UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH 02 DEPOK
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh : Rohati
Oleh HERYANI NIM : 809018300621
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: HERYANI
NIM
: 809018300621
Jurusan
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah ( PGMI )
Alamat
: Jl. KH.M. Usman RT 04/04 Kelurahan Kukusan Kecamatan Beji Kota Depok
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA Bahwa skripsi yang berjudul Upaya Meningkatkan Keterampilan Menyimak melalui Metode Bermain Peran pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah 2 Depok adalah benar hasil karya sendiri dibawah bimbingan dosen : Nama Pembimbing
: Dindin Ridwanudin,M.Pd
NIP
: 197711212011011001
Jurusan/Program studi
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah ( PGMI )
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya sendiri.
i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul Upaya Meningkatkan Keterampilan Menyimak melalui Metode Bermain Peran pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah 2 Depok disusun oleh Heryani,NIM. 809018300621, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang Munaqosah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta, … Desember 2014 Yang mengesahkan Pembimbing
Dindin Ridwanudin,M.Pd NIP. 197711212011011001
ii
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH 2 DEPOK
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : Heryani NIM : 809018300621
Dosen Pembimbing,
Dindin Ridwanudin,M.Pd NIP. 197711212011011001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
iii
iv
ABSTRAK
Heryani,
NIM:
8090018300621,
Upaya
Meningkatkan
Keterampilan
Menyimak melalui Metode Bermain Peran pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah 2 Depok, Program Studi Pendididikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus, tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas III MI Muhammadiyah 2 Kecamatan Beji Kota Depok Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa sebanyak 22 orang yang terdiri atas 9 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Menyimak pada siswa kelas III MI Muhammadiyah 2 Tahun Pelajaran 2012/2013. Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti menerapkan desain tindakan berdasarkan pembelajaran metode bermain peran. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah: Tes Hasil Belajar, Lembar Observasi, dan Wawancara. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran bermain peran dapat meningkat kemampuan menyimak sehingga hasil belajar Bahasa Indonesia pun meningkat. Adapun siswa yang mencapai ketuntasan belajar 78,57% pada akhir penelitian.
Kata Kunci: Penelitian Tindakan Kelas, Keterampilan Menyimak,
v
ABSTRACT
Mrs. Heryani, NIM: 8090018300621 Efforts to Improve Listening Skills by Role Playing Method in Third Grade MI Muhammadiyah 2 Depok, Education Program Elementary School Teacher, Department of Islamic Education and Teaching Faculty MT Syarif Hidayatullah State Islamic University in Jakarta. This research is a classroom action research was conducted in two cycles, each cycle consisting of planning, implementation, observation and reflection. The subjects were students of third grade MI Muhammadiyah 2 Beji Depok academic year 2012/2013 the number of students as many as 22 people consisting of 9 male students and 13 female students. This study aims to improve the ability of Listening in third grade MI Muhammadiyah 2 Academic Year 2012/2013. To achieve this goal, researchers applied the design action based learning role playing method. Instruments used to collect the data were: Test Results Learning, Observation Sheet, and Interview. From the results of the study show that learning to play the role of listening skills that can increase learning outcomes Indonesian increased. The students who achieve a passing grade 78.57% at the end of the study.
Key Word: Classroom Action Research, Listening Skills
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillaahirabbil ‘aalamiin, segala puji dan syukur hamba panjatkan ke khadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan
skripsi
yang
berjudul
“Upaya
Meningkatkan Keterampilan Menyimak melalui Metode Bermain Peran pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah 2 Depok”. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita yakni habiibanaa wanabiiyanaa Muhammad saw, serta kepada keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Sebagai makhluk sosial, tidak dapat dipungkiri bahwa penulis tidak dapat hidup sendiri. Penulis membutuhkan bantuan dari berbagai pihak agar penulisan skripsi ini selesai dengan baik. Untuk itu, sebagai ungkapan rasa hormat, penulis haturkan ucapan terima kasih kepada : 1. Dra. Nurlena, MA., Ph.D Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2. Dr. Fauzan, MA. Ketua Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3. Dindin
Ridwnudin,M.Pd.
Pembimbing
skripsi
yang
senantiasa
meluangkan waktu untuk memberikan saran dan pengarahan kepada penulis 4. Sahabuddin, S.Ag Kepala MI Muhammadiyah 2, yang telah memberikan izin penelitian di sekolah yang bapak pimpin, 5. Lilis Suryani, S.Pd Guru Kelas III yang telah banyak membantu dalam pengumpulan data penelitian, 6. Maulana, S.Pd Kepala Tata Usaha MI Muahammadiyah 2 yang juga telah banyak membantu dalam pengumpulan data penelitian, 7. Seluruh Guru dan Staf MI Muahammadiyah 2 yang telah memberikan kemudahan dalam penelitian,
vii
8. Suami dan Anak-anakku yang senantiasa memberikan dukungan moril dan materil, 9. Semua pihak yang tidak dapat lagi disebutkan satu per satu. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat atas kebaikan kalian semua.
Akhir kata, penulis memohon maaf apabila masih terdapat kesalahan dalam penulisan skripsi ini. Untuk itu, dengan kerendahan hati penulis memohon kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Jakarta, … Desember 2014 Penulis
viii
DAFTAR ISI
PERNYATAAN KARYA ILMIAH ...............................................................
i
PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................... ii LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ............................................... iv ABSTRAK ........................................................................................................... v KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................................1 B. Identifikasi Masalah .......................................................................................4 C. Pembatasan Masalah ......................................................................................4 D. Perumusan Masalah .......................................................................................4 E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ....................................................................5
BAB II
KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
PENELITIAN A. Metode Bermain Peran ...................................................................................6 B. Teori Menyimak ..........................................................................................10 C. Hasil Penelitian yang Relevan ......................................................................17 D. Kerangka Berpikir .......................................................................................18 E. Hipotesis .......................................................................................................19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................................20 B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian .....................................20 ix
C. Subyek Penelitian ..........................................................................................23 D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ...................................................23 E. Tahap Intervensi Tindakan ..........................................................................23 F. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan ..................................................24 G. Data dan Sumber Data ..................................................................................25 H. Instrumen Pengumpulan Data ......................................................................25 I. Teknik Pengumpulan Data .............................................................................26 J. Analisis dan Interpretasi Data .......................................................................27 K. Pengembangan Perencanaan Tindakan .......................................................31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profile Sekolah ..............................................................................................32 B. Deskripsi dan Analisis Data ..........................................................................35 C. Pembahasan Temuan Penelitian ....................................................................47
BAB VPENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................................................49 B. Saran ..............................................................................................................49
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................50
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran-lampiran Lembar Pernyataan Karya Ilmiah ........................................................................... i Lembar Pengesahan Pembimbing Skripsi .............................................................. ii Lembar Pengesahan ............................................................................................... iii Abstrak ....................................................................................................................v Kata Pengantar ..................................................................................................... vii Daftar Pustaka .......................................................................................................50 Lampiran 1 : Kriteria Ketuntasan Minimal ...........................................................52 Lampiran 2 : Lembar Hasil Observasi Siklus 1 ....................................................53 Lampiran 3 : Lembar Hasil Observasi Siklus 2 ....................................................57 Lampiran 4 : Photo Dokumentasi Penelitian ........................................................60 Lampiran 5 : Surat Permohonan Izin Penelitian ...................................................65 Lampiran 6 : Surat Keterangan Penelitian ............................................................66 Lampiran 4 : Lembar Uji Referensi .....................................................................67 Lampiran 5 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................................69 Lampiran 6 : Biodata Penulis ...............................................................................81
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Materi pelajaran bahasa Indonesia adalah suatu materi pelajaran yang diajarkan di dalam kelas, dari tingkat yang paling dasar hingga perguruan tinggi. Dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia yang diajarkan terhadap siswa di dalam kelas mencakup empat aspek keterampilan berbahasa yang perlu dikuasai oleh setiap siswa dari materi ajar keterampilan berbahasa, yaitu: 1) aspek kemampuan menulis, 2) aspek kemampuan berbicara, 3) aspek kemampuan membaca, 4) aspek kemampuan mendengarkan1. Setiap aspek meliputi dasar dari keterampilan berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, aspek keterampilan tersebut adalah hal yang penting yang harus dikuasai siswa dalam proses pembelajara berbahasa, yang pada akhirnya siswa mampu mengaktualisasikan keterampilan tersebut menjadi dasar dalam komunikasi berbahasa yang dibutuhkan oleh setiap siswa untuk melakukan interaksi dan memahami setiap pesan yang disampaikan dalam komunikasi tersebut, baik secara lisan maupun tertulis. Maka keempat keterampilan berbahasa tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Keterampilan menyimak menjadi salah satu materi ajar dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang bertujuan untuk menguasai bentuk pesan yang ingin disampaikan melalui pesan tersebut. Namun, ketika siswa berhadapan dengan materi menyimak, kebanyakan siswa masih merasa kesulitan, karena kurangnya konsentrasi
dalam
proses
menyimak
tersebut,
sehingga
ketika
proses
pembelajaran bahasa tersebut dilakukan, hasil dari menyimak tersebut belum maksimal dan siswa kurang serius menyimak apa yang disampaikan oleh guru dalam proses pembelajaran berlangsung.
1
Abdul Razak. Dkk. Kompilasi Undang-undang dan Peraturan Bidang Pendidikan (Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah. 2010) hlm.330
1
2
Menurut Muhibbin syah, keberhasilan proses dan hasil pembelajaran dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu: 1) dari dalam (intern), 2) dari diri sendiri (ekstern), 3) factor pendekatan pembelajaran. Adapun faktor dari diri siswa seperti: integritas siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa dan motivasi. Faktor ekstern terdiri dari dua macam yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial. Faktor pendekatan belajar merupakan segala cara atau strategi yang digunakan oleh siswa dalam menunjang efektifitas belajar siswa dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu. Dari hasil observasi awal yang peneliti lakukan di MI Muhammadiyah 02, pembelajaran bahasa Indonesia masih dilakukan melalui metode konvensional, dan ketika materi keterampilan menyimak tersebut membuat siswa enggan untuk mempelajari apalagi memperdalam penguasaan materi berbahasa. Sehingga para praktisi terutama para pendidik semakin kesulitan mengajarkan materi yang wajib diajakan ini, sementara media penunjang interaktif untuk mempermudah proses pembelajaran sanagat jarang dijumpai. Beberapa keluhan lain yang sering dialami guru bahasa Indonesia yaitu: 1) pembelajaran yang kurang diminati siswa, 2) kompetensi yang dimiliki siswa tidak bisa dimaksimalkan pencapainnya. Peran guru dalam menciptakan dan mengarahkan kegiatan pembelajaran sangat dominan, sehingga kualitas dan keberhasilan kegiatan pembelajaran sering bergantung kepada kreatifitas guru dalam memilih dan menerapkan model dan metode pembelajaran serta penggunaan media pembelajaran yang tepat, secara umum media pendidikan mempunya manfaat sebagai berikut: 1) menjelaskan materi pembelajaran atau proyek yang abstrak (tidak nyata) menjadi konkrit (nyata). 2) memberikan pengalaman nyata dan langsung karena siswa dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan tempat belajarnya. 3) mempelajari materi pembelajaran secara berulang-ulang. 4) memungkinkan adanya persamaan pendapat dan persepsi yang benar terhadap suatu materi pembelajaran atau obyek. 5) menarik perhatian siswa, sehingga membangkitkan minat, motivasi, aktifitas, dan kreatifitas belajar siswa. 6) membantu belajar siswa secara individual, kelompok, atau klasikal. 7) materi pembelajaran lebih lama diingat dan mudah untuk diungkapkan kembali dengan cepat dan tepat. 8)
3
mempermudah dan mempercepat guru menyajikan materi. 9) mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan indera. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di sekolah dasar pada umumnya masih menekankan aspek pengetahuan (kognitif) dan kurang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Salah satu cara untuk meningkatkan gairah dan motivasi siswa dalam proses belajar itu adalah dengan menggunakan variasi metode guru dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri dimaa guru dan siswa bertukar pikiran untuk mengambangkan ide dan pengertian dalam praktik pengajaran, tipe-tipe belajar dan penggunaan suatu dasar teori untuk segala situasi merupakan tindakan kurang bijaksana, tidak ada suatu teori belajar pun cocok untuk segala situasi. Ketika proses belajar mengajar tersebut terjadi, tentu saja tidak dapat berjalan selancar apa yang diharapkan oleh guru. Seringkali timbul penyimpangan-penyimpangan ataupun gangguan-gangguan, sehingga kegiatan belajar mengajar tidak bisa berjalan secara efektif dan efisien. Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh kurangnya minat, gairah dan motivasi siswa untuk menerima materi ajar yang disampaikan oleh guru. Hal tersebut dapat dengan mengubah metode, strategi, pendekatan yang dapat menarik perhatian siswa. Namun sangat disayangkan, karena tidak semua guru menyadari akan pentingnya variasi dalam mengajar bagi siswa. Kebanyakan dari para guru dalam mengatur kegiatan pembelajaran di kelas hanya menggunakan satu metode saja yang sudah mendarah daging dalam diri guru, yaitu dengan metode ceramah saja. Maka peneliti mencoba untuk melakukan perubahan dalam proses pembelajaran menyimak ini dengan metode bermain peran, agar siswa cenderung aktif dan dapat ikut serta melakukan kegiatan pembelajaran baik secara berpasangan maupun secara kooperatif, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik sehingga hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran menyimak dapat meningkat sesuai dengan indikator serta tujuan yang diharapkan dari pembelajaran tersebut.
4
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Upaya Meningkatkan Keterampilan Menyimak Metode Bermain Peran pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah 2 Depok”
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan di atas, maka masalah-masalah yang timbul dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Kegiatan Belajar Mengajar masih dilakukan melalui metode konvensional, 2. Adanya keengganan Siswa untuk mempelajari materi keterampilan menyimak apalagi memperdalam penguasaan materi berbahasa. 3. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia kurang diminati oleh siswa. 4. Guru belum mampu untuk mengembangkan kompetensi yang dimiliki siswa sehingga tidak bisa dimaksimalkan pencapainnya
C. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini lebih mudah dan tidak terlalu berbelit, maka penelitian ini hanya akan membahas tentang rendahnya kemampuan siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia pada proses keterampilan menyimak, sehingga untuk mengoptimalkan hasil penelitian, peneliti membatasi ruang lingkupnya sebagai berikut: 1. Metode yang digunakan dalam peneliitian ini adalah metode bermain peran. 2. Para siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa kelas III MI Muhammadiyah 02 Depok. 3. Materi yang dibahas pada penelitian ini adalah keterampilan menyimak teks cerita/drama.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan fokus masalah dalam penelitian ini, maka dapat dirumuskan sebagai berikut:”Bagaimana metode bermain peran dapat meningkatkan keterampilan menyimak siswa kelas III MI Muhammadiyah 02 Depok?”
