UPAYA MENINGKATKAN MINAT KEWIRAUSAHAAN MELALUI DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI I SANDEN
ARTIKEL JURNAL
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Fitria Kusuma Astuti NIM 06104244050
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA AGUSTUS 2014
2 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun ke-4 2015
Upaya Meningkatkan Minat… ( Fitria Kusuma Astuti)1
UPAYA MENINGKATKAN MINAT KEWIRAUSAHAAN MELALUI DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI I SANDEN THE EFFORT IN IMPROVING THE ENTREPRENEURSHIP INTEREST THROUGH GROUP DISCUSSION AMONG THE YEAR NINE STUDENTS OF SMK NEGERI ISANDEN (VOCATIONAL SCHOOL 1 OF SANDEN) Oleh : Fitria Kusuma Astuti / PPB / Bimbingan dan Konseling Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat kewirausahaan pada siswa kelas XI di SMKN I Sanden melalui metode diskusi kelompok. Penelitian ini adalah penelitian tindakan dengan subjek penelitian yaitu siswa kelas XI di SMKN I Sanden. Subjek dalam penelitian ini 8 siswa, pengambilan subjek dilakukan secara purposive sampling (sample bertujuan), dari siswa kelas XI diberikan pre-test dan didapat delapan siswa yang yang dikatagorikan minat kewirausahaannya rendah. Delapan siswa inilah yang dijadikan subyek penelitian. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi, sedangkan instrumen yang digunakan adalah skala minat kewirausahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat kewirausahaan dapat ditingkatkan melalui diskusi kelompok. Hal ini dapat dilihat dari hasil perbandingan antara hasil pre-test dengan hasil post-test dan dari setiap siklus yang mengalami peningkatan sangat signifikan. Hasil pre-test menunjukkan rata-rata 38,25%, setelah dilakukan tindakan menunjukkan hasil post-test mengalami peningkatan menjadi 82,75%. Hasil dari setiap siklus sudah menunjukan peningkatan yaitu di dalam siklus pertama siswa yang awalnya masih pasif sudah terliah aktif dalam siklus kedua. Sikap siswa yang masih ramai sendiri dan belum terkondisikan dengan baik dalam siklus kedua siswa sudah terkondisikan dengan baik , siswa lebih tenang tidak ada siswa yang bergurau atau pun bermain sendiri,siswa lebih memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru pembimbing. Dalam siklus kedua juga diadakan permainan “make something beautiful” siswa telah mampu membuat barang dari koran bekas, dan dapat menyumbangkan ide kreatif dan saling bekerja sama. Teknik diskusi kelompok dapat meningkatkan minat kewirausahaan. Kata kunci: minat kewirausahaan, diskusi kelompok, siswa SMK ABSTRACT The recent research is aimed at improving the entrepreneurship interest among the year nine students of SMKN I Sanden through group discussion method. The recent research is an action research involving the year nine students of SMKN I Sanden. The subjects consisted of 8 students, determined by purposive sampling. Of the nine graders whom were subjected to pretest, 8 students were indicated to have low interest of entrepreneurship . The students with low interest of entrepreneurship were requested to be the subjects of the research. The data collecting was obtained through observation, interview and documentation, while the instrument used was the scale of entrepreneurship interest. The research indicated that the entrepreneurship interest could be improved through group discussion. This could be seen from the comparison between the pretest and post-test results and from the cycles which underwent the significant improvement. The pretest result indicated that the average was 38.25%, and after being subjected to treatment , the result of the post-test was higher , namely 82.75%. The results of the cycles indicated that the students who were passive in the initial condition began to be active in the second cycle. The indifferent students or those who were poorly conditioned showed far better condition in the second cycle and more cooperative. These students were more attentive to the mentor. The second cycle also involved “make something beautiful”. The students enabled to create stuff from the newspaper and to contribute the creative idea as well as to cooperate with others. The group discussion technique thus could improve the interest in the entrepreneurship. Keywords: entrepreneurship interest, group discussion, vocational students
2 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun ke-4 2015
dan
PENDAHULUAN Setiap manusia
mandiri.
