Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
14 Pages
ISSN 2302-0156 pp. 25- 38
KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA SMPN 3 INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR Putri Balqis1, Nasir Usman2, Sakdiah Ibrahim3 1)
2,3
Magister Administrasi Pendidikan, Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh Prodi Magister Administrasi Pendidikan Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh 23111, Indonesia Email:
[email protected]
Abstract: This study aimed to determine the teacher’s pedagogical competence in lesson planning, learning process, and in improving students’ motivation. To achieve these objectives, this study used descriptive qualitative approach. Data were collected through interview, observation, and documentation. The procedures of data analysis were data reduction data display and data verification. The subjects of this study were the principal, vice-principals and teachers. The results showed that: (1) the teachers’ pedagogical competence in lesson planning was done by preparing a lesson plan draft, but some teachers did not bring the lesson plan during the learning process so that the learning objectives were not maximally achieved; (2) the teachers’ pedagogical competence in the learning process was done by comprehending and solidifying the understanding on a number of learning materials contained in textbooks. Whereas in the learning process, there were for classroom management and undisciplined use of time: and (3) the teachers’ pedagogical competence in improving student motivation was done by providing opportunities for students to be actively involved in the use of information and coomunication technology facilities in the achievementof learning goals, communicating effectively with learners, and conducting reflectieve action to improve the quality of learning. Keywords: Pedagogical competence and learning motivation Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk kompetensi pedagogik guru dalam perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran, dan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Prosedur analisis data adalah reduksi data, display data, dan verifikasi. Sedangkan subjek penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kompetensi pedagogik guru dalam perencanaan pembelajaran dilakukan dengan membuat draft RPP, namun sebagian guru tidak membawa RPP pada saat proses belajar mengajar berlangsung sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai secara maksimal; (2) Kompetensi pedagogik guru dalam proses pembelajaran dilakukan dengan mendalami dan memantapkan sejumlah materi pembelajaran sebagaimana terdapat dalam buku paket, adapun dalam proses pembelajaran terdapat pengelolaan kelas yang kurang baik dan pemanfaatan waktu yang kurang disiplin; dan (3) Kompetensi pedagogik guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dilakukan dengan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat aktif dalam menggunakan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi dalam pencapaian tujuan pembelajaran, berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik, dan melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Kata kunci : Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Belajar.
25 -
Volume 2, No. 1, Agustus 2014
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pembelajaran,
PENDAHULUAN
Dewasa ini banyak sekali tantangan yang
evaluasi,
media
pembelajaran,
karakteristik
teknik
wilayah/daerah,
dihadapi oleh dunia pendidikan, hasil akhir
karakteristik siswa, kepedulian orang tua,
yang diperoleh oleh peserta didik belum
motivasi
mampu memberikan senyuman yang membuat
mengajar guru, dan lain sebagainya.
siswa,
kesempatan
dan
peluang
harum nama bangsa Indonesia, kualitas belajar
Proses pembelajaran yang melibatkan
mengajar patut dipertanyakan dan motivasi
siswa secara langsung dalam kegiatan belajar
belajar peserta didik masih sangat rendah.
mengajar dapat menciptakan kerjasama dengan
Hal ini harus diperbaiki untuk hasil yang
siswa lain dan dapat memperoleh informasi
lebih baik dalam proses belajar mengajar.
yang banyak. Hamalik (2012:57), menyatakan
Adapun proses belajar merupakan aktivitas
bahwa pembelajaran merupakan kombinasi
belajar aktif dalam merangkai pengalaman,
yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi,
menggunakan masalah nyata yang terdapat di
material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur
lingkungannya. Belajar tidaklah bersifat pasif,
yang saling mempengaruhi mencapai tujuan
belajar
pembelajaran.
merupakan
memperoleh
proses
pengalaman
aktif
dalam
pengetahuan dan
Berdasarkan
pernyataan
di
atas,
informasi baru. Setelah belajar seseorang
kemampuan pemahaman tentang peserta didik
memiliki keterampilan, kemampuan, sikap, dan
secara
nilai.
pembelajaran meliputi pemahaman tentang Dalam
hal
ini
dan
penyelenggaraan
(2012:12)
psikologi perkembangan anak, kesehatan anak,
menyatakan bahwa belajar dipahami sebagai
lingkungan sosial dan kemampuan orang tua
berusaha atau berlatih supaya mendapat sesuatu
murid merupakan siklus pemahaman yang
kepandaian. Dalam implementasinya belajar
harus dipahami guru dalam meningkatkan
adalah
kompetensi pedagogiknya dalam proses belajar
kegiatan
Sagala
mendalam
individu
memperoleh
pengetahuan perilaku dan keterampilan dengan
mengajar.
cara mengolah bahan belajar. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat dipahami bahwa kegiatan belajar membutuhkan latihan
dan
latihan
pengalaman,
dengan
dapat
menimbulkan
Definisi Kompetensi Pedagogik Dilihat dari segi proses pembelajaran,
itulah
kompetensi pedagogik merupakan kemampuan
seseorang dapat terlatih dalam mewujudkan
guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta
suatu keterampilan yang bersifat khusus. Untuk
didik. Hal ini harus mampu diwujudkan oleh
merangkai pengalaman belajar yang sempurna
setiap guru untuk mencerdaskan kehidupan
hendaknya dalam proses belajar mengajar
bangsa. Lebih lanjut, dalam standar nasional
melibatkan
pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat (3) butir
fungsi
dan
pengalaman
KAJIAN KEPUSTAKAAN
kegunaan
metode
Volume 2, No. 1, Agustus 2014
- 26
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala (a) dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan
pengajar
kompetensi
hubungan
pedagogik
adalah
kemampuan
dan
administrator
ini
Sudjana
kelas.