5
E. Tujuan dan Keguanaan Hasil Penelitian 1. Tujuan Sejalan dengan permasalahan di atas maka secara garis besar penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan menyimak dengan menggunakan metode bermain peran pada siswa kelas III MI Muhammadiyah 02 Depok. 2. Kegunaan Hasil penelitian, diharapkan membawa kegunaan dalam proses pembelajaran, yaitu: a. Bagi guru, pada penelitian ini diharapkan dapat ditemukan alternatif pendekatan dan metode pembelajaran yang tepat, untuk meningkatkan hasil belajar yang maksimal. Selain ini dapat menjadi pertimbangan bagi guru dalam proses pembelajaran. Bahasa Indonesia ke depannya. Dengan demikian guru dapat merencanakan proses pembelajaran yang lebih baik dan menjadi motivasi dan hasil belajar membaca yang baik bagi siswa. b. Bagi siswa, hasil penelitian ini memberikan proses pembelajaran yang baru, sehingga
dapat
mengikuti
pembelajaran
dengan
lebih
baik,
dan
menghasilkan hasil belajar yang maksimal dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia. c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik pada sekolah itu sendiri, maupun sekolah lain pada umumnya dalam rangka peningkatan mutu pendidikan.
BAB II KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN
A. Metode Bermain Peran 1. Pengertian Metode “Secara etimologi metode dalam Bahasa Arab, dikenal dengan istilah thariqah yang berarti langkah-langkah strategis yang dipersiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan1”. Sedangkan secara terminology “metode adalah seperangkat cara, jalan dan teknik yang digunakan oleh pendidik dalam proses pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran atau menguasai kompetensi tertentu yang dirumuskan dalam silabus mata pelajaran2”. Bermain peran adalah suatu metode mengajar dimana guru memberikan kesempatan kepada murid untuk melakukan kegiatan memainkan peran tertentu seperti terdapat dalam kehidupan masyarakat (sosial). Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa bermain peran adalah bentuk metode mengajar dengan mendramakan atau memerankan tingkah laku di dalam hubungan sosial.
2.
Persyaratan Menggunakan Metode Bermain peran Secara umum metode pembelajaran bermain peran dapat digunakan apabila3 : 1) Pelajaran dimaksudkan untuk melatih dan menanamkan pengertian dan perasaan seseorang 2) Pelajaran dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa kesetiakawanan sosial dan rasa tanggung jawab dalam memikul amanah yang telah dipercayakan. 3) Jika mengharapkan partisipasi kolektif dalam mengambil suatu keputusan.
1
Ibid., Prof. Dr. H. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Kalam Mulia, 2002),h.184 2 Ibid., h,185 3 http:/oktanovia-berwandi.blogspot.com/2013/10/metode-sosiodramadan-teknik.html, diakses pada tanggal 20 September 2014 6
7
4) Apabila dimaksudkan untuk mendapatkan ketrampilan tertentu sehingga diharapkan siswa mendapatkan bekal pengalaman yang berharga, setelah mereka terjun dalam masyarakat kelak 5) Dapat menghilangkan malu, dimana bagi siswa yang tadinya mempunyai sifat malu dan takut dalam berhadapan dengan sesamanya dan masyarakat dapat berangsur-angsur hilang, menjadi terbiasa dan terbuka untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. 6) Untuk mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki oleh siswa sehingga amat berguna bagi kehidupan dan masa depannya kelak, terutama yang berbakat bermain drama, lakon film dan sebagainya. 7) Untuk meningkatkan kemampuan penalaran peserta didik secara lebih kritis dan detail dalam pemecahan masalah. 8) Untuk meningkatkan pemahaman konsep dari materi yang diajarkan. Sedangkan menurut Abu Ahmadi Metode bermain peran dapat digunakan apabila:4. 1) Keterangan secara lisan tidak dapat menerangkan pengertian yang dimaksud 2) Memberikan gambaran mengenai bagaimana orang bertingkah laku dalam situasi sosial tertentu 3) Memberikan kesempatan untuk menilai atau pandangan mengenai suatu tingkah laku sosial menurut pandangan masing-masing 4) Belajar menghayati sendiri keadaan 5) Memberikan kesempatan untuk belajar mengemukakan penghayatan sendiri
mengenai
suatu
situasi
sosial
tertentu
dengan
mendramatisasikannya di depan penonton dan bukan memberikan keteranmgan secara lisan 6) Memberikan gambaran mengenai bagaimana seharusnya seseorang bertindak dalam situasi sosial tertentu.
4
Abu Ahmadi,Stategi Belajar Mengajar,(Bandung:Pustaka Setia,2005).h.82
8
3. Kelebihan dan Kelemahan Penggunaan Metode Bermain peran Menurut Ahmadi, ada beberapa pendapat tentang kelebihan dan kekurangan metode bermain peran diantaranya5: a. Kelebihan Beberapa kebaikan dari metode bermain peran antara lain: 1) Melatih anak untuk mendramatisasikan sesuatu serta melatih keberanian; 2) Metode ini akan menarik perhatian anak sehingga suasana kelas menjadi hidup; 3) Anak-anak dapat menghayati suatu peristiwa sehingga mudah mengambil kesimpulan berdasarkan penghayatan sendiri; 4) Anak dilatih untuk menyusun pikirannya dengan teratur. 5) Memperjelas situasi sosial yang dimaksud; 6) Menambah pengalaman tentang situasi sosial tertentu; 7) Mendapat pandangan mengenai suatu tindakan dalam sustu situasi sosial dari berbagai sudut
b. Kelemahan 1) Disamping terdapat kebaikan-kebaikan, metode bermain peran juga memiliki kelemahan-kelemahan diantaranya: 2) Metode ini memerlukan waktu cukup banyak 3) Memerlukan persiapan yang teliti dan matang 4) Kadang-kadang anak-anak tidak mau mendramatisasikan suatu adegan karena malu 5) Kita tidak dapat mengambil kesimpulan apa-apa apabila pelaksanaan dramatisasi itu gagal, 6) situasi sosial yang didramatisasikan hanyalah tiruan; 7) situasi ini dalam kelas berbeda dengan situasi yang sebenarnya dimasyarakat.
5
Op. Cit .h.82
9
4. Teknis Penggunaan Metode Bermain peran Metode bermain peran secara teoretis telah banyak dikenal oleh sebagian besar pendidik kita, namun secara praktisi masih banyak di antara mereka yang belum memahaminya. Terdapat beberapa petunjuk untuk dapat menerapkan metode ini, ada yang mengungkapkan secara sederhana dan ada juga yang menjelaskan secara terperinci petunjuk-petunjuk tersebut. Namun pada prinsipnya petunjuk-petunjuk
itu
adalah
sama.
Dan
dalam
penerapannya,
dapat
dikembangkan tersendiri oleh yang bersangkutan.
Adapun beberapa petunjuk atau langkah-langkah dalam menggunakan metode bermain peran ini tersaji dalam beberapa tahap diantaranya sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan Dalam tahap ini, Engkoswara (dalam Basyiruddin Usman) mengatakan bahwa: “sebelum melakukan bermain peran diperlukan penentuan pokok permasalahan yang akan didramatisasikan terlebih dahulu, menentukan para pemain, dan mempersiapkan para siswa sebagai pendengar yang menyaksikan jalannya cerita. Masalah yang akan didramatisasikan dipilih secara bertahap, dimulai dari persoalan yang sederhana dan dilanjutkan dengan pertemuan-pertemuan berikutnya yang agak sukar dan lebih bervariasi”6. Sedangkan menurut Sudjana “Masalah-masalah yang akan ditetapkan harus menarik perhatian siswa”7 serta situasi masalah yang akan ditetapkan harus sesuai dengan tingkat usia siswa.
2. Tahap pelaksanaan. Setelah tahap-tahap dalam persiapan terselesaikan, siswa dipersilahkan untuk mendramatisasikan masalah-masalah yang diminta selama kurang lebih 4 sampai 5 menit berdasarkan pendapat dan inisiasi mereka sendiri. 6
Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam,(Jakarta: Ciputat pers, 2003)..h.52 7 Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2002).h.85
10
3. Tahap Tindak Lanjut Seperti yang telah diungkapkan oleh sudjana dan hendrowiyono di atas bahwa apabila bermain peran telah berakhir, maka diperlukan sebuah upaya tindak lanjut. Dan mereka mengadakan diskusi sebagai salah satu alternatifnya. Engkoswara (dalam Basyiruddin Usman) mengungkapkan bahwa: “Bermain peran merupakan sebuah metode mengajar, jadi dalam praktiknya tidak hanya berakhir pada pelaksanaan dramatisasi semata, melainkan hendaknya dapat dilanjutkan dengan tanya jawab, diskusi, kritik, atau analisis persoalan. Dan bila dipandang perlu, siswa lainnya diperbolehkan mengulang kembali peranan tersebut dengan lebih baik lagi”.8 “Sebagai salah satu upaya tindak lanjut siswa dapat melakukan aktifitas menilai atau memberi tanggapan terhadap pelaksanaan bermain peran dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat kesimpulan hasil bermain peran9.”
B. Teori Menyimak 1. Definisi Menyimak Menyimak
sangat
dekat
maknanya
dengan
mendengar dan
mendengarkan. Akan tetapi, jika kita mengkajinya lebih jauh ketiganya memiliki perbedaan pengertian. Beranjak dari asumsi tersebut banyak orang yang kurang memperhatikan perbedaannya. Menurut Vismaia dan Sutari, “mendengar mempunyai makna dapat menangkap bunyi dengan telinga”10. Mengkaji makna mendengar menurut kamus besar tersebut dapat dBahasa Indonesiahami bahwa seseorang mendengar suara itu, tanpa ada unsur kesengajaan. Mendengarkan memiliki arti mendengar akan sesuatu dengan sungguh-sungguh. Hal
ini berarti bahwa ada unsur
kesengajaan dalam perbuatannya itu.
8
Op.cit.,h.53 Op.cit.,h.95 10 Vismaia, Kartimi, T., & Sutari, I.,Program Penyetaraan Pendidikan Guru Bahasa (Menyimak),(Jakarta: Balitung Dikbud dan Ditjen Dikdasmen,1997) h.23 9
11
Menyimak memiliki makna mendengarkan atau memperhatikan baikbaik apa yang diucapkan orang lain. Hal tersebut berarti bahwa faktor kesengajaan dalam kegiatan menyimak sangat besar. Unsur kesengajaan dalam kegiatan menyimak lebih besar dari kegiatan mendengarkan, karena dalam kegiatan menyimak ada usaha memahami apa yang disimaknya, sedangkan mendengarkan tingkatan pemahaman belum ditingkatkan. Kegiatan menyimak bunyi bahasa yang tertangkap oleh alat pendengar kemudian diidentifikasi dan dikelompokkan. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa menyimak merupakan suatu peristiwa penerimaan pesan, gagasan, pikiran atau perasaan seseorang. Penerima pesan dapat memberi respon atau tanggapan terhadap pembicaraan itu. Hal ini berarti telah terjadi peristiwa komunikasi berbahasa antara pembicara dengan penyimak. Menurut Anderson (dalam Vismaia dan Sutari) “keterampilan menyimak merupakan kemampuan menangkap dan memainkan makna pesan baik yang tersirat maupun tersurat yang terkandung dalam bunyi”11, unsur kemampuan mengingat pesan juga merupakan persyaratan yang harus dipenuhi oleh pengertian menyimak. Maka dengan menyimak dapat dibatasi sebagai proses besar mendengarkan dan mengintepretasikan lambang-lambang lisan. Menurut Tarigan (dalam Vismaia dan Sutari) “menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta intepretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memaknai makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara melalui ujian atau bahasa lisan”12. Sedangkan menurut Akhadiat, “menyimak adalah suatu
proses yang
mencakup
kegiatan
mengidentifikasi, mengintepretasikan,
dan
mendengarkan mereaksi
atas
bunyi makna
bahasa, yang
terkandung di dalamnya”13. Menyimak diartikan sebagai proses apresiasi penuh kesungguhan disertai penelahaan untuk direspon. 11
ibid ibid 13 Akhadiat, S. dkk.Bahasa Indonesia,(Jakarta,Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi,1992) h. 21 12
12
Mengkaji definisi yang dikemukakan para pakar di atas, dapat dipahami bahwa menyimak merupakan suatu proses mendengarkan dan menangkap makna pesan dengan penuh perhatian, pemahaman, interpretasi lambang-lambang lisan, dan apresiasi untuk mendapatkan fakta, makna isi, serta mereaksi (merespon) atas makna yang terkandung di dalamnya. 2. Jenis-jenis Menyimak Adapun jenis-jenis menyimak adalah sebagai berikut: a. Menyimak Ekstensif Menyimak ekstensif adalah sejenis kegiatan menyimak yang mengenai halhal lebih umum dan lebih bebas terhadap sebuah ujaran, tidak perlu di bawah bimbingan langsung seorang guru. Yang termasuk jenis menyimak ini diantaranya (1) menyimak social/konvensional (2) menyimak sekunder (3) menyimak estetik. b. Menyimak Intensif Menyimak intensif diarahkan pada suatu kegiatan yang jauh lebih lawas, dikontrol terhadap suatu hal tertentu. Yang termasuk jenis menyimak ini diantaranya (1) menyimak kritis (2) menyimak konsentratif (3) menyimak kreatif (4) menyimak eksplorasif (5) menyimak interogatif (6) menyimak selektif 3. Tujuan Menyimak Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan bahwa menyimak merupakan peristiwa penerimaan pesan, gagasan, atau pikiran seseorang. Pesan itu harus dipahami dengan jelas oleh penyimak sebagai bukti ia memahami pesan itu, ia harus bereaksi memberi tanggapan atau respon. Berdasarkan
uraian
tersebut
dapat
disimpulkan
bahwa
menyimak
merupakan kegiatan yang disengaja, direncanakan, untuk mencapai proses tujuan. Seseorang tidak akan menyimak apabila ia tidak mempunyai maksud untuk apa ia menyimak. Sebaliknya sesorang pembicarapun melakukan kegiatan karena ada tujuan yang diharapkan dari penyimaknya. Aktivitas menyimak yang tidak tepat akan menimbulkan tujuan menyimak yang tidak tercapai. Pada kegiatan menyimak ada dua asfek tujuan yang perlu
13
diperhatikan, yaitu; 1) adanya pemahaman dan tanggapan penyimak terhadap pesan pembicara, 2) pemahaman dan tanggapan penyimak terhadap pesan itu sesuai dengan kehendak pembicara. Berdasarkan dua aspek tujuan menyimak tersebut dikemukakan
beberapa
“tujuan
menyimak
diantaranya;
1)
mendapatkan fakta, 2) menganalisis fakta, 3) mengevaluasi fakta, 4) endapatkan inspirasi, dan 5) mendapatkan hiburan”14. Berikut uraian masing-masing tujuan menyimak tersebut. a. Mendapatkan fakta Mendapatkan fakta dapat dilakukan melalui berbagai cara, bisa melalui keterampilan membaca, bisa pula melalui keterampilan menyimak. Pemerolehan informasi melalui membaca di negara-negara maju sudah sangat membudaya baik melalui majalah, koran, maupun buku-buku lainnya. Akan tetapi, di negara berkembang khususnya Indonesia, pemerolehan informasi melalui membaca belum populer dikalangan masyarakat. Sebagian besar seseorang lebih cendrung mendapatkan informasi melalui kegiatan menyimak, baik melalui radio, televisi, ceramah, dan sebagainya. b. Menganalisis fakta Menganalisis fakta merupakan proses menaksir informasi sampai pada tingkat unsur-unsurnya, menaksir sebab akibat yang terkandung dalam fakta-fakta itu. Tujuan ini muncul biasanya karena fakta yang diterima ingin dipahami maknanya secara lebih mendalam. Proses menganalisis harus berlangsung secara ajeg, artinya bahan simakan harus dipahami betul-betul maknanya. c. Mengevaluasi fakta Mengevaluasi
fakta
atau
gagasan
merupakan
tujuan
menyimak.