Menjadi
pengusaha
mendambakan
merupakan alternatif pilihan yang tepat,
kariernya dapat dimiliki secara mudah dan
paling tidak dngan berwirausaha berarti
dapat menopang kesejahteraan baik baik
menyediakan lapangan kerja bagi diri
bagi dirinya sendiri maupun keluarga.
sendiri dan tidak perlu bergantung pada
Karier sesorang bukanlah hanya sekedar
orang lain.
pekerjaan atau jabatan yang benar-benar
Data
Badan
Pusat
Statistik
sesuai dengan ptensi diri dari orang yang
menunjukkan jumlah angkatan kerja yang
menjabatnya, sehingga setiap orang yang
menganggur
memegang pekerjaan yang dijabatnya itu
Angkatan
akan merasa senang untuk menjabatnya.
belakang pendidika yang berbeda. Tercatat
Namun demikian seseorang dalam meniti
lulusan
karier tidaklah semudah membalikkan
12,94% atu 626.621 orang. Jumlah ini
telapak tangan. Karier harus diperjuangka
akan
dan dipersiapkan sedini mungkin melalui
rsdianya lapangan kerja.
mencapai tersebut
universita
semakin
1,79
orang.
mempunyai
meningkat
meningkat
latar
menjadi
bila
tidak
pendidikan dan latihan untuk mendapatkan
Sejatinya bagi kemajuan ekonomi
berbagai pengetahuan dan ketrampilan
negara ini sangat dibutuhkan keberadaan
sehingga dapat mendukung minat dan
para wirausaha yang mampu menciptakan
bakat yang dimiliki oleh seseorang.
banyak lapangan kerja, sehingga dapat
Didalam akan
pendidikan,
memperoleh
seseorang
berbagai
bentuk
pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan
mengatasi masalah pengangguran yang sudah
menjadi
Kondisi
diatas
satunya
oleh
didukung minat, bakat dan kemampuan
salah
dengan tugas yang diembannya.
pendidikan
langkah
untuk
sangat
dilatarbelakangi realita
kewirausahaan
bahwa belum
mendapat porsi lebih di tingkat pendidikan
karier
menengah maupun perguruan tinggi. Pada
seseorang akan menjadi lancar dan dapat
level pendidikan menengah, sebenarnya
meningkatkan kesejahteraan baik bagi diri
saat ini sudah ada banyak SMK. Namun
sendiri, keluarga dan juga lingkungan
pada kenyataannya SMK blum benar-benar
sekitar. Wirausaha merupakan salah satu
bisa mengatasi masalah pengangguran.
pendukung
Tentu hal ini patut menjadi keprhatinan
yang
mwujudkan
yang
memprihatinkan di Indonesia.
secara nyata. Karier seseorang harus
Wirausaha merupakan salah satu
masalah
menentukan
maju
mundurnya perekonomian, karena bidang
bersama.
ini mempunyai kebebasan untuk berkarya
memanglah
Tidak bukan
dipungkiri
SMK
institusi
yang
Upaya Meningkatkan Minat… ( Fitria Kusuma Astuti) 3
berorientasi mengasah ketrampilan pada
Disamping
suatu bidang tertentu yang nantinya bisa
anakpun sebaiknya juga belajar secara
menjadi
kelompok.
bekal
berwirausaha.
Namun
belajar
Sebab
secara
salah
individual,
satu
alat
dilihat dominasi porsi siswa lulusan SMK
mengembangkan sikap sosial anak adalah
pencari kerja dibandingkan dengan sarjan
dengan
pencipta lapangan kerja. Tentu bukan
belajar (Bimo Walgito, 2010 : 123)
merupakan gambaran yang ideal pula.
menyelenggarakan
kelompok
Berdasarkan pada latar belakang
Sebab siswa SMK merupakan institusi
masalah diatas,
yang relatif bisa diharapkan memberikan
penelitian minat wirausaha melalui diskusi
bekal ketrampilan wirausaha dibandingkan
kelompok pada siswa kelas XI di SMK N I
sekolah umum seperti SMA.
SANDEN.
