hasil
belajar
dengan yang
sendirinya
paling
baik.
perkembangan
operasi-operasi, menuju
dan pada
Operasi
berdiri sendiri.
Pengetahuan yang diperoleh dengan belajar
Struktur-struktur
merupakan
penemuan memiliki beberapa keunggulan :
organisasi mental tingkat tinggi, atau satu
1.
tingkat
Pengetahuan itu bertahan lama atau
lebih tinggi
dari
operasi.
Isi
lama dapat diingat, atau lebih mudah diingat
pertumbuhan intelektual ialah pola perilaku
bila dibandingkan dengan pengetahuan yang
anak yang khas yang tercermin pada respon
dipelajari dengan cara-cara lain
yang diberikannya terhadap berbagai masalah
2.
Hasil belajar penemuan mempunyai
yang dihadapinya. Perkembangan intelektual
efek transfer yang lebih baik, konsep-konsep
didasarkan pada dua fungsi, yaitu organisasi
dan prinsip-prinsip yang dijadikan milik
dan adaptasi. Adaptasi dilakukan melalui
kognitif seseorang lebih mudah diterapkan
proses asimilasi dan akomodasi.
pada situasi-situasi baru. ISSN 2355-0066
Jurnal Tunas Bangsa| 109
Nurjannah, Upaya-Upaya Yang... Dalam proses asimilasi seseorang
bahan
secara
benar
menggunakan struktur yang sudah ada dalam
mempertimbangkan
mengadakan
resposn
mengajukan
lingkungan,
sedangkan
terhadap
tantangan
dalam
dan
selalu
keselamatan
kerja,
pertanyaan,
menggolongkan
proses
menafsirkan data dan mengkomunikasikan
akomodasi seseorang memerlukan modifikasi
temuannya, menggali dan memilih informasi
dari struktur yang ada untuk tujuan yang sama.
faktual yang relevan untuk menguju gagasan-
Adaptasi merupakan kesetimbangan antara
gagasan atau memecahkan masalah sehari-
asimilasi dan akomodasi, dan inilah yang
hari.
diterapkan dalam belajar di kelas. Berdasarkan
teori
Kelemahan pembelajaran Sains selama
belajar
yang
ini antara lain adalah bahwa pembelajaran
diterangkan Piaget yang dapat dijelaskan
Sains lebih menekankan pada pengusaan
perkembangan
seseorang
sejumlah konsep, kurang menekankan pada
didasarkan pada dua fungsi, yaitu organisasi
penguasaan hasil belajar yang seharusnya.
dan adaptasi. Adaptasi dilakukan melalui
Pembelajaran Sains menyediakan pengalaman
proses asimilasi dan akomodasi.
belajar bagi siswa yang mencakup baik materi
3. Pembelajaran Sains di Tingkat Madrasah
maupun
Ibtidaiyah (MI)
keseimbangan antara kemampuan konseptual
intelektual
proses
Sains
sehingga
ada
Ilmu Pengetahuan Alam berkaitan
dan prosedural. Pada prinsipnya mempelajari
dengan cara mencari tahu tentang alam secara
Sains adalah sebagai cara mencari tahu dan
sistematik,
cara melakukan yang dapat membantu siswa
penguasaan
sehingga
Sains
kumpulan
bukan hanya
pengetahuan
yang
berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-
untuk memahami alam sekitar secara lebih mendalam.
prinsip saja tetapi juga merupakan proses
Dalam kegiatan pembelajaran Sains
penemuan. Pendidikan Sains di Madarasah
lebih diarahkan pada learning (belajar) dari
Intidaiyah (MI) diharapkan dapat menjadi
pada
wahana bagi siswa
menempatkan posisi guru di sekolah sebagai
sekolah dasar untuk
teaching
(mengajar).
maupun
Kondisi
pembimbing
ini
mempelajari dirinya sendiri dan kaitannya
fasilitator
sehingga
dengan alam sekitar.
proses pembelajaran dapat berlangsung dengan
Pendidikan Sains menekankan pada
siswa yang lebih aktif. Guru diharapkan
pemberian pengalaman secara langsung, oleh
membiasakan memberi respon positif dan
karena
untuk
edukatif terhadap segala perilaku siswa yang
mengembangkan sejumlah ketrampilan proses
menyimpang. Semua siswa diajak terlibat aktif
supaya
dalam kegiatan pembelajaran.
itu
siswa
mereka
perlu
mampu
dibantu
menjelajahi
dan
mamahami alam sekitar. Ketrampilan
proses
Kegiatan pembelajaran yang relevan itu
meliputi
dengan
rambu-rambu
seperti
disebutkan
ketrampilan mengamati dengan seluruh alat
dimuka dikatagorikan dalam pembelajaran
indra, ketrampilan menggunakan alat dan
penemuan hal-hal baru dalam pembelajaran
ISSN 2355-0066
Jurnal Tunas Bangsa| 110
Nurjannah, Upaya-Upaya Yang... Sains. Ada dua
pendekatan pembelajaran
Consider Inquiry tobe synonymous
ditinjau dari keterlibatan guru maupun siswa
discovery,
yaitu pendekatan ekspositori dan pendekatan
teaching, and problem solving” (banyak orang
inquiri.
menganggap bahwa inquiry identi
Secara
ekspositori
ringkas
jalan
yang
ada
pendekatan
ditempuh
inductive
teaching,
with
reflektive
dengan
adalah
discovery, pengajaran induktif , pengajaran
memberi tahu, sedangkan pada inquiri melalui
reflektif, dan pemecahan masalah). Pendapat
mencari tahu.
lain metode inquiry dan discovery pada
Pada ekspositori guru sangat dominan
dasarnya dua metode yang saling berkaitan,
dalam pembelajaran, sedangkan pada inquiri
inquiry
artinya
penyelidikan,
peran guru sangat kecil dan bahkan cenderung
discovery
tidak ada. Dalam pembelajaran penemuan
penyelidikan siswa
tujuan pembelajaran bukan hanya untuk
suatu penemuan.
memperoleh pengetahuan saja, lebih dari itu
Beberapa
artinya
sedangkan
penemuan,
melalui
akhirnya
memperoleh
definisi
tentang
juga untuk memberikan motivasi kepada
pembelajaran penemuan untuk peningkatan
siswa, melatih kemampuan berpikir intelektual
prestasi
dan merangsang keingintahuan siswa.
dikemukakan
Pembelajaran
dapat
Sains
yang
diberikan
telah
beberapa
dalam
kesimpulan adalah inquiri adalah suatu proses
pembelajaran Sains juga untuk melatih siswa
yaitu siswa dapat belajar dan mengalami
berpikir kritis, mempertimbangkan hal-hal
pembelajaran
langsung
yang ada disekelilingnya untuk berpartisipasi
memecahkan
masalah
secara
mendapatkan
reflektif. Inquiri sebagai suatu tindakan atau
Peran guru bukan sebagai
contoh dalam mencari kebenaran, informasi
aktif
pengetahuan.
dalam
penemuan
pembelajaran
proses
pengajar tetapi sebagai pemberi motivasi,
ketika
mereka
melalui
berpikir
atau pengetahuan tentang meminta informasi.
fasilitas, dan pembimbing.
Tujuan umum dari latihan inkuiri
Dalam pembelajaran model penemuan
adalah membantu siswa
mengembangkan
untuk meningkatkan prestasi belajar Sains,
disiplin intelektual dan ketrampilan yang
keaktivan belajar siswa merupakan faktor yang
dibutuhkan untuk membangkitkan pertanyaan
sangat penting. Dengan kadar keaktifan yang
dan mencari jawabannya yang berasal dari
tinggi akan melibatkan fisik maupun mental
keingintahuannya. Metode penemuan disebut
yang
tinggi
sebagai metode induktif. Metode induktif
dengan kadar
dimulai dengan berbagai kasus, fakta, contoh
keaktifan yang tinggi akan memperoleh hasil
atau sebab yang mencerminkan suatu konsep
belajar yang lebih baik.
atau
lebih
banyak
dan
intensitasnya. Diharapkan
lebih
Beberapa ahli berpendapat bahwa
yang
discovery,
menterjemahkan
dari
ISSN 2355-0066
ada
Siswa
dibimbing
untuk
menemukan dan menyimpulkan prinsip dasar
pembelajaran penemuan diterjemahkan dari namun
prinsip.
dipelajarinya.