Penyimak yang kritis akan mengajukan pertanyaan sehubungan hasil analisisnya, pertanyaan tersebut diantaranya; 1) cukup bernilaikah fakta-fakta yang diterimanya?, 2) akuratkah fakta-fakta tersebut?, dan 3) relevankah fakta-fakta itu dengan pengetahuan penyimak?. 14
Vismaia, Kartimi, T., & Sutari, Program Penyetaraan Pendidikan Guru Bahasa (Menyimak)(Jakarta. Balitung Dikbud dan Ditjen Dikdasmen,1997) h. 3
14
d. Mendapatkan inspirasi Seseorang penyimak tidak hanya bertujuan untuk mendapatkan fakta, akan tetapi selain itu tujuan menyimak adalah untuk mendapatkan inspirasi. Seseorang mendengarkan ceramah atau diskusi ilmiah semata-mata untuk mendapatkan inspirasi atau ilham. Cara-cara mendapatkan inspirasi disini dapat diberikan contoh seperti seseorang yang menghadiri pertemuan, seminar, debat dan sebagainya dengan tujuan untuk membangkitkan semangatnya. e. Mendapatkan hiburan Pada dasarnya manusia hidup memerlukan hiburan. Hiburan dapat diperoleh melalui bermacam kegiatan termasuk kegiatan menyimak. Tentunya bahan yang disimak dapat menyegarkan pikiran, menyenangkan hati, dan dapat menghibur diri.
4. Unsur-Unsur Dasar Menyimak Menyimak merupakan kegiatan yang cukup kompleks, karena sangat tergantung pada berbagai unsur yang mendasarinya. Unsur-unsur menyimak merupakan unsur yang fundamental mewujudkan adanya suatu peristiwa atau kegiatan menyimak. Menciptakan kegiatan menyimak, unsur-unsur
tersebut harus ada.
“Unsur-unsur menyimak yang dimaksud diantaranya; 1) pembicara sebagai sumber pesan, 2) penyimak sebagai penerima pesan, 3) bahan pembicaraan sebagai unsur konsep, dan 4) bahasa lisan sebagai media”15. 5. Menyimak Komprehensif “Salah satu tujuan menyimak ialah menerima ransang untuk memahami suatu pesan tertentu”16. Mendengar untuk memahami disebut menyimak komprehensif. Seseorang dapat dikatakan penyimak komprehensif yang baik apabila mampu menerima, memperhatikan dan memberikan makna dari pesan yang sedekat mungkin sama dengan pesan yang disampaikan pembicara.
15 16
Op.Cit Op.cit
15
Beberapa tujuan menyimak yang telah diuraikan sebelumnya, dapat diketahui bahwa menyimak komprehensiflah yang mendapat perhatian lebih khusus, dengan alasan bahwa menyimak pemahaman bersifat testable (dapat diuji). Berikut beberapa factor yang dapat mempengaruhi kemampuan menyimak komprehensif yaitu ingatan, konsentrasi, dan kosakata. a. Memori (Ingatan) Berdasarkan teori skematis, seseorang tidak dapat memproses informasi tanpa melibatkan ingatan. Menelaah konsep teori ini, dengan memori manusia dapat menghubungkan konsep yang satu dengan konsep lainnya. Adapun memori dalam diri kita memiliki tiga fungsi penting yaitu; 1) menyusun arah tentang apa yang akan kita lakukan dalam aktivitas, 2) memberikan struktur baku terhadap pemahaman kita, dan 3) memberikan arah untuk mengingat pengalaman atau pengetahuan dan informasi yang telah diketahui sebelumnya. b. Konsentrasi Variabel signifikan yang berpengaruh terhadap menyimak komprehensif adalah kemampuan pendengar untuk berkonsentrasi atau menaruh item-item yang akan diingat. Berkonsentrasi pada pesan yang dikirimkan oleh pembicara merupakan tantangan utama yang dihadapi oleh penyimak. c. Perbendaharaan kata Kosakata yang dimiliki seseorang merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan komprehensif penyimak. Berasumsi bahwa ukuran kosakata merupakan variabel penting dalam pemahaman penyimak. Hal tersebut disebabkan karena makna merupakan bagian integral dari proses menyiamak, maka perlu memiliki kosakata yang cukup sehingga dapat mengembangkan sistem kategori dan menekan sekecil mungkin kesalahan kategoris yang dikembangkan dalam proses menyimak. Kemampuan lain yang perlu dimiliki penyimak komprehensif adalah kemampuan untuk menarik kesimpulan (implikasi). Kesimpulan adalah data yang tidak disampaikan dalam pembicaraan melainkan disimpulkan saja. Seorang penyimak yang baik harus dapat menyimak gagasan utama dan rinciannya.
16
Menghindari terjadinya kekeliruan dalam menyimak, berikut disajikan langkah-langkah menarik kesimpukan diantaranya; 1) pahami gagasan-gagasan secara keseluruahan, 2) berikan alasan gagasan yang telah disimpulkan, 3) aturlah sedemikian rupa sehingga diperoleh kecocokan antar gagasan-gagasan yang disimpulkan, dan 4) pusatkan dasar pemikiran pada gagasan yang dinyatakan oleh pembicara, dan jangan dikacaukan oleh opini serta perasaan pribadi. 6. Menyimak Dalam Pembelajaran Perkembangan kemampuan menyimak bahasa lisan merupakan proses panjang dan berkesinambungan. Kemampuan tidak akan diperoleh secara otomatis, akan tetapi guru harus kontinu. Karenanya, tugas guru yang penting adalah memperbanyak variasi kegiatan menyimak yang jelas tujuannya, terarah, dan lengkap. Peserta didik harus sadar akan pentingnya latihan menyimak secara terus-menerus. Apabila guru menuntut kepada peserta didik untuk menanggapi setiap penuturan atau pembicaraan, maka dengan sendirinya peserta didik akan berusaha menyimak dengan sebaik-baiknya. Berkaitan dengan hal tersebut, guru harus memberikan kesempatan kepada peserta didik agar berani berbicara atau merespon lebih banyak dari apa yang disimaknya. Pada sebuah lembaga pendidikan, menyimak sudah menjadi bagian dari pembelajaran bahasa. Akan tetapi, kebanyakan guru, para ahli berasumsi bahwa pembelajaran keterampilan menyimak tidak perlu direncanakan tersendiri. Bahkan ada anggapan bahwa keterampilan menyimak akan dikuasai dengan sendirinya apabila pembelajaran lainnya telah berjalan dengan baik. “Pengkajian, penelahaan, dan penelitian mengenai keterampilan menyimak pun sangat langka”17. Suyatno menyebutkan: “langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran keterampilan menyimak diantaranya; 1) guru memberikan pengantar singkat tentang pelaksanaan pembelajaran, 2) bacakan teks cerita yang telah dipersiapkan, 3) siswa 17
Tarigan, Djago,Pendidikan Keterampilan Berbahasa (Jakarta. Universitas Terbuka,2004) h. 5
17
menyimak teks cerita, 4) siswa secara berkelompok mengidentifikasi teks cerita, 5) siswa mendiskusikan hasil identifikasi hasil diskusi, 6) siswa melaporkan hasil diskusi di depan kelas, dan 7) siswa menyimpulkan pembelajaran hari itu”18. Berdasarkan uraian langkah-langkah yang diuraikan Suyatno diatas, dapat dipahami bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia keterampilan menyimak perlu mendapatkan perhatian lebih besar oleh staf pengajar
agar hasil
pembelajaran tercapai secara maksimal.
C. Hasil Penelitian yang Relevan Wirman (2012) dengan judul “Peningkatan Kemampuan menyimak Cerita Rakyat Melalui Media Audio pada siswa kelas VII SMPN 2 Donggo Kabupaten Bima Tahun Pelajaran 2011/2012”. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa (1) adanya peningkatan presentase minat belajar siswa antara prasiklus dan siklus I 48,24% dan siklus I ke siklus II sebesar 21,5%. Sedangkan peningkatan minat dari prasiklus ke siklus 58,86%. (2) prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan, hal tersebut dapat terlihat dari presentase siswa yang mencapai ketuntasan pada prasiklus 35,3% sedangkan pada siklus I 80% dan siklus II 93,75%. Rulasmini Khotimah (2009) dengan judul “Penggunaan metode Role Playing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III SD Benerwojo Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan”. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa (1) pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia materi peraturan di Masyarakat dengan menggunakan metode Role Playing dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. (2) hasil belajar siswa mengalami peningkatan setelah menggunakan metode Role Playing.
18
Suyatno, Teknik Pembelajaran Bahasa Dan Sastra,(Surabaya. SIC,2004) h. 43
18
D. Kerangka Berpikir
Materi pelajaran bahasa Indonesia adalah suatu materi pelajaran yang diajarkan di dalam kelas, dari tingkat yang paling dasar hingga perguruan tinggi. Dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia yang diajarkan terhadap siswa di dalam kelas mencakup empat aspek keterampilan berbahasa yang perlu dikuasai oleh setiap siswa dari materi ajar keterampilan berbahasa, yaitu: 1) aspek kemampuan menulis, 2) aspek kemampuan berbicara, 3) aspek kemampuan membaca, 4) aspek kemampuan mendengarkan. Setiap aspek meliputi dasar dari keterampilan berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, aspek keterampilan tersebut adalah hal yang penting yang harus dikuasai siswa dalam proses pembelajara berbahasa, yang pada akhirnya siswa mampu mengaktualisasikan keterampilan tersebut
menjadi
dasar
dalam
komunikasi berbahasa yang dibutuhkan oleh setiap siswa untuk melakukan interaksi dan memahami setiap pesan yang disampaikan dalam komunikasi tersebut, baik secara lisan maupun tertulis. Maka keempat keterampilan berbahasa tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Keterampilan
menyimak menjadi
salah
satu materi
ajar
dalam
pembelajaran bahasa Indonesia yang bertujuan untuk menguasai bentuk pesan yang ingin disampaikan melalui pesan tersebut. Namun, ketika siswa berhadapan dengan materi menyimak, kebanyakan siswa masih merasa kesulitan, karena kurangnya konsentrasi dalam proses menyimak tersebut, sehingga ketika proses pembelajaran bahasa tersebut dilakukan, hasil dari menyimak tersebut belum maksimal dan siswa kurang serius menyimak apa yang disampaikan oleh guru dalam proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan kondisi tersebut, diperlukan usaha yang dapat mengatasi masalah tersebut. Suatu usaha yang membuat siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran dan dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih baik bagi siswa, sehingga dapat terjadi peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa. Melalui metode bermain peran (role playing) diharapkan berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Dengan demikian penerapan metode ini
19
diharapkan dapat memaksimalkan keaktifan siswa dalam belajar Bahasa Indonesia dan hal ini akan berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.
E. Hipotesis Tindakan Dengan memperhatikan kajian teori dan kerangka berpikir yang diuraikan di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode bermain peran terdapat peningkatan kemampuan keterampilan menyimak pada siswa kelas III MI Muhammadiyah 2 Depok.
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang dipilih sebagai lapangan penelitian adalah MI Muhammadiyah 02 Kelurahan Kukusan Kecamatan Beji Kota Depok Kelas III. Adapun waktu yang dipergunakan oleh penulis ini adalah 4 bulan mulai bulan Maret 2013 sampai dengan bulan Juni 2013. Adapun pengambilan data dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013 tepatnya pada bulan Mei 2013.
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian Adapun Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research ).
Yang
dilaksanakan dengan mengikuti prosedur penelititan berdasarkan pada prinsip yang mencakup kegiatan perencanaan (planing), tindakan (action), observasi (observation), refleksi (reflektion) atau evaluasi. Keempat kegiatan ini berlangsung secara berulang dalam bentuk siklus, penelitian ini dilakukan dengan cara
berkolaborasi
antara
penulis
dengan
guru
Madrasah
Ibtidaiyah
Muhammadiyah 02. Mekanisme kerja penelitian tindakan kelas ini, diwujudkan dalam bentuk siklus (direncanakan 2 siklus), yang setiap siklusnya mecakup 4 kegiatan/tahap, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Pelaksanaan pembelajaran dalam satu siklus ada 2 kali tatap muka/pertemuan yang masing-masing dengan alokasi waktu 2 x 35 menit, sesuai skenario pembelajaran. Berikut gambaran dari tiap-tiap siklus:
20
21
Rancangan siklus I 1. Tahap Perencanaan a. Mengumpulkan data yang diperlukan melalui teknik observasi, wawancara dan pencatatan arsip. b. Merencanakan pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran. c. Membuat lembar observasi kegiatan guna mengukur aktifitas belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan a. Guru menerapkan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode bermain peran di kelas III MI Muhammadiyah 02 berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). b. Siswa belajar Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode bermain peran dengan bimbingan guru. 3. Tahap Observasi a. Guru memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan pada saat mengerjakan tugas. b. Selama proses pembelajaran berlangsung, guru dibantu oleh observer mengobservasi siswa dengan lembar observasi yang telah disiapkan. 4. Tahap Refleksi Guru mengadakan refleksi dan evaluasi. Berdasarkan hasil refleksi ini dapat diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan kelas pada siklus berikutnya.
Rancangan Siklus 2 1. Tahap Perencanaan a. Identifikasi masalah pada siklus I dan penetapan alternatif pemecahan masalah b. Merencanakan pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran dengan kerja kelompok, tugas dan permainan . c. Membuat lembar observasi kegiatan guna mengukur proses pembelajaran dan antusias siswa dalam pembelajaran.
22
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan a. Guru menerapkan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan metode bermain peran. b. Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan metode bermain peran di kelas III MI Muhammadiyah 02 berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 3. Tahap Observasi a. Guru memberikan bimbingan kepada siswa atau kelompok yang mengalami kesulitan pada saat melaksanakan metode bermain peran. b. Selama prose pembelajaran berlangsung, guru dibantu oelh observer mengobservasi aktifitas belajar siswa dengan lembar observasi yang telah disiapkan. 4. Tahap Refleksi Guru mengadakan refleksi dan evaluasi. Berdasarkan hasil refleksi ini dapat diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan kelas pada siklus berikutnya.
