ARTIKEL ILMIAH
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL EKSPERIMEN PADA KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI
OLEH: 1. PUTRI INDAWAI (RRA1C310021) 2. Drs. MAISON M.Si P.hD 3. TUGIYO AMINOTO M.Si M.Ed
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI Agustus, 2014
1
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Artikel ilmiah berjudul Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Siswa Dengan Menggunakan Model Eksperiment Pada Kelas XI SMA Negeri 11 Kota Jambi yang disusun oleh Puteri Indawani RRA1C310021 telah diperiksa dan disetujui.
Jambi, Agustus 2014 Pembimbing I
Drs. Maison, M.Si P.hD NIP 196705031993031004
Jambi, 2014 Pembimbing II
Tugiyo Aminoto, M.Si M,Ed NIP 197702062001121002
Puteri Indawani : S1 Pendidikan Fisika
2
Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Siswa dengan Menggunakan Model Eksperimen Pada Kelas XI IPA SMA Negeri 11 Kota Jambi OLEH: 1. PUTERI INDAWANI (RRA1C310021) 2. Drs. MAISON M.Si P.hD 3. TUGIYO AMINOTO M.Si M.Ed ABSTRAK Kata kunci: Aktivitas, Hasil Belajar, Model eksperimen Permasalahan yang sering muncul dalam bidang pendidikan adalah tidak sesuainya modelpembelajaran yang diterapkan guru dengan materi dan kemampuan siswa. Penggunaan pembelajaran konvensional yang terlalu sering tanpa divariasikan dengan model pembelajaran yang lain oleh guru fisika di kelas XI IPA 2 SMA Negeri 11 Kota Jambi telah menyebabkan siswa kurang berperan aktif dalam mengikuti kegiatan belajar fisika yang akhirnya berimbas pada rendahnya hasil belajar siswa. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan upaya dengan menerapkan model eksperimen. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Reseach) yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus melalui tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi, analisis dan refleksi. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru melalui lembar observasi. Penilaian hasil belajar dilakukan dengan evaluasi yakni melaksanakan ulangan formatif di setiap akhir siklus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah melalui model eksperimen dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 11 Kota jambi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan tindakan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari peningkatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, yaitu pada siklus I dengan jumlah rata-rat aktivitas 61,6, pada siklus II dengan jumlah persentase keaktivitas meningkat menjadi 68 dan pada siklus III meningkat menjadi 76,9. Peningkatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran juga diiringi dengan peningkatan hasil belajar yang didapat siswa tiap akhir siklusnya, dimana pada siklus I nilai rata-ratanya 60, meninghat pada siklus II menjadi 69 dan pada siklus III juga meningkat menjadi 77. Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian, dapatlah disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran dengan menggunakan model eksperimen dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika siswa di kelas XI IPA SMA Negeri 11 Kota Jambi pada pokok bahasan fluida.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses belajar mengajar sangat diperlukan aktivitas. Hal ini sesuai dengan pendapat Sardiman (2003) “aktivitas merupakan prinsip atau azas yang penting dalam belajar mengajar”. Jika aktivitas belajar menurun maka hasil belajar akan menurun pula serta akan menjadi hambatan yang sangat berarti pada proses pembelajaran, oleh karena itu seseorang guru di harapakan dapat mempunyai ide-ide untuk meningkatkan aktivitas belajar sehingga siswa dapat aktif dan bisa meningkatkan prestasi serta hasil belajarnya.
Puteri Indawani : S1 Pendidikan Fisika
3
Dari uraian tersebut di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Siswa dengan Menggunakan Model Eksperimen Pada Kelas XI IPA SMA Negeri 11 Kota Jambi”. 1.2 Rumusan Masalah Apakah pembelajaran fisika dengan menggunakan model eksperimen dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika siswa kelas XI IPA SMA Negeri 11 Kota Jambi.
