UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAKHUL ULUM KALIBANGER KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010
SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh : SURYATI ___________________________
NIM : 114 08 163
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2010
i
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
NOTA PEMBIMBING Lamp : 3 (Tiga) naskah Hal
: Pengajuan Naskah Skripsi Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga diSalatiga Assalamu’alaikum Wr.Wb. Setalah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi mahasiswa: NAMA
: SURYATI
NIM
: 11408163
Program Studi
: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Judul
: UPAYA
MENINGKATKAN
BELAJAR METODE
BAHASA INDEX
PRESTASI
ARAB
CARD
MELALUI
MATCH
PADA
SISWA KELAS IV MI MIFTAKHUL ULUM KALIBANGER KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010 Untuk diajuan dalam Sidang Minaqosyah skripsi. Demikian harap menjadi periksa. Wassalamu’alaikum Wr.Wb. Salatiga, 4 agustus 2010 Pembimbing
Ilyya Muhsin M.Si
ii
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
PENGESAHAN Skripsi Saudara SURYATI dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408163 yang berjudul UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAKHUL ULUM KALIBANGER KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010 telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada hari : Sabtu, 28 Agustus 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I). 18 Ramadhan 1431 H Salatiga, 28 Agustus
2010 M
Panitia Ujian Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP. 19580827 198303 1 002
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. NIP. 19670112 199203 1 005
Penguji I
Penguji II
H. Sidqon Maesur, LC.,M.A. NIP.19630722 199803 1 001 NIP. 195312231982031005
Achmad Maimun, M.Ag. NIP.19700510 199803 1 003 NIP. 196810171993032002 Pembimbing
Ilyya Muhsin, S.H.I., M.Si NIP. 19790930 200312 1 001
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Suryati
NIM
: 114 08 163
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dan karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 10 Agustus 2010 Yang menyatakan,
Suryati NIM : 114 08 163
iv
MOTO
ِ َ َ ِ ً ِ َ َ ُ َ ِْ ِ ِ !ِ َ"ًْ ِ َ #َ $ % ('(% )*+) ”Barang siapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah memudahkan bagi orang itu jalan menuju ke surga”. (HR. Muslim)
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada : 1. Bapak serta ibuku, bapak dan ibu mertuaku yang senantiasa mengalirkan doa, nasehat dan selalu memberikan bimbingan kepadaku. 2. Suami yang saya sayangi dan cintai Rukiman suami setiaku. 3. Anakku tersayang yang selalu menjadi inspirasiku Faza Fatkhul Muqsith. 4. Adikku Solihatun semoga Allah selalu melindungi langkah kita. Amiin. 5. Rekan-rekan guru MI Miftakhul Ulum yang selalu memberi motivasi. 6. Sahabat-sahabat seperjuangan yang selalu memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
vi
ABSTRAK
Suryati. (11408163)2010. UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAKHUL ULUM KALIBANGER KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010. Jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga. Kata Kunci : Meningkatkan Prestasi, Bahsa Arab, Metode Index Card Match Pelajaran Bahasa Arab adalah pelajaran yang dianggap sulit bagi siswa sehingga siswa kurang berminat mengikuti pelajaran tersebut. Maka untuk dapat memberikan rasa senang terhadap mata pelajaran Bahasa Arab guru hendaknya mampu memilah metode yang sesuai untuk pembelajaran sehingga keaktifan, perhatian dan prestasi siswa meningkat. Dengan menggunakan metode index card match siswa akan lebih aktif dan prestasi siswa menjadi meningkat. Berdsarkan hal tersebut maka, permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah (1) Apakah metode index card match dapat meningkatkan keaktifan dan perhatian siswa kelas IV MI Miftakhul Ulum Kalibanger Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2010 ? (2) Apakah penerapan metode index card match dapat meningkatkan prestasi Belajar Bahasa Arab pada siswa kelas IV MI Miftakhul Ulum Kalibanger Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang tahun 2010? Metodologi dari penelitian ini adalah : (1) Rancangan penelitian, rancangan penelitian yang diterapkan adalah PTK, (2) Subyek penelitiannya adalah siswa kelas IV MI Miftakhul Ulum Kalibanger Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2010, (3) Langkah-Iangkah dari penelitian ini meliputi : planning, action, observation, dan reflekting, (4) Instrumen penelitian berupa : tes, pedoman dokumentasi, dan pedoman observasi. (5) Pengumpulan data : tes, dokumentasi, dan observasi. (6) Analisis data adalah analisa dari data yang telah terkumpul. Hasil penelitian menunjukkan metode index card match yang digunakan mampu meningkatkan pemahaman materi Bahasa Arab pada siswa kelas IV Ml Miftakhul Ulum Kalibanger. Dalam KBM yang didesain dengan metode hasilnya pemahaman siswa mengalami perubahan pada setiap siklusnya. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata nilai hasil belajar siswa pada siklus I (6,07), siklus II (6,85), dan siklus III (7,40). Maka peneliti menyarankan guru harus kreatif dan inovatif serta selektif dalam menggunakan metode pembelajaran sehingga metode yang digunakan akan berdaya guna secara maksimal pada materi yang disampaikan sehingga tujuan dari pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai secara maksimal pula.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang, kasih-Nya tiada batas dan sayang-Nya berlimpah kepada hamba-Nya. Atas rahmat dan pertolongan Allah, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.). Shalawat dan salam. Semoga berlimpah kepada Nabi Muhammad SAW. Judul skripsi ini adalah ”UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAKHUL ULUM KALIBANGER KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010”. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari banyak pihak yang telah membantu. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak. Dr. Imam Sutomo. M. Ag., selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Bapak. Drs. Joko Sutopo, selaku Progdi PAI Ekstensi STAIN Salatiga. 3. Bapak Ilyya Muhsin, S. H. I., M. Si., yang dengan sabar membimbing dan memberikan masukan dan arahan kepada penulis. 4. Bapak dan Ibu Dosen atas ketulusannya memberikan ilmu serta tauladan khasanah.
viii
5. Kedua orang tuaku yang doanya senantiasa teriring dalam setiap langkah hidupku. 6. Kepala Sekolah, Guru dan segenap keluarga besar MI Miftakhul Ulum Kalibanger Kecamatan Sumowono yang telah memberi kesempatan untuk penelitian. 7. Suami dan keluarga yang selalu mencurahkan kasih sayang dan doanya serta tidak bosan-bosan memberi motivasi dan perhatian. Mengingat keterbatasan kemampuan yang penulis miliki, tentunya skripsi. Mengingat keterbatasan kemampuan yang penulis miliki, tentunya skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan ke arah yang lebih baik, dan diterima dengan hati lapang. Atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
…………………………………
ii
…………………………………..
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN …………………………
iv
MOTTO
v
PENGESAHAN KELULUSAN
…………………………………………………………..
PERSEMBAHAN ABSTRAK
…………………………………………………
vi
………………………………………………………...
viii
KATA PENGANTAR
……………………………………………..
ix
………………………………………………………
xi
DAFTAR TABEL ………………………………………………….
xii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………
xiv
DAFTAR ISI
BAB I
: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………………………...
1
B. Rumusan Masalah
……………………………...
6
C. Tujuan Penelitian
……………………………….
7
D. Hipotesis Penelitian ……………………………
7
E. Manfaat Penelitian
……………………………...
8
……………………………
8
F. Definisi Operasional
x
G. Metodologi Penelitian
………………………….
9
……………………….
9
…………………………...
10
1. Rancangan Penelitian 2. Subjek Penelitian
3. Langkah-Langkah Penelitian
……………….
10
4. Instrumen Penelitian ………………………...
12
5. Pengumpulan Data
………………………….
13
………………………………..
14
6. Analisis Data
H. Sistematika Penulisan BAB II
…………………………..
14
: KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat Belajar Mengajar
……………………...
16
……………………………..
16
2. Unsur-Unsur Dinamis dalam Proses Belajar ..
18
3. Hakekat Mengajar
…………………………..
19
4. Faktor Keberhasilan Mengajar ………………
21
5. Ciri-Ciri Pembelajaran
21
1. Hakekat Belajar
……………………...
6. Unsur-Unsur Pembelajaran
…………………
23
B. Motivasi Belajar Siswa ………………………….
28
C. Prestasi Belajar
30
………………………………...
1. Pengertian Prestasi
………………………….
30
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
………………………………………
30
D. Pembelajaran Bahasa Arab ……………………...
31
xi
1. Komponen Utama Pembelajaran Bahasa Arab
33
2. Gambaran Global Pembelajaran Bahasa Arab
34
3. Fungsi dan Tujuan
…………………………
35
………………………….....
35
4. Ruang Lingkup
5. Media Pembelajaran
………………………. ………..
37
……………..
38
………………….
39
…………………………........
41
6. Metode Pembelajaran Bahasa Arab 7. Strategi Pendekatan Mengajar 8. Peranan Metide Mengajar 9. Evaluasi Hasil
36
10. Manfaat Evaluasi
…………………………...
42
E. Penerapan Metode Index Card Match dalam Pembelajaran Bahasa Arab
……………………..
1. Prinsip Pembelajaran PAIKEM
…………….
43 43
2. Penerapan PAIKEM Melalui Seting yang Variatif dan Dinamis
………………………..
43
3. Penerapan Metode Index Card Match dalam …………………
44
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ……………..
47
Pembelajaran Bahasa Arab BAB III
: PELAKSANAAN TINDAKAN
1. Sejarah Singkat MI MIftakhul Ulum 2. Struktur
Organisasi
MI
Kalibanger pada Tahun 2010 3. Keadaan Guru
………..
Miftakhul
47
Ulum
………………..
48
………………………….........
49
xii
4. Fasilitas MI Miftakhul Ulum
……………….
50
………………………….......
50
B. Subjek Penelitian
……………………………….
50
C. Objek Penelitian
…………………………….......
51
D. Waktu Penelitian
………………………………..
52
5. Keadaan Siswa
………………………….
52
1. Siklus I
…………………………...................
53
2. Siklus II
…………………………..................
55
3. Siklus III
…………………………..................
57
E. Pelaksanaan Penelitian
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ………………………………… 1. Hasil Tes Awal
…………………………….
61
………………………………..
62
3. Hasil Siklus II ………………………………
66
4. Hasil Siklus III ……………………………...
69
2. Hasil Siklus I
B. Pembahasan BAB V
59
…………………………………….