Adapun disain penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan digambarkan sebagai berikut : Planning Reflecting
Acting
Observing
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas Model Kurt Lewin Keterangan : Planning : Perencanaan Tindakan Observing : Pengamatan Acting : Pelaksanaan Tindakan Reflecting : Refleksi . Apabila hasil refleksi dan evaluasi siklus I menunjukkan adanya peningkatan keterampilan menyimak siswa kelas III MI Muhammadiyah 02 dalam
23
pembelajaran Bahasa Indonesia, maka tidak perlu dilanjutkan dengan siklus II. Namun apabila belum memperlihatkan adanya peningkatan keterampilan menyimak siswa kelas III MI Muhammadiyah 02 dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, maka dilanjutkan ke siklus II yang meliputi : tahap perencanaan tindakan,tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi tindakan dan tahap refleksi. Demikian juga untuk siklus berkutnya, sampai ada peningkatan keterampilan menyimak siswa sesuai indikator kinerja.
C. Subjek Penelitian Subjek penelitian yang dimaksud mengarahkan pada subjek yang menjadi sasaran penelitian ini. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III MI Muhammadiyah 02 Kelurahan Kukusan Kecamatan Beji Kota Depok. Yang terdiri dari 22 siswa yaitu 10 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki.
D. Peran dan posisi peneliti dalam penelitian Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pelaksana kegiatan atau praktisi, juga sebagai perancang kegiatan. Praktisi membuat perencanaan kegiatan, kemudian melakukan pengamatan, mengumpulkan dan menganalisis data serta melaporkan hasil penelitian. Adapun dalam penelitian ini dibantu seorang guru, guru ini adalah guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III yang bertindak sebagai observer atau pengamat.
E. Tahapan Intervensi Tindakan Tahapan intervensi tindakan yang dilakukan pada setiap siklus yaitu : Tahap Perencanaan
Kegiatan 1. Observasi ke sekolah MI Muhammadiyah 02 2. Mengurus surat ijin penelitian 3. Melakukan wawancara terhadap guru Bahasa Indonesia dan wawancara kepada siswa kelas III ( tiga ) 4. Analisis dan refleksi dari kegiatan penelitian
24
pendahuluan 5. Membuat perencanaan pelaksanaan pembelajaran 6. Menyiapkan perlengkapan penelitian Pelaksanaan
1. Appersepsi
guru
memberikan
pernyataan,
menyampaikan tujuan belajar khusus 2. Melaksanakan langkah-langkah metode bermain peran. 3. Kesimpulan Materi Observasi
1. Observasi dilakukan saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Sedangkan aspek-aspek evaluasi
adalah
mengenai
yang di peningkatan
keterampilan menyimak pada pelajaran Bahasa Indonesia. 2. Hasil evaluasi dijadikan dasar terhadap refleksi dalam rangka perbaikan. Maka hasil dari analisis evaluasi tersebut akan dijadikan sebagai pedoman untuk merencanakan siklus berikutnya.
F. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan Proses pembelajaran dengan metode bermain peran diharapkan dapat meningkatkan
keterampilan menyimak siswa pada pembelajaran Bahasa
Indonesia. Adapun indikator untuk mengetahui keberhasilan penelitian ini ditetapkan sekurang-kurangnya 75% siswa mendapatkan nilai diatas 65 (enam puluh lima) sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam proses pembelajaran seperti aktif berpendapat, kemudian aktif mengerjakan tugas dan memiliki hasil belajar yang baik, serta memiliki prestasi yang tinggi dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya materi menyimak.
25
G. Data dan Sumber Data Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif instrumennya adalah tes, sedangka data kualitatif instrumennya adalah orang atau human instrument, maka pengumpulan datanya dengan lembar observasi, wawancara dan dokumentasi. “Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa, guru kelas ( observer ) dan penelitian itu sendiri”1.
H. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan
kelas ini yaitu : a. Lembar Observasi Lembar observasi berupa daftar isian yang diisi oleh pengamat selama proses pembelajaran Bahasa Indonesia berlangsung di kelas. Observasi ini digunakan untuk mengamati aktivitas siswa yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.
b. Pedoman Wawancara Wawancara untuk siswa setelah siklus dilaksanakan bertujuan untuk memperoleh data mengenai pendapat atau pandangan terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia dengan metode bermain peran.
c. Tes Hasil Belajar Tes yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji sejauh mana keberhasilan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode bermain peran. Tes ini diberikan setiap akhir siklus. Bentuk soal tes pertanyaan tertulis.
1
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, ( Bandung: alfabeta, 2010 ), h. 11
26
I. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data dalam penelitian kelas ini merupakan observasi, wawancara dan angket. 1. Observasi Observasi merupakan kegiatan penilaian non-tes yang dilaksanakan melalui pengamatan atau mengamati perilaku siswa atau proses terjadinya suatu kegiatan baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Oleh karena itu, selama tindakan berlangsung. Hal-hal yang diteliti adalah aktivitas siswa, aktivitas guru pada saat mengajar dan hasil belajar siswa dengan lembar yang telah disediakan. Hal ini sebagai bahan untuk refleksi yang akan dilakukan pada tindakan berikutnya.
2. Wawancara Wawancara merupakan kegiatan penilaian non-tes yang dilaksanakan melalui percakapan langsung antara peneliti dengan guru. Kegiatan ini digunakan untuk mendapatkan data tentang tingkat keberhasilan guru dalam menerapkan pembelajaran dengan metode bermain peran guna meningkatkan keterampilan menyimak pada pelajaran Bahasa Indonesia kelas III di MI Muhammadiyah 02 Kelurahan Kukusan Kecamatan Beji Kota Depok.
3. Tes Hasil Belajar Tes adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas yang harus dikerjakan oleh setiap anak/siswa sehingga memberikan hasil sesuai nilai tentang hasil atau prestasi anak/siswa tersebut yang dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh anak-anak lain atau nilai standar yang telah ditetapkan2. Jadi tes ini adalah untuk mengetahui atau memperoleh gambaran prestasi siswa. Melalui tes tersebut peneliti ingin mengetahui apakah proses belajar mengajar yang telah dilakukan mengalami keberhasilan atau kegagalan. Bentuk tes yang digunakan adalah berupa tes essay dengan jumlah soal sebanyak 6 butir . 2
Sunarnatana Nurkencana, Evaluasi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional,1986,h.25
27
J. Analisis dan Interprestasi Data Analisis dan interpretasi data kualitatif hasil belajar menggunakan langkahlangkah berikut : 1. Pada kegiatan ini setelah hasil tes dikumpulkan selanjutnya melakukan penentuan skor tes essay yang telah diberikan dengan skor tiap butir soal diberi rentang nilai antara 1-10 yang terdiri dari 6 butir soal, hasil tes tersebut nantinya penulis akan evaluasi dengan menggunakan rumus norma absolute skala sebelas, sehingga memperoleh data mengenai kemampuan siswa dalam hal menyimak melalui metode bermain peran. Jadi nilai maksimal idealnya adalah 6 x 10 = 60. 2. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Standar Prosedur yang akan ditempuh dalam mengubah skor mentah menjadi skor standar, adalah : a. Mencari Skor Maksimal Ideal (SMI) daripada tes yang diberikan. Skor Maksimal Ideal adalah skor yang mungkin dicapai apabila setiap item atau butir soal dapat dijawab dengan benar. Skor maksimal ideal dicari dengan jalan menghitung jumlah item atau butir soal yang diberikan serta bobot daripada masing-masing item atau butir soal. b. Mencari angka rata-rata ideal (Mi) untuk tes tersebut dengan rumus : Mi = ½ x SMI c. Mencari Standar Deviasi ideal (SDi) untuk tes tersebut dengan rumus : SDi = 1/3 x Mi Membuat pedoman konversi3 dengan ketentuan sebagai berikut :
3
M + 2,25 SD
10
M + 1,75 SD
9
M + 1,25 SD
8
M + 0,75 SD
7
M + 0,25 SD
6
Sunarnatana Nurkencana, Evaluasi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional,1986,h.84-85
28
M - 0,25 SD
5
M - 0,75 SD
4
M - 1,25 SD
3
M - 1,75 SD
2
M - 2,25 SD
1
Berdasarkan rumus di atas, maka penyelesaian adalah hasil tes yang berupa skor mentah dikonversikan menjadi skor standar dengan menggunakan norma absolut skala 11. SMI = 60 Mi
= ½ x 60 = 30
Sdi = 1/3 x 30 = 10 Keterangan : SMI = Skor Maksimal Ideal. Mi
= Angka Rata-rata ideal.
Sdi = Standar Deviasi.
Dari rumusan tersebut di atas maka hasil yang diperoleh sebagai berikut : Mi + 2,25 Sdi = 30 + (2,25 x 10) = 52
10
Mi + 1,75 Sdi = 30 + (1,75 x 10) = 47
9
Mi + 1,25 Sdi = 30 + (1,25 x 10) = 42
8
Mi + 0,75 Sdi = 30 + (0,75 x 10) = 37
7
Mi + 0,25 Sdi = 30 + (0,25 x 10) = 32
6
Mi - 0,25 Sdi = 30 - (0,25 x 10) = 27
5
Mi - 0,75 Sdi = 30 - (0,75 x 10) = 22
4
Mi - 1,25 Sdi = 30 - (1,25 x 10) = 17
3
Mi - 1,75 Sdi = 30 - (1,75 x 10) = 12
2
Mi - 2,25 Sdi = 30 - (2,25 x 10) = 7
1
29
Tabel Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Menyimak No.
Skor Mentah
Skor Standar
Kategori
(1)
(2)
(3)
(4)
1.
52-60
10
Istimewa
2.
47-51
9
Baik sekali
3.
42-46
8
Baik
4.
37-41
7
Lebih dari cukup
5.
32-36
6
Cukup
6.
27-31
5
Hampir cukup
7.
22-26
4
Kurang
8.
17-21
3
Kurang sekali
9.
12-16
2
Buruk
10.
7-11
1
Buruk sekali
Adapun metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. “Metode analisis deskriptif merupakan suatu cara pengolahan data yang dilakukan dengan
jalan mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya sehingga diperoleh suatu kesimpulan umum”4. Kemampuan siswa dalam menyimak melalui metode bermain peran dapat diketahui dari hasil belajar. Hasil tes tersebut kemudian dianalisis sehingga diperoleh data mengenai kemampuan siswa dalam menyimak melalui metode bermain peran, dan untuk memudahkan peneliti menganalisis kemampuan siswa peneliti menggunakan rumus norma absolut skala sebelas5. Dengan rumus sebagai berikut : M=
4 5
fx N
Sugiono,Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&B,Bandung:CV Alfabeta,2009,h.147 Sunarnatana Nurkencana, Evaluasi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional,1986,h.152
30
Keterangan : M
= Rata-rata skor.
fx
= Jumlah skor standar.
N
= Jumlah individu. Hasil perhitungan kemampuan menyimak melalui metode bermain peran
dari masing-masing siklus dibandingkan. Hasil ini akan memberikan gambaran mengenai presentasi peningkatan kemampuan menyimak melalui metode bermain peran. Analisis dan interpretasi data kuantitatif hasil belajar menggunakan kriteria berikut: 1. Analisis Data Observasi Observasi dilakukan terhadap guru yaitu mengenai pengelolaan kelas,serta bagi siswa yaitu tentang keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. untuk setiap aspek yang diamati diberi skor sesuai dengan pedoman penskoran pada lembar observasi yang telah dibuat. Menghitung skor total yang telah diperoleh setelah pembelajaran selesai. Skor total yang telah diperoleh tersebut dihitung presentasenya dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
2. Analisis data wawancara Data dari hasil wawancara dengan guru dan siswa dianalisis secara deskripstif kualitatif untuk mendeskripsikan tanggapan guru dan siswa tentang upaya peningkatan hasil belajar siswa melalui metode bermain peran di MI Muhammadiyah 02.
31
K. Pengembangan Perencanaan Tindakan Setelah siklus 1 selesai dan ternyata hasiil yang diharapkan belum memenuhi kriteria seoerti yang diharapkan, yaitu peningkatan tes hasil belajar Bahasa Indonesia siswa, maka akan ditindak lanjuti untuk melakukan tindakan berikutnya sebagai rencana perbaikan pembelajaran. Kegiatan penelitian ini akan berakhir bila penelitian menyadari bahwa penelitian ini telah berhasil menguji pendekatan realistik dapat meningkatkan keterampilan menyimak pada pelajaran Bahasa Indonesia siswa. Banyak faktor lain yang mempengaruhi peningkatkan keterampilan menyimak pada pelajaran Bahasa Indonesia siswa, Untuk itu perlu penelitian lebih lanjut untuk menentukan faktor-faktor lain.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profile Sekolah Adapun profile madrasah tempat pelaksanaan penelitian sebagai berikut: 1.
Nama Madrasah
: MI Muhammadiyah 02
2.
Nomor Statistik Madrasah
: 111232760127
3.
Akeditasi Madrasah
:“B“
4.
Alamat Lengkap Madrasah
: Jalan
/NPSN 20223944
: Juragan Sinda
Desa/Kelurahan : Kukusan Kecamatan
: Beji
Kabupaten/Kota : Depok Provinsi
: Jawa Barat
5.
NPWP
:-
6.
Nama Kepala Madrasah
: Sahabuddin,S.Pd.I
7.
No. Telp/HP
:-
8.
Nama Yayasan
: Majelis Pendidikan & Kebudayaan Muhammadiyah Kota Depok
9.
Alamat Yayasan
: Jl.Juragan Sinda No. 28 RT 05/01 Kel.Kukusan Beji Kota Depok
10.
Telp. Yayasan
:-
11.
No. Akte Pendirian Madrasah
:-
12.
Kepemilikan Tanah
: Yayasan a. Status Tanah ( Wakaf ) b. Luas Tanah ( 1500 m2 )
13.
Status Bangunan
: Milik Yayasan
14.
Luas Bangunan
: 1300 m2
15.
Tahun Beroperasi
: 1988
32
33
16.
Data Siswa 3 ( Tiga ) tahun terakhir Kelas 1
Tahun Ajaran
Jml.
Kelas 2
Jml.
Jml.
Siswa Rombel
Jml.
Kelas 3 Jml.
Jumlah
Jml.
Siswa Rombel Siswa Rombel
Jml.
Jml.
Siswa
Rombel
2012/2013
35
1
36
1
35
1
106
3
2013/2014
36
1
35
1
36
1
106
3
2014/2015
34
1
38
1
35
1
107
3
Kelas 4
Tahun Ajaran
Jml.
Kelas 5
Jml.
Jml.
Siswa Rombel
Jml.
Kelas 6 Jml.
Jumlah
Jml.
Siswa Rombel Siswa Rombel
Jml.
Jml.
Siswa
Rombel
2012/2013
36
1
34
1
38
1
204
6
2013/2014
35
1
36
1
34
1
201
6
2014/2015
36
1
34
1
36
1
203
6
17.
