UPAYA MENGENALI KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI ASESMEN BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA DI KELAS 3 SD NEGERI 12 SRAGEN Oleh; Yosy Rosita Dian Hana Pertiwi (Pendidikan Luar Biasa FKIP Universitas Sebelas Maret) E-mail
[email protected] ABSTRACT This research aims to: a) find out the reading skill level of the third graders of SD N 12 Sragen, b) find out the extent to which the assessment contributes to identifying the children with reading comprehension difficulty, c) find out the number of students with reading comprehension learning difficulty, d) predict the factors causing the students have reading comprehension difficulty, and e) predict the appropriate learning follow-up to give to the children with reading comprehension difficulty. This study employed a qualitative research method. The subject of research was the third graders of SD Negeri 12 Sragen consisting of 50 students. The sampling technique used was total sampling technique, the one in which the number of samples equals to that of population. Technique of collecting data used was data triangulation (observation, interview, and document). The data analysis was carried out using interactive and flowing analyses. The result of research showed that having conducted assessment, it could be found that in fact the student ability of answering and comprehending the content of reading was still low, the assessment played an important role in identifying the children with reading comprehension disability. Thirteen out of 50 students were learning disabled. The factors causing the students had learning disability included family (7%), economic (15%), physical (7%), low IQ (15%), lazy (30%), and multiple symptoms (23%). Then, the follow-up used was to make academic remedy or Individualized Teaching Program (PPI). Considering the result of research, it could be concluded that the assessment of learning difficulty was important to identify the reading comprehension skill of the third graders of regular Elementary School in Sragen Subdistrict, Sragen Regency, in the school year of 2011/2012, so that the learning program could be determined later. Keywords: assessment, learning difficulty, reading comprehension.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk : a) mengetahui tingkat ketrampilan membaca siswa kelas 3 SD N 12 Sragen, b) mengetahui sejauh mana asesmen berperan dalam mengidentifikasi anak berkesulitan membaca pemahaman, c) mengetahui jumlah siswa yang mengalami kesulitan belajar membaca pemahaman, d) memprediksi penyebabpenyebab siswa mengalami kesulitan belajar membaca pemahaman, dan e) memprediksi tindak lanjut pembelajaran yang cocok diberikan bagi anak berkesulitan membaca pemahaman. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas 3 SD di SD Negeri 12 Sragen yang berjumlah 50 siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling yaitu teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi.Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu triangulasi data ( observasi, wawancara, dan dokumen ). Analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif dan mengalir. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah diadakannya asesmen, terlihat bahwa kemampuan siswa dalam menjawab dan memahami isi bacaan masih rendah, asesmen berperan penting dalam pelaksaanaan identifikasi anak berkesulitan belajar membaca pemahaman. Ada 13 dari total 50 siswa yang mengalami kesulitan belajar. Penyebab anak-anak tersebut mengalami kesulitan belajar adalah karena faktor keluarga(7%), faktor ekonomi(15%), kelainan fisik(7%), IQ rendah (15%), malas (30%), dan gejala serbaneka (23%). Selanjutnya, tindak lanjut yang digunakan adalah dengan melakukan remedial akademik atau Program Pengajaran Individual (PPI). Berdasarkan hasil penelitian , dapat disimpulkan bahwa asesmen padananak berkesulitan belajar membaca penting untuk mengenali ketrampilan membaca pemahaman siswa kelas 3 SD Reguler di Kecamatan Sragen ,Kabupaten Sragen, tahun ajaran 2011/2012, sehingga dapat ditentukan kemudian program belajarnya.
