1׀
Antologi UPI
Volume
Edisi No.
Juni 2016
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN KENAMPAKAN MATAHARI DI SEKOLAH DASAR Hesti Nurhandayani S1, Hana Yunansah2, Ai Sutini3 Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru,
[email protected]. ABSTRAK Penelitian ini mengkaji mengenai penerapan model kooperatif tipe picture and picture yang dilaksanakan di SD Negeri Babakan 2 Kota Bandung pada siswa kelas II yang berjumlah 30 siswa, yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran kenampakan matahari. Alasan penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran IPA di SD. Selain itu alasan pemilihan pembelajaran kooperatif agar siswa dapat belajar untuk bekerja sama dengan baik, adapun memilih picture and picture karena pembelajaran dilakukan di kelas II sehingga dengan media gambar siswa dapat lebih tertarik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan desain model John Elliot. Penelitian ini dilaksanakan dengan tiga siklus, setiap siklusnya terdiri dari dua tindakan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen berupa lembar observasi, catatan lapangan, lembar wawancara, lembar hasil penilaian aktivitas siswa, lembar evaluasi hasil belajar siswa, dan dokumentasi. Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya nilai rata-rata terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa pada setiap tindakan, pada siklus I rata-rata kesesuaian menyusun gambar yaitu 2,00, sedangkan rata-rata kerjasama dalam kelompok yaitu 1,97. Siklus II rata-rata kesesuaian menyusun gambar yaitu 2,50, sedangkan rata-rata kerjasama dalam kelompok yaitu 2,28. Siklus III rata-rata kesesuaian menyusun gambar yaitu 2,91, sedangkan rata-rata kerjasama dalam kelompok yaitu 2,70. Nilai rata-rata hasil belajar siswa siklus I rata-rata hasil belajarnya yaitu 68,33. Siklus II rata-rata hasil belajarnya yaitu 79,00. Siklus III rata-rata hasil belajarnya yaitu 87,33. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat diperoleh aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya mengalami peningkatan. Dengan demikian, peneliti merekomendasikan penerapan model kooperatif tipe picture and picture sebagai salah satu alternatif dalam meningkatakan aktivitas dan hasil belajar siswa, khususnya dalam pembelajaran IPA di SD Kata Kunci : IPA, Kerja sama, Model kooperatif tipe picture and picture, SD.
1
Penulis Penanggung Jawab
2
Penulis Penanggung Jawab
Hesti Nurhandayani S1, Hana Yunansah2, Ai Sutini3 Penerapan Model Kooperatif Tipe Picture and Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Kenampakan Matahari Di Sekolah Dasar ׀2
THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE MODEL OF PICTURE AND PICTURE TYPE TO IMPROVE STUDENT LEARNING OUTCOMES IN STUDYING THE APPEARANCE OF THE SUN AT ELEMENTARY SCHOOL ABCTRACT This study examines the application of the type cooperative model picture and picture were implemented in Babakan SD Negeri 2 Bandung in Class II totaling 30 students, consisting of 20 male students and 10 female students. The purpose of this research is to improve the activity and student learning outcomes in learning the appearance of the sun. The reason this research is motivated by the low activity and learning outcomes of students in the process of learning science in elementary school. In addition to the reasons for the selection of cooperative learning so that students can learn to work together well, while selecting picture and picture because the learning done in class II so that the media images may be more interested students. The method used in this research is the Classroom Action Research (PTK) with the design of the model John Elliot. This research was conducted in three cycles, each cycle consisting of two acts. In this study, researchers used the instrument in the form of sheets of observation, field notes, interview sheets, sheets of assessment of student activity, student learning outcomes evaluation sheets, and documentation. Based on data analysis, it can be concluded that the activities and achievement of students has increased. It can be seen from the increasing value of the average of the activity and student learning outcomes in every action, in the first cycle an average of conformity composing a picture that is 2.00, while the average of cooperation within the group is 1.97. Cycle II average suitability composing a picture that is 2.50, while the average of cooperation within the group is 2.28. Cycle III average suitability composing a picture that is 2.91, while the average of cooperation within the group is 2.70. The average value of student learning outcomes first cycle the average results of their study, namely 68.33. Cycle II the average results of their study, namely 79.00. Average Cycle III study results, namely 87.33. Based on research that has been done can be obtained student activity and student learning outcomes in each cycle has increased. Thus, the researchers recommend the adoption of the type cooperative model picture and picture as an alternative to increase the activity and student learning outcomes, especially in science teaching in elementary school Keywords: science, cooperation, cooperative model picture and picture, SD.
