Muhammad, Manajemen Sarana dan … Manajemen Sarana dan Prasarana dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di SMPN 2 Kuta Baro Aceh Besar Muhammad1
Abstrak Penelitian ini berjudul “manajemen sarana dan prasarana dalam meningkatkan kualitas pendidikan di smpn 2 kuta baro aceh besar”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas sarana dan prasarana pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada siswa kelas 3 SMPN 2 Kuta Baro. Fokus Penelitian dalam penelitian ini adalah bagaimana sarana dan prasarana terhadap pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada siswa kelas 3 SMPN 2 Kuta Baro . Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 3. Sampel di ambil dengan menggunakan teknik Purposive sampling, yaitu sebanyak 40 siswa. Teknik pengumpulan data melalui penyebaran angket/kuesioner. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan kualitatif. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa terdapatnya kualiatas pendidikan yang baik sarana dan prasarana terhadap kualiatas belajar pada pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, siswa SMPN 2 Kuta Baro. Hasil dari responden siswa yang menjawab (Ya) sebanyak 80% dan yang menjawab (Tidak) sebanyak sebesar 20% Kata Kunci : Manajemen Sarana dan Prasaran,kualitas pendidikan.
1 Muhammad, Dosen STKIP Bina Bangsa Getsempena. Email:
[email protected] ISSN 2086 – 1397
Volume VII Nomor 1. Januari – Juni 2016 |51
Muhammad, Manajemen Sarana dan … Dalam sistem pendidikan fungsi guru
PENDAHULUAN Untuk pendidikan
mewujudkan
diperlukan
penyempurnaan
kualiatas
peningkatan
penyelenggaraan
dan
system
inilah sebagai pesan-pesan. Pendidikan yang harus dibantu dengan sarana dan prasarana pendidikan
jasmani,
agar
proses
belajar
pendidikan nasional, yang disesuaikan dengan
mengajar berlangsung efektif dengan mulai
perkembangan
dan
meluasnya pengguna sarana dan prasarana
teknologi, perkembangan masyarakat serta
maka faktor peserta didik mulai menjadi
kebutuhan
perhatian serius dari para guru penjasorkes
merupakan
ilmu
pengetahuan
pembangunan, usaha
mengembangkan
agar
manusia dirinya
dapat
karena
merekalah
yang
akan
menerima
melalui
pendidikan secara langsung. Karena sarana
pembelajaran atau cara lain. Salah satunya
dan prasarana merupakan media pembelajaran
mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga
yang berfungsi sebagai alat bantu untuk
dan
menunjang
kesehatan
potensi
pendidikan
(penjasorkes).
Pelajaran
tercapainya
suatu
tujuan
pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
pembelajaran penjasorkes, sering kali dijumpai
yang diajarkan disekolah memiliki peranan
berbagai kendala-kendala yang menghambat
sangat penting, yaitu memberikan kesempatan
pembelajaran penjasorkes dengan baik, hingga
pada peserta didik untuk terlibat langsung
tujuan pembelajaran itu tidak tercapai secara
dalam berbagai pengalaman belajar melalui
maksimal. Diantara lain kendalanya yaitu
aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang
kurangnya manajemen sarana dan prasarana
terpilih dan dilakukan secara sistematis.
sering dijumpai diberbagai sekolah yang ada
Menurut Wawan S. Suheman (2004:
di SMPN 2 Kuta Baro. Dengan begitu
22), pendidikan jasmani mengandung makna
perubahan apapun yang ingin dicapai harus
bahwa mata pelajaran ini
dilakukan
menggunakan
dengan
pendekatan-pendekatan
aktifitas jasmani untuk mencapai tujuan
yang mendasarkan pada prinsip belajar dan
pembelajarannya. Materi yang diajarkan pada
latihan, yakni proses bertahap, berulang-ulang
setiap jenjang pendidikan harus benar-benar
serta di sesuaikan dengan kondisi seseorang.
dipilih sesuai dengan tahap pertumbuhan dan perkembangan
anak.