Inkuiri dirumuskan
juga
yang
sebagai proses belajar yang memberikan
“
Many
kesempatan pada anak didik untuk aktif
inquiry.
Jurnal Tunas Bangsa| 111
Nurjannah, Upaya-Upaya Yang... menguji dan menafsirkan problem secara
merencanakan solusi, mengumpulkan data dan
saintefik
selebihnya sama dengan inkuiri terbimbing.
yang
memberikan
konklusi
berdasarkan pembuktian. Berdasarkan
Sedangkan pada inquri secara individu dapat
uraian
dan
pendapat
tentang definisi pembelajaran penemuan dalam
mengidentifikasi ketrampilan dan keinginan siswa yang tertarik pada belajar mandiri.
pembelajaran Sains, maka dapat disimpulkan
Pendekatan
inquiry
merupakan
bahwa dalam pembelajaran penemuan guru
pendekatan mengajar yang berusaha meletakan
memilki peran :
dasar dan mengembangkan cara berpikir
a.
Menciptakan suasana berpikir bebas
ilmiah. Pendekatan ini menempatkan siswa
sehingga siswa berani bereksplorasi dalam
lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan
penemuan dan pemecahan masalah,
kekreatifan
b.
Siswa betul-betul ditempatkan sebagai subyek
Pembimbing dalam mencari alternatif
masalah.
Tugas utama guru adalah memilih
Sebagai fasilitator.
a.
memecahkan
belajar.
dalam pemecahan masalah,
c.
dalam
Sedangkan peran siswa antara lain :
masalah yang perlu dilontarkan kepada kelas
Mengambil
untuk dipecahkan oleh siswa sendiri, dan tugas
prakarsa
dalam
menemukan masalah dan merancang alternatif
selanjutnya
pemecahannya,
belajar bagi siswa dalam rangka pemecahan
b.
masalah. Campur tangan guru masih tetap
Aktif dalam mencari informasi dan
adalah
menyediakan
sumber-sumber belajar
diperlukan,
c.
Menyimpulkan dan menganalisa data,
Pendekatan inquiri dapat dilaksanakan apabila
d.
Melakukan
eksplorasi
guna
e.
Mencari alternatif pemecahan jika
harus
dikurangkan.
dipenuhi syarat-syarat : 1.
memecahkan masalah,
namun
sumber
Guru harus trampil memilih persoalan
yang relevan untuk diajukan kepada kelas (persoalan bersumber dari bahan pelajaran
terjadi kebuntuan.
yang menantang siswa) dan sesuai dengan Pembelajaran penemuan dibagi dalam beberapa jenis yaitu : (1) inquiri terbimbing (guided
inquiry),
(2)
inquiri
bebas
(openinquiry), dan (3) inquiri secara individu
inquiri
terbimbing,
guru
menyediakan data dan siswa diberi pertanyaan atau masalah untuk membantu mereka dalam mencari jawaban, kesimpulan, generalisasi, dan
solusi.
Pada
ISSN 2355-0066
inquiri
bebas
2.
murid
Guru harus trampil menumbuhkan
mativasi belajar
siswa dan menciptakan
situasi belajar yang menyenangkan. 3.
(individualized inqury investigations). Dalam
daya nalar siswa.
Adanya fasilitas dan sumber belajar
yang cukup. 4.
Adanya
kebebasan
siswa
untuk
berpendapat, berkarya, berdikusi. 5.
Guru tidak banyak campur tangan
terhadap kegiatan siswa.
Jurnal Tunas Bangsa| 112
Nurjannah, Upaya-Upaya Yang...
dalam
Ada lima tahapan yang ditempuh
1.
melaksanakan pendekatan
kesempatan mengemukakan
inquiry.
Diskusi akhir dengan cara siswa diberi kesulitan yang
Tahapan tersebut antara lain :
ditemui dalam kegiatan belajar
1.
2.
perumusan masalah untuk dipecahkan
siswa
Pengembangan
masalah
untuk
memperdalam penguasaan materi pelajaran.
2.
menetapkan jawaban sementara
3.
siswa mencari informasi, data, fakta
yang
diperlukan
untuk
Dari
menjawab
beberapa
pendapat
langkah-langkah
pembelajaran
maka
umum
secara
tentang
penemuan,
langkah-langkah
permasalahan.
pembelajaran penemuan pengalaman baru
4.
untuk meningkatkan prestasi pembelajaran
Menarik kesimpulan jawaban atau
generalisasi
Sains di madrasah ibtidaiyah (MI) sebagai
5.
berikut:
Mengaplikasikan kesimpulan dalam
situasi baru.
a. Siswa
Pendekatan inquiri di dalam kelas
dirangsang oleh guru dengan
pertanyaan, permasalahan, dari permasalahan
dapat dilaksanakan dengan berbagai cara.
yang
Setiap cara mempunyai lima kerakteristik,
termotivasi
yaitu : (1) situasi yang menyediakan stimulus
jawaban/pemecahannya.
untuk inquiri, (2) masalah yang akan dicari
b. Penyusunan opini, dari permasalah yang
pemecahannya, (3) perumusan masalah,
(4)
sudah ditemukan. Siswa berusaha
pencarian
(5)
keterangan/informasi yang relevan dengan
pemecahan
masalah,
dikemukakan
guru
diharap
untuk
siswa
mendapatkan
mencari
kesimpulan yang diperoleh sebagai hasil
permasalahan.
penyelidikan.
c. Pengumpulan data, yang tujuannya mencari
Langkah-langkah
dalam
penyajian
informasi
penting
untuk
dianalis
dan
masalah dapat dilakukan sebagai berikut :
selanjutnya diinterpertasi. Pada tahap ini siswa
1. Penyajian masalah yang dirumuskan oleh
diberi
guru untuk dipecahkan
informasi dengan membaca, buku, mengamati
2.
Diskusi
pengarahan
dilakukan
untuk
mengungkap pengetahuan yang 3.
perlu
diketahui
olehsiswa
untuk
mengumpulkan
obyek, melakukan percobaan. Peran guru adalah
sebelum
kesempatan
membimbing
memecahkan
siswa
dalam
langkah-langkah
menggali
mempelajari materi pelajaran
informasi, memilih alat atau bahan bahan yang
4. kegiatan penemuan dengan bimbingan guru
diperlukan, menyusun data.
yang berbentuk pertanyaan-pertanyaan dalam
d. Perumusan kesimpulan dari hasil analisis
lembaran kegiatan siswa, kemudian siswa
dan interpertasi data, peran guru disini dapat
melakukan kegiatan mencari dan menemukan
berupa mengaktifkan kegiatan tanya jawab
konsep, prinsip dan menarik kesimpulan
antar siswa dengan guru atau antar siswa dengan siswa dalam kelompoknya.
ISSN 2355-0066
Jurnal Tunas Bangsa| 113
Nurjannah, Upaya-Upaya Yang... Dengan
penerapan
pendekatan
ditingkatkan.
Peningkatan
efektivitas
pembelajaran yang langkah langkahnya sudah
penggunaan media sebagian besar sangat
disusun seperti di atas dapat diperoleh
tergantung
keuntungan seperti :
sarana dan prasarana. Dengan kata lain,
kritis,
(2)
(1) melatih berpikir
mengembangkan
kepada faktor penunjang, yaitu
kecakapan
hubungan komunikasi interaksi itu akan
berpikir, (3) trampil melakukan kerja ilmiah,
berjalan dengan lancar dan mendapat hasil
(4) kemampuan berpikir dapat direfleksikan
yang maksimal apabila komunikasi dalam
pada dunia nyata.
proses belajar mengajar menggunakan alat
4. Media Pembelajaran
bantu, dan alat bantu itulah yang disebut
Dalam kehidupan bermasyarakat,
dengan media.
terdapat ciri utama yaitu adanya hubungan diantara
anggotanya.
itu
yaitu medius yang secara bahasa berarti
berlangsung sedemikian rupa, sehingga terjadi
tengah, perantara atau pengantar. Menurut
proses saling mempengaruhi. Dengan kata lain
Azhar Arsyad, media adalah perantara atau
antara anggota kelompok terdapat hubungan
pengantar
yang disebut komunikasi interaksi. Melalui
penerima pesan. Pesan yang dimaksud adalah
berbagai bentuk komunikasi maka kelompok-
materi atau bahan ajar yang tercantum dalam
kelompok
mampu
kurikulum. Kata media merupakan bentuk
melakukan berbagai macam kegiatan atau
jamak dari kata medium yang secara bahasa
tingkah laku sosial sehingga dapat tercapainya
juga berarti perantara atau pengantar. Para ahli
sutau tujuan yang diinginkan.