Kata kunci : asesmen, kesulitan belajar, membaca pemahaman.
studi . Jika anak pada usia permulaan
PENDAHULUAN Keberadaan
anak
berkesulitan
tidak
segera
memiliki
kemampuan
belajar sekarang ini hampir selalu
membaca, maka ia akan mengalami
dijumpai dalam setiap kelas reguler di
banyak kesulitan dalam mempelajari
sekolah dasar. Kesulitan belajar yang
berbagai bidang studi pada kelas-kelas
dihadapi tentunya bermacam-macam,
berikutnya (Abdurrahman,2009). Karena
yaitu kesulitan membaca, menulis, dan
itu , kemampuan membaca mempunyai
berhitung.
peranan penting untuk membantu siswa
Anak
yang
memiliki
kesulitan dalam satu atau lebih dari
pelajari banyak hal.
kesulitan tersebut, biasanya memiliki
Kemampuan membaca yang akan
prestasi dan nilai yang rendah terhadap
difokuskan oleh peneliti disini adalah
mata pelajaran tersebut. Istilah yang
mengenai kesulitan belajar membaca
digunakan
pemahaman.
untuk
menyebut
anak
Kesulitan
membaca
berkesulitan belajar cukup beragam.
pemahaman menampakkan kelemahan
Keragaman istilah ini disebabkan oleh
dalam
sudut pandang ahli yang berbeda-beda.
dalam strategi membaca sepintas, dan
Namun, istilah umum yang sering
ketidakmampuan menemukan teknik-
digunakan oleh para ahli pendidikan
teknik untuk memahami bacaan( Somad,
adalah
2007:8.17).
learning
diartikan
disabilities
yang
kesulitan
belajar
sebagai
(Donald dalam Permanarian, 2007: 8.3). Kesulitan
belajar
Anak
kurang
yang
efisien
mengalami
hambatan dalam membaca pemahaman maka
secara
otomatis
mereka
akan
merupakan anak berkebutuhan khusus
dibahas disini adalah tentang kesullitan
yang memerlukan pembelajaran yang
membaca. Kesulitan belajar membaca
sesuai untuk mengatasi permasalahan –
adalah
permasalahan tersebut.
merupakan
yang
pemahaman,
suatu
sindroma
kesulitan dalam mempelajari komponenkomponen
kata
dan
kalimat,
Pembelajaran
bagi
anak
berkebutuhan khusus di sekolah reguler
mengintegrasikan komponen kata-kata
umumnya
masih
dan kalimat, dan dalam belajar segala
kurikulum
standar
sesuatu yang berkenaan dengan waktu,
nasional), yang tidak pernah diadaptasi
arah, dan masa (Bryan dan Bryan
dengan kondisi dan kebutuhan peserta
(dalam Abdurrahman, 2009:204).
didik,
Kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai berbagai bidang
khusus
sehingga
menggunakan (
kurikulum
anak
berkebutuhan
mengalami
kesulitan
menyelesaikan tugas pembelajaran dan
tidak jarang membuat peserta didik
b) mengetahui sejauh mana asesmen
frustasi. Kejadian seperti ini dapat
berperan dalam mengidentifikasi anak
disebabkan karena adanya beberapa
berkesulitan membaca pemahaman, c)
tahapan
mengetahui
dan
perkembangan
jumlah
siswa
yang
pembelajaran yang tidak dilakukan oleh
mengalami kesulitan belajar membaca
seorang guru, padahal tahapan tersebut
pemahaman, d) memprediksi penyebab-
menjadi bagian dari tugas pokoknya ,
penyebab siswa mengalami kesulitan
salah satu diantaranya adalah dengan
belajar membaca pemahaman, dan e)
melakukan asesmen kepada siswanya.
memprediksi tindak lanjut pembelajaran
Asesmen
diartikan
sebagai
sesuatu proses untuk menentukan dan memahami individu
penampilan dan
yang
cocok
diberikan
bagi
anak
berkesulitan membaca pemahaman.
individu-
lingkungannya
(John
METODE PENELITIAN
Salvia & James E. Ysseldyke dalam
Penelitian dilaksanakan di SD
Chalidah, 2005:38). Tujuan diadakannya
Negeri 12 Sragen pada semester genap
asesmen ini adalah untuk menemukan
tahun pelajaran 2011/2012. Populasi
jenis gangguan, menganalisis pekerjaan
dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa,
siswa kelas 3 SD Negeri 12 Sragen.
menganalisis
memformulasikan mengembangkan
penyebabnya,
hipotesis,
Teknik
pengambilan
sampel
dalam
intervensi,
penelitian ini menggunakan teknik total
pelaksanaan,
sampling. Total sampling adalah teknik
monitoring, evaluasi, dan rekomendasi,
pengambilan sampel dimana jumlah
atau tindak lanjut layanan (Tarmansyah,
sampel sama dengan populasi(Sugiyono,
2004:10 ).