1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas XI IPA 2 semester 2 SMA Negeri 11 Kota Jambi tahun ajaran 2013/2014 dengan tujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 11 Kota Jambi selama pembelajaran dengan menggunakan model eksperimen.
1.4 Kegunaan Hasil Penelitian 1. Memberi sumbangan pemikiran bagi para guru dan lembaga pendidikan pada umumnya tentang penerapan model eksperimen. 2. Mengembangkan wawasan peneliti dalam perkembangan proses belajar mengajar. 3, Sebagai referensi bagi penelitian-penelitian yang sejenis. 4. Memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan study.
1.5 Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian 1.Penelitian dilaksanakan di kelas XI IPA 2 SMA Negeri 11 Kota Jambi. Semester II tahun ajaran 2013-2014 dengan materi fluida yang tercantum dalam mata pelajaran Fisika kelas XI. 2. Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran fisika yang dianalisa adalah hasil belajar pada aspek kognitif dengan menggunakan tes objektif.
. II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian tindakan kelas Penelitian Tindakan Kelas berasal dari bahasa Inggris, yaitu Classrom Action Research, diartikan penelitian dengan tindakan yang dilakukan dikelas. Suhardjono (2007) mengatakan bahwa “Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan dikelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran”.
2.1.1
Karakteristik penelitian tindakan kelas
Suhardjono (2007) mengemukakan beberapa karakteristik penelitian tindakan kelas, antara lain (1) adanya tindakan, (2) Penelitian tindakan kelas merupakan bagian penting dari upaya pengembangan profesional guru karena penelitian tindakan kelas mampu membelajarkan guru untuk berpikir kritis dan sistematis, mampu membiasakan guru untuk menulis dan membuat catatan, (3) Penelitian tindakan kelas dimulai dari permasalahan yang sederhana, nyata, jelas, dan tajam mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas, (4) Adanya kolaborasi (kerjasama) antara praktisi (guru, kepala sekolah, siswa, dan lain-lain) dan peneliti dalam pemahaman, kesepakatan tentang permasalahan, pengambilan keputusan yang akhirnya melahirkan kesamaan tindakan (action).
Puteri Indawani : S1 Pendidikan Fisika
4
2.1.2
Tujuan Penelitian tindakan Kelas 1. 2. 3. 4.
Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam kelas. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan Menumbuh-kembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan
. 2.2 Pengertian Belajar Gagne (1992) mengemukakan bahwa : belajar merupakan perubahan yang terlihat pada perubahan tingkah laku siswa setelah melakukan suatu proses dalam situasi belajar. Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta-merta akibat refleks atau perilaku yang bersifat naluriah. 2.3 Hakikat Belajar mengajar Belajar mengajar merupakan proses interaksi antara guru dan siswa. Dalam proses belajar, guru memberikan bimbingan dan menyediakan beberapa kemungkinan yang dapat mendorong siswa untuk belajar, dapat memperoleh pengalaman belajar sesuai tujuan.
2.4 Aktivitas siswa dalam belajar Indikator yang mengatakan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar menurut Paul B. Diedrich yang dikutip Sadirman (2010) adalah : a. b. c. d. e. f. g. h.
Visual activities seperti membaca, memperhatikan gambar, demontrasi mengamati percobaan Oral activities seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi dan interupsi Listening activities seperti mendengarkan uraian, mendengarkan percakapan, mendengarkan diskusi dan mendengarkan pidato Writing activities seperti menulis, membuat laporan, mengisi angket dan menyalin Drawing activities seperti menggambar, membuat grafik, membuat peta dan diagram Motor activities seperti melakuka percobaan, membuat kontruksi model dan melakukan demontrasi Mental activities seperti menanggapai, menginat, memecaghkan soal, menganalisa, melihat hubungan dan mengambil keputusan Emotional activities seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tegang dan gugup
2.5 Pengertian Model Eksperimen Menurut Djamarah (2010) bahwa “Model eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dimana peserta didik melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan model percobaan ini peserta didik diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek, keadaan atau proses sesuatu”. 2.5.1 Tahap-tahap Model Eksperimen
Pada pelaksanaan eksperimen agar hasil yang diharapkan dapat dicapai dengan baik maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Langkah persiapan b. Langkah pelaksanaan c. Tindak lanjut model eksperimen
Puteri Indawani : S1 Pendidikan Fisika
5
2.5.2 Kelebihan dan kekurangan model eksperimen Model eksperimen menurut Djamarah (2010) mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai berikut: a. Kelebihan Model Eksperimen 1. Membuat peserta didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya. 2. Dapat membina peserta didik untuk membuat trobosan-trobosan baru dengan penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. 3. Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia. b. Kekurangan Model Eksperimen 1. 2. 3. 4.