3׀
Antologi UPI
Volume
PENDAHULUAN
Pembelajaran IPA yang dilakukan di Sekolah Dasar dilakukan secara klasikal dan masih berpusat pada guru, sehingga siswa tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Akibatnya tingkat pemahaman konsep siswa terhadap materi pembelajaran rendah, pembelajaran kurang bermakna, siswa sulit memahami materi, dan siswa kurang bersungguhsungguh dalam pembelajaran, minat belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran kurang, sehingga berimbas pada hasil belajar pula. Hal ini terbukti dari hasil analisis nilai pada semester I di kelas II SD Negeri Babakan 2 pada mata pelajaran IPA belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan yaitu 70, sementara nilai rata-rata kelas yang berhasil didapat oleh siswa hanya 50. Dari 30 siswa, hanya 9 orang atau 30 yang berhasil memperoleh nilai diatas 70, sementara sisanya 21 atau 70 memperoleh nilai dibawah 50. Pembelajaran IPA yang diajarkan di SDN Babakan 2 hanya berpusat pada guru tanpa melibatkan siswa aktif. Rendahnya hasil belajar IPA diperlukan suatu solusi dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat sesuai dengan tingkat perkembangan anak, karena keberhasilan belajar juga ditentukan oleh cara, model, atau metode belajar yang digunakan. Karena itu, guru diharapkan dan mau menggunakan model pembelajaran yang lebih bervariasi. Salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif. Pemilihan model kooperatif agar siswa dapat bekerja sama dengan baik. Model pembelajaran kooperatif memiliki banyak tipe dalam pembelajaran, diantaranya adalah model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture. Adapun memilih tipe ini, karena pembelajaran dilakukan di kelas II sehingga dengan media gambar ini siswa dapat lebih tertarik. Picture and picture merupakan salah satu cara kreatif yang
Edisi No.
Juni 2016
dapat digunakan oleh guru pada saat kegiatan berlangsung. Picture and picture merupakan potongan-potongan gambar yang kemudian bisa menjadi gambaran menyeluruh dari suatu materi pembelajaran yang dibuat dalam bentuk sederhana yang bertujuan untuk mempertajam daya ingat siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru, Trinandita (dalam Zainab, 2011, hlm. 4) menyatakan bahwa “hal yang paling mendasar yang dituntut dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dan siswa ataupun siswa itu sendiri”. Dengan menerapkan model kooperatif tipe picture and picture, diharapkan aktivitas pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan karena siswa diberikan kesempatan untuk mengkontruksi pemahaman konsepnya sendiri melalui gambar-gambar yang ditampilkan dan juga pemasangan gambar, dengan model kooperatif picture and picture, objek-objek dalam materi kenampakan matahari dapat dihadirkan ditengah proses pembelajaran melalui media gambar atau video yang ditampilkan. Dengan demikian, peneliti mengambil fokus penelitian dengan judul “Penerapan Model Kooperatif Tipe Picture and Picture untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Kenampakan Matahari di Sekolah Dasar”. berdasarkan latar belakang diatas, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah aktivitas siswa pada pembelajaran konsep kenampakan matahari melalui model kooperatif tipe picture and picture di kelas II SDN Babakan 2? 2. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran konsep kenampakan matahari melalui model kooperatif tipe picture and picture di kelas II SDN Babakan 2? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1. Tujuan umum
Hesti Nurhandayani S1, Hana Yunansah2, Ai Sutini3 Penerapan Model Kooperatif Tipe Picture and Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Kenampakan Matahari Di Sekolah Dasar ׀4
2.