2010.
menyusun
rencana
dan
rencana
,
Berdasarkan uraian ini , maka permasalahannya
dirumuskan
kualitatif ini diambil dari informan atau
sebagai berikut : “Apakah asesmen
narasumber yaitu dari wali kelas 3,
mampu mengenali seberapa banyak
tempat dan peristiwa yaitu di SD N 12
anak yang mengalami kesulitan belajar
Sragen, dan arsip atau dokumen yang
membaca pemahaman di kelas 3 SD N
diambil dari nilai bahasa Indonesia.
12 Sragen, tahun ajaran 2011/2012 ?”.
Bermacam
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
pengumpulan data secara umum ada
a)
ketrampilan
empat macam teknik pengumpulan data,
membaca siswa kelas 3 SD N 12 Sragen,
yaitu observasi yang dilakukan dengan
mengetahui
dapat
Sumber data dalam penelitian
tingkat
–
macam
teknik
pengamatan dan pemakaian check list
sebagai berikut: (a) Sebelah timur
yang terdiri dari 21 item, wawancara
berbatasan dengan SMK Sukowati, (b)
dilakukan kepada Guru kelas 3 SD N 12
Sebelah barat berbatasan dengan SMAN
Sragen, dokumen yang berupa nilai hasil
3 Sragen, (c) Sebelah utara berbatasan
asesmen dan nilai bahasa Indonesia, dan
dengan SLB B-C Bagaskara, (d) Sebelah
gabungan atau triangulasi. Kemudian
selatan
teknik analisis data yang digunakan
Korpri.
dalam penelitian ini adalah analisis
Deskripsi Temuan Penelitian
interaktif dan mengalir. Miles dan
berbatasan
dengan
Kantor
Berdasarkan hasil pengumpulan
Hubberrman (dalam Sugiyono, 2010 :
data
yang
telah
terkumpul
91)., mengemukakan bahwa aktivitas
penelitian ini, diperoleh data-data yang
dalam penelitian kualitatif dilakukan
berkaitan dengan subjek penelitian.
secara interaktif dan berlangsung secara
Subjek penelitian ini terdiri dari 50
terus menerus sampai tuntas. Aktivitas
murid dari kelas 3, yang 13 di antaranya
dalam analisis data ini adalah data
terasesmen
reduction, data display, dan conclusion
mengalami kesulitan belajar khususnya
drawing/ verification.
dalam membaca pemahaman. Berikut
sebagai
anak
dalam
yang
adalah deskripsi masing-masing subjek: HASIL PENELITIAN Deskripsi Lokasi Penelitian Dalam
penelitian
yang
saya
lakukan, lokasi yang dijadikan sasaran
No. 1.
penelitian adalah di SD Negeri 12 Sragen, yang beralamat di Jl. Mawar No.7A, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen,
Jawa
ditempuh
Tengah.
untuk
Arah
menuju
SD
yang ini
2.
sangatlah mudah, yaitu jika dari arah Solo, tepat di depan Mall Harmoni, ada pertigaan belok kekiri, lalu sekitar tidak lebih dari 200 meter, di kiri jalan ada SD bertuliskan SD N 12 Sragen. Untuk lebih jelasnya, batasbatas dari SD N 12 Sragen, adalah
3.
Tabel Siswa Kesulitan Belajar Membaca Pemahaman Nama/Umur Keterangan Ar/11th Kemampuan mengerjakan soalsoal rendah,dan memahami intonasi dan tanda baca rendah. Nc/10th Kemampuan mengerjakan soalsoal rendah, kemampuan mengingat dan memahami isi bacaan serta intonasi masih rendah. Rh/9th Kemampuan
4.
Lm/10th
5.
Wn/9th
6.
Aar/10th
7
8.