Dalam
konteks
pendidikan
maka
di
sekolah, guna mengetahui minat siswa
METODE PENELITIAN
untuk berwirausaha serta mengidentifikasi
Jenis Penelitian
faktor-faktor
yang
kan dilakukan
melatarbelakangi
Penelitian
ini
menggunakan
kondisi tersebut, maka pihak sekolah dapat
pendekatan penelitian yang digunakan
memanfaatkan
konseling
adalah penelitian tindakan kelas. Menurut
Hal
ini
Suharsimi Arikunto (2008:3) menyatakan
dilatarbelakangi oleh pemahaman bahwa
bahwa penelitian tindakan kelas adalah
diskusi
suatu
melalui
bimbingan
diskusi
kelompok.
kelompok
akan
menciptakan
pencermatan
terhadap
kegiatan
interaksi yang positif diantara siswa untuk
belajar berupa sebuah tindakan, yang
saling bertukar pendapat dan argumentasi.
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
Didalam
sebuah
diskusi
ini
terdapat
proses
kelas
secara
bersama-sama.
interaksi antara dua atau lebih individu
Tindakan tersebut dilakukan oleh guru atau
yang
dengan arahan dari guru yang dilakukan
terlibat
pengalaman,
saling
tukar
informasi,
menukar
memcahkan
masalah, dapat terjadi semuanya aktif tidak
oleh siswa. Waktu dan Tempat Penelitian
ada yang pasif sebagai pendengar saja (Roestiyah, 2001).
I SANDEN Bantul. Waktu penelitian
Diskusi kelompok ini merupakan aplikasi
Penelitian ini bertempat di SMK N
dilaksanakan dari tanggal 13 Oktober 2013
dari
kelompok
belajar.
sampai
Penyelenggaraan
kelompok
belajar
perincian sebagai berikut:
merupakan salah satu bentuk realisasi bimbingan dan konseling di sekolah.
13
Desember
2013,
adapun
a. Pemberian pre-test pada tanggal 21 0ktober 2013.
4 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun ke-4 2015
b. Pelaksanaan tindakan dan observasi pada tanggal 23 0ktober- 13 November 2013.
b.
Berdiskusi dengan guru pembimbing mengenai cara melakukan tindakan.
c. Melakukan pre-test dengan skala untuk
pemberian post-test I pada 6 November
menentukan subjek penelitian.
2013, pemberian post-test II pada 14
Dalam
penelitian
ini
peneliti
November 2013.
melakukan dua kali siklus pembelajaran.
Subjek Penelitian
Peneliti akan meneliti siswa dalam kondisi
Subjek dalam penelitian ini siswa
sebelum diberi perlakuan, saat diberi
kelas XI SMK N I Sanden Pengambilan
perlakuan, dan kondisi setelah diberi
subjek didasarkan atas adanya tujuan
perlakuan (kondisi akibat dari perlakuan)
tertentu melalui purposive sampling, yaitu
Data,
pendekatan pengambilan sampel
Pengumpulan Data
yang
Instrumen
dan
Teknik
didasarkan pada kriteria tertentu. Dalam
Data pada penelitian ini adalah minat
penelitian ini kriteria yang digunakan
kewirausahaan. Instrument penelitian yang
adalah siswa berasal dari kelas XI. Dimana
digunakan
dalam kelas XI dilakukan pre test yang
menggunakan
kemudian didapat 8 siswa dengan nilai
instrument utama dan lembar observasi.
rendah yang akhirnya dijadikan subjek
Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian.
dalam penelitian ini adalah: 1) observasi,
Prosedur Penelitian
2) wawancara, dan 3) dokumentasi.
