UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN PAIKEM DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 3 Bogor) Endah Sri Rahayu, Dadang Jaenudin, Eka Suhardi Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan Bogor 2012
ABSTRACT Applying the model of active learning, innovative, creative, fun with the help of individuals in the group with the characteristic that the onus is on the student’s learning, so that learning becomes effective. This study is an action research (Classroom Action Research) and the study was conducted in two cycles. Each cycle consists of four stages: action planning, action, observation (observation), and reflection. At the end of each cycle of tests conducted with instruments that have been tested validity and reliability. The results of the evaluation of the first cycle is 62.5% of the number of students who achieve KKM value, increased in the second cycle to be 84.37%. the average grade 71.59 to 82.3, while the enthusiastic students has increased, in cycle 1 action 1 reached 71, 45%, and in action 2 increased to 86.94%. In the second cycle, enthusiastic students had increased, that the act of one reaches 81.20% in the second act reaches 87.97%. This study biology to improve learning outcomes, using PAIKEM Approach to Model Learning Team Assisted Individualization (TAI) in Class XI Science 6 SMA Negeri 3 Bogor, with the number of students 32. Based on the results achieved, it can be concluded that the application of PAIKEM Approach to Model Learning Team Assisted Individualization (TAI) can improve the learning outcomes of students of biology.
Key Words: Approach PAIKEM, TAI learning, the results of biological studies
Program Studi Pendidikan Biologi 1 Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan Bogor November 2012
ABSTRAK Menerapkan model pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, menyenangkan dengan bantuan individu dalam kelompok dengan karakteristik bahwa tanggung jawab belajar adalah pada siswa, sehingga pembelajaran menjadi efektif. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan proses penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri atas 4 tahapan yaitu; perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi. Pada setiap akhir siklus diadakan tes dengan intrumen yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil evaluasi siklus I adalah 62,5% dari jumlah siswa yang mencapai nilai KKM, meningkat pada siklus II menjadi 84,37%. dengan nilai rata-rata kelas 71,59 menjadi 82,3, sedangkan antusias siswa mengalami peningkatan, pada siklus 1 tindakan 1 mencapai 71, 45%, dan pada tindakan 2 meningkat mencapai 86,94%. Pada siklus II, antusias siswa cukup meningkat, yaitu pada tindakan 1 mencapai 81,20% pada tindakan 2 mencapai 87,97%. Penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar biologi, dengan menggunakan Pendekatan PAIKEM dengan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) di Kelas XI IPA 6 SMA Negeri 3 Bogor, dengan jumlah siswa 32 orang. Berdasarkan hasil yang dicapai, dapat disimpulkan bahwa penerapan Pendekatan PAIKEM dengan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa. Kata Kunci: Pendekatan PAIKEM, Model TAI, Hasil Belajar Biologi
A. Pendahuluan Proses belajar mengajar dalam suatu pembelajaran merupakan interaksi antara guru dengan siswa yang saling timbal balik. Untuk mencapai tujuan proses pembelajaran di tandai dengan perubahan prilaku pada diri siswa yang dicerminkan oleh hasil belajar. Guru harus membimbing siswa sehingga siswa dapat mengembangkan pengetahuannya selain memahami materi, guru harus memahami karakteristik siswa sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Berdasarkan
teori belajar kognitif menurut piaget dalam Jauhar (2011), belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahapan perkembangan kognitif peserta didik, peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan objek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan dari guru. Seperti teori kognitif, belajar menurut Syah (2003), adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis jenjang pendidikan. Artinya, bahwa berhasil
Program Studi Pendidikan Biologi 2 Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan Bogor November 2012
atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan amat bergantung pada proses belajar yang dialami oleh individu. Teori belajar konstruktivistik dalam Jauhar (2011), belajar lebih diarahkan pada experiental learning yaitu merupakan adaptasi kemanusiaan berdasarkan pengalaman kongkret dilaboratorium, diskusi dengan teman sejawat yang kemudian dijadikan ide dan pengembangan konsep baru. Sejalan dengan teori konstruktivistik Menurut Ibrahim dan Syaodin (1996) belajar itu sendiri merupakan serangkaian upaya untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan dan sikap serta nilai siswa, baik kemampuan intelektual, sosial, afektif, maupun psikomotor Sedangkan menurut Slameto (2003), pengertian belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Kebutuhan siswa akan bimbingan, bantuan, dan perhatian akan seorang guru, seharusnya dapat menimbulkan kemandirian siswa dalam belajar, bukan malah menjadi ketergantungan terhadap guru dan mensiasati keadaan diatas dibutuhkan suasana yang merangsang semangat siswa untuk belajar dan diperlukan pengorganisasian proses belajar yang baik. Kondisi pembelajaran yang demikian menyebabkan antusias belajar siswa menjadi terhambat dan
hasil belajar siswa pun tidak sesuai dengan yang diharapkan. Minimnya antusias belajar yang sering terjadi yaitu siswa malas, pasif, motivasi dan prestasi belajar menurun dan tidak memiliki keberanian mengajukan pendapat, gagasan dan ide-ide. Dengan melihat hasil belajar seperti itu perlu adanya suatu model pembelajaran yang dapat memacu semangat siswa untuk lebih aktif, meningkatkan kemampuan berfikir, kerjasama serta memahami konsep belajar yang selama ini dianggap sulit. Masalah yang dikaji dalam penelian ini adalah; Apakah pendekatan PAIKEM dengan model TAI apakah dapat meningkatkan hasil belajar siswa?” dan “bagaimana penerapan pendekatan PAIKEM dengan model TAI dapat meningkatkan hasil belajar biologi?”. Hipotesis penelitian ini yaitu Penerapan Pendekatan PAIKEM dengan model pembelajaran TAI dapat meningkatkan Hasil belajar Biologi. Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan hasil hasil belajar siswa menggunakan pendekatan PAIKEM dengan model Team Assisted Individualization (TAI) yaitu dengan belajar aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan dapat membuat siswa belajar baik secara individual maupun kelompok, sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan kognitifnya karena Pembelajaran berpusat pada siswa yakni pembelajaran yang menekankan agar siswa membangun pengetahuannya, sedangkan guru mempersiapkan rancangan dengan
Program Studi Pendidikan Biologi 3 Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan Bogor November 2012
sebaik mungkin sehingga dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik dan meningkatkan pengetahuan awal siswa. Pada siswa aktif melakukan aktifitasnya dalam belajar guru tidak berdiam diri, tetapi berperan sebagai motivator dan fasilitator pada proses pembelajaran berlangsung, sehingaga pembelajar menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Tujuan penelitaan ini untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh penggunaan pendekatan PAIKEM dengan model TAI dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sedangkan manfaat penelitian ini diantaranya adalah dapat menjadi suatu alternatif dalam proses belajar mengajar, dan meningkatkan keakifan siswa dan meningkatkan kemampuan Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan dalam pembelajaran Biologi, tanggung jawab belajar, membangun pengetahuan, memberikan motivasi belajar, melatih keterampilan, mengembangkan pengetahuan berfikir, berpendapat, acuan model untuk mata pelajaran lain, dan mendapatkan gambaran tentang pengelolaan kelas dengan pendekatan PAIKEM dengan Team Assisted Individualization (TAI) untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam pelajaran.
2013, dengan melibatkan siswa kelas XI IPA 6 berjumlah 32 siswa dengan karakteristik yang heterogen dengan tingkat kecerdasan yang berbedabeda. Yang melibatkan peneliti, pengamat (observer), guru bertindak sebagai strategi pembelajaran dan siswa sebagai subjek serta objek peneliti. Faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah Faktor yang diteliti dalam penelitian ini terkait dengan faktor guru, dan siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) meliputi langkah-langkah sebagai berikut; 1) perencanaan, 2) melakukan tindakan, 3) pengamatan atau observasi, 4) refleksi yang dilakukan setiap siklus dengan alokasi waktu satu minggu (2x45 menit), dan setiap akhir siklus diakhiri dengan evaluasi, refleksi dan replanning.(gambar 1).
