UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS V MI NU 39 KERTOSARI KEC. SINGOROJO KAB. KENDAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh RIFA FARIDAWATI NIM 11509016 PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2014
i
Gambar Logo
ii
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS V MI NU 39 KERTOSARI KEC. SINGOROJO KAB. KENDAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh RIFA FARIDAWATI NIM 11509016 PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2014 iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudari: Nama
: Rifa Faridawati
NIM
: 11509016
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul
: UPAYA
MENINGKATAN
PRESTASI
BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING
PADA
MADRASAH KERTOSARI
SISWA
IBTIDAIYAH KEC.
KELAS
V
NU
39
SINGOROJO
KAB.
KENDAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 12 September 2013 Pembimbing
Dra. Hj Siti Farikhah, M.Pd. NIP. 19610623 198803 2 001 nge
iv
Lembar
SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS V MI NU 39 KERTOSARI KEC. SINGOROJO KAB. KENDAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014
DISUSUN OLEH RIFA FARIDAWATI NIM 11509016 Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skipsi Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 04 Maret 2014 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji
: Benny Ridwan, M.Hum
Sekretaris Penguji
: Dra. Siti Zumrotun, M.Ag
Penguji I
: Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag
Penguji II
: Maslikhah, M.Si
Penguji III
: Dra. Hj. Siti Farikhah, M.Pd
Salatiga, 07 Maret 2014 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M.Ag. NIP.195808271983031002 v
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiga.ac.id Email:
[email protected]
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertandatangan di bawah ini Nama
: Rifa Faridawati
Nim
: 11509016
Program studi
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 1 September 2013 Yang menyatakan,
Rifa Faridawati
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO “Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh”
PERSEMBAHAN Karya tulis ini aku persembahkan untuk kedua orang tuaku Bp Afifudin dan Ibu Eni Ismawati, para dosenku, Suamiku, Mas Sugiarto yang selalu memberikan semngatnya untukku, dan untuk sahabat dan teman seperjuangan.
vii
KATA PENGANTAR Assalaamu'alaikum Wr. Wb. Dengan rasa ikhlas setulus hati penulis mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan begitu banyak rahmat, hidayah , inayah serta ridloNYA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Sholawat serta salam senantiasa penulis curahkan untuk beliau Rosul tercinta Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta para pengikutnya yang telah membawa kita semua dari zaman kejahiliahan menuju zaman yang penuh barokah ini, semoga kita termasuk umat yang mendapat syafa’atnya. Amin Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk melengkapi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam STAIN Salatiga. Dalam penyusunan skipsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan serta arahan baik secara langsung ataupun tidak langsung. Oleh karenanya, dalam kesempatan ini penulis akan menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada: 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag. sebagai ketua STAIN Salatiga. 2. Bapak Suwardi, M.Pd. sebagai ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga. 3. Bapak Drs.Sumarno Widjadipa, M.Pd. sebagai ketua Progdi S1 PGMI STAIN Salatiga. 4. Ibu Dra. Hj Siti Farikhah, M.Pd sebagai dosen pembimbing yang senantiasa meluangkan waktunya untuk memberi bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini. viii
5. Seluruh dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan begitu banyak ilmunya. 6. BapakMuh Sinin, S.Pd.I sebagai kepala Madrasah Ibtidaiyah NU 39 Kertosari Kecamatan Singorojo yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian di Madrasah yang beliau pimpin. 7. Para guru Madrasah Ibtidaiyah NU 39 Kertosari Kecamatan Singorojo, yang telah banyak membantu penulis dalam proses penelitian. 8. Siswa-siswi kelas V Madrasah Ibtidaiyah NU 39 Kertosari Kecamatan Kertosari yang sangat ramah dan menyenangkan. 9. Bapak, Ibu, keluargaku dan teman spesialku yang senantiasa menyayangi dan mencintaiku. 10. Para sahabat-sahabatku PGMI angkatan 2009 yang sangat saya cintai. 11. Orang-orang yang telah membantu dan memberikan fasilitas kepada saya sehingga skripsi ini dapat selesai. Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum begitu sempurna baik isi maupun penyajiannya. Oleh karena itu penulis berharap akan kritikan dan saran demi kebaikan skripsi ini. Semoga saja skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Wassalaamu'alaikum Wr. Wb. Salatiga,30 Agustus 2013
Penulis ix
ABSTRAK Faridawati,Rifa. 2013. Upaya Meningkaktan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Melalui Metode Cooperative Learning Siswa Kelas V MI NU 39 Kertosari Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Siti Farikhah, M.Pd.
Kata Kunci: Prestasi Belajar dan Metode Cooperative Learning. Proses pembelajaran IPA di Madrasah Ibtidaiyah NU 39 Kertosari Kecamatan Singorojo telah menggunakan metode dalam pelaksanaan pembelajarannya, tetapi cenderung kurang memperhatikan manfaat dari metode tersebut, akibatnya hasil belajar siswa pun rendah. Berdasarkan keadaan tersebut, maka penulis mengadakan penelitian tindakan kelas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji seberapa besar manfaat metode cooperative learning mampu meningkatkan prestasi belajar siswa apabila digunakan sebagai metode dalam pembelajaran IPA tersebut. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus dan pada tiap siklus terdiri atas empat langkah kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Penelitian Kolaborasi dilakukan oleh dua orang guru yang saling bergantian mengamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode cooperative learning dalam pelajaran IPA mampu meningkatkan prestasi belajar. Hasil prestasi belajar yang diperoleh sebelum menggunakan metode cooperative learning hanya 10 siswa yang tuntas atau 41,67%, dan setelah menggunakan metode cooperative learning dalam pembelajaran IPA pada siklus I siswa yang mencapai nilai KKM menjadi 15 siswa atau 62,5%, meningkat 5 siswa atau 20,83% dari kondisi awal. Kemudian pada siklus II siswa yang mencapai nilai KKM menjadi 20 siswa atau 83,33% meningkat 20,83% dari siklus I. Sehingga dari data tersebut penulis menyimpulkan bahwa metode cooperative learning dapat digunakan dalam pembelajaran IPA karena dapat meningkatkan Prestasi Belajar.
x
DAFTAR ISI SAMPUL JUDUL ............................................................................................
i
LEMBAR BERLOGO......................................................................................
ii
JUDUL ............................................................................................................
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................
iv
PENGESAHAN KELULUSAN .....................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................
vi
MOTTO&PERSEMBAHAN ..........................................................................
vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii ABSTRAK ......................................................................................................
x
DAFTAR ISI ...................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 4 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ....................... 4 E. Manfaat Penelitian .................................................................... 5 F. Definisi Operasional .................................................................. 6 G. Metode Penelitian ...................................................................... 7 1. Rancangan Penelitian ......................................................... 7 2. Subjek Penelitian ................................................................ 8 3. Langkah-langkah Penelitian ............................................... 8 4. Instrument Penelitian .......................................................... 10 5. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 10 6. Analisis Data ....................................................................... 12 xi
H. Sistematika Penulisan ................................................................ 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar ........................................................................... .. 14 1. Pengertian Prestasi Belajar....................................................
14
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar .............
15
3. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar ..................................
22
B. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ..........................
23
1.
Pengertian Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ...........
23
2.
Tujuan Pengajaran IPA ........................................................
24
3.
Ruang Lingkup IPA .............................................................
24
4.
Fungsi Mata Pelajaran IPA ..................................................
25
5.
Materi IPA Kelas V .............................................................
26
6.
Organ Tubuh manusia dan Hewan.......................................
27
C. Metode Cooperative Learning ...................................................
36
1. Pengertian Metode Cooperative Learning ............................
36
2. Langkah-Langkah Metode Cooperative Learning ................
40
3. Macam-macam Metode Cooperative Learning ....................
42
4. Manfaat Metode Cooperative Learning ...............................
48
5. Kelebihan-Kelebihan Metode Cooperative Learning ...........
48
6. Kelemahan-Kelemahan Metode Cooperative Learning .......
49
D. Kaitan Prestasi Belajar IPA dengan Metode Cooperative Learning......................................................................................
49
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Setting (Tempat dan Waktu) Penelitian......................................
51
1.Gambaran Umum Madrasah..................................................
51
2.Waktu Penelitian ...................................................................
56
B. Data Siswa Kelas V MI NU 39 Kertosari...................................
56
xii
C. Deskripsi Penelitian Tindakan ...................................................
57
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ..............................................
57
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II .............................................
58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ...........................................................................
59
1. Kondisi Awal..........................................................................
59
2. Siklus I ..................................................................................
60
3. Siklus II .................................................................................
67
B. Pembahasan ................................................................................
75
1. Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM per Siklus................................................................................
75
2. Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM antar Siklus ............................................................................
75
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................
77
B. Saran ...........................................................................................
78
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Struktur Organisasi Sekolah
52
Tabel 3.2 Profil Sekolah
52
Tabel 3.3 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
54
Tabel 3.4 Data Siswa
55
Tabel 3.5 Sarana Prasarana Madrasah
55
Tabel 3.6 Data Siswa Kelas V MI NU 39 Kertosari
56
Tabel 4.1 Prestasi Belajar Siswa Kondisi Awal
59
Tabel 4.2 Prestasi Belajar Siswa Siklus I
62
Tabel 4.3 Lembar Pengamatan Guru Siklus I
64
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I
64
Tabel 4.5 Prestasi Belajar Siswa Siklus II
69
Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Guru Siklus II
71
Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II
71
Tabel 4.8 Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM per Siklus
75
Tabel 4.9 Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM Antar Siklus
75
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Tabel Data Siswa Kelas V MI NU 39 Kertosari
82
Lampiran 2 : Tabel Struktur Organisasi MI NU 39 Kertosari
83
Lampiran 3 : Tabel Profil MI NU 39 Kertosari
84
Lampiran 4 : Tabel Data Pendidik dan Kependidikan
85
Lampiran 5 : Tabel Data Siswa MI NU 39 Kertosari
86
Lampiran 6 : Tabel Sarana Prasarana MI NU 39 Kertosari
87
Lampiran 7 : Prestasi Belajar Siswa Kondisi Awal
88
Lampiran 8 : Prestasi Belajar Siswa Siklus I
89
Lampiran 9 : Hasil Pengamatan Guru Siklus I
91
Lampiran 10: Hasil Pengamatan Siswa Siklus I
92
Lampiran 11: Prestasi Belajar Siswa Siklus II
94
Lampiran 12: Hasil Pengamatan Guru Siklus II
96
Lampiran 13: Hasil Pengamatan Siswa Siklus II
97
Lampiran 14: Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM per Siklus
99
Lampiran 15: Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM antar Siklus
100
Lampiran 16: Daftar Riwayat Hidup
101
Lampiran 17: RPP Siklus I
102
Lampiran 18: RPP Siklus II
107
Lampiran 19: Soal Pre test dan Post test Siklus I
114
Lampiran 20: Soal Pre test dan Post test Siklus II
115
Lampiran 21: Surat permohonan Izin Penelitian
116
Lampiran 22: Surat keterangan madrasah
117
Lampiran 23: Lembar Konsultasi Skripsi
118
Lampiran 24: SKK
119
xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan sarana untuk mendapatkan pengetahuan bagi seorang peserta didik/siswa. Disekolah peserta didik akan mendapatkan berbagai macam ilmu pengetahuan yang dapat memperluas wawasan mereka, seperti mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Agama, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan lain-lain. pada pemberian ilmu-ilmu tersebut terjadilah proses belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru dengan siswa-siswanya. Menurut Morgan dalam buku Suprijono (2011:3), belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman (Learning is any relatively is a result of past experience). Belajar dalam idealisme berarti kegiatan psiko-fisik-sosio menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya.