Dalam
(2011:19-20)
mengelola pembelajaran peserta didik meliputi
menyatakan bahwa pada dasarnya kompetensi
pemahaman
guru bertugas sebagai pengajar, pembimbing,
terhadap
peserta
didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,
maupun sebagai administrator kelas.
evaluasi hasil belajar, dan pengembangan
Untuk keperluan analisis tugas guru
peserta didik untuk mengaktualisasi ragam
sebagai pengajar, maka kemampuan guru atau
potensi yang dimilikinya.
kompetensi guru yang banyak hubungannya
Kondisi ini, dalam tinjauan Mulyasa
dengan usaha meningkatkan proses dan hasil
(2009:75), sekurang-kurangnya meliputi aspek-
belajar dapat diguguskan ke dalam empat
aspek berikut, yaitu: (a) pemahaman wawasan
kemampuan yakni: (a) merencanakan program
dan landasan kependidikan, (b) pemahaman
mengajar,
terhadap peserta didik, (c) pengembangan
memimpin/mengelola proses belajar mengajar,
kurikulum/silabus,
perancangan
(c) menilai kemajuan proses belajar mengajar,
pembelajaran, (e) pelaksanaan pembelajaran
dan (d) menguasai bahan pelajaran dalam
yang mendidik dan dialogis, (f) pemanfaatan
pengertian menguasai bidang studi atau mata
teknologi pembelajaran, (g) evaluasi hasil
pelajaran yang diajarinya.
(d)
belajar (EHB), dan (h) pengembangan peserta didik
untuk
mengaktualisasikan
berbagai
potensi yang dimilikinya.
Seorang guru yang profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian dalam bidang keguruan atau dengan kata lain ia
Pemahaman
dan
Keempat kemampuan ini merupakan kemampuan yang sepenuhnya harus dikuasai
uraian di atas, konsep kompetensi guru dapat diartikan
Pengembangan Profesi
terdidik
melaksanakan
guru yang bertaraf profesional. Berdasarkan
Tugas dan Tanggungjawab Guru dalam
telah
(b)
dan
terlatih
terdidik
dan
dengan terlatih
baik. adalah
menguasai berbagai strategi atau teknik dalam kegiatan belajar mengajar serta menguasai
sebagai
kemampuan
dasar
melaksanakan tugas keguruan yang dapat dilihat
dari
kemampuan
merencanakan
pembelajaran, kemampuan melaksanakan atau mengelola
proses
belajar-mengajar,
dan
kemampuan menilai proses belajar mengajar. Motivasi Belajar Peserta Didik Banyak
para
ahli
yang
sudah
landasan-landasan kependidikan sebagaimana
mengungkapkan pengertian motivasi dengan
yang tercantum dalam kompetensi guru. Dalam
berbagai sudut pandang mereka masing-masing,
situasi sekarang tugas dan tanggung jawab guru
namun intinya sama, yakni sebagai suatu
dalam
nampaknya
pendorong yang mengubah energi dalam diri
belum banyak dilakukan. Yang paling menonjol
seseorang ke dalam bentuk aktivitas nyata
hanyalah tugas dan tanggungjawab sebagai
untuk mencapai tujuan tertentu.
27 -
pengembangan
profesi
Volume 2, No. 1, Agustus 2014
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan,
tidak
aktivitasnya, maka seseorang memiliki motivasi
mempunyai motivasi dalam belajar, tak akan
yang kuat untuk mencapainya dengan segala
mungkin melakukan aktivitas belajar. Hal ini
upaya
merupakan pertanda bahwa seseorang yang
mencapainya.
akan
sebab
seseorang
dikerjakan
itu
yang
karena seseorang memiliki tujuan tertentu dari
tidak
menyentuh
yang
Uno
dapat
(2008:3)
dia
lakukan
menjelaskan
untuk
bahwa
kebutuhannya. Segala sesuatu yang menarik
motivasi berasal dari kata motif yang dapat
minat orang lain belum tentu menarik minat
diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam
orang
diri individu, yang menyebabkan individu
tertentu
selama
sesuatu
itu
tidak
bersentuhan dengan kebutuhannya.
tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak
Maslow (Uno, 2008:6) menyebutkan
dapat diamati secara langsung, tetapi dapat
bahwa kebutuhan manusia secara hierarkis
diinterpretasikan
semuanya laten dalam diri manusia. Kebutuhan
berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit
tersebut
tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu.
mencakup
kebutuhan
fisiologis
dalam
tingkah
lakunya,
(sandang pangan), kebutuhan rasa aman (bebas
Motif dapat dibedakan menjadi tiga
bahaya), kebutuhan kasih sayang, kebutuhan
macam, yaitu: (a) motif biogenetis, yaitu motif-
dihargai
kebutuhan
motif yang berasal dari kebutuhan-kebutuhan
aktualisasi diri. Aktualisasi diri, penghargaan
organisme dei kelanjutan hidupnya, misalnya
atau penghormatan, rasa memiliki, dan rasa
haus, lapar, kebutuhan akan kegiatan dan
cinta atau sayang, perasaan aman, dan tenteram
istirahat, mengambil napas, seksualitas, dan
merupakan kebutuhan fisiologis mendasar.