Me/9th
Rf/9th
mengerjakan soalsoal rendah, kemampuan memahami isi bacaan dan intonasi juga masih rendah. Kemampuan mengerjakan soal soal masih rendah, sedangkan kemampuan memahami isi bacaan dan intonasi cukup. Kemampuan dalam memahami, dan mengingat isi bacaan serta intonasi masih sangat rendah. Kemampuan mengerjakan soalsoal masih rendah dan kemampuan memahami isi bacaan cukup, tetapi intonasi masih kurang. Kemampuan mengerjakan soalsoal masih rendah dan kemampuan memahami isi bacaan cukup, tetapi intonasi masih kurang. Mengerjakan soalsoal masih rendah, namun kemampuan memahami dan mengeingat isi bacaan, serta ketepatan intonasi cukup.
9.
Ry/8th
10.
Dr/9th
11.
Gm/10th
12.
Ma/9th
13.
Ga/10th
Kemampuan mengerjakan soalsoal masih rendah, kemampuan memahami dan mengingat isi bacaan cukup, tapi kurang dalam ketepatan intonasi. Siswa Dr ini tidak mengalami masalah untuk kemampuan mengerjakan soal pemahaman, tetapi untuk hal mengingat, memahami, dan menceritakan kembali isi bacaan, serta intonasi masih rendah. Kemampuan mengerjakan soal baik,namun kemampuan memahami bacaan dan intonasi masih rendah, serta pemenggalanpemenggalan kata banyak yang belum tepat Kemampuan mengerjakan soalsoal rendah, kemampuan memahami dan menceritakan kembali isi bacaan, serta intonasinya masih rendah. Kemampuan mengerjakan soalsoal rendah, kemampuan memahami dan
menceritakan kembali isi bacaan masih rendah. Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilakukan pembahasan terhadap permasalahan
yang
telah
ada
sebelumnya. Masalah itu adalah tentang peran asesmen dalam mengenali dan menjaring seberapa besar anak yang mengalami kesulitan belajar membaca pemahaman siswa di kelas 3 SD N 12 Sragen, tahun ajaran 2011/2012 , serta
dari penelitian asesmen yang peneliti lakukan,
13
anak
yang
terasesmen mengalami kesulitan belajar. Asesmen yang dilakukan ini meliputi 2 kali dalam bentuk tertulis dan 1 kali dalam bentuk lisan . dalam asesmen ini peneliti menggunakan pedoman yang ada
dalam
Mulyono
Abdurrahman.
Terdiri dari 7 soal tertulis dan 2 soal lisan yang sebenarnya tes ini hanya sebagai bahan untuk peneliti dalam melakukan observasi kepada siswa. Asesmen
penyebab yang mendasarinya.
terdapat
merupakan
proses
dalam
upaya mendapatkan informasi tentang hambatan-hambatan serta kemampuan
PEMBAHASAN Mengetahui Tingkat
Ketrampilan
yang
Membaca
Berkesulitan
kebutuhan yang harus dipenuhi agar
Anak
dimiliki
,
serta
kebutuhan-
dapat dijadikan dasar dalam membuat
Membaca Pemahaman. Tingkat ketrampilan siswa – siswa di kelas 3 SD N 12 Sragen ini rata-rata baik. Hanya saja ada satu hal yang
program
pembelajaran
yang
sesuai
dengan kemampuan anak. Asesmen dapat dijadikan landasan
bisa
untuk menentukan model dan jenis
menguasainya yaitu tentang memahami
program yang cocok untuk anak di
dan menceritakan kembali isi bacaan.
setiap mata pelajaran tertentu. Berperan
Selain hal itu, kemampuan mereka
juga untuk membantu guru dalam
sudah baik, kecuali untuk ke-13 anak
menentukan apakah anak tersebut perlu
yang terasesmen mengalami kesulitan
mengikuti remedial dan pengayaan atau
belajar membaca pemahaman.
tidak.. Hal ini sejalan dengan pendapat
Sejauh mana
dari Bastiana ( 2005 : 175 ) bahwa peran
sebagian
dalam
besar
anak
belum
Asesmen Berperan
Menemukan
Anak
Berkesulitan Membaca Pemahaman.
dari asesmen adalah : (a) Menjadikan sebagai
landasan
untuk
memilih
Dalam menemukan anak yang
alternatif jenis dan model penilaian
mengalami kesulitan belajar, asesmen
mana yang tepat untuk digunakan pada
ternyata cukup efektif . Ha ini terbukti
materi tertentu dan pada mata pelajaran
tertentu, yang sudah barang tentu akan
Wn, Aar, Me, Rf, Ry, Dr, Gm, Ma, dan
berbeda,
Ga.