Mengimplementasikan penerapan model kooperatif tipe Picture and picture pada pembelajaran kenampakan matahari sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Tujuan Khusus a. Meningkatkan aktivitas siswa pada pembelajaran konsep kenampakan matahari melalui model kooperatif tipe picture and picture di kelas II SDN Babakan 2 b. Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran konsep kenampakan matahari melalui model kooperatif tipe picture and picture di kelas II SDN Babakan 2
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Sebagaimana menurut Slavin (dalam Abidin, 2014, hlm. 242) yang menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif siswa akan lebih mudah menentukan dan memahami konsep konsep yang apabila mereka dapat saling mendiskusikan masalah-masalah tersebut dengan temannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu aktivitas pembelajaran yang menggunakan pola belajar siswa berkelompok untuk menjalin kerja sama dan saling ketergantungan positif sehingga tercapai proses dan hasil belajar yang produktif dan terstruktur. Model kooperatif yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model kooperatif tipe picture and picture sebagaimana menurut Shoimin (2014, hlm. 122) mengemukakan bahwa “model pembelajaran picture and picture merupakan suatu model belajar yang menggunakan gambar yang dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis”. Adapun langkah-langkahnya a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b.
Guru menyajikan materi sebagai pengantar c. Guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan yang berkaitan dengan materi d. Guru menunjuk siswa atau memanggil siswa secara bergantian memasang atau mengurutkan gambargambar menjadi urutan yang logis e. Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut f. Dari alasan urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai g. Kesimpulan dan rangkuman. Penelitian yang menggunakan pembelajaran picture and picture juga pernah dilakukan oleh Ruhdiyatna (2014) dengan fokus Pembelajaran Membaca Pemahaman. Penelitian tersebut menunjukan bahwa pembelajaran dengan picture and picture meningkatan aktivitas dan motivasi serta hasil belajar peserta didik. METODE Penelitian ini dilaksanakan di SDN Babakan 2 yang terletak di Kelurahan Babakan Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung. Adapun penelitian ini dilaksanakan di kelas II yang berjumlah 30 orang siswa yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Hopkins (dalam Wiriaatmadja, 2005, hlm. 11), penelitian tindakan kelas adalah suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil telibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan. Selain itu, penelitian ini dimaksudkan sebagai suatu kajian, refleksi diri, serta tindakan terhadap proses pembelajaran untuk dapat memperbaiki, meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Penelitian
ini
5׀
Antologi UPI
Volume
Sedangkan desain penelitian yang digunakan adalah model Elliot. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi lembar observasi untuk melihat keterlaksanaan RPP, catatan lapangan, lembar wawancara, lembar penilaian aktivitas siswa, lembar evaluasi hasil belajar siswa, dokumentasi. Sedangkan teknik pengolahan data yang digunakan yakni kualitatif dan kuantitatif. TEMUAN DAN PEMBAHASAN TEMUAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan di kelas II B SDN Babakan 2 Kota Bandung ini terdiri atas tiga siklus, setiap siklusnya terdiri dari dua tindakan. Berikut ini merupakan uraian hasil penelitian mulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi hingga refleksi. Tahap perencanaan pada setiap siklus hampir sama. Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat media pembelajaran dan mempersiapkan tugas yang akan diberikan pada siswa. Semuanya direncanakan dengan matang agar saat pembelajaran dilaksanakan dapat berjalan sesuai rencana. Penyusunan RPP diawali dengan melakukan analisis kurikulum KTSP untuk mengetahui Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Kemudian merancang dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi pembelajaran yang akan digunakan pada siklus I tindakan 1 adalah “Kenampakan Matahari” dan pada tindakan 2 yaitu “Pancaran Panas Matahari”. Pada siklus II tindakan 1 yaitu “Hubungan Kenampakan Matahari dengan Bayangan”, dan tindakan 2 yaitu “Menyebutkan Kegunaaan Panas dan Cahaya Matahari dalam Kehidupan Sehari-hari”. Pada siklus III tindakan 1 yaitu “Menyebutkan Pengaruh Panas dan Cahaya Matahari Bagi Tubuh”, dan
Edisi No.