sebagainya, (b) motif sosio-genetis, yaitu motif-
dan
dihormati,
Kebutuhan-kebutuhan
dan
inilah
menurut
Maslow yang mampu memotivasi tingkah laku individu. Oleh karena itu, apa yang seseorang lihat
sudah
mintanya
tentu
sejauh
akan
apa
yang
membangkitkan ia
lihat
itu
motif yang berkembang berasal dari lingkungan kebudayaan tempat orang tersebut berada. Jadi, motif ini tidak berkembang dengan sendirinya, tetapi dipengaruhi oleh lingkungan kebudayaan
setempat. Misalnya
keinginan
mempunyai hubungan dengan kepentingannya
mendegarkan musik, makan pecal, makan
sendiri.
cokelat, dan lain-lain, dan (c) motif teologis,
Hamalik
2011:148),
dalam motif ini manusia adalah sebagai
menyebutkan bahwa motivasi adalah suatu
makhluk yang berketuhanan, sehingga ada
perubahan energi di dalam pribadi seseorang
interaksi antara manusia dengan Tuhan-Nya,
yang
afektif
seperti ibadahnya dalam kehidupan sehari-hari,
(perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan.
misalnya keinginan untuk mengabdi kepada
Perubahan energi dalam diri seseorang itu
Tuhan Yang Maha Esa untuk merealisasikan
berbentuk aktivitas nyata berupa kegiatan fisik,
norma-norma sesuai agamanya.
ditandai
(Djamarah,
dengan
timbulknya
Volume 2, No. 1, Agustus 2014
- 28
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa motivasi adalah serangkaian usaha untuk
motivasi
intrinsik
tidak
ada
dalam
diri
seseorang sebagai subjek belajar.
menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga
Secara umum motivasi itu dapat dibagi
seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu
dalam dua bentuk yaitu motivasi intrinsik yaitu
atau suatu energi penggerak dan pengarah yang
motif-motif
dapat memperkuat dan mendorong seseorang
berfungsinya tidak perlu diransang dari luar,
untuk bertingkah laku. Dengan demikian, setiap
karena dalam setiap individu sudah ada
perbuatan seseorang tergantung pada motivasi
dorongan
yang
motivasi
motivasi ekstrinsik yaitu motif-motif yang aktif
merupakan sesuatu yang dibutuhkan untuk
dan berfungsi karena adanya stimulasi dari luar,
melakukan aktivitas.
tentunya motivasi ekstrinsik ini merupakan
mendasarinya,
karena
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan
bahwa
motivasi
adalah
yang
untuk
menjadi
melakukan
aktif
atau
sesuatu
dan
kebalikan dari motivasi instrinsik sebagaimana yang penulis jelaskan di atas.
keseluruhan daya penggerak baik dari dalam
Motivasi
dan
peran
guru
sebagai
diri maupun dari luar dengan menciptakan
pendidik merupakan peran dan fungsi yang
serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-
berkaitan dengan tugas-tugas dalam memberi
kondisi tertentu yang menjamin kelangsungan
bantuan dan dorongan (support), tugas-tugas
dan memberikan arah pada kegiatan sehingga
pengawasan dan pembinaan (supervisor) serta
tujuan yang dikehendaki oleh subjek itu dapat
tugas-tugas
tercapai. Perubahan energi dalam diri seseorang
mendisiplinkan anak agar anak patuh terhadap
itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa
aturan-aturan sekolah dan norma hidup dalam
kegiatan fisik. Karena seseorang mempunyai
keluarga dan masyarakat. Tugas-tugas ini
tujuan
berkaitan dengan meningkatkan pertumbuhan
tertentu
dari
aktivitasnya,
maka
seseorang mempunyai motivasi yang kuat
berkaitan
dengan
dan perkembangan anak.
untuk mencapainya dengan segala upaya yang dapat dia lakukan untuk mencapainya.
yang
Oleh
karena
itu,
pendidikan
harus
berusaha menimbulkan motif intrinsik dengan
Seseorang yang melakukan aktivitas
menumbuhkan dan mengembangkan minat
belajar secara kontinue tanpa motivasi dari luar
peserta didik terhadap jenis bidang studi yang
dirinya merupakan motivasi intrinsik yang
relevan.
sangat penting dalam aktivitas belajar. Namun
sasaran yang hendak dicapai dalam bentuk
seseorang yang mempunyai keinginan untuk
tujuan instruksional pada saat pembelajaran
belajar, dorongan dari luarnya merupakan
akan
montivasi intrinsik yang diharapkan. Oleh
keberhasilan mencapai sasaran.
karena itu, motivasi intrinsik diperlukan bila
Sebagai
dimulai
contoh,
yang
memberitahukan
menimbulkan
motif
Selanjutnya untuk menumbuhkan motif ekstrinsik, dalam tinjauan Uno (2008:4), ada
29 -
Volume 2, No. 1, Agustus 2014
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala beberapa persiapan yang dapat dilakukan oleh
digunakan yaitu pendekatan kualitatif, di mana
seorang guru, yaitu: (a) pendidik memerlukan
data-data yang dikumpulkan dituangkan dalam
anak didiknya sebagai manusia yang berpribadi,
bentuk uraian.