(b)
Menemukan
kesulitan
belajar dan kemungkinan prestasi yang
Penyebab Siswa Mengalami Kesulitan
bisa dikembangkan peserta didik dan
Belajar
sebagai alat diagnosis yang membantu
Ada banyak penyebab seorang
guru menentukan apakah seseorang
anak mengalami kesulitan belajar, antara
perlu
atau
lain bisa disebabkan dari faktor genetik,
Merupakan salah satu
luka otak, biokimia, lingkungan, kurang
kunci keberhasilan pendidikan bagi anak
gizi, atau bisa juga karena faktor
berkebutuhan
psikologis, dan sebagainya.
mengikuti
pengayaan, (c)
asesmen kontribusi
remedial
khusus,
yang
(d)
akurat,
Melalui
memberikan
langsung
pada
proses
Dari
penelitian
dilakukan,
di
yang
dapatkan
telah
beberapa
pengembangan program dan proses
penyebab anak di kelas 3 SD N 12
pembelajaran di kelas, (e) Melalui
Sragen ini mengalami kesulitan belajar
asesmen,
yang
yaitu karena malas/pasif, fisik yang
ditetapkan pemerintah untuk anak-anak
lemah, ekonomi orang tua, dan faktor
normal, dapat diadaptasi untuk anak
lingkungan. Hal ini sejalan dengan
berkebutuhan khusus yang disesuaikan
pendapat
dengan kebutuhan, dan harapan ABK,
menyatakan
tanpa merubah tujuan kompetensi yang
penyebab anak mengalami kesulitan
telah ditetapkan dalam kurikulum, (f)
belajar (Permanarian, 2007 : 8.7), yaitu :
Membedakan proses pembelajaran di
1) Kondisi Fisik. Meliputi gangguan
dalam kelas tanpa asesmen dan setelah
visual,
diadakan asesmen.
gangguan keseimbangan dan orientasi
Jumlah
kurikulum
Siswa
Kesulitan
standar
yang
Belajar
Mengalami Membaca
ruang,
Kirk
bahwa
gangguan
body
Dari sebanyak total 50 murid
image
Gallaher ada
4
yang faktor
pendengaran,
yang
rendah,
hiperaktif, serta kurang gizi, 2) Faktor Lingkungan.
Pemahaman.
dan
Lingkungan
keluarga,
masyarakat, dan sekolah yang kurang
kelas 3 yang menjadi subyek penelitian,
menguntungkan
telah
menghambat perkembangan sosial ,
ditemukan
mengalami
13
kesulitan
murid
yang
membaca
psikologis,
dan
bagi
anak,
pencapaian
akan
pretasi
pemahaman. Ke 13 murid tersebut
akademis, 3) Faktor motivasi dan afeksi.
masing masing adalah Ar, Nc, Rh, Lm,
Kedua faktor ini dapat memperberat anak yang mengalami kesulitan belajar.
Anak yang selalu gagal pada satu atau
beberapa penyebab antara manja, nakal,
beberapa macam pelajaran cenderung
dan umur masih muda.
tidak percaya diri. Sikap ini akan
Tindak Lanjut Pembelajaran yang
mengurangi motivasi belajar siswa dan
Akan
ini dapat membentuk pribadi anak
Berkesulitan Membaca Pemahaman.
menjadi pelajar yang pasif, 4) Kondisi psikologis. perhatian,
Meliputi persepsi
pendengaran,
visual,
persepsi
gangguan
Diberikan
bagi
Anak
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
Guru
sudah
melakukan
persepsi
tindakan dengan melakukan remidi dan
motorik,
bimbingan khusus kepada anak-anak
ketidakmampuan berpikir, dan lambat dalam kemampuan berbahasa.