70
A. Kesimpulan ……………………………………….
73
B. Saran-Saran ……………………………………..
73
: PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1
: Keadaan Siswa MI Miftakhul Ulum Tahun 2009/2010
Tabel 4.1
: Analisis Hasil Pre Test
Tabel 4.2
: Analisis Hasil Tes Keaktifan pada Siklus I
Tabel 4.3
: Analisis Hasil Tes Perhatian pada Siklus I
Tabel 4.4
: Hasil Pengamatan Sikap Siswa Pada Siklus I
Tabel 4.5
: Analisis Hasil Postest Siklus I
Tabel 4.6
: Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I
Tabel 4.7
: Analisis Hasil Tes Keaktifan pada Siklus II
Tabel 4.8
: Analisis Hasil Tes Perhatian pada Siklus II
Tabel 4.9
: Hasil Pengamatan Sikap Siswa Pada Siklus II
Tabel 4.10
: Analisis Hasil Postest Siklus II
Tabel 4.11
: Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II
Tabel 4.12
: Analisis Hasil Tes Keaktifan pada Siklus III
Tabel 4.13
: Analisis Hasil Tes Perhatian pada Siklus III
Tabel 4.14
: Analisis Hasil Tes Postest pada Siklus III
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
: Alur PTK
Gambar 2
: Struktur Organisasi Komite MI Miftakhul Ulum
Gambar 3
: Struktur Organisasi MI Miftahul Ulum
xv
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah meliputi semua aktivitas memberikan materi pelajaran kepada siswa, agar siswa mempunyai kecakapan dan pengetahuan yang memadai yang memberikan manfaat dalam kehidupannya. Dalam proses pembelajaran bahasa selain melibatkan pendidik dan siswa secara langsung juga diperlukan pendukung lain, yaitu: alat pelajaran yang memadai, penggunaan metode yang tepat, serta situasi dan kondisi yang menunjang. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh guru maupun siswa tentu mempunyai tujuan, lebih-lebih guru dalam melaksanakan tugasnya mengajar atau melakukan kegiatan belajar mengajar harus berorientasi pada tujuan yang sudah ditentukan. Untuk itu perlu dipikirkan bagaimana metode yang sesuai agar dalam waktu yang relatif terbatas dapat meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar. Dalam proses pembelajaran di kelas terdapat keterkaitan yang erat antara pendidik, siswa, kurikulum, sarana dan prasarana. Dalam hal ini pendidik mempunyai peran yang sangat dominan untuk memilih model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang disampaikan demi tercapainya tujuan pendidikan. Pendidik juga harus mampu memilih metode yang sesuai yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar, karena
2
penerapan metode yang tepat akan sangat menentukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Bahkan metode sebagai seni dalam mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa dianggap lebih signifikan dibanding dengan materi itu sendiri. Adapun ayat yang berkaitan dengan metode pembelajaran adalah surat An Nahl ayat 125 yang artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikman dan pelajaran yang sesuai dan bantahlah mereka dengan cara yang baik, sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalanNya dan Dialah yang lebih mengetahui orangorang yang mendapat petunjuk.” (Soenarjo, 1971:421). Metode adalah suatu cara yang harus dilalui atau ditempuh guna mencapai tujuan dengan cepat, tepat dan singkat. (Fachrudin, 2006:1). Penggunaan metode dapat memperlancar proses pembelajaran sehingga akan tercapai tujuan yang efektif dan efisien. Dalam suatu kegiatan belajar mengajar tidak harus menggunakan metode tertentu untuk mengajarkan suatu materi pelajaran, tetapi penggunaan metode lebih ditekankan pada kebutuhan agar lebih sesuai dengan materi pelajaran. Penggunaan metode pembelajaran harus diperhatikan adalah suasana yang tidak monoton. Metode pembelajaran yang digunakan harus menimbulkan kedinamisan dalam proses pembelajaran. Seorang guru yang miskin metode pembelajaran akan menimbulkan masalah baik bagi guru maupun siswa. Seorang guru seharusnya memahami, mengerti dan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai, baik dengan materi pelajaran yang
3
diberikan maupun dengan kondisi siswa, serta sarana dan prasarana yang tersedia. Dengan penggunaan metode yang lebih mendalam sehingga prestasi belajar sesuai dengan tujuan instruksional. Selama ini kondisi proses belajar mengajar di Madrasah Ibtidaiyah masih diwarnai oleh aspek pengetahuan. Masih sedikit mengacu pada ketertiban siswa dalam proses belajar itu sendiri. Karena pembelajaran tidak merangsang siswa untuk terlibat secara efektif dalam proses belajar mengajar. Kondisi seperti itu pun ditemukan dalam pembelajaran Bahasa Arab pada siswa kelas IV MI Miftakhul Ulum Kalibanger, yaitu pembelajaran yang hanya menekankan aspek kognitif semata, kurang melibatkan siswa sehingga siswa kurang aktif bahkan cenderung pasif. Akibatnya prestasi belajar Bahasa Arab pada akhir semester kurang dari harapan. Menurut Slameto (1988:63), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah (1) Metode mengajar, penggunaan metode yang kurang baik, akan mempengaruhi belajar siswa yang kurang baik pula. Guru yang lama biasanya kurang memvariasikan metode, sehingga siswa menjadi bosan dan pasif. Guru yang progresif berani mencoba metode-metode yang baru, yang dapat meningkatkan kegiatan belajar mengajar, (2) Kurikulum, diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa, (3) Relasi guru dengan siswa, di dalam relasi yang baik, siswa akan menyukai gurunya, juga akan menyukai mata pelajaran yang diberikannya, sehingga siswa mempelajari apa yang disampaikan guru dengan sebaik-baiknya, (4) Perhatian orang tua, anak belajar perlu dorongan dan perhatian orang tua. Selain guru, orang tua juga
4
mempunyai peran yang sangat penting dalam keberhasilan belajar siswa, (5) Latar belakang kebudayaan, tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Anak perlu ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong anak untuk semangat belajar. Pada saat pembelajaran Bahasa Arab di kelas IV MI Miftakhul Ulum Kalibanger Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang, guru menyampaikan materi pelajaran kurang lebih 35 menit. Dilanjutkan dengan pengerjaan soalsoal latihan. Dan latihan soal didapatkan hasil evaluasi 24% siswa yang sesuai target KKM dari jumlah keseluruhan. Maka dari hasil evaluasi dapat dilihat beberapa penyebab rendahnya hasil yang dicapai, bahwa dengan pembelajaran yang monoton akan berdampak, pertama membosankan dan menjenuhkan siswa, karena siswa menjadi terbiasa melakukan hal yang sama maka siswa menjadi enggan untuk mengikuti pelajaran tersebut. Kedua akan membunuh semangat belajar siswa. Ketiga akan merusak minat belajar siswa. Dari hal-hal yang peneliti temukan pada saat observasi di kelas, peneliti mengidentifikasi sebab-sebab munculnya masalah tersebut antara lain: siswa kurang terlibat dalam pembelajaran, guru kurang bijak dalam memilih metode, penguasaan siswa tentang materi masih kurang dan kegiatan pembelajaran membosankan. Dari uraian di atas penulis memilih metode Index Card Match untuk pembelajaran materi Bahasa Arab, karena dalam pembelajaran Bahasa Arab memerlukan kecermatan pemahaman serta keaktifan yang sempurna terhadap suatu materi. Meskipun tidak ada metode yang sempurna namun metode Index Card Match diharapkan dapat menjadikan peserta didik aktif, kreatif dan
5
senang terhadap apa yang sedang dipelajarinya karena pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan dapat menjadikan peserta didik menangkap pelajaran dengan baik. Salah satu komponen pembelajaran adalah pemanfaatan metode pembelajaran secara dinamis dan fleksibel pada materi, siswa dan konteks pembelajaran. Metode Index Card Match dipandang sangat efektif bagi siswa untuk menguasai materi Bahasa Arab karena metode Index Card Match termasuk dalam istilah pembelajaran PAIKEM (Pembelajaran, Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan). PAIKEM merupakan pendekatan dalam proses belajar yang bisa diterapkan secara tepat berpeluang dapat meningkatkan tiga hal, pertama maksimalisasi pengaruh fisik terhadap jiwa, kedua maksimalisasi pengaruh jiwa terhadap proses psikofisik dan psikososial dan ketiga bimbingan ke arah pengalaman kehidupan spiritual (Ismail, 2008:5). Maka untuk mengatasi kendala pembelajaran Bahasa Arab
yang
dihadapi di kelas IV peneliti menerapkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Rochiati Wiriaatmadja, PTK adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencoba suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu (Wiraatmadja, 2005:13). Dari pengertian tentang PTK dapat diketahui PTK merupakan suatu upaya perbaikan dan peningkatan kualitas praktek pembelajaran. PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga guru
6
menjadi profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, pendidik mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui kajian terhadap masalah yang terjadi di kelasnya. Dalam melaksanakan PTK, siswa tidak akan terganggu karena pendidik melakukan penelitian sambil melaksanakan pembelajaran. Dan tentunya pendidik menjadi lebih kreatif dan aktif dalam melaksanakan pembelajaran setelah mengetahui keadaan siswa. Sehingga dari penerapan PTK dengan menggunakan metode Index Card Match ini diharapkan mampu
memberi
perubahan
terhadap
mutu
pembelajaran,
sehingga
menumbuhkembangkan semangat siswa dalam belajar Bahasa Arab. Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, peneliti mengambil judul “UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAKHUL ULUM KALIBANGER KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Apakah metode Index Card Match dapat meningkatkan keaktifan dan perhatian belajar siswa kelas IV MI Miftakhul Ulum Kalibanger Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2010?
7
2. Apakah penerapan metode Index Card Match dapat meningkatkan prestasi belajar Bahasa Arab pada siswa kelas IV MI Miftakhul Ulum Kalibanger Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2010?
C. Tujuan Penelitian Sesuai latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah mencari suatu pembuktian tentang ada tidaknya peningkatkan keaktifan, perhatian dan prestasi belajar Bahasa Arab melalui metode Index Card Match pada siswa kelas IV MI Miftakhul Ulum Kalibanger Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang.
D. Hipotesis Menurut Suharsimi Arikunto, hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap suatu permasalahan, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 1999:87). Dari pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa hipotesis adalah dugaan sementara terhadap permasalahan penelitian, yang akan diuji melalui penelitian. Maka hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Metode Index Card Match dapat meningkatkan keaktifan dan perhatian siswa dalam pembelajaran Bahasa Arab pada siswa kelas IV semester II MI Miftakhul Ulum Kalibanger Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2010.
8
2. Penerapan metode Index Card Match dapat meningkatkan prestasi belajar Bahasa arab pada siswa kelas IV semester II MI Miftakhul Ulum Kalibanger Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2010.
E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi guru Dapat
menumbuhkan
minat
guru
untuk
mengembangkan
kemampuan dalam menggunakan metode yang bervariasi. 2. Manfaat bagi siswa a. Dapat meningkatkan minat belajar. b. Memberikan pengalaman bagi siswa untuk aktif, kreatif dalam proses pembelajaran. c. Meningkatkan hasil belajar atau prestasi siswa. 3. Manfaat bagi madrasah Memberikan
masukan
untuk
mengadakan
pembinaan
dan
penyediaan sarana dan prasarana. Ikut berpartisipasi dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam meningkatkan mutu.
F. Definisi Operasional Untuk menghindari salah definisi pada penelitian ini maka peneliti akan menjelaskan beberapa istilah sebagai batasan penelitian. 1. Meningkatkan Adalah suatu upaya yang dilakukan untuk merubah suatu keadaan, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dengan menggunakan cara atau usaha yang telah ditentukan.
9
2. Prestasi Adalah hasil yang dicapai dari yang telah dilakukan atau dikerjakan (Balai Pustaka, 1993:700) 3. Bahasa Arab Bahasa Arab adalah bahasa yang mempunyai fungsi sebagai alat komunikasi antar manusia dan sebagai Bahasa Agama Islam (Depag RI, 2004:2). Jadi pembelajaran Bahasa Arab yaitu mengarahkan untuk memahami dan menghayati Al Qur’an dan Hadist sehingga menjadikan peserta didik paham dengan bahasa yang ada dalam Al Qur’an dan Hadist. 4. Metode Index Card Match Metode Index Card Match (mencocokkan kartu indeks) adalah cara menyenangkan lagi aktif untuk meninjau ulang pelajaran (Mel Silberman, 2009:240). Jadi metode Index Card Match adalah metode yang dapat mengaktifkan siswa dengan cara menjodohkan kartu tanya dan kartu jawab yang ada pada masing-masing siswa.
G. Metodologi Penelitian 1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah PTK. Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu PTK maka penelitian ini menggunakan metode tindakan yang berbentuk spiral dari siklus satu ke siklus berikutnya. Setiap siklus meliputi perencanaan tindakan (planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan
10
mengevaluasi proses dan hasil tindakan (observation and evaluation) dan melakukan refleksi (reflecting) dan seterusnya sampai terjadi perubahan. 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Miftakhul Ulum Kalibanger Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2010. Dengan rincian sebagai berikut, laki-laki 8 anak, perempuan 6 anak, jumlah seluruhnya 14 anak. 3. Langkah-langkah Penelitian a. Perencanaan (planning) Pada tahap ini dilakukan persiapan materi pembelajaran Bahasa Arab dengan pokok pembahasan keluarga. Kegiatan ini meliputi: 1) Peneliti menerapkan alternatif untuk meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran Bahasa Arab. 2) Peneliti melakukan stimulasi pembelajaran Bahasa Arab dengan mengembangkan metode Index Card Match. 3) Membuat alat peraga. 4) Membuat lembar observasi. 5) Mendesain tempat duduk siswa. b. Pelaksanaan (action) Tindakan ini merupakan pelaksanaan rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan. Pada tahap ini dilakukan tahap proses belajar, apersepsi, pre test, pembelajaran dan evaluasi. Pada tahap apersepsi, siswa dikondisikan untuk siap mengikuti proses pembelajaran, guru
11
memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran serta manfaat yang akan diperoleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar. Dalam pelaksanaan guru akan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode Index Card Macth, dan divariasi dengan metode ceramah dan tanya jawab, sehingga siswa akan lebih mudah memahami materi yang telah disampaikan oleh guru. c. Observasi (observation) Guru mengamati kegiatan dan tingkah laku siswa ketika proses pembelajaran berlangsung dengan sasaran yang diamati yaitu keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas dan keseriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran. d. Refleksi (reflection) Data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dalam tahap ini, secepatnya dilakukan analisis dan pemaknaan dengan maksud untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai tujuan yang diharapkan. Berdasarkan hasil observasi tersebut, guru dapat merefleksikan diri tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Sehingga dapat dijadikan landasan untuk melakukan tindakan kelas pada siklus berikutnya. Untuk lebih jelasnya tahap-tahapan tersebut di atas dapat digambarkan dalam model hubungan antar tahapan dalam siklus sebagai berikut:
12
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
SIKLUS III Gambar 1. Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas
4. Instrumen penelitian a. Kartu tanya jawab Dalam hal ini peneliti menyiapkan kotak berisi kartu tanya dan kartu jawab sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. b. Pedoman dokumentasi Dokumentasi siswa ini merupakan cataan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dengan memperhatian sisi kemampuan
13
siswa yang dikategorikan dalam tiga kategori: siswa kemampuan tinggi, siswa kemampuan sedang dan siswa kemampuan rendah. c. Pedoman observasi Dalam pedoman ini terdiri dari: 1) Pedoman observasi pengolahan metode Index Card Match atau menjodohkan kartu tanya dan kartu jawab untuk mengetahui keefektifan dan perhatian penggunaan metode Index Card Match. 2) Pedoman observasi keaktifan siswa. Digunakan untuk mengamati keaktifan siswa selama proses pembelajaran. 5. Pengumpulan data a. Tes Bentuk tes yang dipakai adalah isian. Yang mana siswa harus mengerjakan soal tersebut dengan benar dan teliti. b. Dokumentasi Dokumentasi ini berupa laporan hasil belajar siswa atau raport, buku administrasi, data kelas, kumpulan nilai atau ledger, data kelas dan lain-lain. Dokumen ini digunakan untuk menemukan gambaran prestasi siswa kelas IV MI Miftakhul Ulum Kalibanger Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2010. c. Observasi Berupa
catatan
siswa
pada
saat
proses
pembelajaran
berlangsung. Dengan memperhatikan sisi kemampuan siswa yang
14
dikategorikan dalam tiga kategori: siswa kemampuan tinggi, siswa kemampuan sedang, dan siswa kemampuan rendah. 6. Analisis data Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisa data yang diperoleh. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif. Yaitu suatu analisa hasil pengamatan yang menggambarkan fakta sesuai dengan data yang diperoleh, dengan tujuan untuk mengetahui kemajuan prestasi , perhatian dan keaktifan siswa selama tindakan kelas berlangsung.
H. Sistematika Penulisan Rangkaian penelitian disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut: 1. Bagian awal skripsi terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran dan abstrak. 2. Bagian isi skripsi terdiri dari lima bab yaitu: Bab I
: Pendahuluan, menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, definisi operasional dan metodologi penelitian, siklus penelitian, pengumpulan data dan sistematika penulisan.
15
Bab II : Menjelaskan tentang kajian pustaka yang meliputi tentang kerangka pemikiran yang meliputi hakekat belajar mengajar, prestasi belajar, penerapan metode Index Card Match dan urgensi metode Index Card Match dalam pembelajaran Bahasa Arab. Bab III : Pelaksanaan penelitian, yaitu bab yang menguraikan tentang gambaran umum subjek penelitian, pelaksanaan penelitian yang meliputi deskripsi pelaksanaan siklus I, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi dan deskripsi pelaksanaan siklus II dan III. Bab IV : Hasil penelitian dan pembahasan yaitu bab yang menguraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan. Bab V : Penutup, yaitu bab yang menguraikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian. 3. Bagian akhir skripsi terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran, surat ijin, daftar riwayat hidup dan dokumentasi.