Pencapaian
tujuan
Dilihat
dari
latar
masalah
diatas,peneliti sangat tertarik untuk melakukan
pendidikan jasmani dipengaruhi oleh faktor
penelitaian
guru, siswa, kurikulum, sarana dan prasarana,
Manajemen Sarana dan Prasarana Dalam
lingkungan dan sosial, faktor-faktor diatas
Mingkatkan Kualitas Pendidikan Di SMPN
antara yang satu dengan yang lain saling
2 Kuta Baro.
berhubungan
TUJUAN PENELITIAN
sehingga
benar-benar
harus
lebih
lanjut
dengan
judul
diperhatikan Pendidikan jasmani tidak sekadar
Bedasarkan pertanyaan penelitian diatas, maka
membangun segi kejasmanian melainkan juga
tujuan dari penelitian ini adalah: untuk
untuk kesejahteraan jasmani.
mengetahui manajemen sarana dan prasarana terhadap
ISSN 2086 – 1397
kualiatas
pendidika
pada
Volume VII Nomor 1. Januari – Juni 2016 |52
Muhammad, Manajemen Sarana dan … pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan
berdampak positif dalam penyiapan prasarana
kesehatan pada siswa di SMPN Kuta Baro.
olahraga sebagai berikut :
Manajemen Sarana
1. Adanya konsep mengenai Otonomi Daerah
Manajemen Sarana olah raga adalah
yang telah dituangkan dalam Undang-Undang.
sumber daya pendukung yang terdiri dari
2. Adanya ketentuan bahwa tuan rumah untuk
segala bentuk dan jenis peralatan serta
Pekan Olahraga Nasional (PON) sejak tahun
perlengkapan yang digunakan dalam kegiatan
2000 ditetapakan daerah secara bergantian.
olah raga. Prasarana olah raga adalah sumber
Agus S. S (2004: 4) menyatakan
daya pendukung yang terdiri dari tempat olah
bahwa Prasarana atau perkakas adalah “segala
raga dalam bentuk bangunan di atasnya dan
sesuatu yang diperlukan dalam pembelajaran
batas fisik yang statusnya jelas dan memenuhi
pendidikan jasmani, dapat dipindahkan (bisa
persyaratanyang ditetapkan untuk pelaksanaan
semi permanen) tetapi berat dan sulit
program kegiatan olah raga
Soepartono (2000: 5) mengemuka-
Soepartono (2000: 6) mengemukakan
bahwa
Sarana
olahraga
kan bahwa prasarana berarti “segala sesuatu
adalah
yang merupakan penunjang terselenggaranya
“terjemahan dari “facilities” yaitu sesuatu
suatu proses (usaha atau pembangunan).”
yang dapat digunakan dan dimanfaatkan dalam
Dalam
pelaksanaan kegiatan olahraga atau pendidikan
sebagai sesuatu yang mempermudah atau
jasmani”.
memperlancar tugas dan memiliki sifat yang
olahraga
prasarana
didefinisikan
Agus S. S (2004: 4) menyatakan
relatif permanen. Salah satu sifat tersebut
bahwa sarana penjas atau alat pendidikan
adalah susah dipindahkan. Depdiknas (2001:
jasmani
28) menyatakan bahwa prasarana pendidikan
adalah
“segala
sesuatu
yang
diperlukan dalam pembelajaran pendidikan
adalah
fasilitas
jasmani, mudah dipindahkan bahkan dibawa
keterlaksanaan kegiatan pendidikan seperti
oleh pelakunya atau siswa.
gedung
dan
benda
Soepartono (2000: 6) mengemuka-
dipindahkan lainya.
kan bahwa Sarana olahraga dibedakan menjadi
Peraturan
dua
kelompok
yaitu
yang
mendukung
tidak
Menteri
dapat
Pendidikan
dan
Nasional Nomor 24 Tahun 2007 menyebutkan
perlengkapan. Peralatan (apparatus), Sarana
bahwa sebuah SMP/SMA/SMK sekurang-
pendidikan jasmani adalah segala sesuatu yang
kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut:
diperlukan
pembelajaran
1) ruang kelas; 2) ruang perpustakaan; 3)
pendidikan jasmani dan bersifat dinamis dapat
Laboratorium IPA; 4) ruang pimpinan; 5)
berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat
ruang guru; 6) tempat beribadah; 7) ruang
yang lain.