No
Data Sarana dan Prasarana
Jenis Prasarana
Jml. Ruang
Kondisi Kerusakan
Jml. R
Jml. R
Kondisi
Kondisi
Rusak
Rusak
Rusak
Baik
Rusak
Ringan
Sedang
Berat
2
1 Ruang Kelas
6
4
2 Perpustakaan
1
1
3 R. Lab. IPA
-
4 R. Lab. Biologi
-
5 R. Lab. Fisika
-
6 L. Lab. Kimia
-
7 R. Lab. Komputr
1
8 R. Lab. Bahasa
-
9 R. Pimpinan
1
1
10 R. Guru
1
1
11 R. Tata Usaha
1
1
1
1
34
12 R. Konseling
-
13 Tempat Ibadah
-
14 R. UKS
-
15 Jamban
3
16 Gudang
-
17 R. Sirkulasi
-
18 Tempat Olahraga
1
19 R. OSIS
-
20 R. Lainya
-
18
1
2
2
1
Data Pedidik dan Tenaga Kependidikan
No
Keterangan
Pendidik
Jumlah 10
1 Guru PNS di Perbantukan Tetap
-
2 Guru Tetap Yayasan
8
3 Guru Honorer
1
4 Guru Tidak tetap Tenaga Kependidikan
3
1 Kepala Sekolah
1
2 TU
1
3 Penjaga Sekolah
1
4 Ekstra Kurikuler
Visi, Misi dan Tujuan MI Muhammadiyah 02 Visi : Mewujudkan masyarakat madrasah yang beriman, bertaqwa dan berilmu yang berlandaskan akhlakul karimah dan berwawasan global Misi : a) Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan b) Mewujudkan suasana kekeluargaan diantara warga madrasah
35
c) Mencetak lulusan madrasah yang berakhlakul karimah, serta berprestasi dan memiliki wawasan
B. Deskripsi dan Analisis Data 1. Tindakan Pembelajaran Siklus I Tahapan tindakan yang dilakukan pada siklus I meliputi beberapa tahapan,antara lain: a. Tahap Perencanaan Kegiatan dalam tahapan perencanaan dilakukan berdasarkan seluruh informasi dari analisis kebutuhan. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini antara lain merencanakan pembelajaran yang akan digunakan dengan menggunakan metode bermain peran yang diaplikasikan ke dalam rencana pembelajaran (RPP), menentukan konsep bahasan , menyusun lembar latihan soal untuk tes.
b. Tahap Pelaksaaan Tindakan Siklus I dilaksanakan dari tanggal 3 – 4 Mei 2013
dengan materi
keterampilan menyimak. 1) Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 3 Mei 2013, sebelum memulai proses belajar mengajar peneliti mengabsen kehadiran siswa untuk mengenal siswa satu persatu serta mengkondisikan siswa di kelas. Pada hari tersebut siswa hadir semua. Setelah itu peneliti membuka pelajaran dengan diawali berdoa bersama. Selesai mengkondisikan kelas peneliti memberikan pengetahuan awal kepada siswa sebelum masuk dalam proses pembelajaran. Kemudian dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini kepada siswa. Apersepsi dan motivasi dilakukan peneliti kepada siswa di awal pembelajaran. Apersepsi dan motivasi yang dilakukan peneliti diharapkan dapat memacu siswa untuk menciptakan interaksi positif dan pengetahuan awal dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran diawali dengan memberikan stimulus berbentuk
36
pertanyaan kepada siswa mengenai pengertian tentang menyimak dan bermain peran. Setelah memberikan apersepsi dan motivasi seputar pembelajaran kepada para siswa, peneliti melanjutkan ke materi pembelajaran dengan menyajikan materi pelajaran. Sebelum menjelaskan materi pelajaran, peneliti menjelaskan langkah-langkah pelaksanaan metode bermain peran. Setelah materi dijelaskan, peneliti membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, untuk melakukan aktifitas bermain peran. Dimana dalam strategi ini masing-masing kelompok akan melakukan bermainan peran sebagai tokoh yang ada dalam cerita. Berdasarkan data yang diperoleh dari catatan lapangan bahwa saat proses pelaksanaan bermain peran masih terdapat siswa yang kebingungan dalam proses pelaksanaan strategi ini, para siswa umumnya kurang percaya diri dalam hal mengungkapkan pemikirannya dalam diskusi.Setelah selesai berdiskusi, peneliti dan siswa bersama menyimpulkan hasil diskusi.
2) Pertemuan Kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 12 Juni 2013 dengan siswa seluruhnya hadir yaitu 22 orang. Setelah mengabsen kehadiran siswa, peneliti mengawali pembelajaran dengan berdoa bersama, sebelum masuk materi pelajaran terledih dahulu peneliti mengingatkan pelajaran yang sebelumnya, dalam mengungkapkan kembali pelajaran yang telah lalu. Setelah mengingatkan pelajaran yang sebelumnya, peneliti mengkondisikan siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini kepada siswa. Apersepsi dan motivasi diberikan peneliti dengan cara merefleksi kegiatan bermain peran yang telah dilakukan di hari sebelumnya. Memasuki proses belajar mengajar, peneliti memberikan materi pelajaran. Pada pertemuan kedua ini,saat melaksanakan metode bermain peran
para siswa sudah mulai mampu
melaksanakan bermain peran dan diskusi dengan baik, dan sudah mulai mempunyai rasa percaya diri untuk berbicara didepan kelas. Pada akhir pembelajaran peneliti dan siswa melakukan refleksi dengan membuat kesimpulan dari pertemuan hari tersebut. Pada pertemua kedua ini tes diberikan pada saat itu juga.
37
c.
Tahap Pengamatan/Observasi Pada pelaksanaan proses pembelajaran siklus I, masih terdapat beberapa
kekurangan dalam setiap pertemuan. Beberapa kejadian yang terpantau oleh peneliti antara lain: 1) Pada pertemuan pertama peneliti belum bisa sepenuhnya menguasai siswa,sehingga pembelajaran belum berjalan kondusif. 2) Peneliti dan siswa masih menyesuaikan diri dalam proses pembelajaran. 3) Beberapa siswa masih terlihat asyik bercanda dan mengobrol ketika peneliti menjelaskan materi pelajaran. 4) Peneliti kurang tegas menyikapi siswa yang membuat gaduh di kelas. 5) Penerapan metode bermain peran masih belum optimal. Karena siswa masih kebingungan dalam hal melaksanakan bermain peran dan diskusi. 6) Indikator keberhasilan dalam penelitian ini dilihat berdasarkan hasil belajar siswa. Setelah pertemuan ke-2 peneliti mengadakan
tes akhir
siklus I.
d. Tahap Refleksi Pada tahap ini peneliti dan guru kelas III melakukan refleksi terhadap hasil dari analisis data dan seluruh pelaksanaan pembelajaran siklus I. Beberapa hal yang masih harus diperbaiki, antara lain: 1) Perlu ditingkatkan bimbingan dan arahan saat siswa pelaksanaan proses diskusi 2) Perlu diberi motivasi dan dorongan pada siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran dan saat penerapan metode bermain peran. 3) Guru lebih tegas lagi dalam menghadapi siswa yang gaduh. 4) Perlu
diatur
secara
proporsional
pembagian
mendemonstrasikan materi, pelaksanaan diskusi
waktu
dalam
dan kesimpulan hasil
belajar. 5) Perlu diberikan apresiasi dengan memberikan reward (penghargaan) kepada siswa yang cepat menguasai materi.
38
e.
Hasil Evaluasi Siklus I Hasil tes siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel
: Data Hasil Tes Siklus I Peningkatan Kemampuan Menyinak Melalui Metode Bermain Peran pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah 2 Tahun Pelajaran 2012/2013
f.
Item
No
Nama Siswa
1
2
3
4
5
6
Skor Mentah
Skor Standar
-1
-2
-3
-4
-5
-6
-7
1
A
8
4
5
4
4
-8
-9
-10
-11
-12
6
31
5
Hampir Cukup
Tidak Tuntas
2
B
8
3
5
4
4
3
27
5
Hampir Cukup
Tidak Tuntas
3
C
4
5
4
4
D
7
5
3
3
7
9
32
6
Cukup
Tuntas
6
4
6
31
5
Hampir Cukup
Tidak Tuntas
5
E
5
4
4
5
6
4
28
5
Hampir Cukup
Tidak Tuntas
6
F
5
7
G
4
7
5
4
5
7
33
6
Cukup
Tuntas
2
5
4
5
4
24
4
Kurang
Tidak Tuntas
8
H
9
5
6
4
6
6
36
6
Cukup
Tuntas
Kategori
Tuntas /Tidak Tuntas
9
I
5
2
6
2
7
2
24
4
Kurang
Tidak Tuntas
10
J
7
6
5
4
5
3
30
5
Hampir Cukup
Tidak Tuntas
11
K
5
7
3
2
4
2
23
4
Kurang
Tidak Tuntas
12
L
6
4
6
5
3
2
26
4
Kurang
Tidak Tuntas
13
M
8
7
6
4
3
5
33
6
Cukup
Tuntas
14
N
4
5
3
5
3
2
22
4
Kurang
Tidak Tuntas
15
O
8
2
6
8
1
2
27
5
Hampir Cukup
Tidak Tuntas
16
P
8
5
7
4
4
9
37
7
Hampir Cukup
Tuntas
17
Q
5
2
6
4
6
2
25
4
Kurang
Tidak Tuntas
18
R
5
6
5
7
4
3
30
5
Hampir Cukup
Tidak Tuntas
19
S
8
6
4
2
3
4
27
5
Hampir Cukup
Tidak Tuntas
20
T
8
4
7
5
6
5
35
6
Cukup
Tuntas
21
U
8
4
5
6
4
5
32
6
Cukup
Tuntas
22
V
7
5
6
4
4
5
31
5
Hampir Cukup
Tidak Tuntas
Hampir Cukup
Tidak Tuntas
Jumlah
142
100
112
96
98
96
644
112
Nilai RataRata
6.45
4.55
5.09
4.36
4.45
4.36
29.27
5.09
Analisis Data Siklus I Rata-rata skor diperoleh dengan menggunakan rumus :
M=
fx N
39
Keterangan : M
= Rata-rata skor.
= Jumlah. = Frekuensi.
f x
= Nilai.
N
= Jumlah individu.
Berdasarkan data diatas, maka dapat diketahui hal-hal sebagai berikut: a. Ketuntasan Perorangan Jumlah Siswa Tuntas
: 7 orang
Jumlah Siswa belum Tuntas
: 15 orang
b. Ketuntasan Kelas
= = 31,81 % Hasil belajar pada siklus I masih harus ditingkatkan karena masih banyak nilai siswa yang berada di bawah rata-rata KKM, yaitu sebanyak 15 siswa dengan presentasi 68,19%, sedangkan siswa yang mendapat nilai diatas rata-rata KKM hanya 7 siswa dengan persentase 31,81%. Berdasarkan rumus di atas maka nilai rata-rata pada tes awal dapat dilihat pada tabel di berikut ini : Tabel 02
: Pengelompokkan Siswa Berdasarkan Peringkat Perolehan Nilai Siklus I Peningkatan Kemampuan Menyimak melalui Metode bermain peran Pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah 2 Tahun Pelajaran 2012/2013.
No.
Nilai (x)
Frekuensi (f)
Fx
Presentase
Kategori
Nilai Rata-rata
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1.
10
0
0
0
0
2.
9
0
0
0
0
40
3.
8
0
0
0
0
4.
7
1
7
2,8%
Lebih dari cukup
5.
6
6
36
27,27%
Cukup
6.
5
9
45
42,66%
Hampir Cukup
7.
4
6
24
27,27
112 = 5,09 22
Kurang (Hampir
8.
3
0
0
0
0
9.
2
0
0
0
0
10.
1
0
0
0
0
Jumlah
22
112
100%
0
Cukup)
Berdasarkan tabel di atas telah menunjukkan kemampuan siswa dalam menyimak melalui metode bermain peran pada siklus I siswa mencapai nilai ratarata 5,09 dengan rincian nilai 7 kategori lebih dari cukup sebanyak 1 orang (2,8%) nilai 6 kategori cukup sebanyak 6 orang (27,27%), nilai 5 kategori hampir cukup sebanyak 9 orang (42,66%), nilai 4 kategori kurang sebanyak 6 orang (27,27%), sehingga kemampuan menyimak melalui metode bermain peran pada siklus I dapat dikategorikan ke dalam kelompok hampir cukup sedangkan prosentase keaktifan saat pembelajaran sebesar 66,6 % (terlampir) Nilai tes evaluasi yang diperoleh selain untuk mengetahui hasil belajar peserta didik juga akan diumumkan didepan kelas. Hal ini dilakukan untuk memotivasi peserta didik dalam meningkatkan keberhasilan dalam pembelajaran. Dari hasil evaluasi pembelajaran tersebut dan hasil diskusi antara peneiliti dengan kolaborator ada beberapa hal tindakan yang akan dilakukan pada tahap berikutnya yaitu siklus II yang akan meningkatkan keaktifan dan hasil belajar . Tindakan tersebut yaitu: 1) Memberikan motivasi untuk semangat belajar kepada siswa. 2) Memaksimalkan pembelajaran melalui metode bermain peran. 3) Memberikan waktu pada siswa untuk bertanya
41
2. Tindakan Pembelajaran Siklus II Siklus II ditekankan pada perbaikan dan penyempurnaan tindakan yang dilakukan pada siklus I. Tindakan pada siklus II diarahkan pada optimalisasi proses pembelajaran dan meningkatkan keterampilan menyimak siswa. Tindakan ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang mengacu pada hasil belajar siswa pada siklus I. Siklus II dilakukan sebanyak dua kali pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 17 sampai dengan 19 Juni 2013.
a. Tahap perencanaan Tahap perencanaan untuk siklus II didasarkan pada hasil refleksi dari tindakan yang dilakukan pada siklus I. Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) untuk materi yang akan dibahas yang bersifat pengayaan (enrichment) dan penyusunan soal-soal latihan. Berdasarkan hasil refleksi dari siklus I, pada siklus II ini proses pembelajaran harus lebih diarahkan. Peneliti harus mampu mengoptimalkan waktu yang digunakan agar seluruh tahapan metode bermain peran dapat selesai sesuai waktu yang diinginkan. Peneliti harus lebih tegas dalam mengkondisikan kelas, memberikan pengarahan kepada siswa secara detail dan dapat menjadikan suasana kelas menjadi santai, tidak tegang dan tidak terburu-buru. Memberikan reward kepada siswa yang cepat menguasai materi dan siswa yang turut aktif dalam proses diskusi agar siswa termotivasi baik keaktifannya maupun prestasinya. Materi yang dibahas pada siklus II ini adalah pengulangan bermain peran yang telah dilaksanakan pada siklus I. Target pada siklus II ini penerpan metode bermain peran lebih optimal, siswa lebih baik dalam mengikuti proses pembelajaran dan hasil belajar siswa meningkat.
b. Tahap pelaksanaan tindakan Tindakan pembelajaran siklus II dilaksanakan dua pertemuan dengan alokasi waktu (2x45 menit) tiap pertemuannya.