media pendidikan, memiliki perbedaan dalam
masyarakat
Hubungan
Kata media berasal dari bahasa latin
tersebut
pesan
dari
pengirim
kepada
Komunikasi berlaku di dalam semua
memberikan pengertian media, tetapi arah dan
bentuk hubungan sosial, baik di sekolah
tujuannya adalah sama, yaitu tidak terlepas
maupun di dalam pergaulan masyarakat yang
dari kata medium.
lebih luas. Di sekolah berlangsung hubungan
Dalam dunia pendidikan dikenal
komunikasi interaksi antara para siswa dangan
dengan alat peraga, dan dewasa ini telah mulai
guru, dan dalam pendidikan islam, hubungan
dipopulerkan dengan ungkapan baru yakni
interaksi antara guru dan muridnya sangat
media pendidikan. Dalam pembahasan ini
dijaga dan dipertahankan, sehingga apa yang
penulis
diharapkan dalam proses pembelajaran dapat
pendidikan,
tercapai sebagimana terencana. Begitu halnya
berikut:
dalam penyampaian materi pelajaran,
a.
yaitu
menggunakan bahan penunjang selain isi dari kitab saja.
menggunakan dengan
sebutan
media
ciri-cirinya
sebagai
Ciri fiksatif ( fixative property ) Fiksatif merupakan kemampuan dari
sebuah media untuk merekam, menyimpan, Untuk mencapai maksud dan tujuan
penggunaan
media
dalam
pembelajaran
efektivitas dan pemanfaatan media perlu ISSN 2355-0066
dan merekontruksi suatu peristiwa atau obyek. Suatu
peristiwa
dapat
disusun
dengan
menggunakan media, seperti fotografi, vidio Jurnal Tunas Bangsa| 114
Nurjannah, Upaya-Upaya Yang... rekaman dan audio tape. Hasil obyek yang
berulang-ulang.
sudah diambil atau direkam, dengan mudah
gambar, audio dan vidio dapat di simpan dan
dapat dipergunakan oleh guru sebagai media
dipergunakan kembali pada saat dibutuhkan.
dalam pembelajaran. b.
Ciri
dalam
bentuk
Selain dari ciri di atas, media ada
manipulatif
(
manipulative
property )
juga yang memiliki sifat identik. Artinya media pendidikan yang diartikan dengan
Manipulatif untuk
Rekaman
merupakan kemampuan
mengedit
memanipulasi
raga. yaitu suatu benda yang dapat diraba,
dokumentasi yang berupa vidio, gambar
dilihat, didengar, dan dapat diamati. Serta
maupun
dipergunakan
media pendidikan yang diartikan sebagai alat
sebagai media dalam pembelajaran. Kejadian
bantu dan perantara yang digunakan oleh
yang memakan waktu berhari-hari dapat
seorang guru dalam pembelajaran.
audio
dan
pengertian keparagaan, yang berasal dari kata
yang
akan
disajikan kepada siswa
dalam waktu tiga
Dari pengertian media tersebut di
sampai tujuh menit dengan cara mengedit hasil
atas, terdapat beberapa persamaan diantaranya
pengambilan gambar atau rekaman vidio dari
yaitu: media adalah segala sesuatu yang dapat
durasi yang memiliki waktu lama dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari
dipersingkat.
pengirim
Pada suatu gambar hidup ( vidio, motion film ) dapat diputar mundur, media
ke
penerima
sehingga
dapat
merangsang fikiran, perhatian dan minat siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar.
rekaman vidio atau audio dapat diedit sesuai
Media pembelajaran yang sesaui
dengan keinginan guru untuk menampilkan
digunakan oleh guru dalam pembelajaran
hasil rekaman yang menjadi bagian utamanya
Sains adalah media gambar, atau benda yang
saja sebagai media pembelajaran. Dalam
seupa dengan bentuk- bentuk hewan, dan
mengedit hasil rekaman tersebut guru dituntut
berbagai macam bentuk gambar lainnya yang
untuk lebih teliti, karena apabila terjadi
berhubungan dengan mataeri pemealajaran
kesalahan dalam pengatuan kembali urutan
Sains. Guru dapat merangcang sendiri dan
kejadia
dalam
disesuaikan dengan materi yang diberikan
pemotongan bagian–bagian yang salah, maka
kepada siswa. Dalam penggunaan media ini
akan membingungkan siswa dan menimbulkan
guru selaku pembimbing dan motivator bagi
kesalahan dalam penafsirannya.
siswa harus menyuaikan dengan keadaan
c.
lingkungan sekolah terutama pada tingkat
atau
terjadi
kesalahan
Ciri distributif ( distributive property ) Ciri distributif dari suatu media yaitu
madrasah
ibtidaiyah
(MI),
bagaimana
media tersebut dapat ditranspormasikan ke
karakteristik anak usia sekolah MI dalam
beberapa
menerima pelajaran.
tempat
dalam
waktu
yang
bersamaan. Informasi yang direkam dalam
Dalam kegiatan belajar mengajar,
bentuk format apa saja dapat diproduksi
ada dua unsur yang sangat penting yang harus
beberapa kali dan siap untuk digunakan secara
diperhatikan oleh seorang guru, yaitu metode
ISSN 2355-0066
Jurnal Tunas Bangsa| 115
Nurjannah, Upaya-Upaya Yang... mengajar dan media pembelajaran. Pemilihan
4.
suatu metode mengajar akan mempengaruhi
pengamatan
kesesuain jenis media pembelajaran yang akan
5.
digunakan. Selain sebagai alat bantu dalam
dasar yang benar dan konkrit
proses belajar mengajar media yang akan
6.
digunakan guru juga memiliki beberapa fungsi
merangsang siswa untuk belajar
di antaranya adalah:
7.
1.
pengalaman baru bagi siswa dalam memahami
Media pembelajaran dapat mengatasi
keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh
Media
menghasilkan
keseragaman
Media dapat menanamkan konsep
Media membangkitkan motivasi dan
Media
mampu
memberikan
suatu pelajaran.
siswa. Pengalaman yang dimiliki setiap siswa
Berdasarkan fungsi media di atas,
pada dasarnya berbeda, pengalaman siswa
maka penggunaan media dalam proses belajar
sangat
mengajar
ditentutkan
oleh beberapa
faktor
memiliki
manfaat
seperti:
seperti: ketersediaan buku dan kesempatan
Pembelajaran menjadi lebih produktif, dimana
berekreasi. Melalui penggunaan media dalam
materi
pembelajaran
disesuaikan
pembelajaran
tujuan
pembelajaran.
Pembelajaran
dapat
mengatasi
perbedaan
dengan akan
tersebut. Jika siswa tidak memungkinkan
bersifat langsung dengan sumber belajar.
untuk dibawa langsung ke okyek yang
Dengan
dipelajari, ditunjukkan
maka kepada
obyek siswa.
menggunakan
media,
diharapkan
tersebut
yang
siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan
Obyek
yang
guru,
melainkan
juga
mengalami
dan
dimaksud adakalanya dalam bentuk nyata,
berinteraksi secara langsung dengan sumber
model, maupun bentuk-bentuk gambar yang
belajar.
dapat disajikan secara audio visual. 2.
Ditinjau dari tujuan pembelajaran
Media pembelajaran dapat melampaui
Sains, hasil belajar ditekankan dalam tiga
batasan ruang kelas, artinya: banyak hal yang
ranah (penguasaan konsep, ketrampilan ilmiah,
tidak mungkin dialami secara langsung di
sikap)
dalam kelas oleh para peserta didik tentang
konkrit dengan melibatkan aktivitas fisik,
suatu obyek, yang disebabkan beberapa faktor
mental dan emasional yang dimiliki siswa.
di antaranya: Obyek terlalu besar atau terlalu
Untuk
kecil, obyek yang bergerak terlalu lambat atau
penggunaan alat bantu atau media yang sesuai
terlalu cepat, obyek yang terlalu kompleks,
dengan sifat bahan ajar akan memiliki peranan
obyek yang bunyinya terlalu halus, obyek
yang sangat penting, antara lain :
terkadang berbahaya dan beresiko tinggi.