menghargai perasaannya,
pendapatnya, maupun
pikirannya,
keyakinannya,
(b)
Metode dekriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang
pendidikan menggunakan berbagai metode
ditujukan
dalam melaksanakan kegiatan pendidikannya,
permasalahan yang ada di lapangan dan
(c) pendidik senantiasa memberikan bimbingan
memperoleh makna yang lebih sesuai kondisi
dan pengarahan kepada anak didiknya dan
lingkungan tempat dilakukannya penelitian.
membantu apabila mengalami kesulitan, baik
untuk
Senada
mengkaji
dengan
penjelasan
Margono
bahwa
penelitian
yang bersifat pribadi maupun akademik, (d)
(2010:8)
pendidik harus mempunyai pengetahuan yang
deskriptif merupakan metode penelitian yang
luas dan penguasaan bidang studi atau materi
berusaha memberikan dengan sistematis dan
yang diajarkan kepada peserta didiknya, dan (e)
cermat fakta-fakta aktual dan sifat populasi
pendidik harus mempunyai rasa cinta dan sifat
tertentu yang bertujuan untuk memecahkan
pengabdian
sebagai
masalah-masalah aktual yang dihadapi sekarang
pendidik. Semua ciri di atas harus dimiliki oleh
dan mengumpulkan data atau informasi untuk
pendidik dalam upaya memberikan motivasi
disusun, dijelaskan, dan dianalisis.
kepada
profesinya
kepada peserta didiknya dan mengabdi kepada profesinya sebagai pendidik.
menyatakan
berbagai
Penelitian ini biasanya tanpa hipotesis, jika ada hipotesis biasanya tidak diuji menurut
Berdasarkan pengertian di atas, maka tiga
analisis statistik. Menurut Sudjana dan Ibrahim
standar keunggulan tersebut merupakan prinsip
(2010:64) menyebutkan bahwa ”Penelitian
dasar untuk memeriksa adanya motivasi. Oleh
deskriptif adalah penelitian yang berusaha
karena itu, dapat disimpulkan bahwa motivasi
mendeskripsikan
dalam tinjauan ini adalah suatu dorongan yang
kejadian yang terjadi saat sekarang dimana
menuntut individu berusaha lebih keras untuk
peneliti berusaha memotret peristiwa dan
mencapai tujuan yang diinginkan.
kejadian sesuai fokus yang telah ditetapkan.
suatu
gejala,
peristiwa,
Berdasarkan pengertian di atas dipahami bahwa metode deskripsi merupakan suatu
METODE PENELITIAN
Penelitian
ini
menggunakan
metode
penelitian yang bermaksud untuk memahami
deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu
dan
mendeskripsikan
permasalahan tentang yang dialami subjek
pelaksanaan
dan
supervisi
mengananalisis pengajaran
dalam
meningkatkan profesional guru di SMA Negeri
menggambarkan
fenomena
atau
penelitian, misalnya perilaku, persepsi, kinerja, motivasi dan tindakan dengan apa adanya.
Kabupaten Aceh Besar. Pendekatan yang Volume 2, No. 1, Agustus 2014
- 30
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Secara historis, dilakukan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada
satu
dengan
metode
alamiah.
Dalam pembahasan hasil penelitian ini
yang
alamiah
akan diupayakan untuk menginterpretasikan
memanfaatkan
berbagai
hasil temuan penelitian di lapangan yang telah
Selanjutnya
untuk
diperoleh. Hal ini didasarkan pada suatu
kontek
dilakukan
HASIL PEMBAHASAN
khusus
memperoleh data dan temuan penelitian yang
persepsi
oetentik, penulis menggunakan pendekatan
kualitatif adalah untuk memperoleh pemaknaan
kualitatif.
atas realita yang terjadi. Selanjutnya secara
Dalam
tafsiran
Sugiyono
(2012:15)
bahwa
tujuan
utama
penelitian
sistematis pembahasan hasil penelitian ini akan
mengemukakan bahwa penelitian kualitatif
dipaparkan sebagai berikut:
sering disebut metode naturalistik karena
alamiah (natural setting), disebut juga sebagai
Kompetensi Pedagogik Guru dalam Perencanaan Pembelajaran di SMPN 3 Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar
metode etnografi, karena pada awalnya metode
Hasil penelitian membuktikan bahwa
ini lebih banyak digunakan untuk penelitian
kompetensi pedagogik guru dalam perencanaan
bidang antropologi budaya, disebut pula metode
pembelajaran di SMPN 3 Ingin Jaya Kabupaten
kualitatif karena data yang terkumpul dan
Aceh Besar berpedoman pada kurikulum dan
analisisnya lebih bersifat kualitatif. objek
silabus.
penelitiannya sangat alamiah dengan data yang
tersebut memuat analisis materi pembelajaran
berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi
yang di dalamnya memuat tentang standar
oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak begitu
kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan
mempengaruhi dinamika pada objek tersebut.
materi pokok. Dengan adanya acuan terhadap
penelitiannya dilakukan pada kondisi yang
Dalam menemukan data yang benar
rencana
Dalam
perencanaan
pembelajaran
pembelajaran
diyakini
bahwa
tentang kompetensi pedagogik guru dalam
pembelajaran yang diajarkan guru akan lebih
meningkatkan motivasi belajar siswa pada
terarah, berkesinambungan, dan lebih fleksibel.