Model ini lebih sesuai dengan bidang-bidang sains dan teknologi. Model ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan mahal. Model ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan. Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada faktorfaktor tertentu yang berada diluar jangkauan kemampuan atau pengendalian.
2.6 Hasil Belajar Hasil belajar pada dasarnya merupakan akibat dari suatu proses belajar. Ini berarti bahwa optimalnya hasil belajar siswa bergantung pula pada proses belajar siswa dan proses mengajar guru. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penilaian terhadap proses belajar mengajar. Hasil belajar merupakan dasar yang digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam memahami suatu materi pelajaran.
2.6.1 Faktor-Faktor yang mempengaruhi hasil belajar Faktor- faktor yang mempengaruhi hasil belajar meliputi 1. faktor eksternal 2. faktor internal 2.8 Materi 2.8.1 Pengertian Fluida. “Fluida adalah zat yang dapat mengalir” (Halliday,1978). fluida dapat mencakup zat cair atau gas. Zat cair adalah Fluida yang non kompresibel (tidak dapat ditekan) artinya tidak berubah volumenya jika mendapat tekanan. Gas adalah fluida yang kompresibel, atau fluida yang dapat ditekan. 2.8.2 Tekanan Dalam Fluida Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Zat tersebut adalah cair dan gas. Tekanan didefinisikan sebagai gaya dibagi luas bidang tekanan. Secara sistematis : P = F / A Keterangan : P = Tekanan(N/m2) F = Gaya(N) A = Luas(m2) 2.8.3 Hukum Pascal Menurut Giancolli (2001), “ Prinsip Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan pada fluida dalam suatu tempat akan menambah tekanan keseluruhan dengan besar yang sama”. 2.8.4
Hukum Archimedes Menurut Giancolli (2001), “ Prinsip Archimedes adalah gaya apung yang berkerja pada benda yang dimasukkan dalam fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan”.
Puteri Indawani : S1 Pendidikan Fisika
6
2.8.4.1 Terapung, Tenggelam, dan Melayang Berdasarkan hukum Archimedes kita bisa menentukan syarat sebuah benda dikatakan terapung, tenggelam, atau melayang di dalam suatu fluida. Syarat terapung : syarat tenggelam : Syarat melayang
:
2.8.5 Tegangan Permukaan Tegangan permukaan disebabkan oleh interaksi molekul-molekul zat cair dipermukaan zat cair. 2.8.6
Kapilaritas Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya permukaan zat cair pada pipakapiler
2.8.7 Persamaan Kontinuitas Persamaan Kontinuitas adalah suatu ungkapan matematis mengenaihal bahwa jumlah netto massa yang mengalir ke dalam sebuah permukaan terbatas sama dengan pertambahan massa di dalam permukaan itu.
III.
MODEL PENELITIAN
3.1 Desain penelitian Desain penelitian ini adalah desain penelitian tindakan kelas (PTK) yang merupakan gabungan dari penelitian kuantitatif dan kualitatif. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 11 Kota Jambi tahun ajaran 20132014 semester II dari tanggal 1 Februari hingga 28 Februari. 3.3 Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 11 Kota Jambi tahun ajaran 2013-2014 3.4 Instrumen Penelitian Data tentang hasil belajar siswa diambil melalui tes ( Ulangan Formatif ) dan lembar observasi yang diadakan setiap akhir siklus pembelajaran. Untuk soal tes yang digunakan dalam penelitian ini telah dilakukan uji coba dan analisa untuk memperoleh validitas, tingkat kesukaran tiap soal, daya pembeda, dan reliabilitas yang memenuhi kriteria tertentu. 3.5 Pengumpulan Data 1. Jenis Data Jenis data yang diambil dalam penelitian ini berupa : a. b.