Mengaktifkan komunikasi dan interaksi antara
Maka melalui penggunaan media yang tepat,
guru dan siswa dan antara siswa dengan siswa
semua obyek itu dapat disajikan kepada siswa.
dalam
3.
Merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
Media pembelajaran memungkinkan
melalui pengalaman belajar yang
mencapai
kegiatan
hasil
belajar
belajar
tersebut
mengajar.
(1)
(2)
adanya interaksi langsung antara siswa dengan
kemauan siswa agar dapat
lingkungannya.
kegiatan belajar, sehingga pengalaman belajar
ISSN 2355-0066
mendorong
Jurnal Tunas Bangsa| 116
Nurjannah, Upaya-Upaya Yang... yang diperoleh akan lebih bermakna bagi
Ditingkat MI diharapkan ada penekanan
siswa. (3) Membangkitkan keinginan dan
pembelajaran salingtemas (sains, lingkungan,
minat belajar siswa sehingga perhatian siswa
teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan
dapat terpusat pada bahan pelajaran yang
pada pengalaman belajar untuk merancang dan
diberikan guru.
(4) Meletakan dasar-dasar
membuat suatu karya melalui penerapan
yang penting untuk perkembangan belajar,
konsep Sains dan kompetensi bekerja ilmiah
sehingga membuat
pelajaran lebih lama
secara bijaksana. Karena itu dalam pemilihan
diingat. (5) Memberikan pengalaman nyata
media pembelajaran guru harus lebih teliti dan
yang dapat menumbuhkan kegiatan mandiri
sedapat
dikalangan siswa.
keadaan lingkungan.
Ilmu
Pengetahuan
menyesuaikan
dengan
atau
Pembelajaran Sains di MI bertujuan
pembelajaran Sains berhubungan dengan cara
agar peserta didik memiliki kemampuan
mencari tahu tentang alam secara sistematis,
sebagai berikut :
sehingga Sains bukan hanya penguasaan
a.
kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja
keberadaan, keindahan dan keteraturan alam
tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
ciptaan-Nya.
Pendidikan Sains diharapkan dapat menjadi
b.
wahana bagi peserta didik untuk mempelajari
pemahaman
diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek
bermanfaat
pengembangan
kehidupan sehari-hari.
lebih
Alam
munkin
lanjut
dalam
menerapkannya didalam kehidupan sehari-hari Proses
keyakinan
Mengembangkan
pengetahuan
konsep-konsep dan
dapat
terhadap
dan
Sains
yang
diterapkan
dalam
Mengembangkan rasa
ingin tahu,
Sains
sikap positip dan kesadaran tentang adanya
menekankan pada pemberian pengalaman
hubungan yang saling mempengaruhi antara
langsung untuk mengembangkan kompetensi
Sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat.
agar menjelajahi dan memahami alam sekitar
d.
secara ilmiah. Pendidikan Sains diarahkan
untuk
untuk inquiri dan berbuat sehingga dapat
memecahkan
membantu peserta didik untuk memperoleh
keputusan.
pemahaman yang lebih mendalam tentang
e.
alam sekitar.
berperan serta dalam memelihara, menjaga dan
Sains sehari-hari
pembelajaran
c.
Memperoleh
diperlukan dalam kehidupan untuk
memenuhi
kebutuhan
Mengembangkan keterampilan proses menyelidiki masalah
Meningkatkan
alam
sekitar,
dan
membuat
kesadaran
untuk
melestarikan lingkungan alam. f.
Meningkatkan
kesadaran
untuk
manusia melalui pemecahan masalah-masalah
menghargai alam dan segala keteraturannya
yang dapat diidentifikasikan. Penerapan Sains
sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak
buruk
ISSN 2355-0066
terhadap
lingkungan. Jurnal Tunas Bangsa| 117
Nurjannah, Upaya-Upaya Yang... g.
Memperoleh
bekal
pengetahuan,
untuk
mengetahui, belajar untuk berbuat,
konsep dan keterampilan Sains sebagai dasar
belajar untuk hidup dalam kebersamaan,dan
untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
belajar untuk
Ruang lingkup bahan kajian Sains untuk Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidayah
meliputi aspek-aspek berikut : a.
Makhluk
menjadi dirinya sendiri), (2)
Inquiry Sains, (3) konstruktivisme, (4) sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat, (5) pemecahan masalah.
hidup
dan
proses
c.
Pemberian
pengalaman
belajar
kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan
secara langsung sangat ditekankan melalui
dan
penggunaan dan pengembangan ketrampilan
interaksinya dengan lingkungan, serta
kesehatan. b.
proses dan sikap ilmiah dengan tujuan untuk Benda/materi,
sifat-sifat
dan
memahami
konsep-konsep
kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas.
memecahkan masalah.
c.
d.
Energi
dan
perubahannya
Ketrampilan
dan
mampu
proses
yang
meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,
digunakan dalam Sains, antara lain :
(1)
cahaya dan pesawat sederhana.
mengamati ,
(2) menggolongkan,
(3)
d.
mengukur,
(4)
Bumi dan alam semesta meliputi:
menggunakan
alat,
tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda
(5)mengkomunikasikan hasil melalui berbagai
langit lainnya.
cara seperti lisan tulisan dan diagram,
(6)
Dari uraian tentang kerakteristik mata
menafsirkan, (7) memprediksi, (8) melakukan
pelajaran Sains di sekolah dasar, maka dalam
percobaan. Agar mampu bekerja secara ilmiah,
pelaksanaan proses belajar mengajar didalam
para siswa perlu ditanamkan sikap-sikap :
kelas perlu diperhatikan halhal sebagai berikut
kejuran, bekerjasama secara terbuka, bekerja
:
keras dan cerdas, mengambil keputusan yang bertanggung jawab, peduli terhadap mahluk
a.
Pendekatan yang digunakan dalam
hidup dan lingkungan.
pembelajaran Sains berorientasi pada siswa.
e.
Peran guru bergeser dari menentukan
dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti
yang akan dipelajari menuju
apa
bagaimana
Pembelajaran
pengamatan,
Sains
pengujian/penelitian,
dapat
diskusi,
menyediakan dan memperkaya pengalaman
penggalian informasi mandiri melalui tugas
belajar siswa. Pengalaman belajar diperoleh
baca,
melalui
simulasi/bermain
serangkaian
kegiatan
untuk
wawancara
nara peran,
sumber, nyanyian,
mengekspolarasi lingkungan melalui interaksi
demonstrasi.
aktif dengan teman, lingkungan dan nara
proyek yang perlu dikerjakan serta ditinjau
sumber lain.
ulang
b.
hasil.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam melaksanakan
pembelajaran Sains
untuk Tugas
Guru dapat memberikan tugas
senantiasa proyek
menyempurnakan ini
diharapkan
menyangkut sains, lingkungan, teknologi, dan
yaitu : (1) empat pilar pendidikan (belajar ISSN 2355-0066
Jurnal Tunas Bangsa| 118
Nurjannah, Upaya-Upaya Yang... masyarakat
secara
nyata
dalam
konteks
pembangunan teknologi sederhana.
Baro Kabupaten Aceh Besar. Sekolah ini merupakan
Penilaian tentang kemajuan belajar
sebuah
madrasah
dijangkau
Penilaian
pengumpulan data penlitian.
dapat
berbagai cara , seperti
dilakukan
dengan
ada
diwilayah kabupaten aceh besar dan mudah
siswa dilakukan selama proses pembelajaran. sains
yang
tes perbuatan, tes
oleh
penelitian
Adapun
yang
dalam
menjadi
upaya
subyek
tertulis, pengamatan, kuisioner, skala sikap,
penelitian dalam skripsi ini adalah siswa kelas
portofolio, hasil proyek. Ketrampilan proses
V (lima) dan kelas VI (enam) serta guru mata
Sains adalah ketrampilan intelektual yang
pelajaran Sains pada Madrasah Ibtidaiyah
dimiliki dan digunakan oleh para ilmuwan
Negeri (MIN) Buengcala.
dalam meneliti fenomena alam. Ketrampilan
3. Teknik Pengumpulan Data
proses tersebut dapat dipelajari oleh siswa
Dalam
penulisan
ini,
penulis
dalam bentuk yang lebih sederhana sesuai
menggunakan beberapa tehnik pengumpulan
dengan tahap perkembangan anak usia sekolah
data, yaitu:
dasar.
1.