SMPN 3 Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar,
Hal ini sesuai dengan pernyataan Harun
peneliti mengunakan teknik pengumpulan data
(2010:29) yang mengatakan bahwa perencanaan
melalui
studi
pengajaran akan berhasil dilakukan apabila
dokumentasi. Selanjutnya untuk menganilisis
mencakup tujuh kategori, yaitu: (a) perencanaan
data yang telah dikumpulkan sejak awal
berdasarkan tujuan yang jelas, (b) adanya
penelitian sampai akhir penelitian dengan
kesatuan rencana, (c) logis, (d) kontinuitas, (e)
teknik reduksi data, penyajian data dan
sederhana dan jelas, (f) fleksibel, dan (g)
kesimpulan.
stabilitas. Sebagaimana yang telah penulis
observasi,
wawancara
dan
kememukakan
sebelumnya
perencanaan
merupakan salah satu fungsi awal dari aktivitas 31 -
Volume 2, No. 1, Agustus 2014
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala manajemen, dalam proses penetapan dan pemanfaatan sumber daya secara terpadu yang diharapkan dapat menunjang kegiatan-kegiatan
Kompetensi Pedagogik Guru dalam Proses Pembelajaran di SMPN 3 Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar Hasil penelitian lainnya membuktikan
dan upaya-upaya yang dilaksanakan secara
bahwa kompetensi pedagogik guru dalam
efisien dan efektif dalam mencapai tujuan. Berkaitan
dengan
perencanaan
pembelajaran yang menjadi tanggungjawab guru dalam proses belajar mengajar, terdapat beberapa
cara
yang
berkaitan
dengan
proses pembelajaran di SMPN 3 Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar dapat diamati melalui beberapa aspek yaitu: a)
pembelajaran yang mendidik
perencanaan bahan pelajaran di antaranya guru
Hasil penelitian membuktikan bahwa
harus melengkapinya dengan program tahunan, program
semester,
silabus,
RPP,
kriteria
ketuntasan minimal, daftar hadir siswa dan
kompetensi pedagogik guru dalam proses pembelajaran di SMPN 3 Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar ditinjau dari aspek penguasaan teori
buku nilai. Bagi guru, perencanaan yang terpenting adalah
Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
perencanaan
unit,
perencanaan
mingguan dan perencanaan harian. Oleh karena itu, perencanaan pembelajaran pada tingkat satuan pendidikan merupakan persiapan yang harus dilaksanakann oleh guru sebagai langkah awal dalam suatu proses kegiatan belajar
belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik dilakukan dengan cara mendalami masing-masing materi pembelajaran secara konseptual melalui bacaan buku-buku dan literatur tentang disiplin ilmu masing-masing. b)
Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu
mengajar. Dalam pelaksanaannya, langkah awal
Hasil penelitian membuktikan bahwa
yang harus dilaksanakan oleh seorang guru
kompetensi pedagogik guru dalam proses
adalah
pembelajaran di SMPN 3 Ingin Jaya Kabupaten
penelaahan
kurikulum
yang
dikembangkan dalam bentuk silabus. Selanjutnya
dikembangkan
Aceh Besar ditinjau dari aspek pengembangan menjadi
kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran
proses belajar mengajar yang aktif, kreatif,
yang diampu dilakukan dengan memantapkan
inovatif dan menyenangkan. Perencanaan yang
sejumlah materi pembelajaran kepada siswa
baik akan memberikan dampak yang baik juga
secara baik dan benar dan sesuai alokasi waktu
terhadap proses belajar mengajar. Perencanaan
pembelajaran yang disediakan.
pembelajaran merupakan persiapan yang harus
c) Memfasilitasi
pengembangan
potensi
dilaksanakan oleh guru dan merupakan langkah
peserta didik untuk mengaktualisasikan
awal dari suatu kegiatan pembelajaran.
berbagai potensi yang dimiliki
Volume 2, No. 1, Agustus 2014
- 32
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Hasil penelitian membuktikan bahwa
mencoba
menolong
para
siswa
kompetensi pedagogik guru dalam proses
memperoleh,
pembelajaran di SMPN 3 Ingin Jaya Kabupaten
mengembangkan keterampilan, sikap, cita-cita,
Aceh Besar ditinjau dari aspek pengembangan
apresiasi, dan pengetahuan yang dimilikinya.
potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan
Siswa sekolah menengah dengan karakteristik
berbagai potensi yang dimiliki dilakukan
khususnya
dengan memberikan sejumlah latihan dalam
penanganan
bentuk pekerjaan rumah yang berhubungan
memanfaatkan waktu di sekolah dengan sebaik-
dengan
baiknya.
materi
pembelajaran
yang
sudah
diajarkan. d)
merubah
memerlukan yang
dan
untuk
perhatian
khusus
agar
atau
dan dapat
Oleh karena itu, untuk memperlancar
Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi
proses belajar perlu diperhatikan manajemen
untuk kepentingan pembelajaran
pembelajarannya, baik yang terdapat dalam diri
Hasil penelitian membuktikan bahwa
guru, siswa maupun yang ada di luar dirinya.
kompetensi pedagogik guru dalam proses
Proses belajar mengajar merupakan inti dari
pembelajaran di SMPN 3 Ingin Jaya Kabupaten
proses pendidikan secara keseluruhan dengan
Aceh Besar ditinjau dari aspek pemanfaatan
guru sebagai pemegang peranan utama. Proses belajar mengajar merupakan suatu
hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran
dilakukan
dengan
cara
proses
yang
mengandung
serangkaian
mengidentifikasi perkembangan peserta didik
perbuatan dan guru atas dasar hubungan timbal
melalui kegiatan evaluasi pembelajaran dan
balik yang berlangsung dalam situasi edukatif
menentukan beberapa tutor sebaya untuk
untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau
pengembangan materi ajar.