42
1) Pertemuan pertama Pertemuan pertama dalam siklus II ini dilaksanakan pada tanggal 17 Juni 2013. Guru membuka kegiatan belajar dengan berdoa bersama, dilanjutkan dengan memberikan apersepsi dan motivasi, tetapi terlebih dahulu menyampaikan tujuan pembelajaran. Apersepsi yang diberikan berupa penjelasan tentang bermain peran dengan cara guru mendemonstrasikan dialog yang terdapat pada naskah drama. Pada siklus II ini respon positif cukup baik diberikan oleh para siswa, hal ini terlihat siswa lebih fokus dalam mengikuti proses pembelajaran, siswa yang mengobrol atau membuat kegaduhan berkurang. Dan terdapat beberapa siswa yang bertanya seputar materi pelajaran. Begitu pula saat pelaksanaan bermain peran dan diskusi, siswa lebih bersemangat. Setelah itu siswa menyampaikan hasil diskusinya. Pada akhir pembelajaran guru dan siswa melakukan refleksi dengan membuat kesimpulan bersama dan mengulang materi pelajaran secara singkat. Berdasarkan hasil catatan lapangan, siswa sudah mulai terbiasa dengan pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran terlihat dari antusias siswa saat bermain drama dan diskusi.
b) Pertemuan kedua Dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 18 Juni 2013, dengan jumlah siswa 22 orang. Guru membuka kegiatan belajar dengan berdoa bersama dilanjutkan memberikan apersepsi dan motivasi, tetapi terlebih dahulu menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada siklus II ini pelaksanaan metode bermain peran pada saat bermain drama dan diskusi dimodifikasikan agar siswa tidak jenuh dalam pelaksanaannya yakni dengan cara anggota setiap kelompok di rolling ( Putar ) dari kelompok sebelumnya pada siklus I, dengan cara ini terlihat siswa lebih excating dalam melaksanakan diskusi. Pada akhir pembelajaran guru dan siswa melakukan refleksi dengan membuat kesimpulan dari pertemuan hari tersebut. Pada pertemua kedua ini tes diberikan.
43
Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan menyimak siswa terhadap materi yang telah diajarkan pada pertemuan-pertemuan sebelumnya. Tes dilakukan selama 30 menit.
c. Tahap Pengamatan/Observasi Pada pelaksanaan siklus II hasil yang diharapkan adalah meningkatnya nilai tes hasil belajar. Setelah dilaksanakannya tes akhir siklus II nilai yang diperoleh oleh siswa sudah mencapai diatas nilai kriteria ketuntasan minimum (KKM) yakni nilai siswa diatas 65.
d. Tahap Refleksi Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi pada siklus II, diperoleh deskripsi bahwa strategi pembelajaran metode bermain peran telah memberikan kontribusi baik terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar yang dicapai siswa telah mencapai indikator pencapaian hasil yang telah ditetapkan pada awal penelitian.
e.
Hasil Evaluasi Siklus II Hasil tes siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel
: Data Hasil Tes Siklus II Peningkatan Kemampuan Menyinak Melalui Metode Bermain Peran pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 6
Skor Mentah
Skor Standar
Kategori
Tuntas /Tidak Tuntas
-8
-9
-10
-11
-12
7
42
8
Baik
Tuntas
Item
No
Nama Siswa
1
2
3
4
5
-1
-2
-3
-4
-5
-6
-7
1
A
9
7
6
6
8
2
B
8
6
6
5
9
7
41
7
3
C
7
5
6
4
9
9
40
7
Lebih dari Cukup Lebih dari Cukup
4
D
8
4
5
7
6
6
36
6
Cukup
Tuntas
5
E
8
5
7
8
8
6
42
8
Baik
Tuntas
6
F
8
5
6
6
6
5
36
6
Cukup
Tuntas
7
G
7
6
7
6
8
8
42
8
Baik
Tuntas
8
H
9
8
5
6
9
7
44
8
Baik
Tuntas
9
I
8
6
7
7
8
8
44
8
Baik
Tuntas
10
J
7
5
5
7
9
9
42
8
Baik
Tuntas
Tuntas Tuntas
44
Tuntas
6
Cukup
Tuntas Tuntas
K
8
6
6
8
7
6
41
7
12
L
7
8
6
5
6
7
39
13
M
8
6
6
7
7
6
40
7
Lebih dari Cukup
14
N
8
7
6
6
8
8
43
8
Baik
Tuntas
15
O
8
7
6
8
7
8
44
8
Baik
Tuntas
16
P
8
6
6
8
7
8
43
8
Baik
Tuntas Tuntas
17
Q
8
7
6
5
7
8
41
7
Lebih dari Cukup
18
R
9
7
6
7
8
7
44
8
Baik
Tuntas
19
S
8
7
7
6
7
8
43
8
Baik
Tuntas Tuntas
20
T
8
7
6
5
8
7
41
7
Lebih dari Cukup
21
U
8
6
7
6
7
8
43
8
Baik
Tuntas
Baik
Tuntas
Lebih dari Cukup
Tuntas
22
f.
Lebih dari Cukup
11
V
8
6
8
8
6
8
46
8
Jumlah
175
137
136
141
165
161
917
164
Nilai RataRata
7.95
6.23
6.18
6.41
7.50
7.32
41.68
7.45
Analisis Data Siklus II Rata-rata skor diperoleh dengan menggunakan rumus : M=
fx N
Keterangan : M
= Rata-rata skor.
= Jumlah.
f
= Frekuensi.
x
= Nilai.
N
= Jumlah individu.
Berdasarkan data diatas, maka dapat diketahui hal-hal sebagai berikut: c. Ketuntasan Perorangan Jumlah Siswa Tuntas
: 20 orang
Jumlah Siswa belum Tuntas
: 2 orang
d. Ketuntasan Kelas
= = 90,90 %
45
Hasil belajar pada siklus II hasil belajar siswa meningkat dibandingkan dengan siklus I karena masih ada nilai siswa yang berada di bawah rata-rata KKM, yaitu sebanyak 2 siswa dengan presentasi 9,10%, sedangkan siswa yang mendapat nilai diatas rata-rata KKM hanya 20 siswa dengan persentase 90,90%. Berdasarkan rumus di atas maka nilai rata-rata pada tes awal dapat dilihat pada tabel di berikut ini : Tabel 04
: Pengelompokkan Siswa Berdasarkan Peringkat Perolehan Nilai Siklus II Peningkatan Kemampuan Menyimak melalui Metode bermain peran Pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah 2 Tahun Pelajaran 2012/2013.
No.
Nilai (x)
Frekuensi (f)
Fx
Presentase
Kategori
Nilai Rata-rata
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1.
10
0
0
0
0
2.
9
0
0
0
0
3.
8
13
104
59,10%
Baik
4.
7
6
42
27,27%
Lebih dari cukup
5.
6
3
18
13,63%
Cukup
6.
5
0
0
0
0
7.
4
0
0
0
0
8.
3
0
0
0
0
9.
2
0
0
0
0
10.
1
0
0
0
0
Jumlah
22
164
100%
0
164 = 7,45 22 (Lebih dari Cukup)
Berdasarkan tabel di atas nilai rata-rata yang dicapai siswa pada siklus II ini adalah 7,45 dengan rincian nilai 8 kategori baik sebanyak 13 orang (59,10%) ,nilai 7 kategori lebih dari cukup sebanyak 6 orang (27,27%), nilai 6 kategori cukup sebanyak 3 orang (13,63%), Prosentase keaktifan saat pembelajaran sebesar 78,57 % (terlampir), sehingga peningkatan kemampuan menyimak melalui metode bermain peran pada siklus II dapat dikategorikan ke dalam kelompok lebih dari cukup.
46
Berdasarkan hasil yang dicapai, maka peneliti merasa tidak perlu lagi melanjutkan pelaksanaan pembelajaran menganalisis cerpen melalui pembelajaran inkuiri, sebab hasil yang diperoleh siswa sudah mencapai kriteria nilai baik yang ditentukan peneliti. 1.
Rekapitulasi Hasil Penelitian
Tabel 05
: Rekapitulasi Peningkatan Kemampuan Menyimak melalui Metode bermain peran Pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 Siklus I dan Siklus II.
No
Nama Siswa
Siklus I
Siklus II
Keterangan
1
2
3
4
5
1
A
5
8
Meningkat
2
B
5
7
Meningkat
3
C
6
7
Meningkat
4
D
5
6
Meningkat
5
E
5
8
Meningkat
6
F
6
7
Meningkat
7
G
4
8
Meningkat
8
H
6
8
Meningkat
9
I
4
8
Meningkat
10
J
5
8
Meningkat
11
K
4
7
Meningkat
12
L
4
6
Meningkat
13
M
6
7
Meningkat
14
N
4
8
Meningkat
15
O
5
8
Meningkat
16
P
7
8
Meningkat
17
Q
4
7
Meningkat
18
R
5
8
Meningkat
19
S
5
8
Meningkat
20
T
6
7
Meningkat
21
U
6
8
Meningkat
22
V
5
8
Meningkat
Jumlah
112
164
Nilai Rata-Rata
5.09
7.45
47
C. Pembahasan Temuan Penelitian
Berdasarkan hasil Siklus I dan II diatas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menyimak melalui penerapan metode bermain peran pada siswa kelas III MI Muhammadiyah 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 mengalami peningkatan pada tiap siklus dari siklus I dan siklus II. Perinciannya sebagai berikut : 1. Pada siklus I peningkatan kemampuan menyimak melalui metode bermain peran dari 22 siswa memperoleh nilai rata-rata 5,09 yang dikelompokan ke dalam kategori hampir cukup dengan prosentase keaktifan saat pembelajaran sebesar 66,6 % 2. Pada siklus II peningkatan kemampuan menyimak melalui metode bermain peran dari 22 siswa memperoleh nilai rata-rata 7,45 yang dikelompokan ke dalam kategori lebih dari cukup dengan prosentase keaktifan saat pembelajaran sebesar 78,57 % Adapun hasil peningkatan kemampuan menyimak melalui metode bermain peran pada siswa kelas III MI Muhammadiyah 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 dari siklus I dan siklus 2 dapat dilihat pada grafik dibawah ini : Grafik 01
: Hasil Belajar Kemampuan Menyimak melalui metode bermain peran Pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah 2 Depok Tahun Pelajaran 2012/2013 Dari Siklus I dan Siklus II
80 70 60 50 40 30 20 10 0 SIKLUS I
SIKLUS II
48
Grafik di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dalam menyimak melalui metode bermain peran mengalami peningkatan. Dari hasil tes siklus I nilai rata-rata yang diperoleh siswa 5,09, pada siklus II mengalami peningkatan yang lebih baik dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa menjadi 7,45. Sehingga kemampuan menyimak melalui metode bermain peran pada siswa kelas III MI Muhammadiyah 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 mengalami peningkatan.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
dilakukan
mengenai
Upaya
Meningkatkan Keterampilan Menyimak Melalui Metode Bermain Peran pada Siswa kelas III MI Muhammadiyah 2 Depok Tahun Pelajaran 2012/2013. Hal ini terlihat perolehan hasil belajar yang peneliti berikan setiap akhir siklus. Perolehan hasil belajar siswa pada siklus I mencapai rata-rata 5,09 dan masih terdapat 15 orang siswa yang mendapat nilai dibawah target penelitian yaitu 65.
Pada siklus II, rata-rata belajar siswa mencapai 90,90 atau sudah berada diatas nilai KKM yaitu 65, berdasarkan perolehan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II, maka hipotesis tindakan diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode bermain peran dapat meningkatkan keterampilan menyimak teks cerita.
B. Saran-saran
1. Guru bahasa Indonesia, hendaknya guru lebih meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar khususnya menyimak. 2. Guru dapat menggunakan metode bermain peran dalam pembelajaran sastra khususnya dalam menyimak. 3. Berdasarkan nilai yang diperoleh siswa kelas III MI Muhammadiyah 2 Depok, maka kemampuan keterampilan menyimak dapat ditingkatkan lagi. 4. Guru hendaknya memberi dorongan atau memotivasi siswa yang kurang mampu, dengan jalan lebih banyak memberi latihan khususnya latihan menyimak.
49
50
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu Stategi Belajar Mengajar,Bandung: Pustaka Setia, 2005 Akhadiat, S. dkk. Bahasa Indonesia,Jakarta:Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi 1992 Usman, Basyiruddin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: Ciputat pers, 2003 Sunarnatana, Nurkencana, Evaluasi Pendidikan,Surabaya: Usaha Nasional, 1986 Ramayulis Prof. Dr. H., Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2002 Razak Abdul. Dkk. Kompilas Undang-undang dan Peraturan Bidang Pendidikan Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2010 Sudjana, Dasar-Dasar
Proses
Belajar
Mengajar,Bandung:
Sinar
Baru
Algensindo, 2002 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: alfabeta, 2010 Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&B, Bandung:CV Alfabeta, 2009 Suyatno, Teknik Pembelajaran Bahasa Dan Sastra ,Surabaya : SIC,2004 Tarigan, Djago.. Pendidikan Keterampilan Berbahasa, Jakarta : Universitas Terbuka, 2004. Vismaia, Kartimi, T. & Sutari, I..Program Penyetaraan Pendidikan Guru Bahasa (Menyimak), Jakarta. Balitung Dikbud dan Ditjen Dikdasmen, 1997
51
LAMPIRAN -LAMPIRAN
52
Lampiran : 1 KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MI MUHAMMADIYAH 2 KEL/KEC. BEJI KOTA DEPOK Nama Madrasah Mata Pelajaran
: MI Muhammadiyah 2 : Bhs.Indonesia
Kompetensi Dasar 1
3
Tema : Peristiwa Mendengarkan : Memahami Teks Cerita dan Teks drama anak yang di lisankan Berbicara : Mengungkapkan Pikiran,Perasaan dan Pengalaman secara lisan dengan bertelepon dan bercerita Membaca : Memahami Teks dengan membaca intensif (150-200 kata) dan membaca puisi Menulis : Mengungkapkan Pikiran,perasaan, dan informasi dalam bentuk paragraf dan puisi
Kelas/Semester Th. Pelajaran
: III/2 : 2012/2013
B
C
65
60
70
65
70
60
65
65
65
70
60
65
65
65
65
65
Rata-rata Penentuan KKM
65 65
Keterangan : A. Kompleksitas B. Sarana Pendukung C. Kemampuan Siswa Mengetahui Kepala MI Muhammadiyah 2
SAHABUDDIN,S.Pd.I NIP.
Rata-rata
A
Depok, 14 Juli 2012 Guru Kelas III
LILIS SURYANI,S.Pd NIP.
53
Lampiran : 2 Lembar Hasil Observasi Untuk Guru Terhadap Pengelolaan Kelas Pada Siklus I
Sekolah Hari/ Tanggal Peneliti Jam Ke
: MI Muhammadiyah 2 : 3 Mei 2013 : Heryani :1
Petunjuk Berilah penilaian dengan angka pada kolom yang sesuai dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Bila pengelolaan yang diamati kurang 2. Bila pengelolaan yang diamati cukup 3. Bila pengelolaan yang diamati baik 4. Bila pengelolaan yang diamati sangat baik
No
Skor
Pengamatan Aspek 1
1 2 3
Guru membuka pembelajarn dengan salam dan absen Guru menseting kelas
2
2 2
9
Keterampilan guru dalam mengembangkan teknik bertanya terhadap peserta didik tertentu.
