Vol. 2 No. 1 Oktober, Th. 2016
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENENTUKAN SUDUT DAN GARIS PERPOTONGAN MELALUI PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIII-F SMP NEGERI 39 MEDAN Daswati Sitinjak SMP Negeri 39 Medan
Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi permasalahan yang muncul di SMP Negeri 39 Medan, yaitu setelah guru melaksanakan pembelajaran Matematika pada materi Menentukan Sudut dan Garis Perpotongan. Guru mengetahui bahwa hasil belajar masih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa belum tercapai standar ketuntasan klasikal karena prosentase ketuntasan adalah sebesar 55%. Dalam proses pembelajaran keaktifan siswalah yang seharusnya ditingkatkan karena proses belajar bukanlah menyampaikan materi tapi bagaimana siswa dapat memperoleh informasi dengan cara-cara mereka sendiri maupun bimbingan guru. Dengan menyadari berbagai kenyataan diatas maka sebagai seorang guru professional merasa perlu untuk memperbaiki pembelajaran, yaitu dengan mengadakan penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan meningkatkan pembelajaran Matematika untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas VIII-F SMP Negeri 39 Medan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak dua siklus. Berdasarkan analisis data dalam penelitian ini bahwa penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan ketuntasan individual siswa dan ketuntasan klasikal siswa. Penerapan Metode Diskusi Kelompok juga dapat membuat siswa lebih aktif. Siswa merespon positif terhadap pembelajaran yang menerapkan Metode Diskusi Kelompok. Metode Diskusi Kelompok dapat meningkatkan Hasil Belajar Menentukan Sudut dan Garis Perpotongan siswa Kelas VIII-F SMP Negeri 39 Medan, yaitu nilai rata-rata kelas pada saat pre test 55; siklus 1: 70,63; siklus 2: 88. Strategi Belajar Aktif Metode Diskusi Kelompok dapat menciptakan suasana pembelajaran yang efektif, dan siswa aktif bekerja sama, hal ini ditunjukkan pada siklus 1: 70,63; siklus 2: 88. Kata kunci: hasil belajar, sudut dan garis perpotongan, metode diskusi kelompok Abstract This research is motivated by problems arising in SMP Negeri 3 Medan; after implementing Math learning on material Determining Angle and Intersecting Lines, teacher knows that learning outcome is still low. It shows that the classical exhaustiveness standard has not been achieved because its percentage is only 55%. In learning process, the students’ activeness should be improved because the learning process is not only to deliver the material but also how students can obtain information either by their own ways or the teacher’s guidance. By being aware of the various realities described above, as a professional teacher needs to improve learning, by conducting a research. This research is a Classroom Action Research by improving Math learning to improve student learning outcomes on class VIII-F SMP Negeri 3 Medan. This research is a Classroom Action Research done as much as two cycles. Based on data analysis in this research, the application of demonstrative method can improve the students’ individual and classical exhaustiveness. The application of Group Discussion Method also can make students more active. Students respond positively to the learning
46
Vol. 2 No. 1 Oktober, Th. 2016
applying the learning model of Cooperative Method. Learning model of Group Discussion Method can improve students’ learning outcomes on material Determining Angle and Intersecting Lines on class VIII-F SMP Negeri 3 Medan, which is the class average value at the pre-test 55; Cycle 1: 70,63; Cycle 2: 88. Learning model of Group Discussion Method can create an effective learning environment, and students actively cooperate, as reflected on students attitude in Cycle 70,63; in Cycle 2: 88. Keywords: learning outcomes, Angle and Intersecting Lines, Group Discussion Method Pembelajaran yang tidak bervariasi. (2)
A. Pendahuluan Pelajaran
Matematika
pada
Pembelajaran masih berpusat pada guru
umumnya bagi siswa Sekolah Menengah
sehngga
Pertama (SMP) sekarang ini umumnya
Rendahnya
dianggap sebagai pelajaran yang sangat
Kurangnya motivasi, keberanian siswa
sulit
bertanya dan menjawab pertanyaan yang
untuk
dipahami,
memerlukan
penalaran yang sangat baik serta ketekunan
aktivitas hasil
siswa
rendah.
(3)
belajar
siswa.
(4)
masih rendah
dan konsentrasi yang penuh dan siswa.
Berdasarkan
belakang
Kondisi ini membuat sebagian besar siswa
masalah
kurang
materi
tersebut,maka rumusan masalah dalam
pelajaran
Penelititan Tindakan Kelas (PTK) ini
Matematika. Selain itu, kondisi ini juga
adalah : (1) Bagaimana Hasil Belajar
membuat siswa kurang berminat untuk
Menentukan
mengikuti pelajaran ini. Siswa merasa
AljabarSiswa Siswa kelas VIII- F setelah
bahwa pembelajaran Matematika yang
dilakukannya
diberikan oleh guru selama ini kurang
Diskusi
menarik.