(Suprijono,2011:3)
Jadi
proses
belajar
bersumber
dari
pengalaman-pengalaman yang mereka lakukan, dari pengalaman-pengalaman tersebut terjadilah pembelajaran yang dapat menimbulkan adanya perubahan perkembangan pribadi menjadi lebih baik. Dalam proses pembelajaran, Guru bertindak sebagai pengajar yang berusaha memberikan ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya dan peserta didik giat mengumpulkan atau menerimanya. (Suprijono,2011:3)
1
Namun diera global seperti ini, sering terjadinya perubahan kurikulum pendidikan, seorang guru harus mampu membuat murid memikul tanggungjawab mereka sendiri, membangun pengetahuan berdasarkan pemahaman mereka, dan membentuk nilai-nilai kehidupan serta opini yang dapat dipertanggungjawabkan. (Asmani,2009:22) Idealnya, agar proses mengajar dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan maka guru harus memberikan variasi-variasi strategi dan metode pembelajaran yang nyaman, menyenangkan, membuat siswa dapat berpikir kritis, aktif dan mampu membuat peserta didik lebih mudah memahami ilmu pengetahuan yang mereka peroleh. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar tersebut adalah dengan menggunakan metode cooperative learning yaitu dengan menggunakan metode Team Games Tournament (TGT). Dalam pembelajaran kooperatif siswa akan belajar secara team dan dapat saling membantu,
siswa
dapat
membangun
pengetahuannya
sendiri
dan
pemahamannya tentang materi pelajaran dengan saling mendiskusikannya bersama-sama dan dapat saling memastikan bahwa setiap anggota dari kelompok mereka telah menguasai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Selain itu para peserta didik juga dapat menemukan dan memahami materi yang sulit dengan berdiskusi bersama-sama. Dengan demikian proses pembelajaran dapat menarik minat siswa dan siswa dapat menjadi lebih aktif. 2
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang pada hakekatnya bahwa semua materi ada didalam lingkungan sekitar peserta didik. Dalam Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) materi yang diberikan adalah berkaitan dengan bumi dan alam semesta. Dengan adanya materi yang lebih dapat terjangkau oleh peserta didik mereka akan lebih mudah memahami materi jika dikaitkan dengan
keadaan
disekitar
mereka
secara
langsung
ataupun
dapat
(IPA)
diarahkan
pada
mempraktekkannya melalui alat peraga. Pendidikan
Ilmu
Pengetahuan
Alam
pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dan menimbulkan peran serta siswa dalam proses pembelajaran. Karena siswa diajak untuk ikut serta maka diupayakan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam mampu menjadi mata pelajaran yang dapat disenangi dan digemari oleh siswa-siswa. Kenyataannya, mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) masih kurang diminati bagi siswa MI NU 39 Kertosari. Bahkan nilai atau prestasi mata pelajaran IPA yang dimiliki siswa masih kurang optimal. Dengan nilai KKM 7,00 banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM yang telah ditetapkan. Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik untuk menjadikan penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Melalui Metode Cooperative Learning pada Siswa Kelas V MI NU 39 Kertosari Kec. Singorojo Kab. Kendal Tahun Pelajaran 2 3
B. Rumusan Masalah Adapun Rumusan masalah dalam penelitian tindakan ini adalah: Apakah melalui penerapan metode cooperative learning dapat meningkatkan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Pada siswa kelas V MI NU 39 Kertosari Kec. Singorojo Kab. Kendal Tahun Pelajaran 2013/2014? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: Penerapan metode cooperative learning dapat meningkatkan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada siswa kelas V MI NU 39 Kertosari Kec. Singorojo Kab. Kendal Tahun Pelajaran 2013/2014. D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Jika penerapan metode cooperative learning dapat meningkatkan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada siswa Kelas V MI NU 39 Kertosari Kec. Singorojo Kab. Kendal Tahun Pelajaran 2013/2014. 2. Indikator Keberhasilan Penerapan metode cooperative learning ini dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut: 1) Indikator Prestasi Belajar
4
a) Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok b) Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran/intruksional khusus (TIK) telah dicapai oleh siswa, baik secara individual maupun kelompok. (Djamarah dan Aswan, 2006:105) c) 80% siswa mencapai nilai KKM yang meliputi: (1) Siswa mampu mengidentifikasi fungsi organ pernapasan manusia (2) Siswa mampu mengidentifikasi fungsi organ pernapasan hewan (3) Siswa mampu mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia (4) Siswa mampu mengidentifikasi fungsi organ peredaran darah manusia (5) Siswa mampu mengidentifikasi gangguan pada organ darah manusia 2) Indikator metode cooperative learning a)
Siswa aktif dalam kelompok
b)
Siswa mampu bekerjasama dengan baik dalam kelompok
c)
Siswa mampu berkomunikasi dengan baik dalam kelompok
d)
Siswa mampu memecahkan masalah dalam kelompok
5
E. Manfaat Penelitian Dari tujuan diadakannya penelitian ini, penelitian ini diharapkan memiliki manfaat: 1. Manfaat Teoritis a. Diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran bagi pengembangan ilmu strategi pembelajaran. b. Diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran bagi pendidikan pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 2. Manfaat Praktis a. Untuk mengetahui manfaat metode cooperative learning b. Dapat memotivasi guru agar membuat team belajar agar memudahkan siswa dalam belajar c. Dapat menarik perhatian dan kesenangan siswa terhadap mata pelajaran IPA F. Definisi Operasional Beberapa istilah penting yang ditegaskan pada penelitian ini adalah: 1. Prestasi Belajar Belajar dalam idealisme berarti kegiatan psiko-fisik-sosio menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. (Suprijono,2011:3) Prestasi adalah hasil yang telah dicapai. (Poerwadarminta,2003:910)
6
Dari pengertian prestasi dan belajar tersebut, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa melalui proses pembelajaran. Dengan adanya prestasi belajar guru akan lebih memahami tingkat pemahaman anak dan kemampuan anak terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Dengan demikian guru dapat memutuskan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya. 2. Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Ilmu pengetahuan Alam (IPA) atau disebut juga Ilmu Alamiah merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta termasuk dimuka bumi ini sehingga terbentuk konsep dan prinsip. (Maslikhah dan Peni, 2009:4) 3. Metode Cooperative Learning Metode Kooperatif Learning adalah semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. (Suprijono, 2011:54) Dalam pembelajaran kooperative guru mengarahkan siswa dengan memberikan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahanbahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang telah diberikan. Dengan metode ini siswa akan saling bekerja sama dan mendiskusikan tentang materi pelajaran yang akan mereka peroleh. Siswa 7
akan lebih aktif dan kreatif untuk berusaha menggali pemahamannya bersama dengan teman kelompoknya. G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan (Suyadi, 2011:18) Dalam Penelitian Tindakan Kelas terdapat empat tahap yang digunakan secara sistematis yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan tindakan, dan refleksi. Keempat tahapan tersebut diterapkan dalam siklussiklus. sehingga dari penerapan siklus-siklus tersebut dapat diperoleh data penelitian yang digunakan untuk mengetahui hasil penelitian. 2. Subyek Penelitian Dalam Penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas V MI NU 39 Kertosari Kec. Singorojo Kab. Kendal yang berjumlah 24 siswa. Siswa tersebut terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. 3. Langkah-langkah Suharsimi (2010:20) mengemukakan bahwa dalam penelitian tindakan kelas terdapat empat tahapan penting yaitu perencanaan, 8
tindakan, pengamatan tindakan, dan refleksi. Yang lebih jelasnya sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Langkah pertama dalam sebuah penelitian adalah perencanaan (Planning), perencanaan harus dilaksanakan secara matang dan teliti. Perencanaan yang dilakukan pada penelitian ini adalah: 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mencantumkan penerapan metode belajar kelompok. 2) Menyusun
lembar
pengamatan
pembelajaran
untuk
penilaiaan keaktifan siswa 3) Menyusun lembar pengamatan aktifitas guru dalam pembelajaran 4) Menyusun tes formatif untuk siswa. b. Pelaksanaan (Acting) Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak dikelas. (Suyadi,2011:62) Dan pada penelitian ini pelaksanaan yang telah dibuat adalah dengan menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun pada tahap perencanaan. c. Pengamatan (Observation) Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap keaktifan siswa yang kemudian dicatat dan dinilai serta dianalisis untuk 9
mendapatkan umpan balik. Peneliti juga mengamati guru saat dilakukannya kegiatan belajar mengajar, kondisi siswa dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran. d. Refleksi (Reflektion) Tahapan terakhir dalam penelitian tindakan Kelas (PTK) adalah refleksi (reflektion). Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. (Suyadi, 2011:64) Dalam hal ini hasil refleksi berupa refleksi terhadap perencanaan yang telah dilaksanakan, yang kemudian dievaluasi untuk memperbaiki kinerja guru pada tahap selanjutnya yaitu siklus II dan seterusnya. 4. Instrumen Penelitian Adapun instrumen penelitian dalam penelitian ini meliputi: a. Silabus b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) c. Lembar Pengamatan Siswa d. Lembar pengamatan guru e. Soal tes 5. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah metode yang digunakan peneliti dalam merekam data (informasi) yang dibutuhkan. (Suyadi, 2011:84) Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:
10
a. Observasi Observasi merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. (Sukmadinata, 2009:220) Ada beberapa variasi bentuk observasi yang dilakukan pada penelitian tindakan kelas, yaitu: 1) Observasi pertisipatif, peneliti melakukan observasi dengan ikut serta dalam kegiatan yang sedang berjalan. 2) Observasi khusus, observasi dilakukan ketika peneliti melakukan
tugas
khusus
umpamanya
memberikan
bimbingan 3) Observasi
pasif,
peneliti
hanya
bertindak
sebagai
pengumpul data, mencatat kegiatan yang sedang berjalan. (Sukmadinata, 2009:152) Sedangkan dalam penelitian ini menggunakan bentuk observasi pasif. Peneliti hanya mencatat dan mengamati kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru serta keaktifan siswa dan kondisi kelas pada saat terjadinya kegiatan belajar mengajar. b. Wawancara Wawancara atau interviu (interview) merupakan salah satu bentuk pengumpulan data yang banyak digunakan dalam
11
penelitian. Wawancara dilakukan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual. (Basrowi dan Suwandi,2008:129) Wawancara
digunakan
untuk
mengungkapkan
data
secara
kualitatif. Didalam PTK data kualitatif dapat digunakan untuk melengkapi data kuantitatif. Data ini bersifat lebih luas dan dalam, mengingat data ini digali oleh peneliti sampai peneliti merasa cukup. c. Tes Tes digunakan untuk mengumpulkan data mengenai hasil pelajaran siswa. Tes disusun dengan pemberian soal yang berkaitan dengan materi pelajaran yang telah ditetapkan. d. Dokumentasi Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. (Sukmadinata, 2009:221) Dokumentasi digunakan untuk memperoleh gambaran umum selama kegiatan penelitian berlangsung. 6. Analisis Data Analisis data adalah usaha (proses) memilih, memilah, membuang dan menggolongkan data untuk menjawab permasalahan pokok. (Basrowi dan Suwandi,2008:131) Penulis menganalisis data dengan menyusun dan mengolah data yang
terkumpul
melalui
tes,catatan
observasi,
wawancara
dan
dokumentasi. Pelaksanaan analisis dilakukan secara terus menerus pada saat penelitian sehingga pembuatan laporan penelitian akan menghasilkan suatu kesimpulan.
12
H. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah dalam pembahasan penelitian ini, penulis menyusun dengan sistematika sebagai berikut: BAB I PENDUHULUAN: Pendahuluan memuat tentang Latar Belakang Masalah;
Rumusan Masalah; Tujuan Penelitian;
Hipotesis;
Manfaat
Penelitian; Definisi Operasional; Metode Penelitian meliputi: Rancangan Penelitian, Langkah-Langkah Penelitian, Instrument Penelitian, Tehnik Pengumpulan Data, Analisis Data; dan Sistematika Penulisan BAB II KAJIAN PUSTAKA: Kajian Pustaka memuat tentang Prestasi Belajar yang
meliputi:
Pengertian
Prestasi
Belajar,
Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi Prestasi Belajar, Upaya Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar; Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) meliputi: Pengertian Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Tujuan Pengajaran IPA, Ruang Lingkup IPA, Fungsi Mata Pelajaran IPA, Materi IPA Kelas V, Organ Tubuh Manusia dan Hewan; Metode Cooperative Learning meliputi: Pengertian Metode Cooperative Learning, Langkah-Langkah Metode Cooperative Learning, Macam-Macam Metode Cooperative Learning, Manfaat Metode Cooperative Learning, Kelebihan-Kelebihan Metode Cooperative Learning, Kelemahan-Kelemahan Metode Cooperative Learning; Kaitan Prestasi Belajar dengan Metode Cooperative Learning BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN: Pelaksanaan penelitian memuat tentang Setting (Tempat dan Waktu) Penelitian meliputi Gambaran Umum Madrasah Ibtidaiyah NU 39 Kertosari, Waktu Penelitian; Data Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah NU 39 Kertosari; Deskripsi Penelitian Tindakan meliputi: Deskripsi Pelaksanaan Siklus I dan Deskripsi Pelaksanaan Siklus II BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN: Penelitian dan pembahasan memuat tentang Hasil Penelitian yang meliputi: Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II; Pembahasan BAB V PENUTUP: Penutup memuat tentang Kesimpulan dan Saran 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi
adalah
hasil
yang
telah
dicapai.
(Poerwadarminta,2003:910) Belajar dalam idealisme berarti kegiatan psiko-fisik-sosio menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. (Suprijono,2011:3) Belajar terjadi melalui proses-proses dari tidak tahu menjadi tahu yang dapat menimbulkan perubahan perilaku. Belajar dimulai dari masa kecil sampai akhir hayat, sebagaimana Rosulullah SAW menyatakan dalam sebuah hadistnya bahwa manusia harus belajar sejak dari ayunan hingga liang lahat. Orang tua wajib membelajarkan anak-anaknya
agar
kelak
ia
mampu
hidup
mandiri
dan
mengembangkan dirinya. Para ahli ilmu jiwa pendidikan menekankan supaya pembentukan perilaku yang baik harus sudah dimulai dari masa kecil. Karena dengan menanamkan kebiasaan yang baik ataupun budi pekerti yang baik pada masa kecil akan berpengaruh pada kebiasaannya dimasa yang akan datang/dewasa. Seperti kebiasaan tidur lebih cepat, belajar berenang, lari, pengetahuan yang baik benar ataupun salah, menghormati orang
14
tua dan orang lain, menyayangi saudara. Kebiasaan-kebiasaan ini akan terbawa sampai ia dewasa. (Martinis,2005:97) Selain
orangtua,
guru
sebagai
pengajar
disekolahan juga
diwajibkan untuk lebih menekankan pendidikan karakter pada siswa. Dengan adanya penanaman karakter-karakter yang baik pada siswa mampu merubah perilaku siswa menjadi lebih baik dan benar. Jadi Prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa melalui proses pembelajaran. Hasil belajar terwujud dalam lembar-lembar jawaban soal ulangan atau ujian dan yang berwujud karya atau benda. (Dimyati dan Mudjiyono,2002:200) Dengan adanya prestasi belajar guru akan lebih memahami tingkat pemahaman anak dan kemampuan anak terhadap pembelajaran yang telah dialakukan. Dengan demikian guru dapat memutuskan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya. 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar a. Faktor Intern 1) Sikap terhadap belajar Sikap merupakan kemampuan memberikan penilaian tentang
sesuatu
yang
membawa
diri
sesuai
dengan
penilaiannya. (Dimyati dan Mudjiyono,2002:238) Dengan adanya penilaian terhadap sesuatu, dalam hal ini belajar dapat mengakibatkan terjadinya sikap menerima, 15
menolak atau mengabaikan belajar. Dengan adanya penilaian tersebut akan berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian dan hasil belajar siswa. 2) Motivasi Belajar Motivasi merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. (Dimyati dan Mudjiyono,2002:239) Motivasi belajar yang kuat akan memperkuat kegiatan belajar sehingga prestasi yang dimiliki pun akan menjadi lebih baik. Begitu juga sebaliknya, apabila motivasi yang dimiliki lemah maka akan melemahkan kegiatan belajar dan merendahkan prestasi belajar siswa. 3) Konsentrasi Belajar Konsentrasi
belajar adalah kemampuan memusatkan
perhatian pada pelajaran. Pemusatan perhatian tersebut tertuju pada isi bahan belajar maupun proses memperolehnya. (Dimyati dan Mudjiyono,2002:239) Untuk
memperkuat
menggunakan
perhatian
bermacam-macam
siswa, strategi
guru dan
perlu metode
pembelajaran. Sehingga suasana proses belajar-mengajar tidak berlangsung secara monoton dan membosankan bagi siswa. Siswa yang serius memperhatikan dan konsentrasi terhadap proses pembelajaran akan lebih mampu menerima dan 16
memahami materi pelajaran yang ia peroleh dan akan mendapatkan prestasi yang optimal. 4) Rasa Percaya diri siswa Rasa percaya diri siswa ditimbulkan dari keinginan mewujudkan diri bertindak dan berhasil. Rasa percaya diri dapat timbul berkat adanya pengakuan dari lingkungan. Dengan adanya percaya diri yang kuat akan mendorong siswa untuk berprestasi dan semakin diakui oleh orang lain. 5) Intelegensi Siswa Menurut Wechler dalam buku Dimyati dan Mudjiyono (2002:248) Intelegensi adalah suatu kecakapan global atau rangkuman kecakapan untuk dapat bertindak secara terarah, berpikir baik, dan bergaul dengan lingkungan secara efisien. Intelegensi yang tinggi bila nilai IQ menunjukkan angka 130-145, Intelegensi normal bila nilai IQ menunjukkan angka 85-115, dan Intelegensi yang rendah apabila nilai IQ dibawah 70. Intelegensi ini memiliki pengaruh terhadap prestasi yang dimiliki siswa, karena dengan intelegensi yang tinggi maka siswa akan lebih mudah menerima dan memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru, begitu pula sebaliknya.
17
6) Kebiasaan Belajar Prestasi belajar akan tercermin dengan adanya kebiasaan siswa untuk belajar. Kebiasaan belajar yang baik akan terjadi dengan adanya disiplin membelajarkan diri. Kedisiplinan untuk belajar harus ditanamkan di kehidupan sehari-hari dan dilaksanakan dengan teratur. Kebiasaan siswa untuk belajar yang tidak hanya pada saat berada disekolah atau karena tuntutan tertentu (ujian) dapat meningkatkatkan prestasi yang ia miliki. 7) Cita-cita Siswa Cita-cita yang dimiliki siswa dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar dengan sungguh-sungguh dan giat. Dengan adanya
peningkatan
motivasi
untuk
mendapatkan
atau
memperoleh cita-cita yang telah ia bayangkan dan impiimpikan siswa akan belajar dengan sungguh-sungguh dan maksimal akan membuat prestasi siswa menjadi lebih baik sesuai yang telah mereka usahakan. Sehingga cita-cita pun memiliki pengaruh bagi prestasi belajar yang dimiliki siswa. b. Faktor Ekstern 1) Guru
18
Guru adalah pengajar yang mendidik. Ia tidak hanya mengajar bidang studi yang sesuai keahliannya, tetapi juga menjadi pendidik bagi generasi muda bangsa. Diera global seperti ini, seiring terjadinya perubahan kurikulum pendidikan, seorang guru harus mampu membuat murid memikul tanggungjawab mereka sendiri, membangun pengetahuan berdasarkan pemahaman mereka, dan membentuk nilai-nilai
kehidupan
serta
opini
yang
dapat
dipertanggungjawabkan. (Asmani,2009:22) Untuk pencapaian tujuan pembelajaran sesuai dengan kurikulum pendidikan yang telah ditetapkan guru harus selalu membina dan membimbing siswa dalam belajar. Adapun tugas guru dalam pengelolaan pembelajaran siswa adalah sebagai berikut: a) Membangun hubungan baik dengan siswa b) Mengarahkan
minat,
perhatian
dan
memperkuat
motivasi belajar siswa c) Mengorganisasi belajar d) Melaksanakan pendekatan pembelajaran secara tepat e) Mengevaluasi hasil belajar secara jujur dan objektif
19
f) Melaporkan hasil belajar siswa kepada orangtua siswa yang berguna bagi prestasi masa depan siswa. (Dimyati dan Mudjiyono,2002:249) Pengggunaan strategi dan metode pembelajaran yang tepat akan membuat tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Ketepatan penyampaian tersebut akan berpengaruh pada baik buruknya prestasi siswa. Jadi guru pun memiliki peranan yang utama bagi keberhasilan belajar siswa. 2) Sarana dan Prasarana Pembelajaran Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas laboratorium sekolah dan berbagai media pengajaran yang lain. Sedangkan prasarana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruang belajar, lapangan olahraga, ruang ibadah, ruang kesenian dan peralatan olahraga. Sarana dan prasarana berfungsi untuk mempermudah siswa belajar. Dengan adanya sarana dan prasarana akan menuntut guru dan siswa untuk memanfaatkannya dengan optimal sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Peranan guru dalam sarana prasarana adalah sebagai berikut: a) Memelihara, mengatur, prasarana untuk menciptakan suasana belajar yang menggembirakan 20
b) Memelihara dan mengatur sasaran pembelajaran yang berorientasi pada keberhasilan siswa belajar c) Mengorganisasi belajar siswa sesuai dengan sarana dan prasarana secara tepat. (Dimyati dan Mudjiyono,2002:250) Sedangkan peranan siswa adalah sebagai berikut: a) Ikut serta dalam memelihara dan mengatur sarana dan prasarana secara baik b) Ikut serta berperan aktif dalam pemanfaatan sarana prasarana secara tepat guna c) Menghormati sekolah sebagai pusat pembelajaran dalam rangka pencerdasan kehidupan generasi muda bangsa. (Dimyati dan Mudjiyono,2002:250) Dengan adanya peranan tersebut maka guru dan siswa dapat belajar memelihara fasilitas umum yang telah diberikan dengan baik. Dengan adanya sarana dan prasarana akan mendukung proses belajar mengajar dan membantu siswa memperoleh
prestasi
belajar
sesuai
dengan
tujuan
pembelajaran. 3) Kebijakan Penilaian Penilaian adalah penentuan sampai sesuatu dipandang berharga,
bermutu
atau
bernilai.