hubungan timbal balik antara guru dan siswa
Keberhasilan pendidikan dapat dilihat
merupakan syarat utama bagi proses belajar
dari kualitas proses belajar mengajar di kelas,
mengajar. Interaksi
dan peristiwa
belajar
yang secara langsung akan menunjukkan
mempunyai arti yang lebih luas, tidak sekedar
penguasaan manajemen pembelajaran oleh guru
hubungan antara guru dan siswa, tetapi berupa
sehingga menunjukkan pula prestasi belajar
interaksi edukatif.
yang dicapai siswa. Hal ini penting, terutama
Hal ini sesuai dengan pendapat Hamalik
dalam konteks profesionalisme guru. SMP
(2008:157) menyatakan bahwa pelajaran akan
adalah
dan
bermakna bagi siswa jika guru berusaha
merupakan satu paket dalam pendidikan dasar
menghubungkannya dengan pengalaman masa
sebagai
lampau, atau pengalaman-pengalaman yang
sekolah
kelanjutan
pendidikan
minimal
dari
SD
yang
wajib
ditempuh oleh seluruh warga negara Indonesia.
telah dimiliki sebelumnya. Adapun menurut
Proses belajar mengajar di SMP dapat
Usman (2011:89) yang menyatakan bahwa
didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang
pemberian penjelasan merupakan salah satu
33 -
Volume 2, No. 1, Agustus 2014
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala aspek yang amat penting dari kegiatan guru
peserta
dalam interaksinya dengan siswa di dalam
menggunakan fasilitas teknologi informasi dan
kelas, dan biasanya guru lebih mendominasi
komunikasi
pembicaraan
pembelajaran.
dan
mempunyai
pengaruh
langsung, misalnya dalam memberikan fakta, ide, ataupun pendapat. Oleh
karena
didik untuk terlibat
dalam
Komunikasi diharapkan
itu,
harus
dibenahi
dalam
pencapaian
organisasi
dapat
terhadap
aktif
yang
memberikan
pencapaian
tujuan
tujuan
baik
dukungan organisasi,
keefektifannya agar tercapai hasil yang optimal
mengatur setiap peranan orang, kelompok,
dari penjelasan dan pembicaraan tersebut
bagian dalam organisasi, memperjelas struktur
sehingga bermakna bagi murid. Deskripsi di
hierarki
atas menjelaskan bahwa suatu pembelajaran
interaksi-interaksi informal, dan lain-lain. Oleh
membutuhkan interaksi langsung antara siswa
karena
dengan gurunya. Pengajaran yang disampaikan
(2011:206), menyebutkan bahwa efektivitas
guru hendaknya memiliki variasi metode yang
komunikasi organisasi ditentukan oleh: (a)
dapat membangkitkan semangat peserta didik
struktur yang jelas untuk setiap fungsi dan
dalam proses belajar mengajar berlangsung di
peranan orang/bagian, (b) model komunikasi,
kelas.
dan
Kompetensi Pedagogik Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di SMPN 3 Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar Hasil penelitian membuktikan bahwa kompetensi
pedagogik
guru
dalam
formal
itu,
(c)
organisasi,
Engkoswara
daya
dukung
memperlancar
dan
Komariah
teknologi
yaitu
kemampuan organisasi secara finansial dan sumber daya manusia. Keberhasilan sekolah dalam pencapaian tujuan
pendidikan
seberapa
besar
juga bahwa
ditentukan sekolah
oleh
mampu
meningkatkan motivasi belajar siswa di SMPN
menyerap
3 Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar dapat
berkembang
dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:
Teknologi
a)
Memanfaatkan teknologi informasi dan
pendukung produksi atau jasa langsung, akan
komunikasi
tetapi juga kaitannya dengan unsur komunikasi
untuk
kepentingan
pembelajaran
pedagogik
sesuai yang
teknologi
dengan
dimaksud
yang
kapasitasnya. tidak
hanya
dalam organisasi yang harus difasilitasi dengan
Hasil penelitian membuktikan bahwa kompetensi
pertumbuhan
guru
dalam
teknologi. Teknologi
dalam
komunikasi
yang
meningkatkan motivasi belajar siswa di SMPN
dimaksudkan adalah alat, tekni/cara yang dapat
3 Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar ditinjau
membantu guru dalam menjalankan tugas
dari aspek pemanfaatan teknologi informasi dan
mengajarnya. Sehubungan dengan penjelasan di
komunikasi untuk kepentingan pembelajaran
atas, Engkoswara dan Komariah (2011:207),
dilakukan dengan memberi kesempatan kepada
menyebutkan
bahwa
jenis-jenis
teknologi
Volume 2, No. 1, Agustus 2014
- 34
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dalam
komunikasi
organisasi
dapat
dari
aspek
berkomunikasi
secara
efektif,
dikategorikan sebagai berikut: (a) teknologi
empatik, dan santun dengan peserta didik
dalam bentuk komunikasi tertulis, jenis ini
dilakukan setiap hari kerja dengan memberi
terbagi dalam bentuk dokumen cetak dan
sapaan dan teguran yang bersifat mendidik dan
dokumen elektronik. Penyusunan dokumen
memperbaiki
cetak dalam organisasi meliputi kegiatan-
Komunikasi
kegiatan
penyampaian
perencanaan,
penyusunan,
revisi,
produksi, dan distribusi. Adapun dokumen elektronik,
bentuk
penyusunannya
tingkah pada
laku
peserta
didik.