Observasi (pengamatan) Observasi
C. Metode Penelitian
pengumpulan
1. Jenis Data yang digunakan
merupakan
data
dengan
metode mengadakan
Ditinjau dari segi permasalahannya
pengamatan terhadap objek yang diteliti.
penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi
anlisis
secara
langsung yaitu pengamatan langsung terhadap
observasi, dan wawancara, yaitu pengamatan
pelaksanaan kompetensi professional guru
terhadap kompetensi professional guru dalam
dalam pembelajaran Sains di MIN Buengcala
pembelajaran sains. Kemampuan guru dalam
Kuta baro Aceh Besar.
memberikan materi pembelajaran Sains untuk
2.
kualitatif
yang
dilakukan
meningkatkan prestasi belajar siswa. Dan menurut
cara
memperoleh
data
Wawancara Wawancara
atau
kuesioner
lisan
yang
adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh
diperlukan, maka penelitian ini merupakan
pewawancara untuk memperoleh informasi
penelitian pengamatan berbentuk analisa data
dari
obsevasi dan wawancara, yaitu penelitian yang
dibutuhkan
dilakukan dengan cara langsung ke lokasi
memperoleh
penelitian untuk mencari atau mengumpulkan
Wawancara yang digunakan dalam penelitian
data yang berkaitan dengan judul penelitian.
ini adalah wawancara terbuka dimana para
2. Lokasi dan Subjek Penelitian
subjek yang diwawancara mengetahui bahwa
narasumber. dalam
Wawancara suatu
informasi
penelitian
sangat
yang
agar akurat.
Lokasi penelitian yang akan menjadi
mereka sedang diwawancara dan mengetahui
tempat pengumpuan data dalam penulisan
pula maksud dan tujuan dari wawancara
skripsi ini adalah di Madrasah Ibtidaiyah
tersebut.
Negeri (MIN) Buengcala Kecamatan Kuta ISSN 2355-0066
Jurnal Tunas Bangsa| 119
Nurjannah, Upaya-Upaya Yang... Dalam melakukan
penelitian
wawancara
ini dengan
penulis
kelengkapan
kepala
kembali kelengkapan identitas dan jawaban
Madrasah dan guru Sains untuk memperoleh
mengecek
Langkah persiapan bertujuan untuk
Telaah Dokumentasi Dokumentasi
dengan
dari responden.
informasi secara jelas dan mendalam 3.
datanya,
merapikan data agar bersih, rapi, sehingga
berasal
dari
kata
hanya data yang terpakai saja yang tertinggal,
dokumen, yang berarti barang-barang tertulis.
dengan demikian dapat mempermudah peneliti
Metode ini digunakan ketika mengadakan
dalam mengolah data pada tahap selanjutnya.
penelitian yang bersumber pada tulisan baik
b.
itu berupa dokumen, table, majalah dan
Tabulasi. Setelah
data
siap,
maka
tahap
sebagainya. Metode dokumentasi merupakan
berikutnya adalah tabulasi, yang termasuk ke
salah satu metode penting dalam suatu
dalam
penelitian dengan mengumpulkan informasi
terhadap item-item yang perlu diberi skor,
yang telah ada melalui badan atau lembaga
memberikan kode terhadap item-item yang
terkait. Dalam penelitian ini penulis menelaah
tidak diberi skor, mengubah jenis data atau
dokumen data jumlah siswa dan jumlah
disesuaikan dengan tehnik analisis yang
guru.serta peringkat prestasi siswa dalam
digunakan dan memberikan kode pada data
pembelajaran Sains.
yang diperoleh untuk memudahkan dalam
4. Teknik Pengolahan Data
pengolahan data.
Setelah semua data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka data-data
c.
tabulasi,
Penerapan
yaitu
data
memberikan
sesuai
skor
dengan
pendekatan penelitian.
tersebut dianalis untuk mendapatkan suatu
Pada tahap selanjutnya semua data
kesimpulan akhir. Adapun cara menganalis
yang
data adalah sebagai berikut:
menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan
1.
yang ada, sesuai dengan pendekatan penelitian
Analis data observasi, wawancara dan
telaah dokumentasi.
ini
adalah
terkumpul
diolah
dengan
yang diambil. Dalam mengelola data yang
Analisis data yang digunakan pada penelitian
telah
analisis
diperoleh dari responden, dalam penelitian ini
secara
penulis merangkumkan seluruh data hasil
menyeluruh. Data yang diperoleh dari hasil
penelitian kemudian menyimpulkan dalam
wawancara, observasi dan dokumentasi dicatat
bentuk narasi.
dan dikumpulkan, kemudian disajikan secara
D. Hasil Penelitian
naratif.
1. Gambaran Umum lokasi Penelitian
2.
Langkah – langkah Pengolahan Data
a.
Persiapan
penelitian adalah Madrasah ibtidaiyah Negeri
Persiapan merupakan langkah awal
(MIN) Buengcala Kecamatan Kuta Baro
dalam pengolahan data, dalam tahap ini semua
Kabupaten Aeh Besar. Madrasah ibtidaiyah
data yang telah terkumpul diperiksa kembali
Negeri (MIN) Buengcala berlokasi di Jalan
ISSN 2355-0066
Dalam skripsi ini yang menjadi lokasi
Jurnal Tunas Bangsa| 120
Nurjannah, Upaya-Upaya Yang... Blang Bintang Lama 9.5 km. tepatnya dalam
Madrasah
Ibtidaiyah
Negeri
komplek kantor camat kecamatan Kuta Baro.
Buengcala Kuta Baro Aceh Besar memiliki
MIN
satu
visi yaitu membentuk insan yang bertaqwa
dibawah
kepada Allah swt, dapat menguasai imtak dan
kementriang agama, sejak awal berdirinya
iptek secara seimbang. Guru sebagai staf
madrasah ini hingga sekarang sudah banyak
pengajar pada madarasah ini rata-rata sudah
sekali lulusan yang mampu melanjutkan ke
memiliki pengalaman diatas lima tahun serta
sekolah-sekolah favorit baik di aceh besar
memiliki gelas sarjana dan hanya beberapa
maupun di kota banda aceh. Dari data hasil
guru saja yang belum menamatkan gelar
lulusan siswa
tiga tahun ke belakang
sarjana, namun guru-guru tersebut rata-rata
menunjukkan bahwa, siswa (i) yang sudah
sudah mengajar diatas lima tahun. Guru yang
menamatkan sekolah tersebut mencapai 68 %
belum menamatkan sarjana pada madrasah ini,
siswa (i) yang mampu melanjutkan ke
mereka sedang dalam menyelesaikan sarjana,
madrasah stanawiyah negeri yang favorit di
melanjutkan dari D2 baik dari PGMI maupun
aceh besar dan banda aceh, seperti MTsN
PGSD. Untuk lebih jelasnya berikut tabel
Model Banda Aceh, MTsN Tungkop, MTsN
keadaan guru pada MIN Buengcala Kuta Baro
Rukoh. Dan dari data selebihnya siswa
Aceh Besar.
Buengcala
madrasah
merupakan
negeri
yang
salah
berada
melanjutkan di MTsN Kuta Baro Aceh Besar.
Tabel Keadaan Guru MIN Buengcala
No
Nama
L/P
Ijazah
Bidang Study /Mapel
1
Syaribanun, S.Ag
P
S1 / 2001
Al-Qur.an Hadist
2
Safriana,S.Pd.I
P
S1/ 2007
IPA
3
Sumiati,S.Pd
P
4
Laila Hayati, S.Pd
P
S1/1999
B.Indonesia
5
Nursyida,S.Ag
P
S1/2001
IPA
6
Salmiati,S.Pd.I
P
S1/2009
IPA
7
Azizah,A.Ma.Pd
P
DII / 1998
Matematika
8
Darwiyah,S.Ag
P
S1/1999
IPA/ Matematika
9
Nurhayati
P
PGA/1990
IPA
10
Syarifah Zahrah,S.Pd
P
S1/ 2002
IPA/Matematika
11
Ainon
P
SPG/1985
IPA/Matematika
12
Sakdiah,S.Pd.I
P
S1/2009
IPA/Matematika
13
Fauziah,S.Ag
P
S1/2005
IPA/Matematika
ISSN 2355-0066
S1/2010
Matematika
Jurnal Tunas Bangsa| 121
Nurjannah, Upaya-Upaya Yang... Dari
Tabel
diatas
dapat
dilihat
Dalam
proses
belajar
bahawa, jumlah guru yang mengajarkan mata
mengajar akan dapat terjadinya proses transper
pelajaran IPA/Matematika atau SAINS pada
pelajaran jika pada suatu lembaga pendidikan
MIN Buengcala Kuta Baro Aceh Besar adalah
ada
berjumlah 12 orang Guru. Dengan demikian
penerima pelajaran, dan yang selalu menjadi
jumlah guru yang mengajarkan IPA atau sains
objek pentransperan ilmu dari guru-gurunya.