UKS; 8) jamban; 9) gudang; 10) ruang
Prasarana
sirkulasi; 11) tempat bermain/berolahraga.
dalam
olahraga
di
proses
peralatan
yang
Indonesia,
menurut
pengamatan ada dua faktor yang dapat ISSN 2086 – 1397
Standar
sarana
dan
prasarana
Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Volume VII Nomor 1. Januari – Juni 2016 |53
Muhammad, Manajemen Sarana dan … Tahun 2005 Pasal 42 ayat 2 menyatakan
Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
bahwa
Dosen, serta pentingnya tenaga guru dan dosen
setiap
satuan
pendidikan
wajib
memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang
sebagai
kelas, ruang pimpinan, satuan pendidikan,
pendidikan nasional.
ruang pendidikan, ruang tata usaha, ruang
Arti dasar dari kata kualitas menurut Dahlan
perpustakaan,
ruang
Al-Barry dalam Kamus Modern Bahasa
bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang
Indonesia adalah “kualitet”: “mutu, baik
kantin, instalasi daya dan jasa, tempat
buruknya barang”. Seperti halnya yang dikutip
berolahraga,
oleh
ruang
laboratorium,
tempat
beribadah,
tempat
ujung
Quraish
tombak
Shihab
dari
yang
reformasi
mengartikan
bermain, tempat berkreasi, dan ruang atau
kualitas sebagai tingkat baik buruk sesuatu
tempat lain yang diperlukan untuk menunjang
atau
proses
diperhatikan secara etimologi, mutu atau
pembelajaran
yang
teratur
dan
mutu
sesuatu.
Sedangkan
kalau
berkelanjutan.
kualitas diartikan dengan kenaikan tingkatan
Kualitas Pendidikan
menuju suatu perbaikan atau kemapanan.
Indonesia
1998
Sebab kualitas mengandung makna bobot atau
merupakan era transisi dengan tumbuhnya
tinggi rendahnya sesuatu. Jadi dalam hal ini
proses demokrasi. Demokrasi juga telah
kualitas
memasuki dunia pendidikan nasional antara
pendidikan disuatu lembaga, sampai dimana
lain dengan lahirnya Undang-Undang No 20
pendidikan di lembaga tersebut telah mencapai
Tahun
Pendidikan
suatu keberhasilan. Menurut Supranta kualitas
Nasional. Dalam bidang pendidikan bukan lagi
adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa
merupakan tanggung jawab pemerintah pusat
merupakan sesuatu yang harus dikerjakan
tetapi diserahkan kepada tanggung jawab
dengan
pemerintah daerah sebagaimana diatur dalam
dipaparkan oleh Guets dan Davis dalam
Undang – Undang No 32 tahun 2004 tentang
bukunya
Pemerintah Daerah, hanya beberapa fungsi
merupakan
saja yang tetap berada di tangan pemerintah
berhubungan dengan produk, jasa, manusia,
pusat. Perubahan dari sistem yang sentralisasi
proses, dan lingkungan yang memenuhi atau
ke desentralisasi akan membawa konsekuensi-
melebihi
konsekuensi
menurut Ace Suryadi dan H.A.R Tilaar
2003
sejak
tentang
yang
tahun
Sistem
jauh
di
dalam
penyelenggaraan pendidikan nasional.
perubahan
yang juga
baik.
adalah
Sebagaimana
Tjiptono suatu
harapan.
pelaksanaan
yang
menyatakan kondisi
telah
kualitas
dinamis
Kualitas
yang
pendidikan
merupakan kemampuan lembaga pendidikan
Selain perubahan dari sentralisasi ke desentralisasi
pendidikan
membawa
banyak
bagaimana
untuk
dalam
mendayagunakan
sumber-sumber
pendidikan untuk meningkatkan kemampuan belajar seoptimal mungkin.
meningkatkan mutu sumber daya manusia
Pengertian
dalam menghadapi persaingan bebas abad ke-
Kesehatan
Pendidikan
Jasmani
dan
21. Kebutuhan ini ditampung dalam UndangISSN 2086 – 1397
Volume VII Nomor 1. Januari – Juni 2016 |54
Muhammad, Manajemen Sarana dan … Abdulkadir
A
(1992:
4)
yang
menyatakan
bahwa
pendidikan
jasmani
merupakan
usaha
pendidikan
dengan
Idenfikasi Variabel 1. Variabel
Bebas
(Independent
Variabel) adalah Manajemn sarana
menggunakan aktifitas otot-otot besar hingga
dan prasaran.
proses pendidikan yang berlangsung tidak
2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)
terhambat oleh gangguan kesehatan dan
adalah Kualitas pendidika terhadap
pertumbuhan badan. Pendidikan jasmani juga
pembelajaran pendidikan jasmani.
merupakan
bagian
integral
dari
proses
3. Variabel Kontrol adalah Siswa kelas 3
pendidikan secara keseluruhan.