Sebelum tindakan
melakukan
terlebih
rencana
dahulu
peneliti
adalah skala
agar dapat berjalan lancar dan sesuai
kuantitatif
dengan tujuan yang diinginkan adapun
menggunakan
langkah-langkah tersebut :
perhitungan sebagai
sebagai
penelitian
ini
adalah
presentase,
analisis dengan
langkah-langkah berikut :
guru
a. Mencari skor ideal atau skor maksimum
pembimbing di SMK N I Sanden
untuk reproduksi sehat, yaitu hasil
mengidentifikasi
perkalian dari skor tertinggi dengan
rendahnya
membuat
masalah
tentang
siswa
terhadap
minat
kewirausahaan
dengan
Likert
Teknik analisis data yang digunakan dalam
berdiskusi
dengan
Teknik Analisis Data
melakukan beberapa langkah pra tindakan
a. Peneliti
angket
yang kesepakatan
melakukan tindakan.
jumlah item skala 4 x 48 = 192.
kemudian
b. Menjumlahkan skor yang diperoleh tiap
untuk
subjek. Jumlah skor subjek merupakan penjumlahan dari item.
skor subjek setiap
Upaya Meningkatkan Minat… ( Fitria Kusuma Astuti) 5
c. Mencari prosentase hasil.
skor(s)
tidak
sudah
Suharsimi
Arikunto
(1998: 246) data yang bersifat kuantitatif yang
berwujud
perhitungan diproses
melanjutkan
tindakan
berikutnya, karena hasil yang diperoleh
jumlah skor tiap subjek x100% skor ideal
Menurut
perlu
pengukuran
dengan
cara:
bahwa
minat
kewirausahaan siswa meningkat. Hasil
peningkatan
sekor
yang
hasil
diperoleh masing-masing siswa dan juga
tersebut
gambaran kondisi yang ada, maka dapat
Dijumlah,
diketahui bahwa layanan diskusi kelompok
angka-angka
dan
menunjukkan
yang
dapat meningkatkan minat kewirausahaan
diperoleh
persentase.
siswa kelas XI TPHPI dan RPL SMK N I
pencarian
presentase
Sanden. Hasil penelitian ini telah sesuai
dimaksudkan untuk mengetahui status
dengan tujuan peneliti yang berupaya
sesuatu yang dipersentasekan dan disajikan
meningkatkan
tetap berupa presentase. Tetapi kadang-
melalui diskusi kelompok pada siswa kelas
kadang sesudah sampai ke presentase lalu
XI SMK N I Sanden.
dibandingkan diharapkan
dengan dan
Kadang-kadang
jumlah
minat
kewirausahaan
ditafsirklan dengan kalimat yang bersifat kualitatif, misalnya baik sekali (76%-
KESIMPULAN DAN SARAN
100%), baik (56%-75%), cukup (40%-
Kesimpulan
55%), kurang (kurang dari 40%).
1. Minat
kewirausahaan
dapat
ditingkatkan melalui diskusi kelompok HASIL PENELITIAN &
pada siswa kelas XI SMKN 1 Sanden
PEMBAHASAN
Bantul.
Hasil post test pada siklus pertama
Indikasinya
Peningkatan pencapaian
adalah skor
pada
ini 5 orang siswa masih memiliki nilai
subyek penelitian, hasil dari pre-test
rendah yaitu dengan skor 38%-39%.
rata-rata
Sedangkan
lainnya
siklus dengan 4 tindakan, hasil rata-rata
berkategori baik dengan skor 73%-74% ,
dari post-test tersebut adalah 82,75% .
oleh karena itu peneliti melanjutkan pada
2. Proses pemberian diskusi kelompok
3
orang
siswa
dalam
tindakan berikutnya.
38,25% setelah diadakan 2
meningkatkan
minat
Dari hasil post test pada siklus
kewirausahaan pada siswa kelas XI
kedua diketahui bahwa semua siswa telah
RPL dan TPHP SMK N 1 Sanden
mengalami
yang
Bantul sebagai berikut: diadakan dua
yaitu
siklus dimana dalam siklus II adanya
baik sekali. Dengan hasil yang diperoleh
permainan “make something beautiful”.
peningkatan
menunjukkan sekor 74%-88,10%
6 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun ke-4 2015
Dalam permainan ini siswa diminta
dapat mengembangkan pemikiran kreatif
untuk membuat lipatan-lipatan untuk
untuk berwirausaha.
dibentuk menjadi barang yang menarik
Bagi
Guru
Bimbingan
dan
yang ada di sekitarnya dari bahan
Konseling, guru bimbingan dan konseling
koran bekas. Siswa sangat antusias
diharapkan dapat meningkatkan minat
melakukan permainan tersebut. Siswa
kewirausahaan
berusaha
untuk
metode diskusi kelompok agar setelah
menghasilkan sesuatu bentuk barang
menyelesaikan sekolah tidak tergantung
yang menarik. Permainan ini bertujuan
pada penyaluran kerja yang ada di sekolah.
berfikir
kreatif
agar siswa dapat berfikir kreatif dan bekerja
sama.