16
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Berdasarkan judul dan rumusan masalah yang peneliti temukan, maka demi kelancaran jalannya penelitian, peneliti mencari landasan dan kajian pustaka sebagai fokus peneliti dalam melakukan penelitian. Kajian pustaka merupakan teori-teori dasar sebagai bekal untuk melangkah dalam pencarian solusi berdasarkan ilmu pengetahuan. A. Hakekat Belajar Mengajar Antara belajar dan mengajar terjalin satu keterkaitan yang tidak dapat dipisahkan dalam satu proses pembelajaran. Belajar dan mengajar adalah suatu proses kegiatan yang mengupas tentang ilmu pengetahuan, sehingga terjadi interaksi antara yang mengajar dan yang belajar. 1. Hakekat Belajar Belajar
secara
umum
merupakan
suatu
kegiatan
yang
mengakibatkan terjadi perubahan tingkah laku, maka pengertian pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik (Darsono, 2000:24). Teori conditioning memaparkan belajar adalah proses yang terjadi karena adanya stimulasi. Perubahan perilaku manusia terjadi sebagai hasil dari conditioning berupa latihan dan kebiasaan mereaksi terhadap stimulasi (Muhajir, 1993:39).
17
Pembelajaran menurut teori Gestalt adalah usaha guru untuk memberikan materi pembelajaran sedemikian rupa sehingga siswa lebih mudah mengorganisirnya (mengaturnya) menjadi suatu gestalt (pola bermakna). Bantuan guru diperlukan untuk mengaktualkan potensi mengorganisir yang terdapat dalam diri siswa (Darsono, 2000:2004). Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan dinyatakan dalam seluruh aspek tingkah laku. (Slameto, 1987:2). Menurut Oemar Hamalik (1995:64), pembelajaran adalah suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan masyarakat sehari-hari. Definisi lain tentang belajar adalah: a. Belajar merupakan perubahan suatu tingkah laku yang mengarah kepada yang lebih baik dari sebelumnya. b. Belajar terjadi melalui proses latihan dan pengalaman. c. Tingkah laku yang mengalami perubahan menyangkut beberapa aspek kepribadian baik fisik maupun psikis misalnya perubahan dalam pengertian, pemecahan masalah, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap. (Depag, 2004:53). Belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan
18
individu
dengan
lingkungannya
sehingga
mereka
lebih
mampu
berinteraksi dengan lingkungannya. Dari definisi tentang belajar dan pembelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu kegiatan perubahan tingkah laku pada diri individu, sebagai hasil interaksi antara individu dengan individu dan lingkungannya. Dan perubahan tersebut menyangkut beberapa aspek kepribadian baik fisik maupun psikis. Adapun definisi pembelajaran secara umum adalah suatu proses dimana di dalamnya ada interaksi antara guru dan siswa. Di dalam pembelajaran guru membantu dan mengarahkan siswa atau anak didik dari tidak tahu menjadi tahu yang berkaitan pada kehidupan sehari-hari. 2. Unsur-Unsur Dinamis dalam Proses Belajar Perbuatan belajar adalah suatu proses yang kompleks. Proses itu sendiri sulit diamati, namun perubahan atau tindakan belajar dapat diamati berdasarkan perubahan tingkah laku yang dihasilkan oleh tindakan belajar tersebut. Karena itu, untuk memahami suatu proses belajar diperlukan kajian terhadap perbuatan itu secara unsuriah. Unsur-unsur yang terkait dalam proses belajar antara lain: a. Motivasi siswa Motivasi siswa adalah dorongan yang menyebabkan terjadi suatu perbuatan atau tindakan tertentu.
19
b. Bahan belajar Bahan belajar merupakan suatu unsur belajar yang harus diperhatikan oleh guru. Dengan bahan tersebut para siswa dapat mempelajari hal-hal yang perlu dalam upaya mencapai tujuan. c. Alat bantu belajar Alat bantu belajar merupakan semua alat yang digunakan untuk membantu siswa melakukan perbuatan belajar, sehingga kegiatan belajar menjadi efektif dan efisien. d. Suasana belajar Suasana belajar sangat penting karena dapat menumbuhkan kegairahan belajar dan kemalasan belajar. Karena itu, guru dan siswa senantiasa dituntut agar menciptakan suasana lingkungan belajar yang baik dan menyenangkan. Hal ini berarti bahwa suasana belajar turut menentukan motivasi dan keberhasilan belajar siswa. e. Kondisi subjek belajar Kondisi
subjek
belajar
turut
menentukan
kegiatan
dan
keberhasilan belajar siswa dapat belajar secara efisien dan efektif apabila badan sehat, memiliki intelegensi yang memadai, memiliki bakat khusus, serta memiliki minat untuk belajar. (Hamalik, 2008:50). 3. Hakekat Mengajar Mengajar merupakan suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk merubah, baik merubah suatu keadaan maupun sikap. Sehingga dari
20
perubahan yang dilakukan dapat merubah ke arah yang lebih baik atau sesuai dengan perubahan yang diharapkan. Definisi dari Alvin W. Howard, mengajar adalah suatu aktivitas untuk mencoba menolong, membimbing seseorang untuk mendapatkan, merubah,
atau
appreciations
mengembangkan (penghargaan)
dan
skill,
attitude,
knowledge.
ideals
(cita-cita),
(Slameto,
1987:33).
Mengajar adalah menyampaikan ilmu pengetahuan (bahan pelajaran) kepada siswa atau anak didik supaya ilmu itu dikuasai dan dipahami. Mengajar adalah menanamkan pengetahuan kepada anak didik. Mengajar adalah menyampaikan kebudayaan kepada anak didik. (Sunhaji, 2009:10). Mengajar pada prinsipnya adalah membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Atau dapat pula dikatakan bahwa mengajar merupakan suatu usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran sehingga menimbulkan terjadinya proses belajar pada diri siswa. (Usman, Setiyawati, 1993:6). Pengertian ini mengandung makna bahwa guru dituntut untuk dapat berperan sebagai organisator kegiatan belajar siswa yang mampu memanfaatkan lingkungan, baik yang terdapat di dalam kelas maupun di luar kelas. Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mengajar adalah suatu usaha penyampaian materi pelajaran dari guru kepada peserta didik, agar mereka dapat memahami dan menguasai materi yang diajarkan, sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku pada peserta didik.
21
4. Faktor keberhasilan mengajar Garis besar faktor keberhasilan mengajar antara lain adalah: a. Kecakapan
dan
keterampilan
dalam
mengorganisir
komponen-
komponen yang diperlukan dalam proses belajar mengajar. b. Kecakapan dan keterampilan dalam menggunakan metode-metode mengajar yang tepat untuk topik pelajaran yang disajikan. c. Kecakapan dan keterampilan dalam menyajikan topik pelajaran itu sendiri, sehingga dapat membangkitkan minat murid untuk sungguhsungguh belajar. d. Sikap atau penampilan guru di depan kelas atau di sekitar murid. (Lukman, 2001:11). Dari faktor-faktor keberhasilan mengajar di atas, masih banyak lagi faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan mengajar misalkan saja keadaan anak didik, keadaan lingkungan dan ketersediaan sarana prasarana. 5. Ciri-ciri Pembelajaran Semua bidang kegiatan tentunya mempunyai ciri-ciri, tidak terkecuali dari pembelajaran. Karena dengan ciri-ciri itulah kita dapat mengidentifikasi dan membedakan suatu kegiatan.
22
Menurut Max Darsono ciri-ciri pembelajaran antara lain sebagai berikut: a. Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis. b. Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam belajar. c. Pembelejaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan menantang bagi siswa. d. Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik. e. Pembelajaran dapat menciptakan suasan belajar yang aman dan menyenangkan bagi siswa. f. Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran baik secara fisik maupun psikologis. (Darsono, 2000:25). Menurut Oemar Hamalik ada tiga ciri khas yang terkandung dalam sistem pembelajaran, yaitu: a.
Rencana, ialah penataan material dan prosedur.
b.
Kesaling tergantungan (interdependence) antara unsur-unsur sistem pembelajaran yang serasi dalam suatu keseluruhan.
c.
Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai. (Hamalik, 1995:66).
23
6. Unsur-unsur Pembelajaran Unsur-unsur yang minimal harus ada dalam pembelajaran adalah seorang siswa atau peserta didik, suatu tujuan dan suatu prosedur kerja untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini, guru (pengajar) tidak termasuk sebagai unsur sistem pembelajaran, fungsinya dapat diganti atau dialihkan kepada media sebagai pengganti, seperti: buku, slide teks yang diprogramkan, dan sebagainya. Namun seorang kepala sekolah dapat menjadi salah satu unsur pembelajaran, karena berkaitan dengan prosedur perencanaan dan pelaksanaan. Unsur-unsur pembelajaran kongkruen dengan unsur belajar, misalnya (1) motivasi siswa, (2) bahan belajar, (3) alat bantu belajar, (4) suasana belajar, (5) kondisi subjek belajar. Selain dari unsur di atas, masih ada unsur-unsur lain yang berkait dengan guru. Adapun unsur-unsur tersebut adalah: a. Motivasi pembelajaran siswa. Motivasi itu sebaiknya timbul dari kesadaran yang tinggi untuk mendidik peserta didik menjadi warga negara yang baik. b. Kondisi guru siap membelajarkan siswa. Guru perlu memiliki kemampuan dalam proses pembelajaran, di samping kemampuan kepribadian dan kemampuan kemasyarakatan. Menurut Sunhaji, ada empat komponen yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya dan saling mempengaruhi antara satu dengan
24
lainnya. Komponen-komponen tersebut ialah tujuan, bahan, metode dan alat serta penalaran. (Sunhaji, 2009:22). Sedang menurut Rosadi Ruslan, komponen-komponen dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) terdiri dari: a. Tujuan topik pembelajaran yang diajarkan b. Topik pembelajaran c. Metode mengajar d. Perlengkapan pelajaran, baik yang harus dimiliki murid maupun yang harus dimiliki oleh guru e. Alat-alat bantu pengajaran f. Buku- buku sumber g. Alat evaluasi atau cara mengevaluasi. (Lukman, 2001:5). Unsur-unsur yang diperlukan dalam belajar dapat berubah-ubah, hal ini dapat terjadi dalam diri guru (motivasi dan kesiapan dalam pembelajaran siswa),
dan
pada
upaya
guru
menyiapkan
bahan
pembelajaran, juga kondisi atau kesiapan siswa mengikuti pembelajaran baik fisik maupun psikologis. Dari beberapa komponen pembelajaran di atas dapat disimpulkan menjadi lima komponen pembelajaran antara lain: a. Tujuan Belajar Tujuan pembelajaran adalah membantu pada siswa agar memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku siswa bertambah, baik kuantitas maupun kualitas. Tingkah laku
25
yang dimaksud meliputi pengetahuan, ketrampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap dan perilaku siswa. Menurut Sunhaji tujuan belajar secara umum ada tiga jenis, yaitu: 1) Untuk mendapatkan pengetahuan 2) Penanaman konsep dan keterampilan 3) Pembentukan sikap Tujuan pembelajaran ialah mempersiapkan siswa untuk hidup dalam
masyarakatnya.
Sekolah
berfungsi
menyiapkan
siswa
menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan. (Hamalik, 1995:64). b. Sumber Pembelajaran Menurut Rivai, sumber belajar adalah segala daya yang dimanfaatkan oleh guru untuk kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagian atau secara keseluruhan, (Sunhaji, 2009:78). Jadi dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa sumber belajar tidak sama dengan alat belajar yang menjadi penunjang dalam pengajaran. Menurut Rivai dalam pemanfaatan sumber belajar harus memenuhi
persyaratan.
Syarat
yang
harus
dipenuhi
dalam
memanfaatkan sumber belajar meliputi: 1) Tujuan pembelajaran hendaknya dijadikan pedoman dalam memilih sumber belajar.
26
2) Pokok-pokok bahasan harus dijadikan dasar pemilihan serta pemanfaatan sumber belajar agar materi yang disajikan melalui sumber belajar dapat memperkaya dan memperjelas isi bahan. 3) Dalam memilih strategi harus sesuai dengan sumber belajar. 4) Lebih utama belajar dengan dua sumber baik yang dirancang maupun dimanfaatkan. 5) Mempergunakan sumber belajar yang mempertimbangkan alokasi waktu yang tersedia. (Sunhaji, 2009:88). c. Alat Bantu Belajar Alat bantu belajar merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk membantu siswa melakukan belajar, sehingga kegiatan belajar lebih efektif dan efisien. Alat bantu belajar disebut juga alat peraga atau media belajar. (Hamalik, 2001:51). Media atau alat bantu sangat dibutuhkan pendidik untuk memudahkan siswa dalam menangkap materi yang disampaikan pendidik. Media yang mudah dijumpai di sekitar anak didik tentunya akan lebih efektif dan berdaya guna sepenuhnya. d. Metode Mengajar Dalam kegiatan proses belajar mengajar, metode mengajar memainkan peran yang sangat penting dan merupakan salah satu penunjang utama, berhasil atau tidaknya seorang guru dalam mengajarnya. (Lukman, 2001:5).
27
Dalam menggunakan metode, pendidik harus inovatif dan kreatif serta fleksibel, sehingga dengan metode yang dipilih oleh pendidik anak didik mampu menyerap materi yang disampaikan dengan mudah. e. Evaluasi atau Penilaian dalam Proses Belajar Mengajar Semua kegiatan belajar perlu diadakan evaluasi. Evaluasi dapat memberi motivasi bagi guru maupun siwa. Dengan evaluasi guru juga dapat mengetahui kemajuan siswa dan prestasi siswa, serta dapat pula mengetahui siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. (Slameto, 1987:40). Menurut Schwartz, penilaian adalah suatu program untuk memberikan pendapat dan penentuan arti atau faedah suatu pengalaman. Yang dimaksud pengalaman adalah sesuatu yang diperoleh berkat proses pendidikan. (Hamalik, 2001:157). Syarat-syarat umum atau kriteria evaluasi adalah: memiliki validitas, objektivitas, efisiensi dan kegunaan/ kepraktisan. Dengan evaluasi
dapat
diperoleh
informasi
yang
akurat
tentang
penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar siswa. (Hamalik, 2001:29). Dari semua definisi tentang evaluasi di atas dapat disimpulkan bahwa dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) harus dilakukan evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui keberhasilan guru dalam melaksanakan pembelajaran, dan untuk mengetahui ketercapaian
28
tujuan pembelajaran, serta untuk mengetahui sejauh mana daya serap siswa dalam menerima materi yang diajarkan.