Juni 2016
tindakan 2 yaitu “Bertindak Tepat Terhadap Pengaruh Panas Matahari dalam Kegiatan Sehari-hari.” Setelah menyiapkan materi peneliti juga menyiapkan instrumen penelitian seperti lembar observasi guru, lembar observasi siswa, lembar catatan lapangan, pedoman wawancara, lembar penilaian aktivitas siswa, lembar hasil belajar siswa, serta menyiapkan peralatan dokumentasi untuk mendukung hasil penelitian. Instrumen penelitian ini seperti yang telah dijelaskan pada BAB III akan digunakan untuk pengumpulan data, yang nantinya akan diolah. Selain itu peneliti menyusun LKS yang akan diberikan kepada siswa secara diskusi dengan teman satu kelompok dan dijadikan bahan untuk dipaparkan di depan kelas, karena jumlah murid 30 orang siswa maka peneliti membagi menjadi 6 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5 orang siswa. Selain itu menyusun lembar evaluasi berisi soal yang sesuai materi untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe picture and picture. Siklus I Temuan dilakukan terhadap data yang diperoleh selama kegiatan pembelajaran yang meliputi lembar observasi guru, lembar observasi siswa, lembar catatan lapangan, lembar wawancara, lembar penilaian aktivitas siswa, dan lembar evaluasi hasil belajar siswa. Berdasarkan data yang diperoleh, berbagai temuan penting dalam penelitian dapat dipaparkan diantaranya pada awal pembelajaran semua siswa terlihat aktif dan antusias mengawali pembelajaran dengan menyanyikan lagu sang surya, walau ada beberapa siswa yang hanya diam saja. Hal ini dikarenakan beberapa peneliti kurang membangkitkan motivasi siswa. Pada kegiatan inti, guru mempersiapkan media untuk menayangkan gambar pancaran panas matahari terlalu lama sehingga siswa ribut tidak kondusif. Pada saat peneliti
Hesti Nurhandayani S1, Hana Yunansah2, Ai Sutini3 Penerapan Model Kooperatif Tipe Picture and Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Kenampakan Matahari Di Sekolah Dasar ׀6
menjelaskan ada beberapa siswa yang mengobrol, tidak menyimak apa yang disampaikan peneliti, dikarenakan suara peneliti kurang terdengar dan terlalu cepat saat menjelaskan. Pada saat kegiatan menyusun gambar di papan tulis, siswa sudah mulai berani untuk mengangkat tangan dan maju kedepan, dan saat pembagian kelompok siswa belum dapat dikondisikan dengan baik. Pada saat kegiatan diskusi siswa mulai aktif tetapi sebagian siswa yang lain asyik mengobrol. Pada saat mempresentasikan hasil diskusi siswa belum terlalu berani maju kedepan dan masih terlihat malu-malu, karena peneliti belum maksimal memotivasi siswa agar lebih aktif dan percaya diri. Pada kegiatan akhir, sebagian siswa terlihat kebingungan dalam menarik kesimpulan, dan pada saat kegiatan mengerjakan soal evaluasi terlihat ada beberapa siswa yang saling mencontek, hal ini karena siswa kurang memahami materi sehingga kesulitan saat mengerjakan soal evaluasi, sehingga banyak siswa yang nilainya di bawah KKM. Selain melakukan analisis terhadap temuan pada kegiatan pembelajaran, peneliti juga menganalisis aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa. Kriteria penilaian aktivitas siswa terdiri dari aspek kesesuaian menyusun gambar dan aspek kerja sama dalam kelompok. nilai rata-rata penilaian aktivitas belajar siswa per indikator pada Siklus I tindakan 2 yaitu pada indikator kesesuaian menyusun gambar, aktivitas siswa diperoleh rata-rata sebesar 2,17 mengalami peningkatan dibanding dengan siklus I tindakan 1 yang mendapat 1,83, sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata sebagian besar siswa dapat menyusun gambar dengan benar namun tidak tepat waktu. Pada indikator kerja sama dalam kelompok rata-rata yang diperoleh adalah 2,00, artinya sebagian besar siswa serius dalam melakukan kerja kelompok tetapi kurang aktif. Sedangkan perolehan hasil belajara siswa pada siklus I tindakan 1