pada
guru
Pada MIN Buengcala Kuta Baro Aceh Besar
terbanyak dari jumlah guru yang ada di MIN
sebagai tempat penelitian bagi penulis. Maka
Buengcala secara keseluruhan yaitu 39 orang
data jumlah siswa (i) yang menjadi penelitian
guru. Data guru berdasarkan hasil penelitian
penulis adalah siswa (i) kelas V dan VI. Dari
dari data data dokumentasi sekolah tersebut
kedua kelas tersebut memilki jumlah siswa (i)
yaitu. 39 orang guru, dan diantara 39 guru
yaitu 231 orang, diantaranya terdari dari 118
tersebut sebanyak 27 orang guru yang sudah
orang siswa kelas V dan 113 orang siswa kelas
PNS atau guru tetap, 3 orang guru tidak tetap,
VI. Jumlah siswa tersebut tebagi menjadi 6
7 orang guru bakti, 1 orang guru kontrak.
kelas, yaitu 3 kelas untuk kelas V dan 3 kelas
MIN
Buengcala
merupakan
Madarasah ini berdsarkan jumlah
guru
dan siswa,
siswa
merupakan
untuk kelas VI.
guru dan pengalaman mengajarnya dapat
2. Upaya – Upaya Yang Dilakukan Oleh
dikatagorikan sebuah madrasah tingkat dasar
Guru
di
Pembelajaran Sains
kecamatan
Kuta
Baro
yang
sudah
Dalam
Peningkatan
Pada
mengunjukkan prestasi baik. Dimana banyak
Tugas pokok guru sains yaitu
siswa dan orang tua yang merasa bangga
adalah: Pertama, bagaimana materi pelajaran
dengan prestasi anak-anak mereka
yang
itu diberikan kepada siswa sesuai dengan
sekolah-sekolah
standar kurikulum. Kedua, mendesains proses
mampu
melanjutkan
ke
unggul di Aceh Besar dan Kota Banda Aceh,
pembelajaran
hal ini dapat terjadi karena ketekunan dan
melibatkan siswa secara penuh dan aktif,
keaktifan
dalam
guru
yang
sudah
memiliki
pengalaman mendidik yang baik.
artian
berlangsung
Sekolah ini juga memiki tenaga
agar
berlangsung
proses
dengan
pembelajaran
dapat
berjalan
menyenangkan. Merupakan
yang dengan
tantangan bagi
administrasi sekolah seperti halnya sekolah-
guru sains untuk senantiasa berpikir dan
sekolah lain, dimana mereka bertugas dan
bertindak kreatif di tengah kegelisahan dan
sangak menentukan ketersedianya berbagai
keterpurukan nasib guru. Namun, penulis
perlengkapan
yakin
untuk
kelancaran
proses
masih
banyak
pendidik
yang
pembelajaran di madrasah ini. Data tenaga
menanggapi kelesuan hidup tersebut dengan
administrasi pada MIN Buengcala yaitu 8
sikap optimis dan penuh tanggung jawab
orang. Dari delapan pegawai tersebut 6 orang
terhadap tugas dan kewajiban sebagai guru.
sebagai tenaga administrasi sekolah, 1 orang pesuruh dan satu orang satpam. ISSN 2355-0066
Tugas
yang
kedua
ini
berkaitan erat dengan permasalahan di atas. Jurnal Tunas Bangsa| 122
Nurjannah, Upaya-Upaya Yang... Usaha yang dapat ditempuh guru dalam
benar. Siswa yang pandai akan mendapat
melibatkan
perhatian yang kurang sementara siswa yang
siswa
secara
aktif
dalam
pembelajaran sains antara lain:
lemah akan mendapat perhatian yang lebih
1.
intensif.
Menerapkan model pembelajaran yang
efektif.
Hal Pada
paling
esensial
proses
ketika mendampingi (terutama bagi yang
pembelajaran merupakan hasil sinergi dari tiga
berkemampuan rendah) adalah menumbuhkan
komponen pembelajaran utama, yakni siswa,
keyakinan dalam diri siswa bahwa saya bisa
kompetensi guru, dan fasilitas pembelajaran.
dan mampu mengerjakan soal. Guru harus
Ketiga komponen tersebut pada akhirnya
berusaha menghilangkan persepsi dalam diri
bermuara
siswa bahwa sains itu sulit dan mengusahakan
pada
pembelajaran.
dasarnya
yang
proses
Model
dan
model
pembelajaran
yang
agar siswa
memiliki pengalaman bahwa
efektif dalam pembelajaran sains antara lain
belajar sains itu mudah dan menyenangkan.
memiliki nilai relevansi dengan pencapaian
Kiranya model pembelajaran ini dapat berjalan
keberhasilan sains dan memberi peluang untuk
efektif jikalau kapasitas siswa setiap ruang
bangkitnya kreativitas guru.
adalah berkisar 15 - 20 siswa. Tetapi jika
Kemudian mengembangkan
suasana
berpotensi belajar
mandiri
lebih,
maka
pembelajaran
dibantu oleh beberapa guru.
sejauh mungkin memanfaatkan momentum
2.
kemajuan
memotivasi siswa
khususnya
dengan
yang
demikian tetap dapat berlangsung namun harus
selain dapat menarik perhatian siswa dan
teknologi
model
Menerapkan
penilaian
kelas
yang
mengoptimalkan fungsi teknologi informasi.
Pada umumnya guru di dalam
Agar tujuan pembelajaran sains dapat tercapai
menilai siswa didasarkan kepada nilai tes
maksimal, maka harus diupayakan agar semua
formatif baik itu nilai ulangan harian, nilai
siswa lebih mengerti dan memahami materi
ulangan tengah semester maupun nilai ulangan
yang diajarkan daripada harus mengejar target
akhir semester. Yang terjadi adalah siswa yang
kurikulum tanpa dibarengi pemahaman materi.
berkemampuan
Dalam
prakteknya,
selamanya
kognitif
rendah
maka
dinilai
rendah.
Begitu
akan
pembelajaran berorientasi pada siswa ini dapat
sebaliknya,
siswa
yang
berkemampuan
dilaksanakan dengan cara pendampingan siswa
kognitif tinggi maka selamanya akan dinilai
satu persatu atau per kelompok. Penjelasan
tinggi.
materi dan contoh pengerjaan soal diberikan
Sebab nilai tes formatif yang
secara klasikal di depan kelas. Kemudian
selama ini dilaksanakan berbanding lurus
ketika siswa mengerjakan latihan soal guru
dengan kemampuan kognitif. Keaktifan siswa
keliling untuk memperhatikan siswa secara
yang berkaitan dengan kemampuan afektif dan
personal. Tugas guru adalah membantu siswa
psikomotorik
agar dapat menyelesaikan tugasnya sampai
penilaian. Jika ini yang terjadi, maka siswa
ISSN 2355-0066
dalam
hal
ini
lepas
dari
Jurnal Tunas Bangsa| 123
Nurjannah, Upaya-Upaya Yang... selain dirugikan juga kurang termotivasi dalam
untuk melaksanakan kegiatan tersebut secara
belajar. Penilaian kelas seharusnya dapat
aktif.
mengukur semua kemampuan siswa.
6. Menyediakan fasilitas, sumber belajar, dan
3. Melakukan pengelolaan kelas yang tepat
lingkungan yang mendukung.
usaha
Apabila di dalam kegiatan selanjutnya
adalah
pembelajaran sains telah tersedia fasilitas dan
mengusahakan bagaimana agar suasana ruang
sumber belajar yang menarik dan cukup untuk
kelas yang digunakan untuk belajar siswa
mendukung kelancaran KBM, hal itu akan
adalah kondusif. Dengan kata lain tata letak
menumbuhkan
perabot kelas tidak harus diatur secara formal.
Demikian pula faktor kondisi dan situasi
Sering kita jumpai, ada siswa yang malas
lingkungan
belajar ketika harus duduk tenang dan serius.
diperhatikan.