(Dimyati
dan
Mudjiyono,2002:251) Dalam penilaian terdapat patokan21
patokan nilai yang telah ditentukan dan kebijakan penilaian tersebut merupakan kebijakan guru sebagai pengelola proses belajar. Dengan patokan nilai tersebut maka akan tercermin prestasi siswa yang baik maupun yang kurang baik. 4) Lingkungan Sosial Siswa Lingkungan menjadi faktor ekstern bagi prestasi belajar siswa, karena dengan adanya lingkungan yang baik dan sehat sangat mempengaruhi jiwa maupun fisik siswa. Dari keadaan jiwa dan fisik yang baik maka prestasi belajar yang dimiliki siswa akan berpengaruh baik pula. 5) Kurikulum Sekolah Program pembelajaran disekolahan mendasarkan diri pada suatu kurikulum. Kurikulum sekolah berisi tentang tujuan pendidikan, isi pendidikan, kegiatan belajar-mengajar, dan evaluasi. Kurikulum masyarakat.
disusun
berdasarkan
Seiring dengan
tuntutan
perkembangan
kemajuan
zaman
dan
tehnologi kurikulum pendidikan juga mengalami perubahan dan
berganti-ganti.
Perubahan
kurikulum
ini
dapat
menimbulkan masalah bagi guru dan siswa. Karena tujuan yang akan dicapai mungkin berubah, isi pendidikan berubah, kegiatan belajar-mengajar berubah dan evaluasi pun berubah. 22
Segala pemasalahan tersebut dapat berpengaruh pada hasil belajar siswa, bagi siswa yang mudah menerima pergantian mungkin tidak akan mengalami kesulitan belajar, tapi bagi siswa yang kurang mampu menerima pergantian akan menjadi bingung dan berimbas pada prestasi yang ia miliki. 3. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Agar prestasi yang dimiliki siswa dapat meningkat dan memiliki nilai yang maksimal maka terdapat berbagai cara atau upaya yang dapat dilakukan, diantaranya yaitu: a. Siswa harus mendengarkan penjelasan guru dengan baik b. Siswa tidak malu bertanya tentang segala sesuatu yang belum mereka pahami, baik diwaktu belajar disekolahan bersama guru atau belajar dirumah bersama orangtua c. Siswa harus aktif dan kreatif didalam kelas untuk menggali dan memahami pengetahuannya d. Siswa harus selalu giat belajar baik disekolah maupun dirumah e. Mengikuti belajar diluar jam sekolah, seperti les f. Istirahat yang cukup dan memakan makanan yang sehat B. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 1. Pengertian Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala alam dan kebendaan yang sistematis, tersusun 23
secara teratur, berlaku secara umum, berupa kumpulan hasil observasi dan eksperimen. Dengan demikian sains tidak hanya sebagai kumpulan tentang benda atau makhluk hidup, tetapi tentang cara kerja, cara berpikir dan cara memecahkan masalah. (Djumhana,2009:2) Dari pengertian tersebut mata pelajaran IPA berupaya untuk membangkitkan manusia agar mau meningkatkan kecerdasan dan pemahaman tentang alam dan seisinya sehingga mereka dapat menemukan berbagai macam rahasia alam seperti mengetahui sebabsebab bencana alam, berbagai macam tumbuhan dan hewan yang ada didunia, serta bermacam-macam pengetahuan lain yang berhubungan dengan alam. 2. Tujuan Pengajaran IPA Menurut Departemen Agama (2002 :254) tujuan IPA adalah: a. Memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari. b. Memiliki
ketrampilan-ketrampilan
proses
untuk
mengembangkan pengetahuan, gagasan tentang alam sekitar. c. Mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari bendabenda serta kejadian dilingkungan sekitar. d. Bersikap ingin tahu, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung jawab, bekerjasama dan mandiri.
24
e. Mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan gejala-gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. f. Mampu menggunakan terknologi sederhana yang berguna untuk memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. g. Mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar sehingga menyadari kesadaran Tuhan Yang Maha Esa. 3. Ruang Lingkup IPA Menurut Departemen Agama (2002 :254) ruang lingkup IPA adalah sebagai berikut: a. Makhluk hidup dan proses kehidupannya, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya. b. Materi, sifat-sifat, dan kegunaannya meliputi: udara, air, tanah dan batuan. c. Listrik dan magnet, energi dan panas, gaya dan pesawat sederhana, cahaya dan bunyi, tata surya, bumi dan bendabenda langit lainnya. d. Kesehatan, makanan, penyakit dan pecegahannya. e. Sumber
daya
alam,
pelestariannya.
25
kegunaan,
pemeliharaan
dan
4. Fungsi Mata Pelajaran IPA Mata pelajaran IPA berfungsi untuk: a. Memberikan pengetahuan tentang berbagai jenis dan perangai lingkungan alam dan lingkungan buatan dalam kaitannya dengan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari. b. Mengembangkan keterampilan proses. c. Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi siswa untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari. d. Mengembangkan
kesadaran
tentang
adanya
hubungan
keterkaitan yang saling mempengaruhi antara kemajun IPA dan teknologi dengan keadaan lingkungan dan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari. e. Mengembangkan
kemampuan
untuk
menerapkan
ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta keterampilan yang berguna
dalam
kehidupan
sehari-hari
maupun
untuk
melanjutkan pendidikannya ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi. 5. Materi IPA Kelas V a. Fungsi organ tubuh manusia dan hewan 1) Organ pernapasan manusia 2) Organ pernapasan hewan 3) Alat pencernaan pada manusia 26
4) Alat peredaran darah manusia b. Tumbuhan 1) Cara tumbuhan hijau membuat makanan 2) Manusia dan hewan bergantung pada tumbuhan hijau c. Penyesuaian Makhluk hidup dengan lingkungannya 1) Penyesuaian hewan dengan lingkungannya 2) Penyesuaian tumbuhan dengan lingkungannya d. Benda dan sifatnya 1) Sifat benda 2) Perubahan benda 3) Perubahan wujud benda e. Gaya, gerak dan energi 1) Hubungan gaya, gerak dan energi 2) Macam-macam gaya f. Pesawat sederhana 1) Pengertian pesawat sederhana 2) Jenis-jenis pesawat sederhana 3) Memilih pesawat sederhana yang sesuai dengan pekerjaan g. Cahaya dan sifat-sifatnya 1) Cahaya dan sifat-sifatnya 2) Penerapan sifat-sifat cahaya 3) Merancang sebuah karya berdasarkan sifat-sifat cahaya 27
h. Tanah dan struktur lapisan bumi 1) Batuan pembentuk tanah 2) Pelapukan batuan pembentuk tanah 3) Susunan dan jenis-jenis tanah 4) Struktur bumi i. Daur air dan peristiwa alam 1) Daur air 2) Peristiwa alam di indonesia 3) Dampak kegiatan manusia terhadap permukaan bumi 6. Organ Tubuh Manusia dan Hewan a. Organ pernapasan manusia Bernapas adalah Proses pengambilan oksigen dari udara bebas dan pembuangan karbondioksida serta uap air. Adapun alat-alat pernapasan manusia terdiri dari: 1) Hidung Hidung
merupakan
tempat
keluar
masuknya
udara
pernapasan. Udara masuk melalui lubang hidung menuju rongga hidung. Didalam rongga hidung terdapat rambut hidung dan selaput lendir yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk agar bebas dari debu dan kuman. 2) Tenggorokan
28
Udara pernapasan dari hidung turun ke tenggorokan. Pada tenggorokan
terdapat
bulu-bulu
halus
yang
berfungsi
menyaring udara dari kotoran yang masih dapat lolos ke tenggorokan. Ujung tenggorokan bercabang menjadi dua bagian yang disebut bronkus. 3) Paru-paru Paru-paru terdapat didalam rongga dada diatas diafragma. Paru-paru ada dua buah yaitu paru-paru kiri yang terdiri atas dua gelambir dan paru-paru kanan yang terdiri dari tiga gelambir. Proses pernapasan diatur oleh otot diafragma dan otot diantara tulang rusuk. Pada saat menarik napas otot diafragma mengerut. Akibatnya diafragma mendatar, rongga dada membesar, dan udara masuk paru-paru. Selain itu, paru-paru dapat pula terisi udara dengan mengerutnya otot antar tulang rusuk. Otot antar tulang rusuk yang mengerut menyebabkan rongga dada membesar dan udara masuk ke dalam paru-paru. Proses masuknya udara pernapasan ke dalam paru-paru disebut inspirasi Pada saat penghembusan napas, otot difragma dan otot antar tulang rusuk mengendur. Akibatnya, rongga dada mengecil dan
29
paru-paru mengempis sehingga karbondiksida dalam paru-paru terdorong keluar. Proses tersebut merupakan proses ekspirasi. Masuk dan keluarnya udara pernapasan yang disebabkan oleh naik dan turunnya tulang rusuk disebut dengan pernapasan dada. Adapun masuk dan keluarnya udara pernapasan karena mendatar dan melengkungnya diafragma disebut pernapasan perut. b. Organ pernapasan hewan Organ pernapasan pada hewan, antara lain sebagai berikut: 1) Burung Burung bernapas dengan paru-paru. Selain paru-paru, pernapasan pada burung juga dibantu oleh pundi-pundi (kantong) udara. Burung bernapas dengan cara mengalirkan udara yang ada dalam pundi-pundi udara melalui gerakan sayapnya. Gerakan kedua sayap inilah yang menyebabkan pundi-pundi udara mengembang dan mengempis sehingga udara dapat masuk ke dalam paru-paru. 2) Ikan Ikan bernapas dengan menggunakan insang. Insang terdiri dari gerigi, lengkung dan lembar insang. Kotoran yang masuk bersama air akan disaring oleh rigi-rigi. Ketika ikan bernapas didalam air, mulutnya terbuka dan air masuk ke dalam rongga mulut. Pada saat bersamaan selaput insang tertutup sehingga 30
tekanan didalam mulut ikan menjadi rendah dan air akan masuk. Pada lembar insang terjadi pertukaran oksigen yang larut dalam air dan karbondioksida dari dalam tubuh ikan. Oksigen yang terkandung dalam air akan diikat oleh kapiler darah. Ikan memiliki gelembung renang. Gelembung renang itu berguna untuk menyimpan oksigen dan mengatur gerak naik turun. Ikan yang hidup ditempat yang kurang air mempunyai lipatan-lipatan insang yang disebut dengan labirin. 3) Serangga Serangga bernapas dengan menggunakan trakhea. Trakhea merupakan pembuluh-pembuluh yang halus yang bercabang dan bercabang keseluruh tubuh. Pada ujung pembuluh terdapat lubang-lubang pernapasan yang disebut stigma. Stigma terletak disepanjang kedua sisi tubuh serangga dan berfungsi sebagai jalan keluar dan masuknya udara. 4) Cacing Cacing bernapas dengan permukaan kulitnya, udara akan masuk kedalam tubuh melalui permukaan kulit yang lembab. Kulit yang lembab selain mempermudah masuknya oksigen ke dalam tubuh, juga mempermudah keluarnya karbondioksida yang merupakan zat sisa dari pernapasan. 31
c. Alat pencernaan makanan pada manusia Pencernaan adalah proses melumatkan makanan yang semula kasar menjadi halus. Alat pencernaan pada tubuh manusia adalah: 1) Mulut Makanan masuk kedalam tubuh melalui mulut. Didalam rongga mulut terdapat: a) Gigi Gigi berfungsi untuk menghancurkan makanan yang masuk dalam rongga mulut. Berdasarkan bentuk dan fungsinya gigi dibedakan menjadi tiga yaitu: (1) Gigi seri untuk memotong makana (2) Gigi taring untuk mengoyak makana (3) Gigi geraham untuk mengunyah makanan b) Lidah Lidah memiliki beberapa fungsi, diantaranya sebgai berikut: (1) Mengatur letak makanan saat dikunyah (2) Membantu menelan makanan (3) Mengecap rasa makanan c) Air liur
32
Saat makanan dikunyah dalam mulut, makanan dibasahi oleh air liur. Makanan menjadi licin dan mudah ditelan. Selain itu, air liur mengandung enzim ptialin atau amilase. Enzim emilase berfungsi untuk mencerna zat tepung secara kimia menjadi zat gula. Air liur dihasilkan oleh kelenjar liur. Penglihatan, bau,
atau
bahkan
pikiran
tentang
makanan
dapat
merangsang kelenjar liur menghasilkan air liur. 2) Kerongkongan Kerongkongan merupakan penghubung antara rongga mulut dan lambung. Kerongkongan terdiri atas otot yang lentur. Makanan yang berada didalam kerongkongan akan didorong oleh dinding kerongkongan menuju lambung. Gerakan ini disebut gerakan peristaltik. Gerakan peristaltik dilakukan oleh dinding kerongkongan. Gerakan ini berkontraksi secara bergelombang seperti meremas-remas. Selain lambung dan kerongkongan, usus juga memiliki gerak peristaltik. 3) Lambung Lambung adalah alat pencernaan berotot yang berbentuk seperti kantong yang dapat membesar jika terisi makanan. Bagian dalam dinding lambung berlipat-lipat. Bagian ini berguna
untuk mengaduk makanan yang berasal 33
dari
kerongkongan. Dinding lambung menghasilkan asam klorida HCI (asam lambung) yang berguna untuk membunuh kumankuman yang masuk bersama makanan. Didalam lambung terdapat: a) Enzim pepsin, berguna untuk mengubah protein menjadi asam amino b) Enzim renin, berfungsi untuk mengendapkan protein susu menjadi kasein 4) Usus halus Setelah melalui pencernaan dilambung, makanan masuk kedalam usus halus. Usus halus terdiri atas tiga bagian yaitu usus dua belas jari, usus kosong dan usus penyerap. Didalam usus dua belas jari, makanan dicerna secara kimiawi. Pencernaan itu dilakukan oleh getah empedu, dan getah prankeas, getah empedu dihasilkan oleh hati. Getah empedu berfungsi untuk mencerna lemak. Beberapa enzim yang dihasilkan oleh getah prankeas: a) Enzim amilase, berfungsi mengubah zat tepung menjadi gula b) Enzim tripsin, berfungsi mengubah protein menjadi asam amino
34
c) Enzim lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak Setelah melewati usus dua belas jari, makanan sampai di usus kosong. Setelah hancur dan lumat, makanan menjadi usus penyerap. 5) Usus besar Usus besar merupakan kelanjutan dari usus halus. Usus besar terdiri dari usus besar naik, usus besar melintang, dan usus besar turun. Didalam usus besar terjadi penyerapan air dan garam-garam mineral. Selanjutnya, sisa makanan dibungkus oleh
bakteri
pembungkus
didalam
usus
besar.