B. Motivasi Belajar Siswa Motivasi adalah kekuatan yang terdapat pada diri seseorang yang mendorong orang tersebut melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan (disposisi internal), motivasi adalah motiv yang sudah menjadi aktif saat orang melakukan suatu aktivitas. (Darsono, 2000:27). Menurut
Oemar
Hamalik,
motivasi
adalah
dorongan
yang
menyebabkan terjadi suatu perbuatan atau tindakan tertentu. Dorongan itu dapat timbul dari dalam diri subjek yang belajar yang bersumber dari kebutuhan tertentu yang ingin mendapat pemuasan, atau dorongan yang timbul karena rangsangan dari luar sehingga subjek melakukan perbuatan belajar. (Hamalik, 1995:51). Motivasi yang oleh Eysenck dan kawan-kawan dirumuskan sebagai suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan, intensitas, konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku manusia, merupakan konsep yang rumit dan berkaitan dengan konsep-konsep lain seperti minat, konsep diri, sikap, dan sebagainya (Slameto, 1987:172). Motivasi ada pada dalam diri setiap anak didik dan ada pula yang timbul dengan adanya dorongan dari luar, maka tugas dari pendidik adalah membangkitkan motivasi tersebut.
29
Fungsi motivasi, adalah: 1. Menggairahkan siswa 2. Memberikan harapan realistis 3. Memberikan insentif 4. Mengarahkan ke tingkah laku atau hal-hal yang baik, (Slameto, 1987:177) Motivasi merupakan suatu keinginan atau greget dari dalam siswa untuk mengikuti proses KBM yang diselenggarakan, dengan motivasi suasana kelas akan menjadi hidup yang berdampak pada keberhasilan belajar. Jadi motivasi mempunyai peranan yang sangat penting demi tercapainya tujuan pembelajaran. Motivasi adalah kekuatan tersembunyi didalam diri kita yang mendorong kita untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas. (Davies, 1970:214). Karena motivasi ini merupakan kekuatan yang ada dalam diri yang sifatnya tidak nyata, maka motivasi setiap anak didik antara yang satu dengan yang lain tidak sama. Bahkan motivasi seorang anak didik bisa berubah atau tidak pasti. Ada beberapa cara untuk menumbuhkan atau meningkatkan motivasi: 1. Memberikan penghargaan dan kritik 2. Mengadakan kompetisi yang sehat antar siswa 3. Memberikan hadiah atau hukuman 4. Memberitahukan kemajuan belajar siswa, (Darsono, 2000:35).
30
C. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Menurut Sutratinah Tirtonegoro (1989:43), prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar mengajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Prestasi belajar yaitu penguasaan ketrampilan dan pengetahuan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, biasanya dalam nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. (Basuki, 1991:3).Dari kedua pendapat di atas, dapat dikemukakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa dengan bekerja keras, ulet, tekun sehingga bisa memberikan kepuasan dan pemenuhan hasrat. Sedangkah prestasi belajar Bahasa Arab adalah hasil siswa setelah melakukan suatu proses belajar Bahasa Arab. Agar prestasi itu benar-benar mencerminkan hasil belajar siswa maka penilaiannya harus secara objektif dan berkesinambungan. Secara objektif maksudnya penilaian berdasarkan kegiatan yang dilakukan siswa. Sedangkan berkesinambungan maksudnya penilaian dilakukan secara terus menerus melalui ulangan harian, post-test dan ulangan umum bersama. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang dimaksud akan selalu ada sepanjang
31
proses belajar mengajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar menurut Ngalim Purwanto (1997:73) sebagai berikut: a. Faktor dari luar 1) Faktor lingkungan Lingkungan yang berujud alam dan sosial. Lingkungan alam seperti keadan udara, suhu, kelembaban. Belajar dengan udara yang segar akan lebih baik hasilnya, bila dibandingkan dengan keadaan udara yang panas dan pengap. Sedangkan lingkungan sosial merupakan hubungan antar individu dengan keluarga, pola asuh maupun masyarakat. 2) Faktor Psikologis Setiap manusia pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, karena perbedaan itu juga mempengaruhi hasil belajar.
Faktor
psikologis
yang
dianggap
utama
dalam
pengaruhnya terhadap hasil belajar adalah: (1) bakat, (2) minat, (3) kecerdasan, (4) motivasi atau perhatian, dan (5) kemampuan kognitif. Dari faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar tersebut, jelaslah bahwa faktor dari dalam dan dari luar diri siswa, kedudukannya sangat penting.
D. Pembelajaran Bahasa Arab Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan kunci penentu menuju
32
keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Mengingat fungsi bahasa yang bukan hanya sebagai suatu bidang kajian, sebuah kurikulum bahasa untuk madrasah menengah sewajarnya mempersiapkan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang membuat peserta didik mampu merefleksi pengalamannya sendiri dan pengalaman orang lain, mengungkapkan gagasan dan perasaan, dan memahami beragam nuansa makna. Bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengungkapkan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, membuat keputusan yang bertanggung jawab pada tingkat pribadi dan sosial, menemukan serta menggunakan kemampuankemampuan dan imajinatif yang ada dalam dirinya. Penguasaan Bahasa Arab merupakan persyaratan penting bagi keberhasilan individu, masyarakat, Bangsa Indonesia dalam menjawab tantangan zaman pada tingkat global. Penguasaan Bahasa Arab dapat diperoleh melalui berbagai program, sementara program pembelajaran Bahasa Arab di madrasah secara formal merupakan sarana utama bagi sebagian besar anak Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Arab berfungsi sebagai bahasa agama dan ilmu pengetahuan disamping sebagai alat komunikasi. Dengan kata lain, pelajaran Bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari mata pelajaran Agama Islam sebagai suatu keseluruhan. Walaupun demikian, pengajaran Bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah harus tetap
33
berpedoman kepada prinsip-prinsip pengajaran bahasa asing pada umumnya. (Depag, 2004:139). 1. Komponen utama pembelajaran Bahasa Arab Komponen utama dari pembelajaran Bahasa Arab meliputi empat aspek keterampilan berbahasa yang sama untuk semua kemampuan yaitu: a. Menyimak (Istima’) Kemampuan menyimak (istima’) ini merujuk pada semua cara untuk berkomunikasi secara lisan. Fokusnya adalah pada memproduksi dan menyimak teks yang diucapkan melalui percakapan informal, bercerita atau cerita pribadi dalam kelompok kecil sampai pada teks yang lebih formal dan kompleks untuk tujuan intepretasi, evaluasi, analisis, dan hiburan. b. Berbicara (Kalam) Kemampuan berbicara (kalam) sangat berkaitan erat dengan menyimak, karena keduanya merujuk pada semua cara untuk berkomunikasi secara lisan. c. Membaca (Qiro’ah) Kemampuan membaca (qiro’ah) merujuk pada semua cara dalam membangun (mengkontruksikan) makna mulai dari teks yang berbentuk bahan cetak hingga bahan bukan cetak.
34
d. Menulis (Kitabah) Kemampuan menulis (Kitabah) merujuk pada semua cara dalam menciptakan, menyusun, mengedit, dan mempublikasikan teks, termasuk dalam penggunaan media pembelajaran. (Depag, 2004: 140). 2. Gambaran Global Pembelajaran Bahasa Arab Metodologi pengajaran Bahasa Arab merupakan fenomena yang bertitik to;ak pada metode penyampaian. Sebelum melangkah untuk melaksanakan tugas, para guru pengajar Bahasa Arab perlu mengetahui gambaran secara umum yang erat kaitannya dengan metodologi. Secara global pengajaran Bahasa Arab meliputi: 1. Memahami tujuan, baik tujuan aktif maupun tujuan pasif. Tujuan aktif merupakan usaha yang dilakukan dari pihak pengajar Bahasa Arab agar siswa mampu mengekspresikan Bahasa Arab, baik dalam bentuk ucapan ataupun tulisan. Adapun tujuan pasif adalah agar siswa mampu memahami bahasa tersebut. 2. Memahami betapa pentingnya arti, nilai, dan makna alat pengajaran Bahasa Arab. Guru harus mengenal dan menghayati bahwa dirinya merupakan alat yang dominan. Dengan menguasai metodologi Bahasa Arab berarti guru mempunyai reputasi yang akurat dalam mencetak siswa secara optimal. Guru harus mampu menerapkan yang dituntut oleh dunia pendidikan, yaitu belajar tuntas.
35
Guru merupakan alat yang paling utama dalam pengajaran, karena itu ia harus mempunyai ilmu yang mendalam tentang bahan yang akan diajarkannya. Disamping guru, secara pedagogis, ada beberapa alat lain yang harus dikuasai oleh pendidik atau guru, diantaranya kurikulum, administrasi mengajar, dan sejumlah perangkat lainnya. (Fachrudin, 2006: 9) 3. Fungsi dan Tujuan Dalam konteks pendidikan, Bahasa Arab berfungsi sebagai alat untuk berkomunikasi dalam rangka mengakses informasi, dan dalam konteks sehari-hari, sebagai alat untuk membina hubungan interpersonal, bertukar informasi serta menikmati estetika bahasa dalam budaya Arab. Mata pelajaran Bahasa Arab memiliki tujuan sebagai berikut: a. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa tersebut, dalam bentuk lisan dan tulisan. b. Menumbuhkan kesadaran tentang hakikat dan pentingnya Bahasa Arab sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam. c. Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antar bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya. 4. Ruang Lingkup Ruang lingkup pelajaran Bahasa Arab meliputi: a. Unsur bahasa 1) Bentuk kata (Syarfiy)
36
2) Pola kalimat 3) Kosakata b. Kegiatan berbahasa 1) Bercakap yang mengajarkan keterampilan menggunakan Bahasa Arab secara lisan untuk mengembangkan kemampuan berbagai fungsi komunikasi berbahasa. 2) Menyimak yang melatih peserta didik untuk memahami bahasa Arab lisan. 3) Membaca yang mengajarkan keterampilan membaca untuk mengembangkan kemampuan memahami isi wacana, disamping sebagai bahan untuk memantapkan keterampilan bercakap. 4) Menulis untuk mengembangkan kemampuan menyusun kalimatkalimat yang benar dalam isya’ muwajjah (karangan terpimpin), (Depag, 2009:4). 5. Media Pembelajaran Bahasa Arab Kata media berasal dari kata lain “medius” yang artinya “tengah”. Secara umum media adalah semua bentuk perantara yang menyebar, membawa atau menyampaikan sesuatu pesan (message) dan gagasan kepada penerima. (Asqar, 2003:74). Macam-macam media pada pembelajaran Bahasa Arab antara lain: a. Gambar-gambar b. Kartu c. Papan tulis
37
d. Buku pegangan siswa e. Tape recoder, dll Secara
umum
manfaat
media
dalam
pembelajaran
adalah
memperlancar interaksi antara guru dan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. 6. Metode Pembelajaran Bahasa Arab Metode berasal dari bahasa Yunani yaitu “methodos” yang berarti cara. Kata ini terdiri dari dua suku kata yaitu metha yang berarti melalui atau melewati, dan hodos yang berarti jalan atau cara, (Ismail, 2002:7). Maka metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Metode pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai atau serasi untuk menyajikan suatu hal, sehingga akan tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai dengan harapan.Jadi pembelajaran Bahasa Arab adalah suata cara atau jalan yang ditempuhyang sesuai atau serasi untuk menyajikan suatu materi Bahasa Arab ,sehingga akan tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efesien sesuai denan harapan. Ada beberapa yang harus dicapai dalam memilih metode yang akan digunakan dalam menyajikan bahan pelajaran yaitu tujuan, fasilitas, guru, situasi,
partisipasi,
filsafat,
kebaikan
dan
kelemahan
metode
tertentu.Dalam setiap proses belajar mengajar tidak hanya dipakai satu jenis metode, melainkan dipakai dua atau lebih metode, sesuai dengan situasi dan kebutuhan ketika berlangsungnya belajar mengajar tersebut.
38
Tidak ada satupun metode yang baik untuk mencapai setiap tujuan dalam setiap situasi. Setiap metode mempunyai kelebihan dan kelemahan, sebagai guru hendaknya mengetahui kapan metode tepat digunakan dan kapan harus dikombinasikan. 7. Strategi Pendekatan Mengajar Dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Arab tentu berbeda dengan pembelajaran mata pelajaran yang lain, hal ini dikarenakan standar isi dari Bahasa Arab terdapat kesinambungan antara materi yang telah dipelajari dan materi yang akan dipelajari. Dan karena pembelajaran Bahasa Arab diawali dari konkrit ke abstrak, dari sederhana ke kompleks dan dari yang mudah ke yang sulit. Strategi mengajar ialah seperangkat kebijaksanaan khusus untuk mengajarkan topik tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi mengajar ialah: a. Bentuk materi b. Mengaji materi (guru), satu orang atau beregu. c. Cara analitis atau sintetis, cara formal atau non-formal. d. Penerima materi (siswa), perorangan, kelompok kecil, kelompok besar, kelompok heterogen atau kelompok homogen, (Lukman, 2001: 6). Dalam pembelajaran guru dapat mengkombinasikan berbagai strategi belajar mengajar di dalam kelas. Misalkan guru dapat melakukannya
dengan
beberapa
cara:
ekspositori
dan
ceramah,
39
penyelidikan atau penemuan sendiri (inquiri), pengelolaan siswa, penekanan pada siswa, dan permainan. (KBK, 2004: 84). Berbagai metode pembelajaran yang ada harus dikombinasikan dalam proses belajar mengajar sehingga pembelajaran akan bervariasi dan tidak berkesan membosankan bagi siswa dan pada akhirnya akan tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Pendekatan mengajar ialah: a. Mengajarkan suatu topik tertentu dilihat dari sudut bagaimana topik tersebut disajikan. b. Langkah awal yang dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Contoh pokok bahasan yang bertujuan untuk melatih keterampilan, dan kebiasaan siswa rasa tanggung jawab, pendekatan: kerja kelompok, individual, klasikal. Salah satu contoh jenis pendekatan mengajar adalah pendekatan spiral. Mengajarkan suatu topik tertentu (dalam pengajaran Bahasa Arab) untuk tingkat yang berbeda, disajikan dengan cara yang berbeda pula. Seperti bentuk spiral, yang mulai kecil makin agak besar, makin besar dan masih besar lagi. 8. Peranan Metode Mengajar Dalam
proses
belajar
mengajar
(PBM),
metode
mengajar
mempunyai peranan yang sangat penting dan merupakan salah satu penunjang utama, dalam penentuan keberhasilan seorang guru dalam mengajar.