rata-ratanya adalah 64,33 dan meningkat pada tindakan 2 menjadi 67,67. Siklus II Temuan yang diperoleh pada proses pembelajaran Siklus II tindakan 2 menunjukkan bahwa pembelajaran dengan penerapan model kooperatif tipe picture and picture pada tindakan 2 secara umum sudah berjalan dengan hasil yang baik. Temuan pertama pada kegiatan awal siswa terlihat antusias karena peneliti dapat memotivasi siswa dengan baik. Pada kegiatan inti ketika peneliti menjelaskan, siswa dapat mulai fokus menyimak walau masih saja ada siswa yang mengobrol. Pada saat siswa menyusun urutan gambar di papan tulis, sebagian besar siswa memperhatikan dan bersemangat, dan mulai aktif, begitu juga saat siswa mengisi lembar kerja, ada siswa yang mengobrol tetapi cepat diatasi oleh peneliti dengan mengingatkan untuk diam dan ikut serius dalam berkelompok, pembelajaran pun kembali kondusif. Pada saat mempresentasikan, siswa sudah aktifwalau sebagian masih terlihat malumalu. Pada tahap menanggapi siswa mulai aktif dan berani mengeluarkan pendapatnya. Pada saat evaluasi siswa sudah mulai belajar mandiri. Nilai ratarata penilaian aktivitas belajar siswa per indikator pada Siklus II tindakan 1 yaitu pada indikator kesesuaian menyusun gambar, aktivitas siswa diperoleh total rata-rata sebesar 2,33, meningkat pada tindakan 2 adalah 2,67. Pada indikator kerja sama dalam kelompok siklus II tindakan 1 adalah 2,20 dan meningkat pada tindakan 2 menjadi 2.37, artinya sebagian besar siswa serius dalam melakukan kerja kelompok tetapi masih kurang aktif. Sedangkan rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II tindakan 1 diperoleh 75,67, dan meningkat pada tindakan 2 menjadi 80,33. Siklus III Pada proses pembelajaran Siklus III menunjukkan bahwa pembelajaran dengan
7׀
Antologi UPI
Volume
penerapan model kooperatif tipe picture and picture secara umum sudah berjalan dengan hasil yang baik dan mengalami peningkatan. Temuan pada kegiatan awal siswa dapat dikondisikan dengan baik dan sktif pada apersepsi. Pada kegiatan inti pada saat peneliti menjelaskan materi, siswa menyimak dengan baik begitu juga siswa terlihat aktif pada saat mengurutkan gambar sehingga suasana belajar lebih hidup. Pada kegiatan diskusi kelompok siswa terlihat aktif dan tertib dalam mengerjakan tugas. Saat presentasi siswa sudah mulai percaya diri dan berani untuk maju kedepan dan mereka sudah bisa menanggapi hasil kelompok lain. Hal ini dikarenakan peneliti selalu memberi dorongan dan motivasi agar siswa lebih berani dan percaya diri. Siswa juga sudah mulai terbiasa dalam melakukan kesimpulan. Dalam melaksanakan evaluasi siswa mengerjakan soal evaluasi dengan tertib. Nilai rata-rata aktivitas belajar siswa Siklus III tindakan 1 pada indikator kesesuaian menyusun gambar adalah 2,83 dan meningkat pada tindakan 2 yaitu 3,00, jadi dapat disimpulkan bahwa semua siswa dapat menyusun gambar dengan benar dan tepat waktu. Pada indikator kerja sama dalam kelompok diperoleh rata-rata pada siklus III tindakan 1 yaitu 2,50, dan meningkat pada tindakan 2 menjadi 2,90, artinya sebagian besar siswa serius dalam melakukan kerja kelompok dan aktif. Nilai hasil belajar siswa pada siklus III juga meningkat yaitu pada tindakan 1 ratarata nilai siswa adalah 86,33 dan pada tindakan 2 yaitu 88,33. PEMBAHASAN Aktivitas Belajar Siswa Berdasarkan hasil temuan yang telah dilakukan pada kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe picture and picture, dapat dilihat bahwa aktivitas siswa pada siklus I sampai siklus III mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik berikut.
Edisi No.