Hasil
pembungkus berupa bahan padat, cair, dan gas. Gas dikeluarkan melalui kentut. 6) Anus Bagian akhir dari saluran pencernaan berupa lubang keluar yang disebut anus. Sisa pencernaan dari usus besar dikeluarkan melalui anus. Bahan padat hasil pembusukan dikeluarkan sebagai tinja dan gas dikeluarkan berupa kentut. Sisa pencernaan yang berupa cairan disalurkan dan disaring dalam ginjal. Cairan yang tidak berguna dikeluarkan melalui lubang kemih berupa air seni. d. Alat peredaran darah pada manusia 35
Alat peredaran darah pada manusia terdiri dari: 1) Jantung Jantung terletak diantara rongga dada sebelah kiri ukuran jantung kira-kira sebesar kepalan tangan pemiliknya. Jantung tersusun atas kumpulan otot yang sangat kuat dan disebut miokardia. Jantung terdiri atas 4 ruang yaitu serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan dan bilik kiri. Antara serambi dan bilik dibatasi oleh katup (klep). Katup ini mencegah bercampurnya darah yang mengandung banyak oksigen dan karbondioksida. Jantung berfungsi memompa darah. Jantung memompa darah dengan cara menguncup (berkontraksi) dan mengembang (berelaksi). 2) Pembuluh darah Pembuluh merupakan saluran tempat mengalirnya darah dari jantung keseluruh tubuh maupun sebaliknya. Ada dua macam pembuluh darah yaitu: a) Pembuluh nadi (arteri), yaitu pembuluh yang membawa darah
kaya
oksigen
keluar
jantung,
kecuali
arteri
pulmonalis. Arteri pulmonalis membawa darah kaya karbondioksida dari jantung menuju paru-paru. Pembuluh nadi yang paling besar disebut aorta.
36
b) Pembuluh balik, yaitu pembuluh darah yang membawa darah kaya karbondioksida dari seluruh tubuh menuju jantung, kecuali vena
pulmonalis. Vena pulnomalis
membawa darah kaya oksigen dari paru-paru menuju jantung. Pembuluh nadi dan pembuluh balik bercabang-cabang. Ujung cabang pembuluh yang terkecil disebut kapiler. Antar pembuluh nadi dan pembuluh balik terdapat perbedaanperbedaan pokok yaitu sebagai berikut: a) Pembuluh nadi (1) Denyut terasa (2) Umumnya terletak dibagian dalam tubuh (3) Dinding tebal, kuat dan elastis (4) Tekanan darahnya tinggi (5) Darah mengalir cepat (6) Membawa darah yang mengandung banyak oksigen kecuali arteri pulmonalis b) Pembuluh balik (1) Denyut tidak terasa (2) Terletak di permukaan tubuh (3) Dindingnya tipis dan tidak elastis (4) Tekanan darahnya rendah 37
(5) Darah mengalir lambat (6) Membawa
darah
yang
mengandung
banyak
karbondioksida kecuali vena pulmonalis C. Metode Cooperative Learning 1. Pengertian Metode Cooperative Learning a. Menurut Masitoh dan Dewi (2009:232) kooperatif learning adalah strategi pembelajaran yang didalamnya mengkondisikan para siswa untuk bekerja bersama-sama didalam kelompok-kelompok kecil untuk membantu satu sama lain dalam belajar. b. Menurut Suprijono (2011:54) Metode belajar kelompok atau yang lebih dikenal dengan Kooperatif Learning adalah semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. c. Menurut Rusman (2009:202) pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. Melalui kooperatif learning, siswa bukan hanya belajar dan menerima apa yang disajikan oleh guru dalam proses belajarmengajar, tetapi mereka juga dapat belajar dari siswa lainnya, serta mempunyai kesempatan untuk membelajarkan siswa yang lain. Selain 38
itu, siswa juga dapat menguasai materi pada tingkat penguasaan yang relatif sama atau sejajar. Pada saat siswa belajar dalam kelompok akan berkembang suasana belajar yang terbuka, karena pada saat itu akan terjadi proses belajar kolaboratif dalam hubungan pribadi yang saling membutuhkan. Dalam metode kooperatif guru tidak hanya berperan sebagai narasumber tetapi sebagai fasilitator yang berfungsi sebagai jembatan penghubung kearah pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri. Djumhana (2009:92) Terdapat beberapa karakteristik dalam pembelajaran kooperatif, antara lain: a. Setiap individu mempunyai rasa tanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab kelompok agar hasil belajar menjadi lebih baik (Positive interdependence) b. Setiap anggota kelompok harus saling membelajarkan dan mendorong agar tujuan dan tugas yang diberikan kepada kelompok dapat dipahami oleh anggota kelompok (Face to face promotive interaction) c. Setiap individu dalam kelompok berlatih untuk dapat dipercaya, mempunyai jiwa kepemimpinan, dapat mengambil keputusan, mampu berkomunikasi dan memiliki keterampilan 39
untuk mengatur konflik yang terjadi dalam kelompok (Appropriate use of colaborative skills) d. Setiap anggota kelompok harus dapat mengatur keberhasilan kelompok, secara berkala mengevaluasi kelompok, serta mengidentifikasi perubahan yang akan dilakukan kelompok agar menjadi lebih efektif (Group processing) Nurulhayati (2002:25-28) dalam buku Rusman (2011:204) mengemukakan lima unsur dasar cooperative learning, yaitu: a. Ketergantungan yang positif Ketergantungan yang positif adalah suatu bentuk kerja sama yang sangat erat kaitan antara anggota kelompok. Kerjasama ini dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Siswa benarbenar mengerti bahwa kesuksesan kelompok tergantung pada kesuksesan anggotanya. b. Pertanggungjawaban individual Maksudnya adalah kelompok tergantung pada cara belajar perseorangan seluruh anggota kelompok. Pertanggungjawaban memfokuskan aktifitas kelompok dalam menjelaskan konsep pada satu orang dan memastikan bahwa setiap orang dalam kelompok siap menghadapi aktivitas lain dimana siswa harus menerima tanpa pertolongan anggota kelompok. c. Kemampuan bersosialisasi 40
Kemampuan bersosialisasi adalah sebuah kemampuan bekerjasama yang biasa digunakan dalam aktivitas kelompok. Kelompok tidak berfungsi secara efektif apabila siswa tidak memiliki kemampuan bersosialisasi yang dibutuhkan. d. Tatap muka Setiap kelompok diberi kesempatan untuk bertemu muka dan berdiskusi dengan anggotanya. Kegiatan ini akan memberi keuntungan dan mempermudah siswa dalam kelompok. e. Evaluasi proses kelompok Evaluasi dilakukan oleh guru untuk mengetahui hasil yang telah diperoleh dan untuk mengetahui ketercapaian tujuan yang diharapkan. 2. Langkah-langkah Metode Cooperative Learning Menurut Rusman (2011:211) terdapat enam langkah utama dalam cooperative learning, yaitu: a. Menyampaikan tujuan dan motivasi siswa Pada tahap ini guru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai pada kegiatan pelajaran dan menekankan pentingnya topik yang akan dipelajari dan memotivasi siswa belajar b. Menyajikan informasi
41
Tahap ini merupakan tahapan penyampaian pokok-pokok materi pelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok. Tujuan utama tahap ini adalah pemahaman siswa terhadap pokok materi pelajaran c. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar Guru membuat kelompok siswa berdasarkan pencampuran antara siswa yang berprestasi tinggi dengan yang rendah. Agar dalam lingkungan kelompok siswa dapat saling melengkapi dan dapat mengembangkan keterampilan sosial siswa d. Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru membimbing kelompok pada saat mereka belajar dan mengerjakan tugas e. Evaluasi Evaluasi dilakukan dalam penggabungan kemampuan individu dan kemampuan pada kelompok. Penilaian dilakukan dalam bentuk tes maupun kuis f. Memberikan penghargaan Dengan memberikan penghargaan maka terjadilah proses pengakuan terhadap team atau kelompok yang dianggap paling menonjol. Sehingga kepercayaan diri dapat timbul pada diri siswa
dan
memotivasi 42
siswa
lain
untuk
berprestasi.
Penghargaan dapat diberikan dalam bentuk nilai, pujian atau hadiah. 3. Macam-Macam Metode Cooperative Learning Ada beberapa variasi jenis metode cooperative learning antaralain yaitu: a. Student Teams Achievement Division (STAD) Model ini dikembangkan oleh Robert Slavin dan temantemannya di Universitas John Hopkin. Menurut Slavin (2007) dalam buku Rusman (2011:213) STAD merupakan variasi pembelajaran kooperatif yang palig banyak diteliti. Model telah digunakan dalam penyampaian mata pelajaran matematika, IPA, IPS, bahasa inggris dan banyak subjek lainnya. Dalam STAD, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kemudian guru memberikan suatu pelajaran dan siswa didalam kelompok memastikan bahwa setiap anggota kelompok telah menguasai materi tersebut. Kemudian guru memberikan kuis perseorangan dan pada saat itu siswa tidak boleh saling membantu. Nilai-nilai hasil kuis siswa diperbandingkan dengan nilai rata-rata mereka sebelumnya. Nilai-nilai ini kemudian dijumlah untuk mendapat nilai kelompok dan kelompok yang dapat mencapai kriteria tertentu bisa mendapat sertifikat atau hadiah.
43
b. Jigsaw Model ini dikembangkan dan diujicoba oleh Elliot Aronson dan
teman-temannya
di
Universitas
Texas.
Pembelajaran
kooperatif model jigsaw ini mengambil pola cara bekerja sebuah gergaji (zigzag), yaitu siswa melakukan suatu kegiatan belajar dengan cara bekerjasama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama. c. Investigasi Kelompok (Group Investigation) GI dikembangkan oleh Shlomo Sharan dan Yael Sharan di Universitas Tel Aviv, Israel. Teknik kooperatif GI adalah kelompok dibentuk oleh siswa sendiri dengan tiap kelompok memiliki kebebasan untuk memilih subtopik dari keseluruhan unit materi (pokok bahasan) yang akan diajarkan, kemudian membuat hasil kelompok. Selanjutnya setiap kelompok mempresentasikan laporannya kepada seluruh kelas, untuk berbagi dan saling tukar informasi yang mereka peroleh. d. Make a Match (Membuat Pasangan) Make a match merupakan salah satu jenis dari metode kooperatif. Metode ini dikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Salah satu keunggulan metode ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. (Rusman,2011:223) 44
Penerapan metode ini dimulai dengan mempersiapkan kartu-kartu yang berisi pertanyaan dan jawaban. Setelah itu guru membagi siswa menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok pembawa kartu pertanyaan, kelompok kedua merupakan kelompok pembawa kartu jawaban, dan kelompok ketiga adalah kelompok penilai. (Suprijono, 2011:95) Kemudian guru meminta kelompok pertanyaan dan jawaban
untuk
menemukan
pasangannya,
setelah
mereka
menemukan pasangannya mereka menunjukkan jawabannya kepada kelompok penilai. Kemudian mendiskusikan ketepatan jawabannya dan mengonfirmasikan hal-hal yang telah mereka lakukan yaitu memasangkan pertanyaan dan jawaban dan melaksanakan penilaian. e. Model TGT (Team Games Tournaments) Menurut Saco (2006) dalam buku Rusman (2011:224), dalam TGT siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing. Permainan dapat disusun guru dalam bentuk kuis dan pertanyaanpertanyaan seputar materi. f. Model Struktural Terdapat enam komponen utama di dalam tipe pendekatan struktural, yaitu struktur dan konstruk yang berkaitan, prinsip45
prinsip dasar, pembentukan kelompok dan pembentukan kelas, kelompok, tata kelola, serta keterampilan sosial. g. Think-Pair-Share “Thinking”,
pembelajaran
ini
diawali
dengan
guru
mengajukan pertanyaan atau isu yang terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan oleh peserta didik. (Suprijono, 2011 : 91) Selanjutnya, “Pairing”, pada tahap ini guru meminta peserta didik untuk berpasang-pasangan. (Suprijono, 2011:91) Dengan pasangannya siswa diminta untuk saling berdiskusi tentang topik atau permasalahan yang harus diselesaikan sehingga lebih bermakna. Setelah berdiskusi, kelompok-kelompok atau pasanganpasangan tersebut memaparkan hasil kelompok mereka yang lebih dikenal dengan “Sharing”. (Suprijono, 2011: 91) Dalam hal ini diupayakan terjadinya proses tanya jawab sehingga peserta didik dapat menemukan pengetahuan yang telah dipelajarinya. h. Numbered Heads Together Metode ini diawali dengan Numbering. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil, dan memberi masingmasing anggota nomor. Kemudian guru memberikan pertanyaanpertanyaan kepada tiap-tiap kelompok, guru memberi kesempatan kepada tiap-tiap kelompok untuk menyatukan kepalanya “Head 46
Together”
berdiskusi
menemukan
jawabannya.
(Suprijono,
2011:92) Langkah berikutnya adalah guru memanggil peserta didik yang memiliki nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok. Mereka diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan sampai nomor yang sama dari masing-masing kelompok mendapatkan giliran untuk menjawab pertanyaan. Berdasarkan jawaban tersebut guru dapat mengembangkan hasil diskusi dan jawaban dari pertanyaan tersebut merupakan pengetahuan bagi siswa. i. Two Stay Tow Stay Dalam metode ini siswa dibagi menjadi kelompokkelompok. Kemudian guru memberikan tugas untuk didiskusikan jawabannya oleh tiap-tiap kelompok. Setelah diskusi intra kelompok usai, dua orang dari masingmasing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu kekelompok lain. Anggota kelompok yang tidak mendapat tugas memiliki kewajiban menerima tamu dari kelompok lain. Tugas mereka adalah menyajikan hasil kerja kelompoknya kepada tamu. Dua orang yang bertugas sebagai tamu diwajibkan bertamu kepada semua kelompok. Setelah mereka menunaikan tugasnya, mereka kembali ke kelompoknya masing-masing. (Suprijono, 2011:94) Setelah kembali kekelompok asal, peserta didik yang bertamu dan menerima tamu mencocokkan dan membahas hasil kerja yang telah mereka lakukan. j. Listening Team Metode ini diawali dengan pemaparan materi pembelajaran oleh guru, kemudian siswa dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok pertama merupakan kelompok penanya, kelompok kedua dan ketiga adalah kelompok penjawab. Diantara kelompok kedua dan 47
ketiga memiliki perspektif yang berbeda. Dengan perbedaan tersebut diupayakan akan memunculkan diskusi dan tanya jawab yang aktif sehingga mereka dapat menemukan pengetahuan struktural. Kelompok ke empat adalah kelompok yang bertugas mereview dan membuat kesimpulan dari hasil diskusi. k. The Power of Two Metode
ini
diawali
dengan
pemberian
pertanyaan-
pertanyaan. Guru meminta setiap siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut, kemudian guru meminta siswa untuk mencari pasangan kelompok mereka. Setelah berpasangan mereka saling menjelaskan
jawaban
masing-masing.