40
Untuk mewujudkan keberhasilan mengajar seorang guru harus memiliki kecakapan dan keterampilan mengajar atau menyajikan materimateri pelajaran. Guru juga harus menguasai metode-metode mengajar dan menyesuaikannya dengan materi yang akan disampaikan. Metode
mengajar
yang
diperlukan
dalam
mata
pelajaran,
diantaranya: a. Metode ceramah atau metode pemberitahuan b. Metode ekspositori c. Metode penemuan d. Metode Tanya jawab e. Metode latih hafal (metode drill) f. Metode diskusi g. Metode labolatorium h. Metode pemberian tugas i. Metode proyek j. Metode kegiatan lapangan k. Metode permaianan l. Metode pemecahan masalah m.Metode karya wisata Dalam penyampaian satu topik guru dapat menggunakan berbagai macam metode tergantung pada keperluan dari materi itu sendiri. Penggunaan
metode
ini
dimaksudkan
agar
pengajaran
menjadi:
41
berencana, berurutan, teratur, terarah, tersusun rapi, dan sistematis, sehingga dapat tercapai sasaran yang diharapkan. 9. Evaluasi Hasil Belajar Evaluasi terhadap hasil belajar bertujuan untuk mengetahui ketuntasan peserta didik dalam menguasai kompetensi dasar. Dari hasil evaluasi tersebut dapat diketahui kompetensi dasar, materi, atau indikator yang belum tercapai ketuntasan. Dengan mengevaluasi hasil belajar, guru akan mendapatkan manfaat yang besar untuk melakukan program perbaikan yang tepat. Jika ditemukan sebagian peserta didik gagal, perlu dikaji kembali kembali apakah instrumen penilaian terlalu sulit, apakah instrumen
penilaian
sudah
sesuai
indikatornya,
ataukah
cara
pembelajarannya (strategi, metode, media, pendekatan, atau teknik) yang digunakan kurang tepat. Jika ternyata instrumen penilaiannya terlalu sulit, maka perlu diperbaiki. Akan tetapi jika, instrumen penilaiannya ternyata tidak sulit, mungkin pembelajarannya yang harus diperbaiki, dan seterusnya. Apabila dari jumlah siswa ternyata tidak berminat dengan mata pelajaran bahasa arab, maka guru harus mencari sebab-sebabnya. Perlu dikaji dan dilihat kembali secara menyeluruh segala hal yang terkait dengan pembelajaran bahasa arab baik menyangkut strategi, metode, media, pendekatan, maupun tekhniknya.
42
10. Manfaat Evaluasi Evaluasi ini memiliki manfaat bagi: a. Peserta Didik Informasi hasil belajar bermanfaat bagi peserta didik untuk: (a) mengetahui kemajuan hasil belajar diri, (b) mengetahui konsep-konsep atau teori yang belum dikuasai, (c) memotivasi diri untuk lebih baik, dan (d) memperbaiki strategi belajar. b. Orang Tua lnformasi hasil belajar dimanfaatkan orang tua untuk memotivasi anak agar belajar lebih baik. Informasi ini dimanfaatkan orang tua untuk: (a) membantu anaknya belajar, (b) memotivasi anak belajar, (c) membantu madrasah meningkatkan hasil belajar peserta didik, dan (d) membantu madrasah melengkapi fasilitas belajar. c. Guru dan Kepala Madrasah Hasil belajar digunakan guru dan kepala madrasah untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan peserta didik dalam satu kelas dan madrasah dalam semua mata pelajaran. Hasi1 penilaian harus dapat mendorong guru untuk menentukan strategi mengajar yang lebih tepat, dan mendorong madrasah agar memberi fasilitas belajar yang lebih baik.
43
E. Penerapan Metode Index Card Match dalam Pembelajaran Bahasa Arab Metode Index Card Match merupakan salah satu metode yang berorientasi pada pembelajaran PAIKEM. Pembelajaran PAIKEM yaitu pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. 1. Prinsip Pembelajaran PAIKEM Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pembelajaran PAIKEM adalah sebagai berikut: a. Memahami sifat peserta didik. b. Mengenal peserta didik secara perorangan. c. Memanfaatkan perilaku peserta didik dalam pengorganisasian belajar. d. Mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif serta mampu memecahkan masalah. e. Menciptakan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik. f. Memanfaatkan lingkungan sebagai lingkungan belajar. g. Memberi umpan balik untuk meningkatkan kegiatan. h. Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental (Ismail, 2002:56). 2. Penerapan PAIKEM melalui seting yang variatif dan dinamis Dalam
kerangka
mewujudkan
desain
belajar
siswa,
maka
pengaturan ruang kelas dan siswa (seting kelas) merupakan tahap yang penting dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Karena itu, meja, kursi dan ruang belajar perlu ditata sedemikian rupa sehingga dapat menunjang kegiatan pembelajaran yang dapat mengaktifkan peserta didik, yakni memungkinkan hal-hal sebagai berikut:
44
a. Aksebilitas yaitu peserta didik mudah menjangkau sumber belajar. b. Mobilitas yaitu peserta didik menjadi bagian lain dalam kelas. c. Interaksi yaitu memudahkan interaksi antara guru dan peserta didik maupun antar peserta didik. d. Variasi kerja peserta didik yaitu memungkinkan peserta didik bekerjasama secara perorangan, berpasangan atau satu kelompok. 3. Penerapan metode Index Card Match dalam pembelajaran Bahasa Arab Bahasa Arab merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sebagai momok oleh siswa, dikarenakan merupakan pelajaran awal bagi siswa kelas IV, sehingga diharapkan dengan penerapan metode yang baru yaitu metode Index Card Match dapat menumbuhkan rasa senang terhadap mata pelajaran Bahasa Arab. Dalam penerapan metode Index Card Match siswa dituntut aktif, sehingga anak tidak merasa bosan dan jenuh di dalam kelas. Penilaian yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah penilaian keaktifan dan ketepatan dalam memilih pasangan kartu. Banyak hal yang tidak dapat bahkan tidak perlu dinyatakan dengan angka, karena masalahnya dikaitkan dengan tujuan bagaimana pengetahuan dan kecakapan itu dapat dimiliki oleh siswa secara nyata. Dalam prakteknya, penggunaan metode Index Card Match divariasikan dengan metodemetode lain misalnya, metode ceramah dan metode tanya jawab.
45
Indikator keaktifan siswa yang dapat dijadikan penilaian dalam metode Index Card Match antara lain: 1. Perhatian siswa terhadap penjelasan guru. 2. Kecepatan mencari pasangan. 3. Kerjasamanya dalam kelompok. 4. Ketepatan mencari pasangan. 5. Ketepatan membaca lafal kalimat. Dari indikator tersebut dapat diambil rentan nilai sebagai berikut: 1. Apabila dapat mencapai semua indikator, maka akan dikategorikan ke dalam anak paling aktif. 2. Apabila anak mencapai empat indikator, maka akan dikategorikan ke dalam anak aktif. 3. Apabila anak hanya mencapai tiga indikator maka dikategorikan ke dalam anak kurang aktif. 4. Apabila anak mencapai kurang dari tiga indikator, maka dikategorikan ke dalam anak yang tidak aktif. Langkah-langkah penerapan metode Index Card Match: 3. Buatlah potongan-potongan kertas sejumlah peserta dalam kelas dan kertas tersebut dibagi menjadi dua kelompok. 4. Tulis pertanyaan tentang materi yang telah diberikan sebelumnya pada potongan kertas yang telah dipersiapkan, setiap kertas satu pertanyaan. 5. Pada potongan kertas yang lain, tulislah jawaban dari pertanyaanpertanyaan yang dibuat.
46
6. Kocoklah semua kertas tersebut sehingga akan tercampur antara soal dan jawaban. 7. Bagikan setiap peserta satu kertas. Jelaskan bahwa ini aktivitas yang dilakukan berpasangan. Sebagian peserta akan mendapatkan soal dan sebagian yang lain akan mendapatkan jawaban. 8. Mintalah peserta untuk mencari pasangannya. Jika sudah ada yang menemukan pasangannya, mintalah mereka untuk duduk berdekatan. Jelaskan juga agar mereka tidak memberi materi yang mereka dapatkan kepada teman yang lain. 9. Setelah semua peserta menemukan pasangan dan duduk berdekatan, mintalah setiap pasangan secara bergantian membaca soal yang diperoleh dengan suara keras kepada teman-teman yang lain. Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangannya, demikian seterusnya. 10. Akhiri proses ini dengan klasifikasi dan kesimpulan serta tindak lanjut (Ismail, 2008:83).
47
BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat MI Miftakhul Ulum Kalibanger Madrasah ini didirikan pada tahun 1995. Pendirinya digagas oleh para tokoh ulama Dusun Kalibanger. Mereka ingin mendirikan sekolah yang tidak hanya mengajarkan materi umum, namun juga diajarkan tentang pelajaran agama. Dengan diprakarsai seorang tokoh agama yaitu Bapak K.H. Turjono, maka proposal pun dibuat dan dikirim kepada Departemen Agama. Keinginan untuk mendirikan sekolah pun terealisasi. Pada awal berdiri sekolah ini dibawah lembaga Yayasan Pendidikan Islam Darussalam
Sumowono,
dengan
identitas
“Madrasah
Ibtidaiyah
Darussalam II”. Setelah surat dari Departemen Agama turun maka pada tahun 1996 langsung berdirilah tiga kelas yaitu kelas I, kelas II dan kelas III. Maka pada bulan Juli tahun 1996 dimulailah kegiatan belajar mengajar, dengan dikepalai oleh Bapak Sudar Supomo. Pada tahun 2005 Madrasah Ibtidaiyah Darussalam II berganti nama menjadi “Madrasah Ibtidaiyah Miftakhul Ulum”, dan dikepalai oleh Ibu Ambaratih, S.PdI, sampai sekarang.
48
2. Struktur Organisasi Miftakhul Ulum Kalibanger Pada Tahun 2010 Kepala Madrasah Ambaratih, S.PdI
Wakil Kepala Madrasah Amin Risyanto, S.PdI
Tata Usaha I Isti Khomsiyah, A.Ma
Tata Usaha II Mahmudah, A.Ma
Guru Kelas I
Guru Kelas IV
Siti Kholifah, S.PdI
Suryati, A.Ma
Guru Kelas II
Guru Kelas V
Maratus Sholekah, S.PdI
Aan Susiyanto
Guru Kelas III
Guru Kelas VI
Kori’ah, S.PdI
Amin Risyanto, S.PdI
Guru Olahraga
Penjaga Sekolah
Eko Setyo Budi S. S.Si
Suadi
Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi MI Miftakhul Ulum
49
Ketua Komite Totok Hariyanto
Wakil Ketua Su’adi
Bendahara 1. Kori’ah, S.PdI 2. Aan Susiyanto
Sekretaris 1. Juandi 2. Muhlasin
Sie Penggalian SDA
Sie Pengelolaan
Sie Penggalian Kualitas Pelayanan Sekolah
Sie Pengembangan
Rochmadi
Ngatiman
Ircham S.
Abdul Rahman
Gambar 3. Bagan Struktur Organisasi Komite MI Miftakhul Ulum
3. Keadaan Guru Madrasah ini mempunyai 7 guru dan seorang Kepala Sekolah. Yang terdiri dari 1 Pegawai Negeri Sipil dan yang lain Guru Tetap Yayasan (GTY). 1 Pegawai Negeri Sipil yaitu Ambaratih, S.PdI sebagai Kepala Sekolah, sedangkan 7 Guru Tetap Yayasan yaitu Amin Risyanto, S.PdI, Maratus Solekhah, S.PdI, Siti Kholifah, S.PdI, Suryati, A.Ma, Eko Setiyo Budi Santoso, S.Si. , Aan Susiyanto dan Kori’ah, S.PdI.
50
4. Fasilitas MI Miftakhul Ulum Dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar Madrasah Ibtidaiyah Miftakhul Ulum ini memiliki bangunan yang terdiri atas: a. Ruang Kelas
: 6 ruang
b. Ruang Guru
: 1 ruang
c. Ruang UKS
: 1 ruang
d. Ruang Perpustakaan
: 1 ruang
e. Kamar Mandi
: 1 ruang
f. Koperasi
: 1 ruang
5. Keadaan Siswa Tabel 1. Keadaan Siswa MI Miftakhul Ulum Tahun Ajaran 2009/2010 No.
Kelas
Jumlah Siswa
1.
Kelas I
22 anak
2.
Kelas II
20 anak
3.
Kelas III
23 anak
4.
Kelas IV
14 anak
5.
Kelas V
16 anak
6.
Kelas VI
12 anak Jumlah
107 anak
B. Subjek Penelitian Subjek yang diteliti yaitu siswa kelas IV MI Miftakhul Ulum Kalibanger Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang pada tahun 2010.