Gambar 1: Alur penelitian Tindakan Kelas
B. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan di kelas XI IPA 6 SMA Negeri 3 Bogor. Pada semester I (satu) bulan Agustus September 2012 tahun ajaran 2012-
Langkah-langkah yang ditempuh penulis dalam penelitian ini meliputi; perencanaan tindakan kelas pada siklus 1, dilakukan studi pendahuluan dengan cara
Program Studi Pendidikan Biologi 4 Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan Bogor November 2012
mengadakan wawancara kepada guru biologi untuk menemukan permasalah dalam proses pembelajaran sehingga diperoleh kelas yang akan dijadikan objek penelitian. Melakukan analisis kurikulum dan telaah pustaka. Lalu merancang kegiatan belajar mengajar dan media pembelajaran. Perencanaan yang dilakukan pada prosedur pertama adalah dengan memberikan tes penempatan kelompok, lalu memberikan materi kurikulum kepada setiap siswa dengan mempelajari materi secara individu. Dengan pengatur kelompok siswa yang dibagi menjadi 4-5 kelompok setiap kelompoknya. Masing-masing kelompok duduk berdasarkan kelompok masingmasing untuk mengerjakan LKS dan setiap perwakilan kelompok harus mempresetasikan hasil diskusi mereka yang akan dinilai oleh guru. Guru memberi penghargaan kepada kelompok terbaik. Setelah itu guru memberikan pengajaran bagi siswa yang belum memahami materi ini. Dan diakhir pembelajaran dilakukan tes formatif yang dikerjakan secara individu. Kedua kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan disesuaikan dengan RPP yang telah dibuat dengan menggunakan pendekatan PAIKEM dengan model TAI. Sesuai dengan model yang digunakan, dilakukan tes penempatan untuk menentukan pembagian kelompok sesuai hasil dari tes penempatan tersebut berbentuk pilihan ganda. Selanjutnya
Lembar Diskusi Siswa (LDS) yang dibuat dalam bentuk essay yang bersifat pemecahan masalah dan didiskusikan secara berkelompok untuk menjawab setiap pertanyaan yang terdapat pada LDS, sehingga siswa dapat bekerja sama dengan teman sekelompoknya. Ketiga, observasi dan evaluasi pada tahap dilaksanakannya observasi terhadap pelaksanaan tindakan, efek dan hasil tindakan dengan menggunkan lembar observasi yang dibuat dalam setiap tindakan. Hal ini kemudian dievaluasi dan dijadikan landasan untuk melakukan refleksi. keempat tahap analisis dan refleksi dilakukan untuk melihat kembali aktivitas yang sudah dilakukan dan mencari solusinya berdasarkan hasil observasi. Hasil yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis. Prosedur pengolahan data dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut; 1)Pedoman Observasi dengan menggunakaan lembar pengamatan guru dan lembar pengamatan siswa. 2)wawancara dilakukan untuk mengetahui tanggapan guru untuk memperoleh informasi tentang pelaksanaan pembelajaran yang telah berlangsung. Selain itu wawancara digunakan untuk mengetahui tanggapan guru mengenai pendekatan PAIKEM (pembelajarn aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan) dengan model Team Assisted Individualized (TAI). 3)Kuesioner diberikan untuk mengetahui persepsi siswa selam berlangsungnya proses pembelajaran mulai dari kegiatan awal hingga
Program Studi Pendidikan Biologi 5 Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan Bogor November 2012
ditetapkan dalam pelajaran biologi 78 dengan kriteria keberhasilan 80% dari jumlah siswa. C. Temuan Penelitian Berdasarkan hasil temuan penelitian, pada siklus I pertemuan 1 presentasi aktivitas siswa rata-rata on task 71,48% dan of task 28,52%, pada pertemuan 2 mengalami kenaikan presentasi, dimana rata-rata on task 82,94% dan of task 13,06%.(gambar2). Nilai rata-rata antusias siswa (%)