4.
meluluhkan semangat dan keaktifan peserta
Penampilan
guru
yang
hangat
dan
menumbuhkan partisipasi positif.
semangat
yang
belajar
juga
Jangan
penting
sampai
siswa.
untuk
faktor
itu
didik dalam kegiatan belajar.
Sikap guru tampil hangat, bersemangat, penuh percaya diri dan antusias,
7. Menerapkan prinsip pengakuan penuh atas pribadi setiap siswa.
serta dimulai dan pola pandang bahwa siswa
Agar kesadaran akan potensi,
adalah manusia-manusia cerdas berpotensi,
eksistensi, dan percaya diri pada siswa dapat
merupakan
terus tumbuh, guru berkewajiban ,menjaga
faktor
penting
yang
akan
meningkatkan partisipasi aktif siswa. Segala
situasi
bentuk penampilan guru akan mewarnai sikap
dengan berlandaskan prinsip pengakuan atas
para siswa. Apabila tampilan guru sudah tidak
pribadi setiap individu. Sehingga kemampuan
bersemangat, jangan harap akan tumbuh sikap
individu, pendapat atau gagasan, maupun
aktif pada diri siswa.
keberadaannya
Oleh karena itu, seorang guru
interaksi
agar
perlu
dapat
berlangsung
diperhatikan
dan
dihargai.
hendaknya dapat dan selalu menunjukkan
Hal penting lainnya adalah
keseriusannya terhadap pelaksanaan KBM,
guru hendaknya rajin memberikan apresiasi
serta
materi
atau pujian bagi siswa antara lain dengan
dilakukan
mengumumkan hasil prestasi, mengajak siswa
merupakan hal yang sangat penting bagi
yang lain memberi selamat atau tepuk tangan,
peserta didik, sehingga akan tumbuh minat
memajang hasil karyanya di kelas atau bentuk
yang kuat pada diri siswa.
penghargaan lainnya.
5. Memberi tahu siswa tentang maksud dan
8. Mewujudkan konsistensi dalam penerapan
tujuan pembelajaran.
aturan atau perlakuan oleh guru di dalam
dapat
meyakinkan
pelajaran serta
kegiatan
Apabila
bahwa yang
siswa
mengetahui
maksud atau tujuan dari pembelajaran yang sedang mereka ikuti, mereka akan terdorong ISSN 2355-0066
pembelajaran sains. Apabila
terjadi
kesalahan
dalam hal perlakuan oleh guru di dalam Jurnal Tunas Bangsa| 124
Nurjannah, Upaya-Upaya Yang... pengelolaan kelas pada waktu yang lalu, hal
bersifat
tersebut berpengaruh negatif terhadap kegiatan
hendaknya bervariatif, tidak selalu harus di
selanjutnya. Penerapan peraturan yang tidak
dalam kelas, misalnya siswa diberikan tugas
konsisten,
yang
tidak
adil,
atau
kesalahan
menantang. Pelaksanaan kegiatan
dikerjakan
diluar
dan
kelas
lain-lain.
seperti
perlakauan yang lain akan menimbulkan
diperpustakaan,
Penerapan
kekecewaan dari para siswa, dan hal ini akan
model” belajar sambil bekerja” (learning by
berpengaruh terhadap tingkat keaktifan belajar
doing) sangat dianjurkan. Bahkan dijenjang
peserta didik. Oleh karena itu, di dalam
sekolah dasar.
memberikan sanksi harus sesuai dengan
Pembelajaran sains dapat saja
ketentuannya, memberi nilai sesuai kriteria,
dilakukan sambil bernyanyi atau belajar
dan memberi pujian tidak pilih kasih.
sambil bermain. Untuk lebih mengaktifkan
9. Memberikan penguatan dalam KBM
siswa
Penguatan adalah pemberian
secara
pemberian
merata
tugas
dapat
secara
diterapkan
individu
atau
respons dalam interaksi belajar mengajar, baik
kelompok belajar (group learning) yang
berupa pujian maupun sanksi. Pemberian
didukung oleh adanya fasilitas/sumber belajar
penguatan ini
lebih
yang cukup. Sekiranya tersedia, dianjurkan
meningkatkan keaktifan belajar dan mencegah
penggunaan media pembelajaran sehingga
terulangnya kesalahan dari siswa. Penguatan
pelaksanaan pembelajaran sains dapat lebih
bersifat positif dapat dilakukan dengan kata-
efektif.
kata: Bagus!, Baik !, Betul!, Hebat! Namun
3. Hasil Penelitian
semua itu tidak disajikan dengan cara berpura-
Kurikulum
dimaksudkan untuk
pura, tetapi harus tulus dari nurani guru.
komponen
merupakan
pendidikan
yang
salah
satu
memegang
Pemberian penguatan dapat
peranan penting dalam menentukan ke arah
juga dengan gerak; acungan jempul, tepuk
mana sasaran dan tujuan peserta didik akan
tangan, menepuk bahu, menjabat tangan dan
dibawa
lain-lain. Ada pula dengan cara memberi
keahlian apa yang harus dimiliki oleh peserta
hadiah, seperti hadiah buku, benda kenangan
didik setelah selesai
atau diberi hadiah khusus berupa boleh pulang
pendidikan. Atas dasar itu, maka Perubahan
duluan
yang
atau
pemberian
perlakuan
serta
kemampuan
menuntut
minimal
dan
mengikuti program
adanya
penyesuaian-
menyenangkan lainnya.
penyesuaian tertentu dalam bidang pendidikan
10. Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang
merupakan suatu hal yang harus dilakukan,
menarik, menyenangkan, dan menantang.
sebagai
upaya
memperbaiki
dan
Agar siswa dapat tetap aktif
mengembangkan kualitas pendidikan, menuju
dalam mengikuti kegiatan atau melaksanakan
terciptanya kehidupan yang cerdas, damai,
tugas
jenis
terbuka, demokratis, dan mampu bersaing,
kegiatan atau tugas yang sifatnya menarik atau
baik tingkal nasional maupun internasional.
menyenangkan bagi siswa di samping juga
Dalam konteks pendidikan madrasah, agar
pembelajaran,
ISSN 2355-0066
perlu
dipilih
Jurnal Tunas Bangsa| 125
Nurjannah, Upaya-Upaya Yang... lulusannya memiliki keunggulan kompetitif
mengarahkan mereka sesui tuntutan belajar
dan
dalam KTSP.
komparatif,
maka
kurikulum
dikembangkan dengan pendekatan berbasis kompetensi.
Dalam pembelajaran sains sedikit berbeda
Hal ini dilakukan agar madrasah secara
dengan
diamana
pembelajaran
pembelajaran
sains
dapat
pelajaran
sains
kelembagaan dapat merespon secara proaktif
menyenangkan
berbagai
ilmu
berhubungan langsung dengan perkembanan
pengetahuan, teknologi dan seni, serta tuntutan
kehidupan mahluk hidup, perkembangan alam,
desentralisasi. Implementasi kurikulum pada
dan memberikan materi seperti halnya nyata
tingkat satuan pendidikan agama Islam di
adanya dialam sekitar yang langsung dapat
lingkungan
dapat
dirasakan oleh siswa. Pada MIN Buengcala,
dipengaruhi oleh berbagai faktor yang salah
dalam pengelolaan pembelajaran sains, guru
satunya adalah kepedulian guru terhadap
mengajak siswa ke alam sekitar sekolah yang
implementasi
berhubungan
perkembangan
informasi,
madrasah
ternyata
kurikulum,
latar
belakang
pendidikan dan pengalaman inservice training
siswa,
lainnya,
langsung
dengan
materi
pembelajaran yang diajarkan.
yang pernah diikuti.