51
Karateristik siswa: 1. Jumlah siswa adalah: a. Laki-laki
: 8 anak
b. Perempuan
: 6 anak Jumlah : 14 anak
2. Usia Siswa: a. Anak yang berusia 10 tahun sebanyak
: 9 anak
b. Anak yang berusia 11 tahun sebanyak
: 5 anak
3. Tingkat kemampuan siswa Berdasar dari pengalaman selama penelitian mengajar, kemampuan siswa dalam belajar terbagi menjadi beberapa tingkatan, 4 siswa pandai, 6 siswa kemampuan cukup atau sedang, dan sisanya siswa kemampuan agak lambat. 4. Latar belakang siswa Karena letak madrasah di pedesaan, maka mayoritas orang tua berpendidikan sekolah dasar dan profesinyapun mayoritas sebagai petani dan pedagang
C. Obyek Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang peneliti hadapi maka masalah siswa yang dijadikan obyek penelitian adalah keaktifan dan prestasi belajar siswa.
52
Adapun cara pengambilan data sebagai berikut: 1. Data keaktifan dan perhatian diambil dari kegiatan penggunaan metode dengan ketika mencari pasangan jawaban. 2. Data prestasi diambil dari pre test dan past test serta hasil latihan setiap akhir siklus. Indikator dari keberhasilan penelitian ini adalah apabila 85% dari seluruh siswa dalam kelas telah menguasai bahan pelajaran minimal 60% atau minimal mendapat nilai 60. Sehingga hasil pembelajaran akan meningkat dan respon dari observer menunjukkan nilai positif atau mengalami perubahan. Yang dijadikan obyek penelitian adalah mata pelajaran Bahasa Arab sesuai dengan kompetensi dasar pada saat penelitian dilakukan tanpa menyita waktu dan mata pelajaran lain. Pokok bahasan yang diambil adalah keluarga inti dan keluarga besar. D. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan sebanyak tiga kali tatap muka dengan menggunakan jam pelajaran Bahasa Arab dan menyesuaikan pelajaran yang ada. Penelitian ini dimulai pada bulan April sampai Mei tahun 2010.
E. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan dalam tiga siklus. Pelaksanaan setiap siklus sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Siklus pertama dilakukan dengan metode Index Card Match dan dipadukan dengan metode ceramah sebagai pengantar penyampaian materi.
53
Kekurangan yang muncul pada siklus pertama akan diadakan perbaikan pada siklus kedua dan kekurangan yang muncul pada siklus kedua akan diperbaiki pada siklus ketiga. Adapun
prosedur
dalam
penelitian
ini
adalah:
perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi. 1. Siklus I a. Perencanaan 1) Mempersiapkan materi Bahasa Arab dengan pokok bahasan keluarga dengan sub pokok bahasan anggota keluarga. 2) Membuat lembar kartu tanya dan kartu jawab. 3) Membuat lembar observasi untuk mengamati aktivitas dan perhatian siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode Index Card Match. 4) Membuat lembar soal pre-test untuk mengetahui kesiapan siswa ketika mengikuti pembelajaran Bahasa Arab. 5) Membuat soal ulangan atau past test untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah melaksanakan siklus I. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 14 April 2010 dan kegiatan pada tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan meliputi:
54
1) Guru melakukan apersepsi sebagai kegiatan awal dengan melakukan tanya jawab menggunakan Bahasa Arab. 2) Dengan menggunakan metode ceramah guru menyampaikan materi tentang keluarga. 3) Guru mengajak siswa untuk membaca teks yang ada pada buku LKS, kemudian dengan bimbingan guru siswa mengartikan teks tersebut. 4) Setelah siswa memahami materi, guru membagikan potongan kertas kepada masing-masing siswa untuk menerapkan metode Index Card Match, yang selanjutnya guru menjelaskan cara permainannya. 5) Guru memberi latihan soal untuk mengetahui prestasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran Bahasa Arab.
c. Observasi Tahap ini merupakantahap pelaksanaan observasi terhadap pelaksanaan
pembelajaran,
yang
ditujukan
untuk
mengetahui
keefektifan dari metode Index Card Match dalam meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar materi Bahasa Arab tentang keluarga. Pada siklus I kegiatan siswa yang diamati adalah perhatian dan keaktifan
siswa
berlangsung.
dalam
belajar
selama
proses
pembelajaran
55
d. Refleksi Pada siklus I ini hasil belajar belum menunjukkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Siswa belum terbiasa menggunakan metode Index Card Match, sehingga siswa belum menguasai sepenuhnya akan materi yang disampaikan guru. Hanya beberapa siswa yang berkemampuan pandai yang mampu menyerap materi dengan sempurna. Dari temuan yang didapat pada siklus I ini, akan digunakan sebagai acuan perencanaan pada siklus II. 2. Siklus II a. Perencanaan 1) Mempersiapkan materi ajar Bahasa Arab dengan sub pokok bahasan penggunaan huruf jar (Fi) pada materi keluarga. 2) Menyiapkan lembar potongan tanya jawab. 3) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati metode Index Card Match. 4) Membuat lembar pre test atau ulangan untuk mengetahui prestasi siswa. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus II, dilaksanakan pada tanggal 21 April 2010 dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran yang telah dirancang sebagai berikut: 1) Guru melaksanakan apersepsi sebagai kegiatan awal.
56
2) Sebelum melangkah materi berikutnya guru mendesain tempat duduk menjadi per kelompok. 3) Dengan metode ceramah guru menjelaskan materi tentang huruf jar (Fi). 4) Setelah siswa memahami materi, guru membagikan kartu pada masing-masing siswa, kemudian dilanjutkan dengan mencari jodoh kartu yang dipegangnya. 5) Masing-masing pasangan duduk berdampingan dan membaca tulisan yang ada pada kartu. 6) Guru memberi latihan soal atau pre test untuk mengetahui prestasi. c. Observasi Pada tahap ini merupakan tahap pelaksanaan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran yang ditujukan untuk mengetahui keefektifan dari metode Index Card Match dalam meningkatkan keaktifan, perhatian dan prestasi belajar Bahasa Arab tentang penggunaan huruf jar (Fi). Pada siklus II sudah agak terbiasa dengan metode Index Card Match, sehingga siswa sudah mulai menguasai materi yang disampaikan guru. Dan hampir 50% anak sudah menyerap materi dengan sempurna. Dari temua yang didapat pada siklus II, akan digunakan sebagai acuan perencanaan pada siklus III. d. Refleksi Pada siklus II ini, prestasi, perhatian dan keaktifan siswa semakin meningkat, hal ini sudah menunjukkan adanya perubahan.
57
Siswa sudah mulai terbiasa dengan metode Index Card Macth yang diterapkan oleh guru. Sehingga siswa semakin mudah memahami materi. Meskipun sudah ada perubahan seperti yang diinginkan, namun agar lebih mantap maka akan diadakan siklus III. 3. Siklus III a. Perencanaan 1) Menyiapkan materi ajar Bahasa Arab dengan pokok bahasan keluarga dengan sub pokok bahasan keluarga bahagia. 2) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keaktifan dan perhatian siswa selama KBM yang didesain dengan metode Index Card Match. 3) Menyiapkan potongan kartu tanya dan kartu jawab. 4) Merancang lembar soal past test untuk mengetahui hasil belajar siswa yang dilakukan dengan metode Index Card Match.
b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus III dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 2010 dan kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran yang telah dirancang sebagai berikut: 1) Guru melaksanakan apersepsi sebagai kegiatan awal. 2) Dengan metode ceramah guru menjelaskan materi. 3) Guru mengajak siswa ke luar kelas.
58
4) Guru membagi siswa menjadi dua kelompok. Masing-masing wakil kelompok mengambil kartu dan membagikan kepada kelompoknya. 5) Dengan mulai dibunyikannya tape recorder sampai selesainya satu judul lagu maka selesailah anak mencari pasangan. Apabila ada anak yang belum mendapat pasangan maka akan diberi hukuman bernyanyi didepan teman-teman. 6) Setelah selesai maka guru membagikan soal pre test. c. Observasi Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan observasi terhadap pelaksanaan keefektifan
pembelajaran metode
Index
yang
ditujukan
Card
Match
untuk dalam
mengetahui meningkatkan
keaktifa,perhatian dan prestasi belajar Bahasa Arab tentang keluarga. Pada siklus III yang diamati adalah keaktifan dan perhatian siswa selama prosese belajar berlangsung. d. Refleksi Pada siklus III ini hasil belajar menunjukkan sudah adanya perubahan dan ketercapaian target yang diinginkan. Aktivitas siswa sudah biasa menggunakan metode Index Card Match, sehingga keaktifan dan perhatian siswa semakin meningkat. Maka siklus III ini merupakan akhir KBM untuk penelitian yang dilakukan.
59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Hasil dari Siklus I a. Hasil pengamatan sikap siswa Berdasarkan analisi hasil pengamatan terhadap sikap siswa ketika pembelajaran berlangsung pada siklus I (lihat lampiran 10) terlihat
rata-rata
sikap
seluruh
siswa
terhadap
pelaksanaan
pembelajaran bisa dilihat pada tabel di bawah ini. Dari tabel (4.2) di atas terlihat bahwa nilai rata-rata kelas untuk keaktifan siswa ketika pembelajaran berlangsung yaitu 5,9 dan ratarata
aspek
perhatian siswa
ketika
guru
menjelaskan
materi
menunjukkan nilai rata-rata 6. Adapun target rata-rata kelas yang ingin dicapai adalah 7 ke atas dalam kategori baik. Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Sikap Siswa pada Siklus I No
Aspek Penilaian
Hasil Pengamatan
Nilai Rata-rata
1
Keaktifan
83
5,9
2
Perhatian
84
6
60
b. Hasil Belajar Siswa Dari data analisis hasil ulangan harian atau pasttest siswa pada akhir siklus I, dapat dilihat tidak tercapainya ketuntasan belajar siswa. Yakni ada 6 siswa telah mendapat nilai minimal 6,0 dan 8 siswa mendapat nilai dibawah 6,0. Hal ini berarti siswa yang telah tuntas belajarnya baru mencapai 45% (Lihat tabel 4.3). Tabel 4.3 Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I Ketuntasan Tidak Tuntas Tuntas
Jenis Tes
Jumlah Siswa
Prosentase Ketuntasan
Pretest
14
35%
5 siswa
9 siswa
Posttest
14
50%
7 siswa
7 siswa
2. Hasil dari Siklus II a. Hasil Pengamatan terhadap Sikap Siswa Berdasarkan analisis hasil pengamatan sikap siswa ketika proses pembelajaran berlangsung pada siklus II (lihat lampiran 12), terlihat hasil rata-rata sikap seluruh siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Index Card Match bisa dilihat pada tabel (4.4). Dari tabel (4.4) di atas terlihat bahwa nilai rata-rata kelas untuk keaktifan siswa ketika pembelajaran meningkat yaitu 6,6 dan rata-rata aspek perhatian 6,5. Adapun target rata-rata kelas yang ingin dicapai adalah 7 ke atas dalam kategori baik.
61
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Sikap Siswa pada Siklus II No
Aspek Penilaian
Hasil Pengamatan
Nilai Rata-rata
1
Keaktifan
92
6,6
2
Perhatian
91
6,5
b. Hasil Belajar Siswa Dari data analisis hasil ulangan harian atau pasttest siswa pada akhir siklus II , dapat dilihat tidak tercapainya ketuntasan belajar siswa. Yakni ada 9 siswa telah mendapat nilai minimal 6,0 dan 5 siswa mendapat nilai dibawah 6,0. Hal ini berarti siswa yang telah tuntas belajarnya mencapai 65% dan yang belum tuntas 35% (Lihat tabel 4.5). Tabel 4.5 Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II Ketuntasan Tidak Tuntas Tuntas
Jenis Tes
Jumlah Siswa
Prosentase Ketuntasan
Posttest I
14
50%
7 siswa
7 siswa
Posttest II
14
65%
9 siswa
5 siswa
3. Hasil dari Siklus III a. Hasil Pengamatan terhadap Sikap Siswa Berdasarkan analisis hasil pengamatan sikap siswa ketika proses pembelajaran berlangsung pada siklus III (lihat lampiran 14), terlihat hasil rata-rata sikap seluruh siswa terhadap pelaksanaan
62
pembelajaran dengan menggunakan metode Index Card Match bisa dilihat pada tabel (4.6). Dari tabel (4.6) di atas terlihat bahwa nilai rata-rata kelas untuk keaktifan siswa ketika pembelajaran meningkat yaitu 7,4 dan rata-rata aspek perhatian 7,3. Adapun target rata-rata kelas yang ingin dicapai adalah 7 ke atas dalam kategori baik.
Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Sikap Siswa pada Siklus III No
Aspek Penilaian
Hasil Pengamatan
Nilai Rata-rata
1
Keaktifan
104
7,4
2
Perhatian
102
7,3
b. Hasil Belajar Siswa Dari data analisis hasil ulangan harian atau pretest siswa pada akhir siklus III (lihat lampiran 15), dapat dilihat tercapainya ketuntasan belajar siswa. Yakni ada 12 siswa telah mendapat nilai minimal 6,0 dan 2 siswa mendapat nilai dibawah 6,0. Hal ini berarti siswa yang telah tuntas belajarnya mencapai 86% dan yang belum tuntas 14% (Lihat tabel 4.7). Tabel 4.7 Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus III Ketuntasan Tidak Tuntas Tuntas
Jenis Tes
Jumlah Siswa
Prosentase Ketuntasan
Pretest
14
80%
11 siswa
3 siswa
Posttest
14
86%
12 siswa
2 siswa
63
B. Pembahasan Pembelajaran dengan menggunakan metode Index Card Match atau menjodohkan kartu tanya dan kartu jawab, menyebabkan siswa mempunyai keaktifan dalam berpikir serta ketangkasan dalam menjawab pertanyaan khususnya pada mata pelajaran Bahasa Arab. Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode Index Card Match, guru menjelaskan bahan yang diajarkan secara teratur sehingga akan lebih melekat pada diri siswa. Setelah itu guru akan membagikan lembaran kartu kepada setiap siswa dengan disertai dengan permainan yang disukai siswa memungkinkan siswa dapat menyerap pelajaran dengan lebih sempurna. Selain itu metode ini juga melatih siswa untuk terbiasa mengucapkan lafal arab dan sekaligus memberi pengetahuan siswa tentang arti lafal tersebut. Penggunaan metode Index Card Match yang dilaksanakan melalui bentuk penelitian tindakan kelas tersebut ternyata membuahkan hasil yang sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari pengamatan guru sekaligus sebagai peneliti terhadap keaktifan dan prestasi belajar siswa. Sedangkan untuk melihat peningkatan prestasi siswa dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil yang didapat dari siklus I, perolehan rata-rata keaktifan siswa di kelas ketika pembelajaran berlangsung yaitu 5,9 dan perhatian siswa ketika guru menjelaskan materi yaitu 6. Sedangkan untuk kategori baik yaitu rata-rata 7. Hasil belajar siswa pada siklus I mencapai 50%
64
tuntas atau 7 siswa tuntas belum terbiasa dengan menggunakan metode tersebut. Pada siklus II pembelajaran yang didesain dengan menggunakan metode Index Card Match telah menunjukkan perubahan yang lebih bagus dari siklus sebelumnya. Yaitu untuk keaktifan siswa dalam satu kelas sudah mencapai 6,6 sedangkan perhatian siswa terhadap pembelajaran mencapai nilai 6,5. Sedangkan prestasi siswa menunjukkan adanya peningkatan yaitu 9 anak mendapat nilai 60 keatas, sedangkan 5 anak lainnya mendapat nilai dibawah 60 atau 65% tuntas dan 35% tidak tuntas. Keberhasilan siklus II didukung dengan sudah mulai terbiasa siswa menggunakan metode Index Card Match dan siswa mulai menyukai pelajaran Bahasa Arab serta desain tata ruang kelas yang mendukung kebebasan siswa untuk bergerak. Dengan semakin terbiasanya siswa menggunakan metode Index Card Match, maka pada siklus III keaktifan dan perhatian guna semakin meningkatkan dan memuaskan, serta prestasi atau hasil belajar siswa pun menunjukkan tingkat yang memuaskan. Hal ini membuktikan semangat belajar siswa sangat tinggi sehingga semakin banyak siswa yang memperoleh nilai tuntas. Ketuntasan yang dicapai dalam pengamatan keaktifan pembelajaran berlangsung adalah hasil rata-rata 7,4 dan perhatian prestasi yaitu 86% yang tuntas dan 14% tidak tuntas atau 11 anak mendapat nilai di atas 60 dan 3 anak mendapat nilai di bawah 60.
65
BAB V PENUTUP
a. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode Index Card Macth atau menjodohkan kartu tanya dan kartu jawab pada siswa kelas IV semester II MI Miftakhul Ulum Kalibanger, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: i.
Metode Index Card Match dapat meningkatkan keaktifan dan perhatian siswa terhadap pembelajaran Bahasa Arab materi keluarga. Hal ini dapat dilihat dengan adanya peningkatan rata-rata keaktifan dan perhatian siswa pada setiap siklus I (5,9), siklus II (6,6) dan siklus III (7,4).
ii.
Metode Index Card Match dapat meningkatkan prestasi belajar Bahasa Arab materi keluarga, dengan ditandai adanya peningkatan prosentase ketuntasan pada tiap siklus yaitu siklus I (35%), siklus II (65%), dan siklus III (8,6).
b. Saran Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pada MI Miftakhul Ulum Kalibanger Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang, maka peneliti memberikan beberapa saran kepada yang berkompeten dalam bidangnya sebagai berikut:
66
1. Bagi Kepala Sekolah a. Kepala sekolah harus mampu memberikan motivasi kepada anak buahnya agar anak buahnya bersemangat dalarn memberikan pengajaran yang bermutu. b. Kepala sekolah mengadakan supervisi kepada guru dalam mengajar sebagai sebuah evaluasi bagi guru dalam mengajar secara berkala. c. Kepala sekolah menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam KBM sehingga dengan terpenuhinya sarana dan prasarana pembelajaran akan menunjang pembelajaran yang bermutu. d. Kepala sekolah mampu menjaga hubungan baik dengan anak buahnya, siswa, dan pihak-pihak yang bersangkutan serta masyarakat sekitar sekolah. 2. Bagi Guru a. Guru hendaknya harus kreatif dan inovatif serta selektif dalam menggunakan metode pembelajaran sehingga metode yang digunakan akan berdaya guna yang maksimal pada materi yang disampaikan. b. Guru hendaknya berpandangan bahwa dirinya merupakan fasilisator bagi siswa sehingga anak didik akan cenderung aktif bukan pasif dalam belajar. c. Guru harus mampu memberikan dan menumbuhkan semangat atau motivasi pada seluruh siswa sehingga siswa akan belajar dengan senang.
67
3. Bagi Siswa a. Siswa hendaknya lebih semangat dalam belajar. b. Siswa harus memiliki rasa iri kepada siswa yang berprestasi baik sehingga akan timbul persaingan yang sehat dalam meraih prestasi. c. Berusaha untuk meningkatkan prestasi belajar.
Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
MATA PELAJARAN
: Bahasa Arab
KELAS/SEMESTER
: IV/II
WAKTU
: 35 x 2 (1 x Pertemuan)
A. Standar Kompetensi 5. Memahami informasi lisan melalui kegiatan mendengarkan dalam bentuk paparan atau dialog tentang alamat, keluarga dan kehidupan keluarga.
B. Kompetensi Dasar 5.2.
Mengemukakan makna atau gagasan dari wacana lisan sederhana
tentang
, , C. Indikator 5.2.1. Mengartikan kata ke dalam bahasa Indonesia 5.2.2. Membaca dengan baik dan benar wacana sederhana
D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat mengartikan kalimat yang disampaikan oleh guru
2. Siswa dapat memahami maksud kalimat yang diartikan 3. Siswa dapat membaca kalimat dengan baik dan benar E. Materi Pokok Keluarga ( )
F. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Index Card Match (menjodohkan kartu tanya jawab)
G. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiata awal a. Menanyakan kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran b. Arersepsi c. Menjelaskan tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran 2. Kegiatan inti a. Menjelaskan materi. b. Membaca materi dibimbing oleh guru dilanjutkan dengan mengartikan perkata kemudian dilanjutkan dengan mengartikan seluruh dialog. c. Guru menanyakan kepahaman materi yang baru dipelajari. d. Guru membagi siswa menjadi dua kelompok. Kelompok pertama mengambil kartu dalam kotak dilanjutkan dengan kelompok dua. e. Setelah masing-masing siswa memegang kartu maka siswa memulai mencari pasangannya.
f. Setelah semua mempunyai pasangan maka mereka harus membacakan apa yang sudah mereka ambil. g. Kelompok yang salah memilih pasangan akan maka akan dihukum menyanyi dan menari didepan kelas. h. Guru membagi kelas untuk mengevaluasi 3. Kegiatan akhir a. Menyimpulkan materi b. Refleksi c. Pemberian tugas rumah
H. Sumber dan Media 1. Sumber Buku Bahasa Arab kelas IV "Erlangga" Kamus Bahasa Arab Indonesia 2. Media Kartu tanya jawab
Kalibanger, 14 April 2010 Mengetahui Kepala Madrasah
Guru Kelas
Ambaratih, S.Pd.I.
Suyarti, A.Ma.
NIP.
NIP.
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
MATA PELAJARAN
: Bahasa Arab
KELAS/SEMESTER
: IV/II
WAKTU
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi 5. Memahami informasi lisan melalui kegiatan mendengarkan dalam bentuk paparan atau dialog tentang alamat, keluarga dan kehidupan keluarga.
B. Kompetensi Dasar 5.3.
Menyampaikan informasi secara lisan dalam kalimat sederhana
tentang
, , C. Indikator 5.3.1. Menyusun kalimat dengan baik dan benar 5.3.2. Meletakkan huruf jar fi dalam kalimat dengan baik dan benar
D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menyusun kalimat acak dengan runtut
2. Siswa dapat mengartikan kalimat tersebut 3. Siswa dapat Meletakkan huruf jar fi dalam kalimat dengan baik dan benar E. Materi Pokok Keluarga ( )
F. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Index Card Match (menjodohkan kartu tanya jawab)
G. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiata awal a. Menanyakan kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran b. Arersepsi c. Menjelaskan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan inti a. Membaca dialog tentang keluarga b. Mengartikan secara mufrodat kemudian melanjutkan keseluruhan c. Tanya jawab tentang materi d. Guru membagi kartu tanya jawab secara acak kepada siswa, kemudian guru memberikan waktu kepada siswa dengan membunyikan lagu anak-anak yaitu dalam kaset. Selama kaset masih berputar sampai kaset berhenti anak mencari teman atau pasangan kartunya. Apabila
kaset sudah berhenti siswa belum mendapat teman maka akan mendapat hukuman menyanyi e. Guru membagikan kertas evaluasi
3. Kegiatan akhir d. Guru Menyimpulkan materi e. Refleksi f. Pemberian tugas rumah
H. Sumber dan Media 3. Sumber Buku LKS siswa Buku Bahasa Arab kelas IV "Erlangga" 4. Media Kartu tanya jawab
Kalibanger, 21 April 2010 Mengetahui Kepala Madrasah
Guru Kelas
Ambaratih, S.Pd.I.
Suyarti, A.Ma.
NIP.
NIP.
Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS III
MATA PELAJARAN
: Bahasa Arab
KELAS/SEMESTER
: IV/II
WAKTU
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi 6. Memahami informasi lisan melalui kegiatan mendengarkan dalam bentuk paparan atau dialog tentang alamat, keluarga dan kehidupan keluarga.
B. Kompetensi Dasar 6.1.
Mengemukakan makna atau gagasan dari wacana lisan sederhana
tentang
, , C. Indikator 6.1.1. Mengartikan makna tentang ا@?>=<ة
ةBCDا
6.1.2. Menjelaskan gagasan atau ide tentang
ِ ِْ َُْ
D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menjelaskan makna yang terkandung dalam dialog
2. Siswa dapat membaca dialog dengan baik dan benar 3. Siswa dapat mengetahui gagasan atau ide wacana atau dialog E. Materi Pokok Keluarga (ِ ُ)
F. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Index Card Match (menjodohkan kartu tanya jawab)
G. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiata awal a. Menanyakan kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran b. Arersepsi c. Memaparkan tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran 2. Kegiatan inti a. Guru membagikan lembaran kertas berisi materi kepada semua siswa b. Membaca bersama materi yang telah dibagi c. Mengartikan keseluruhan dengan bantuan arti perkata yang teolah ada pada lembaran tersebut d. Menanyakan kepahaman tentang materi e. Guru mengajak siswa untuk keluar dari bangku menuju halaman sekolah, dilanjutkan dengan mengambil kartu pada tempat y6ang telah disediakan
f. Guru membunyikan tape recorder yang telah berisi kaset, selama kaset masih berputar maka siswa bewrkesempatan mencari pasangan, apabila kaset sudah berhenti maka siswa dalam mencari pasangan telah berakhir g. Setelah semua mendapat pasangan maka masing-masing membuat lingkaran dan dekat dengan pasangannya kemudian siswa membaca kartu yang ada di tangannya. h. Guru membagi kelas untuk mengevaluasi 3. Kegiatan akhir g. Menyimpulkan materi h. Refleksi i. Pemberian tugas rumah H. Sumber dan media 5. Sumber Buku Bahasa Arab kelas IV "Erlangga" Kamus Bahasa Arab Indonesia 6. Media Kartu tanya jawab Kalibanger, 19 Mei 2010 Mengetahui Kepala Madrasah
Ambaratih, S.Pd.I. NIP.
Guru Kelas
Suyarti, A.Ma. NIP.
Lampiran 4 KARTU SOAL Siklus I Kartu Jawaban
Kartu Pertanyaan
!"ِ #$,ِ َ
) *$, ' ( َ .١
ِ "َ+ ,ِ- ,َِ.
) *$َ )$َ ./
keluarga
arti kata adalah ِ َْ .0
1 ِ 2 ,ِ- ,َِ.
,5َ6 7ِ1 2ْ ,-ِ َ4ْ .3
8 2َِ9 ,َِ.
Ayahku seorang dokter. artikan
.:
kedalam Bahasa Arab
,َِ.
ِ "َ+ <ِ- ,ِ=َ. 7ِ>=َ .... .;
Saudaraku (pr) di perpustakaan
ِ 2َ@َAَْ ,ِ- ,ِ@=ُ. .?
Lampiran 5 SOAL EVALUASI (Post tes) Siklus I
....... 7 ' ( َ .١ ..... ,5َ67ِ1 2ْ ,ِ- َ>=َ 4ْ ./ ...... 7ٌَُCDE ِ Eُ. )$َ .0 ......... 7Artikan ke dalam bahasa Indonesia ِ َْ .3 ِ "E<ِ- ,ِ 7Eُِ...... .:
Lampiran 6 KARTU SOAL Siklus II Kartu Jawaban
F ِ GHَْ. َI
Huruf jar
Kartu Pertanyaan
ُ* J َK .١
adalah salah HِJ huruf ./ satu huruf …..
kasroh
,ِ-
ِ "َ+ ,ِ- , َِ.
Saudara saya di perpustakaan
apabila ada kata benda yang diawali dengan huruf jar maka tanda baca dibelakang kata benda huruf
.0
Nِ 2Oْ َ+.... ,LEَ. 7MEُ. )$َ. .3
ِ "Gَْ....7)*$َ)$َ .: Artikan kalimat dibawah ini .;
ِ 2َ@َAGَْ ,ِ- , =ِ َ
Lampiran 7 SOAL EVALUASI (Post tes) Siklus II
F ِ GHَْ. َI7....... .١ adalah salah satu huruf …..HِJhuruf maka pada akhir huruf berharokatHِJkata benda yang diawali dengan huruf
./ .0
7Artikan ke dalam bahasa Indonesia ِ َْ .3 ِ "E<ِ- ,ِ 7Eُِ...... .:
Lampiran 8 KARTU SOAL Siklus III Kartu Jawaban
Keluarga Bahagia
Pِ P Qُ ِ
,َِ. 5 ِ ِ "Gْ <ِ-ْ,ِ=َ
P8 2َِ9 , َِ.