kegiatan akhir yang diberikan setiap siklusnya. 4)Dokumentasi digunakan untuk menuliskan kejadian yang terjadi selama proses pembelajaran yaang tidak dapat direkam melalui lembar observas, 5)Tes Hasil Belajar untuk melihat ada tidaknya peningkatan hasil belajar siswa antara sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif model TAI (Team Assisted Individualized) dengan pendekatan PAIKEM (pembelajarn aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan). 6)Lembar Diskusi Siswa untuk melihat hasil kerja siswa secara kelompok, digunakan lembar diskusi (LDS). Instrumen Penelitian menggunakan 50 soal pilihan ganda dengan uji vaaliditas untuk mengetahui validitas instrumen yang akan dipakai agar dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dalam penelitian. Teknik yang akan digunakan untuk mengetahui validitas adalah teknik Point-Biseral atau menggunakan analisis butir soal yang valid dan Pengujian reliabilitas instrumen terhadap butir soal yang valid saja dengan menggunakan pendekatanSingle Test- Single Trial menggunakan Formula KuderRichardson dengan rumus KR20. Analisis data dalam penelitian tindakan kelas ini, ada dua jenis data yang akan dikumpulkan oleh peneliti, yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Indikator keberhasilan tindakan ini diterapkan kriteria keberhasilan individu yaitu Kriteria Ketuntasan Minium (KKM) yang
90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
82,94
71,48
28,52 13,06
1 2 Pertemuan Off task On task
Gambar 2. Antusias siswa siklus I
Hasil temuan pada siklus 2 pertemuaaan 1 presentasi aktivitas siswa rata-rata nilai Off task 18,80% dan On task 82,20%, sedangkan pada pertemuan 2 presentasi aktivitas siswa rata-rata nilai Off task yaitu 12,03% sedangkan on task 87,97% (gambar3). Nilai rata-rata antusias siswa (%)
100 87.97 90 82,20 80 70 60 50 Pendidikan Biologi 6 Program Studi 40Dan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan 30 18,80 Pakuan Bogor Universitas 20 12,03 November 2012 10 0 1 2 Pertemua Off task On task
Gambar 4. Hasil belajar siswa siklus 1 dan 2 Gambar 3. Antusias siswa siklus I
Jumlah siswa yang mencapai nilai KKM (%)
Berdasarkan hasil temuan evaluasi siswa diperoleh jumlah siswa yang mencapai nilai KKM (78) yaitu pada pra siklus 50%, siklus 1 62,5% dan siklus 2 mengalami peningkatan dibanding dengan siklus ke-1 yaitu 84,37% (gambar 4)
84,37
90
Target 80 ..............................................
70 60
62,5 50
50 40 30 20 10 0 Pra
1 Siklus
2
D. Pembahasan Hasil belajar sebelum dilakukan penelitian jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 50% dari jumlah siswa, setelah dilakukan penelitian pada siklus 1 jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 62,5% dari jumlah siswa, tetapi belum mencapai 80% dari jumlah siswa, untuk siklus 2 hasil belajar siswa mengalami kenaikan mencapai 84,37% dari jumlah 32 siswa Berdasarkan hal tersebut maka Pendekatan PAIKEM dengan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI). Cukup efektif untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA 6 SMA Negeri 3 Bogor. Setiawan (2004) mengatakan bahwa keefektifan proses pembelajaran dapat diketahui dan tercapai tidaknya tujuan dan indikator yang telah dirumuskan. Hal ini dipertegas Kemp dalam Setiawan (2004) yang menjelaskan bahwa untuk mengukur keefektifan hasil belajar sebagai akibat kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat dilihat dan beberapa jumlah siswa yang berhasil mencapai seluruh tujuan belajar dalam waktu yang telah ditentukan.
Program Studi Pendidikan Biologi 7 Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan Bogor November 2012
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan Menurut teori behavioristik dalam Jauhar (2011) Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respons. Hal ini sejalan dengan Hamalik (2002) mengemukakan bahwa “belajar merupakan aspek dari perkembangan yang menunjuk kepada perubahan (modifikasi) perilaku sebagai hasil dari praktik dan pengalaman”. Belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Antusias siswa selama proses pembelajaran berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan observer selama dua siklus, diperoleh On task yang mengalami peningkatan sedangkan off task mengalami penurunan selama proses pembelajaran berlangsung. Nilai presentasi on task pada siklus 1 pertemuan 1 yaitu 71,45%, pertemuan 2 yaitu 86,94%. Sedangkan pada siklus 2 pertemuan 1 yaitu 81,20% dan pertemua 2 yaitu 87,97%. Pembelajaran yang aktif didalam teori belajar kognitifnya mengemukakan bahwa salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam proses pembelajaran berjalan dengan baik adalah belajar aktif agar siswa menemukan sendiri konsep-konsep sebagai dasar untuk memahami materi dengan benar, (Susilo, 1998). Pernyataan ini sejalan dengan Makmun (2004), bahwa belajar
merupakan suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman E. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan maka pendekatan PAIKEM dengan model Team Assisted Individualization (TAI) dapat meningkatkan hasil belajar biologi dikelas XI IPA 6 SMA 3 Negeri Bogor. Sehingga penerapan pendekatan PAIKEM model TAI dapat meningkatkan hasil belajar biologi dengan langkahlangkah pembelajaran sebagai berikut: 1. Guru menyiapkan bahan ajar dan memberikan apersepsi, motivasi, dengan mengajukan pertanyaan yang menantang, menyebutkan tujuan pembelajaran serta menjelaskan langkah-langkah pembelajaran. 2. Guru memberikan pre-tes sebagai test penempatan kelompok berdasarkan hasil test secara heterogen. 3. Guru memberikan materi kurikulum kepada masingmasing siswa untuk dipelajari secara individu, dengan memberikan wewenang kepada siswa untuk berpikir kritis secara bertanggung jawab dengan cara mencari informasi sebanyakbanyaknya materi yang dipelajari pada saat proses pendalaman materi 4. Guru menyesuaikan bahan ajar dan kegiatan belajar dengan kemampuan siswa, dimana siswa dikelompokan sesuai
Program Studi Pendidikan Biologi 8 Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan Bogor November 2012
5.
6.
7.
8.
9.
dengan kemampuan atau tes penempatan yang telah diberikan menjadi beberapa kelompok kecil 4-5 siswa yang heterogen. Setiap kelompok mengerjakan lembar kegiatan siswa (LDS) dengan LDS yang diberikan oleh guru, berupa gambar dan studi kasus. guru member peluang kepada siswa untuk mengembangkan keterampilannya dengan cara memecahkan masalah dan menuliskan hasil diskusi. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasanya secara tulisan ataupun lisan dengan cara memaparkan hasil diskusi masing-masing kelompok. Guru memberikan skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan dengan memberikan hadiah kepada kelompok dengan criteria tertinggi sehingga membuat siswa menjadi lebih bersemangat dan menarik Guru memberikan bahan ajar disesuaikan dengan kemampauan kelompok dengan pemberian materi secara singkat dari guru kepada dua atau tiga kelompok kecil siswa yang terdiri dari tim yang berbeda dengan pencapaian kurikulum yang sama Menilai pembelajaran dan kemajuan belajar siswa secara terus menerus dengan cara memberikan post-tes untuk dikerjakan secara individu
F. Daftar Pustaka Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung : Sinar baru Algesindo Jauhar,Muhammad. 2011. Implementasi PAIKEM dari behavioristik sampai kontruktivisme. Jakarta. Prestasi Pustakarya Makmun, Abin Syamsudin. 2004. Psikologi pendidikan .Bandung: rosda Setiawan. 2004. Strategi Pembelajaran Matematika yang Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM). Yogyakarta. Depatemen Pendidikan Nasional. Slameto. 2003. Belajar dan Faktorfaktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya Susilo, Merawati. 1998. Kapita Selekta Pelajaran Biologi. Jakarta. Universitas Terbuka. Syah, Muhibin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta. PT Rajagrafindo Persada. Syaodih, Nama S. 2003. Landsan Psikologi Proses. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya G. Biodata Penulis Endah Sri Rahayu, lahir di Lampung 12 September 1989. Mengawali pendidikan Sekolah Dasar di Sukabumi. Sekolah menengah dihabiskan di Yayasan Pendidikan Proklamasi 1945, Sukabumi. Tahun 2012 menyelesaikan Studi S-1 pada
Program Studi Pendidikan Biologi 9 Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan Bogor November 2012
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan
dengan predikat cumlaude.
Program Studi Pendidikan Biologi 10 Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan Bogor November 2012