yang nilainya masih kurang. Dalam hal ini, biasanya guru
Ada sebanyak total 13 anak yang
menggunakan
model
pembelajaran
mengalami kesulitan belajar membaca
remedial dengan model pembelajaran di
pemahaman
oleh
luar jam sekolah ( out-side school hours
beberapa penyebab yang dikelompokkan
). Model ini membuat pembelajaran
sebagai berikut: (a) Sebanyak 4 anak
remedial untuk membantu kesulitan
penyebab kesulitan belajarnya karena
belajar
malas , yaitu Rf, Aar, Dr, dan Wn, (b)
beberapa materi, sebelum atau sesudah
Siswa Ar dan Nc mengalami kesulitan
jam pelajaran dilaksanakan.
belajar karena IQ-nya rendah, (c) Siswa
pembelajaran yang dilakukan adalah
Rh mengalami kesulitan belajar karena
sebagai berikut :
faktor lingkungan keluarganya yang
(a) Siswa menerima tambahan waktu
sering tidak memperhatikan anak dan
untuk membahas kembali pembelajaran
orang tuanya sering bepergian sampai
yang dirasa masih sukar, (b) Siswa
larut malam, (b) Siswa Ar dan N
memperoleh
bantuan
dengan
mengalami kesulitan belajar disebabkan
memberikan
informasi
dan
karena faktor ekonomi orang tuanya
tambahan agar siswa lebih mudah
yang penghasilannya tidak menentu, (c)
memahaminya,
Siswa Me mengalami kesulitan belajar
kelompok kecil, interaksi antara guru
karena adanya kelainan fisiknya yang
dan siswa akan sangat membantu yang
lemah, (d) Sisanya, yaitu Ry,Lm, dan
mengakibatkan siswa belajar dengan
Gm, mengalami kesulitan belajar karena
bermakna.
yang
disebabkan
gejala serbaneka yaitu campuran dari
siswa
terhadap
(c)
satu
Biasanya
atau
Urutan
cara latihan
dalam
Hasil yang akan diperoleh dari model pembelajaran remedial ini adalah
siswa yang tadinya mengalami kesulitan
siswa.
belajar
diharapkan
akan
lebih
siap
mengikuti
pembelajaran pada kelas reguler.
Kerjasama
yang
akan
optimal
meningkatkan
efektifitas pembelajaran remedial yang
Secara garis besarnya, hal yang
dilakukan.
telah dilakukan guru tersebut sudah
Kemudian
selain
diadakan
sejalan dengan pendapat Mariana ( 2003
remedial , ada juga tindakan lain yaitu
: 50 ), proses remedial disebut juga
melakukan PPI.. Tetapi seperti halnya
dengan “pengobatan” agar masalah yang
dengan bimbingan remedial, PPI ini
ditemui
tidak bisa dilakukan oleh sembarang
diperoleh
jawabannya
oleh
siswa.
orang dan guru reguler juga tidak
Proses
pengajaran
remedial,
mungkin melakukannya karena berbagai
dimulai dengan penentuan tujuan belajar
faktor. Maka dari itu, PPI ini dilakukan
( sesuai dengan kesulitan belajarnya ),
oleh guru PLB yang bertugas di sekolah
penyesuaian kurikulum dengan standar
biasa.
kompetensinya yang akan dituju atau
menjamin
dicapai , pengembangan bahan pelajaran
memiliki kesulitan belajar ,mempunyai
agar
suatu program yang di individualkan
siswa
mencapai
standar
Kegunaannya
adalah
untuk
hahwa setiap anak yang
kompetensi, pemilihan pendekatan yang
untuk
memungkinkan
kebutuhan khas yang dimiliki mereka ,
siswa
timbul
minat
mempertemukan
belajarnya. Selain itu juga disiapkan
dan
bahan penunjang lainnya seperti sumber
tersebut
belajar
yang
kebutuhan-
mengkomunikasikan kepada
program
orang-orang
memungkinkan
dalam
berkepentingan
bergairah
joyfull
suatu program secara tertulis. PPI ini
learning ). Pada tahap ini sangat
juga merupakan suatu upaya untuk
menentukan keberhasilan pembelajaran
mengadaptasikan
remedial yang akan dilaksanakan ,
kepada anak secara individual.