Juni 2016
Grafik 1 Rata-Rata Aktivitas Siswa Siklus I-III Berdasarkan data yang telah disajikan, penelitian rata-rata aktivitas siswa pada setiap siklus yaitu, siklus I rata-rata kesesuaian menyusun gambar yaitu 2,00, sedangkan rata-rata kerja sama dalam kelompok yaitu 1,97. Siklus II rata-rata kesesuaian menyusun gambar yaitu 2,50, sedangkan rata-rata kerja sama dalam kelompok yaitu 2,28. Siklus III rata-rata kesesuaian menyusun gambar yaitu 2,91, sedangkan rata-rata kerjasama dalam kelompok yaitu 2,70. Dapat dilihat bahwa dari siklus I sampai dengan siklus III terjadi peningkatan pada kedua aspek aktivitas yang diteliti yaitu kesesuaian menyusun gambar dan kerja sama dalam kelompok. Besar peningkatan dari kedua aspek tersebut tidaklah sama. Hal ini disebabkan karena penilaian kerja sama dalam kelompok dinilai saat proses diskusi kelompok sehingga peneliti dapat menilai setiap siswa saat berdiskusi. Sedangkan untuk aspek kesesuaian menyusun gambar dinilai oleh peneliti saat mengerjakan LKS dari kesesuaian menyusun gambar serta ketepatan waktunya. Adapun uraian yang lebih jelas dari data tersebut dapat dilihat bahwa aktivitas siswa telah mengalami peningkatan. Dengan pembelajaran picture and picture siswa motivasi belajar siswa meningkat dan siswa lebih aktif untuk melakukan pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efektif .Hal ini sesuai dengan pendapat Hamalik (2011, hlm. 171) yang mengatakan bahwa
Hesti Nurhandayani S1, Hana Yunansah2, Ai Sutini3 Penerapan Model Kooperatif Tipe Picture and Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Kenampakan Matahari Di Sekolah Dasar ׀8
pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan kepada siswa untuk dapat belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Selain itu, kemudian kerjasama dalam kelompok meningkat juga, dengan rasa ingin siswa mampu memberikan pendapatnya, bertukar pikiran satu sama lain bersama kelompoknya. Hasil Belajar Siswa Pada umumnya hasil belajar ini merupakan interaksi antara tindak belajar dan tindak mengajar, seperti yang dikemukakan Dimyati dan Mudjiono (2006, hlm.3-4), menyatakan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar dan tindak mengajar, sedangkan untuk siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar. Oleh karena itu keberhasilan siswa dapat dilihat dari hasil evaluasi yang sudah mencapai KKM atau melampaui KKM. Rata-rata hasil belajar siswa pada setiap siklusnya mengalami peningkatan juga. Hal ini tidak lepas dari penguatan yang diberikan peneliti kepada siswa, maka siklus I rata-rata hasil belajarnya yaitu 68,33. Siklus II rata-rata hasil belajarnya yaitu 79,00. Siklus III rata-rata hasil belajarnya yaitu 87,33. Hal ini dikarenakan siswa sudah mulai memahami materi dan semakin seringnya bekerjasama dalam berkelompok membangun pengetahuan secara bersamasama, maka siswa yang berprestasi rendahpun dapat terbantu dalam meningkatkan hasil belajarnya sehingga pada siklus berikutnya, siswa tersebut dapat sama-sama mencapai nilai diatas KKM. Ini terbukti pada siklus III nilai siswa semakin baik. Nilai terendah 70 dan tertinggi 100. Pada siklus III ini juga semua siswa dinyatakan tuntas dan mendapat nilai diatas KKM. Untuk lebih
jelasnya peningkatan penilaian rata-rata hasil belajarnya pada setiap siklus dapat dilihat pada grafik berikut
Grafik 2 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa
Dengan demikian, hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan model kooperatif tipe picture and picture pada siswa kelas II SD Negeri Babakan 2 Bandung mampu meningkatkan dan mengembangkan aktivitas serta hasil belajar siswa mengenai kenampakan matahari. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas dan hasil belajar siswa yang sudah meningkat dan mencapai indikator yang telah ditetapkan. Selain itu, hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh Kartiningsih (2011), Sumarni (2012), Amaruloh (2012), Ruhdiyatna (2014), dan Choerudin (2015) yang telah dipaparkan peneliti sebelumnya. Oleh karena itu, bila ingin meningkatkan dan mengembangkan aktivitas dan hasil belajar siswa maka guru dapat menerapkan kooperatif tipe picture and picture, didukung oleh berbagai media dan alat peraga yang lebih menarik serta sesuai dengan materi yang hendak disampaikan pada siswa. Tak lupa juga pengkondisian kelas dan keefektifan guru dalam melaksanakan kegiatan membuat siswa nyaman belajar dan berada didalam kelas. KESIMPULAN Berdasarkan temuan penelitian, deskripsi, analisis dan pembahasan pada
9׀
Antologi UPI
Volume