Data Kuantitatif yaitu data tentang hasil belajar siswa setiap akhir siklus dan data aktivitas siswa Data Kualitatif yaitu data tentang aktivitas guru dalam proses belajar mengajar.
Puteri Indawani : S1 Pendidikan Fisika
7
2. Cara Pengambilan Data a. b.
Data hasil belajar diambil dengan memberikan tes kepada siswa setiap akhir siklus Data tentang situsi belajar mengajar pada saat dilaksanakannya tindakan diambil dengan menggunakan lembar observasi yang diisi oleh guru fisika.
3.6 Analisis Data Untuk menganalisis data yang diperoleh dalam penelitian digunakan beberapa teknik analisis data sebagai berikut : 1. Data Kuantitatif Data kuantitatif yang digunakan untuk mengamati penilaian hasil belajar siswa pada masingmasing siklus digunakan rumus yang dikemukakan oleh Nurkencana (1986), dengan menggunakan persamaan berikut :
W S R xWt n 1 Keterangan :
S = Skor Wt = Bobot R = Jumlah jawaban yang benar n = Jumlah option
Nilai rata-rata kelas dihitung dengan menggunakan persamaan yang dikemukakan oleh sudjana (1992), sebagai berikut ; _
Na N
Keterangan :
X Na N
= Nilai rata-rata = Jumlah nilai ulangan siswa = Jumlah siswa keseluruhan
2. Data Kualitatif Pengambilan data kualitatif dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan aktivitas siswa dan lembar pengamatan aktivitas guru dan lembar pengamatan sikap selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. 3.7
Indikator Kinerja
Indikator yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan tindakan yang dilakukan adalah meningkatnya aktivitas dan keaktifan siswa dalam belajar serta hasil belajar yang diperoleh siswa
IV.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Siklus I 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus I terdiri dari dua kali pertemuan, pertemuan pertama mengenai sub materi Tekanan Hidroststik dan hukum Pascal dan pertemuan kedua mengenai Hukum Archimedes. pada siklus I ini disertai dengan percobaan pada masing-masing sub materi pembelajaran.
Puteri Indawani : S1 Pendidikan Fisika
8
4.1.2 Hasil Observasi 4.1.2.1 Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus I Berdasarkan hasil observasi yang merupakan gambaran aktifitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Secara keseluruhan aktifitas siswa dalam proses belajar mengajar belum berlangsung secara optimal. Aktivitas siswa yang teramati belum sesuai dengan yang diharapkan karena masih ada aktivitas yang skor totalnya masih dibawah kategori skor siswa yang aktif, dimana skor maksimum untuk siswa yang aktif adalah 80. 4.1.2.2 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Berdasarkan hasil observasi yang merupakan gambaran aktifitas guru selama proses pembelajaran berlangsung. Secara keseluruhan aktifitas guru dalam proses belajar mengajar belum berlangsung secara optimal. Dari hasil pengamatan terlihat bahwa pada kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru terdapat 14 indikator aktivitas guru yang terdapat pada tabel tercapai dengan baik dan 5 indikator aktivitas guru masih dikategorikan kurang. 4.1.3
Hasil Belajar Setelah pelaksanaan tindakan siklus I berlangsung, maka diadakan ulangan formatif I. hasil yang diperoleh siswa dari tes formatif I dapat dilihat pada tabel berikut No Variabel yang diamati Jumlah 1 Nilai rata-rata siswa 60 2 Siswa yang berhasil 13 3 Siswa yang belum berhasil 27 4.1.4
Refleksi I Berdasarkan hasil lembar observasi aktivitas siswa maupun lembar observasi guru, serta hasil belajar siswa maka pelaksanaan siklus I dapat dikatakan belum berhasil dan perlu ditingkatkan pada siklus II.