Kemudian
mereka
menyusun kembali jawaban yang telah disepakati. Setelah itu pasangan tersebut akan membandingkan jawaban mereka dengan pasangan lainnya. Diakhir pelajaran buatlah rumusan-rumusan rangkuman sebagai jawaban atas pertanyaan yang telah diajukan. (Suprijono, 2011:101) 4. Manfaat Metode Cooperative learning Adapun manfaat cooperative learning adalah: a. Meningkatkan minat belajar yang dimiliki siswa b. Dalam belajar, perbincangan antar kelompok mempermudah kenyataan dan teori-teori dilihat dari keseluruhannya c. Dengan belajar kelompok, siswa belajar bertanggungjawab, menerima kritik dan masukan, belajar berkomunikasi dan menjalin keakraban kepada teman d. Mempermudah belajar dan penyampaian materi yang banyak sedangkan waktu terbatas e. Mendorong siswa menyumbangkan bukti pikirannya untuk memecahkan masalah bersama (Bona, 2005:50) 5. Kelebihan-kelebihan Metode Cooperative learning 48
Menurut Masitoh dan dewi (2009:248) kelebihan metode cooperative learning adalah sebagai berikut: a. Siswa berkelompok sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan b. Optimalisasi partisipasi siswa c. Adanya struktur yang jelas dan memungkinkan siswa untuk berbagi dengan pasangan dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah
informasi
dan
meningkatkan
keterampilan
berkomunikasi d. Adanya stuktur yang jelas dan memungkinkan siswa untuk berbagi dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur e. Meningkatkan penerimaan f. Meningkatkan hubungan positif g. Motivasi Intrinsik makin besar h. Percaya diri yang tinggi i. Perilaku dalam tugas lebih j. Sikap yang baik terhadap guru dan sekolah k. Siswa beranggungjawab dengan belajar 6. Kelemahan-kelemahan Metode Cooperative Learning Adapun kelemahan metode ini adalah: a. Siswa yang pandai akan cenderung mendominasi sehingga dapat menimbulkan sikap minder dan pasif dari siswa yang lemah b. Dapat terjadi siswa yang sekedar menyalin pekerjaan siswa yang pandai tanpa memiliki pemahaman yang memadai c. Pengelompokan siswa memerlukan pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda serta membutuhkan waktu khusus. (Masitoh dan dewi, 2009:249)
49
D. Kaitan Prestasi Belajar IPA dengan Metode Cooperative Learning Ilmu Pengetahuan Alam memiliki materi yang melibatkan siswa secara aktif serta berhubungan langsung dengan alam sekitar. IPA juga memiliki materi yang sangat luas yang melibatkan alam sekitar siswa. Dalam kaitan memahami materi IPA yang begitu luas guru harus menggunakan metode pembelajaran yang dapat menumbuhkan minat dan keaktifan siswa dalam belajar IPA. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan metode Kooperatif Learning. Adapun pentingnya metode Kooperatif dalam pembelajaran IPA adalah sebagai berikut: a. Dengan menggunakan metode cooperative Learning siswa dapat belajar bersama teman, saling tukar pikiran, serta dapat memecahkan permasalahan secara bersama-sama b. Dengan
menggunakan
metode
cooperative
learning
dapat
mengembangkan keterampilan sosial siswa c. Dengan menggunakan metode cooperative learning siswa tidak hanya mendapatkan pemahaman materi dari guru tetapi juga dari teman sekelompoknya d. Dengan
menggunakan
metode
cooperative
learning
dapat
menumbuhkan pendidikan karakter tentang tanggungjawab terhadap apa yang telah ditugaskan kepadanya. e. Dengan menggunakan metode cooperative learning siswa akan lebih aktif untuk mencari dan menggali pemahamannya tentang materi f. Dengan
menggunakan
metode
cooperative
menumbuhkan motivasi dan minat belajar siswa
50
learning
dapat
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Setting (Tempat Dan Waktu) Penelitian
1. Gambaran Umum Madrasah Penelitian ini dilakukan didesa Kertosari, tepatnya di MI NU 39 Kertosari Singorojo Kendal. Dengan gambaran umum sebagai berikut: a. Tinjauan Geografis Ditinjau dari letak geografisnya MI NU 39 Kertosari, Singorojo Kendal berada di wilayah pedesaan dan terletak pada daerah dataran tinggi, di mana keadaan udaranya masih segar dan sejuk, belum banyak tercemar dengan polusi udara. Wilayah ini juga masih nyaman, indah dengan lingkungan yang asri dan relatif bersih. Dari kondisi seperti ini dapat menambah kenyamanan dan konsentrasi dalam kegiatan belajar mengajar. Ini menjadi salah satu pendukung berhasilnya kegiatan belajar mengajar yang ada di sekolah. MI NU 39 Kertosari Singorojo Kendal terletak di 14 km dari arah Utara Kecamatan Singorojo, dan terletak di 20 km dari arah selatan kabupaten Kendal, disebelah timur -+ 27 km dari arah kota madya Semarang yang merupakan Propinsi Jawa Tengah. Dan di desa Kertosari Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal berdiri Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nahdlotul ulama’ (NU) 39 ditengah dukuh dari desa
51
Kertosari sehingga dari letak geografis tersebut keberadaannya sangat strategis diakses dari arah dukuh manapun. b. Struktur Organisasi Sekolah Struktur organisasi yang ada di MI NU 39 Kertosari Singorojo Kendal Adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Struktur Organisasi Madrasah Ibtidaiyah NU 39 Kertosari No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Nama Muh sinin, S.Pd.I Muchlasin, S.Pd.I Farida Asmawati, S.Pd.I Irwaningdyah, S.Pd.I Eni Ismawati Istighosah, S.Pd.I Juwanto Nur Khasan, A.Ma Eka Setianingsih, S.Pd.I Khikmatul Ulfa, S.pd.I A. Tumasrohan, A.Ma Muchlasin, S.Pd.I Muh Sinin, S.Pd.I Ahmad Rosyidin Eni Ismawati Khikmatul Ulfa, S.Pd.I
Jabatan Kepala Sekolah Wakil Kepala Sekolah Wali Kelas I Wali Kelas II A Wali Kelas II B Wali Kelas III A Wali Kelas III B Wali Kelas IV Wali Kelas V A Wali Kelas V B Wali Kelas VI A Wali Kelas VI B Guru Kelas Guru Kelas Bendahara TU
Struktur organisasi sekolah membantu melancarkan proses pembelajaran serta tata tertib rapinya administrasi sekolah yang sesuai dengan kemampuan dan tugas bagi guru-guru MI NU 39 Kertosari. c. Profil Sekolah Agar lebih jelas masalah status MI NU 39 Kertosari Singorojo Kendal, peneliti sajikan data profil sekolah sebagai berikut Tabel 3.2 Profil MI NU 39 Kertosari Profil Sekolah Identitas Sekolah Nama Sekolah NIS NSS Provinsi Otonomi Kecamatan Desa
MI NU 39 Kertosari 111233240028 130261670612001 Jawa Tengah Kendal Singorojo Kertosari
Bersambung… 52
Sambungan…. Alamat Kode Pos Daerah Status Sekolah Kelompok Sekolah Akreditasi SK
Jalan iman no.31 Brayo Barat 51382 Pedesaan Swasta Filial B. th 2006 – A. th 2010 No:KW.11.4/4PP.D 32/623.24. 11/ 06 TGL 27 Februari 2006 Pagi Milik Sendiri + 14 km + 27 km Desa Pemerintahan
KBM Bangunan Sekolah Jarak ke Pusat Kecamatan Jarak ke Pusat Otoda Terletak pada Lintasan Organisasi Penyelenggara
d. Visi Misi dan Strategi MI NU 39 Kertosari Singorojo Kendal 1) Visi Cerdas, Trampil, berakhlakul karimah dan berlandaskan imtaq 2) Misi a) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki. b) Menumbuhkan semangat budaya mutu dan disiplin kepada seluruh warga sekolah secara intensif c) Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya, sehingga dapat dikembangkan secara optimal d) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang di anut dan juga budaya bangsa, sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak . e) Melaksanakan penataan lingkungan sekolah secara intensif 53
f) Menerapkan
managemen
partisipatif
dengan
melibatkan
seluruh warga sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah. 3) Tujuan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nahdlotul ulama’ (NU)
39
Kertosari Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal adalah sebagai berikut: a) Mempersiapkan peserta didik yang berkelakuan islami dengan faham ahlussunah wal jama’ah dalam keseharian. b) Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkompetensi secara akademik, olah raga, keterampilan dan budaya ditingkat kabupaten, propinsi atau nasional dengan tetap menjunjung tinggi akhlakul karimah c) Mempersiapkan peserta didik yang mandiri dan berguna bagi nusa, bangsa dan agama. e. Keadaan Guru dan Siswa 1) Keadaan Guru dan Karyawan Tabel 3. 3 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan No.
Keterangan
Jumlah P
L Pendidik 1. Guru PNS Tetap 2 Guru Tetap Yayasan 3. Guru Honorer 4. Guru Tidak Tetap Tenaga Kependidikan 5. Penjaga
6
2 3
2 9
1
1
2
1
54
Jumlah
1
Di MI NU 39 Kertosari terdapat 13 tenaga pendidik yang sudah memiliki tugas masing-masing dalam kegiatan pembelajaran dan seorang tenaga kependidikan sebagai penjaga madrasah. 2) Keadaan Siswa Tabel 3.4 Data Siswa Tahun Ajaran I 51 59 35
2011/2012 2012/2013 2013/2014
II 58 49 57
Kelas III IV 45 61 48 49 44 46
Jumlah V 31 58 48
VI 33 29 55
279 292 285
f. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana adalah salah satu faktor yang penting dalam proses pembelajaran, karena tanpa adanya sarana dan prasarana kegiatan belajar mengajar tidak akan bisa terlaksana dengan baik dan sebagai alat untuk menunjang mutu pendidikan, dan kegiatan-kegiatan siswa yang ada di sekolah. Sarana Prasarana MI NU 39 Kertosari Tabel 3.5 Sarana Prasarana Madrasah No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Jenis Ruang Kelas Ruang Guru Ruang Kepala Sekolah Ruang Tata Usaha Ruang Perpustakaan Ruang Laboratorium Mushola WC Guru WC Siswa Gudang Ruang UKS
55
Jumlah 10 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1
2. Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah waktu yang diperlukan peneliti untuk melakukan penelitian. Penelitian survei tempat, kondisi dan keadaan siswa dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2013. Kondisi Awal dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 2013, Penelitian siklus I pada tanggal 4 September 2013. Penelitian siklus II pada tanggal 6 September 2013. B. Data Siswa Kelas V MI NU 39 Kertosari Pada penelitian ini subyeknya adalah siswa kelas V yang berjumlah 24 orang, terdiri dari 10 orang laki-laki dan 14 orang perempuan. Berikut di sajikan data siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah NU 39 Kertosari Kec. Singorojo Kab. Kendal No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
Tabel 3.6 Data Siswa Kelas V MI NU 39 Kertosari Nama Jenis Kelamin Riski Maulida P Anik Fitriya P Malik A. Hikam L M. Anifudin L Sahrul Ari Wibowo L Afifatul Maesaroh P A. Zidan Khanafi L A. maulana Ahsan L Anis Ujiyanti P A. Sodik Al Munawar L Dina Anifatur Rohmah P Fajar Khoirul Sofyan L Ela Necha Mariska P Isna Ella Rosyida P Mukti Alya Sofa P M. Dhiya’udin Asyifa L M. Fadiyan Hudaya L Alfi Jamilatul Laili P M. Ulil Wafa L Sela Nur Afni P Sulistyaningsih P Aslih Sya’nana P Dina Novita P Risca Zulfa Aulia P
56
C. Deskripsi Penelitian Tindakan Penelitian ini dilakukan atas empat kegiatan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi dengan rincian sebagai berikut: 1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I a. Perencanaan Pada tahap ini peneliti membuat suatu rancangan yaitu menentukan waktu, membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat instrument penelitian, yang berupa lembar observasi dan soal tes. Pada siklus I ini peneliti mempersiapkan sebuah rancangan yang dibuat atas hasil dari keadaan kondisi awal (kelemahan dan kelebihan). Sesuai tujuan bahwa penelitian ini ditujukan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, maka peneliti menggunakan salah satu metode kooperatif learning yaitu metode Teams Game Tournament karena dianggap sesuai. b. Pelaksanaan Pada tahap ini peneliti melaksanakan hal-hal yang telah dirancang sebelumnya. Melaksanakan RPP yang telah di sesuaikan dengan tujuan penelitian. Tindakan pelaksanaan ini merupakan perbaikan, pengembangan dan peningkatan dari kondisi awal. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan keberhasilan dari keadaan kondisi awal.
57
Untuk
mengetahui
tingkat
keberhasilan
siswa
dalam
pembelajaran digunakan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan oleh guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, yakni, jika nilai siswa tidak atau belum memenuhi KKM tersebut, dinyatakan belum tuntas. Sebaliknya, jika nilai siswa sama atau diatas KKM yang telah ditentukan dinyatakan tuntas. c. Observasi Observasi merupakan tahap pengamatan yang di fokuskan dalam penelitian. Dalam penelitian ini,aspek yang di amati adalah keaktifan dan motivasi siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung. d. Refleksi Refleksi merupakan tahap evaluasi dan perbaikan kegiatan yang dilakukan sebelumnya. Pada tahap refleksi dapat diketahui kelemahan dan kelebihan atas kegiatan yang telah dilakukan,sehingga dapat menjadi acuan untuk melakukan kegiatan pada siklus II. 2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II. Seperti pada siklus sebelumnya, siklus II ini merupakan perbaikan, pengembangan dan peningkatan pembelajaran yang didasarkan atas hasil refleksi pada siklus I yang telah dilakukan. Pada siklus dua ini diperoleh hasil yang menunjukkan peningkatan yang baik dari siklus sebelumnya. Dan peneliti merasa hasil yang diperoleh cukup memuaskan, sehingga penelitian hanya dilaksanakan sampai pada siklus II saja. 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal Pada tahap ini peneliti hanya mengumpulkan data hasil pembelajaran yang dilaksanakan oleh Ibu Eka (Kolaborator) sebelumnya yaitu tanpa menggunakan metode Cooperative Learning. Data tersebut akan disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini: Tabel 4.1 Prestasi Belajar Siswa Kelas Kondisi Awal No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24
Nama Siswa Riski Maulida Anik Fitriya Malik A. Hikam M. Anifudin Sahrul Ari Wibowo Afifatul Maesaroh A. Zidan Khanafi A. maulana Ahsan Anis Ujiyanti A. Sodik Al Munawar Dina Anifatur Rohmah Fajar Khoirul Sofyan Ela Necha Mariska Isna Ella Rosyida Mukti Alya Sofa M. Dhiya’udin Asyifa M. Fadiyan Hudaya Alfi Jamilatul Laili M. Ulil Wafa Sela Nur Afni Sulistyaningsih Aslih Sya’nana Dina Novita Risca Zulfa Aulia
Nilai 40 40 20 50 90 80 50 60 40 40 80 90 90 80 80 80 60 20 40 60 80 20 40 80
Keterangan BT BT BT BT T T BT BT BT BT T T T T T T BT BT BT BT T BT BT T
Pada tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa pada kondisi awal siswa yang mendapatkan nilai sama dengan atau diatas nilai KKM adalah 10 59
orang dari seluruh siswa yang berjumlah 24 orang atau jika dipersentase 41,67%. Sedangkan siswa yang mendapatkan nilai kurang dari atau dibawah KKM adalah 14 orang atau jika dipresentase 58,33%. Dari perbandingan siswa yang sudah mengalami ketuntasan dan belum tuntas, Peneliti memperhatikan dan melakukan perbaikan pada siklus I dengan: a. Mencoba membuat kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan, tidak membosankan, dan tidak menjenuhkan dengan menggunakan metode cooperative learning dalam menyampaikan materi selanjutnya. b. Mengaktifkan kegiatan pembelajaran, membuat kegiatan belajar mengajar lebih santai dan tidak terlalu tegang, sehingga siswa akan merasa tidak tertekan, dengan sendirinya akan mau memperhatikan pelajaran dan meningkatkan motivasi belajarnya c. Menerapkan metode cooperative learning guna menunjang tercapainya peningkatan prestasi belajar yang dimiliki siswa. 2. Siklus 1 Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Pada tahap perencanaan ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Penyiapan bahan atau materi pelajaran yang akan disampaikan yaitu materi organ penapasan manusia dan hewan. 60
2) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dikonsultasikan dengan Ibu Eka. Dengan menggunakan salah satu metode Cooperative Learning yaitu dengan menggunakan metode Teams Game Tournament 3) Penyusunan uji hasil belajar siswa dengan bimbingan Ibu Eka. Evaluasi menggunakan tes tertulis yang mencakup materi organ pernaapasan manusia dan hewan b. Pelaksanaan Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan ini adalah sebagai berikut: 1) Guru mengucapkan salam. 2) Guru melakukan presensi siswa. 3) Guru melakukan appersepsi. 4) Guru membagikan soal pre test 5) Guru menyampaikan materi organ pernapasan pada manusia dan hewan 6) Guru memfasilitasi siswa untuk bekerja sama dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok sesuai pilihan mereka sendiri. 7) Guru menentukan juri 8) Guru menjelaskan kepada siswa bahwa pada saat dalam kelompok, siswa harus memiliki karakter bersahabat/komunikatif, toleransi dan kerja keras. 61
9) Guru memberikan pertanyaan/tebakan/quis kepada kelompokkelompok tersebut 10) Juri menentukan kelompok mana yang terlebih dahulu mengangkat tangan 11) Setelah pertanyaan habis guru dan siswa menjumlah skor dan menentukan pemenang. Kelompok yamg kalah dihukum sesuai kesepakatan bersama. 12) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui poleh siswa. 13) Guru meluruskan kesalahpahaman jika ada, dan memberikan penguatan dan penyimpulan 14) Guru membagikan lembar evaluasi materi organ pernapasan manusia dan hewan dengan waktu yang telah ditentukan 15) Guru meminta siswa mempelajari materi yang akan datang 16) Guru dan siswa berdo’a bersama. 17) Guru mengucapkan salam Adapun hasil belajar melalui tes tertulis dan hasil kelompok yang telah diperoleh siswa adalah sebagai berikut: Tabel 4.2Prestasi Belajar siswa siklus I No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Nama Siswa Riski Maulida Anik Fitriya Malik A. Hikam M. Anifudin Sahrul Ari Wibowo Afifatul Maesaroh A. Zidan Khanafi
Bersambung…
62
Pre test 40 60 20 40 40 70 40
Post test 60 90 20 60 50 100 60
Sambungan…. 8. A. maulana Ahsan 9. Anis Ujiyanti 10. A. Sodik Al Munawar 11. Dina Anifatur Rohmah 12. Fajar Khoirul Sofyan 13. Ela Necha Mariska 14. Isna Ella Rosyida 15. Mukti Alya Sofa 16. M. Dhiya’udin Asyifa 17. M. Fadiyan Hudaya 18. Alfi Jamilatul Laili 19. M. Ulil Wafa 20. Sela Nur Afni 21. Sulistyaningsih 22. Aslih Sya’nana 23. Dina Novita 24 Risca Zulfa Aulia Jumlah Nilai rata-rata Jumlah siswa yang tuntas Peningkatan yang terjadi
50 100 70 100 20 40 30 90 50 60 70 100 60 100 40 100 60 100 80 100 40 60 50 80 40 100 60 100 60 60 80 100 40 80 1210 1910 50,42 79,58 5 siswa 20,83% 15 siswa 62,5% 10 siswa 41,67%
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa antara pre test dan post test mengalami peningkatan. Siklus I, hasil pre test siswa yang dapat mencapai KKM sebanyak 5 siswa atau 20,83%, dengan rata-rata 50,42. Sedangkan hasil post test 15 siswa atau 62,5%, dengan rata-rata kelas 79,58. Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa peningkatan jumlah siswa yang dapat mencapai KKM dari pre test ke post test sebanyak 10 siswa atau 41,67%. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan dalam pembelajaran pada siklus berikutnya. Dari adanya hasil belajar tersebut dapat diketahui bahwa setelah adanya siklus I ini siswa yang mengalami ketuntasan belajar meningkat. Dari 10 siswa menjadi 15 siswa, naik 5 siswa dari kondisi awal sebelumnya. 63
c. Observasi Berdasarkan pengamatan dan refleksi pada siklus I, terdapat faktor pendukung dan faktor penghambat dari guru dan siswa beserta ide perbaikan yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya. Berikut ini tabel hasil pengamatan dan penjelasannya. 1) Hasil pengamatan guru Tabel 4.3 lembar Pengamatan Guru Siklus I No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Kegiatan Pemberian salam Penyampaian apresepsi Penguasaan kelas Suara Pembimbingan kelompok Pembimbingan diskusi Pengelolaan waktu Kemampuan melakukan evaluasi Menyimpulkan materi pelajaran Menutup pelajaran
4 V
3
2
1
V V V V V V V V V
Keterangan 4=Sangat Baik 3= Baik 2 = Kurang 1 = Sangat Kurang 2) Hasil Pengamatan Siswa Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Siswa Siklu I No.