dasarnya
adaah
proses
pesan
antara
pengirim
dan
penerima.
dalam
Oleh karena itu, dalam suatu komunikasi
organisasi meliputi Local Area Network (LAN),
akan terjadi apabila di dalamnya memiliki
Wide Area Network (WAN), dan internet, dan
komunitor
(b) teknologi dalam bentuk komunikasi lisan.
informasi), komunikan (orang yang menerima
Hal ini dapat dilakukan untuk individu seperti
informasi), pesan (sesuatu yang disampaikan
telepon, pager, voice mail, dan untuk kelompok
baik
meliputi telecoference, presentation, software,
intruksi, keinginan, hasrat, dan sebagainya),
dan group decision support system.
media (bentuk atau cara informasi tersebut
(orang
berupa
yang
informasi,
menyampaikan
berita,
perasaan,
Dari uraian tersebut, dapatlah dipahami
disampaikan. Media dapat berupa lisan, tulisan,
bahwa pemanfaatan teknologi informasi dalam
gambar, video, musik dab bentuk lainnya), dan
kebutuhan pembelajaran mutlak diperlukan
efek (perubahan yang terjadi pada komunikan
untuk pengembangan kompetensi pedagogik
sesuai dengan harapan komunikator). Aspek ini
guru dan peningkatan mutu peserta didik.
paling mendasari dalam suatu komunikasi yang
Meskipun
efektif.
banyak
juga
permasalah-
permasalahan yang muncul dari perkembangan teknologi informasi tersebut.
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia.
Namun dalam menyikapi permasalahan
komunikasi
Dalam
tinjauan
diartikan
sebagai
manajemen, salah
satu
yang muncul dari perkembangan teknologi
kegiatan yang dilakukan untuk mengadakan
informasi sebelumnya seorang guru dituntut
hubungan antara manajer dengan bawahannya.
harus memahami penggunaan dan prosedur cara
Karena itu komunikasi perlu dilakukan agar
kerja teknologi informasi tersebut.
maksud dan pesan yang disampaikan dapat
b) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan
diterima sesuai dengan keinginan pengirim
santun dengan peserta didik
berita.
Hasil penelitian membuktikan bahwa kompetensi
pedagogik
guru
dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa di SMPN 3 Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar ditinjau 35 -
Volume 2, No. 1, Agustus 2014
Engkoswara dan Komariah (2011:199), mengatakan bahwa komunikasi pemindahan makna/pemahaman
dari
pengirim
kepada
penerima, di dalam tercakup tiga bagian penting
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dari komunikasi yang efektif yaitu pengirim,
belajar yang dialami siswa berdasarkan hasil tes
penerima, dan keberhasilan pengiriman makna.
formatif sebelumnya. Jadi dapat dipahami
Adapun komunikasi dalam organisasi dipahami
bahwa
sebagai upaya untuk meniadakan kesenjangan
diterapkan
sehingga pihak-pihak yang dilibatkan dalam
sejauhmana kesulitan belajar yang dialami oleh
proses komunikasi itu menjadi saling dekat satu
peserta didik. Tes diagnostik memerlukan
dengan lainnya. Dengan demikian, hakikat
sejumlah
komunikasi
mengakrabkan.
diperkirakan merupakan kesulitan bagi siswa.
Dengan demikian jelaskan bahwa komunikasi
Soal-soal tersebut bervariasi dan difokuskan
adalah pemindahan informasi dan pemahaman
pada kesulitan belajar.
adalah
saling
bentuk
tindakan
oleh
soal
guru
untuk
refleksasi adalah
satu
yang
menguji
bidang
yang
dari satu orang ke orang lain. Komunikasi akan
Adapun kesulitan belajar dalam tinjauan
menjadi lebih efektif dan berkualitas apabila
Djamarah (2008:235), adalah suatu kondisi di
didukung
mana anak didik tidak dapat belajar secara
oleh
sikap
percaya,
menerima,
empati, dan jujur di antara keduanya.
wajar, disebabkan adanya ancaman, hambatan
Dari pengertian di atas, dapatlah diamati
ataupun gangguan dalam belajar. Tidak ada
bahwa komunikasi adalah suatu kegiatan
peserta didik yang tidak memiliki masalah
membuat orang lain mengerti apa yang
dalam belajarnya, selain dari faktor intelegensi,
dimaksud dalam proses komunikasi dilakukan.
kesulitan belajar peserta didik dapat disebabkan
Dapat pula dipahami bahwa komunikasi adalah
oleh beberapa indikator dengan sudut pandang
suatu
mereka masing-masing.
saran
pengalihan
informasi
dari
komunikator kepada komunikan atau suatu sistem agar terbentuk jalinan komunikasi antar
KESIMPULAN DAN SARAN
individu.