SMPN 2 Kuta baro Aceh Besar.
Agus S. S (2004: 9) mengemukakan
Populasi dan Sampel
bahwa Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran
yang
didesain
untuk
Berdasarkan
studi
data
dalam
penelitian, yang menjadi populasi siswa kelas
meningkatkan
kebugaran
jasmani,
3 sebanyak 40 orang
peneliti hanya
mengembangkan
ketrampilan
motorik,
menjadikan populasi yaitu jumlah peserta
pengetahuan dan perilaku hidup aktif, dan
didik di SMPN 2 Kuta baro Aceh Besar.
sikap sportif melalui kegiatan jasmani.
Intrumen Penelitian Instumen penelitian adalah alat atau
METODE PENELITIAN
fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
Jenis dan Pendekatan Penelitian Suatu penelitian yang tertuju pada
pengumpulan data agar pekerjaannya lebih
masalah yang timbul pada masa sekarang ini
mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti
dinamakan penelitian deskriptif, sebagaimana
cermat lengkap, dan sistematis sehingga
dikemukakan
oleh
mudah diolah, (Suharsimi arikunto, 2002:136)
penyelidikan
deskriptif
Surachmad,(1982:139) pada
Adapun Instrumen dalam penelitian
pemecahan masalah yang ada pada masa
ini adalah, data penelitian di peroleh memalui
sekarang.
data Kuesioner (angket) yang di bagi kepada
Jadi
tertuju
penelitian
ini
termasuk
penelitian deskriptif. Penelitian
siswa SMPN 2 Kuta baro Aceh Besar deskriptif
berdasarkan kriteria spesifik yang ditetapkan
dengan pendekatan kualitatif yaitu suatu
peneliti dan guru olahraga yang berjumlah 4O
bentuk
siswa
penelitian
ini
yang
bersifat
ditujuan
untuk
mendeskripsikan fonomena-fenomena yang ada,
baik
fenomena
maupun
Dalam penelitian ini prosedur yang
fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa
digunakan dalam pengumpulan data adalah
berupa
sebagai berikut :
bentuk,
perubahan,
alamiah
Teknik Pengumpulan Data
aktifitas,
hubungan,
karakteristik, dan
Data primer, yaitu data yang di
perbedaan antara fenomean yang satu dengan
peroleh langsung dari objek penelitian, yaitu
fenomena lainnya (Arikunto, 2010:72).
kuesioner, berupa pertanyaan yang disebarkan
ISSN 2086 – 1397
kesamaan,
Volume VII Nomor 1. Januari – Juni 2016 |55
Muhammad, Manajemen Sarana dan … kepada
responder,
sesuai
dengan
judul
penelitian.
Kemudian dari pengelolaan presentasi dikonvermasikan kedalam penelitian yang
Kuesioner adalah daftar pertanyaan
bersifat kuatitatif yang berpengertian:
yang diberikan kepada orang lain dan bersedia
76 % - 100 %
= Baik
memberikan respon sesuai dengan permintaan
56 % - 75 %
= Cukup
pengguna.
40 % - 55 %
= Kurang baik
Teknik pengolahan data
Kurang dari 39 % = sangat kurang, (
Setelah data dianalisi, maka untuk mendeskripsikan
manajemen
sarana
dan
prasarana terhadap kualitas pendidikan, maka
Suharsimi Arikunto , 1998 : 246) PEMBAHASAN Hasil Penelitian
digunakan metode statistic persentase. Untuk menghitung
nilai
persentase
Berdasarkan data dan informasi yang
tersebut
diperoleh dari responden siswa SMPN 2 Kuta
digunakan rumus yang dikemukakan oleh
baro Aceh Besar dibagi dua kelompok yang
Anas Sudjana, ( 2010:43 ) sebagai berikut :
pertama masalah sarana dan prasarana yang dimiliki di SMPN 2 Kuta baro Aceh Besar, dan kedua motivasi belajar siswa terhadap
keterangan :
pembelajaran
P : Angka Persentase
peranan sarana dan prasarana di SMPN 2 Kuta
f : Frekwensi jawaban responden
baro Aceh Besar.
n : Jumlah objek yang diteliti
Hasil Angket/Kuesioner Siswa
pendidikan
jasmani
dengan
1. Apakah sarana sebagai sumber penggerak No. 1.
Alternatif Jawaban YA TIDAK JUMLAH
Frekuensi Jawaban 30 0 30
Presentase Jawaban 100% 0% 100%
2. Apakah kualitas sarana dapat memberikan kepuasan No.
Alternatif Jawaban YA TIDAK JUMLAH
1.