4.2 Siklus II 4.2.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus II terdiri dari dua kali pertemuan, pertemuan pertama mengenai sub materi Fluida Ideal dan Persamaan Kontinuitas, pada pertemuan kedua mengenai sub materi asas bernaoulli, pada siklus II ini disertai dengan percobaan pada masingmasing sub materi pembelajaran. 4.2.2 Hasil Observasi 4.2.2.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Berdasarkan hasil observasi yang merupakan gambaran aktifitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Secara keseluruhan aktifitas siswa dalam proses belajar mengajar belum berlangsung secara optimal. Dari hasil pengamatan terlihat bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran sudah mengalami peningkatan dari siklus I 4.2.2.2 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Berdasarkan hasil observasi yang merupakan gambaran aktifitas guru selama proses pembelajaran berlangsung. Secara keseluruhan aktifitas guru dalam proses belajar mengajar sudah ada peningkatan dari pertemuan sebelumnya
Puteri Indawani : S1 Pendidikan Fisika
9
Hasil Belajar Setelah pelaksanaan tindakan siklus II berlangsung, maka diadakan ulangan formatif II. Hasil yang diperoleh siswa dari tes formatif II dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5 : Hasil belajar siswa pada siklus II yang diikuti oleh 40 orang siswa. No 1 2 3
Variabel yang diamati Nilai rata-rata siswa Jumlah siswa yang berhasil Jumlah siswa yang belum berhasil
Jumlah/Persentase 69 24 16
4.2.3 Refleksi II Berdasarkan lembar observasi aktivitas siswa maupun guru, serta hasil belajar yang di peroleh siswa maka pelaksanaan siklus II sudah mengalami peningkatan dari siklus I. Ini dapat dilihat dari peningkatan aktivitas siswa dimana siswa sudah banyak yang berani merumuskan masalah berdasarkan fenomena yang di tunjukan guru. Begitu juga hasil belajar siswa pada tes formatif akhir siklus telah mengalami peningkatan dari sebelumnya. 4.3 Siklus III 4.3.1 Pelaksanaan tindakan Siklus III ini terdiri dari 2 rencana pembelajaran dengan materi pembelajaran pertama yakni Tegangan Permukaan, Kapilaritas dan pembelajaran ke dua dengan materi Viskositas Fluida. Pada siklus III ini disertai pula dengan percobaan pada masing-masing sub materi pembelajaran. 4.3.2
Hasil Observasi
4.3.2.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III Setelah dilakukan perbaikan terhadap kegiatan pembelajaran yang telah direfleksikan pada siklus II dan berdasarkan pengamatan data observasi aktivitas siswa dapat dilihat bahwa pada siklus III ini aktivitas siswa mengalami peningkatan. 4.3.2.2 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus III Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru pada siklus III ini guru telah melaksanakan langkah-langkah dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana tindakan yang telah dirancang 4.3.3. Hasil Belajar Setelah pelaksanaan tindakan siklus III berlangsung, maka diadakan ulangan formatif III. Hasil yang diperoleh siswa dari tes formatif III dapat dilihat pada table berikut : Tabel 4.3.3 : Hasil belajar siswa pada siklus III yang diikuti oleh 40 orang siswa. No 1 2 3
Variabel yang diamati Nilai rata-rata siswa Siswa yang berhasil Siswa yang belum berhasil
Puteri Indawani : S1 Pendidikan Fisika
Jumlah/Persentase 77 33 7
10
Dari tabel diketahui bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus III sudah mengalami peningkatan. Ini dapat diketahui dari siklus I yang diikuti oleh 40 orang siswa, nilai rata-rata yang diperoleh meningkat dari 60 pada siklus I menjadi 69 pada siklus II dan meningkat menjadi 77 pada siklus III. 4.3.4 Refleksi III Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa serta evaluasi yang diadakan melalui ulangan formatif III, aktivitas dan hasil belajar yang diperoleh siswa telah mengalami peningkatan sesuai dengan yang diharapkan.