Kartu Pertanyaan
artinya P ِ ِ ََْ .١
5َ67Pِ P Qُ ِ 4ْ
./
R$ ِ َKَS....7َِ 5 ِE
.0
2َِAْ َ>=َ. )$َ.
.3
Ayahku seorang dokter, .: Bahasa arabnya?
PَSTِ # ,ّEُِ. 5ِ ِ
ٌV َ-
7ِEُِ. 5 ِE .; 7ِ ِ@ِِ ِ "Gْ <ِ- W P "ِ Eَ>َ. 4ْ .....,
.?
Lampiran 9 SOAL EVALUASI (Post tes) Siklus III Keluarga bahagia jika diartikankedalam bahasa Arab
.١
ِ "Gْ ......7 2َِAْ َ>=َ. )$َ. ./ Artinya ……
P8 2َِ9 , َِ. .0
Susunlah menjadi kalimat yang sempurna …… 1 ِ 2ْ [R" – ,ِEُ. – Yِِ - ,ِ
.3
) =.....7َِ.5 ِE .:
Lampiran 12 ANALISIS HASIL PRE TEST Siklus I
No
Nama Siswa
Skor Tiap Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jumlah
Ketercap
Skor
ain (%)
Ketuntasan Belajar Ya
Tidak
1
Afifatun N.
1 1 1 0 1 1 0 0 1 1
7
70
2
Alwi Sandi P.
1 0 1 0 0 1 1 0 0 1
5
50
3
Ella Andi C.
1 1 0 1 0 1 1 1 1 0
7
70
4
Emi M.
1 1 1 1 1 1 1 0 1 0
8
80
5
Heriyanto
1 0 1 0 0 0 1 1 0 0
4
40
6
Khozirul N. U.
1 1 1 0 0 1 0 0 0 1
5
50
7
Mahmud A.
1 1 0 0 0 1 0 0 1 1
5
50
8
Miftakhul H.
1 1 0 1 0 0 1 0 0 1
5
50
9
Oki Galih P.
1 0 1 0 0 0 0 0 1 1
4
40
10 Rizka Indri
1 0 1 0 0 1 1 0 0 0
4
40
11 Rizan Rinjani
1 0 1 0 0 0 0 0 0 1
3
30
12 Siti Nur A.
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
9
90
13 Umi M.
1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
4
40
14 Wanda H.
1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
7
70
Hasil analisis 1. Ketentuan belajar individu : 5 Siswa 2. Ketentuan belajar klasikal
: 5 Siswa dari 14
Kalibanger, 14 April 2010 Peneliti
Suryati
Lampiran 13 ANALISIS HASIL POST TEST Siklus I Skor Tiap Soal No
Nama Siswa 1
2
3
4
5
Jumlah
Ketercap
Ketuntasan
Skor
ain (%)
Belajar Ya
Tidak
1
Afifatun Nasichan
2 2 1
1
2
8
80
2
Alwi Sandi P.
2 2 1
1
1
7
70
3
Ella Andi Cahyanto
1 2 2
1
2
8
80
4
Emi Mustafian
2 2 1
1
2
8
80
5
Heriyanto
1 2 1
0
1
5
50
6
Khozirul N. U.
1 2 1
0
0
4
40
7
Mahmud A.
2 2 2
1
0
7
70
8
Miftakhul H.
1 2 2
0
0
5
50
9
Oki Galih P.
1 1 1
1
1
5
50
10 Rizka Indriyani
0 0 2
1
1
4
40
11 Rizan Rinjani
1 0 0
2
1
4
40
12 Siti Nur A.
2 2 2
1
1
8
80
13 Umi Masruroh
0 2 1
0
2
5
50
14 Wanda H.
0 2 2
2
1
7
70
Hasil analisis 1. Ketentuan belajar individu : 7 Siswa 2. Ketentuan belajar klasikal
: 7 Siswa dari 14 atau 50 % Kalibanger, 14 April 2010 Peneliti
Suryati
Lampiran 10 LEMBAR TES KEAKTIFAN Siklus I Aspek Yang Dinilai No
Nama Siswa
Keaktifan A
B
C
D
7
1
Afifatun Nasichan
2
Alwi Sandi P.
3
Ella Andi Cahyanto
4
Emi Mustafian
5
5
Heriyanto
5
6
Khozirul N. U.
5
7
Mahmud A.
6
8
Miftakhul H.
6
9
Oki Galih P.
5
10
Rizka Indriyani
5
11
Rizan Rinjani
5
12
Siti Nur A.
13
Umi Masruroh
14
Wanda H.
6 7
7 6 7
Hasil nilai keaktifan Jumlah nilai
: 83
Rata-rata
: 5,8 Kalibanger, 14 April 2010 Peneliti
Suryati
Lampiran 11 LEMBAR TES PERHATIAN Siklus I Aspek Yang Dinilai No
Nama Siswa
Perhatian A
B
C
1
Afifatun Nasichan
7
2
Alwi Sandi P.
7
3
Ella Andi Cahyanto
6
4
Emi Mustafian
6
5
Heriyanto
6
6
Khozirul N. U.
5
7
Mahmud A.
8
Miftakhul H.
5
9
Oki Galih P.
6
10
Rizka Indriyani
5
11
Rizan Rinjani
5
12
Siti Nur A.
13
Umi Masruroh
14
Wanda H.
D
7
7 5 7
Hasil nilai keaktifan Jumlah nilai
: 84
Rata-rata
: 60 Kalibanger, 14 April 2010 Peneliti
Suryati
Lampiran 16 ANALISIS HASIL PRE TEST Siklus II
No
Nama Siswa
Skor Tiap Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jumlah
Ketercap
Skor
ain (%)
Ketuntasan Belajar Ya
Tidak
1
Afifatun N.
1 1 0 1 1 0 1 1 1 0
7
70
2
Alwi Sandi P.
1 0 0 1 1 1 0 1 1 1
7
70
3
Ella Andi C.
1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
8
80
4
Emi M.
1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
8
80
5
Heriyanto
0 1 1 0 0 0 0 1 1 1
5
50
6
Khozirul N. U.
1 0 1 1 0 1 0 1 0 0
5
50
7
Mahmud A.
1 1 1 0 0 0 1 1 0 1
6
60
8
Miftakhul H.
0 1 1 0 0 1 0 0 1 1
5
50
9
Oki Galih P.
1 0 1 1 0 1 0 0 0 0
4
40
10 Rizka Indri
1 0 0 1 0 1 1 0 0 1
5
50
11 Rizan Rinjani
0 0 1 1 0 0 1 0 1 0
4
40
12 Siti Nur A.
1 0 1 0 0 1 1 1 1 1
7
70
13 Umi M.
0 1 0 1 0 1 1 0 0 1
5
50
14 Wanda H.
1 1 0 1 1 1 1 1 0 0
8
80
Hasil analisis 3. Ketentuan belajar individu : 7 Siswa 4. Ketentuan belajar klasikal
: 7 Siswa dari 14 Kalibanger, 21 April 2010 Peneliti
Suryati
Lampiran 17 ANALISIS HASIL P0ST TEST Siklus II Skor Tiap Soal No
Nama Siswa 1
2
3
4
5
Jumlah
Ketercap
Ketuntasan
Skor
ain (%)
Belajar Ya
Tidak
1
Afifatun Nasichan
1 2 1
2
2
8
80
2
Alwi Sandi P.
0 2 2
1
1
7
70
3
Ella Andi Cahyanto
1 2 2
1
1
7
70
4
Emi Mustafian
1 2 2
1
1
8
80
5
Heriyanto
0 2 0
1
1
5
50
6
Khozirul N. U.
1 2 0
0
0
5
50
7
Mahmud A.
0 2 1
1
1
6
60
8
Miftakhul H.
2 2 1
1
1
8
80
9
Oki Galih P.
1 2 1
0
0
6
60
10 Rizka Indriyani
1 2 0
0
0
5
50
11 Rizan Rinjani
0 2 0
0
0
4
40
12 Siti Nur A.
2 2 1
1
1
8
80
13 Umi Masruroh
0 2 0
0
0
4
40
14 Wanda H.
1 2 0
2
2
7
70
Hasil analisis 1. Ketentuan belajar individu
: 9 Siswa
2. Ketentuan belajar klasikal
: 9 Siswa dari 14 Kalibanger, 21 April 2010 Peneliti
Suryati
Lampiran 14 LEMBAR TES KEAKTIFAN Siklus II Aspek Yang Dinilai No
Nama Siswa
Keaktifan A
B
C
1
Afifatun Nasichan
8
2
Alwi Sandi P.
7
3
Ella Andi Cahyanto
4
Emi Mustafian
5
Heriyanto
6
6
Khozirul N. U.
6
7
Mahmud A.
8
8
Miftakhul H.
7
9
Oki Galih P.
7
10
Rizka Indriyani
6
11
Rizan Rinjani
5
12
Siti Nur A.
13
Umi Masruroh
14
Wanda H.
D
6 7
7 5 8
Hasil nilai keaktifan Jumlah nilai
: 92
Rata-rata
: 66 Kalibanger, 21 April 2010 Peneliti
Suryati
Lampiran 15 LEMBAR TES PERHATIAN Siklus II Aspek Yang Dinilai No
Nama Siswa
Perhatian A
B
C
D
7
1
Afifatun Nasichan
2
Alwi Sandi P.
3
Ella Andi Cahyanto
7
4
Emi Mustafian
7
5
Heriyanto
5
6
Khozirul N. U.
6
7
Mahmud A.
7
8
Miftakhul H.
7
9
Oki Galih P.
6
10
Rizka Indriyani
5
11
Rizan Rinjani
12
Siti Nur A.
5
13
Umi Masruroh
6
14
Wanda H.
6
6
7
Hasil nilai keaktifan Jumlah nilai
: 102
Rata-rata
: 7,3 Kalibanger, 21 April 2010 Peneliti
Suryati
Lampiran 20 ANALISIS HASIL PRE TEST Siklus III
No
Nama Siswa
Skor Tiap Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jumlah
Ketercap
Skor
ain (%)
Ketuntasan Belajar Ya
1
Afifatun N.
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
9
90
2
Alwi Sandi P.
1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
8
80
3
Ella Andi C.
1 1 0 1 0 1 1 0 1 1
7
70
4
Emi M.
1 1 0 1 1 1 1 1 1 0
8
80
5
Heriyanto
0 0 1 0 1 1 0 0 1 1
5
50
6
Khozirul N. U.
1 1 1 0 0 1 1 0 1 1
7
70
7
Mahmud A.
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1
8
80
8
Miftakhul H.
1 0 1 1 1 1 0 0 1 1
7
70
9
Oki Galih P.
1 1 1 0 1 1 1 0 0 0
6
60
10 Rizka Indri
1 1 0 1 1 1 0 0 1 1
7
70
11 Rizan Rinjani
1 1 1 0 0 1 1 0 0 0
5
50
12 Siti Nur A.
1 1 1 0 0 1 0 1 1 0
6
60
13 Umi M.
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
9
90
14 Wanda H.
1 1 1 0 1 1 0 1 0 1
7
70
Tidak
Hasil analisis 1. Ketentuan belajar individu : 11 Siswa 2. Ketentuan belajar klasikal
: 11 Siswa dari 14 Kalibanger, 19 Mei 2010 Peneliti
Suryati
Lampiran 21 ANALISIS HASIL P0ST TEST Siklus III Skor Tiap Soal No
Nama Siswa 1
2
3
4
5
Jumlah
Ketercap
Ketuntasan
Skor
ain (%)
Belajar Ya
1
Afifatun Nasichan
2 2 1
2
1
8
80
2
Alwi Sandi P.
2 2 2
2
0
8
80
3
Ella Andi Cahyanto
2 2 1
2
1
8
80
4
Emi Mustafian
2 2 1
2
2
9
90
5
Heriyanto
2 2 1
2
0
5
50
6
Khozirul N. U.
2 0 1
2
1
6
60
7
Mahmud A.
2 0 2
2
1
9
90
8
Miftakhul H.
2 2 2
1
1
8
80
9
Oki Galih P.
2 2 2
0
1
7
70
10 Rizka Indriyani
2 2 1
2
0
7
70
11 Rizan Rinjani
1 0 0
2
1
4
40
12 Siti Nur A.
2 2 2
2
1
9
90
13 Umi Masruroh
2 1 1
2
0
6
60
14 Wanda H.
2 2 2
2
1
9
90
Tidak
Hasil analisis 1. Ketentuan belajar individu : 12 Siswa 2. Ketentuan belajar klasikal
: 12 Siswa dari 14 Kalibanger, 19 Mei 2010 Peneliti
Suryati
Lampiran 18 LEMBAR TES KEAKTIFAN Siklus III Aspek Yang Dinilai No
Nama Siswa
Keaktifan A
B
C
1
Afifatun Nasichan
9
2
Alwi Sandi P.
9
3
Ella Andi Cahyanto
7
4
Emi Mustafian
8
5
Heriyanto
6
6
Khozirul N. U.
6
7
Mahmud A.
8
8
Miftakhul H.
7
9
Oki Galih P.
7
10
Rizka Indriyani
7
11
Rizan Rinjani
12
Siti Nur A.
13
Umi Masruroh
7
14
Wanda H.
8
D
6 9
Hasil nilai keaktifan Jumlah nilai
: 104
Rata-rata
: 7,4 Kalibanger, 19 Mei 2010 Peneliti
Suryati
Lampiran 19 LEMBAR TES PERHATIAN Siklus III Aspek Yang Dinilai No
Nama Siswa
Perhatian A
B
C
D
9
1
Afifatun Nasichan
2
Alwi Sandi P.
8
3
Ella Andi Cahyanto
7
4
Emi Mustafian
8
5
Heriyanto
6
6
Khozirul N. U.
6
7
Mahmud A.
8
8
Miftakhul H.
8
9
Oki Galih P.
7
10
Rizka Indriyani
7
11
Rizan Rinjani
7
12
Siti Nur A.
13
Umi Masruroh
8
14
Wanda H.
7
6
Hasil nilai keaktifan Jumlah nilai
: 102
Rata-rata
: 7,3 Kalibanger, 19 Mei 2010 Peneliti
Suryati