Keaktifan Siswa Kelas VIII- F setelah
mampu
pelajaran
yang
memahami ada
dalam
Untuk mengatasi hal tersebut maka (PTK)
dengan
judul:
identifikasi
masalah
Faktor-Faktor
Metode
Kelompok?
Suku
pembelajaran (2)
Bagaimana
dilakukan Metode pembelajaran Diskusi
peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas
dan
latar
Kelompok?
“Upaya
Tujuan
Penelititan
Tindakan
Meningkatkan Hasil Belajar Menentukan
Kelas (PTK) ini adalah untuk : (1)
Sudut dan Garis Perpotongan Melalui
Meningkatkan hasil belajar menentukan
Penerapan Diskusi Kelompok
faktor-faktor suku aljabar siswa kelas
di Kelas
VIII- F SMP Negeri 39 Medan”.
VIII- F setelah dilakukannya Metode
Berdasarkan latar belakang masalah
pembelajaran Diskusi Kelompok. (2)
tersebut, maka identifikasi masalah dalam
Meningkatkan Keaktifan Siswa kelas
Penelititan
Tindakan
iniadalah:
(1)
Kelas
(PTK)
VIII-
Penggunaan
Model
pembelajaran Diskusi Kelompok. 47
F
setelah
dilakukan
Metode
Vol. 2 No. 1 Oktober, Th. 2016
Manfaat
Penelititan
Tindakan
Januari sampai dengan Juni 2016.
Kelas (PTK) ini adalah : (1) Bagi Siswa. (a)
Tertarik
dan
mengikuti
Subyek penelitian adalah siswa
pembelajaran Menentukan Faktor-Faktor
kelas VIII- F SMP Negeri 39 Medan tahun
Suku
Metode
pelajaran 2015/2016. Siswa kelas VIII- F
pembelajaran Diskusi Kelompok belajar
SMP Negeri 39 Medan yang berjumlah 40
mengajar menentukan sudut dan garis
Orang. Penyebab kelas ini menjadi subyek
perpotongan menjadi hidup dan semua
penelitian adalah karena aktivitas dan hasil
siswa aktif. (b) Meningkatkan kerjasama
belajar yang rendah pada umumnya belum
antar siswa. (c) Mengatasi kesulitan
mencapai KKM 75.
Aljabar
senang
b. Subyek Penelitian
dengan
dalarn memahami menentukan sudut dan
Alasan penetapan objek penelitian
garis perpotongan. (d) Meningkatkan
di kelas tersebut adalah karena Penelitian
hasil belajar menentukan sudut dan garis
Tindakan Kelas ini dilakukan di sekolah
perpotongan.
(a)
tempat peneliti mengajar dan bertujuan
Menciptakan suasana yang kondusif dan
untuk memperbaiki dan meningkatkan
menyenangkan dalam
proses pembelajaran di SMP Negeri 39
(2)
Bagi
Guru:
proses belajar
mengajar menentukan sudut dan garis
Medan.
perpotongan. (b) Memperbaiki strategi
c. Desain Penelitian Tindakan
belajar mengajar menentukan sudut dan
Model
yang
digunakan
dalam
garis perpotongan. (c) Meningkatkan
penelitian ini adalah Model Kemmis yang
kinerja bagi guru. (2) Bagi Sekolah
dirancang dengan proses siklus (cyclical)
adalah Meningkatkan Mutu Pendidikan.
yang terdiri dari 4 (empat) fase kegiatan
2. Metode
yaitu:
merencanakan
(planning),
melakukan tindakan (action), mengamati
a. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP
(observation), dan merefleksi (reflectif).
Negeri 39 Medanyang beralamat di J1.
Tahap-tahapan ini terus berulang sampai
Young Panah Hijau Labuhan Deli Medan
permasalahan dianggap telah teratasi.