Nama Siswa Komunikasi kelompok
1. 2. 3. 4.
Riski Maulida Anik Fitriya Malik A. Hikam M. Anifudin
V V V V
Bersambung… 64
Kemunculan Keaktifan Kerjasama Menjawab Mengemukakan kelompok pertanyaan pertanyaan (atau guru hal yang belum faham) V V V V
Sambungan…. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24
Sahrul Ari Wibowo Afifatul Maesaroh A. Zidan Khanafi A. maulana Ahsan Anis Ujiyanti A. Sodik Al Munawar Dina Anifatur Rohmah Fajar Khoirul Sofyan Ela Necha Mariska Isna Ella Rosyida Mukti Alya Sofa M. Dhiya’udin Asyifa M. Fadiyan Hudaya Alfi Jamilatul Laili M. Ulil Wafa Sela Nur Afni Sulistyaningsih Aslih Sya’nana Dina Novita Risca Zulfa Aulia
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V
V V V V V
V V V V V V
V V
V V V
V
V V V
V
V V V
1) Hal-hal yang mendukung a) Guru; (1) Pemberian salam yang jelas (2) Penyampaian apresepsi yang baik (3) Pemberian bimbingan kelompok yang baik (4) Pemberian bimbingan dalam diskusi dengan baik (5) Pemberian evaluasi yang baik (6) Menutup pelajaran dengan baik b) Siswa : Seluruh siswa melakukan komunikasi yang baik dengan kelompoknya
65
2) Hal-hal yang menghambat a) Guru (1) Suara yang kurang jelas (2) Penguasaan kelas yang kurang (3) Pemanfaatan waktu yang kurang (4) Penyimpulan materi yang tergesa-gesa b) Siswa : (1) Kerjasama kelompok yang kurang, dengan adanya beberapa siswa yang enggan bekerjasama dengan temannya (2) Pemberian jawaban pada siswa-siswa tertentu yang kurang tepat dan suara yang kurang jelas (3) Sedikitnya siswa yang aktif bertanya kepada guru d. Refleksi Pada siklus I yang telah dilaksanakan ini, menurut hasil yang diperoleh sudah meningkakan prestasi belajar siswa. Tetapi masih ada hal-hal yang masih harus dibenahi, untuk itu peneliti melakukan perbaikan pada siklus II dengan: 1) Memperbaiki penguasaan kelas pada guru sehingga apa yang disampaikan dapat dipahami oleh siswa 2) Memanfaatkan waktu dengan baik
66
3) Memotivasi siswa untuk saling bekerjasama dengan anggota kelompoknya 4) Memotivasi siswa untuk berani bertanya atau menjawab pertanyaan 3. Siklus II Tahapan dan langkah-langkah adalah sebagai berikut: a. Perencanaan. Dalam tahapan ini hal-hal yang dilakukan oleh peneliti adalah: 1) Peneliti dengan kolaborator (Ibu Eka) merencanakan perbaikan untuk meminimalisir kekurangan yang telah terjadi dalam siklus I yaitu dengan melakukan perbaikan dalam hal penguasaan kelas, waktu dan penguasaan materi yang akan disampaikan serta mengupayakan siswa untuk lebih aktif dan menekankan bahwa untuk menjadi kelompok yang menang harus menjalin kerjasama yang baik dengan anggota kelompoknya. 2) Penyiapan bahan atau materi belajar yaitu materi organ pencernaan dan peredaran darah manusia. 3) Penyusunan perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan pokok bahasan, dengan menggunakan salah satu metode Cooperative Learning yaitu dengan menggunakan metode Teams Game Tournament
67
4) Penyusunan uji hasil belajar siswa dengan bimbingan Ibu Eka. Evaluasi menggunakan tes tertulis yang mencakup materi organ pernaapasan manusia dan hewan b. Pelaksanaan Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Guru mengucapkan salam 2) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa 3) Guru melakukan presensi siswa. 4) Guru melakukan appersepsi. 5) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 6) Guru membagikan soal Pre test 7) Guru menjelaskan materi organ pencernaan dan peredaran darah manusia 8) Guru memfasilitasi siswa untuk bekerja sama dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok sesuai pilihan mereka sendiri. 9) Guru menentukan juri 10) Guru menjelaskan kepada siswa bahwa pada saat dalam kelompok, siswa harus memiliki karakter bersahabat/komunikatif, toleransi dan kerja keras. 11) Guru memberikan pertanyaan/tebakan/quis kepada kelompokkelompok tersebut 12) Juri menentukan kelompok mana yang terlebih dahulu mengangkat tangan
68
13) Setelah pertanyaan habis guru dan siswa menjumlah skor dan menentukan pemenang. Kelompok yamg kalah dihukum sesuai kesepakatan bersama. 14) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui poleh siswa. 15) Guru meluruskan kesalahpahaman jika ada, dan memberikan penguatan dan penyimpulan 16) Guru membagikan lembar evaluasi materi organ pencernaan dan peredaran darah manusia dengan waktu yang telah ditentukan 18) Guru meminta siswa mempelajari materi yang akan datang 19) Guru dan siswa berdo’a bersama. 20) Guru mengucapkan salam Dari tes yang diberikan kepada siswa, peneliti memperoleh hasil yang cukup memuaskan dibandingkan dengan hasil dari siklus sebelumnya. Adapun hasil belajar pada siklus II ini adalah sebagai berikut: No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Tabel 4.5 Prestasi Belajar Siswa Siklus II Nama Siswa Pre Test Riski Maulida 50 Anik Fitriya 40 Malik A. Hikam 30 M. Anifudin 70 Sahrul Ari Wibowo 60 Afifatul Maesaroh 80 A. Zidan Khanafi 70 A. Maulana Ahsan 70 Anis Ujiyanti 40 A. Sodik Al Munawar 50 Dina Anifatur Rohmah 40 Fajar Khoirul Sofyan 30 Ela Necha Mariska 60 Isna Ella Rosyida 80 Mukti Alya Sofa 50 M. Dhiya’udin Asyifa 80 M. Fadiyan Hudaya 40 Alfi Jamilatul Laili 70 M. Ulil Wafa 40
69
Post Test 80 90 60 100 90 100 100 90 70 70 80 60 100 100 80 100 60 100 80
20. Sela Nur Afni 21. Sulistyaningsih 22. Aslih Sya’nana 23. Dina Novita 24. Risca Zulfa Aulia Jumlah Nilai rata-rata Jumlah siswa yang tuntas Peningkatan yang terjadi
50 90 70 100 30 50 40 80 40 90 1280 2020 53,33 84,17 8 siswa 33,33% 20 siswa 83,33% 12 siswa 50%
Pada tabel 4.5 diatas, diketahui bahwa dari jumlah siswa yaitu 24 orang, yang nilainya sama atau lebih dari KKM berjumlah 20 orang, dan jika dipresentase adalah 83,33%. Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan dari kondisi awal dan siklus I yakni dari jumlah siswa yang tuntas sebanyak 10 orang (41,67%) kemudian menjadi 15 orang (62,5%) dan meningkat lagi menjadi 20 orang (83,33%). Selain itu, Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa antara pre test dan post test mengalami peningkatan. Siklus II hasil pre test siswa yang dapat mencapai KKM sebanyak 8 siswa atau 33,33% dengan rata-rata kelas 53,33. Sedangkan hasil post tes siswa yang dapat mencapai KKM sebanyak 20 siswa atau 83,33% dengan rata-rata kelas 84,17. Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa peningkatan jumlah siswa yang dapat mencapai KKM dari pre test ke post tes sebanyak 12 siswa atau 50% dan terdapat 4 siswa yang belum tuntas belajar. Setelah ditelusuri ternyata 2 siswa sedang sakit, dan 2 siswa lainnya memang memiliki kemampuan di bawah siswa lainnya.
70
Nilai rata-rata kelas dari pre test ke post test juga mengalami peningkatan, dengan demikian jumlah siswa yang dapat mencapai KKM melebihi patokan yang peneliti pakai, yaitu 80% dari jumlah seluruh siswa kelas V. c. Observasi Seperti pada siklus sebelumnya, observasi ini difokuskan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung Adapun hasilnya adalah sebagai berikut: 1) Hasil Pengamatan Guru Tabel 4.6 Hasil pengamatan Guru siklus II No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Kegiatan Pemberian salam Penyampaian apresepsi Penguasaan kelas Suara Pembimbingan kelompok Pembimbingan diskusi Pengelolaan waktu Kemampuan melakukan evaluasi Menyimpulkan materi pelajaran Menutup pelajaran
4 V V V
3
2
1
V V V V V V V
2) Hasil pengamatan siswa Tabel 4.7 hasil pengamatan siswa siklus II No.
Nama Siswa Komunikasi kelompok
1. 2. 3. 4. 5.
Riski Maulida Anik Fitriya Malik A. Hikam M. Anifudin Sahrul Ari Wibowo
V V V V V
Bersambung… 71
Kemunculan Keaktifan Kerjasama Menjawab Mengemukakan kelompok pertanyaan pertanyaan guru (atau hal yang belum faham) V V V V V V V V V V
Sambungan…. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24
Afifatul Maesaroh A. Zidan Khanafi A. maulana Ahsan Anis Ujiyanti A. Sodik Al Munawar Dina Anifatur Rohmah Fajar Khoirul Sofyan Ela Necha Mariska Isna Ella Rosyida Mukti Alya Sofa M. Dhiya’udin Asyifa M. Fadiyan Hudaya Alfi Jamilatul Laili M. Ulil Wafa Sela Nur Afni Sulistyaningsih Aslih Sya’nana Dina Novita Risca Zulfa Aulia
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V
V
V V
V
V V V V
V V
V V V V V
V V
V
Berdasarkan tabel 4.6 dan tabel 4.7 tersebut dapat dilihat bahwa: a) Guru (1) Guru mengawali pembelajaran dengan sangat baik (2) Guru menyampaikan appersepsi dan penyampaian materi dengan sangat baik (3) Penguasaan kelas yang sangat baik (4) Volume suara yang jelas dan keras sehingga siswa paham dengan intruksi dari guru (5) Pembimbingan kelompok dan pembimbingan diskusi dengan baik (6) Pengelolaan waktu yang tepat pada waktu nya (7) Pemberian evaluasi jelas 72
(8) Penyampaian kesimpulan yang jelas dan sesuai tujuan pembelajaran (9) Guru menutup pelajaran dengan sangat baik b) Siswa (1) Semua
siswa
melakukan
interaksi
dengan
teman
sekelompoknya dengan sangat baik (2) Semua siswa melakukan kerjasama dengan berdiskusi besama
aggota
kelompoknya
untuk
menjawab
quis/pertanyaan yang diberikan guru (3) Dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, banyak siswa yang berani menunjuk tangan dan menjawab pertanyaan, baik salah atau pun benar. (4) Terdapat beberapa siswa yang berani mengajukan pertanyaan tentang materi yang kurang paham. d. Refleksi Pelaksanaan siklus II ini merupakan siklus tambahan untuk mengupayakan perbaikan pembelajaran dari hasil yang diperoleh dari kondisi awal dan siklus I. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus dua ini, peneliti masih menemukan kelemahan yakni tingkat keaktifan siswa dalm bertanya, dimana masih ada siswa yang tidak mengungkapkan materi yang dia belum paham. 73
Akan tetapi, pembelajaran siklus II ini, menurut peneliti telah menunjukkan perubahan atau peningkatan lebih baik dari kondisi awal dan siklus sebelumnya, yakni dalam hal: 1) Prestasi belajar siswa lebih meningkat dibandingkan kondidi awal dan siklus I. 2) Keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar lebih meningkat, ditunjukkan dengan adanya interaksi dengan kelompok, keseriusan siswa saat diskusi, dan keberanian siswa menjawab pertanyaan dari guru.
74
B. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat diketahui bahwa penggunaan metode cooperative mampu meningkatkan prestasi belajar siswa dan keaktivan siswa dalam mengikuti pembelajaran. 1. Data peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM per siklus Data ini diperoleh dari hasil prestasi belajar siklus I, dan II. Dipaparkan sebagai berikut: Tabel 4.8 Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM per Siklus Siklus
Pre test Siswa 5 8
Siklus I Siklus II
Post test
Presentase 20,83% 33,33%
Siswa 15 20
Presentase 62,50% 83,33%
peningkatan siswa 10 12
presentase 41,67% 50%
Berdasarkan data 4.8 dapat diketahui bahwa pada siklus I peningkatan dari pre test ke post test sebanyak 10 siswa atau 41,67%, sedangkan pada siklus II peningkatan dari pre test ke post test sebanyak 12 siswa atau 50%. 2. Data peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM antar siklus Data ini diperoleh dari hasil peningkatan jumlah siswa per siklus, Dipaparkan dengan tabel sebagai berikut: Tabel 4.9 Data Peningkatan Siswa yang Mencapai KKM antar Siklus Siklus Kondisi awal Sklus 1 Siklus II
Kategori BT T BT T BT T
75
Jumlah 14 10 9 15 4 20
Presentase 58,33% 41,33% 37,50% 62,50% 16,67% 83,33%
Dari tabel 4.9 dapat dijelaskan bahwa Prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang menerapkan metode Kooperatif learning dalam penyampaian materinya mengalami peningkatan pada tiap siklusnya. Pada tahap siklus I meningkat sebesar 20,83% dari presentase kondisi awal dan kemudian pada tahap siklus II juga mengalami peningkatan lagi sebesar 20,83% dari persentase pada siklus I. Selain itu, nilai rata-rata kelas pun juga mengalami peningkatan.