pembelajaran IPA mengenai materi Kenampakan matahari dengan menggunakan model kooperatif tipe picture and picture untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa yang dilaksanakan di SD Negeri Babakan kecamatan Babakan Kota Bandung dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPA mengenai materi kenampakan matahari di kelas II SD Negeri Babakan 2 Bandung dengan penerapan model kooperatif tipe picture and picture mengalami peningkatan. Hal tersebut terlihat dari proses kegiatan meyusun gambar dan kerja sama dalam kelompok yang berlangsung semakin baik. Hasil penilaian aktivitas rata-rata siswa tiap siklus semakin meningkat. Adapun indikator aktivitas yang dinilai dalam penelitian adalah kegiatan kesesuaian meyusun gambar dan kerjasama dalam kelompok. Siklus I nilai ratarata aktivitas siswa pada aspek kesesuaian menyusun gambar adalah 2,00. Pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 2,50. Pada siklus III pun mengalami peningkatan menjadi 2,91. Pada aspek kerja sama dalam kelompok juga mengalami peningkatan. Pada siklus I nilai ratarata aktivitas kerja sama dalam kelompok adalah 1,97. Pada siklus II meningkat menjadi 2,28 dan pada siklus III meningkat lagi menjadi 2,70. Keseluruhan aspek kegiatan aktivitas siswa setelah dilakukan kegiatan pembelajaran mengenai kenampakan matahari dengan penerapan model kooperatif tipe picture and picture menunjukan hasil yang optimal. 2. Hasil belajar siswa pada materi kenampakan matahari dengan penerapan model kooperatif tipe picture and picture mengalami peningkatan dalam setiap siklusnya. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata
Edisi No.
Juni 2016
hasil belajar yang diperoleh siswa dalam setiap siklusnya yaitu pada siklus I adalah 68,33. Siklus II meningkat menjadi 79,00 dan siklus III meningkat lagi menjadi 87,33. Selain itu, hasil belajar siswa juga terlihat pada perubahan sikap serta perilaku siswa ke arah yang lebih baik. Pada tindakan terakhir semua siswa yang berjumlah 30 orang ini sudah mampu memenuhi nilai KKM. Ini berarti 100% siswa mampu memenuhi nilai KKM yang ditentukan. Hal ini menunjukan bahwa penerapan model kooperatif tipe picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar dengan baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA mengenai kenampakan matahari dengan penerapan model kooperatif tipe picture and picture dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari peningkatan nilai rata-rata siswa pada setiap indikator aktivitas belajar dan hasil belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Abidin, Y. (2014). Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung: PT Refika Aditama. Amaruloh, P. (2012). Picture and Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pecahan di kelas IV SDN Lewo Baru Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut. (skripsi). Program Studi PGSD, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Choerudin. (2015). Penerapan Model Picture and Picture disertai Metode Eksperimen untuk meningkatkan pemahaman Konsep IPA di kelas di kelas V-A SDN Sarijadi 5 Kota Bandung tentang materi daur air. (skripsi). Program Studi PGSD,
Hesti Nurhandayani S1, Hana Yunansah2, Ai Sutini3 Penerapan Model Kooperatif Tipe Picture and Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Kenampakan Matahari Di Sekolah Dasar ׀10
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. (2011). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Kartiningsih, L. (2011). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Benda dan Sifatnya melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture to Picture di kelas II SDPN Setiabudi Bandung (skripsi). Program Studi PGSD, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Ruhdiyatna, A. (2014). Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Menggunakan Strategi Picture to Picture dikelas II SD SDN Tenjoresmi Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur. (skripsi). Program Studi PGSD, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam kurikulum 2013. Rembang: ARRuzzmedia Sumarni, C. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Tipe Picture and Picture untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA di kelas V SDN 3 Cibodas Kota Bandung. (skripsi). Program Studi PGSD, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Wiriaatmadja. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Zainab, A. (2011). Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar siswa dengan Menggunakan Metode Ceramah Bervariasi dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Kelas IV MIS Al Anwar Pontianak Utara. (skripsi). Program Studi PGSD dalam Jabatan FKIP UNTAN, Pontianak.