Marelan, selama 6 bulan yaitu mulai
(Sumber: Kemmis dalam Sukardi 2005) Gambar 3.1 Siklus Model Kemmis 48
Vol. 2 No. 1 Oktober, Th. 2016
kolaborator selaku observer didapat data
3. Hasil dan Pembahasan
hasil belajar siswa seperti pada Tabel 2
a. Hasil Belajar Siswa Siklus 1 dan
berikut ini:
Siklus 2 Pada pengamatan siklus 1 dan siklus
Tabel 1. Hasil Belajar Siswa Siklus 1
2 yang dilakukan oleh peneliti dan
dan 2 NILAI
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
NAMA SISWA ABDUL KARIM HALOHO AHMAD RIZKI TAUFAGUS AIDIL FADILA ANISA NABILA ARDYTHA AYU ALIA RAMADHANI CICI RAMADHANI DENNY RINALDY DIMMAS SADDAM ANGGARA DINDA JUNITA FIKRI NUR FITRI TANJUNG FIQIH AQIKAH SABIEL GHIFARI ABRAR HANAFI IKA PUTRI SUHAILAH INDAH KAMILIA MAHARANI IFRAN SYAHPUTRA HUTAGAOL KHAIDIR RAMDANI KHAIRUL ANWAR NASUTION M. AL-AMIN M. DIMAS PUTRA M. MAULA ADDIN HARAHAP MESIYANI SALSABILA SIREGAR MHD. ADE RINALDI MHD. KHAIRUNNAS MICHAEL SAPUTRA GURNING MISNAWATI MUHAMMAD FAHREZA MUHAMMAD RIZKI PANJAITAN MUTIARA SYAHRANI NASUTION NADIA SYAHFITRI NANDA WANANANITO NURUL HASANAH RAFLY GUNAWAN RAHIMI EL-YUNUSIYAH RAHMANIA SUJA UDZRI UMI ZAHARA VINA NOVIANA BR. SITEPU YUNITA AFRIANTY JUMLAH NILAI RATA - RATA
DATA AWAL 60 50 50 55 40 80 45 50 65 55 50 50 70 50 50 55 40 80 75 60 55 50 65 50 70 55 40 35 50 60 50 50 55 40 80 50 60 55 50 50 2200 55
SIKLUS 2
75 65 65 75 55 80 60 65 80 70 65 65 85 65 65 80 55 80 80 75 75 65 80 65 85 70 75 60 75 75 65 65 70 55 80 65 75 70 65 85 2825 70.63
90 80 100 90 75 95 80 100 95 85 80 80 100 80 90 85 100 75 95 100 85 80 95 80 100 85 90 95 80 90 80 90 85 90 85 80 90 85 80 100 3520 88
KETERANGAN (TUNTAS/ BELUMTUNTAS) TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS
Prosentase siswa yang telah tuntas
Berdasarkan Tabel 1 tersebut, dapat
pada siklus 1= 17 : 40 x 100% =
disimpulkan bahwa kemampuan
70.63% meningkat pada siklus 2
siswa: -
SIKLUS 1
= 40 : 40 = 100%
Secara individu. -
Banyak siswa 40 Orang
Secara klasikal
Siswa belum tuntas belajar karena
Siswa tuntas belajar Siklus 1 = 17
menurut
orang, meningkat pada siklus 2 =
belajar
40 orang 49
standar secara
ketuntasan
klasikal
harus
Vol. 2 No. 1 Oktober, Th. 2016
mencapai
75%,
Rata hasil postes siklus 1 = 70,63
sedangkan
Rata hasil postes siklus 2 = 88
pencapaian hasil belajar siklus 1 baru
mencapai
70.63%,
Berdasarkan data pada tabel 6 diatas dapat diamati pad grafik 1 berikut ini: Grafik 1 : Hasil Belajar Siswa Siklus 1 dan Siklus 2.
sedangkan pada siklus 2 sudah menjadi 100%.