2
10
Keterampialan guru dalam merespon pertanyaan dari peserta didik
2
11
Keterampilan guru dalam memberi motivasi peserta didik untuk memajang hasil pekeerjaannya
2
12
Keterampilan guru dalam memberi motivasi peserta didik untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya Keterampilan guru dalam memberi motivasi peserta didik untuk menjadi tutor sebaya
2
7 8
13
4 4
Guru menyampaikan motivasi belajar Guru menyampaikan apersepsi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru menyampaikan materi pembelajaran Keterampilan guru dalam membagi kelompok secara heterogen. Keterampilan guru dalam membimbing peserta didik dalam diskusi
4 5 6
3
2 2 4 4 3
2
54
No
Skor
Pengamatan Aspek 1
14 15 16 17 18 19 20
Keterampilan guru dalam memberi pertannyaan/kuis yang bervariasi Keterampilaan guru dalam memberi evaluasi Keterampilaan guru dalam memberi tugas remidi Keterampilaan guru dalam memberi tugas pengayaan Keterampilaan guru dalam memberi soal PR Kemampuan guru dalam merefleksi pembelajaran Kemampuan guru dalam menutup pembelajaran Jumlah Skor Total Jumlah Maksimal
2
3
4
3 3 2 3 3 2 0
22
15 53 80
Prosentase keberhasilan pembelajaran guru:
skor total 100% Skor Maksimum 53 Nilai = 100% 66.25 % 80 Nilai =
Peneliti
Depok, 3 Mei 2013 Kolabolator
HERYANI
LILIS SURYANI,S.Pd
4 16
55
Lembar Hasil Observasi Keaktifan Peserta Didik dalam Mengikuti Pembelajaran Siklus I
Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Materi Pokok Hari/Tanggal Jam Pelajaran Ke Jumlah peserta didik yang waktu diamati
: MI Muhammadiyah 2 : Bahasa Indonesia : Menyimak : 3 Mei 2013 :1 : 22 anak
Petunjuk Berilah penilaian dengan angka pada kolom yang sesuai dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Bila pengelolaan yang diamati kurang 2. Bila pengelolaan yang diamati cukup 3. Bila pengelolaan yang diamati baik 4. Bila pengelolaan yang diamati sangat baik
No
Skor
Pengamatan Aspek 1
2
3
1
Keaktifan peserta didik dalam menerima penjelasan materi
2
Keaktifan peserta didik mengikuti perubahansetting kelas
3
Keaktifan peserta didik dalam menjawab pertanyaan guru
3
4
Keaktifan peserta didik saat dibimbing oleh guru dalam diskusi
3
5
Keaktifan peserta didik dalam bertanya
3
6
Keaktifan peserta didik dalam mengumpulkan hasil pengerjaan di media tempel
3
7
Keaktifan peserta didik dalam mempresentasikan hasil pekerjaannya
3
8
Keaktifan peserta didik dalam melaksanakan tutor sebaya
2
9
Keaktifan peserta didik saat menjawab pertanyaan dari guru atau kuis
2
10
Keaktifan peserta didik dalam menyelesaikan soal remidi
2
3 2
4
56
No
Skor
Pengamatan Aspek 1
2
3
11
Keaktifan peserta didik dalam menyelesaikan tugas pengayaan
3
12
Kemampuan peserta didik dalam menarik kesimpulan tentang pentingnya materi Jumlah Jumlah Skor
3
Jumlah Maksimal
0
8
24
4
0
32 48
Keterangan: KRITERIA PENILAIAN, 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Sangat Baik
KLASIFIKASI KEAKTIFAN, = Kurang 40% 41 – 60 % = Cukup 61% - 80% = Baik = Sangat Baik 81%
32 x 100 = 66.6 % 48 Keaktifan siswa pada klasifikasi cukup Prosentase keaktifan siswa =
Peneliti
Depok, 3 Mei 2013 Kolabolator
HERYANI
LILIS SURYANI,S.Pd
57
Lampiran : 3 Lembar Hasil Observasi Untuk Guru Terhadap Pengelolaan Kelas Pada Siklus II
Sekolah Hari/ Tanggal Peneliti Jam Ke
: MI Muhammadiyah 2 : 17 Juni 2013 : Heryani :1
Petunjuk Berilah penilaian dengan angka pada kolom yang sesuai dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Bila pengelolaan yang diamati kurang 2. Bila pengelolaan yang diamati cukup 3. Bila pengelolaan yang diamati baik 4. Bila pengelolaan yang diamati sangat baik No
Skor
Pengamatan Aspek 1
2
3
Guru membuka pembelajarn dengan salam dan absen Guru menseting kelas
1 2 3
4 4 4
4
4
Guru menyampaikan motivasi belajar Guru menyampaikan apersepsi
5
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
4
6
Guru menyampaikan materi pembelajaran Keterampilan guru dalam membagi kelompok secara heterogen.
4
7 8 9 10 11 12
4
3
Keterampilan guru dalam membimbing diskusi Keterampilan guru dalam mengembangkan teknik bertanya terhadap peserta didik tertentu. Keterampialan guru dalam merespon pertanyaan dari peserta didik Keterampilaan guru dalam memberi tugas bimbingan siswa yang belum bisa Keterampilaan guru dalam memberi tugas tutor sebaya
3
2
3 3 3
58
No
Skor
Pengamatan Aspek 1
2
3
13 Kemampuan guru dalam merefleksi pembelajaran 14 Kemampuan guru dalam menutup pembelajaran Jumlah Skor Total Jumlah Maksimal
3 4 0
2
skor total 100% Skor Maksimum
Nilai =
48 100% 85,71 % 56
26 48 56
Prosentase keberhasilan pembelajaran guru: Nilai =
4
Peneliti
Depok, 17 Juni 2013 Kolabolator
HERYANI
LILIS SURYANI,S.Pd
20
59
Lembar Hasil Observasi Keaktifan Peserta Didik dalam Mengikuti Pembelajaran Siklus II
Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Materi Pokok Hari/Tanggal Jam Pelajaran Ke Jumlah peserta didik yang waktu diamati
: MI Muhamadiyah 2 : Bahasa Indonesia : Menyimak : Senin, 17 Juni 2013 :1 : 22 anak
Petunjuk: Berilah penilaian dengan angka pada kolom yang sesuai dengan ketentuan sebagai berikut.. No
Skor
Pengamatan Aspek 1
1 2 3 4 5 6 7
2
3
Keaktifan peserta didik dalam menerima penjelasan dari guru Keaktifan peserta didik mengikuti perubahan setting kelas Keaktifan peserta didik dalam menjawab pertanyaan guru Keaktifan peserta didik saat berdiskusi Keaktifan peserta didik dalam bertanya Keaktifan peserta didik dalam melaksanakan tutor sebaya Kemampuan peserta didik dalam menarik kesimpulan Jumlah Jumlah Skor
3 3 3 4 2 3 4 0
2
Jumlah Maksimal
12 22 28
Prosentase keaktifan siswa =
4
22 x 100 = 78,57 % 28
Peneliti
Depok, 17 Juni 2013 Kolabolator
HERYANI
LILIS SURYANI,S.Pd
8
60
l l*t
# il
,*>i
'-'t"
---
6t
62
63
64
-
I
65
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA
,d,, lrrrrl Itlltt]
FTTK
FORM (FR)
No-Dokurnen Tgl. Terbil No. Revisi
FITK.FR.AKD-O82
: 01
ltr
Hal
Jl.k.F{.Juanda No95 Cioutat 15412 trndonesia
:
: I Maret 2010
SI,RAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN Nomor : Un.01ff.1/l(M-Ol.3l ......nOrc
Jakart4 01 Juli 2014
Lamp. : Outline/Proposal
Hal
:
Permohonan Izin Penelitian
KepadaY&. Kepala MI Muhammadiyah 2 Kec. Beji Depok Di Tempat
As salarnu' al aikurn Wr. Wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama
I{eryani
NIM
809018300621
Jurusan Semester
PGMI DUOL MODE
Judul Skripsi
YItr Upaya meningkatkan kemampuan menyimak melalui metode bermain peran Pada siswa kelas III MI Muhammadiyah 2 Depolc
Adalah bemr mahasiswa/I Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IIIN Jakarta yang sedarlg rn€nyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (rise0 di sekolah yang Saudara Pimpin
Untuk itu kami mohon saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian dimaksud. Atas perhatian dan kerja sama Saudara kami ucapkan terima kasih. Wassalamu' alaihtm Wr. Wb.
A.n Dekan
Kajur Pendidikan Guru MI
O8l$.n' MA Dr. rauraan,
NIP 19761 107200701 1013 Tembusan: 1. Dekan
FITK
2. Pembantu Dekan Bidang Akademik
3. Mahasiswe yang bersangkutan
[nAJLlS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH [,IUHAltdBtADlYAH CABANG BEJI KOTA DEPOK
MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMAI}IYAH 02 TERAKREDITASI: B Atamat: Jl. Juragan Sinda No. 28 Kel. Kukusan Kec. BejiDepok 16425 Telp. (021) 7872440
SI'RAT KEIERANGAI.{
W
PENELITIAN
NOMOR:29llIIM 0Pr'}tr|2at4
Yang bertanda tangan dibaxnh ini, kepalaifcdnasat
dengan
fufusn@*, Nama IenisKelamin NIM
:
Rumah
bahwa:
I{eryani
: Perempuan
:8O9018300621
Tenrpt& TgLLahir : Bogor,29 O}tober Alamu
lhfuMlal, M*hamna&yah 2
1969
: JI-KHM Usman No- 74A Kehuahan Kukusan RT 04 RW 04
Kwamatan Beji Kota Depok.
Meneranglan bahwa nama
di
atas telah melaksanakan penelitian (riset) di lv{adrasah
Ibtidaiyah Muhammadiyah 02 lftrhrsan Kecamatan Beji Kota Depoh uotuk melergkapi karya *Aprya Meilingk&an ilmiahnya (slripsinya) yary berjudul Ka*wpilaa Meryi,tnurk nrddui
Made turuin Pqaa (Rdl
Wt
rgl
Nda {tunw Xdss
III
MI
MuhM***
Demikian $rat k€terengan ini diberikan agar dapqt dipergunakan sebaik-baiknya
Depok, zgiuli 2014
2 .
DqCIk'.
67
UJI REPERENSI
Nama NIM Judul
No
: HERYANI : 809018300621 : Upaya Meningkatkan Keterampilan Menyimak melalui Metode Bermain Peran pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah 2 Depok Referensi Paraf Pembimbing
1
Abdul Razak. Dkk. Kompilas Undang-undang dan Peraturan Bidang Pendidikan (Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah. 2010) hlm.330
2
Prof. Dr. H. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Kalam Mulia, 2002),h.184
3
Abu Ahmadi, Stategi Belajar Mengajar. (Bandung: Pustaka Setia, 2005).h.82
4
Basyirddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam,(Jakarta: Ciputat pers, 2003)..h.52
5
Sudjana, Dasar-Dasar
Proses
Belajar
Mengajar.
(Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2002).h.85 6
Vismaia, Kartimi, T. & Sutari, I..Program Penyetaraan Pendidikan Guru Bahasa (Menyimak). Jakarta. Balitung Dikbud dan Ditjen Dikdasmen,1997)
7
Akhadiat, S. dkk.. Bahasa Indonesia,Jakarta,Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi1992
8
Tarigan, Djago.. Pendidikan Keterampilan Berbahasa. Jakarta. Universitas Terbuka2004.
9
Suyatno.. Teknik Pembelajaran Bahasa Dan Sastra. Surabaya. SIC 2004
10
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, ( Bandung: alfabeta, 2010 ), h. 11
68
11
Sunarnatana
Nurkencana,
Evaluasi
Pendidikan,
Surabaya: Usaha Nasional,1986,h.25 12
Sugiono,Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&B,Bandung:CV Alfabeta,2009,h.147
69
Lampiran : 10 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS 1 Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Tahun Ajar Alokasi Waktu Model Pembelajaran Metode Pembelajaran
: MI MUHAMMADIYAH 2 : Bhs.Indonesia : III/2 : 2012/2013 : 2 x 35 menit : Cooperative Learning : Bermain Peran
STANDAR KOMPETENSI 1. Mendengarkan : Menyimak Teks Cerita dan Teks Drama yang dilisankan KOMPETENSI DASAR Memberikan Tanggapan sederhana tentang cerita pengalaman teman yang didengarnya INDIKATOR Pertemuan :1 1. Mendengar pokok pokok isi pengalaman yang di dengar 2. Menanggapi cerita pengalaman yang didengar dengan kalimat sendiri Pertemuan :2 1. Menceritakan kembali pengalaman yang didengar dengan kalimat sendiri TUJUAN PEMBELAJARAN Pertemuan :1 1. Membaca wacana dengan tepat 2. Menjawab pertanyaan isi wacana secara lisan atau tertulis 3. Melakukan percakapan sederhana Pertemuan :2 1. Membaca wacana dengan tepat 2. Menjawab pertanyaan isi wacana secara lisan atau tertulis 3. Melakukan percakapan sederhana
1. 2. 3.
MATERI AJAR PERISTIWA KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Pendahuluan ( 15 menit ) Kegiatan Guru Guru memberi salam 1. 2. Guru mengajak siswa untuk 3. bernyanyi sebelum memulai
Kegiatan Siswa Siswa menjawab salam
1.
Siswa mengkondisikan untuk 2. belajar.
Nilai Karakter Menghormati orang yang lebih tua. Menghormati orang yang sedang bicara
70
pelajaran 4. 5.
6.
1. 2. 3.
4. 5.
4. 5. Guru menjelaskan kompetensi 6. yang akan dicapai 7. Pengenalan materi pelajaran 8. kepada siswa 9. Guru menyiapkan alat peraga untuk membangkitkan keingintahuan siswa terhadap pokok bahasan 10. Mengkaitkan pokok bahasan 11. dengan pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari.
6.
1.
2.
3.
4. 5.
1.
Kegiatan Inti ( 60 menit ) 2.a Eksplorasi ( 30 menit ) Kegiatan Guru Membentuk 5 kelompok yang 1. terdiri dari 4 orang secara heterogen 2. 3. Guru menjelaskan proses 4. bermain peran
5. Guru membagikan naskah6. drama yang telah disiapkan kepada para siswa. 7. Guru memberikan tugas 8. kepada masing-masing kelompok untuk bermain drama untuk kemudian mendiskusinya 2.b Elaborasi ( 15 menit ) Kegiatan Guru Meminta salah satu kelompok 1. untuk mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas dengan kalimat mereka sendiri
Siswa mendengarkan dengan seksama kompetensi yang akan dicapai Kegiatan Tanya jawab
Mengembangkan minat dan rasa ingin tahu terhadap pokok bahasan.
Berusaha mengingat pengalaman sehari-hari dan menghubungkannya dengan pokok bahasan.
Kegiatan Siswa Para siswa mengkondisikan1. untuk duduk sesuai dengan2. kelompoknya masing-masing
Nilai Karakter Disiplin Menghormati orang yang sedang berbicara
Para siswa menyimak petunjuk 3. yang diberikan oleh guru dan 4. bertanya apabila ada hal yang 5. tidak dimengerti
Rasa ingin tahu Kerjasama Menghormati pendapat orang lain
Para siswa membaca dengan seksama materi pelajaran yang telah diterimanya Para siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru secara mandiri.