pembelajaran
(
dalam
yang
membentuk
kurikulum
umum
karena perumusan arah yang jelas dengan penyiapan perencanaan yang
KESIMPULAN , IMPLIKASI , DAN
matang
SARAN
memudahkan
dalam
pelaksanaan pembelajaran remedial. Efektifitas pembelajaran remedial
A. Simpulan Berdasarkan
hasil
penelitian,
ini tergantung kepada komitmen seluruh
dapat disimpulkan bahwa peran asesmen
tenaga kependidikan, mulai dari guru-
untuk mengenali anak yang berkesulitan
guru, kepala sekolah, serta orang tua
membaca pemahahaman adalah cukup
efektif.
Asesmen
dapat
dijadikan
Reguler
landasan untuk menentukan model dan
,Kabupaten
jenis program yang cocok untuk anak di
ditentukan
setiap mata pelajaran tertentu. Berperan
belajarnya.
juga untuk membantu guru dalam
di
Kecamatan
Sragen,
Sragen
sehingga
kemudian
dapat
program
B. Implikasi
menentukan apakah anak tersebut perlu
Implikasi dari penelitian ini adalah
mengikuti remedial dan pengayaan atau
bahwa asesmen dapat berdampak positif
tidak. Melalui asesmen, anak-anak yang
bagi sekolah-sekolah. Asesmen dapat
memiliki kesulitan belajar membaca
diterapkan di sekolah manapun karena
pemahaman dapat terjaring dan peneliti
asemen ini bertujuan untuk mengenali
mendapati ada 13 anak dari jumlah total
kemampuan
50 siswa di kelas 3 SD, yaitu Rf, Aar,
kemudian setelah asesmen, ditemukan
Dr, Wn, Ar, Nc, Rh, Ar, N, Me, Ry, Lm,
adanya kelainan dari siswa, maka siswa
dan Gm.
tersebut dapat ditangani sebagaimana
Secara keseluruhan dari mereka masih
mengalami
kesulitan
dari
siswa.
Dan
jika
mestinya.
dalam
C. Saran
menceritakan kembali isi bacaan, dan
Sebaiknya mulai dari sekarang ini,
mencari makna kalimat yang terkandung
sekolah walaupun bukan merupakan
dalam suatu bacaan, serta ketepatan
sekolah inklusi, harus tetap dilakukan
intonasi. Penyebab anak mengalami
asesmen untuk mengenali kemampuan-
kesulitan belajar adalah karena faktor
kemampuan siswa , baik kelemahan dan
keluarga, faktor ekonomi, kelainan fisik,
kelebihannya, agar pembelajaran di
manja, nakal, malas, dan karena umur
kelas bisa berjalan secara efektif dan
terlalu
terakhir,
tepat, tepat untuk anak normal, maupun
mengenai tindak lanjut pembelajaran ,
anak yang memiliki kesulitan belajar,
guru telah melakukan remidi-remidi dan
baik
bimbingan khusus sebagai antisipasi
membaca.
muda.
Dan
yang
itu
menulis,
berhitung,
atau
bagi anak yang memiliki nilai pelajaran yang masih dibawah standar dan belum mencapai tujuan yang diharapkan. Dan kemudian dapat disimpulkan bahwa
Asesmen
kesulitan
belajar
penting untuk mengenali ketrampilan membaca pemahaman siswa kelas 3 SD
DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman,M. (2009). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar . Jakarta : Depdikbud dan Rineka Cipta
Bastiana. (2005) . Asesmen Pada Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus. Jurnal Ilmu Pendidikan , 2 (2) 173182. Chalidah,E.S. (2005). Terapi Permainan Bagi Anak Yang Memerlukan Layanan Pendidikan Khusus. Jakarta : Depdiknas. Somad,P & Hernawati ,T. (2007) . Pengantar Pendidikan Luar Biasa , Jakarta : Universitas Terbuka. Sugiyono,
(2010)
.
Memahami
Penelitian Kualitatif . Bandung : CV Alfabeta. Tarmansyah. (2007). Inklusi Pendidikan Untuk
Semua.
Depdiknas.
Jakarta
: