UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBIEX “ARIS” DI KELAS VII MTs. MAZRO’ATUSHIBYAN Oleh : Aris Munandar, Surti Kurniasih, Nandang Hidayat Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Pakuan Bogor 2012 ABSTRACT This study aims to improve learning outcomes through the implementation of the model. This research is Classroom Action Research. After initial observations can be informed before doing research, learning occurs only in one direction only so that learning activities seem monotonous. For that we need the existence of a classroom a fun, active, inofatif, effective, creative, and fun. So for it to be done to improve the learning model with the application of new learning models, namely models PROBIEX "ARIS. The results obtained from this research is the average value of learning outcomes increased class VII-B. Before the study was 50.28 and at the end of the first cycle was 69.92 and the second cycle was 77.5 and as many as 28 people (87.5%) of the 32 people the learner has met the completeness criteria to target minimum completeness criteria by 70 and 70% mastery criteria. based on the results achieved can be concluded that the implementation of cooperative learning instructional model PROBIEX "ARIS" biology to improve learning outcomes of students in class VII MTs. Mazro'atushibyan. Key words: Model PROBIEX "ARIS", improved learning outcomes Biology.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar melalui penerapan model. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Setelah dilakukan observasi awal di dapat informasi sebelum dilakukan penelitian, pembelajaran dilakukan hanya satu arah saja sehingga kegiatan pembelajaran
Program Studi Pendidikan Biologi 1 Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan Bogor November 2012
terkesan monoton. Untuk itu perlu adanya suatu suasana kelas yang menyenangkan, aktif, inofatif, efektif, kreatif, dan menyenangkan. Maka untuk itu harus dilakukan perbaikan dengan penerapan model pembelajaran dengan model pembelajaran baru yaitu model PROBIEX “ARIS. Hasil yang di dapat dari penelitian yang dilakukan adalah nilai rata-rata hasil belajar kelas VII-B meningkat. Sebelum dilakukan penelitian adalah 50.28 dan pada akhir siklus pertama adalah 69.92 dan siklus kedua adalah 77.5 dan sebanyak 28 orang (87.5%) dari 32 orang peserta didik telah memenuhi kriteria ketuntasan dengan target KKM (Kriteria ketuntasan minimal) sebesar 70 serta criteria ketuntasan 70%.Berdasarkan hasil yang dicapai dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif berkarakter dengan model pembelajaran PROBIEX “ARIS” dapat meningkatkan hasil belajar biologi peserta didik di kelas VII MTs. Mazro’atushibyan.
Kata kunci : Model PROBIEX “ARIS”, peningkatan hasil Belajar Biologi. Mazro’atushibyan masih rendahnya pencapaian prestasi belajar serta kurang Pendidikan mempunyai peranan aktifnya peserta didik pada kegiatan penting dalam pembangunan bangsa belajar mengajar berlangsung. Hal ini dan negara. Kemajuan suatu bangsa terlihat dalam kurangnya pencapaian bergantung pada bagaimana bangsa Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) tersebut mengenali, menghargai dan yaitu sebesar 70. Rata-rata hasil belajar memanfaatkan sumber daya manusia. yang diperoleh peserta didik hanya Dalam hal ini, berkaitan erat dengan mencapai nilai 59,5. dan hanya 49 % kualitas pendidikan yang diberikan peserta didik yang mencapai KKM kepada anggota masyarakat terutama (Sumber MTs.Mazro’atushibyan). pada peserta didik. Pembelajaran Berdasarkan hasil observasi merupakan jantung dari proses diperoleh informasi, dalam proses pendidikan dalam suatu institusi belajar peserta didik lebih banyak pendidikan. Kualitas pembelajaran mendengarkan penyampaian materi bersifat kompleks dan dinamis, dapat yang disampaikan oleh guru bidang dipandang dari berbagai persepsi dan studi. Peserta didik berada dalam sudut pandang. Pada tingkat mikro, tingkat keaktifan yang rendah, sikappencapaian kualitas pembelajaran sikap keterampilan sosial seperti merupakan tanggung jawab keberanian dalam bertanya dan professional seorang guru, misalnya menjawab yang tidak ada, serta model melalui penciptaan pengalaman belajar pembelajaran yang monoton sehingga yang bermakna bagi peserta didik dan menimbulkan rasa jenuh dan bosan fasilitas yang didapat peserta didik yang secara langsung dapat untuk mencapai hasil belajar yang menurunkan semangat belajar peserta optimal. didik karena tidak terciptanya suasana Berdasarkan hasil pengamatan belajar yang menyenangkan dan tidak permasalahan yang dihadapi pada kelas melibatkan peserta didik secara VII MTs. (Madrasah Tausiyah) langsung pada proses pembelajaran. Program Studi Pendidikan Biologi 2 Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan Bogor November 2012 A. Pendahuluan
Sehubungan dengan hal di atas, ada tiga permasalahan pokok yang terkait dengan hasil belajar biologi yaitu: 1) bagaimana menentukan cara terbaik untuk mengajarkan berbagai konsep materi kepada peserta didik sehingga peserta didik dapat menggunakan atau mengingat lebih lama konsep tersebut, 2) bagaimana setiap konsep materi ajar dipahami sebagai bagian yang saling berhubungan dan membentuk satu pemahaman yang utuh, 3) bagaimana guru dapat berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik. Dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut, maka sebagai pendidik yang langsung berhadapan dengan peserta didik, guru harus berusaha membuat strategi pembelajaran yang baik agar minat belajar peserta didik semakin meningkat. Salah satu model yang dapat dijadikan alternatif untuk mengatasi permalahan tersebut adalah model pembelajaran PROBIEX “ARIS” yang diharapkan bisa meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VII MTs.Mazro’atushibyan. PROBIEX “ARIS” adalah model baru yang dikembangkan dari penggabungan beberapa model sehingga menghasilkan model yang inovatif dan efektif menjadi model pembelajaran kooferatif yang berkarakter yang mengedepankan hasil belajar kelompok dalam pembelajaran sehingga peserta didik mampu saling membantu serta bertukar pikiran dalam kegiatan pembelajaran agar lebih mengembangkan potensi diri peserta didik dan pembelajaran yang mengedepankan hasil belajar bermakna agar mendapatkan hasil pembelajaran yang optimal serta penerapan karakter “ARIS” (Aktif,
Responsive, Inovative, Smart). Model ini
memiliki kelebihan dari penggabungan model Problem Based Intruction (PBI) dan Examples non Exsamples serta penyempurnaan model dengan penguatan materi melalui peta konsep. Dalam model ini peserta didik diberi kesempatan untuk berpikir kreatif dan inovatif, peserta didik lebih bisa aktif dan bersosalisasi untuk berdiskusi informasi, peserta didik ditampilkan contoh dan non contoh yang bisa menjadi dasar pemahaman awal peserta didik dalam pemecahan masalah dan mengembangkan daya pikir dan lebih bisa menggali potensi diri. Penguatan materi di lakukan secara pembuatan peta konsep, sehingga diharapkan peserta didik lebih mudah mengingat dan memahami materi yang telah dipelajari disekolah. Untuk mengkaji kebenaran tentang masalah sebagaimana data tersebut, maka perlu dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk meningkatkan hasil belajar biologi peserta didik MTs. Mazro’atushibyan dengan materi ekosistem melalui penerapan Model PROBIEX “ARIS”. B. Metode Penelitian Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di MTs. Mazro’atushibyan. Kelas VII yang digunakan untuk penelitian adalah kelas VII - B yang berjumlah sebanyak 32 orang peserta didik dengan karakteristik berbeda baik dilihat dari segi kemampuan, prestasi, serta ekonominya. Penelitian ini melibatkan peneliti sebagai observer (pengamat), Guru bertindak sebagai pelaksana, dan
Program Studi Pendidikan Biologi 3 Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan Bogor November 2012
peserta didik sebagai subjek serta objek yang diteliti. Adapun model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran PROBIEX “ARIS”. Model yang dikembangkan khusus untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik MTs. Mazro’atushibyan kelas VII pada materi ekosistem. Ada beberapa landasan teori yang mendukung penelitian ini salah satunya adalah George J. Mouly dalam buku psychology for effective teaching (dalam Trianto,2009:7), bahwa belajar pada dasarnya adalah proses perubahan tingkah laku seorang adanya pengalaman. Anas Sudjiono (Anas,1996:241) mengemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu : 1. Faktor internal (dari dalam individu yang belajar) 2. Faktor eksternal (dari luar individu belajar) Menurut Slavin (1985, 34), pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompokkelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dari setiap siklus akan diadakan evaluasi sebagai tolak ukur terhadap sejauh mana kompetensi yang mampu dicapai oleh peserta didik. Apabila dalam suatu siklus belum mampu mencapai target yang ditentukan maka dilanjutkan ke siklus berikutnya. Siklus pertama pada penelitian ini membahas tentang ekosistem dengan kompetensi dasar, “Menentukan ekosistem dan hubungan
antara komponen dalam ekosistem.” Tahap akhir dari penelitian ialah evaluasi dan revisi, setelah itu pencapaian tujuan penelitian akan terlihat. Jika tujuan penelitian telah tercapai, maka penelitian dibatasi hingga siklus tersebut. Namun jika tujuan penelitian belum tercapai, maka dilanjutkan dengan siklus ke-2 tindakan pertama yang bermaterikan ekosistem namun dengan kompetensi dasar yang berbeda yaitu “Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan. Proses akhir dari penelitian adanya evaluasi dan revisi seperti halnya siklus-1. C. Temuan Penelitian 1. Hasil Belajar Penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran PROBIEX “ARIS” hasil belajar peserta didik sebelum dilakukan penelitian adalah sebesar 50,28. Pada siklus I, nilai rata-rata hasil belajar peserta didik adalah 69,92, Pada siklus II hasil belajar peserta didik telah mencapai nilai rata-rata 77.5, nilai ratarata peserta didik ini telah melewati nilai KKM yang telah ditentukan yaitu 70. Peserta didik yang mendapat nilai lebih dari atau sama dengan 70 mengalami kenaikan, yaitu dicapai oleh 28 orang dan 4 orang lainnya mendapat nilai kurang dari 70. Berdasarkan hasil pengamatan selama dilakukannya tindakan 1 dan 2 pada siklus ke-II ini, hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan. Dapat dilihat rata-rata hasil belajar peserta didik pada siklus kedua ini
Program Studi Pendidikan Biologi 4 Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan Bogor November 2012
adalah sebesar 77.5. Jumlah peserta didik yang telah mencapai KKM adalah sebesar 87.5 % atau berjumlah 28 orang dan 12.5 % sisanya 4 orang masih memperoleh nilai di bawah KKM (Gambar 1). Persentase jumlah peserta didik yang sudah memperoleh nilai di atas KKM ini lebih dari batas criteria ketuntasan yang ditentukan yaitu 70% serta pembelajaran sudah secara maksimal dilakukan oleh guru, pengaturan dan pembagian kelompok dalam berdiskusi sangat efektif, dan penerapan model juga sedah sangat efektif maka penelitian dihentikan sampai siklus ke-II. 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
69,92
90,97% 100,00% 78,82% 88,89% 80,00% 70,14% 60,00% 29,85% 11,11% 40,00% 21,51% 9,02% 20,00% 0,00% on task off task on task off task Pertemuan I
Pertemuan II
Gambar 2 Hasil Pengamatan Efektivitas antusias Peserta didik (On-Task Off-Task) Setiap Siklus dalam Pembelajaran
77,5
50,28
Nilai Rata-rata Pra Siklus
siklus II selama proses pembelajaran pada grafik di bawah ini : Pertemuan 1 pertemuan 2
Penelitian Siklus I
Penelitian Siklus II
Gambar 1 rata-rata hasil belajar Peserta didik Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
Berdasarkan grafik hasil evaluasi di atas terlihat dengan jelas bahwa hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II, bahkan pada siklus ke-2 nilai rata-rata peserta didik sudah diatas 70. 2. Antusias Peserta didik Hasil Pengamatan Efektivitas Antusias Peserta didik siklus I dan
Aktivitas peserta didik dalam setiap siklus yang tidak terlibat dalam kegiatan belajar mengajar mengalami penurunan, sehingga tercipta kondisi kelas yang memungkinkan proses belajar mengajar berjalan dengan baik. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa terjadi penurunan aktivitas diluar kegiatan belajar mengajar seperti peserta didik bicara yang tidak relevan, peserta didik menunjukkan sifat malas, peserta didik mengerjakan tugas lain, peserta didik mengganggu teman, peserta didik mencari perhatian (Off-Task). Dari grafik di atas terlihat aktivitas peserta didik mengalami peningkatan pada siklus I tindakan I, on task mencapai 70,14% dan off task mencapai 29.85%, pada tindakan II aktivitas On task peserta didik 78.82% dan off task 21.18%, sedangkan pada siklus II tindakan I mengalami peningkatan pada aktivitas on task yang mencapai 88.89% dan off task
Program Studi Pendidikan Biologi 5 Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan Bogor November 2012
11.11%, kemudian meningkat lagi pada tindakan II aktivitas on task peserta didik mencapai 90.97% dan off task 9.02%. Persentase off task turun dan menjadi lebih rendah di siklus II, sedangkan persentase on task naik dipertemuan ke II. 3. Efektivitas Kualitas Proses Pembelajaran Hasil pengamatan efektifitas model terhadap kualitas proses pembelajaran tiap siklus. Menunjukan peningkatan dalam proses pembelajaran (Gambar 3)
penelitian adalah sebesar 50,28. Pada siklus I, nilai rata-rata hasil belajar peserta didik adalah 69,92, Pada siklus II hasil belajar peserta didik telah mencapai nilai rata-rata 77.5, nilai ratarata peserta didik ini telah melewati nilai KKM yang telah ditentukan yaitu 70. Peserta didik yang mendapat nilai lebih dari atau sama dengan 70 mengalami kenaikan, yaitu dicapai oleh 28 orang dan 4 orang lainnya mendapat nilai kurang dari 70. Pada siklus II hasil belajar peserta didik mencapai rata-rata 77.5, 150 nilai rata-rata peserta didik ini sudah 96% 75% mencapai nilai KKM yang sudah 81.6% 100 69.4% pertemuan 1 ditentukan yaitu 70. Respon peserta 50 didik dalam proses pembelajaran menggunakan model pertemuan 2 dengan 0 pembelajaran PROBIEX “ARIS” Siklus I Siklus II menimbulkan peran aktif peserta didik dalam kegiatan diskusi kelompok dan Gambar 3 hasil Pengamatan peningkatan hasil belajar yang sesuai Efektivitas Model terhadap Proses dengan kriteria keberhasilan. Pembelajaran Keberhasilan ini juga tidak Berdasarkan grafik efektivitas lepas dari peran guru yang sudah bisa kualitas model, langkah kegiatan lebih memotivasi, membimbing, serta berdasarkan lembar observasi setiap mengarahkan peserta didik, sehingga pertemuan di siklus I sampai siklus II peserta didik mampu mengemukakan terdapat peningkatan yang cukup ide, pendapat,serta gagasannya dalam memuaskan. Adanya peningkatan pembelajaran. Hal ini juga berdampak kualitas model di siklus I, yang terlihat pada saat peserta didik menjawab soal sangat memuaskan bertambah dari tes formatif yang diberikan, namun 69,4% menjadi 75% yaitu pertemuan 1 tidak sedikit peserta didik yang ke 2. Hingga siklus II kualitas model tergolong lower mendapat nilai lebih sangat memuaskan dari sebelumnya tinggi dari peserta didik yang memiliki 81,67% meningkat menjadi 96%. tergolong high dan middle, sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa tingkat D. Pembahasan pemahaman peserta didik bisa lebih mobile atau bergerak secara acak, tidak Penelitian tindakan kelas selamanya golongan yang high lebih dengan menggunakan model tinggi nilainya dari golongan yang lain, pembelajaran PROBIEX “ARIS” hasil begitu juga sebaliknya. belajar peserta didik sebelum dilakukan Program Studi Pendidikan Biologi 6 Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan Bogor November 2012
Sardiman (2006), mengemukakan bahwa pelaksanaan model pembelajaran kooperatif membutuhkan faktor-faktor pendukung untuk menciptakan suasana pembelajaran yang kreatif, efektif, dan menyenangkan. Adapun faktor-faktor itu antara lain : (a) faktor intern yaitu faktor yang ada pada diri peserta didik itu sendiri, diantaranya adalah motivasi belajar di mana motivasi tersebut akan tumbuh apabla jasmani dan rohani peserta didik dalam keadaan normal dan stabil kesehatannya dan juga bahwa masa depan tergantung pada dirinya. (b) faktor ekstern adalah faktor lingkungan yang mempengaruhinya diantaranya adalah (1) lingkungan keluarga, (2) lingkungan sekolah, (3) lingkungan di kelas, (4) lingkungan teman bermain. Dengan adanya motivasi yang tinggi dan perubahan perilaku dari peserta didik serta faktor lingkubngan yang mendukung maka tidak sulit bagi peserta didik untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik. E. KESIMPULAN, IMPLIKASI HASIL PENELITIAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan penelitian dan analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Model pembelajaran PROBIEX “ARIS” mampu meningkatkan hasil belajar biologi peserta didik kelas VII MTs.Mazro’atushibyan. Hal ini dapat terlihat selama dilakukan penelitian pada siklus I, rata-rata hasil belajar peserta didik mencapai 69,92 dan pada siklus II mencapai 77.5. Hasil yang diperoleh dari siklus II telah melebihi
batas KKM yang telah ditentukan yaitu 70 serta keriteria ketuntasan 70%. Model pembelajaran PROBIEX “ARIS” secara efektif dapat meningkatkan hasil belajar biologi apabila mempunyai kriteria sebagai berikut : a. Pengelolaan kelas dengan model pembelajaran PROBIEX “ARIS” mampu meningkatkan hasil belajar biologi melalui setting kelas dan pengelompokan peserta didik dengan diskusi kelompok. Penataan peserta didik secara berkelompok dapat memberi keleluasaan kepada peserta didik didik untuk berkomunikasi dan berdiskusi. Hal ini berdampak pada keberanian peserta didik untuk menyampaikan gagasan yang kreatif dan inovatif , pernyataan, maupun pertanyaaan. b. Pemberian reward (penghargaan) sangat penting karena akan memberi respon positif baik dengan ucapan, isyarat, maupun memberi point (nilai). c. Media pembelajaran berperan sangat penting dalam meningkatkan hasil belajar biologi. Pemilihan media harus sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan diajarkan, sehingga media tersebut membantu guru dalam menciptakan kualitas model pembelajaran yang lebih baik. Implikasi Hasil Penelitian Proses pembelajaran dengan menggunakan model PROBIEX “ARIS” sangat baik untuk ditindaklanjuti sebagai salah satu model pembelajaran baru untuk
Program Studi Pendidikan Biologi 7 Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan Bogor November 2012
model pembelajaran alternatif bagi guru untuk meningkatkan hasil belajar biologi. Model pembelajaran PROBIEX “ARIS” harus dapat lebih dikembangkan, salah satunya dengan penelitian lanjutan yang bertujuan agar model dapat lebih berkualitas dalam pembelajaran sehingga model tersebut dapat digunakan pada mata pelajaran lain.
Saran Bagi guru a. Setiap guru sebaiknya mempelajari dan melaksanakan penelitian tindakan kelas, karena hal tersebut dapat membantu meningkatkan hasil belajar biologi dan kualitas guru dalam pembelajaran. b. Guru harus aktif dalam musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) mata pelajaran tingkat sekolah maupun tingkat daerah, supaya pengalaman dan wawasan yang didapat oleh guru lebih variasi. c. Model Pembelajaran PROBIEX „ARIS” dapat dijadikan sebagai alternatif dalam pembelajaran di sekolah. Bagi sekolah a. Sekolah harus mendukung dalam meningkatkan kualitas model pembelajaran PROBIEX “ARIS” agar dapat dijadikan sebagai suatu alternatif pembelajaran bagi guru. Bagi Peneliti Lain a. Peneliti lain bisa sebagai acuan untuk melakukan penelitian lanjutan untuk mengembangkan model PROBIEX “ARIS”
F. DAFTAR PUSTAKA Sardiman, A.M. 2006. ”Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar”. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Slavin, Robert, E. 2005. Cooperative Learning. PT. Nusa Media, Bandung. St.
Sunarto. 2005. ”Bagaimana Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)”.
Sudijono, Anas. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. PT. Kencana prenada Media Group, Jakarta. Usman, Setiawati, Lilis. 1993. Upaya Optimalisasi Belajar Mengajar. Rosdakarya, Bandung. G. Biodata Penulis Penulis bernama Aris Munandar lahir di Bogor 31 Desember 1989 lulusan S1 Program Studi Biologi Universitas Pakuan Bogor Tahun 2012.
Program Studi Pendidikan Biologi 8 Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan Bogor November 2012