Frekuensi Jawaban 40 6 46
Presentase Jawaban 91.30% 8,70% 100%
3. Apakah dengan sarana dan prasarana yang berkualitas dengan baik dapat menyenangkan No. 1.
Alternatif Jawaban YA TIDAK JUMLAH
Frekuensi Jawaban 40 0 40
Presentase Jawaban 100% 0% 100%
4. Apakah dengan sarana dan prasarana yang berkulitas bisa melahirkan bibit – bibit atlet di SMPN 2 Kuta Baro Aceh Besar ISSN 2086 – 1397
Volume VII Nomor 1. Januari – Juni 2016 |56
Muhammad, Manajemen Sarana dan … No. 1.
Alternatif Jawaban YA TIDAK JUMLAH
Frekuensi Jawaban 46 0 46
Presentase Jawaban 100% 0% 100%
5. Apakah dengan sarana dan prasarana yang baik dapat membuat pendekatan interaktif kamu terhadap dunia olahraga No. 1.
Alternatif Jawaban YA TIDAK JUMLAH
Frekuensi Jawaban 46 0 46
Presentase Jawaban 100% 0% 100%
6. Dengan sarana dan prasarana yang ada, apakah kamu setuju untuk perlu dilakukan pembaruan untuk kedepannya No. 1.
Alternatif Jawaban YA TIDAK JUMLAH
Frekuensi Jawaban 46 0 46
Presentase Jawaban 100% 0% 100%
7. Apakah dengan melakukan perbaikan sarana dan prasarana dapat meningkatkan aktifitas diri kamu dalam pembelajaran pendidikan jasmani No. 1.
Alternatif Jawaban YA TIDAK JUMLAH
Frekuensi Jawaban 46 0 46
Presentase Jawaban 100% 0% 100%
8. Dengan sarana dan prasarana yang baik apakah dapat membangkitkan motivasi kamu dalam dunia olahraga ? No. 1.
9.
Alternatif Jawaban YA TIDAK JUMLAH
Frekuensi Jawaban 46 0 46
Presentase Jawaban 100% 0% 100%
Apakah dengan memperbanyak sarana dan prasarana dapat meningkatkan motivasi kamu dalam pembelajaran pendidikan jasmani ?
No. 1.
Alternatif Jawaban YA TIDAK JUMLAH
Frekuensi Jawaban 46 0 46
Presentase Jawaban 100% 0% 100%
10. Apakah dengan lengkapnya sarana dan prasarana dapat memberikan kedinamikan kamu dalam bentuk latihan ? No. 1.
Alternatif Jawaban YA
ISSN 2086 – 1397
Frekuensi Jawaban 44
Presentase Jawaban 95,65%
Volume VII Nomor 1. Januari – Juni 2016 |57
Muhammad, Manajemen Sarana dan … TIDAK JUMLAH Kesimpulan
2 46
4,35% 100% SMPN 2 Kuta Baro Aceh Besar, maka dapat
Dari hasil penelitian serta analisa dan
disimpulkan bahwa terdapatnya manajemen
interpretasi data yang telah dilakukan tentang
yang baik sarana dan prasarana terhadap
peranan sarana dan manajemen terhadap
kualitas pendidikan belajar pada pembelajaran
kualitas pendidikan belajar pada pembelajaran
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan,
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di
siswa SMPN 2 Kuta Baro Aceh Besar.
ISSN 2086 – 1397
Volume VII Nomor 1. Januari – Juni 2016 |58
Muhammad, Manajemen Sarana dan … DAFTAR PUSTAKA
Abdulkadir Ateng. (1992), Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Agus S. Suryobroto. (2004). Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani: Universitas Negeri Yogyakarta:Fakultas Ilmu Keolahragaan. Alwi Hasan, dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka. Arikunto,1996, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
2006 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Ed Revisi VI, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta. Depdiknas, 2001. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta. Dirjen Dikdasmen Direktorat SLTP. Moleong, Lexy J. (2007) Metodologi Penelitian Kualitatif, Penerbit PT Remaja Rosdakarya Offset, Bandung. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Wawan S. Suherman. (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Jasmani Teori dan Praktik Pengembangan. Yogyakarta: FIK UNY.
ISSN 2086 – 1397
Volume VII Nomor 1. Januari – Juni 2016 |59