Kegiatan Siswa Mempresentasikan hasil 1. diskusinya didepan kelas dan mencoba memberi kesimpulan tentang materi 2.
Nilai Karakter Keberanian mengungkapkan pendapat Menghormati pendapat orang lain
71
1.
2. 3.
1.
2.
2.c Konformasi ( 20 Menit ) Kegiatan Guru Mengklarifikasi konsep 1. konsep siswa yang masih salah 2. Memberikan umpan balik terhadap hasil kerja seluruh kelompok dan memberikan penghargaan kepada kelompok yang telah menunjukkan hasil kerja baik. Penutup ( 10 menit ) Kegiatan Guru Guru memberikan kesimpulan 1. akhir dari kegiatan pembelajaran 2. Guru memberi salam
Kegiatan Siswa Nilai Karakter Mencermati dan berusaha 3. Menghormati orang memahami penjelasan guru yang sedang Menerima umpan balik terhadap berbicara hasil kerja seluruh kelompok dan menerima penghargaan untuk kelompok yang telah menunjukkan hasil kerja baik
Kegiatan Siswa Siswa menyimak apa yang 3. disampaikan oleh guru Siswa menjawab salam
Nilai Karakter Menghormati orang yang sedang berbicara
PENILAIAN
1. 2.
Evaluasi Proses Evaluasi Produk ( akhir )
1. 2.
Evaluasi Proses Evaluasi Produk ( akhir )
1. 2.
Evaluasi Proses Evaluasi Produk ( akhir )
1. 2.
Evaluasi Proses Evaluasi Produk ( akhir )
1 2 3 4
Prosedur : Pengamatan proses pembelajaran : Tes tulis pada pembelajaran Jenis : Pengamatan Siswa : Tertulis Bentuk : aktivitas siswa : Subjektif Alat : lembar pengamatan : soal evaluasi LAMPIRAN
Rangkuman materi Lembar pengamatan aktivitas siswa Soal evaluasi Kunci jawaban Depok, Mei 2013
Mengetahui Kepala Madrasah,
Peneliti
SAHABUDDIN,S.Pd.I NIP :
HERYANI NIM :
72
Materi : JAJAN SEMBARANGAN
Narator : Jam istirahat telah tiba. Anak-anak keluar dari kelas. Tidak ada satu orang pun yang di dalam kelas pada saat jam istirahat. Pintu kelas ditutup. Badu
: man, ayo kita jajan!
Iman
: ayo, jajan dimana du, Du?
Badu
: jajan di warung pinggir jalan saja
Iman
: di sana banyak debu dan dekat parit, pasti banyak lalat
Badu
: di sana makanannya enak-enak dan bermacam-macam
Iman
: tapi kalau dihinggapi lalat kita bisa sakit perut. Aku jajan di warung sekolah saja
Badu
: sudahlah kalau kamu tidak mau. Aku ke sana sendiri saja.
Narator : Badu berjalan menuju warung di pinggir jalan Bel tanda masuk berbunyi. Naka-anak masuk ke ruang kelas masing-masing dengan tertib. Mereka melanjutkan pelajaran. Usai sekolah mereka pulang ke rumah masing-masing. Kira-kira pukul empat sore Iman datang ke rumah Badu. Mereka hendak bermain sepak bola. Badu berjanji akan menunggu di depan rumah tapi Iman tidak melihat Badu. Iman
: selamat sore!
Ibu Badu
: selamat sore!
Iman
: Badu ada bu?
Ibu Badu
: ada, masuklah! Mau main sepak bola, ya?
Iman
: benar, bu!
Ibu Badu
: tapi Badu sedang sakit, Nak
Iman
: sakit apa, bu? Tadi di sekolah baik-baik saja
Ibu Badu
: sakit perut
73
Iman
: oh...., itu pasti akibat jajan sembarangan
Ibu Badu
: jajan sembarangan?
Narator : Iman mengangguk lalu menceritakan kejadiaan saat istirahat. Setelah itu, Iman pun masuk ke kamar Badu. Badu sedang berbaring sambil memegang perutnya. Iman
: perutmu masih sakit Du?
Badu
: sudah berkurang. Maaf Man, rencana kita batal
Iman
: tidak apa-apa, tapi kamu harus ingat, jangan jajan di pinggir jalan lagi. Lebih baik jajan di warung sekolah, kebersihannya terjamin.
Badu
: terima kasih Man.
74
Soal Evaluasi
No 1 2
3 4
Soal Siapa tokoh Drama yang baru saja kamu mainkan? Dimana latar drama dimainkan?
Apa yang badu dan Iman Kerjakan saat jam istirahat? Mengapa Iman lebih memilih jajan diwarung sekolah?
5
Mengapa Badu Tiba-tiba sakit?
6
Apa Amanat yang terkandung dalam drama yang kamu mainkan? Jumlah
Jawaban Iman,Badu dan Ibu badu Sekolah saat jam istirahat dan rumah badu Iman dan Badu hendak jajan karena kebersihan diwarung sekolah lebih higenis Karena saat istirahat badu jajan di warung diluar sekolah yang makanannya dihinggapi lalat Jajan sembarangan akan menyebabkan seseorang sakit
Skor 10 10
10 10
10
10
60
75
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS 2 Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Tahun Ajar Alokasi Waktu Model Pembelajaran Metode Pembelajaran
: MI MUHAMMADIYAH 2 : Bhs.Indonesia : III/2 : 2012/2013 : 2 x 35 menit : Cooperative Learning : Bermain Peran
STANDAR KOMPETENSI 1. Mendengarkan : Menyimak Teks Cerita dan Teks Drama yang dilisankan KOMPETENSI DASAR Memberikan Tanggapan sederhana tentang cerita pengalaman teman yang didengarnya INDIKATOR Pertemuan :1 4. Mendengar pokok pokok isi pengalaman yang di dengar 5. Menanggapi cerita pengalaman yang didengar dengan kalimat sendiri Pertemuan :2 6. Menceritakan kembali pengalaman yang didengar dengan kalimat sendiri TUJUAN PEMBELAJARAN Pertemuan :1 4. Membaca wacana dengan tepat 5. Menjawab pertanyaan isi wacana secara lisan atau tertulis 6. Melakukan percakapan sederhana Pertemuan :2 4. Membaca wacana dengan tepat 5. Menjawab pertanyaan isi wacana secara lisan atau tertulis 6. Melakukan percakapan sederhana
7. 8. 9.
MATERI AJAR PERISTIWA KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Pendahuluan ( 15 menit ) Kegiatan Guru Guru memberi salam 13. 14. Guru mengajak siswa untuk 15. bernyanyi sebelum memulai pelajaran 16.
Kegiatan Siswa Siswa menjawab salam
24.
Siswa mengkondisikan untuk 25. belajar.
Nilai Karakter Menghormati orang yang lebih tua. Menghormati orang yang sedang bicara
76
10. 11.
12.
7. 8. 9.
10. 11.
17. Guru menjelaskan kompetensi 18. Siswa mendengarkan dengan yang akan dicapai seksama kompetensi yang akan dicapai 19. Pengenalan materi pelajaran 20. Kegiatan Tanya jawab kepada siswa 21. Guru menyiapkan alat peraga untuk membangkitkan keingintahuan siswa terhadap pokok bahasan 22. Mengkaitkan pokok bahasan 23. dengan pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari.
12.
26.
27.
28.
29. 30.
44.
Kegiatan Inti ( 60 menit ) 2.a Eksplorasi ( 30 menit ) Kegiatan Guru Membentuk 5 kelompok yang 31. terdiri dari 4 orang secara heterogen 32. 33. Guru menjelaskan proses 34. bermain peran
35. Guru membagikan naskah36. drama yang telah disiapkan kepada para siswa. 37. Guru memberikan tugas 38. kepada masing-masing kelompok untuk bermain drama untuk kemudian mendiskusinya 2.b Elaborasi ( 15 menit ) Kegiatan Guru Meminta salah satu kelompok 45. untuk mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas dengan kalimat mereka sendiri
Mengembangkan minat dan rasa ingin tahu terhadap pokok bahasan.
Berusaha mengingat pengalaman sehari-hari dan menghubungkannya dengan pokok bahasan.
Kegiatan Siswa Para siswa mengkondisikan39. untuk duduk sesuai dengan40. kelompoknya masing-masing
Nilai Karakter Disiplin Menghormati orang yang sedang berbicara
Para siswa menyimak petunjuk 41. yang diberikan oleh guru dan 42. bertanya apabila ada hal yang 43. tidak dimengerti
Rasa ingin tahu Kerjasama Menghormati pendapat orang lain
Para siswa membaca dengan seksama materi pelajaran yang telah diterimanya Para siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru secara mandiri.
Kegiatan Siswa Mempresentasikan hasil 46. diskusinya didepan kelas dan mencoba memberi kesimpulan tentang materi 47.
Nilai Karakter Keberanian mengungkapkan pendapat Menghormati pendapat orang lain
77
48.
49. 50.
54.
55.
2.c Konformasi ( 20 Menit ) Kegiatan Guru Mengklarifikasi konsep 51. konsep siswa yang masih salah 52. Memberikan umpan balik terhadap hasil kerja seluruh kelompok dan memberikan penghargaan kepada kelompok yang telah menunjukkan hasil kerja baik. Penutup ( 10 menit ) Kegiatan Guru Guru memberikan kesimpulan 56. akhir dari kegiatan pembelajaran 57. Guru memberi salam
Kegiatan Siswa Nilai Karakter Mencermati dan berusaha 53. Menghormati orang memahami penjelasan guru yang sedang Menerima umpan balik terhadap berbicara hasil kerja seluruh kelompok dan menerima penghargaan untuk kelompok yang telah menunjukkan hasil kerja baik
Kegiatan Siswa Siswa menyimak apa yang 58. disampaikan oleh guru Siswa menjawab salam
Nilai Karakter Menghormati orang yang sedang berbicara
PENILAIAN
1. 2.
Evaluasi Proses Evaluasi Produk ( akhir )
1. 2.
Evaluasi Proses Evaluasi Produk ( akhir )
1. 2.
Evaluasi Proses Evaluasi Produk ( akhir )
1. 2.
Evaluasi Proses Evaluasi Produk ( akhir )
1 2 3 4
Prosedur : Pengamatan proses pembelajaran : Tes tulis pada pembelajaran Jenis : Pengamatan Siswa : Tertulis Bentuk : aktivitas siswa : Subjektif Alat : lembar pengamatan : soal evaluasi LAMPIRAN
Rangkuman materi Lembar pengamatan aktivitas siswa Soal evaluasi Kunci jawaban Depok, Juni 2013
Mengetahui Kepala Madrasah,
Peneliti
SAHABUDDIN,S.Pd.I NIP :
HERYANI NIM :
78
Materi : HUKUMAN UNTUK PELANGGAR PERATURAN Narator : Pagi itu, Ali dan Aisyah melangkah bergegas, keduanya tampak tergesah-gesah. Mereka khawatir terlambat sampai di sekolah Ali : (sambil melangkah lebih cepat dari Isah) “ Ayo sah, cepat sedikit! Kita bakal terlambat nih.” Isah : (dengan agak terpaksa, Isah mejajari langkah Ali) “Iya, li…” Narator : Sampailah mereka dijalan raya, Sekolah mereka berada diseberang jalan.keduanya berdiri di ujung tempat penyeberangan Ali : “kita langsung menyeberang saja” Isah : “ tapi lampu belum merah, li” Ali : “ah, enggak apa-apa,sepi kok..!, kalau menunggu lampu merah, kita bisa terlambat, sah : Isah : “tidak boleh begitu, li…kita harus taat peraturan,dong.. kita tunggu sebentar, pasti lampu merah segera menyala” Narator : Ali menuruti kata-kata Isah. Mereka kemudian menunggu. Tidak lama kemudian, lampu merah menyala. Ali dan Isah pun bergegas untuk menyeberang. Namun, belum lagi dua langkah mereka menyeberang, sebuah sepeda motor melesat, dengan kecepatan tinggi. Ali : (sambil berteriak) “awas, sah” (sambil menarik tangan Isah.) “kamu tidak apa-apa,sah?’ (sambil menggandeng Isah keseberang jalan) “nih minum!” (sambil mengeluarkan botol minuman dari dalam tasnya) “gak apa-apa, kamu selamat kok” Isah : (dengan wajah pucat dan dadanya masih turun naik tidak teratur, Isah menenggak air yang diulurkan oleh Ali Ali : (denga menggeram dan tangan mengepal) “ngawur…, mestinya orang itu berhenti, lampu merahkan seharusnya berhenti!” Isah : (sambil menunjuk keseberang jalan) “lihat, li?” lihat, pengendara motor yang tadi hampir menabrak kita, ditangkap polisi” “mau dibawa kemana mereka?” Ali : “ke kantor polisi, dia kan baru saja melanggar peraturan lalu lintas, “ Narator : Ali dan Isah kemudian melanjutkan perjalananya ke sekolah, keduanya terlambar sampai di sekolah, mereka langsung menuju kelas mereka. Ali dan Isah : (sambil mengetuk pintu kelas) Assalamu`alaikum pak guru? Pak Ahmad : (muncul dari balik pintu kelas) “waalaikum salam, Ali,Isah!! Kenapa kalian terlambat? Ali : “maaf pak, kami terlambat datang, tadi di jalan Isah nyaris
79
Pak Ahmad
:
Isah
:
Pak Ahmad Ali
: :
Pak Ahmad
:
tertabrak sepeda motor..” (sambil mendekati Isah) “bagaimana kondisimu, sah? “ “al-hamdulillah pak, saya tidak kenapa-napa, hanya kaget saja…!! “syukurlah” “dan, Alhamdulillah juga pak, pelakunya di tangkap polisi, karena melanggar peraturan lalu lintas” “Kamu harus mengambil hikmah dari kejadian ini, orang yang melanggar peraturan sudah seharusnya mendapatkan hukuman”
80
Soal Evaluasi
No 1 2 3 4 5 6
Soal Siapa tokoh Drama yang baru saja kamu mainkan? Dimana latar drama dimainkan? Peristiwa apa yang terjadi saat Ali dan Isah berangkat sekolah? Bagaimana kondisi Isah? Apa akibat bagi orang yang melanggar peraturan? Apa Amanat yang terkandung dalam drama yang kamu mainkan? Jumlah
Jawaban Ali,Isah dan Pak Ahmad Jalan menuju sekolah Isah hampir tertabrak pengendara bermotor Isah selamat, ia hanya kaget saja Ditangkap polisi
Skor 10
Kita harus patuh terhadap peraturan
10
10 10 10 10
60
81
BIODATA PENULIS
Nama
: Heryani
Tempat/Tanggal Lahir
: Bogor, 29 Oktober 1969
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Jl. KH.M.Usman RT 04/04 No.74 A kel. Kukusan Kec. Beji Kota Depok
Pendidikan
: 1. Lulus SD Tahun 1983 di SD Muhammadiyah 01 2. Lulus MTS Muhammadiyah Tahun 1986 3. Lulus SPG Tahun 1989 di SPG Al-Hidayah Jakarta
Pekerjaan
: Tenaga Pengajar di MI Muhammadiyah 2 Beji Tahun 1991 – Sekarang