Kadangkala guru membawa peralatan
Demikian juga halnya dengan MIN
yang berhubungan denan materi pelajaran,
Buengcala Kuta Baro Aceh Besar, madsrasah
seperti pengenalan unsur-unsur dalam tubuh
tersebut menerapkan kurikulum tingkat satuan
manusia, seperti sistem pernafasan pada
pendidikan atau KTSP. Karena menjadi acuan
manusia, guru membawa perelatan yang
bagi
satuan
penyususnan
pendidikan dan
pengembangan
SD/MI
dalam
disediakan di sekolah dan mengajak siswa
pengelolaan
serta
secara aktif dengan benda tersebut untuk
akan
belajar.
kurikulum
yang
Dalam penggunaan metode, guru
dilaksanakan di madrasah yang bersangkutan.
pelajaran
Penggunaan KTSP dalam pembelajaran sains
menggunakan menggunakan metode ceramah,
banyak
dalam
tanya jawab,dan untuk menguji kemampuan
pembelajaran, dimana siswa dapat belajar
siswa guru memberikan beberapa pertanyaan
secara aktif dan kreatif dibawah bimbingan
yang berhubungan dengan materi yang baru
guru. Pada MIN Buengcala penerapan KTSP
diajarkan. Media yang digunakan adalah papan
dalam pembelajaran sain tidak memiliki
tulis, buku paket, dan LKS yang berisikan
kendala yang berarti, diamana hanya sebagian
soal-soal latihan terhadap materi sains yang
kecil saja, yaitu adanya beberapa siswa yang
membantu siswa dalam memahami lebih jauh
tidak suka belajar sains yang mejadi pengaruh
pembelajaran sains.
memberikan
perubahan
sains
di
MIN
Buengcala
bagi siswa yang lain, namun hal itu tidak
Guru pembelajaran sains pada MIN
memberikan pengaruh besar karena hanya
Buengcala ketika melakukan proses belajar
sebagian kecil siswa saja yang tidak bisa
mengajar, selalu mengacu pada perangkat
diarahkan
pembelajaran yang telah dibuatnya. Dalam
sesuai
ISSN 2355-0066
dengan
petunjuk
yang
Jurnal Tunas Bangsa| 126
Nurjannah, Upaya-Upaya Yang... pengelolaan kelas, guru membawa siswa ke luar
kelas
jika
disajikan
upaya peningkatan pembelajaran sains di MIN
berhubungan atau dapat langsung ditemukan
Buengcala bisa dikatagorikan tidak begitu
di
mempengaruhi keaktifan siswa dalam belajar.
lingkungan
materi
yang
Kendala yang dihadapi guru dalam
sekitar
pengenalan reptil,
sekolah.
guru
Seperti
mengajak siswa
Namun
bagi
guru
banyak
harus
lingkungan sekolah untuk mencari binatang-
menggunakan
binatang tersebut secara berkelompok. Siswa
pembelajaran
sains
diperinthkan guru untuk mencari kodok, dan
menyusuaikan
kegiatan
belalang, dari hasil yang diperoleh siswa
dengan
kemudian diambil oleh guru sebagai sampel
madrasah secara sempurna, dimana setiap
dan memberikan penjelasan tengtang binatang
perangkat pembelajaran yang sudah diatur
tersebut.
sedemian rupa, namun ketika berlangsungnya
Guru
menjelaskan
mulai
dengan
alternatif
yang
kurikulum
proses
belajar
lain.
guru
tidak
belajar
yang
mengajar,
Dalam bisa
mengajar
diterapkan
guru
di
memiliki
menggunakan bahasa biologi untuk nama
kewalahan mengahadapi beberapa siswa yang
binatang tersebut,
memberikan
dapat mempengaruhi siswa lain dalam belajar,
cara-cara
sehngga fokus yang dimiliki guru menjadi
mnyusuikan hidup, berkembang biak serta
terbagi-bagi. Tidak lagi berfungsi sebagai
guru
penjelasan tentang
pengajar
saja
tantangan bagi kelangsungan hidup binatang
pendidik
atau
tersebut, salah satunya adalah dimangsa oleh
konseling siswa.
penjelasan
kemudian
singkat
juga
tentang
mmerikan
ular dan tikus air.
Media
Selain itu pendekatan dan pengunaan metode
yang
digunakan
guru
dalam
namun
sekaligus
langsung
menjadi
menjadi
guru
yang disediakan disekolah
sangat kurang sehingga membuat guru mata pelajaran sains tidak dapat
menggunakan
pembelajaran sains, guru memiliki ide sendiri
semua media yang seharusnya ada. Sehingga
untuk membuat siswa aktif dalam belajar,
pada
seperti pada materi “Revolusi Bumi” guru
menggunakan media, namun adakala guru
memerihtahkan siswa secara bergantian untuk
mencari alternatif sendiri dalam penggunaan
membaca tentang materi tersebut, kemudian
media ini, seperti menggambar di karton, dan
guru memberikan penjelasan dengan cara
menugaaskan
memenggal
dengan
membawa benda – benda tertentu yang
menunjukkan gambar yang tesedia dibuku
berhubungan dengan materi pelajaran, dimana
paket. Kemudia guru mengajukan beberapa
benda – benda tersebut kemudian akan
pertnyaan
dijelaskan
bacaan
kepada
siswa,
siswa
dan
siswa
materi tertentu guru
siswa
oleh
untuk
guru
tidak bisa
mencari
ketika
dan
proses
menjawabnya sebagai sebuah kesimpulan dari
pembelajaran berlangsung. Kendala lain yang
materi
guru
dihadapi guru, selang waktu antara satu lokal
memberikan tugas tambahan untuk diulangkaji
dengan lokal yang lain hampir berdekatan
dirumah.
sehingga membuat guru sulit untk mencari
tersebut.
Pada
ISSN 2355-0066
sesi
akhir
Jurnal Tunas Bangsa| 127
Nurjannah, Upaya-Upaya Yang... media-media baru karena sedikit sekali waktu
bagaimana mengelola isi pembelajaran, 5),
yang dapat digunakan guru untuk mencari
bagaimana mengelola sumber belajar.
alternatif tersebut, diamana tidak ada jadwal khusus
untuk
dan
KTSP guru yang professional harus bisa
memperbaharuai media yang sesuai dengan
mengkreasikannya di dalam kelas sehingga
tuntutan materi pelajaran.
bercirikan
Secara
dapat
teknis
mencari
Dalam praktiknya,untuk pendekatan
kegiatan
PAKEM
(pembelajaran
aktif,
belajar
kreatif, efektif dan menyenangkan). Kreatifitas
mengajar (KBM) akan berdampak pada 5
guru untuk terus mengembangkan model-
(lima) hal, yaitu: 1), bagaimana mengelola
model
ruang kelas atau tempat belajar,
pencapaian kompetensi siswa merupakan bukti
2),
pembelajaran
bagaimana mengelola siswa, 3), bagaimana
profesionalisme
mengelola
tugasnya
kegiatan
ISSN 2355-0066
pembelajaran,
4),
dan
demi
maksimalisasi
dedikasi
sebagai
guru
atas
pendidik.
Jurnal Tunas Bangsa| 128
Nurjannah, Upaya-Upaya Yang... Daftar Pustaka Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003 Atwi Suparman, Disain Instruktional. Jakarta : Ditjen Dikti,1997 Alvin Pranoto, Sains dan Teknologi,Jakarta: Gramedia,2009 Dadang Garnida, Pendidikan IPA di SD. Materi Penataran Tertulis Sistem Belajar Mandiri , Bandung : P3GT, 2003 Depdiknas. Standar Isi IPA SD /MI,. ( Jakarta : BSNP,2006), hal 5 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional ,Cet. VII; Bandung: Rosdakarya, 2008 Hendro Darmojo dan Jenny R. E. Kaligis, Pendidikan IPA, (Jakarta: Depdiknas,19 Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, Jakarta: Bumi Aksara, 2007 M.Ali. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Algesindo,2000 Nasution, Metode Research, Jakarta: Bumi Aksara, 2008 Muhibbin Syah. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004 Noehi Nasution, Psikologi Pendidikan. Jakarta : Ditjen Dikti,1999 Paul Suparno, Filsafat Kontruktivisme dalam Pendidikan, Yokyakarta: Cempaka Deresan, 2005 Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar, Jakarta: Erlangga, 1999 Raymon H.Somamora, Buku Ajar dalam Keperawatan, Jakarta : EGC, 2009 Radno Ratsanto, Pengelolaan Kelas Yang Dinamis, Yokyakarta: Kanisius, 2007 Srini M. Iskandar. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung : Maulana, 2001 Sri Esti Wuryani, Spikologi Pendidikan, Jakarta: Grasindo Persada, 2000 Suharsimi Arikunto. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:Bumi Aksara, 2008 Soetjipto dan Raflis Kosasi. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta, 2004 Sumantoro,dkk, Model Silabus Sekolah Dasa Kelas V, Jakarta: Grasindo, 2009 Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya,1991 Tim UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bagian III , Jakarta: IMTIMA & Grasindo, 2007 Zukhairini, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2006
ISSN 2355-0066
Jurnal Tunas Bangsa| 129