76
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian yang diperoleh, peneliti akan memaparkan perbandingan hasil penelitian antara sebelum dan setelah menerapkan
metode
cooperative
learning
pada
pembelajaran
Ilmu
Pengetahuan Alam pada tiap siklus: Pada saat proses pembelajaran siklus I berlangsung terjadi peningkatan prestasi belajar siswa dari kondisi awal ke siklus I. Pada kondisi awal siswa yang mencapai nilai KKM hanya 10 siswa atau 41,67%, sedangkan pada siklus I siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 15 siswa atau 62,5%. Berdasarkan data tersebut jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat sebanyak 5 siswa atau 20,83%.Pada proses pembelajaran siklus II berlangsung terjadi peningkatan prestasi belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 15 siswa atau 62,5%, sedangkan pada siklus II siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 20 siswa atau 83,33%. Berdasarkan data tersebut jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat sebanyak 5 siswa atau 20,83%. Berdasarkan pemaparan hasil tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar antara kondisi awal, siklus I dan siklus II. 77
Sehingga berdasarkan pada hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan yaitu dengan pelaksanaan siklus I dan siklus II, serta dengan seluruh pembahasan dan analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi organ tubuh manusia dan hewan melalui metode cooperative learning dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas V MI NU 39 Kertosari, Kec. Singorojo, Kab. Kendal Tahun Pelajaran 2013/2014. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Guru sebaiknya menggunakan metode yang relevan agar siswa aktif dan situasi kelas tidak monoton dan siswa dapat termotivasi untuk mengikuti pelajaran 2. Guru sebaiknya lebih teliti dalam memilih metode yang mendukung peningkatan prestasi siswa 3. Guru sebaiknya harus bisa mensiasati agar kegiatan belajar mengajar tidak membosankan, seperti berinteraksi dengan siswa melalui tanya jawab, melakukan
game-game,
dan
menggunakan
bervariasi
metode
pembelajaran. 4. Guru
sebaiknya
menggunakan metode
pembelajaran yang dapat
menumbuhkan minat dan rasa ingin tahu siswa.
78
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Asmani, Jamal Ma’mur. 2009. 7 Komponen Guru Menyenangkan dan Profesional. Jakarta: Diva Press. Basrowi & Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia Indonesia. Bona, Frans. 2005. Motivasi Berpikir dan Belajar. Jakarta: Restu Agung. Departemen Agama RI. 2002. Pendidikan IPA Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta. Dimyati & Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri & Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Djumhana, Nana. 2009. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI. Kunandar. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Rajagrafindo persada. Kusnin. 2007. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD & MI keas 5. Jakarta: Piranti Darma Kalokatama Masitoh & Laksmi Dewi. 2009. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI. Maslikhah & Peni Susapti . 2009. Ilmu Alamiah Dasar. Yogyakarta: Mitra Cendekia. Poerwadarminta, W.J.S.. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pres
79
Slavin, Robert E. 2009. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. “Metode Penelitian Pendidikan”. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori dan aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Surawa, Siswandi dkk. Modul Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Semarang: Pustaka Bengawan. Suyadi. 2011. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: Diva Pres. Yamin, Martinis. 2005. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Ciputat: Gaung Persada Press.
80
LAMPIRAN - LAMPIRAN
81
Lampiran 1: Tabel Data Siswa Kelas V MI NU 39 Kertosari No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
Nama Riski Maulida Anik Fitriya Malik A. Hikam M. Anifudin Sahrul Ari Wibowo Afifatul Maesaroh A. Zidan Khanafi A. maulana Ahsan Anis Ujiyanti A. Sodik Al Munawar Dina Anifatur Rohmah Fajar Khoirul Sofyan Ela Necha Mariska Isna Ella Rosyida Mukti Alya Sofa M. Dhiya’udin Asyifa M. Fadiyan Hudaya Alfi Jamilatul Laili M. Ulil Wafa Sela Nur Afni Sulistyaningsih Aslih Sya’nana Dina Novita Risca Zulfa Aulia
Jenis Kelamin P P L L L P L L P L P L P P P L L P L P P P P P
82
Lampiran 2: Tabel Struktur Organisasi Madrasah Ibtidaiyah NU 39 Kertosari
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Nama Muh sinin, S.Pd.I Muchlasin, S.Pd.I Farida Asmawati, S.Pd.I Irwaningdyah, S.Pd.I Eni Ismawati Istighosah, S.Pd.I Juwanto Nur Khasan, A.Ma Eka Setianingsih, S.Pd.I Khikmatul Ulfa, S.pd.I A. Tumasrohan, A.Ma Muchlasin, S.Pd.I Muh Sinin, S.Pd.I Ahmad Rosyidin Eni Ismawati Khikmatul Ulfa, S.Pd.I
Jabatan Kepala Sekolah Wakil Kepala Sekolah Wali Kelas I Wali Kelas II A Wali Kelas II B Wali Kelas III A Wali Kelas III B Wali Kelas IV Wali Kelas V A Wali Kelas V B Wali Kelas VI A Wali Kelas VI B Guru Kelas Guru Kelas Bendahara TU
83
Lampiran 3: Tabel Profil MI NU 39 Kertosari
Profil Sekolah Identitas Sekolah Nama Sekolah
MI NU 39 Kertosari
NIS
111233240028
NSS Provinsi Otonomi Kecamatan Desa Alamat Kode Pos Daerah Status Sekolah Kelompok Sekolah Akreditasi SK
130261670612001 Jawa Tengah Kendal Singorojo Kertosari Jalan iman no.31 Brayo Barat 51382 Pedesaan Swasta Filial B. th 2006 – A. th 2010 No:KW.11.4/4PP.D 32/623.24. 11/ 06 TGL 27 Februari 2006 Pagi Milik Sendiri + 14 km + 27 km Desa Pemerintahan
KBM Bangunan Sekolah Jarak ke Pusat Kecamatan Jarak ke Pusat Otoda Terletak pada Lintasan Organisasi Penyelenggara
84
Lampiran 4: Tabel Data Pendidik dan Kependidikan
No.
Keterangan
Jumlah P
L Pendidik 1. Guru PNS Tetap 2 Guru Tetap Yayasan 3. Guru Honorer 4. Guru Tidak Tetap Tenaga Kependidikan 5. Penjaga
6
2 3
2 9
1
1
2
1
85
Jumlah
1
Lampiran 5: Tabel Data Siswa MI NU 39 Kertosari
Tahun Ajaran 2011/2012 2012/2013 2013/2014
I 51 59 35
II 58 49 57
Kelas III IV 45 61 48 49 44 46
86
Jumlah V 31 58 48
VI 33 29 55
279 292 285
Lampiran 6: Tabel Sarana Prasarana MI NU 39 Kertosari
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Jenis Ruang Kelas Ruang Guru Ruang Kepala Sekolah Ruang Tata Usaha Ruang Perpustakaan Ruang Laboratorium Mushola WC Guru WC Siswa Gudang Ruang UKS
Jumlah 10 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1
87
Lampiran 7: Prestasi Belajar Siswa Kondisi Awal
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24
Nama Siswa Riski Maulida Anik Fitriya Malik A. Hikam M. Anifudin Sahrul Ari Wibowo Afifatul Maesaroh A. Zidan Khanafi A. maulana Ahsan Anis Ujiyanti A. Sodik Al Munawar Dina Anifatur Rohmah Fajar Khoirul Sofyan Ela Necha Mariska Isna Ella Rosyida Mukti Alya Sofa M. Dhiya’udin Asyifa M. Fadiyan Hudaya Alfi Jamilatul Laili M. Ulil Wafa Sela Nur Afni Sulistyaningsih Aslih Sya’nana Dina Novita Risca Zulfa Aulia
Nilai 40 40 20 50 90 80 50 60 40 40 80 90 90 80 80 80 60 20 40 60 80 20 40 80
Keterangan BT BT BT BT T T BT BT BT BT T T T T T T BT BT BT BT T BT BT T
88
Lampiran 8: Prestasi Belajar Siswa Siklus I
No.
Nama Siswa
Pre test
Post test
1.
Riski Maulida
40
60
2.
Anik Fitriya
60
90
3.
Malik A. Hikam
20
20
4.
M. Anifudin
40
60
5.
Sahrul Ari Wibowo
40
50
6.
Afifatul Maesaroh
70
100
7.
A. Zidan Khanafi
40
60
8.
A. maulana Ahsan
50
100
9.
Anis Ujiyanti
70
100
10.
A. Sodik Al Munawar
20
40
11.
Dina Anifatur Rohmah
30
90
12.
Fajar Khoirul Sofyan
50
60
13.
Ela Necha Mariska
70
100
14.
Isna Ella Rosyida
60
100
15.
Mukti Alya Sofa
40
100
16.
M. Dhiya’udin Asyifa
60
100
17.
M. Fadiyan Hudaya
80
100
18.
Alfi Jamilatul Laili
40
60
19.
M. Ulil Wafa
50
80
20.
Sela Nur Afni
40
100
21.
Sulistyaningsih
60
100
Bersambung…
89
Sambungan…. 22.
Aslih Sya’nana
60
60
23.
Dina Novita
80
100
24
Risca Zulfa Aulia
40
80
Jumlah
1210
1910
Nilai rata-rata
50,42
79,58
Jumlah siswa yang tuntas Peningkatan yang terjadi
5 siswa 20,83%
15 siswa 62,5%
10 siswa 41,67%
90
Lampiran 9: Hasil Pengamatan Guru Siklus I
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Kegiatan Pemberian salam Penyampaian apresepsi Penguasaan kelas Suara Pembimbingan kelompok Pembimbingan diskusi Pengelolaan waktu Kemampuan melakukan evaluasi Menyimpulkan materi pelajaran Menutup pelajaran
4 V
3
2
V V V V V V V V V
91
1
Lampiran 10: Hasil Pengamatan Siswa Siklus I
No.
Nama Siswa
Kemunculan Keaktifan Komunikasi
Kerjasama
Menjawab
Mengemukakan
kelompok
kelompok
pertanyaa
pertanyaan (atau
n guru
hal yang belum faham)
1.
Riski Maulida
V
V
V
2.
Anik Fitriya
V
V
V
3.
Malik A. Hikam
V
4.
M. Anifudin
V
5.
Sahrul Ari Wibowo
V
6.
Afifatul Maesaroh
V
7.
A. Zidan Khanafi
V
V
V
8.
A. maulana Ahsan
V
V
V
V
9.
Anis Ujiyanti
V
V
V
10.
A. Sodik Al Munawar
V
V
11.
Dina Anifatur Rohmah
V
V
12.
Fajar Khoirul Sofyan
V
V
13.
Ela Necha Mariska
V
V
14.
Isna Ella Rosyida
V
V
V
15.
Mukti Alya Sofa
V
16.
M. Dhiya’udin Asyifa
V
V
V
17.
M. Fadiyan Hudaya
V
V V
Bersambung… 92
V
V
V
Sambungan…. 18.
Alfi Jamilatul Laili
V
19.
M. Ulil Wafa
V
20.
Sela Nur Afni
V
V
21.
Sulistyaningsih
V
V
22.
Aslih Sya’nana
V
23.
Dina Novita
V
24
Risca Zulfa Aulia
V
V
V V
V
93
V
Lampiran 11: Prestasi Belajar Siswa Siklus II
No.
Nama Siswa
Pre test
Post test
1.
Riski Maulida
50
80
2.
Anik Fitriya
40
90
3.
Malik A. Hikam
30
60
4.
M. Anifudin
70
100
5.
Sahrul Ari Wibowo
60
90
6.
Afifatul Maesaroh
80
100
7.
A. Zidan Khanafi
70
100
8.
A. maulana Ahsan
70
90
9.
Anis Ujiyanti
40
70
10.
A. Sodik Al Munawar
50
70
11.
Dina Anifatur Rohmah
40
80
12.
Fajar Khoirul Sofyan
30
60
13.
Ela Necha Mariska
60
100
14.
Isna Ella Rosyida
80
100
15.
Mukti Alya Sofa
50
80
16.
M. Dhiya’udin Asyifa
80
100
17.
M. Fadiyan Hudaya
40
60
18.
Alfi Jamilatul Laili
70
100
19.
M. Ulil Wafa
40
80
20.
Sela Nur Afni
50
90
Bersambung…
94
Sambungan…. 21.
Sulistyaningsih
70
100
22.
Aslih Sya’nana
30
50
23.
Dina Novita
40
80
24
Risca Zulfa Aulia
40
90
Jumlah
1280
2020
Nilai rata-rata
53,33
84,17
Jumlah siswa yang tuntas
8 siswa 33,33%
Peningkatan yang terjadi
20 siswa 87,5%
12 siswa 50%
95
Lampiran 12: Hasil Pengamatan Guru Siklus II
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Kegiatan Pemberian salam Penyampaian apresepsi Penguasaan kelas Suara Pembimbingan kelompok Pembimbingan diskusi Pengelolaan waktu Kemampuan melakukan evaluasi Menyimpulkan materi pelajaran Menutup pelajaran
4 V V V
3
V V V V V V V
96
2
1
Lampiran 13: Hasil Pengamatan Siswa Siklus II No.
Nama Siswa
Kemunculan Keaktifan Komunikasi kelompok
Kerjasama kelompok
1.
Riski Maulida
V
V
Menjawab pertanyaan guru V
Mengemukakan pertanyaan (atau hal yang belum faham)
2.
Anik Fitriya
V
V
V
V
3.
Malik A. Hikam
V
V
4.
M. Anifudin
V
V
V
V
5.
Sahrul Ari Wibowo
V
V
6.
Afifatul Maesaroh
V
V
V
7.
A. Zidan Khanafi
V
V
V
8.
A. maulana Ahsan
V
V
9.
Anis Ujiyanti
V
V
10.
A. Sodik Al Munawar
V
V
11.
Dina Anifatur Rohmah
V
V
12.
Fajar Khoirul Sofyan
V
V
13.
Ela Necha Mariska
V
14.
Isna Ella Rosyida
15.
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Mukti Alya Sofa
V
V
V
16.
M. Dhiya’udin Asyifa
V
V
V
17.
M. Fadiyan Hudaya
V
V
18.
Alfi Jamilatul Laili
V
V
V
19.
M. Ulil Wafa
V
V
V
20.
Sela Nur Afni
V
V
V
Bersambung… 97
V
Sambungan…. 21.
Sulistyaningsih
V
V
V
22.
Aslih Sya’nana
V
V
V
23.