Dengan
kelompok
siswa
berinteraksi
serta
berdiskusi
Penelitian
menggunakan
Selanjutnya,
dalam penelitian ini, upaya peningkatan
saling
minat wirausaha dilakukan menggunakan
saling
bertukar
diskusi kelompok. Untuk pengembangan
informasi
tentang
penelitian selanjutnya dapat dilakukan
berdiskusi
dengan berbagai macam metode yang
kelompok siswa lebih aktif bertanya
dapat digunakan agar siswa mempunyai
dan menyampaikan pendapat, saling
minat wirausaha tinggi.
pikiran
dan
kewirausahaan.
dapat
Bagi
dengan
Saat
bertukar informasi dan pengalaman tentang kewirausahaan oleh karena itu dengan
diskusi
kelompok
minat
DAFTAR PUSTAKA Agus
kewirausahaan dapat meningkat.
Saran Berdasarkan
data
yang
telah
diperoleh dari hasil penelitian, terbukti bahwa diskusi kelompok kecil dapat meningkatkan
minat
kewirausahaan.
Adapun saran yang dapat diajukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: Bagi Siswa, minat kewirausahaan siswa di SMK N I Sanden telah terbukti meningkat
setelah
diberikan
tindakan
dengan menggunakan diskusi kelompok. Untuk itu disarankan kepada siswa agar
Dariyo. (2004). Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: Halia.
Andi Mappiare. (1982). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasonal. Bimo
Walgito. (2010). Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Andi Offset.
Djumhur & Moh Surya, 1975, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Bandung: CV Ilmu. Hantoro, Sirod. (2005). Kiat Sukses Berwirsusaha. Yogyakarta: Adicitra. Hurlock, E. (1978). Perkembangan Anak Jilid II. Jakarta: Erlangga.
Upaya Meningkatkan Minat… ( Fitria Kusuma Astuti) 7
Hurlock, E. (1980). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga. Hurlock, E. (1993). Psikologi Perkembangan: Suatu Pemdekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (edisi kelima), Jakarta: Erlangga. Hurlock, E. (2005). Perkembangan Suatu Sepanjang Rentang Jakarta: Erlangga.
Psikologi Pendidikan Kehidupan.
Kasmir. (2006). Kewirausahaan Jakarta: Raja Grafindo Persada. M. Ali dan M. Asrori. (2005). Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara. Maman Suryamannim. (2006). Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro. Skripsi. FT-UNS. Meredith, Goofrey G. (2000) Kewirausahaan Teori dan Praktek. Jakarta: PT Pustaka Binaman Presindo. Moedjiono & Hasibuan. (2002). Prosedur Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset. Moh. Uzer Usman. (2006). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Noeng Muhadjir. (1992). Pengukuran Kepribadian. Yogyakarta: Rake Sarasih. Panut dan Ida Umami. (2005). Psikologi Remaja. Yogyakarta: Tiara Wacana Pintrich, R. P. & Schunk D. H. (1996). Motivation In Education Theory
Research and Application. New Jesney: Prentice Hall. Riduwan. (2007). Skala VariabelVariabel Bandung: Alfa Beta.
Pengukuran Penelitian.
Roestiyah NK. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta PT Asti Mahasatsa. Saifuddin Azwar.(2003), Reliabilitas dan Validitas (Edisi III), Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Slameto. 1991. Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester (SKS). Jakarta: Bumi Aksara. Sri Rumini & Siti Sundari H.S., 2004, Perkembangan Anak & Remaja, Buku Pegangan Kuliah Fak. Ilmu Pendidikan, UNY, PT. Rineka Cipta, Suharsimi Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto. (2005). Menejemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.