Rata-rata hasil pretes = 55
Grafik Hasil Belajar Siswa 100 80 60 40 20 0 Data Awal
Siklus 1
Siklus 2
selaku observer didapat data hasil sikap
b. Hasil Pengamatan Sikap Siswa
siswa seperti pada Tabel 2 berikut ini:
Siklus 2 Pada pengamatan siklus 2 yang
Tabel 2. Sikap Siswa Siklus 1 dan 2
dilakukan oleh peneliti dan kolaborator NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
NAMA SISWA ABDUL KARIM HALOHO AHMAD RIZKI TAUFAGUS AIDIL FADILA ANISA NABILA ARDYTHA AYU ALIA RAMADHANI CICI RAMADHANI DENNY RINALDY DIMMAS SADDAM ANGGARA DINDA JUNITA FIKRI NUR FITRI TANJUNG FIQIH AQIKAH SABIEL GHIFARI ABRAR HANAFI IKA PUTRI SUHAILAH INDAH KAMILIA MAHARANI IFRAN SYAHPUTRA HUTAGAOL KHAIDIR RAMDANI KHAIRUL ANWAR NASUTION M. AL-AMIN M. DIMAS PUTRA M. MAULA ADDIN HARAHAP MESIYANI SALSABILA SIREGAR MHD. ADE RINALDI MHD. KHAIRUNNAS MICHAEL SAPUTRA GURNING MISNAWATI RIZKI SYAFITRA MUHAMMAD RIZKI PANJAITAN MUTIARA SYAHRANI NASUTION
50
NILAI SIKAP SIKLUS 1 SIKLUS 2 75 90 65 80 65 100 75 90 55 75 80 95 60 80 65 100 80 95 70 85 65 80 65 80 85 100 65 80 65 90 80 85 55 100 80 75 80 95 75 100 75 85 65 80 80 95 65 80 85 100 70 85 75 90 60 95 75 80 75 90
Vol. 2 No. 1 Oktober, Th. 2016
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Berdasarkan
Tabel
NADIA SYAHFITRI NANDA WANANANITO NURUL HASANAH RAFLY GUNAWAN RAHIMI EL-YUNUSIYAH RAHMANIA SUJA UDZRI UMI ZAHARA VINA NOVIANA BR. SITEPU YUNITA AFRIANTY JUMLAH NILAI RATA - RATA
2
tersebut,
disimpulkan bahwa sikap
dapat
65 65 70 55 80 65 75 70 65 85 2825 70,63
80 90 85 90 85 80 90 85 80 100 3520 88
dinyatakan telah tuntas dan tidak perlu
siswa: Pada
dilanjutkan ke siklus 3.
siklus 1 = 70,63 sedangkan pada siklus 2
Berdasarkan data pada tabel 2
meningkat menjadi = 88.
diatas dapat diamati pad grafik 2 berikut
Dari data hasil belajar dan aktivitas
ini:
belajar siswa siklus 1 dan siklus 2 tersebut
Grafik 2 : Hasil Pengamatan Sikap Siswa
maka
Siklus 1 dan Siklus 2.
Penelitian
Tindakan
kelas
ini
Grafik Hasil Pengamatan Sikap Siswa 100 80 60 40 20 0
Data Awal
Siklus 1
Siklus 2
rata-rata kelas pada saat pre test 55;
4. Kesimpulan Dari hasil penelitian tindakan kelas
siklus 1: 70,63; siklus 2: 88.
b. Model Pembelajaran Kooperatif
yang dilakukan sebanyak tiga siklus dapat disimpulkan sebagai berikut:
Tipe ProblemBased Instructions
a. Model Pembelajaran Kooperatif
dapat
Tipe
Diskusi
suasana
dapat
pembelajaran yang efektif, dan
belajar
siswa aktif bekerja sama, hal ini
Menentukan Faktor-Faktor Suku
ditunjukkan pada siklus 1: 70,63;
Aljabar siswa kelas VIII- F SMP
siklus 2: 88.
meningkatkan
Kelompok
menciptakan
hasil
Negeri 39 Medan, dimana nilai
51
Vol. 2 No. 1 Oktober, Th. 2016
Usaha nasional. Edward., J.D. 1995. Statistik Matematika Modern. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka utama. Gie. Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta: Liberti. 1995. Hardjana. Kiat Sukses di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Kanisius. 1994. Hudoyo, 1-1. Pengembangan xurikutum. Surabaya: Usaha Nasional. 19254. Loekmono. Belajar Bagairnana Belajar. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994. Mappa, S, 1970. Psikologi Pendidikan . Ujung pandang: Fakultas Ilmu pendidikan IKIP Ujung pandane. Mardanu , 1997 Peranan Orang Tua dalam Upaya meningkatkan Mutu Pendidikan anak. Jakarta: Cakrawala Pendidikan. Muhtar, Pedoman Guru dalam Proses belajar Mengajar. Jakarta: PGK & PTK Dep.Dikbud. 1992 Mathis dan Jackson . 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Salemba Empat.
Daftar Pustaka Abdullah,
A,E. 1989. Pokok-pokok Layanan Bimbingan Belajar. Ujung Pandang; Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Ujung Pandang. Abdurrahman, H. 1990. Pengelalaan pengqiaran. Bandung Tarsito. Anonim, 1998. Garis-garis Besar Haluan Negara. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Arikunto, S. 1993. Prosedur Penelitian dan Penilaian Hasil Belajar. Jakarta : Bina Aksara., -------,1993. Dasar-dasar Evaluasi dan pendekatan Praktek Jakarta :Bina Aksara. Ahmadi, Abu. Didaktik Metodik. Cet.II; Semarang: CV. Toha Putra. 1998 Ali, M. Guru dan Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. 1993. Boediono, 1998. Pembinaan Profesi Guru dan Psikologi Pembinaan Personalia, Jakarta ; Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Bahri. D.S. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya:
52