Dina Novita
V
V
24
Risca Zulfa Aulia
V
V
98
V
V
Lampiran 14: Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM per Siklus Siklus Siklus I Siklus II
Pre test Siswa 5 8
Post test
Presentase 20,83% 33,33%
99
Siswa 15 20
Presentase 62,50% 83,33%
peningkatan siswa 10 12
presentase 41,67% 50%
Lampiran 15: Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM antar Siklus Siklus Kondisi awal Sklus 1 Siklus II
kategori BT T BT T BT T
Jumlah 14 10 9 15 4 20
100
Presentase 58,33% 41,33% 37,50% 62,50% 16,67% 83,33%
Lampiran 16: Daftar Riwayat Hidup
A. Identitas Diri 1. Nama
: Rifa Faridawati
2. Tempat/Tangal Lahir : Semarang, 13 Februari 1991 3. Jenis Kelamin
: Perempuan
4. Alamat
: RT 02 RW 03 Dusun Brayo Timur Desa Kertosari Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal
5. Tempat Penelitian
:Madrasah Ibtidaiyah NU 39 Kertosari Desa Kertosari Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal
B. Pendidikan 1. MI NU 39 Kertosari Desa Kertosari Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal tahun 2002 2. Mts NU 17 Kyai Jogoreso Desa Kertosari Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal tahun 2005 3. SMA N 01 Boja Desa Bebengan Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal tahun 2008 4. S1 STAIN Salatiga tahun 2014
101
Lampiran 17: RPP Siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah NU 39 Kertosari Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/Semester : 5 (lima)/1(satu) Alokasi Waktu : 2 x 35 menit A. Standar Kompetensi 1.Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan B. Kompetensi Dasar 1.1 Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan manusia 1.2 Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan hewan C. Indikator 1. Mengidentifikasi alat pernapasan pada manusia dan beberapa hewan 2. Menyebutkan beberapa gangguan pada alat pernapasan manusia 3. Membiasakan diri memelihara kesehatan pada alat pernapasan D. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan bimbingan guru, siswa dapat mengidentifikasi alat pernapasan pada manusia dan beberapa hewan. 2. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menyebutkan beberapa gangguan pada alat pernapasan manusia 4. Dengan bimbingan guru, siswa dapat membiasakan diri memelihara kesehatan pada alat pernapasan E. Karakter Siswa yang Diharapkan 1. Komunikatif/Bersahabat 2. Toleransi 3. Bertanggungjawab 4. Kerja Keras F. Materi Ajar 1. Alat Pernapasan Pada Manusia a. Hidung Hidung merupakan tempat keluar masuknya udara pernapasan. Udara masuk melalui lubang hidung menuju rongga hidung b. Tenggorokan
102
Udara pernapasan dari hidung turun ke tenggorokan.Tenggorokan merupakan sebuah saluran yang panjangnya kira-kira 9cm. c. Paru-paru Paru-paru terdapat didalam rongga dada diatas diafragma.Diafragma adalah sekat antara rongga dada dan rongga perut.Paru-paru ada dua buah yaitu paru-paru kiri dan paru-paru kanan. 2. Alat Pernapasan Pada hewan 1. Burung 2. Ikan 3. Serangga 4. Cacing 3. Gangguan pada Organ Pernapasan Manusia 1. Asma 2. Flu G. Metode Pembelajaran 1. TGT (Team Games Tournaments) 2. Tanya jawab 3. Penugasan H. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal a. Salam, doa, mengecek kesiapan siswa b. Apresepsi dan motivasi c. Menyampaikan cakupan materi 2. Kegiatan inti a. Eksplorasi 1) Guru melibatkan siswa mencari informasi tentang topik atau tema 2) Guru menjelaskan cakupan materi 3) Guru menjelaskan organ pernapasan manusia dan gangguannya 4) Guru menjelaskan organ pernapasan hewan b. Elaborasi 103
1) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok 2) Guru menentukan juri 3) Guru menjelaskan masing-masing kelompok untuk berebut menjawab pertanyaan atau kuis yang akan diberikan guru 4) Guru menjelaskan kepada siswa bahwa saat berdiskusi dala kelompok siswa perlu menekankan karakter komunikatif, toleransi, bertanggung jawab dan kerja keras 5) Guru memberikan pertanyaan/tebakan/quis kepada kelompokkelompok tersebut 6) Juri menentukan kelompok mana yang terlebih dahulu mengacungkan tangan 7) Setelah pertanyaan habis guru dan siswa menjumlah skor dan menentukan pemenang. Kelompok yamg kalah dihukum sesuai kesepakatan bersama. c. Konfirmasi 1) Guru melakukan tanya jawab kepada siswa 2) Guru memberikan penegasan materi pelajaran 3. Kegiatan akhir a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari hasil pelajaran b. Guru memberikan evaluasi c. Guru meminta siswa mempelajari materi yang akan datang d. Penutup I. Sumber bahan/alat 1. LKS IPA kelas V 2. Paket IPA untuk SD dan MI kelas 5
104
J. Penilaian Hasil Belajar Tes tertulis Berilah panah sesuai jawaban yang benar! 1. Cabang bronkus yang terdapat pada paru-paru disebut…
a.bernapas
2. Proses pengambilan oksigen dari udara bebas dan
b.insang
Pembuangan karbondioksida serta uap air disebut…. 3. Ikan bernpas dengan menggunakan….
c.perut
4. masuk dan keluarnya udara pernapasan karena
d.oksigen
Mendatar dan melengkungnya diafragma disebut dengan pernapasan… 5. Hewan yang bernapas dengan menggunakan permukaan kulitnya adalah….
e. bronkiolus f.lembarinsang
6. Pundi-pundi udara pada burung berfungsi sebagai alat….
g.cacing
7. Insang terdiri dari rigi, lengkung dan….
h.virus
8. salah satu gangguan pada organ pernapasan manusia…..
i.tidak merokok
9. Apa sebab penyakit influenza...
j.asma
10. salah satu menjaga kesehatan alat pernapasan adalah….
k.bantu pernapasan
105
Kunci jawaban: 1.e
6.k
2.a
7.f
3.b
8.j
4.c
9.h
5.g
10.i
Penilaian: Jawaban benar x 10 = 100 Kendal 4 september 2013 Mengetahui Guru Pamong
Peneliti
Eka Setia Ningsih, S.Pd
Rifa Faridawati Kepala Madrasah
Muh Sinin, S.Pd.
106
Lampiran 18: RPP Siklus II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
: Madrasah Ibtidaiyah NU 39 Kertosari
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester
: 5 (lima)/1(satu)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi 1.Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan B. Kompetensi Dasar 1.3 Mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia 1.4 Mengidentifikasi fungsi organ peredaran darah manusia 1.5 Mengidentifikasi gangguan pada organ darah manusia C. Indikator 1. Mengidentifikasi alat pencernaan pada manusia 2. Menyebutkan fungsi organ pencernaan manusia 3. Membiasakan diri memelihara kesehatan pada alat pencernaan 4. Mengidentifikasi alat peredaran darah manusia 5. Menyebutkan penyakit yang mempengaruhi alat peredaran darah manusia D. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan bimbingan guru, siswa dapat mengidentifikasi alat pencernaan pada manusia dan beberapa hewan. 2. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menyebutkan fungsi organ pencernaan manusia 3. Dengan bimbingan guru, siswa dapat membiasakan diri memelihara kesehatan pada alat pencernaan 107
4. Dengan bimbingan guru, siswa dapat mengidentifikasi alat peredaran darah manusia 5. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menyebutkan penyakit yang mempengaruhi alat peredaran darah manusia E. Karakter Siswa yang Diharapkan 1. Komunikatif/Bersahabat 2. Toleransi 3. Bertanggungjawab 4. Kerja Keras E. Materi Ajar 1. Alat Pencernaan Pada Manusia a. mulut b. kerongkongan c. lambung d. usus halus e. usus besar f. anus 2. Penyakit alat pencernaan manusia a. Disentri b. Apendistis (Radang umbai cacing) c. Maag d. Sembelit 3. Cara merawat alat pencernaan a. Menjaga kebersihan alat-alat makanan dan bahan makanan b. Minum air putih c. Makan makanan bergizi d. Cuci tangan sebelum makan e. Mengunyah makanan sampai halus agar mudah dicerna lambung 4. Alat Peredaran Darah Manusia 108
a. jantung b. Pembuluh darah 5. Gangguan pada Sistem Peredaran Darah a. Hipertensi b. Hipotensi c. Jantung Koroner d. Stroke F. Metode Pembelajaran 1. Teams Game Tournament 2. Tanya jawab 3. Penugasan H. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal a. Salam, doa, mengecek kesiapan siswa b. Apresepsi dan motivasi c. Menyampaikan cakupan materi 2. Kegiatan inti a. Eksplorasi 1) Guru melibatkan siswa mencari informasi tentang topik atau tema 2) Guru menjelaskan cakupan materi b. Elaborasi 1) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok 2) Guru menentukan juri
109
3) Guru menjelaskan masing-masing kelompok untuk berebut menjawab pertanyaan atau kuis yang akan diberikan guru 4) Guru menjelaskan kepada siswa bahwa saat berdiskusi dala kelompok siswa perlu menekankan karakter komunikatif, toleransi, bertanggung jawab dan kerja keras 5) Guru memberikan pertanyaan/tebakan/quis kepada kelompokkelompok tersebut 6) Juri menentukan kelompok mana yang terlebih dahulu mengacungkan tangan 7) Setelah pertanyaan habis guru dan siswa menjumlah skor dan menentukan pemenang. Kelompok yamg kalah dihukum sesuai kesepakatan bersama. c. Konfirmasi 1) Guru melakukan tanya jawab kepada siswa 2) Guru memberikan penegasan materi pelajaran 3. Kegiatan akhir a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari hasil pelajaran b. Guru memberikan evaluasi c. Guru meminta siswa mempelajari materi yang akan datang d. Penutup I. Sumber Bahan/alat 1. LKS IPA kelas V 2. Paket IPA untuk SD dan MI kelas 5 110
J. Penilaian Hasil Belajar Tes tertulis A. Silanglah Jawaban yang benar! 1. Gerakan meremas-remas yang dilakukan oleh dinding kerongkongan disebut gerakan…. a. Peristaltik
c. Porabalik
b. Lurus
d. Memutar
2. Saluran pencernaan manusia secara urut adalah… a. Mulut-kerongkongan-lambung-usus besar-usus halus-anus b. Mulut-kerongkongan-lambung-usus halus-usus besar-anus c. Mulut-kerongkongan-usus halus-lambung-usus besar-anus d. Mulut-kerongkongan-usus besar-anus-lambung-usus halus 3. Gangguan pencernaan yang menyebabkan buang air secara terus menerus disebut… a. Diare
c. tipus
b. Maag
d. sembelit
4. Pembuluh yang membawa darah kaya karbondioksida dari seluruh tubuh menuju jantung disebut…. 111
a. Pembuluh bilik
c. pembuluh balik
b. Pembuluh nadi
d. pembuluh lurus
5. Penyakit karena kontraksi otot jantung lemah adalah… a. Hipertensi
c. stroke
b. Hipotensi
d. jantung koroner
B. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar! 1. Gigi seri berfungsi untuk…. 2. Enzim yang berguna untuk mengubah protein menjadi asam amino adalah enzim…. 3. Kontraksi pada jantung menyebabkan terjadinya…. 4. Sebutkan tiga cara merawat alat pencernaan manusia! 5. Sebutkan tiga cara merawat alat peredaran darah!
112
Kunci jawaban A. 1. A
B.1.Memotong makanan,
2.B
2.Pepsin
3.A
3.Denyut jantung/denyut nadi
4.C
4.Kebijakan guru
5.D
5.Kebijakan guru
Penilaian: Jawaban benar x 10 = 100 Kendal 6 September 2013 Mengetahui Guru Pamong
Peneliti
Eka Setia Ningsih, S.Pd
Rifa Faridawati Kepala Madrasah
Muh Sinin, S.Pd.I
113
Lampiran 19: Soal Pre test dan Post test Siklus I Berilah panah sesuai jawaban yang benar! 1. Cabang bronkus yang terdapat pada paru-paru disebut…
a.bernapas
2. Proses pengambilan oksigen dari udara bebas dan
b.insang
Pembuangan karbondioksida serta uap air disebut…. 3. Ikan bernpas dengan menggunakan….
c.perut
4. masuk dan keluarnya udara pernapasan karena
d.oksigen
Mendatar dan melengkungnya diafragma disebut dengan pernapasan… 5. Hewan yang bernapas dengan menggunakan permukaan kulitnya adalah….
e. bronkiolus f.lembarinsang
6. Pundi-pundi udara pada burung berfungsi sebagai alat….
g.cacing
7. Insang terdiri dari rigi, lengkung dan….
h.virus
8. salah satu gangguan pada organ pernapasan manusia…..
i.tidak merokok
9. Apa sebab penyakit influenza...
j.asma
10. salah satu menjaga kesehatan alat pernapasan adalah….
k.bantu pernapasan
114
Lampiran 20: Soal Pre test dan Post test Siklus II A. Silanglah Jawaban yang benar! 1. Gerakan meremas-remas yang dilakukan oleh dinding kerongkongan disebut gerakan…. a. Peristaltik
c. Porabalik
b. Lurus
d. Memutar
2. Saluran pencernaan manusia secara urut adalah… a. Mulut-kerongkongan-lambung-usus besar-usus halus-anus b. Mulut-kerongkongan-lambung-usus halus-usus besar-anus c. Mulut-kerongkongan-usus halus-lambung-usus besar-anus d. Mulut-kerongkongan-usus besar-anus-lambung-usus halus 3. Gangguan pencernaan yang menyebabkan buang air secara terus menerus disebut… a. Diare
c. tipus
b. Maag
d. sembelit
4. Pembuluh yang membawa darah kaya karbondioksida dari seluruh tubuh menuju jantung disebut…. a. Pembuluh bilik
c. pembuluh balik
b. Pembuluh nadi
d. pembuluh lurus
5. Penyakit karena kontraksi otot jantung lemah adalah… a. Hipertensi
c. stroke
b. Hipotensi
d. jantung koroner
B. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar! 1. Gigi seri berfungsi untuk…. 2. Enzim yang berguna untuk mengubah protein menjadi asam amino adalah enzim…. 3. Kontraksi pada jantung menyebabkan terjadinya…. 4. Sebutkan tiga cara merawat alat pencernaan manusia! 5. Sebutkan tiga cara merawat alat peredaran darah! 115
116
117
118
DAFTAR SKK Nama NIM Jurusan/Progdi PA No 1.
: Rifa Faridawati : 11509016 : Tarbiyah/PGMI : Djamiatul Islamiah, Dra. MAg
PELAKSANAAN 18-20 Agustus 2009 Pelatihan Emotional Spiritual 21 Agustus 2009 Intelegence Quotient (ESIQ) UPT PERPUSTAKAAN Usser 25-29 Agustus Education 2009 Sarasehan Pendidikan 02 April 2010 Keagamaan dengan Tema: Perab Pendidikan Keagamaan dalam Meningkatkan Spiritualitas Intelektual dan Moralitas Bangsa Seminar “Heal the World with 19 Maret 2011 Voluntary Service Oleh CEC STAIN Salatiga
STATUS Peserta
NILAI 3
Peserta
3
Peserta
3
Peserta
3
Peserta
3
6.
Seminar Nasional pendidikan “Realisasi pendidikan karakter bangsa dalam kurikulum pendidikan nasional” SATIN Salatiga
20 Juni 2011
Peserta
6
7.
Pelatihan karya tulis (PKTI) “Karya tulis ilmiah sebagai salah satu langkah membangun budaya ilmiah mahasiswa” STAIN Salatiga Pratikum pelatihan ikthibar allughah al-Arabiyah ka lughah ajnabiyah (ILAiK) STAIN Salatiga Seminar nasional pendidikan dengan tema: Pendidikan Multikultural sebagai pilar karakter bangsa
11 Oktober 2011
Peserta
3
21 Januari 2012- Peserta 04 Februari 2012
3
29 Mei 2012
6
2. 3. 4.
5.
8.
9.
JENIS KEGIATAN OPAK
119
Peserta
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Training pembuatan makalah 13 Oktober 2012 yang diselanggarakan oleh Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Darul Amal STAIN Salatiga Seminar region resimen 29 Oktober 2012 mahasiswa sat.953 kalimosodo dengan tema: Indonesia satu Sertifikat lomba menembak 15 Desember 2012 metal silhouette 12 meter resimen mahasiswa dan mahasiswa umum se Indonesia Sertifikat pentas seni dan 2 Februari 2013 perpisahan mahasiswa PPL STAI Salatiga di MI Ma’arif Global Blotogan Salatiga Seminar nasional dalam rangka 23 Februari 2013 pelantikan pengurus himpunan mahasiswa islam cabang salatiga dengan tema: kepemimpinan dan masa depan bangsa Seminar politik Nasional politik 1 Juni 21013 dengan tema “Peran nyata mahasiswa dalam menyikapi perpolitikan Indonesia” STAIN Salatiga. Jumlah Skor
Peserta
3
Peserta
4
Peserta
3
Peserta
3
Peserta
6
Peserta
6
58
Salatiga, 20 September 2013 Mengetahui, Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan
Drs.H Agus Waluyo M.Ag NIP: 19750211 200003 1 001
120