Kesimpulan
c)
Melakukan
tindakan
reflektif
untuk
peningkatan kualitas pembelajaran Hasil penelitian membuktikan bahwa kompetensi pedagogik guru SMPN 3 Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar dalam melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran dilakukan dengan tes diagnostik untuk setiap materi pelajaran yang sudah diajarkan. Dalam tinjauan Djamarah (2010:320), yang dimaksud dengan tes diagnostik adalah tes
Dari
hasil
temuan
penelitian,
ada
beberapa hal yang dapat penulis simpulkan antara lain: 1. Kompetensi
pedagogik
guru
dalam
perencanaan pembelajaran di SMPN 3 Ingin
Jaya
dilakukan
Kabupaten dengan
Aceh
berpedoman
Besar pada
kurikulum dan silabus. Dalam perencanaan pembelajaran tersebut memuat analisis materi pembelajaran yang di dalamnya memuat
tentang
standar
kompetensi,
yang dimaksudkan untuk mengetahui kesulitan Volume 2, No. 1, Agustus 2014
- 36
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kompetensi dasar, indikator dan materi
informasi
pokok.
kepentingan
2. Kompetensi pedagogik guru dalam proses
dengan
dan
komunikasi
pembelajaran
memberi
untuk dilakukan
kesempatan
kepada
pembelajaran di SMPN 3 Ingin Jaya
peserta didik untuk terlibat aktif dalam
Kabupaten Aceh Besar dari sisi (a)
menggunakan fasilitas teknologi informasi
penguasaan teori belajar dan prinsip-prinsip
dan komunikasi dalam pencapaian tujuan
pembelajaran yang mendidik dilakukan
pembelajaran, (b) berkomunikasi secara
dengan cara mendalami masing-masing
efektif, empatik, dan santun dengan peserta
materi pembelajaran secara konseptual
didik dilakukan setiap hari kerja dengan
melalui bacaan buku-buku dan literatur
memberi sapaan dan teguran yang bersifat
tentang disiplin ilmu masing-masing, (b)
mendidik dan memperbaiki tingkah laku
pengembangan
kurikulum yang terkait
peserta didik, dan (c) melakukan tindakan
dengan
pelajaran
reflektif
mata
yang
diampu
untuk
peningkatan
dilakukan dengan memantapkan sejumlah
pembelajaran
materi pembelajaran kepada siswa secara
diagnostik untuk setiap materi pelajaran
baik dan benar dan sesuai alokasi waktu
yang sudah diajarkan.
pembelajaran
yang
disediakan,
dilakukan
kualitas
dengan
tes
(c)
pengembangan potensi peserta didik untuk
Saran-saran
mengaktualisasikan berbagai potensi yang
Adapun saran-saran yang diajukan terkait
dimiliki dilakukan dengan memberikan
pembahasan yang terkait dengan penelitian ini
sejumlah latihan dalam bentuk pekerjaan
adalah sebagai berikut:
rumah yang berhubungan dengan materi
1. Pengelola sekolah pada SMPN 3 Ingin Jaya
pembelajaran yang sudah diajarkan, dan (d)
Kabupaten
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi
kesempatan untuk melakukan sosialisasi
untuk kepentingan pembelajaran dilakukan
desain
dengan
meningkatkan kemampuan dan pemahaman
cara
perkembangan kegiatan
mengidentifikasi
peserta
evaluasi
didik
melalui
pembelajaran
dan
menentukan beberapa tutor sebaya untuk pengembangan materi ajar. 3. Kompetensi
sistem
Besar,
instruksional
memiliki
untuk
guru terhadap kegiatan merencanakan dan pengelolaan pembelajaran. 2. Dalam aspek strategi pembelajaran, kepala sekolah hendaknya dapat bertindak tegas
dalam
dalam mengambil suatu kebijaksanaan
meningkatkan motivasi belajar siswa di
terhadap kedisiplinan guru dan hal-hal lain
SMPN 3 Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar
yang berkenaan dengan proses belajar
dapat dilakukan dengan berbagai cara,
mengajar, begitu pula sebaliknya guru-guru
yaitu:
pada SMPN 3 Ingin Jaya Kabupaten Aceh
37 -
(a)
pedagogik
Aceh
guru
memanfaatkan
teknologi
Volume 2, No. 1, Agustus 2014
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Besar
diharapkan
kedisiplinan
untuk meningkatkan
dalam
mengajar
dengan
memperbanyak penggunaan metode dan media pembelajaran saat proses belajar mengajar berlangsung. 3. Dalam kajian evaluasi pembelajaran, guruguru di SMPN 3 Ingin Jaya Kabupaten Aceh
Besar,
diharapkan
dapat
meningkatkan kemampuan didaktik dan metodik
dalam
pembelajaran.
Dengan
pemahaman ilmu didaktik-metodik secara mendalam dapat memudahkan guru dalam pengelolaan
evaluasi
pembelajaran
sehingga memotivasi dan semangat belajar
Harun, C. Z., 2010. Manajemen Sumber Daya Pendidikan. Yogyakarta: Pena Persada. Margono, S., 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Mulyasa, E., 2009. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sagala, S., 2012. Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problemetika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta. Sudjana dan Ibrahim, 2010. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sudjana, N., 2011. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Uno, H. B., 2009. Profesi Keguruan, Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. Usman, U., 2011. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
siswa dapat ditingkatkan. 4. Dalam konteks manajemen pembelajaran, ketua
MGMP
pengelolaan
hendaknya
memahami
pembelajaran
yang
menyangkut dengan aspek perencanaan, penerapanan strategi belajar mengajar, dan evaluasi
pembelajaran
yang
sudah
diterapkan oleh guru-guru di SMPN 3 Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar, selanjutnya membuat laporan kemajuan kegiatan dan dilaporkan kepada kepala sekolah.
DAFTAR KEPUSTAKAAN Djamarah, S. B., 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. --------------------, 2010. Guru Dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. --------------------, 2008. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional. Engkoswara dan Aan Komariah, 2011. Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Hamalik, O., 2012. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. --------------------, 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Volume 2, No. 1, Agustus 2014
- 38