V. 5.1
PENUTUP Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model eksperimen dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika siswa pada materi fluida di kelas XI IPA 2 SMA Negeri 11 Kota Jambi. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang telah aktif dalam belajar dimana pada siklus I rata-rata skor aktivitas siwa adalah 61 kemudian meningkat pada siklus II menjadi 68 dan pada siklus III menjadi 76 serta rata-rata persentase hasil belajar siswa yang meningkat pada setiap siklus dimana rata-rata pada siklus I 60 dengan jumlah yang berhasil 13 orang (32,5%) meningkat pada siklus II menjadi 69 dengan jumlah siswa yang berhasil 24 orang (60%), kemudian meningkat lagi pada siklus III menjadi 77 dengan jumlah siswa yang berhasil 33 orang (82,5%). Dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam belajar memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa, dimana aktivitas siswa yang terus meningkat seiring dengan hasil belajar siswa yag terus meningkat disetiap siklus. 5.2
Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh di atas serta untuk lebih meningkatkan hasil belajar fisika siswa, maka penulis menyarankan beberapa hal : 1. Diharapkan kepada guru agar dapat menggunakan model eksperimen sebagai alternatif dalam pembelajaran, khususnya pelajaran fisika. 2. Penelitian ini masih terbatas pada aktivitas dan hasil belajar siswa pada aspek kognitif, diharapkan lebih lanjut dilakukan penelitian terhadap hasil belajar pada aspek afektif dan psikomotor. 3. sama memiliki hasil belajar yang berbeda. Jadi, diharapkan untuk peneliti selanjutnya untuk “mengakali” hal ini, agar penelitiannya lebih baik.
Puteri Indawani : S1 Pendidikan Fisika
11
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010,. Prosedur Penelitian., Jakarta: Rineka Cipta Arikunto,Suharsimi. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, Djamarah S.B. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah S.B. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Putra, Sitiatava Rizema. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Jogjakarta: Diva Press, Sardiman AM. 2008 Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Yamin,Martinis. 2013. Strategi dan Model dalam Model Pembelajaran. Jakarta: Referensi. Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Sagala Syaiful. 2012. Konsep dan Magna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Asrori, mohammad, 2007. Penelitian tindakan kelas. Bandung: Wacana Prima Dimiati dan Mudjiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran Jakarta: Rineka Cipta Haliday, 1978. Fisika Jilid I. Jakarta: Erlangga Nunik, 2012. Penerapan Model Praktikum Dalam Pembelajaran Kimia Untuk Meningkatkan Keterampilan Berfikir Tingkat Tinggi Siswa Pada Materi Pokok Kesetimbangan Kimia Kelas Xi Smk Diponegoro Banyuputih Batang . Disertasi tidak diterbitkan, Semarang : Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Salisongo. Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dekdikbud. Jakarta : Balai Pustaka Suhardjono, 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Sudjana, N. 2005. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Remaja Rosda karya Sumiati, Dan Asra, 2007. Model Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima Tim Penyusun .2008. Pedoman Penulisan Skripsi. Jambi; Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi. Saripudin Aib,Dkk. 2007. Praktis Belajar Fisika. Jakarta: Visindo Kanginan Marthen. 2006. Fisika. Jakarta: Erlangga Sulaiman Albertus. 2007. Fisika. Jakarta: Widya Utama.
Puteri Indawani : S1 Pendidikan Fisika
12
Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dekdikbud. Jakarta : Balai Pustaka Purwanto,1991. Dari Pengajaran ke Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Winataputra, Udin S. 1992. Materi Pokok Stategi Belajar Mengajar IPA. Jakarta: Dekdikbud
Puteri Indawani : S1 Pendidikan Fisika